III-1
III-2
Kecamatan dengan tata guna lahan yang sangat bervariasi. Penduduk di Kota
Tasikmalaya ini sangat memerlukan pasokan air minum yang baik.
3.3 Proyeksi Penduduk
Komponen utama yang berperan dalam menentukan atau menggambarkan
kondisi atau keadaan suatu wilayah adalah penduduk. Semakin besar jumlah
penduduk akan mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan jumlah dan
jenis kegiatan dalam suatu wilayah. Kegiatan pada suatu wilayah juga akan
mempengaruhi jumlah penduduk di wilayah tersebut. Dalam merencanakan
pelayanan air bersih harus diperhatikan kondisi kependudukan dan pola pertumbuhan
penduduk. Jumlah penduduk Kota Tasikmalaya dari tahun 2012 sampai tahun 2021
untuk lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Data Penduduk Kota Tasikmalaya Tahun 2012-2021
Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa)
2012 455.454
2013 490.456
2014 525.123
2015 581.673
2016 642.275
2017 693.400
2018 726.571
2019 762.323
2020 802.508
2021 842.320
Sumber: Lembar Tugas PAM 2022
3.4 Metode Proyeksi
Pemilihan metode proyeksi yang akan disesuikan dengan kriteria dapat
dilakukan secara statistik yaitu dengan menggunakan rumus standar deviasi (sd) dan
rumus koefisien kolerasi (r). Penggunaan koefisien kolerasi dimaksudkan untuk
menunjukkan tingginya derajat hubungan antara dua variabel (x dan y), maka dari itu
nilai koefisien kolerasi harus mendekati 1, sedangkan standar deviasi digunakan
untuk menghomogenkan data, maka dari itu nilai standar deviasi dipilih nilai yang
paling kecil (Yusuf R, 2005).
Metode proyeksi jumlah penduduk 10 tahun mendatang dihitung dengan
menggunakan 3 metode sebagai bahan perbandingannya. Ketiga metode tersebut
antara lain adalah:
1. Metode Aritmatika
2. Metode Geometri
3. Metode Least Square
3.4.1 Metode Aritmatika
Rumus yang digunakan :
Pn = Pt + (Ka * x)
( Pt −Po )
Ka=
t
Dimana :
Pn = Jumlah penduduk n pada tahun mendatang
Po = Jumlah penduduk pada awal tahun data
Pt = Jumlah penduduk pada akhir tahun data
X = Selang waktu (tahun dari tahun n – tahun terakhir)
t = Interval waktu tahun data (n-1)
Contoh perhitungan :
Ka = (P2021 – P2012) / (n – 1)
Ka = (842320 – 455454) / (10 – 1)
Ka = 42985 Jiwa / tahun
Perhitungan Korelasi:
r=
[ n∗( ∑ XiYi ) ]−[ ( ∑ Xi )∗( ∑ Yi ) ]
√ [ n ( ∑ Xi )− ( ∑ Xi ) ]∗[n ( ∑ Yi ) −( ∑ Yi ) ]
2 2 2 2
r=
[ 10∗(−25680475 ) ]−[ (−45 )∗( 6522103 ) ]
√ [ 10 ( 285 )−(−45 ) ]∗[10 ( 4417967660569 )−( 6522103 ) ]
2 2
r =¿ 0,996902675
Contoh perhitungan proyeksi penduduk metode aritmatika:
Pn (2012 ) = Pt + ( Ka × x )
= 842320 + (42985 × (-9))
= 455454 jiwa
√
2
Σ ( Yi-Yn )
Sd =
n-2
√
2
1308474483
Sd =
10 - 2
Sd = 12789,03
3.4.2 Metode Geometrik
Rumus yang digunakan:
n
Pn = Pt ( 1 + R )
( ) -1
1
Pt
r= t
Po
Dimana:
Pn = Jumlah penduduk pada n tahun mendatang
Po = Jumlah penduduk pada awal tahun data
Pt = Jumlah penduduk pada akhir tahun data
n = Jumlah tahun proyeksi
R = Ratio kenaikan penduduk rata – rata pertahun
( )
1
P2021 t
R= -1
P2012
( ) -1
1
842320
R= 9
455454
R = 0,070706127
n
Pn 2012 = Pt (1 + R)
= 842320 (1 + 0.070706127)-9
= 455454
Perhitungan uji korelasi metode geometri dapat di lihat pada Tabel 3.4 di
bawah ini:
Tabel 3.4 Perhitungan Uji Korelasi Metode Geometri
Tahun Penduduk (Yi) Xi ln Yi Xi.ln Yi Xi^2 (lnYi)^2
2012 455454 -9 13.03 -117.26 81 169.76
2013 490456 -8 13.10 -104.82 64 171.69
2014 525123 -7 13.17 -92.20 49 173.49
2015 581673 -6 13.27 -79.64 36 176.19
2016 642275 -5 13.37 -66.86 25 178.83
2017 693400 -4 13.45 -53.80 16 180.89
2018 726571 -3 13.50 -40.49 9 182.14
2019 762323 -2 13.54 -27.09 4 183.44
2020 802508 -1 13.60 -13.60 1 184.84
2021 842320 0 13.64 0.00 0 186.16
Jumlah 6522103 -45 133.68 -595.76 285 1787.42
Sumber: Hasil Perhitungan
Perhitungan uji korelasi:
r=
[ n× ( ΣXilnYi ) ] - [ ( ΣXi ) × ( ΣlnYi ) ] ¿
√ [n(Σ Xi2 ¿ - ( ΣXi )2 ] ×[n ( Σln Yi 2) -(ΣlnYi ) 2 ]
r=
[ 10× (741.03 ) ] -[ ( - 45 ) × ( 133.68 ) ]
√ [10(385)- ( -45 )2 ] ×[10 ( 1787.42 ) -(133.68)2 ]
r = 0,990735615
Perhitungan standar deviasi metode geometri dapat dilihat pada Tabel 3.5 di
bawah ini:
Tabel 3.5 Perhitungan Standar Deviasi Metode Geometri
Tahun Penduduk (Yi) Yn (Yi-Yn) (Yi - Yn) ^2
2012 455454 455454 0 0
2013 490456 487657 2799 7832226
2014 525123 522138 2985 8911694
2015 581673 559056 22617 511524510
2016 642275 598585 43690 1908835006
2017 693400 640908 52492 2755368538
2018 726571 686225 40346 1627836338
2019 762323 734745 27578 760555666
2020 802508 786696 15812 250026064
2021 842320 842320 0 0
Jumlah 6522103 6313784 208319 7830890042
Sumber: Hasil perhitungan
Perhitungan standar deviasi:
√
2
Σ ( Yi - Yn )
Sd =
n-2
Sd =
√ 7830890042
10 - 2
Sd = 31286,75
3.4.3 Metode Least Square
Rumus yang digunakan:
Pn = a + b × x
2
[(ΣYi)(ΣXi )-(ΣXi)(ΣXiYi)]
a =
[n(ΣXi2 )- ( ΣXi )2 ]
[n(ΣXiYi)-(ΣXi)(ΣYi)]
b =
[n(ΣXi2 )- ( ΣXi )2 ]
Dimana:
[n(ΣXiYi)-(ΣXi)(ΣYi)]
b =
[n(ΣXi2 )- ( ΣXi )2 ]
r =
[ n× ( Σ XiYi ) ] -[ ( Σ Xi ) × ( Σ Yi ) ]
√ [n( Σ Xi2 ) ( Σ Xi )2 ] ×[n ( Σ Yi 2 ) -(Σ Yi )2 ]
r =
[ 10 ( 7337977 ) ] -[ ( 0 ) ( 6522103 ) ]
√ [ 10 ( 330 ) -(0) ] ×[10 ( 4417967660569 ) - ( 6522103 )2 ]
r = 0,996902675
Pn (2012 ) = a + bx
= 652210.3 + (22236.29394 × (-9))
= 452084 jiwa
Perhitungan standar deviasi metode least square dapat dilihat pada Tabel
3.7 di bawah ini:
Tabel 3.7 Perhitungan Standar Deviasi Metode Least Square
Tahun Penduduk (Yi) Xi Yn (Yi-Yn) ^2
2012 455454 -9 452084 11359228
2013 490456 -7 496556 37212958
2014 525123 -5 541029 252995438
2015 581673 -3 585501 14656786
2016 642275 -1 629974 151314452
2017 693400 1 674447 359231601
2018 726571 3 718919 58550321
2019 762323 5 763392 1142269
2020 802508 7 807864 28690566
2021 842320 9 852337 100339196
Jumlah 6522103 0 6522103 1015492816
Sumber: Hasil perhitungan
√
2
Σ ( Yi-Yn )
Sd =
n - 2
Sd =
√ 1015492816
10 - 2
Sd = 11266,61
3.4.4 Pemilihan Metode Proyeksi Penduduk
Dengan adanya nilai r dan sd dari ketiga metode di atas, maka harus dipilih
salah satu dari metode untuk digunakan pada perhitungan selanjutnya yaitu untuk
menghitung proyeksi penduduk daerah pelayanan sampai tahun perencanaan.
Pemilihan metode tersebut dengan pertimbangan pada:
a. Koefisien (r) harus bernilai 1 atau -1 dan atau mendekati keduanya.
b. Standar deviasi (sd) harus yang paling kecil. Karena nilai standar deviasi yang
kecil menunjukan bahwa data yang didapat dari proyeksi tidak berbeda jauh
dengan data aslinya.
Berikut ini adalah hasil perhitungan nilai koefisien korelasi dan standar
deviasi dari tiga metode yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.8 di bawah ini:
Tabel 3.8 Nilai Koefisien Korelasi dan Standar Deviasi Ketiga Metode
Standar Deviasi
Metode Koefisien Korelasi (r)
(sd)
Aritmatika 0.996902675 12789.03086
Geometri 0.990735615 31286.75846
Least Square 0.996902675 11266.61448
Sumber: Hasil Perhitungan
Dengan adanya pertimbangan-pertimbangan di atas, maka metode proyeksi
yang terpilih adalah metode Least Square. Perhitungan proyeksi penduduk dengan
menggunakan metode aritmatika, geometri dan Least Square dapat dilihat pada Tabel
3.9 di bawah ini:
2500000
2000000
1500000
1000000
500000
0
12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Tahun
Qmax
= Qr × fd
hari
Dimana:
Qr = debit rata-rata
fh = maksimum per jam
3.5.4 Perhitungan Kebutuhan Air Bersih Domestik
Kebutuhan air domestik ditentukan berdasarkan jenis pemukiman penduduk.
Adapun jenis pemukiman untuk tahun 2021 adalah rumah permanen, semi permanen,
dan non permanen. Untuk persentase jenis pemukiman dapat dilihat pada Tabel 3.13
di bawah ini:
Tabel 3.13 Jenis Pemukiman Penduduk Tahun 2021
Jenis Rumah Presentase (%)
Permanen 65
Semi Permanen 20
Non Permanen 15
Sumber: Lembar Tugas PAM 2022
3.5.4.1 Kebutuhan Air Bersih Rumah Permanen
Untuk rumah permanen standar air minum yang digunakan adalah 150 l/org/h,
dengan persen pelayanan yang terus meningkat setiap 5 tahunnya sebesar 10%.
- Contoh Perhitungan:
Kebutuhan air tahun 2026
(Σ penduduk 2026 × %rumah × %pelayanan × std . keb.air)
=
86400 detik
(1074700 × 65% × 55% × 150 l/org/h)
=
86400 detik
= 796,183 l/dtk
Kebutuhan air bersih untuk rumah permanen dapat dilihat pada Tabel 3.14 di
bawah ini:
Tabel 3.14 Kebutuhan Air Rumah Permanen
%
Standar Kebutuha
Populas Sambunga %Pelayana
Tahun Kebutuha n Total
i n n
n Air (l/dtk)
Permanen
2021 852337 65 55 150 529.011
107470
2026 66 65 150 796.183
0
129706
2031 66 75 150 1119.840
3
151942
2036 67 85 150 1501.597
6
174178
2041 68 95 150 1943.101
9
Sumber: Hasil Perhitungan
Dari tabel dapat dilihat bahwa kebutuhan air bersih untuk rumah permanen
dari tahun ke tahun semakin meningkat, ini disebabkan karena jumlah penduduk dari
tahun ke tahun yang semakin meningkat dan persen pelayanannya yang juga
meningkat. Kenaikan ini semakin ditunjang dengan semakin meningkatnya
persentase rumah permanen. Ini menunjukkan bahwa Kota Tasikmalaya yang
semakin berkembang dalam bidang perekonomian, karena rumah permanen hanya
dimiliki oleh penduduk dengan tingkat ekonomi menengah ke atas.
3.5.4.2 Kebutuhan Air Bersih Rumah Semi Permanen
Kebutuhan air rumah semi permanen, standar kebutuhan air yang digunakan
adalah 70 l/org/h, standar air minum ini lebih rendah dibandingkan dengan standar air
minum untuk rumah permanen, dengan pelayanan yang tetap dari tahun ke tahun.
- Contoh perhitungan:
Kebutuhan air tahun 2026
(Σpenduduk 2026 × %rumah × %pelayanan × std. keb. air)
=
86400 detik
(1074700 × 20% × 55% × 70 l/org/h)
=
86400 detik
= 114,324 l/dtk
Kebutuhan air bersih untuk rumah semi permanen dapat dilihat pada Tabel
3.15 di bawah ini:
Tabel 3.15 Kebutuhan Air Rumah Semi Permanen
% Standar Kebutuhan
Tahun Populasi Sambungan %Pelayanan Kebutuhan Total
Permanen Air (l/dtk)
2021 852337 20 55 70 75.961
2026 1074700 20 65 70 114.324
2031 1297063 20 75 70 160.798
2036 1519426 21 85 70 215.614
2041 1741789 21 95 70 279.009
Sumber: Hasil Perhitungan
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kebutuhan air untuk rumah semi
permanent dari tahun ke tahunnya semakin meningkat karena jumlah penduduk di
kota ini pun semakin meningkat begitu juga dengan persen pelayanannya. Persentase
rumah semi permanen setiap 5 tahunnya meningkat 1%, persentasi jumlah rumah
semi permanent yang semakin meningkat ini menunjukkan bahwa perekonomian di
kota ini yang semakin maju.
3.5.4.3 Kebutuhan Air Bersih Rumah Non Permanen
Kebutuhan standar air minum yang digunakan rumah non permanen adalah 50
l/org/h, standar air minum ini lebih rendah dibandingkan dengan standar air minum
untuk rumah permanen dan rumah semi permanen. Perbedaan standar air minum ini
disebabkan oleh tingkat perekonomian penghuni rumah non permanen yang sangat
rendah dibandingkan dengan penghuni rumah semi permanen dan penghuni rumah
permanen. Persen pelayanan pada rumah non permanen terus meningkat setiap 5
tahunnya sebesar 10%.
- Contoh perhitungan:
Kebutuhan air tahun 2026
(Σ penduduk 2026 × %rumah × %pelayanan × std . keb.air)
=
86400 detik
(1074700 × 15% × 55% × 50 l/org/h)
=
86400 detik
= 61,245 l/dtk
Kebutuhan air bersih untuk rumah non permanen secara lebih jelasnya dapat
diliat pada Tabel 3.16 berikut ini:
Tabel 3.16 Kebutuhan Air Rumah Non Permanen
% Standar
Populas %Pelayana Kebutuhan
Tahun Sambungan Kebutuhan
i n Total (l/dtk)
Permanen Air
2021 852337 15 55 50 40,693
2026 1074700 15 65 50 61,245
2031 1297063 15 75 50 86,142
2036 1519426 15 85 50 115,507
2041 1741789 16 95 50 149,469
Sumber: Hasil Perhitungan
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kebutuhan air untuk rumah non
permanen dari tahun ke tahunnya semakin menurun karena persentase rumah non
permanen di kota ini semakin menurun.
3.5.4.4 Rekapitulasi Kebutuhan Air Domestik
Untuk rekapitulasi kebutuhan air domestik dari jenis pemukiman dapat dilihat
pada Tabel 3.17 di bawah ini:
Tabel 3.17 Rekapitulasi Kebutuhan Air Bersih Domestik
Permane Semi Non
Tahun Total (l/dtk)
n Permanen Permanen
2021 529,011 75,961 40,693 645,665
2026 796,183 114,324 61,245 971,751
2031 1119,840 160,798 86,142 1366,779
2036 1501,597 215,614 115,507 1832,718
2041 1943,101 279,009 149,469 2371,580
Sumber: Hasil Perhitungan
Dari tabel dapat dilihat bahwa kebutuhan air oleh masyarakat dengan tingkat
ekonomi yang tingi akan lebih besar daripada masyarakat dengan ekonomi rendah.
Ini terlihat dari rumah permanen memerlukan kebutuhan yang lebih besar
dibandingkan dengan rumah semi permanen dan rumah non permanen.
3.5.5 Perhitungan Kebutuhan Air Bersih Non Domestik
Kebutuhan air non domestik dipengaruhi oleh jenis-jenis fasilitas dan jumlah
fasilitas yang ada pada wilayah tersebut.
3.5.5.1 Kebutuhan Air Bersih Fasilitas Pendidikan
Untuk mengetahui kebutuhan air bersih sarana pendidikan, maka perlu
diketahui persentase jumlah siswa dan guru pada wilayah tersebut.
- Contoh perhitungan:
= (
67986 )
36858
× 100%
= 54,21%
Jumlah dan persentase siswa dan guru tahun 2021 dapat dilihat pada Tabel
3.18 di bawah ini:
Tabel 3.18 Data Pendidikan Tahun 2021
Jenis Fasilitas Jumlah Siswa Total Jumlah %Siswa dan
Unit
Pendidikan dan Guru Siswa dan Guru Guru
TK 40 3569 67986 5,25
SD 125 36858 67986 54,21
SMP 31 16190 67986 23,81
SMA 21 11369 67986 16,72
Sumber: Hasil Perhitungan
Peresentase jumlah siswa tiap sarana pendidikan diasumsikan tetap sampai
dengan akhir tahun perencanaan.
- Contoh perhitungan.
Jumlah siswa dan guru SD tahun 2021
= %Siswa dan guru × Total jumlah siswa dan guru
= 5,25% × 67986
= 36858 jiwa
Jumlah siswa dan guru dapat dilihat pada Tabel 3.19 di bawah ini:
Tabel 3.19 Jumlah Siswa dan Guru
Jumlah Siswa Total Siswa
Tahun Fasilitas Unit
dan Guru dan Guru
TK 40 3569
SD 125 36858
2021 67986
SMP 31 16190
SMA 21 11369
TK 42 3926
SD 131 40544
2026 74785
SMP 33 17809
SMA 22 12506
TK 44 4318
SD 138 44598
2031 82263
SMP 34 19590
SMA 23 13756
TK 46 4750
SD 145 49058
2036 90489
SMP 36 21549
SMA 24 15132
TK 49 5225
SD 152 53964
2041 99538
SMP 38 23704
SMA 26 16645
Sumber: Hasil Perhitungan
- Contoh perhitungan:
=( jumlah
jumlah penduduk 2021 )
tempat tidur
×jumlah penduduk 2026
=(
852337 )
462
×1074700
= 583 tt
Proyeksi fasilitas kesehatan dapat dilihat pada Tabel 3.31 di bawah ini:
Tabel 3.31 Proyeksi Fasilitas Kesehatan
Jumlah(tt/unit)
Fasilitas
2021 2026 2031 2036 2041
Rumah Sakit 462 583 703 824 944
Puskesmas 6 8 9 11 12
Sumber: Hasil Perhitungan
Kebutuhan air minum untuk fasilitas kesehatan ini ditentukan berdasarkan
standar kebutuhan air minum yang telah ditetapkan. Standar Kebutuhan Air Rumah
Sakit = 200 l/tt/hari dan Puskesmas = 1000 l/unit/hari.
- Contoh perhitungan:
Kebutuhan Air 2021
jumlah tempat tidur × %pelayanan × std keb air
=
86400
462 × 55% × 200 l/tt/h
=
86400
=0,5958 l/dtk
Tabel 3.32 Kebutuhan Air Fasilitas Kesehatan
Standar
Kebutuhan
Tahun Jumlah (tt) % Pelayanan Kebutuhan Air
Total (l/dtk)
(l/tt/hr)
2021 468 55 200 0,5958
2026 590 65 200 0,8879
2031 712 75 200 1,2364
2036 834 85 200 1,6415
2041 956 95 200 2,1031
Sumber: Hasil Perhitungan
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat, dengan bertambahnya jumlah tempat
tidur dan persentase pelayanan, maka bertambah pula kebutuhan air bersih pada
fasilitas kesehatan.
=( jumlah
jumlah penduduk 2021 )
Ha
×jumlah penduduk 2026
=(
852337 )
763
×1074700
= 962 Ha
Proyeksi luas lahan fasilitas perindustrian dapat dilihat pada Tabel 3.34 di
bawah ini:
Tabel 3.34 Proyeksi Fasilitas Perindustrian
Jumlah Hektar (Ha)
Fasilitas
2021 2026 2031 2036 2041
Industri 763 962 1161 1360 1559
Sumber: Hasil Perhitungan
Berdasarkan tabel di atas, luas perindustrian setiap 5 tahunnya naik,
dikarenakan jumlah penduduk yang terus bertambah maka kebutuhan akan industri
juga bertambah.
Kebutuhan air minum untuk fasilitas perindustrian ini 0,61 l/Ha/dtk (Dirjen
Cipta Karya PU, 1998), dengan contoh perhitungan seperti berikut:
- Contoh Perhitungan :
=( jumlah
jumlah penduduk 2021 )
sarana 2021
×jumlah penduduk 2026
=(
852337 )
279
×1074700
= 352 unit
Proyeksi fasilitas umum dapat dilihat pada Tabel 3.37 di bawah ini:
Tabel 3.37 Proyeksi Fasilitas Umum
Jumlah (Unit)
Fasilitas
2021 2026 2031 2036 2041
Koperasi 279 352 425 497 570
Perkantoran 50 63 76 89 102
Sumber: Hasil Perhitungan
Kebutuhan air minum untuk fasilitas umum ini diasumsikan berdasarkan
standar kebutuhan air minum yang telah ditetapkan sebelumnya, dengan contoh
perhitungan sebagai berikut.
- Kebutuhan air fasilitas umum koperasi tahun 2021
jumlah unit × %pelayanan × std keb air
=
86400
279 × 55% × 600 l/unit/dtk
=
86400
=1,066 l/dtk
Kebutuhan air fasilitas umum dapat dilihat pada Tabel 3.38 di bawah ini:
Pertokoan 500 392 1,2477 494 1,8592 597 2,5891 699 3,4374 801 4,4040
55 3 0,0029 65 4 0,0043 75 5 0,0059 85 5 0,0079 95 6 0,0101
Hotel 150
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kebutuhan air bersih fasilitas
perdagangan dan jasa setiap 5 tahunnya bertambah sesuia dengan bertambahnya
fasilitas yang ada di Kota Tasikmalaya, jumlah penduudk dan persentase pelayanan
yang terus meningkat.
3.5.5.7 Rekapitulasi Kebutuhan Air Bersih Non Domestik
Kebutuhan air bersih non domestik setiap 5 tahunnya bertambah, hal ini
disebabkan oleh semakin meningkatnya jumlah penduduk di Kota Tasikmalaya. Hasil
perhitungannya dapat dilihat pada Tabel 3.42 di bawah ini:
Tabel 3.42 Rekapitulasi Kebutuhan Air Bersih Non Domestik
Fasilitas Total
Fasilitas Fasilitas Fasilitas Fasilitas
Fasilitas Perdaganga Non
Tahun Peribadatan Kesehatan Perindustrian Umum
Pendidikan n dan Jasa Domestik
(l/dtk) (l/dtk) (l/dtk) (l/dtk)
(l/dtk) (l/dtk)
2021 4,33 2,33 0,5958 0,0030 1,257 1,2911 9,80
2026 5,63 3,47 0,8879 0,0044 1,873 1,9240 13,79
2031 7,14 4,83 1,2364 0,0061 2,608 2,6862 18,51
2036 8,90 6,42 1,6415 0,0082 3,462 3,5571 23,99
2041 10,94 8,22 2,1031 0,0105 4,435 4,5574 30,27
Sumber: Hasil Perhitungan
Dari tabel di atas dapat dilihat, kebutuhan air bersih non domestik setiap 5
tahunnya meningkat. Hal ini disebabkan semakin meningkatnya jumlah penduduk,
fasilitas yang disediakan dan persentase pelayanan di Kota Tasikmalaya.
Kebutuhan total air bersih dapat dilihat pada Tabel 3.43 di bawah ini: