Anda di halaman 1dari 44

i

2018

EXECUTIVE SUMMARY
RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR
MINUM KABUPATEN RENCANA
SERANGINDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
2019-2038 KABUPATEN SERANG 2019-2038
LAPORAN AKHIR – 2018
1
LATAR BELAKANG
Pertumbuhan penduduk dan industri di Kabupaten Serang yang meningkat dengan pesat, berakibat
pada meningkatnya kebutuhan air baku. Semakin tinggi pertumbuhan penduduk dan industri semakin
tinggi pula kebutuhan air bakunya. Beberapa permasalahan tentang air baku antara lain: terjadinya
penurunan kualitas, kuantitas dan kontinuitas sumber air baku akibat pertumbuhan penduduk, proses
pembangunan, perkembangan industri dan pariwisata yang kurang terkendali, serta penggundulan
hutan. Permasalahan lain yang sering timbul dalam penanganan air bersih adalah keterbatasan sumber
daya, khususnya masalah pembiayaan/keuangan. Untuk menghasilkan air dengan kualitas yang layak,
dan menghantarkannya kepada konsumen maka tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan untuk
kontruksi Intake, sistem transmisi, pengolahan dan distribusi, juga untuk operasional dan perawatan,
apalagi jika air baku yang digunakan adalah air permukaan. Untuk itu perlu adanya suatu upaya-upaya
yang dilakukan secara konsisten dan terpadu untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut
sehingga tersedia supply dan demand air baku dapat seimbang.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan air untuk masyarakat, khususnya di Kabupaten Serang, perlu
dilakukan kajian yang bersifat menyeluruh agar tercapainya 100% universal access. Pemerintah telah
menerbitkan regulasi yang memberikan pedoman, baik kepada pemerintah kabupaten/kota dan pihak
lainnya yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan air minum dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Kewajiban
menyusun masterplan/rencana induk pengembangan sistem penyediaan air minum, sesuai dengan PP
tersebut adalah merupakan tanggung jawab Pemerintah Daerah. Berkaitan dengan hal tersebut diatas,
Pemerintah Kabupaten Serang, dalam hal ini Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
pada tahun anggaran 2018 ini, melaksanakan kegiatan penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan
Air Minum (RISPAM) Kabupaten Serang.

TUJUAN DAN SASARAN


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa penyusunan
dokumen RISPAM untuk Kabupaten Serang memiliki peran yang cukup strategis bagi Kabupaten
Serang. Oleh karena itu, tujuan dari dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk menyusun dokumen
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Serang 2019-2038 yang akan dijadikan
sebagai pedoman penyelenggaraan SPAM bagi Pemerintah Kabupaten Serang dalam upaya mencapai
universal access terhadap air minum yang aman dan layak bagi seluruh masyarakat.

Dalam mencapai tujuan tersebut, maka sasaran yang hendak dilaksanakan adalah:

1. Mengidentifikasi kondisi perkembangan wilayah.


2. Mengevaluasi kondisi eksisting SPAM Kabupaten Serang.
3. Mengidentifikasi kriteria perencanaan dan standar pelayanan.
4. Merencanakan kebutuhan air baku.
5. Merencanakan sumber dan alokasi air baku.
6. Merencanakan rencana pentahapan pengembangan SPAM.
7. Menyusun rencana pembiayaan SPAM.
8. Menyusun rencana pengembangan kelembagaan pelayanan air minum.

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
2
ARAH PENGEMBANGAN DALAM PENYEDIAAN AIR DI KABUPATEN
SERANG
Penyediaan Air untuk Kabupaten Serang dalam SPAM Regional Provinsi Banten
SPAM REGIONAL
SPAM Regional Provinsi Banten memiliki rencana pembangunan dengan unit air baku yang diperoleh
dari Waduk Karyan di Kabupaten Lebak dan Bendung Sindangheula (Kabupaten Serang). Adapun
wilayah pelayanan di Kabupaten Serang yang akan dilayani oleh SPAM Regional Banten adalah seperti
berikut.

a. Pasokan Air Baku dari Waduk Karyan untuk Kabupaten Serang adalah 240 L/detik dengan unit
distribusi pelayanan:
- Off Take Kopo 140 L/detik
i. Kecamatan Jawilan
ii. Kecamatan Kopo (Kawasan Industri)
iii. Kecamatan Pamarayan (Kawasan Industri)
- Off Take Cikande 100 L/detik
i. Kecamatan Cikande (Kawasan Industri)
ii. Kecamatan Binuang
b. Pasokan Air Baku dari Bendung Sindangheula untuk Kabupaten Serang adlaah 410 L/detik
dengan unit distribusi pelayanan:
- Off Take Pabuaran 30 L/dt untuk Kecamatan Pabuaran
- Off Take Kramat Watu 115 L/detik untuk Kecamatan Krmat Watu
- Off Take Bojonegara 250 L/detik untuk Kecamatan Bojonegara (Kawasan Andalan dengan
Sektor Industri dan pertanian)
- Off Take Pulo Ampel 15 L/detik untuk Kecamatan Pulo Ampel
Long Storage Kalimati Ciujung Lama

Kalimati Sungai Ciujung lama diusulkan oleh pemerintah daerah Kabupaten Serang untuk dijadikan
sebagai long storage (kolam tampungan air) yang dapat berfungsi multi fungsi, selain sebagai
infrastruktur SPAM Pontang Tirtayasa Tanara juga sebagai lokasi wisata alam, olahraga di Kabupaten
Serang. Kondisi Sungai Ciujung Lama saat ini merupakan bekas Sungai Ciujung dimana debit inflow
dari hulu sudah tidak ada. Sungai Ciujung Lama saat ini berfungsi sebagai saluran pembuangan dari
areal Daerah Irigasi Pamarayan Barat dan aliran larian dari hujan yang turun di daerah tangkapan.
Sungai Ciujung Lama (yang mengalir dari hulu sampai ke Laut Jawa), dengan panjang sungai  16,5 km

Pemindahan Intake Sumber Air dari Irigasi Pamarayan Barat


Beberapa daerah di Kabupaten Serang, selama ini mengandalkan sumber air baku yang diperoleh dari
Saluran Induk irigasi Pamarayan, dan Sungai Cidurian yang terbatas kondisi ketersediaannya, baik
kuantitas maupun kualitas (tercemar oleh limbah domestik dan industri serta terkontamisasi air laut).
Saluran induk irigasi dengan kondisi infrastruktur jaringan irigasi yang sudah tidak optimal,
memerlukan pemeliharaan yang optimal, bahkan, sehingga laju air irigasi terhambat oleh adanya tutup
buka aliran air irigasi.

Dalam rangka pengembangan SPAM hingga Tahun 2038, pemindahan intake sumber dari dari Irigasi
Pamarayan akan dilakukan untuk suplai air baku ke beberapa kecamatan sehingga saluran irigasi “tidak
terganggu” oleh adanya pengambilan debit air untuk sumber air. Debit pengambilan akan

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
3
direncanakan dari Sungai Ciujung untuk suplai air baku ke Kecamatan Bandung, Kecamatan Jawilan,
Kecamatan Cikeusal, Kecamatan Petir, dan Kecamatan Tunjung Teja.

Penyediaan Air untuk Kabupaten Serang dalam RTRW Kabupaten Serang


Program penyediaan air bersih di Kabupaten Serang mempunyai sasaran :

- tersedianya air bersih yang memenuhi standar yang ditetapkan, baik secara kualitas
maupun kuantitas bagi seluruh lapisan masyarakat; dan
- tercapainya target pelayanan air bersih sebesar 40% pada akhir tahun perencanaan 2031.
Kebijakan pengembangan penyediaan air bersih di Kabupaten Serang adalah:

- prioritas pelayanan perlu diberikan pada daerah permukiman padat dan kondisi air tanahnya
buruk;
- merehabilitasi instalasi, jaringan pipa air bersih yang ada dalam upaya meningkatkan kapasitas
dan mengurangi tingkat kebocoran; serta
- konservasi yang ketat untuk daerah-daerah yang menjadi sumber air bersih, guna
mempertahankan ketersediaan debit airnya.
Rencana pengelolaan sungai, waduk, situ, dan embung meliputi:

- pengelolaan sumber daya air di wilayah Kabupaten sebagai bagian dari pengelolaan Wilayah
Sungai (WS) Cidanau – Ciujung – Cidurian – Cisadane – Ciliwung – Citarum (lintas provinsi);
- pengelolan sumber daya air di wilayah Kabupaten sebagai bagian dari pengelolaan DAS
Ciujung, DAS Cidanau, DAS Cibanten dan DAS Cidurian;
- pengelolaan dan pengembangan Bendung dan Bendungan berupa Bendungan Sindang Heula
di Kecamatan Pabuaran, Bendungan Cidanau di Kecamatan Cinangka, dan Bendung
Pamarayan di Kecamatan Cikeusal;
- pengelolaan dan pengembangan embung yang tersebar pada wilayah Kecamatan Pontang dan
Waringin Kurung.
Rencana pengelolaan Cekungan Air Tanah diwilayah Kabupaten Serang, meliputi:

- CAT Rawa Danau dengan luas kurang lebih 375 km2 yang meliputi wilayah Kabupaten Serang
bagian selatan dan wilayah Kabupaten Pandeglang.
- CAT Serang – Tangerang dengan luas kurang lebih 2.822 km2 yang merupakan CAT lintas
propinsi yaitu wilayah Propinsi Jawa Barat dan Banten.
Rencana pengembangan sistem jaringan air baku diwilayah Kabupaten Serang meliputi:

- pengelolaan air baku dari sumber air permukaan untuk penyediaan air bersih perkotaan dan
kebutuhan industri; dan
- pengelolaan air baku dari sumber mata air dengan debit 10 liter per detik atau lebih untuk
penyediaan air bersih perdesaan.
Rencana sistem pelayanan air bersih ke kelompok pengguna meliputi:

- pengembangan jaringan air minum perpipaan kawasan perkotaan;


- pengembangan sistem air minum melalui pengelolaan sumber air yang ada, pemanfaatan
sumber air baru dan peningkatan jaringan distribusi;
- perluasan jaringan pelayanan yang ada sehingga dapat menjangkau daerah-daerah yang
membutuhkan air minum;
- pembangunan jaringan perpipaan mandiri perdesaan dengan mengoptimalkan
pemanfaatan sumber air permukaan dan sumber air tanah;

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
4
- pemanfaatan secara optimal keberadaan sumur sebagai fasilitas penyediaan air minum di desa-
desa rawan kekurangan air minum; dan
- pengendalian dan pembatasan kegiatan budidaya pada kawasan resapan air dan kawasan
sempadan sungai.

ARAH PENGEMBANGAN WILAYAH


Berikut ini merupakan sintesis arah perkembangan wilayah di Kabupaten Serang.

- Kawasan Perkotaan Kabupaten Serang bersama dengan Kota Serang merupakan suatu
kesatuan yang memiliki fungsi sebagai PKN tentunya membutuhkan ketersediaan air minum
yang cukup dalam menjalankan fungsinya.
- PKL/PKLp berada di Kawasan Perkotaan Baros (pertanian), Kawasan Perkotaan Anyar
(pariwisata dan pertanian), Kawasan Perkotaan Kragilan (industri dan pertanian), Kawasan
Perkotaan Pontang (pertanian dan perikanan), Kawasan Perkotaan Bojonegara (industri) dan
Kawasan Perkotaan Ciruas (perdagangan dan jasa serta pusat pemerintahan kabupaten).
- Kawasan industri skala besar dan terpadu dialokasikan berada di beberapa kecamatan di
Kabupaten Serang dengan luasan yang cukup besar (> 15%) dari total luas wilayah Kabupaten
Serang.
- Terdapat kawasan agropolitan dan kawasan pertanian lainnya serta daerah-daerah dengan
fungsi pariwisata dan perdagangan-jasa yang menuntut adanya pasokan air yang
berkelanjutan.
- Kawasan Perkotaan Bojonegara memiliki fungsi sebagai KEK dengan kegiatan dominan
industri yang tentunya membutuhkan pasokan air yang dapat menjamin operasionalisasi
kegiatan industri.
Berikut ini diagram menunjukkan posisi strategis Kabupaten Serang baik di tingkat nasional
(Indonesia), regional (Provinsi Banten) maupun lokal (Kabupaten Serang).

GAMBAR 1 Posisi Strategis Kabupaten Serang dalam Konstelasi Wilayah

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
5
PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK
Proyeksi jumlah penduduk dilakukan dengan melihat tren pertumbuhan selama 10 tahun ke belakang.
Adapun tren pertumbuhan penduduk di Kabupaten Serang memiliki pola eksponensial y =
1.288.383,13e0.02x seperti yang ditunjukkan pada grafik berikut.
1,800,000
y = 1,288,383.13e0.02x
1,600,000 R² = 0.82
1,400,000

1,200,000

1,000,000

800,000

600,000

400,000

200,000

0
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Penduduk 1,319,702 1,332,913 1,345,560 1,402,764 1,423,714 1,448,966 1,450,894 1,463,094 1,474,301 1,474,241 1,673,591
Gambar 2 Tren Jumlah Penduduk di Kabupaten Serang

Selain dengan menggunakan tren eksponensial sebagai pertumbuhan natural atau alami yang ditinjau
dari perkembangan penduduk yang ada saat ini, dalam menentukan proyeksi jumlah penduduk di
Kabupaten Serang digunakan juga beberapa asumsi pertumbuhan penduduk sebagai dampak dari
adanya kebijakan pengembangan wilayah. Adapun asumsi-asumsi yang digunakan sebagai penambah
selain dari perkembangan penduduk alami adalah sebagai berikut.
 Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Serang memiliki tren alami dengan pola eksponensial.
 Pertambahan pertumbuhan penduduk untuk kecamatan yang memiliki ciri perkotaan yaitu PKL
atau PKLp dengan fungsi pariwisata, industri, permukiman, pusat pemerintahan dan perdagangan
serta jasa dibedakan.
 Pertambahan jumlah penduduk untuk kecamatan yang menjadi PKL atau PKLp dengan fungsi
kegiatan pemerintahan dan permukiman dilakukan pertambahan jumlah penduduk sebesar 5%
setiap tahunnya dari hasil proyeksi, sementara untuk PKL/PKLp dengan adanya potensi dan fungsi
pariwisata, industri, dan perdagangan serta jasa dilakukan pertambahan jumlah penduduk sebesar
10% setiap tahunnya dari hasil proyeksi.
 Penentuan proyeksi jumlah penduduk untuk Kecamatan Bojonegara dan Kecamatan Pulo Ampel
sebagai bagian dari KEK Bojonegara digunakan perhitungan terpisah, asumsi-asumsi yang
digunakan diantaranya dengan mempertimbangan pertumbuhan alami dengan tren eksponensial
dan juga bangkitan tenaga kerja yang akan terserap oleh kegiatan utama dari KEK Bojonegara
sebagai pusat industri.
 Perkiraan bangkitan tenaga kerja yang akan diserap di akhir tahun 2038 adalah 255.096 tenaga
kerja di Kecamatan Bojonegara dan 28.344 tenaga kerja di Kecamatan Pulo Ampel.
TABEL 1 Proyeksi Jumlah Penduduk pada Setiap Tahap Perencanaan (Jiwa)
2023 2028 2033 2038
1.947.450 2.201.306 2.475.549 2.763.708

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
6
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR MINUM
Asumsi dasar yang digunakan dalam menghitung kebutuhan air adalah hasil proyeksi jumlah penduduk
per kecamatan dengan pertambahan jumlah penduduk sesuai kategori arah perkembangan kota di
setiap kecamatan.
 Standar kebutuhan air domestik dan non domestik setiap kecamatan yang ada di Kabupaten
Serang dibedakan berdasarkan jumlah penduduk.
 Standar kebutuhan air domestik mengacu pada bab 5, kebutuhan air domestik kecamatan pusat
kegiatan sebesar 130 L/orang/hari dan 100 L/orang/hari untuk kecamatan yang tidak memiliki pusat
kegiatan.
 Standar kebutuhan air non domestik disesuaikan dengan perkembangan wilayah setiap
kecamatan, yang dikategorikan menjadi:
- kecamatan tanpa pusat kegiatan memiliki kebutuhan air non domestik sebesar 15%;
- kecamatan pusat kegiatan dengan sektor kunci permukiman dan pusat pemerintahan
memiliki kebutuhan air non domestik sebesar 20%;
- kecamatan pusat kegiatan dengan sektor kunci pariwisata, industri dan perdagangan serta
memiliki kebutuhan air non domestik sebesar 25%;
- kecamatan yang termasuk pada KEK Bojonegara memiliki kebutuhan air non domestik
sebesar 30%.
Kebutuhan air total setiap kecamatan dihitung dengan menjumlahkan kebutuhan air domestik dengan
kebutuhan air non domestik. Kebutuhan air total mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun
2023 kebutuhan air total di Kabupaten Serang sebesar 2.893 L/detik, kemudian kebutuhan air
meningkat pada tahun 2038 menjadi sebesar 4.168 L/detik.
TABEL 2 Proyeksi Kebutuhan Air Total di Kabupaten Serang
2023 (L/DETIK) 2028 (L/DETIK) 2033 (L/DETIK) 2038 (L/DETIK)
2.893 3.293 3.723 4.168

POTENSI AIR BAKU


Air Sungai
Secara umum, baik Satuan Wilayah Sungai (SWS) maupun Daerah Aliran Sungai (DAS). yang ada di
Kabupaten Serang relatif tidak luas. Sungai-sungai yang terdapat di Kabupaten Serang memiliki lebar
yang relatif kecil (lebar <50 m) dan pendek (panjang <100 km). SWS yang terdapat di Kabupaten
Serang, yaitu Ciujung-Ciliman, terdiri atas DAS-DAS Cidurian, Ciujung, Cibanten, dan Cidanau. Sungai
yang besar adalah Sungai Cidurian dan Ciujung. Sungai Cidurian berhulu di Kabupaten Tangerang.
Sebagian besar sungai mengalir ke arah utara menuju Laut Jawa. DAS Cidanau mengalir ke barat Selat
Sunda. Di sebelah selatannya terdapat DAS Ciliman dimana terdapat dua arah pengaliran yang
umumnya mengalir ke uatara menuju Laut Jawa atau Teluk Banten dan sebagian ke barat menuju Selat
Sunda.
TABEL 3 Daftar DAS/Sub DAS yang ada di Kabupaten Serang
NAMA DAS DEBIT RATA-RATA
NO. LUAS (HA)
(L/DET)
1. Cidurian 184.658,00 10.000
2. Ciujung 279.839,00 5.000
3. Cibanten 80.170,00 3.268
4. Cidanau 22.620,00 5.421
Sumber: LKPJ Kabupaten Serang, 2014

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
7
Danau/Situ
Wilayah Kabupaten Serang juga memiliki potensi air permukaan yang tersimpan dalam bentuk danau,
rawa, dan situ. Potensi air permukaan yang tersimpan dalam bentuk rawa, situ, dan waduk di
Kabupaten Serang adalah sebagai berikut.
TABEL 4 Daftar Rawa, Situ, dan Waduk Per Kecamatan di Wilayah Kabupaten Serang
NO. KECAMATAN NAMA SITU LUAS VOL. TAMPUNGAN
(Ha) (103 M3)
1. Cikande
Situ Belungun 2,5 75.5 (873 L/d)
Situ Ciherang Banjar 5,3 156 (1805 L/d)
Situ Teratai 26 390 (4513 L/d)
Waduk Cikande 4,0 254 (2939 L/d)
Situ Ciherang 10 -
2. Pabuaran
Situ Cibiral 0.6 16.0 (185 L/d)
Situ Rampones 1.0 -
Situ Sindang Mandi 6.0 -
3. Padarincang
Rawa Danau 11.0 220 (2546 L/d)
Telaga Wangsa 1.0 -
Situ Cirahab 1.0 1000 L/d
4. Carenang
Rawa Gede Kawao 2.5
Rawa Bojong Herang 10
Situ Bayongbong -
Rawa Pariuk 10
5. Baros
Waduk Cilesung 2.5
Situ Citaman 1.0
6. Tunjung Teja
Rawa Enang -
Situ Peso Raut 10
7. Kragilan
Waduk Balungan 4.0
Situ Belungun 9.37
8. Kramat Watu
Situ Tasik Kardi 20.0 30 (347 L/d)
9. Pamarayan
Situ Rancagede 416 (4814 L/d)
26
Jakung
10. Ciomas
Situ Cibulakan 0.05 198,64
11. Tirtayasa
Waduk Lontar 6.9 412 (4768 L/d)
12. Pontang
Waduk Ciujung Lama 60 1.300 (15.046 L/d)
13. Cinangka
Waduk Citawing 3.2 110.6 (1280 L/d)
14. Anyer
Waduk Cipaseh 4.3 7.1 (82 L/d)
Sumber: Studi Ketersediaan dan Kebutuhan Air Baku Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang, Bappeda Provinsi Banten,
2008

Potensi Air Tanah dan Mata Air


Pada umumnya air tanah bebas di daerah dataran mempunyai kedalaman antara 0,5-3,0 m, sedangkan
di daerah perbukitan kedalamannya 15 m. Penyebaran sumber air tanah ini sebagian besar terdapat

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
8
di bagian selatan dimana air tanah membentuk mata air di lereng Gunung Karang. Air tanah di
Kabupaten Serang tersedia dalam jumlah yang relatif cukup dan terdapat dalam beberapa kondisi
sebagai berikut.

1. Akifer menerus dalam bentuk yang sarang, termasuk air tanah dalam kondisi tertekan dan setengah
tertekan.
2. Akifer tidak menerus dalam batuan berkekar, misalnya kekar dalam lava.
3. Kombinasi akifer menerus dan tidak menerus.
CAT yang terdapat di Kabupaten Serang, yaitu cekungan air tanah yang bersifat lintas kabupaten, yaitu
CAT Rawa Danau dan lintas provinsi, yaitu CAT Serang-Tangerang.

a. CAT Rawa Danau


CAT Rawa Danau mencakup wilayah Kabupaten Serang bagian selatan dan Kabupaten
Pandeglang, dengan total luas cekungan kurang lebih 375 km2. Intensitas air hujan yang turun dan
membentuk air bawah tanah di wilayah satuan cekungan ini sejumlah 180 juta m3/tahun, sebagian
diantaranya mengalir dari lereng Gunung Karang menuju Cagar Alam Rawadano sekitar 79
m3/tahun. Sedangkan air bawah tanah yang berupa mata air pada unit akuifer vulkanik purna
danau yang dijumpai di sejumlah 115 lokasi menunjukkan total debit mencapai 2.185 m 3/tahun.
Sementara itu pada unit akuifer vulkanik danau pada 89 lokasi, mencapai debit 367 m3/tahun. Total
debit dari mata air keseluruhan sebesar 2.552 m3/tahun.
b. CAT Serang-Tangerang
CAT Serang-Tangerang merupakan CAT lintas provinsi yang mencakup wilayah Kota Tangerang,
Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, Kabupaten Lebak, dan sebagian Kabupaten Bogorj
dengan total luas cekungan lebih kurang 2.822 km2. Jumlah imbuhan air bawah tanah di seluruh
CAT Serang-Tangerang berkisar 311 juta m3/tahun, sedangkan jumlah aliran alir bawah tanah
tertekan terhitung sebesar 0,9 juta m3/tahun. Akuifer yang terdapat dalam CAT ini terdiri dari
endapan pematang pantai (pasir halus-kasar), endapan sungai, endapan kipas gunung api, Tuf
Banten, Breksi Gn. Gede dan Gn. Karang serta Formasi Bojong. Jumlah air tanah bebas (Q1) adalah
1.075 juta m3/tahun, sedangkan jumlah air tanah tertekan (Q2) adalah 18 juta m3/tahun.

Kabupaten Serang juga memiliki beberapa mata air dengan debit yang cukup besar (> 100 L/detik).
Mata air ini jika diolah dengan baik cukup potensial untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kabupaten
Serang. Penggunaan mata air dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sumber air baku. Mata
air tersebut, yaitu mata air Sukacai dan Citaman sebesar 140 L/detik, mata air Cisindang 10 L/detik,
mata air Cirahab 10 L/detik, dan mata air Pelabuhan Bulan 35 L/detik.

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
9

GAMBAR 3 Peta Hidrologi Kabupaten Serang


Sumber: Bappeda Kabupaten Serang, 2018

Neraca Air
Neraca air (water balance) merupakan neraca masukan dan keluaran air disuatu tempat pada periode
tertentu, sehingga dapat digunakan untuk mengetahui jumlah air tersebut kelebihan (surplus) ataupun
kekurangan (defisit). Kegunaan mengetahui kondisi air pada surplus dan defisit dapat mengantisipasi
bencana keairan seperti kekeringan yang mungkin terjadi, serta dapat pula untuk mendayagunakan air
sebaik-baiknya. Berdasarkan pada hasil inventarisasi sumber-sumber air baku yang dimiliki di
Kabupaten Serang dan juga perhitungan peramalan kebutuhan air maka dapat diketahui bahwa hampir
seluruh kecamatan di Kabupaten Serang masih dapat tercukup kebutuhannya hingga tahun 2038
kecuali di Kecamatan Bojonegara dan Kecamatan Pulo Ampel.
TABEL 5 Neraca Air Potensi Sumber Air Baku Kabupaten Serang
KEBUTUHAN KEBUTUHAN POTENSI POTENSI POTENSI
NO KECAMATAN AIR BAKU AIR BAKU AIR SUNGAI WADUK/ AIR TANAH SELISIH KETERANGAN
2038 (L/DETIK) 2038 (M3) (M3) SITU (M3) (M3)
1 Anyar 139,71 4.405.895 3.784.320 7.100 15.636.037 15.021.562 Mencukupi
2 Bandung 70,48 2.222.657 15.768.000 9.591.956 23.137.299 Mencukupi
3 Baros 239 7.537.104 16.787.828 9.250.724 Mencukupi
4 Binuang 68,25 2.152.332 3.153.600 9.969.082 10.970.350 Mencukupi
5 Bojonegara 539,07 17.000.112 5.771.173 -11.228.939 Tidak Mencukupi
6 Carenang 85,64 2.700.743 15.768.000 12.494.685 25.561.942 Mencukupi
7 Cikande 206,95 6.526.375 15.768.000 875.500 19.248.671 29.365.796 Mencukupi
8 Cikeusal 150,01 4.730.715 33.617.558 28.886.843 Mencukupi
9 Cinangka 124,2 3.916.771 3.784.320 110.600 53.505.600 53.483.749 Mencukupi
10 Ciomas 85,55 2.697.905 21.691.867 18.993.962 Mencukupi
11 Ciruas 259,48 8.182.961 13.138.466 4.955.504 Mencukupi
12 Gunung Sari 65,04 2.051.101 7.776.000 5.724.899 Mencukupi

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
10
KEBUTUHAN KEBUTUHAN POTENSI POTENSI POTENSI
NO KECAMATAN AIR BAKU AIR BAKU AIR SUNGAI WADUK/ AIR TANAH SELISIH KETERANGAN
2038 (L/DETIK) 2038 (M3) (M3) SITU (M3) (M3)
13 Jawilan 117,31 3.699.488 15.768.000 14.837.438 26.905.950 Mencukupi
14 Kibin 147,85 4.662.598 15.768.000 12.765.149 23.870.551 Mencukupi
15 Kopo 110,26 3.477.159 3.153.600 17.024.008 16.700.448 Mencukupi
16 Kragilan 262,07 8.264.640 13.839.387 5.574.747 Mencukupi
17 Kramatwatu 201,73 6.361.757 30.000 18.509.656 12.177.899 Mencukupi
18 Lebak Wangi 65,04 2.051.101 12.075.656 10.024.554 Mencukupi
19 Mancak 99,55 3.139.409 20.375.564 17.236.155 Mencukupi
20 Pabuaran 86,73 2.735.117 16.000 22.610.427 19.891.310 Mencukupi
21 Padarincang 142,31 4.487.888 220.000 47.577.600 43.309.712 Mencukupi
22 Pamarayan 114,7 3.617.179 15.768.000 416.000 15.968.816 28.535.637 Mencukupi
23 Petir 116,59 3.676.782 17.881.113 14.204.330 Mencukupi
24 Pontang 206,43 6.509.976 3.153.600 1.300.000 22.128.544 20.072.167 Mencukupi
25 Pulo Ampel 115,57 3.644.616 - -3.644.616 Tidak Mencukupi
26 Tanara 84,56 2.666.684 3.153.600 18.780.120 19.267.036 Mencukupi
27 Tirtayasa 80,53 2.539.594 3.153.600 412.000 24.555.103 25.581.109 Mencukupi
28 Tunjung Teja 90,66 2.859.054 15.054.571 12.195.517 Mencukupi
29 Waringinkurung 93,12 2.936.632 9.769.091 6.832.459 Mencukupi
120,000,000

105,000,000

90,000,000

75,000,000

60,000,000

45,000,000

30,000,000

15,000,000

0
Ciomas

Kramatwatu

Pabuaran
Anyar

Bojonegara

Ciruas

Kragilan

Lebak Wangi
Gunung Sari
Jawilan
Kibin
Kopo
Cikande

Padarincang

Tanara
Tirtayasa
Baros
Binuang

Carenang

Cikeusal
Cinangka

Mancak

Pontang
Pulo Ampel

Waringinkurung
Bandung

Pamarayan
Petir

Tunjung Teja
-15,000,000

-30,000,000

Kebutuhan air baku 2038 (m3) Potensi Air Sungai (m3) Potensi Waduk/Situ/Danau (m3) Potensi Air Tanah (m3) Selisih
GAMBAR 4 Neraca Air Potensi Sumber Air Baku Kabupaten Serang

SPAM YANG DILAYANI OLEH PDAM


Kondisi Eksisting SPAM PDAM
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Serang didirikan pada tahun 1977 berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Kabupaten Serang Nomor 1 Tahun 1977. Pada mulanya,
PDAM Kabupaten Serang diawali dari Seksi Air Minum pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Serang
dengan jumlah pelanggan hanya 242 sambungan rumah yang menggunakan sumber air baku dari
sumur dalam. Selanjutnya dengan dana APBN yang disalurkan melalui Proyek Air Bersih (PAB) Jawa
Barat, pada tahun 1977-1978 dilaksanakan pengembangan dan peningkatan sarana air bersih yang
diprioritaskan untuk melayani kebutuhan air minum masyarakat Kota Serang. PDAM Kabupaten
Serang ditetapkan namanya menjadi PDAM Tirta Albantani berdasarkan keputusan Bupati atas usulan
direksi melalui dewan pengawas yang diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 7
Tahun 2010.

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
11
Aspek Teknis
PDAM Kabupaten Serang menjalankan pengelolaan air melalui sistem individu maupun sistem
integrasi yang seluruhnya terdiri dari 18 Unit Pengolahan Air Minum Ibu Kota Kecamatan (PAM IKK),
dan 2 Unit Produksi Pengolahan. Sumber air yang dimanfaatkan PDAM Kabupaten Serang berasal dari
mata air, irigasi, sumur dalam, dan sumber dari mitra kerja (PT SBS dan PT STR). Sumber-sumber
tersebut antara lain adalah Mata Air Citaman, Mata Air Baros, Irigasi Pamarayan Barat, Irigasi
Pamarayan Timur, Bendung Kroya, Sungai-Bendung Ciwaka, Sungai-Bendung Cidurian, Mata Air
Padarincang, Sungai Cisirih, Sungai Cisangkui, Mata Air Cilamojan, Sungai Cikeneng, dan Sumur Dalam
Ciomas-Pasuruan.
TABEL 6 Sistem Penyediaan Air Bersih di Kabupaten Serang
NO. KAPASITAS
WILAYAH SPAM SUMBER AIR BAKU
UPAM (L/S)
I I.2 Baros MA Sukacai dan Citaman 50
II II.1 Anyer MA Cilamojan & Sungai Ciseres 20
II.3 Cinangka Sungai Cisanggur 20
II.4 Padarincang Sumur dalam 30
II.5 Ciomas&Pabuaran Sumur dalam 30
III III.1 Pulo Ampel Irigasi Pamarayan Barat 40
III.2 Bojonegara PT. S&S 50
III.3 Kramatwatu Irigasi Pamarayan Barat 20
III.4 Waringin Kurung Irigasi Pamarayan Barat 20
IV IV.1 Ciruas Irigasi Pamarayan Barat 15+40
IV.2 Pontang Bendung Ciwaka 20
IV.3 Tirtayasa Bendung Ciwaka 50
IV.4 Lebak Wangi Irigasi Pamarayan Barat 40
IV.5 Tanara Bendung Cidurian 30
V V.1 Carenang Irigasi Pamarayan Timur 50
V.2 Binuang Sungai Cidurian 20
V.3 Cikande Irigasi Pamarayan Timur 40+15
V.4 Kibin Irigasi Pamarayan Timur 40+15
VI VI.1 Cikeusal Irigasi Pamarayan Barat 3x20
VI.2 Petir Irigasi Pamarayan Barat 3x20
VI.3 Tunjung Teja Irigasi Pamarayan Barat 3x20
VI.4 Pamarayan Bendung Pamarayan 40
VI.5 Bandung Irigasi Pamarayan Timur 80
VI.6 Jawilan Irigasi Pamarayan Timur 80
VI.7 Kopo Sungai Cidurian 40
Sumber: Bisnis Plan PDAM Tirta Albantani 2012-2017

Cakupan pelayanan PDAM Kabupaten Serang berdasarkan wilayah area pelayanan mencapai 40,8%
pada tahun 2016. Jumlah penduduk yang terlayani oleh PDAM Kabupaten Serang pada tahun 2016
sebanyak 257.673 jiwa atau 12,16% dari jumlah penduduk sebanyak 2.118.474 jiwa. Sedangkan
berdasarkan wilayah teknis yang terlayani sebesar 40,80% dari jumlah penduduk yang ada jaringan
pipa PDAM.

TABEL 7 Data Cakupan Pelayanan Kinerja PDAM Kabupaten Serang


Tahun 2013-2016
TAHUN
NO. ASPEK
2013 2014 2015 2016
Cakupan Pelayanan (berdasarkan wilayah
1.
terlayani) 33,6% 35,5% 28,9% 40,8%
2. Pertumbuhan Pelanggan 4,9% 5,8% -2,0% 2,0%
3. Tingkat Penyelesaian Pengaduan 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%
4. Kualitas Air Pelanggan 90,5% 91,7% 100,0% 100,0%
5. Konsumsi Air Domestik (m3/bulan) 18,4 16,0 16,8 17,0

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
12
TAHUN
NO. ASPEK
2013 2014 2015 2016
6. Jumlah Penduduk Administrasi 2.022.396 2.028.972 2.060.127 2.118.474
7. Jumlah Penduduk di Wilayah Pelayanan 738.847 726.079 877.545 631.538
8. Jumlah Penduduk Terlayani 248.238 261.205 253.712 257.673
Sumber: Buku Kinerja PDAM 2014-2017, BPPSPAM

Pada tahun 2014, masyarakat yang menggunakan sumber air untuk minum maupun mandi/cuci yang
berasal dari PAM/PDAM mencapai 12 kecamatan dan 30 desa.

GAMBAR 5 Peta Cakupan Pelayanan PDAM Eksisting per Kecamatan


Efisiensi produksi PDAM Kabupaten Serang pada tahun 2016 adalah sebesar 31,6%. Kondisi tersebut
menurun jika dibandingkan dengan tahun 2014, yaitu sebesar 50,10%. Menurunnnya efisiensi produksi
disebabkan karena peningkatan kapasitas terpasang lebih besar dari peningkatan kapasitas produksi.
Tingkat kehilangan air pada tahun 2016 adalah sebesar 24,5%. Waktu operasional pelayanan air oleh
PDAM Tirta Albantani Kabupaten Serang sudah mencapai 12-24 jam per hari. Akan tetapi masih
terdapat beberapa PDAM Unit IKK yang hanya melayani selama 6 jam saja per harinya, seperti IKK
Anyer dan IKK Kramatwatu.
TABEL 8 Data Teknis Kinerja PDAM Kabupaten Serang Tahun 2013-2016
TAHUN
NO. ASPEK
2013 2014 2015 2016
1. Kapasitas terpasang (L/detik) 457 701 764 912
2. Volume produksi riil (L/detik) 302 351 292 288
3.. Efisiensi Produksi 66,0% 50,10% 38,3% 31,6%
4. Tingkat Kehilangan Air 19,1% 28,90% 24,8% 24,5%
5. Jam Operasi Layanan/hari 22 22 23 22
6. Tekanan Sambungan Pelanggan 35,2% 44,6% 18,7% 21,4%
7. Penggantian Meter Air 0,9% 0,80% 0,90% 0,30%
Sumber: Buku Kinerja PDAM 2014-2017, BPPSPAM

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
13

PDAM Kabupaten Serang telah memiliki 23 unit sistem penyediaan air bersih. Adapun sistem
pengolahan masih didominasi dengan desinfeksi saja untuk untuk sumber air baku yang berasal dari
sumur dalam dan mata air.
TABEL 9 Instalasi Pengolahan Air PDAM Tirta Albantani Kabupaten Serang
KAPASITAS SISTEM
NO IKK INSTALASI TERPASANG PENGOLAHAN/ WILAYAH PELAYANAN
(L/DETIK) DISTRIBUSI
1 Baros Klorinasi/
MA Citaman 40 Sukamanah, Sidomukti
Perpompaan
MA Sukacai 30
Kenari 25 WTP: Lengkap
Sumur dalam 2,5
Kasemen 10
Harjatani, Wanayasa, Kramatwatu, Margasana,
2 Kramatwatu 20 -/Perpompaan
Pegadingan, Pamekang, dan Tonjong
3 Anyer MA Cilamujan 10 -/Gravitasi Anyar, Kosambironyok
Cikoneng 10 -/Perpompaan Mekarsai, Cikoneng, Kamasan
Cisirih 10 -/Perpompaan
Saringan Pasir
4 Mancak 5 Lambat/ Labuan, Angsana, Sangiang, Mancak
Perpompaan
Padarincang, Kalumpang, Cibojong, Citasuk,
5 Padarincang MA Cirahap I 10 -/Perpompaan
Batukuwung, Curuggong
6 Ciomas Sumur dalam 10 -/Perpompaan Sukadana, Sukaberes, Pondok kahuru
7 Bojonegara 50 -/Perpompaan Cibaga, Sumuranja Bakri, Ragas, Wadas, Gedong
8 Waringinkuring 20 -/Perpompaan
9 Ciruas Ciruas I 15 -/Perpompaan Ranjeng, Pelawad, Perum BCP
10 Kragilan Kendayakan 30 -/Perpompaan Kragilan, Sentul, Kandayakan, Cisaat, Pipitan
11 Cikande Cikande 20 -/Perpompaan
12 Kibin Kibin 20 -/Perpompaan
13 Binuang Binuang 20 -/Perpompaan
14 Pamarayan 10 -/Perpompaan Pamarayan, Sangiang
15 Carenang 50 -/Perpompaan Ragamasigit, Pemanuk
16 Pontang 20 -/Perpompaan Singarajan, Pontang, Kubang Puji, Wanayasa, Domas
17 Tirtayasa Tirtayasa 10 -/Perpompaan Kebon, Pontang Legon, Kampong Sampang
Sumber: RISPAM Kabupaten Serang PDAM Tirta Albantani, 2017

Aspek Kelembagaan dan Kepegawaian


Struktur organisasi PDAM Kabupaten Serang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Bupati
Kabupaten Serang Nomor 5 tahun 2010, tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja PDAM Kabupaten
Serang.

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
14
BUPATI

DEWAN PENGAWAS

DIREKSI

BADAN BAGIAN TEKNIK BAGIAN


BAGIAN KEUANGAN KEPEGAWAIAN PERENCANAAN DAN PENGAWASAN DAN JABATAN FUGSIONAL
UMUM LOGISTIK LITBANG

PERENCANAAN
KEUANGAN DAN KEPEGAWAIAN DAN
PENGEMBANGAN PENGAWASAN
ANGGARAN UMUM
SPAM

ANALISA KEBUTUHAN PERENCANAAN


PENGENDALIANDAN
AKUNTANSI DAN PENGADAAN UMUM DAN DATA
KEHILANGAN AIR
BARANG TEKNIS

PENELITIAN DAN
KEMITRAAN DAN
REKENING LOGISTIK PENGEMBANGAN
HUMAS
SPAM

WILAYAH I WILAYAH I WILAYAH III

GAMBAR 6 Struktur Kelembagaan PDAM Tirta Albantani Kabupaten Serang


Sumber: PDAM Tirta Albantani Kabupaten Serang, 2018

PDAM Tirta Albantani memiliki pegawai per April 2018 sebanyak 169 karyawan yang terdiri dari 143
Pegawai Perusahaan (PP), 5 Tenaga Kontrak PDAM, dan 21 Tenaga Kontrak Koperasi Tirta Albantani
Kab.Serang terdapat kendala rasio latar belakang pendidikan pegawai bidang teknik dengan non-
teknik. Pegawai bidang teknik berjumlah 34 orang (16,75%), sedangkan pegawai bidang non-teknik
berjumlah 121 orang (83,25%). Rasio ideal untuk bidang keahlian kepegawaian ini ialah 60 % pegawai
bidang teknik dan 40 % pegawai bidang non teknik.

Aspek Keuangan
Tarif PDAM Kabupaten Serang berdasarkan Peraturan Bupati Serang Nomor 5 Tahun 2014 tanggal 26
Februari 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Nomor 15 Tahun 2011 tentang Tarif Air Minum
dan Tarif Non Air Lainnya yang dikelola PDAM Tirta Albantani Kabupaten Serang yang dijabarkan
dalam tabel berikut.
TABEL 10 Variasi Tarif menurut Blok Pemakaian PDAM Tirta Albantani
KELOMPOK VARIASI TARIF MENURUT BLOK PEMAKAIAN
PELANGGAN 0 – 10 M3 > 10 M3
Kelompok I
1. Kran Umum 700 1-00
2. Sosial A 1000 2000
3. Sosial B 1000 2000
4. Rumah Tangga A 1000 2000
Kelompok II
1. Rumah Tangga B 1800 2000
2. Rumah Tangga C 2000 2500
3. Rumah Tangga D 2200 2750
Kelompok III
1. Rumah Tangga E 2500 3500
2. Niaga A 2750 3500
3. Niaga B 3000 4500

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
15
KELOMPOK VARIASI TARIF MENURUT BLOK PEMAKAIAN
PELANGGAN 0 – 10 M3 > 10 M3
4. Industri A 2000 4000
5. Industri B 4000 6000
Kelompok IV
1. Industri C SESUAI KESEPAKATAN ANTARA PDAM DENGAN PELANGGAN
2. Niaga Khusus SESUAI KESEPAKATAN
Sumber: PDAM Tirta Albantani Kabupaten Serang, 2018

PDAM Tirta Albantani mengalami beberapa permasalahan keuangan terutama dalam segi
pendapatan, biaya operasional, dan likuiditas seperti berikut.
1. Pendapatan
- Tarif air rendah, tahun 2008 tarif tara-rata Rp. 1.847,95/m3 FCR 1%
- Harga Pokok Produksi (HPP) Rp. 1.834,46/m3
2. Biaya Operasional cukup tinggi
Meningkatnya biaya pemakaian Bahan kimia untuk pengolahan dan tarif
listrik serta harga bahan instalasi.
3. Likuiditas
Banyaknya pelanggan yang menunggak.

Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi oleh PDAM Tirta Albantani Kabupaten Serang dalam penyediaan air
bersih bagi para pelanggannya yang menyangkut aspek keuangan, aspek pelayanan, aspek
operasional, dan aspek sumber daya manusia diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Belum semua wilayah Kabupaten Serang terlayani jaringan PDAM (cakupan pelayanan tergolong
masih rendah).
2. Kondisi jaringan yang masih memerlukan perbaikan dan penambahan terutama pipa distribusi yang
sudah tua.
3. Terbatasnya ketersediaan air baku yang dapat dimanfaatkan.
4. Terbatasnya kapasitas produksi yang dikelola oleh PDAM.
5. Sungai besar Ciujung, Sungai Cidurian, daerah Tirtayasa dan Cikande yang menghitam dan
menimbulkan bau diduga tercemar limbah industri.
6. Efisiensi dan efektifitas penagihan masih rendah.
7. Piutang langganan masih tinggi.
8. Kualitas, kuantitas, dan kontinuitas air masih belum optimal.
9. Tingkat kehilangan air tinggi.
10.Banyaknya keluhan pelanggan yang masuk baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui
telepon).
11. Rasio pegawai terhadap pelanggan dan jumlah SDM teknik dan non-teknik tidak berimbang.
12.Profesionalisme karyawan belum optimal.
13. Pembinaan dan pengembangan SDM belum optimal.

Di samping permasalahan internal yang dihadapai PDAM, terdapat juga sejulam ancaman yang bersifat
eksternal yang ditemui dapat menjadi kendala atau hambatan. Beberapa ancaman/tantangan tersebut
diantaranya adalah:

1. Adanya ancaman terhada catchment area untuk sumber air, seperti penggundulan hutan.
2. Kurang pedulinya masyarakat terhadap lingkungan.
3. Kondisi topografi yang kurang mendukung karena cenderung berbukit dan di wilayah pegunungan.
4. Adanya penguasaan air baku oleh pihak ketiga.
5. Masih sering terjadinya konflik kepentingan dengan pengguna air.

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
16
Wilayah Prioritas Penanganan SPAM PDAM
Penentuan wilayah prioritas penanganan penyediaan air minum untuk SPAM PDAM meninjau tiga
aspek, yaitu aspek teknis, aspek sosial dan lingkungan, dan aspek ekonomi. Wilayah prioritas ditujukan
agar rencana penyediaan air minum ke depannya dapat diprioritaskan pada kecamatan yang memiliki
berbagai keterbatasan dalam sumber daya air baku, kualitas air konsumsi, peminatan terhadap air
minum, dan kemampuan membayar. Oleh karenanya, untuk menjamin pembangunan terhadap
pelayanan dasar air minum, maka wilayah tersebut perlu diprioritaskan.

Berdasarkan hasil rekapitulasi terhadap prioritas pembangunan maka didapatkan rangking kecamatan
dari yang mempunyai prioritas pembangunan tinggi hingga ke rendah. Kecamatan yang mendapat
peringkat prioritas pembangunan tinggi adalah Kecamatan Cikande, Kecamatan Kopo, Kecamatan
Kragilan, Kecamatan Pontang, Kecamatan Tirtayasa, Kecamatan Ciomas, dan Kecamatan Ciruas.

GAMBAR 7 Peta Wilayah Prioritas Penanganan SPAM PDAM

Rencana Pengembangan SPAM PDAM


Pada pengembangan SPAM PDAM hingga Tahun 2038 direncanakan pengambilan sumber air baku
berdasarkan arah pengambangan yang telah dijelaskan sebelumnya.
TABEL 11 Rencana Sumber Air Baku yang Digunakan pada SPAM PDAM
WILAYAH SPAM SUMBER AIR BAKU

I Baros Situ Citaman


II Anyer
Sungai Citawing, Cisirih, Cisangkuy
Cinangka
Padarincang Situ Cirahab
Ciomas Situ Cibulakan, ATD
Mancak ATD
Pabuaran
III Pulo Ampel Bendung Sindang Heula (SPAM Regional)
Bojonegara

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
17
WILAYAH SPAM SUMBER AIR BAKU

Kramatwatu
Waringin Kurung
Gunung Sari Mata Air Gunung Sari
IV Ciruas
Lebak Wangi Bendung Pamarayan
Kragilan
Pontang
Sungai Ciwaka dan Tandon Kalimati
Tirtayasa
Tanara Tandon Kalimati dan Sungai Cidurian
V Binuang Sungai Cidurian
Carenang Sungai Ciujung*
Cikande
Kibin Sungai Ciujung* dan Bendung Karyan
VI Bandung (Kec. Cikande-SPAM Regional)
Jawilan
Cikeusal
Petir
Sungai Ciujung* dan Bendung Karyan
Tunjung Teja
(Kec. Kopo-SPAM Regional)
Pamarayan
Kopo
*Pemindahan intake sumber air dari Saluran Irigasi Pamarayan ke Sungai Ciujung

Tingkat pelayanan dalam pengembangan SPAM PDAM mengacu pada beberapa hal berikut.

1. Kebijakan nasional pengembangan SPAM khususnya sasaran universal akses 100-0-1-100.


2. Tinjauan terhadap kebijakan, struktur dan pola pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten Serang.
3. Tinjauan terhadap SPAM eksisting di wilayah Kabupaten Serang.
4. Perhitungan proyeksi kebutuhan air di wilayah Kabupaten Serang.
5. Analisa potensi air baku.

Berdasarkan hal-hal diatas kemudian disusunlah Program Pengembangan SPAM Kabupaten Serang
selama 20 tahun kedepan sesuai dengan periode waktu perencanaan Rencana Induk SPAM.
TABEL 12 Tingkat Pelayanan SPAM PDAM Per Kecamatan di Kabupatan Serang
SPAM EKSISTING TAHAP I TAHAP II TAHAP III TAHAP IV TOTAL
(2018) (2023) (2028) (2033) (2038)
Anyer 33,24% 15,00% 15,00% 10,00% 10,00% 83,24%
Bandung - 30,00% 20,00% 15,00% 15,00% 80,00%
Baros - 30,00% 20,00% 15,00% 15,00% 80,00%
Binuang 6,00% 20,00% 20,00% 15,00% 15,00% 76,00%
Bojonegara - 20,00% 20,00% 15,00% 15,00% 70,00%
Carenang 2,12% 20,00% 20,00% 15,00% 15,00% 72,12%
Cikande - 30,00% 20,00% 15,00% 15,00% 80,00%
Cikeusal 4,34% 30,00% 20,00% 15,00% 15,00% 84,34%
Cinangka 3,00% 20,00% 20,00% 15,00% 15,00% 73,00%
Ciomas 2,12% 30,00% 20,00% 15,00% 15,00% 82,12%
Ciruas - 20,00% 20,00% 15,00% 15,00% 70,00%
Gunungsari - 20,00% 20,00% 15,00% 15,00% 70,00%
Jawilan 5,27% 30,00% 20,00% 15,00% 15,00% 85,27%
Kibin 11,00% 30,00% 20,00% 15,00% 15,00% 91,00%
Kopo - 30,00% 20,00% 15,00% 15,00% 80,00%
Kragilan - 20,00% 20,00% 15,00% 15,00% 70,00%
Kramatwatu - 30,00% 20,00% 15,00% 15,00% 80,00%
Lebak Wangi - 20,00% 20,00% 15,00% 15,00% 70,00%
Mancak 5,51% 25,00% 20,00% 15,00% 15,00% 80,51%
Pabuaran - 20,00% 20,00% 15,00% 15,00% 70,00%

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
18
SPAM EKSISTING TAHAP I TAHAP II TAHAP III TAHAP IV TOTAL
(2018) (2023) (2028) (2033) (2038)
Padarincang - 30,00% 20,00% 15,00% 15,00% 80,00%
Pamarayan - 30,00% 20,00% 15,00% 15,00% 80,00%
Petir - 30,00% 20,00% 15,00% 15,00% 80,00%
Pontang 8,00% 20,00% 20,00% 15,00% 15,00% 78,00%
Pulo Ampel 14,00% 20,00% 20,00% 15,00% 15,00% 84,00%
Tanara 2,63% 30,00% 20,00% 15,00% 15,00% 82,63%
Tirtayasa 14,53% 20,00% 20,00% 15,00% 15,00% 84,53%
Tunjung Teja 1,00% 30,00% 20,00% 15,00% 15,00% 81,00%
Waringin Kurung 36,00% 15,00% 15,00% 10,00% 10,00% 86,00%

Tingkat pelayanan PDAM Kabupaten Serang secara keseluruhan saat


ini adalah 9,92%. Dalam perencanaan, tingkat pelayanan tersebut akan ditingkatkan secara bertahap,
berturut-turut tahun 2023 menjadi 29,78%, tahun 2028 menjadi 49,44%, 64,10% pada 2033 dan
menjadi 78,75% pada akhir tahun perencanaan, yaitu tahun 2038. Berdasarkan tingkat pelayanan yang
direncanakan maka dapat ditentukan kebutuhan air yang akan terlayani.
TABEL 13 Jumlah Rumah Tangga Terlayani SPAM PDAM Hingga Tahun 2038
% PELAYANAN PDAM JUMLAH RUMAH TANGGA SPAM PDAM
2023 2028 2033 2038 2023 2028 2033 2038
29,78 49,44 64,10 78,75 114.771 215.572 314.509 431.988

TABEL 14 Total Kebutuhan Air PDAM Kabupaten Serang


WILAYAH SPAM KEBUTUHAN AIR TERLAYANI
(L/DETIK)
2023 2028 2033 2038
I Baros 66,40 115,32 155,86 200,68
II Anyer 19,41 40,85 56,65 74,12
Cinangka 23,00 48,43 69,50 92,79
Padarincang 39,53 68,66 92,80 119,49
Ciomas 23,77 41,28 55,79 71,83
Mancak 23,05 43,42 60,31 78,98
Pabuaran 16,06 33,81 48,53 64,79
III Pulo Ampel 21,40 45,06 64,67 86,34
Bojonegara 50,96 131,26 213,49 314,57
Kramatwatu 56,04 97,33 131,56 169,38
Waringin Kurung 12,93 27,23 37,76 49,40
Gunung Sari 12,05 25,36 36,40 48,59
IV Ciruas 48,06 101,17 145,19 193,84
Lebak Wangi 12,05 25,36 36,40 48,59
Kragilan 48,54 102,18 146,64 195,78
Pontang 38,23 80,49 115,51 154,22
Tirtayasa 14,91 31,40 45,06 60,16
Tanara 23,49 40,80 55,14 71,00
V Binuang 12,64 26,61 38,19 50,99
Carenang 15,86 33,39 47,92 63,98
Cikande 57,49 99,85 134,96 173,77
Kibin 41,08 71,34 96,42 124,15
VI Bandung 19,58 34,00 45,96 59,18
Jawilan 32,59 56,60 76,51 98,50
Cikeusal 41,68 72,38 97,83 125,96
Petir 32,39 56,25 76,04 97,90
Tunjung Teja 25,19 43,74 59,12 76,12
Pamarayan 31,86 55,34 74,80 96,30
Kopo 30,63 53,20 71,91 92,58

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
19
Rencana sistem air minum Kabupaten Serang umumnya dirancang untuk memenuhi kebutuhan air
sesuai untuk melayani kebutuhan air sampai 20 tahun ke depan. Pengembangan sistem ini
direncanakan dalam 4 tahap perencanaan. Setiap tahap dibagi dalam pelaksanaan yang meliputi
evaluasi dan optimalisasi, pengembangan sistem produksi, pengembangan sistem distribusi, dan
pengembangan sambungan ke konsumen. Rancangan sistem air bersih ini akan disesuaikan dengan
proyeksi kebutuhan air sesuai dengan masing masing jenis pelayanan dan disesuaikan dengan
rancangan pengembangan kota pada jangka panjang.

Rancangan teknis dibagi menjadi empat kategori pengembangan, yaitu sebagai berikut.

1. Sistem Perkotaan (Interkoneksi Antara Berbagai Sub Sistem)


Kedekatan wilayah pelayanan atau kedekatan sumber air baku merupakan pertimbangan utama
dari penginterkoneksian sistem. Sebagai rencana pengembangan, maka wilayah pelayanan yang
berdekatan dan memungkinkan untuk disatukan dalam satu koridor pelayanan maka akan di
interkoneksikan.

2. Sistem IKK/Sistem Setempat


Sistem setempat diartikan sebagai satu wilayah administrasi kecamatan atau satu sistem dengan
satu atau lebih sumber air baku, satu wilayah pelayanan dan satu pengelola kelembagaannya.

Untuk Kabupaten Serang, daerah yang letaknya agak berjauhan umumnya dioperasikan dan
direncanakan pengembangannya melalui sistem setempat yang tidak terkoneksi dengan sistem
lainnya. Secara teknis hal ini memungkinkan karena di kecamatan-kecamatan terdapat banyak
mata air/sumber air yang tidak saling berhubungan. Demikian pula halnya dengan arah
pengembangan pelayanan diutamakan dengan sistem Ibukota Kecamatan (IKK) pada masing-
masing kecamatan.

3. SPAM Regional
SPAM Regional Provinsi Banten memiliki rencana pembangunan dengan unit air baku yang
diperoleh dari Waduk Karyan di Kabupaten Lebak dan Bendung Sindang Heula di Kabupaten
Serang. Pasokan air baku dari Waduk Karyan untuk Kabupaten Serang adalah 240 L/detik dengan
unit distribusi pelayanan Off Take Kopo 140 L/detik untuk Kecamatan Jawilan, Kecamatan Kopo
(Kawasan Industri), dan Kecamatan Pamarayan (Kawasan Industri). Off Take Cikande 100 L/detik
untuk Kecamatan Cikande (Kawasan Industri) dan Kecamatan Binuang. Sedangkan pasokan air
baku dari Bendung Sindang Heula (410 L/detik) untuk Kabupaten Serang dengan unit distribusi
pelayanan Off Take Pabuaran 30 L/dt untuk Kecamatan Pabuaran, Off Take Kramatwatu 115
L/detik untuk Kecamatan Krmat Watu, Off Take Bojonegara 260 L/detik untuk Kecamatan
Bojonegara (Kawasan Andalan dengan Sektor Industri dan pertanian, dan Off Take Pulo Ampel 15
L/detik untuk Kecamatan Pulo Ampel.
4. Tandon Kalimati
Sungai Ciujung Lama akan dikembangkan untuk menjadi sumber air baku untuk Kecamatan
Pontang dan Kecamatan Tanara. Tandon kali mati rencananya akan dikembangkan secara
bertahap. Berdasarkan hasil uji laboratorium, terdapat beberapa parameter yang tidak memenuhi
baku mutu berdasarkan PP No. 82 Tahun 2001 Kelas I tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air. Parameter tersebut antara lain adalah TDS, TSS, BOD5, COD, Total
Fosfat sebagai P, Amonia, Kadmium, Mangan, Klorida, Nitrit, Minyak dan Lemak, dan Fecal
Coliform. Tingginya parameter dapat diindikasikan adanya pencemaran oleh limbah industri dan
limbah domestik yang berasal dari feses manusia. Banyaknya paramater yang melebihi baku mutu
menjadikan pengembangan kalimati harus memperhatikan pengolahan air yang dilakukan agar

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
20
parameter-parameter tersebut dapat memenuhi standar sehingga layak dijadikan sebagai sumber
air baku.

Untuk menyadap air baku dari sungai Ciujung Lama, perlu dibangun sebuah bangunan bendung
yang berfungsi sebagai bangunan penampung air. Lokasinya terletak 200 m dihilir jembatan jalan
raya yang menghubungkan Kecamatan Pontang dengan Kecamatan Tanara. Dengan
dibendungnya Kalimati Sungai Ciujung Lama tersebut, maka terbentuk suatu genangan air
memanjang sungai (long storage) sampai ke hulu sejauh 8,50 km. Error! Reference source not
found. menunjukkan skema penyelenggaraan long storage Kalimati Ciujung Lama. Pembangunan
Bangunan Pintu Air long storage S. Ciujung Lama akan dimulai pada tahun 2019 dan direncanakan
selesai kontruksi nya tahun 2021. Rencana tampungan kurang lebih 895.718,40 m3 berdasarkan
hasil analisa sepanjang tahun.

5. Pemindahan Intake Sumber Air dari Saluran Air Irigasi Pamarayan


Debit pengambilan akan direncanakan dari Sungai Ciujung untuk suplai air baku ke Kecamatan
Bandung, Kecamatan Jawilan, Kecamatan Cikeusal, Kecamatan Petir, dan Kecamatan Tunjung
Teja. Untuk wilayah Kecamatan Bandung dan Kecamatan Jawilan akan direncakan debit
pengambilan dari Sungai Ciujung sebesar 244,18 L/detik. Kolam prasedimentasi akan dibangun di
Desa Panosogan, Kecamatan Cikeusal yang bersebrangan dengan lokasi intake SPAM Bandung-
Jawilan. Selain itu, rencana pemindahan intake untuk suplai air ke Kecamatan Ciruas, Kragilan, dan
Lebakwangi juga dilakukan. Lokasi rencana pemindahan intake IPA Ciruas akan dibangun di tanah
milik masyarakat seluas 3.000 m2. Untuk SPAM Ciruas, Kragilan dan Lebakwangi, tidak
memerlukan kolam tandon, mengingat debit aliran di sumber air ciujung masih cukup banyak,
namun demikian karena sedimentasi Ciujung cukup besar maka masih diperlukan kolam
prasedimentasi. Lokasi kolam prasedimentasi menggunakan area Situ Kandayakan disamping
lokasi IPA Ciruas, Kragilan, dan Lebakwangi. Pemindahan intake tersebut akan direncanakan
selesai pada tahun 2022.

Rekomendasi pemenuhan kebutuhan air minum di daerah Serang


diprioritaskan dengan menggunakan sistem interkoneksi karena potensi
sumber tidak merata di semua kawasan. Sistem interkoneksi dibagi menjadi enam wilayah
penanganan, yaitu Cikande, Pamarayan, Kramatwatu, Anyar, Kragilan, dan Pontang. Sistem
interkoneksi Cikande akan menggunakan sumber air yang berasal dari Sungai Ciujung dengan potensi
pemanfaatan air baku sebesar 5.000 L/detik. Untuk sistem interkoneksi Pamarayan dan Kragilan akan
juga menggunakan sumber air baku yang berasal dari dari Sungai Ciujung (pemindahan intake sumber
air dari Saluran Irigasi Pamarayan). Sistem interkoneksi Kramatwatu akan menggunakan sumber daya
air yang berasal dari Bendung Sindang Heula dengan potensi debit sebesar 420 L/detik. Sistem
inerkoneksi Anyar dan Pontang masing-masing akan menggunakan sumber daya air Sungai Citawing,
Cisirih, dan Cisangkuy, dan Sungai Ciwaka, serta Tandon Kalimati.
TABEL 15 Rencana Sistem Interkoneksi
NO SISTEM WILAYAH POTENSI AIR KETERANGAN
INTERKONEKSI LAYANAN (L/DETIK)
SUPPLY DEMAND
1 Cikande Cikande 169,26 Target 2018 dan 2037
Bandung 80,56 Target 2017
5.000
Kibin 104,48 Target 2025
Jawilan 105,04 Target 2019
2 Pamarayan Pamarayan 103,23 Target 2018 dan 2037
Kopo 107,03 Target 2019
Cikeusal 5.000 151,26 Target 2018
Petir 113,44 Target 2018
Tunjung Teja 93,97 Target 2019
3 Kramatwatu Kramatwatu 1.000 182,36 Target 2018 dan 2037

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
21
NO SISTEM WILAYAH POTENSI AIR KETERANGAN
INTERKONEKSI LAYANAN (L/DETIK)
SUPPLY DEMAND
Bojonegara 85,51 Target 2019
Waringinkuring 77,76 Target 2025 dan 2037
Pulo Ampel 160,42 Target 2031
4 Anyar Anyar 103,76 Target 2018
1.280
Cinangka 116,63 Target 2025 dan 2037
5 Kragilan Kragilan 136,72 Target 2020 dan 2037
Ciruas 3.000 343,98 Target 2020 dan 2037
Carenang 92,66 Target 2031
6 Pontang Pontang 104,65 Target 2015 dan 2037
5.000
Tirtayasa 88,24 Target 2020 dan 2037
Sumber: PDAM Tirta Albantani, 2018

Berikut ini merupakan peta rencana sistem interkoneksi dan peta rencana jaringan berdasarkan wilayah
pelayanan PDAM.

GAMBAR 8 Peta Rencana Sistem Interkoneksi

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
22

GAMBAR 9 Peta Rencana Jaringan Berdasarkan Wilayah Pelayanan PDAM

Kebutuhan pengembangan untuk tahapan 5 tahun pertama yakni 2019-2023 atau periode pertama
masa perencanaan akan dilaksanakan dengan pentahapan tahunan dengan prioritas yang didasarkan
seperti yang telah dibahas pada bagian prioritas wilayah penagangan. Adapun pentahapan dalam 5
tahun pertama yang akan dilakukan adalah seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut.
TABEL 16 Kebutuhan Pengembangan untuk SPAM PDAM Tahun 2019-2023
TAHUN KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KECAMATAN
2019 Penambahan Kapasitas Transmisi-Distribusi Ciomas
Optimalisasi Idle-Penambahan Kapasitas Transmisi Anyar
IPA-Transmisi-Distribusi Jawilan
IPA-Transmisi-Distribusi Kopo
2020 Optimalisasi Idle-Penambahan Kapasitas Transmisi Padarincang
IPA-Transmisi-Distribusi Cikeusal
IPA-Transmisi-Distribusi Petir
2021 Penambahan Kapasitas Transmisi-Distribusi Baros
2022 IPA-Transmisi-Distribusi Tunjung Teja
Optimalisasi Idle-IPA-Transmisi-Distribusi Kramatwatu
Optimalisasi Idle-Penambahan Kapasitas Transmisi Tanara
IPA-Transmisi-Distribusi Bojonegara
Penambahan Kapasitas Transmisi-Distribusi Pontang
Penambahan Kapasitas Transmisi-Distribusi Kragilan
2023 IPA-Transmisi-Distribusi Bojonegara
Penambahan Kapasitas Transmisi-Distribusi Pontang
Penambahan Kapasitas Transmisi-Distribusi Kragilan

Rencana Pengembangan Kelembagaan SPAM PDAM


Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum dapat
diketahui bahwa penyelenggaraan SPAM merupakan tanggung jawab baik Pemerintah Pusat dan atau

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
23
Pemerintah Daerah. Berikut adalah pembagian kewenangan dan tanggung jawab penyelenggaraan
SPAM.
TABEL 17 Pembagian Wewenang dan Tanggung Jawab dalam Penyelenggaraan SPAM
PEMERINTAH PUSAT PEMERINTAH DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
PASAL 38 PASAL 39 PASAL 40
Jakstra Menyusun dan Menetapkan Menyusun dan Menetapkan Jakstra Menyusun dan Menetapkan Jakstra
Jakstra Nasional Provinsi Kabupaten/Kota
RISPAM Menyusun dan Menetapkan Menyusun dan Menetapkan Menyusun dan Menetapkan RISPAM
RISPAM lintas Provinsi RISPAM lintas Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota
NSPK Menetapkan NSPK - -
Penyelenggaraan Bersifat khusus, kepentingan khusus, kepentingan strategis di Wilayahnya
SPAM strategis nasional, dan lintas provinsi, dan lintas kabupaten/kota
provinsi
BUMN/UPT atau Membentuk BUMN dan/atau Membentuk BUMD dan/atau UPTD Membentuk BUMD dan/atau UPTD
BUMD/UPTD UPT provinsi
Perizinan Badan Memberikan Izin kepada Memberikan Izin kepada Badan Memberikan Izin kepada Badan Usaha
Usaha Badan Usaha Usaha
Pembinaan dan Kepada Pemerintah Daerah, Kepada Pemerintah Kepada pemerintah Desa dan
Pengawasan BUMN, dan UPT Kabupaten/Kota Kelompok Masyarakat
Penjaminan Untuk Penyelenggaraan untuk Penyelenggaraan SPAM untuk Penyelenggaraan SPAM di
ketersediaan air baku SPAM lintas provinsi lintas kabupaten/kota wilayahnya
Kerjasama Dengan Pemerintah Daerah Dengan Pemerintah Pusat dan Dengan Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah lain Pemerintah Daerah lain
Pemantauan dan - Melakukan pemantauan dan Melakukan pemantauan dan evaluasi
Evaluasi evaluasi pada kabupaten/kota dan di wilayahnya dan menyampaikan
Penyelenggaraan menyampaikan laporan hasil laporan hasil pemantauan dan
SPAM pemantauan dan evaluasi kepada evaluasi kepada Pemerintah Provinsi
Pemerintah Pusat
Pencatatan - - Melakukan pencatatan laporan dari
kelompok masyarakat
Sumber: PP No. 122 Tahun 2015 tentang SPAM

Untuk menyelenggarakan SPAM Regional yang dilaksanakan oleh Provinsi Banten yang akan
melayani/bekerja sama dengan beberapa daerah termasuk Kabupaten Serang perlu dibentuk badan
pengelola yang berbadan hukum. Lembaga pengelola SPAM Regional dapat berupa BUMD, UPTD,
BLUD, koperasi, dan lembaga berbadan hukum lainnya. Di samping itu terdapat pula Tim Kerja Sama
Pembentukan SPAM Regional dalam bentuk Tim Koordinasi Kerja Sama Daerah atau TKKSD baik di
tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. TKKSD dibentuk oleh Gubernur/Bupati/Walikota melalui
surat keputusan dan keanggotaannya terdiri atas para OPD terkait bidang kerja sama, keuangan, dan
aset serta para ahli atau pakar.

Selanjutnya, sesuai dengan rencana pengembangan dan peningkatan pelayanan khususnya mengenai
jumlah pelanggan maka diperlukan penyesuaian pada cabang dan wilayah pelayanan yang semula
memiliki 3 wilayah pelayanan menjadi 6 wilayah pelayanan seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut.
TABEL 18 Rencana Wilayah Pelayanan di Masing-masing Cabang PDAM Tirta Albantani
WILAYAH KECAMATAN
I Baros
II Anyer, Cinangka, Padarincang, Ciomas, Pabuaran, Mancak
III Pulo Ampel, Bojonegara, Kramatwatu, Waringin Kurung
IV Ciruas, Pontang, Tirtayasa, Lebak Wangi, Tanara, Kragilan
V Carenang, Binuang, Cikande, Kibin
VI Cikeusal, Petir, Tunjung Teja, Pamarayan, Bandung, Jawilan, Kopo

Standar rasio antara pegawai dan pelanggan yang ditetapkan oleh BPSPAM yaitu setiap 1.000
pelanggan idealnya terdapat 6 orang pegawai. Berdasarkan standar ideal tersebut maka apabila jumlah
pelanggan yang dimiliki PDAM pada tahun akhir periode perencanaan sebanyak 432.377 pelanggan,

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
24
maka menurut standar tersebut jumlah pegawai PDAM yang ideal adalah sebanyak 2.594 orang pada
tahun 2038. Oleh karenanya dibutuhkan penambahan pegawai sebanyak 2.425 dengan rincian dan
persentase seperti yang ditunjukkan pada tabel dan grafik berikut.
TABEL 19 Rencana Penambahan Jumlah Pegawai PDAM Tirta Albantani Tahun 2038
RENCANA JUMLAH PEGAWAI
NO STATUS KEPEGAWAIAN %
2038
1 Pegawai Perusahaan 1.297 50
2 Tenaga Kontrak Koperasi Tirta Albantani 78 3
3 Tenaga Kontrak PDAM 311 12
4 Honorer 454 17,5
5 Harian 454 17,5
Jumlah 2.594 100

Rencana Pendanaan SPAM PDAM


Pola investasi disusun dengan maksud untuk memudahkan para pengambil keputusan (stakeholder)
dan investor terkait dalam mengambil kebijakan investasi air bersih/minum baik pada jangka pendek,
menengah dan panjang. Pola investasi dalam pengembangan SPAM ini terkait dari item-item yang
menjadi wewenang pembiayaan apakah kewajiban APBN, APBD provinsi, Kabupaten, serta juga
mengikutsertakan masyarakat. Adapun rencana anggaran biaya total yang dibutuhkan dalam SPAM
PDAM sebesar Rp Rp 1.992.317.988.642.
TABEL 20 Rencana Anggaran Biaya Pengembangan SPAM PDAM Per Tahapan 2019-2038
WILAYAH
TAHAP I (Rp) TAHAP II (Rp) TAHAP III (Rp) TAHAP IV (Rp)
PELAYANAN
I 38.811.787.421 - 35.742.522.880 35.742.522.880
II 87.479.927.154 132.064.943.401 223.275.081.456 223.275.081.456
III 27.581.729.571 58.812.120.648 53.209.897.512 25.632.811.892
IV 23.195.185.410 93.647.490.919 71.302.714.809 71.302.714.809
V 29.775.916.926 77.863.876.472 86.406.168.230 43.089.696.066
VI 192.371.387.416 - 152.885.101.359 208.849.309.955
399.215.933.898 362.388.431.440 622.821.486.246 607.892.137.058
TOTAL
1.992.317.988.642

Kebutuhan terhadap pengembangan infrastrukur SPAM PDAM telah berkembang pesat, tidak hanya
untuk memenuhi kebutuhan dasar dan sosial manusia, tapi juga untuk mendukung pengembangan
kegiatan ekonomi. Terkait hal tersebut, pembangunan infrastruktur SPAM PDAM dapat dilakukan
dengan melibatkan sumber pembiayaan publik (berdasarkan dana pemerintah, baik Pusat, Provinsi,
maupun Kabupaten) atau pun non publik (baik yang berasal dari swasta maupun partisipasi
masyarakat). Berikut adalah sumber-sumber pendanaan dan strategi pendanaannya.
TABEL 21 Sumber dan Strategi Pendanaan SPAM
NO SKEMA PELUANG PENDANAAN SPAM STRATEGI PENDANAAN
PENDANAAN
SKEMA PENDANAAN PUBLIK
1 APBN
DITJEN SDA,  Pengembangan intake air baku  Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya (salah
KEMENTERIAN  Pengembangan jaringan transmisi air satunya bidang SPAM)
PUPR baku  Penyusunan masterplan investasi bidang SPAM
 Pengembangan IPA  Percepatan pemenuhan readiness criteria dalam
 Pengembangan Reservoir pengembangan SPAM (pembebasan lahan, DED, FS,
 Pengembangan Watermeter Induk AMDAL, UKL, UPL, lembaga pengelola)
 Pengembangan Jaringan DIstribusi
Utama

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
25
NO SKEMA PELUANG PENDANAAN SPAM STRATEGI PENDANAAN
PENDANAAN
DANA ALOKASI  Perluasan dan peningkatan sambungan  Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya (salah
KHUSUS AIR rumah tangga perpipaan dan bukan satunya bidang SPAM)
MINUM jaringan peripaan (SPAM Regional,  Penyusunan masterplan investasi bidang SPAM
SPAM Kota Binaan, SPAM Perkotaan)  Percepatan pemenuhan readiness criteria dalam
 Pembangunan SPAM lengkap dengan pengembangan SPAM (pembebasan lahan, DED, FS,
kapasitas sampai dengan 10 liter per AMDAL, UKL, UPL, lembaga pengelola)
detik termasuk peningkatan SPAM BJP
menjadi SPAM BKP terlindungi (SPAM
berbasis masyarakat, SPAM Kawasan
Khusus, sumur dangkal terlindungi,
mata air terlindungi, pembangunan
penangkap air hujan)
 Pembangunan SPAM Regional Provinsi
Banten
2 APBD PROVINSI
SPECIFIC  Pengembangan IPA  Penyusunan Rencana Induk Pengembangan SPAM,
GRANT  Pengembangan Reservoir khususnya pada Kawasan Strategis Provinsi
 Pengembangan Watermeter Induk  Percepatan pemenuhan readiness criteria dalam
 Pengembangan Jaringan Distribusi pengembangan SPAM (pembebasan lahan, DED, FS,
Utama AMDAL, UKL, UPL, lembaga pengelola)

3 APBD  Pengembangan IPA  Optimalisasi penerimaan daerah dari kegiatan


KABUPATEN  Pengembangan Reservoir ekonomi eksisting melalui penerimaan dari sektor
 Pengembangan unit distribusi dan pajak maupun non pajak
pelayanan kepada sambungan rumah  Pengembangan rencana terpadu SPAM
tangga  Percepatan pembebasan lahan dan dokumen prastudi
 Pembebasan lahan untuk mendukung lainnya
pengembangan SPAM
 Penghijauan di wilayah tangkapan air
 Pemeliharaan lingkungan sumber air
4 PDAM  Pemeliharaan sarana prasarana  Optimalisasi internal cash PDAM dan penerimaan
 Pengembangan unit distribusi dan PDAM
pelayanan kepada sambungan rumah  Penyusunan rencana bisnis terpadu PDAM hingga
tangga tahun 2032
 Peningkatan kapasitas produksi  Peningkatan sarana prasarana pendukung
SKEMA PENDANAAN NON PUBLIK
1 KERJASAMA  Pengembangan IPA  Pengembangan kebijakan kerjasama pemerintah
PEMERINTAH  Pengembangan Reservoir dengan badan usaha yang membahas mekanisme,
DENGAN BADAN  Pengembangan Watermeter Induk tata cara, peran masing-masing stakeholder
USAHA (KPBU)  Pengembangan Jaringan DIstribusi (perencanaan hingga monev), struktur, syarat, dan
Utama kondisi perjanjian
 Pengembangan masterplan investasi bidang SPAM
 Percepatan penyusunan prastudi kelayakan
pembangunan
 Percepatan pembebasan lahan
 Pengembangan kajian lokasi risiko dan struktur
transaksi yang efisien
 Fasilitasi pelelangan
2 PINJAMAN  Pengembangan intake air baku  Pengembangan kebijakan mekanime pinjaman
PERBANKAN  Pengembangan IPA perbankan untuk pembangunan infrastruktur
 Pengembangan Reservoir  Pengembangan masterplan investasi bidang SPAM
 Pengembangan Watermeter Induk  Percepatan penyusunan prastudi kelayakan
pembangunan
 Percepatan pembebasan lahan
 Pengembangan kajian lokasi risiko dan struktur
transaksi yang efisien

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
26
NO SKEMA PELUANG PENDANAAN SPAM STRATEGI PENDANAAN
PENDANAAN
3 BUILD OPERATE  Pengembangan SPAM  Pengembangan kebijakan BOT melingkupi tata cara,
TRANSFER mekanisme, peran, struktur, syarat dan kondisi
perjanjian
 Pengembangan masterplan investasi bidang SPAM
 Pengembangan kelayakan investasi SPAM
4 CORPORATE  Pengembangan unit distribusi dan  Pengembangan masterplan investasi bidang SPAM
SOCIAL pelayanan kepada sambungan rumah  Penyusunan kebutuhan pengembangan SPAM di tiap
RESPONSIBILITY tangga wilayah
(CSR)  Peningkatan sinkronisasi program pembangunan
daerah bidang SPAM dengan rencana kerja swasta
dalam pemberian CSR

Sumber dana yang diperoleh PDAM dapat berasal dari APBN, APBD I, APBD II, Penyertaan Modal lain-
lain, dan Pinjaman dari lembaga keuangan. Jenis pendanaan ini secara tidak langsung akan
mempengaruhi tingkat keuntungan PDAM karena masing masing sumber dana tersebut akan
mempunyai konsekuensi biaya yang berbeda.

Dalam penyelenggaraan SPAM regional, pendanaan dapat dilakukan dengan membagi peran antara
Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota sebagai berikut.

a. Pembiayaan dokumen perencanaan seperti Studi Kelayakan, DED (unit air baku, unit produksi, dan
JDU hingga ke pembeli), serta AMDAL dan perizinan didanai oleh APBD Provinsi.
b. Pembiayaan pembangunan unit air baku SPAM regional didanai oleh:
o APBN untuk sumber air baku yang pengelolaannya merupakan kewenangan Pemerintah Pusat;
dan
o APBN dan/atau APBD Provinsi untuk untuk sumber air baku yang pengelolaannya merupakan
kewenangan Pemerintah Provinsi atau Pemerintah Kabupaten/Kota.
c. Pembiayaan pembangunan unit produksi, instalasi pengolahan air, dan JDU hingga ke off take
didanai oleh Pemerintah Provinsi.
d. Pembiayaan pembebasan lahan untuk pembangunan unit produksi dan JDU didanai oleh APBD
Provinsi.
e. Jika Pemerintah Provinsi tidak memiliki kemampuan pembiayaan, maka:
o pembiayaan pembangunan unit produksi dapat didanai oleh APBN dan/atau APBD Provinsi; dan
o pembiayaan pembangunan sebagian JDU dari unit produksi hingga ke pembeli dapat didanai
oleh APBN.

SPAM YANG DILAYANI OLEH NON-PDAM


Kondisi Eksisting
Aspek Teknis
Terbatasnya cakupan pelayanan PDAM dalam penyediaan air minum terutama untuk menjangkau
wilayah perdesaan menjadikan penyediaan air minum disediakan dengan menggunakan Sistem
Penyediaan Air Minum Non Perpipaan. Berdasarkan pada data Potensi Desa (BPS, 2014) diketahui
bahwa Sistem penyediaan air minum lainnya di Kabupaten Serang terdiri dari mata air, sumur, sumur
bor/pompa, sungai/danau/kolam, maupun air kemasan untuk digunakan sebagai air minum,
mandi/cuci.

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
27
Persentase penggunaan sumber air untuk minum Persentase penggunaan sumber air untuk mandi/cuci

Lainnya 0.00 Lainnya 0.26

Ledeng tanpa meteran 0.77 Ledeng tanpa meteran 0.26

Sungai/danau/kolam 0.77 Sungai/danau/kolam 6.12

Mata air 9.72 Mata air 9.69

Sumur bor/Pompa 31.20 Sumur bor/Pompa 58.16

Sumur 13.55 Sumur 19.64

Air kemasan 39.13 Air kemasan 0.00

PAM/PDAM 4.86 PAM/PDAM 5.87

GAMBAR 10 Kanan: Persentase Sumber Air yang Digunakan sebagai Air Minum; Kiri:
Persentase Sumber Air yang Digunakan sebagai Cuci/Mandi
Sumber: Hasil Pengolahan Data BPS 2014

Di Kabupaten Serang, teknis penyediaan air minum non perpipaan sebagian besar dilakukan secara
swadaya oleh masyarakat baik dalam bentuk pengelolaan dan penyediaan individu rumah tangga yang
sebagian besar memperoleh air yang bersumber dari air tanah dengan menggunakan sumur
bor/pompa, juga secara komunal dengan air yang bersumber dari mata air dan air tanah.

Penyediaan air secara komunal dapat diinisiasi secara independen oleh masyarakat ataupun dibantu
dengan stimulus dari pemerintah. Contoh program yang diinisiasi oleh Pemerintah Pusat dalam rangka
meningkatkan akses penduduk perdesaan (termasuk masyarakat berpenghasilan rendah) terhadap
fasilitas air minum yang layak dengan pendekatan berbasis masyarakat adalah Pamsimas (Penyediaan
Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat). Pamsimas juga ditujukan untuk meningkatkan
penerapan nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka pencapaian target Universal Access
di sektor air minum melalui pengarusutamaan dan perluasan pendekatan pembangunan berbasis
masyarakat. Lokasi sasaran dari program ini adalah kabupaten yang belum memiliki cakupan
pelayanan air minum aman perdesaan sebesar 100%, yang mana Kabupaten Serang menjadi satu
diantaranya yang belum mampu menyediakan air minum aman bagi seluruh masyarakat perdesaan.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Satuan Kerja Pengelolaan Air Minum dan Sanitasi (PAMS)
Provinsi Banten, hingga tahun 2017 terdapat 124 desa (di 26 kecamatan di Kabupaten Serang) yang
mendapatkan Pamsimas. Program Pamsimas telah dilakukan di Kabupaten Serang semenjak tahun
2008. Adapun detail desa dan kecamatan yang diberikan bantuan oleh program ini dari tahun 2008
hingga tahun 2018 adaah seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut.

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
28

GAMBAR 11 Desa Terlayani Pamsimas dan Tahun Penyediaannya


Sumber: Hasil Olahan Data Satuan Kerja Pengelolaan Air Minum dan Sanitasi (PAMS) Provinsi Banten, 2018

Kriteria desa sasaran program Pamsimas diantaranya adalah:

 Belum pernah mendapatkan Program Pamsimas


 Cakupan akses air minum aman belum mencapai 100%
 Cakupan akses sanitasi layak belum mencapai 100%
 Prevalensi penyakit diare / penyakit yang ditularkan melalui air tergolong tinggi
 Memenuhi biaya per penerima manfaat yang efisien
 Adanya pernyataan kesanggupan pemerintah desa untuk menyediakan minimal 10%
pembiayaan untuk RKM yang bersumber dari APBDes
 Adanya pernyataan kesanggupan masyarakat untuk (Satuan Kerja Pengelolaan Air Minum dan
Sanitasi (PAMS) Provinsi Banten, 2018):
 Menyediakan Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) yang fokus menangani bidang
AMPL (Kader AMPL)
 Menyediakan kontribusi sebesar minimal 20% dari kebutuhan biaya RKM (4% berupa uang
tunai/in-cash dan 16% dalam bentuk natura/in-kind)
 Komitmen menghilangkan kebiasaan BABS

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
29

GAMBAR 12 Tanki Reservoir Pamsimas di Desa Sindanglaya, Kecamatan Cinangka


Sumber: Hasil Dokumentasi Tim RISPAM, 2018

Pelaksanaan SPAM non perpipaan yang dilakukan secara komunal swadaya di luar Pamsimas juga
sebetulnya memiliki konsep yang mirip dengan Pamsimas. Sebagai contoh terdapat SPAM non
perpipaan yang diberi nama “Air Gotong Royong” di Desa Curug Goong, Kecamatan Padarincang,
Kabupateng Serang. Air Gotong Royong memiliki sumber air yang berasal dari Mata Air Ciakar. Air yang
disalurkan ke warga merupakan air limpasan sisa irigasi untuk sawah yang dibendung dan disimpan di
dalam keran umum. Lahan untuk membendung merupakan lahan dengan kepemilikan pribadi
sehingga diperlukan biaya untuk menyewa lahan tersebut. Terdapat 3 jenis keran umum dengan
hierarki yang berbeda. Keran umum 1 memiliki kapasitas lebih besar dan berada lebih dekat dengan
sumber yang dihubungkan dengan pipa diamter 3 inch, sedangkan keran umum 2 memiliki kapasitas
lebih kecil dari keran umum 1 yang berlokasi lebih dekat ke wilayah pelayanan dan dihubungkan
dengan pipa 2 inch juga. Dari keran umum 2 kemudian disalurkan lagi untuk 3 dusun (Beji, Masigit dan
Permai) yang kemudian didistribusikan ke tiap-tiap rumah (100 KK) dan 3 mesjid baik itu dengan selang
ataupun pipa. Total panjang pipa yang dibutuhkan dari sumber hingga ke keran umum 2 adalah sejauh
7 km. Sistem ini telah dilakukan semenjak tahun 2012.

GAMBAR 13 SPAM Air Gotong Royong di Desa Curug Goong, Kecamatan Padarincang
Sumber: Hasil Dokumentasi Tim RISPAM, 2018

Selain daripada SPAM non PDAM yang dikelola secara komunal terlindungi, masih banyak juga
masyarakat yang mengakses air dari sumber air tidak terlindungi. Sebagai contoh, di dekat Mata Air
Sukacai di Dusun Kaducokrom, Desa Sukacai, Kecamatan Baros, masyarakat menggunakan air secara
langsung di tempat terbuka yang dekat dengan sumber mata air tanpa ditampung atau dilakukan
pengolahan terlebih dahulu. Praktik yang sama juga terjadi di Kecamatan Pontang, masyarakat
langsung menggunakan air secara langsung dan terbuka terutama untuk mandi dan mencuci dari
Sungai Ciwaka tanpa ditampung dan dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa pelayanan SPAM masih perlu ditingkatkan sehingga seluruh masyarakat
dapat memiliki akses ke air yang layak dan aman atau terlindungi.

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
30

GAMBAR 14 Kanan: Sumber Air Mata Air Sukacai, Dusun Kaducokrom, Desa Sukacai, Kecamatan Baros; Kiri: Sungai
Ciwaka, Kecamatan Pontang
Sumber: Hasil Dokumentasi Tim RISPAM, 2018

Kelembagaan dan Pengelolaan


SPAM non perpipaan komunal yang dilakukan secara swadaya di luar Pamsimas seringkali memiliki
suatu pengelola/pengurus untuk menjalankan kegiatan pemeliharaan dan operasional. Seperti yang
ditemukan pada contoh kasus Air Gotong Royong di Desa Curug Goong, Kecamatan Padarincang,
sistem ini memiliki pengelola dan pengurus yang terdiri dari 1 ketua dan 3 pekerja operasional/teknis.
Ketua memiliki fungsi yang merangkap seperti bendahara untuk manajemen keuangan dan juga
pencatatan seperti sekretaris. Di samping itu, sebagai ketua juga memiliki fungsi komando untuk 3
pekerja teknis. Pekerja teknis memiliki fungsi dalam hal penagihan iuran, fungsi hubungan masyarakat,
dan juga memperbaiki jika terjadi kerusakan pada sistem.

KETUA

PEKERJA PEKERJA PEKERJA


TEKNIS TEKNIS TEKNIS
GAMBAR 15 Struktur Pengelola SPAM Air Gotong Royong di Desa Curug Goong, Kecamatan Padarincang
Sumber: Hasil Dokumentasi Tim RISPAM, 2018

Pelaksanaan SPAM non perpipaan dengan program Pamsimas didukung oleh kelembagaan, baik di
tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, hingga desa dengan tugas dengan fungsi sebagai
berikut. Dalam konteks Kabupaten Serang, kelembagaan yang mendukung Pamsimas adalah dari
tingkat kabupaten terdapat Bappeda yang berperan untuk mengkoordinasikan pengembangan SPAM
di Kabupaten Serang. Bappeda selanjutnya berkoordinasi dengan kecamatan dalam rangka membantu
mengkoordinasikan dan memantau pelaksanaan kegiatan Pamsimas di desa/kelurahan di wilayahnya.
Pelaksanaan Pamsimas di tingkat desa, dilakukan secara sinergis antara Pemerintah Desa, Fasilitator
masyarakat, BPSPAMS dan Kader AMPL.

Pengelolaan Pamsimas mengacu pada Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pamsimas di Tingkat


Masyarakat yang dikeluarkan oleh Sekretariat Pamsimas. Di Kabupaten Serang, pengelolaan
Pamsimas dilakukan oleh BPSPAMS yang dibentuk oleh masyarakat untuk mengelola pembangunan
sarana air minum dan sanitasi di tingkat desa. BPSPAMS berperan dalam perencanaan, pelaksanaan,
pengoperasian dan pemeliharaan, serta berkontribusi besar dalam mendukung keberlanjutan
program. Berikut ini merupakan diagram alur siklus program Pamsimas.

Keuangan/ Pembiayaan
Pamsimas memiliki sumber pembiayaan yang beragam yang dapat dilakukan dengan skema
kolaborasi antara APBN, APBD dan APBDES, CSR, Perbankan, Dana NGO, Dana Hibah, DAK (DAK,
PAMSBTM dan DAK Sanitasi), serta Dana Masyarakat.

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
31
Dalam pelayanan terhadap SPAM non perpipaan, khususnya yang dilayani oleh Pamsimas, pelanggan
dipungut biaya untuk menunjang biaya operasional dan pemeliharaan SPAM. Biaya yang dipungut
bervariasi antar desa, ditetapkan berdasarkan musyawarah desa dengan mempertimbangkan
kemampuan membayar masyarakat desa. Biaya tersebut seringkali akan bergantung pada keadaan
sistem tersebut. Beberapa hal yang seringkali menentukan diantaranya adalah:

 sistem memiliki meteran air atau tidak;


 sistem dengan sambungan rumah atau keran/hidran umum;
 sistem memiliki MCK atau tidak;
 sistem menggunakan listrik atau tidak.
Namun demikian, kisaran biaya bulanan dapat beraneka ragam yang rata-rata berkisar antara Rp0-
Rp20.000 per rumah tangga per bulan. Untuk sistem yang memilki sambungan rumah dengan atau
tanpa meteran, seringkali memiliki biaya pasang sambungan pertama sebagai biaya investasi
pembangunan sistem. Biaya tersebut juga cukup beragam bergantung ada atau tidaknya subsidi untuk
sambungan rumah yang berkisar dari Rp0-Rp500.000 per rumah tangga.

Untuk SPAM non perpipaan komunal yang dikelola secara swadaya di luar Pamsimas, juga seringkali
menerapkan sistem iuran bulanan. Mengambil contoh kasus Air Gotong Royong di Desa Curug Goong,
Kecamatan Padarincang, terdapat 2 komponen biaya yang perlu dibebankan pada pengguna, yaitu
biaya investasi awal memasang sambungan rumah (pipa atau selang ditanggung masing-masing) yaitu
sebesar Rp 50.000 per rumah dan iuran bulanan sebesar Rp10.000 per rumah per bulan. Iuran tersebut
digunakan untuk menyewa lahan yang digunakan untuk baik penampung air di dekat sumber yang
berada di lawah milik perorangan. Biaya yang dikeluarkan untuk menyewa lahan tersebut adalah
sebesar Rp100.000 per bulan. Biaya investasi awal untuk setiap sambungan rumah digunakan untuk
membiayai investasi modal pembangunan bak penampung air yang pada tahun 2012 menghabiskan
sebesar Rp8.000.000 yang saat ini sudah kembali modalnya. Iuran bulanan digunakan sebagai uang kas
dalam memberikan honor bagi pegawai teknis dan juga kas jika sewaktu-waktu terjadi kerusakan
teknis sistem atau kebocoran.

Permasalahan
Adapun permasalahan dalam pengelolaan SPAM non perpipaan di Kabupaten Serang sebagai berikut.

1. Terbatasnya kemampuan masyarakat desa untuk melakukan perbaikan terhadap fasilitas SPAM
yang ada.
2. Terbatasnya teknologi yang digunakan untuk melakukan pengembangan SPAM yang layak di
perdesaan.
3. Belum semua desa di Kabupaten Serang memiliki lembaga yang khusus menangani pengelolaan air
minum dan sanitasi perdesaan. Sementara pada desa yang memiliki lembaga dalam pengelolaan air
minum dan sanitasi perdesaan, fungsinya juga ada yang belum optimal.
4. Keberlanjutan pengelolaan SPAM non perpipaan sangat tergantung pada keberadaan agent of
change, sehingga apabila tidak ada agent of change maupun agent of change tidak lagi bertugas
maka pengelolaan SPAM seringkali tidak berlanjut.
5. Kesadaran bersama masyarakat dalam pengelolaan SPAM masih rendah.
6. Koordinasi dalam pelaksanaan program belum optimal.
7. Selain dari Program Pamsimas, belum tersedia sistem data/informasi air minum dan sanitasi
perdesaan untuk menjadi bagian dari sistem informasi kinerja penyelenggaraan pembangunan
daerah yang handal sebagai basis pengambilan keputusan program dan anggaran pembangunan.
8. Keterbatasan kuantitas dan rendahnya kualitas air baku yang tersedia, terutama pada wilayah utara
Kabupaten Serang.

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
32

GAMBAR 16 Fasilitas SPAM dan Sanitasi yang Tidak Terawat di Desa Sukacai, Kecamatan Baros
Sumber: Hasil Dokumentasi Tim RISPAM, 2018– WILAYAH PRIORITAS PENANGANAN

Wilayah Prioritas Penanganan SPAM Non PDAM


Berdasarkan berbagai uraian identifikasi dan analisis yang telah dilakukan baik pada bagian kondisi
wilayah maupun evaluasi kondisi SPAM Non PDAM eksisting, maka diperoleh suatu simpulan bahwa
terdapat wilayah prioritas yang harus ditangani. Adapun penentuan prioritas untuk SPAM Non PDAM
tersebut didasarkan atas beberapa indikator yang bersifat strategis yang diantaranya adalah:

 Wilayah yang termasuk wilayah kritis air;


- Wilayah yang tidak termasuk pada daerah CAT (sehingga tidak dapat mengusulkan
bantuan fasilitasi PAMSIMAS);
- Wilayah yang tidak memiliki sumber mata air
- Wilayah pesisir;
- Wilayah yang belum terlayani jaringan PDAM;
- Wilayah yang belum terakomodir dalam rencana SPAM apapun;
- Wilayah kekeringan;
 Wilayah dengan kantung kemiskinan tinggi.

Penentuan wilayah prioritas penanganan penyediaan air minum untuk SPAM Non PDAM didekati
dengan kategori pemerataan akses yang ditujukan agar rencana penyediaan air minum ke depannya
dapat diprioritaskan pada kecamatan yang memiliki berbagai keterbatasan dalam sumber daya air
baku dan juga merupakan wilayah kantung kemiskinan. Oleh karenanya, untuk menjamin pemerataan
akses terhadap pelayanan dasar air minum, maka wilayah tersebut perlu diprioritaskan. Adapun
kecamatan yang termasuk pada kategori prioritas Tinggi adalah Kecamatan Anyar, Kecamatan
Bandung, Kecamatan Binuang, Kecamatan Carenang, Kecamatan Cikeusal, Kecamatan Cinangka,
Kecamatan Gunung Sari, Kecamatan Lebak Wangi, Kecamatan Mancak, Kecamatan Pabuaran,
Kecamatan Petir, Kecamatan Tanara, Kecamatan Tirtayasa, Kecamatan Tunjung Teja, dan Kecamatan
Waringinkurung.

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
33

GAMBAR 17 Peta Wilayah Prioritas Penanganan untuk SPAM Non PDAM

Rencana Pengembangan SPAM Non PDAM


Target pencapaian RPJMN pada tahun 2019 yang sering dikenal dengan 100-0-100 khususnya dengan
target 100% pada akses air minum aman mendorong dilakukannya upaya dan inovasi bagi
penyelenggaraan SPAM. Tidak dapat dipungkiri, target yang ditetapkan dan sisa rentang waktu yang
ada serta cakupan pelayanan SPAM dengan sistem perpipaan baik yang disediakan oleh PDAM
maupun non PDAM masih sangat rendah untuk mencapai 100% tingkat pelayanan.

Cakupan pelayanan PDAM pada 2018 baru mencapai 10,2% dari total penduduk yang terlayani.
Berdasarkan proyeksi dan rencana yang ditetapkan pada sub bab sebelumnya, ditargetkan hingga
tahun 2038 rata-rata sebesar 78,75% telah terlayani oleh jaringan perpipaan PDAM. Oleh karenanya,
masih terdapat gap yang belum terlayani oleh PDAM yang perlu direncanakan dengan menggunakan
alternatif-alternatif agar target akses aman terhadap air minum 100% dapat tercapai di Kabupaten
Serang.

Berdasarkan skala pelayanan, SPAM non PDAM dapat melayani dari unit terkecil hingga terbesar
seperti berikut:

1. Skala Individual

Pada skala individual, sistem penyediaan air minum hanya melayani 1 unit rumah tangga saja
yang diasumsikan bahwa 1 rumah tangga terdiri dari 3 hingga 5 orang. Dalam kondisi tertentu,
1 sistem penyediaan air minum pada 1 rumah tangga dapat juga melayani tetangga disekitarnya
hingga 5 rumah tangga atau berkisar antara 15 hingga 25 orang.

2. Skala Komunal

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
34
Pada skala komunal, sistem penyediaan air minum melayani sekumpulan rumah tangga dalam
suatu wilayah atau kawasan yang dapat ditentukan sesuai dengan kapasitas sumber air yang
tersedia. Sebagai contoh, dalam 1 sistem penyediaan air minum komunal dapat melayani untuk
1 atau beberapa unit RT, 1 atau beberapa unit RW, 1 atau beberapa unit Dusun, 1 atau beberapa
unit Kelurahan/Desa, dan 1 atau beberapa unit Kecamatan. Seringkali juga ditemukan banyak
praktik dengan SPAM komunal yang melayani dengan pembagian per zona yang tidak dibatasi
oleh batas adminsitrasi wilayah tertentu. Hal tersebut akan berbeda di setiap wilayah dan setiap
kasus dengan mempertimbangkan banyak faktor seperti:

- kesepakatan dan persetujuan antarwarga atau masyarakat dengan penyelenggara


SPAM komunal;
- ketersediaan sumber daya dan pendanaan;
- kapasitas sumber air; seperti
- kondisi geografis di lapangan.

GAMBAR 18 Ilustrasi Sistem Penyediaan Air Minum Skala Komunal dan Individual/Rumah Tangga
Sumber: Diadaptasi dari Permen PUPR Nomor 27/PRT/M/2016

GAMBAR 19 Alternatif SPAM Non PDAM yang Dapat Diterapkan

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
35
Berdasarkan jenis bentuk dari mulai sumber air baku, intake, unit produksi dan unit distribusi, maka
terdapat beberapa alternatif yang dapat dipilih untuk dikembangkan di Kabupaten Serang bagik secara
komunal maupun individual. Terdapat kriteria dan karakteristik tertentu untuk masing-masing jenis
unit dalam penyediaan air minum yang perlu yang ditinjau dari sisi skala pelayanan, geografis,
demografis, dan sosial-ekonomi seperti yang ditunjukan pada tabel berikut.
TABEL 22 Karakteristik dalam Memilih Alternatif Bentuk SPAM Non PDAM
KARAKTERISTIK WILAYAH DAN MASYARAKAT
UNIT JENIS SKALA SOSIAL-
GEOGRAFIS DEMOGRAFIS LAINNYA
PELAYANAN EKONOMI
Unit Bangunan Komunal Jarak mata air tidak - - Wilayah
Pengambilan Penangkap lebih dari 3 km ke perdesaan
Air Baku Mata Air lokasi pelayanan
Sumur Dangkal Individual dan - Dibangun di Dekat ke - Wilayah
(Gali dan Tube Komunal daerah yang permukiman perdesaan
Wells) Terbatas tersedia sumber (maksimal 50 m) dan perkotaan
air tanah dangkal
baik pada musim
kemarau maupun
pada musim hujan
- Pada daerah
bertanah
lempung, pasir,
cadas dan tidak
longsor
- Bukan daerah
banjir
Sumur Bor Individual dan Bukan daerah - Minimal untuk - Wilayah
Komunal banjir 50 orang perdesaan
- Jangkauan dan perkotaan
maksimal 200
m
Intake Air Komunal Besar Dekat dengan Kepadatan - Wilayah
Sungai sungai penduduk perdesaan
menengah dan
tinggi
Intake Air Laut Komunal Besar Wilayah pesisir dan Kepadatan - Wilayah
tidak ada opsi penduduk perdesaan
sumber air lainnya menengah dan
tinggi
Bak Individual dan Tinggi curah hujan - - Wilayah
Penampung Air Komunal minimal 1.300 mm perdesaan
Hujan per tahun dan perkotaan
Unit SiPAS untuk Individual dan Tinggi curah hujan - - Wilayah
Produksi Air Hujan Komunal minimal 1.300 mm perdesaan
per tahun dan perkotaan
SiPAS untuk Komunal Jarak mata air tidak - - Wilayah
Mata Air lebih dari 3 km ke Perdesaan
lokasi pelayanan
SPL untuk Air Komunal Besar Dekat dengan Kepadatan - Wilayah
Sungai sungai penduduk perdesaan
menengah dan
tinggi
SPL untuk Air Individual dan - Dibangun di - - Wilayah
Tanah Komunal daerah yang perdesaan
tersedia sumber dan perkotaan
air tanah dangkal
baik pada musim
kemarau maupun
pada musim hujan

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
36
KARAKTERISTIK WILAYAH DAN MASYARAKAT
UNIT JENIS SKALA SOSIAL-
GEOGRAFIS DEMOGRAFIS LAINNYA
PELAYANAN EKONOMI
- Pada daerah
bertanah
lempung, pasir,
cadas dan tidak
longsor
- Bukan daerah
banjir
SWRO untuk Komunal Besar Wilayah pesisir dan - - Wilayah
Air Laut tidak ada opsi perdesaan
sumber air lainnya
SARUT Individual dan - Kepadatan - Wilayah
Komunal penduduk perdesaan
Terbatas rendah dan perkotaan
Unit Sambungan Komunal Datar atau Kepadatan Kelas Wilayah
Distribusi Rumah Murah (Produksi) dan menurun dari penduduk menengah perdesaan
dan Individual sumber air sedang dan ke atas dan perkotaan
Pelayanan (Distribusi) tinggi

Hidran/Keran Komunal Berbukit Kepadatan Kelas Wilayah


Umum Umum penduduk menengah perdesaan
sedang dan ke bawah dan perkotaan
rendah
Berdasarkan ketentuan yang ada pada tabel di atas dan ketersediaan sumber air baku di masing-
masing kecamatan, maka pada peta berikut ini dilakuka identifikasi alternatif bentuk SPAM non PDAM
yang dapat diterapkan di masig-masing kecamatan di Kabupaten Serang.

GAMBAR 20 Peta Alternatif Bentuk SPAM Non PDAM di Masing-masing Kecamatan

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
37
Adapun rencana cakupan pelayanan dari SPAM non PDAM adalah rencana jumlah penduduk terlayani
dan kebutuhan air pada SPAM non PDAM yang singkatnya merupakan rencana terintegrasi dengan
yang dilayani oleh SPAM PDAM.

a. Persentase pelayanan SPAM non pdam dalam periode per 5 tahun merupakan hasil dari
persentase yang belum dapat dilayani oleh SPAM PDAM. Dapat terlihat penurunan layanan
SPAM non PDAM setiap tahunnya, hal tersebut dikarenakan pelayanan pada SPAM non PDAM
telah diintegrasikan secara bertahap menjadi SPAM PDAM. Secara bertahap diharapkan bahwa
SPAM yang semula dalam bentuk komunal dan individual secara perlahan bertransformasi dan
diintegrasikan menjadi SPAM PDAM.

b. Dalam rencana ini diasumsikan bahwa seluruh rumah tangga yang belum terlayani oleh SPAM
Non PDAM akan dilayani secara komunal.

Pada kedua tabel berikut dihasilkan perhitungan proyeksi jumlah rumah tangga yang dilayani dengan
SPAM non PDAM beserta juga dengan perhitungan kebutuhan air total (domestik dan non domestik)
dengan satuan L/detik untuk SPAM non PDAM.

TABEL 23 Jumlah Rumah Tangga Terlayani SPAM Non PDAM Hingga Tahun 2038
% PELAYANAN NON PDAM JUMLAH RUMAH TANGGA SPAM NON PDAM
2023 2028 2033 2038 2023 2028 2033 2038
70,22 50,56 35,90 21,25 274.719 224.689 180.600 120.754

TABEL 24 Kebutuhan Air Total untuk SPAM Non PDAM (Liter/Detik) Hingga Tahun 2038

KEBUTUHAN AIR NON PDAM (LITER/DETIK)

2023 2028 2033 2038


2.052,63 1.696,41 1.377,32 933,23
Kebutuhan pengembangan untuk tahapan 5 tahun pertama yakni 2019-2023 atau periode pertama
masa perencanaan akan dilaksanakan dengan pentahapan tahunan dengan prioritas yang didasarkan
pada pemerataan akses dasar. Adapun pentahapan dalam 5 tahun pertama yang akan dilakukan adalah
seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut.
TABEL 25 Kebutuhan Pengembangan untuk SPAM Non PDAM Tahun 2019-2023
TAHUN KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KECAMATAN
2019 Pembuatan sumur bor atau sumur dangkal Tanara, Waringinkurung, Lebak
Wangi
2020 Pembuatan sumur bor atau sumur dangkal Bandung, Gunungsari, Tirtayasa
2021 Pembuatan sumur bor atau sumur dangkal Tunjungteja, Binuang, Anyar
2022 Pembuatan sumur bor atau sumur dangkal Cikuesal, Cinangka, Carenang
2023 Pembuatan sumur bor atau sumur dangkal Mancak, Pabuaran, Petir

Rencana Pendanaan SPAM Non PDAM


Kebutuhan investasi ditentukan berdasarkan perhitungan Rencana Anggaran Biaya yang meliputi
Biaya Program Fisik dan Biaya Program Non Fisik selama periode perencanaan. Kebutuhan investasi
selama periode perencanaan pengembangan SPAM Non PDAM Kabupaten Serang sebesar Rp
274.718.622.029. Dengan adanya keterbatasan dana, maka pembangunan dapat dilakukan terlebih
dahulu di kecamatan yang memiliki prioritas penanganan terutama pada kecamatan yang memiliki
keterbatasan sumber air baku dan memiliki tingkat kemiskinan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
kecamatan lainnya.

Berdasarkan wilayah prioritas penanganan tersebut maka anggaran biaya yang diperlukan dibagi ke
dalam 4 tahap perencanaan. Pada tahap perencanaan I dibutuhkan biaya sebesar Rp 63.654.211.213
sedangkan pada tahap IV dibutuhkan biaya sebesar Rp 76.240.754.675.

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
38
Walaupun setiap kecamatan memiliki alternatif sumber air baku yang beragam dan berbeda, namun
untuk skala pelayanan komunal, maka sumber air baku yang paling mungkin digunakan adalah dari
sumber air tanah dengan menggunakan sumur dangkal atau sumur bor. Sehingga asumsi perhitungan
yang digunakan adalah dengan standar berikut.

 Pembangunan 1 unit sumur memerlukan biaya sebesar Rp 500.000.000;


 1 unit sumur memiliki debit 5 liter/detik dan mampu melayani 500 KK;
 Perhitungan investasi tidak termasuk pada sambungan rumah ke masing-masing rumah
tangga;
 Jika rumah tangga ingin memperoleh sambungan rumah langsung maka dapat membayar
sebesar Rp 100.000-200.000 per rumah tangga dengan biaya yang dibebankan pada masing-
masing rumah tangga.
TABEL 26 Rencana Anggaran Biaya Pengembangan SPAM Non PDAM Kabupaten Serang
KEBUTUHAN INVESTASI
TAHAP I (Rp) TAHAP II (Rp) TAHAP III (Rp) TAHAP IV (Rp)
TOTAL
274.718.622.029 63.654.211.213 70.143.567.675 64.680.088.466 76.240.754.675

Pembangunan infrastruktur SPAM Non PDAM dapat dilakukan dengan melibatkan sumber
pembiayaan publik (berdasarkan dana pemerintah, baik Pusat, Provinsi, maupun Kabupaten) atau pun
non publik (baik yang berasal dari swasta maupun partisipasi masyarakat). Berikut adalah sumber-
sumber pendanaan dan strategi pendanaannya.
TABEL 27 Sumber dan Strategi Pendanaan SPAM Non PDAM
SKEMA
NO PELUANG PENDANAAN SPAM STRATEGI PENDANAAN
PENDANAAN
SKEMA PENDANAAN PUBLIK
1 APBN
DITJEN CIPTA  Pengembangan PAMSIMAS pada  Penyusunan kajian potensi air pada seluruh desa di
KARYA, daerah-daerah perdesaan yang tidak Kabupaten Serang
KEMENTERIAN terjangkau PDAM dan daerah yang  Penyusunan rencana pengembangan SPAM Non
PEKERJAAN UMUM memiliki sumber air PDAM terpadu
 Pengembangan SPAM Komunal  Percepatan pembebasan lahan
 Pemberdayaan masyarakat
KEMENTERIAN  Pengembangan embung desa  Penyusunan potensi pengembangan embung
DESA  Penyusunan rencana pengembangan SPAM Non
PDAM terpadu
 Percepatan pembebasan lahan
 Pemberdayaan masyarakat
DANA ALOKASI  Pembangunan SPAM lengkap dengan  Penyusunan kajian potensi pemenuhan kebutuhan
KHUSUS AIR kapasitas sampai dengan 10 liter per air minum pada seluruh desa di Kabupaten Serang
MINUM detik termasuk peningkatan SPAM BJP  Penyusunan rencana pengembangan SPAM Non
menjadi SPAM BKP terlindungi (SPAM PDAM terpadu
berbasis masyarakat, SPAM Kawasan  Percepatan pembebasan lahan dan dokumen teknis
Khusus, sumur dangkal terlindungi, mata lain
air terlindungi, pembangunan penangkap  Pemberdayaan masyarakat
air hujan)
2 APBD PROVINSI
SPECIFIC GRANT  Pengembangan SPAM Komunal  Pemetaan kebutuhan pengembangan SPAM
Komunal di Kabupaten Serang
 Percepatan pemenuhan readiness criteria
 Pemberdayaan masyarakat
3 APBD KABUPATEN  Pengembangan SPAM Komunal,  Optimalisasi penerimaan daerah dari kegiatan
terutama di daerah rawan air ekonomi eksisting melalui penerimaan dari sektor
 Pembangunan sumur resapan pajak maupun non pajak
 Pemeliharaan lingkungan sumber air  Penyusunan rencana pengembangan SPAM Non
PDAM terpadu

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
39
SKEMA
NO PELUANG PENDANAAN SPAM STRATEGI PENDANAAN
PENDANAAN
 Pemetaan kebutuhan pengembangan SPAM
Komunal di Kabupaten Serang
 Percepatan pembebasan lahan dan dokumen
prastudi lainnya
4 DANA DESA  Pengembangan SPAM Komunal  Percepatan penyediaan lahan pengembangan
 Pengembangan embung mata air embung
 Penyusunan rencana pengembangan embung
berbasis masyarakat
 Pemberdayaan masyarakat
5 BUM DESA  Pengembangan SPAM Komunal  Optimalisasi pendapatan dan aset BUMDesa
 Peningkatan kapasitas dan jaringan  Penyusunan rencana pengembangan embung
SPAM Komunal berbasis masyarakat
 Peningkatan kapasitas dan jaringan pelayanan
SPAM Komunal
SKEMA PENDANAAN NON PUBLIK
6 HIBAH  Pengembangan SPAM Komunal  Fasilitasi lembaga mitra internasional yang akan
(Misal Bank Dunia)  Pengembangan embung mata air memberikan dana pembangunan SPAM
 Restorasi kualitas lingkungan sekitar  Peningkatan dan percepatan sinkronisasi kebijakan
mata air pembangunan daerah dan program usulan donor
 Penyiapan masyarakat setempat
7 CORPORATE  Pengembangan SPAM Komunal  Pengembangan masterplan investasi bidang SPAM
SOCIAL  Penyusunan rencana pengembangan SPAM Non
RESPONSIBILITY PDAM terpadu
(CSR)  Peningkatan sinkronisasi program pembangunan
daerah bidang SPAM dengan rencana kerja swasta
dalam pemberian CSR
8 MASYARAKAT  Pengembangan SPAM Komunal terutama dalam pembangunan unit distribusi dan pelayanan
PENGGUNA dengan menggunakan Sambungan Rumah Murah

Pola investasi disusun dengan maksud untuk memudahkan para pengambil keputusan (stakeholders)
dan investor terkait dalam pengambilan kebijakan investasi air minum. Pola investasi dalam
pengembangan SPAM Non PDAM terkait dengan kewenangan pembiayaan, baik APBN, APBD
Provinsi, APBD Kabupaten, serta juga mengikutsertakan masyarakat.

Rencana investasi pengembangan SPAM Non PDAM Kabupaten Serang untuk periode 2019-2038
dengan kebutuhan dana sebesar Rp 274.718.622.029 melalui pola dan sumber pendanaan sebagai
berikut.
TABEL 28 Pola dan Sumber Pendanaan Pengembangan SPAM Non PDAM Kabupaten Serang 2019-2038
NO SUMBER DANA PROSENTASE (%) ALOKASI DANA TOTAL (RP)
1 APBN 20 54.943.724.406
2 APBD PROVINSI 10 27.471.862.203
3 APBD KABUPATEN 20 54.943.724.406
4 DANA DESA 40 109.887.448.811
5 HIBAH 5 13.735.931.101
6 CSR 5 13.735.931.101
TOTAL 100 274.718.622.029

Rencana Pengembangan Kelembagaan SPAM Non PDAM


Dalam upaya menjamin pemanfaatan prasarana dan sarana air minum yang berkelanjutan, perlu
diciptakan mekanisme pengelolaan yang berbasis masyarakat, yaitu pengelolaan yang dilaksanakan
oleh masyarakat pengguna itu sendiri. Prinsip-prinsip dasar dan mekanisme pengelolaan prasarana dan
sarana air minum yang bertumpu masyarakat terdiri dari prinsip berikut.

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
40
- Pemilihan kegiatan berdasarkan musyawarah masyarakat sehingga dapat diterima oleh
masyarakat (acceptable).
- Penyelenggaraan kegiatan dilakukan secara terbuka dan diketahui oleh semua unsur
masyarakat (transparent). Pengelolaan sistem pelaporan yang baik dan benar serta
penyampaiannya tepat waktu merupakan salah satu penilaian keberhasilan penyelenggaraan
prasarana dan sarana air minum komunal.
- Penyelenggaraan kegiatan harus dapat dipertanggungjawabkan (accountable).
- Penyelenggaraan kegiatan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat secara
berkelanjutan serta dapat mengutamakan keadilan dan kelestarian lingkungan hidup
(sustainable).

Lembaga penyelenggara dan pengelolaan SPAM komunal dapat terdiri dari BUMDes, Koperas Unit
Desa, Lembaga Kemasyarakatan Desa, dan Organisasi Masyarakat Setempat.
TABEL 29 Jenis Lembaga Pengelola dan Penyelenggara SPAM Komunal
ASPEK BUMDES KOPERASI OMS-AM
Dasar Hukum - Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 - Undang-Undang - Lampiran 10 Peraturan Menteri
- Peraturan Menteri Desa, Nomor 17 Tahun Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan 2012 tentang Nomor 27 Tahun 2016 tentang
Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015 Perkoperasian Penyelenggaraan Sistem Penyediaan
tentang Pendirian, Pengurusan dan - Akta Pendirian Air Minum
Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Koperasi - Surat Penetapan OMS-AM dari:
Usaha Milik Desa - Anggaran Dasar  SK Camat
- Peraturan Desa dan Anggaran  SK Kepala Desa atau Lurah
- Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Rumah Tangga  SK RW
Tangga  SK RT
Tergantung dengan lingkup wilayah
pelayanan
- Akta Pendirian yang dibuat oleh notaris
- Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga
Pendirian/ Dibentuk oleh Pemerintah Desa dengan Didirkan dengan Didirikan dengan Akta Pendirian dari
Pembentukan Musyawarah Desa Akta Pendirian Notaris atau Surat Penetapan dari Ketua
Koperasi Lembaga Kemasyarakatan di Wilayah
Pelayanan
Alokasi Profit PAD Desa dan PAD Anggota koperasi Tergantung pada AD ART, biasanya profit
disimpan dan digunakan untuk biaya
cadangan jika terjadi kerusakan fasilitas
Pertanggung- - Pelaksana Operasional melaporkan Pertanggungjawaban OMS-AM mempertanggung-jawabkan
jawaban pertanggungjawaban pelaksanaan BUM pengawas dan kepada rapat umum para anggota
Desa kepada Penasihat yang secara pengurus disahkan masyarakat pengguna air
ex-officio dijabat oleh Kepala Desa. oleh rapat anggota minum atas penyelenggaraan penyediaan
- BPD melakukan pengawasan terhadap yang dilakukan air minum paling sedikit 1 kali dalam
kinerja Pemerintah Desa dalam setahun sekali. setahun,
membina pengelolaan BUM Desa. yang meliputi pertanggung-jawaban teknis
- Pemerintah Desa operasional, keuangan dan pengelolaan.
mempertanggungjawabkan tugas
pembinaan terhadap BUM Desa kepada
BPD yang disampaikan melalui
Musyawarah Desa.

Rencana pengembangan Sumber Daya Manusia berkaitan dengan struktur organisasi dan strategi
dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam organisasi yang dibentuk untuk dapat
mengoptimalkan kinerja dan pencapaian target dari tujuan utama didirikannya lembaga pengelola dan
penyelenggara SPAM komunal. Adapun rencana pengembangan SDM dari masing-masing alternatif
bentuk lembaga pengelola dan penyelenggara SPAM komunal adalah seperti berikut.

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
41

GAMBAR 21 Kanan: Struktur Organisasi BUMDes untuk Unit Usaha SPAM Komunal; Kiri: GAMBAR 22 Struktur Organisasi
Koperasi untuk Unit Usaha SPAM Komunal

GAMBAR 23 Struktur Organisasi OMS Air Minum


Secara umum dalam setiap lembaga pengelola baik yang dibentuk pada BUMDes, Koperasi, dan OMS-
AM terdapat ketua, staf teknis, dan staf administrasi dengan fungsi utama yaitu:

- ketua sebagai penanggung jawab untuk kelancaran pelaksanaan jalannya pengoperasian


prasarana dan sarana air minum;
- teknis sebagai penanggung jawab teknis perencanaan, pelaksanaan, operasional dan
pemeliharaan, dan pengembangan pelayanan air minum; serta
- administrasi sebagai penanggung jawab pelaksanaan pengumpulan iuran air minum,
pencatatan administrasi dan pelaporan keuangan.

Untuk setiap klasifikasi jumlah rumah tangga pengguna, pengelolaan prasarana air minum terbangun
menerapkan prinsip pengelolaan sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya. Namun demikian,
jumlah personil yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan setiap aspek akan tergantung dari
klasifikasi yang ada. Secara proporsional, komposisi personil pengelola berdasarkan klasifikasi jumlah
rumah tangga pengguna yang dapat dilihat pada tabel berikut.

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
42

TABEL 30 Komposisi Personil Pengelola Sarana dan Prasarana Air Minum Komunal
KETUA,
PENGELOLA PENGELOLA
SEKRETARIS, & JUMLAH
JUMLAH KEPALA KELUARGA YANG DILAYANI TEKNIS ADMINISTRASI
BENDAHARA (ORANG)
(ORANG) (ORANG)
(ORANG)
1 RT (30-85 KK) 3 1 1 5
1 RW (500-800 KK) 3 2 1 6
1 Kelurahan/Desa/ Lingkungan (6.000-10.000 KK) 3 5 2 10
1 Kecamatan (24.000-40.000 KK) 3 10 2 15

Uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota pengurus antara lain sebagai berikut.

- Ketua
 Bertanggungjawab atas pengelolaan teknis dan administrasi.
 Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam hal penyelesaian masalah teknis
dan/atau administrasi yang tidak dapat ditangani oleh pengelola.

- Pengelola Teknis
 Membantu ketua dalam melaksanakan kegiatan operasi dan pemeliharaan sarana dari segi
teknis.
 Melaksanakan perbaikan dari setiap kerusakan yang terjadi.
 Melaporkan kerusakan yang tidak dapat ditanganinya kepada ketua.
 Bertanggungjawab pada keutuhan sarana.
 Mengatur para pemakai, agar pengambilan air berlangsung lancar dan tertib.
 Mengkoordinir warga untuk turut memelihara dan menjaga keutuhan sarana.
 Membuat laporan hasil pengelolaan teknis kepada ketua.

- Pengelola Administrasi
 Membantu ketua dalam melaksanakan kegiatan administrasi dan keuangan.
 Bertanggungjawab terhadap penarikan air minum dari pemakai.
 Mengelola iuran air minum dari pemakai dan menyerahkan kepada ketua.
 Membuat laporan hasil pengelolaan administrasi dan keuangan kepada ketua.
- untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan program, serta pengelolaan dan
pengoperasian sarana air minum, termasuk: penerapan tarif dan integrasi program; serta
- memfasilitasi akses masyarakat kepada sumber-sumber pendanaan lain untuk membiayai.

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


KABUPATEN SERANG 2019-2038
43

Anda mungkin juga menyukai