Anda di halaman 1dari 25

1

TUGAS
PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM)

Data Data Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum :
Suatu kecamatan ingin membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) IKK dengan
data teknis sebagai berikut :
Potensi Sumber Air : 200


Sumber Air : Mata Air
Wilayah Pelayanan : 1 wilayah Kota dan 3 Wilayah Pedesaan
Unit Air baku : Sumber mata air, Bronkaptering dan
transmisi
Unit Produksi : Reservoir
Pipa Transmisi : PVC PN 10
Pipa Distribusi : PVC PN 8
Sistem Pengaliran Pipa Transmisi : gravitasi
Sistem Pengaliran Distribusi : gravitasi
Jaringan Distribusi (pilihan) : Tipe II
Bangunan Penunjang : BPT dan Jembatan Pipa
Panjang Jembatan Pipa : 18 m
Konsumsi Air Rumah Tangga Kota : 100 ltr/or/hari
Konsumsi Air Rumah Tangga Pedesaan : 60 ltr/or/hari
Periode Perencanaan : 15 Tahun
Data Jumlah Penduduk wilayah Perencanaan:
Wilayah
Jumlah Penduduk ( Jiwa )
2008 2009 2010 2011 2012
Kota Kecamatan ( A )
4000 4300 4400 4450 4520
Desa 1 ( B )
1650 1760 1780 1840 1860
Desa 2 ( C )
1870 1820 1880 1920 1990
Desa 3 ( D )
2150 2210 2290 2340 2360

2

1. Perhitungan Proyeksi Kebutuhan Air Minum di Wilayah Perencanaan
Perhitungan Jumlah Penduduk Rata Rata
Dari data Jumlah Penduduk Wilayah Perencanaan diatas dicari jumlah penduduk
rata rata masing masing wilayah (

) dengan cara :


Dimana :

= Jumlah penduduk rata rata (Jiwa)


Pn = Jumlah penduduk pada tahun ke-n (jiwa)
n = Rentang tahun antara Pn dan Po

Dengan menggunakan jumlah penduduk wilayah perencanaan pada data di atas
didapatkan tabel sebagai berikut :
n = (2012 2008) + 1 = 5 tahun
Wilayah
Jumlah Penduduk ( Jiwa ) Jumlah
Penduduk
Total (jiwa)
Rata Rata
Jumlah
Penduduk
2008 2009 2010 2011 2012
Kota Kecamatan
(A)
4000 4300 4400 4450 4520
21670 4334
Desa 1 ( B )
1650 1760 1780 1840 1860 8890 1778
Desa 2 ( C )
1870 1820 1880 1920 1990 9480 1896
Desa 3 ( D )
2150 2210 2290 2340 2360 11350 2270


3

Perhitungan Pertumbuhan Penduduk rata rata (Ka)
Dari data Jumlah Penduduk Wilayah Perencanaan diatas dicari jumlah rata
rata pertumbuhan penduduk masing masing wilayah (Ka) dengan cara :


Dimana :
Ka = Tingkat pertumbuhan penduduk rata rata (Jiwa)
Pn = Jumlah penduduk pada tahun ke-n (jiwa)
Po = Jumlah Penduduk pada awal tahun perencanaan (jiwa)
n = Rentang tahun antara Pn dan Po

Dengan menggunakan jumlah penduduk wilayah perencanaan pada data diatas
didapatkan tabel sebagai berikut :
n = (2012 2008) + 1 = 5 tahun
Wilayah
Jumlah Penduduk
Pn Po
(Jiwa)
Ka
(Jiwa)
Po (2008) Pn (2012)
Kota Kecamatan ( A ) 4000 4520 520 104
Desa 1 ( B ) 1650 1860 210 42
Desa 2 ( C ) 1870 1990 120 24
Desa 3 ( D ) 2150 2360 210 42


4

Perhitungan Ratio Pertumbuhan Penduduk (r)
Dari data Jumlah Penduduk Wilayah Perencanaan diatas dicari Ratio
Pertumbuhan Penduduk masing masing wilayah (r) dengan cara :

()


Dimana :
r = Tingkat pertumbuhan penduduk rata rata (%)
Pn = Jumlah penduduk pada tahun ke-n (jiwa)

Contoh Perhitungan :
Pada wilayah Kota Kecamatan tahun 2008 2009 :
P
(2008)
= 4000 Jiwa
P
(2009)
= 4300 Jiwa
Sehingga:

()



Dengan menggunakan perhitungan seperti contoh di atas, didapatkan tabel
sebagai berikut :
Wilayah
r
(2008-
2009)
r
(2009-
2010)
r
(2010-
2011)
r
(2011-
2012)
r
mean

Kota Kecamatan ( A ) 7,50% 2,33% 1,14% 1,57% 3,13%
Desa 1 ( B ) 6,67% 1,14% 3,37% 1,09% 3,07%
Desa 2 ( C ) -2,67% 3,30% 2,13% 3,65% 1,60%
Desa 3 ( D ) 2,79% 3,62% 2,18% 0,85% 2,36%


5

Perhitungan Proyeksi Jumlah Penduduk
Untuk menentukan proyeksi jumlah penduduk di masa mendatang dapat
digunakan tiga buah pendekatan matematis yaitu :
1. Metode Aritmatika
Metode ini dianggap baik untuk kurun waktu yang pendek sama
dengan kurun waktu perolehan data. Persamaan yang digunakan :
Pn = Po + Ka (t
n
t
0
)
Dari perhitungan sebelumnya dapatkan nilai nilai Sebagai Berikut :
Wilayah Po Ka
Jumlah Penduduk pada Tahun Rencana
2008 2009 2010 2011 2012
Kota Kecamatan (
A )
4000 104 4000 4104 4208 4312 4416
Desa 1 ( B ) 1650 42 1650 1692 1734 1776 1818
Desa 2 ( C ) 1870 24 1870 1894 1918 1942 1966
Desa 3 ( D ) 2150 42 2150 2192 2234 2276 2318

Menghitung nilai Standar Deviasi :
Tabel Y
i
Y
mean




Wilayah Y
mean

Y
i
Y
mean

2008 2009 2010 2011 2012
Kota Kecamatan
( A )
4334 -334 -230 -126 -22 82
Desa 1 ( B )
1778 -128 -86 -44 -2 40
Desa 2 ( C )
1886 -26 -2 22 46 70
Desa 3 ( D )
2270 -120 -78 -36 6 48
6

Standar Deviasi dapat dicari menggunakan Rumus :

( )



Tabel perhitungan Standar Deviasi ( S)
Wilayah
(Yi Ymean )
2

Standar
Deviasi (S)
2008 2009 2010 2011 2012 Jumlah
Kota Kecamatan
( A )
111556 52900 15876 484 6724 187540 193.67
Desa 1 ( B )
16384 7396 1936 4 1600 27320 73.92
Desa 2 ( C )
676 4 484 2116 4900 8180 40.45
Desa 3 ( D )
14400 6084 1296 36 2304 24120 69.46

2. Metode Geometrik
Metode ini menganggap bahwa perkembangan atau jumlah penduduk
akan secara otomatis bertambah dengan sendirinya dan tidak
memperhatikan penurunan jumlah penduduk. Persamaan yang
digunakan :
Pn = Po ( 1+r )
n

Dimana :
Pn = Jumlah penduduk pada tahun ke-n (jiwa
Po = Jumlah Penduduk pada awal tahun perencanaan (jiwa)
r = Tingkat pertumbuhan penduduk rata rata (%)

7

Dari perhitungan sebelumnya dapatkan nilai nilai Sebagai Berikut :
Wilayah Po r
Jumlah Penduduk pada Tahun Rencana
2008 2009 2010 2011 2012
Kota
Kecamatan (A)
4000 3,13% 4000 4125 4255 4388 4525
Desa 1 ( B ) 1650 3,07% 1650 1701 1753 1806 1862
Desa 2 ( C ) 1820 1,60% 1870 1900 1930 1961 1993
Desa 3 ( D ) 2150 2,36% 2150 2201 2253 2306 2360


Menghitung nilai Standar Deviasi :
Tabel Y
i
Y
mean


Wilayah Y
mean

Y
i
Y
mean

2008 2009 2010 2011 2012
Kota Kecamatan
(A)
4334 -334 -209 -79 54 191
Desa 1 ( B )
1778 -128 -77 -25 28 84
Desa 2 ( C )
1896 -26 4 34 65 97
Desa 3 ( D )
2270 -120 -69 -17 36 90
8

Standar Deviasi dapat dicari menggunakan Rumus :

( )



Tabel perhitungan Standar Deviasi ( S)
Wilayah
(Yi Ymean )
2

Standar
Deviasi (S)
2008 2009 2010 2011 2012 Jumlah
Kota Kecamatan
( A )
111556 43535 6300 2911 36659 200961 200.48
Desa 1 ( B )
16384 5995 640 808 7022 30848 78.55
Desa 2 ( C )
676 15 1175 4245 9315 15426 55.54
Desa 3 ( D )
14400 4790 297 1295 8183 28965 76.11


3. Metode least square
Metode ini merupakan metode regresi untuk mendapatkan hubungan
antara sumbu Y dan sumbu X dimana Y adalah jumlah penduduk dan
X adalah tahunnya dengan cara menarik garis linier antara data data
tersebut dan meminimumkan jumlah pangkat dua dari masing
masing penyimpangan jarak data data dengan garis yang dibuat.

Persamaan yang digunakan :
Y = A + B.X
Dengan nilai a dan b adalah konstanta yaitu :

( ) ( )

()


A = Y
mean
(B . T
mean
)

9

Sehingga Proyeksi penduduk masing masing wilayah :
o Kota Kecamatan (A)
Tabel :
Tahun T P T
2
P x T
2008 1 4000 1 4000
2009 2 4300 4 8600
2010 3 4400 9 13200
2011 4 4450 16 17800
2012 5 4520 25 22600
Jumlah
15 21670 55 66200
Rata Rata 3 4334




( ) ( )

()


( ) ( )
( )


A = Y
mean
(B . T
mean
) = 4334 (119 . 3) = 3977
Sehingga Untuk Wilayah Kota Kecamatan didapatkan
pendekatan proyeksi pertumbuhan penduduk dengan
persamaan :
Y = 3977 + (119 . X)

10

o Desa 1 (B)
Tahun T P T
2
P x T
2008 1 1650 1 1650
2009 2 1760 4 3520
2010 3 1780 9 5340
2011 4 1840 16 7360
2012 5 1860 25 9300
Jumlah 15 8890 55 27170
Rata - Rata 3 1778


( ) ( )

()


( ) ( )
( )


A = Y
mean
(B . T
mean
) = 1778 (50 . 3) = 1628
Sehingga untuk Desa 1 didapatkan pendekatan proyeksi
pertumbuhan penduduk dengan persamaan :
Y = 1628 + (50 . X)

11

o Desa 2 (C)
Tahun T P T
2
P x T
2008 1 1870 1 1820
2009 2 1820 4 3640
2010 3 1880 9 5640
2011 4 1920 16 7680
2012 5 1990 25 9950
Jumlah 15 9480 55 28780
Rata - Rata 3 1896


( ) ( )

()


( ) ( )
( )


A = Y
mean
(B . T
mean
) = 1896 - (34 . 3) = 1794
Sehingga untuk Desa 2 didapatkan pendekatan proyeksi
pertumbuhan penduduk dengan persamaan :
Y = 1794 + (34 . X)

12


o Desa 3 (D)
Tahun T P T
2
P x T
2008 1 2150 1 2150
2009 2 2210 4 4420
2010 3 2290 9 6870
2011 4 2340 16 9360
2012 5 2360 25 11800
Jumlah 15 11350 55 34600
Rata - Rata 3 2270


( ) ( )

()


( ) ( )
( )


A = Y
mean
(B . T
mean
) = 2270 (55 . 3) = 2105
Sehingga untuk Desa 3 didapatkan pendekatan proyeksi
pertumbuhan penduduk dengan persamaan :
Y = 2105 + (55 . X)

13

Setelah persamaan pendekatan Proyeksi Pertumbuhan untuk masing
masing wilayah di dapat maka jumlah penduduk masing masing
wilayah pada tahun tertentu dapat dicari, dan kemudian ditampilkan
dalam tabel berikut :
Wilayah
Jumlah Penduduk ( Jiwa)
2008 2009 2010 2011 2012
Kota
Kecamatan (A)
3977 4096 4215 4334 4453
Desa 1 ( B )
1628 1678 1728 1778 1828
Desa 2 ( C )
1794 1828 1862 1896 1930
Desa 3 ( D )
2105 2160 2215 2270 2325

Menghitung nilai Standar Deviasi :
Tabel Y
i
Y
mean




Wilayah Y
mean

Y
i
Y
mean

2008 2009 2010 2011 2012
Kota Kecamatan ( A )
4334
-357 -238 -119 0 119
Desa 1 ( B )
1778
-150 -100 -50 0 50
Desa 2 ( C )
1896
-102 -68 -34 0 34
Desa 3 ( D )
2270
-165 -110 -55 0 55
14


Standar Deviasi dapat dicari menggunakan Rumus :

( )



Tabel perhitungan Standar Deviasi ( S)
Wilayah
(Yi Ymean )
2

Standar
Deviasi (S)
2008 2009 2010 2011 2012 Jumlah
Kota Kecamatan
( A )
127449 56644 14161 0 14161 212415 206.11
Desa 1 ( B )
22500 10000 2500 0 2500 37500 86.60
Desa 2 ( C )
10404 4624 1156 0 1156 17340 58.89
Desa 3 ( D )
27225 12100 3025 0 3025 45375 95.26


15


4. Perbandingan Standar deviasi masing masing metode
Standar deviasi masing masing metode diatas ditampilkan dalam
tabel berikut :








Persamaan pendekatan pertumbuhan jumlah penduduk yang digunakan
yaitu dipilih berdasarkan standar deviasi terkecil dari ketiga metode
tersebut, yaitu :
Kota Kecamatan (A) Metode Aritmatika
Desa 1 (B) Metode Aritmatika
Desa 2 (C) Metode Aritmatika
Desa 3 (D) Metode Aritmatika

Wilayah
Standar Deviasi
Aritmatika Geometrik Least Square
Kota Kecamatan
( A )
193.67 200.48 206.11
Desa 1 ( B )
73.92 78.55 86.60
Desa 2 ( C )
40.45 55.54 58.89
Desa 3 ( D )
69.46 76.11 95.26
16

Proyeksi Pertumbuhan Penduduk
Proyeksi Pertumbuhan Jumlah Penduduk tiap Tahun Selama Periode Perencanaan dengan menggunakan
persamaan yang telah dipilih, ditampilkan dalam tabel berikut :




No Wilayah
Jumlah
Penduduk
Tahun 2008
(Po)
Jumlah Penduduk Tahun Proyeksi (Pn)
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Kota Kecamatan

1
Kota
Kecamatan
( A )
4000 4236 4104 4208 4312 4416 4520 4624 4728 4832
Jumlah
4236 4104 4208 4312 4416 4520 4624 4728 4832

Pedesaan

2 Desa 1 (B)
1650 1692 1734 1776 1818 1860 1902 1944 1986 2028
3 Desa 2 (C)
1870 1894 1918 1942 1966 1997 2029 2062 2095 2128
4 Desa 3 (D)
2150 2192 2234 2276 2360 2416 2473 2532 2592 2653
Jumlah
5778 5886 5994 6144 6274 6405 6538 6672 6809
Jumlah Total
9882 10094 10306 10560 10794 11029 11266 11504 11745
17


No Wilayah
Jumlah
Penduduk
Tahun
2008 (Po)
Jumlah Penduduk Tahun Proyeksi (Pn)
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027

Kota Kecamatan

1
Kota
Kecamatan
( A )
400
5040 5144 5248 5352 5456 5560 5664 5768 5872 5976
Jumlah
5040 5144 5248 5352 5456 5560 5664 5768 5872 5976

Pedesaan

2 Desa 1 ( B )
1650 2070 2112 2154 2196 2238 2280 2322 2364 2406 2448
3 Desa 2 ( C )
1870 2162 2197 2232 2268 2304 2341 2378 2416 2455 2494
4 Desa 3 ( D )
2150 2715 2780 2845 2912 2981 3052 3124 3197 3273 3350
Jumlah
6948 7088 7231 7376 7523 7672 7824 7978 8134 8293
Jumlah Total
11988 12232 12479 12728 12979 13232 13488 13746 14006 14269
18

Penentuan Besar Kapasitas Kebutuhan Air Minum
Dengan menggunakan proyeksi jumlah penduduk pada perhitungan
sebelumnya, besar kapasitas kebutuhan suatu sistem pengembangan air minum
dapat dihitung dengan menggunakan tabel berikut :
Tabel Penentuan Besar Kapasitas Kebutuhan Air Minum
No. Uraian Keterangan satuan
Tahun
2012 2017 2022 2027
A
Jumlah Penduduk
tahun Ke-n
Kota Kecamatan

Jiwa

4416

4936

5456

5976
Pedesaan

Jiwa

6144

6809

7523

8293
B Tingkat pelayanan
65% 75% 80% 90%
C
Jumlah Penduduk
terlayani tahun Ke-n
C = A x B

Kota Kecamatan

Jiwa

2870

3702

4365

5378
Pedesaan

Jiwa

3994

5107

6019

7463
D
Tingkat Konsumsi
Pelayanan Domestik
Kota Kecamatan

L / org /
Hr 100 100 100 100
Pedesaan

L / org /
Hr 60 60 60 60
E
Jumlah Kebutuhan
Air
Kota Kecamatan

L / Hr

287040

370200

436480 537840
Pedesaan

L / Hr

239634

306407

361114

447797
F
Total Kebutuhan Air
Domestik
F = E L / Hr

526674

676607

797594 985637
G
Prosentase Kebutuhan
Non Domestik 20% 20% 20% 20%
H
Kebutuhan Air Non
Domestik
H = F x G L / Hr

105335

135321

159519

197127
I
Total Kebutuhan Air
Domestik + Non
I = F +H L / Hr

632009

811928 957112 1182765
19

Domestik
L / dtk

7,315

9,397

11,078

13,689
J Tingkat Kebocoran
20% 20% 20% 20%
K Jumlah Kebocoran K = I x J L / dtk

1,463

1,879

2,216

2,738
L
Kapasitas Kebutuhan
Air Rata - rata
L = I + K L / dtk

8,778

11.277

13,293

16,427
M
Faktor Hari
Maksimum
M = 1,2 x L
1,2 1,2 1,2 1,2
N
Kebutuhan Air pada
Hari Maksimum
L / dtk

10.533

13,532

15,952

19,713
O Faktor Jam puncak
1,2 1,2 1,2 1,2
P Kapasitas Jam Puncak P = N x O L / dtk

12,640

16,239

19,142

23,655
Q Volume Reservoar Q = 20%xN L / dtk

2,107

2,706

3,190

3,943

Volume Reservoar yang digunakan dalam perencanaan adalah:
3,943 L / detik = 340675 L / hari = 340,675 m
3
/ hari
Tinggi Reservoar direncanakan 2,5 meter
Tangki reservoir yang direncanakan berbentuk balok
Luas Alas Reservoar =


=

= 136,27 m
2














20




























21




























22




























23




























24




























25

Anda mungkin juga menyukai