Anda di halaman 1dari 19

BAB III

PROYEKSI KEBUTUHAN AIR MINUM

3.1. Data – Data Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum :

Suatu Kecamatan ingin membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) IKK
dengan data Teknis Sebagai Berikut :

Suatu Kecamatan ingin membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) IKK
dengan data Teknis Sebagai Berikut :

l
 Potensi Sumber Air = 150
dt
 Sumber Air = Mata Air
 Wilayah Pelayanan = 1 wilayah Kota dan 3 Wilayah
Pedesaan
 Unit Air baku = Sumber mata air, Bronkaptering dan
transmisi
 Unit Produksi = Reservoir
 Pipa Transmisi = PVC PN 10
 Pipa Distribusi = PVC PN 6 - 8
 Sistem Pengaliran Pipa Transmisi = Gravitasi
 Sistem Pengaliran Distribusi = Gravitasi
 Jaringan Distribusi (pilihan) = Tipe II
 Bangunan Penunjang = BPT dan Jembatan Pipa
 Panjang Jembatan Pipa = 18 m
 Konsumsi Air Rumah Tangga Kota = 120 l / orang / hari
 Konsumsi Air Rumah Tangga Pedesaan = 70 l / orang / hari
 Periode Perencanaan = 15 Tahun

Sistem Penyediaan Air Minum18


 Data Jumlah Penduduk wilayah Perencanaan=

Jumlah Penduduk ( Jiwa )


Wilayah
2008 2009 2010 2011 2012
Kota Kecamatan ( A ) 4115 4208 4361 4452 4515
Desa 1 ( B ) 1620 1708 1762 1841 1860
Desa 2 ( C ) 1820 1835 1858 1915 1962
Desa 3 ( D ) 2108 2208 2260 2335 2358

3.2. Perhitungan Proyeksi Pertumbuhan penduduk

3.2.1. Perhitungan Jumlah Penduduk Rata – Rata


Dari data Jumlah Penduduk Wilayah Perencanaan diatas dicari jumlah penduduk
rata – rata masing masing wilayah ( Ṕ ) dengan cara :
Ý =
∑ Pn
n
Dimana :
Ý = Jumlah penduduk rata – rata (Jiwa)
Pn = Jumlah penduduk pada tahun ke-n (jiwa)
n = jumlah data

Sistem Penyediaan Air Minum19


Dengan menggunakan jumlah penduduk wilayah perencanaan pada data diatas
didapatkan tabel sebagai berikut :
n = 5 tahun

Jumlah Penduduk ( Jiwa ) Jumlah Rata – Rata


Wilayah Penduduk Jumlah
2008 2009 2010 2011 2012
Total (jiwa) Penduduk
Kota Kecamatan
4115 4208 4361 4452 4515 21651 4330
(A)
Desa 1 ( B ) 1620 1708 1762 1841 1860 8791 1758
Desa 2 ( C ) 1820 1835 1858 1915 1962 9390 1878
Desa 3 ( D ) 2108 2208 2260 2335 2358 11269 2254

3.2.2. Perhitungan Pertumbuhan Penduduk rata – rata (Ka)


Dari data Jumlah Penduduk Wilayah Perencanaan diatas dicari jumlah rata – rata
pertumbuhan penduduk masing masing wilayah (Ka) dengan cara :
P −Po
Ka= n
n
Dimana :
Ka = Tingkat pertumbuhan penduduk rata – rata (Jiwa)
Pn = Jumlah penduduk pada tahun ke-n (jiwa)
Po = Jumlah Penduduk pada awal tahun perencanaan (jiwa)
n = rentang tahun Pn ke Po

Sistem Penyediaan Air Minum20


Dengan menggunakan jumlah penduduk wilayah perencanaan pada data diatas
didapatkan tabel sebagai berikut :
n = 2012 – 2008 = 4 tahun

Jumlah Penduduk Pn – Po Ka
Wilayah
Po (2008) Pn (2012) (Jiwa) (Jiwa)
Kota Kecamatan ( A ) 4115 4515 400 100
Desa 1 ( B ) 1620 1860 240 60
Desa 2 ( C ) 1820 1962 142 36
Desa 3 ( D ) 2108 2358 250 63

3.2.3. Perhitungan Ratio Pertumbuhan Penduduk (r)


Dari data Jumlah Penduduk Wilayah Perencanaan diatas dicari Ratio
Pertumbuhan Penduduk masing masing wilayah (r) dengan cara :

P(n +1)−P n
r= x 100
Pn
Dimana :
r = Tingkat pertumbuhan penduduk rata – rata (%)
Pn = Jumlah penduduk pada tahun ke-n (jiwa)

Contoh Perhitungan :
Pada wilayah Kota Kecamatan tahun 2008 – 2009 :
P(2008) = 4115 Jiwa
P(2009) = 4208 Jiwa
P(n +1)−P n
Sehingga: r= x 100
Pn
4208−4115
r= x 100 =2,26
4115

Sistem Penyediaan Air Minum21


Dengan menggunakan perhitungan seperti contoh diatas, didapatkan tabel
sebagai berikut :

r r r r
Wilayah (2008- (2009- (2010- (2011- rmean
2009) 2010) 2011) 2012)
Kota Kecamatan ( A ) 2,26% 3,64% 2,09% 1,42% 2,35%
Desa 1 ( B ) 5,43% 3,16% 4,48% 1,03% 3,53%
Desa 2 ( C ) 0,82% 1,25% 3,07% 2,45% 1,90%
Desa 3 ( D ) 4,74% 2,36% 3,32% 0,99% 2,85%

3.2.4. Perhitungan Proyeksi Jumlah Penduduk


Untuk menentukan proyeksi jumlah penduduk di masa mendatang dapat
digunakan tiga buah pendekatan matematis yaitu :
i. Metode Aritmatika
ii. Metode geometrik
iii. Metode least square
Metode ini dianggap baik untuk kurun waktu yang pendek sama dengan kurun
waktu perolehan data. Persamaan yang digunakan :
Pn = Po + Ka (tn – t0)
Dari perhitungan sebelumnya dapatkan nilai – nilai Sebagai Berikut :

Jumlah Penduduk pada Tahun Rencana


Wilayah Po Ka
2008 2009 2010 2011 2012
Kota Kecamatan 4115 4215 4315 4415 4515
4115 100
(A)
1620 60 1620 1680 1740 1800 1860
Desa 1 ( B )
1820 36 1820 1856 1891 1927 1962
Desa 2 ( C )
2108 63 2108 2171 2233 2296 2358
Desa 3 ( D )

Sistem Penyediaan Air Minum22


Menghitung nilai Standar Deviasi :
Tabel Yi – Ymean

Yi – Ymean
Wilayah Ymean
2008 2009 2010 2011 2012
Kota Kecamatan
4330
(A) -215,2 -115,2 -15,2 84,8 184,8
Desa 1 ( B ) 1758 -138,2 -78,2 -18,2 41,8 101,8
Desa 2 ( C ) 1878 -58 -22,5 13 48,5 84
Desa 3 ( D ) 2254 -145,8 -83,3 -20,8 41,7 104,2

Standar Deviasi dapat dicari menggunakan Rumus :

S=
√∑ (Y i – Y mean)2

Tabel perhitungan Standar Deviasi ( S)

(Yi – Ymean )2 Standar


Wilayah
2008 2009 2010 2011 2012 Jumlah Deviasi (S)
Kota Kecamatan
46311 13271 231 7191 34151 101155 92,40
(A)
Desa 1 ( B ) 19099 6115 331 1747 10363 37656 50,90
Desa 2 ( C ) 3364 506 169 2352 7056 13448 42,00
Desa 3 ( D ) 21258 6939 433 1739 10858 41226 52,10

Sistem Penyediaan Air Minum23


i. Metode Geometrik
Metode ini menganggap bahwa perkembangan atau jumlah penduduk akan
secara otomatis bertambah dengan sendirinya dan tidak memperhatikan
penurunan jumlah penduduk. Persamaan yang digunakan :
Pn = Po ( 1+r )n
Dimana :
Pn = Jumlah penduduk pada tahun ke-n (jiwa
Po = Jumlah Penduduk pada awal tahun perencanaan (jiwa)
r = Tingkat pertumbuhan penduduk rata – rata (%)
Dari perhitungan sebelumnya dapatkan nilai – nilai Sebagai Berikut :

Jumlah Penduduk pada Tahun Rencana


Wilayah Po r
2008 2009 2010 2011 2012
Kota
4115 0,0235 4115 4211,679 4310,63 4411,905 4515,56
Kecamatan (A)
Desa 1 ( B ) 1620 0,0353 1620 1677,143 1736,301 1797,546 1860,951
Desa 2 ( C ) 1820 0,0190 1820 1854,579 1889,814 1925,719 1962,307
Desa 3 ( D ) 2108 0,0285 2108 2168,091 2229,895 2293,461 2358,839

Menghitung nilai Standar Deviasi :


Tabel Yi – Ymean

Yi – Ymean
Wilayah Ymean
2008 2009 2010 2011 2012
Kota Kecamatan -215 -119 -20 82 185
4330
(A)
1758 -138 -81 -22 39 103
Desa 1 ( B )
1878 -58 -23 12 48 84
Desa 2 ( C )
2254 -146 -86 -24 40 105
Desa 3 ( D )

Sistem Penyediaan Air Minum24


Standar Deviasi dapat dicari menggunakan Rumus :

S=
√∑ (Y i – Y mean) 2

Tabel perhitungan Standar Deviasi ( S)

(Yi – Ymean )2 Standar


Wilayah
2008 2009 2010 2011 2012 Jumlah Deviasi (S)
Kota Kecamatan 46311 14047 383 6676 34358 101775 142,67
(A)
Desa 1 ( B ) 19099 6570 480 1548 10558 38255 87,47

Desa 2 ( C ) 3364 549 140 2277 7108 13437 51,84

Desa 3 ( D ) 21258 7346 571 1573 11033 41781 91,41

iii. Metode least square


Metode ini merupakan metode regresi untuk mendapatkan hubungan
antara sumbu Y dan sumbu X dimana Y adalah jumlah penduduk dan X
adalah tahunnya dengan cara menarik garis linier antara data – data tersebut
dan meminimumkan jumlah pangkat dua dari masing – masing
penyimpangan jarak data – data dengan garis yang dibuat.

Persamaan yang digunakan :


Y = A + B.X
Dengan nilai a dan b adalah konstanta yaitu :
T
∑ P .∑ ¿
¿
n . ∑ ( P T )−¿
B=¿

A = Ymean – (B . Tmean)

Sistem Penyediaan Air Minum25


Sehingga Proyeksi penduduk masing masing wilayah :
 Kota Kecamatan (A)
Tabel :

Tahun T P T2 PxT

2008 0 4115 0 0

2009 1 4208 1 4208

2010 2 4361 4 8722

2011 3 4452 9 13356

2012 4 4515 16 18060


Jumlah 10 21651 30 44346
Rata - Rata 2 4330,2

T
∑ P .∑ ¿
¿
n . ∑ ( P T )−¿
B=¿

A = Ymean – (B . Tmean) = 4330,2 – (2 . 104,4) = 4121,4

Sehingga Untuk Wilayah Kota Kecamatan didapatkan


pendekatan proyeksi pertumbuhan penduduk dengan persamaan
:

Y = 4121,4 + (104,4 . X)

Sistem Penyediaan Air Minum26


 Desa 1 (B)

Tahun T P T2 PxT

2008 0 1620 0 0
2009 1 1708 1 1708
2010 2 1762 4 3524
2011 3 1841 9 5523
2012 4 1860 16 7440
Jumlah 10 8791 30 18195
Rata - Rata 2 1758,2

T
∑ P .∑ ¿
¿
n . ∑ ( P T )−¿
B=¿

A = Ymean – (B . Tmean) = 1758,2 – (2 . 61,3) = 1635,6

Sehingga untuk Desa 1 didapatkan pendekatan proyeksi


pertumbuhan penduduk dengan persamaan :

Y = 1635,6 + (61,3 . X)

Sistem Penyediaan Air Minum27


 Desa 2 (C)

Tahun T P T2 PxT
2008 0 1820 0 0
2009 1 1835 1 1835
2010 2 1858 4 3716
2011 3 1915 9 5745
2012 4 1962 16 7848
Jumlah 10 9390 30 19144
Rata - Rata 2 1878

T
∑ P .∑ ¿
¿
n . ∑ ( P T )−¿
B=¿

A = Ymean – (B . Tmean) = 1878 – (2 . 36,4) = 1805,2

Sehingga untuk Desa 2 didapatkan pendekatan proyeksi


pertumbuhan penduduk dengan persamaan :

Y = 1805,2 + (36,4 . X)

Sistem Penyediaan Air Minum28


 Desa 3 (D)

Tahun T P T2 PxT
2008 0 2108 0 0
2009 1 2208 1 2208
2010 2 2260 4 4520
2011 3 2335 9 7005
2012 4 2358 16 9432
Jumlah 10 11269 30 23165
Rata - Rata 2 2253,8

T
∑ P .∑ ¿
¿
n . ∑ ( P T )−¿
B=¿

A = Ymean – (B . Tmean) = 2253,8 – (2 . 62,7) = 2128,4

Sehingga untuk Desa 3 didapatkan pendekatan proyeksi


pertumbuhan penduduk dengan persamaan :

Y = 2128,4 + (62,7 . X)

Sistem Penyediaan Air Minum29


Setelah persamaan pendekatan Proyeksi Pertumbuhan untuk masing –
masing wilayah di dapat maka jumlah penduduk masing – masing wilayah
pada tahun tertentu dapat dicari, dan kemudian ditampilkan dalam tabel
berikut :

Jumlah Penduduk ( Jiwa)


Wilayah
2008 2009 2010 2011 2012
Kota
4121 4226 4330 4435 4539
Kecamatan (A)
Desa 1 ( B ) 1636 1697 1758 1820 1881
Desa 2 ( C ) 1805 1842 1878 1914 1951
Desa 3 ( D ) 2128 2191 2254 2317 2379

Menghitung nilai Standar Deviasi :


Tabel Yi – Ymean

Yi – Ymean
Wilayah Ymean
2008 2009 2010 2011 2012
Kota
4330 -209 -104 0 104 209
Kecamatan (A)
Desa 1 ( B ) 1758 -123 -61 0 61 123
Desa 2 ( C ) 1878 -73 -36 0 36 73
Desa 3 ( D ) 2254 -125 -63 0 63 125

Sistem Penyediaan Air Minum30


Standar Deviasi dapat dicari menggunakan Rumus :

S=
√∑ (Y i – Y mean) 2

Tabel perhitungan Standar Deviasi ( S)

(Yi – Ymean )2 Standar


Wilayah
2008 2009 2010 2011 2012 Jumlah Deviasi (S)
Kota
43597 10899 0 10899 43597 108994 147,64
Kecamatan(A)
Desa 1 ( B ) 15031 3758 0 3758 15031 37577 86,69
Desa 2 ( C ) 5300 1325 0 1325 5300 13250 51,48
Desa 3 ( D ) 15725 3931 0 3931 15725 39313 88,67

Sistem Penyediaan Air Minum31


iv. Perbandingan Standar deviasi masing – masing metode
Standar deviasi masing – masing metode diatas ditampilkan dalam tabel
berikut :

Standar Deviasi
Wilayah Aritmatika Geometrik Least Square
Kota Kecamatan 187,71
142,24 142,67
(A)
86,78 87,47 78,02
Desa 1 ( B )
51,86 51,84 62,96
Desa 2 ( C )
90,80 91,41 80,47
Desa 3 ( D )

Persamaan pendekatan pertumbuhan jumlah penduduk yang


digunakan yaitu dipilih berdasarkan standar deviasi terkecil dari ketiga
metode tersebut, yaitu :

 Kota Kecamatan (A) → Metode Aritmatika


 Desa 1 (B) → Metode Least Square
 Desa 2 (C) → Metode Geometrik
 Desa 3 (D) → Metode Least Square

Sistem Penyediaan Air Minum32


Tabel Proyeksi Pertumbuhan Penduduk
Proyeksi Pertumbuhan Jumlah Penduduk tiap Tahun Selama Periode Perencanaan dengan menggunakan
persamaan yang telah dipilih, ditampilkan dalam tabel berikut :

Jumlah Jumlah Penduduk Tahun Proyeksi (Pn)


Penduduk
No Wilayah
Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
(Po)
Kota Kecamatan
Kota
1 4115 4208 4361 4452 4515 4615 4715 4815 4915 5015
Kecamatan (A)
Jumlah 4208 4361 4452 4515 4615 4715 4815 4915 5015
Pedesaan
2 Desa 1 (B) 1620 1708 1762 1841 1860 1942 2003 2065 2126 2187
3 Desa 2 (C) 1820 1835 1858 1915 1962 1987 2024 2060 2096 2133
4 Desa 3 (D) 2108 2208 2260 2335 2358 2442 2505 2567 2630 2693
Jumlah 5751 5880 6091 6180 6371 6532 6692 6852 7013
Jumlah Total 9959 10241 10543 10695 10986 11247 11507 11767 12028

No Wilayah Jumlah Jumlah Penduduk Tahun Proyeksi (Pn)

Sistem Penyediaan Air Minum33


Penduduk
Tahun 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027
2008 (Po)
Kota Kecamatan
Kota
1 4115 5115 5215 5315 5415 5515 5615 5715 5815 5915 6015
Kecamatan(A)
Jumlah 5115 5215 5315 5415 5515 5615 5715 5815 5915 6015
Pedesaan
2 Desa 1 ( B ) 1620 2249 2310 2371 2433 2494 2555 2616 2678 2739 2800

3 Desa 2 ( C ) 1820 2169 2206 2242 2278 2315 2351 2388 2424 2460 2497

4 Desa 3 ( D ) 2108 2755 2818 2881 2944 3006 3069 3132 3194 3257 3320

Jumlah 7173 7334 7494 7654 7815 7975 8136 8296 8456 8617

Jumlah Total 12288 12549 12809 13069 13330 13590 13851 14111 14371 14632

Sistem Penyediaan Air Minum34


3.3. Penentuan Besar Kapasitas Kebutuhan Air Minum

Dengan menggunakan proyeksi jumlah penduduk pada perhitungan sebelumnya,


besar kapasitas kebutuhan suatu sistem pengembangan air minum dapat dihitung dengan
menggunakan tabel berikut :

Tabel Penentuan Besar Kapasitas Kebutuhan Air Minum

Tahun
No. Uraian Keterangan satuan
2012 2017 2022 2027
Jumlah Penduduk tahun
Ke-n

A Kota Kecamatan 4.515 5.015 5.515 6.015 Jiwa

Pedesaan 6.180 7.013 7.815 8.617 Jiwa

B Tingkat pelayanan 50% 60% 80% 90%

Jumlah Penduduk
C=AxB
terlayani tahun Ke-n

C Kota Kecamatan 2.258 3.009 4.412 5.414 Jiwa

Pedesaan 3.090 4.208 6.252 7.755 Jiwa

Tingkat Konsumsi
Pelayanan Domestik

D Kota Kecamatan 120 120 120 120 L / org / Hr

Pedesaan 70 70 70 70 L / org / Hr

Jumlah Kebutuhan Air

E Kota Kecamatan 270.900 361.080 529.440 649.620 L / Hr

Pedesaan 216.300 294.538 437.629 542.858 L / Hr

Sistem Penyediaan Air Minum35


Total Kebutuhan Air
F F = ∑E 487.200 655.618 967.069 1.192.478 L / Hr
Domestik

Prosentase Kebutuhan
G 20% 20% 20% 20%
Non Domestik

Kebutuhan Air Non


H H=FxG 97.440 131.124 193.414 238.496 L / Hr
Domestik

584.640 786.741 1.160.483 1.430.974 L / Hr


Total Kebutuhan Air Dom
I I = F +H
+ Non Dom
6,767 9,106 13,432 16,562 L / Dtk

J Tingkat Kebocoran 20% 20% 20% 20%

K Jumlah Kebocoran K=IxJ 1,353 1,821 2,686 3,312 L / Dtk

Kapasitas Kebutuhan Air


L L=I+K 8,120 10,927 16,118 19,875 L / Dtk
Rata - rata

M Faktor Hari Maksimum 1,2 1,2 1,2 1,2

Kebutuhan Air pada Hari


N M=MxL 9,744 13,112 19,341 23,850 L / Dtk
Maksimum

O Volume Reservoar Q = 20% x N 1,949 2,622 3,868 4,770 L / Dtk

Dari perhitungan diatas didapatkan Volume reservoar untuk daerah


perencanaan adalah sebesar 4,77 L / Detik, sehingga dimensi dari reservoar
dapat dicari yaitu :

4,77 x 60 x 60 x 24
Dimensi Reservoar= =412,28 m3 ≈ 400 m3
1000

Sistem Penyediaan Air Minum36

Anda mungkin juga menyukai