Anda di halaman 1dari 35

BAB III

STUDI KEBUTUHAN AIR BERSIH

3.1 Periode Perencanaan Pelayanan


Periode perencanaan pada intinya didasarkan pada jangka waktu berfungsinya
suatu unit instalasi pengolahan dengan baik. Hal ini perlu dilakukan atas beberapa
pertimbangan berikut:
1. Besaran kebutuhan Air Bersih masyarakat suatu daerah yang berubah sesuai
dengan bertambahnya jumlah penduduk, maupun tingkat kesejahteraan.
2. Kemampuan sosial ekonomi penduduk menjadi pertimbangan karena sangat
mempengaruhi besarnya kebutuhan Air Bersih. Semakin tinggi tingkat sosial
ekonominya maka kebutuhan Air Bersih pun meningkat pula. Selain itu
dengan tingginya tingkat sosial ekonomi maka kemampuan penduduk untuk
membayar retribusi sangat besar, hal ini memungkinkan untuk membuat
pentahapan periode perencanaan yang lebih pendek.
3. Kecepatan perkembangan fasilitas pendukung akan mempengaruhi kebutuhan
air. Dengan semakin meningkatnya perkembangan fasilitas penduduk, maka
kebutuhan air pun akan meningkat pula.
4. Kekuatan kontruksi dan perlengkapannya, merupakan aspek mendasar yang
dipertimbangkan dalam menetapkan lamanya pentahapan periode
perencanaan.
Berdasarkan pertumbuhan yang mendorong adanya peningkatan kebutuhan
sarana Air Bersih, maka di ajukan suatu masa perencanaan 20 tahun dan itu dibagi
di dalam 2 tahap, dimana setiap tahapannya adalah untuk 10 tahun perencanaan.
3.2 Daerah Pelayanan
Cakupan untuk daerah pelayanan dalam perencanaan sistem penyediaan air
minum ini adalah Kota Tasikmalaya, yang didalamnya terdapat desa-desa atau

III-1
III-2

Kecamatan dengan tata guna lahan yang sangat bervariasi. Penduduk di Kota
Tasikmalaya ini sangat memerlukan pasokan air minum yang baik.
3.3 Proyeksi Penduduk
Komponen utama yang berperan dalam menentukan atau menggambarkan
kondisi atau keadaan suatu wilayah adalah penduduk. Semakin besar jumlah
penduduk akan mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan jumlah dan
jenis kegiatan dalam suatu wilayah. Kegiatan pada suatu wilayah juga akan
mempengaruhi jumlah penduduk di wilayah tersebut. Dalam merencanakan
pelayanan air bersih harus diperhatikan kondisi kependudukan dan pola pertumbuhan
penduduk. Jumlah penduduk Kota Tasikmalaya dari tahun 2012 sampai tahun 2021
untuk lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Data Penduduk Kota Tasikmalaya Tahun 2012-2021
Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa)
2012 455.454
2013 490.456
2014 525.123
2015 581.673
2016 642.275
2017 693.400
2018 726.571
2019 762.323
2020 802.508
2021 842.320
Sumber: Lembar Tugas PAM 2022
3.4 Metode Proyeksi
Pemilihan metode proyeksi yang akan disesuikan dengan kriteria dapat
dilakukan secara statistik yaitu dengan menggunakan rumus standar deviasi (sd) dan
rumus koefisien kolerasi (r). Penggunaan koefisien kolerasi dimaksudkan untuk
menunjukkan tingginya derajat hubungan antara dua variabel (x dan y), maka dari itu
nilai koefisien kolerasi harus mendekati 1, sedangkan standar deviasi digunakan

Fuji Asiyam Raini/203050003/PAM/2022/Bhaktyasviko


III-3

untuk menghomogenkan data, maka dari itu nilai standar deviasi dipilih nilai yang
paling kecil (Yusuf R, 2005).
Metode proyeksi jumlah penduduk 10 tahun mendatang dihitung dengan
menggunakan 3 metode sebagai bahan perbandingannya. Ketiga metode tersebut
antara lain adalah:
1. Metode Aritmatika
2. Metode Geometri
3. Metode Least Square
3.4.1 Metode Aritmatika
Rumus yang digunakan :
Pn = Pt + (Ka * x)
( Pt −Po )
Ka=
t
Dimana :
Pn = Jumlah penduduk n pada tahun mendatang
Po = Jumlah penduduk pada awal tahun data
Pt = Jumlah penduduk pada akhir tahun data
X = Selang waktu (tahun dari tahun n – tahun terakhir)
t = Interval waktu tahun data (n-1)
Contoh perhitungan :
Ka = (P2021 – P2012) / (n – 1)
Ka = (842320 – 455454) / (10 – 1)
Ka = 42985 Jiwa / tahun

Fuji Asiyam Raini/203050003/PAM/2022/Bhaktyasviko


III-4

Tabel 3.2 Perhitungan Uji Korelasi Metode Aritmatika


Penduduk
Tahun Xi Xi.Yi Yi^2 Xi^2
(Yi)
2012 455454 -9 -4099086 207438346116 81
2013 490456 -8 -3923648 240547087936 64
2014 525123 -7 -3675861 275754165129 49
2015 581673 -6 -3490038 338343478929 36
2016 642275 -5 -3211375 412517175625 25
2017 693400 -4 -2773600 480803560000 16
2018 726571 -3 -2179713 527905418041 9
2019 762323 -2 -1524646 581136356329 4
2020 802508 `-1 -802508 644019090064 1
2021 842320 0 0 709502982400 0
Jumlah 6522103 -45 -25680475 4417967660569 285
Sumber: Hasil Perhitungan

Perhitungan Korelasi:

r=
[ n∗( ∑ XiYi ) ]−[ ( ∑ Xi )∗( ∑ Yi ) ]
√ [ n ( ∑ Xi )− ( ∑ Xi ) ]∗[n ( ∑ Yi ) −( ∑ Yi ) ]
2 2 2 2

r=
[ 10∗(−25680475 ) ]−[ (−45 )∗( 6522103 ) ]
√ [ 10 ( 285 )−(−45 ) ]∗[10 ( 4417967660569 )−( 6522103 ) ]
2 2

r =¿ 0,996902675
Contoh perhitungan proyeksi penduduk metode aritmatika:
Pn (2012 ) = Pt + ( Ka × x )
= 842320 + (42985 × (-9))
= 455454 jiwa

Fuji Asiyam Raini/203050003/PAM/2022/Bhaktyasviko


III-5

Tabel 3.3 Perhitungan Standar Deviasi Metode Aritmatika


Tahun Penduduk (Yi) Xi Yn (Yi-Yn) (Yi-Yn)^2
2012 455454 -9 455454 0 0
2013 490456 -8 498439 -7983 63730063
2014 525123 -7 541424 -16301 265729846
2015 581673 -6 584409 -2736 7487520
2016 642275 -5 627394 14881 221430934
2017 693400 -4 670380 23020 529940862
2018 726571 -3 713365 13206 174407240
2019 762323 -2 756350 5973 35679384
2020 802508 -1 799335 3173 10068634
2021 842320 0 842320 0 0
Jumlah 6522103 -45 6488870 33233 1308474483
Sumber: Hasil Perhitungan
Perhitungan standar deviasi:


2
Σ ( Yi-Yn )
Sd =
n-2


2
1308474483
Sd =
10 - 2
Sd = 12789,03
3.4.2 Metode Geometrik
Rumus yang digunakan:
n
Pn = Pt ( 1 + R )

( ) -1
1
Pt
r= t
Po

Dimana:
Pn = Jumlah penduduk pada n tahun mendatang
Po = Jumlah penduduk pada awal tahun data
Pt = Jumlah penduduk pada akhir tahun data
n = Jumlah tahun proyeksi
R = Ratio kenaikan penduduk rata – rata pertahun

Fuji Asiyam Raini/203050003/PAM/2022/Bhaktyasviko


III-6

t = Interval waktu tahun data (n – 1)


Contoh perhitungan proyeksi penduduk metode geometri adalah:

( )
1
P2021 t
R= -1
P2012

( ) -1
1
842320
R= 9
455454
R = 0,070706127
n
Pn 2012 = Pt (1 + R)
= 842320 (1 + 0.070706127)-9
= 455454
Perhitungan uji korelasi metode geometri dapat di lihat pada Tabel 3.4 di
bawah ini:
Tabel 3.4 Perhitungan Uji Korelasi Metode Geometri
Tahun Penduduk (Yi) Xi ln Yi Xi.ln Yi Xi^2 (lnYi)^2
2012 455454 -9 13.03 -117.26 81 169.76
2013 490456 -8 13.10 -104.82 64 171.69
2014 525123 -7 13.17 -92.20 49 173.49
2015 581673 -6 13.27 -79.64 36 176.19
2016 642275 -5 13.37 -66.86 25 178.83
2017 693400 -4 13.45 -53.80 16 180.89
2018 726571 -3 13.50 -40.49 9 182.14
2019 762323 -2 13.54 -27.09 4 183.44
2020 802508 -1 13.60 -13.60 1 184.84
2021 842320 0 13.64 0.00 0 186.16
Jumlah 6522103 -45 133.68 -595.76 285 1787.42
Sumber: Hasil Perhitungan
Perhitungan uji korelasi:

r=
[ n× ( ΣXilnYi ) ] - [ ( ΣXi ) × ( ΣlnYi ) ] ¿
√ [n(Σ Xi2 ¿ - ( ΣXi )2 ] ×[n ( Σln Yi 2) -(ΣlnYi ) 2 ]
r=
[ 10× (741.03 ) ] -[ ( - 45 ) × ( 133.68 ) ]
√ [10(385)- ( -45 )2 ] ×[10 ( 1787.42 ) -(133.68)2 ]
r = 0,990735615

Fuji Asiyam Raini/203050003/PAM/2022/Bhaktyasviko


III-7

Perhitungan standar deviasi metode geometri dapat dilihat pada Tabel 3.5 di
bawah ini:
Tabel 3.5 Perhitungan Standar Deviasi Metode Geometri
Tahun Penduduk (Yi) Yn (Yi-Yn) (Yi - Yn) ^2
2012 455454 455454 0 0
2013 490456 487657 2799 7832226
2014 525123 522138 2985 8911694
2015 581673 559056 22617 511524510
2016 642275 598585 43690 1908835006
2017 693400 640908 52492 2755368538
2018 726571 686225 40346 1627836338
2019 762323 734745 27578 760555666
2020 802508 786696 15812 250026064
2021 842320 842320 0 0
Jumlah 6522103 6313784 208319 7830890042
Sumber: Hasil perhitungan
Perhitungan standar deviasi:


2
Σ ( Yi - Yn )
Sd =
n-2

Sd =
√ 7830890042
10 - 2
Sd = 31286,75
3.4.3 Metode Least Square
Rumus yang digunakan:
Pn = a + b × x
2
[(ΣYi)(ΣXi )-(ΣXi)(ΣXiYi)]
a =
[n(ΣXi2 )- ( ΣXi )2 ]
[n(ΣXiYi)-(ΣXi)(ΣYi)]
b =
[n(ΣXi2 )- ( ΣXi )2 ]

Dimana:

Fuji Asiyam Raini/203050003/PAM/2022/Bhaktyasviko


III-8

Pn = Jumlah penduduk pada waktu n tahun mendatang


a, b = Konstanta
x = Pertambahan tahun
n = Jumlah data
r = Faktor korelasi
Yi = Jumlah penduduk pada data
Perhitungan uji korelasi metode least square dapat dilihat pada Tabel 3.6 di
bawah ini:
Tabel 3.6 Perhitungan Uji Korelasi Metode Least Square
Tahun Penduduk (Yi) Xi Xi.Yi Xi^2 Yi^2
2012 455454 -9 -4099086 81 207438346116
2013 490456 -7 -3433192 49 240547087936
2014 525123 -5 -2625615 25 275754165129
2015 581673 -3 -1745019 9 338343478929
2016 642275 -1 -642275 1 412517175625
2017 693400 1 693400 1 480803560000
2018 726571 3 2179713 9 527905418041
2019 762323 5 3811615 25 581136356329
2020 802508 7 5617556 49 644019090064
2021 842320 9 7580880 81 709502982400
Jumlah 6522103 0 7337977 330 4417967660569
Sumber: Hasil perhitungan
Contoh perhitungan proyeksi penduduk metode least square sebagai berikut:
2
[(Σ Yi)( Σ Xi )-( Σ Xi)( Σ XiYi)]
a = 2 2
[n(Σ Xi )- ( Σ Xi ) ]
[ ( 6522103 ) (330 ) -(0)(7337977)
a = 2
[10 ( 330 ) -( 0) ]
a = 652210

[n(ΣXiYi)-(ΣXi)(ΣYi)]
b =
[n(ΣXi2 )- ( ΣXi )2 ]

Fuji Asiyam Raini/203050003/PAM/2022/Bhaktyasviko


III-9

[10 ( 7337977 ) - ( 0 ) ( 6522103 ) ]


b = 2
[10 ( 330 ) - ( 0 ) ]
b = 22236

r =
[ n× ( Σ XiYi ) ] -[ ( Σ Xi ) × ( Σ Yi ) ]
√ [n( Σ Xi2 ) ( Σ Xi )2 ] ×[n ( Σ Yi 2 ) -(Σ Yi )2 ]
r =
[ 10 ( 7337977 ) ] -[ ( 0 ) ( 6522103 ) ]
√ [ 10 ( 330 ) -(0) ] ×[10 ( 4417967660569 ) - ( 6522103 )2 ]
r = 0,996902675

Pn (2012 ) = a + bx
= 652210.3 + (22236.29394 × (-9))
= 452084 jiwa
Perhitungan standar deviasi metode least square dapat dilihat pada Tabel
3.7 di bawah ini:
Tabel 3.7 Perhitungan Standar Deviasi Metode Least Square
Tahun Penduduk (Yi) Xi Yn (Yi-Yn) ^2
2012 455454 -9 452084 11359228
2013 490456 -7 496556 37212958
2014 525123 -5 541029 252995438
2015 581673 -3 585501 14656786
2016 642275 -1 629974 151314452
2017 693400 1 674447 359231601
2018 726571 3 718919 58550321
2019 762323 5 763392 1142269
2020 802508 7 807864 28690566
2021 842320 9 852337 100339196
Jumlah 6522103 0 6522103 1015492816
Sumber: Hasil perhitungan

Perhitungan standar deviasi:


2
Σ ( Yi-Yn )
Sd =
n - 2

Fuji Asiyam Raini/203050003/PAM/2022/Bhaktyasviko


III-10

Sd =
√ 1015492816
10 - 2
Sd = 11266,61
3.4.4 Pemilihan Metode Proyeksi Penduduk
Dengan adanya nilai r dan sd dari ketiga metode di atas, maka harus dipilih
salah satu dari metode untuk digunakan pada perhitungan selanjutnya yaitu untuk
menghitung proyeksi penduduk daerah pelayanan sampai tahun perencanaan.
Pemilihan metode tersebut dengan pertimbangan pada:
a. Koefisien (r) harus bernilai 1 atau -1 dan atau mendekati keduanya.
b. Standar deviasi (sd) harus yang paling kecil. Karena nilai standar deviasi yang
kecil menunjukan bahwa data yang didapat dari proyeksi tidak berbeda jauh
dengan data aslinya.
Berikut ini adalah hasil perhitungan nilai koefisien korelasi dan standar
deviasi dari tiga metode yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.8 di bawah ini:
Tabel 3.8 Nilai Koefisien Korelasi dan Standar Deviasi Ketiga Metode
Standar Deviasi
Metode Koefisien Korelasi (r)
(sd)
Aritmatika 0.996902675 12789.03086
Geometri 0.990735615 31286.75846
Least Square 0.996902675 11266.61448
Sumber: Hasil Perhitungan
Dengan adanya pertimbangan-pertimbangan di atas, maka metode proyeksi
yang terpilih adalah metode Least Square. Perhitungan proyeksi penduduk dengan
menggunakan metode aritmatika, geometri dan Least Square dapat dilihat pada Tabel
3.9 di bawah ini:

Tabel 3.9 Proyeksi Penduduk


Tahun Aritmatika Geometri Least Square
2012 455454 455454 452084
2013 498439 487657 496556

Fuji Asiyam Raini/203050003/PAM/2022/Bhaktyasviko


III-11

Tahun Aritmatika Geometri Least Square


2014 541424 522138 541029
2015 584409 559056 585501
2016 627394 598585 629974
2017 670380 640908 674447
2018 713365 686225 718919
2019 756350 734745 763392
2020 799335 786696 807864
2021 842320 842320 852337
2022 885305 901877 896810
2023 928290 965645 941282
2024 971275 1033922 985755
2025 1014260 1107027 1030227
2026 1057246 1185301 1074700
2027 1100231 1269109 1119172
2028 1143216 1358843 1163645
2029 1186201 1454921 1208118
2030 1229186 1557793 1252590
2031 1272171 1667938 1297063
2032 1315156 1785872 1341535
2033 1358141 1912144 1386008
2034 1401126 2047344 1430481
2035 1444112 2192104 1474953
2036 1487097 2347099 1519426
2037 1530082 2513053 1563898
2038 1573067 2690742 1608371
2039 1616052 2880994 1652844
2040 1659037 3084698 1697316
2041 1702022 3302805 1741789
Sumber: Hasil Perhitungan

Tabel 3.10 Proyeksi Penduduk 20 Tahun


Tahun Least Square
2022 896810
2023 941282

Fuji Asiyam Raini/203050003/PAM/2022/Bhaktyasviko


III-12

Tahun Least Square


2024 985755
2025 1030227
2026 1074700
2027 1119172
2028 1163645
2029 1208118
2030 1252590
2031 1297063
2032 1341535
2033 1386008
2034 1430481
2035 1474953
2036 1519426
2037 1563898
2038 1608371
2039 1652844
2040 1697316
2041 1741789
Sumber: Hasil Perhitungan

Proyeksi Penduduk 20 Tahun


3500000
3000000
Jumlah Penduduk (Jiwa)

2500000
2000000
1500000
1000000
500000
0
12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Tahun

Aritmatika Geometri Least Square

Gambar 3.1 Grafik Proyeksi Penduduk


Sumber: Hasil Analisa

Fuji Asiyam Raini/203050003/PAM/2022/Bhaktyasviko


III-13

Metode Least Square


2000000
1800000
1600000
Jumlah Penduduk (jiwa) 1400000
1200000
1000000
800000
600000
400000
200000
0
12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Tahun

Gambar 3.2 Grafik Pertumbuhan Penduduk Metode Least Square


Sumber: Hasil Analisa
3.5 Studi Kebutuhan Air Bersih
3.5.1 Standar Kebutuhan Air Bersih Domestik
Suatu perencanaan kebutuhan penyediaan air minum suatu kota dipengaruhi
oleh keadaan sosial, ekonomi, potensi daerah, angka kelahiran, angka kematian,
perpindahan penduduk dan perencanaan kota itu sendiri. Sebelum menghitung
kebutuhan air bersih, sebaiknya memperhatikan standar pemakaian air untuk setiap
pemakaiannya. Hal ini untuk standar acuan kebutuhan air bersih pada setiap aktivitas
atau kegiatan.
Standar kebutuhan air bersih domestik dapat dilihat dari Tabel 3.11 di bawah
ini:
Tabel 3.11 Standar Kebutuhan Air Domestik
Kegiatan Pemakaian Air Sumber
Rumah Permanen 100-200 l/org/h Plambing (Soufyan dan Morimura)
Rumah Semi Permanen 60-90 l/org/h Dir. Jend. Cipta Karya Dept PU 1998
Rumah Non Permanen 40-60 l/org/h Dir. Jend. Cipta Karya Dept PU 1998

Fuji Asiyam Raini/203050003/PAM/2022/Bhaktyasviko


III-14

3.5.2 Standar Kebutuhan Air Bersih Non Domestik


Standar kebutuhan air bersih fasilitas non domestik dapat dilihat pada Tabel
3.12 di bawah ini:
Tabel 3.12 Standar Kebutuhan Air Bersih Non Domestik
Non Rumah Tangga
No Tingkat Pemakaian Akhir
(Fasilitas)
1 Sekolah 15 – 30 liter/hari
2 Rumah Sakit (200 – 400) liter/hari
3 Puskesmas (10 – 20) m3/unit/hari
4 Peribadatan (0,8 – 2) m3/unit/hari
5 Kantor (40 – 80) liter/unit/hari
6 Toko (6 – 12) m3/unit/hari
7 Rumah Makan 1 m3/unit/hari
8 Hotel/Losmen 100 m3/unit/hari
9 Pasar (6 – 12) m3/unit/hari
10 Industri (2,5 – 15) m3/unit/hari
11 Pelabuhan/Terminal (2 – 4,5) m3/unit/hari
12 SPBU (5 – 20) m3/unit/hari
13 Pertamanan 25 m3/unit/hari
Sumber: Petunjuk Teknis Perencanaan Perancangan Teknis Sistem
Penyediaan Air Minum, Dept PU, 1998
3.5.3 Faktor Maksimum Harian dan Faktor Maksimum Jam
Faktor maksimum harian merupakan pemakaian satu hari terbanyak rata-rata
pemakaian dalam setahun. Rumus faktor maksimum harian yang digunakan:
Qmax
=Qr×fd
hari
Dimana:
Qr = debit rata-rata
fd = maksimum per hari
Faktor maksimum per hari biasanya antara (1,1 – 1,7) dan fd yang biasa
digunakan di Indonesia berkisar fd = 1,1 – 1,4 sedangkan untuk di negara empat
musim fd yang digunakan adalah 1,3 – 1,7.
Faktor pemakaian jam terbanyak (maximal hourly demand) atau pemakaian
jam tertinggi dalam 24 jam biasa digunakan fh berkisar 1*{(1,5 – 3)}. Di Indonesia
biasanya antara fh = 1,5 – 2. Rumus yang digunakan:

Fuji Asiyam Raini/203050003/PAM/2022/Bhaktyasviko


III-15

Qmax
= Qr × fd
hari
Dimana:
Qr = debit rata-rata
fh = maksimum per jam
3.5.4 Perhitungan Kebutuhan Air Bersih Domestik
Kebutuhan air domestik ditentukan berdasarkan jenis pemukiman penduduk.
Adapun jenis pemukiman untuk tahun 2021 adalah rumah permanen, semi permanen,
dan non permanen. Untuk persentase jenis pemukiman dapat dilihat pada Tabel 3.13
di bawah ini:
Tabel 3.13 Jenis Pemukiman Penduduk Tahun 2021
Jenis Rumah Presentase (%)
Permanen 65
Semi Permanen 20
Non Permanen 15
Sumber: Lembar Tugas PAM 2022
3.5.4.1 Kebutuhan Air Bersih Rumah Permanen
Untuk rumah permanen standar air minum yang digunakan adalah 150 l/org/h,
dengan persen pelayanan yang terus meningkat setiap 5 tahunnya sebesar 10%.
- Contoh Perhitungan:
Kebutuhan air tahun 2026
(Σ penduduk 2026 × %rumah × %pelayanan × std . keb.air)
=
86400 detik
(1074700 × 65% × 55% × 150 l/org/h)
=
86400 detik
= 796,183 l/dtk

Fuji Asiyam Raini/203050003/PAM/2022/Bhaktyasviko


III-16

Kebutuhan air bersih untuk rumah permanen dapat dilihat pada Tabel 3.14 di
bawah ini:
Tabel 3.14 Kebutuhan Air Rumah Permanen
%
Standar Kebutuha
Populas Sambunga %Pelayana
Tahun Kebutuha n Total
i n n
n Air (l/dtk)
Permanen
2021 852337 65 55 150 529.011
107470
2026 66 65 150 796.183
0
129706
2031 66 75 150 1119.840
3
151942
2036 67 85 150 1501.597
6
174178
2041 68 95 150 1943.101
9
Sumber: Hasil Perhitungan
Dari tabel dapat dilihat bahwa kebutuhan air bersih untuk rumah permanen
dari tahun ke tahun semakin meningkat, ini disebabkan karena jumlah penduduk dari
tahun ke tahun yang semakin meningkat dan persen pelayanannya yang juga
meningkat. Kenaikan ini semakin ditunjang dengan semakin meningkatnya
persentase rumah permanen. Ini menunjukkan bahwa Kota Tasikmalaya yang
semakin berkembang dalam bidang perekonomian, karena rumah permanen hanya
dimiliki oleh penduduk dengan tingkat ekonomi menengah ke atas.
3.5.4.2 Kebutuhan Air Bersih Rumah Semi Permanen
Kebutuhan air rumah semi permanen, standar kebutuhan air yang digunakan
adalah 70 l/org/h, standar air minum ini lebih rendah dibandingkan dengan standar air
minum untuk rumah permanen, dengan pelayanan yang tetap dari tahun ke tahun.
- Contoh perhitungan:
Kebutuhan air tahun 2026
(Σpenduduk 2026 × %rumah × %pelayanan × std. keb. air)
=
86400 detik
(1074700 × 20% × 55% × 70 l/org/h)
=
86400 detik
= 114,324 l/dtk

Fuji Asiyam Raini/203050003/PAM/2022/Bhaktyasviko


III-17

Kebutuhan air bersih untuk rumah semi permanen dapat dilihat pada Tabel
3.15 di bawah ini:
Tabel 3.15 Kebutuhan Air Rumah Semi Permanen
% Standar Kebutuhan
Tahun Populasi Sambungan %Pelayanan Kebutuhan Total
Permanen Air (l/dtk)
2021 852337 20 55 70 75.961
2026 1074700 20 65 70 114.324
2031 1297063 20 75 70 160.798
2036 1519426 21 85 70 215.614
2041 1741789 21 95 70 279.009
Sumber: Hasil Perhitungan
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kebutuhan air untuk rumah semi
permanent dari tahun ke tahunnya semakin meningkat karena jumlah penduduk di
kota ini pun semakin meningkat begitu juga dengan persen pelayanannya. Persentase
rumah semi permanen setiap 5 tahunnya meningkat 1%, persentasi jumlah rumah
semi permanent yang semakin meningkat ini menunjukkan bahwa perekonomian di
kota ini yang semakin maju.
3.5.4.3 Kebutuhan Air Bersih Rumah Non Permanen
Kebutuhan standar air minum yang digunakan rumah non permanen adalah 50
l/org/h, standar air minum ini lebih rendah dibandingkan dengan standar air minum
untuk rumah permanen dan rumah semi permanen. Perbedaan standar air minum ini
disebabkan oleh tingkat perekonomian penghuni rumah non permanen yang sangat
rendah dibandingkan dengan penghuni rumah semi permanen dan penghuni rumah
permanen. Persen pelayanan pada rumah non permanen terus meningkat setiap 5
tahunnya sebesar 10%.

Fuji Asiyam Raini/203050003/PAM/2022/Bhaktyasviko


III-18

- Contoh perhitungan:
Kebutuhan air tahun 2026
(Σ penduduk 2026 × %rumah × %pelayanan × std . keb.air)
=
86400 detik
(1074700 × 15% × 55% × 50 l/org/h)
=
86400 detik
= 61,245 l/dtk
Kebutuhan air bersih untuk rumah non permanen secara lebih jelasnya dapat
diliat pada Tabel 3.16 berikut ini:
Tabel 3.16 Kebutuhan Air Rumah Non Permanen
% Standar
Populas %Pelayana Kebutuhan
Tahun Sambungan Kebutuhan
i n Total (l/dtk)
Permanen Air
2021 852337 15 55 50 40,693
2026 1074700 15 65 50 61,245
2031 1297063 15 75 50 86,142
2036 1519426 15 85 50 115,507
2041 1741789 16 95 50 149,469
Sumber: Hasil Perhitungan
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kebutuhan air untuk rumah non
permanen dari tahun ke tahunnya semakin menurun karena persentase rumah non
permanen di kota ini semakin menurun.
3.5.4.4 Rekapitulasi Kebutuhan Air Domestik
Untuk rekapitulasi kebutuhan air domestik dari jenis pemukiman dapat dilihat
pada Tabel 3.17 di bawah ini:
Tabel 3.17 Rekapitulasi Kebutuhan Air Bersih Domestik
Permane Semi Non
Tahun Total (l/dtk)
n Permanen Permanen
2021 529,011 75,961 40,693 645,665
2026 796,183 114,324 61,245 971,751
2031 1119,840 160,798 86,142 1366,779
2036 1501,597 215,614 115,507 1832,718
2041 1943,101 279,009 149,469 2371,580
Sumber: Hasil Perhitungan

Fuji Asiyam Raini/203050003/PAM/2022/Bhaktyasviko


III-19

Dari tabel dapat dilihat bahwa kebutuhan air oleh masyarakat dengan tingkat
ekonomi yang tingi akan lebih besar daripada masyarakat dengan ekonomi rendah.
Ini terlihat dari rumah permanen memerlukan kebutuhan yang lebih besar
dibandingkan dengan rumah semi permanen dan rumah non permanen.
3.5.5 Perhitungan Kebutuhan Air Bersih Non Domestik
Kebutuhan air non domestik dipengaruhi oleh jenis-jenis fasilitas dan jumlah
fasilitas yang ada pada wilayah tersebut.
3.5.5.1 Kebutuhan Air Bersih Fasilitas Pendidikan
Untuk mengetahui kebutuhan air bersih sarana pendidikan, maka perlu
diketahui persentase jumlah siswa dan guru pada wilayah tersebut.
- Contoh perhitungan:

Persentase Siswa SD = ( Jumlah


Total jumlah siswa dan guru )
siswa dan guru
×100%

= (
67986 )
36858
× 100%

= 54,21%
Jumlah dan persentase siswa dan guru tahun 2021 dapat dilihat pada Tabel
3.18 di bawah ini:
Tabel 3.18 Data Pendidikan Tahun 2021
Jenis Fasilitas Jumlah Siswa Total Jumlah %Siswa dan
Unit
Pendidikan dan Guru Siswa dan Guru Guru
TK 40 3569 67986 5,25
SD 125 36858 67986 54,21
SMP 31 16190 67986 23,81
SMA 21 11369 67986 16,72
Sumber: Hasil Perhitungan
Peresentase jumlah siswa tiap sarana pendidikan diasumsikan tetap sampai
dengan akhir tahun perencanaan.

Fuji Asiyam Raini/203050003/PAM/2022/Bhaktyasviko


III-20

- Contoh perhitungan.
Jumlah siswa dan guru SD tahun 2021
= %Siswa dan guru × Total jumlah siswa dan guru
= 5,25% × 67986
= 36858 jiwa
Jumlah siswa dan guru dapat dilihat pada Tabel 3.19 di bawah ini:
Tabel 3.19 Jumlah Siswa dan Guru
Jumlah Siswa Total Siswa
Tahun Fasilitas Unit
dan Guru dan Guru
TK 40 3569
SD 125 36858
2021 67986
SMP 31 16190
SMA 21 11369
TK 42 3926
SD 131 40544
2026 74785
SMP 33 17809
SMA 22 12506
TK 44 4318
SD 138 44598
2031 82263
SMP 34 19590
SMA 23 13756
TK 46 4750
SD 145 49058
2036 90489
SMP 36 21549
SMA 24 15132
TK 49 5225
SD 152 53964
2041 99538
SMP 38 23704
SMA 26 16645
Sumber: Hasil Perhitungan

- Contoh perhitungan:

Fuji Asiyam Raini/203050003/PAM/2022/Bhaktyasviko


III-21

Kebutuhan air bersih sarana pendidikan tahun 2026


( jumlah siswa 2026 × % pelayanan × std air minum )
=
86400
( 74785 × 55% × 10 l/dtk )
=
86400
= 5,63 l/dtk
Kebutuhan air bersih untuk fasilitas pendidikan dapat dilihat pada Tabel 3.20
di bawah ini:
Tabel 3.20 Kebutuhan Air Bersih Sarana Pendidikan
Standar
Jumlah Siswa Pelayanan Kebutuhan
Tahun Total Unit Kebutuhan Air
dan Guru (%) Air (l/dtk)
(l/org/h)
2021 67986 217 55 10 4,33
2026 74785 228 65 10 5,63
2031 82263 239 75 10 7,14
2036 90489 251 85 10 8,90
2041 99538 264 95 10 10,94
Sumber: Hasil Perhitungan
Dari tabel diatas dapat dilihat kebutuhan air bersih untuk setiap 5 tahunnya
terus meningkat, hal ini disebabkan karena jumlah siswa terus meningkat setiap 5
tahun. Begitu pula dengan oersen pelayanan yang juga meningkat setiap 5 tahun.
3.5.5.2 Kebutuhan Air Bersih Fasilitas Peribadatan
Penduduk Kota Tasikmalaya mayoritas beragama Islam, sehingga terdapat
masjid lebih banyak daripada gereja dan vihara, yang mempunyai standar air bersih
800 l/unit/hari untuk Mesjid dan Langgar/Surau, 300 l/unit/hari untuk Gereja, 100
l/unit/hari untuk Klenteng (Pura) dan Vihara. (Departemen Pekerjaan Umum,1996).

Tabel 3.21 Fasilitas Peribadatan Tahun 2021

Fuji Asiyam Raini/203050003/PAM/2022/Bhaktyasviko


III-22

Fasilitas Jumlah (unit) Jumlah (jiwa)


Masjid 164 0
Surau/Langgar 286 0
Gereja Katholik 0 0
Gereja
19 0
Protestan
Vihara 2 0
Pura 0 0
Sumber: Lembar Tugas PAM 2022
- Contoh perhitungan:
Pelayanan Fasilitas Peribadatan tahun 2021
jumlah penduduk 2021
=
Jumlah sarana 2021
852337
=
471
= 1810 jiwa/unit
Jumlah sarana ibadah 2026
(Jumlah Masjid×Jumlah Penduduk 2026 )
Masjid 2026 =
Jumlah Sarana Ibadah×Pelayanan
( 164×1074700 )
=
( 471×1810 )
= 207 unit
Tabel 3.22 Fasilitas Proyeksi Peribadatan
Jumlah Fasilitas
Fasilitas
2021 2026 2031 2036 2041
Masjid 164 207 250 292 335
Surau/Langgar 286 361 435 510 584
Gereja Katholik 0 0 0 0 0
Gereja
19 24 29 34 39
Protestan
Vihara 2 3 3 4 4
Pura 0 0 0 0 0
Total 471 594 717 840 963
Sumber: Hasil Perhitungan
Dari Tabel di atas dapat dilihat dengan bertambahnya penduduk di Kota
Tasikmalaya, maka bertambah signifikan pula jumlah fasiltas peribadatan Mesjid dan

Fuji Asiyam Raini/203050003/PAM/2022/Bhaktyasviko


III-23

Gereja Protestan setiap 5 tahunnya, sedangkan untuk fasilitas peribadatan lainnya


seperti Gereja Katolik, Vihara dan Pura telihat pertambahan fasilitas pada setiap 5
tahunnya tetapi pertambahannya tidak signifikan.
Contoh Perhitungan :
- Kebutuhan Air Bersih Sarana Peribadatan:
Kebutuhan Air Masjid 2021
jumlah sarana 2021 × %pelayanan × Std . keb . air
=
86400
164 × 55% × 800 l/org/h
=
86400
= 0,84 l/dtk
Tabel 3.23 hingga Tabel 3.29 menjelaskan kebutuhan air di masjid, surau,
gereja, pura, dan vihara.
Tabel 3.23 Kebutuhan Air Fasilitas Masjid
Fasilitas Std. Keb. Air Kebutuhan
Tahun % Pelayanan
(Unit) (l/unit/hr) Air (l/dtk)
2021 164 55 800 0,84
2026 207 65 800 1,24
2031 250 75 800 1,73
2036 292 85 800 2,30
2041 335 95 800 2,95
Sumber: Hasil Perhitungan
Tabel 3.24 Kebutuhan Air Fasilitas Surau/Langgar
Fasilitas Std. Keb. Air Kebutuhan
Tahun % Pelayanan
(Unit) (l/unit/hr) Air (l/dtk)
2021 286 55 800 1,46
2026 361 65 800 2,17
2031 435 75 800 3,02
2036 510 85 800 4,01
2041 584 95 800 5,14
Sumber: Hasil Perhitungan

Tabel 3.25 Kebutuhan Air Fasilitas Gereja Katholik

Fuji Asiyam Raini/203050003/PAM/2022/Bhaktyasviko


III-24

Fasilitas Std. Keb. Air Kebutuhan


Tahun % Pelayanan
(Unit) (l/unit/hr) Air (l/dtk)
2021 0 55 300 0
2026 0 65 300 0
2031 0 75 300 0
2036 0 85 300 0
2041 0 95 300 0
Sumber: Hasil Perhitungan
Tabel 3.26 Kebutuhan Air Fasilitas Gereja Protestan
Fasilitas Std. Keb. Air Kebutuhan
Tahun % Pelayanan
(Unit) (l/unit/hr) Air (l/dtk)
2021 19 55 300 0,04
2026 24 65 300 0,05
2031 29 75 300 0,08
2036 34 85 300 0,10
2041 39 95 300 0,13
Sumber: Hasil Perhitungan
Tabel 3.27 Kebutuhan Air Fasilitas Vihara
Fasilitas Std. Keb. Air Kebutuhan
Tahun % Pelayanan
(Unit) (l/unit/hr) Air (l/dtk)
2021 2 55 100 0,0013
2026 3 65 100 0,0019
2031 3 75 100 0,0026
2036 4 85 100 0,0035
2041 4 95 100 0,0045
Sumber: Hasil Perhitungan
Tabel 3.28 Kebutuhan Air Fasilitas Pura
Fasilitas Std. Keb. Air Kebutuhan
Tahun % Pelayanan
(Unit) (l/unit/hr) Air (l/dtk)
2021 0 55 100 0
2026 0 65 100 0
2031 0 75 100 0
2036 0 85 100 0
2041 0 95 100 0
Sumber: Hasil Perhitungan
Tabel 3.29 Rekapitulasi Air Fasilitas Peribadatan
Tahun %Pelayana Fasilitas

Fuji Asiyam Raini/203050003/PAM/2022/Bhaktyasviko


III-25

Masji Gereja Gereja Vihar


Surau/Langgar Pura Total
n d Katholik Protestan a
(l/dtk) (l/dtk) (l/dtk)
(l/dtk) (l/dtk) (l/dtk) (l/dtk)
2021 55 0,84 1,46 0,00 0,04 0,0013 0,00 2,33
2026 65 1,24 2,17 0,00 0,05 0,0019 0,00 3,47
2031 75 1,73 3,02 0,00 0,08 0,0026 0,00 4,83
2036 85 2,30 4,01 0,00 0,10 0,0035 0,00 6,42
2041 95 2,95 5,14 0,00 0,13 0,0045 0,00 8,22
Sumber: Hasil Perhitungan
Dari tabel di atas dapat dilihat, kebutuhan air bersih setiap 5 tahunnya terus
bertambah, dengan semakin bertambahnya fasilitas peribadatan di Kota Tasikmalaya
dan jumlah penduduk.
3.5.5.3 Kebutuhan Air Bersih Fasilitas Kesehatan
Untuk mengetahui jumlah kebutuhan air bersih total sarana kesehatan perlu
diketahui terlebih dahulu jumlah sarana kesehatan yang ada pada kota tersebut.
Sarana kesehatan yang ada pada Kota Tasikmalaya ini adalah Rumah Sakit dan
Puskesmas dapat dilihat pada Tabel 3.30 di bawah ini:
Tabel 3.30 Fasilitas Kesehatan Kota Tasikmalaya 2021
Fasilitas Jumlah (Unit) Jumlah (tt)
Rumah Sakit 3 462
Puskesmas 6 0
Sumber: Lembar Tugas PAM 2022
- Contoh Perhitungan, Proyeksi Rumah Sakit tahun 2026

=( jumlah
jumlah penduduk 2021 )
tempat tidur
×jumlah penduduk 2026

=(
852337 )
462
×1074700

= 583 tt

Proyeksi fasilitas kesehatan dapat dilihat pada Tabel 3.31 di bawah ini:
Tabel 3.31 Proyeksi Fasilitas Kesehatan

Fuji Asiyam Raini/203050003/PAM/2022/Bhaktyasviko


III-26

Jumlah(tt/unit)
Fasilitas
2021 2026 2031 2036 2041
Rumah Sakit 462 583 703 824 944
Puskesmas 6 8 9 11 12
Sumber: Hasil Perhitungan
Kebutuhan air minum untuk fasilitas kesehatan ini ditentukan berdasarkan
standar kebutuhan air minum yang telah ditetapkan. Standar Kebutuhan Air Rumah
Sakit = 200 l/tt/hari dan Puskesmas = 1000 l/unit/hari.
- Contoh perhitungan:
Kebutuhan Air 2021
jumlah tempat tidur × %pelayanan × std keb air
=
86400
462 × 55% × 200 l/tt/h
=
86400
=0,5958 l/dtk
Tabel 3.32 Kebutuhan Air Fasilitas Kesehatan
Standar
Kebutuhan
Tahun Jumlah (tt) % Pelayanan Kebutuhan Air
Total (l/dtk)
(l/tt/hr)
2021 468 55 200 0,5958
2026 590 65 200 0,8879
2031 712 75 200 1,2364
2036 834 85 200 1,6415
2041 956 95 200 2,1031
Sumber: Hasil Perhitungan
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat, dengan bertambahnya jumlah tempat
tidur dan persentase pelayanan, maka bertambah pula kebutuhan air bersih pada
fasilitas kesehatan.

3.5.5.4 Kebutuhan Air Bersih Fasilitas Perindustrian

Fuji Asiyam Raini/203050003/PAM/2022/Bhaktyasviko


III-27

Jumlah fasilitas perindustrian di Kota Tasikmalaya akan terus bertambah


hingga akhir periode perencanaan, asumsi ini diambil berdasarkan jumlah penduduk
yang terus bertambah hingga akhir periode perencanaan.
Pada Tabel 3.33 tertera fasilitas perindustrian untuk Kota Tasikmalaya tahun
2021.
Tabel 3.33 Fasilitas Perindustrian Tahun 2021
Fasilitas Jumlah (Unit) Jumlah (Ha)
Industri 368 763
Sumber: Lembar Tugas PAM 2022
- Contoh Perhitungan:
Proyeksi 2026

=( jumlah
jumlah penduduk 2021 )
Ha
×jumlah penduduk 2026

=(
852337 )
763
×1074700

= 962 Ha
Proyeksi luas lahan fasilitas perindustrian dapat dilihat pada Tabel 3.34 di
bawah ini:
Tabel 3.34 Proyeksi Fasilitas Perindustrian
Jumlah Hektar (Ha)
Fasilitas
2021 2026 2031 2036 2041
Industri 763 962 1161 1360 1559
Sumber: Hasil Perhitungan
Berdasarkan tabel di atas, luas perindustrian setiap 5 tahunnya naik,
dikarenakan jumlah penduduk yang terus bertambah maka kebutuhan akan industri
juga bertambah.
Kebutuhan air minum untuk fasilitas perindustrian ini 0,61 l/Ha/dtk (Dirjen
Cipta Karya PU, 1998), dengan contoh perhitungan seperti berikut:

- Kebutuhan Air Fasilitas Perindustri tahun 2021

Fuji Asiyam Raini/203050003/PAM/2022/Bhaktyasviko


III-28

jumlah Ha × %pelayanan × std keb air


=
86400
763 × 55% × 0.61 l/ha/dtk
=
86400
= 0, 003 l/dtk
Berdasarkan standar kebutuhan air minum ini, maka kebutuhan air fasilitas
perindustrian ini dapat dilihat pada Tabel 3.35 di bawah ini:
Tabel 3.35 Kebutuhan Air Fasilitas Perindustrian
Std. Keb.
Jumlah Kebutuhan
Tahun % Pelayanan Air
Hektar Total (l/dtk)
(l/Ha/dtk)
2021 763 55 0,61 0,0030
2026 962 65 0,61 0,0044
2031 1161 75 0,61 0,0061
2036 1360 85 0,61 0,0082
2041 1559 95 0,61 0,0105
Sumber: Hasil Perhitungan
Dengan bertambahnya jumlah fasilitas perindustrian di Kota Tasikmalaya,
maka kebutuhan air bersih juga meningkat.
3.5.5.5 Kebutuhan Air Bersih Fasilitas Umum
Jumlah fasilitas umum di Kota Tasikmalaya akan terus bertambah hingga
akhir periode perencanaan, asumsi ini diambil berdasarkan jumlah unit koperasi dan
perkantoran yang terus bertambah hingga akhir periode perencanaan.
Fasilitas umum tahun 2021 dapat dilihat pada Tabel 3.36 dibawah ini.
Tabel 3.36 Fasilitas Umum Tahun 2021
Fasilitas Jumlah (Unit) Jumlah (jiwa)
Koperasi 279 0
Perkantoran 50 2174
Sumber: Lembar Tugas PAM 2022

- Contoh Perhitungan :

Fuji Asiyam Raini/203050003/PAM/2022/Bhaktyasviko


III-29

Jumlah sarana koperasi tahun 2026

=( jumlah
jumlah penduduk 2021 )
sarana 2021
×jumlah penduduk 2026

=(
852337 )
279
×1074700

= 352 unit
Proyeksi fasilitas umum dapat dilihat pada Tabel 3.37 di bawah ini:
Tabel 3.37 Proyeksi Fasilitas Umum
Jumlah (Unit)
Fasilitas
2021 2026 2031 2036 2041
Koperasi 279 352 425 497 570
Perkantoran 50 63 76 89 102
Sumber: Hasil Perhitungan
Kebutuhan air minum untuk fasilitas umum ini diasumsikan berdasarkan
standar kebutuhan air minum yang telah ditetapkan sebelumnya, dengan contoh
perhitungan sebagai berikut.
- Kebutuhan air fasilitas umum koperasi tahun 2021
jumlah unit × %pelayanan × std keb air
=
86400
279 × 55% × 600 l/unit/dtk
=
86400
=1,066 l/dtk

Kebutuhan air fasilitas umum dapat dilihat pada Tabel 3.38 di bawah ini:

Fuji Asiyam Raini/203050003/PAM/2022/Bhaktyasviko


III-30

Tabel 3.38 Kebtuhan Air Fasilitas Umum


Std. Keb. Kebutuhan Total
Jumlah %
Tahun Fasilitas Air Total Kebutuhan
Unit Pelayanan
(l/unit/hr) (l/dtk) Air (l/dtk)
Koperasi 279 1,066
2021 55 600 1,257
Kantor 50 0,191
Koperasi 352 1,5879
2026 65 600 1,873
Kantor 63 0,2846
Koperasi 425 2,2113
2031 75 600 2,608
Kantor 76 0,3963
Koperasi 497 2,9358
2036 85 600 3,462
Kantor 89 0,5261
Koperasi 570 3,7614
2041 95 600 4,435
Kantor 102 0,6741
Sumber: Hasil Perhitungan
Dari tabel dapat dilihat, dengan bertambahnya fasilitas umum seperti koperasi
dan perkantoran, maka semakin bertambah pula kebutuhan air bersihnya, karena
bertambahnya jumlah karyawan pada fasilitas umum tersebut.
3.5.5.6 Kebutuhan Air Bersih Fasilitas Perdagangan dan Jasa
Jumlah fasilitas perdagangan dan jasa di Kota Tasikmalaya akan terus
bertambah hingga akhir periode perencanaan, asumsi ini diambil berdasarkan jumlah
unit terminal, pasar (Ha), pertokoan, dan bioskop. Sedangkan hotel dihitung
berdasarkan jumlah tempat tempat tidur dan restoran dihitung berdasarkan jumlah
tempat duduk.
Kebutuhan fasilitas perdagangan dan jasa dapat dilihat pada Tabel 3.39 di
bawah ini:
Tabel 3.39 Fasilitas Perdagangan dan Jasa
Fasilitas Jumlah (Unit) Jumlah
Terminal 1 0
Pasar (Ha) 1,57 0
Pertokoan 392 0
Hotel 3 550 (tt)
Bioskop 1 0
Restoran 2 300 (td)
Sumber :Lembar Tugas PAM 2022
- Contoh Perhitungan:

Fuji Asiyam Raini/203050003/PAM/2022/Bhaktyasviko


III-31

Proyeksi unit fasilitas hotel tahun 2026


jumlah unit 2021
= ×jumlah penduduk 2026
jumlah penduduk 2021
3
= ×1074700
852337
= 4 unit
Tabel 3.40 Proyeksi Fasilitas Perdagangan dan Jasa
Jumlah Fasilitas
Fasilitas
2021 2026 2031 2036 2041
Terminal 1 1 2 2 2
Pasar (Ha) 1,57 2 2 3 3
Pertokoan 392 494 597 699 801
Hotel 3 4 5 5 6
Bioskop 1 1 2 2 2
Restoran 2 3 3 4 4
Sumber: Hasil Perhitungan
Kebutuhan air minum untuk fasilitas perdagangan dan jasa ini yaitu terminal,
pasar (Ha), pertokoan, dan bioskop diasumsikan berdasarkan standar kebutuhan air
minum yang telah ditetapkan sebelumnya, sedangkan fasilitas hotel dan restoran
dihitung berdasarkan jumlah tempat tidur dan jumlah tempat duduk.
- Contoh Perhitungan:
Kebutuhan air hotel tahun 2021
jumlah fasilitas × %pelayanan × std keb air
=
86400
3 tt × 55% × 150 l/unit/dtk
=
86400
= 0,0029 l/dtk

Fuji Asiyam Raini/203050003/PAM/2022/Bhaktyasviko


III-32

Tabel 3.41 Kebutuhan Air Fasilitas Perdagangan dan Jasa


Tahun
Std.
2021 2026 2031 2036 2041
Fasilitas Keb. Air
(l/org/h) Keb. Keb. Keb. Keb. Keb.
% Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah
Air Air Air Air Air
Pelayanan Fasilitas Pelayanan Fasilitas Pelayanan Fasilitas Pelayanan Fasilitas Pelayanan Fasilitas
(l/dtk) (l/dtk) (l/dtk) (l/dtk) (l/dtk)
Terminal 2000 1 0,0127 1 0,0190 2 0,0334 2 0,0351 2 0,0449
Pasar (Ha) 1500 1,57 0,0150 2 0,0223 2 0,0311 3 0,0413 3 0,0529

Pertokoan 500 392 1,2477 494 1,8592 597 2,5891 699 3,4374 801 4,4040
55 3 0,0029 65 4 0,0043 75 5 0,0059 85 5 0,0079 95 6 0,0101
Hotel 150

Bioskop 2000 1 0,0127 1 0,0190 2 0,0364 2 0,0351 2 0,0449

Restoran 10 2 0,0001 3 0,0002 3 0,0003 4 0,0004 4 0,0004

Jumlah - - - 1,2911 - - 1,9240 - - 2,6862 - - 3,5571 - - 4,5574


Sumber: Hasil Perhitungan

Fuji Asiyam Raini/203050003/PAM/2022/Bhaktyasviko


III-33

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kebutuhan air bersih fasilitas
perdagangan dan jasa setiap 5 tahunnya bertambah sesuia dengan bertambahnya
fasilitas yang ada di Kota Tasikmalaya, jumlah penduudk dan persentase pelayanan
yang terus meningkat.
3.5.5.7 Rekapitulasi Kebutuhan Air Bersih Non Domestik
Kebutuhan air bersih non domestik setiap 5 tahunnya bertambah, hal ini
disebabkan oleh semakin meningkatnya jumlah penduduk di Kota Tasikmalaya. Hasil
perhitungannya dapat dilihat pada Tabel 3.42 di bawah ini:
Tabel 3.42 Rekapitulasi Kebutuhan Air Bersih Non Domestik
Fasilitas Total
Fasilitas Fasilitas Fasilitas Fasilitas
Fasilitas Perdaganga Non
Tahun Peribadatan Kesehatan Perindustrian Umum
Pendidikan n dan Jasa Domestik
(l/dtk) (l/dtk) (l/dtk) (l/dtk)
(l/dtk) (l/dtk)
2021 4,33 2,33 0,5958 0,0030 1,257 1,2911 9,80
2026 5,63 3,47 0,8879 0,0044 1,873 1,9240 13,79
2031 7,14 4,83 1,2364 0,0061 2,608 2,6862 18,51
2036 8,90 6,42 1,6415 0,0082 3,462 3,5571 23,99
2041 10,94 8,22 2,1031 0,0105 4,435 4,5574 30,27
Sumber: Hasil Perhitungan
Dari tabel di atas dapat dilihat, kebutuhan air bersih non domestik setiap 5
tahunnya meningkat. Hal ini disebabkan semakin meningkatnya jumlah penduduk,
fasilitas yang disediakan dan persentase pelayanan di Kota Tasikmalaya.

Fuji Asiyam Raini/203050003/PAM/2022/Bhaktyasviko


III-34

3.5.6 Perhitungan Total Kebutuhan Air Bersih


Contoh perhitungan:
 Sub total keb air 2021=keb Domestik 2021+keb non domestik 2021
= 645,66 + 9,80
= 655,47 l/dtk
 Kebutuhan untuk air hidran diasumsikan adalah 10% dari sub total kebutuhan
air.
keb hidran 2021=10%×sub total keb air 2021
=10%×655,47 l/dtk
=65,55 l/dt
 Kehilangan Air
Untuk kehilangan air berdasarkan standar PU Cipta Karya, besarnya
kehilangan air adalah (20% - 30%), dan diasumsikan kehilangan air adalah
30%.
kehilangan air 2021 =30%×sub total keb air 2021
=30%×655.47 l/dtk
= 196,641 l/dtk
 Total Keb Air Bersih
Total keb air 2021 =sub total keb air 2021+keb air hidran 2021+kehilangan air 2021
= ( 655.47+65.55+196.641)l/dtk
=917,66 l/dtk

Kebutuhan total air bersih dapat dilihat pada Tabel 3.43 di bawah ini:

Fuji Asiyam Raini/203050003/PAM/2022/Bhaktyasviko


III-35

Tabel 3.43 Kebutuhan Air Bersih Total


Kebutuhan Air Bersih (L/dtk)
Fasilitas
2021 2026 2031 2036 2041
Domestik 645,66 971,75 1366,78 1832,72 2371,58
Non Domestik 9,80 13,79 18,51 23,99 30,27
Sub Total 655,47 985,54 1385,29 1856,71 2401,85
Hidran 65,55 98,55 138,53 185,67 240,19
Kehilangan 196,64
295,661 415,587 557,012 720,556
Air 1
Total 917,66 1379,75 1939,41 2599,39 3362,59
Sumber: Hasil Perhitungan
3.5.7 Debit Maksimum/Fluktuasi Pemakaian Air Bersih
Untuk debit maksimum hari (Q peak day) nilai fd berkisar antara 1,1-1,7
sedangkan untuk debit maksimum jam (Q peak hour) nilai fh berkisar antara 1,5-2.
Contoh perhitungan tahun 2021
 Q peak day=fd×Q rata-rata
= 1.1×917.66 l/dtk
= 1009,422 l/dtk
 Q peak hour=fh×Q rata-rata
=1.5×917.66 l/dtk
= 1376,484 l/dtk
Setelah dilakukan perhitungan secara keseluruhan, maka fluktuasi pemakaian
air bersih dapat dilihat pada Tabel 3.44 dibawah ini.
Tabel 3.44 Fluktuasi Pemakaian Air Bersih
Tahu Q rata- Q peak day Q peak
fd fh
n rata (l/dtk) (l/dtk) hour (l/dtk)
2021 918 1.1 1009,422 1.5 1376,484
2026 1380 1.1 1517,727 1.5 2069,628
2031 1939 1.1 2133,346 1.5 2909,108
2036 2599 1.1 2859,328 1.5 3899,084
2041 3363 1.1 3698,853 1.5 5043,891
Sumber: Hasil Perhitungan

Fuji Asiyam Raini/203050003/PAM/2022/Bhaktyasviko

Anda mungkin juga menyukai