Anda di halaman 1dari 2

BAB II

ISI LAPORAN

2.1 Identifikasi Pantai Lebih, Gianyar

Gambar 2.1 Kondisi Pantai Lebih Pantai ini diberi nama Pantai Lebih, karena sesuai tempatnya yaitu desa Lebih yang berada di kawasan selatan Kabupaten Gianyar. Selain sebagai tempat mencoba beragam kuliner ikan laut, Pantai Lebih juga menawarkan keindahan. Dari pantai, pengunjung bisa melihat gambaran bentuk Pulau Lombok dari barat karena pantai ini dibatasi oleh pulau Lombok pada bagian timurnya dan melihat bentuk Pulau Nusa Penida pada bagian selatannya karena Pantai Lebih pada bagian selatannya dibatasi oleh pulau Nusa Penida. Untuk bisa masuk ke areal pantai ini, pengunjung tidak dipungut tiket tanda masuk. Mereka yang datang hanya diwajibkan membayar retribusi parkir untuk kendaraan roda dua maupun roda empat.

Selain karena keindahan pantainya, pantai ini juga diperuntukan bagi umat Hindu untuk melaksanakan upacara nangluk merana dan melis. Namun, abrasi yang menerjang kawasan Pantai Lebih beberapa tahun belakangan ini mengakibatkan makin berkurangnya kawasan pantai untuk kepentingan umat melasti mejelang hari raya Nyepi. Hal ini membuat makin berkurangnya kegiatan melasti yang dilakukan masing-masing desa pekraman ke Pantai tersebut. Pasir pantainya berwarna hitam dan berkilauan. Batu batu kerikilnya juga berwarna hitam bulat dan sangat cantik yang sesuai dijadikan hamparan batu hiasan di halaman rumah. Tidak jarang warga sekitar menjadi pencari batu kerikil di siang hari untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Di tepi pantai ini para petani padi biasa menanam padi karena tanahnya yang subur walaupun berpasir. Sawah para petani yang dulu agak jauh dari pantai tetapi kini sudah berdekatan dengan pantai karena disebabkan oleh abrasi pantai yang sangat parah. Tak jarang pula saat air pasang dan ombak air laut yang besar dapat menerjang sawah para petani disana sehingga air laut melimpah pada sawah petani disana.

Potensi lain yang dimiliki pantai ini ialah dalam hal perikanan. Banyak nelayan setempat yang berprofesi sebagai penjaring ikan dan lobster. Hanya bermodalkan pelampung untuk menjaring didekat bibir pantai, sudah cukup memenuhi kebutuhan. Hasil dari tangkapan mereka jual ke rumah makan sekitar pantai.

Pantai ini merupakan salah satu tempat ideal untuk penetasan telur penyu, namun semenjak dibangun reventment pada tahun 2011 jarang sekali ditemukan hewan endemik ini kembali untuk bertelur, menurut penuturan salah satu warga.

Namun, masalah pantai Lebih tidak hanya mengenai abrasi. Berbagai masalah yang kami temui bedasarkan peninjauan ke lapangan yang kami lakukan. Berikut penjabarannya.

Anda mungkin juga menyukai