Anda di halaman 1dari 28

LAMPIRAN 1.

RONA AWAL LINGKUNGAN

1. Gambaran Umum Desa Simo, Kec. Kradenan.


Simo merupakan sebuah desa di wilayah Kecamatan Kradenan, Kab. Grobogan,
Provinsi Jawa Tengah. Kantor kepala desa Simo berada di jalan Kuwu – Galeh
yang merupakan akses utama wilayah Desa Simo (Grobogan) menuju Galeh
(Sragen). Kecamatan Kradenan terdiri dari 14 desa yaitu Simo, Bago,
Banjardowo, Banjarsari, Crewek, Grabagan, Kalisari, Kradenan, Kuwu, Pakis,
Rejosari, Sambongbangi, Sengonwetan, dan Tanjungsari.
Jalan masuk ke Bendungan Simo cukup baik dengan lebar yang memadai,
permukaan jalan dengan cor blok, cukup rata yang bergabung dengan jalan
Kabupaten yang menghu-bungkan kecamatan Kradenan dengan Sragen.
Diperlukan waktu sekitar 3 jam dari kota Semarang dan 1 jam dari kota
Grobogan untuk sampai ke lokasi kegiatan dengan kendaraan roda 2 atau roda 4
dan jarak tempuh dari Grobogan - jalan raya Kradenan sejauh ± 13 km. Batas –
batas Desa Simo adalah sebagai berikut
Sebelah Barat : Desa Sambongbangi
Sebelah Selatan : Desa Galeh (Kabupaten Sragen)
Sebelah Utara : Desa Kradenan
Sebelah Timur : Desa Kradenan

Gambar Peta Lokasi Bendungan Simo

UKL UPL Remedial/ Rehabilitasi Bendungan Simo Lampiran - 1


Sumber. Data Primer Konsultan 2018

Gambar Peta Satelit Lokasi

1.1. Kondisi Topografi


Secara topografis, sebagian besar wilayah terletak pada permukaan yang relatif
datar dengan kemiringan kurang dari 5%, daerah berbukit dan pegunungan
terletak di bagian utara dan selatan, tepatnya di sekitar jalur pegunungan
kendeng utara dan selatan. Secara umum kondisi topografi yang ada dapat
dikelompokkan menjadi 3 kelompok:
 Daerah dataran, berada pada ketinggian sampai dengan 50 mdpl,
dengan kelerengan 0 - 8%
 Daerah perbukitan, berada pada ketinggian antara 50 -100 mdpl,
dengan kelerengan 8 - 15%
 Daerah dataran tinggi, berada pada ketinggian antara 100 - 500 mdpl,
dengan kelerengan >15%
 Daerah pegunungan: daerah dengan ketinggian antara 213 – 924
meter di atas permukaan laut, meliputi lebih dari 20 desa yang
terletak dibagian selatan.
Waduk Simo merupakan karakter bangunan perairan permukaan yang
memanfaatkan hujan sebagai sumber (waduk tadah hujan). Dari kondisi
topografi bendungan didapatkan perhitungan luas genangan dan tampungan
waduk diperoleh volume tampungan mulai muncul pada elevasi dasar 78.00
dengan besaran 225,66 – 159.803,37 m 3. Terdapat dua sumber utama
catchment area yaitu sisi sebelah timur, yang merupakan perbukitan milik
PERHUTANI dan sisi sebelah tenggara yang merupakan Kali Wareng (Gambar
25).

UKL UPL Remedial/ Rehabilitasi Bendungan Simo Lampiran - 2


Gambar Peta Daerah Aliran Sungai Bendungan Simo

1.2. Kondisi Geologi – Hidrologi


Jenis tanah di Kecamatan Kradenan dibagi menjadi tiga bagian antara lain
sebagai berikut :
a. Tanah alluvial : terutama terdapat di dataran rendah
b. Tanah regosol : terdiri dari batu-batuan pasir dan intermedier di daerah
bukit sampai gunung.
c. Tanah latosol : terdiri dari batu bekuan pasir dan intermedier di daerah
perbukitan sampai gunung.
Geologi Daerah Genangan. Kondisi morfologi daerah genangan merupakan
dataran bergelombang lemah sampai sedang perbedaan elevasi topografi
berkisar antara 3 sampai 5 meter, kondisi lereng relatif stabil terhadap terjadinya
longsoran. Endapan-endapan limpah sungai dan koluvial secara tidak selaras
menempati lembah dan tebing sungai kurang lebih 10 % daerah genangan.
Geologi Bangunan Bendungan. Area yang diindikasikan sebagai zona lemah
di bagian utara terdapat sebuah rongga pada kedalaman 10 m dan
dimungkinkan terdapat rembesan air dari waduk pada kedalaman 5,3 – 7,9 m,
sedangkan zona lemah di bagian selatan pintu air terdapat sebuah rongga pada
kedalaman 7,1 m dan rembesan air pada kedalaman 3,1 – 5,6 m. Berdasarkan
ketentuan angka keamanan tinggi jagaan > 0,75 m, maka dapat disimpulkan
Bendungan Simo tidak aman dan mengalami overtopping pada kondisi Q1000
dan PMF. Dengan adanya beban gempa MDE, status stabilitas bendungan tidak
memenuhi syarat keamanan.

UKL UPL Remedial/ Rehabilitasi Bendungan Simo Lampiran - 3


Tabel Kondisi Geologi – Hidrologi Keamanan Bendungan
Klasifikasi Keamanan
No Pokok Kajian Evaluasi Bendungan
Hidrologi/ Tinggi jagaan bendungan, QPMF = -0,4 m (terjadi over topping diatas mercu bendungan).
1 * * Tidak Aman
Hidrolika Tinggi jagaan parapet, QPMF = 0,2 m < 0,75 m.
* Tanah timbunan bendungan merupakan tanah ekspansif * Tidak Aman
* Kepadatan < 95% * Tidak Aman
2 Geologi Teknik
* Tanah timbunan bendungan porous, k = 10-3 cm2/det. * Tidak Aman
* Terdapat longsoran di lereng hilir bendungan * Tidak Aman
a. Aspek struktur
Lereng hilir *
* Tanpa gempa/m.a. normal = 1,991 > FK ijin = 1,5 * Aman
* Dengan gempa OBE/m.a. normal = 1,517 > FK ijin = 1,2 Aman
*
* Tanpa gempa/m.a. maks. 1,786 > FK ijin = 1,3 Aman
* Dengan gempa OBE/m.a. maks 0,942 < FK ijin = 1,1 Tidak Aman
Stabilitas Lereng hulu
3 terhadap beban
Aman
normal * Tanpa gempa surut cepat, 3,851 > FK ijin = 1,3
*
b Aspek rembesan
* Tidak ada data pencatatan rembesan (Vnotch rusak) * Tidak Aman
* Terdapat rembesan keluar di lereng hilir bendungan (diatas berm) pada kondisi muka air banjir * Tidak Aman
c Aspek hidrolika
* Aman
Tinggi jagaan = 1,03 m > 0,75 m (kondisi Q1000)
a Aspek struktur
Lereng hilir
* Dengan gempa MDE/m.a. maks 0,845 < FK ijin = 1,1 * Tidak Aman
Stabilitas b Aspek rembesan
4 terhadap beban * Tidak ada data pencatatan rembesan (Vnotch rusak) * Tidak aman
luar biasa * Terdapat rembesan keluar di lereng hilir bendungan (diatas berm) pada kondisi muka air banjir * Tidak Aman

c Aspek hidrolika
* Tinggi jagaan = 0,2 m < 0,75 m (Kondisi QPMF) Tidak Aman

Analisis Kapasitas Pelimpah. Dari penelusuran banjir di Bendungan Simo


diperoleh elevasi puncak tubuh bendungan adalah +83,10 mdpl, setelah
dilakukan analisa Routing Banjir Rancangan Q1000 dan QPMF Hersfield,
menghasilkan freeboard untuk Q1000 sebesar -0,120 dan untuk QPMF sebesar
-0,504. Bendungan Simo tidak aman dan mengalami overtopping pada kondisi
Q1000 dan QPMF, berdasarkan ketentuan angka keamanan tinggi jagaan > 0,75
m.

1.3. Klimatologi
Kondisi iklim di daerah studi mempunyai karakteristik temperatur tinggi,
kelembaban udara tinggi dan curah hujan rendah sampai sedang.
Temperatur rata-rata sekitar 28 C dan kelembaban udara relatif rata-rata
93 %. Data klimatologi yang digunakan untuk analisa pada pekerjaan ini
selama 10 tahun di mulai pada Bulan Januari 2002 sampai Bulan
Desember 2011. Bulan terkering adalah September, dengan 56 mm curah
hujan. Dengan rata-rata 466 mm, hampir semua presipitasi jatuh pada
Januari.

UKL UPL Remedial/ Rehabilitasi Bendungan Simo Lampiran - 4


Gambar Data Iklim Desa Simo
Sumber : id.climate-data.org

Tabel Parameter Statistik Curah Hujan DAS Simo

Curah Hujan (Xi)


No. Tahun
(mm) Tabel Hasil Analisis Curah Hujan
Rancangan
1 2007 204,00
Distribusi
2 2010 130,00 No.
Kala Ulang
Gumbel
3 2010 130,00 (tahun) (mm)
4 2016 119,00 1 2 109,185
5 2009 117,00 2 5 150,190
6 2012 103,00 3 10 177,339
7 2014 100,00 4 20 203,381
8 2011 99,00 5 25 211,642
9 2017 98,00 6 50 237,089
10 2008 83,00 7 100 262,349
11 2015 71,00 8 1000 345,815

Jumlah 1254,000
Rerata 114,000
Maksimum 204,000
Minimum 71,000
Standar Deviasi (Stdev) 35,006
Skewness (Cs) 1,757
Koefisien Kurtosis (Ck) 4,411

Gambar Data Suhu dan


Curah Hujan Desa Simo
secara Umum
Sumber : id.climate-data.org

Suhu terhangat sepanjang tahun


adalah Oktober, dengan suhu rata-
rata 27.7 °C. Januari memiliki suhu
rata-rata terendah dalam setahun ini
adalah 26.3 °C.

UKL UPL Remedial/ Rehabilitasi Bendungan Simo Lampiran - 5


Tabel Data Temperatur Desa Simo Secara Umum

Sumber : id.climate-data.org
Perbedaan dalam presipitasi antara bulan terkering dan bulan terbasah adalah
410 mm. Selama tahun tersebut, suhu rata-rata bervariasi menurut 1.4 °C.

1.4. Kondisi Kualitas Air, Udara, Kebisingan


Kualitas Air. Pengambilan sampel kualitas air dilakukan di dua lokasi
Bendungan Simo di intake (titik 1) dan di outlet air Bendungan Simo (1 titik)
yang mengalir ke saluran air irigasi.
Tabel Kualitas Air Bendungan Simo

Hasil Analisa Baku


Mutu
No. Parameter Satuan PP No.
Titik Titik 82/2001
1 2 Kelas I
FISIKA
1 Temperatur o
C 27,3 27,3 Deviasi 3
2 Zat padat erlarut mg/L 279 279 1000
3 Zat padat tersuspensi mg/L 233 233 50
KIMIA
1 pH 6-9 6,79 6,79 6–9
2 BOD mg/L 12 9 2
3 COD mg/L 134 125 10
4 DO mg/L 3,76 4,00 6
5 Total Fosfat sbg P mg/L 2,60 2,73 0,2
6 Nitrat sbg N mg/L 0,38 0,37 10
7 Amoniak (NH3) mg/L 2,40 2.98 0,5
8 Arsen (As) mg/L 0,00 0,00 0,05
9 Kadmium (Cd) mg/L 0,004 0,004 0,01
10 Khrom (Cr) mg/L 0,00 0,00 0,05
11 Tembaga (Cu) mg/L 0,02 0,02 0,2
12 Besi (Fe) mg/L 0,31 0,26 0,3
13 Timbal (Pb) mg/L 0,16 0,15 0,3
14 Mangan (Mg) mg/L 0,08 0,07 0,1

UKL UPL Remedial/ Rehabilitasi Bendungan Simo Lampiran - 6


Hasil Analisa Baku
Mutu
No. Parameter Satuan
PP No.
Titik Titik
82/2001
1 2
Kelas I
15 Seng (Zn) mg/L 0,13 0,129 0,05
16 Klorida mg/L 48,39 50,07 600
17 Flourida mg/L 0,00 0,00 0,5
18 Nitrit sbg N (NO2) mg/L 0,00 0,00 0,06
19 Sulfat mg/L 82,97 82,97 400
20 Klorine Bebas mg/L 0,43 0,43 0,03
21 Sulfida mg/L 0,00 0,00 0,002
22 Detergen mg/L 0,00 0,00 200
Keterangan :
Titik 1 = air Bendungan Simo di intake
Titik 2 = outlet Bendungan Simo
Kualitas Udara. Pengambilan sampel udara dilakukan di 3 lokasi, yaitu : (1) di
tapak proyek Bendungan Simo, (2) di lokasi permukiman penduduk sekitar, dan
(3) di lokasi jalan Raya Simo. Parameter-parameter kualitas udara yang diukur
dan dianalisis digunakan untuk menggambarkan rona lingkungan udara di tapak
proyek rencana kegiatan remedial/rehabilitasi minor Bendungan Simo meliputi :
carbon monoksida (CO), debu (TSP), belerang/sulfur dioksida (SO 2), nitrogen
dioksida (NO2), oksidan (O3), timbal (Pb), hidrogen sulfida (H2S), dan ammonia
(NH3). Berdasarkan hasil pengukuran dan analisis laboratorium terlihat bahwa
semua parameter kualitas udara ambien (SO 2, CO, NO2, debu, O3, H2S, NH3 dan
Pb) pada kondisi rona lingkungan hidup eksisting di 3 lokasi tersebut masih baik
dan masih memenuhi nilai ambang batas baku mutu kualitas udara ambien
menurut Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2001 tentang Baku
Mutu Kualitas Udara Ambien di Provinsi Jawa Tengah, Peraturan Pemerintah
Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara dan Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 50 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat
Kebauan.
Tabel Kualitas Udara Ambien di Tapak Proyek dan Sekitarnya

No Parameter Satuan U-1 U-2 U-3 Bakumutu

1. Temperatur ˚C 33,2 30,8 35,2 18 – 28 ˚C


2. Kelembaban %RH 49,1 58,7 31,3 40-60 %RH
3. Carbon Monooksida (CO) μg/Nm 3
4,581 8,016 6,871 15000 μg/Nm3
4. Debu (TSP) μg/Nm3 126 141 68 230 μg/Nm3
5. Sulfur Dioksida (SO2) μg/Nm3 1,678 1,778 1,844 632 μg/Nm3

UKL UPL Remedial/ Rehabilitasi Bendungan Simo Lampiran - 7


No Parameter Satuan U-1 U-2 U-3 Bakumutu

6. Nitrogen Dioksida (NO2) μg/Nm3 0,678 0,963 0,767 316 μg/Nm3


7. Oksidan (O3) μg/Nm3 1,833 6,104 2,878 235 μg/Nm3
8. Timbal (Pb) μg/Nm3 0,155 0,117 0,078 2 μg/Nm3
9. Hidrogen Sulfida (H2S) ppm 0,002 0,003 0,002 0,02 ppm
10. Ammoniak (NH3) ppm 0,002 0,003 0,002 0,5 ppm

Keterangan :
U-1 : Tengah Bendungan Simo (tapak proyek)
U-2 : Jalan Raya Simo
U-3 : Permukiman penduduk Ds. Simo
Kebisingan. Sumber penghasil kebisingan adalah dari sektor transportasi. Hasil
rata-rata pengukuran tingkat kebisingan di tapak proyek bendungan Simo adalah
52.89 dB-A, masih di bawah nilai ambang batas kebisingan di pemukiman yaitu
70 dB-A. Hal ini terjadi karena lalu lintas di jalan yang menghubungkan wilayah
Simo dengan Sragen sepi dengan kepadatan kendaraan

1.5. Kondisi Lingkungan Biotik


Flora. Berdasarkan tabel keanekaragaman tanaman (Tabel 18) jenis yang paling
banyak ditemukan adalah tanaman Jati ( Tectonagrandis). Hal ini dikaitkan
dengan keberadaan area hutan milik PT Perhutani pada sisi timur bendungan.
Hutan tersebut ditanami pohon Jati oleh pesanggem (masyarakat penggarap)
secara mayoritas. Pesanggem biasanya menanam palawija, namun sayangnya
praktek bertaninya tidak selaras dengan prinsip konsevasi daerah tangkapan.
Hasilnya, tingkat sedimentasi tinggi sehingga mempercepat pendangkalan dan
mengurangi kapasitas tampung waduk. Masyarakat berharap agar hutan
produksi tersebut di tingkatkan statusnya menjadi hutan lindung atau pertanian
ramah lingkungan; agar tidak ada aktivitas masyarakat yang merugikan waduk.
Tanaman jati juga banyak ditanam masyarakat karena sesuai tumbuh di daerah
perbukitan kapur yang gersang, sebagaimana Kawasan desa Simo. Disamping
tanaman Jati juga banyak ditanam mangga (Mangifera indica) di kebun
masyarakat. Masyarakat sangat antusias menanam karena buah tersebut
cenderung dapat berbuah meskipun curah hujan kurang. Antusiasme terhadap
tanaman mangga juga diungkapkan berkaitan dengan adanya potensi tanah

UKL UPL Remedial/ Rehabilitasi Bendungan Simo Lampiran - 8


galian subur yang kelak ditimbun dan dapat dikelola masyarakat sebagai kebun
buah.
Tabel Keanekaragaman Vegetasi di Sekitar Waduk Simo
St 1. Sekitar St 2. Sekitar
No Nama Lokal Nama Jenis
Waduk Pemukiman
Pohon
1. Jati Tectonagrandis ++ +++
2. Jaranan Lanneasp + +
3. Lamtoro Leucaena macrocephala + +
4. Klampis Acasiatomentosa + -
5. Trembesi Samaneasaman + -
6. Mangga Mangiferaindica + +++
7. Asam Kranji Dialiumindum + +
8. Cemara Casuarina jugularis - +
9. Glodogan Polyanthiasp + ++
10 Nangka Artocarpus integer - ++
11 Kersen Muntingiacalabura - +
12 AsamJawa Tamarindusindica - +
13 Pepaya Carica papaya - +
14 Pisang Musa paradisiaca + ++
Semak dan Rumput
15 Sida Sidarhombifolia ++ +
16 Wedusan Ageratum conyzoides + +
17 Singkong Manihot utilisima - +
18 Bambuapus Gigantochloaapus ++ +
19 Bambuori Bambusaarundinacea ++ +
20 Ilalang Imperatacylindrica + +++
21 Rumput Grinting Cynodondactilon +++ +
22 Rumput lamuran Axonapussp +++ ++
23 Opo-opo Kebo Flemingiasp ++ ++
24 Semanggi darat Herba unidentified + +
25 Jagung Zea mays + +
26 Seruni Herba unidentified + +
27 Telonan Ipomoea sp + +
28 Plethekan Rueliasp + +
29 Tapak liman Elephantopusscaber + +
30 Rumput teki Cyperusrotundus ++ +
31 Rumput teki pandul Kylingamonocephala + +
32 Rumput teki Cyperusspp +++ ++
33 Rumput Lulangan Ileusinindica + +
34 Kacang ijo Vigna radiata ++ +
35 Putri malu Mimmosapudica + +
36 Semangka liar Citrullus sp + -
37 Rumput Kolonjono Panicum maximum ++ +
38 Orok-orok Chrotalariaspp + +
39 Lombok Capsicum annum +++ -
40 Terong Solanum melongena + +
Pada badan waduk didominasi oleh rerumputan, seperti jenis rumput lamuran,
rumput grinting dan rumput teki. Jenis ini cepat menginvasi daratan baru, yaitu
subtract baru saat terjadi penurunan permukaan air waduk. Area waduk

UKL UPL Remedial/ Rehabilitasi Bendungan Simo Lampiran - 9


digunakan masyarakat untuk penggembalaan dan pencarian rumput. Pada badan
waduk sisi hulu areanya banyak dimanfaatkan sebagai tegalan oleh masyarakat,
dengan tanaman pertanian utama antara lain, Lombok, terong, jagung, kacang
hijau dan pisang. Sebagian masyarakat juga menanam rumput pakan yaitu
Kolonjono (Panicum maximum) di tepi pematang atau lahan. Hal ini juga positif
karena rumput bernilai ekonomi sebagai pakan tetapi juga secara ekologi yang
dapat menekan erosi lahan penyebab sedimentasi. Menurut petugas waduk,
masyarakat sudah menyadari status penggunaan lahan tersebut dan siap
berhenti jika dikehendaki pihak waduk.

Gambar Flora Bendungan Simo

Fauna. Adapun pengamatan terhadap jenis fauna disajikan pada tabel 17


berikut ini.
Tabel 17. Kelimpahan dan Keanekaragaman Fauna di sekitar Waduk Simo, Kecamatan
Kradenan, Kabupaten Grobogan
St 1.
St 2. Sekitar
No Nama Lokal Nama Jenis Sekitar
Pemukiman
Waduk
Pohon
1. Jati Tectonagrandis ++ +++
2. Jaranan Lanneasp + +
3. Lamtoro Leucaena macrocephala + +
4. Klampis Acasiatomentosa + -
5. Trembesi Samaneasaman + -
6. Mangga Mangiferaindica + +++
7. AsamKranji Dialiumindum + +
8. Cemara Casuarina jugularis - +
9. Glodogan Polyanthiasp + ++
10 Nangka Artocarpus integer - ++
11 Kersen Muntingiacalabura - +
12 AsamJawa Tamarindusindica - +
13 Pepaya Carica papaya - +
14 Pisang Musa paradisiaca + ++
Semak dan Rumput
15 Sida Sidarhombifolia ++ +
16 Wedusan Ageratum conyzoides + +

UKL UPL Remedial/ Rehabilitasi Bendungan Simo Lampiran - 10


St 1.
St 2. Sekitar
No Nama Lokal Nama Jenis Sekitar
Pemukiman
Waduk
17 Singkong Manihot utilisima - +
18 Bambuapus Gigantochloaapus ++ +
19 Bambuori Bambusaarundinacea ++ +
20 Ilalang Imperatacylindrica + +++
21 Rumput Grinting Cynodondactilon +++ +
22 Rumput lamuran Axonapussp +++ ++
23 Opo-opo Kebo Flemingiasp ++ ++
24 Semanggi darat Herba unidentified + +
25 Jagung Zea mays + +
26 Seruni Herba unidentified + +
27 Telonan Ipomoea sp + +
28 Plethekan Rueliasp + +
29 Tapak liman Elephantopusscaber + +
30 Rumput teki Cyperusrotundus ++ +
31 Rumput teki pandul Kylingamonocephala + +
32 Rumput teki Cyperusspp +++ ++
33 Rumput Lulangan Ileusinindica + +
34 Kacang ijo Vigna radiata ++ +
35 Putri malu Mimmosapudica + +
36 Semangka liar Citrullus sp + -
37 Rumput Kolonjono Panicum maximum ++ +
38 Orok-orok Chrotalariaspp + +
39 Lombok Capsicum annum +++ -
40 Terong Solanum melongena + +

Dalam hal keanekaragaman fauna, jenis Mammalia yang dijumpai adalah


garangan (Herpestes sp). Hal ini dikaitkan dengan banyaknya rumpun bambu
(Bambusaory) di sisi waduk yang sering digunakan untuk tempat sembunyi.
Kambing juga digembalakan di rerumput sekitar bantaran waduk. Jenis Aves
yang banyak ditemukan antara lain sriti, dikaitkan banyaknya serangga pakan di
area rerumputan. Jenis lain yaitu burung emprit ( Lonchura spp) yang berkaitan
dengan banyaknya rerumputan penghasil biji pakan. Di kawasan waduk simo
dijumpai burang langka, yaitu Cekakak/ tengkek ( Halcyon spp). Burung tengkek
atau nama inggrisnya yaitu kingfisher merupakan jenis pemangsa ikan dan
invertebrate perairan lain; yang hidup di sekitar badan air. Keberadannya harus
dilindungi, termasuk terhadap keberadaan waduk Simo sendiri. Jenis langka lain
yang masih muncul adalah kepodang ( Oriolus chinensis). Jenis Reptilia yang
penting adalah ular, dimana setidaknya ditemukan 9 jenis ular. Kawasan waduk
merupakan habitat yang disukai ular karena banyak hewan mangsa yang dapat
ditangkap di sekitar waduk, seperti katak, ikan, serangga dll. Dalam hal
kelompok ikan, jenis yang umum adalah ikan Nila ( Oreochromis niloticus). Ikan

UKL UPL Remedial/ Rehabilitasi Bendungan Simo Lampiran - 11


ini cenderung mudah bereproduksi dan mencari makan (bersifat makan
Herbivora). Ikan-ikan tersebut biasanya ditebar oleh Dinas perikanan kebupaten
atas permintaan masyarakat. Jenis ikan alami terutama jenis wader dan ikan
kecil (ikan seribu), yang relatif kurang nilai ekonimisnya. Disamping nila, juga
diteketahui ada ikan gabus, ikan predator yang memangsa ikan dan vertebrata
kecil lain. Ikan ini dinilai mengganggu karena cenderung menghabiskan ikan
budidaya hasil tebar dinas. Belum ada mekanisme ramah lingkungan untuk
memberantas iikan gabus, meskipun demikian dapat ditanggulangi dengan
penebaran bibit baru setiap tahun. Jenis biota akuatik penting lainya adalah
udang air tawar. Jenis ini masih kuat bertahan meskipun kondisi perairan surut
jauh dan bersanding dengan ikan buas yaitu ikan gabus. Badan udang yang
dilingungi capit dan sebagian berduri kemungkinan tidak disukai ikan gabus.
Keberadaan ikan di waduk merupakan nilai ekonomi penting tambahan terhadap
fungsi waduk Simo. Masyarakat bahkan secara mandiri senantiasa mengajukan
permintaan bibit ke dinas Perikanan secara rutin. Mereka juga sudah memiliki
kearifan lokal dengan tidak menerapkan cara tangkap yang tidak ramah, semisal
menggunakan pestisida dan setrum ikan. Beberapa tokoh masyarakat berharap
jika kelak waduk tersebut direhabilitasi, maka akan mengembangkan kegiatan
budidaya lepas dan pariwisata dengan kuliner ikan khas. Budidaya lepas
dimaksud adalah penebaran bibit ke alam liar tanpa perawatan dan dengan
demikian tidak secara khusus dilakukan pemanenan. Dalam hal ini masyarakat
akan menangkap secara terbatas untuk kebutuhan keluarga masing-masing.

Gambar Fauna Bendungan Simo

UKL UPL Remedial/ Rehabilitasi Bendungan Simo Lampiran - 12


Plankton. Adapun kelimpahan biota-biota perairan dapat dilihat pada tabel 3
dan 4 berikut ini.
Tabel Kelimpahan Plankton dan Makrobenthos di Waduk Simo
Jumlah
No. Nama Spesies
Individu/ m2
A. FITOPLANKTON
1. Cyclotella sp. 85
2. Gloeocytis sp. 51
3. Lyngbya sp. 34
4. Microspora sp. 221
5. Navicula sp. 17
6. Nitzchia sp. 34
7. Oedogonium sp. 34
8. Scenedesmus sp. 68
9. Synedra sp. 17
10. Tabellaria sp. 68
11. Vaucheria sp. 17
B. ZOOPLANKTON
12. Nauplius sp. 17
Jumlah total individu (N) 663
Jumlah jenis 12
Indeks Keanekaragaman (H’) 2,12
Indeks Kemerataan (e) 0,69
C. GASRTOPODA
1 Brotia testudinaria 1605
2 Syncera bravicula 195
3 Melanoides granifera 135
4 Melanoides tuberculata 585
5 Pila sp 165
6 Thiara sp 105
Jumlah total individu 1605
Jumlah jenis 6
Indeks Keanekaragaman (H’) 1,59
Indeks Pemerataan (e) 0,89
Nilai indeks keanekaragaman plankton menunjukkan bahwa ekosistem waduk
dalam keadaan stabil. Fitoplankton merupakan produsen di ekosistem akuatik,
sehingga rantai makanan di waduk Simo terjamin keberlangsungannya.
Hewan makrobenthos dapat dijadikan indikator kualitas air waduk secara biologi.
Dari kondisi tersebut diindikasikan waduk Simo dalam kondisi tertekan secara
ekologis

UKL UPL Remedial/ Rehabilitasi Bendungan Simo Lampiran - 13


2. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat
Usia Produktif. Menurut laporan dari BPS Kab. Kradenan, usia produktif (17 –
50 tahun) di Kecamatan Kradenan cukup signifikan.
Tabel Penduduk Menurut Kelompok Umur (tahun) Kecamatan
Kradenan
Kelompok
No. Laki - laki Perempuan Jumlah
Umur
1 0-4 1,703 1,656 3,359
2 5–9 1,968 1,860 3,828
3 10 - 14 1,936 1,958 3,894
4 15 - 19 1,822 1,747 3,569
5 20 - 24 1,719 1,741 3,460
6 25 - 29 2,127 2,247 4,374
7 30 - 34 2,229 2,190 4,419
8 35 -39 1,990 1,848 3,838
9 40 - 44 1,852 1,858 3,710
10 45 - 49 1,593 1,728 3,321
11 50 - 54 1,540 1,634 3,174
12 55 - 59 1,202 1,189 2,391
13 60 - 64 812 987 1,799
14 65 - 69 676 774 1,450
15 70 - 74 529 703 1,232
16 75 + 611 809 1,420
Jumlah 24,309 24,929 49,238
Sumber : Kecamatan Kradenan dalam Angka 2017

Tingkat Pendidikan. Tingkat pendidikan penduduk di Kecamatan Kradenan


sudah mengalami kemajuan, hal ini bisa dilihat dari tabel tingkat pendidikan
penduduk Kecamatan Kradenan sebagai berikut :
Tabel Tingkat Pendidikan Penduduk Kecamatan Kradenan
No. Keterangan Laki - laki Perempuan Jumlah
1 Tidak/ Belum Pernah Bersekolah 5,962 20,645 26,607
2 Tidak Punya Ijazah SD 95,386 108,913 204,299
3 SD/ MI/ Sederajat 160,010 147,653 307,663
4 SLTP/ MTS/ Sederajat 75,975 89,445 165,420
5 SLTA/ MA/ Sederajat 69,298 66,790 136,088
6 SMK 44,021 23,587 67,608
7 Program D I / II 2,862 16,180 19,042
8 Program D III / Sarjana Muda 4,102 9,268 13,370
9 Program D IV / S1 17,980 21,675 39,655
10 S2 / S3 1,335 785 2,120
Jumlah 981,872
Sumber : Kecamatan Kradenan dalam Angka 2017

UKL UPL Remedial/ Rehabilitasi Bendungan Simo Lampiran - 14


Penduduk Pencari Kerja. Masih banyak tenaga kerja yang belum terserap di
berbagai sektor usaha. Hal ini berdasarkan data penduduk pencari kerja di
Kecamatan Kradenan. Berikut data yang tersaji :
Tabel Jumlah Penduduk Pencari Kerja di Kecamatan Kradenan.
No. Bulan Laki - laki Perempuan Jumlah
1 Januari 499 1,649 2,148
2 Pebruari 280 105 385
3 Maret 211 660 871
4 April 125 664 789
5 Mei 130 328 458
6 Juni 70 1,149 1,219
7 Juli 195 1,495 1,690
8 Agustus 147 1,007 1,154
9 September 147 1,007 1,154
10 Oktober 55 57 112
11 Nopember 25 675 700
12 Desember 200 1,300 1,500
Jumlah 2,084 10,096 12,180
Sumber : Kecamatan Kradenan dalam Angka 2017

3. Adat Istiadat dan Pola Hubungan Masyarakat


Berdasarkan perolehan data dari kuesioner masyarakat, di wilayah studi tidak
dijumpai adat istiadat yang sifatnya istimewa dalam artian adat istiadat tersebut
dapat menarik perhatian masyarakat dari luar daerah. Tradisi yang dilakukan
oleh masyarakat setempat antara lain:
a. Kebiasaan yang berkaitan dengan musibah (kematian, orang sakit).
b. Berkaitan dengan kelahiran anak.
c. Peringatan hari besar keagamaan.
Dari hasil penelitian juga ditemukan bahwa masyarakat di lokasi kegiatan masih
memiliki sikap kebersamaan yang muncul dalam bentuk:
a. Gotong Royong (aktivitas kelompok untuk kepentingan umum)
Aktivitas ini hingga sekarang masih berjalan dengan baik dalam kehidupan
masyarakat di wilayah studi. Kegiatan yang sering dilakukan antara lain
perbaikan jalan, tempat ibadah serta sarana umum lainnya.
b. Sambatan (aktivitas kelompok untuk kepentingan perorangan)
Aktivitas ini nampaknya semakin berkurang di kalangan masyarakat.
Hubungan kekeluargaan tersebut sebagian telah bergeser menjadi hubungan

UKL UPL Remedial/ Rehabilitasi Bendungan Simo Lampiran - 15


ekonomi. Kondisi ini mulai nampak dan dimungkinkan terjadi karena
perubahan sosial ekonomi masyarakat semakin meningkat.
c. Konflik sosial yang terjadi di masyarakat baik itu secara orang
perorang maupun kelompok/keluarga untuk saat ini tidak begitu menonjol,
dalam artian tidak ada konflik antar perorangan atau keluarga yang perlu
adanya penanganan secara khusus.
Mengingat sifat kegotongroyongan masih kuat, kepentingan perseorangan sifat
kerjasamanya (proses asosiatif) telah mengalami pergeseran, maka sifat
paguyuban tersebut penting untuk dipertahankan atau dilestarikan.

4. Persepsi Masyarakat terhadap Rencana Pekerjaan (Hasil


kuesioner dan wawancara)
Mengenai persepsi dan sikap masyarakat di wilayah studi terhadap kegiatan
rehabilitasi / perbaikan bendung Simo sangat positif. Berdasar tanggapan
responden yang diwawancarai diketahui bahwa penduduk yang menyatakan
setuju terhadap rencana rehabilitasi / perbaikan bendung Simo sebesar 100%
tanpa adanya syarat tertentu selama tidak mengganggu sekitar aktifitas warga.
Alasan responden menyatakan setuju terhadap rencana rehabilitasi / perbaikan
bendung Simo, antara lain:
a. Ada kecenderungan warga dalam memanfaatkan air baku simo : warga
Dusun Simo menggunakan untuk MCK, warga dusun Corot dan Suru
menggunakannya untuk pengairan, selain itu sebagian warga Dusun
Bentulan juga memanfaatkannya untuk MCK dan pengairan.
b. Mayoritas sekitar 40% warga Desa Simo mengambil sumber air yang
berasal dari Waduk Simo.
c. Dengan perbaikan/rehabiitasi bendung Simo, maka kebutuhan air bersih
masyarakat pada musim kemarau dapat teratasi
d. Dengan perbaikan/rehabiitasi bendung Simo, irigasi masyarakat tani di
desa Simo dan desa Rejosari dapat terpenuhi sehingga produktifitas
pertanian dapat terjaga
e. Daerahnya sekitar bendung Simo menjadi ramai karena bendung Simo
bisa dijadikan daerah wisata bagi masyarakat sekitar

UKL UPL Remedial/ Rehabilitasi Bendungan Simo Lampiran - 16


f. Warga yang wilayahnya saat ini menempati lahan wilayah Waduk Simo,
menanggapi positif jika dilakukan relokasi/

Tabel Sumber Air Warga Desa Simo

No. Sumber Air Warga %


1 Air Hujan 13
2 Air Permukaan (waduk, sungai) 26
3 Sumur gali 36
4 Sumur dalam 2
5 PAM 0
6 Air isi ulang 23
Jumlah 100
Sumber : Kuesioner 2018
Tabel Alternatif Masukan Warga Desa Simo
Alternatif masukan warga untuk meningkatkan
No. %
kapasitas Waduk
1 Pemeliharaan Bangunan 0
2 Pengerukan Sedimen Waduk 0
3 Menanam pohon di sekitaran Bendungan 0
4 Ketiga alternative (1, 2, dan 3) 100
5 Tidak perlu ada penanggulangan, bisa berfungsi selain waduk 0
Jumlah 100
Catatan : responden sangat ingin segera dilakukan perbaikan Bendungan

Sumber : Kuesioner 2018

Tabel Program untuk mengoptimalkan pemanfaatan Bendungan


Program untuk mengoptimalkan
No. %
pemanfaatan Bendungan
1 Wisata Air 41
2 Perikanan darat (umum) 36
3 Karamba Air (spesifik) 23
Jumlah 100
Sumber : Kuesioner 2018

Tabel Dampak Pekerjaan menurut responden


No Dampak menurut
%
. responden
1 Pengambilan material 0
2 Pembuangan material 0
3 Gangguan keamanan 0
4 Adanya kerusakan jalan 0
5 Kebisingan 0
6 Polusi/pencemaran 0
7 Tidak ada dampak 100
Jumlah 100

UKL UPL Remedial/ Rehabilitasi Bendungan Simo Lampiran - 17


Catatan : responden sudah cukup pengalaman adanya pekerjaan rehab di tahun 2012
dan tanggapan selama ini justru menginginkan diperbaiki karena yakin
berdampak positif ke depannya
Sumber : Kuesioner 2018

5. Kesehatan Masyarakat dan Pengelolaan Sampah


Secara umum kesehatan masyarakat Kradenan relatif baik. Beberapa penyakit
yang diderita kebanyakan diakibatkan karena sanitasi yang kurang baik, antara
lain diare dan demam berdarah (diakibatkan kondisi air yang kurang bagus).
Penyakit lainnya yang diderita masyarakat adalah influenza, ISPA, dan batuk
yang diakibatkan dari debu pada saat musim kemarau.
Untuk pengobatan kasus-kasus tersebut biasanya dibawa ke Puskesmas
terdekat. Fasilitas kesehatan di Kecamatan Kradenan, yaitu 2 PUSKESMAS KUWU
dan PUSKESMAS KRADENAN dengan 5 orang dokter umum dibantu perawat 9
orang, juga 2 orang dokter gigi dan perawat 1 orang serta 8 orang bidan.
Selanjutnya air limbah dari aktivitas rumah tangga seperti air bekas mandi dan
mencuci dibuang ke sungai melalui saluran atau selokan. Hal ini terbukti 50%
responden menyatakan membuang air limbah ke sungai melalui selokan, 30%
responden menyatakan air limbah dirembeskan ke tanah dam 13,30% dibuang
langsung ketanah/permukaan.
Sarana pembuangan sampah sebagian besar ditimbun dengan membuat lubang
galian dan sebagian dibuang di tempat sampah.tong sampah yang telah
disediakan oleh masyarakat. Dengan kondisi tersebut maka dapat dikemukakan
bahwa kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah disungai maupun
sembarangan tempat cukup tinggi. Data tentang sarana pembuangan sampah
dapat disajikan dalam tebel berikut ini
Tabel Sarana Pembuangan Sampah Responden
No Keterangan Frek %
1 Tong/bak sampah 6 20,0
2 Lubang sampah/lubang galian 22 73,3
3 System/tidak menjawab 2 6,7
Total 30 100,0

Gambar Temuan
Sampah di area
Bendungan Simo

UKL UPL Remedial/ Rehabilitasi Bendungan Simo Lampiran - 18


LAMPIRAN 2. SURAT PERMOHONAN UKL – UPL PEKERJAAN
BENDUNGAN SIMO

UKL UPL Remedial/ Rehabilitasi Bendungan Simo Lampiran - 19


LAMPIRAN 3. FOTO DOKUMENTASI KEGIATAN
Kegiatan Wawancara dan Penyebaran Kuesioner ke
Masyarakat terdampak Pekerjaan Desa Simo Kecamatan
Kradenan Kabupaten Grobogan

UKL UPL Remedial/ Rehabilitasi Bendungan Simo Lampiran - 20


Sampling kualitas air (fisik-kimia dan biologi)
VEGETASI (CATCHMENT AREA) DI SISI
AKTIFITAS WARGA PEMANFAAT WADUK SELATAN BENDUNGAN SIMO

AKSES JALAN UTAMA BENDUNGAN SIMO VEGETASI SISI BARAT BENDUNGAN SIMO

VEGETASI (CATCHMENT AREA) DI SISI


TIMUR BENDUNGAN DIGUNAKAN VEGETASI SISI UTARA – TIMUR LAUT
EKOWISATA BENDUNGAN SIMO

UKL UPL Remedial/ Rehabilitasi Bendungan Simo Lampiran - 21


RUMAH WARGA DI SISI JEMBATAN KONDISI JALAN DI PUNCAK
SPILLWAY BENDUNGAN

DINDING UTAMA BANGUNAN INTAKE KONDISI SEDIMENTASI PADA SAAT


DAN KONDISI KEMARAU GENANGAN KEMARAU DI SEKITAR AREA BENDUNGAN
WADUK SIMO 9 NOP 2018 SIMO

PEMUKIMAN DI SISI UTARA BENDUNGAN


DAN PENGAMBILAN AIR WADUK OLEH BANGUNAN WARGA DI SISI BARAT LAUT
WARGA BENDUNGAN

UKL UPL Remedial/ Rehabilitasi Bendungan Simo Lampiran - 22


LAMPIRAN 4. BERITA ACARA HASIL WAWANCARA
DAN REKAP KUESIONER
UKL – UPL REMEDIAL/ REHABILITASI BENDUNGAN SIMO
KABUPATEN GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH

Bertempat di Wilayah Desa Simo Kecamatan Kradenan Kabupaten


Grobogan Provinsi Jawa Tengah; telah diselenggarakan penyebaran kuesioner
dan wawancara dalam rangka UKL-UPL pekerjaan Remedial/ Rehabilitasi
Bendungan Simo,
Tabel rekap tanggapan responden terhadap rencana pekerjaan Remedial/
Rehabilitasi Bendungan Simo di Desa Simo Kecamatan Kradenan
Kabupaten Grobogan
Item Jumlah jawaban Pertanyaan Kuesioner N %
pertanyaan a b c d e f g h i j
Item no. 1 umum, item no. 2 identitas responden
Item no. III.1 4 1 1 - - - 1 - 2 3 11 100
Item no. III.2 4 8 11
Item no. III.3 Isian
Item no. III.4
Item no. III.5 Isian
Item no. III.6 Isian
Item no. III.7 1 4 7 11 100
Item no. IV.1 12 11 100
Item no. IV.2 10 2 11 100
Item no. IV.3 12 11 100
Item no. IV.4 3 9 11 100
Item no. IV.5 12 11 100
Item no. IV.6 1 11 11 100
Item no. IV.7 2 5 5 11 100
Item no. IV.8 6 6 11 100
Item no. V.1 11 1 11 100
Item no. V.2 5 4 3 - 11 100
Item no. V.3 2 14 19 1 - 12 Jawaban lbh dr 1 48 100
Item no. V.4 12 - 11 100
Item no. V.5 10 10 10 10 Jawaban lbh dr 1 40 100
Item no. V.6 12 11 100
Item no. V.7 5 4 3 11 100
Item no. V.8 12 11 100
Item no. V.9 Tidak ada jawaban jika item no. V.8 dijawab “b”
Item no. V.10
Item no. V.11
Item no. V.12 6 6 11 100
Item no. V.13

Berdasarkan table rekap kuesioner tersebut dapat dideskripsikan tanggapan


responden terhadap item – item variabel sebagai berikut:
Item pertanyaan no. III secara umum membahas latar belakang profesi,
penghasilan, dan pengeluaran responden

UKL UPL Remedial/ Rehabilitasi Bendungan Simo Lampiran - 23


1. Tanggapan responden terhadap pertanyaan no. III.1. mengenai latar belakang
profesi responden 33% PNS/ABRI, 8% karyawan swasta, 8% petani pemilik,
8% wiraswasta, 14% guru, 28% perangkat desa
2. Tanggapan responden terhadap pertanyaan no. III.2. mengenai penghasilan
per bulan 36% penghasilan di bawah Rp 1.100.000 dan 64% responden di
atas Rp 1.100.000 dan pertanyaan no. III.7 mengenai pengeluaran responden
per bulan 9% Rp 500rb – Rp 700.000 27% Rp 900.000 – 1.100.000 64% di
atas Rp 1.100.000, 4 dari 30 responden memiliki penghasilan sampingan.
Selain itu 7 dari 30 responden memiliki pasangan atau anggota keluarga yang
juga berprofesi non mengurus rumah tangga berdasarkan pertanyaan III.3,
III.5 dan III.6
Item pertanyaan no. IV membahas mengenai pola kehidupan sosial dan budaya
masyarakat
1. Tanggapan responden terhadap pertanyaan no. IV.1 sampai dengan
pertanyaan no. IV.3 mengenai konflik khusus antar warga, tidak pernah terjadi
di lingkungan wilayah Desa Simo, kegiatan yang dilakukan di antaranya
sambatan dan gotong royong, dimana ide kegiatan muncul lebih dominan
100% dari aparat Pemerintah dan tokoh masyarakat (berdasarkan tanggapan
responden)
2. Kegiatan yang umum dilakukan seperti pembersihan fasilitas umum dan
tempat ibadah, dengan menggunakan sumbangan tenaga, pikiran, dan
gagasan sedangkan dana kegiatan berasal dari aparat Pemerintah dan tokoh
masyarakat,
Item pertanyaan no. V mengenai peranan bendungan Simo dan persepsi
masyarakat tentang pekerjaan
1. Tanggapan responden terhadap pertanyaan V.1 sebagian besar 91%
menganggap Bendungan Simo merupakan fasilitas vital, dimana bendungan
digunakan untuk pertanian 12 responden, untuk aktifitas MCK 9, untuk
peresapan air/mencegah banjir 8 responden, dan 1 responden
menggunakannya untuk kebutuhan air rumah tangga
2. Tingkat ketergantungan responden terhadap sumber air yang digunakan dari
48 jumlah pilihan responden, 6 di antaranya menggunakan sumber air dari air
hujan, 12 di antaranya menggunakan air permukaan (waduk, sungai), 17 di
antarannya menggunakan sumur gali, 1 di antaranya menggunakan sumur
dalam, dan 12 di antaranya menggunakan air isi ulang.

UKL UPL Remedial/ Rehabilitasi Bendungan Simo Lampiran - 24


3. Pertanyaan no. V.4 sampai dengan no. V.13 mengenai dampak dan masukan
terhadap kondisi terkini bendungan Simo. Jawaban dari responden dapat
disimpulkan bahwa responden tidak merasa adanya dampak buruk jika akan
dilakukan pekerjaan di sekitar tapak proyek rehabiltasi Bendungan Simo
karena harapan yang tinggi terhadap keberfungsian waduk. Selain itu
beberapa responden yang tinggal di wilayah bendungan tidak keberatan jika
dipindah lokasi karena mereka telah diedukasi dari awal bahwa tanah yang
ditempati merupakan tanah milik wewenang BBWS. Dari jawaban wawancara
responden di lapangan, tidak diperlukannya mekanisme pembebasan lahan
khusus jika lahan tersebut terkena wilayah tapak proyek selama tidak
berkurang hak-hak responden.

Mengetahui,
Lurah/ Kepala Desa Simo Camat Kradenan

(………………………………………………..…..) (………………………………..…………………..)

UKL UPL Remedial/ Rehabilitasi Bendungan Simo Lampiran - 25


DAFTAR RESPONDEN PEKERJAAN REHAB MINOR BENDUNGAN SIMO

N NAMA ALAMAT
O
1 Suparjo RT 07 RW 01 Dukuh Suru Desa Simo
2 Pardi RT 01 RW 06 Dukuh Corot Desa Simo
3 Sutomo RT 04 RW 06 Dukuh Corot Desa Simo
4 Ali Muchtar RT 02 RW 06 Dukuh Corot Desa Simo
5 Sagiyo RT 03 RW 03 Desa Simo
6 Sukandar RT 07 RW 01 Dukuh Suru Desa Simo
7 Setaria Sofika RT 07 RW 01 Dukuh Suru Desa Simo
8 Sardi RT 03 RW 02 Dukuh Simo Desa Simo
9 Sugiyarto RT 02 RW 08 Dukuh Ploso Desa Simo
10 Jimin RT 03 RW 04 Dukuh Ngragem Desa Simo
11 Suyanto RT 03 RW 06 Dukuh Corot Desa Simo

UKL UPL Remedial/ Rehabilitasi Bendungan Simo Lampiran - 26


Notulensi Rapat Diskusi Penilaian UKL – UPL

Pekerjaan : UKL – UPL Remedial/ Rehabilitasi Minor Bendungan Simo


Hari/ Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Pemimpin Rapat :
Moderator :
Pelaksana :
Peserta : Absen terlampir

PERTANYAAAN/MASUKAN/SARAN TANGGAPAN
1.
1.
1.

1.

1.

UKL UPL Remedial/ Rehabilitasi Bendungan Simo Lampiran - 27


PERBANDINGAN DAFTAR JENIS PEKERJAAN TAHUN 2012 DAN TAHUN 2018
No Jenis Pekerjaan
Tahun 2012 Tahun 2018
1 Perbaikan rip rap Tidak dilakukan
2 Perbaikan jalan, parapet, dan Perbaikan jalan, parapet, dan
drainase pada puncak bendungan drainase pada puncak bendungan
3 Perbaikan drainase lingkungan Perbaikan drainase lingkungan
4 Perbaikan drainase kaki Perbaikan drainase kaki bendungan
bendungan
5 Perbaikan saluran pengarah Perbaikan saluran pengarah
6 Perbaikan saluran peredam Perbaikan saluran peredam energi
energi
7 Perbaikan saluran drainase Perbaikan saluran drainase
lingkungan pelimpah lingkungan pelimpah
8 Pengadaan rantai pengangkat Tidak dilakukan
pintu stoplog
9 Perbaikan patok geser 5 buah Tidak dilakukan
dan penambahan 5 buah
10 Perbaikan piezometer (utamanya Perbaikan piezometer (utamanya
kotak pengaman) kotak pengaman)
11 Perbaikan alat ukur V – Notch Perbaikan alat ukur V – Notch
12 Perbaikan papan peringatan Tidak dilakukan
13 Membangun tangga OP pada Perbaikan keretakan tangga OP
lereng hilir bendungan lereng hilir bendungan
14 Tidak dilakukan Pengerukan sedimen dasar waduk
pada sekitaran hulu intake
15 Tidak dilakukan Pengerukan sedimen dasar waduk
pada sekitaran hulu pelimpah
16 Tidak dilakukan Penyesuaian elevasi dasar waduk
setelah pengerukan

UKL UPL Remedial/ Rehabilitasi Bendungan Simo Lampiran - 28

Anda mungkin juga menyukai