PENDAHULUAN
a. Siklus Hidrologi
Keberadaan air di bumi mengalami proses setiap saat. Kondisi siklus ini akan
mempengaruhi jumlah air dari sumber – sumber yang ada. Proses siklus hidrologi
yang terjadi di bumi yaitu pada saat siang hari dimana matahari memencarkan
panasnya ke bumi terjadi penguapan diberbagai tempat seperti dari air sungai,
danau, pohon dan sebagainya. Uap air yang terbentuk akan berkumpul dan
membentuk awan, yang pada saatnya akan menjadi air hujan yang akan jatuh ke
permukaan bumi. Air hujan yang jatuh sebagian akan diserap oleh permukaan
Perkiraan komposisi jumlah air di bumi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Jenis Air Volume Persentase dari
(1000 km3) total
Air yang ada di udara 13 0.001
Air permukaan:
- Air laut 1.320.000 97.2
- Air danau 228 0.0017
- Air sungai 2 0.00015
- Air dari lapisa es 29.000 2.13
Air tanah 107.770 0.79
Total 1.360.000 100
b. Air Permukaan
Berkenaan dengan penggunaan pada sistem penyediaan aair bersih, sumber air
permukaan terbagi dalam beberapa jenis yaitu air danau, pond, situ, kolam dan air
sungai.
Kuantitas air permukaan
Kuantitas air permukaan sanga tergantung pada jumlah curah hujan yang
terjadi, biasanya pada musim kering jumlah air permukaan berkurang
dibandingkan dengan musim hujan.
Kualitas air permukaan
Karena keberadaan air permukaan bersifat terbuka dan dipengaruhi ole
kondisi yang mengalir maka kwalitas air permukaan biasanya keruh (NTU
tinggi).
c. Air tanah
Air tanah berasal dari lapisan aquifer di dalam tanah. Keberadaan air di
lapisan aquifer berasal dari air hujan yang menyelusup kedalam tanah.
Penggunaan air tanah bagi kebutuhan sistem penyediaan air minum tidak
dianjurkan karena dapat merusak lingkungan.
Kuantitas air tanah
Kuantitas air tanah, khususnya saat ini, sudah sangat terbatas terutama
akibat pemakaian yang melebihi volume yang tersedia
Kualitas air tanah
Air tanah biasanya memiliki kualitas yang jernih karena telah melewati
lapisan tanah tertentu yang berfungsi sebagai saringan, namunpada
wilayah tertentu dapat ion Fe yang besar sehingga menimbulkan warna
kuning dan bau. Banyak juga sumber air tanah memiliki kandungan CO 2
agresif yang dapat mengakibatkan terjadinya proses pembentukan karat
pada logam.
Kontinyuitas air tanah
Ketersediaan yang stabil dari air tanah sangat tidak dapat diandalkan
karena volume yang ada sudah sangat terbatas. Khususnya pada sumber air
tanah yang berasal dari cekungan aquifer dimana air yang ada terbentuk
dari waktu yang lama sebelumnya dan tidak bersifat renewable.
d. Air hujan
Air hujan juga banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan air minum di
beberapa tempat yang tidak memiliki sumber air permukaan atau air tanah.
Kuantitas air hujan
Secara kuantitas, air hujan tidak dapat diandalkan sebagai sumber air
sistem penyediaan air minum, keberadaan air hujan hanya banyak pada
musim hujan, dan sulit didapatkan pada musim kemarau.
SPAM dapat dilakukan melalui sistem jaringan perpipaan dan/atau bukan jaringan
perpipaan. SPAM dengan jaringan perpipaan dapat meliputi: unit air baku, unit produksi,
unit distribusi, unit pelayanan, dan unit bangunan penunjang.
SPAM dengan jaringan perpipaan harus dikelola secara baik dan berkelanjutan.
Ketentuan teknis mengenai SPAM bukan jaringan pepipaan sebagaimana akan diatur
lebih lanjut dengan peraturan menteri. Air minum yang dihasilkan dari SPAM yang
digunakan oleh masyarakat pengguna/pelanggan harus memenuhi syarat kualitas
berdasarkan perautran menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
kesehatan Air minum yang tidak memenuhi syarat dilarang didistribusikankepada
masyarakat. (www.sanitasi. org)
a. Intake
Intake adalah jenis bangunan pengambilan air baku yang bersumber dari
air permukaan yaitu danau, situ, kolam dan sungai. Perencanaan bangunan
intake harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
1). Bangunan intake harus dapat menjamin penyaluran air baku dari
sumbernya ke system penyediaan air minum setiap saat, baik pada
tinggi permukaan air di sumber air baku dalam keadaan maksimum
maupun minimum.
2). Bangunan intake harus dapat mencegah masuknya sampah dan kotoran
lainnya yang dapat mengganggu bekerjanya pompa penyedot air baku.
3). Lokasi bangunan intake harus dipilih sedemikian rupa sehingga dapat
menghindari bertumpuknya lumpur yang dibawah oleh aliran sungai
pada muka intake yang dapat menyumbat aliran air masuk ke dalam
intake.
Sumur bor air tanah dalam adalah bangunan pengambilan sumber air baku
yang berasal dari air tanah dalam yang berada di lapisan aquifer di bawah
tanah, pada umumnya kedalaman sumur bor antara 60 m hingga 200 m,
tergantung dari kedalaman keberadaan lapisan aquifer di dalam tanah. Hal –
hal yang perlu diperhatikan :
3). Panjang strainer harus cukup sesuai dengan ketebalan lapisan aquifer.
3).Air hujan yang akan digunakan untuk air minum harus dimasak terlebih
dahulu hingga mendidih agar dapat terbebas dari bakteri pathogen.
Fungsi dari saluran transmisi adalah untuk membawa air baku dari
bangunan pengambilan air baku ke unit produksi, atau membawa air hasil
olahan unit produksi ke reservoir. Saluran transmisi terdiri atas dua jenis
aliran :
b. Disinfeksi
Disinfeksi adalah proses pengolahan air untuk mematikan orgenisme di
dalam air khususnya bakteri pathogen. Untuk mematikan bakteri pathogen,
cara disinfeksi yang banyak digunakan adalah :
Menggunakan kaporit yang mengandung chlorine,
Menggunakan ozon,
Menggunakan sinar ultra violet (UV).
Limbah akhir dari proses pengolahan air baku menjadi air minum wajib diolah
terlebih dahulu sebelum dibuang ke sumber air baku dan daerah terbuka.
Pada dasarnya ada dua jenis system jaringan perpipaan distribusi yaitu :
Standar kebutuhan air domestik dan non domestik. untuk konsumsi air domestik di
daerah perkotaan adalah 120 – 150 l/orang/hari sesuai dengan Permen PU no 18 tahun
2007, untuk konsumsi air domestik di daerah pedesaan adalah 60 l/orang/hari sesuai
dengan Permen PU No. 18 tahun 2007. sedangkan untuk konsumsi air non domestik
tambahan 15% - 20% dari jumlah kebutuhan air domestik sesuai dengan Permen PU no
18 tahun 2007.
konsumsi jaringn perpipaan domestik (KJDP) adalah air yang terdistribusikan (Qd)
oleh pengelola SPAM (dari hasil pengamatan diambil m3/bln dan di jadikan
m3/hari), dikurangi volume kebocoran (persentase kebocoran 20% x Qd), dibagi
dengan jumlah jiwa yang terlayani (Pt).
jadi dapat di simpulkan:
KJDP = (Qd – (20% x Qd))/Pt, sehingga didapat kebutuhan air domestik dalam
m3/orang/hari dijadikan dalam l/orang/hari.
A. Pemilahan sumber air baku yang memenuhi syarat kualitas dan kuantitas.
Parameter untuk kualitas bisa mengacu pada Permenkes No.492 tahun 2010,
sedangkan untuk parameter kuantitas adalah debit yang memenuhi kebutuhan
proyeksi 15 – 20 tahun yaitu dengan cara mengkaji neraca air dari sumber air
yang akan diambil untuk air baku penyediaan air minum.