BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Kepentingan air di suatu daerah adalah mutlak dan perlu bagi setiap penduduknya. Air,
sebagai salah satu kebutuhan pokok, banyak sekali kegunaannya. Mulai dari air bersih untuk minum
dan dikonsumsi, sampai air limbah yang merupakan hasil buangan dari penduduk suatu wilayah itu
sendiri. Termasuk air hujan dan segala air yang mengalir, dibuat sebuah sistem untuk mengatur
keberadaan dan kelancaran. Hal ini tentu saja sangat penting mengingat air adalah bagian yang
tidak terpisahkan dari kehidupan seluruh makhluk hidup. Jumlah dan komoditas air sendiri di bumi
ini sangat banyak. Karena banyaknya itulah kemudian air disebut sebagai sumber daya alam yang
dapat terbarukan. Padahal sebenarnya jumlah air tidak pernah bertambah dan berkurang setiap
detiknya. Jumlah air yang menguap maupun yang jatuh ke bumi adalah sama.
Pengelolaan sistem yang baik akan sangat menunjang kestabilan jumlah air agar dapat
dinikmati oleh seluruh penduduk yang ada di dunia. Apabila sistem yang dirancang tepat sasaran,
maka tidak akan ada daerah yang kekurangan air sementara di lain tempat ada daerah yang
kelebihan air. Salah satu dari sistem perairan yang harus dirancang dengan sangat tepat adalah
sistem penyediaan air minum. Air bersih keberadaannya saat ini cukup sulit, karena tercemar. Ada
yang tercemar di sumbernya, tetapi ada juga yang tercemar di pipa saat penyaluran sedang
dilakukan. Oleh karena itu sistem penyediaan air bersih harus sangat tepat agar air yang bersih bisa
sampai ke konsumen dengan hasil yang memuaskan. Kebanyakan pipa sistem penyaluran air minum
yang ada di Indonesia adalah pipa yang dibuat pada zaman penjajahan Belanda. Hal ini tentu saja
sangat memprihatinkan mengingat penjajahan Belanda telah lama berlalu, menandakan bahwa
kemungkinan bahwa pipa dan sistem penyediaan air bersih itu tidak lagi bagus lagi. Ada pipa yang
berkarat, bocor, bahkan keropos akibat sudah lama berkarat. Ada baiknya setiap sepuluh tahun
sekali sistem ini diperiksa dan di cek kelayakannya untuk sepuluh tahun yang akan datang
kemudian.
Selain sistem perpipaannya, perlu juga diperiksa penyediaan air bersihnya yang di ambil di
sumber air baku. Sumber air baku itu yang dapat digunakan antara lain adalah air hujan, mata air,
air tanah, dan air sungai/ danau/ waduk/ bendungan. Oleh karena itu, sistem penyaluran air minum
harus di rancang melihat berbagai detail yang mendasar.
I-1
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
Syarat kuantitas
Debit air tersedia sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Syarat kontinuitas
Keberadaan air terjamin secara kontinyu setiap waktu.
Sedangkan tujuan dari sistem penyaluran air minum ini adalah untuk menyalurkan air
minum secara merata ke seluruh lapisan masyarakat agar kebutuhan air minum terpenuhi.
I-2
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II - 1
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
II - 2
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
n (∑x.y) – (∑x)(∑y)
r = . . . . . (6)
{[n(∑y ) - (∑y)2] [n(∑x2) - (∑x)2]}0,5
2
Dalam menentukan kebutuhan air non domestik, selain melalui cara di atas, ada juga yang langsung
diasumsikan sebesar 25 % dari kebutuhan domestik yang telah diketahui dari proyeksi penduduk.
Namun cara ini kurang representatif karena tidak memperhatikan jenis fasilitas yang ada pada
daerah pelayanan tersebut, meskipun pertambahan penduduk dianggap sebanding dengan
pertambahan fasilitas.
II - 3
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
Penyedian air
Jumlah Penduduk
No Kategori Kota (liter/orang/hari) Kehilangan air
(orang)
SR HU
1 Metropolitan >1.000.000 190 30 20%
2 Besar 500.000-1.000.000 170 30 20%
3 Sedang 100.000-500.000 150 30 20%
4 Kecil 20.000-100.000 130 30 20%
5 IKK <20.000 100 30 20%
Sumber: P.U. CIPTA KARYA UNTUK PELITA V
II - 4
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
II - 5
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
II - 6
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
Leakage, yaitu kehilangan air percuma pada komponen fasilitas air yang tidak
dikendalikan dengan baik oleh pengelola, biasanya menyangkut pengontrolan dan
pemeliharaan.
Wastage, yaitu kehilangan air pada saat pemakaian fasilitas oleh konsumen.
Kehilangan air insidentil
Kehilangan air insidentil adalah kehilangan air yang di luar kekuasaan manusia, misalnya
kehilangan air yang disebabkan oleh bencana alam.
Dalam perhitungan perencanaan penyediaan air bersih, dipakai istilah kehilangan air
rencana dengan anggapan bahwa kehilangan air percuma dan insidentil telah termasuk didalamnya.
Besarnya kehilangan air pada umumnya diambil pada nilai 15 – 25 % dari keseluruhan kebutuhan
domestik dan non domestik.
II.3.4 Fluktuasi Kebutuhan Air
Dalam memenuhi kebutuhan air penduduk, sebenarnya tidak ada patokan yang pasti karena
jumlah konsumsi air masing-masing orang tentu akan berbeda satu dengan yang lain. Kebutuhan air
tergantung pada faktor-faktor berikut:
populasi penduduk
iklim
kebiasaan hidup
industri
fasilitas plumbing
sistem pembuangan air limbah
Namun untuk memudahkannya pelaksanaanya perencanaan dan juga untuk keseragaman, dapat
digunakan standar yang ditetapkan oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Proyek Pengembangan
Prasarana Kota Terpadu (P3KT) yang keduanya didasarkan pada kriteria komunitas wilayah.
Penggunaan air di Indonesia mengalami fluktuasi setiap harinya. Pagi dan sore hari merupakan
waktu penggunaan air terbanyak dibandingkan waktu-waktu lainnya. Dari keseluruhan aktivitas dan
konsumsi sehari itu, dapat diketahui pemakaian air rata-rata. Dengan memasukkan besarnya faktor
kehilangan air ke dalam kebutuhan dasar, maka selanjutnya dapat disebut fluktuasi kebutuhan air.
Dalam perhitungan, kebutuhan air didasarkan pada kebutuhan air harian maksimum dan
kebutuhan air pada saat jam maksimum dengan referensi kebutuhan air rata-rata.
1. Kebutuhan Air Rata-Rata Harian (Qrh)
Kebutuhan air rata-rata harian adalah banyaknya air yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan domestik, non domestik, dan kebocoran air. Secara umum, kebutuhan air
rata-rata harian dapat dituliskan sebagai berikut:
II - 7
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
Kebutuhan air harian maksimum adalah kebuthan air terbesar pada suatu hari dalam
satu tahun berdasarkan pada (Qrh) untuk menghitung (Qhm) diperlukan faktor fluktuasi
kebutuhan harian maksimum yang diperlukan.
................ (2.7)
Qhm = fhm x Qrh
Dimana:
fhm = 1,15 – 1,20
3. Kebutuhan Air Jam Maksimum (Qjm)
Kebutuhan air jam maksimum adalah banyaknya kebutuhan air terbesar pada jam
tertentu pada satu hari saja.Tedapat suatu faktor fluktuasi kebutuhan air jam
maksimum (fjm). Jadi, Qjm merupakan hasil dari faktor fluktuasinya dengan Qhm.
............... (2.8)
Qjm = fjm x Qhm
Dimana:
fjm = 1,75 – 2,00
II - 8
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
Kerugian
bila terjadi kebocoran, jumlah air yang terbuang besar
II - 9
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
mengimbangi kebutuhan air pada jam-jam puncak setiap harinya sehingga meskipun pada saat jam
puncak kebutuhan airnya meningkat, reservoir masih dapat memenuhinya. Sistem ini cocok untuk
daerah atau kota-kota kecil.
bila ada kebocoran, jumlah air yang terbuang relatif sedikit
Keuntungan
bila terjadi hal yan tidak diinginakan (misalnya kebakaran) pada saat
jam non efektif, tidak ada pemadam kebakaran.
II - 10
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
II - 11
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
II - 12
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
II - 13
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
II - 14
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
II - 15
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
8. Meter Tekanan
Dipasang pada pompa agar dapat diketahui besarnya tekanan
kerja pompa.
Kontrol perlu dilakukan untuk:
Menjaga keamanan distribusi dari tekanan kerja pipa
Menjaga kontinuitas air
Gambar 2.12 Meter Tekanan
9. Meter Air
Berfungsi untuk mengetahui besarnya jumlah
pemakaian air dan juga sebagai alat pendeteksi
kebocoran. Meter air dipasang pada setiap sambungan
yang dipasang secara kontinu.
II - 16
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
c. Ball Joint
Digunakan untuk sambungan dua pipa dalam air.
II - 17
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
g. Tapping Bend
Dipasang pada tempat yang perlu ditapping (disadap), untuk dialirkan ke tempat lain.
Dalam hal ini, pipa distribusi dibor dan tapping bend dipasang dengan baut di
sekeliling pipa dengan memeriksa agar cincin melingkar penuh pada keliling lubang
dan tidak menutupi lubang tapping. Bila dimensi penyadapan terlalu basar, maka pipa
distribusi dapat dipotong selanjutnya dipasang perlengkapan yang sesuai.
L x Q 1.85
Hf
(0,00155 x C x D 2.63 )1.85
Dimana :
L = Panjang pipa (m)
Q = Debit (L/detik)
C = koefisien kekasaran pipa
D = Diameter pipa (cm)
Hf = Head loss (m)
4. Hitung Hf/Q untuk mencari delta Q
Hf
Q
1.85 Hf
Q
Dimana : Hf = Headloss (m)
Q = Selisih debit (L/detik)
5. Jika belum mendekati 0, maka Q harus dikoreksi dengan rumus :
Qkoreksi = Q + Delta Q
6. Lakukan trial beberapa kali hingga delta Q mendekati 0
II.9.2 Program Epanet
II - 18
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
II - 19
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
II - 20
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
II - 21
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
c. Kliklah menu VIEW dan masuklah pada pilihan program Backdroup lalu pilih program
loadkan peta kota yang diinginkan dan telah disimpan pada AUTOCAD ke layer EPANET.
d. Letakkan node – node, reservoir, pipa – pipa, dan pompa ( bila perlu) sesuai dengan
kebutuhan pada peta dengan menggunakan gambar – gambar
e. Aturlah dimensi yang akan digunakan untuk data – data yang akan dimasukkan pada menu
VIEW (DIMENSION) dan DATA (OPTIONS).
f. Isilah data – data yang diinginkan pada tiap node, links (pipa), reservoir dan pompa (bila
ada) ;
Untuk Node data yang dimasukkan :
f.1 elevasi
f.2 debit tapping
f.3 patterns (bila perlu)
Untuk pipa data yang dimasukkan :
f.4 panjang pipa
f.5 diameter pipa (asumsi)
f.6 angka kekasaran (roughness = 140 : pipa pvc)
Untuk Reservoar datanya :
f.6 total head
g. Bila semua data yang diperlukan telah dimasukkan, maka kliklah menu RUN (gambar
PETIR) lalu kliklah menu TABEL sehingga akan didapat yang diinginkan baik untuk node dan
pipa (linksnya).
h. Untuk mencetaknya dalam bentuk print – printan, maka hasil yang akan diperoleh untuk:
h.1 semua node adalah ;
elevasi
base demand
head dan pressure
h.2 semua pipa ;
velocity
headloss
diameter
roughness
length (panjang pipa)
friction factor
Bila semua prosedur dari a – g telah dilakukan dengan teliti dan hasil yang telah
diperoleh dapat dilihat pada proses ke-h sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka
hasilnya dapat dicetak.
i. Pada program EPANET 2 ini dapat pula diperoleh gambar sistem loopnya (bisa tanpa
gambar peta) dan dapat diprintkan pula.
II - 22
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
Perhatian :
Bila pada data yang diperoleh terdapat pressure negatif dan ada juga yang velocitynya
kurang dari 0,3 m/det maka hasilnya jangan diprintkan dulu, kita dapat mengecek pada tiap
node dan pipa yang perlu perubahan khususnya untuk elevasi dan debit tapping (pada node)
dan diameter & panjang (untuk pipa) tanpa merubah semua data inputnya kemudian daia di
RUN-kan dan lihat kembali pada TABLE.
II - 23
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
BAB III
GAMBARAN UMUM DAERAH PERENCANAAN
III.1 Umum
Kota Mojokerto adalah salah satu kota yang ada di Jawa Timur. Pembentukan Pemerintah
Kota Mojokerto melalui suatu proses kesejahteraan yang diawali melalui status sebagai
staadsgemente, berdasarkan keputusan Gubernur Jendral Hindia Belanda Nomor 324 Tahun 1918
tanggal 20 Juni 1918. Pada zaman revolusi 1945 - 1950 Pemerintah Kota Mojokerto didalam
pelaksanaan Pemerintah menjadi bagian dari Pemerintah Kabupaten Mojokerto dan diperintah oleh
seorang Wakil Walikota disamping Komite Nasional Daerah. Daerah Otonomi Kota Kecil Mojokerto
berdiri berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950, tanggal 14 Agustus 1950 kemudian
berubah status sebagai Kota Praja menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957.
Setelah dikeluarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 berubah menjadi Kotamadya
Mojokerto. Selanjutnya berubah menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Mojokerto berdasarkan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974. Selanjutnya dengan adanya Undang-Undang Nomor 22 Tahun
1999, tentang Pemerintahan Daerah, Kotamadya Daerah Tingkat II Mojokerto seperti Daerah-Daerah
yang lain berubah Nomenklatur menjadi Pemerintah Kota Mojokerto.
III - 1
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
III - 2
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
1984 89.578
1985 90.815
1986 93.559
1987 94.587
1988 95.583
1989 97.011
1990 97.896
1991 98.898
1992 99.913
1993 101.480
1994 107.321
1995 104.158
1996 105.401
1997 106.135
1998 107.123
1999 108.027
2000 108.858
2001 109.911
2002 111.249
2003 112.547
2004 113.275
2005 113.193
2006 114.088
2007 115.519
2008 118.534
2009 119.500
2010 119.402
III - 3
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
Tabel 3.2 Data Penduduk Kota Mojokerto tahun 2010 per Kelurahan
Surodinawan 5.439
Kranggan 11.739
Miji 8.339
Mentikan 6.839
Kauman 3.039
Pulorejo 6.639
Jumlah 53.512
Meri 6.939
Kedundung 12.239
Balongsari 7.239
Jagalan 2.839
2 Magersari
Sentanan 2.339
Purwotengah 1.539
Gedongan 2.439
Magersari 5.539
Wates 18.639
Jumlah 65.890
III - 4
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
Industri = 4,34 %
Pertanian = 41,76 %
Usaha Perdagangan = 2,76 %
Perkantoran = 2,46 %
Kesehatan = 0,66 %
Sarana Perhubungan= 2,40 %
Kuburan / makam = 0,04 %
Lapangan Olahraga = 0,15 %
Peribadatan = 0,21 %
Lain-lain = 0,24 %
Pada tugas besar kali ini jumlah fasilitas umum per kecamatan tercantum pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Fasilitas Umum kota Mojokerto
Fasilitas Umum
Jenis
No
Fasilitas
Prajurit
Magersari
Kulon
1 Kantor 47 25
Rumah
2 2 6
Sakit
3 Sekolah 22 30
4 Masjid - 40
5 Industri - 12
Sumber: Tugas Besar dari Dosen Asistensi
III - 5
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
III - 6
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
BAB IV
PERHITUNGAN PROYEKSI PENDUDUK DAN KEBUTUHAN AIR BERSIH
n ( XY ) ( Y )( X )
r
2 2 2 2
{n ( Y ) ( Y ) }{n ( X ) ( X )
Proyeksi penduduk ini dapat dilakukan dengan beberapa metode. Untuk mendapatkan
proyeksi penduduk yang akurat, dilakukan perhitungan dengan semua metode, lalu dicari
korelasi tiap-tiap metode. Hasil perhitungan korelasi yang mendekati nilai 1 merupakan metode
yang dipilih untuk proyeksi penduduk.
Untuk jumlah penduduk dari tahun 1996 sampai tahun 2004 Kotamadya Mojokerto
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
IV - 1
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
1984 89.578
1985 90.815
1986 93.559
1987 94.587
1988 95.583
1989 97.011
1990 97.896
1991 98.898
1992 99.913
1993 101.480
1994 107.321
1995 104.158
1996 105.401
1997 106.135
1998 107.123
1999 108.027
2000 108.858
2001 109.911
2002 111.249
2003 112.547
2004 113.275
2005 113.193
2006 114.088
2007 115.519
2008 118.534
2009 119.500
2010 119.402
Sumber : Data BPS Kota Mojokerto
Persentase Pertambahan Penduduk
Diperoleh dari :
[ penduduktahunke n penduduktahunke (n 1)]
% x100 %
penduduktahunke (n 1)
Untuk proyeksi penduduk dilakukan dengan 3 (tiga) metode, yaitu metode
aritmatik, metode geometri, dan metode least square. Dari ketiga metode tersebut
dihitung korelasinya dan diambil korelasinya yang mendekati nilai 1 (satu).
IV - 2
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
1. Metode Aritmatik
Rumus yang digunakan :
Pn = Po + r (n)
Dimana :
Pn = jumlah penduduk pada akhir tahun periode
Po = jumlah penduduk pada awal proyeksi
r = rata-rata pertambahan penduduk tiap tahun
n = kurun waktu proyeksi
IV - 3
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
Persentase
Jumlah Pertambahan
Tahun Pertambahan x x2 y y2 x.y
Penduduk Penduduk
Penduduk
1984 89.578 - - -
- - - -
1985 90.815 1.237 1,381 1
1 1.237 1.530.169 1.237
1986 93.559 2.744 3,022 2
4 2.744 7.529.536 5.488
1987 94.587 1.028 1,099 3
9 1.028 1.056.784 3.084
1988 95.583 996 1,053 4
16 996 992.016 3.984
1989 97.011 1.428 1,494 5
25 1.428 2.039.184 7.140
1990 97.896 885 0,912 6
36 885 783.225 5.310
1991 98.898 1.002 1,024 7
49 1.002 1.004.004 7.014
1992 99.913 1.015 1,026 8
64 1.015 1.030.225 8.120
1993 101.480 1.567 1,568 9
81 1.567 2.455.489 14.103
1994 107.321 5.841 5,756 10
100 5.841 34.117.281 58.410
1995 104.158 -3.163 -2,947 11
121 -3.163 10.004.569 -34.793
1996 105.401 1.243 1,193 12
144 1.243 1.545.049 14.916
1997 106.135 734 0,696 13
169 734 538.756 9.542
1998 107.123 988 0,931 14
196 988 976.144 13.832
1999 108.027 904 0,844 15
225 904 817.216 13.560
2000 108.858 831 0,769 16
256 831 690.561 13.296
2001 109.911 1.053 0,967 17
289 1.053 1.108.809 17.901
2002 111.249 1.338 1,217 18
324 1.338 1.790.244 24.084
2003 112.547 1.298 1,167 19
361 1.298 1.684.804 24.662
2004 113.275 728 0,647 20
400 728 529.984 14.560
2005 113.193 -82 -0,072 21
441 -82 6.724 -1.722
2006 114.088 895 0,791 22
484 895 801.025 19.690
2007 115.519 1.431 1,254 23
529 1.431 2.047.761 32.913
2008 118.534 3.015 2,610 24
576 3.015 9.090.225 72.360
2009 119.500 966 0,815 25
625 966 933.156 24.150
2010 119.402 -98 -0,082 26
676 -98 9.604 -2.548
Jumlah 2.853.561 29.824 29,135 351 6.201 29.824 85.112.544 370.293
Rata-
105.687 1.147 1,121 14 239 1.147 3.273.559 14.242
rata
Sumber : Hasil Perhitungan
X= Nomor data
Y= Jumlah penduduk
n= Banyaknya data
Perhitungan Nilai Koefisien Korelasinya:
IV - 4
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
n XY X Y
r
n Y
2
Y 2 n X 2 X
2
( 26 x370.293) (351x 29.824)
r
(26 85.112.544) (29.8242 )(26x6.201) (351) 2
r -0,1185
2. Metoda Geometrik
Rumus yang digunakan :
Pn = Po (1 + r) n
Dimana :
Po = Jumlah Penduduk tahun awal terakhir
Pn = Jumlah penduduk tahun akhir proyeksi
n = kurun waktu
r = rata-rata prosentase tambahan penduduk pertahun
Untuk metode ini, x didefinisikan sebagai nomor data dan y sebagai nilai ln
dari jumlah penduduk tiap tahun. Untuk hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
IV - 5
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
Persentase
Jumlah Pertambahan
Tahun Pertambahan x x2 y y2 x.y
Penduduk Penduduk
Penduduk
1984 89.578 - -
1 1 11,403 130,025 11,403
1985 90.815 1.237 1,381
2 4 11,417 130,338 22,833
1986 93.559 2.744 3,022
3 9 11,446 131,019 34,339
1987 94.587 1.028 1,099
4 16 11,457 131,269 45,829
1988 95.583 996 1,053
5 25 11,468 131,509 57,339
1989 97.011 1.428 1,494
6 36 11,483 131,850 68,895
1990 97.896 885 0,912
7 49 11,492 132,058 80,442
1991 98.898 1.002 1,024
8 64 11,502 132,292 92,015
1992 99.913 1.015 1,026
9 81 11,512 132,527 103,608
1993 101.480 1.567 1,568
10 100 11,528 132,886 115,276
1994 107.321 5.841 5,756
11 121 11,584 134,179 127,419
1995 104.158 -3.163 -2,947
12 144 11,554 133,487 138,644
1996 105.401 1.243 1,193
13 169 11,566 133,761 150,352
1997 106.135 734 0,696
14 196 11,572 133,922 162,015
1998 107.123 988 0,931
15 225 11,582 134,137 173,726
1999 108.027 904 0,844
16 256 11,590 134,331 185,442
2000 108.858 831 0,769
17 289 11,598 134,509 197,163
2001 109.911 1.053 0,967
18 324 11,607 134,732 208,934
2002 111.249 1.338 1,217
19 361 11,620 135,013 220,771
2003 112.547 1.298 1,167
20 400 11,631 135,283 232,623
2004 113.275 728 0,647
21 441 11,638 135,433 244,389
2005 113.193 -82 -0,072
22 484 11,637 135,416 256,011
2006 114.088 895 0,791
23 529 11,645 135,600 267,829
2007 115.519 1.431 1,254
24 576 11,657 135,890 279,773
2008 118.534 3.015 2,610
25 625 11,683 136,491 292,074
2009 119.500 966 0,815
26 676 11,691 136,681 303,968
2010 119.402 -98 -0,082
27 729 11,690 136,662 315,637
Jumlah 2.853.561 29.824 29,135 378 6.930 312,250 3.611,304 4.388,747
Rata-
105.687 1.147 1,121 14 257 11,565 133,752 162,546
rata
Sumber : Hasil Perhitungan
X= Nomor data
Y= Jumlah penduduk
n= Banyaknya data
Perhitungan Nilai Koefisien Korelasinya:
IV - 6
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
n XY X Y
r
n Y 2 Y 2 n X 2 X 2
( 27 x 4.388.747) (378 x312.500)
r
(27 3.611.304) (312.500) 2 (27 x6.930) (378) 2
r 0,98724668
3. Metoda Least Square
Rumus yang digunakan adalah :
Pn a b n
Dimana :
X XY
2
Y X
a 2
n X X
2
n X Y X Y
b 2
n X X
2
IV - 7
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
Persentase
Jumlah Pertambahan
Tahun Pertambahan x x2 Y y2 x.y
Penduduk Penduduk
Penduduk
1984 89.578 - -
1 1 89.578 8.024.218.084 89.578
1985 90.815 1.237 1,381
2 4 90.815 8.247.364.225 181.630
1986 93.559 2.744 3,022
3 9 93.559 8.753.286.481 280.677
1987 94.587 1.028 1,099
4 16 94.587 8.946.700.569 378.348
1988 95.583 996 1,053
5 25 95.583 9.136.109.889 477.915
1989 97.011 1.428 1,494
6 36 97.011 9.411.134.121 582.066
1990 97.896 885 0,912
7 49 97.896 9.583.626.816 685.272
1991 98.898 1.002 1,024
8 64 98.898 9.780.814.404 791.184
1992 99.913 1.015 1,026
9 81 99.913 9.982.607.569 899.217
1993 101.480 1.567 1,568
10 100 101.480 10.298.190.400 1.014.800
1994 107.321 5.841 5,756
11 121 107.321 11.517.797.041 1.180.531
1995 104.158 -3.163 -2,947
12 144 104.158 10.848.888.964 1.249.896
1996 105.401 1.243 1,193
13 169 105.401 11.109.370.801 1.370.213
1997 106.135 734 0,696
14 196 106.135 11.264.638.225 1.485.890
1998 107.123 988 0,931
15 225 107.123 11.475.337.129 1.606.845
1999 108.027 904 0,844
16 256 108.027 11.669.832.729 1.728.432
2000 108.858 831 0,769
17 289 108.858 11.850.064.164 1.850.586
2001 109.911 1.053 0,967
18 324 109.911 12.080.427.921 1.978.398
2002 111.249 1.338 1,217
19 361 111.249 12.376.340.001 2.113.731
2003 112.547 1.298 1,167
20 400 112.547 12.666.827.209 2.250.940
2004 113.275 728 0,647
21 441 113.275 12.831.225.625 2.378.775
2005 113.193 -82 -0,072
22 484 113.193 12.812.655.249 2.490.246
2006 114.088 895 0,791
23 529 114.088 13.016.071.744 2.624.024
2007 115.519 1.431 1,254
24 576 115.519 13.344.639.361 2.772.456
2008 118.534 3.015 2,610
25 625 118.534 14.050.309.156 2.963.350
2009 119.500 966 0,815
26 676 119.500 14.280.250.000 3.107.000
2010 119.402 -98 -0,082
27 729 119.402 14.256.837.604 3.223.854
Jumlah 2.853.561 29.824 29,135 378 6.930 2.853.561 303.615.565.481 41.755.854
Rata-
105.687 1.147 1,121 14 257 105.687 11.245.020.944 1.546.513
rata
Sumber : Hasil Perhitungan
X= Nomor data
Y= Jumlah penduduk
n= Banyaknya data
Perhitungan Nilai Koefisien Korelasinya:
IV - 8
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
n XY X Y
r
n Y
2
Y 2 n X 2 X
2
( 27 x 41.755.854) (378 x 2.853.561)
r
(27 303.615.565.481) (2.853.561) 2 (27 x6.930) (378) 2
r 0,990405
Dengan menggunakan tiga metoda proyeksi dari masing-masing kelurahan yang ada
di Kota Mojokerto, maka diambil nilai r yang paling mendekati nilai 1 (satu). Dan dapat
digunakan untuk menghitung proyeksi penduduknya dari tahun 2011 sampai dengan tahun
2021 dengan data terakhir tahun 2010 per kelurahan atau desa yang ada dalam Kota
Mojokerto berdasarkan persamaan yang sesuai masing-masing metoda dengan nilai r paling
mendekati.
Dari ketiga metode tersebut, maka didapat nilai korelasinya adalah
Tabel 4.5 Perbandingan Korelasi Semua Metode
Metode Korelasi r
Arimatik -0,118496
Geometri 0,987246
Least Square 0,990405
Sumber: Hasil Analisa Data
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai korelasi yang paling mendekati satu
adalah Metode Least Square, yaitu sebesar 0,990405. Maka dengan menggunakan
persamaan Least Square dicari proyeksi penduduk dari tahun 2011 sampai dengan tahun
2021. Pemilihan ini dengan pertimbangan bahwa nilai koefisien korelasi untuk metode
geometri ini mendekati satu dan pada Kota Mojokerto ini tingkat kepadatannya mendekati
maksimum. Dari persamaan di atas dan data yang ada maka proyeksi penduduk untuk Kota
Mojokerto per kelurahan tiap tahun dapat diperoleh, yang disajikan pada tabel 6.7.
Perhitungan r berdasarkan Metode Least Square
X XY
2
Y X
a 2
n X X
2
IV - 9
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
Pn a b n
P2011 107.756 1.102,564 28
P2011 138.628
Untuk hasil selengkapnya dari proyeksi penduduk kota Mojokerto dari keseluruhan
dicantumkan dalam tabel 4.6 di bawah ini
Tabel 4.6 Proyeksi Penduduk Kota Mojokerto Tahun 2021
Proyeksi Penduduk
IV - 10
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
Jumlah Penduduk
Desa/
No. Kecamatan
Kelurahan
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
2021
Surodinawan 5.439
6.315 6.365 6.415 6.465 6.516 6.566 6.616 6.666 6.717 6.767 6.817
Kranggan 11.739
13.629 13.738 13.846 13.954 14.063 14.171 14.280 14.388 14.496 14.605 14.713
Miji 8.339
9.682 9.759 9.836 9.913 9.990 10.067 10.144 10.221 10.298 10.375 10.452
Prajurit
6.339
Prajurit Kulon 7.360 7.418 7.477 7.535 7.594 7.652 7.711 7.769 7.828 7.887 7.945
1
Kulon
Blooto 5.139
5.966 6.014 6.061 6.109 6.156 6.204 6.251 6.299 6.346 6.394 6.441
Mentikan 6.839
7.940 8.003 8.067 8.130 8.193 8.256 8.319 8.382 8.445 8.509 8.572
Kauman 3.039
3.528 3.556 3.584 3.613 3.641 3.669 3.697 3.725 3.753 3.781 3.809
Pulorejo 6.639
7.708 7.769 7.831 7.892 7.953 8.015 8.076 8.137 8.198 8.260 8.321
Jumlah 53.512
62.128 62.623 63.117 63.611 64.105 64.599 65.093 65.587 66.081 66.576 67.070
Sumber: Hasil Perhitungan
IV - 11
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
Tabel 4.7 Proyeksi Penduduk Kota Mojokerto masing-masing Kelurahan 2010-2021 (lanjutan)
Jumlah Penduduk
Desa/
No. Kecamatan
Kelurahan
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
2021
Meri 6.939 8.056 8.120 8.184 8.249 8.313 8.377 8.441 8.505 8.569 8.633 8.697
Gunung
6.139 7.127 7.184 7.241 7.298 7.354 7.411 7.468 7.524 7.581 7.638 7.694
Gedangan
Kedundung 12.239 14.210 14.323 14.436 14.549 14.662 14.775 14.888 15.001 15.114 15.227 15.340
Balongsari 7.239 8.405 8.471 8.538 8.605 8.672 8.739 8.806 8.873 8.939 9.006 9.073
Jagalan 2.839 3.296 3.322 3.349 3.375 3.401 3.427 3.453 3.480 3.506 3.532 3.558
2 Magersari
Sentanan 2.339 2.716 2.737 2.759 2.780 2.802 2.824 2.845 2.867 2.888 2.910 2.932
Purwotengah 1.539 1.787 1.801 1.815 1.829 1.844 1.858 1.872 1.886 1.900 1.915 1.929
Gedongan 2.439 2.832 2.854 2.877 2.899 2.922 2.944 2.967 2.989 3.012 3.034 3.057
Magersari 5.539 6.431 6.482 6.533 6.584 6.635 6.687 6.738 6.789 6.840 6.891 6.942
Wates 18.639 21.640 21.812 21.984 22.157 22.329 22.501 22.673 22.845 23.017 23.189 23.361
Jumlah 65.890 76.500 77.108 77.716 78.325 78.933 79.542 80.150 80.759 81.367 81.975 82.584
Jumlah Penduduk Total 119.402 138.628 139.731 140.833 141.936 143.038 144.141 145.243 146.346 147.448 148.551 149.654
Sumber: Hasil Perhitungan
IV - 12
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
P F n n
P F o o
Dimana :
Pn = jumlah penduduk pada tahun proyeksi yang diinginkan (jiwa)
Po = jumlah penduduk pada awal tahun proyeksi (jiwa)
Fn = jumlah fasilitas pada tahun proyeksi yang diinginkan (unit)
Fo = jumlah fasilitas pada awal tahun proyeksi (unit)
Contoh Perhitungan Proyeksi Fasilitas per Kelurahan :
P F n n
P F o o
6.767 = X
5.439 3
X = 4 buah
Untuk hasil selengkapnya Data Fasilitas dan Proyeksi Fasilitas per Kelurahan Kota
Mojokerto pada tahun 2021, dapat dilihat pada Tabel 6.8.
IV - 13
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
Surodinawan 3 4 0 0 3 4 0 0 0 0
Kranggan 6 8 2 3 4 5 0 0 0 0
Miji 6 8 0 0 3 4 0 0 0 0
Prajurit
2 3 0 0 2 3 0 0 0 0
Prajurit Kulon
1
Kulon
Blooto 3 4 0 0 2 3 0 0 0 0
Mentikan 3 4 0 0 3 4 0 0 0 0
Kauman 6 8 0 0 3 4 0 0 0 0
Pulorejo 2 3 0 0 2 3 0 0 0 0
Jumlah 31 39 2 3 22 28 0 0 0 0
Sumber : Hasil Perhitungan
IV - 14
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
Meri 2 3 0 0 2 3 10 13 2 3
Gunung
2 3 0 0 2 3 8 10 3 4
Gedangan
Kedundung 3 4 0 0 2 3 10 13 4 5
Balongsari 3 4 0 0 3 4 0 0 0 0
Jagalan 5 6 1 1 4 5 0 0 0 0
2 Magersari
Sentanan 5 6 1 1 3 4 0 0 0 0
Purwotengah 6 8 1 1 4 5 0 0 0 0
Gedongan 4 5 0 0 3 4 0 0 0 0
Magersari 5 6 2 3 3 4 0 0 0 0
Wates 6 8 1 1 4 5 12 15 3 4
Jumlah 41 51 6 8 30 38 40 50 12 15
Jumlah Fasilitas 72 90 8 10 52 65 40 50 12 15
IV - 15
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
IV - 16
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
Jumlah 110.749
IV - 17
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
1. Kebutuhan domestik
2. Kebutuhan non domestik
3. Kebutuhan air untuk kebocoran
Ada dua fasilitas pendistribusian air minum untuk masyarakat, yaitu:
a. Fasilitas perpipaan : sambungan rumah
b. Fasilitas non pipa : kran umum
Pada perencanaan ini akan digunakan fasilitas perpipaan yang terdiri dari sambungan rumah
(SR) dan Kran Umum (KU). Pada tahun 2021 prosentase penduduk yang dilayani adalah 80%
dari jumlah penduduk, dengan prosentase 80% untuk sambungan umum, 20% untuk kran
umum, fasilitas umum, komersial dan industri. Distribusi air minum dalam perencanaan ini
direncanakan untuk melayani:
1. Kebutuhan domestik
Yaitu perumahan penduduk, data perencanaan ini kebutuhan air tiap orang
dimana berdasarkan tabel sebesar 150 L/orang.hari untuk sambungan rumah dan
30 L/orang.hari untuk kebutuhan umum (seperti kran umum).
2. Kebutuhan non domestik
Yaitu fasilitas umum, sosial, komersial dan industri.
IV - 18
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
Untuk sambungan rumah dan kran umum, asumsi yang digunakan adalah
menggunakan ketentuan kota sedang wilayah Mojokerto berdasarkan
jumlah penduduknya.
1. Jumlah penduduk terlayani dalam blok = (100% x 90% x 3.809) +
(70% x 90% x 8.572)
= 8.828 orang
2. Jumlah penduduk terlayani SR = 80% x 8.828 orang
= 7.063 orang
Kebutuhan air bersih untuk SR = (150 x 7.603)/86400
= 12,26 L/detik
Jumlah SR = 7.063/ 5
= 1.413 unit SR
3. Jumlah penduduk terlayani KU = 20% x 8.828
= 1.766 orang
Kebutuhan air bersih untuk KU = (30 x 1.766)/86400
= 0,61 L/detik
Jumlah KU = 1.766/ 150
= 12 unit KU
4. Kebutuhan air domestik
Q domestik = Q sambungan rumah + Q kran umum
= 12,26 L/detik + 0,61 L/detik
= 12,87 L/detik
IV - 19
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
IV - 20
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
Kebutuhan Penduduk (Kebutuhan Air Domestik) Kebutuhan Fasilitas (Kebutuhan Air Non-domestik)
Purwo Tengah 1.929 100 90 1.736 8 0,09 1 0,58 3 0,21 0 0,00 0 0,00
II Gedongan 3.057 50 90 1.376 8.250 6.600 1.320 11,46 1.650 11 0,57 12,03 2 0,02 0,13 0 0,00 2,31 0 0,00 0,35 0 0,00 0 0 0,00 0 2,79 14,82 2,96 17,78 22,23 31,12
III Jagalan 3.558 100 90 3.202 7.474 5.979 1.196 10,38 1.495 10 0,52 10,90 6 0,07 0,14 1 0,58 1,16 3 0,21 0,42 0 0,00 0 0 0,00 0 1,71 12,61 2,52 15,14 18,92 26,49
IV Wates 23.361 30 90 6.307 10.606 8.485 1.697 14,73 2.121 14 0,74 15,47 8 0,09 0,15 1 0,58 0,58 0 0,00 0,14 0 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,87 16,34 3,27 19,60 24,50 34,31
V Kedundung 15.340 35 90 4.832 9.740 7.792 1.558 13,53 1.948 13 0,68 14,20 5 0,06 0,09 0 0,00 0 2 0,14 0,42 0 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,51 14,71 2,94 17,66 22,07 30,90
VII Wates 23.361 45 90 9.461 9.461 7.569 1.514 13,14 1.892 13 1,10 14,24 0 0,00 0,00 0 0,00 0,00 6 0,42 0,42 9 0,31 0,31 2 0,41 0,41 1,13 15,37 3,07 18,44 23,05 32,28
Gunung
VIII 7.694 50 90 3.462 9.170 7.336 1.467 12,74 1.834 12 1,06 13,80 0 0,00 0,00 0 0,00 0 2 0,14 0,35 4 0,14 0,63 0 0,00 1,22 2,19 15,98 3,20 19,18 23,98 33,57
Gedangan
IV - 21
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
Kebutuhan Penduduk (Kebutuhan Air Domestik) Kebutuhan Fasilitas (Kebutuhan Air Non-domestik)
XIII Blooto 6.441 40 90 2.319 10.495 8.396 1.679 14,58 2.099 14 0,73 15,31 4 0,05 0,15 0 0,00 0 5 0,35 1,04 0 0,00 0 0 0,00 0 1,19 16,50 3,30 19,80 24,75 34,65
IV - 22
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
BAB V
PERHITUNGAN DAN PERENCANAAN PIPA, RESERVOAR, DAN POMPA
Analisa jaringan pipa induk ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan
perhitungan manual dan perhitungan dengan komputer. Cara manual digunakan untuk
menganalisa kesesuaian diameter rencana untuk mengalirkan debit minimum (Qmin) dengan
kontrol kecepatan. Sedangkan dengan program komputer digunakan untuk mendapatkan
dimensi pipa yang tepat, efisien dan ekonomis seuai dengan kriteria perencanaan yang
digunakan/dipakai.
L x Q 1.85
Hf
(0,00155 x C x D 2.63 )1.85
Dimana : L = Panjang pipa (m)
Q = Debit (liter/detik)
C = koefisien kekasaran pipa
D = Diameter pipa (cm)
Hf = Head loss (m)
4. Koreksi debit
Hf
ΔQ
1,85 Hf
Q
V-1
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
400
= 215,231.85 = 0,3270693 m
0,00155 120 0,63
2.63 1.85
Hf 0,3270693
= 215,25
Q 215,23 / 1000
Bila semua jalur pada Loop 1 telah dihitung, maka dapat ditentukan Hf dan (Hf/Q).
Sehingga Q dapat ditentukan dengan persamaan:
Q
Hf
( Hf / Q) x1,85
= 0,000 liter/detik
Q koreksi = 215,25 + (0,02) = 215,25 liter/detikik
V-2
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
Dengan menggunakan cara yang sama, maka perhitungan untuk loop – loop selanjutnya
dapat dilihat pada tabel perhitungan Hardy Cross dibawah ini :
Tabel 6.1 Perhitungan Hardy Cross
Trial 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Loop I
A-B 1482,27 - 215,23 630 -1,2120126 -5,6312436 -0,0127 215,217
B-C 861,22 + 79,95 450 0,5794605 7,2477862 -0,0127 79,937
C-D 1866,95 + 61,29 400 1,3626416 22,232691 -0,0127 61,277
E-D 922,92 - 20,54 225 -1,4649806 -71,323302 -0,0127 20,527
B-E 1758,96 - 117,98 630 -0,4729455 -4,0086922 -0,0127 117,967
-1,2078366 -51,482761
Loop II
D-F 1125 + 66,32 450 0,5356615 8,0769228 -0,0008 66,319
F-G 1000 + 46,72 355 0,7894875 16,898276 -0,0008 46,719
G-H 1280 + 28,47 280 1,2825681 45,04981 -0,0008 28,469
H-I 800 + 10,03 160 1,7711363 176,58388 -0,0008 10,029
I-P 1000 - 3,31 90 -4,6796774 -1413,7998 -0,0008 3,309
P-E 2000 - 82,55 450 -1,42775 -17,295578 -0,0008 82,549
-1,7285739 -1184,4865
Loop III
Q-J 900 + 38,73 355 0,5022216 12,96725 -0,0020 38,728
J-K 2500 + 26,85 280 2,2477117 83,713656 -0,0020 26,848
K-L 2000 + 15,22 225 1,8232831 119,79521 -0,0020 15,218
L-M 1200 - 7,58 160 -1,5824302 -208,76387 -0,0020 7,578
M-Q 3000 - 40,51 315 -3,2544864 -80,337852 -0,0020 40,508
-0,2637002 -72,625609
Loop IV
M-N 1359,1 + 21,8 250 1,4425134 66,170341 0,0086 21,809
L-O 1492,92 + 10,8 200 1,2797057 118,49127 0,0086 10,809
N-O 1006,62 - 1,8 110 -0,5749428 -319,41266 0,0086 1,809
2,1472763 -134,75106
V-3
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
Trial 2
Diameter
Debit
Panjang Arah yang
Jalur Asumsi Hf (m) Hf/Q ΔQ Koreksi
pipa (m) Aliran digunakan
(L/ detik)
(mm)
1 2 3 4 5 6 7 8,0000 9
Loop I
A-B 1480 + 215,23 570 1,969354269 9,1499989 0,0004 215,230
B-C 860 - 79,95 407 -0,943261421 -11,798142 0,0004 79,950
C-D 1870 + 61,29 361,8 2,224255475 36,290675 0,0004 61,290
E-D 925 - 20,54 203,4 -2,399230967 -116,80774 0,0004 20,540
B-E 1780 - 117,98 570 -0,778856538 -6,6015981 0,0004 117,980
-
0,072260818
89,766805
Loop II
D-F 1125 + 66,32 407 0,873201222 13,166484 -0,0007 66,319
F-G 1005 + 46,72 321,2 1,291014098 27,633007 -0,0007 46,719
G-H 1280 + 28,47 253,2 2,092546888 73,500066 -0,0007 28,469
H-I 810 + 10,03 144,6 2,934228755 292,54524 -0,0007 10,029
I-P 975 - 3,31 81,4 -7,437798617 -2247,0691 -0,0007 3,309
P-E 1820 - 82,55 407 -2,117958454 -25,656674 -0,0007 82,549
-
-2,364766107
1865,8809
Loop III
Q-J 900 + 38,73 321,2 0,817174976 21,099276 -0,0024 38,728
J-K 2310 + 26,85 253,2 3,388498758 126,20107 -0,0024 26,848
K-L 2000 + 15,22 203,4 2,97931632 195,75009 -0,0024 15,218
L-M 1260 - 7,58 144,6 -2,718696946 -358,66714 -0,0024 7,578
M-Q 2880 - 40,51 285 -5,084356852 -125,50869 -0,0024 40,508
-
-0,618063745
141,12539
Loop IV
M-N 1360 - 21,8 226,2 -2,348554953 -107,73188 -0,0015 21,799
L-O 1500 + 10,8 180,8 2,10100612 194,5376 -0,0015 10,799
N-O 1010 - 1,8 99,4 -0,944480744 -524,71152 -0,0015 1,799
-1,192029577 -437,9058
Sumber: Hasil Perhitungan
VI.1.2 Analisa Dengan Komputer (Program Epanet)
Dalam perhitungan epanet diameter yang digunakan adalah diameter dalam pipa sesuai yang
tertera pada Tabel 6.2. Perhitungan dengan epanet dilakukan baik untuk debit pada rata-rata
harian maupun pada jam puncak. Hal ini dikarenakan agar diameter pipa yang digunakan mampu
untuk mengalirkan debit tidak hanya pada waktu rata-rata harian saja tetapi juga pada waktu jam
puncak.
V-4
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
315 285
Sumber : Maspion
Berikut cara penggunaannya:
a. Buka program EPANET 2.0.
b. Setelah muncul tampilan program EPANET 2.0 yang pertama kali dilakukan adalah
mengeset Dimension dan Default-nya sesuai satuan dan persamaan yang kita gunakan.
c. Untuk membuka Dimension, klik View pada toolbar, pilih Dimension. Selanjutnya akan
muncul tampilan seperti Gambar 6.1 Pilihlah Map Units dalam meter. Ini menunjukkan
satuan yang dipakai nanti adalah dalam meter.
Dengan cara yang sama pada Toolbar – Project – Default, akan muncul tampilan untuk
mengatur mengenai pipa, satuan aliran yang digunakan, dan lain-lain yang perlu untuk
diperhatikan.
Dimasukkan juga Demand Multiplier, Head Loss Formula dan Flow Units melalui
perintah yang sama pada Toolbar – Project – Default – Hydraulics (Gambar 6.2).
V-5
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
V-6
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
V-7
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
V-8
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
V-9
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
1 2 3 4 5
Junc J1 20 17,3 54,09 34,09
Junc J2 19,6 18,66 53,13 33,53
Junc J3 18 15,52 50,87 32,87
Junc J4 19 14,88 53,31 34,31
Junc J5 18,7 19,6 49,99 31,29
Junc J6 19,2 18,25 48,68 29,48
Junc J7 19 18,44 46,55 27,55
Junc J8 19,3 13,34 43,58 24,28
Junc J9 19,1 0 51,16 32,06
Junc J10 19 11,88 50,17 31,17
Junc J11 19,2 11,63 46,69 27,49
Junc J12 20 12 43,61 23,61
Junc J13 19,6 11,13 45,87 26,27
Junc J14 19,1 0 51 31,9
Junc J15 20 20 43,36 23,36
Junc J16 22 12,6 41,7 19,7
Junc JP 23 0 74,38 51,38
Resvr R1 23 -215,23 23 0
Sumber : Program Epanet
V - 10
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
Unit
Flow Velocity
Pipe ID Length (m) Diameter (mm) Roughness Headloss
(LPS) (m/s)
(m/km)
Kehilangan
Panjang D hitungan D terpakai Kekasaran Debit Kecepatan
Nama Pipa tekan
Pipa (m) (mm) (mm) pipa (L/detik) (m/detik)
(m/km)
1 2 3 4 5 6 7 8
Pipe PP 1482,27 570 630 120 215,23 0,84 1,35
Pipe P2 861,22 407 450 120 79,95 0,61 1,11
Pipe P3 1866,95 361,8 400 120 61,29 0,6 1,21
Pipe P4 922,92 203,4 225 120 -20,54 0,63 2,64
Pipe P5 1758,96 570 630 120 -117,98 0,46 0,44
Pipe P6 1125,59 407 450 120 66,32 0,51 0,79
Pipe P7 1004,47 321,2 355 120 46,72 0,58 1,31
Pipe P8 1278,36 253,2 280 120 28,47 0,57 1,66
Pipe P9 806,14 144,6 160 120 10,03 0,61 3,68
Pipe P10 973,21 81,4 90 120 -3,31 0,64 7,79
Pipe P11 1819,54 407 450 120 -82,55 0,63 1,18
Pipe P12 893,99 321,2 355 120 38,89 0,48 0,93
Pipe P13 2306,73 253,2 280 120 27,01 0,54 1,51
Pipe P14 2000,15 203,4 225 120 15,38 0,47 1,54
Pipe P15 1266,34 144,6 160 120 -6,79 0,41 1,79
Pipe P16 2879,65 285 315 120 -40,35 0,63 1,78
Pipe P17 1359,1 226,2 250 120 22,42 0,56 1,85
Pipe P18 1492,92 180,8 200 120 10,18 0,4 1,28
Pipe P19 1006,62 99,4 110 120 -2,42 0,31 1,65
Pipe P20 140,69 407 450 120 79,24 0,61 1,1
Sumber : Program Epanet
Dari hasil analisa yang telah dilakukan, perhitungan baik dengan menggunakan metode hardy
cross maupun dengan program epanet hasilnya sama. Jadi, dapat digunakan salah satu metode
tersebut. Dalam hal ini, digunakan hasil analisa dengan program epanet dengan dimensi pipa yang
telah didapatkan sebelumnya.
VI.2 Reservoir
V - 11
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
Daerah pelayanan
Jarak (m)
V - 12
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
Tabel 6.5 Kebutuhan Air Per Hari Kota Mojokerto Tahun 2021
Kumulatif
Suplai PDAM Pemompaan
Waktu (jam) Pemakaian Selisih (%) Kumulatif (%)
(%) (%)
Air (%)
1 2 3 4 5 6
00.00-01.00 4,167 4,167 0,5 -3,667 -3,667
01.00-02.00 4,167 8,334 1 -3,167 -6,834
02.00-03.00 4,167 12,501 1 -3,167 -10,001
03.00-04.00 4,167 16,668 2 -2,167 -12,168
04.00-05.00 4,167 20,835 5 0,833 -11,335
05.00-06.00 4,167 25,002 8 3,833 -7,502
06.00-07.00 4,167 29,169 10 5,833 -1,669
07.00-08.00 4,167 33,336 5 0,833 -0,836
08.00-09.00 4,167 37,503 4 -0,167 -1,003
09.00-10.00 4,167 41,67 3 -1,167 -2,17
10.00-11.00 4,167 45,837 3 -1,167 -3,337
11.00-12.00 4,167 50,004 5 0,833 -2,504
12.00-13.00 4,167 54,171 7 2,833 0,329
13.00-14.00 4,167 58,338 4 -0,167 0,162
14.00-15.00 4,167 62,505 3 -1,167 -1,005
15.00-16.00 4,167 66,672 5 0,833 -0,172
16.00-17.00 4,167 70,839 10 5,833 5,661
17.00-18.00 4,167 75,006 8 3,833 9,494
18.00-19.00 4,167 79,173 5 0,833 10,327
19.00-20.00 4,167 83,34 4 -0,167 10,16
20.00-21.00 4,167 87,507 3 -1,167 8,993
21.00-22.00 4,167 91,674 2 -2,167 6,826
22.00-23.00 4,167 95,841 1 -3,167 3,659
23.00-24.00 4,167 100,008 0,5 -3,667 -0,008
100 100
Sumber: Hasil Perhitungan
Dengan demikian, maka kapasitas reservoir adalah:
Kapasitas reservoir = Pengisian maks – Pengosongan maks
= 10,327 % - (-12,168 %)
= 22,495 %
= 23 %
Dengan demikian kapasitas reservoir adalah 23% dari Q produksi PDAM Kota Mojokerto yaitu
sama dengan Qrata-rata harian pada tahun 2021 yaitu 224,7 L/detik.
Kapasitas reservoir = 23 % x 224,7 L/detik x 86.400 / 1.000 m3/hari
= 4.465.2384 m3
= 4.466 m3
Dalam perencanaan ground reservoir ini, diupayakan rancangan tidak mengalami over
design sehingga nantinya mempunyai dimensi yang sesuai. Direncanakan 2 buah ground reservoir
dengan volume yang sama, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi bila salah satu harus dibersihkan
atau dalam perawatan. Dan juga dapat digunakan untuk menampung kebutuhan konsumsi air
selama 10 tahun yaitu tahun 2021. Sehingga volume tiap ground reservoir tersebut adalah :
V - 13
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
VI.3 Pompa
Pada perencanaan ini, pompa diperlukan untuk menaikkan air dari ground reservoir dengan
waktu pemompaan 24 jam. Dengan perhitungan epanet didapatkan dengan perhitungan bahwa
perencanaan ini membutuhkan 2 pompa yang dipasang paralel. Debit dan head masing-masing
pompa adalah sebagai berikut.
Head pompa sesuai dengan perhitungan pada program epanet, yaitu 50 m.
224,7
Debit pompa = =112,35 L/ detik.
2
Berdasarkan perhitungan diatas, maka dipilih pompa yang sesuai dengan kriteria tersebut
yaitu pompa Grundfos 1.450 RPM 200 x 150 -500 sebanyak 2 buah.
V - 14
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
V - 15
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
17,3
=
0,25 x3.14 x0,14 2
Vcek = 1,12 m/dtk (memenuhi)
Perhitungan selanjutnya untuk tiap node dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 6.6 Perhitungan Diameter Pipa Tapping
V - 16
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
BAB VI
DETAIL JUNCTION
VI.1 Simbol yang Digunakan
Aksesoris yang digunakan pada gambar detail junction umumnya digambarkan dengan
simbol-simbol tertentu. Simbol dari detail junction yang digunakan dalam perencanaan ini dapat
dilihat pada tabel dibawah.
Tabel. 7.1 Simbol Detail Junction
No Nama Fungsi
VI - 1
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
VI - 2
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
VI - 3
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
VI - 4
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
VI - 5
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
VI - 6
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
VI - 7
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
VI - 8
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
VI - 9
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
BAB VI
BILL OF QUANTITY DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA
VII.1 Perpipaan
Dalam perhitungan kebutuhan perpipaan, setelah dihitung panjang total selanjutnya
disesuaikan dengan ukuran panjang pipa di lapangan.
Contoh perhitungan:
Pipa a1-A1 dengan diameter 630 mm.
Panjang = 1.480 m
Panjang pipa per batang =6m
Jumlah batang = 1.480 / 6 batang
= 247 batang
Harga satuan = Rp 2.763.580,-/batang
Harga total = Rp 2.763.580 x 543
= Rp 1.501.545.133
Perhitungan selengkapnya terdapat pada tabel 7.1 berikut ini.
Tabel 7.1 Perhitungan BOQ dan RAB Perpipaan
Satuan Jumlah
Panjang
No Uraian Kegiatan Material Batang Batang Harga Satuan Harga Total
(m)
(m) (buah)
Perpipaan
VII - 1
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
VII.2 Aksesoris
Perhitungan kebutuhan aksesoris dalam perencanaan sistem distribusi air minum ini
mencakup semua aksesoris yang digunakan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table 7.2
berikut ini.
Tabel 7.2 Kebutuhan Aksesoris
Jumlah
No Uraian Kegiatan Material Satuan Harga Satuan Harga Total
(buah)
VII - 2
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
VII - 3
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
Giboult Joint
1 Diameter Ø 630 mm PVC Buah 3 Rp 1.650.000,00 Rp 4.950.000,00
2 Diameter Ø 450 mm PVC Buah 6 Rp 1.525.000,00 Rp 9.150.000,00
3 Diameter Ø 400 mm PVC Buah 4 Rp 1.400.000,00 Rp 5.600.000,00
4 Diameter Ø 315 mm PVC Buah 1 Rp 1.275.000,00 Rp 1.275.000,00
5 Diameter Ø 355 mm PVC Buah 3 Rp 1.150.000,00 Rp 3.450.000,00
6 Diameter Ø 280 mm PVC Buah 6 Rp 1.025.000,00 Rp 6.150.000,00
7 Diameter Ø 250 mm PVC Buah 2 Rp 900.000,00 Rp 1.800.000,00
8 Diameter Ø 225 mm PVC Buah 4 Rp 775.000,00 Rp 3.100.000,00
9 Diameter Ø 200 mm PVC Buah 2 Rp 650.000,00 Rp 1.300.000,00
10 Diameter Ø 160 mm PVC Buah 4 Rp 525.000,00 Rp 2.100.000,00
11 Diameter Ø 140 mm PVC Buah 18 Rp 400.000,00 Rp 7.200.000,00
12 Diameter Ø 125 mm PVC Buah 6 Rp 275.000,00 Rp 1.650.000,00
13 Diameter Ø 110 mm PVC Buah 19 Rp 150.000,00 Rp 2.850.000,00
14 Diameter Ø 90 mm PVC Buah 2 Rp 75.000,00 Rp 150.000,00
Jumlah Rp 50.725.000,00
Meter Air
11 Diameter Ø 140 mm PVC Buah 6 Rp 2.600.000,00 Rp 15.600.000,00
12 Diameter Ø 125 mm PVC Buah 2 Rp 2.450.000,00 Rp 4.900.000,00
13 Diameter Ø 90 mm PVC Buah 6 Rp 2.300.000,00 Rp 13.800.000,00
Jumlah Rp 34.300.000,00
Flange with thrust
11 Diameter Ø 140 mm PVC Buah 12 Rp 1.100.000,00 Rp 13.200.000,00
12 Diameter Ø 125 mm PVC Buah 4 Rp 1.000.000,00 Rp 4.000.000,00
13 Diameter Ø 90 mm PVC Buah 12 Rp 800.000,00 Rp 9.600.000,00
Jumlah Rp 26.800.000,00
B
B
VII - 4
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
L pipa
Gambar 7.3 Potongan B-B galian tanah
Tabel 7.3 Standar Urugan yang Diperkenankan
Diameter Abcd W A b C
(mm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm)
50-100 100-115 55-60 65-75 15 15
150-200 120-125 65-70 75 15 15
250-300 130-135 75-80 75 15 15
350-400 140-150 85-95 75 15 15
500-600 160-170 100-110 75 15 15
600-700 180-190 120-130 75 15 15
700-900 190-200 140-150 75 15 15
Sumber : Departemen Pekerjaan Umum
Adapun contoh dari perhitungan untuk penggalian pipa dengan diameter 630 mm dapat dilihat
sebagai berikut:
Lebar = 0,12 m
Kedalaman = 1,8 m
Luas galian = lebar x kedalaman
= 1,2 x 1,8 = 2,16 m2
VII - 5
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
VII - 6
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
2 140 mm 115 60 75 40 14
3 160 mm 120 65 75 45 16
4 200 mm 125 70 75 50 20
6 250 mm 130 75 75 55 25
7 280 mm 135 80 75 60 28
9 400 mm 150 95 75 75 40
10 450 mm 150 95 75 75 45
Untuk perhitungan lebih detail dan lengkap tentang penggalian pipa, terdapat pada tabel di
bawah ini.
VII - 7
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
VII - 8
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
630 1,2 1,8 2,16 2,16 Rp 37.540,80 0,75 1,2 0,90 0,90 Rp 6.242,40
450 1 1,6 1,60 1,60 Rp 27.808,00 0,75 1 0,75 0,75 Rp 5.202,00
400 0,85 1,4 1,19 1,19 Rp 20.682,20 0,75 0,85 0,64 0,64 Rp 4.421,70
355 0,85 1,4 1,19 1,19 Rp 20.682,20 0,75 0,85 0,64 0,64 Rp 4.421,70
315 0,8 1,35 1,08 1,08 Rp 18.770,40 0,75 0,8 0,60 0,60 Rp 4.161,60
280 0,75 1,3 0,98 0,98 Rp 16.945,50 0,75 0,75 0,56 0,56 Rp 3.901,50
Tanah
250 - 0,75 1,3 0,98 0,98 Rp 17.380,00 Rp 16.945,50 0,75 0,75 0,56 0,56 Rp 6.936,00 Rp 3.901,50
Existing
225 0,7 1,25 0,88 0,88 Rp 15.207,50 0,75 0,7 0,53 0,53 Rp 3.641,40
200 0,65 1,2 0,78 0,78 Rp 13.556,40 0,75 0,65 0,49 0,49 Rp 3.381,30
160 0,65 1,2 0,78 0,78 Rp 13.556,40 0,75 0,65 0,49 0,49 Rp 3.381,30
140 0,6 1,15 0,69 0,69 Rp 11.992,20 0,75 0,6 0,45 0,45 Rp 3.121,20
110 0,6 1,15 0,69 0,69 Rp 11.992,20 0,75 0,6 0,45 0,45 Rp 3.121,20
90 0,55 1 0,55 0,55 Rp 9.559,00 0,75 0,55 0,41 0,41 Rp 2.861,10
Jumlah RAB Penggalian Tanah Rp 235.238,30 Jumlah RAB Urugan Tanah Rp 51.759,90
Uraian Kegiatan
630 1,05 1,2 1,26 1,26 0,312 1,138 Rp 110.340,75 1,138 Rp 8.661,09
450 1,05 1 1,05 1,05 0,159 1,069 Rp 103.663,30 1,069 Rp 8.136,95
400 1,05 0,85 0,89 0,89 0,126 0,920 Rp 89.221,15 0,920 Rp 7.003,33
355 1,05 0,85 0,89 0,89 0,099 0,952 Rp 92.323,98 0,952 Rp 7.246,88
315 1,05 0,8 0,84 0,84 0,078 0,915 Rp 88.663,69 0,915 Rp 6.959,57
280 1,05 0,75 0,79 0,79 0,062 0,871 Rp 84.457,72 0,871 Rp 6.629,43
250 Pasir 1,05 0,75 0,79 0,79 0,049 0,886 Rp 96.950,00 Rp 85.909,82 Sisa Tanah 0,886 Rp 7.610,00 Rp 6.743,41
225 1,05 0,7 0,74 0,74 0,040 0,834 Rp 80.886,48 0,834 Rp 6.349,11
200 1,05 0,65 0,68 0,68 0,031 0,781 Rp 75.748,97 0,781 Rp 5.945,85
160 1,05 0,65 0,68 0,68 0,020 0,795 Rp 77.064,08 0,795 Rp 6.049,07
140 1,05 0,6 0,63 0,63 0,015 0,738 Rp 71.504,19 0,738 Rp 5.612,66
110 1,05 0,6 0,63 0,63 0,009 0,745 Rp 72.189,14 0,745 Rp 5.666,42
90 1,05 0,55 0,58 0,58 0,006 0,685 Rp 66.446,60 0,685 Rp 5.215,66
Jumlah RAB Urugan Pasir Rp1.098.419,88 Jumlah RAB Tanah yang Dibuang Rp 86.219,45
Jumlah RAB Penggalian Pipa = Rp. 235.238,30 + Rp. 51.759,90 + Rp. 886.228,68 + Rp. 69.563,69 = Rp 1.471.637,52
VII - 9
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
VII - 10
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
0
Gambar 7.5 Trust Block untuk Bend 90
Tabel 7.7 Dimensi A,B,C,D pada trust block bend 900
VII - 11
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
VII - 12
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
a c a
D1 D2 D1
c a
a
a D1 a b b
VII - 13
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
2 2
= [((2x0,1) + 0,25 ) x (2x0,12)] - [(¼ x π x 0,25 x 0,2) + (¼ x π x 0,16 x
0,2)]
= 0,18 – (0,010 + 0,004)
= 0,166 m3
Karena ada 4 reduser, maka volume total = 1 x 0,166 m3
= 0,66 m3
Untuk perhitungan trust blok pada bend, tee dan reducer untuk diameter yang lainnya dapat dilihat
selengkapnya pada tabel –tabel berikut ini :
VII - 14
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
VII - 15
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
Diameter Pipa
Jumlah
yang Digunakan A B C D A1 A2 H Vol Beton (m3) Vol Beton Total (m3) Harga Satuan Harga Total RAB Trust Blok
Bend
(mm)
Diameter Pipa
Jumlah
yang Digunakan A B C D A1 A2 H Vol Beton (m3) Vol Beton Total (m3) Harga Satuan Harga Total RAB Trust Blok
Bend
(mm)
400 1 180 100 100 25 1,8 0,1 0,75 0,43 0,43 Rp 11.543,71
355 2 160 160 100 25 2,56 0,08875 0,75 0,63 1,26 Rp 33.365,05
280 1 130 130 80 25 1,69 0,07 0,55 0,41 0,41 Rp 11.025,58
225 2 105 105 80 25 1,1025 0,05625 0,55 0,27 0,54 Rp 14.388,16
Rp 26.580,00 Rp 163.686,47
140 12 70 70 60 25 0,49 0,035 0,35 0,12 1,45 Rp 38.459,18
125 4 70 70 60 25 0,49 0,03125 0,35 0,12 0,48 Rp 12.861,20
90 12 70 70 60 25 0,49 0,0225 0,35 0,12 1,46 Rp 38.819,11
110 1 70 70 60 25 0,49 0,0275 0,35 0,12 0,12 Rp 3.224,49
Tee All Flange
Diameter Pipa
yang Digunakan Jumlah Tee A B C D A1 A2 H Vol Beton (m3) Vol Beton Total (m3) Harga Satuan Harga Total RAB Trust Blok
(mm)
450 1 140 140 120 45 1,96 0,2025 0,75 0,85 0,85 Rp 22.492,90
400 8 120 120 120 45 1,44 0,18 0,75 0,62 4,96 Rp 131.781,60
315 4 100 100 100 40 1 0,126 0,6 0,38 1,54 Rp 40.871,74
225 2 80 80 80 30 0,64 0,0675 0,5 0,19 0,37 Rp 9.889,83
280 4 100 100 100 40 1 0,112 0,6 0,39 1,55 Rp 26.580,00 Rp 41.219,35 Rp 293.361,32
200 1 80 80 80 30 0,64 0,06 0,5 0,19 0,19 Rp 4.978,17
140 13 60 60 60 25 0,36 0,05 0,35 0,09 0,09 Rp 2.287,87
125 4 60 60 60 25 0,36 0,035 0,35 0,09 1,14 Rp 30.434,06
100 13 60 60 60 25 0,36 0,03125 0,35 0,09 0,35 Rp 9.405,79
VII - 16
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
Reducer
Diameter Vol
Vol
Pipa yang Jumlah D1 D2 Beton
a (cm) b (cm) Beton Harga Satuan Harga Total RAB Trust Blok
Digunakan Bend (mm) (mm) Total
(m3)
(mm) (m3)
VII.5 Reservoir
VII - 17
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
b
A
0,2 m
16. 8 m
0,25 m
b
0,25 m 0,25 m
Gambar 7.9 Potongan A-A Ground Reservoir
0,2 m
16. 8 m
0,25 m
b
0,25 m 0,25 m
Gambar 7.10 Potongan B-B Ground Reservoir dan Elevated
VII - 18
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
1m 0,2 m
H 16. 8 m
0,25 m
Lantai kerja 0,05 m
Urugan pasir 45 0 0,10 m
VII - 19
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
VII - 20
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
1. Luas keramik untuk lantai adalah luas lantai ground reservoir dan elevated bagian
dalam, yakni:
= 2 x (21 x 21)
= 882 m2
2. Luas keramik untuk dinding adalah luas dinding reservoir bagian dalam, yakni:
= 3 x (5,3 x 5,3)
= 84,27 m2
Rincian selengkapnya ada di tabel 7.11 berikut.
VII - 21
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
VII - 22
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
VII - 23
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
G Overflow
1 Pipa overflow Ø 200 mm PVC m 15 Rp 120.170,00 Rp 1.802.550,00
o
2 Bend flanges 90 Ø 200 mm PVC buah 3
Total Rencana Anggaran Biaya Reservoir Rp 2.400.180.266,53
Sumber: Hasil Perhitungan
VII - 24
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
VII - 25
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Kota Mojokerto
VII.6 Pompa
Pompa yang digunakan yaitu sebagai berikut:
Tabel 7.12 BOQ dan RAB Pompa
Jumlah
Spesifikasi Pompa Harga Satuan Harga Total
(buah)
1 Perpipaan Rp 4.100.265.352,50
2 Aksesoris Rp 526.875.000,00
3 Penanaman Pipa Rp 166.978.833,33
4 Penggalian Tanah Rp 1.471.637,52
5 Pembuatan Reservoir Rp 2.400.180.266,53
6 Pengadaan Pompa Rp 801.102.000,00
Total rencana anggaran biaya Rp 7.996.873.089,89
VII - 26