Anda di halaman 1dari 27

Mata Kuliah : Teori Perencanaan Wilayah dan Kota

Dosen : Prof. Dr. Ir. H. Tommy S.S. Eisenring, M.Si

PROBLEM SET

Oleh

FATHURRAHMAN
MPW 4616102017

PROGRAM MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


PASCASARJANA
UNIVERSITAS BOSOWA MAKASSAR
2017

0
1. Technocratic Planning mengalami kejayaannya diantara masa Revolusi
Industri di akhir abad XIX dan dekade 1930-an. Sejak dekade 1930-an itu
Technocratic Planning kehilangan popularitasnya. Jelaskan apa yang
terjadi dan mengapa demikian.
Jawaban :
Technocratic Planning mengalami kehilangan popularitas terjadi
dikarenakan pada tahun 1930 diangkatnya sebuah isu “New Deal
(Kesepakatan Baru)” oleh Presiden Amerika Serikat Roosevelt yang
menganjurkan metode yang lebih demokratis sedangkan model
Technocratic Planning ini dinilai dan diinterpretasikan sebagai non
demokratis. Dikatakan non demokratis dikarenakan pada Technocratic
Planning hanya ilmuan dan para teknokrat yang dapat membuat
perencanaan yang terbaik dan terkoordinasi.

2. Jelaskan kronologi munculnya masing-masing dari 4 (empat) paradigma/


model utama Perencanaan. Gambarkan sebagai sebuah lintasan sejarah.
Jawaban :
Pada suatu Perencanaan ada yang dinamakan paradigma. Pada
awalnya ada empat paradigma yang dikenal yaitu authoritarian planning,
romantic planning, technocratic planning dan pragmatic planning.
Paradigma ini awalnya hanya satu tetapi seiring dengan berkembangnya
zaman dan pemahaman akan planning sendiri maka terganti dengan
paradigma baru. Paradigma pertama yang dikenal oleh masyarakat yaitu
Authoritarian Planning (Perencanaan Otoritarian) yang dipertama
dikenalkan di Eropa sebelum masa Revolusi industry dimana pada
paradigma ini perencanaan hanya tunduk kepada otoritas (pemerintah atau
badan pemerintahan). Paradigma berikutnya yang dikenal yaitu Romantic
Planning yang lahir pada gerakan pembaharuan (akhir abad XIX) di Eropa
yang mendapatkan kekuatan dari reaksi social terhadap Revolusi Industri.
Romantic Planning ini berkembang sejajar dengan Romanism dalam seni
dan intelektualitas sebagai reaksi terhadap norma-norma politik dan social
aristokrat. Romantic Paradigma berikutnya yaitu Technocratic Planning
yang lahir pada abad ke XX yang mengusulkan penggantian otoritas para

1
politikus dan aristokrat dengan otoritas pada ilmuan dan teknokrat terutama
dana mereka yang memiliki keahlian dalam berkoordinasi. Paradigma ini
tetap eksis sampai pada tahun 1930. Adapun pada tahun 1930 setelah
paradigm Technoratic Planning kehilangan masa popularitasnya
dikarenakan paradigm ini diinterpretasikan sebagai non-demokratis, maka
diperkenalkan lagi paradigm baru yang dikenal dengan Pragmatic Planning
dimana paradigm ini dinilai lebih tepat untuk memenuhi anjuran metode
perencanaan yang lebih demokratis.

3. Terdapat perbedaan persepsi antara ‘Technocratic Planning’ dan ‘Pragmatic


Planning’ mengenai “pengetahuan teknologi dan teknis”, jelaskan!.
Jawaban :
Pada Technocratic planning asumsi yang dikeluarkan bahwa hanya
ilmuan dan para teknokrat saja yang dapat membuat perencanaan terbaik
dan terkoordinasi sedangkan pada Pragmatic Planning bertolak pada
filsafat pragmatism yang berasumsi bahwa perencanaan adalah lebih untuk
menjawab sebuah fenomena social ketimbang sebagai sebuah introspeksi,
Perencanaan harus mempertimbangkan dampak yang mungkin terjadi atas
tindakan manusia serta dikarenakan masa depan merupakan sesuatu yang
tidak pasti maka tujuan perencanaan bisa saja berubah.

4. Jelaskan bagaimana filsafat Teosentrisme mendasari terbentuknya model/


paradigma Authoritarian Planning.
Jawaban :
Filsafat teosentrisme mendasari terbentuknya model/paradigm
Authoritarian Planning dikarenakan mempunyai filsafat yang tunduk kepada
semua otoritas

5. Jelaskan, dengan disertai contoh, salah satu dari kritikan yang dilontarkan
oleh ‘Incrementalism’ terhadap ‘Synoptic Rationalism’.
Jawaban :
Kritikan yang dilontarkan oleh Incrementalism terhadap Synoptic
Rationalism salah satunya yaitu dianggap kurang sensitive terhadap
kapabilitas kinerja kelembagaan. Dikatakan kurang kapabilitas dikarenakan

2
gagal mengapresiasi batas-batas kognitif dari para pengambil kebijakan
yang tidak dapat mengoptimalkan melainkan hanya memiliki pilihan oleh
aproksimasi yang berurutan. Contohnya yaitu kurangnya kepastian
kebijakan karena memiliki beberapa alternatife kebijakan yang tidak pasti.

6. Terdapat 5 buah teori utama/mayor Perencanaan yang dikenal dengan


singkat “SITAR”. Jelaskan secara singkat masing-masing dari 5 teori
tersebut.
Jawaban :
Teori Mayor Perencanaan atau yang lebih dikenal dengan istilah SITAR
terdiri dari :
a. Synoptic Rationalism, dimana teori ini melihat masalah dari sudut
pandang sistem menggunakan model konseptual atau matematis yang
berkaitan dengan tujuan akhir yang diinginkan, sumber-sumber dan
kendala-kendala. Sudut pandang sistem menggunakan model
konseptual atau matematis yang berkaita dengan tujuan akhir yang
diinginkan sedangkan sumber-sumber dan kendala-kendala dengan
menaruh kepercayaan yang tinggi pada angka-angka dan analisis-
analisis kuantitatif.
b. Incrementalism Theory, dimana merupakan respon praktis terhadap
Rasionalism. Perencanaan bagi inkrementalism terlihat lebih sebagai
sebuah kombinasi antara institusi dan pengalaman, ketimbang sebagai
saintifik.
c. Transactive Planning Theory, dimana juga menganggap perencanaan
sebagai fungsi desentralisasi yang didasarkan pada kontak-kontak
face-to-face (tatap muka), dialog inter-personal dan saling belajar.
d. Advocacy Planning Theory, dimana tidak menggunakan Tujuan dan
juga menggunakan pandangan yang non-politis. Perencanaan menjadi
semacam pengacara yang mendukung dan mengadvokasi kepentingan
klien atau kelompok tertentu yang biasanya kaum miskin atau yang
tertindas.

3
e. Radical Planning merupakan perencanaan yang bertentangan dengan
birokrasi yang bersifat hirarkis, perencanaan yang terpusat dan
pendominasian oleh perencana profesional

7. Sebutkan dan jelaskan suatu perbedaan yang paling prinsipil antara


“Comprehensive Planning” dan “Methodism Planning”.
Jawaban :
Comprehensive Planning merupakan perencanaan komprehensif yang
biasanya mencakup satu saerah dengan geografis yang luas dengan
berbagai topik dan mencakup horizon waktu jangka panjang sedangkan
Methodism Planning merujuk pada situasi-situasi dimana teknik-teknik
perencanaan yang akan digunakan sudah diketahui, akan tetapi akhir yang
diinginkan belum diketahui.

8. Setiap Rencana adalah unik (tidak pernah ada suatu Rencana yang benar-
benar sama dengan yang lainnya), jelaskan mengapa demikian.
Jawaban :
Rencana itu unik dan tidak pernah ada yang benar-benar sama dengan
lainnya dikarenakan rencana merupakan patokan seseorang untuk
menpermudah mengejar tercapainya yang akan dicapai. Rencana setiap
orang berbeda-beda dikarenakan rencana yang akan dicapai atau dikejar
juga berbeda-beda.

9. Kemukakan pandangan anda tentang mengapa “rencana” diperlukan orang


dalam setiap tindakannya..
Jawaban :
Rencana diperlukan oleh setiap orang dalam tindakannya dikarenakan
apabila tidak adanya rencana maka tujuan yang akan dicapai akan
mendapat resiko dan banyaknya kegagalan dikarenakan tidak terstruktur.

10. Berikan 2 (dua) contoh dan jelaskan, pada kondisi-kondisi yang bagaimana
Perencanaaan dengan pendekatan Teori Kontijensi efektif digunakan.
Jawaban :

4
Perencanaan dengan pendekatan teori kontijensi merupakan
perencanaan yang digunakan untuk situasi-situasi tertentu dimana segala
sesuatu terjadi diluar dugaan. Pada kondisi inilah maka sangat
diperlukannya perencanaan dengan teori kontijensi. Adapun contoh
penggunaan teori kontijensi dalam perencanaan yaitu :
a. Teori Kontijensi pada Indonesia utamanya sering digunakan pada saat
mengevakuasi korban bencana banjir atau tsunami yang terjadi
dikarenakan biasanya terjadi perbedaan rencana pada saat brifing dan
persiapan turun ke lokasi evakuasi dan pada saat sudah dilokasi.
b. Selain pada saat terjadi bencana banjir atau tsunami teori kontijensi
juga sering digunakan pada saat melakukan perencanaan infrastruktur
seperti jalan raya maupun rel kereta, dimana biasanya terjadi
perbedaan pada saat survey lokasi untuk perencanaan dan pada saat
akan dilakukannya eksekusi lahan.

11. Terdapat kesamaan antara ‘Critical Theory’ dan ‘Phenomenology’ ketika


keduanya dihubungkan dengan ‘Perencanaan’. Jelaskan.
Jawaban :
Kesamaan dari pada Chritical Theory dengan Phenomenology dalam
perencanaan yaitu sama-sama melakukan pendekatan untuk
menginterpretasikan tindakan atau perencanaan yang akan dilakukan.
Pada critical theory dilakukan dengan dua pendekatan dimana perlunya
diarahkan pada totalitas masyarakat dan perlunya ditingkatkan melalui
pengintegrasian semua ilmu-ilmu sosial. Adapun pada Phenomenology
dilakukan untuk mengetahui bagaimana suatu tindakan manusia bermakna
pada komunikasi inter-subjektif antara individu dengan kehidupan sosial

12. Baik ‘Parcipatory Planning’ maupun ‘Social Mobility’ keduanya


menganjurkan keterlibatan partisipasi masyarakat. Namun terdapat
perbedaan yang prinsipil di antara keduanya. Jelaskan perbedaan tersebut.
Jawaban :
Perbedaan antara parcipatory planning dengan social mobility terdapat
pada sistem kerja perencanaan itu sendiri dimana pada participatory

5
planning menekankan pada keterlibatan dari semua komponen masyarakat
strategis atau dalam proses perencaan pada tingkat komunitas baik di
perkotaan maupun di pedesaan sedangkan pada Social Mobility melibatkan
partisipasi masyarakat melalui upaya self-reliance (rasa percaya diri) atau
dengan kata lain pada social mobility akan mencapai suatu tujuan dari
suatu pembangunan tertentu, dibutuhkan gerakan yang melibatkan semua
segmen dalam masyarakat seperti pengambil kebijakan, pemimpin opini,
birokrat, kelompok professional, asosiasi keagamaan, komersil dan industri
serta para individu.

13. Berikan sebuah contoh konkrit di mana Pemerintah atau organisasi apa saja
melakukan perencanaan dengan pendekatan teori “Social Mobilization”?
Jawaban :
Contoh konkrit dari penggunaan teori Social Mobilization yaitu pada
kepengurusan suatu presiden dimana sangat dibutuhkan DPR, MPR, MK,
MA, dll untuk menjalankan fungsi dan tujuannya masing-masing. Contoh
kecil lainnya dari penggunaan teori ini yaitu pada kepengurusan himpunan
jurusan di kampus dimana ketua himpunan tidak dapat bergerak tanpa
adanya pengurus-pengurus yang membantu seperti sekertaris, bendahara,
wakil ketua, ketua-ketua bidang serta anggota-anggota lainnya.

14. Jelaskan perbedaan model perencanaan Authoritarian Planning di masa


kekuasaan aristokrat di Eropa, dan pada masa kini di Asia, seperti
Singapura dan Hongkong.
Jawaban :
Pada masa aristokrat di Eropa model authoritarian planning dipegang
langsung oleh otoritas atau raja dan para autokratik sedangkan pada masa
sekarang model Authoritarian planning yang digunakan oleh Singapura dan
Hongkong hanya dikendalikan dan dikoordinasi penuh saja oleh otoritas
pembangunan. Dimana perbedaan apabila dipegang langsung oleh otoritas
berarti tidak ada yang bisa merencanakan sedangkan apabila dikendalikan
dan dikoordinasikan berarti semua bisa merencanakan hanya setelah
direncanakan dikembalikan untuk disepakati oleh otoritas pembangunan.

6
15. Kemukakan definisi “Perencanaan”, menurut apa yang anda ketahui.
Jawaban :
Perencanaan adalah sebuah cara untuk mempersiapkan kehidupan
atau sebagai patokan hidup sehingga kita dapat mengatur waktu kita
sehingga dapat menyelesaikan tujuan kita sesuai dengan rencana.

16. Perencanaan pada dasarnya adalah kegiatan preskritif, bukan deskriptif.


Mengapa? jelaskan!
Jawaban :
Dari segi ketetapan atau keluwesan, perencanaan bersifat preskriptif
dikarenakan perencanaan tidak bisa lepas daripada petunjuk-petunjuk atau
ketentuan-ketentuan resmi yang berlaku pada suatu daerah atau kawasan.

17. Sinoptyc Rationalism adalah teori perencanaan yang paling populer di Dunia
sejak akhir Abad XIX dan awal abad XX bahkan sampai hari ini. Mengacu
pada paradigma/model Perencanaan yang mana Sinoptyc Rationalism
muncul sebagai teori perencanaan? jelaskan.
Jawaban :
Syniptyc Rationalism menjadi popular dikarenakan adanya tradisi yang
dominan dan diketahui teori ini merupaka titik tolak bagi modifikasi yang
menghasilkan pendekatan-pendekatan perencanaan lainnya. Selain itu
teori ini juga melihat masalah dari sudut pandang system dengan
menggunakan model konseptual atau matematis yang berkaitan dengan
tujuan kahir yang diinginkan, sumber-sumber dan kendala-kendala dengan
menaruh kepercayaan yang tinggi pada angka-angka dan analisis-analisis
kuantitatif.

18. Dalam kegiatan Perencanaan Advocacy, keputusan hanya bisa diambil


setelah terdapat kesepakatan melalui perdebatan antara Perencana
Advokasi dan para Pengambil kebijakan. Mengapa? Jelaskan.
Jawaban :
Keputusan tersebut diambil setelah melalui perdebatan antara
perencana advokasi dan para pengambil kebijakan dikarenakan pada
perencanaan advocacy ini mementingkan klien atau kelompok tertentu.

7
19. Bagi Radical Planning, perencanaan akan menjadi paling efektif bila
dilakukan oleh sebuah komite perencanaan non-profesional. Mengapa
demikian?, jelaskan dengan argumentasi anda sendiri.
Jawaban :
Radical Planning menjadi efektif apabila dilakukan oleh komite
perencanaan non-profesional karena dapat ditekankan pada peningkatan
kemampuan pribadi masing-masing personal yang akan merencanakan
tanpa melibatkan pihak luar atau instansi pemerintahan.

20. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “Konstruksi Sosial” dalam pendekatan
Fenomenologi pada ‘perencanaan’.
Jawaban :
Konstruksi Sosial dalam fenomenologi dimaksudkan sehingga dalam
menginterpretasikan suatu konstruksi dapat dikembalikan ke makna-makna
lainnya. Selain itu juga dimaksudkan sehingga tindakan manusia dapat
bermakna pada komunikasi inter-subyektif antara individu dengan dunia
kehidupan social.

21. Dalam ‘Social Learning Theory’, Albert Bandura mengungkapkan 4 (empat)


tahap ‘pembelajaran sosial’, Jelaskan masing-masing dari keempat tahap
tersebut secara kronologis.
Jawaban :
Social Learning Theory adalah teori perencanaan yang berkeyakinan
bahwa untuk merubah orang ke 2 menuju pada suatu akhir yang diinginkan,
orang-orang tersebut harus diberi motivasi melalui pembelanjaan sehingga
ia masuk ke dalam perilaku yang diinginkan tersebut. Adapun berdasarkan
Albert Bandura mengemukakan 4 tahap yaitu :
a. Closed Contact, dimana tahap ini bertujuan sehingga kita bisa dekat
dengan orang yang akan kita layani nantinya pada saat dimulainya
perencanaan tersebut.
b. Imitation of Superiors, pada tahap ini kita dianjurkan untuk meniru
orang-orang yang sukses dalam merencanakan suatu proses

8
perencanaan sehingga kita juga bisa sukses merencanakan wilayah
tersebut juga.
c. Understanding of Concepts, dimana pada tahap ini diperlukan pula
pemahanan terhadap konsep-konsep perencanaan yang akan kita
laksanakan dilapangan nantinya pada saat perencanaan akan
dilakukan.
d. Role model behavior, dimana tahap ini juga sangat penting yaitu kita
diharuskan memerankan perilaku orang yang sudah sukses dalam
merencanakan sehingga kita juga yang akan merencanakan nantinya
bisa sukses merencanakan.

22. Jelaskan pengertian dari konsep-konsep berikut:


a. Campact Walkable
b. Green Building
c. Brownfield Land
d. Compact Land Use
e. Mix-use Development
f. Garden City.
Jawaban :
a. Konsep Compact Walkable ini berorientasi pada pertumbuhan di pusat-
pusat perkotaan dengan ruang-ruang pejalan kaki yang terpadu untuk
menghindari kesemerawutan.
b. Konsep Green Building ini yaitu dengan membangun perkotaan dengan
tatanan/bangunan hijau dimana biasanya pada setiap depan rumah
diwajibkan ada satu tanaman hijau.
c. Konsep Brownfield Land ini yaitu dengan melakukan pembangunan
kembali lahan-lahan komersil atau industrial yang kurang dimanfaatkan
atau yang telah ditinggalkan
d. Konsep Compact Land Use ini yaitu dengan memanfaatkan atau
menganjurkan pertumbuhan tanah yang terpadu, berorientasi transit.
e. Konsep Mix-use Development ini yaitu dengan menyediakan ruang-
runag untuk pejalan kaki dan ramah-sepeda termasuk lingkungan dan
pembangunan campuran.

9
f. Konsep Garden City ini hampir sama dengan Green Building hanya
saja pada Garden City ini tanaman hijau direncanakan dan disediakan
oleh pemerintah setempat atau yang berwenang di tempat tersebut.

23. Jelaskan pengertian ‘Public’ (publik) dalam konteks ‘Public Open Space’
(Ruang Terbuka Umum/Publik).
Jawaban :
Publik dalam Ruang Terbuka Umum/Publik yaitu area terbuka umum
dan dapat digunakan secara umum tanpa adanya retribusi atau biaya
masuk. Biasanya publik ini merupakan taman yang ditanami oleh
tumbuhnya hijau baik secara alamiah maupun yang disengaja di ditanam
oleh pemerintah setempat.

24. Berikan sebuah contoh penerapan CPTED yang dilakukan dengan cara
memanipulasi lingkungan binaan.
Jawaban :
Penerapat Crime Prevention Through Environment Design (CPTED)
salah satunya yaitu perumahan yang ada di Makassar sendiri yaitu
Perumahan Bukit Baruga Antang dimana sudah dilakukan beberapa
manipulasi lingkungan alam untuk menghindari terjadinya perlakuan
criminal pada lokasi perumahan tersebut.

25. Perencanaan Kota Kuno di Cina mempertimbangkan hal-hal yang tidak


dipertimbangkan dalam perencanaan-perencanaan kota lainnya. Jelaskan
kekhususan tersebut.
Jawaban :
Kekhususan perencanaan pada kota kuno cina yang tidak
dipertimbangkan pada saat perencanaan yaitu pada setiap bangunan kota
kuno china di kelilingi dengan dinding/tembok dari tanah, pola kota adalah
persegi panjang, bangunan digunakan untuk politik dan keagamaan. Denah
tersebut inilah dibangun secara simetris. Kekhususan itu dimaksudkan
sehingga tatanan perkotaan tetap seperti kota kuno dari depan sehingga
menarik perhatian wisatawan.

10
26. Urban Sprawl adalah sebuah konsep pengembangan kota yang terjadi
secara ‘multifaces’ (dasa muka). Jelaskan pengertian ‘multi faces’ dalam
konteks Urban Sprawl.
Jawaban :
Multi Faces dalam konsep pengembangan kota secara urban sprawl
dimaksudkan untuk melakukan pembangunan yang mencakup keseluruhan
dengan penyebaran keluar dari sebuah kota termasuk daerah pinggiran
kota. Ini juga mencakup penyebaran secara spontan area perkotaan ke
pedesaan, segregasi dari penggunaan lahan seperti perumahan atau toko-
toko dan berbagai fitur desain yang mendorong ketergantungan mobil.

27. Jelaskan pengertian Geographyc Information System (GIS).


Jawaban :
Geographyc Information System atau dalam bahasa Indonesia Sistem
Indormasi Geografis adalah suatu sustem informasi khusus yang digunakan
untuk mengelola data yang memiliki informasi spasial (keruangan) yang
dalam arti sempit merupakan kemampuan untuk membangun, menyimpan,
mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis. Adapun
dengan GIS kita dapat melihat, memahami, bertanya, menterjemakan dan
menampilkan data dengan banyak cara seperti relationship, symbol-simbol
dan tren dalam bentuk peta, laporan atau grafik.

28. ‘Urban Village’ (Desa Perkotaan) mengadopsi teknik-teknik perencanaan


yang digagas oleh ‘Vancouverism’ dan “Transit Oriented Development
(TOD)’. Jelaskan salah satu dari teknik yang diadopsi tsb.
Jawaban :
Urban Village (Desa Perkotaan) dikatakan mengadopsi teknik dari
Transit Oriented Develompment dikarenakan pembangunan yang
digunakan pada sistem Urban Village ini ditekankan dengan desain
perkotaan khususnya pedestrian dan public space dengan penyediaan
transit publik yang memadai dan membentuk satu pusat pemberhentian.
Pada Urban Village ini juga menggunakan sistem zonasi dengan
penggunaan campuran (mixed use).

11
29. Menurut Teori ‘Artikulasi Spasial Perkotaan’, kota-kota besar di Indonesia
dan juga di Dunia Ketiga lainnya terdapat sedikitnya 2 (dua) macam
penguasaan tanah yang saling berkoeksistensi. Sebutkan keduanya dan
jelaskan
Jawaban :
Kota-kota besar di Indonesia dan juga di dunia ketiga lainnya memiliki
dua macam penguasaan tanah yang saling berkoeksistensi antara ruang-
ruang yaitu sektor kapitalis dan sektor pra kapitalis/non kapitalis. Dimana
dengan adanya kedua sektor ini maka akan mengakibatkan terjadinya
spekulasi tanah, semakin kayaknya kelompok elite pemilik lahan kota,
semakin meningkatnya praktik pertuantanahan di daerah-daerah
pedesaaan sekitar wilayah kota dan dengan demikian daerah-daerah
pedesaan semakin tergantung pada kota yang secara social dan ekonomi
lebih dominan. Oleh karena itu pula perluasan kota bergerak lebih jauh
melewati daerah pinggiran, tempat terjadinya pemecahan lahan dan
pengnambangan kota.

30. Penganut Teori ‘Artikulasi Moda Produksi’, berasumsi bahwa kemiskinan


perkotaan di kota-kota Dunia Ketiga terjadi karena terdapatnya eksploitasi
Buruh Murah. Jelaskan tentang asumsi tersebut.
Jawaban :
Asumsi dari pada teori artikulasi moda produksi ini yaitu bahwa
Koeksistensi dari kapitalis dan pra kapitalis tersebut menghasilkan problem
akses bagi kelompok masyarakat miskin yang masih tetap berada dalam
ranah moda produksi pra kapitalis. Adapun penanganan yang ditawarkan
pada teori ini dikenal dengan person in environment dan person in situation
yang dianologika sebagai strategi ikan kail memberikan keterampilan
memancing, menghilangkan dominasi kepemilikan kolam ikan oleh
kelompok elit dalam masyarakat dan mengupayakan perluasan akses
pemasaran bagi penjualan ikan.

31. Jelaskan perbedaan program Revitalisasi di kota-kota Amerika Serikat dan


kota-kota di Indonesia.

12
Jawaban :
Perbedaan yang signifikan program Revitalisasi antara Amerika Serikat
dengan Indonesia ini terlihat pada sistem pembangunan wilayah dimana
pada Negara Amerika Serikat pembangunannya menggantungkan pada
foreign capital (hutang luar negeri) sedangkan pada Indonesia sendiri justru
sangat sedikit menggunakan modal dari luar (utang luar negeri) untuk
pembangunan terutama yang terjadi pada awal pembangunan industri.

32. Urban and Regional Planning (URP) atau Perencanaan Wilayah dan Kota
(PWK) adalah proses dimana manusia berusaha menyederhanakan dan
merubah desain dan pembangunan lingkungan mereka. Jelaskan
pengertian “menyederhanakan dan merubah desain”, dalam konteks ini.
Jawaban :
Maksud daripada menyederhanakan dan merubah desain
pembangunan lingkungan pada Urban and Regional Planning yaitu kita
sebagai planner diwajibkan untuk membuat perencanaan wilayah dengan
membuat perencanaan sesederhana mungkin dengan merubah desain
perkotaan menjadi tertata sesuai dengan kebutuhan dengan
mngintegrasikan land use dan transportation planning yang dimana itu
sendiri bertujuan untuk memperbaiki lingkungan yang dibangun, ekonomi
dan social masyarakatnya.

33. Menurut Teori Artikulasi Spasial Perkotaan, kota-kota Dunia Ketiga ditandai
oleh terdapatnya 2 macam penguasaan tanah yang saling berkoeksistensi.
Sebutkan dan jelaskan dengan disertai contoh-contoh kedua macam
penguasaan tanah/lahan yang dimaksud.
Jawaban :
Penguasa tanah yang dimaksud dalam Teori Artikulasi Spasial
Perkotaan adalah kapitalis dan pra kapitalis dimana perencana kota harus
selalu mempergitungkan koeksistensi antara ruang-ruang yang dikuasai
oleh sektor kapitalis dan oleh sektor prakapitalis/non kapitalis dan bukannya
mengadakan pemisahan antara keduanya. Adapun contoh dari
penguasaan kapitalis ini yaitu tanah yang dimiliki oleh pemerintah Negara

13
seperti lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif hingga pers. Sedangkan
penguasaan kapitalis yang dimaksud yaitu yang dikuasai oleh masyarakat
dengan kalangan tinggi.

34. Produk Land Use Plan adalah Zonning Map (peta zonasi). Produk ini
berbeda dengan Zonning Regulation (peraturan zonasi) Jelaskan
perbedaan Zonning dan Zonning Regulation.
Jawaban :
Zonning adalah pembagian kawasan kedalam beberapa zona sesuai
dengan fungsi dan karakteristik semula atau diarahkan bagi pengembangan
fungsi-fungsi lain sedangkan Zonning Regulation dapat didefinisikan
sebagai ketentuan yang mengatur tentang klasifikasi, notasi dan kodifikasi
zona-zona dasar, peraturan penggunaan, peraturan pembangunan dan
berbagai prosedur pelaksanaan pembangunan. Zonning Regulation ini
merupakan salah satu perangkat dalam perencanaan tata ruang suatu
wilayah, yang mana rencana tata ruang wilayah tersebut memiliki jenjang
rencana makro hingga mikro.

35. Jelaskan dengan disertai contoh, bagaimana Land Use Plan dapat
mencegah konflik penggunaan/pemanfaatan lahan (land use conflict).
Jawaban :
Land Use Plan dapat mencegah konflik penggunaan/pemanfaatan
lahan salah satunya dengan cara pembatasan penggunaan lahan
(Retriction of Land Use) seperti yang terjadi di Malino Sulawesi Selatan
dimana kawasan hutan yang sekarang menjadi konflik pembangunan
kawasan perumahan dan kawasan wisata yang kenyataannya dilakukan
penggundulan pohon secara besar-besarnya dan sudah melalui batas.
Oleh karena itulah maka salah satu cara yang bisa dilakukan dengan
Pembatasan Penggunaan Lahan (Retriction of Land Use).

36. Jelaskan pengertian “set back”.


Jawaban :

14
Set Back dimaksudkan yaitu penetapan jarak dari suatu bangunan atau
struktur lainnya, terhadap suatu jalan, sungai, pantai atau daerah banjir
serta tempat lainnya yang memerlukan perlindungan.

37. Jelaskan pengertian “open” (terbuka) dalam konteks Public Open Space
(Ruang Terbuka Umum/Publik).
Jawaban :
Open (terbuka) dalam Ruang Terbuka Umum/Publik yaitu suatu
kawasan yang terbuka untuk umum dimana memanjang atau biasanya
berupa jalur yang mengelompok.

38. Jelaskan inti dari Teori Artikulasi Spasial Perkotaan. Dan, uraikan apa yang
direkomendasi oleh teori ini terhadap perencanaan kota di Dunia Ketiga.
Jawaban :
Inti dari Teori Artikulasi Spasial Perkotaan ini yaitu kota-kota Negara
yang sedang berkembang terdapat artikulasi dari sedikitnya dua macam
penguasaan lahan yang bersumber dari dua moda produksi yang berbeda
yaitu sektor kapitalis dan sektor pra kapitalis atau non kapitalis. Teori
Artikulasi Spasial Perkotaan ini menganjurkan untuk mengatasi masalah
kita harus selalu memperhitungkan koeksitensi antara ruang-ruang yang
dikuasai oleh sektor kapitalis dan sektor pra kapitalis atau non kapitalis dan
bukannya mengadakan pemisahan diantara keduanya.

39. Kemukakan dan jelaskan dengan singkat, kelima metode yang digunakan
untuk menghindari dan memberantas konflik penggunaan lahan (land use
conflict)
Jawaban :
Metode-metode yang digunakan untuk menghindari dan memberantas
konflik penggunaan lahan (land use conflict) ada 5 yaitu :
a. Perencanaan Kota (Urban Planning) dimana pada metode ini kota perlu
diarahkan pada penggunaan lahan yang terpisah bagi yang tidak
komplementer.
b. Pembangunan kembali (Redevelopment) dimana sangat diperlukan
pembangunan kembali untuk kawasan-kawasan yang memungkinkan

15
untuk dikembangkan lahannya dengan cara yang lebih baik daripada
lahan yang sudah terbangun sebelumnya.
c. Pembatasan pembangunan lahan (Retriction Of Land Use), dimana
pada metode ini pemerintah setempat sangat diperlukan untuk
menempatkan dan menyesuaikan dirinya sehingga dapat mengatur
penggunaan lahan yang terjadi di kawasannya sehingga tidak
terjadinya konflik penggunaan lahan.
d. Pembangunan Kota Baru (Development of New Town) dimana metode
ini hampir sama saja dengan pembangunan kembali (Redevelopment)
dimana pembangunan kota baru ini memberikan kemungkian
pembangunan kembali dengan memungkinkan pembangunan lahann
baru dengan lebih baik.
e. Reklamasi dimana pada metode ini untuk mengatasi dan menghindari
konflik penggunaan lahan secara tidak langsung oleh penurunan
permintaan untuk tanah dan menurunnya arga lahan.

40. New Urbanism; New Pedestrianism; dan Smart Growth, adalah tiga teori
yang komplementer (saling melengkapi). Akan tetapi masing-masing
memiliki penekanan yang berbeda. Jelaskan bagaimana teori-teori tsb
saling melengkapi (komplementer) satu sama lainnya dan uraikan/sebutkan
penekanan yang berbeda tersebut.
Jawaban :
Dikatakan teori-teori ini saling berkaitan dan melengkapi karena
masing-masing teori memiliki kelebihan masing-masing dan saling
memenuhi satu sama lain. Hanya saja yang memberdakan bahwa pada
teori New Urbanism menyediakan ruang untuk berjalan kaki dengan nuansa
green building atau tatanan kota hijau dengan mengurangi penggunaan
mobil, New Pedestrianism memberikan bahwa untuk ruang pejalan kaki
yang baik harus disiapkan sedemikian rupa sehingga bukan hanya
mengurangi penggunaan mobil tetapi mengurangi dampat-dampak negatif
dari mobil itu sendiri, sedangkan pada Smart Growth membuat dengan
jangka panjang dan berorientasi transit dengan penyediaan ruang untuk
pejalan kaki dan sepeda.

16
41. Siapa pencetus “Garden City” (Kota Taman). Jelaskan pula apa maksud dan
tujuan si pencetus tsb.
Jawaban :
Pencetus dari Garden City atau Kota Taman yaitu Sir Ebenezer Howard
di Inggris pada tahun 1898. Adapun dimaksudkan sebagai kota yang
direncanakan, kota mandiri (self contaoded) dimana masyarakat dikelilingi
oleh garden belt (taman) dan meliputi area-area proporsional, hunian,
industry dan pertanian

42. Urban Sprawl ditandai oleh tingginya ‘ketergantungan mobil’ (car depend).
Jelaskan pengertian ‘ketergantungan mobil’, dalam hal ini.
Jawaban :
Ketergantungan mobil yang dimaksud pada teori Urban Sprawl ini
masyarakat yang bekerja di perkotaan atau pusat kota memilih tinggal di
daerah pinggiran kota dengan rumah pribadi dibandingkan rumah sewa
dipusat kota sehingga masyarakat akan menggunakan moda kendaraan
pribadi seperti motor dan mobil menuju ke lokasi kegiatan yang sebagian
besar terpusat di perkotaan.

43. Pada Utopianism Planning, organisasi ruang dipahami bukan hanya sebagai
refleksi atau simbol dan cita-cita baru, tetapi juga sebagai komponen yang
menentukan terbentukkan “manusia baru”. Jelaskan pengertian “manusia
baru” dalam konteks ini.
Jawaban :
Maksud dari manusia baru pada konsep/teori Utopianism Planning itu
sendiri dapat membawa transformasi sosial yang besar.

44. Dalam Teori Land Use Conflict, metode Pembangunan Kembali


(Redevelopment) dan Reklamasi (Reclamataion) pada dasarnya
mempunyai tujuan yang sama dalam menghindari konflik penggunaan
lahan. Sebutkan tujuan yang sama tersebut. Jelaskan dengan disertai
contoh.
Jawaban :

17
Kesamaan dari metode pembangunan kembali (redevelopment) dan
reklamasi pada teori Land Use Conflict yaitu sama-sama menyelesaikan
konflik dengan cara yang lebih baik atau dengan kata lain sudah adanya
perencanaan lama yang kemudian direncanakan kembali.

45. Jelaskan mengapa Perencanaan Kota menjadi hal yang sangat penting bagi
Singapura.
Jawaban :
Perencanaan Kota di singapura menjadi sangat penting dikarenakan
terbatasnya lahan yang bisa dibangun atau direncanakan sedangkan
tingkat kepadatan di Singapura itu sendiri yang terbilang sangat tinggi.

46. Jelaskan pengertian Floor Area Ratio (FAR). Sebutkan juga apa istilah lain
dari Floor Area Ratio.
Jawaban :
Floor Area Ratio (FAR) adalah rasio dari luas total bangunan di lokasi
tertentu dengan ukuran tanah lokasi itu atau batas batas yang
dikenakannya rasio tersebut. Floor Area Ratio biasanya disebut Koefisien
Lantai Bangunan (KLB)

47. Ada 3 (tiga) startegi CPTED: pengawasan alami; penyediaan akses alami;
dan penguatan teritori alami. Jelaskan dan berikan contoh ketiganya.
Jawaban :
Dalam strategi Crime Prevention Through Environment Design
menjelaskan tiga strategi lingkungan yaitu :
a. Pengawasan Alami disini dapat meningkatkan risiko yang dirasakan
untuk mencoba tindakan penyimpang dengan memperbaiki jarak
pandang pelanggar potensial kepada masyarakat umum. Pelaku
potensial merasa mendapat pengawasan yang meningkat dan
karenanya dapat merasakan peningkatan risiko. Contohnya yaitu
Rencana jalan dilakukan dengan meningkatkan lalu lintas pejalan kaki
dan sepeda, menempatkan jendela menghadap trotoar dan tempat
parkir, menggunakan kendaraan yang lewat sebagai asset pengawas
dan lain sebagainya.

18
b. Penyediaan Akses Alami disini dapat membatasi kesempatan untuk
melakukan kejahatan dengan mengambil langkah untuk membedakan
secara jelas antara ruang publik dan ruang pribadi. Dengan secara
selektif menempatkan pintu masuk dan pintu keluarm pagar,
penerangan dan lansekap untuk membatasi akses atau aliran control.
Contoh penggunaannya dengan menggunakan titik masuk tunggal
yang jelas, menggunakan struktur untuk mengalihkan orang ke area
resepsionis/security, menggunakan semar berduri rendah dibawah
jendela lantai dasar, dan lain sebagainya
c. Penguatan Teritori Alam dimana digunakan utuk mempromosikan
control sosial melalui peningkatan definisi ruang dan perhatian
kepemilikan yang ditingkatkan. Lingkungan yang dirancang untuk
secara jelas menggambarkan ruang pribadi untuk melakukan dua hal.
Yang pertama itu menciptakan rasa memiliki dimana kepentingan
pribadi lebih cenderung menantang penyusup atau melaporkannya ke
polisi sedangkan kedua yaitu rasa ruang yang dimiiliki mencuptakan
lingkungan dimana orang asing atau penyusup menonjol dan lebih
mudah dikenali dengan menggunakan bangunan, pagar, trotoar, rambu
penerangan dan lanskap untuk mengekspresikan kepemilikan dan
menetukan ruang publik, semi publik dan privat.

48. Kemukakan dan jelaskan secara singkat asumsi (asumsi-asumsi) dasar dari
Radical Planning Theory.
Jawaban :
Asumsi dari Radical Planning Theory ada dua yaitu :
a. Bahwa Pendekaran perencanaan yang dibutuhkan adalah bukanlah
didasarkan pada dominasi atau keseimbangan tetapi dialektika baru
atas penolakan untuk mengakui dualism sebagai dasar dari kondisi
manusia
b. Bahwa perencanaan berada dalam kondisi kritis apabila tidak adanya
lagi kepastian, peristiwa sejarah berlangsung cepat, dan banyaknya
peristiwa yang terjadi sebelumnya yang tidak pernah terjadi dan tidak
pernah diprediksi

19
49. Jelaskan apa keunggulan dari kota-kota yang dirancang dengan
menggunakan konsep Transit Oriented Development (TOD).
Jawaban :
Keunggulan daripada kota-kota yang dirancang menggunakan konsep
Transit Orinted Develompment (TOD) yaitu akses ke transit publik dan fitur-
fitur yang mendorong pengembangan transit bisa berkembang.

50. Kemukakan dan jelaskan dengan singkat asumsi (atau asumsi-asumsi)


teoretis dari teori-teori di bawah ini:
a. Teori Aglomerasi (Weber)
b. Growth Pole Theory (Ferroux)
c. Concentric Zone Model (Burgess)
d. Central Place Theory (Christaller)
e. Teori Lokasi (Von Thunen)
f. Core-Periphery Region Theory (Friedmann)
g. Teori Simpul Jasa (Hadjisarosa)
Jawaban :
a. Asumsi yang dikemukakan oleh weber pada teori aglomerasi yaitu pada
awalnya terjadi karena adanya konsentrasi satu atau beberapa
perusahaan besar di suatu area yang relatif kecil. Pengelompokan itu
memberi kemungkinan bagi perusahaan-perusahaan kecil dan usaha-
usaha individual menikmati baik ekonomi internal maupun ekonomi
eksternal di area tersebut.
b. Asumsi dari teori Growth Pole Theory yang dikemukakan oleh Ferroux
yaitu perkembangan keruangan (spasial) tidak terjadi di sembarangan
tempat dan juga tidak terjadi secara serentak. Pertumbuhan itu terjadi
pada titik-titik atau kutub-kutub perkembangan dengan intensitas yang
berubah-ubah dan pertumbuhan itu menyebar sepanjang saluran-
saluran yang beraneka ragam terhadap keseluruan perekonomian.
c. Asumsi yang dikemukakan Burgess pada teori Concentric Zone Model
menjelaskan bahwa terdapat hubungan antara jarak dan CBD dan
kekayaan daerah yang dihuni, keluarga kaya cenderung untuk hidup
jauh lebih jauh dari CBD. Ketika kota berkembang, CBD akan

20
menyebabkan keluarga kaya akan melebar ke luar sehingga pada
gilirannya memaksa cincin lainnya juga untuk melebar menjauh ke
pusat.
d. Asumsi yang dikemukakan oleh Christaller pada Central Place Theory
ini pada pokok pikiran atau intinya berkaitan dengan permukiman yang
berfungsi sebagai tempat pusat dan akan yang memberikan pelayanan
kepada daerah sekitarnya.
e. Asumsi yang dikemukakan Von Thunen dalam Teori Lokasi pada
dasarnya yaitu mengenai tanah pertanian yang terdiri atas daerah
perkotaan dan daerah pedalaman.
f. Asumsi yang dikemukakan oleh John Friedmann pada teori Core-
Periphery Region Theory yaitu bahwa di sekitar inti (core) terdapat
daerah pinggiran dengan ditandai oleh melimpahnya modal dan
kurangnya tenaga kerja sebaliknya pada daerah periphrery tenaga
kerja melimpah sedangkan kurangnya modal.
g. Asumsi yang dikemukakan oleh Hadjisarosa pada Teori Simpul Jasa
yaitu bahwa pengembangan wilayah yang dimungkinkan oleh adanya
pertumbuhan nodal (simpul) yang berlimpah pada pengembangan
sumber daya manusia dan sumber daya alam.

51. Jelaskan mengapa konflik-konflik pemanfaatan lahan (land use conflicts)


jarang terjadi pada New Town.
Jawaban :
Konflik pemanfaatan lahan tidak terjadi pada New Town dikarenakan
pada daerah atau kawasan New Town sudah direncanakan sedemikian
rupa sehingga sudah diminimalisir akan terjadinya konflik pemanfaatan
lahan tersebut.

52. Gentrifikasi dan Revitalisasi adalah program-program Urban Renewal.


Jelaskan pengertian kedua konsep tersebut.
Jawaban :
Gentrifikasi merupakan konsep perencanaan dengan
mengembangkankan kota-kota tujuan dari sehingga lebih baik dari kota

21
yang lebih baik dari kota yang ditinggalkan atau ter-gentrified sedangkan
revitalisasi merupakan konsep kawasan perencanaan yang diyakini menjadi
satu-satunya cara untuk mengatasi efek dari gentrifikasi tersebut.

53. Kemukakan dan jelaskan secara singkat asumsi-asumsi dasar dari


Utopianism Planning Theory.
Jawaban :
Asumsi dasar dari utopianism planning theory yaitu urbanisme yang
muncul di abad ke XX melahirkan bentuk pperencanaan yang tumbuh
langsung dari upaya keluar dari krisis-krisis perkotaan eropa di abad ke XIX
dimana teknik arsitektur dan sosial menjadi dua aspek perencanaan yang
harus dipertimbangkan. Adapun respon-respon terhadap krisis yang
berkembang dapat terlihat pada model alternatif yang merupakan anti-tesis
dari konsep-konsep kapitalis. Model-model seperti yang digagas oleh
gerakan perkotaan ini yaitugarden city yang dapat menghidupkan dikotomi
utopian antara urban dan anti urban.

54. Kemukakan dan jelaskan dengan singkat asumsi-asumsi teoretis dari teori-
teori yang dapat menjelaskan tentang kemiskinan di Dunia Ketiga, di bawah
ini:
a. Teori Marjinal
b. Teori Developmental
c. Teori Struktural
d. Teori Artikulasi Moda Produksi.
Jawaban :
a. Oscar Lewis pada teori marjinal mengemukakan asumsinya bahwa
kemiskinan di perkotaan terjadi dikarenakan adanya kebudayaan
kemiskinan (culture of poverty) yang tersosialisasi yang kalangan
masyarakat atau komunitas tertentu. Adapun karakter yang
dimaksudkan kebudayaan kemiskinan (culture of poverty) itu ada 5
yaitu:
1) Apatis, menyerah pada nasib
2) Sistem-sistem keluarga yang tidak mantap

22
3) Kurang pendidikan
4) Kurang ambisi untuk membangun masa depan
5) Kejahatan dan kekerasan merupakan hal yang lumrah
b. Pada teori Developmental menjelaskna bahwa kemiskinan yang terjadi
di kota bukan karena adanya persoalan budaya melainkan persoalan
ekonomi dan pembangunan dengan asumsi dasar Negara menjadi
miskin karena ketiadaan atribut industrialisasi, modal, kemampuan
manajerial dan prasarana yang diperlukan untuk peningkatan ekonomi
serta untuk menghilangkan kemiskinan itu dengan memperbesar pasar
sebesar-besarnya dan memacu pertumbuhan ekonomi setinggi-
tingginya.
c. Teori Struktural yang dikemukakan oleh Andre Gunder Frank
sebenarnya berasal dari teori Dependency (ketergantungan) yang
berasumsi bahwa kemiskinan dikota-kota dunia ketiga terjadi bukan
karena persoalan budaya dan bukan persoalan pembangunan ekonomi
melainkan persoalan structural yang hanya dapat dijelaskan dalam
konstelasi politik ekonomi dunia
d. Teori yang dikemukakan oleh Pierre Philupe Rey, Meillassoux, Terry
dan Taylor ini berasal dari pemikiran Karl Marx dan Frederix Engels
yang dimana diasumsikan bahwa reproduksi kapitalisme di Negara-
negara periphery terjadi dalam suatu simultanitas tunggal dimana pada
sisi periphery terjadi artikulasi dari sedikitnya dua moda produksi (moda
produksi kapitalis dan moda produksi pra kapitalis)

55. Kota Mekkah adalah kota suci utama umat Islam di seluruh Dunia. Jelaskan
apa keunikan dari kota Mekkah dibandingkan dengan kota-kota Dunia
lainnya.
Jawaban :
Keunikan kota mekkah sendiri dibandingkan kota-kota lainnya di dunia
dikarenakan pada abad ke 7 atas perintah Allas SWT. mekkah dijadikan
kiblat bagi seluruh umat Islam di Dunia dan sejak saat itulah mekkah
dianggap kota yang paling suci bagi setiap pemeluk agama islam. Hingga
saat ini sendiri setiap tahun lebih dari 13 juta umat Islam mengunjugi

23
Mekkah dan sepanjang tahun di luar musim haji umat islam dari segala
penjuru dunia mengunjungi mekkah untuk melakukan ibadah umroh.

56. Sebutkan dan jelaskan tujuan utama dari Coving.


Jawaban :
Konsep Coving ini dikemukakan oleh Rick Harrison yang memberikan
penjelasan bahwa coving merupakan metode perencanaan yang digunakan
dalam devisi yang dikarakteriasi oleh bentuk-bentuk yang banyak dan tidak
seragam. Coving digunakan sebagai sebuah alternatif lay-out dari pola grid
konvebsional tetapi dengan kombinasi jalan yang berkelok-kelok, untuk
mereduksi biaya-biaya seperti permukaan jalan sambil meningkatkan
estetika lingkungan dan meningkatkan jumlah lahan yang tersedia untuk
pembangunan. Tujuan dibuatnya desain ini sehingga tidak ada satupun
jendela dari satu rumah dapat terlihat dari jendela tetangga lainnya.

57. Meningkatnya Environmentalism menyebabkan belakangan ini


Perencanaan Transportasi semakin membutuhkan pendekatan multi-
disiplin. Jelaskan mengapa demikian.
Jawaban :
Perencanaan Transportasi membutuhkan pendekatan multi disiplin
dikarenakan merupakan ciri dasar dari transportasi itu sendiri dimana
pergerakan manusia didasari oleh persebaran tata guna lahan yakni
industri perkantoran, permukaan, pemerintahan dan lahan yang membawa
dampak signifikan terhadap pergerakan manusia.

58. Jelaskan peranan “analisis tapak” pada Site Planning. Berikan contoh.
Jawaban :
Peranan analisis tapak pada site planning disini yaitu pada saat akan
memulai dimana pertama akan dinilai sebuah tapak yang berpotensial
untuk dikembangkan yang dilakukan dengan analisis tapak. Hasil dari
informasi lereng, tanah, hidrologi, vegetasi, kepemilikan, persil-persil lahan,
orientasi angina, matahari dan lain-lain dianalisis di atas peta-peta.

24
59. ‘Transit Oriented Development’ (TOD) mengadopsi prinsip yang dianut oleh
Vancouverisme. Jelas mengenai prinsip tsb.
Jawaban :
DIkatakan dengan mengadopsi prinsip Vancouverisme karena pada
teori tersebut juga menggunakan pola pencampuran-penggunaan (mixed-
use).

60. Conurbation, adalah aglomerasi perkotaan yang polisentris. Jelaskan


pengertian polisentris di sini.
Jawaban :
Polisentris dalam aglomerasi perkotaan yaitu berkembangnya sistem
transportasi yang menghubungkan satu tempat dengan tempat lainnya
untuk menciptakan sebuah pasar tenaga kerja perkotaan atau perjalanan
menuju area pekerjaan.

61. Environmental Planning menyederhanakan kerangka menyeluruh untuk


mencapai hasil “yang berkelanjutan” (sustainable). Jelaskan pengertian
“berkelanjutan”
Jawaban :
Berkelanjutan dimaksudkan disini yaitu sebuah perencanaan yang
berjangka panjang dan apabila tidak selesai pada satu periode maka akan
dilanjutkan ada periode berikutnya tanpa adanya perubahan daripada
konsep pembangunan tersebut.

62. Urban Planning berbeda dengan Regional Planning, Jelaskan.


Jawaban :
Urban Planning merupakan perencanaan yang dilakukan pada suatu
kawasan perkotaan dimana sangat diperlukan perencanaan yang baik dan
efisien sehingga mengurangi penggunaan lahan sedangkan pada regional
planning yaitu perencanaan pada suatu daerah atau desa yang akan
direncanakan dari awal hingga dapat tertata dengan baik dan dapat
menjadi kota-kota maju pada masa yang akan datang.

25
63. Jelaskan pengertian “Manhattanization”. Siapa, kapan dan di mana istilah itu
pertama dilontarkan.
Jawaban :
Matnhattanization adalah istilah baru yang diciptakan untuk
menggambarkan banyaknya gedung-gedung tinggi atau bangunan-
bangunan dengan situasi yang sangat padat, yang mengubah karakter dan
penampilan sebuah kota. Matnhattanization pertama kali digunakan oleh
kritikus pencinta lingkungan di Amerika Serikat pada tahun 1960an dan
1970an pada waktu mengklain atau mengeritik munculnya
bangunan0bangunan highride.

64. Vancouverism adalah teknik perencanaan baru dengan pola percampuran-


penggunaan (mixed land use). Dan pola itu semakin banyak diadopsi di
berbagai kota besar Dunia lainnya (selain Vancouver, Kanada). Jelaskan
keunggulan ‘mixed land use’ dibandingkan dengan ‘traditional land use’.
Jawaban :
Keunggulan daripada penggunaan mixed land use daripada traditional
land use yaitu pada perencanaanya dimana mixed land use dapat
membangun dari lingkunagan dan bangunan campuran sedangkan pada
traditional land use perencanaannya mempertahankan kondisi lingkungan
yang ada di lokasi perencanaan tersebut.

26

Anda mungkin juga menyukai