BAB VII
OPERASI DAN PEMELIHARAAN
dilakukan di atas permukaan tanah dan pengaliran selanjutnya dapat dilakukan secara
gravitasi.
Pada Tabel 7.2. terdapat beberapa masalah yang sering terjadi dan solusi
permasalahan dalam pengoperasian stasiun pompa.
Tabel 7.4. Permasalahan Unit Tanki Aerasi dan Clarifier dan Solusi Permasalahan
No Indikasi Dugaan Penyebab Pemeriksaan Solusi
Pertumbuhan Penambahan dissolved
Lumpur yang Pemeriksaan terhadap oxygen (DO) ke dalam
organisme berserat
1 mengambang di proses nitrifikasi (kadar tangki kontak
(filamentous) akibat
permukaan clarifier amonia dan nitrit)
terjadi proses Terjadi Peningkatan pH menjadi 7
Penambahan hidrogen
proses nitrifikasi di peroksida atau klorin agar
clarifier terjadi penurunan SVI.
VII.2.2 Clarifier
Mixed liqour dari tanki kontak akan masuk ke clarifier. Pada clarifier,
suspended solid akan diendapkan sedangkan supernatan akan dialirkan ke tangki
disinfeksi melewati V-notch, yang dipasang disekeliling saluran outlet.
VII.3 Disinfeksi
Pada tangki disinfeksi akan terjadi proses pembubuhan klorin sebagai
desinfektan, yang digunakan untuk membunuh bakteri yang berlebih. Efisiensi dari
desinfeksi tergantung dari beberapa faktor seperti waktu kontak, dosis klorin,
temperatur, pH, karakteristik air limbah dan jenis dan jumlah mikroorganisme.
Permasalahan yang sering terjadi dalam pengoperasian unit desinfeksi dan
solusi penyelesaiannya terdapat pada Tabel 7.5.
Perawatan yang perlu dilakukan pada unit disinfeksi antara lain adalah:
1. Pemeriksaan kelarutan kaporit di tangki pembubuhan, pompa pembubuh setiap
hari. Penambahan kaporit perlu dilakukan bila jumlahnya kurang. Lumpur sisa
dan kaporit tidak diperbolehkan untuk dimasukkan ke sistem instalasi pengolahan.
2. Pemeriksaan kadar klorin di efluen.
3. Pengurasan tangki kontak klorinasi satu tahun sekali dan dilakukan pemeriksaan
terhadap struktur yang berada di bagian bawah bak kontak klorinasi.
4. Pembuangan endapan yang terbentuk didasar bak kontak melaui solid flushing
orifice.
VII.4 Pengolahan Lumpur
VII.4.1 Gravity Thickener
Gravity thickening merupakan proses sedimentasi untuk mengentalkan lumpur
yang menyerupai clarifier namun dengan slope dasar yang lebih curam. Biasanya
dioperasikan secara kontinu. Lumpur masuk di tengah tangki dan solid yang
mengendap membentuk suatu sludge blanket. Sludge blanket yang telah dikentalkan,
diaduk secara perlahan dengan suatu rake sehingga melepaskan gelembung-
gelembung gas dan mendorong lumpur menuju ke sistem penyisihan yang berada di
bagian tengah. Supernatan akan melewati weir dan dialirkan kembali ke bak distribusi
AB I sedangkan lumpur akan mengalami proses pengkondisian lumpur.
Masalah yang sering terjadi dalam pengoperasian unit gravity thickener dan
penyelesaiannya terdapat pada Tabel 7.6.
Tabel 7.6. Permasalahan pada unit Gravity Thickener dan Solusi Permasalahan
Dugaan
No Indikasi Penyebab Pemeriksaan Solusi
Pemompaan
Pemeriksaan Peningkatan laju
lumpur yang
kedalaman sludge pemompaan lumpur
telah dikentalkan
blanket yang telah dikentalkan
rendah
Meningkatkan influen
Mempertahankan laju (resirkulasi bila perlu
Overflow
overflow pada 6 atau dengan
Munculnya bau thickener rendah
m³/m².hari pengenceran dengan
septik dan
1 air)
lumpur yang
Penambahan klorin
mengapung
Pemeriksaan atau oksidan ke dalam
Air limbah yang
terhadap kandungan influen sehingga
septik
DO pada thickener terdapat sisa sebesar 1
mg/l di influen
Pemeriksaan operasi
Rake pengumpul Perbaikan rake
rake pengumpul
lumpur rusak pengumpul lumpur
lumpur
2 Hasil lumpur Overflow
Pemeriksaan laju Mengurangi laju
yang kurang thickener terlalu
overflow pemompaan influen
kental tinggi
Laju Pemeriksaan laju Mengurangi laju
pengambilan pemompaan lumpur pengambilan lumpur
lumpur yang Pemeriksaan tingkat
tinggi sludge blangket
Dugaan
No Indikasi Penyebab Pemeriksaan Solusi
Memperbaiki dan
Terjadi aliran meratakan kembali
Pemantauan terhadap
pendek pada weir
aliran
tanki Memperbaiki posisi
baffle influen
Adanya Peningkatan frekuensi
Frekuensi
pertumbuhan di Pemeriksaan pembersihan
3 pembersihan
permukaan dan permukaan Penggunaan klorin
kurang
weir dengan kadar rendah
Lumpur yang
terlalu kental
Overloading Pemeriksaan pompa Perbaikan pompa dan
4 Pompa dan
pompa dan perpipaan sistem perpipaan
perpipaan pompa
tersumbat
Kandungan grit Pemeriksaan efisiensi Pengingkatan efisinsi
Penyisihan
5 dalam lumpur penyisihan grit dalam penyisihan girt pada
lumpur sulit
terlalu tinggi unit sebelumnya unit sebelumnya
Upaya perawatan yang perlu dilakukan terhadap unit gravity thickener diantaranya :
1. Pembersihan setiap hari dinding vertikal dan saluran dengan alat pembersih
yang terbuat dari karet, dan penyemprotan segera terhadap lumpur yang
meluap.
2. Pemeriksaan kedalaman lumpur setiap hari. Kedalaman lumpur dijaga selalu
berada lebih rendah dari permukaan atas thickener.
3. Pengaturan debit lumpur yang dibuang untuk menjaga kedalaman sludge
blanket.
4. Pemeriksaan minyak pelumas roda gigi dan diganti secara teratur
5. Pengurasan thickener satu tahun sekali untuk pemeriksaan struktur dan
mekanisme yang berada di bagian bawah thickener. Permukaan metal
diperiksa dari korisi, dibersihkan, dan dicat untuk mengurangi korosi.
Tabel 7.7. Permasalahan pada unit Anaerobic Digester dan Solusi Permasalahan
Dugaan
No Indikasi Penyebab Pemeriksaan Solusi
Saluran Backflush resirkulasi
Temperatur tersumbat Cek perpipaan dan sludge
1
sludge drop Hydraulic reirkulasi
Cek heat exchanger
overload
Tekanan gas Pengambilan gas Tingkatkan
2 Cek kompressor
tinggi tidak sesuai pengambilan gas
Konsleting
Hentikan mixing
Lumpur terlalu Mixing berlebih
3 Cek sistem pompa beberapa jam sebelum
tipis Pemompaan
pengambilan lumpur
terlalu tinggi
Kadar grease
Scum terlalu Peningkatan mixing
4 tinggi Periksa permukaan
tebal
Mixing kurang Tingkatkan resirkulasi
Scum blanket Hentikan pengambilan
Busa pada pecah Pemeriksaan supernatan
5
supernatan Resirkulasi gas permukaan Kurangi output
berlebih kompressor
Upaya perawatan yang perlu dilakukan terhadap unit anaerobic digester diantaranya:
1. Pemeriksaan temperatur digester, volume supernatan dan feed.
2. Lakukan visual gas test dan sniff test.
3. Pembersihan tiap hari trap sedimentasi dan kondensat
4. Pemeriksaan pompa setiap hari dan kompressor gas