Anda di halaman 1dari 28

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Air merupakan sumber daya alam yang memenuhi syarat hidup orang banyak sehingga perlu dikelola untuk dimanfaatkan secara efesien, adil dan berkelanjutan. Namun seperti yang dipahami bersama bahwa ketersediaan air baik secara kuantitas maupun kualitas pada saat ini dalam kondisi memprihatinkan. Secara kuantitas, saat ini telah terdapat sarana air bersih dan juga fasilitas sanitasi lainnya yang melayani kebutuhan masyarakat, namun laju peningkatan kapasitas pelayanan dari fasilitas ini lebih lambat dibanding dengan laju pertambahan penduduk. Hal ini mengakibatkan adanya peningkatan jumlah penduduk yang tidak mendapatkan fasilitas air bersih dan sanitasi secara layak. Hal lain yang juga memepengaruhi kuantitas air bersih di Indonesia adalah air hujan yang tersimpan didalam tanah cenderung semakin berkurang dan sebagian besar menjadi aliran permukaan (run off) yang akan beresiko terjadinya banjir pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau. Banjir telah terjadi dihampir seluruh kabupaten/kota di Indonesia, begitu juga kekeringan dibeberapa waduk yang mengganggu ketersediaan listrik dan tenaga air. Kondisi tersebut disebabkan oleh berbagai faktor seperti maraknya penggundulan hutan, kegiatan pertanian yang mengabaikan lingkungan dan perubahan fungsi daerah tangkapan air. Secara kualitatif, air yang tersedia juga telah mengalami pencemaran, sehingga semakin menurunkan tingkat ketersediaan air bagi masyarakat. Pada umumnya sungai-sungai di Jawa Barat berada pada kondisi yang sangat memprihatinkan. Sebagian besar sungai yang merupakan sumber air bagi masyarakat telah tercemar oleh limbah industri maupun domestik. Akhirnya, dapat dibuktikan bahwa pembangunan sistem penyediaan air minum yang mampu menyediakan air minum dalam jumlah yang cukup merupakan hal yang sangat penting mengingat sulitnya sekarang ini mendapatkan air baku untuk air minum. Agar kebutuhan air minum atau air bersih dapat memenuhi kapasitas total distribusi, maka kita harus dapat melihat proyeksi

penduduk di tahun mendatang yang akan direncanakan. Dengan melihat proyeksi penduduk, peruntukan kota dan kondisi ekonomi diharapkan kebutuhan akan air bersih atau air minum pada suatu daerah yang direncanakan dapat terpenuhi.Oleh karena itu perlu melaksanakan proyek untiuk pengadaan air minum. Peningkatan jumlah penduduk dan perkembangan daera merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam perencanaan penyediaan air disuatu daerah.

1.2

Maksud dan Tujuan Merencanakan dan merancang sistem penyediaan air minum yang mampu memenuhi kebutuhan penduduk di sutu daerah dengan memperhatikan laju pertumbuhan jumlah penduduk pada tahun-tahun perencanaan. Untuk mengetahui dan memproyeksikan kebutuhan air minum penduduk di suatu daerah perencanaan. Tugas ini sebagai salah satu syarat memenuhi mata kuliah SPAM.

1.3

Ruang Lingkup Ruang lingkup pada penyelesaian tugas system penyediaan air minum ini

adalah daerah perencanaan meliputi seluruh daerah suatu kota untuk proyeksi perencanaan tahun 2020 dan 2030 yang ditunjuk dalam peta. Perhitungan, penampilan gambar kebutuhan air kota didasarkan pada keadaan kota dan melalui sistem perpipaan yang meliputi : Proyeksi jumlah penduduk. Proyeksi kebutuhan air. Merencanakan jaringan pipa distribusi. Merencanakan jaringan pipa transmisi. Mendesain reservoir. Mendesain bangunan penangkap air.

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH STUDI


Dalam melakukan perencanaan sistem penyediaan air minum dalam suatu daerah perencaaan diperlukan suatu gambaran umum mengenai daerah perencanaan tersebut. Gambaran umum yang diperlukan tersebut adalah meliputi jumlah penduduk, prasarana kota, peta kota dan hasil survey lainnya. Analisa atau tugas ini terdiri dari tiga bagian yang saling terkait yang meliputi : Pertama perencanaan. Kedua distribusi. Ketiga : Perencanaan bangunan penangkap air dan pipa transmisi. Dalam tugas ini akan dibuat sistem pentediaan air minum di kota A dengan prediksi jumlah penduduk dan kebutuhan air untuk memenuhi kebutuhan pada tahun perencanan : Tahap I : s/d tahun 2020 : Perencanaan jaringan perpipaan air minum dan volume reservoir : Proyeksi jumlah penduduk dan kebutuhan air pada tahun-tahun

Tahap II : s/d tahun 2030 Selain hal diatas, kepadatan kota ini dibedakan menjadi daerah A ( bagian yang diarsir horizontal ) dan daerah B ( bagian yang tidak diarsir) dengan perbandingan jumlah penduduk 1 : 1,15 dengan menggunakan data penduduk untuk menentukan jumlah penduduk yang akan datang dimulai dari 2000-2009 adalah sebagai berikut :

Tabel III.a Data Perkembangan penduduk Tahun Penduduk jiwa 2000 320000 2001 326500 2002 333300 2003 341800 2004 352200 2005 364800 2006 379800 2007 398100 2008 420100 2009 443700 Adapun daerah perencanaan tersebut memiliki sarana-sarana sebagai berikut : a. Perkantoran b. Sekolah c. Rumah Sakit d Hotel e.Mesjid f. Perkotaan g.Pasar trasional h. Kawasan Industri Dan masing-masing kepadatannya dapat kita lihat pada tabel berikut :

Tabel III.b Data Sarana Kota Sarana Perkantoran Lokasi K1 K2 K3 K4 Sekolah S1 S2 S3 Rumah Sakit Hotel RS H1 H2 Mesjid M1 M2 M3 Pertokoan/plaza T1 T2 Pasar tradisional P1 P2 Kawasan Industri I1 I2 Jumlah 4200 pegawai 3400 pegawai 2700 pegawai 3200 pegawai 1400 murid 350 murid 1700 murid 200 tempat tidur 180 tempat tidur 125 tempat tidur --------------------------60 toko 140 toko Ha Ha Ha Ha

BAB III PREDIKSI PENDUDUK

Jumlah penduduk merupakan faktor terpenting dalam menentukan lingkup dari proyek air bersih. Sebelum desain dari sarana air bersih dimulai, maka jumlah penduduk yang berada dalam areal pelayanan perlu ditentukan, selain itu jumlah penduduk di masa yang akan datang harus diprediksi seakurat mungkin. Adapun pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh angka kelahiran, angka kematian dan migrasi penduduk. Biasanya pemerintah daerah telah mempunyai angka proyeksi jumlah penduduk dari hasil survey menyeluruh dan terpadu berdasarkan perkembangan lokal dan program perkembangan ekonomi daerah untuk menentukan jumlah penduduk akan datang namun jika data pertumbuhan tidak tersedia, maka jumlah penduduk pada tahun perencanaan dapat diprediksi berdasarkan angka pertumbuhan masa yang lalu. Prediksi jumlah penduduk pada tahun perencanaan dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metoda seperti: 1. metoda aritmatika 2. metoda geometrik 3. metoda bunga-berbunga 4. metoda incremental increase 5. metoda ratio dan korelasi 6. metoda decreasing rate of increase Namun dalam laporan teknis ini, perhitungan proyeksi penduduk akan dilakukan dengan 3 metoda yaitu metoda aritmatika, metoda bunga-berbunga, dan metoda geometrik. Dari ketiga metoda tersebut lalu dilakukan uji statistik untuk menentukan metoda mana yang paling mendekati kebenaran yang ditentukan dengan menghitung standar deviasi yang paling kecil. Rumus standar deviasi : Standar Deviasi = (xi x)2 n1

3.1 Metoda Aritmatika Metoda ini merupakan laju pertumbuhan penduduk diasumsikan konstan Rumus : Pf = Pi + Ka . ( tf-ti )

Dimana : Pf Pi tf ti Ka

= jumlah penduduk pada tahun perencanaan = jumlah penduduk pada saat ini = tahun perencanaan = saat ini = konstanta aritmatika

Tabel 3.1 Perhitungan dengan Metoda Aritmatika Tahun 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Total Rata-Rata Pi ( x ) 320000 326500 333300 341800 352200 364800 379800 398100 420100 443700 Ka 6500 6800 8500 10400 12600 15000 18300 22000 23600 123700 13744,44 Pf ( xi ) 320000 333744 347489 361233 374978 388722 402467 416211 429956 443700 xi-x 0 -7244 -14189 -19433 -22778 -23922 -22667 -18111 -9856 0 (xi-x)2 0 52481975 201324568 377654444 518827160 572272716 513777778 328012346 97131975 0 2661482963

(xi-x)2

= 2661482963

Standar Deviasi = 17197

3.2 Metoda Geometrik Metoda ini digunakan jika pertumbuhan populasi bertambah secara eksponensial (deret ukur). Rumus : ln Pf = ln Pi + (tf ti)

Dimana : Pf Pi tf ti Kg

= jumlah penduduk pada tahun perencanaan = jumlah penduduk pada saat ini = tahun perencanaan = saat ini = konstanta geometrik

Tabel 3.2 Perhitungan dengan Metoda Geometrik Tahun 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Total Rata-Rata 0,034036699 (xi-x)2 = 234369208,01 x ln x Kg xi 320000,00 xi-x 0,00 -4579,22 -4504,27 -3039,70 -1434,00 405,93 2369,68 5150,35 8216,75 9055,06 (xi-x)2 0,00 20969293,90 20288456,34 9239802,92 2056345,40 164778,28 5615404,43 26526062,13 67515024,84 81994039,76 234369208,01

320000 12,676076

326500 12,696185 0,020108953 331079,22 333300 341800 352200 364800 379800 398100 420100 443700 12,716798 12,741981 12,771954 12,807105 12,8474 12,894459 12,948248 13,002904 0,020613037 0,025182785 0,029973425 0,035150062 0,04029554 0,047058432 0,053789548 0,05465588 337804,27 344839,70 353634,00 364394,07 377430,32 392949,65 411883,25 434644,94

Standar Deviasi = 5103

3.3 Metoda Bunga-Berbunga Rumus : Pf = Pi . (1 + r) n Dimana : Pf Pi r n = proyeksi jumlah penduduk pada tahun perencanaan = jumlah penduduk pada tahun data = angka pertumbuhan = perbedaan waktu ( tf- ti )

Tabel 3.3 Perhitungan dengan Metoda Berbunga-bunga Tahun 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Total Rata-Rata Pi ( x ) 320000 326500 333300 341800 352200 364800 379800 398100 420100 443700 R 2,03125 2,082695 2,550255 3,042715 3,577513 4,111842 4,818325 5,52625 5,61771 33,35856 3,466249 % Pf ( xi ) 320000 331092 342568 354443 366729 379440 392593 406201 420281 434849 xi-x 0 -4592 -9268 -12643 -14529 -14640 -12793 -8101 -181 8851 (xi-x)2 0 21086428 85904507 159838971 211080541 214339471 163652744 65624943 32709 78343087 999903401

(xi-x)2

= 999903401

Standar Deviasi = 10540

3.4 Metoda Terpilih 3.4.1 Perbandingan Standar Deviasi


470000 450000 430000 410000 390000 370000 350000 330000 310000 2000 2002 2004 2006 2008
Data Dari Tabel Metode increase Metode Geometrik

Grafik 3.4.1 Perbandingan Pertumbuhan Penduduk Perbandingan standar deviasi dari ketiga metoda : Standar deviasi metode aritmatika Standar deviasi metode geometrik Standar deviasi metode bunga-berbunga = 17197 = 5103 = 10540 dilihat

Dari grafik 3.4.1 Perbandingan Pertumbuhan Penduduk, dapat

bahwa proyeksi pertumbuhan penduduk dengan menggunakan metoda geometrik lebih mendekati jumlah pertumbuhan penduduk pada data jumlah penduduk yang ada, dibandingkan proyeksi pertumbuhan penduduk dengan menggunakan metoda bunga-berbunga dan metoda geometrik. Dari perbandingan standar deviasi juga dapat dilihat, bahwa standar deviasi metoda aritmatika lebih kecil dibandingkan dengan standar deviasi metoda bunga-berbunga dan metoda geometrik yang berarti penyimpangan perhitungan proyeksi jumlah penduduk dengan data jumlah penduduk yang ada akan lebih kecil jika kita memproyeksikan jumlah penduduk dengan menggunakan metoda aritmatika. Jadi berdasarkan grafik dan perhitungan standar deviasi, metoda yang akan digunakan untuk memperkirakan jumlah penduduk tahun perencanaan adalah metoda geometrik.

3.4.2 Proyeksi Penduduk Berikut ini adalah tabel proyeksi pertumbuhan penduduk sampai dengan tahun 2025, dengan menggunakan metoda geometrik : Tabel 3.4.2 Proyeksi Penduduk Tahun 2000 2030 Tahun 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 Jumlah Penduduk (Jiwa) 320000 326500 333300 341800 352200 364800 379800 398100 420100 443700 449748 465320 481430 498099 515344 533187 551647 570746 590507 610952 632105 653990 676633 700059 724297 749374 775319 802163 829936 858670 888400 Ln(Xi) 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 14 14 14 14 14 14

950000 850000 750000 650000 550000 450000 350000 250000 2000 2003 2006 2009 2012 2015 2018 2021 2024 2027 2030
data penduduk dengan metode terpilih

data penduduk dengan metode terpilih

Grafik 3.4.2 Proyeksi Penduduk Tahun 2004-2025

Berdasarkan tabel 3.4.2 dan grafik 3.4.2 maka dapat dilihat proyeksi jumlah penduduk pada tahun perencanaan yaitu : Tahap I ( tahun 2020) yaitu 632105 jiwa Tahap II ( tahun 2030 ) yaitu 888400 jiwa

BAB IV PREDIKSI KEBUTUHAN AIR

4.1 Kebutuhan Domestik Kebutuhan domestik adalah air yang digunakan untuk memenuhi rumah tangga misalnya untuk minum, mencuci, mandi, membersihkan, mencuci baju, pengglontoran toilet, dan lain-lain. Kebutuhan domestik mempunyai rentang yang lebar sesuai dengan standar hidup konsumen, kebiasaan, adat istiadat dan musim. Rentang konsumsi domestik berkisar antara 60-270 l/orang/hari. 4.1.1 Tahap I (tahun 2020) 4.1.1.1 Kebutuhan domestik wilayah A Total penduduk di wilayah A pada tahun 2020 adalah 294002 jiwa dengan luas wilayah A 273,69 Ha sehingga dapat diketahui kepadatan penduduk wilayah A adalah 1074,21 jiwa/Ha. Wilayah ini termasuk wilayah padat penduduk pada wilayah A1, A2, A3, A4, A5, A6, A7, A8, A12, A13, A14, A15 dengan tingkat ekonomi menengah sehingga % pelayanan yang ditetapkan adalah 60% dengan tujuan agar kebutuhan air tercukupi walaupun dengan tingkat ekonomi menengah dan dikarenakan harga PDAM yang mahal. Konsumsi domestik wilayah A diasumsikan 140 l/orang/hari. Pada wilayah A9, A10, dan A11 % pelayanan sebesar 75% karena wilayah tersebut adalah wilayah dengan ekonomi yang tinggi agar kebutuhan mereka tercukupi. Sehingga di asumsikan 200 l/orang/hari. Dan pada wilayah A16, A17, A18 % pelayanan sebesar 50% karena wilayah tersebut tingkat perekonomiannya rendah. Sehingga di asumsikan 75 l/orang/hari karena mereka belum semua nya menggunakan PDAM. Sebagian penduduk masih menggunakan air sumur sebagai air bersih yang mereka pakai.

Tabel 4.1.1.1 Tabel Kebutuhan Domestik Daerah A

Blok

Luas(ha)

Jml.Penduduk

% pelayanan

penduduk terlayani

konsumsi air(L/org/hari)

kebutuhan air (L/dtk)

A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 A18 Total

9,9 8,31 11,1 16,32 20,52 11,34 16,44 16,14 9,69 7,83 8,82 16,32 12,36 15,63 8,31 61,89 12,39 10,38 273,69

10635 8927 11924 17531 22043 12182 17660 17338 10409 8411 9475 17531 13277 16790 8927 66483 13310 11150 294002

60% 60% 60% 60% 60% 60% 60% 60% 75% 75% 75% 60% 60% 60% 60% 50% 50% 50% 58%

6381 5356 7154 10519 13226 7309 10596 10403 7807 6308 7106 10519 7966 10074 5356 33242 6655 5575 171551

140 140 140 140 140 140 140 140 200 200 200 140 140 140 140 75 75 75

10,33933422 8,678774485 11,59258686 17,04423581 21,43062003 11,84323738 17,16956107 16,85624792 18,07145538 14,60263113 16,44894081 17,04423581 12,90850212 16,32361555 8,678774485 28,85558239 5,776711356 4,83956932 258,5046161

4.1.1.2 Kebutuhan domestik wilayah B Total penduduk di wilayah B tahun 2020 adalah 338103 jiwa dengan luas wilayah 847,14 Ha dan kepadatan penduduk 399,111 jiwa/Ha, wilayah B1, B2, B3, B4, B9, B25, B26, B27, B28, B29, B36, B37, B38 termasuk jarang penduduk dengan tingkat ekonomi menengah. Sehingga % pelayanan adalah 60% karena dengan tingkat ekonomi yang baik walaupun harga PDAM mahal dapat membayar air dan PDAM tidak akan mengalami kerugian. Konsumsi domestik diasumsikan 140 l/orang/hari dikarenakan kebutuhan air rumah mewah lebih banyak. Pada wilayah B30, B31, B32, B33, B34, B35 % pelayanan sebesar 75% karena wilayah tersebut adalah wilayah dengan ekonomi yang tinggi agar kebutuhan mereka tercukupi. Sehingga di asumsikan 200 l/orang/hari. Dan pada wilayah B10, B11, B12, B13, B14, B15, B16, B17, B20. B21, B22, B23, B24 % pelayanan sebesar 50% karena wilayah tersebut tingkat perekonomiannya rendah. Sehingga di asumsikan 75 l/orang/hari karena mereka belum semua nya menggunakan PDAM. Sebagian penduduk masih menggunakan air sumur sebagai air bersih yang mereka pakai. Dan pada wilayah B5, B6, B7, B8, B18, B19 adalah wilayah industri sehingga % pelayanan nya sebesar 70 %.

Tabel 4.1.1.2 Tabel Kebutuhan Domestik Daerah B

Blok B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14 B15 B16 B17 B18 B19 B20

Luas(ha) 11,49 14,19 24,3 41,16 32,49 7,95 54,54 31,08 37,74 17,31 11,31 8,64 8,58 10,53 12,84 47,4 41,28 48,48 63,99 19,62

Jml.Penduduk 4586 5663 9698 16427 12967 3173 21767 12404 15062 6909 4514 3448 3424 4203 5125 18918 16475 19349 25539 7831

% pelayanan 60% 60% 60% 60% 70% 70% 70% 70% 60% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 70% 70% 50%

penduduk terlayani 2751 3398 5819 9856 9077 2221 15237 8683 9037 3454 2257 1724 1712 2101 2562 9459 8238 13544 17877 3915

konsumsi air(L/org/hri) 140 140 140 140 180 180 180 180 140 75 75 75 75 75 75 75 75 180 180 75

kebutuhan air (L/dtk) 4,458399586 5,506065285 9,428991292 15,97108155 18,91036587 4,627190171 31,74427068 18,0896944 14,64403833 2,998527323 1,959176431 1,496665284 1,486271776 1,824060815 2,224210909 8,210872047 7,150734137 28,2171295 37,2445156 3,398677417

B21 B22 B23 B24 B25 B26 B27 B28 B29 B30 B31 B32 B33 B34 B35 B36 B37 B38 Total

29,49 20,37 14,64 26,1 8,28 11,82 9,63 13,23 15,96 33,99 21,9 17,73 6,81 7,17 33,12 5,88 9,06 17,04 847,14

11770 8130 5843 10417 3305 4717 3843 5280 6370 13566 8741 7076 2718 2862 13219 2347 3616 6801 338103

50% 50% 50% 50% 60% 60% 60% 60% 60% 75% 75% 75% 75% 75% 75% 60% 60% 60% 62%

5885 4065 2921 5208 1983 2830 2306 3168 3822 10174 6555 5307 2038 2146 9914 1408 2170 4081 208908

75 75 75 75 140 140 140 140 140 200 200 200 200 200 200 140 140 140

5,108409634 3,528596278 2,536016176 4,52117638 3,212841477 4,586447616 3,736674327 5,133561926 6,192868355 23,55169121 15,17452302 12,28512754 4,71865305 4,968097264 22,94886769 2,281583078 3,515500457 6,611934634 354,2035085

4.1.2 Tahap II (tahun 2030) 4.1.2.1 Kebutuhan domestik wilayah A Total penduduk di wilayah A pada tahun 2030 adalah 413209 jiwa dengan luas wilayah A 273,69 Ha sehingga dapat diketahui kepadatan penduduk wilayah A adalah 1509,77 jiwa/Ha. Wilayah ini termasuk wilayah padat penduduk pada wilayah A1, A2, A3, A4, A5, A6, A7, A8, A12, A13, A14, A15 dengan tingkat ekonomi menengah sehingga % pelayanan yang ditetapkan adalah 80% dengan tujuan agar kebutuhan air tercukupi walaupun dengan tingkat ekonomi menengah dan dikarenakan harga PDAM yang mahal. Konsumsi domestik wilayah tersebut diasumsikan 190 l/orang/hari. Pada wilayah A9, A10, dan A11 % pelayanan sebesar 90% karena wilayah tersebut adalah wilayah dengan ekonomi yang tinggi agar kebutuhan mereka tercukupi. Sehingga di asumsikan 250 l/orang/hari. Dan pada wilayah A16, A17, A18 % pelayanan sebesar 70% karena wilayah tersebut tingkat perekonomiannya rendah. Sehingga di asumsikan 100 l/orang/hari karena mereka belum semua nya menggunakan PDAM. Sebagian penduduk masih menggunakan air sumur sebagai air bersih yang mereka pakai. Tabel 4.1.2.1 Tabel Kebutuhan Domestik Daerah A

Blok

Luas(ha)

Jml.Penduduk

% pelayanan

penduduk terlayani

konsumsi air(L/org/hari)

kebutuhan air (L/dtk)

A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8

9,9 8,31 11,1 16,32 20,52 11,34 16,44 16,14

14947 12546 16758 24639 30981 17121 24821 24368

80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80%

11957 10037 13407 19712 24784 13697 19857 19494

190 190 190 190 190 190 190 190

26,29518317 22,07201739 29,4824781 43,34721105 54,5027433 30,11993709 43,66594054 42,86911681

A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 A18 Total

9,69 7,83 8,82 16,32 12,36 15,63 8,31 61,89 12,39 10,38 273,69

14630 11822 13316 24639 18661 23598 12546 93440 18706 15671 413209

90% 90% 90% 80% 80% 80% 80% 70% 70% 70% 78%

13167 10639 11985 19712 14929 18878 10037 65408 13094 10970 321762

250 250 250 190 190 190 190 100 100 100

38,09813471 30,78518006 34,67755915 43,34721105 32,82913778 41,51451646 22,07201739 75,70349685 15,1553777 12,69675711 639,2340157

4.1.2.2 Kebutuhan domestik wilayah B Total penduduk di wilayah B tahun 2030 adalah 385265 jiwa dengan luas wilayah 847,14 Ha dan kepadatan penduduk 399,111 jiwa/Ha, wilayah B1, B2, B3, B4, B9, B25, B26, B27, B28, B29, B36, B37, B38 termasuk jarang penduduk dengan tingkat ekonomi menengah. Sehingga % pelayanan adalah 80% karena dengan tingkat ekonomi yang baik walaupun harga PDAM mahal dapat membayar air dan PDAM tidak akan mengalami kerugian. Konsumsi domestik diasumsikan 190 l/orang/hari dikarenakan kebutuhan air rumah mewah lebih banyak. Pada wilayah B30, B31, B32, B33, B34, B35 % pelayanan sebesar 90% karena wilayah tersebut adalah wilayah dengan ekonomi yang tinggi agar kebutuhan mereka tercukupi. Sehingga di asumsikan 250 l/orang/hari. Dan pada wilayah B10, B11, B12, B13, B14, B15, B16, B17, B20. B21, B22, B23, B24 % pelayanan sebesar 70% karena wilayah tersebut tingkat perekonomiannya rendah. Sehingga di asumsikan 100 l/orang/hari karena mereka belum semua nya menggunakan PDAM. Sebagian penduduk masih menggunakan air sumur sebagai air bersih yang mereka pakai. Dan pada wilayah B5, B6, B7, B8, B18, B19 adalah wilayah industri sehingga % pelayanan nya sebesar 90 %.

Tabel 4.1.2.2 Tabel Kebutuhan Domestik Daerah B

Blok
B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14 B15 B16 B17 B18 B19 B20 B21 B22

Luas(ha)
11,49 14,19 24,3 41,16 32,49 7,95 54,54 31,08 37,74 17,31 11,31 8,64 8,58 10,53 12,84 47,4 41,28 48,48 63,99 19,62 29,49 20,37

Jml.Penduduk % pelayanan
6445 7960 13631 23088 18225 4459 30593 17434 21170 9710 6344 4846 4813 5907 7202 26588 23155 27194 35894 11006 16542 11426 80% 80% 80% 80% 90% 90% 90% 90% 80% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70% 90% 90% 70% 70% 70%

penduduk terlayani
5156 6368 10905 18470 16402 4013 27534 15690 16936 6797 4441 3393 3369 4135 5042 18612 16209 24475 32305 7704 11579 7998

konsumsi
air(L/org/hri)

kebutuhan air
(L/dtk)

190 190 190 190 250 250 250 250 190 100 100 100 100 100 100 100 100 250 250 100 100 100

11,33868306 14,00312555 23,97998244 40,61794557 47,46038192 11,61311284 79,6703364 45,40069775 37,24298508 7,866727508 5,139958875 3,926546833 3,899279146 4,785478952 5,835284876 21,54147221 18,7601682 70,8180768 93,47460261 8,916533432 13,40206783 9,257379511

B23 B24 B25 B26 B27 B28 B29 B30 B31 B32 B33 B34 B35 B36 B37 B38 Total

14,64 26,1 8,28 11,82 9,63 13,23 15,96 33,99 21,9 17,73 6,81 7,17 33,12 5,88 9,06 17,04 847,14

8212 14640 4645 6630 5402 7421 8953 19066 12284 9945 3820 4022 18578 3298 5082 9558 475191

70% 70% 80% 80% 80% 80% 80% 90% 90% 90% 90% 90% 90% 80% 80% 80% 81%

5748 10248 3716 5304 4321 5937 7162 17160 11056 8951 3438 3620 16720 2639 4066 7647 385265

100 100 190 190 190 190 190 250 250 250 250 250 250 190 190 190

6,653315466 11,86144356 8,17095698 11,66433714 9,503178227 13,05576822 15,74981563 49,65153528 31,99083915 25,89943279 9,947836283 10,47371309 48,38066633 5,802563653 8,940684812 16,81559263 863,5125066

4.3.1 Rekapitulasi Kebutuhan Domestik Tabel 4.3.1 Tabel Rekapitulasi Kebutuhan Domestik
Blok A B Luas 273,69 847,14 1120,83 273,69 847,14 1120,83 TAHAP I jumlah penduduk 294002 338103 632105 TAHAP II 413209 475191 888400 % pelayanan 58% 62% penduduk terlayani 171551 208908 380459 321762 385265 707027 konsumsi(L/dtk) 238,2657051 354,2035085 592,4692136 639,2340157 863,5125066 1502,746522

A B

78% 81%

4.2 Kebutuhan Non Domestik


4.2.1 Kebutuhan Air Perkantoran Kebutuhan air di perkantoran diasumsikan 50 liter/ orang/ hari. Nilai ini diasumsikan tidak ada kenaikan kebutuhan setiap tahunnya hingga tahun 2030. Walaupun setiap tahun terjadi perubahan gaya hidup, tetapi untuk di perkantoran kebutuhan air diasumsikan tetap sama karena kegiatan di perkantoran tidak membutuhkan air telalu banyak. Tetapi untuk jumlah pegawai, diasumsikan ada kenaikan yang berbanding lurus dengan angka pertumbuhan penduduk. Hal ini dikarenakan adanya perluasan wilayah dan kebutuhan tenaga kerja yang meningkat Tabel 4.2.1 Proyeksi Kebutuhan Air Perkantoran Tahap I Deskripsi Satuan K1 Konsumsi Jumlah Kebutuhan air l/peg/hari pegawai l/detik 100 4983 5,77 K2 100 4844 5,61 Tahap II K1 Konsumsi Jumlah Kebutuhan Air l/detik Pegawai l/detik 100 8409 9,73 K2 100 6806 7,88 K3 100 5406 6,26 K4 100 6407 7,42 31,28 K3 100 3846 4,45 K4 100 4559 5,28 21,10 Total Total

4.2.2

Kebutuhan Air Sekolah

Menurut sumber / literature konsumsi air di sekolah adalah 20 l/orang/hari. Kita asumsikan pada tahun 2020 dan 2030 konsumsi air di perkantoran tetap 20 l/orang/hari karena tidak adanya penambahan fasilitas / kelas di gedung sekolah tersebut.

Tabel 4.2.2 Proyeksi Kebutuhan Air Sekolah Tahap I Deskripsi Satuan S1 Konsumsi Jumlah Kebutuhan l/org/hari orang l/detik 60 1994 1,38 S2 60 350 0,24 Tahap II S1 Konsumsi Jumlah Kebutuhan l/org/hari orang l/detik 60 2803 1,95 S2 60 701 0,49 S3 60 3404 2,36 4,80 S3 60 1700 1,18 2,81 Total Total

4.2.3

Proyeksi Kebutuhan Air di Rumah Sakit

Menurut sumber / literature konsumsi air di rumah sakit adalah 500-800 l/bed /hari. Kita asumsikan pada tahun 2020 dan 2030 konsumsi air di rumah sakit adalah 800 l/bed/hari Tabel 4.2.3 Proyeksi Kebutuhan Air Rumah Sakit Tahap I Deskripsi Satuan RS Konsumsi l/bed/hari tempat tidur l/detik 800 RS 800 Tahap II

Jumlah Kebutuhan air

285 2,64

400 3,70

4.2.4

Kebutuhan Air Hotel Kebutuhan penggunaan air pada hotel di asumsikan pada tahun 2020 yaitu

sebesar 150 l/orang/hari, hal ini tidak berubah pada kebutuhan tahunb 2030 yaitu tetap sebesar 150 l/orang/hari karena kebutuhan dasar manusia dalam penggunaan air sama. Tabel 4.2.4 Proyeksi Kebutuhan Air Hotel Tahap I Deskripsi Satuan H1 Konsumsi l/bed/hari tempat tidur l/detik 150 H2 150 H1 150 H2 150 Tahap II

Jumlah Kebutuhan air Total

256 0,44 0,75

178 0,31

360 0,63 1,06

250 0,43

4.2.5

Kebutuhan Air Pertokoan/Plaza Menurut sumber / literature konsumsi air di pertokoan adalah 75 l/orang/hari.

Kita asumsikan pada tahun 2020 konsumsi air di pertokoan tetap 75 l/orang/hari dengan asumsi setiap toko terdiri dari 3 orang pegawai maka kebutuhan air di tiap toko adalah 225 l/toko/hari. Terjadi peningkatan pada tahun 2030 yaitu sebesar 100 l/orang/hari dengan asumsi 1 toko memikiki 3 orang pegawai, maka kebutuhan tiap toko menjadi 300 l/toko/hari. Tabel 4.2.5 Proyeksi Kebutuhan Air Pertokoan/Plaza

Deskripsi Komsumsi Jumlah Kebutuhan air Total

Satuan l/toko/hari toko l/detik

Tahap I T1 225 60 0,16 T2 225 60 0,16

Tahap II Konsumsi Jumlah Kebutuhan air Total l/toko/hari toko l/detik T1 300 140 0,49 0,97 T2 300 140 0,49

4.2.6 Kebutuhan Air Mesjid Berdasarkan pengamatan yang di lakukan di sebuah mesjid di dapatkan kebutuhan air perhari sebesar 1500 l, dengan ukuran mesdjid sedang. Tabel 4.2.6 Proyeksi Kebutuhan Air Mesjid Tahap I Deskripsi Satuan M1 Konsumsi Kebutuhan air l/mesjid/hari l/detik 1700 0,019676 M2 1700 0,019676 Tahap II Konsumsi Kebutuhan air l/mesjid/hari l/detik M1 1700 0,019676 M2 1700 0,019676 M3 1700 0,019676 0,06 M3 1700 0,019676 0,06 total total

4.2.6

Kebutuhan Air Pasar Tradisional

Berdasarkan sumber/literature, konsumsi air di pasar tradisional adalah 750 l/hari. Kita asumsikan pada tahun 2020 dan 2030 konsumsi air di pasar tetap 750 l/hari dengan asumsi setiap pasar tidak mengalami perluasan daerah sehingga tidak ada kenaikan jumlah konsumsi air l/hari dari tahun 2020 ke 2030.

Tabel 4.2.7 Proyeksi Kebutuhan Air Pasar Tradisional Deskripsi Satuan P1 Konsumsi Kebutuhan air l/pasar/hari l/detik 750 Tahap I P2 750 total P1 750 0,0086806 Tahap II P2 750 0,00868 0,0173611 total

0,0086806 0,0086806 0,0173611

4.2.7

Kebutuhan Air Kawasan Industri

Kebutuhan Air di Pasar Tradisional diasumsikan 0.8 liter/ Ha/ detik. Nilai ini cukup besar karena kegiatan di Kawasan Industri di hulu banyak air dalam prosesnya. Tapi, hingga tahun 2030, Kebutuhan air dan Luas wilayah Kawasan Industri diasumsikan tetap sama dengan tahun 2009. Tabel 4.2.8 Proyeksi Kebutuhan Air Kawasan Industri Deskripsi Satuan I1 Konsumsi Jumlah Kebutuhan air l/ha/detik Ha l/detik 0,8 43,23 34,58 Tahap I I2 0,8 150,3 120,24 Tahap II I1 Konsumsi Jumlah Kebutuhan air l/hektar Ha l/detik 0,8 43,23 34,58 I2 0,8 150,3 120,24 154,82 154,82 total total

4.2.2 Rekapitulasi Kebutuhan Non Domestik Tabel 4.2.9 Rekapitulasi Kebutuhan Non Domestik Kebutuhan (l/detik) Non Domestik Tahap I Perkantoran Sekolah Rumah Sakit Hotel Mesjid Pertokoan Pasar tradisional Industri Total 21,10 2,81 2,64 0,75 0,06 0,91 Tahap II 31,28 4,80 3,70 1,06 0,06 2,28

0,0173611 0,0173611 154,82 183,11 154,82 198,03

4.2.2

Rekapitulasi Total Kebutuhan Air

Tabel 2.4.10 Tabel Rekapitulasi Total Kebutuhan Air

REKAPITULASI TOTAL KEBUTUHAN AIR

Deskripsi Kebutuhan Domestik Kebutuhan Non Domestik Konsumsi ratarata (l/detik) Kehilangan air Kehilangan air (l/detik) Q rata-rata (l/detik) f hm Qhm (l/detik) f jp Qjp (l/detik)

TAHAP I 612,7081246 183,11 795,82 30% 341,07 1136,89 1,1 1250,57 1,5 1875,86

TAHAP II 1502,746522 198,03 1700,78 25% 566,93 2267,71 1,1 2494,48 1,5 3741,72

Anda mungkin juga menyukai