4.1 Umum
Pada umumnya, pengolahan dilakukan secara optimal di suatu tempat yang disebut sebagai
Bangunan Pengolahan Air Buangan (BPAB). Dan untuk mengalirkan timbulan air buangan
menuju ke BPAB diperlukan suatu saluran air buangan. Dengan kata lain, sistem perencanaan
penyaluran air buangan bertujuan untuk mengalir air buangan dari suatu pemukiman secara
cepat ke suatu tempat atau BPAB yang tidak akan menimbulkan bahaya atau kerusakan bagi
manusia dan lingkungan.
Prinsip penyaluran air buangan adalah membuat suatu sistem penyaluran yang mengalirkan
air buangan dari sumber ke Bangunan Pengolah Air Buangan (BPAB) melalui jarak yang
sependek-pendeknya agar waktu penyaluran yang dibutuhkan singkat.Sistem pengelolaan,
penyaluran, dan prinsip penyaluran air buangan mempunyai karakteristik dan spesifikasi
tertentu yang akan membedakannya dengan Sistem Penyediaan Air Minum. Sistem
pengelolaan air buangan terdiri dari sistem yaitu sistem individual (On Site Sanitation), yakni
sistem dengan kriteria untuk daerah pedesaan atau pinggiran kota untuk industri, sedangkan
sistem komunal (Off Site Sanitation), yakni sistem yang pengelolaannya dilakukan secara
keseluruhan untuk suatu kota atau daerah, contoh dari sistem ini ialah mandi cuci kakus
(MCK), jaringan air perpipaan atau limbah (Public Sewer).
Tabel 4.1 Proyeksi Penduduk Kelurahan Lau Cih Dengan Metode Aritmatika
Penduduk
Xi Tahun Yrerata Xi2 Xi.Yi Y' (Yi-Y') (Yi-Y')2 (Yi-Yrerata) (Yi-Yrerata)2 S R
(Yi)
1 2007 1324 1 1324 1477 -153,42 23537,14 -740,00 547600
2 2008 1447 4 2894 1608 -160,77 25846,90 -617,00 380689
3 2009 1460 9 4380 1738 -278,12 77351,41 -604,00 364816
4 2010 2227 16 8908 1868 358,53 128541,81 163,00 26569
5 2011 2316 25 11580 1999 317,18 100600,46 252,00 63504 227,81 0,86607
2064
6 2012 2335 36 14010 2129 205,82 42363,62 271,00 73441
7 2013 2342 49 16394 2260 82,47 6801,75 278,00 77284
8 2014 2349 64 18792 2390 -40,88 1671,08 285,00 81225
9 2015 2408 81 21672 2520 -112,23 12595,64 344,00 118336
10 2016 2432 100 24320 2651 -218,58 47778,01 368,00 135424
55 20640 385 124274 20640 0,00 467087,8061 0,00 1868888,0
Sumber: Data dan Perhitungan Tugas Besar PABD, 2017
a = 1347
b = 130.35
Y = 3323+ 18.90. Xi
Metode Aritmatika
5000
4500
4000
3500
3000 R = 0.9793
2500
2000
Hasil Proyeksi
1500 Linear (Hasil Proyeksi)
1000
500
Penduduk
Xi Tahun Yrerata Xi2 Xi.Yi Y' (Yi-Y') (Yi-Y')2 (Yi-Yrerata) (Yi-Yrerata)2 S R
(Yi)
1 2007 1324 1 1324 1257 66,63 4440,13 -740,00 547600,00
2 2008 1447 4 2894 1560 -112,99 12765,76 -617,00 380689,00
3 2009 1460 9 4380 1770 -309,73 95934,18 -604,00 364816,00
4 2010 2227 16 8908 1935 291,56 85007,52 163,00 26569,00
5 2011 2316 25 11580 2075 241,42 58281,60 252,00 63504,00
2064 184,53 0,91417
6 2012 2335 36 14010 2196 139,33 19413,51 271,00 73441,00
7 2013 2342 49 16394 2304 38,46 1479,22 278,00 77284,00
8 2014 2349 64 18792 2401 -52,26 2730,76 285,00 81225,00
9 2015 2408 81 21672 2491 -82,88 6869,85 344,00 118336,00
10 2016 2432 100 24320 2574 -141,89 20132,89 368,00 135424,00
20640 385 124274 20562 77,65 307055,41 0,00000000000 1868888,0
Sumber: Data dan Perhitungan Tugas Besar PABD, 2017
a = 7.137
b = -0.3111
Y = EXP (8,105 + (0.0226 x ln Xi))
Metoda Geometri
4000
3500
3000
2500
R = 0.9023
2000
500
Penduduk
Xi Tahun Yrerata Xi2 ln Xi ln Xi^2 Yi ln Xi Y' (Yi-Y') (Yi-Y')2 (Yi-Yrerata) (Yi-Yrerata)2 S R
(Yi)
1 2007 1324 1 0,000 0,00 0,00 1201 122,89 15101,92 -740 547600
2 2008 1447 4 0,693 0,48 1002,98 1597 -150,09 22528,07 -617 380689
3 2009 1460 9 1,099 1,21 1603,97 1829 -368,73 135961,07 -604 364816
4 2010 2227 16 1,386 1,92 3087,28 1993 233,92 54719,99 163 26569
5 2011 2316 25 1,609 2,59 3727,46 2121 195,44 38198,70 252 63504 179,70 0,92
2064
6 2012 2335 36 1,792 3,21 4183,76 2225 110,29 12163,36 271 73441
7 2013 2342 49 1,946 3,79 4557,32 2313 29,22 854,04 278 77284
8 2014 2349 64 2,079 4,32 4884,61 2389 -40,06 1604,83 285 81225
9 2015 2408 81 2,197 4,83 5290,92 2456 -48,35 2337,51 344 118336
10 2016 2432 100 2,303 5,30 5599,89 2517 -84,54 7146,76 368 135424
55 20640 385 15,10 27,65 33938,19 20640 0,00 290616,25 0,000000000000 1868888
Sumber: Data dan Perhitungan Tugas Besar PABD, 2017
a = 1201
b = 571,28
Y =3310 + (77,25 x ln Xi)
Metoda Logaritma
3500
3000
2500 R = 0.8107
2000
Hasil Proyeksi
1500
Linear (Hasil Proyeksi)
1000
500
Tabel 4.4 Proyeksi Penduduk Kelurahan Lau Cih Dengan Metode Regresi Eksponensial
Penduduk
Xi Tahun Yrerata Xi2 Ln Yi Xi ln Yi Y' (Yi-Y') (Yi-Y')2 (Yi-Yrerata) (Yi-Yrerata)2 S R
(Yi)
1 2007 1324 1 7,19 7,19 1467 -143,10 20477,97 -740,00 547600
2 2008 1447 4 7,28 14,55 1574 -126,71 16056,17 -617,00 380689
3 2009 1460 9 7,29 21,86 1688 -228,07 52016,79 -604,00 364816
4 2010 2227 16 7,71 30,83 1811 416,26 173271,46 163,00 26569
5 2011 2316 25 7,75 38,74 1942 373,68 139633,38 252,00 63504 260,446 0,8202
2064
6 2012 2335 36 7,76 46,53 2083 251,53 63267,44 271,00 73441
7 2013 2342 49 7,76 54,31 2235 107,13 11476,43 278,00 77284
8 2014 2349 64 7,76 62,09 2397 -48,28 2330,58 285,00 81225
9 2015 2408 81 7,79 70,08 2571 -163,48 26726,36 344,00 118336
10 2016 2432 100 7,80 77,96 2758 -326,35 106502,41 368,00 135424
55 20640 385 76,07 424,16 20527 112,60 611758,99 0,00000000000 1868888
Sumber: Data dan Perhitungan Tugas Besar PABD, 2017
a = 7,221
b = 0,0701
Y = EXP (8,109 + (0,0055 x Xi))
Metoda Eksponensial
9000
8000
7000
6000
5000
R = 0.9443
4000
1000
8000
7000
Jumlah Penduduk
6000
5000
(Jiwa)
4000
3000
ARITMATIKA
2000
GEOMETRI
1000 EKSPONENSIAL
LOGARITMA
0
Tahun
Proyeksi jumlah penduduk dari keempat metode yang dipakai dapat dilihat bahwa Metode
Logaritma memiliki nilai S yang paling rendah yaitu 179,70 dan nilai R yang paling
mendekati 1 yaitu 0.92
Tahun Curah Hujan Minimum (mm) Curah Hujan Maksimum (mm) Rata-rata
2007 13 219 116
2008 33 83 58
2009 25 87 56
2010 15 106 60.5
2011 16 128 72
2012 25 104 64.5
2013 38 140 89
2014 22 89 55.5
2015 14 169 91.5
2016 10 69 39.5
Sumber: Stasiun Klimatologi Sampali Medan, 2017
Y X
4 289.56
5 338.11
5.5 362.385
6 386.66
6.5 410.935
7 435.21
Sumber: Data dan Perhitungan Tugas Besar PABD, 2017
Dimana:
YT (Reduced Variate) = 2.2502 untuk Return Period 10 tahun sehingga diperoleh angka
sebagai berikut:
(Xr) A = 119,4 +48,55 (2.25020.4952) = 204,60 mm/24 jam
Extreme Rainfall Depth (Xr dalam Rainfall Intensity dalam iph (90%,
Lokasi
mm/24 jam) 4 jam)
Stasiun A (Wilayah I
204,60 1.12
Medan)
Ir = 1.12 iph
Persamaan Talbot:
a
I=
t+b
11012.97
I=
t + 15.91325
Persamaan Talbot:
a
I=
t+b
11091
I=
t + 15.98993
a = 11143.82
b = 16.04079
Persamaan Talbot:
a
I=
t+b
11143.82
I=
t + 16.04079
Persamaan Talbot:
a
I=
t+b
11210.08
I=
t + 16.10519
Kebutuhan Domestik:
a. Pengguna SL = 100%
b. Jumlah pengguna SL = 100 % x 3040 jiwa
= 3040 jiwa
c. Kebutuhan air untuk SL = Jumlah populasi x Standar Kebutuhan Air
= 3040 jiwa x 190 l/o/h
= 6,685 l/detik
a. Sarana Pendidikan
Kebutuhan air untuk TK = Jumlah unit x Jumlah Populasi x Standar kebutuhan
air
= 2 x 80 jiwa/unit x 30 l/o/h
= 0,055 l/dt
Kebutuhan air untuk SMP = Jumlah unit x Jumlah Populasi x Standar kebutuhan
air
= 2 x 315 jiwa/unit x 50 l/o/h
= 0,365 l/dt
Kebutuhan air untuk SMA = Jumlah unit x Jumlah Populasi x Standar kebutuhan
air
= 2 x 240 jiwa/unit x 80 l/o/h
= 0,444 l/dt
Kebutuhan air untuk Universitas = Jumlah unit x Jumlah Populasi x Standar kebutuhan
air
= 2 x 1200 jiwa/unit x 80 l/o/h
= 2,222 l/dt
b. Sarana Peribadatan
Kebutuhan air untuk Mesjid = Jumlah unit x Kapasitas unit x Standar kebutuhan air
= 1 x 250 jiwa/unit x 30 l/unit/h
= 0,087 l/dt
Kebutuhan air untuk Gereja = Jumlah unit x Kapasitas unit x Standar kebutuhan air
= 4 x 300 jiwa/unit x 10 l/o/h
= 0,138 l/dt
c. Sarana Kesehatan
Kebutuhan air untuk Posyandu = Jumlah unit x Kapasitas unit x Standar kebutuhan air
= 3 x 15 jiwa/unit x 15 l/o/h
Kebutuhan air untuk Industri = Jumlah unit x Jumlah populasi x Standar kebutuhan air
= 8 x 50 kursi/unit x 10 l/jiwa/unit
= 0,046 l/dt
Rekapitulasi kebutuhan air bersih pada Kelurahan Lau Cih dapat dilihat pada tabel 4.20.
1. Manhole Tipe A
a. Untuk saluran berdiameter tidak terlalu besar.
b. Kedalaman bagian atas diameter terdalam (soffit) dari muka tanah antara 0,45 1,5 m.
c. Dinding berbentuk segi empat atau bulat, terbuat dari beton dengan tebal 15 cm.
d. Digunakan untuk saluran persil dan servis.
e. Tutup berukuran 0,9 x 0,5 m dari beton cetak, tetapi jika manholedijalan, maka digunakan
tutup yang terbuat dari besi tuang.
2. Manhole Tipe B
a. Untuk saluran berdiameter sampai 1200 mm.
b. Kedalaman bagian atas diameter (soffit) dari muka tanah 0,8 2,7 m.
c. Dinding berbentuk bulat, terbuat dari beton dengan tebal 20 cm.
d. Diameter manhole tergantung dari ukuran dan jumlah pipa yang masuk.
e. Untuk saluran persil dan servis, tutup berukuran 0,9 x 0,5 m beton cetak.
f. Untuk saluran induk, tutup terbuat dari besi tuang.
3. Manhole Tipe C
a. Untuk saluran berdiameter sampai 1200 mm.
b. Kedalaman bagian aatas diameter (soffit) dari muka tanah antara 2,7 5 m.
c. Dinding berbentuk bulat, terbuat dari beton dengan tebal 20 cm.
d. Diameter manhole tergantung dari ukuran dan jumlah pipa yang masuk.
e. Dinding setinggi 1,8 m dari soffit ke intermediate slab untuk memudahkan pemeliharaan.
f. Dinding diatas intermediate slab dikurangi ukurannya menjadi diameter 900 mm untuk
menghemat biaya.
g. Tutup berukuran 0,6 x 0,6 m dari besi tulang, kecuali untuk ukuran persil dan servis
digunakan tutup terbuat dari beton cetak.
Pada Perencanaan Sistem Penyaluran Air Buangan dan Drainase, manhole akan dibangun
pada tiap percabangan pipa. Tipe manholeyang digunakan ialah Tipe A yang dipasang pada
pertemuan saluran servis-lateral dan Tipe B dipasang pada lateral-cabang dan Tipe C pada
saluran induk.
1. Diletakkan pada tempat yang tidak memberikan gangguan terhadap lalu lintas jalan
maupun pejalan kaki
2. Ditempatkan pada daerah yang rendah dimana limpaan air hujan menuju ke arah tersebut
3. Air yang masuk street inlet harus secepatnya menuju ke dalam saluran
4. Jumlah street inlet harus cukup untuk dapat menangkap limpasan air hujan pada jalan yang
bersangkutan
5. Jarak antar street inlet 50 m
Ket:
P = daya pompa (kW)
= efisiensi pompa (%)
= masa jenis air (kg/m3)
H= head pompa (m)
Stasiun pompa juga dilengkapi dengan wet well sebuah sumur penampung air buangan
sementara untuk memperkecil fluktuasi debit air buangan tersebut. Volume wet well dapat
digunakan rumus:V= 900 Q/SDengan nilai S adalah 4 kali per jam untuk daya pompa 25-75
kW
Pada pipa saluran yang memiliki diameter kecil dimana petugas perbaikan tidak dapat masuk
kedalam pipa saluran, perbaikan dapat dilakukan dengan menggali dan membongkar serta
mengganti pipa saluran baru yang seukuran dengan terlebih dahulu memastikan titik tepatnya
dimana pipa saluran akan diganti. Untuk mengetahui terjadinya kebocoran pada pipa saluran
oleh karena retak atau pecah, dapat dilakukan pemeriksaan rutin dengan menggunakan
pendeteksi kebocoran (water leak detector), juga bila terdapat indikasi lainnya seperti
amblesnya (turunnya) permukaan tanah pada jalur pipa saluran secara signifikan,
berkurangnya debit air buangan yang mengalir dalam saluran yang dapat diamati pada
manhole di hulu dan di hilir. Perbaikan pipa saluran yang retak dapat dilakukan dengan cara
Latifah Fatharani (150407007) IV- 25
Dinda Amanda Sani (150407038)
Rori Andika Gultom (150407050)
Tugas Besar Penyaluran Air Buangan dan Drainase (RTL 3228)
pembersihan pada daerah retak kemudian ditambal dengan adukan PC + pasir (dengan
perbandingan 1:2) dan di finishing halus.