Anda di halaman 1dari 10

TUGAS AKHIR SEMESTER TEKNIK DRAINASE

FACHRI RAMADHAN 3112100112


TUGAS AKHIR SEMESTER TEKNIK DRAINASE

1 . Latar Belakang

Drainase merupakan sebuah sistem yang dibuat untuk menangani persoalan kelebihan air
baik kelebihan air yang berada di atas permukaan tanah.Kelebihan air dapat disebabkan itensitas
hujan yang tinggi atau akibat akibat durasi hujan yang lama.secara umum drainase didefinisikan
sebagai ilmu yang mempelajari tentang usaha untuk mengalirkan air yang berlebihan pada suatu
kawasan.

Kebutuhan terhadap drainase berawal dari kebutuhaan air untuk kehidupan manusia
dimana untuk kebutuhan tersebut manusia memanfaatkan sungai untuk kebutuhan rumah
tangga,pertanian,perikanan,pertenakan dan lainnya.untuk kebutuhan rumah tangga menghasilkan
air kotor yang perludialirkan dan dengan makin bertambahnyapengetahuan manusia mengenal
industri yang juga mengeluarkan limbah yang perlu di alirkan.Pada musim hujanterjadi
kelebihan air berupa limpasan permukaan yang sering kali menyebabkan banjir sehingga
manusia mulai berfikair akan kebutuhan sistem saluran yang dapat mengalirkan air lebih
terkendali dan berkembang menjadi ilmu drainase.

Dalam pembahasan lebih lanjut akan di titik beratkan pada drainase perkotaan karena
drainase yang lebih komplek terdapat pada wilayah perkotaan.drainase perkotaan adalah ilmu
khusus mengkaji kawasan perkotaan yang erat kaitannya dengan kondisi lingkungan fisik dan
lingkungan sosial budaya yang ada pada kota tersebut.

Drainase perkotaan merupakan sistem pengeringan dan pengaliran air wilayah kota yang
meliputi pemukiman,industri,sekolah,lapangan olahraga,instalasi militer,pelabuhan umum atau
sungai serta fasilitas umum yang lainnya yang merupakan bagaian dari sarana perkotaan.Desain
drainase perkotaan memiliki keterkaitan dengan tata guna lahan,tata ruang kota,master plan
drainase kota dan kondisi sosial budaya masyarakat terhadap kedisiplinan dalam hal
pembuangan sampah.pengertian drainase perkotaan tidak terbatas pada teknik penangan
kelebihan air namun lebih luas lagi menyangkut aspek kehidupan di kawasan perkotaan.

FACHRI RAMADHAN 3112100112


TUGAS AKHIR SEMESTER TEKNIK DRAINASE

2. Pengertian Drainase

Drainase yang berasal dari bahasa Inggris drainase mempunyai arti mengalirkan,
menguras, membuang, atau mengalihkan air. Dalam bidang teknik sipil, drainase secara umum
dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan teknis untuk mengurangi kelebihan air, baik yang
berasal dari air hujan, rembesan, maupun kelebihan air irigasi dari suatu kawasan/lahan,
sehingga fungsi kawasan/lahan tidak terganggu. Drainase dapat juga diartikan sebagai usaha
untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas. Jadi, drainase menyangkut
tidak hanya air permukaan tapi juga air tanah.

Secara umum, sistem drainase dapat didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang
berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan,
sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Dirunut dari hulunya, bangunan sistem
drainase terdiri dari saluran penerima (interceptor drain), saluran pengumpul (collector drain),
saluran pembawa (conveyor drain), saluran induk (main drain), dan badan air penerima
(receiving waters). Di sepanjang sistem sering dijumpai bangunan lainnya, seperti gorong-
gorong, siphon, jembatan air (aquaduct), pelimpah, pintu-pintu air, bangunan terjun, kolam
tando, dan stasiun pompa. Pada sistem yang lengkap, sebelum masuk ke badan air penerima, air
diolah dahulu di instalasi pengolah air limbah (IPAL), khususnya untuk sistem tercampur. Hanya
air yang telah memenuhi baku mutu tertentu yang dimasukkan ke badan air penerima, sehingga
tidak merusak lingkungan.

Saat ini sistem drainase sudah menjadi salah satu infrastruktur perkotaan yang sangat
penting. Kualitas manajemen suatu kota dapat dilihat dari kualitas sistem drainase yang ada.
Sistem drainase yang baik dapat membebaskan kota dari genangan air. Genangan air
menyebabkan lingkungan menjadi kotor dan jorok, menjadi sarang nyamuk, dan sumber
penyakit lainnya, sehingga dapat menurunkan kualitas lingkungan, dan kesehatan masyarakat.

FACHRI RAMADHAN 3112100112


TUGAS AKHIR SEMESTER TEKNIK DRAINASE

Menurut catchment area nya saluran drainase dibagi menjadi 3

- Fungsi saluran primer adalah saluran yang menerima air dari saluran sekunder dan
menyalurkannya ke badan air penerima (danau, sungai, laut, dll).
- Fungsi saluran sekunder adalah saluran drainase yang menerima air dari saluran tersier
dan menyalurkannya ke saluran primer.
- Fungsi saluran tersier adalah saluran drainase yang menerima dari sistem drainase lokal
(rumah, apartemen, gedung) dan menyalurkannya ke saluran sekunder.

Menurut Konstruksinya dibagi menjadi 2 yaitu

- Saluran Terbuka adalah saluran yang muka air nya mengalami kontak langsung dengan
tekanan udara luar
- Saluran tertutup adalah saluran yang tertutup sedemikian rupa sehingga tidak ada kontak
antara muka air dengan tekanan udara luar.

Saluran Terbuka Saluran Tertutup

Menurut Fungsinya saluran drainase dibagi menjadi 2 yaitu

- Single Purpose dimana saluran hanya mengalirkan satu jenis buangan saja
- Multipurpose diman saluran mengalirkan campuran dari beberapa air buangan (limbah, airhujan,
sampah rumah tangga)

FACHRI RAMADHAN 3112100112


TUGAS AKHIR SEMESTER TEKNIK DRAINASE

3. Keadaan Kota Malang

Kota Malang merupakan kawasan perkotaan yang mengalami perkembangan yang sangat
pesat. Salah satu aspek yang berkembang pesat yakni kawasan permukiman, dimana diseluruh
sudut Kota Malang sedang bermunculan kawasan perumahan yang baru dan ruko. Kawasan
tersebut tumbuh di beberapa tempat, baik itu daerah perbukitan maupun di daerah penampungan
air alami (Retarding Basin). Konsekuensi dari perkembangan ini adalah munculnya beberapa
genangan baru di kawasan perkotaan, bahkan di jalan. Sistem drainase pada Kota Malang
memanfaatkan sungai sebagai saluran pembuang akhir. Kota Malang dilalui oleh 5 (lima) sungai
besar yaitu Sungai Brantas, Sungai Amprong, Sungai Bango, Sungai Metro, dan Sungai Kasin.
Pembagian daerah pengaliran sungai (DPS) menjadi lima DPS, yaitu: DPS Metro, DPS Sukun
(Kali Kasin), DPS Brantas, DPS Bango, dan DPS Amprong. Dasar penentuan wilayah tiap DPS
adalah berdasar topografinya. Sistem drainase di Kota Malang secara umum terdapat dua macam
jenis saluran, yaitu saluran terbuka dan tertutup.

Gambar 1 Keramaian Kota Malang

Kebutuhan akan prasarana wilayah di Kota Malang yang semakin meningkat seiring
dengan bertambahnya jumlah penduduk, dimana menurut Kota Malang Dalam Angka Tahun
2012 mencapai ± 894.342 jiwa, berdampak pada berkurangnya lahan kosong/resapan air sebagai
lahan terbangun, pada dasarnya sangat membutuhkan penanganan yang lebih intensif dari pihak
pemerintah kota. Bentuk penanganan tidak hanya dalam bentuk penanganan konstruksi
bangunan namun lebih dari itu, salah satunya adalah faktor perencanaan dimana faktor

FACHRI RAMADHAN 3112100112


TUGAS AKHIR SEMESTER TEKNIK DRAINASE

perencanaan merupakan faktor urgensi dan mempunyai peranan penting dalam menentukan
tingkat keberhasilan sistem prasarana yang akan diterapkan

Gambar 1 Peta Kota Malang

Wilayah Kota Malang merupakan kota yang memiliki karakteristik wilayah pegunungan.
Dengan kondisi udara yang berhawa sejuk dan kering, curah hujan rata-rata tiap tahun 1.833 mm
dan kelembaban udara rata-rata 72%. Adapun keadaan permukaan tanah yang ada di Kota
Malang berupa; bagian selatan termasuk dataran tinggi yang cukup luas, dan cocok di fungsikan
sebagai pusat kegiatan untuk industri. Bagian utara termasuk dataran tinggi yang subur, cocok
untuk pertanian, bagian timur merupakan dataran tinggi dengan keadaan kurang subur, dan
bagian barat merupakan dataran tinggi yang amat luas menjadi daerah pendidikan.

Jenis tanah yang ada di Kota Malang terdiri atas 4 macam, yaitu : Alluvial kelabu
kehitaman dengan luas 6.930.267 Ha, Mediteran coklat dengan luas 1.225.160 Ha. Asosiasi
latosol coklat kemerahan grey coklat dengan luas 1.942.160 Ha. Asosiasi andosol coklat dan
grey humus dengan luas 1.765,160 Ha. Struktur tanah pada umumnya relatif baik, akan tetapi
yang perlu mendapatkan perhatian adalah penggunaan jenis tanah andosol yang memiliki sifat
peka erosi. Jenis tanah andosol ini terdapat di Kecamatan lowokwaru dengan relatif kemiringan
sekitar 15 %. Sedangkan sungai yang mengalir di Kota Malang antara lain adalah Sungai
Brantas, Amprong, dan Bango.

FACHRI RAMADHAN 3112100112


TUGAS AKHIR SEMESTER TEKNIK DRAINASE

Gambar 3 Daerah Aliran Sungai Brantas Gambar 4 Kali Amprong

Gambar 5 Kali Bango

FACHRI RAMADHAN 3112100112


TUGAS AKHIR SEMESTER TEKNIK DRAINASE

Kondisi iklim Kota Malang selama tahun 2010 tercatat rata-rata suhu udara berkisar antara
-
rata kelembaban udara udara berkisar 74% - 82% dengan kelembapan maksimum 97% dan minimum
mencapai 37%. Seperti umumnya di daerah lain, Kota Malang mengikuti perubahan putaran 2 iklim,
musim hujan dan musim kemarau. Dari hasil pengamatan Stasiun Klimatologi Karangploso curah hujan
yang relatif tinggi terjadi pada bulan Januari, Februari, Maret, April, dan Desember. Sedangkan pada
bulan Juni, Agustus dan November curah hujan relatif rendah

FACHRI RAMADHAN 3112100112


TUGAS AKHIR SEMESTER TEKNIK DRAINASE

4. Sistem Drainase Kota Malang


Sistem Drainase adalah sebuah jaringan yang menghubungkan saluran saluran
drainase, sehingga dapat bekerja sebagai satu system dengan optimal. Ditinjau dari kondisi fisik
kota yang merupakan dataran tinggi dengan saluran drainase utama berupa sungai, maka saluran
yang terdapat di Kota Malang dapat dibagi menjadi 2 (dua) saluran, yaitu drainase makro dan
drainase mikro.

1. Drainase Makro
Sistem drainase Makro Kota Malang pada umumnya memanfaatkan sungai sebagai saluran
pembuang akhir. Di Kota Malang dilalui oleh 5 (lima) sungai besar yaitu: Sungai Brantas,
Sungai Amprong, Sungai Bango, Sungai Metro dan Sungai Sukun (Saluran Irigasi Primer).

Sedangkan untuk Daerah Aliran Sungai (DAS) terbagi menjadi lima bagian, yaitu: DAS Metro,
DAS Sukun, DAS Brantas, DAS Bango dan DAS Amprong. Wilayah drainase makro meliputi:

1. Daerah Aliran Sungai Metro; melayani tangkapan air hujan di Malang Barat; Saluran
Sekunder Tidar, dan Saluran Sekunder Galunggung
2. Daerah Aliran Sungai Brantas; melayani tangkapan air hujan di Malang Tengah dan Malang
Barat Laut; Saluran Sekunder Soekarno Hatta, Saluran Sekunder MT Haryono, Saluran
Sekunder Rumah Sakit , dan Saluran Sekunder Kyai Parseh
3. Daerah Aliran Sungai Sukun; melayani tangkapan air hujan di Malang Tengah; Saluran
Sekunder Jalan Ijen, Saluran Sekunder Jalan Kawi, Jalan Janti Utara, Saluran Sekunder S.
Supriadi
4. Daerah Aliran Sungai Amprong; melayani tangkapan air hujan di Malang Tenggara; Saluran
Sekunder Perum Buring , Saluran Sekunder Ki Ageng Gribig.
5. Daerah Aliran Sungai Bango; melayani tangkapan air hujan di Malang Timur Laut. Melayani
Saluran Sekunder Danau Toba, Saluran sekunder jalan Ciliwung, Saluran Sekunder Borobudur,
Saluran Jalan Tenaga

FACHRI RAMADHAN 3112100112


TUGAS AKHIR SEMESTER TEKNIK DRAINASE

DAS Sungai Brantas

FACHRI RAMADHAN 3112100112

Anda mungkin juga menyukai