BAB V
DETAIL DESAIN
5.1 Umum
Pada perencanaan ini, sistem pengolahan yang digunakan adalah sistem
Complete Mixed Activated Sludge (CMAS). Dari ketiga alternatif y ang diajukan,
sistem inilah yang membutuhkan biaya yang kecil. Unit – unit yang digunakan pada
sistem ini adalah :
Primary treatment : bars screen,grit chamber,comminutor,bak pengendap I.
Secondary treatment : tangki aerasi, clarifier.
Desinfeksi : klorinasi
Sludge treatment : gravity thickener, aerobic digester, sludge drying bed.
B. Kriteria Desain
Kriteria desain bars screen mekanis dapat dilihat pada Tabel 5.1 dan 5.2
sebagai berikut:
Tabel 5.1 : Kriteria Desain Bars Screen Mekanis
Parameter Simbol Satuan Besaran Sumber
Kecepatan saluran penyaring v m/det > 0,6 Qasim, 1985
Kecepatan melalui bar screen v bar m/det 0,6 – 1 Qasim, 1985
Head loss maksimum hL m 0,8 Qasim, 1985
o
Kemiringan dari horizontal α 60 – 85 Qasim, 1985
Batang : Lebar w cm 0,8 – 1,0 Qasim, 1985
b cm 1,0 – 5,0 Qasim, 1985
Space
d cm 5,0 – 7,5 Qasim, 1985
Kedalaman
Tipe Batang β
Persegi panjang 2,42
Rectangular dengan semi rectangular pada sisi muka 1,83
Circular 1,79
Rectangular dengan semi rectangular pada sisi muka dan belakang 1,67
Tear shape 0,76
Sumber : Qasim, 1985
hL = β (w/b)4/3 hv sin α
2 2
vbar v 2 1
hL
2g 0,7
Dimana :
HL = head loss di rack, m
vbar = kecepatan aliran melalui bars screen, m/det
v2 = kecepatan aliran di saluran, m/det
g = percepatan gravitasi, m/det2
w = lebar batang, m
b = bukaan, m
hv = velocity head aliran, m
= sudut bar dengan horizontal, o
β = konstanta bentuk batang
D. Data Perencanaan
Data perencanaan bars screen mekanis diberikan pada Tabel 5.3.
d v
dari grafik nomograph didapat = 0,82 dan v = 1,16
D full
Jadi vmax = 1,16 x 0,99 m/det = 1,15 m/det dan kedalaman maksimum dari pipa utama
adalah dmax = 0,82 x 1,52 m = 1,25 m.
a. Diameter conduit (D) = 1,53 m
b. Slope conduit (S) = 0,0006
c. Kecepatan aliran puncak (v1)maks = 0,99 m/det
d. Kedalaman aliran di conduit saat puncak (d1)maks = 1,25 m
e. Kecepatan aliran rata – rata (v1)r = 1,15 m/det
f. Kedalaman aliran di conduit saat rata - rata (d1)r = 0,76 m
g. Kecepatan aliran minimum (v1)min = 0,56 m/det
h. Kedalaman aliran di conduit saat minimum (d1)min = 0,32 m
E. Perhitungan
1. Bar Screen Bukaan Bersih
Dimensi saluran sebelum melalui bar screen mekanis direncanakan beroperasi sampai
tahap II.
o
Direncanakan akan dibuat 2 unit bar screen yang beroperasi dengan kondisi debit
maksimum.
Qmaks 1,8 m 3 / det
Debit masing-masing bar screen (Q’maks)= 0,9 m3/det
2 2
Q 0,9 m 3 / det
o
Luas total bukaan batang (A) = = 0,9 m2
V bar 1 m / det
A 0,9 m 2
o
Lebar bersih bukaan (l) 0,72 m
d 1,25
o
Jumlah batang (n), (n + 1) x b = l (n + 1) x 2,5 cm = 72 cm
Maka n = 28 batang
o Lebar bukaan total saringan (w bukaan)
= (n + 1) x 2,5 cm = (28 + 1) x 2,5 cm = 72 cm
o Lebar total bangunan saringan (Wc)
= w bukaan + (n x ) = 72 cm + (28 x 1 cm) = 100 cm = 1 m
o Panjang saringan yang terendam air (Ls)
= d / sin = 1,25 m / sin 75o = 1,29 m
1.321 m 1.9 m
1.299 m
1.29 m
75
1.0 m 2.5 cm
Untuk bar screen dengan bukaan 2,5 cm, jumlah bahan yang tersaring sebanyak
36 m3/106 m3 air limbah pada keadaan debit maksimum (Qasim,1985).
Jadi bar screen ini dapat menyaring sampah yang terdapat dalam air limbah.
d1
d2 d3
Z1 Z2 Z3
v1 2 v 2 2
hL Ke
2 g 2 g
o Asumsi :
1) Lantai adalah horizontal
2) Penambahan tinggi saluran, Z1 = 0,07 – 0,15 m, ambil 0,08 m
3) Z2 = 0
4) Ke = 0,3
5) v1 = 1,15 m/det
6) d1 = 1,329 m
Maka:
0,08 m 1,329 m
1,15 m / det 2
2 x 9,81 m / s 2
0,9 m 3 / det
2
0,9 m 3 / det
2
0,72 m x d (1,15 m / det) 2 0,72 m x d
0 d2 2
2
0,3 2
2
2 x 9,81 m / det 2 x 9,81 m / det 2 x 9,81 m / det 2
b) Kriteria desain
Kecepatan melalui bar screen (0,5 – 1) m/det (Metcalf & Eddy)
v bukaan 2
v' 2
2
x 1
2g 0,7
d3 dan v3 = kedalaman dan kecepatan di section 3
2 2,48
2
0,9
2
0,9 m / det m / det
m / det
d '2 2
d' 1, 299 m
0,691 m / det 2 d ' 2 d '2
2 x 9,81 m / det 2 2 x 9,81 m / det 2 2 x 0,7 x 9,81 m / det 2
0,9 m 3 / det
v' 2 0,605 m / det
1,33 m x 1,482 m
Tahap I Tahap II
Maks 1,62 1,68
Rata 1,44 1,52
Min 1,00 0,96
Q min
· Clean rack 0,218 0,457 0,633 0,208 0,479 0,010
· 50% clogging 0,275 0,363 1,003 0,208 0,479 0,067
Tahap II
Q maks
· Clean rack 1,321 0,679 0,940 1,299 0,691 0,022
· 50% clogging 1,482 0,605 1,675 1,299 0,691 0,183
Q rata-rata
· Clean rack 0,742 0,645 0,892 0,722 0,663 0,020
· 50% clogging 0,874 0,548 1,515 0,722 0,663 0,152
Q min
· Clean rack 0,204 0,440 0,609 0,195 0,461 0,009
· 50% clogging 0,258 0,348 0,962 0,195 0,461 0,063
B. Kriteria Desain
Kriteria desain untuk grit chamber dapat dilihat pada Tabel 5.17 di bawah ini :
2 1
1
V R3S 2
n
2
hL V x n
S dan hL 2 x L
L
R 3
Dimana:
hL = Head loss melalui grit chamber, m
V = Kecepatan pada saluran grit chamber, m/det
n = Koefisien Manning
R = Jari – jari hidrolis
L = Panjang saluran grit chamber, m
1 a
Q 4,917 a 2
b h
3
Q = Debit aliran melaui Proporsional Weir
D. Data Perencanaan
E. Perhitungan
1. Dimensi grit chamber
Direncanakan dibuat 2 unit grit chamber dimana kedua unit akan beroperasi
apabila pada kondisi maksimum, sedangkan pada kondisi minimum dapat
dioperasikan 1 unit saja. Setiap unit grit chamber didesain dengan kapasitas setengah
dari pengaliran puncak. Debit yang digunakan dalam mendesain adalah debit
maksimum tahap II, Q = 1,8 m3/det / 2 = 0,9 m3/det.
Asumsi kecepatan pengendapan (Vs) partikel berdiameter 0,2 mm adalah 4,2
ft/menit = 50,4 inch/menit
Maka OR = 900 x Vs = 900 x 50,4 inch/mnt = 45360 gpd/ft 3 = 0,02142
m3/m2 det
Luas permukaan bak (A surface) = Qmaks / OR
0,9 m 3 / det
A surfece = 42,22 m2
0,02142 m 3 / m 2 / det
2. Kontrol desain
Periksa volume bak pada debit maksimum tahap II
Volume (V) =pxwxd
= 16,25 m x 2,6 m x 1,07 m
= 45,2 m3
Waktu detensi pada debit maksimum (td)
BOBBY YUDISTIRA 153 01 015 V- 14
BAB V – DETAIL DESAIN
volume 45,2 m 3
= 50,2 det
Qmaks 0,9 m 3 / det
Kecepatan aliran horizontal (Vh)
Qr 0,96 m 3 / det / 2
= d x w 0,57 m x 2,6 m 0,325 m / det (memenuhi kriteria desain)
2
Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa kontrol desain dengan
acuan kecepatan horizontal memenuhi kriteria desain yang ada. Jadi dapat diyakini
bahwa dimensi grit chamber telah memenuhi kriteria.
3. Struktur influen
a. Perencanaan struktur influen
Struktur influen grit chamber terdiri dari pintu air (stop gate). Pintu air ini
dipasang untuk mengosongkan salah satu bak yang tidak beroperasi.
b. Head loss antara saluran effluen bar screen dengan saluran grit chamber
Head loss ini terjadi karena aliran melalui stop gate dan perubahan ukuran saluran
(konvergen). Perhitungan head loss menggunakan rumus sebagai berikut:
hL = hL1 + hL2
v2 2 v12 v2 2 v12 2
v 2 v1
2
hL k1 k Z = hL
2 2g
2g 2g
dimana:
hL1 = headloss akibat perubahan ukuran saluran, m
hL2 = headloss akibat melalui stop gate, m
k1 = konstanta perubahan ukuran saluran terbuka = 0,5
k2 = konstanta stop gate = 0,6
v1 = kecepatan aliran di saluran influen, m/det
v2 = kecepatan aliran dalam grit chamber, m/det
Z = perbedaan tinggi muka air dalam saluran efluen bar screen dengan
saluran grit chamber.
4. Head loss total antara saluran effluen bar screen dengan saluran grit
chamber
Pada saat debit maksimum tahap II
0,325 m / det 2 0,691 m / det 2 0,325 m / det 2 0,691 m / det 2
hL 0,5 0,6
2 x 9,81 m / det 2 2 x 9,81 m / det 2
hL = -0,0208 m
Head loss antara saluran effluen bar screen dan saluran grit chamber sangat kecil,
akibatnya perbedaan permukaan air saluran efluen bar screen dengan saluran grit
chamber kecil pula, yaitu:
Z maks tahap II
v 2 2 v1 2
hL 0.325 0,691 0,0208 0,0397 m
2 2
2g 2 x 9,81
Tanda negatif menunjukkan bahwa tinggi muka air di saluran grit chamber lebih
kecil dibandingkan di saluran efluen dari bar screen.
Z (m)
Debit
Tahap I Tahap II
Maks -0,0385 -0,0397
Rata -0,0334 -0,0357
6. Struktur effluen
a) Struktur efluen terdiri dari Proporsional Weir, stop gate, box efluen,
dan saluran effluen. Dimensi box efluen = 2 m x 2 m.
b) Pintu air atau stop gate dipasang pada box effluen untuk mengalirkan ketika salah
satu grit chamber dioperasikan.
c) Dimensi proporsional weir pada saat pengaliran maksimum tahap II.
Qmaks = 0,9 m3/det = 31,79 cfs
h = 1,07 m = 3,511 ft
Lebar saluran (w)= 2,6 m = 8,531 ft
Jika jarak sisi weir = 10 cm = 0,328 ft, maka b = w – 2 x jarak sisi weir
b = 8,531 ft – 2 x 0,328 ft = 7,875 ft
Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut :
1
a
Q 4,97 a 2 b h
3
1 a
31,79 cfs 4,97 x a 2
x 7,875 ft x 3,511 ft
3
3 1
13,05a 2
137,42a 2
31,79 0
dengan trial dan error diperoleh a = 0,0541 ft = 0,0165 m.
Dari tabel diperoleh perbandingan x/b dan y/a sebagai berikut :
y/a x/b y/a x/b y/a x/b
1 0,500 6 0,247 12 0,179
2 0,392 7 0,230 14 0,166
3 0,333 8 0,216 16 0,156
4 0,295 9 0,205 18 0,147
5 0,268 10 0,195 20 0,140
2 q ' LN
2
2
y1 y2
gb 2 y2
Maka :
y1 1
2 0,375 m 3 / det x 2,4 m x 1
2 2
1,020 m
9,81 m / det 2 x ( 2 m) 2 x 1 m
7. Grit
a) Jumlah grit yang disisihkan
Pada kapasitas pengaliran puncak (Qmaks) = 1,8 m3/det
Jumlah grit (M) = 30 m3/106 m3 x 1,8 m3/det x 86400 det/hari
= 4,67 m3/hari
8. Rekapitulasi
a) Dimensi grit chamber
Unit a Y b x
m 0,0165 0,231 2,4 0,4
5.2.3 Comminutor
A. Pengertian
Pemakaian comminutor sesuai produksi pabrik, sehingga pemilihan jenis
comminutor disesuaikan spesifikasi comminutor yang dikeluarkan. Adapun
comminutor yang akan dipakai diproduksi oleh Chicago Pump Co. Celah – celah
pada comminutor mempunyai ukuran 0,5 inch untuk mesin besar sampai berukuran
3/8 inch untuk mesin kecil. Ukuran comminutor keluaran Chicago Pump Co adalah
sebagai berikut:
Kapasitas Maksimum
Tipe Daya (kW) Putaran (rpm)
(Mgd)
128 0,25 310 60
254 0,37 970 49
381 0,75 2000 42
635 1,50 5000 27
635 1,50 9400 27
914 2,20 22000 15
Sumber : Chicago Pump Co
B. Data Perencanaan
Direncanakan comminutor beroperasi sampai tahap II dan pada debit
maksimum. Debit maksimum pada tahap II adalah 1,8 m3/det = 28434 gpm.
C. Perhitungan
1. Pemilihan comminutor
a. Comminutor yang digunakan adalah tipe 635 dengan kapasitas 9400 GPM.
b. Jumlah comminutor
N = 4 unit (1 stand by)
3. Struktur inlet
a. Pengaliran air limbah dari unit Grit Chamber ke Commminutor menggunakan
pipa berdiameter 1 m dengan satu pipa.
b. Lebar saluran inlet direncanakan dibagi untuk masing – masing comminutor.
c. Direncanakan dibuat bak di inlet comminutor yang berfungsi
mendistribusikan aliran ke masing-masing comminutor sehingga diharapkan
terjadi pendistribusian secara merata pada commmiutor.
d. Comminutor dipasang pada suatu dinding yang sekaligus berfungsi sebagai
penyekat antar comminutor.
4. Struktur outlet
a. Struktur outlet terdiri dari saluran yang berfungsi menerima aliran dari semua
comminutor.
b. Pengaliran air limbah dari unit Comminutor ke bak pengumpul menggunakan
pipa berdiameter 1 m.
B. Kriteria Disain
Kriteria disain untuk bak pengumpul dapat dilihat pada tabel 5.32.
TDH = Hstatik + Hf + Hm + hv
TDH = Total Dynamic Head (m)
Hstatic = total static head (m)
Hm = minor losses (m)
Hf = head loss karena friksi pada pipa discharge (m)
hv = tinggi kecepatan (m)
hv = v2 / 2g
hL = h f + hm + h v
v = 0,355 Cd D0.63 (hf / L)0.54 (Hazen – Williams)
Q = 0,2785 Cd D2.63 (hf / L)0.54 (Hazen – Williams)
D. Data Perencanaan
Data perencanaan yang dipergunakan dalam perencanaan ini dapat dilihat
pada Tabel 5.33.
E. Perhitungan
1. Dimensi bak pengumpul
Volume bak pengumpul (V)
V = Q x td
= 155520 m3/hari x 10 menit x (1/1440 hari /menit)
= 1080 m3
Direncanakan panjang (P) = 15 m dan lebar (l) = 15 m.
Luas bak pengumpul (A)
A = 15 m x 15 m = 225 m2
Tinggi muka air pada kapasitas pengaliran maksimum (dmaks)
dmaks = 1080 m3 / 225 m2 = 4,80 m
Tinggi muka air pada pengaliran rata – rata (drata)
drata = 82944 m3/hari x 10 menit x (1/1440 hari /menit) / 225 m2
= 2,56 m
Berdasarkan grafik tersebut, maka pemompaan akan dibagi dalam beberapa tahap.
Tahap 1 (jam 01 – 04) : kapasitas rata – rata = 720 l/det
Tahap 2 (jam 05 – 08) : kapasitas rata – rata = 1076 l/det
Tahap 3 (jam 09 – 13) : kapasitas rata – rata = 1294 l/det
Tahap 4 (jam 14 – 21) : kapasitas rata – rata = 1079 l/det
Tahap 5 (jam 22 – 24) : kapasitas rata – rata = 229 l/det
4. Kontrol disain
Debit tiap pipa
Pada kapasitas maksimum = 1,8 m3/det / 5 = 0,36 m3/det = 360 l/det
Pada kapasitas rata – rata = 0,96 m3/det / 5 = 0,284 m3/det = 284 l/det
7. Hm = Kv2/2g
Perhitungan untuk head loss minor dapat dilihat pada Tabel 5.34.
Tabel 5.34 : Head Loss Minor
No Jenis alat Jumlah K V (m/det) h (m)
1 Bend 90 10 0,3 1,23 0,23
2 Gate valve 5 0,19 1,23 0,07
3 Y-tee 5 0,7 1,23 0,27
4 Check valve 5 1,2 1,23 0,46
Total 1,04
Pompa yang digunakan adalah pompa yang dapat mencapai head pemompaan
sebesar 6,08 m. Spesifikasi pompa dapat dilihat pada Bab VI tentang spesifikasi
teknik.
(surface loading) yang lebih besar kecuali jika terdapat resirkulasi waste activated
sludge (Metcalf & Eddy, 1991).
Jenis bak pengendap pertama yang dipilih adalah jenis horizontal flow yang
berbentuk persegi panjang dengan pertimbangan bahwa bak jenis ini akan dapat
mengendapkan partikel dengan ukuran yang heterogen dengan efisiensi yang tinggi.
B. Kriteria Disain
Kriteria disain untuk bak pengendap I dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
C. Data Perencanaan
Data perencanaan untuk bak pengendap I dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Panjang = 3 x 18 m = 54 m
c. Luas aktual = 18 m x 54 m = 972 m2
d. Tinggi bak = kedalaman air + free board = 3 m + 0,5 m = 3,5 m
e. Volume tiap bak pengendap (V)
V= A x H
V= 972 m2 x 3 m = 2916 m3
b. Saat maksimum
Tahap I = overflow rate 60,4 m3/m2 hari
= 45% penyisihan TSS
= 28% penyisihan BOD5
Tahap II = overflow rate 76,7 m3/m2 hari
= 40% penyisihan TSS
= 20% penyisihan BOD5
2. TSS
a. Jumlah TSS
Saat rata – rata
Tahap I = 0,75 m3/det x 86400 det/hari x 341 g/m3 / 1000 g/kg
= 22097 kg/hari
Tahap II = 0,96 m3/det x 86400 det/hari x 336 g/m3 / 1000 g/kg
= 27869 kg/hari
Saat maksimum
Tahap I = 1,42 m3/det x 86400 det/hari x 341 g/m3 / 1000 g/kg
= 41837 kg/hari
Tahap II = 1,8 m3/det x 86400 det/hari x 336 g/m3 / 1000 g/kg
= 52255 kg/hari
3. BOD5
Selain TSS, pada bak pengendap I ini BOD5 pun mengalami penyisihan, yang
besarnya tergantung pada over flow rate yang digunakan dalam desain.
a. Jumlah BOD5
Saat rata – rata
Tahap I = 0,75 m3/det x 86400 det/hari x 294 g/m3 / 1000 g/kg
= 19051 kg/hari
Tahap II = 0,96 m3/det x 86400 det/hari x 302 g/m3 / 1000 g/kg
= 25049 kg/hari
Saat maksimum
Tahap I = 1,42 m3/det x 86400 det/hari x 294 g/m3 / 1000 g/kg
= 36070 kg/hari
Tahap II = 1,8 m3/det x 86400 det/hari x 302 g/m3 / 1000 g/kg
= 46967 kg/hari
b. Saat maksimum
18826 kg / hari x 1000 g / kg
Tahap I = 5% x 1,03 g / cm 3 x 10 6 cm 3 / m 3 = 366 m3/hari
5. Lumpur dari tiap bak dipompakan ke gravity thickener dengan menggunakan pipa
berdiameter 400 mm dan pompa lumpur.
H. Struktur Inlet
1. Dimensi saluran inlet
a. Ukuran saluran inlet direncanakan (p x l) = (1 m x 15 m).
b. Pipa influen dari bak pengumpul berdiameter 500 mm (inch).
c. Untuk mengalirkan aliran ke dalam bak pengendap pertama dipasang orifice di
sepanjang lebar dinding bak. Ukuran orifice yang dipasang (pxl) = (0,34 m x
0,34 m) sebanyak 8 unit untuk masing – masing bak.
d. Baffle dipasang dengan jarak 0,44 m di depan orifice dengan tinggi 1 m dan
ditempatkan 5 cm di bawah permukaan air.
e. Kedalaman air di saluran inlet adalah 1 m.
Baffle
Orifice
1m
15 m
16 m
2. Head loss
a. Kapasitas tiap oriface (q)
q = 1,8 m3/det / 2 bak / 8 oriface = 0,225 m3/det
b. Aoriface = 0,34 m x 0,34 m = 0,1156 m2
c. z = hL
2
q
hL =
Cd Aorifice 2 g
2
0,1125 m 3 / det
hL =
0,6 x 0,1156 m 2 x 2 x 9,81 m / det 2
hL = 0,134 m
3. Kecepatan aliran di saluran inlet pada kapasitas pengaliran maksimum (vsal inlet)
vsal inlet = 1,8 m3/det / (2 m x 2 m) = 0,45 m/det.
I. Struktur outlet
1. Struktur outlet terdiri dari efluen baffle, weir V–Notch, saluran effluen dan effluen
box. Weir V-Notch yang digunakan dengan sudut 90 o dan diletakkan di dekat
saluran effluen mendekati effluen box. Koefisien discharge yang diasumsikan
sekitar 0,584. Pipa ke tangki distribusi 1 menggunakan pipa berdiameter 700 mm.
2. Supernatan dari bak pengendap pertama
a. Saat kapasitas rata – rata
Tahap I = (0,75 m3/det x 86400) – (287 m3/hari) = 64513 m3/hari
Tahap II = (0,96 m3/det x 86400) – (314 m3/hari) = 82630 m3/hari
b. Saat kapasitas maksimum
Tahap I = (1,42 m3/det x 86400) – (366 m3/hari) = 122322 m3/hari
Tahap II = (1,80 m3/det x 86400) – (406 m3/hari) = 155114 m3/hari
3. Untuk Sistem pelimpah efluen dengan V-Notch 90o dengan debit (qo) sebagai
berikut:
8 52
qo = Cd 2 g tan H
15 2
dimana:
H = tinggi muka air pada pelimpah (m)
qo = debit pada pelimpah (m3/det)
= sudut v notch, 90o
Cd = koefisien discharge, 0,584
a. Weir V-notch yang digunakan berjarak 20 cm antar tengah V-notch (jarak
antar notch 4 cm)
b. Weir loading = 460 m3/m hari (Qasim, 1985)
c. Panjang weir (lw) tiap bak
0,5 m
0,5 m
8.75 m 8.75 m
0,5 m
16 cm 4 cm 16 cm
10 cm
20 cm
H = 0,04 m = 4 cm
2
5
15 0,00057 m 3 / det
Tahap II H=
8
x
o
90
0,584 x 2 x 9,8 x tan 2
H = 0,0442 m = 4,42 cm
H = 0,0517 m = 5,17 cm
2
5
15 0,000106 m 3 / det
Tahap II H=
8
x
o
90
0,584 x 2 x 9,8 x tan
2
H = 0,0569 m = 5,69 m
2 q ' L N
2
2
Y1 = y2 dimana :
g b 2 y2
2 0,0053 m 3 / m det x 24 m x 2
2
Y1 = 0,5 m 2 0,597 m
9,81 m / det 2
x 0,5 m x 0,5 m
2
f. 16% untuk friction losses, turbulen, belokan, dan 20 cm penambahan untuk
terjunan bebas.
g. Kedalaman saluran total
BOBBY YUDISTIRA 153 01 015 V- 39
BAB V – DETAIL DESAIN
Rekapitulasi
Data Perencanaan
Data perencanaan untuk tangki distribusi AL I dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
Struktur Outlet
Struktur outlet terdiri dari rectangular weir, box effluen, dan pipa outlet menuju
tangki aerasi dengan diameter 700 mm. Direncanakan panjang weir yang
dipergunakan 0,5 m dengan koefisien Cd = 0,624.
hL = x
2 Cd L ' 2 g
dimana L’ = L – 0,2hL
Q berdasarkan jumlah tangki aerasi, pada perencanaan ini tangki aerasi
berjumlah 2 unit sampai tahap II
Tahap I hL =
2
3 112603 m 3 / hari / 86400 det/ hari / 2 unit 3
x 2
2 0,624 x 0,5 m 0,2hL 2 x 9,81 m / det
2
3 144408 m 3 / hari / 86400 det/ hari / 2 unit 3
x 2
2 0,624 x 0,5 m 0,2hL 2 x 9,81 m / det
2
3 213630 m 3 / hari / 86400 det/ hari / 2 unit 3
x 2
2 0,624 x 0,5 m 0,2hL 2 x 9,81 m / det
2
3 272385 m 3 / hari / 86400 det/ hari / 2 unit 3
x 2
2 0,624 x 0,5 m 0,2hL 2 x 9,81 m / det
Box Effluen
Direncanakan waktu detensi dalam box effluen selama 5 detik dengan dimensi (p x
l) adalah 2,5 m x 2,5 m.
Volume box = 272385 m3/hari x 5 detik / 86400 detik/hari = 16 m3
Kedalaman air di dalam box effluen (dbox)
Kapasitas maksimum
dbox = 4 m3 / 6,25 m2 = 2,5 m
Kapasitas rata - rata
dbox = 144408 m3/hari x 5 detik / 86400 detik/hari / 6,25 m2 = 1,34 m
Kriteria Desain
Kriteria desain proses aerasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Data Perencanaan
Debit dan konsentrasi yang masuk ke tangki aerasi diperkirakan dari
perhitungan kesetimbangan massa. Hasil akhir dari perhitungan kesetimbangan massa
setelah iterasi terakhir adalah sebagai berikut
Debit, konsentrasi BOD5 dan TSS di atas merupakan hasil pendekatan dalam
perhitungan kesetimbangan massa. Untuk itu perlu ditambahkan beberapa persen
dalam perhitungan selanjutnya. Menurut Qasim penambahan nilai sebesar 5 –
10%. Dalam perencanaan ini penambahan dilakukan sebesar 6%. Hasil tersebut
dan data perencanaan yang lain dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.41 : Data Perencanaan Tangki Aerasi
Parameter Simbol Besaran Satuan
Umur sel c 8 hari
Koef pertumbuhan Y 0,5 mg/mg
Koef decay kd 0,05 hari-1
BOD5 effluen S 50 mg/l
MLVSS X 3000 mg/l
Kedalaman tangki h 4,5 m
Panjang : lebar 2:1
MLVSS / MLSS 0,8
BOD5 / BODL 68 %
MLSS 3750 mg/l
Biological solid/biodegradable 65 %
Konsentrasi return sludge 10000 mg/l
Jumlah tangki sampai tahap II 2 unit
3
Debit rata – rata Qr m /hari m3/det
Tahap I 70377 0,815
Tahap II 90255 1,045
Qmaks
Debit maksimum
Tahap II 287
TSS rata - rata mg/l
Tahap I 237
Tahap II 264
TSS maksimum
Tahap I 283
Tahap II 292
Efisiensi pengolahan
( So 18,62) mg / l
Efisiensi pengolahan berdasarkan BOD5 solube = x 100%
So
(253 18,62) mg / l
Tahap I = x 100% = 93%
253 mg / l
(263 18,62) mg / l
Tahap II = x 100% = 93%
263 mg / l
( So 50) mg / l
Efisiensi pengolahan keseluruhan = x 100%
So
(253 50) mg / l
Tahap I = x 100% = 80%
253 mg / l
(263 50) mg / l
Tahap II = x 100% = 81%
263 mg / l
Volume Tangki
Direncanakan dibuat 3 tangki aerasi sampai tahap II.
Debit per tangki
Tahap I = 70377 m3/hari / 3 = 23459 m3/hari
Tahap II = 90255 m3/hari / 3 = 30085 m3/hari
Volume tangki (V)
Q c Y So S
V=
X 1 k d c
30085 m 3 / hari x 8 hari x 0.5 263 18,62 mg / l
V=
3000 mg / l x 1 0,05 / hari x 8 hari
V = 7002 m3
Luas tangki (A)
Luas tangki = volume / h
Luas tangki = 7002 / 6 m
Luas tangki = 1167 m2
Dimensi tangki
Kedalaman tangki = 4,5 m
A 1167 m 2
Panjang / lebar = 2 / 1, maka lebar (l) = = = 27,8 m
2 2
Panjang (p) = 2 x 27,8 m = 55,6 m
Px = Yobs Q (So – S)
Kontrol disain
Waktu aerasi (td)
td = volume / debit
(memenuhi kriteria)
(memenuhi kriteria)
(memenuhi kriteria)
(memenuhi kriteria)
Struktur Influen
Saluran influen terdiri dari saluran panjang berbentuk empat persegi yang berada pada
sisi lebar tangki. Influen memasuki saluran di tengah dan membagi dua sama
panjang. Saluran memiliki 10 persegi submerged oriface (5 setiap sisi) yang
mendistribusikan influen sepanjang lebar tangki.
Head loss
Head loss dihitung pada saat terjadi debit maksimum.
Debit maksimum tiap tangki (Qm)
Qm = (Q + Qr) / 2
Tahap I = (1,545 m3/det + 0,015 m3/det) / 2 = 0,780 m3/det
Tahap II = (1,970 m3/det + 0,022 m3/det) / 2 = 0,996 m3/det
Debit per sisi (Qi)
Qi = Qm / 2
Tahap I = 0,780 m3/det / 2 = 0,390 m3/det
Tahap II = 0,996 m3/det / 2 = 0,498 m3/det
Lebar saluran influen direncanakan 1 m.
Kedalaman saluran influen 1,7 m
Kecepatan aliran di saluran (v)
v = Qi / (1 m x 1,7 m) = Qi / 1,7 m2
Tahap I = 0,390 m3/det / 1,7 m2 = 0,229 m/det
Tahap II = 0,498 m3/det / 1,7 m2 = 0,293 m/det
Debit setiap oriface (q)
q = Qi / 5 oriface
dimensi oriface = 40 cm x 40 cm
Cd = 0,61
2
0,078 m 3 / det
Tahap I = = 0,033 m
0,61 x 0,4 m x 0,4 m x 2 x 9,81 m / det 2
2
0,100 m 3 / det
Tahap II = = 0,053 m
0,61 x 0,40 m x 0,40 m x 2 x 9,81 m / det 2
Struktur effluen
Struktur effluen terdiri dari effluen box = 2 m x 2,2 m (termasuk tebal dinding 0,2 m),
launder selebar 1 m, pipa outlet digunakan dengan diameter 700 mm. Jumlah weir
setiap tangki sebanyak 4 unit dengan panjang pelimpah tiap weir 0,5 m. Saluran
outlet juga dilengkapi dengan stop gate pada setiap weir box untuk mengatur
aliran.
Dengan panjang weir (L) = 0,5 m dan C = 0,624, maka tinggi permukaan air di atas
weir (H) dapat dihitung dengan cara trail and error dengan asumsi awal L’ = 0,48
m.
2
3 qw 3
H= x
2 C L ' 2g
L’ = 0,5 m – (0,2 x H)
2
3 0,103 m3 / det 3
Tahap I H = x = 0,249
2 0,624 x 0,450 m x 2 x 9,81 m / det 2
m
L’ = 0,5 m – (0,2 x 0,249m) = 0,450 m
2
3 0,100 m3 / det 3
Tahap II H = x = 0,297
2 0,624 x 0,441 m x 2 x 9,81 m / det 2
m
L’ = 0,5 m – (0,2 x 0,297 m) = 0,441 m
Dengan panjang weir (L) = 0,5 m dan C = 0,624, maka tinggi permukaan air di atas
weir (H) dapat dihitung dengan cara trail and error dengan asumsi awal L’ = 0,48
m.
2
3 qw 3
H= x
2 C L ' 2g
L’ = 0,5 m – (0,2 x H)
2
3 0,195 m3 / det 3
Tahap I H = x = 0,399
2 0,624 x 0,420 m x 2 x 9,81 m / det 2
m
L’ = 0,5 m – (0,2 x 0,399 m) = 0,420 m
2
3 0,249 m3 / det 3
x
Tahap II H = 2
0,624 x 0,404 m x 2 x 9,81 m / det 2
= 0,482
m
L’ = 0,5 m – (0,2 x 0,482 m) = 0,404 m
Saluran effluen (launder)
Panjang weir (L) = lebar bak – 2(0,5 m)
L = 34,1 m – 1 m = 33,1 m
Asumsi y2 = 0,44 m
Jumlah ambang penerima (N) = 1
debit maksimum dari 4 weir box
q’ = panjang saluran effluen
0,780 m 3 / det
Tahap I = 33,1 m
= 0,024 m3/det m panjang
0,996 m3 / det
Tahap II = 33,1 m
= 0,030 m3/det m panjang
2 q ' L N
2
2
y1 = y2 2
g b 2 y2
Tahap I = 0,44 m 2
2 0,024 m3 / det .m x 33,1 m x1
2
= 0,69 m
9,81 m / det 2 x 1 m x 0,44 m
2
Tahap II = 0,44 m 2
2 0,030 m3 / det .m x 33,1 m x1
= 0,81 m
2
q/Q
Tahap I = 0,168 m3/det / 0,780m3/det = 0,22 m3/det
Tahap II = 0,168 m3/det / 0,996 m3/det = 0,17 m3/det
Kecepatan di outle sewer saat debit maksimum (v) = v/V x 1,499 m/det
Tahap I = 0,78 x 1,499 m/det = 1,2 m/det
Tahap II = 0,73 x 1,499 m/det = 1,1 m/det
v2
Head loss (hL) = k
2g
, k = 0,3
1,2 m / det 2
Tahap I = 0,3 x = 0,021 m
2 x 9,81 m / det
1,1 m / det 2
Tahap II = 0,3 x = 0,018 m
2 x 9,81 m / det
Kebutuhan Oksigen
Kebutuhan oksigen teoritis (N)
Q So S
O2 kg / hari 1,42 Px
BOD5 / BODL
70377 m 3 / hari x 253 18,62 g / m 3
Tahap I = 1,42 x 5890 kg / hari
0,68
= 15891 kg/hari
90255 m3 / hari x 263 18,62 g / m3
Tahap II = 1,42 x 7865 kg / hari
0,68
= 21220 kg/hari
Dimana :
N = kebutuan oksigen teorits (kg/hari)
C’sw = konsentrasi oksigen pada temperatur lapangan (mg/l) = 8,5 mg/l
(Metcalf & Eddy)
Csw = konsentrasi oksigen pada temperatur standar 20 oC (mg/l) = 9,15 mg/l
(Qasim)
C = DO minimum yang dicapai dalam tangki (mg/l), 2 mg/l
= faktor koreksi tegangan tergantung salinitas air limbah = 0,9 (Qasim)
x = faktor koreksi transfer oksigen = 0,95 (Qasim)
fa = faktor koreksi kelarutan oksigen terhadap ketinggian
fa = 1 ketinggian / 9450
= 1 675 m / 9450 m
= 0,93
T = temperatur rata-rata air limbah pada kondisi lapangan, tergantung dari
temperatur udara ambiaen rata-rata dan temperatur influen.
AfTa QTi
T=
Af Q
Maka SOR :
15891 kg / hari
Tahap I =
8,5 mg / l x 0,9 x 0,93 2 mg / l x 1,024 27 20 x 0,95 = 25392
kg/hari
21220 kg / hari
Tahap II =
8,5 mg / l x 0,9 x 0,93 2 mg / l x 1,024 27 20 x 0,95 = 33910
kg/hari
33910 kg / hari
Tahap II = = 121701 m3/hari
1,201 kg / m3 x 0,232 gO2 / g udara
Volume udara per kg BOD5 disisihkan per m3 air buangan yang diolah per m3 tangki
Mb = Md / (So – S) x Q
209159 m3 / hari x 1000 g / kg
Tahap I = 3
253 18,62 g / m3 x 70377 m3 / hari = 12,01 m /kg
279346 m3 / hari x 1000 g / kg
Tahap II = 3
263 18,62 g / m3 x 90255 m3 / hari = 12,04 m /kg
209159 m3 / hari
Tahap I = = 2,97 m3/m3
70377 m3 / hari
279346 m3 / hari
Tahap II = = 3,10 m3/m3
90255 m3 / hari
Data Perencanaan
Data perencanaan untuk tangki distribusi AL II dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
Tabel 5.43 : Data Perencanaan Tangki Distribusi AL II
Parameter Simbol Besaran Satuan
Debit rata – rata Qr m3/hari
Struktur Intlet
Struktur outlet terdiri dari pipa yang berasal dari tangki aerasi berdiameter 700
mm.
Struktur Outlet
Struktur outlet terdiri dari rectangular weir, box effluen, dan pipa outlet menuju
clarifier dengan masing – masing pipa berdiameter 600 mm. Direncanakan
panjang weir yang dipergunakan 0,5 m dengan koefisien Cd = 0,624.
Head di atas weir
Kapasitas pengaliran rata - rata
2
3 Q 3
hL = x
2 Cd L ' 2 g
dimana L’ = L – 0,2hL
Q berdasarkan jumlah clarifier, pada perencanaan ini clarifier berjumlah 3 unit
pada tahap I dan 4 unit pada tahap II.
Tahap I hL =
2
3 69338 m3 / hari / 86400 det/ hari / 3 unit
3
x 2
2 0,624 x 0,5 m 0,2hL 2 x 9,81 m / det
dengan trail and error diperoleh hL = 0,53 m
maka L’ = 0,5 m – (0,2 x 0,53 m) = 0,64 m
Tahap II hL =
2
3 88817 m3 / hari / 86400 det/ hari / 4 unit
3
x 2
2 0,624 x 0,5 m 0,2hL 2 x 9,81 m / det
dengan trail and error diperoleh hL = 0,52 m
maka L’ = 0,5 m – (0,2 x 0,52 m) = 0,65 m
2
3 131386 m 3 / hari / 86400 det/ hari / 3 unit 3
x 2
2 0,624 x 0,5 m 0,2hL 2 x 9,81 m / det
dengan trail and error diperoleh hL = 0,80 m
maka L’ = 0,5 m – (0,2 x 0,80 m) = 0,59 m
Tahap II hL =
2
3 167020 m 3 / hari / 86400 det/ hari / 4 unit 3
x 2
2 0,624 x 0,5 m 0,2hL 2 x 9,81 m / det
Box Effluen
Direncanakan waktu detensi dalam box effluen selama 5 detik dengan dimensi (p x l)
adalah 2 m x 2 m.
Volume box = 167020 m3/hari x 5 detik / 86400 detik/hari = 10 m3
Kriteria Disain
Kriteria disain untuk clarifier dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Data Perencanaan
Luas permukaan tiap bak direncanakan untuk tahap II pada aliran rata – rata
925 m3 / jam x 3,75 kg / m3
A= = 1735 m2
2 kg / m 2 jam
Kontrol disain
Over flow rate (OR)
OR = Q/A
(memenuhi kriteria)
(memenuhi kriteria)
(memenuhi kriteria)
Saat maksimum
0,507 m3 / det x 3750 g / m3 x 86400 det/ hari
Tahap I= = 95 kg/m2 hari
1000 g / kg x 1735 m3
(memenuhi kriteria)
Kedalaman Clarifier
Kedalaman clarifier adalah penjumlahan antara kedalaman air jernih, kedalaman zona
thickening, dan zona pengumpul lumpur.
Kedalaman zona air jernih direncanakan 2 m.
BOBBY YUDISTIRA 153 01 015 V- 65
BAB V – DETAIL DESAIN
11799 kg x 1000 g / kg
= 7000 g / m3 x 1735 m 2 = 0,97 m
25365 kg x 1000 g / kg
Tahap II = 7000 g / m3 x 1735 m 2 = 2,09 m
Waktu Detensi
Volume clarifier = luas x dalam
= 1735 m2 x 5,06 m
= 8779 m3
8779 m3
Tahap II = = 9,5 jam
0,257 m3 / det x 3600 det/ jam
8779 m 3
Tahap II = = 5,0 jam
0,483 m3 / det x 3600 det/ jam
Rekapitulasi Clarifier
K. Struktur Inlet
Struktur inlet terdiri dari center feed well. Pipa influen berdiameter 600 mm
dipasang di bagian tengah clarifier sehigga influen akan terdistribusi ke seluruh
bagian clarifier.
L. Struktur Outlet
1. Struktur outlet terdiri dari effluen box, weir V – Notch, saluran effluen dan effluen
box. Weir V – Notch yang digunakan dengan sudut 90o dan diletakkan di dekat
saluran effluen mendekati effluen box. Koefisien discharge disumsikan sebesar
0,584. Pipa effluen yang digunakan berdiameter 600 mm.
29,5 cm 10 cm
29,5 cm
8 cm
39,5 cm
c. Jumlah V – Notch
Direncanakan panjang 1 V-Notch = 39,5 cm
144 m
Maka jumlah V-Notch = 39,5 cm / 100 cm / m = 366 unit
H=
0,584 2 g tan 90 / 2
8
2
15 0,000731 m3 / det 5
Tahap I = = 0,0490 m
8 0,584 2 x 9,81 m / det 2 tan 45
2
15 0,000703 m3 / det 5
Tahap II = = 0,0482 m
8 0,584 2 x 9,81 m / det 2 tan 45
H=
0,584 2 g tan 90 / 2
8
2
15 0,001386 m3 / det 5
Tahap I = = 0,0632 m
8 0,584 2 x 9,81 m / det 2 tan 45
2
15 0,001321 m3 / det 5
Tahap II = = 0,0620 m
8 0,584 2 x 9,81 m / det tan 45
2
4. Weir loading
a. Saat debit rata – rata
0,268 m3 / det x 86400 det/ hari
Tahap I = 144 m
= 160 m2/m hari
0,121 m3 / det
Tahap II = 71 m
= 0,0017 m3/m det
2 q ' L N
2
2
h. Y1 = y2 dimana :
g b 2 y2
0,45 m 2
2 0,0024 m3 / m det x 71 m x 1 2
0,504
Tahap I Y1 =
9,81 m / det 2 x 0,5 m x 0,45 m
2
m
0,45 m 2
2 0,0017 m3 / m det x 71 m x 1 2
0,478
Tahap II Y1 =
9,81 m / det 2 x 0,5 m x 0,45 m
2
m
M. Pompa Resirkulasi
1. Debit resirkulasi
a. Saat debit rata – rata
Tahap I = 0,007 m3/det
Tahap II = 0,010 m3/det
b. Saat debit maksimum
Tahap I = 0,015 m3/det
Tahap II = 0,022 m3/det
4
0,002 m 2 / det
Tahap II = 1 = 0,035 m/det
x 3,14 x 0,3 m
2
4
0,006 m 2 / det
Tahap II = 1 = 0,08 m/det
x 3,14 x 0,3 m
2
Data Perencanaan
Data perencanaan untuk tangki distribusi AL III dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tahap II 82860
Debit maksimum Qmaks m3/hari
Tahap I 122588
Tahap II 155403
Waktu detensi saat kapasitas rata –
td 35 detik
rata
Waktu detensi saat kapasitas
td 30 detik
maksimum
Struktur Intlet
Struktur inlet terdiri dari pipa yang berasal dari clarifier berdiameter 600 mm.
Struktur Outlet
Struktur outlet terdiri dari rectangular weir, box effluen, dan pipa outlet menuju
tangki clorinasi dengan diameter 500 mm. Direncanakan panjang weir yang
dipergunakan 0,5 m dengan koefisien Cd = 0,624.
hL = x
2
Cd L ' 2 g
dimana L’ = L – 0,2hL
hL = x
2 0,624 x 0,5 m 0,2hL 2 x 9,81 m / det
2
Box Effluen
Direncanakan waktu detensi dalam box effluen selama 5 detik dengan dimensi (p x l)
adalah 2 m x 2 m.
Volume box = 155403 m3/hari x 5 detik / 86400 detik/hari = 9 m3
Kedalaman air di dalam box effluen (dbox)
Kapasitas maksimum
dbox = 9 m3 / 4 m2 = 2,25 m
Kapasitas rata - rata
dbox = 82860 m3/hari x 5 detik / 86400 detik/hari / 4 m2 = 1,20 m
Data Perencanaan
Data perencanaan untuk tangki distribusi lumpur I dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 5.48 : Data Perencanaan Tangki Distribusi Lumpur I
Parameter Simbol Besaran Satuan
Debit rata – rata Qr m3/hari
Tahap I 42226
Tahap II 54153
Debit maksimum Qmaks m3/hari
Tahap I 80111
Tahap II 102144
Waktu detensi saat kapasitas
td 30 detik
maksimum
Waktu detensi saat kapasitas
td 30 detik
rata - rata
Dimensi Tangki
Volume tangki saat kapasitas maksimum (V)
V = 102144 m3/hari x 30 detik / 86400 detik/hari = 35 m3
Dimensi tangki direncanakan (p x l) = 2,5 m x 2,5 m
Struktur Intlet
Struktur inlet terdiri dari pipa yang berasal clarifier berdiameter 300 mm.
Struktur Outlet
Struktur outlet terdiri dari pipa yang menuju tangki distribusi 1 berdiameter 500
mm.
5.4 PENGOLAHAN LUMPUR
Kriteria Disain
Kriteria disain untuk gravity thickener dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Data Perencanaan
Lumpur yang akan diolah di gravity thickener ini adalah lumpur yang berasal
dari lumpur primer (dari bak pengendap pertama) dan 40% lumpur sekunder (berasal
dari pengolahan biologi).
Tahap II 406
Tahap II 1288
Tahap II 1694
Tahap II 20902
Tahap II 4831
Tahap II 25732
Konsentrasi solid 5 %
Hidraulik loading 6 m3 /m2 hari
18320 m3 / hari
Tahap II = = 65 m3/m2 hari (memenuhi)
2 x 141 m 2
25732 m3 / hari
Tahap II = = 78 m3/m2 hari (memenuhi)
2 x 141 m 2
889 m 3 / hari
Tahap II = = 3,1 m3/m2 hari
2 x 141 m 2
(memenuhi kriteria)
1694 m3 / hari
Tahap II = = 6 m3/m2 hari
2 x 141 m 2
(memenuhi kriteria)
4
D= x 141 m 2
D = 13,4 m
Kedalaman Thickener
Kedalaman thickener merupakan penjumlahan dari zona jernih, zona pengendap, dan
zona thickening. Direncanakan zona jernih 1 m, zona pengendap 1,5 m, free board
0,5 m, dan waktu detensi selama 1 hari. Konsentrasi solid di bagian yang lebih
tinggi diperkirakan 1,16% dan pada bagian lebih rendah sekitar 6%. Dari
perkiraan tersebut dapat ditentukan konsentrasi solid rata – rata yaitu sebesar ½
(1,16 + 6) = 3,58%.
= 5205 h (kg)
Jumlah solid di thickener zone tiap unit thickener
BOBBY YUDISTIRA 153 01 015 V- 80
BAB V – DETAIL DESAIN
12866 kg
Maka kedalaman zona thickening (h) = 5205 kg = 2,5 m.
Total kedalaman Gravity thickener = zona jernih + zona pengendap + free board +
zona thickening.
= 1 m + 1,5 m + 0,5 m + 2,9 m
= 5,9 m
Struktur Inlet
Struktur inlet terdiri dari central feed well. Lumpur dari tangki aerasi dan bak
pengendap pertama dipompakan ke gravity thickener dengan diameter pipa
pembuangan yang digunakan adalah sebesar 300 mm.
Volume lumpur
Saat debit rata – rata, dengan konsentrasi solid 5%
Pemompaan lumpur
Lumpur dipompakan ke anaerobik digester melalui pipa pembuangan berdiameter
100 mm. Dengan menggunakan 2 unit centrifugal non clogging pump dengan
kapasitas 180 m3/jam. Maka waktu pemompaan yang dibutuhkan (T) adalah :
364 m3 / hari
Tahap I = = 1 jam/hari
2 x 180 m 3 / jam
425 m3 / hari
Tahap II = = 1,2 jam/hari
2 x 180 m 3 / jam
Kualitas Supernatan
Volume effluen
Volume effluen = volume awal – volume lumpur
Saat debit rata – rata
Tahap I = 703 m3/hari – 270 m3/hari = 433 m3/hari
Tahap II = 889 m3/hari – 302 m3/hari = 586 m3/hari
Saat debit maksimum
Tahap I = 1218 m3/hari – 364 m3/hari = 855m3/hari
Tahap II = 1694 m3/hari – 425 m3/hari = 1269 m3/hari
Konsentrasi BOD5
Tahap I = 0,466 x 5670 mg/l = 2644 mg/l
Tahap II = 0,521 x 4686 mg/l = 2442 mg/l
Struktur Outlet
Outlet terdiri dari weir V-Notch sepanjang tangki thickening, saluran dan pipa outlet.
Lebar saluran direncanakan 0,5 m dan pipa outlet berdiameter 200 mm.
586 m3 / hari
Tahap II = 39 m x 2 unit
= 7,52 m3/m hari
Saat maksimum
855 m3 / hari
Tahap I = 39 m x 2 unit = 10,97 m3/m hari
1269 m3 / hari
Tahap II = 39 m x 2 unit
= 16,29 m3/m hari
586 m 3 / hari
Tahap II = 80 unit x 86400 det/ hari = 0,000085 m3/det
Saat maksimum
855 m 3 / hari
Tahap I = 80 unit x 86400 det/ hari
= 0,000124 m3/det
1269 m 3 / hari
Tahap II = 80 unit x 86400 det/ hari = 0,000184 m3/det
H =
8 Cd 2 g tan 90
2
Saat maksimum
2
5
15 0,000124 m3 / det
Tahap I= = 0,0145 m
8 0,584 x 2 x 9,81 m / det tan 90
2
2
2
5
15 0,000184 m3 / det
Tahap II= = 0,0170 m
8 0,584 x 2 x 9,81 m / det tan 90
2
2
Box effluen
Direncanakan box effluen berdimensi 1 m x 1 m dengan tinggi muka air 0,5 m
Saluran effluen
Lebar saluran effluen 0,5 m dan saluran effluen diletakkan 0,3 m di atas effluen
box.
Tinggi saluran direncanakan pada keadaan maksimum.
1269 m 3 / hari
Tahap II = 2 unit x 2 x 86400 det/ hari
= 0,00367 m3/det
0,00367 m 3 / det
Tahap II = 19,27 m
= 0,000191 m3/det
2 q ' L N
2
2
Y1 = y2 dimana :
g b 2 y2
0,2 m 2
2 0,00128 m3 / m det x 19,27 m x 1 2
0,200062
Tahap I=
9,81 m / det 2 x 0,5 m x 0,2 m
2
m
0,2 m 2
2 0,00191 m3 / m det x 19,27 m x 1 2
0,200137
Tahap II=
9,81 m / det 2 x 0,5 m x 0,2 m
2
m
Data Perencanaan
Data perencanaan untuk tangki distribusi lumpur II dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Dimensi Tangki
Volume tangki saat kapasitas maksimum (V)
V = 1694 m3/hari x 15 menit / 1440 menit/hari = 18 m3
Dimensi tangki (p x l) = 3 m x 3 m
Kedalaman air dalam tangki (dmaks)
dmskd = 18 m3 / 9 m2 = 2 m
Struktur Intlet
Struktur inlet terdiri dari pipa yang berasal tangki aerasi dan bak pengendap
pertama yang masing – masing berdiameter 300 mm.
Struktur Outlet
Struktur outlet terdiri dari pipa yang menuju thickener berdiameter 200 mm.
Data Perencanaan
Data perencanaan untuk tangki distribusi lumpur III dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 5.52 : Data Perencanaan Tangki Distribusi Lumpur III
Parameter Simbol Besaran Satuan
Debit rata – rata Qr m3/hari
Tahap I 270
Tahap II 302
Debit maksimum Qmaks m3/hari
Tahap I 364
Tahap II 425
Waktu detensi td 30 menit
Dimensi Tangki
Volume tangki saat kapasitas maksimum (V)
V = 425 m3/hari x 30 menit / 1440 menit/hari = 9m3
Dimensi tangki (p x l) = 2 m x 2 m
Kedalaman air dalam tangki (dmaks)
dmskd = 9 m3 / 6,25 m2 = 1,42 m
Struktur Intlet
Struktur inlet terdiri dari pipa yang berasal dari thickener berdiameter 200 mm.
Struktur Outlet
Struktur outlet terdiri dari pipa yang menuju digester berdiameter 200 mm.
Tahap II 21873
Tahap II 425
Fraksi volatile solid sebelum 75 %
digestion
Jumlah tangki unit
Tahap I 2
Tahap II 2
Volatile solid destroyed 52 %
Solid loading
Px
YQESo 103 g / kg 1
1 kd c
V 0,35 m3 / kg EQSo 103 g / kg 1
1,42 Px
Px = gas yang dihasilkan (kg/hari)
Y = koefisien Yield (g/g) (0,04 – 0,1) mg VSS / mg BOD yg digunakan
Konsentrasi solid :
Saat rata – rata
13908 kg / hari x 106 mg / kg
Tahap I = = 51500 mg/l
270 m3 / hari x 1000 l / m3
Saat maksimum
18721 kg / hari x 106 mg / kg
Tahap I = = 51500 mg/l
364 m3 / hari x 1000 l / m 3
Px 326,6 kg / hari
1 0,03 / hari x 19 hari
Tahap II
0,05 x 302 m3 / kg x 0,8 x 47535 g / m3 x 103 g / kg
1
Px 380,5 kg / hari
1 0,03 / hari x 17 hari
Saat maksimum
Tahap I
0,05 x 364 m3 / kg x 0,8 x 47535 g / m3 x 103 g / kg
1
Px 485 kg / hari
1 0,03 / hari x 14 hari
Tahap II
Px
0,05 x 425 m3 / kg x 0,8 x 47535 g / m3 x 103 g / kg 1
592,1 kg / hari
1 0,03 / hari x 12 hari
V 0,35 m3 / kg 0,8 x 270 m3 / hari x 47535 g / m3 x 103 g / kg 1
1,42 326,6 kg / hari
V = 3432 m3/hari
Tahap II
V 0,35 m3 / kg 0,8 x 302 m3 / hari x 47535 g / m3 x 103 g / kg 1
1,42 380,5 kg / hari
V = 3835m3/hari
Saat maksimum
Tahap I
V 0,35 m3 / kg 0,8 x 364 m3 / hari x 47535 g / m3 x 103 g / kg 1
1,42 485 kg / hari
V = 4597 m3/hari
Tahap II
V 0,35 m3 / kg 0,8 x 425 m3 / hari x 47535 g / m3 x 103 g / kg 1
1,42 592,1 kg / hari
V = 5358 m3/hari
b. Saat maksimum
Tahap I = 4597 m3/hari / 0,66 = 6966 m3/hari
Tahap II = 5358 m3/hari / 0,66 = 8119 m3/hari
Kapasitas maksimum :
Tahap I = 18721 kg/hari x 0,75 = 14041 kg/hari
Tahap II = 21873 kg/hari x 0,75 = 16404 kg/hari
Kapasitas maksimum
Tahap I = (18721 – 14041) kg/hari + (0,48 x 14041 kg/hari)
= 4680 kg/hari + 6740 kg/hari
= 11420 kg/hari
Tahap II = (21873 – 16404) kg/hari + (0,48 x 16404 kg/hari)
= 5468 kg/hari + 7874 kg/hari
= 13342 kg/hari
S TS sisa S
Total massa meninggalkan digester
0,004 0,05
Tahap II
0,0002 x 25729 kg / hari 0,004 x 9499 kg / hari
= = 277 kg/hari
0,046
Tahap II
0,0002 x 356429 kg / hari 0,004 x 13342 kg / hari
= =389 kg/hari
0,046
Debit supernatan
Saat rata – rata
248 kg / hari x 1000 g / kg
Tahap I = 0,004 g / cm3 x 106 cm3 / m3 = 62 m3/hari
Saat maksimum
333 kg / hari x 1000 g / kg
Tahap I = 0,004 g / cm3 x 106 cm3 / m3 = 83 m3/hari
Saat maksimum
333 kg / hari x 1000 g / kg x 1000 mg / g
Tahap I = 83 m3 / hari x 1000 l / m3
= 4000 mg/l
Jumlah lumpur
Jumlah lumpur yang didigest= TS sisa setelah digestion – TS yang hilang di
supernatan
Saat rata – rata
Tahap I = 8484 kg/hari – 248 kg/hari = 8237 kg/hari
Tahap II = 9499 kg/hari – 277 kg/hari = 9222 kg/hari
Saat maksimum
Tahap I = 11420 kg/hari – 333 kg/hari = 11087 kg/hari
Tahap II = 13342 kg/hari – 389 kg/hari = 12953 kg/hari
Saat maksimum
11087 kg / hari x 1000 g / kg
Tahap I = 0,05 g / g x 1,02 x 1 g / cm3 x 106 cm3 / m3 = 217 m3/hari
Influen Digester
Lumpur dari thickener dipompa ke digester dengan menggunakan pompa yang
dioperasikan secara periodik dan menggunakan pipa berdiameter 200 mm.
J/hari
21873 kg / hari x 4200 J / kg oC (35 10) o C
Tahap II = = 6,56 x 1010
0,035 kg / kg
J/hari
c. Luas dasar
Slope dasar = 1 vertikal : 3 horizontal
D 19,8 m
Total ketinggian slope dasar dari pusat = 2x3 = 2x3 = 3,30 m
2
19,8 m
= x 19,8 m x 0,5 x 3,30 m
2
Luas dasar = 325 m2
2
d. Penutup floating digester dan langit – langit terbuat dari plat baja dengan
ketebalan 6,5 mm, busa penyekat dengan ketebalan 76 mm.
Saat maksimum
Tahap I = 3 hari x 6966 m3/hari = 20897 m3
Tahap II = 3 hari x 8119 m3/hari = 24357 m3
V2 = = 5651 m3
5,1 atm 273 0 K
o
w R To P
0 , 283
R = 8,314 KJ/kmol oK
e = efisiensi kompressor 75%
To = temperatur inlet, (273 + 35)oK
P0 = 1,03 atm
P = 5,1 atm
Berat total gas yang dihasilkan digester dalam kondisi standar
Saat rata – rata
Tahap I = 5197 kg/hari
Tahap II = 5807 kg/hari
Saat maksimum
Tahap I = 6961 kg/hari
Tahap II = 8113 kg/hari
Asumsi berat gas yang dikompress adalah 200% dari yang dihasilkan (w)
Saat rata – rata
Tahap I
1
= 2 x 5197 kg/hari x 24 jam / hari x 3600 det/ jam = 0,120 kg/det
Tahap II
1
= 2 x 5807 kg/hari x 24 jam / hari x 3600 det/ jam = 0,134 kg/det
Saat maksimum
Tahap I
1
= 2 x 6961 kg/hari x 24 jam / hari x 3600 det/ jam = 0,161 kg/det
Tahap II
1
= 2 x 8113 kg/hari x 24 jam / hari x 3600 det/ jam = 0,188 kg/det
Tahap I
0,161 kg / det x 8,314 kJ / kmol.o K x 273 35 K 5,1 0 , 283
o
x 1
8,41 x 0,75 kg / kmol 1,03
= 37,5 kW
Tahap II
0,188 kg / det x 8,314 kJ / kmol.o K x 273 35 K 5,1 0.283
o
x 1
8,41 x 0,75 kg / kmol 1,03
= 43,7 kW
w R To P
0 , 283
w = R x T x P
0 , 283
o 1
Po
Pw = 27,171 kW
R = 8,314 kJ/kmol oC
To = (273 + 35) = 308 oK
P = 2,4 atm
Po = 1,03 atm
e = 0,75
27,171 kW x 8,41 kg / kmol x 0,75
w = 8,314 kJ / kmol o K x 308 o K 2,4
0 , 283
1 = 0,247 kg/det
1,03
0,247 kg / det
Debit gas per digester = 1,162 kg / m 3 x 0,86 = 0,248 m3/det
Data Perencanaan
Data perencanaan untuk tangki distribusi lumpur IV dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 5.55 : Data Perencanaan Tangki Distribusi Lumpur IV
Parameter Simbol Besaran Satuan
Debit rata – rata Qr m3/hari
Tahap I 162
Tahap II 181
Debit maksimum Qmaks m3/hari
Tahap I 217
Tahap II 254
Waktu detensi td 40 menit
Dimensi Tangki
Volume tangki saat kapasitas maksimum (V)
V = 254 m3/hari x 40 menit / 1440 menit/hari = 7 m3
Dimensi tangki (p x l) = 2 m x 2 m
Kedalaman air dalam tangki (dmaks)
dmskd = 7 m3 / 4 m2 = 1,76 m
Struktur Intlet
Struktur inlet terdiri dari pipa yang berasal digester berdiameter 200 mm.
Struktur Outlet
Struktur outlet terdiri dari pipa yang menuju sludge drying bed berdiameter 200
mm.
telah mengering pada bagian atas bed disisihkan dan dapat dibuang ke landfill
ataupun dapat juga digunakan sebagai soil conditioner.
Data Perencanaan
Data perencanaan untuk sludge drying bed dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
Tabel 5.57 : Data Perencanaan Sludge Drying Bed
Parameter Simbol Besaran Satuan
Periode pengeringan td 10 hari
Solid capture - 90 %
Specific gravity lumpur sg 1,06
Konsentrasi BOD di filtrat 1500 mg/l
Konsentrasi lumpur keluar 25 %
Massa lumpur influen rata – rata kg/hari
Tahap I 8237
Tahap II 9222
Massa lumpur influen maksimum
Tahap I 11087
Tahap II 12953
Debit lumpur influen rata – rata m3/hari
Tahap I 162
Tahap II 181
Luas
Tahap I
Luas SDB = 1620 m3 / 0,4 m = 4038 m2
Tahap II
Luas SDB = 1810 m3 / 0,4 m = 4521 m2
Lapisan gravel
Fine gravel = 75 mm
Medium gravel = 75 mm
Coarse garavel = 100 mm
Total ketebalan = 250 mm
13,75 m
40 m
Saluran Pengumpul
Filtrat
Tahap I
Total solid pada sludge cake = 90% x 8237 kg/hari = 7413 kg/hari
7413 kg / hari x 1000 g / kg
= 0,25 x 1,06 x 1 g / cm3 x 106 cm3 / m3 28 m / hari
3
Volume lumpur
Tahap II
Total solid pada sludge cake = 90% x 9222 kg/hari = 8300 kg/hari
8300 kg / hari x 1000 g / kg
= 0,25 x 1,06 x 1 g / cm3 x 106 cm3 / m3 31 m / hari
3
Volume lumpur
Tahap II
Total solid pada sludge cake = 90% x 12953 kg/hari = 11657 kg/hari
Volume lumpur =
Karateristik Filtrat
Saat rata – rata
Tahap I
Debit = (162 – 28) m3/hari = 134 m3/hari
Konsentrasi BOD = 1500 mg/l
Massa BOD = 1500 mg/l x 134 m3/hari / 1000 g/kg = 200 kg/hari
Massa SS = (10% x 8237 kg/hari) = 824 kg/hari
824 kg / hari x 1000 g / kg
Konsentrasi SS = 6168 mg/l
134 m3 / hari
Tahap II
Saat maksimum
Tahap I
Debit = (217 – 38) m3/hari = 180 m3/hari
Konsentrasi BOD = 1500 mg/l
Massa BOD = 1500 mg/l x 180 m3/hari / 1000 g/kg = 270 kg/hari
Massa SS = (10% x 11087 kg/hari) = 1110 kg/hari
1110 kg / hari x 1000 g / kg
Konsentrasi SS = 6168 mg/l
180 m3 / hari
Tahap II
Debit = (254 – 44) m3/hari = 210 m3/hari
Konsentrasi BOD = 1500 mg/l
Massa BOD = 1500 mg/l x 210 m3/hari / 1000 g/kg = 315 kg/hari
Massa SS = (10% x 12953 kg/hari) = 1295 kg/hari
1295 kg / hari x 1000 g / kg
Konsentrasi SS = 6168 mg/l
210 m3 / hari
Data Perencanaan
Data perencanaan untuk tangki distribusi AL IV dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 5.58 : Data Perencanaan Tangki Distribusi AL IV
Dimensi Tangki
Volume tangki saat kapasitas maksimum (V)
V = 1577 m3/hari x 30 detik / 86400 detik/hari = 0,55 m3
Dimensi tangki (p x l) = 1 m x 1 m
Kedalaman air dalam tangki (dmaks)
dmskd = 0,55 m3 / 1 m2 = 0,55 m
Volume tangki saat kapasitas rata – rata
V = 805 m3/hari x 35 detik / 86400 detik/hari = 0,33 m3
Kedalaman air dalam tangki (drata)
drata = 0,33 m3 / 1 m2 = 0,33 m
Struktur Intlet
Struktur inlet terdiri dari pipa yang berasal dari tangki distribusi 5,6, dan 7 yang
masing – masing berdiameter 200 mm.
Struktur Outlet
Struktur outlet terdiri dari rectangular weir, box effluen, dan pipa outlet menuju
tangki distribusi 1 dengan diameter 300 mm. Direncanakan panjang weir yang
dipergunakan 0,5 m dengan koefisien Cd = 0,624.
2
3 Q 3
hL = x
2 Cd L ' 2 g
dimana L’ = L – 0,2hL
Q berdasarkan jumlah tangki distribusi 1, pada perencanaan ini tangki
distribusi 1 berjumlah 1 unit.
2
3 805 m 3 / hari / 86400 det/ hari / 1 unit
3
hL = x 2
2 0,624 x 0,5 m 0,2hL 2 x 9,81 m / det
Box Effluen
Direncanakan waktu detensi dalam box effluen selama 5 detik dengan dimensi (p x l)
adalah 1 m x 1 m.
Volume box = 1577 m3/hari x 5 detik / 86400 detik/hari = 0,09 m3
Kedalaman air di dalam box effluen (dbox)
Kapasitas maksimum
dbox = 0,09 m3 / 1 m2 = 0,09 m
Kapasitas rata - rata
dbox = 805 m3/hari x 5 detik / 86400 detik/hari / 1 m2 = 0,05m
Data Perencanaan
Data perencanaan untuk tangki distribusi AL V dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
Dimensi Tangki
Volume tangki saat kapasitas maksimum (V)
V = 1269 m3/hari x 30 detik / 86400 detik/hari = 0,44 m3
Dimensi tangki (p x l) = 1 m x 1 m
Kedalaman air dalam tangki (dmaks)
dmskd = 0,44 m3 / 1 m2 = 0,44 m
Volume tangki saat kapasitas rata – rata
V = 586 m3/hari x 35 detik / 86400 detik/hari = 0,24 m3
Kedalaman air dalam tangki (drata)
drata = 0,24 m3 / 1 m2 = 0,24 m
Struktur Intlet
Struktur inlet terdiri dari pipa yang berasal dari thickener yang berdiameter 200
mm.
Struktur Outlet
Struktur outlet terdiri dari rectangular weir, box effluen, dan pipa outlet menuju
tangki distribusi IV dengan diameter 200 mm. Direncanakan panjang weir yang
dipergunakan 0,5 m dengan koefisien Cd = 0,624.
hL = x
2 Cd L ' 2g
dimana L’ = L – 0,2hL
Q berdasarkan jumlah tangki distribusi 4, pada perencanaan ini tangki
distribusi 4 berjumlah 1 unit.
2
3 586 m 3 / hari / 86400 det/ hari / 1 unit
3
hL = x 2
2 0,624 x 0,5 m 0,2hL 2 x 9,81 m / det
dengan trail and error diperoleh hL = 0,04 m
maka L’ = 0,5 m – (0,2 x 0,04 m) = 0,49 m
hL = x
2 0,624 x 0,5 m 0,2hL 2 x 9,81 m / det
2
Box Effluen
Direncanakan waktu detensi dalam box effluen selama 5 detik dengan dimensi (p x l)
adalah 1 m x 1 m.
Volume box = 1269 m3/hari x 5 detik / 86400 detik/hari = 0,07 m3
Kedalaman air di dalam box effluen (dbox)
Kapasitas maksimum
dbox = 0,07 m3 / 1 m2 = 0,07 m
Kapasitas rata - rata
dbox = 586 m3/hari x 5 detik / 86400 detik/hari / 1 m2 = 0,03 m
5.4.9 Tangki Distribusi AL VI
Pengertian
Tangki distribusi AL VI ini berfungsi untuk mengumpulkan aliran supernatan
dari anaerobic digester yang kemudian dialirkan ke tangki distribusi AL IV.
Data Perencanaan
Data perencanaan untuk tangki distribusi AL VI dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Dimensi Tangki
Volume tangki saat kapasitas maksimum (V)
V = 97 m3/hari x 30 detik / 86400 detik/hari = 0,03 m3
Dimensi tangki (p x l) = 1 m x 1 m
Kedalaman air dalam tangki (dmaks)
dmskd = 0,03 m3 / 1 m2 = 0,03 m
Volume tangki saat kapasitas rata – rata
V = 39 m3/hari x 35 detik / 86400 detik/hari = 0,03 m3
Kedalaman air dalam tangki (drata)
drata = 0,03 m3 / 1 m2 = 0,03 m
Struktur Intlet
Struktur inlet terdiri dari pipa yang berasal dari digester yang berdiameter 200
mm.
Struktur Outlet
Struktur outlet terdiri dari rectangular weir, box effluen, dan pipa outlet menuju
tangki distribusi IV dengan diameter 200 mm. Direncanakan panjang weir yang
dipergunakan 0,5 m dengan koefisien Cd = 0,624.
hL = x
2 Cd L ' 2g
dimana L’ = L – 0,2hL
Q berdasarkan jumlah tangki distribusi 4, pada perencanaan ini tangki
distribusi 4 berjumlah 1 unit.
2
3 39 m 3 / hari / 86400 det/ hari / 1 unit 3
hL = x 2
2 0,624 x 0,5 m 0,2hL 2 x 9,81 m / det
hL = x
2 0,624 x 0,5 m 0,2hL 2 x 9,81 m / det
2
Box Effluen
Direncanakan waktu detensi dalam box effluen selama 5 detik dengan dimensi (p x l)
adalah 1 m x 1 m.
Volume box = 97 m3/hari x 5 detik / 86400 detik/hari = 0,006 m3
Kedalaman air di dalam box effluen (dbox)
Kapasitas maksimum
dbox = 0,006 m3 / 1 m2 = 0,006 m
Kapasitas rata - rata
dbox = 39 m3/hari x 5 detik / 86400 detik/hari / 1 m2 = 0,004 m
Data Perencanaan
Data perencanaan untuk tangki distribusi AL VII dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 5.61 : Data Perencanaan Tangki Distribusi AL VII
Parameter Simbol Besaran Satuan
Debit rata – rata Qr m3/hari
Tahap I 134
Tahap II 150
Debit maksimum Qmaks m3/hari
Tahap I 180
Tahap II 210
Waktu detensi saat kapasitas rata –
td 35 detik
rata
Waktu detensi saat kapasitas
td 30 detik
maksimum
Dimensi Tangki
Volume tangki saat kapasitas maksimum (V)
V = 210 m3/hari x 30 detik / 86400 detik/hari = 0,07 m3
Dimensi tangki (p x l) = 1 m x 1 m
Kedalaman air dalam tangki (dmaks)
dmskd = 0,07 m3 / 1 m2 = 0,07 m
Volume tangki saat kapasitas rata – rata
V = 150 m3/hari x 35 detik / 86400 detik/hari = 0,06 m3
Kedalaman air dalam tangki (drata)
drata = 0,06 m3 / 1 m2 = 0,06 m
Struktur Intlet
Struktur inlet terdiri dari pipa yang berasal dari sludge drying bed yang
berdiameter 200 mm.
Struktur Outlet
Struktur outlet terdiri dari rectangular weir, box effluen, dan pipa outlet menuju
tangki distribusi IV dengan diameter 200 mm. Direncanakan panjang weir yang
dipergunakan 0,5 m dengan koefisien Cd = 0,624.
Head di atas weir
Kapasitas pengaliran rata - rata
2
3 Q 3
hL = x
2 Cd L ' 2 g
dimana L’ = L – 0,2hL
Q berdasarkan jumlah tangki distribusi IV, pada perencanaan ini tangki
distribusi IV berjumlah 1 unit.
2
3 150 m3 / hari / 86400 det/ hari / 1 unit
3
hL = x 2
2 0,624 x 0,5 m 0,2hL 2 x 9,81 m / det
5.5 Desinfeksi
Pengertian
Air limbah yang telah melalui pengolahan tingkat kedua masih mengandung
mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit jika langsung dibuang ke badan
air. Desinfeksi ini dimaksudkan untuk mengurangi mikroorganisme yang masih
tertinggal di dalam efluen tersebut. Metoda desinfeksi yang digunakan dalam
perencanaan ini adalah dengan pemberian klor ke dalam efluen (klorinasi). Metoda ini
dipilih dengan pertimbangan antara lain:
Harga klorin yang murah
Efektif dalam membunuh kuman penyakit
Mudah didapat
Non toksik
Efisiensi desinfeksi oleh klorin tergantung pada waktu kontak, dosis,
temperatur, pH, dan jenis mikroorganisme yang terdapat di dalam air. Konsentrasi
klorin yang harus tersisa pada air buangan adalah 0,5 mg/l dengan waktu kontak (20 –
30) menit.
Pada bak kontak klorinasi harus terdapat sistem pembubuhan dan pengadukan
antara klorin dengan air buangan pada saat pembubuhan. Pengadukan ini lebih efektif
jika terjadi rezim aliran turbulen.
Kriteria Perencanaan
Kriteria perencanaan untuk klorinasi ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Data Perencanaan
Tahap II
Debit awal
Primary sludge 155520
Perhitungan
Debit influen ke bak klorinasi = (supernatan BP I + supernatan gravity thickener +
supenatan digester + supernatan sludge drying bed) – lumpur dari bak pengendap
II.
Supernatan BP I = Debit awal - debit primary sludge
Jadi debit ke bak klorinasi = (Debit awal – primary sludge + supernatan gravity
thickener + supernatan digester + supernatan sludge drying bed) – 40% debit
lumpur sekunder.
volume terisi
Kedalaman air di bak (d) = luas permukaan
Kontrol Disain
volume
a. Waktu kontak (td) =
debit
Waktu kontak saat debit rata-rata :
1079 m 3
Tahap I = = 48,02 menit (memenuhi)
32363 m 3 / hari / 1440 menit / hari
1079 m 3
Tahap II = = 37,51 menit (memenuhi)
41430 m 3 / hari / 1440 menit / hari
1079 m 3
Tahap II = = 20,00 menit (memenuhi)
77701 m 3 / hari / 1440 menit / hari
debit
Kecepatan aliran horizontal (Vh) = 2,5 m x d
2,5 m x 2,07 m
Tahap II R = = 0,779 m
2,5 m 2 x 2,07 m
2,5 m x 3,88 m
Tahap II R = = 0,945 m
2,5 m 2 x 3,88 m
Kebutuhan Kaporit
Perkiraan kebutuhan kaporit dengan menggunakan pengurangan
mikroorganisme pathogen.
107
Ct x t = 155,83 mg/l menit
Ct = 155,83 mg/l menit / waktu kontak
Ct x jumlah tan gki x debit / tan gki x 1000 l / m3
Kebutuhankaporit (K) =
106 mg / kg x 70%
a. Pada Q rata-rata :
155,83 mg / l menit
Ct tahap I = 48,02 menit = 3,25 mg/l
= 300 kg/hari
155,83 mg / l menit
Ct tahap II = 37,51 menit = 4,15 mg/l
Kebutuhan kaporit
4,15 mg / l x 2 tan gki x 41430 m 3 / hari x 1000 l / m
=
10 6 mg / kg x 0,7
= 492 kg/hari
b. Pada Q maksimum :
155,83 mg / l menit
Ct tahap I = 25,35 menit = 6,15 mg/l
Kebutuhan kaporit
6,15 mg / l x 2 tan gki x 61294 m 3 / hari x 1000 l / m
=
10 6 mg / kg x 0,7
= 1076 kg/hari
155,83 mg / l menit
Ct tahap II = 20,00 menit = 7,79 mg/l
Kebutuhan kaporit
7,79 mg / l x 2 tan gki x 77701 m 3 / hari x 1000 l / m
=
10 6 mg / kg x 0,7
= 1730 kg/hari
Struktur inlet
a. Pipa klorinasi diteruskan ke bak kontak melalui box influen dengan lebar 2 m
dan kedalaman 0,75 m. Pipa inlet yang digunakan berdiameter 400 mm. Koefisien
discharge (Cd) diasumsikan sebesar 0,6.
b. Head loss
Besarnya head loss dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :
2
Q
hL
Cd x A x 2g
dimana :
hL = head loss, m
Q = debit, m3/det
Cd = koefisien discharge = 0,6
A = luas, m2
Saat kapasitas rata-rata :
2
32363 m 3 / hari / 86400 det/ hari
Tahap I hL = 0,0088 m
0,6 x 2 m x 0,75 m x 2 x 9,81 m / det 2
2
41430 m 3 / hari / 86400 det/ hari
Tahap II hL = 0,0145 m
0,6 x 2 m x 0,75 m x 2 x 9,81 m / det 2
c. Struktur outlet
Struktur outlet terdiri dari alat ukur yang direncanakan berupa proportional
weir, saluran effluen dan pipa outlet. Lebar saluran outlet direncanakan 1,5 m.
Pipa outlet direncanakan berdiameter 500 mm.
g. Saluran effluen
Saluran effluen meliputi kedua bak dengan lebar 2 m dan pipa outlet
ditempatkan di tengah saluran.
Pipa outlet direncanakan berdiameter 400 mm
Dasar saluran effluen diletakkan sejajar dengan dasar bak dengan ketinggian
air direncanakan 0,5 m dan disediakan 0,2 m untuk jatuh bebas dari dasar weir.