PROPOSAL

TUGAS AKHIR
(IL – 4099)

Perancangan Ulang Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

Cibinong di Kabupaten Bogor

Disusun oleh
Nama : Muhammad Hudzaifa Siregar
NIM : 15714023

PROGRAM STUDI REKAYASA INFRASTRUKTUR LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2017
I. Judul yang Diusulkan

Perancangan Ulang Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Cibinong di

Kabupaten Bogor.

II. Latar Belakang

Pembuangan air limbah tanpa melalui proses pengolahan akan

mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan, kandungan zat organik dalam air
limbah domestik akan berpotensi menyebabkan pencemaran badan air
penerima/sungai. Pemerintah telah mengeluarkan peraturan yang mengatur
pengelolaan air limbah domestik, yaitu Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.4
Tahun 2017.

Mengingat kedua hal diatas, diperlukan pengelolaan air limbah secara tepat,
eferktif, dan efisien sehingga potensi pencemaran tidak menbebani lingkungan secara
langsung. Kabupaten Bogor telah mempunyai Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja
(IPLT) yang terletak di Kelurahan Cibinong, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor
yang dibangun pada tahun 2015. Unit IPLT Cibinong dinilai belum efektif
dikarenakan masih terdapat permasalahan teknis pada beberapa unit pengolahan yang
mengakibatkan tidak tercapainya standar baku mutu.

Adanya unit pengolahan yang tidak berjalan dapat menyebabkan pelayanan

pengolahan lumpur tinja yang telah direncanakan menjadi terhambat. Daerah layanan
IPLT Cibinong melayani 4 kecamatan dengan luas wilayah layanan sebesar 250,4167
Km2 dan jumlah penduduk layanan sebesar 988.794 Jiwa. Dengan kepadatan
penduduk pada wilayah layanan yang tergolong tinggi akan meningkatkan kuantitas
dan kualitas pada sektor sosial seperti perekonomian, perdagangan, dll. Dengan
peningkatan tersebut, tidak diimbangi dengan usaha peningkatan kualitas
lingkungan. Dikhawatirkan tanpa adanya upaya peningkatan IPLT Cibinong sebagai
sarana pengolahan limbah, kesehatan masyarakat akan menurun dan akan
mempengaruhi perekonomian masyarakat.
III. Maksud dan Tujuan

Maksud dari tugas akhir ini adalah untuk merencanakan dan merancang ulang
Instalasi pengolahan lumpur tinja di Kabupaten Bogor, sehingga menghasilkan air
buangan yang sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah.

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah menyusun rancangan rinci Instalasi
pengolahan lumpur tinja (IPLT) kabupaten Bogor. Rancangan rinci ini meliputi
perhitungan dan rancangan instalasi, tata letak instalasi, profil hidrolis, dan rencana
anggaran biaya.

IV. Ruang Lingkup

Hal-hal yang menjadi ruang lingkup pengerjaan tugas akhir ini adalah

1. Studi gambaran umum daerah perencanaan (kondisi geografis, topografi,

jumlah penduduk, fasilitas pendukung, dan sebagainya).
2. Menetapkan lokasi perencanaan IPLT.
3. Memperkirakan debit air buangan yang masuk ke IPLT dari daerah pelayanan
IPLT.
4. Analisis karakteristik air buangan yang masuk ke IPLT.
5. Menentukan kriteria desain pengolahan, alternatif sistem pengolahan, dan
penentuan sistem alternatif yang terpilih.
6. Menentukan dimensi unit-unit sistem terpilih dan peralatan yang diperlukan.
7. Menggambar perencanaan unit-unit sistem pengolahan.
8. Perhitungan rencana anggaran biaya pembangunan IPLT.

V. Metodologi

Metodologi perancangan yang akan dilakukan meliputi

1. Identifikasi masalah.
2. Studi literatur.
3. Pengumpulan data primer dan sekunder.
 4. Analisis dan pembahasan.
5. Penentuan alternatif desain.
6. Perhitungan desain.
7. Pembuatan desain unit pengolahan.
8. Penyusunan laporan tugas akhir.

VI. Jadwal Pelaksanaan

Pengerjaan tugas akhir “Perancangan Ulang Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja

(IPLT) Cibinong, Kabupaten Bogor” dapat dilihat pada Tabel 1.

Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan

Kegiatan 12 1 2 3 4 5 6 7

Studi Literatur

Pengumpulan
data primer
Pengumpulan
data sekunder
Analisis
Laboratorium
Evaluasi dan
usulan
pengembangan
Desain dan
Detail Gambar
Penyusunan
laporan Tugas
Akhir

VII. Daftar Pustaka

Kabupaten Bogor Dalam Angka 2017. (2017). Badan Pusat Statistik Kabupaten
Bogor.