Anda di halaman 1dari 11

1

PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

KECAMATAN BANYUANYAR KABUPATEN PROBOLINGGO

Alifiyah Haafizhoh¹, Shangrajarsi Maksikawaskitan², Salsabila Nanda.P³


Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Jember
Jl. Kalimantan No.37 Jember, Jawa Timur, Indonesia 68121
e-mail:https://enviro.teknik.unej.ac.id/

ABSTRAK : Sistem penyediaan air minum pada suatu wilayah merupakan hal
yang menjadi kepentingan pada suatu daerah. Setiap penduduk memerlukan air
bersih, sehingga dengan berkembangnya jumlah penduduk maka meningkat pula
kebutuhan air bersih.Perhitungan proyeksi di Kecamatan banyuanyar dimulai
pada tahun 2021 sampai dengan tahun 2041 sebagai tahun akhir
perencanaan.Perhitungan skala prioritas dilakukan dengan melakukan penilaian
kondisi dari wilayah yang akan dilayani sistem penyediaan air minum. Pembagian
zona pelayanan bertujuan untuk memudahkan pengendalian kehilangan air dan
memudahkan pengontrolan dalam mengatur jaringan distribusi air bersih. Data -
data yang dibutuhkan untuk menjalankan EPANET 2.0 adalah data node dan pipa,
untuk data node yang diperlukan adalah koordinat, elevasi dan kebutuhan air
(basedemand), sedangkan untuk data pipa yang dibutuhkan meliputi panjang pipa,
diameter dan jenis atau kekasaran pipa. Perhitungan Bill of Quantity digunakan
untuk mengetahui bahan dan material jenis apa yang akan digunakan, pemilihan
pipa, volume galian, aksesoris pipa dan rancangan anggaran yang akan
dibutuhkan dalam perencanaan sistem penyaluran air minum. Perhitungan BOQ
dan RAB menjadi salah satu hal penting dan harus diperhatikan dalam
perencanaan. Rencana Anggaran Biaya perencanaan Sistem Penyediaan Air
Minum di Kecamatan Banyuanyar adalah Rp119.273.107.717,51

Kata Kunci : Sistem Penyediaan Air Minum, Pipa , BOQ ( Bill Of Quantities )
2

Abstrak: The drinking water supply system in an area is an area of interest. Every
resident needs clean water, so that with the growing population, the need for clean
water will also increase. Projection calculations in Banyuanyar District start in
2021 to 2041 as the final year of planning. Priority scale calculations are carried
out by assessing the conditions of the areas to be served by the system. supply of
drinking water. The division of service zones aims to facilitate the control of water
loss and facilitate control in managing the clean water distribution network. The
data needed to run EPANET 2.0 is node and pipe data, for data nodes needed are
coordinates, elevation and water requirements (based demand), while for pipe
data needed includes pipe length, diameter and pipe type or roughness.
Calculation of the Bill of Quantity is used to find out what type of materials and
materials will be used, pipe selection, excavation volume, pipe accessories and
the budget plan that will be needed in planning the drinking water distribution
system. BOQ and RAB calculations are one of the important things and must be
considered in planning. Budget Plan The planning cost for the Drinking Water
Supply System in Banyuanyar District is IDR 119,273,107,717.51

Kata Kunci: Drinking Water Supply System, Pipes, BOQ (Bill Of Quantities)

PENDAHULUAN
Sistem penyediaan air minum minum layak yang artinya dapat
pada suatu wilayah merupakan hal dikonsumsi.
yang menjadi kepentingan pada suatu Prasarana dan sarana yang
daerah. Setiap penduduk disediakan pemerintah meliputi
memerlukan air bersih, sehingga jaringan perpipaan air minum yang
dengan berkembangnya jumlah dikelola oleh PDAM. Jaringan
penduduk maka meningkat pula perpipaan distribusi air minum ini
kebutuhan air bersih. Pemerintah berfungsi untuk menyalurkan air
mulai menargetkan prasarana dan minum ke seluruh pelanggan dengan
sarana air minum di setiap lapisan kualitas, kuantitas dan tekanan air
masyarakat dengan tingkatan air
3

yang memenuhi syarat yang Perencanaan distribusi air


ditentukan. minum ini mencakup wilayah
Kabupaten Probolinggo Kecamatan Banyuanyar yang berada
merupakan kabupaten yang berada di di Kabupaten Probolinggo.
Pulau Jawa dengan luas sebesar Perencanaan Sistem Penyediaan Air
1.696 km^2. Pemerintah Kabupaten Minum ini mendistribusikan air
Probolinggo memiliki PDAM untuk minum sampai ke 11 desa di
mendistribusikan air minum dalamnya.

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Proyeksi Penduduk Desa Tahun 2022 Tahun 2041
Proyeksi penduduk dilakukan
Gunung Geni 6650 7753
dalam periode 20 tahun perencanaan.
Liprak Kidul 6266 7305
Perhitungan proyeksi di Kecamatan
Sentulan 2503 2918
banyuanyar dimulai pada tahun 2021
GadingKulon 4199 4895
sampai dengan tahun 2041 sebagai Klenang Kidul 3513 4095
tahun akhir perencanaan. Proyeksi Klenang Lor 3453 4026
penduduk menggunakan data jumlah Tarokan 3675 4284
penduduk per desa dan jumlah Liprak Wetan 4745 5532
penduduk satu kecamatan yaitu Liprak Kulon 5298 6176
kecamatan banyuanyar yang Banyuanyar
diperoleh dari badan pusat statistik Kidul 2997 3494
kabupaten probolinggo. Metode Blado Wetan 2640 3076

proyeksi penduduk untuk 20 tahun Banyuanyar

adalah metode aritmatika. Hasil Tengah 2881 3359


Pendil 4612 5377
perhitungan proyeksi penduduk
Alas Sapi 1639 1911
dapat dilihat pada tabel 2.1
Jumlah 55071 64201
Tabel 2.1 Perhitungan Proyeksi
Sumber : Perhitungan 2021
Penduduk 20 Tahun Kedepan
4

2.2 Skala Prioritas Banyuan


Perhitungan skala prioritas yar
Tengah 1 1 1 3 3
dilakukan dengan melakukan
Pendil 1 1 1 3 3
penilaian kondisi dari wilayah yang
Alas Sapi 1 1 1 3 3
akan dilayani sistem penyediaan air Sumber: Penulis
minum. Sistem penentuan skala 2.3 Cakupan Pelayanan
prioritas ini mencakup nilai Cakupan pelayanan
kekeringan, kepadatan penduduk, berdasarkan pada persentase jumlah
dan ketersediaan sumber air. Hasil penduduk yang terlayani terhadap
dari skoring Kecamatan Banyuanyar penduduk di wilayah pelayanan.
dapat dilihat pada tabel 2.2 Cakupan pelayanan berfungsi untuk
Tabel 2.2 Skala Prioritas mengetahui tingkat pelayanan
Keters PDAM pada jarak terjauh. Tingkat
Kepa
Kekeri ediaan Sko Taha
Desa data pelayanan kebutuhan air di
ngan Sumbe r pa
n
r Kecamatan Banyuanyar diasumsikan
Gunung sebanyak 1% per tahun, sehingga
Geni 0 1 1 2 1
apabila pada 20 tahun ke depan akan
Liprak
Kidul 1 1 1 3 1 meningkat sebanyak 20%.
Sentulan 1 1 1 3 1
Gading
Kulon 1 1 1 3 1
Klenang
Kidul 1 1 1 3 1
Klenang
Lor 1 1 1 3 1
Tarokan 1 1 1 3 1
Liprak
Wetan 1 1 1 3 1
Gambar 2.1
Liprak
Kulon 1 1 1 3 1 Peta Batas Administarasi
Banyuan
yar Kidul 1 1 1 3 1
2.4 BLOK PELAYANAN
Blado
Wetan 1 1 1 3 1
5

Pembagian zona pelayanan Rekapitulasi kebutuhan air di


bertujuan untuk memudahkan wilayah Kecamatan Banyuanyar
pengendalian kehilangan air dan digolongkan berdasarkan pelayanan
memudahkan pengontrolan dalam PDAM, Non PDAM, dan BJP
mengatur jaringan distribusi air terlindungi. Kebutuhan air dihitung
bersih. Zonasi dari perencanaan berdasar pada proyeksi jumlah
penyediaan air minum dibagi penduduk periode 20 tahun
menjadi 4 blok berdasarkan pada perencanaan. Rekapitulasi kebutuhan
topografi jalan utama. Blok A air meliputi tingkat pelayanan,
mencakup Desa Alas Sapi dan kebutuhan air domestik dan
Pendil. Blok B mencakup Desa nondomestik, kehilangan air,
Klenang Lor, Klenang Kidul, kebutuhan harian maksimum dan
Sentulan, dan Gading Kulon, Blok C kebutuhan jam puncak. Perencanaan
mencakup Desa Tarokan, Liprak perhitungan rekapitulasi air pada
Kidul, Liprak Wetan, dan Gunung salah satu desa di Kecamatan
Geni. Blok D mencakup Desa Banyuanyar dapat dilihat pada tabel
Banyuanyar Tengah, Banyuanyar 2.3.
Kidul, Liprak Kulon, dan Blado Tabel 2.3 Rekapitulasi kebutuhan air
Wetan. L/dtk
Desa 2021 2026 2031 2036 2041
Gunung
Geni 0,05 0,31 0,59 0,90 1,22
Liprak
Kidul 0,09 0,34 0,61 0,89 1,20
Sentulan 0,03 0,13 0,24 0,35 0,47
Gading
Kulon 0,06 0,23 0,41 0,60 0,80
Klenang
Gambar 2.2 Kidul 0,04 0,18 0,33 0,48 0,66

Peta Pembagian Blok Pelayanan Klenang Lor 0,05 0,18 0,33 0,49 0,65
Tarokan 0,04 0,19 0,34 0,51 0,69
2.5 REKAPITULASI
Liprak
KEBUTUHAN AIR Wetan 0,07 0,26 0,46 0,67 0,91
Liprak 0,09 0,30 0,53 0,77 1,03
6

Kulon
Banyuanyar
Kidul 0,04 0,16 0,28 0,42 0,57
Blado
Wetan 0,03 0,18 0,24 0,36 0,49
Banyuanyar
Tengah 0,00 0,04 0,12 0,24 0,38
Pendil 0,00 0,11 0,26 0,46 0,68
Alas Sapi 0,00 0,03 0,07 0,14 0,22 Gambar 2.3 Pembagian Zona DMA
Sumber : Penulis
(Sumber : Penulis 2023)
2.6 PEMBAGIAN ZONA DMA
Kebutuhan air bersih per blok akan
METODE PELAKSANAAN
dibagi lagi menjadi DMA (District
3.1 ANALISIS RENCANA
Metered Area). DMA yang akan
JARINGAN PERPIPAAN
direncanakan pada SPAM
Analisis kondisi eksisting
Banyuanyar terdapat 8 pembagian.
sistem distribusi PDAM Kecamatan
Debit kebutuhan air pada setiap
Banyuanyar ditinjau dari RISPAM,
DMA adalah 8,69 L/det dengan
2015 Kabupaten Probolinggo.
kecepatan 0,6 m/s. Pembagian DMA
dapat dilihat pada Tabel 2.4
Tabel 2.4 Pembagian DMA
Blok
Desa DMA
Pelayanan
Klenang Lor,
Klenang Kidul,
B B1
Sentulan,
Gading Kulon
C1 Gambar 3.1Peta Jaringan Pipa
Tarokan, Liprak
Wetan, Liprak C2 (Sumber : Penulis 2023)
C
Kidul, Gunung C3 Jaringan pipa sudah terpasang
Geni
C4 pada Kecamatan Banyuanyar telah
D1
BKidul, Liprak terpasang dengan merencanakan
D Kulon, Blado D2
Wetan menggunakan program EPANET 2.0,
D3
(Sumber : Penulis 2023) analisis ini akan menjadi acuan untuk
penyusunan jaringan pipa di
7

Kecamatan Banyuanyar. Data - data Gambar 3.2 Jam Puncak pada jam
yang dibutuhkan untuk menjalankan 07.00
EPANET 2.0 adalah data node dan (Sumber : Penulis 2023)
pipa, untuk data node yang
diperlukan adalah koordinat, elevasi
dan kebutuhan air (basedemand),
sedangkan untuk data pipa yang
dibutuhkan meliputi panjang pipa,
diameter dan jenis atau kekasaran
pipa. Hasil perencanaan di EPANET Gambar 3.3 Jam Puncak pada jam
13.00
2.0 menunjukkan hasil berhasil pada
(Sumber : Penulis 2023)
jam puncak yaitu jam 07.00, 13.00,
dan 18.00 dapat dilihat pada gambar
3.2, 3.3, dan 3.4. Pressure
Kecamatan Banyuanyar terdapat
tidak memenuhi kriteria, yakni
kurang dari 10 m, maka dari itu
dibutuhkan pompa untuk menaikkan
Gambar 3.4 Jam Puncak pada jam
pressure agar berada pada range 18.00
10-100m. Aksesoris pipa dibutuhkan (Sumber : Penulis 2023)
pada saat adanya suatu belokan, Detail of junction merupakan
meliputi belokan 45 atau 90 serta aksesoris pipa yang digunakan dalam
adanya pertigaan. Aksesoris meliputi perencanaan sistem penyediaan air
giboult join, gate valve, bend flange, minum ini. Detail junction ini
tee all flange, dan reducer. digambarkan sesuai dengan apa yang
digunakan dalam setiap node.
Contoh gambar aksesoris dapat
dilihat pada gambar 3.5 dengan
keterangan sebagai berikut :
8

1. Tee all flange digunakan perencanaan sistem penyaluran air


untuk adanya cabang minum. Perhitungan Bill of Quantity
pertigaan pipa. digunakan untuk mengetahui bahan
0
2. Bend 45 dan 90 digunakan
0 dan material jenis apa yang akan
0 0 digunakan, pemilihan pipa, volume
untuk belokan 45 dan 90 .
galian, aksesoris pipa dan rancangan
3. Giboult join digunakan untuk
anggaran yang akan dibutuhkan
penyambung pipa.
dalam perencanaan sistem
4. Gate valve digunakan untuk
penyaluran air minum. Perhitungan
mengatur debit air yang
BOQ dan RAB menjadi salah satu
keluar.
hal penting dan harus diperhatikan
5. Reducer digunakan untuk
dalam perencanaan. Rencana
sambungan pipa yang
Anggaran Biaya perencanaan Sistem
diperkecil dan diperbesar.
Penyediaan Air Minum di
Kecamatan Banyuanyar adalah
Rp119.273.107.717,51

Tabel 3.1 RAB Total


TOTAL RAB KESELURUHAN
RAB PIPA Rp2.755.551.103,00
RAB
Rp130.426.120,00
AKSESORIS
RAB GALIAN Rp116.268.430.494,51
Pompa dan
Rp118.700.000,00
PRV
Gambar 3.5 (Detail junction C4) TOTAL Rp119.273.107.717,51
(Sumber : Penulis 2023) (Sumber : Penulis 2023)

3.2 RAB 4. KESIMPULAN

Bill of Quantity (BOQ) atau Kesimpulan dari perencanaan


Rancangan Anggaran Biaya (RAB) Sistem Penyediaan Air Minum di
merupakan tahap akhir dalam Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten
Probolinggo sebagai berikut :
9

1. Perencanaan Sistem B sebesar 8,46 liter. Detik,


Penyediaan Air Minum blok C sebesar 13,12
(SPAM) Kecamatan liter/detik, dan untuk blok D
Banyuanyar dilaksanakan sebesar 8,07 liter/detik.
dengan menggunakan 5. Perencanaan distribusi air
proyeksi pertumbuhan minum direncanakan
penduduk sampai 20 tahun. berdasarkan ketentuan yang
Metode perhitungan yang ditetapkan yaitu tekanan
dipakai untuk menentukan (pressure) tidak boleh
pertumbuhan penduduk melebihi 100 m dan tidak
dalam 20 tahun ke depan boleh kurang dari 10 m.
adalah metode geometrik. Velocity tidak boleh melebihi
2. Hasil perhitungan proyeksi 30 m/s dan tidak boleh
penduduk menunjukkan kurang dari 0,3 m/s. Pipa
bahwa pertumbuhan yang digunakan dalam
penduduk di Kecamatan perencanaan ini
Banyuanyar pada tahun 2041 menggunakan pipa HDPE
adalah 64202 jiwa dengan Rucika Black
kepadatan 191,10. 6. Rencana Anggaran Biaya
3. Wilayah perencanaan perencanaan Sistem
Kecamatan Banyuanyar Penyediaan Air Minum di
dibagi menjadi 4 blok yang Kecamatan Banyuanyar
akan dibagi lagi menjadi 8 adalah
DMA (District Meter Area) Rp119.273.107.717,51.
agar air minum dapat
terdistribusi ke seluruh DAFTAR PUSTAKA
wilayah.
Badan Pusat Statistik. 2011.
4. Hasil dari perencanaan untuk
Kecamatan
kebutuhan air minum air pada
Banyuanayar Angka
jam puncak adalah blok A
Tahun 2011. :Badan
sebesar 2,96 liter/detik, blok
10

Pusat Statistik Pusat Statistik


Probolinggo. Probolinggo.
Badan Pusat Statistik. 2013. Badan Pusat Statistik.
Kecamatan 2018. Kecamatan
Banyuanayar Angka Banyuanayar Angka
Tahun 2013. :Badan Tahun 2018. :Badan
Pusat Statistik Pusat Statistik
Probolinggo. Probolinggo.
Badan Pusat Statistik. 2014. Badan Pusat Statistik. 2019.
Kecamatan Kecamatan
Banyuanayar Angka Banyuanayar Angka
Tahun 2014. :Badan Tahun 2019. :Badan
Pusat Statistik Pusat Statistik
Probolinggo. Probolinggo.
Badan Pusat Statistik. 2015. Badan Pusat Statistik. 2021.
Kecamatan Kecamatan
Banyuanayar Angka Banyuanayar Angka
Tahun 2015. :Badan Tahun 2021. :Badan
Pusat Statistik Pusat Statistik
Probolinggo. Probolinggo.
Badan Pusat Statistik. 2016. Efendi, A. Y. (2016). Analisis
Kecamatan Daerah Rawan Bencana
Banyuanayar Angka Tanah Longsor Dengan
Tahun 2016. :Badan Menggunakan Metode
Pusat Statistik Fuzzy Logic(Studi Kasus
Probolinggo. : Kabupaten. Tugas
Badan Pusat Statistik. 2017. Akhir Institut Teknologi
Kecamatan Sepuluh November,
Banyuanayar Angka 10-11.
Tahun 2017. :Badan Ekapratama, S. A. (2017, Juli).
Analaisis Potensi
11

Sumber Air Berbasis GLOBAL EKSEKUTIF


Sistem Informasi TEKNOLOGI.
Geografis (Studi Kasus :
Wilayah Perbatasan
Kabupaten Lumajang
dan Kabupaten
Probolinggo. Tugas
Akhir Institut Teknologi
Sepuluh November, pp.
16-17.
Santoso, H. (2021). Kecamatan
Banyuanyar Dalam
Angka 2021.
Probolinggo: Badan
Pusat Statistik
Kabupaten Probolinggo.
Tafakresnanto2), Z. L.
(2020). Bentuk lahan
menentukan kesesuaian
lahan dan produktivitas
lahan di kabupaten
Probolinggo, Jawa
Timur. Jurnal Penelitian
dan Pengabdian
Masyarakat, 53-63.

Yunus Ariefien, R. P.
(2022). Pengantar Ilmu
Pertanian. Padang,
Sumatera Barat : PT

Anda mungkin juga menyukai