Anda di halaman 1dari 28

BAB IV

DASAR PERENCANAAN SISTEM PENYALURAN AIR BUANGAN DAN


DRAINASE

4.1 Umum
Pengolahan air buangan pada umumnya dilakukan di Bangunan Pengolahan Air Buangan
(BPAB). Timbulan air buangan dialirkan menuju BPAB menggunakan suatu saluran air
buangan. Sistem perencanaan penyaluran air buangan bertujuan untuk mengalirkan air
buangan dari suatu pemukiman secara cepat ke suatu tempat atau BPAB yang tidak akan
menimbulkan bahaya atau kerusakan bagi manusia dan lingkungan.

Sistem penyaluran air limbah ini pada prinsipnya terdiri dari dua macam yaitu: sistem
penyaluran terpisah dan sistem penyaluran tercampur, dimana sistem penyaluran terpisah
adalah sistem yang memisahkan aliran air buangan dengan limpasan air hujan, sedangkan
sistem penyaluran tercampur menggabungkan aliran air buangan dengan limpasan air hujan.
Dalam hal ini pembahasan hanya mencakup sistem penyaluran air limbah terpisah. Kemudian
sistem pengolahan limbah pun terdiri dari 2 macam yaitu sistem pengolahan on-site position
dan sistem off-site position, yang akan ditinjau nantinya adalah sistem pengolahan off-site
posistion dimana air limbah disalurkan melalui sewer (saluran pengumpul air limbah) lalu
kemudian masuk ke instalasi pengolahan terpusat.

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam merancang sistem Penyaluran Air Buangan
dan Drainase yaitu jaringan jalan yang ada dan topografi daerah perencanaan. Saluran pipa
akan dibangun di badan jalan agar mudah dalam melakukan perbaikan jika terjadi kerusakan.
Perbedaan elevasi daerah perencanaan menjadi pertimbangan yang sangat penting dalam
merancang sistem Penyaluran Air Buangan dan Drainase agar rancangan bisa
mengoptimalkan gaya gravitasi dalam menyalurkan air buangan. Dengan mengetahui
perbedaan elevasi kita juga dapat menentukan lokasi BPAB yang tepat. Beberapa hal lain
yang menjadi pertimbangan dalam perencanaan sistem Penyaluran Air Buangan dan Drainase
antara lain: kepadatan penduduk yang dilayani, tata guna lahan, dan batas administrasi.

4.2 Skenario Sistem Penyaluran Air Buangan dan Drainase


Daerah perencanaan akan dibagi menjadi dua blok besar yaitu blok A dan blok B. Tiap blok
akan dibagi lagi menjadi daerah yang lebih kecil. Pembagian blok dilihat berdasarkan
perbedaan elevasi dan jumlah penduduk sehingga arah aliran dapat diprediksi. Blok A
menerapkan sistem tercampur dan blok B menerapkan sistem terpisah dalam sistem
penyaluran air buangan dan drainasenya. Hal ini dilakukan atas dasar pertimbangan blok A
Tugas Besar Penyaluran Air Buangan dan Drainase (RTL 3228)

memiliki luas dan jumlah penduduk yang lebih besar dibanding blok B. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel 4.1.

4.3 Skenario Sistem Penyaluran Air Buangan


Pada skenario perencanaan Sistem Pengolahan Air Buangan, daerah perencanaan dibagi
menjadi dua blok besar yaitu blok A dan blok B. Blok A menerapkan sistem offsite karena
memiliki kerapatan bangunan yang besar, sedangkan blok B menerapkan sistem onsite dalam
menyalurkan air buangannya, karena memiki kerapatan bangunan yang lebih kecil
dibandingkan dengan blok A. Berdasarkan keadaan topografi Kelurahan Bandar Selamat,
Bangunan Pengolahan Air Buangan (BPAB) untuk Blok A dapat dibangun pada Kelurahan
Sidorejo Hilir. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar 4.2.

4.4 Periode Desain


Dalam menentukan periode desain, perlu dipertimbangkan beberapa hal seperti pertumbuhan
penduduk, proses pembangunan dan umur bangunan, dan sumber dana agar tidak terjadi suatu
permasalahan desain dimasa yang akan datang. Sistem Penyaluran Air Buangan dan Drainase
didesain untuk 15 tahun kedepan dari tahun 2017 hingga tahun 2031.

4.5 Proyeksi Penduduk


4.5.1 Metode Aritmatika/Linier
Metode ini didasarkan pada angka kenaikan penduduk rata-rata setiap tahunnya. Metode ini
digunakan jika data berkala menunjukan jumlah penambahan yang relatif sama setiap
tahunnya. Untuk lebih jelasnya perhitungan penduduk di Kelurahan Bandar Selamat,
Kecamatan Medan Tembung dengan menggunakan metode aritmatika dapat dilihat pada
Tabel 4.1.

Muhammad Rayhan Tara (150407004) IV-2


Amalia Husna (150407024)
Adillah Silviani (150407031)
Tugas Besar Penyaluran Air Buangan dan Drainase (RTL 3228)

Tabel 4.1 Proyeksi Penduduk Kelurahan Bandar Selamat dengan Metode Aritmatika

Xi Tahun Penduduk (Yi) Yrata-rata Xi2 Xi.Yi Y' (Yi - Y') (Yi -Y')2 (Yi-Yrata) (Yi-Yrata)2 S R

1 2007 17886 1 17886 17876 10,27 105,53 -128,00 16384


2 2008 18049 4 36098 17906 142,55 20319,21 35,00 1225
3 2009 18212 9 54636 17937 274,82 75525,03 198,00 39204
4 2010 17778 16 71112 17968 -189,91 36065,46 -236,00 55696
5 2011 17794 25 88970 17999 -204,64 41876,04 -220,00 48400
6 2012 17799 18014 36 106794 18029 -230,36 53067,40 -215,00 46225 180,31 0,45852
7 2013 17906 49 125342 18060 -154,09 23744,01 -108,00 11664
8 2014 18226 64 145808 18091 135,18 18274,12 212,00 44944
9 2015 18241 81 164169 18122 119,45 14269,39 227,00 51529
10 2016 18249 100 182490 18152 96,73 9356,17 235,00 55225
55 180140 385 993305 180140,00 0,00 292602,3636 0,00 370496,0

a = 17845
b = 30,75
Y = a + b(Xi)

Muhammad Rayhan Tara (150407004) IV-3


Amalia Husna (150407024)
Adillah Silviani (150407031)
Tugas Besar Penyaluran Air Buangan dan Drainase (RTL 3228)

Metode Aritmatika
18300

18200

18100

18000

17900

17800

17700 Penduduk Awal

Linear (Penduduk Awal)


17600
R = 0.2102
17500
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Gambar 4.1 Grafik Proyeksi Penduduk dengan Metode Aritmatika

Muhammad Rayhan Tara (150407004) IV-4


Amalia Husna (150407024)
Adillah Silviani (150407031)
Tugas Besar Penyaluran Air Buangan dan Drainase (RTL 3228)

4.5.2 Metode Geometri


Metode ini didasarkan pada rasio pertambahan penduduk rata-rata tahunan. Sering digunakan untuk memperkirakan data yang perkembangan melaju
sangat cepat. Untuk lebih jelasnya perhitungan penduduk di Kelurahan Bandar Selamat dengan mengunakan geometri dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Proyeksi Penduduk Kelurahan Bandar Selamat dengan Metode Geometri

(Yi-
Penduduk S R
Xi Tahun ln Xi ln Xi2 ln Yi ln Xi ln Yi Y' (Yi - Y' ) (Yi - Y')2 Yrata-rata Yi-Yrata Yrata)2
(Yi)
1 2007 17886 0,000 0,000 9,792 0,00 17875 11,08 122,68 -128,00 16384,00
2 2008 18049 0,693 0,480 9,801 6,79 17938 110,86 12289,30 35,00 1225,00
3 2009 18212 1,099 1,207 9,810 10,78 17975 236,77 56061,34 198,00 39204,00
4 2010 17778 1,386 1,922 9,786 13,57 18002 -223,59 49990,47 -236,00 55696,00 191,26 0,33366
5 2011 17794 1,609 2,590 9,787 15,75 18022 -228,06 52010,06 18014 -220,00 48400,00
6 2012 17799 1,792 3,210 9,787 17,54 18039 -239,80 57504,51 -215,00 46225,00
7 2013 17906 1,946 3,787 9,793 19,06 18053 -146,97 21600,13 -108,00 11664,00
8 2014 18226 2,079 4,324 9,811 20,40 18065 160,75 25839,77 212,00 44944,00
9 2015 18241 2,197 4,828 9,811 21,56 18076 164,91 27194,18 227,00 51529,00
10 2016 18249 2,303 5,302 9,812 22,59 18086 163,20 26635,38 235,00 55225,00
55 180140 15,10 27,65 97,99 148,03 180131 9,15 329247,82 0,00 370496,0

a = 9,7912
b = 0,0051
Y = EXP (a + (b ln Xi)

Muhammad Rayhan Tara (150407004) IV-5


Amalia Husna (150407024)
Adillah Silviani (150407031)
Tugas Besar Penyaluran Air Buangan dan Drainase (RTL 3228)

Metode Geometri
18300

18200

18100

18000

17900

17800

17700
Penduduk Awal Geometri
17600
R = 0.11
17500
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Gambar 4.2 Grafik Proyeksi Penduduk dengan Metode Geometri

Muhammad Rayhan Tara (150407004) IV-6


Amalia Husna (150407024)
Adillah Silviani (150407031)
Tugas Besar Penyaluran Air Buangan dan Drainase (RTL 3228)

4.5.3 Metode Eksponensial


Metode eksponensial biasanya digunakan jika laju pertumbuhan penduduk proporsional dengan jumlah penduduk asalnya. Metode ini sering
digunakan dalam perhitungan proyeksi penduduk. Untuk lebih jelasnya perhitungan penduduk di Kelurahan Bandar Selamat dengan menggunakan
metode eksponensial pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Proyeksi Penduduk Kelurahan Bandar Selamat dengan Metode Eksponensial

Xi Tahun Penduduk (Yi) Xi2 ln Yi Xi ln Yi Y' (Yi -Y') (Yi -Y' )2 Yi rata-rata (Yi -Yrata) (Yi -Yrata)2 S R

1 2007 17886 1 9,79 9,79 17876 10,32 106,56 -128,00 16384


2 2008 18049 4 9,80 19,60 17906 142,90 20421,44 35,00 1225
3 2009 18212 9 9,81 29,43 17937 275,43 75863,10 198,00 39204
4 2010 17778 16 9,79 39,14 17967 -189,09 35755,15 18014 -236,00 55696 180,196 0,46
5 2011 17794 25 9,79 48,93 17998 -203,67 41479,50 -220,00 48400
6 2012 17799 36 9,79 58,72 18028 -229,29 52574,84 -215,00 46225
7 2013 17906 49 9,79 68,55 18059 -152,97 23400,14 -108,00 11664
8 2014 18226 64 9,81 78,48 18090 136,30 18577,08 212,00 44944
9 2015 18241 81 9,81 88,30 18120 120,51 14523,69 227,00 51529
10 2016 18249 100 9,81 98,12 18151 97,68 9541,07 235,00 55225
55 180140 385 97,99 539,08 180132 8,13 292242,58 0,00 370496

a = 9,789
b = 0,0017
Y = EXP (a + (bXi)

Muhammad Rayhan Tara (150407004) IV-7


Amalia Husna (150407024)
Adillah Silviani (150407031)
Tugas Besar Penyaluran Air Buangan dan Drainase (RTL 3228)

Metode Eksponensial
18300

18200

18100

18000

17900

17800

17700
Penduduk Awal Expon. (Penduduk Awal)
17600
R = 0.209
17500
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Gambar 4.3 Grafik Proyeksi Penduduk dengan Metode Eksponensial

Muhammad Rayhan Tara (150407004) IV-8


Amalia Husna (150407024)
Adillah Silviani (150407031)
Tugas Besar Penyaluran Air Buangan dan Drainase (RTL 3228)

4.5.4 Metode Logaritma


Metode ini merupakan kombinasi antara laju pertumbuhan dengan declining growth rate. Metode ini digunakan jika pertumbuhan penduduk yang
terlalu besar akibat adanya pembatasan jumlah penduduk. Untuk lebih jelasnya perhitungan penduduk di Kelurahan Bandar Selamat dengan
menggunakan metode logaritma dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Proyeksi Penduduk Kelurahan Bandar Selamat dengan Metode Logaritma

Xi Tahun Penduduk (Yi) ln Xi ln Xi2 Yi ln Xi Y' (Yi-Y') (Yi-Y')2 Yrata-rata (Yi-Yrata) (Yi-Yrata)2 S R
1 2007 17886 0,000 0,00 0,00 17875 11,26 126,88 -128 16384
2 2008 18049 0,693 0,48 12510,61 17939 110,36 12178,29 35 1225
3 2009 18212 1,099 1,21 20007,93 17976 235,97 55682,32 198 39204
4 2010 17778 1,386 1,92 24645,54 18003 -224,55 50424,29 -236 55696
5 2011 17794 1,609 2,59 28638,34 18023 -229,13 52499,45 -220 48400
6 2012 17799 1,792 3,21 31891,53 18040 -240,94 58051,03 18014 -215 46225 191,31 0,33
7 2013 17906 1,946 3,79 34843,47 18054 -148,15 21948,61 -108 11664
8 2014 18226 2,079 4,32 37899,90 18066 159,54 25452,26 212 44944
9 2015 18241 2,197 4,83 40079,57 18077 163,68 26790,46 227 51529
10 2016 18249 2,303 5,30 42019,88 18087 161,96 26232,20 235 55225
55 180140 15,10 27,65 272536,76 180140 0 329385,80 0 370496

a = 17875
b = 92,201
Y = a + (b lnXi)

Muhammad Rayhan Tara (150407004) IV-9


Amalia Husna (150407024)
Adillah Silviani (150407031)
Tugas Besar Penyaluran Air Buangan dan Drainase (RTL 3228)

Metode Logaritma
18300

18200

18100

18000

17900

17800

17700
Penduduk Awal Log. (Penduduk Awal)
17600
R = 0.111
17500
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Gambar 4.4 Grafik Proyeksi Penduduk dengan Metode Logaritma

4.5.5 Perbandingan Metode Proyeksi Penduduk Kelurahan Bandar Selamat


Perhitungan proyeksi penduduk akan diuraikan dalam keempat metode, yang akan
dibandingkan satu sama lainnya untuk memperoleh metode yang terbaik untuk
memproyeksikan penduduk. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Proyeksi Penduduk Kelurahan Bandar Selamat

PROYEKSI PENDUDUK
NO TAHUN PENDUDUK
ARITMATIKA GEOMETRI EKSPONENSIAL LOGARITMA
1 2007 17886 17886 17886 17886 17886
2 2008 18049 18049 18049 18049 18049
3 2009 18212 18212 18212 18212 18212
4 2010 17778 17778 17778 17778 17778
5 2011 17794 17794 17794 17794 17794
6 2012 17799 17799 17799 17799 17799
7 2013 17906 17906 17906 17906 17906
8 2014 18226 18226 18226 18226 18226
9 2015 18241 18241 18241 18241 18241
10 2016 18249 18249 18249 18249 18249
11 2017 18183 18095 18182 18096
12 2018 18214 18103 18213 18104

Muhammad Rayhan Tara (150407004) IV-10


Amalia Husna (150407024)
Adillah Silviani (150407031)
Tugas Besar Penyaluran Air Buangan dan Drainase (RTL 3228)

Sambungan Tabel 4.5 Proyeksi Penduduk Kelurahan Bandar Selamat


PROYEKSI PENDUDUK
NO TAHUN PENDUDUK
ARITMATIKA GEOMETRI EKSPONENSIAL LOGARITMA
13 2019 18244 18110 18244 18111
14 2020 18275 18117 18275 18118
15 2021 18306 18123 18306 18124
16 2022 18337 18129 18337 18130
17 2023 18367 18135 18369 18136
18 2024 18398 18140 18400 18141
19 2025 18429 18145 18431 18146
20 2026 18460 18150 18463 18151
21 2027 18490 18154 18494 18155
22 2028 18521 18159 18525 18160
23 2029 18552 18163 18557 18164
24 2030 18582 18167 18589 18168
25 2031 18613 18170 18620 18172
Sumber: Hasil Perhitungan, 2017

Proyeksi Penduduk Kelurahan Bandar Selamat


18800

18600

18400

18200

18000

17800

17600 ARITMATIKA GEOMETRI EKSPONENSIAL LOGARITMA

17400

17200
2025
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024

2026
2027
2028
2029
2030
2031

Gambar 4.5 Grafik Proyeksi Penduduk Kelurahan Bandar Selamat

4.5.6 Pemilihan Metode Proyeksi Penduduk Kelurahan Bandar Selamat


Metode proyeksi yang dipilih adalah metode eksponensial. Untuk lebih jelasnya, nilai
koefisien korelasi (R) dan nilai standar deviasi (S) masing-masing metode proyeksi penduduk
Kelurahan Bandar Selamat dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Muhammad Rayhan Tara (150407004) IV-11
Amalia Husna (150407024)
Adillah Silviani (150407031)
Tugas Besar Penyaluran Air Buangan dan Drainase (RTL 3228)

Tabel 4.6 Pemilihan Metode Proyeksi

Perbandingan
Metoda Proyeksi Nilai R
Nilai S
Aritmatika 180,31 0,45852
Geometri 191,26 0,33366
Eksponensial 180,196 0,45958
Logaritma 191,31 0,33311
Sumber: Hasil Perhitungan, 2017

Proyeksi jumlah penduduk dari keempat metode yang dipakai dapat dilihat bahwa metode
eksponensial memiliki nilai R yang paling mendekati 1 yaitu 0,45958 dan nilai perbandingan
S yang paling rendah, yaitu 180,196.

4.6 Perhitungan PUH (Periode Ulang Hujan)


Data curah hujan kota Medan yang didapat dari stasiun pengukuran curah hujan terdekat
dengan daerah perencanaan dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7 Banyaknya Curah Hujan di Kota Medan

Tahun Curah Hujan Curah Hujan Rata-Rata Curah


Minimum (mm) Maksimum (mm) Hujan
2007 12 459 234,33
2008 28 361 178
2009 9 377 183,75
2010 47 280 137,25
2011 73 353 218,75
2012 79 367 186,58
2013 73 492 185,33
2014 44 429 174,75
2015 10 338 142,5
2016 11 617 200,5
Sumber : Kantor BMKG Kota Medan, 2017

Data diatas akan digunakan untuk perhitugan bangunan drainase yang akan didesain dengan
umur rencana 15 tahun. Gambaran IDC yang akan digunakan sebagai dasar perhitungan debit
aliran yang harus ditampung oleh bangunan drainase diatas.

4.6.1 Analisa Frekuensi Hujan


Analisa frekuensi hujan dapat dihitung berdasarkan data curah hujan yang diperoleh dari
Badan Meteorologi dan Geofisika Kota Medan selama 10 tahun terakhir. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Tabel 4.8.

Muhammad Rayhan Tara (150407004) IV-12


Amalia Husna (150407024)
Adillah Silviani (150407031)
Tugas Besar Penyaluran Air Buangan dan Drainase (RTL 3228)

Tabel 4.8 Perhitungan Analisa Frekuensi

Xi mm/24jam Xi sort M (Xi-Xavg) (Xi-Xavg)2


459 617 1 209,7 43974,09
361 492 2 84,7 7174,09
377 459 3 51,7 2672,89
280 429 4 21,7 470,89
353 377 5 -30,3 918,09
367 367 6 -40,3 1624,09
492 361 7 -46,3 2143,69
429 353 8 -54,3 2948,49
338 338 9 -69,3 4802,49
617 280 10 -127,3 16205,29
Jumlah 4073 82934,1
Rata-rata 407,3

Simpangan Baku (Sd) 95,994

N 10
Sn 0,9497
Yn 0,4952
1/a 101,079
357,25
Sumber: Data dan Perhitungan Tugas Besar PABD, 2017

Persamaan Regresi menjadi :

X = + 1/ Y
= 357,25 + 101,079 Y

Persamaan di atas kemudian digambarkan di atas extreme probability paper.

Tabel 4.9 Regresi Linier pada Extreme Probability Paper

Y X
-2 155,092
-1 256,171
0 357,25
1 458,329
2 559,408
3 660,487
4 761,566
5 862,645
5,5 913,1845
6 963,724
6,5 1014,264
7 1064,803
Sumber: Data dan Perhitungan Tugas Besar PABD, 2017

Muhammad Rayhan Tara (150407004) IV-13


Amalia Husna (150407024)
Adillah Silviani (150407031)
Tugas Besar Penyaluran Air Buangan dan Drainase (RTL 3228)

4.6.2 Desain Rainfall Intensity


Berdasarkan grafik garis regresi yang telah dibuat pada extreme probability paper, untuk
return periode 10 tahun dibaca nilai extreme dari hujan harian (rainfall depth) sebagai berikut:

Untuk Stasiun Sampali = 180 mm/ 24 jam

Angka-angka diatas jelas tidak teliti, behubung dibaca secara grafis, untuk perhitungan yang
teliti dapat dilakukan analisis sebagai berikut:

Xr = Xbar + x/n . (YT Yn bar)

Dimana, YT(reduced variate) = 2,2502 untuk return period 10 tahun.

Sehingga diperoleh angka sebagai berikut :

(Xr) A = 407,3 + 101,07 (2,2502 0,4952)

= 584,68 mm/24 jam

Effective rainfall dianggap 90 %, sedangkan duration rainfall dianggap terkonsentrasi selama


4 jam. Rainfall intensity untuk masing-masing stasiun pengamat menjadi sebagai berikut:

Tabel 4.10 Rainfall Intensity untuk Stasiun Sampali

Extreme Rainfall depth Rainfall intensity dalam iph


Lokasi
(Xr dalam mm/ 24 jam) (90%, 4 jam)

Stasiun A
584,68 5,48
(Stasiun Sampali)
Sumber: Data dan Perhitungan Tugas Besar PABD, 2017

Desain Rainfall intensity :

Ir = 5,48 iph

Tabel 4.11 Desain Rainfall Intensity untuk Periode Ulang Tahun


Periode Ulang Curah Hujan Ir
Yt
Tahun (mm/ 24 jam) (Iph)
2 0,3667 394,31 3,697
5 1,4999 508,85 4,771
10 2,2502 584,69 5,482
25 3,1985 680,55 6,380
50 3,9019 751,65 7,047
100 4,6001 822,22 7,708
Sumber: Data dan Perhitungan Tugas Besar PABD, 2017

Muhammad Rayhan Tara (150407004) IV-14


Amalia Husna (150407024)
Adillah Silviani (150407031)
Tugas Besar Penyaluran Air Buangan dan Drainase (RTL 3228)

Untuk mencari nilai intensitas hujan rencana periode ulang hujan 2 tahun, 5 tahun, dan 10
tahun, dengan menggunakan persamaan Talbot berikut ditampilkan hasil perhitungan pada
Tabel 4.12 Tabel 4.14.

4.6.3 Periode Ulang Hujan (PUH)


Mencari persamaan Talbot untuk PUH 2 tahun.

Tabel 4.12 Intesitas Hujan untuk Periode Ulang Hujan 2 Tahun


No t (menit) Ir (iph) I (mm/jam) It I2 I2t
1 5 6,72 161,21 13,43 25.989,62 2.165,80
2 10 4,23 101,56 16,93 10.313,99 1.719,00
3 20 2,67 63,98 21,33 4.093,11 1.364,37
4 30 2,03 48,82 24,41 2.383,77 1.191,89
5 40 1,68 40,30 26,87 1.624,35 1.082,90
6 60 1,28 30,76 30,76 946,00 946,00
7 80 1,06 25,39 33,85 644,62 859,50
8 120 0,81 19,38 38,75 375,42 750,84
20,47 491,40 206,33 46.370,89 10.080,30
Sumber: Data dan Perhitungan Tugas Besar PABD, 2017

Dimana :

a = 12,455
b = 0,056
12,455
I = + = +0,056

Mencari persamaan Talbot untuk PUH 5 tahun.

Tabel 4.13 Intesitas Hujan untuk Periode Ulang Hujan 5 Tahun

No t (menit) Ir (iph) I (mm/jam) It I2 I2t


1 5 8,67 208,05 17,34 43.283,17 3.606,93
2 10 5,46 131,06 21,84 17.176,94 2.862,82
3 20 3,44 82,56 27,52 6.816,67 2.272,22
4 30 2,63 63,01 31,50 3.969,94 1.984,97
5 40 2,17 52,01 34,67 2.705,20 1.803,47
6 60 1,65 39,69 39,69 1.575,47 1.575,47
7 80 1,37 32,77 43,69 1.073,56 1.431,41
8 120 1,04 25,00 50,01 625,23 1.250,45
26,42 634,15 266,27 77.226,17 16.787,75
Sumber: Data dan Perhitungan Tugas Besar PABD, 2017

Muhammad Rayhan Tara (150407004) IV-15


Amalia Husna (150407024)
Adillah Silviani (150407031)
Tugas Besar Penyaluran Air Buangan dan Drainase (RTL 3228)

Dimana :
a = 16,068
b = 0,056
16,068
I = + = +0,056

Mencari persamaan Talbot untuk PUH 10 tahun.

Tabel 4.14 Intesitas Hujan untuk Periode Ulang Hujan 10 Tahun

No t (menit) Ir (iph) I (mm/jam) It I2 I2t


1 5 9,96 239,05 19,92 57.146,45 4.762,20
2 10 6,27 150,59 25,10 22.678,59 3.779,76
3 20 3,95 94,87 31,62 9.000,00 3.000,00
4 30 3,02 72,40 36,20 5.241,48 2.620,74
5 40 2,49 59,76 39,84 3.571,65 2.381,10
6 60 1,90 45,61 45,61 2.080,08 2.080,08
7 80 1,57 37,65 50,20 1.417,41 1.889,88
8 120 1,20 28,73 57,46 825,48 1.650,96
30,36 728,66 305,95 101.961,16 22.164,74
Sumber: Data dan Perhitungan Tugas Besar PABD, 2017

Dimana :
a = 18,461
b = 0,056
18,461
I = + = + 0,056

Mencari persamaan Talbot untuk PUH 25 tahun

Tabel 4.15 Periode Ulang Hujan untuk 25 Tahun

No t (menit) Ir (iph) I (mm/jam) It I2 I2t


1 5 11,59 278,24 23,19 77.419,19 6.451,60
2 10 7,30 175,28 29,21 30.723,82 5.120,64
3 20 4,60 110,42 36,81 12.192,76 4.064,25
4 30 3,51 84,27 42,13 7.100,90 3.550,45
5 40 2,90 69,56 46,37 4.838,70 3.225,80
6 60 2,21 53,08 53,08 2.818,00 2.818,00
7 80 1,83 43,82 58,43 1.920,24 2.560,32
8 120 1,39 33,44 66,88 1.118,32 2.236,64
S 35,34 848,12 356,11 138.131,93 30.027,70
Sumber: Data dan Perhitungan Tugas Besar PABD, 2017

Muhammad Rayhan Tara (150407004) IV-16


Amalia Husna (150407024)
Adillah Silviani (150407031)
Tugas Besar Penyaluran Air Buangan dan Drainase (RTL 3228)

a = 21,48420
b = 0,05597
21,48420
I = + = + 0,05597

4.7 Perhitungan Kebutuhan Air Bersih dan Fasilitas Kota


Dalam perencanaan sistem air minum Kelurahan Bandar Selamat perhitungan kebutuhan air
dilakukan dimulai pada tahun 2017 sampai 2031, direncanakan daerah pelayanan dari PDAM
adalah sebesar 100 %. Untuk memperhitungkan kebutuhan air tersebut, maka kebutuhan air
dibedakan atas :

1. Kebutuhan domestik, yang dibedakan atas:


a) Sambungan langsung (rumah)
b) Kran Umum / Hidran Umum

2. Kebutuhan Non domestik, yang terdiri atas:


a) Sarana Pendidikan
b) Sarana Peribadatan
c) Sarana Kesehatan
d) Sarana Perdagangan
e) Industri

3. Kebocoran / kehilangan air

Tabel 4.16 Standar Kebutuhan Air Bersih Domestik

Sambungan Hidran Kehilangan


Kategori
Jumlah Penduduk Rumah Umum Air
Kota
L/orang/hari L/orang/hari %
Metropolitan > 1.000.000 190 30 20
Kota Besar 500.000 1.000.000 170 30 20
Kota Sedang 100.000 500.000 150 30 20
Kota Kecil 20.000 100.000 130 30 20
IKK < 20.000 100 30 20
Sumber: Direktorat Jenderal Cipta Karya, 2012

Muhammad Rayhan Tara (150407004) IV-17


Amalia Husna (150407024)
Adillah Silviani (150407031)
Tugas Besar Penyaluran Air Buangan dan Drainase (RTL 3228)

Tabel 4.17 Standar Kebutuhan Air Bersih Non Domestik

Jumlah Jiwa Standar Kebutuhan


No Uraian
Tiap Unit Air Perkapita
I. Fasilitas Pendidikan
1 TK 40 Jiwa/Unit 20 L/Jiwa/Hari
2 SD 100 Jiwa/Unit 20 L/Jiwa/Hari
3 SMP 50 Jiwa/Unit 20 L/Jiwa/Hari
4 SMA 50 Jiwa/Unit 20 L/Jiwa/Hari
II. Fasilitas Kesehatan
1 Rumah Sakit 50 Bed/Unit 250 L/Bed/Hari
2 Puskesmas 15 Jiwa/Unit 50 L/Jiwa/Hari
3 BPU 5 Jiwa/Unit 50 L/Jiwa/Hari
4 BKIA 5 Jiwa/Unit 50 L/Jiwa/Hari
5 Posyandu 10 Jiwa/Unit 35 L/Jiwa/Hari
6 Dokter 10 Jiwa/Unit 35 L/Jiwa/Hari
7 Bidan 5 Jiwa/Unit 35 L/Jiwa/Hari
III. Fasilitas Sosial
1 Mesjid 50 Jiwa/Unit 35 L/Jiwa/Hari
2 Langgar 40 Jiwa/Unit 35 L/Jiwa/Hari
3 Gereja 100 Jiwa/Unit 20 L/Jiwa/Hari
4 Kelenteng 100 Jiwa/Unit 20 L/Jiwa/Hari
IV. Fasilitas Lainnya
1 Pasar 700 m2/Unit 5 L/ m2/Hari
2 Ruko 5 Jiwa/Unit 120 L/Jiwa/Hari
2
3 Swalayan 100 m /Unit 5 L/ m2/Hari
4 Mall 500 Jiwa/Unit 15 L/Jiwa/Hari
5 Hotel 100 Jiwa/Unit 120 L/Jiwa/Hari
6 Bioskop 100 Kursi/Unit 120 L/Kursi/Hari
7 Bar/ Night Club/ Karaoke 50 Kursi/Unit 110 L/Kursi/Hari
8 Rumah Makan 25 Meja/Unit 75 L/Meja/Hari
V. Industri
1 Besar/Sedang 100 Jiwa/Unit 230 L/Jiwa/Hari
2 Kecil 50 Jiwa/Unit 230 L/Jiwa/Hari
3 Rumah Tangga 25 Jiwa/Unit 230 L/Jiwa/Hari
Sumber: Direktorat Jenderal Cipta Karya, 2012

4.7.1 Perhitungan Kebutuhan Air Bersih


Perhitungan kebutuhan air bersih berikut ini menggunakan jumlah populasi dan jumlah
fasilitas tahun proyeksi akhir, yaitu tahun 2031.

Muhammad Rayhan Tara (150407004) IV-18


Amalia Husna (150407024)
Adillah Silviani (150407031)
Tugas Besar Penyaluran Air Buangan dan Drainase (RTL 3228)

1. Kebutuhan Domestik
Persentase daerah pelayanan : 100%
Jumlah penduduk di daerah pelayanan = 100 % x jumlah penduduk tahun 2031
= 100 % x 18620 jiwa
= 18620 jiwa

Jumlah penduduk yang terlayani adalah :


Jumlah penduduk yang terlayani = 100 % x 18620 jiwa
= 18620 jiwa

a) Jumlah pengguna SL = 100 % x 18620 jiwa


= 18620 jiwa

b) Kebutuhan air untuk SL = Jumlah populasi x Standar Kebutuhan Air


= 18620 jiwa x 190 l/o/h
= 40,947 l/detik

2. Kebutuhan Non Domestik


Peningkatan fasilitas umum dan sosial dapat ditentukan dengan menggunakan standar
penduduk pendukung yang dapat diperoleh dengan cara menghitung banyaknya jumlah
penduduk yang diwakili oleh satu unit fasilitas umum atau fasilitas sosial yang ada pada tahun
akhir proyeksi (tahun 2031). Untuk proyeksi fasilitas non domestik di Kelurahan Bandar
Selamat dapat dilihat pada Tabel 4.18 dibawah ini.

Tabel 4.18 Proyeksi Jumlah Fasilitas Non Domestik Kelurahan Bandar Selamat

Jumlah (Unit)
No Uraian
Tahun 2016 Tahun 2031
I. Fasilitas Pendidikan
1 TK 4 7
2 SD 6 11
3 SMP 6 11
4 SMA 3 5
II. Fasilitas Kesehatan
1 Rumah Sakit 1 1
2 BPU 2 3
3 BKIA 1 1
4 Posyandu 12 13

Muhammad Rayhan Tara (150407004) IV-19


Amalia Husna (150407024)
Adillah Silviani (150407031)
Tugas Besar Penyaluran Air Buangan dan Drainase (RTL 3228)

Sambungan Tabel 4.18 Proyeksi Jumlah Fasilitas Non Domestik Kelurahan Bandar Selamat

Jumlah (Unit)
No Uraian
Tahun 2016 Tahun 2031
5 Dokter 9 9
6 Bidan 4 4
III. Fasilitas Peribadatan
1 Mesjid 8 11
2 Langgar 1 1
3 Gereja 3 4
4 Kelenteng 6 8
IV. Fasilitas Lainnya
1 Pasar 1 1
2 Pertokoan 6 7
3 Swalayan 4 4
4 Hotel 3 4
6 Bilyard 2 2
8 Rumah Makan 11 13
V. Industri
1 Besar/Sedang 1 1
2 Kecil 2 2
3 Rumah Tangga 21 21
Sumber: Data dan Perhitungan Tugas Besar PABD, 2017

a. Sarana Pendidikan
Contoh perhitungan:
Kebutuhan air untuk TK = Jumlah unit x Jumlah Populasi x Standar kebutuhan air
= 7 x 20 jiwa/unit x 20 l/jiwa/h
= 0,065 l/dt

Kebutuhan air untuk SD = Jumlah unit x Jumlah Populasi x Standar kebutuhan air
= 11 x 100 jiwa/unit x 20 l/jiwa/h
= 0,255 l/dt

Kebutuhan air untuk SMP = Jumlah unit x Jumlah Populasi x Standar kebutuhan air
= 11 1 x 50 jiwa/unit x 20 l/jiwa/h
= 0,127 l/dt

Muhammad Rayhan Tara (150407004) IV-20


Amalia Husna (150407024)
Adillah Silviani (150407031)
Tugas Besar Penyaluran Air Buangan dan Drainase (RTL 3228)

Kebutuhan air untuk SMA = Jumlah unit x Jumlah Populasi x Standar kebutuhan air
= 5 1 x 50 jiwa/unit x 20 l/jiwa/h
= 0,058 l/dt

b. Sarana Peribadatan
Contoh perhitungan:
Kebutuhan air untuk mesjid = Jumlah unit x Jumlah Populasi x Standar kebutuhan air
= 11 x 50 jiwa/unit x 35 l/jiwa/h
= 0,223 l/dt

Kebutuhan air untuk kelenteng = Jumlah unit x Jumlah Populasi x Standar kebutuhan air
= 8 x 100 jiwa/unit x 20 l/jiwa/h
= 0,185 l/dt

Kebutuhan air untuk gereja = Jumlah unit x Jumlah Populasi x Standar kebutuhan air
= 4 x 100 jiwa/unit x 20 l/jiwa/h
= 0,093 l/dt

Kebutuhan air untuk musholla = Jumlah unit x Jumlah Populasi x Standar kebutuhan air
= 1 x 40 jiwa/unit x 35 l/jiwa/h
= 0,016 l/dt

c. Sarana Kesehatan
Contoh perhitungan:
Kebutuhan air untuk rumah sakit = Jumlah unit x Jumlah populasi x Standar kebutuhan air
= 1 x 50 bed/unit x 250 l/bed/h
= 0,145 l/dt

Kebutuhan air untuk BPU = Jumlah unit x Jumlah populasi x Standar kebutuhan air
= 3 x 5 jiwa/unit x 50 l/jiwa/h
= 0,009 l/dt

Kebutuhan air untuk BKIA = Jumlah unit x Jumlah populasi x Standar kebutuhan air
= 1 x 5 jiwa/unit x 50 l/jiwa/h
= 0,003 l/dt

Muhammad Rayhan Tara (150407004) IV-21


Amalia Husna (150407024)
Adillah Silviani (150407031)
Tugas Besar Penyaluran Air Buangan dan Drainase (RTL 3228)

Kebutuhan air untuk Posyandu = Jumlah unit x Jumlah populasi x Standar kebutuhan air
= 13 x 10 jiwa/unit x 35 l/jiwa/h
= 0,053 l/dt

Kebutuhan air Praktik Dokter = Jumlah unit x Jumlah populasi x Standar kebutuhan air
= 9 x 10 jiwa/unit x 35 l/jiwa/h
= 0,036 l/dt

Kebutuhan air Praktik Bidan = Jumlah unit x Jumlah populasi x Standar kebutuhan air
= 4 x 5 jiwa/unit x 35 l/jiwa/h
= 0,008 l/dt

d. Sarana Komersil
Kebutuhan air untuk pasar = Jumlah unit x luas bangunan x standar kebutuhan air
= 1 x 700 m2/unit x 5 l/m2/hari
= 0,041 l/detik

Kebutuhan air untuk pertokoan = Jumlah unit x Jumlah populasi x Standar kebutuhan
= 7 x 5 jiwa/unit x 120 l/jiwa/h
= 0,049 l/dt

Kebutuhan air untuk swalayan = Jumlah unit x luas bangunan x Standar kebutuhan air
= 4 x 100 m2/unit x 5 l/m2/h
= 0,023 l/dt

Kebutuhan air untuk rumah makan = Jumlah unit x Jumlah meja x Standar kebutuhan air
= 13 x 25 meja/unit x 75 l/meja/h
= 0,282 l/dt

e. Sarana Industri
Perhitungan:
Kebutuhan industri besar/sedang = Jumlah unit x Jumlah populasi x Standar kebutuhan
= 1 x 100 jiwa/unit x 230 l/jiwa/h
= 0,266 l/dt

Kebutuhan industri kecil = Jumlah unit x Jumlah populasi x Standar kebutuhan


= 2 x 50 jiwa/unit x 230 l/jiwa/unit
= 0,266 l/dt

Muhammad Rayhan Tara (150407004) IV-22


Amalia Husna (150407024)
Adillah Silviani (150407031)
Tugas Besar Penyaluran Air Buangan dan Drainase (RTL 3228)

Kebutuhan industri rumah tangga = Jumlah unit x Jumlah populasi x Standar kebutuhan
= 21 x 25 jiwa/unit x 230 l/jiwa/unit
= 1,398 l/dt

Untuk lebih jelasnya, berikut ditampilkan rekapitulasi kebutahan air Kelurahan Bandar
Selamat yang diperlihatkan pada Tabel 4.19

Tabel 4.19 Kebutuhan Air Non Domestik Kelurahan Bandar Selamat

Jumlah Standar
Jumlah Jiwa
No Uraian Unit Tahun KebutuhanAir Kebutuhan Air
Tiap Unit
2031 Perkapita
I. Fasilitas Pendidikan
1 TK 7 40 Jiwa/Unit 20 L/Jiwa/Hari 0,065 L/Detik
2 SD 11 100 Jiwa/Unit 20 L/Jiwa/Hari 0,255 L/Detik
3 SMP 11 50 Jiwa/Unit 20 L/Jiwa/Hari 0,127 L/Detik
4 SMA 5 50 Jiwa/Unit 20 L/Jiwa/Hari 0,058 L/Detik
II. Fasilitas Kesehatan
1 Rumah Sakit 1 50 Bed/Unit 250 L/Bed/Hari 0,145 L/Detik
2 BPU 3 5 Jiwa/Unit 50 L/Jiwa/Hari 0,009 L/Detik
3 BKIA 1 5 Jiwa/Unit 50 L/Jiwa/Hari 0,003 L/Detik
4 Posyandu 12 10 Jiwa/Unit 35 L/Jiwa/Hari 0,049 L/Detik
5 Dokter 9 10 Jiwa/Unit 35 L/Jiwa/Hari 0,036 L/Detik
6 Bidan 4 5 Jiwa/Unit 35 L/Jiwa/Hari 0,008 L/Detik
III. Fasilitas Sosial
1 Mesjid 11 50 Jiwa/Unit 35 L/Jiwa/Hari 0,223 L/Detik
2 Langgar 1 40 Jiwa/Unit 35 L/Jiwa/Hari 0,016 L/Detik
3 Gereja 4 100 Jiwa/Unit 20 L/Jiwa/Hari 0,093 L/Detik
4 Kelenteng 8 100 Jiwa/Unit 20 L/Jiwa/Hari 0,185 L/Detik
IV. Fasilitas Lainnya
1 Pasar 1 700 M2/Unit 5 L/M2/Hari 0,041 L/Detik
2 Pertokoan 7 5 Jiwa/Unit 120 L/Jiwa/Hari 0,049 L/Detik
3 Swalayan 4 100 M2/Unit 5 L/M2/Hari 0,023 L/Detik
4 Hotel 4 100 Jiwa/Unit 120 L/Jiwa/Hari 0,556 L/Detik
5 bilyard 2 50 Kursi/Unit 110 L/Kursi/Hari 0,127 L/Detik
6 Rumah Makan 13 25 Meja/Unit 75 L/Meja/Hari 0,282 L/Detik
V. Industri
1 Besar/Sedang 1 100 Jiwa/Unit 230 L/Jiwa/Hari 0,266 L/Detik
2 Kecil 2 50 Jiwa/Unit 230 L/Jiwa/Hari 0,266 L/Detik
3 Rumah Tangga 21 25 Jiwa/Unit 230 L/Jiwa/Hari 1,398 L/Detik
Total 4,278 L/Detik
Sumber: Perhitungan Tugas Besar PABD, 2017

Muhammad Rayhan Tara (150407004) IV-23


Amalia Husna (150407024)
Adillah Silviani (150407031)
Tugas Besar Penyaluran Air Buangan dan Drainase (RTL 3228)

Berdasarkan hasil Tabel 4.19 diatas didapat total kebutuhan air untuk non domestik adalah
sebesar 4,278 l/detik.

3. Kehilangan Air
Perhitungan :
Diasumsikan persentase kehilangan air = 20% x Qtotal
Debit Total (Domestik & Non Domestik) = 40,947 + 4,278
= 45,225 l/detik
Kehilangan Air = 20% x 45,225 l/detik
= 9,045 l/det

4.7.2 Total Kebutuhan Air


Adapun total kebutuhan air bersih di Kelurahan Bandar Selamat pada tahun 2031 adalah
sebagai berikut :
1 Jumlah Penduduk (Tahun 2031) : 18620 Jiwa
2 Persentase Daerah Pelayanan : 100 %
3 Jumlah Penduduk Daerah Pelayanan : 18620 Jiwa
4 Persentase Jiwa Terlayani : 100 %
5 Jumlah Penduduk Terlayani : 18620 Jiwa
a. Sambungan langsung : 18620 Jiwa
b. Hidran umum : 0 Jiwa

6 Standar Kebutuhan Air


a. Sambungan langsung : 190 L/Kapita/Hari
b. Hidran umum : 30 L/Kapita/Hari
7 Kebutuhan Air Total
a. Sambungan langsung : 40,947 L/Detik
b. Hidran umum : 0 L/Detik
c. Total (a+b) : 40,947 L/Detik
8 Kebutuhan Non Domestik : 4,278 L/Detik
9 Total Kebutuhan Air : 45,225 L/Detik
10 Persentase Kehilangan Air : 20 %
11 Kehilangan Air : 9,045 L/Detik

Muhammad Rayhan Tara (150407004) IV-24


Amalia Husna (150407024)
Adillah Silviani (150407031)
Tugas Besar Penyaluran Air Buangan dan Drainase (RTL 3228)

12 Total Kebutuhan Air Rata-rata : 54,27 L/Detik


13 Persentase Air Buangan : 80 %
14 Debit Air Buangan :
a. Sambungan langsung : 32,758 L/Detik
b. Hidran umum : 0 L/Detik
c. Total (a+b) : 32,758 L/Detik

4.8 Perencanaan Jalur Sistem Penyaluran Air Buangan dan Drainase


4.8.1 Total Panjang Saluran
Pada Perencanaan Jalur Sistem Penyaluran Air Buangan dan Drainase digunakan lima jenis
pipa, yaitu pipa persil, pipa servis, pipa lateral, pipa cabang, dan pipa induk/utama. Saluran
akan dibangun pada pinggir badan jalan dan mengikuti jaringan jalan yang ada. Dengan
demikian, dapat diketahui panjang saluran yang akan dibangun.

4.8.2 Waktu Tempuh


Waktu tempuh air buangan di dalam saluran direncanakan kurang dari 18 jam. Hal ini
dilakukan untuk mencegah terbentuknya sedimen di dalam saluran dan mencegah terjadinya
pembusukan zat organik di dalam saluran. Sehingga resiko terjadinya reaksi anaerob dan
pembentukan gas metan yang dapat menyebabkan keretakan pada pipa di dalam saluran
dapat diminimalisir.

4.8.3 Street Inlet


Street inlet merupakan lubang atau bukaan di sisi-sisi jalan yang berfungsi untuk menampung
dan menyalurkan limpasan air hjan yang berada di sepanjang jalan menuju ke saluran. Pada
jenis penggunaan saluran terbuka tidak diperlukan street inlet karena ambang saluran yang
ada merupakan bukaan bebas (kecuali untuk jalan dengan trotoar terbangun).

Perletakan street inlet mempunyai ketentuan-ketentuan sebagai berikut:


1. Diletakkan pada tempat yang tidak memberikan gangguan terhadap lalu lintas jalan
maupun pejalan kaki
2. Ditempatkan pada daerah yang rendah dimana limpaan air hujan menuju ke arah tersebut
3. Air yang masuk street inlet harus secepatnya menuju ke dalam saluran
4. Jumlah street inlet harus cukup untuk dapat menangkap limpasan air hujan pada jalan yang
bersangkutan
5. Jarak antar street inlet 50 m
Muhammad Rayhan Tara (150407004) IV-25
Amalia Husna (150407024)
Adillah Silviani (150407031)
Tugas Besar Penyaluran Air Buangan dan Drainase (RTL 3228)

4.8.4 Jumlah Manhole (Jenis, Dimensi dan Lokasi)


Beberapa tipe manhole yang sering digunakan dalam perencanaan penyaluran air buangan
adalah:
1. Manhole Tipe A
a. Untuk saluran berdiameter tidak terlalu besar.
b. Kedalaman bagian atas diameter terdalam (soffit) dari muka tanah antara 0,45 1,5 m.
c. Dinding berbentuk segi empat atau bulat, terbuat dari beton dengan tebal 15 cm.
d. Digunakan untuk saluran persil dan servis.
e. Tutup berukuran 0,9 x 0,5 m dari beton cetak, tetapi jika manhole dijalan, maka
digunakan tutup yang terbuat dari besi tuang.

2. Manhole Tipe B
a. Untuk saluran berdiameter sampai 1200 mm.
b. Kedalaman bagian atas diameter (soffit) dari muka tanah 0,8 2,7 m.
c. Dinding berbentuk bulat, terbuat dari beton dengan tebal 20 cm.
d. Diameter manhole tergantung dari ukuran dan jumlah pipa yang masuk.
e. Untuk saluran persil dan servis, tutup berukuran 0,9 x 0,5 m beton cetak.
f. Untuk saluran induk, tutup terbuat dari besi tuang.

3. Manhole Tipe C
a. Untuk saluran berdiameter sampai 1200 mm.
b. Kedalaman bagian aatas diameter (soffit) dari muka tanah antara 2,7 5 m.
c. Dinding berbentuk bulat, terbuat dari beton dengan tebal 20 cm.
d. Diameter manhole tergantung dari ukuran dan jumlah pipa yang masuk.
e. Dinding setinggi 1,8 m dari soffit ke intermediate slab untuk memudahkan pemeliharaan.
f. Dinding diatas intermediate slab dikurangi ukurannya menjadi diameter 900 mm untuk
menghemat biaya.
g. Tutup berukuran 0,6 x 0,6 m dari besi tulang, kecuali untuk ukuran persil dan servis
digunakan tutup terbuat dari beton cetak.

Pada Perencanaan Sistem Penyaluran Air Buangan dan Drainase, manhole akan dibangun
pada tiap percabangan pipa. Tipe manhole yang digunakan ialah Tipe A yang dipasang pada
pertemuan saluran servis-lateral dan Tipe B dipasang pada lateral-cabang dan Tipe C pada
saluran induk.

Muhammad Rayhan Tara (150407004) IV-26


Amalia Husna (150407024)
Adillah Silviani (150407031)
Tugas Besar Penyaluran Air Buangan dan Drainase (RTL 3228)

4.8.5 Pemompaan
Jarak tempuh jaringan pipa air limbah yang sangat jauh dan kemiringan saluran yang besar
menyebabkan kedalaman galian pipa menjadi semakin dalam. Untuk mencegah terjadinya hal
tersebut maka dapat digunakan pemompaan dengan pompa untuk menaikkan elevasi hidrolis
sesuai kebutuhan. Selain itu kegunaan pemompaan ini juga sebagai booster station, untuk
menyalurkan air limbah yang tidak memerlukanpengaliran secara gravitasi. Misal dari zona
rendah ke zona yang lebih tinggi atau padaconveyance sewer ke instalasi.

Kriteria pemilihan lokasi untuk unit pemompaan ini adalah sebagai berikut :
a) Tidak banjir dan mudah menerima air limbah secara gravitasi;
b) Dapat memompa air limbah hingga ke elevasi yang direncanakan;
c) Dapat memompa seluruh air limbah, meskipun dalam keadaan darurat;
d) Fleksibel dan kompak;
e) Biaya investasi dan pemeliharaannya rendah;
f) Desain pompa harus dapat mengikuti fluktuasi debit;
g) Bahan yang dipilih tidak mudah korosi oleh air limbah;
h) Sedikit mungkin adanya pengaruh bising pada masyarakat sekitarnya;
i) Kebutuhan jarak tidak banyak;
j) Tidak membutuhkan keahlian tinggi;

Adapun komponen rumah pompa tersebut adalah:


a) Rumah pompa (termasuk pondasi);
b) Pompa;
c) Mesin penggerak atau motor;
d) Ruang pompa atau dry well;
e) Sump atau wet well;
f) Screen dan grit chamber;
g) Perpipaan, valve, fitting, pencatat debit, dan overflow darurat;
h) Sumber listrik, dan pengendali pompa (panel).

4.8.6 Operasional dan Maintenance


Pada konstruksi yang berumur puluhan tahun, kemungkinan retak atau pecah pada lantai,
dinding maupun langit-langit pipa saluran bisa terjadi. Keretakan dapat terjadi oleh karena
tekanan tanah samping maupun atas pada pipa saluran, selain diakibatkan gempa bumi atau
desakan akar-akar pohon diatasnya yang menjalar dan membelit pipa saluran. Selain akibat
Muhammad Rayhan Tara (150407004) IV-27
Amalia Husna (150407024)
Adillah Silviani (150407031)
Tugas Besar Penyaluran Air Buangan dan Drainase (RTL 3228)

tersebut diatas, dapat pula diakibatkan beban-beban yang diterima diatasnya seperti bangunan
gedung dan sejenisnya, beban-beban kendaraan dll.

Pada pipa saluran yang memiliki diameter kecil dimana petugas perbaikan tidak dapat masuk
kedalam pipa saluran, perbaikan dapat dilakukan dengan menggali dan membongkar serta
mengganti pipa saluran baru yang seukuran dengan terlebih dahulu memastikan titik tepatnya
dimana pipa saluran akan diganti. Untuk mengetahui terjadinya kebocoran pada pipa saluran
oleh karena retak atau pecah, dapat dilakukan pemeriksaan rutin dengan menggunakan
pendeteksi kebocoran (water leak detector), juga bila terdapat indikasi lainnya seperti
amblesnya (turunnya) permukaan tanah pada jalur pipa saluran secara signifikan,
berkurangnya debit air buangan yang mengalir dalam saluran yang dapat diamati pada
manhole di hulu dan di hilir. Perbaikan pipa saluran yang retak dapat dilakukan dengan cara
pembersihan pada daerah retak kemudian ditambal dengan adukan PC + pasir (dengan
perbandingan 1:2) dan di finishing halus.

Muhammad Rayhan Tara (150407004) IV-28


Amalia Husna (150407024)
Adillah Silviani (150407031)

Anda mungkin juga menyukai