KELOMPOK II A 79
Grafik Analisis Jumlah Penduduk dengan Metoda
Terpilih
200,000
Penduduk
Linear
150,000
(Penduduk)
Aritmatika
Penduduk
KELOMPOK II A 80
Berikut adalah proyeksi penduduk perkecamatan di Kota Payakumbuh yang dapat dilihat
dalam Tabel 7.4.
Tabel 7.4 Proyeksi Jumlah Penduduk Per Kecamatan
Jumlah Penduduk
Eksponensial
Eksisting Tahap 1 Tahap 2
Payakumbuh Barat 56.192 56.371 57.433
Payakumbuh Utara 34.158 34.267 34.912
Payakumbuh Timur 30.763 30.861 31.442
Limposi Tigo Nagari 12.110 12.148 12.377
Payakumbuh Selatan 12.503 12.543 12.779
Total 145.726 158.363 172.062
Sumber: Tugas Besar Perencanaan Sistem Pengelolaan Sampah, 2024
{[ ] }
1/t
Pt
∆ p= ( ) -1 x 100% ……………………………………........……………………(7.1)
Po
{[ ] }
1/5
158.363
∆ p= ( ) -1 x 100%
145.755
∆ p=¿1,67%
Dimana:
Pt = Jumlah penduduk hasil proyeksi tahun 2028
Po = Jumlah Penduduk tahun 2023
t = selisih tahun = 5
Δp = indeks pertambahan jumlah penduduk
Maka:
1+[1/3(Δm+Δi+Δg)]
Δq = ………………………………………………………...…………
1+Δp
(7.2)
Dimana:
Δm = Indeks Pertumbuhan pangan = 3,15%
Δi = Indeks Pertumbuhan industri = 4,16%
Δg = Indeks Pertumbuhan Pendapatan Perkapita = 5,58%
Δp = indeks pertambahan jumlah penduduk
Δq = indeks pertumbuhan timbulan sampah
1+[1/3(3,15%+4,16%+5,58%)]
Δq =
1+1,67%
Δq = 1,026
[ ( )]
n
∆q
q
q2028 = 2024 X 1+ ............................................................................................(7.3)
100
q2027 = 0,53 l/o/h × ¿1+(1,025/100)]5
KELOMPOK II A 81
= 0,557 l/o/h
Q = q2028 × jumlah penduduk tahun 2028 ....................................................................(7.4)
Q2028 = q2028 × jumlah penduduk tahun 2028
= 0,557 l/o/h × 158.363 jiwa
= 88.323,01 l/h
{[ ] }
1/t
Pt
∆ p= ( ) -1 x 100% ………………………………………………….....…………(7.1)
Po
{[ ] }
1/ 10
172.062
∆p = ( ) -1 x 100%
1 45.726
∆p = 0,016 %
Dimana:
Pt = Jumlah penduduk hasil proyeksi tahun 2033
Po = Jumlah Penduduk tahun 2028
t = selisih tahun = 5
Δp = indeks pertambahan jumlah penduduk
Maka:
1+[1/3(Δm+Δi+Δg)]
Δq = …………………………………………………………......………
1+Δp
(7.2)
Dimana:
Δm = Indeks Pertumbuhan pangan = 3,15%
Δi = Indeks Pertumbuhan industri = 4,16%
Δg = Indeks Pertumbuhan Pendapatan Perkapita = 5,58%
Δp = indeks pertambahan jumlah penduduk
Δq = indeks pertumbuhan timbulan sampah
1+[1/3(3,15%+4,16%+5,58%)]
Δq =
1+0,016%
Δq = 1,042
[ ( )]
n
∆q
q2033 = q2028 X 1+ ........................................................................................(7.3)
100
q2033 = 0,557 l/o/h × ¿1+(1,025/100)]5
= 0,586 l/o/h
Q = q2033 × jumlah penduduk tahun 2033 ....................................................................(7.4)
Q2033 = q2033 × jumlah penduduk tahun 2033
= 0,586 l/o/h × 172.062 jiwa
= 100.851,98 l/h
KELOMPOK II A 82
Tabel 7.5 Timbulan Sampah Kota Payakumbuh per Kecamatan Tahap I dan II
Jumlah Penduduk Timbulan Kota Proyeksi
Tahap Kecamatan
(Jiwa) (l/h) Timbulan (l/h)
Payakumbuh Barat 61.065 35.784
Payakumbuh Utara 37.120 21.752
Tahap I Payakumbuh Timur 33.430 2,343 19.590
Limposi Tigo Nagari 13.160 7.712
Payakumbuh Selatan 13.588 7.963
Payakumbuh Barat 66.347 38.879
Payakumbuh Utara 40.331 23.634
Tahap II Payakumbuh Timur 36.322 2,468 21.285
Limposi Tigo Nagari 14.298 8.379
Payakumbuh Selatan 14.763 8.651
Sumber: Data Tugas Besar PSPS, 2024
KELOMPOK II A 83
Gambar 7.2 Peta Daerah Pelayanan Tahap I Kota Payakumbuh
Sumber: Tugas Besar Perencanaan Sistem Pengelolaan Sampah Kota Payakumbuh, 2024
KELOMPOK II A
84
Gambar 7.3 Peta Daerah Pelayanan Tahap II Kota Payakumbuh
Sumber: Tugas Besar Perencanaan Sistem Pengelolaan Sampah Kota Payakumbuh, 2024
KELOMPOK II A
85
7.5 Skala Pengelolaan Sampah (Rindiani Sanur/2110943016)
Skala pengelolaan sampah yang akan digunakan di Kota Payakumbuh adalah skala
kawasan. Perencanaan dengan skala kawasan ini menggunakan pengolahan melalui TPS3R
dimana pengolahan ini diharapkan dapat mengurangi jumlah timbulan sampah di kota
Payakumbuh sehingga kebutuhan pengelolaan sampah di kota ini dapat terlayani.
KELOMPOK II A 86
7.6.2 Pengumpulan
Direncanakan sistem pengumpulan sampah di kota Payakumbuh adalah menggunakan pola
individual langsung, pola individual tidak langsung, dan komunal langsung. Pola individual
langsung diterapkan pada jalan protokol dan perumahan elit, pola individual tidak langsung
diterapkan pada daerah pemukiman teratur, pertokoan, jalan dan tempat umum lainnya yang
memiliki akses jalan sempit atau pemukiman yang rapat. Pola komunal langsung diterapkan
pada daerah pemukiman yang kurang teratur atau pinggiran kota yang pemukimannya
sulit dijangkau. Alat pengumpul sampah berupa dump truck dan armroll truck dengan
kapasitas 8 m3 dan becak motor dengan kapasitas 2 m 3 dengan 3 ritasi/hari. Pengumpulan
dilakukan dengan membedakan waktu pengumpulan dari tiap-tiap jenis sampah.
Pengumpulan sampah layak kompos dari sumber dilakukan 1 kali sehari, sampah guna ulang
2 kali seminggu, sampah daur ulang 2 kali seminggu, sampah B3 2 kali seminggu dan
sampah lain-lain 2 kali seminggu. Area pengumpulan dibagi atas 3 kecamatan pada tahap I
dan 5 Kecamatan pada tahap II. Pembagian kecamatan didasarkan atas distribusi jumlah
penduduk, jarak dari satu kecamatan ke TPA dan dekatnya jarak antara daerah pelayanan.
KELOMPOK II A 87
HCS dilakukan dengan mengangkut sampah-sampah langsung dari sumbernya untuk dibawa
ke TPA, dimana sistem ini diterapkan untuk sampah yang berada di jalan protokol.
Kendaraan untuk proses transfer dan transportasi yang digunakan adalah armroll truck.
Armroll truck ini disediakan sesuai dengan banyaknya kontainer yang akan diangkut setiap
harinya ke TPA. Jumlah armroll truck yang seimbang dengan jumlah kontainer ini bertujuan
agar proses pengangkutan sampah yang berada di kontainer ke TPA menjadi lancar dan
efisien.
KELOMPOK II A 89
Kota Payakumbuh belum ada pengolahan sampah yang terpadu sehingga belum terdapatnya
peraturan yang mengikat mengenai sistem pengolahan sampah. Oleh karena itu, rancangan
skenario akan dibuat peraturan mengenai sistem dan teknik pengolahan sampah. Peraturan
ini diharapkan dapat memperbaiki sistem pengolahan sampah kota dan mengurangi
permasalahan sampah di Kota Payakumbuh.
Peraturan telah ditetapkan sebagai suatu patokan sebagai batasan yang mengatur kegiatan dan
juga sebagai sanksi apabila terjadi pelanggaran dari peraturan yang telah ditetapkan. Peraturan
yang dipakai pada rencana pengelolaan sampah yaitu Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 17 tahun 2008 tentang Pengelolaan Persampahan dan Peraturan Daerah Kota
Payakumbuh Nomor 04 Tahun 2019 yang merupakan revisi dari Peraturan Daerah Nomor 4
Tahun 2014 tentang Pengelolaan Sampah. Dalam peraturan ini terdapat sanksi pidana
kurungan paling lama tiga bulan atau denda paling banyak Rp 5.000.000 dan Peraturan
Daerah Nomor 03 Tahun 2007 Tentang Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan yang
merupakan revisi dari Perda No. 5 tahun 2002.
Peraturan yang diperlukan dalam penyelenggaraan sistem pengelolaan sampah di Kota
Payakumbuh antara lain adalah yang mengatur tentang:
1. Keterlibatan umum yang terkait dengan penanganan sampah;
2. rencana induk pengelolaan sampah Kota Payakumbuh;
3. bentuk lembaga dan organisasi pengelolaan;
4. tata cara penyelenggaraan pengelolaan;
5. besaran tarif jasa pelayanan atau restribusi.
Kerjasama dengan berbagai pihak terkait sangat diperlukan diantaranya kerjasama antar
daerah, atau kerjasama dengan pihak swasta.
KELOMPOK II A 91
Tabel 7.16 Rekapitulasi Skenario Rancangan Umum Pengelolaan Sampah di Kota Payakumbuh
Skenario
NO Aspek Pengelolaan Eksisting
Tahap 1 Tahap 2
1 Skala Pelayanan Kawasan Kawasan Kawasan
Tingkat Pelayanan 97,10% berdasarkan luas wilayah yang 100% Berdasarkan luas wilayah yang 100% Bedasarkan luas wilayah yang
2
terayani terlayani terlayani
Daerah Pelayanan Lima kecamatan yang ada sudah terlayani Semua kecamatan terlayani Semua kecamatan terlayani
3 namun ada kecamatan yang belum maksimal
dalam pengelolaan sampah
4 Aspek Teknis
a Sistem Pemilahan dan Pewadahan
Pemilahan Sampah Sampah organik dan anorganik Sampah mudah terurai, sampah daur ulang, sampah guna ulang, sampah B3 dan
Sampah residu
Pewadahan Bin sampah, kantong plastik, ban bekas (karet) Bin berukuran 10-120 liter
b Sistem Pengumpulan
Skala Kawasan Pola individualtidaklangsung langsung Pola individual tidak langsung
Sarana Pengumpulan Becak motor dengan kapasitas 0,75 m3 Becak motor dengan kapasitas 1,5 m3
c Pemindahan
Fungsi Sebagai wadah komunal Sebagai wadah komunal
d Pengolahan
Kawasan TPS3R, Rumah Kompos, Bank Sampah TPS3R, Rumah Kompos, Bank Sampah
e Pengangkutan
Kawasan Pola HCS Pola HCS
Sarana Pengangkutan Armroll truck kapasitas 8 m3 Armroll truck kapasitas 8 m3
f Pemerosesan Akhir
Sistem Landfill Controlled landfill Sanitary landfill dengan fasilitas umum yang telah lengkap
5 Aspek Non Teknis
a Peraturan Peraturan yang ada tentang pengelolaan Penambahan peraturan yang belum ada seperti peraturan tentang peran serta
sampah pihak swasta
b Pembiayaan Berasal dari APBD Kota Payakumbuh dan Berasal dari pemerintah daerah, retribusi masyarakat pelayanan, pihak swasta, dan
retribusi pelayanan sampah. organisasi yang peduli terhadap pengelolaan sampah di Kota
Payakumbuh.
c Institusi Dinas Lingungan Hidup (DLH) Kota Dinas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup, serta seksi
Payakumbuh kebersihan dibawah satu dinas.
d Partisipasi Masyarakat Mayarakat sudah cukup aktif berpastisipasi Masyarakat berperan aktif dalam Masyarakat berperan aktif dalam
dalam pengolahan sampa pelaksanaan program pembuangan pelaksanaan program pembuangan
sampah sesuai dengan jadwal yang sampah sesuai dengan jadwal yang telah
telah berlaku berlaku dan Melakukan sosialisasi
pengelolaan sampah 3R
Sumber: Data Perhitungan Tugas Besar Pengelolaan Sampah, 2024
KELOMPOK II C 92