Anda di halaman 1dari 93

TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM

DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN


2017/2018

BAB IV
RENCANA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

4.1. Umum
Sistem penyediaan air minum (SPAM) membutuhkan rancangan yang dapat
mendukung kelancaran dalam menyalurkan air minum hasil Bangunan Pengolahan
Air Minum (BPAM) ke seluruh konsumen. Perancangan harus memperhatikan
beberapa hal yang mendukung dalam penyediaan air minum diantaranya yaitu,
sumber baku air minum, penentuan proyeksi penduduk, serta memperhitungkan
kebutuhan air, fluktuasi pemakaian air dalam rancangan SPAM, disertai dengan
sistem transmisi dan sistem distribusi.

4.2. Perioda Desain


Sistem penyediaan air minum (SPAM) Kecamatan Tampan direncanakan
menggunakan periode desain selama 20 tahun. Periode desain ini dibagi dalam dua
tahap, yaitu tahap I dimulai dari tahun 2018 sampai 2028, tahap II dari tahun 2028-
2038.

4.3. Proyeksi Jumlah Penduduk


Jumlah pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat akan menyebabkan
kebutuhan air semankin meningkat juga. Sehingga dibutuhkan jumlah penduduk
yang akan datang untuk memperkirakan kebutuhan air yang akan digunakan
sebagai gambaran perancangan sistem penyediaan air minum.

Proyeksi jumlah pertumbuhan penduduk dengan menggunakan empat metoda


proyeksi yang sudah dijelaskan pada bab II yaitu: metoda aritmatika/linear, metoda
logaritma, metoda eksponensial, metoda geometri.

Metoda terbaik didapatkan dengan membandingkan keempat metoda


tersebut, yaitu dengan melihat nilai simpangan baku (S) yang paling kecil dan
koefisien korelasi (R) yang mendekati 1 untuk masing-masing metoda.

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

4.3.1. Metode Aritmatika / Linear

Metode ini didasarkan pada angka kenaikan penduduk rata-rata setiap tahun.
Contoh perhitungan proyeksi penduduk dengan menggunakan metode aritmatika
sebagai berikut:

𝑛(∑ 𝑋𝑖𝑌𝑖)−(∑ 𝑋𝑖)(∑ 𝑌𝑖) (∑ 𝑌𝑖)−𝑏(∑ 𝑋𝑖)


𝑏= 𝑛(∑ 𝑋𝑖 2 )−(∑ 𝑋𝑖)2
𝑎= 𝑛

10(11094797)−(55)(1742493) (1742493)−(18316,19)(55)
𝑏= 10(385)−(55)2
𝑎= 10

𝑏 = 18316,19 𝑎 = 73510,27

Jika X yang diketahui = 10, maka:

𝑦 ′ = 𝑎 + 𝑏𝑋

𝑦 ′ = 73510,27 + 18316,19(10)

𝑦 ′ = 256672

Nilai standar deviasi (S) :

𝑛 ∑(𝑦𝑖 − 𝑦′)2 − ∑(𝑦𝑖 − 𝑦′)


𝑆 = ±√
𝑛(𝑛 − 1)

10 (1892994383) − 0
𝑆 = ±√
10(10 − 1)

𝑆 = 145502,85

Nilai standar korelasi (r) :

∑(𝑦𝑖 − 𝑦′)2
𝑟 = ±√1 −
∑(𝑦𝑖 − 𝑦𝑟 )2

1892994383
𝑟 = ±√1 −
29570320302

r = 0,96

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Tabel 4.1 Proyeksi Penduduk dengan Metode Aritmatika

Y rata
No Penduduk
Tahun rata Xi^2 Xi . Yi Y' Yi-Y' (Yi-Y')^2 Yi-Yr (Yi-Yr)^2 S R
(Xi) (Yi)
(Yr)
1 2007 97296 174249 1 97296 91826 5470 29915927 -76953 5921810381
2 2008 101661 174249 4 203322 110143 -8482 71938258 -72588 5269061297
3 2009 106160 174249 9 318480 128459 -22299 497237833 -68089 4636152774
4 2010 169655 174249 16 678620 146775 22880 523493568 -4594 21107592
5 2011 179470 174249 25 897350 165091 14379 206749715 5221 27255708
6 2012 179172 174249 36 1075032 183407 -4235 17938562 4923 24232975 14502,85 0,96
7 2013 206267 174249 49 1443869 201724 4543 20642649 32018 1025133113
8 2014 213542 174249 64 1708336 220040 -6498 42221011 39293 1543916273
9 2015 220208 174249 81 1981872 238356 -18148 329348364 45959 2112202106
10 2016 269062 174249 100 2690620 256672 12390 153508496 94813 8989448081
55 1742493 385 11094797 1742493 0 1892994383 0 29570320302

a =75310,27
b = 18316,19
𝑦 ′ = 73510,27 + 18316,19 (𝑋)

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Metode Aritmatika
300000

250000

200000 Jumlah
Penduduk
Jiwa

150000
Proyeksi
100000 Penduduk

50000

0
2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018
Tahun

Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Jumlah Penduduk Sebenarnya dengan Proyeksi


Penduduk dengan Metode Aritmatika

4.3.2. Metode Logaritma

Perhitungan proyeksi penduduk dengan menggunakan metoda logaritma untuk


10 tahun terakhir dari tahun 2007 sampai 2017dapat dilihat pada Tabel 4.2 dan
grafiknya pada Gambar 4.2.

Contoh perhitungan :
𝑛(∑ 𝑌𝑖.𝑙𝑛𝑋𝑖)−(∑ 𝑙𝑛𝑋𝑖)(∑ 𝑌𝑖) (∑ 𝑌𝑖)−𝑏(∑ 𝑙𝑛𝑋𝑖)
𝑏= 𝑛(∑ 𝑙𝑛𝑋𝑖 2 )−(∑ 𝑙𝑛𝑋𝑖)2
𝑎= 𝑛

10(2980975,17)−(15,10)(1742493) (1742493)−(72176,99)(15,10)
𝑏= 10(27,65)−(15,10)2
𝑎= 10

𝑏 = 72176,99 𝑎 = 65230,20

Jika X yang diketahui = 10, maka:

𝑦 ′ = 𝑎 + 𝑏. ln(𝑋)

𝑦 ′ = 65230,20 + 72176,99 𝑙𝑛(10)

𝑦 ′ = 231423,86

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Nilai standar deviasi (S) :

𝑛 ∑(𝑦𝑖 − 𝑦′)2 − ∑(𝑦𝑖 − 𝑦′)


𝑆 = ±√
𝑛(𝑛 − 1)

10 (4377530047,80) − 0
𝑆 = ±√
10(10 − 1)

S = 22053,3

Nilai standar korelasi (r) :

∑(𝑦𝑖 − 𝑦′)2
𝑟 = ±√1 −
∑(𝑦𝑖 − 𝑦𝑟 )2

4377530047
𝑟 = ±√1 −
29570320302

𝑟 = 0,92

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Tabel 4.2Proyeksi Penduduk dengan Metode Logaritma

No Penduduk Y rata
Tahun rata Ln Xi (Ln Xi)2 Yi . Ln Xi Y' Yi - Y' (Yi-Y')2 Yi-Yr (Yi-Yr)2 S R
Xi Yi
Yr
1 2007 97296 174249 0,00 0,00 0,00 65230,20 32065,80 1028215746,78 -76953 5921810380,89
2 2008 101661 174249 0,69 0,48 70466,04 115259,47 -13598,47 184918486,17 -72588 5269061296,89
3 2009 106160 174249 1,10 1,21 116628,68 144524,72 -38364,72 1471852100,27 -68089 4636152774,49
4 2010 169655 174249 1,39 1,92 235191,77 165288,75 4366,25 19064132,72 -4594 21107592,49
5 2011 179470 174249 1,61 2,59 288845,82 181394,58 -1924,58 3704010,40 5221 27255708,49
6 2012 179172 174249 1,79 3,21 321033,13 194554,00 -15382,00 236605977,62 4923 24232975,29 22054,3 0,92
7 2013 206267 174249 1,95 3,79 401377,05 205680,13 586,87 344411,93 32018 1025133113,29
8 2014 213542 174249 2,08 4,32 444048,11 215318,03 -1776,03 3154274,69 39293 1543916273,29
9 2015 220208 174249 2,20 4,83 483846,43 223819,25 -3611,25 13041146,49 45959 2112202105,69
10 2016 269062 174249 2,30 5,30 619538,15 231423,86 37638,14 1416629760,74 94813 8989448081,29
1742493 15,10 27,65 2980975,17 1742493,00 0,00 4377530047,80 0 29570320302,10

a = 65230,20
b = 72176,99
𝑦 ′ = 65230,20 + 72176,99 𝑙𝑛(𝑋)

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Metode Logaritma
300000.00

250000.00

200000.00
Proyeksi
Penduduk
Jiwa

150000.00
Jumlah
100000.00 Penduduk

50000.00

0.00
2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018
Tahun

Gambar 4.2Grafik Perbandingan Jumlah Penduduk Sebenarnya dengan Proyeksi


Penduduk dengan Metode Logaritma

4.3.3. Metode Proeyeksi Eksponensial

Perhitungan proyeksi penduduk dengan menggunakan metoda eksponensial


untuk 10 tahun terakhir dari tahun 2007 sampai 2017dapat dilihat pada Tabel 4.3
dan grafiknya pada Gambar 4.3
Contoh perhitungan :
𝑛(∑ 𝑋𝑖.𝑙𝑛𝑌𝑖)−(∑ 𝑋𝑖)(∑ 𝑙𝑛𝑌𝑖) (∑ 𝑙𝑛𝑌𝑖)−𝑏(∑ 𝑋𝑖)
𝑏= 𝑛(∑ 𝑋𝑖 2 )−(∑ 𝑋𝑖)2
ln(𝑎) = 𝑛

10(670,07)−(55)(120,14) (120,14)−(0,112994)(55)
𝑏= 10(385)−(55)2
ln(𝑎) = 10

𝑏 = 0,112994 ln(𝑎) = 11,3921

Jika X yang diketahui = 10, maka:


𝑦 ′ = exp(ln(𝑎) + 𝑏𝑋𝑖)

𝑦 ′ = 𝑒𝑥𝑝(11,3921 + 0,112994 (10))

y’ = 1738185

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Nilai standar deviasi (S) :

𝑛 ∑(𝑦𝑖 − 𝑦′)2 − ∑(𝑦𝑖 − 𝑦′)


𝑆 = ±√
𝑛(𝑛 − 1)

10 (27124654887) − 4308
𝑆 = ±√
10(10 − 1)

S = 17360,44

Nilai standar korelasi (r) :

∑(𝑦𝑖 − 𝑦′)2
𝑟 = ±√1 −
∑(𝑦𝑖 − 𝑦𝑟 )2

2712465920
𝑟 = ±√1 −
19570320302

𝑟 = 0,95

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Tabel 4.3Proyeksi Penduduk dengan Metode Eksponensial


Y rata -
No Penduduk
Tahun rata Xi2 Ln Yi Xi . Ln Yi Y' Yi-Y' (Yi-Y')2 Yi-Yr (Yi-Yr)2 S R
Xi Yi
Yr
1 2007 97296 174249 1 11,49 11,49 99228 -1932 3733467 -76953 5921810381
2 2008 101661 174249 4 11,53 23,06 111099 -9438 89066450 -72588 5269061297
3 2009 106160 174249 9 11,57 34,72 124389 -18229 332288503 -68089 4636152774
4 2010 169655 174249 16 12,04 48,17 139269 30386 923313462 -4594 21107592
5 2011 179470 174249 25 12,10 60,49 155929 23541 554172829 5221 27255708
6 2012 179172 174249 36 12,10 72,58 174582 4590 21065195 4923 24232975 17360,44 0,95
7 2013 206267 174249 49 12,24 85,66 195467 10800 116641789 32018 1025133113
8 2014 213542 174249 64 12,27 98,17 218850 -5308 28173390 39293 1543916273
9 2015 220208 174249 81 12,30 110,72 245030 -24822 616132444 45959 2112202106
10 2016 269062 174249 100 12,50 125,03 274342 -5280 27878391 94813 8989448081
55 1742493 385 120,14 670,07 1738185 4308 2712465920 0 29570320302

a = 11,3921

b = 0,112994

𝑦 ′ = 𝑒𝑥𝑝(11,3921 + 0,112994 (Xi))

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Metode Eksponensial
300000

250000

200000
Jumlah
Penduduk
Jiwa

150000
Proyeksi
100000 Penduduk

50000

0
2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018
Tahun

Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Jumlah Penduduk Sebenarnya dengan Proyeksi


Penduduk dengan Metode Eksponensial

4.3.4. Metode Geometri

Perhitungan proyeksi penduduk dengan menggunakan metoda geometri


untuk 10 tahun terakhir dari tahun 2007 sampai 2017dapat dilihat pada Tabel 4.4
dan grafiknya pada Gambar 4.4
Contoh perhitungan:

𝑛(∑ 𝑙𝑛𝑋𝑖.𝑙𝑛𝑌𝑖)−(∑ 𝑙𝑛𝑋𝑖)(∑ 𝑙𝑛𝑌𝑖) (∑ 𝑙𝑛𝑌𝑖)−𝑏(∑ 𝑙𝑛𝑋𝑖)


𝑏= 𝑛(∑ 𝑙𝑛𝑋𝑖 2 )−(∑ 𝑙𝑛𝑋𝑖)2
ln(𝑎) = 𝑛

(119,
10(183,69)−(15,10)(120,14) (120,14)−(0,461712)(15,10)
𝑏= ln(𝑎) =
10(27,65)−(15,10)2 10

𝑏 = 0,461712 ln(𝑎) = 11,3162

Jika X yang diketahui = 10, maka:


𝑦 ′ = 𝑒𝑥𝑝(𝑙𝑛(𝑎) + 𝑏. 𝑙𝑛𝑋𝑖)

𝑦 ′ = exp(11,3162 + 0,461712(𝑙𝑛10)

𝑦 ′ = 237850

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Nilai standar deviasi (S) :

𝑛 ∑(𝑦𝑖 − 𝑦′)2 − ∑(𝑦𝑖 − 𝑦′)


𝑆 = ±√
𝑛(𝑛 − 1)

10 (2626306155) − 13698
𝑆 = ±√
10(10 − 1)

𝑆 = 17082,49

Nilai standar korelasi (r) :

∑(𝑦𝑖 − 𝑦′)2
𝑟 = ±√1 −
∑(𝑦𝑖 − 𝑦𝑟 )2

2626306155
𝑟 = ±√1 −
29570320302

𝑟 = 0,95

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Tabel 4.4Proyeksi Penduduk dengan Metode Geometri

Y rata
No Penduduk
Tahun rata Ln Xi (Ln Xi)2 Ln Yi Ln Xi . Ln Yi Y' Yi - Y' (Y - Y')2 Yi - Yr (YI - Yr)2 S R
Xi Yi
Yr
1 2007 97296 174249 0,00 0,00 11,49 0,00 82147 15149 229495470 -76953 5921810381
2 2008 101661 174249 0,69 0,48 11,53 7,99 113131 -11470 131554278 -72588 5269061297
3 2009 106160 174249 1,10 1,21 11,57 12,71 136422 -30262 915782583 -68089 4636152774
4 2010 169655 174249 1,39 1,92 12,04 16,69 155801 13854 191936721 -4594 21107592
5 2011 179470 174249 1,61 2,59 12,10 19,47 172709 6761 45713728 5221 27255708
6 2012 179172 174249 1,79 3,21 12,10 21,67 187877 -8705 75775949 4923 24232975 17082,49 0,95
7 2013 206267 174249 1,95 3,79 12,24 23,81 201736 4531 20528895 32018 1025133113
8 2014 213542 174249 2,08 4,32 12,27 25,52 214565 -1023 1046931 39293 1543916273
9 2015 220208 174249 2,20 4,83 12,30 27,03 226557 -6349 40306915 45959 2112202106
10 2016 269062 174249 2,30 5,30 12,50 28,79 237850 31212 974164686 94813 8989448081
55 1742493 15,10 27,65 120,14 183,69 1728795 13698 2626306155 0 29570320302

a = 11,3162

b = 0,461712
𝑦 ′ = exp(11,3162 + 0,461712(𝑙𝑛𝑋𝑖)

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Metode Geometri
300000

250000

200000
Jumlah
Jiwa

150000 Penduduk

Proyeksi
100000 Penduduk

50000

0
2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018
Tahun

Gambar 4.4Grafik Perbandingan Jumlah Penduduk Sebenarnya dengan Proyeksi


Penduduk dengan Metode Geometri

Tabel 4.5Pemilihan Metode Proyeksi dengan Melihat Perbandingan Nilai R dan S

Metode Proyeksi Nilai S Nilai R


Aritmatika 14502,85 0,96
Logaritma 22054,3 0,92
Eksponensial 17360,44 0,95
Geometri 17082,49 0,95

Dari keempat metoda proyeksi penduduk yang dipakai, dapat dilihat bahwa
metoda Aritmatika memiliki nilai S yang terkecil yaitu 14502,85dan nilai R yang
paling mendekati 1 yaitu 0.96. Maka metoda proyeksi penduduk yang terpilih
adalah metoda Aritmatika. Hasil proyeksi jumlah penduduk terpilih dapat dilihat
pada Tabel 4.6

Tabel 4.6 Proyeksi Penduduk dengan Metode Terpilih (Aritmatika)

No Tahun Penduduk Aritmatika


1 2007 97296 93409
2 2008 101661 97296
3 2009 106160 101661
4 2010 169655 106160
5 2011 179470 169655

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

No Tahun Penduduk Aritmatika


6 2012 179172 179470
7 2013 206267 179172
8 2014 213542 206267
9 2015 220208 213542
10 2016 269062 220208
11 2017 288147
12 2018 307232
13 2019 326317
14 2020 345402
15 2021 364488
16 2022 383573
17 2023 402658
18 2024 421743
19 2025 440828
20 2026 459913
21 2027 478998
22 2028 498083
23 2029 517168
24 2030 536254
25 2031 555339
26 2032 574424
27 2033 593509
28 2034 612594
29 2035 631679
30 2036 650764
31 2037 669849
32 2038 688934

4.4. Perhitungan Kebutuhan Air


Sistem penyediaan air minum (SPAM) di Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru
direncanakan menggunakan periode desain selama 20 tahun.Periode
desaininidibagi dalamduatahap,yaitu: tahapIdimulai dari tahun 2018 sampai 2028
dan tahapIIdimulai padatahun 2028 sampai 2038. Pembagian tahapan dalam
perencanaan perhitungan air ini bertujuan untuk evaluasi terhadap tahapan awal
perhitungan kebutuhan air.
Berdasarkan hasil proyeksi penduduk terpilih yakni metode aritmatika,
diketahui jumlah penduduk Kecamatan Tampan sebagai berikut:

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

 Tahun 2017 sebagai tahun awal desain penduduknya berjumlah 288147 jiwa;
 Tahap I periode 2018 – 2028, jumlah penduduk diakhir periode adalah
498083 jiwa;
 Tahap II periode 2028 – 2038, jumlah penduduk diakhir periode adalah
688934jiwa;

Tingkat pelayanan dari PDAM yang direncanakan untuk Kecamatan Tampan


adalah sebesar 80%. Untuk memperhitungkankebutuhan air
tersebut,makakebutuhanair dibagi menurut :
1. Kebutuhan domestik,yangdibedakan atas:
a) Sambungan langsung;
b) Hidran umum.
2. Kebutuhan non domestik,yangterdiri atas:
a) Saranapendidikan
b) Saranaperibadatan
c) Saranakesehatan
d) Industri
e) Saranaperdagangan
f) Saranaperkantoran
3. Kebocoran/kehilangan air
Menurut Direktorat Jendral Tata Perkotaan dan Tata Pedesaan, Departemen
Permukiman dan Prasana Wilayah tahun 2004, beberapa kriteria harus dipenuhi
dalam membuat suatu perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum. Perencanaan
tersebut berdasarkan jumlah penduduk di kota tersebut. Dari jumlah penduduknya
akan dapat ditentukan kategorinya.Kecamatan Tampan yang termasuk salah satu
kecamatan di Kota Pekanbaru, sehinga dapat dikategorikan sebagai kota
metropolitan dengan jumlah penduduk di atas satu juta orang, berikut tabel standar
perencanaan menurut Direktorat Jendral Tata Perkotaan dan Tata Pedesaan,
Departemen Permukiman dan Prasana Wilayah tahun 2004:

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Tabel 4.7 Standar Perencanaan Kebutuhan Air

Sumber: Direktorat Jendral Tata Perkotaan dan Tata Pedesaan, Departemen


Permukiman dan Prasarana Wilayah, 2004.

Standar pemakaian Air Kecamatan Tampan menurut Ir Sarwoko dan


Direktorat Jendral Cipta Karya pada tahun 2000 dan 2015 dapat dilihat pada Tabel
4.8 berikut:

Tabel 4.8Standar Pemakaian Air Kecamatan Tampan

No Sektor Standar Satuan


Sekolah
TK 10 L / Orang / Hari
SD 10 L / Orang / Hari
1
SMP 10 L / Orang / Hari
SMU 10 L / Orang / Hari
PT / Akademi 10 L / Orang / Hari
Peribadatan
Masjid 10 L / Orang / Hari
2 Mushala 10 L / Orang / Hari
Gereja 10 L / Orang / Hari
Vihara 10 L / Orang / Hari

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

No Sektor Standar Satuan


Kesehatan
Rumah Sakit 120 L / Bed / Hari
3 Puskesmas 120 L / Bed / Hari
Klinik 120 L / Bed / Hari
Praktik Dokter 120 L / Bed / Hari
Industri
4 Industri menengah -
Industri Kecil 0,2 - 0,8 L / dt / Hari
Perdagangan
Pasar Tradisional 1,2 L / m^2 / Hari
5
Toko 10 L / m^2 / Hari
Restoran 20 L / m^2 / Hari
Perkantoran
Kantor Besar 10 L / Orang / Hari
7
Kantor Menengah 10 L / Orang / Hari
Kantor Kecil 10 L / Orang / Hari
Lain – lain
Hotel 150 L / Bed / Hari
Stadion Olahraga 5 L / td / Hari
8
Taman Kota 0,1 - 0,3 L / dt / Hari
Terminal Bus 5 L / Orang / Hari
Kolam Renang 0,1 - 0,3 L / dt / Hari
Sumber: Ir. Sarwoko “Penyediaan Air Bersih”
Direktorat Jendral Cipta Karya, 2015
Direktorat Jendral Cipta Karya, 2000

Perhitungan kebutuhan air didasarkan pada jumlah penduduk pada akhir


periode desain masing-masing tahap, dan persentase tingkat pelayanan suatu
PDAM.
Jumlah Penduduk yang terlayani = tingkat pelayanan x Jumlah Penduduk akhir

• Tahun awal (2017)


Jumlah penduduk akhir periode (2017) = 288147 jiwa
Tingkat pelayanan = 80 %
Jumlah Penduduk yang terlayani = 80 % x 288147 jiwa
= 230518jiwa
• Tahap I (2018 – 2028)
Jumlah penduduk akhir periode (2028) = 498083 jiwa
Tingkat pelayanan = 80 %
Jumlah Penduduk yang terlayani = 80 % x 498083 jiwa
= 398467 jiwa
Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)
NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

• Tahap II (2028 – 2038)


Jumlah penduduk akhir periode (2038) = 688934 jiwa
Tingkat pelayanan = 80%
Jumlah Penduduk yang terlayani = 80% x 607816 jiwa
= 486253jiwa

Jumlah penduduk Kecamatan Tampan tiap tahun semakin meningkat, hal ini
dapat dilihat dari makin banyaknya penduduk yang harus mendapatkan pelayanan
air minum setiap tahunnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9Rekapitulasi Peningkatan Jumlah Penduduk yang Terlayani


Periode Desain
Tahun Tahap
No Uraian Satuan Tahap I
awal II
(2028)
(2017) (2038)
Jumlah
1 Jiwa 288147 498083 688934
Penduduk
Tingkat
2 % 80 80 80
Pelayanan
Penduduk yang
3 Jiwa 230518 398467 486253
terlayani

Untuk perhitungan kebutuhan air, maka dibedakan atas kebutuhan domestik dan
kebutuhan non domestik.

4.4.1. Kebutuhan Air Domestik

Jenis perumahan di Kecamatan Tampanterdiri dari rumah permanen dan


semi permanen. Kecamatan tampan tidak terdapat rumah jenis non permanen
karena Kota Pekanbaru sudah termasuk kedalam kategori kota metropolitan.
Berikut persentase perbandingan jenis perumahan di Kecamatan Tampan yang
ditampilkan pada Tabel 4.11.

Tabel 4.11Jenis Pemukiman Penduduk Kecamatan Tampan Tahun 2017-2038


Persentase Jenis(%)
Jenis Rumah
*Tahun awal (2017) *Tahap I (2028) Tahap II (2038)
Rumah Permanen 90 90 90
Rumah Non Permanen - - -

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Data dari Tabel 4.11 di atas dapat diketahui persentase jenis rumah yang ada di
Kecamatan Tampan, sehingga didapatkan persentase penggunaan Sambungan
Langsung (SR) yang diasumsikan sebagai berikut.
a. Rumah Permanen, semuanya menggunakan SR;
b. Rumah Semi Permanen, semuanya menggunakan SR.
Kebutuhan Air Domestik
= % Pengguna sambungan x Jumlah pengguna sambungan x Standar Kebutuhan Air

 Tahun Awal (2017):


a. % Pengguna SR = % rumah permanen
= 90 %
Jumlah Pengguna SR = % pengguna SR x jumlah penduduk terlayani
= 90 % x 230518 jiwa
= 207466jiwa
Kebutuhan air untuk SR = 207466 jiwa x 200 L/jiwa/hari
= 41493200 L/hari
= 0.48 m3/det

 Tahap I (2018 – 2028):


a. % Pengguna SR = % rumah permanen
= 90 %
Jumlah Pengguna SR = % pengguna SR x jumlah penduduk terlayani
= 90 % x 398467 jiwa
= 358620jiwa
Kebutuhan air untuk SR = 358620jiwa x 200 L/jiwa/hari
= 71724000 L/hari
= 0.83 m3/det

 Tahap II (2029 – 2038):


b. % Pengguna SR = % rumah permanen
= 90 %

Jumlah Pengguna SR = %pengguna SR x jumlah penduduk terlayani


= 90 % x 486253jiwa
= 437628 jiwa

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Kebutuhan air untuk SR = 437628 jiwa x 200 L/jiwa/hari


= 87525600 L/hari
= 1.01 m3/det

Tabel 4.12 Rekapitulasi Kebutuhan Air Domestik Kecamatan Tampan


Tahun awal Tahap I Tahap II
Tahun
(2017) (2028) (2038)
Jenis
SR SR SR
Sambungan
Sambungan
90 90 90
(%)
Jumlah
Penduduk
Yang 230518 398467 486253
Terlayani
(Jiwa)
Jumlah
Pengguna 207466 358620 437628
(Jiwa)
Standar
Kebutuhan 200 200 200
Air (L/o/h)
Kebutuhan
0.48 0.83 1.01
Air ( m3/det)

4.4.2. Kebutuhan Air Non Domestik


Fasilitas perkotaan di Kecamatan Tampan tahun 2017 – 2038 diasumsikan
mengalami peningkatan, yang berpengaruh pada kebutuhan air non domestik.
Peningkatan fasilitas perkotaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.13

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Tabel 4.13 Proyeksi Pertambahan Jumlah Fasilitas Umum di Kecamatan Tampan

Jenis Jumlah Faktor Pertambahan Tahun


No Kapasitas
Fasilitas 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Pertambahan dalam 10 tahun 2028 2038
Sekolah
TK 110 jiwa / unit 30 39 35 23 23 33 33 33 51 57 0.9 27 84 111
SD 550 jiwa / unit 22 26 26 28 28 32 32 33 41 52 1.4 30 82 112
1 SMP 750 jiwa / unit 4 8 8 9 9 9 9 20 19 21 4.3 17 38 55
SMU 750 jiwa / unit 3 4 4 4 4 12 12 18 22 28 8.3 25 53 78
PT /
950 jiwa / unit 0.3
Akademi 11 11 13 13 13 13 13 13 13 14 3 17 20
Peribadatan
Mesjid 500 jiwa / unit 86 86 86 110 110 104 96 165 23 162 0.9 76 238 314
2
Mushala 150 jiwa / unit 5 5 8 84 84 13 45 81 78 79 14.8 74 153 227
Gereja 400 jiwa / unit 5 5 5 6 16 16 17 42 8 8 0.6 3 11 14
Kesehatan
Rumah Sakit 250 tt / unit 2 1 1 1 1 12 12 13 14 12 5.0 10 22 32
3
Puskesmas 20 tt / unit 35 35 30 40 40 31 37 39 50 78 1.2 43 121 164
Klinik 30 tt / unit 14 14 14 15 15 15 16 18 20 42 2.0 28 70 98
Industri
Industri
4 2 Ha / unit 1.0
Sedang 2 2 1 1 1 4 4 4 4 4 2 6 8
Industri Kecil 500 m^2 / unit 25 11 27 27 28 14 22 15 41 52 1.1 27 79 106

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Jenis Jumlah Faktor Pertambahan Tahun


No Kapasitas
Faasilitas 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Pertambahan dalam 10 tahun 2028 2038
Perdagangan
1000 m^2 /
1.8
5 Pasar unit 4 4 5 5 5 5 6 6 2 11 7 18 25
Toko 75 m^2 / unit 1450 1450 1454 1454 1456 1456 1457 1458 1458 1460 0.01 10 1470 1480
Restoran 150 m^2 / unit 37 37 37 40 40 42 42 43 43 50 0.4 13 63 76
Perkantoran
1200 m^3 /
0.1
Kantor besar unit 29 29 31 31 31 31 32 32 32 32 3 35 38
6
Kantor
750 m^3 / unit 0.1
menengah 30 30 32 32 32 32 33 33 33 34 4 38 42
Kantor Kecil 300 m^3 / unit 35 35 35 37 37 37 38 38 38 40 0.1 5 45 50
Lain Lain
Hotel 75 tt / unit 2 4 5 5 5 7 9 9 11 12 5.0 10 22 32
7 Stadion
4 Ha 0.1
Olahraga 17 17 17 19 19 19 19 19 19 19 2 21 23
100 unit bus /
0.3
Terminal Bus hari 15 15 19 19 19 19 19 19 19 19 4 23 27
Sumber: Badan Pusat Statistika Kota Pekanbaru

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Perhitungan kebutuhan air untuk non domestik:

= Jumlah unit x kapasitas/unit x standar kebutuhan air

Berikut perhitungan kebutuhan air non domestik atau fasilitas di Kecamatan


Tampan:

a. Sarana Pendidikan
 Tahun Awal (2017):
Kebutuhan air untuk TK = 67 unit  110 jiwa/unit  10 L/jiwa/hari

= 0,85x 10-3m3/det

Kebutuhan air untuk SD = 52 unit  550 jiwa/unit  10 L/jiwa/hari

= 3,31 x 10-3m3/det

Kebutuhan air untuk SMP = 21 unit  750 jiwa/unit  10 L/unit/hr

= 1,82 x 10-3m3/det

Kebutuhan air untuk SMU = 28unit  750 jiwa/unit  10 L/jiwa/unit

= 2,43 x 10-3m3/det

Kebutuhan air untuk PT/akademi =14unit  950 jiwa/unit  10 L/jiwa/unit

= 1,53 x 10-3m3/det

 Tahap I (2018-2028):
Kebutuhan air untuk TK = 104unit  110 jiwa/unit  10 L/jiwa/hari

= 1,32 x 10-3m3/det

Kebutuhan air untuk SD = 82unit  550 jiwa/unit  10 L/jiwa/hari

= 5,21 x 10-3m3/det

Kebutuhan air untuk SMP = 38 unit  750 jiwa/unit  10 L/unit/hr

= 3,29 x 10-3m3/det

Kebutuhan air untuk SMU = 53unit  750 jiwa/unit  10 L/jiwa/unit

= 4,6 x 10-3m3/det

Kebutuhan air untuk PT/akademi =17unit  950jiwa/unit  10 L/jiwa/unit

= 1,6 x 10-3m3/det

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

 Tahap II (2029 – 2038):


Kebutuhan air untuk TK = 141unit  110 jiwa/unit  10 L/jiwa/hari

= 1,79 x 10-3m3/det

Kebutuhan air untuk SD = 112unit  550 jiwa/unit  10 L/jiwa/hari

= 7,12 x 10-3m3/det

Kebutuhan air untuk SMP = 55unit  750 jiwa/unit  10 L/unit/hr

= 4,7 x 10-3m3/det

Kebutuhan air untuk SMU = 78unit  750 jiwa/unit  10 L/jiwa/unit

= 6,7 x 10-3m3/det

Kebutuhan air untuk


PT/akademi = 20unit  950 jiwa/unit  10 L/jiwa/unit

= 2,19 x 10-3m3/det

Tabel 4.14 Rekapitulasi Kebutuhan Air untuk Sarana Pendidikan


Kapasit Standar Kebutuhan Air
Jumlah (unit)
No Sarana as Kebutuh (x 10-3m3/det)
. Pendidikan Tahun Taha Taha (jiwa/un an Air Tahun Tahap Tahap
Awal pI p II it) (L/o/h) Awal I II
1. TK 67 104 141 110 10 0,85 1,32 1,79
2. SD 52 82 112 550 10 3,31 5,21 7,12
3. SMP/MTSN 21 38 55 750 10 1,82 3,29 4,7
4. SMU 28 53 78 750 10 2,43 4,6 6,7
5. PT/Akademi 14 17 20 950 10 1,53 1,6 2,19
Kebutuhan Total 9,94 16,02 22.5
Sumber : BPS dan Data TBPAM, 2017

b. Sarana Peribadatan
Tahun Awal (2017)
Kebutuhan air mesjid = 162unit  500 jiwa/unit  10 L/jiwa/hari
= 810000 L/hari
= 9,38x 10-3 m3/det
kebutuhan air mushalla = 79unit  150 jiwa/unit  10 L/jiwa/hari
= 118500 L/hari
= 1,37x 10-3 m3/det

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Kebutuhan air untuk gereja = 8unit  400 jiwa/unit  10 L/jiwa/hari


= 32000 L/hari
= 0,03 x 10-3 m3/det

Tahap I (2018 – 2028):


Kebutuhan air mesjid = 238 unit  500 jiwa/unit  10 L/jiwa/hari
= 1190000L/hari
= 1,3 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air mushalla = 153unit  150jiwa/unit  10 L/jiwa/hari
= 229500L/hari
= 2,6x 10-3 m3/det
Kebutuhan air untuk gereja = 11unit  400 jiwa/unit  10 L/jiwa/hari
= 44000 L/hari
= 0,05 x 10-3 m3/det
Tahap II (2029 – 2038):
Kebutuhan air mesjid = 131 unit  500 jiwa/unit  10 L/jiwa/hari
= 655000 L/hari
= 7.5 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air mushalla = 86 unit  150jiwa/unit  10 L/jiwa/hari
= 129000L/hari
= 1,5 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air untuk gereja = 16 unit  400 jiwa/unit  10 L/jiwa/hari
= 64000L/hari
= 0,74 x 10-3 m3/det

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Tabel 4.15Rekapitulasi Kebutuhan Air untuk Sarana Peribadatan


Kapasi Kebutuhan Air
Jumlah (unit)
Sarana tas Standar Kebutuhan (10-3 m3/det)
No
Peribadatan Tahun Tahap Tahap (jiwa/u Air (L/o/h) Tahun Tahap Tahap
Awal I II nit) Awal I II
1. Mesjid 123 126 131 500 10 7,1 7,2 7,5
2. Mushalla 78 81 86 150 10 1,3 1,4 1,5
3. Gereja 8 11 16 400 10 0,3 0,15 0,74
Kebutuhan Total 8,7 8,75 9,74
Sumber : BPS dan Data TBPAM, 2017

c. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan yang terdapat pada Kecamatan Tampan antara lain rumah
sakit, puskesmas, dan klinik.

Tahun Awal (2017):


Kebutuhan air rumah sakit = 12unit  250 tt/unit  120 L/tt/hari
= 360000 L/hari
= 4,16x 10-3 m3/det
kebutuhan air puskesmas = 78unit  20 tt/unit  120 L/tt/hari
= 187200 L/hari
= 2,16x 10-3 m3/det
Kebutuhan air klinik = 42 unit  30 tt/unit  120 L/tt/hari
= 151200L/hari
= 1,75x 10-3 m3/det
Tahap I (2018– 2028):
Kebutuhan air rumah sakit = 22 unit  250 tt/unit  120 L/tt/hari
= 660000L/hari
= 7,6x 10-3 m3/det
Kebutuhan air puskesmas = 121 unit  20 tt/unit  120 L/tt/hari
= 290400L/hari
= 3,36x 10-3 m3/det

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Kebutuhan air klinik = 70 unit  30 tt/unit  120 L/tt/hari


= 252000 L/hari
= 2,9x 10-3 m3/det

Tahap II (2028 – 2038):


Kebutuhan air rumah sakit = 22 unit  250 tt/unit  120 L/tt/hari
= 660000L/hari
= 7,6x 10-3 m3/det
kebutuhan air puskesmas = 13 unit  20 tt/unit  120 L/tt/hari
= 39000 L/hari
= 0,4 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air klinik = 28 unit  30 tt/unit  120 L/tt/hari
= 126000 L/hari
= 1,2 x 10-3 m3/det

Tabel 4.16Rekapitulasi Kebutuhan Air untuk Sarana Kesehatan


Kebutuhan Air
Jumlah (unit)
Sarana Kapasitas Standar Kebutuhan (10-3 m3/det)
No.
Kesehatan Tahun Tahap Tahap (jiwa/unit) Air (L/o/h) Tahun Tahap Tahap
Awal I II Awal I II
Rumah
1. 14 17 22 250tt/unit 120 4,86 5,9 7,6
sakit
2. Puskesmas 5 8 13 20 tt/unit 120 0,13 0,2 0,4
3. Klinik 22 23 28 30 tt/unit 120 0,9 0,9 1,2
Kebutuhan Total 5,89 7,0 9.2
Sumber : BPS dan Data TBPAM, 2017

d. Sarana Perindustrian
Perbandingan jumlah karyawan Pria : Wanita = 2 : 3

Tahun awal (2017):


 Industri Sedang
Asumsi: Untuk 100 m2 terdapat 1 orang karyawan
Luas daerah industri adalah 2 ha/unit = 20000 m2/unit
Jumlah daerah industri 4 unit
Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)
NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Sehingga:
Luas total daerah industri = 4 unit x 20000 m2/unit = 80000 m2
Jumlah karyawan = 80000 m2 x (1 orang/100 m2) = 800orang
Jumlah karyawan pria = 2/5 x 800 orang = 320 orang
Jumlah karyawan wanita = 3/5 x 800 orang = 480 orang
Kebutuhan air untuk:

 Karyawan pria = 800 orang x 60 l/o/h = 48000 l/h  0,5 x 10-3 L/dt
 Karyawan wanita = 480 orang x 100 l/o/h = 48000 l/h  0,5 x 10 L/dt
-3

Total = (0,5 x 10-3 + 0,5 x 10-3 ) = 1 x 10-3 m2/s

 Industri Kecil
Asumsi: Untuk 50 m2 terdapat 1 orang karyawan
Luas daerah industri adalah 500 m2/unit
Jumlah daerah industri 52 unit
Sehingga:
Luas total daerah industri = 52unit x 500 m2/unit = 26000 m2
Jumlah pegawai = 26000 m2 x (1 orang/50 m2) = 520 orang
Jumlah karyawan pria = 2/5 x 520 orang = 208 orang
Jumlah karyawan wanita = 3/5 x 520 orang = 312 orang
Kebutuhan air:

 Karyawan pria = 208 orang x 60 l/o/h = 12480 l/h  0,14 x 10-3 m3/s
 Karyawan wanita =312 orang x 100l/o/h = 31200 l/h 0,36 x10-3 m3/s
Total = (0,14 + 0,36) x 10-3 m3/s = 0,5 x 10-3 m3/s

TahapI (2018-2028):
 Industri Sedang
Asumsi: Untuk 100 m2 terdapat 1 orang karyawan
Luas daerah industri adalah 2 ha/unit = 20000 m2/unit
Jumlah daerah industri 6 unit
Sehingga:

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Luas total daerah industri = 6 unit x 20000 m2/unit = 140000 m2


Jumlah karyawan = 140000 m2 x (1 orang/100 m2) = 1400 orang
Jumlah karyawan pria = 2/5 x 1400 orang = 560 orang
Jumlah karyawan wanita = 3/5 x 1400 orang = 840 orang
Kebutuhan air untuk:

 Karyawan pria = 560 orang x 60 l/o/h = 33600 l/h  0,3x10-3 m3/s


 Karyawan wanita = 840 orang x 100 l/o/h = 84000 l/h  0,9x10 m /s
-3 3

Total = ( 0,3x10-3 + 0,9x10-3 ) m3/s = 1,2 x 10-3 m3/s

 Industri Kecil
Asumsi: Untuk 50 m2 terdapat 1 orang karyawan
Luas daerah industri adalah 500 m2/unit
Jumlah daerah industri 79 unit
Sehingga:
Luas total daerah industri = 79 unit x 500 m2/unit = 39500 m2
Jumlah pegawai = 39500 m2 x (1 orang/50 m2) = 790 orang
Jumlah karyawan pria = 2/5 x 790 orang = 316 orang
Jumlah karyawan wanita = 3/5 x 790 orang = 474 orang
Kebutuhan air:

 Karyawan pria = 316 orang x60 l/o/h= 18960 l/h  0,21x10-3 m3/s
 Karyawan wanita = 474orangx100l/o/h=47400l/h 0,55x10-3 m3/s
Total = ( 0,21 x 10-3 +0,55 x 10-3) m3/s

= 0,76 x 10-3 m3/s

TahapII (2029 - 2038):


 Industri Sedang
Asumsi: Untuk 100 m2 terdapat 1 orang karyawan
Luas daerah industri adalah 2 ha/unit = 20000 m2/unit
Jumlah daerah industri 8 unit
Sehingga:

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Luas total daerah industri = 8 unit x 20000 m2/unit = 160000 m2


Jumlah karyawan = 160000 m2 x (1 orang/100 m2) = 1600 orang
Jumlah karyawan pria = 2/5 x 1600 orang = 640 orang
Jumlah karyawan wanita = 3/5 x 1600 orang = 960 orang
Kebutuhan air untuk:

 Karyawan pria = 640 orangx60 l/o/h=38400l/h 0,44x10-3 m3/s


 Karyawan wanita = 960 orang x100 l/o/h=96000 l/h 1,1 x10-3
m3/s
Total = ( 0,44 x 10-3 +1,1 x10-3) m3/s = 1,54 x10-3 m3/s

 Industri Kecil
Asumsi: Untuk 50 m2 terdapat 1 orang karyawan
Luas daerah industri adalah 500 m2/unit
Jumlah daerah industri 104 unit
Sehingga:
Luas total daerah industri = 104 unit x 500 m2/unit = 52000 m2
Jumlah pegawai = 52000 m2 x(1orang/50 m2) = 1040 orang
Jumlah karyawan pria = 2/5 x 1040 orang = 416 orang
Jumlah karyawan wanita = 3/5 x 1040orang = 624 orang
Kebutuhan air:

 Karyawan pria = 416orangx60l/o/h=24960l/h 0,29 x10-3 m3/s


 Karyawan wanita =624orangx100l/o/h
=62400l/h0,72x10-3 m3/s
Total = (0,29 x10-3 + 0,72x10-3 ) m3/s
= 1,01 x10-3 m3/s

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Tabel 4.17Rekapitulasi Kebutuhan Air untuk Sarana Industri


Kebutuhan Air
Jumlah (unit)
Sarana Kapasitas Standar Kebutuhan (10-3 m3/det)
No
Kesehatan Tahun Tahap Tahap (jiwa/unit) Air (L/o/h) Tahun Tahap Tahap
Awal I II Awal I II
Industri
1. 4 6 8 2 Ha/unit Pria 60 l/o/h 1 1,2 1,54
Sedang
Wanita 100 l/o/h
500
2. Industri Kecil 52 79 104 Pria : Wanita = 2:3 0,5 0,76 1,01
m2/unit
Kebutuhan Total 1,5 1,96 2,55
Sumber : BPS dan Data TBPAM, 2017

e. Sarana Perdagangan
Tahun Awal (2017):
Kebutuhan air pasar = 11 unit  1000 m2/unit  1,2 L/m2/hari
= 0,15 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air toko = 1460 unit  75 m2/unit  10L/m2/hari
= 1.2 x 10-3m3/det
Kebutuhan air restoran = 50 unit  150 m2/unit  20L/m2/hari
= 1,7 x 10-3 m3/det

Tahap I (2018– 2028):


Kebutuhan air pasar = 18 unit  1000 m2/unit  1,2 L/m2/hari
= 0,25 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air toko = 1470 unit  75 m2/unit  10L/m2/hari
= 1,2x 10-3 m3/det
Kebutuhan air restoran = 63 unit  150 m2/unit  20 L/m2/hari
= 2,1 x 10-3 m3/det

Tahap II (2029 – 2038):


Kebutuhan air pasar = 25 unit  1000 m2/unit  1,2 L/m2/hari
= 0,3 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air toko = 1480 unit  75 m2/unit  10L/m2/hari
= 1,2 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air restoran = 76 unit  150 m2/unit  20 L/m2/hari
= 2,6 x 10-3 m3/det

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Tabel 4.18Rekapitulasi Kebutuhan Air untuk Sarana Perdagangan


Kebutuhan Air
Jumlah (unit)
(10-3 m3/det)
Sarana Kapasitas Standar Kebutuhan
No.
Perdagangan Tahun Tahap Tahap (m2/unit) Air (L/m2/h) Tahun Tahap Tahap
awal I II awal I II

1. Pasar 11 18 25 1000 1,2 0,15 0,25 0,3


2. Toko 1460 1470 1480 75 10 1,2 1,2 1,2
3. Restoran 50 63 76 150 20 1,7 2,1 2,6
Kebutuhan Total 3,05 3,55 4,1
Sumber : BPS dan Data TBPAM, 2017

f. Sarana Perkantoran
Asumsi: Tiap luas 10 m2 terdapat seorang karyawan

Tahun Awal (2017):


Jumlah pegawai Kantor besar =32unit  1200m2/unit  1orang/10m2)
= 3840 jiwa

Kebutuhan air kantor besar = 3840 jiwa  10 L/jiwa/hari


= 0,44 m3/det

Jumlah pegawai kantor menengah = 34unit x750m2/unitx(1orang/10 m2)


=2550 jiwa unit  300m2/unit 
(1orang/10 m2 )
= 1200 jiwa
Kebutuhan air kantor kecil = 1200 jiwa  10 L/jiwa/hari
= 0,13x 10-3 m3/det

TahapI (2018-2028):
Jumlah pegawai Kantor besar = 35unit  1200m2/unit  (1 orang/10 m2)
= 4200 jiwa
Kebutuhan air kantor besar = 4200 jiwa  10 L/jiwa/hari
= 0,48 x 10-3 m3/det

Jumlah pegawai Kantor menengah =38unit  750 m2/unit  (1 orang/10m2)


= 2850 jiwa
Kebutuhan air kantor menengah = 2850 jiwa  10 L/jiwa/hari
= 0,33 x 10-3 m3/det

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Jumlah pegawai Kantor kecil = 45unit  300m2/unit  (1orang/10m2 )


= 1350 jiwa
Kebutuhan air kantor kecil = 1350 jiwa  10 L/jiwa/hari
= 0,15 x 10-3 m3/det

TahapII (2029 - 2038):


Jumlah pegawai Kantor besar =38unitx1200m2/unit  (1orang/10 m2)
= 4560 jiwa

Kebutuhan air kantor besar = 4560 jiwa  10 L/jiwa/hari


= 0,52 x 10-3 m3/det

Jumlah pegawai Kantor menengah =42unitx750m2/unit  (1 orang/10 m2)


= 3150 jiwa
Kebutuhan air kantor menengah = 3150 jiwa  10 L/jiwa/hari
= 0,36 x 10-3 m3/det

Jumlah pegawai Kantor kecil = 50unit  300m2/unit  (1orang/10 m2)


= 1500 jiwa
Kebutuhan air kantor kecil = 1500 jiwa  10 L/jiwa/hari
= 0,17x 10-3 m3/det

Tabel 4.19Rekapitulasi Kebutuhan Air untuk Sarana Perkantoran


Kapa Kebutuhan Air
Jumlah (unit) Standar
Sarana sitas (10-3 m3/det)
No. Kebutuhan Air
Perkantoran Tahun Tahap (m2/u Tahun
Tahap I (L/ Orang/h) Tahap I Tahap II
awal II nit) awal
1. Besar 32 35 38 1200 0,44 0,48 0,52
2. Menengah 34 38 42 750 10 0,29 0,33 0,36
3. Kecil 40 42 50 300 0,13 0,15 0,17
Kebutuhan Total 0,86 0,96 1,05
Sumber : BPS dan Data TBPAM, 2017

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

g. Sarana Lain-lain
 Tahun Awal (2017):
a. Hotel
Kebutuhan air hotel = 12 unit  75 tt/unit  150 L/tt/hr
= 1,6 x 10-3m3/det

b. Stadion Olahraga
Kecamatan Tampan memiliki 19 unit stadion olahraga dengan luas 4 ha
= 40000 m2, diasumsikan tiap luas 100 m2 terdapat 1 orang penonton,
sehingga jumlah populasi untuk stadion olahraga adalah: 19 unit 
40000 m2 x (1 jiwa/100m2) = 7600 jiwa.
Stadion olahraga = 7600 jiwa  5 L/jiwa/hr
= 0.43 x 10-3 m3/det

c. Terminal Bus
Asumsi:
 Jumlah terminal bus 19unit, dengan jumlah bus 100 unit/hr;
 Satu unit bus memiliki 40 tempat duduk;
 Pemakaian air 25 % dari total penumpang
Kapasitas tempat duduk/hari = 40 td/unit bus x 100 unit
bus/hari
= 4000 td/h
Kebutuhan air untuk 19 unit terminal bus= 19 unit x 4000 td/h x 25 %
x5 L/td/h
= 95000 L/h
= 1,09 x10-3 m3/det

 Tahap I (2018 – 2028):


a. Hotel
Kebutuhan air hotel = 22 unit  75 tt/unit  150 L/tt/hr
= 2,86 x 10-3m3/det

b. Stadion Olahraga
Kecamatan Tampan memiliki 21 unit stadion olahraga dengan luas 4 ha
= 40000 m2, diasumsikan tiap luas 100 m2 terdapat 1 orang penonton,
sehingga jumlah populasi untuk stadion olahraga adalah: 21 unit 
40000 m2 x (1 jiwa/100m2) = 8400 jiwa.
Stadion olahraga = 8400 jiwa  5 L/jiwa/hr
= 0,48 x 10-3 m3/det

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

c. Terminal Bus
Asumsi:
 Jumlah terminal bus 23 unit, dengan jumlah bus 100 unit/hr;
 Satu unit bus memiliki 40 tempat duduk;
 Pemakaian air 25 % dari total penumpang
Kapasitas tempat duduk/hari = 40 td/unit bus x 100 unit
bus/hari
= 4000 td/h
Kebutuhan air untuk 23 unit terminal bus= 23 unit x 4000 td/h x 25 %
x 5 L/td/h
= 1,33 x10-3x m3/det

 Tahap II (2029 – 2038):


a. Hotel
Kebutuhan air hotel = 32 unit  75 tt/unit  150 L/tt/hr
= 4,16 x 10-3m3/det

b. Stadion Olahraga
Kecamatan Tampan memiliki 23 unit stadion olahraga dengan luas 4 ha
= 40000 m2, diasumsikan tiap luas 100 m2 terdapat 1 orang penonton,
sehingga jumlah populasi untuk stadion olahraga adalah: 23 unit 
40000 m2 x (1 jiwa/100m2) = 9200 jiwa.
Stadion olahraga = 9200 jiwa/unit  5 L/jiwa/hr
= 0,53 x 10-3 m3/det

c. Terminal Bus
Asumsi:
 Jumlah terminal bus 27 unit, dengan jumlah bus 100 unit/hr;
 Satu unit bus memiliki 40 tempat duduk;
 Pemakaian air 25 % dari total penumpang
Kapasitas tempat duduk/hari = 40 td/unit bus x 100 unit
bus/hari
= 4000 td/h
Kebutuhan air untuk 27 unit terminal bus = 27 unit x 4000 td/h x 25
% x 5 L/td/h
= 1,56 x10-3m3/det

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Tabel 4.20Rekapitulasi Kebutuhan Air untuk Sarana Lain-lain


Kebutuhan Air
Jumlah (unit) Standar
Sarana (10-3 m3/det)
No. Kapasitas Kebutuhan
fasilitas Tahun Tahap Tahun Tahap
Tahap I Air Tahap I
awal II awal II
1. Hotel 11 14 19 75tt/unit 150 l/tt/hr 1,6 2,86 4,16
Stadion
2. 19 22 27 4 Ha 5 l/org/hr 0,43 0,48 0,53
Olahraga
Terminal 100 unit
3. 19 22 27 5 l/td/hr 1,09 1,33 1,56
Bus bus/hari
Kebutuhan Total 3,1 3,62 7,97
Sumber : BPS dan Data TBPAM, 2017

4.4.3 Kehilangan air dan Kebutuhan Rata-Rata


Debit kehilangan merupakan hal yang perlu diperhitungkan dalam
Penyediaan Air Minum Kecamatan Tampan, rumus yang digunakan adalah:
Qkehilangan = % Tingkat Kehilangan x Qtotal
Qkehilangan = Debit kehilangan (L/dtk)
Tingkat kehilangan yang digunakan sebesar 25 % dari debit total kebutuhan air

Tahun awal (2017)


Total kebutuhan domestik = SR
= 0,48m3/dtk

Total kebutuhan nondomestik = Pendidikan+ Peribadatan + Kesehatan +


Industri + Perdagangan + Perkantoran +
Lain-lain

= 9.94x 10-3 m3/dtk + 8,7 x 10-3 m3/dtk +


5,89 x 10-3 m3/dtk + 1,5 x 10-3 m3/dtk + 3,05
x 10-3 m3/dtk + 0,86 x 10-3 m3/dtk + 3,1 x 10-
3
m3/dtk
= 33,04 m3/dtk
Kebutuhan total (Qtotal) = Qdom + Qnondom
= 0,48m3/dtk+ 33,04x 10-3 m3/dtk
= 0,513 m3/dtk
Kehilangan = 25 %

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Qkehilangan = 0,25 x Qtotal


= 0,25 x 0,513 m3/dtk
= 0,128 m3/dtk

Q Hidran Kebakaran = 3860√𝑃(1-(0,01√𝑃))

= 3860√288.147(1-(0,01√288.147))

= 59714.2 L/menit
= 0.04147 m3/dtk
Qrata-rata = Qkehilangan + Qhidran kebakaran + Qtotal
= 0,128 + 0.04147 + 0,513
= 0.683m3/dtk

• Tahap I (2018-2028)
Total kebutuhan domestik = SR
= 0.83m3/dtk

Total kebutuhan non domestik = Pendidikan + Peribadatan + Kesehatan +


Industri + Perdagangan + Perkantoran +
Lain-lain
= 16,02x 10-3 m3/dtk+ 8,75x 10-3 m3/dtk +
7,0x 10-3 m3/dtk+ 1,96x 10-3 m3/dtk+3,55x
10-3 m3/dtk+ 0,96x 10-3 m3/dtk+ 3,62x 10-3
m3/dtk
= 41,86x 10-3 m3/dtk
Kebutuhan total (Qtotal) = Qdom + Qnondom
= 0.83 m3/dtk+ 41,86x 10-3 m3/dtk
= 0,87 m3/dtk
Kehilangan = 25 %
Qkehilangan = 0,25 x Qtotal
= 0,25 x 0,87 m3/dtk
= 0.2175 m3/dtk

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Q Hidran Kebakaran = 3860√𝑃(1-(0,01√𝑃))

= 3860√498.083(1-(0,01√498.083))

= 75926.2 L/menit
= 0.053m3/dtk
Qrata-rata = Qkehilangan + Qhidran kebakaran + Qtotal
= 0.2175 m3/dtk + 0.053 m3/dtk + 0,87 m3/dtk
= 1.141 m3/dtk

• Tahap II (2029-2038)
Total kebutuhan domestik = SR
= 1,01 m3/dtk
Total kebutuhan nondomestik = Sekolah + Peribadatan + Kesehatan +
Industri + Perdagangan + Perkantoran +
Lain-lain

= 22,5x 10-3 m3/dtk + 9,74x 10-3 m3/dtk + 9,2x


10-3 m3/dtk+ 2,55x 10-3 m3/dtk+4,1x 10-3
m3/dtk+ 1,05x 10-3 m3/dtk + 7,97x 10-3
m3/dtk
= 57,11x 10-3 m3/dtk
Kebutuhan total (Qtotal) = Qdom + Qnondom
= 1,01 m3/dtk+ 57,11x 10-3 m3/dtk
= 1,07 m3/dtk
Kehilangan = 25 %
Qkehilangan = 25% x Qtotal
= 0,25 x 1,07 m3/dtk
= 0,2675 m3/dtk

Q Hidran Kebakaran = 3860√𝑃(1-(0,01√𝑃))

= 3860√688934(1-(0,01√688934))

= 87004.4 L/menit
= 0.0604 m3/dtk

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Qrata-rata = Qkehilangan + Qhidran kebakaran +Qtotal


= 0,2675m3/dtk+0.0604 m3/dtk + 1,07 m3/dtk
= 1.398m3/dtk

Berdasarkan perhitungan kebutuhan air domestik, non domestik dan


kehilangan, maka dapat dibuat rekapitulasi kebutuhan air bersih Kecamatan
Tampan sebagai berikut:

Tabel 4.21Rekapitulasi Kebutuhan Air Kecamatan Tampan Selama Tahun Desain


Tahun Desain
No. Parameter
2017 2028 2038
1 Kebutuhan Domestik
Jumlah penduduk (jiwa) 288147 498083 688934

% Pelayanan (%) 80 80 80

Penduduk yang dilayani (jiwa) 230518 398467 486253

Kebutuhan Air
Sambungan Rumah (m3/dtk) 0.48 0.83 1,01

2 Kebutuhan Non Domestik (x 10-3m3/dtk)


Sekolah 9,94 16.02 22.5

Peribadatan 8.7 8.75 9.74

Kesehatan 5.89 7.0 9.2

Industri 1.5 1.96 2.55

Perdagangan 3.05 3.55 4.1

Perkantoran 0.86 0.96 1.05

Sarana lainnya 3.1 3.62 7.97

TOTAL (x 10-3m3/dtk) 33.04 41.86 57.11

3 Kebutuhan Air (m3/dtk) 0,513 0,87 1,07

4 Kehilangan (25%) 0,128 0,2175 0,2675

5 Hidran Kebakaran 0.0415 0.053 0.0604

6 Kebutuhan rata-rata (m3/dtk) 0.683 1.141 1.398


Sumber :Rekapitulasi Hasil Perhitungan TBPAM, 2017

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

4.5 Fluktuasi Pemakaian Air


4.5.1 Perhitungan Kebutuhan Maksimum
Rumus yang digunakan dalam perhitungan kebutuhan air maksimum adalah:

Qmd = Qrata-rata x fmd ......................................................................................... (4.1)

Dimana: fmd = 1,1 – 1,5

Faktor maksimum (fmd) dalam tugas ini diambil sebesar 1,2 (Dirjen Cipta Karya,
DPU, 2000).

Maka kebutuhan air maksimum Kecamatan Tampan adalah:

• Tahun awal (Tahun 2017)


Qrata-rata tahun awal = 0.683 m3/dtk
Qmd = 0.683 m3/dtk x 1,2
= 0.8196 m3/dtk

• Tahap I (Tahun 2018-2028)


Qrata-rata tahap I = 1.141 m3/dtk
Qmd = 1.141 m3/dtk x 1,2
= 1.3692m3/dtk

• Tahap II (Tahun 2029-2038)


Qrata-rata tahap II = 1.398 m3/dtk
Qmd = 1.398 m3/dtk x 1,2
= 1.6776 m3/dtk

4.5.2 Perhitungan Kebutuhan Puncak


Dalam perhitungan kebutuhan puncak, digunakan faktor puncak 1,5.
Penetapan faktor ini juga berdasarkan pada data Kriteria Perencanaan Sistem PAM
menurut Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen PU tahun 2000.

Pemakaian puncak terjadi karena adanya pemakaian air yang secara


bersamaan pada jam-jam tertentu dalam satu hari sehingga pemakaiannya lebih
tinggi dari kebutuhan rata-rata.

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Persamaan yang digunakan dalam perhitungan Qp ini adalah:


Qp = Qrata-rata x fp ................................................................................................ (4.2)
Dimana: fp = faktor puncak 1,5 – 3

Faktor puncak (fp) dalam tugas ini diambil sebesar 1.5 (Dirjen Cipta Karya, DPU,
2000).

Maka kebutuhan puncak pada Kecamatan Tampan adalah:

• Tahun awal (Tahun 2017)


Qp = 0.683 m3/dtkx 1,5
= 1.03m3/dtk

• Tahap I (Tahun 2018-2028)


Qp = 1.141 m3/dtk x 1,5
= 1.712m3/dtk

• Tahap II(Tahun 2029-2038)


Qp = 1.398 m3/dtk x 1,5
= 2.097m3/dtk

Tabel 4.22Rekapitulasi Qmd dan Qp

Q rata-rata f Q md Qp
Tahap Tahun fp
(m3/dtk) md (m3/dtk) (m3/dtk)

Awal 2017 0.683 1,2 0.8196 1,5 1.03

I 2028 1.141 1,2 1.3692 1,5 1.712

II 2038 1.398 1,2 1.68 1,5 2.097

Sumber :Rekapitulasi Hasil Perhitungan TBPAM, 2017

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Tabel 4.23 Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Selama Periode Desain


Tahun Desain
No. Parameter Satuan
2028 2038
1 Kebutuhan Domestik
Jumlah penduduk 498083 688.934 Jiwa
% Pelayanan 80 80 %
Penduduk yang dilayani 398467 486.253 Jiwa
Kebutuhan Air
Sambungan Rumah 0,83 1,01 m3/dt
Total Kebutuhan Domestik 0,83 1,01 m3/dt
Kebutuhan Non Domestik
2 Sarana Pendidikan :
a. TK/Sederajat 1,32 1,79 l/dt
b. SD/Sederajat 5,21 7,12 l/dt
c. SMP/Sederajat 3,29 4,7 l/dt
d. SMA/Sederajat 4,6 6,7 l/dt
e. PT/Sederajat 1,6 2,19 l/dt
Total 16,02 22,5 l/dt
Sarana Peribadatan :
a. Masjid 7,2 7,5 l/dt
b. Mushalla 1,4 1,5 l/dt
c. Gereja 0,15 0,74 l/dt
l/dt
Total 8,75 9,74 l/dt
Sarana Kesehatan :
a. Rumah sakit dan 5,9 7,6 l/dt
praktek dokter
b. Puskesmas 0,2 0,4 l/dt
c. Klinik 0,9 1,2 l/dt
Total 7,0 9,2 l/dt
Industri :
a. Industri sedang 1,2 1,54 l/dt
b. Industri kecil 0,76 1,01 l/dt
l/dt
Total 1,96 2,55 l/dt
Sarana Perdagangan :
a. Pasar 0,25 0,3 l/dt
b. Toko 1,2 1,2 l/dt
c. Restoran 2,1 2,6 l/dt
Total 3,55 4,1 l/dt
Sarana Perkantoran :
a. Kantor besar 0,48 0,52 l/dt
b. Kantor sedang 0,33 0,36 l/dt
c. Kantor kecil 0,15 0,17 l/dt
Total 0,96 1,05 l/dt

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Sarana lainnya :
a. Hotel 2,86 4,16 l/dt
b. Stadion Olahraga 0,48 0,53 l/dt
c. Terminal bus 1,33 1,56 l/dt
Total 3,62 7,97 l/dt
Total Kebutuhan Non
41,86 57,11 l/dt
Domestik
3 Kebutuhan Air Total 0,87 1,07 m3/dt
4 Tingkat Kehilangan Air 25 25 %
5 Debit Kehilangan Air 0,2175 0,2675 l/dt
6 Debit Hidran Kebakaran 0.053 0.0604 l/dt
7 Kebutuhan rata-rata 1.141 1.398 m3/dt
8 fmd 1,2 1,2
9 Qmd 1.3692 1.68 m3/dt
10 fp 1,5 1,5
11 Qp 1.712 2.097 m3/dt
Sumber :Rekapitulasi Hasil Perhitungan TBPAM, 2017

4.6 Pemilihan Sumber Air Baku


Sumber air Kecamatan Tampan dipilih air sungai yang merupakan air
permukaan. Dilihat dari peta administrasi, Kecamatan Tampan memiliki Sungai
Sibam. Air sungai mempunyai debit air yang cukup besar, kuantitas yang stabil baik
di musim hujan maupun di musim kemarau, dan berfluktuasi meski kualitas air
relatif kurang baik dan membutuhkan pengolahan yang kompleks.

Air baku air minum adalah air yang dapat diolah menjadi air yang layak
sebagai air minum dengan pengolahan secara sederhana dengan cara difiltrasi,
disinfeksi, dan dididihkan. (PP RI No. 82 Tahun 2001).

Air untuk tujuan domestik harus nyaman dan bebas dari kotoran yang tidak
diinginkan. Kualitas air bisa ditunjukkan oleh 3 karakteristik (Al-Layla, 1978):

a. Fisika;
b. Kimia;
c. Biologi.
Ada tiga (3) sumber yang dapat dijadikan sumber air baku (Al-layla, 1978):

a. Air permukaan
b. Air tanah
c. Air hujan

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

4.7 Pemilihan Alternatif Pengolahan


Alternatif pengolahan untuk Kecamatan Tampan ini memiliki kekeruhan
yang tinggi akibat dari besarnya kandungan sedimen dalam air baku. Urutan
pengolahan yang terdiri dari dari intake,prasedimentasi, koagulasi, flokulasi,
sedimentasi, saringan pasir cepat, desinfeksi, dan reservoar. Alternatif pengolahan
yang dilakukan berdasarkan karakteristik air baku Kecamatan Tampan adalah:

1. Air Baku
Penentuan unit pengolahan air minum berdasarkan kualitas air baku
dibandingkan baku mutu air minum sehingga dapat ditentukan unit-unit pengolahan
yang harus digunakan untuk mendapatkan kualitas air sesuai dengan tujuan
pengolahan. Karakteristik kualitas air baku dan standar baku mutu air minum
(Peraturan menteri Kesehatan RI Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 dapat dilihat
pada Tabel 4.24

Tabel 4.24Pada perencanaan Kecamatan TampanKarakteristik Kualitas Air Baku


dan Standar Baku Mutu Air Minum

Kandungan
No Parameter Satuan Air Baku Standar Baku Keterangan
(1) (2)
Mutu
1 Kekeruhan NTU 500 5 Melebihi Standar
2 TDS Mg/l 1000 500 Melebihi Standar
3 Bakteri CFU/gr 500 0 Melebihi Standar
4 Warna TCU 200 15 Melebihi Standar
5 Kesadahan Mg/l 700 500 Melebihi Standar
Sumber : (1) Data Tugas Besar TBPAM, 2017
(2) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010

Berdasarkan Tabel 4.20 kualitas air baku semua parameter tidak memenuhi
standar baku mutu. Agar air baku dapat digunakan sebagai air minum perlu
dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Sehingga ditentukan unit unit yang
dibutuhkan untuk pengolahan air baku tersebut. Berikut adalah tabel 4.25 nilai
efisiensi removal tiap pengolahan.

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Tabel 4.22 Efisiensi RemovalTiap Unit Pengolahan


Efisiensi Removal (%)
Unit Pengolahan
Kekeruhan Warna Bakteri TDS Kesadahan
Screen 0-51 - 0-5 1
- -
Prasedimentasi 65-801 801 - - -
1
Flash mix - Slow mix - 97 - 86-937 -
Sedimentation 80-992 - - 50-658 -
Roughing filter 75-922 801 942 975 -
Slow sand filter 903 - 75-851 - -
Rapid sand filter 87-951 - 84-90 1
- -
Ion Exchange (Zeolit) - - - - 98.646
Aerasi 151 - - - -
Desinfeksi (Klorinasi) - - 78-1005 - -
Sumber:1 Ir. Gogh Yudihanto, MSc, 2013
2
Nkwonta, O. 2009. Roughing Filter For Water Pre-Treatment Technology In Developing
Countries. International Journal of Physical Sciences Vol.4
3
Visscher, J.T.Slow Sand Filtration for Community Water Supply, planning design
construction, operation and maintenance
4
Nkwonta, O. 2010. Total Dissolved Solids Removal In Wastewater Using Roughing Filters.
Chemical Science Journal, Volume 2010: CSJ-6
5
Sururi, R. M, Pharmawati, K. dan Parmanita. 2012. Penyisihan Bahan Organik Alami Pada
Air Permukaan dengan Ozonisasi – Filtrasi. Jurnal Purifikasi. 14 (1): 1-8.
6
Ruliasih. 2001. Zeolit untuk Mengurangi Kesadahan Air. Jurnal Teknologi Lingkungan. 2
(1): 1-10.
7
Puspitasari dan Hadi. 2014. Efektivitas Al2(SO4)3 dan FeCl3 dalam Pengolahan Air
Menggunakan Gravel Bed Flocculator Ditinjau dari Parameter Kekeruhan dan Total Coli.
Jurnal Teknik POMITS. 3 (2): 162-166.
8
Metcalf and Eddy. 2003. Wastewater Engineering: Treatment and Reuse. Fourth Edition.
McGraw Hill Companies.

Berdasarkan kondisi eksisting karakterisrik air sungai yang akan dijadikan air
baku, maka Sungai Sibam membutuhkan pengolahan. Berikut adalah unit
pengolahan yang direncanakan untuk pengolahan air sungai Sibam di Kecamatan
Tampan.

Gambar 4.5 Alur Proses Pengolahan Air Baku

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

4.7.1 Alternatif Pengolahan I

Strainer
Kekeruhan (% removal = 0-5%) Sumur
Sungai Intake
Bakteri (% removal = 0-5%) Pengumpul

Koagulasi-Flokulasi Prasedimentasi
Kekeruhan (% removal = 65-80%)
TDS (% removal = 86-93%)
Warna (% removal = 80%)
Warna (% removal = 97%)

Sedimentasi Ion Exchange Filtrasi (RSF)


Kekeruhan (% removal = 80- Kekeruhan (% removal = 87-
99%) Kesadahan (% removal = 95%)
TDS (% removal = 50-65%) 98.64%) Bakteri (% removal = 84-90%)

Desinfeksi
Reservoir
Bakteri (% removal = 78-100%)

Gambar 4.1 Alternatif I IPAM Kecamatan Tampan


Keuntungan:

1. Strainer yang dipasang pada pipa suction berfungsi untuk proses screening
(penyaringan) pengotor atau sampah yang terdapat pada air sungai yang
akan diolah.
2. Sumur pengumpul digunakan untuk menampung air sungai sebelum masuk
ke unit pengolahan. Tujuan dari bak ini yaitu untuk menjaga fluktuasi air
sungai.
3. Proses Prasedimentasi berfungsi sebagai tempat proses pengendapan
partikel diskrit seperti pasir, lempung, dan zat-zat padat lainnya yang bisa
mengendap secara gravitasi. Prasedimentasi bisa juga disebut sebagai plain
sedimentation karena prosesnya bergantung dari gravitasi dan
tidak termasuk koagulasi dan flokulasi.

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

4. Proses koagulasi flokulasi dapat digunakan untuk mengendapkan partikel


flokulen yang tidak dapat mengendap sendiri. Pada koagulasi dilakukan
pemberian koagulan dan pada flokulasi akan terbentuk flok-flok untuk
mempermudah pengendapan. Pada proses ini juga berlangsung penetralan
ion pada partikel.
5. Proses sedimentasi berguna untuk tempat mengendapnya flok-flok dari
proses koagulasi dan flokulasi.
6. Ion Exchange berfungsi untuk mengurangi nilai kesadahan air
7. Filtrasi (Saringan pasir cepat) dapat menyaring partikel-partikel yang
terlarut dalam air dapat sehingga menurunkan kekeruhan air.
8. Pemberian desinfektan pada akhir pengolahan dapat menghilangkan atau
membunuh bakteri patogen dalam air.
Kerugian:

1. Biaya operasional mahal untuk ion exchange

4.7.2 Alternatif Pengolahan II

Strainer
Sumur
Kekeruhan (% removal = 3%)
Sungai Intake Pengumpul
Bakteri (% removal = 3%)

Sedimentasi Koagulasi-Flokulasi

Netralisasi Kekeruhan (% removal = 90%) TDS (% removal = 90%)


TDS (% removal = 60%) Warna (% removal = 97%)

Filtrasi (SPC)
Desinfeksi
Kekeruhan (% removal = 90%) Reservoir
Bakteri (% removal = 85%)
Bakteri (% removal = 88%)

Gambar 4.2 Alternatif I IPAM Kecamatan Tampan

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Keuntungan:

1. Strainer yang dipasang pada pipa suction berfungsi untuk proses screening
(penyaringan) pengotor atau sampah yang terdapat pada air sungai yang akan
diolah.
2. Sumur pengumpul digunakan untuk menampung air sungai sebelum masuk
ke unit pengolahan. Tujuan dari bak ini yaitu untuk menjaga fluktuasi air
sungai.
3. Proses koagulasi flokulasi dapat digunakan untuk mengendapkan partikel
flokulen yang tidak dapat mengendap sendiri. Pada koagulasi dilakukan
pemberian koagulan dan pada flokulasi akan terbentuk flok-flok untuk
mempermudah pengendapan. Pada proses ini juga berlangsung penetralan ion
pada partikel
4. Proses sedimentasi berguna untuk tempat mengendapnya flok-flok dari proses
koagulasi dan flokulasi.
5. Proses netralisasi dapat menetralkan pH di akhir pengolahan sehingga dapat
menghemat pemakaian bahan kimia
6. Filtrasi (saringan pasir cepat) dapat menyaring partikel-partikel yang terlarut
dalam air yang tidak terendapkan pada sedimentasi dapat sehingga
menurunkan kekeruhan air.
7. Pemberian desinfektan pada akhir pengolahan dapat
menghilangkan/membunuh bakteri patogen dalam air.
Kerugian:

1. Tidak dapat mengurangi kesadahan dalam air.

4.7.3. Altenatif yang terpilih


Alternatif terpilih adalah alternatif I karena pada pengolahan alternatif I dapat
mengolah air baku sungai Sibam yang memiliki parameter diatas baku mutu.
Terutama dalam penyisahan parameter kesadahan yang juga terdapat pada air baku
dari sungai Sibam. Berikut adalah tabel nilai efisiensi removal pada alternatiF I.

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Tabel __.__ Efisiensi Removal Alternatif I


Unit Pengolahan
Kandungan Bar Screen Prasedimentasi Koagulasi - Flokulasi Sedimentasi
No Parameter Satuan Air Baku
%
% Removal In Out % Removal In Out % Removal In Out Removal
In Out

1 Kekeruhan NTU 500 0.03 500 485 0.7 485 145.5 0 145.5 145.5 0.9 145.5 14.55
2 TDS Mg/l 1000 0 1000 1000 0 1000 1000 0.9 1000 100 0.6 100 40
3 Bakteri CFU/gr 50 0.03 50 48.5 0 48.5 48.5 0 48.5 48.5 0 48.5 48.5
4 Warna TCU 200 0 200 200 0.8 200 40 0.97 40 1.2 0 1.2 1.2
5 Kesadahan Mg/l 700 0 700 700 0 700 700 0 700 700 0 700 700

Tabel __.__ Efisiensi Removal Alternatif I (Lanjtuan)


Unit Pengolahan
Baku
No Parameter Satuan Ion Exchange Filtrasi Desinfkesi Ket
Mutu
% Removal In Out % Removal In Out % Removal In Out
1 Kekeruhan NTU 0 14.55 14.55 0.9 14.55 1.455 0 0.1455 0.1455 5 Tidak Melebihi
2 TDS Mg/l 0 40 40 0 40 40 0 40 40 500 Tidak Melebihi
3 Bakteri CFU/gr 0 48.5 48.5 0.83 48.5 8.245 1 1.4017 0 0 Tidak Melebihi
4 Warna TCU 0 1.2 1.2 0 1.2 1.2 0 1.2 1.2 15 Tidak Melebihi
5 Kesadahan Mg/l 0.9864 700 9.52 0 9.52 9.52 0 9.52 9.52 500 Tidak Melebihi

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

2. Intake
Intake adalah bangunan berupa bak yang berada di dekat sungai yang berfungsi
sebagai penangkap air, dimana pada sistem transmisi menggunakan pipa GIP untuk
selanjutnya dengan menggunakan pompa atau secara gravitasi dialirkan menuju
BPAM.

3. Prasedimentasi
Bangunan prasedimentasi merupakan bangunan pertama dalam sisteminstalasi
pengolahan air bersih. Bangunan ini berfungsi sebagai tempat prosespengendapan
partikel diskrit seperti pasir, lempung, dan zat-zat padat lainnyayang bisa
mengendap secara gravitasi. Prasedimentasi bisa juga disebut sebagai plain
sedimentation karena prosesnya bergantung dari gravitasi dan tidak termasuk
koagulasi dan flokulasi. Oleh karena itu prasedimentasi merupakanproses
pengendapangrit secara gravitasi sederhana tanpa penambahan bahankimia
koagulan. Tipe ini biasanya diletakkan di reservoir,grit basin, debris dam,atau
perangkap pasir pada awal proses pengolahan.

4. Koagulasi
Koagulasi adalah proses pendestabilisasian koloid dan partikel-partikel
tersuspensi di dalam air baku karena adanya pencampuran yang merata dengan
senyawa kimia tertentu (koagulan) melalui pengadukan cepat. Secara umum
koagulasi merupakan proses kimia dimana ion-ion yang muatannya berlawanan
dengan muatan koloid dimasukkan ke dalam air, sehingga meniadakan kestabilan
koloid. Jadi koagulasi adalah proses pembentukan koloid yang stabil menjadi
koloid menjadi koloid yang tidak stabil dan membentuk flok-flok dari gabungan
koloid berbeda yang muatan.

Kriteria desain unit koagulasi adalah sebagai berikut:

a. Gradien kecepatan (G) = 750-1000/s


b. Waktu detensi (td) = <60 s
c. Headloss = >30 cm
d. GT valve = 104-106

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

5. Flokulasi
Unit flokulasi merupakan unit pengadukan lambat setelah koagulasi, yang
berfungsi untuk mempercepat penggabungan partikel-partikel koloid sehingga
terbentuk partikel-partikel berukuran besar yang dengan mudah dan cepat
mengendap.
Kriteria Desain dari unit flokulasi hidrolis adalah sebagai berikut:
a. Gradien Kecepatan (G) = 10-100/s (Schulz & Okun, 1992)
b. Gt = 10000-100000 (Kawamura, 1991)
c. Waktu detensi (td) = 15-30 menit (Kawamura, 1991)

6. Sedimentasi
Sedimentasi adalah proses pengolahan yang digunakan untuk mengendapkan
flok-flok yang terbentuk dari proses flokulasi. Menurut Kawamura (1991),
sedimentasi adalah suatu operasi yang dirancang untuk menghilangkan sebagian
padatan yang dapat mengendap secara gravitasi. Tujuan digunakannya unit
sedimentasi, yaitu untuk menghilangkan pasir atau kerikil halus, particulate-
matter, biological floc, chemical floc serta untuk pemekatan padatan dalam tangki
pemekat lumpur.

Proses sedimentasi dari suatu partikel yang berada di dalam air


dipengaruhioleh beberapa faktor, yaitu: ukuran partikel, bentuk partikel, berat
jenis/kecepatan partikel, viskositas cairan, konsentrasi partikel dalam suspense,
sifat-sifat partikeldalam suspensi.

Kriteria desain dari unit sedimentasi adalah sebagai berikut:

a. Surface loading (SL) = 3,8-7,5 m/jam (Kawamura, 1991)


b. Kecepatan di tube settler = Maksimal 0,15 m/menit(Kawamura, 1991)
c. Waktu tedensi (td) = 10-15 menit
d. Bilangan Reynold (NRe) = <2000

7. Filtrasi
Proses filtrasi merupakan proses pengolahan dengan cara mengalirkan air
limbah melewati suatu media filter yang disusun dari bahan-bahan butiran dengan
diameter dan tebal tertentu. Proses ini ditujukan untuk menghilangkan bahan-bahan

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

terlarut dan tidak terlarut (biological floc) yang masih tersisa setelah pengolahan
biologis.

8. Desinfeksi
Desinfeksi adalah proses pembubuhan bahan kimia (desinfektan) yang
bertujuan untuk membunuh mikroorganisme patogen. Air banyak mengandung
mikroorganisme, dimana ada sebagian mikroorganisme di dalam air yang dapat
menyebabkan penyakit. Secara biologis air minum harus bebas dari
mikroorganisme penyebab penyakit, karena mikroorganisme ini dapat
menyebabkan kematian pada balita dan terganggunya kesehatan manusia. Proses
pengolahan air telah 99% menghilangkan mikroorganisme, tetapi ada kemungkinan
masuknya beberapa mikroorganisme berbahaya ke dalam air setelah proses
pengolahan dilakukan.

Desinfektan terdiri dari 3 macam, yaitu:


a. Kimia, seperti kaporit, ozon dan gas klorin (Cl2)
b. Fisik dengan cara pendidihan
c. Mikrobiologis, dengan menggunakan media dengan bakteri di
dalamnya
Desinfektan yang bisa digunakan untuk pengolahan air minum
adalahklorin. Menurut Schulzdan Okunklorin terbagi menjadi 3 bentuk, yaitu
gas klorin, kalsium hipoklorit, Sodium Hipochlorit.

9. Reservoar
Reservoar digunakan pada sistem distribusi untuk meratakan aliran, untuk
mengatur tekanan, dan untuk keadaan darurat. Jenis pompa penyediaan air yang
banyak digunakan adalah jenis putar (pompa sentrifugal, pompa diffuser atau
pompa turbin untuk sumur dan pompa submersible untuk sumur dalam), pompa
jenis langkah positif (pompa torak, pompa tangan, pompa khusus meliputi pompa
vortex atau pompa kaskade, pompa gelembung udara atau air lift pump, pompa jet
dan pompa bilah). Efisiensi pompa umumnya antara 60-85%.

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

4.8. Sistem Transmisi


4.8.1. Bangunan Penangkap (Intake)
Bangunan penangkap air yang akan digunakan adalah intake. Intake adalah
bangunan berupa bak yang berada di dekat sungai yang berfungsi sebagai
penangkap air untuk selanjutnya dengan menggunakan pompa atau secara gravitasi
dialirkan menuju BPAM.

Lokasi pembangunan intake harus dipilih secermat mungkin untuk


menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Beberapa pertimbangan dalam
pemilihan lokasi pembangunan intake:

1. Pilihlah lokasi yang berarus relatif tenang untuk menghindari kerusakan


konstruksi intake.
2. Lokasi pembangunan intake memiliki tanah yang stabil.
3. Lokasi intake sebaiknya mudah dicapai.
4. Sebaiknya di bagian hulu sungai.
5. Lokasi intake memiliki air yang cukup baik kualitasnya.

Beberapa pertimbangan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan intake:

1. Faktor keselamatan.
2. Pondasi Intake harus cukup kuat.
3. Intake harus dilengkapi dengan saringan untuk mencegah benda-benda asing
masuk ke dalamnya.
4. Intake harus mampu menampung air yang dibutuhkan.
5. Peletakan posisi Inlet sedemikian rupa sehingga selalu dapat menerima air
dalam kondisi/musim apapun.

Komponen intake:
1. Pipa Inlet
2. Sumur Pengumpul
3. Strainer
4. Pipa Suction
5. Pompa
6. Check Valve
7. Gate Valve
8. Bend
9. Pipa Discharge

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

4.8.1.1. Perhitungan Bangunan Intake


Bangunan penangkap (intake) yang digunakan pada SPAM Kecamatan
Marpoyan Damai adalah intake tower.

Intake Tower merupakan intake yang digunakan untuk air permukaan


dimana kedalaman air berada diatas level tertentu. Sehingga dapat memberikan
jumalah air yang spesifik sesuai dengan ketinggian maksimum dan minimum sesuai
dengan elvesai dari permukaan air sungai. Perbedaan level muka air ini dapat
mengatasi permasalahan muka air pada saat musim kemarau maupun musim hujan.
Berikut adalah kriteria perancangan dari intake tower adalah:

1. Volume Bangunan Penangkap


 Qmd yang digunakan adalah Qmd pada akhir periode desain yaitutahun 2038
= 1.68 m3/dt
 Kecepatan aliran dalam pipa (menurut Permen PU No 18/PRT/M/2007
Tentang penyelenggaraan pengembangan sistem SPAM) = 6.0 m/dt
 Waktu detensi (td) (menurut Kawamura, 1997) = 20 menit = 1200 dt
 Volume = Qmd x td
= 1,68m3/dt x 1200 dt
= 2016 m3

 Dimensi Bak Pengumpul


V =pxlxH
2016 = 2L x L x 5
403.2 = 2L2
L = 14.2 m

Maka dimensi bak :


P = 2L
= 2 x 14.2
= 28.4 m

2. Screen
Sebelum air sungai masuk ke dalam pipa sadap air baku, air yang berasal dari
sungai melewati barscreen terlebih dahulu. Adapun barscreen berfungsi agar
sampah dan kotoran-kotoran lain tidak ikut masuk ke dalam pipa sadap air baku.
Data-data yang digunakan dalam merencanakan barscreen adalah sebagai berikut:

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

 Qmd yang digunakan adalah Qmd pada akhir periode desain yaitutahun 2038
= 1,68m3/dt
 Kecepatan air melalui celah (v) = 1 m/dt
 Kemiringan bar terhadap dasar saluran = 60◦
 Lebar bar (w) = 10 mm = 0.01 m
 Tinggi bar = 1 m
 Kedalaman (h) = 30 mm = 0.03 m
 Jarak antar bar (sb) = 25 mm = 0.025 m
 Bentuk barsegiempat ujung tajam (β) = 2.42
 Kemiringan (slope) = 30◦
Perhitungan:
𝑄
 Luas bukaan screen (A) = 𝑉
1,68/dt
= 1 m/dt

= 1,68 m2
𝐴
 Luas bukaan screen saat bersih (a) =ℎ
1,68 m2
= 1m

= 1,68 m
𝑎
 Jumlah space antar batang = 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔
1,68 m x 1000mm/m
= 25 mm

= 67.2 = 68space
 Jumlah bar = Jumlah space antar batang – 1
= 68 – 1
= 67 bar
 Lebar total barscreen=(Jumlah space antar barx25mm)+(Jumlah
barx10mm)
=(68 x 25 mm) + (67 x 10 mm)
=2370 mm = 2.370 m
𝑄
 Kecepatan di saluran = ℎ𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛𝑥𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛
1,68m3 /dt
= 1 𝑚𝑥 1,5𝑚

= 1.12 m/dt

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

 Headloss yang melalui barscreen saat kondisi bersih


𝑤 4 (𝑣𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔)2
= β x ( 𝑏 )3 x x sin 60◦
2𝑔
0.01 𝑚 4 (1 𝑚/𝑑𝑡)2
= 2.42 x (0.025 𝑚)3 x 2 𝑥 9.81 𝑚/𝑠 x sin 60◦

= 0.032 m

Pembersihan barscreen dilakukan secara mekanis dilakukam jika 50% luas


bukaan screen sudah tertutupi (clogging).
 Luas bukaan screen saat clogging (A50) = 50% x A
= 50% x 1.68m2
= 0,84m2

𝑄
 Kecepatan antar barscreen saat clogging = 𝐴
50

1.68m2
= 0.84 m2
= 2 m/dt
 Headloss yang melalui barscreen saat clogging
𝑤 4 (𝑣𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔)2
= β x ( )3 x x sin 60◦
𝑏 2𝑔
0.01 𝑚 4 (2 𝑚/𝑑𝑡)2
= 2.42 x (0.025 𝑚)3 x 2 𝑥 9.81 𝑚/𝑠 x sin 60◦

= 0.126 m

3. Dimensi Pipa Intake


Kriteria desain Pipa Intake(Al-Layla, 1978):

 Qmd = 1.68m3/dt
 V rencana = (0.6 – 1.5) m/dt= 1 m/dt
𝑄
 A =𝑉
1.68 m3 /dt
= 1 m/dt

= 1,68 m2
4𝐴
 D =√𝜋

4 × 1.68 m2
=√ 3.14

= 1,46 m ≈57.5 inch

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Jenis pipa yang digunakan adalah pipa HDPE, maka diameter hasil hitungan
disamakan dengan diameter yang terdapat pada pasaran adalah 64”
 Check V(kecepatan)
1
A = 4 𝜋 d2
1
= 4 3.14 × (1,6 m)2

= 1,3 m2
𝑄
V =𝐴
1.62m3 /dt
= 1,3m2

= 1,3 m/dt (OK!!)

4. Strainer
Strainer dalam pipa suction berfungsi untuk menyaring benda-benda yang
terkandung dalam air baku.

 Tipe: cylindrical strainer


 Kecepatan melalui lubang strainer = 0.15 m/dt
 D lubang strainer = 6 mm = 0.06 m
1
 Luas permukaan tiap strainer = 4 𝜋𝑑 2
=1/4 𝑥 3.14 𝑥 (0.06𝑚)2
= 2.83 x 10-3 m2

5. Pompa
 Qpompa = Qaliran = 1.68m3/dt
 V koreksi = 1,3 m/dt
 Nilai f = 0.02 (kriteria: 0.016 – 0.02)
 Pipa suction = 4.5 m
 Pipa discharge = 141 m
 Tinggi tekan (Hd) = Tinggi IPAM – Tinggi Intake
= 40 m – 30 m
= 10 m
 A = Q/v
= 1,68/1
= 1,68

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

4𝐴
 D =√𝜋

4 × 1.68 m2
=√ 3.14

= 1,47 m ≈ 57.5 inch


Jenis pipa yang digunakan adalah pipa HDPE, maka diameter hasil hitungan
disamakan dengan diameter yang terdapat pada pasaran adalah 64”
 Check V(kecepatan)
1
A = 𝜋 d2
4
1
= 4 3.14 × (1,6 m)2

= 1,3 m2
𝑄
V =𝐴
1.62m3 /dt
= 1,3m2

= 1,3 m/dt (OK!!)

 Mayor Losses
𝐿 𝑉2
Pipa Suction Hfs = 𝑓 𝐷 2𝑔
4.5 𝑚 (1,3 𝑚/𝑑𝑡)2
= 0.02 𝑥 1.6 𝑥
𝑚 2 × 9.81

= 0,0048m

𝐿 𝑉2
Pipa Discharge Hfd = 𝑓 𝐷 2𝑔
141 𝑚 (1,3 𝑚/𝑑𝑡)2
= 0.02 𝑥
1.6 𝑚 2 × 9.81
= 0,152 m
 Minor Losses
o 1 Strainer
o 2 Gate Valve
o 1 Check Valve
o 1 bend
 Hms =Strainer
𝑉2
=(𝐾 × 2𝑔)

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

(1,3 𝑚/𝑑𝑡)2
= (0.95 × 2 × 9.81 m2 /dt)

= 0.082 m

 Hmd = (2 Gate Valve) + (1 Check Valve) + (1 bend)


𝑉2 𝑉2 𝑉2
= [2 (𝐾 × 2𝑔)]+ (𝐾 × 2𝑔) +(𝐾 × 2𝑔)
(1,3 𝑚/𝑑𝑡)2 (1.3 𝑚/𝑑𝑡)2
=[2 (0.2 × 2 × 9.81 m2 /dt)]+(3.0 × 2 × 9.81 m2 /dt) +
(1.3 𝑚/𝑑𝑡)2
(0.455 × 2 × 9.81 m2 /dt)

= 0.035 m + 0,26 m + 0.039


= 0.334 m

 Tinggi Hisap
Berdasarkan kriteria desain (Al-layla, 1978) maka diketahui :
Tinggi muka air max = 4 m
Tinggi Freeboard = 0.3 m

 Hs = Tinggi Muka Air Maksimum + Tinggi Freeboard


= 4 m + 0.3 m
= 4.3 m
 Ht = Hd + Hfs + Hfd + Hmd + Hms + Hs
= 10 m + 0,0048 m + 0.152 m + 0.344 m + 0.082 m + 4.3 m
= 14.88 m
Maka, dengan efisiensi Pompa 80% didapat Daya Pompa yaitu:
𝛾×𝑔×𝑄×𝐻𝑡
P = 80 %

𝑘𝑔 𝑚3
1000 × 9.81 × 1.68 ×14.88𝑚
𝑚3 𝑑𝑡
P = 80%

P = 306542.88Watt
= 306.5 KWatt
Berdasarkan power pompa yang terdapat di pasaran, maka pipa yang
digunakan adalah pompa dengan power 400 KW
4.8.2. Pemilihan Jalur Transmisi
Berikut ini merupakan deskripsi jalur sistem transmisi pada Kecamatan
Tampan:
 Jalur relatif datar

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

 Pipa yang digunakan pipaHDPE


Kriteria perencanaan:
1. Kecepatan aliran pada pipa HDPE maksimum adalah (v) = 3,0 m/dt.
Apabila kecepatan pengaliran pipa HDPE > 0.3 m/dt maka akan
menyebabkan keausan pada pipa
2. Kecepatan aliran pada pipa HDPE minimum adalah 0.3 m/dt. Apabila
kurang dari 0.3 m/dt maka akan menyebabkan pengendapan
3. Tekanan kerja pada pipa HDPE =8-10 atm (80-100) MKA dengan
CHW = 140.

Tabel 4.24 Alternatif Jalur TransmisiKecamatan Tampan


Keterangan Jalur
Diameter 1.6 m = 64 inch
Panjang pipa:
 Suction 4.5 m
 Discharge 141 m
Gate valve 2 buah
Check valve 1 buah
Bend 1 buah
Sumber : Hasil Perhitungan TBPAM, 2017
Untuk menentukan jalur pipa mana yang akan dipilih dengan pertimbangan
sebagai berikut :

1. Aspek Hidrolis
Jalur pipa transmisi yang terpilih adalah jalur dengan total kehilangan tekan
paling minimum.

2. Aspek Konstruksi
Aspek konstruksi mencakup hal-hal yang berkaitan dengan prosespemasangan
dan pemeliharaan pipa transmisi. Dalam pemilihan jalur transmisi, jalur terpilih
adalah jalur yang paling mudah dalam proses konstruksi dan pemeliharaannya.

3. Aspek Peralatan
Jalur dengan peralatan perpipaan yang lebih sedikit akan menghemat
pengeluaran serta memudahkan dalam perawatan.

4. Aspek Ekonomis
Biaya awal pada pembangunan sistem transmisi mencakup biaya pembelian
pipa, aksesoris pipa, pembebasan lahan, biaya kontruksi dan pembelian pompa
sedangkan biaya rutin terdiri dari biaya operasional dan pemeliharaan. Jalur
tepilih haruslah jalur dengan investasi awal dan biaya rutin paling minimum.
Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)
NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

4.8.3. Perletakan dan Pemasangan Pipa


Pipa transmisi pada Kecamatan Tampan menggunakan diameter yang sama
yaitu 64 inch, dengan kecepatan air 1.3 m/dt (kriteria desain 0.6 – 1.5 m/dt). Pada
awal dan ujungpipa transmisi (discharge) digunakan gate valve. Selain itu setelah
pompajuga digunakan check valve untuk menjaga agar air dalam pipa hisap tidak
balik.

Aksesoris juga digunakan pada perpipaan transmisi ini. Perletakan dari


aksesoris tersebut adalah:

 Gate valveberfungsi untuk menutup dan membuka aliran pada saat


pengetesan, perbaikan, dan pemeliharaan jalur pipa. Gate valvediletakkan di
awal dan ujung sistem perpipaan.
 Check Valveadalah valve yang berfungsi untuk mencegah aliran balik,
peletakannyasetelah pompa.

 Bend adalah digunakan pada pembelokan pipa dengan kemiringan pipa yang
digunakan adalah 11.5o

 Strainer adalah alat yang digunakan untuk menyaring air yang masuk ke
dalam pipa suction, diletakkan pada awal pipa suction.

Koefisien aksesoris/perlengkapan pipa (Ram S. Gupta. Hidrologi and Hydraulic


System, 1989) yang digunakan dalam perencanaan ini:
 Koefisien Gate Valve = 0.2
 Koefisien Check Valve = 3.0
 Strainer = 0.95
 Bend11.5o = 0.455

Perhitungan :
Perhitungan EGL, HGL, Sisa Tekan Alternatif Jalur
Headloss mayor dan headloss minor dihitung dengan rumus berikut (Al-Layla,
1977):
v2
Headloss minor = k × 2g

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

L v2
Headloss mayor =f × D × 2g

∆H total = Headloss minor + Headloss mayor


dimana:
Headloss minor = kehilangan energi akibat aksesoris (m)
K = koefisien aksessoris
v = kecepatan (m/s)
g = percepatan gravitasi; 9.81 (m/s2)
Headloss mayor = kehilangan energi akibat gesekan sepanjang pipa (m)
f = faktor gesekan 0.02
L = panjang pipa (m)
D = diameter pipa (m)

Perhitungan headloss mayor dan headloss minor untuk jalur transmisi:

 Tinggi tekan (Hd) = Tinggi IPAM – Tinggi Intake


= 40 m – 30 m
= 10 m
 Mayor Losses
𝐿 𝑉2
Pipa Suction Hfs = 𝑓 𝐷 2𝑔
4.5 𝑚 (1,3 𝑚/𝑑𝑡)2
= 0.02 𝑥 1.6 𝑥
𝑚 2 × 9.81

= 0,0048m

𝐿 𝑉2
Pipa Discharge Hfd = 𝑓 𝐷 2𝑔
141 𝑚 (1,3 𝑚/𝑑𝑡)2
= 0.02 𝑥
1.6 𝑚 2 × 9.81
= 0,152 m
 Minor Losses
o 1 Strainer
o 2 Gate Valve
o 1 Check Valve
o 1 bend

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

 Hms =Strainer
𝑉2
=(𝐾 × 2𝑔)
(1,3 𝑚/𝑑𝑡)2
= (0.95 × 2 × 9.81 m2 /dt)

= 0.082 m

 Hmd = (2 Gate Valve) + (1 Check Valve) + (1 bend)


𝑉2 𝑉2 𝑉2
= [2 (𝐾 × 2𝑔)]+ (𝐾 × 2𝑔) + (𝐾 × 2𝑔)
(1,3 𝑚/𝑑𝑡)2 (1.3 𝑚/𝑑𝑡)2
=[2 (0.2 × 2 × 9.81 m2 /dt)]+(3.0 × 2 × 9.81 m2 /dt) +
(1.3 𝑚/𝑑𝑡)2
(0.455 × 2 × 9.81 m2 /dt)

= 0.035 m + 0,26 m + 0.039


= 0.334 m

 Tinggi Hisap
Berdasarkan kriteria desain (Al-layla, 1978) maka diketahui :
Tinggi muka air max = 4 m
Tinggi Freeboard = 0.3 m

 Hs = Tinggi Muka Air Maksimum + Tinggi Freeboard


= 4 m + 0.3 m
= 4.3 m
 Ht = Hd + Hfs + Hfd + Hmd + Hms + Hs
= 10 m + 0,0048 m + 0.152 m + 0.344 m + 0.082 m + 4.3 m
= 14.88 m

Asumsi: P = 105 N/m2


Pair = 1000 kg/m3
g = 9.81 m2/dt

p v2
EGL titik A = elevasi + + 2g + Ht - HL minor
ρg

105 02
= 30 m + 1000 x 9.81 + 2 x 9.81 + 14.88 m – 0.0858 m

= 30 m + 10.194 m + 0 m + 14.88m – 0.0858 m


= 54.99m
Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)
NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

𝑣2
HGL titik A = EGL titik A – 2𝑔

02
= 54.99m – 2 x 9.81

= 54.99 m – 0 m
= 54.99 m

Sisa tekan di titik A = HGL titik A – elevasi


= 54.99m – 30 m
= 24.99 m

EGL titik B = EGL titik A –H


= 54.99 m –(Hmd - Hfd)
= 54.99 m – ( 0.344 + 0.87 )
= 53.78 m

𝑣2
HGL titik B = EGL titik B– 2𝑔

1.32
= 53.78 m -2 x 9.81

= 53.78 m– 0.086 m
= 53.69 m

Sisa tekan di titik B = HGL titik B – elevasi


= 53.694 m – 40 m
= 13.694 m

Tabel 4.25PerhitunganEGLdan HGLJalur Transmisi


L Sisa
Eleva V EGL HGL
Titik pipa Qmd D (m) V2/2g Aksesoris K Ht (m) Tekan
si (m) (m/s) (m) (m)
(m) (m)
A 3.5 30 Strainer 0.95 54.99 54.99 24.99
1.62 1.6 1.3 0.086 14.88
B 141 40 Gate Valve 0.2 53.78 53.69 13.694

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Check Valve 3.0


Bend 0.455
Sumber : Hasil Perhitungan TBPAM, 2017

4.9 Sistem Distribusi


Perencanaan jaringan distribusi berperan penting dalam penentuan baik atau
tidaknya sistem PAM yang direncanakan, hal ini dapat dilihat dari berjalan atau
tidaknya sistem ditribusi sesuai dengan fungsinya yaitu menyalurkan air ke
konsumen dengan waktu dan jumlah yang cukup. Sistem distribusi merupakan
bagian dari sistem penyediaan air minum (PAM) yang paling banyak menggunakan
biaya yakni sekitar 2/3 dari total biaya seluruh sistem.

Dalam perencanaan sistem distribusi terdapat beberapa kriteria yang harus


diperhatikan antara lain:

1. Air harus sampai ke konsumen dalam kondisi memenuhi standar kualitas


yakni tidak boleh terkontaminasi
2. Air harus tersedia dalam jumlah yang cukup (24 jam)
3. Meminimalkan kebocoran dalam sistem perpipaan dengan cara memilih pipa
dengan mutu baik dan peralatan yang seefisien mungkin
4. Tekanan cukup supaya pengaliran berjalan normal.

Sistem distribusi terdiri dari:

1. Reservoir distribusi
2. Perpipaan distribusi
3. Peralatan distribusi
4. Pompa (jika diperlukan)

4.9.1. Reservoir
Perencanaan reservoir terdiri dari perhitungan volume reservoir yang
ditentukan berdasarkan kebutuhan air per hari dan volume kebakaran. Asumsi
pemakaian air bersih ditetapkan menurut waktu dan jumlah jam pemakaian serta
suplai air setiap jam.

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

4.9.1.1.Perhitungan Volume Reservoir


Dalam penencanaan, Kecamatan Tampan menggunakan hidran kebakaran
karena jumlah penduduk Kecamatan Tampan besar, sehingga untuk menentukan
volume reservoir adalah :

Volume reservoir = (Qrata-rata x fmax x %A)


dimana :
∑ 𝑆𝑢𝑟𝑝𝑙𝑢𝑠+ ∑ 𝐷𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑡
%A = 2

Perhitungan %A dapat dilihat pada Tabel 4.26dengan asumsi :


1. Air mengalir ke dalam reservoir selama 24 jam
100%
2. Nilai supply didapatkan dari nilai = 4.17%
24
3. Pemakaian air puncak terjadi pada pagi dan sore hari.

Tabel 4.26 Fluktuasi Pemakaian Air

% % %

No Waktu Pemakaian Supply Surplus Defisit Selisih Penyimpanan


1 00.00-01.00 0.5 4.17 3.67 3.67 3.67
2 01.00-02.00 0.5 4.17 3.67 3.67 7.34
3 02.00-03.00 0.5 4.17 3.67 3.67 11.01
4 03.00-04.00 0.5 4.17 3.67 3.67 14.68
5 04.00-05.00 3 4.17 1.17 1.17 15.85
6 05.00-06.00 12 4.17 7.83 -7.83 8.02
7 06.00-07.00 5.5 4.17 1.33 -1.33 6.69
8 07.00-08.00 5 4.17 0.83 -0.83 5.86
9 08.00-09.00 4 4.17 0.17 0.17 6.03
10 09.00-10.00 4 4.17 0.17 0.17 6.20
11 10.00-11.00 6.5 4.17 2.33 -2.33 3.87
12 11.00-12.00 5 4.17 0.83 -0.83 3.04
13 12.00-13.00 4 4.17 0.17 0.17 3.21
14 13.00-14.00 3 4.17 1.17 1.17 4.38
15 14.00-15.00 5 4.17 0.83 -0.83 3.55
16 15.00-16.00 4 4.17 0.17 0.17 3.72
17 16.00.17.00 6 4.17 1.83 -1.83 1.89
18 17.00-18.00 7 4.17 2.83 -2.83 -0.94
19 18.00-19.00 8 4.17 3.83 -3.83 -4.77
20 19.00-20.00 6 4.17 1.83 -1.83 -6.60
21 20.00-21.00 4 4.17 0.17 0.17 -6.43
22 21.00-22.00 3 4.17 1.17 1.17 -5.26

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

% % %

No Waktu Pemakaian Supply Surplus Defisit Selisih Penyimpanan


23 22.00-23.00 2 4.17 2.17 2.17 3.17
24 23.00-24.00 1 4.17 3.17 3.17 0.00
100 100 24.38 24.3
Sumber: PerhitunganTugas Besar TPAMdanPBPAM,2017

Grafik fluktuasi pemakaian air dapat dilihat pada Gambar 4.9. Dari perhitungan
diatas dapat ditentukan :

∑𝑺𝒖𝒓𝒑𝒍𝒖𝒔+∑𝑫𝒆𝒇𝒊𝒔𝒊𝒕
%A = 𝟐
∑𝟐𝟒.𝟑𝟖%+ ∑𝟐𝟒.𝟑%
= 𝟐
= 24.34%

Fluktuasi Pemakaian Air


20

15

10

0
0 5 10 15 20 25 30
-5

-10

Fluktuasi Pemakaian Air

Gambar 4.8 Fluktuasi Grafik Pemakaian Air

 Hidran Kebakaran
Kebutuhan air tambahan yang juga perlu diperhitungkan adalah kebutuhan
terhadap hidran kebakaran. Rumus yang digunakan adalah:

Qkebakaran =3860√𝑃(1-(0,01√𝑃))
Q =Debithidran kebakaranL/menit

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

P =Jumlah pendudukyang total (dalam ribuan)

 Perhitungan debit hidran kebakaran:


Qkebakaran = 3860 √486,3 (1-(0,01√486,3))
= 66350 L/menit
Diasumsikan rata-rata tiapharidibutuhkan1jampemakaian airdarihidran

kebakaranmakadebithidran=66350 L/menit x1jam/hari xhr/86400dtkx

menit/60 dtk x 3600 dtk/jam= 46.08 L/dtk

Maka volume air untuk kebakaran:


Vkebakaran = Qxt
= 46.08 l/detik x 7200 detik
= 331776 liter
= 331.78 m3

Volume reservoir= (Qmd x A%) + Volume kebakaran


= ((1,62 x 86400 dt/hari) x 24,34 %) +
331.78 m3
= 34.400 m³

4.9.1.2. Dimensi Reservoir


Dimensi reservoir ditentukan dari hasil perhitungan volume reservoir yang
diperoleh.Untuk memenuhi kebutuhan volume tersebut, maka direncanakan
reservoir dengan perhitungan sebagai berikut :
1. Bak reservoir direncanakan 4 unit
2. P : L = 3:1
3. Asumsi tinggi reservoir = 4 m (sudah termasuk freeboard)
Sehingga,
Volume 1 unit kompartemen reservoir = Volume total / 4
= 34.400 m3/ 4
= 8600m3

Maka, dimensi 1 unit reservoar adalah :


Volume = pxlxt
m3 = 3l x l x 4 m
3
8600 m = 3l2 x 4 m
𝟖𝟔𝟎𝟎
= l2
𝟏𝟐
l2 = 716,66m2
Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)
NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

l = 26,77m
p = 3l
p = 3 x 26,77m
p = 80,31m

Jadi, dimensi reservoir per unit adalah :


1. Panjang kompartemen reservoar = 80,31m
2. Lebar kompartemen reservoar = 26,77m
3. Tinggi kompartemen reservoar = 4 m(sudah termasukfreeboard 0.5 m)
Berdasarkan dimensi tersebut maka diperoleh reservoir yang mempunyai daya
tampung sebesar 34.400 m³/hari air, yang nantinya diperkirakan akan dapat
memenuhi kebutuhan air Kecamatan Tampan. Reservoir tersebut direncanakan
akan ditempatkan pada ketinggian (elevasi)40 meter dari permukaan laut, sehingga
nantinya akan dapat diterapkan sistem pengaliran menggunakan pompa.

Reservoir ini akan dilengkapi oleh:


1. Pipa inlet dan outlet
a. Posisi dan jumlah outlet ditentukan berdasarkan bentuk dan struktur tangki
reservoir
b. Pipa outletdiletakkan 10 cm di atas dasar lantai bak atau ada permukaan air
yang
minimum
c. Pipa outlet dilengkapi dengan screen dan gate valve
d. Pipa inlet dan outlet dilengkapi dengan gate valve.

2. Ambang bebas dan dasar bak


a. Ambang bebas minimal 10 cm
b. Dasar bak minimum 15 cm dari muka air minimum
c. Kemiringan dasar bak 1/500 - 1/100 kearah pipa penguras.

3. Pipa penguras (drain) dan pipa peluap (over flow)

1. Mempunyai diameter yang sanggup mengeluarkan debit maksimum secara


gravitasi pada pipa inlet;
2. Penguras yang dilengkapi dengan gate valve.

4. Ventilasi dan manhole

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

a. Ventilasi harus mampu memberikan sirkulasi udara yang baiksesuai dengan


volume;
b. Ukuran manhole disesuaikan dengan ukuran tubuh manusia sehingga
memudahkan dalam pengecekan/pemeriksaan aliran
c. Manhole harus kedap air.

4.9.2. Perhitungan Perpipaan Distribusi


Perpipaan distribusi membentuk jaringan pipa yang terdiri dari pipa utama,
pipa cabang dan pipa service. Pipa utama merupakan pipa distribusi pada jaringan
terluar yang menghubungkan blok-blok pelayanan dalam kecamatan dari reservoir
ke seluruh jaringan utama. Pipa cabang adalah pipa yang digunakan untuk
menyadap air langsung dari pipa induk untuk dialirkan ke suatu blok pelayanan.
Pipa cabang ini berhubungan dengan pipa service dimana diameternya ditentukan
berdasarkan banyaknya pipa service yang berhubungan dengan pipa cabang
tersebut. Pipa service merupakan pipa yang melayani langsung ke rumah-rumah.

Kriteria perpipaan distribusi:

a. Pipa utama
• Diameter pipa minimal 150 mm
• Kecepatan maksimal 3 - 5 m/s
• Kecepatan minimal 0,3 m/s
• Head statis tersedia 80 m, biasanya 50 - 60 m
• Tekanan pada titik kritis adalah 22 mka
• Tidak melayani penyambungan langsung.

b. Pipa cabang
• Diameter dihitung dari banyaknya sambungan yang dilayani
• Kecepatan maksimal sama dengan pipa utama
• Tekanan minimum 10 m
• Kelas pipa bisa lebih rendah daripada pipa utama.

c. Pipa pelayanan/Service

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

• Diameter 50 mm
• Kecepatan minimal 0,3 m/s
• Sisa tekanan 6 m

Kriteria pipa distribusi dapat dilihat pada Tabel 4.27.

Tabel 4.27 Kriteria Pipa Distribusi


No. Uraian Notasi Kriteria
1 Debit Perencanaan Q puncak Kebutuhan air jam puncak
Qpeak = Fpeak x Qrata-rata
2 Faktor Jam Puncak F puncak 1.5 – 3
3 Kecepatan Aliran Air dalam
Pipa
a) Kecepatan Minimum V min 0.3 – 0.6 m/s
b) Kecepatan Maksimum V.max 3.0 – 4.5 m/s
Pipa PVC atau ACP V max 3.0 m/s
Pipa HDPE V.max 6.0 m/s
Pipa Baja atau DCIP
4 Tekanan Air dalam Pipa
a) Tekanan minimum h min (0.5 – 1.0) atm, pada titik
jangkauan pelayanan
b) Tekanan maksimum terjauh
- Pipa PVC atau ACP h max 6 – 8 atm
- Pipa baja atau DCIP h max 10 atm
- Pipa PE 100 h max 12.4 MPa
- Pipa PE 80 h max 9.0 MPa
Sumber : PERMEN PU No 18 Tahun 2007

Dalam perhitungan dimensi pipa distribusi dibutuhkan data luas daerah


distribusi yakni dalam bentuk blok-blok pelayanan, ekivalensi penduduk yang akan
dilayani serta total kebutuhan air di daerah distribusi yang kemudian akan dikalikan
dengan faktor puncak untuk menentukan debit pengaliran.

4.9.2.1. Perhitungan Blok Pelayanan dan Jumlah Penduduk Terpilih


Sebelum menentukan blok pelayanan, terlebih dahulu harus ditentukan luas
daerah dan ekivalensi penduduk yang akan dilayani oleh sistem penyediaan air
minum ini. Dalam menentukan ekivalensi penduduk dibutuhkan data jumlah
penduduk dan persen pelayanan pada akhir periode desain yakni tahun 2017, 2028
dan 2038.

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Jumlah penduduk dan persen pelayanan pada masing-masing daerah


pelayanan Kecamatan Tampan pada akhir periode desain (tahun 2017) adalah:

1. Jumlah penduduk total tahun 2017 = 288147jiwa


2. Tingkat pelayanan = 80 %
3. Jumlah penduduk yang terlayani tahun 2017 = 230518jiwa
4. Persentase daerah kepadatan I (Blok I) = 39,44 %
5. Persentase daerah kepadatan II (Blok II) = 17,46 %
6. Persentase daerah kepadatan III (Blok III) = 20,21 %
7. Persentase daerah kepadatan IV (Blok IV) = 22,89 %
8. Jumlah penduduk blok I = 39,44% x230518 jiwa = 90916 jiwa
9. Jumlah penduduk blok II = 17,46% x 230518 jiwa = 40248 jiwa
10. Jumlah penduduk blok III = 20,21% x 230518jiwa = 46587 jiwa
11. Jumlah penduduk blok IV = 22,89% x230518 jiwa = 52765 jiwa

Untuk lebih jelasnya persebaran penduduk daerah pelayanan pada setiap blok dapat
dilihat pada Tabel 4.28.

Tabel 4.28 Jumlah Penduduk Per Blok


Kepadatan Jumlah Penduduk Yang Terlayani
Blok
Penduduk (%) (Jiwa)
I 39,44 90916
II 17,46 40248
III 20,21 46588
IV 22,89 52766
Total 100 230518
Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan TBPAM, 2017
Pembagian blok daerah pelayanan Kecamatan Tampan dapat dilihat pada Gambar
Peta Blok Pelayanan Kecamatan Tampan.

Jumlah penduduk dan persen pelayanan pada masing-masing daerah


pelayanan Kecamatan Tampan pada akhir periode desain (tahun 2028) adalah:

12. Jumlah penduduk total tahun 2028 = 498083 jiwa


13. Tingkat pelayanan = 80 %
14. Jumlah penduduk yang terlayani tahun 2028 = 398467jiwa
15. Persentase daerah kepadatan I (Blok I) = 39,44 %
16. Persentase daerah kepadatan II (Blok II) = 17,46 %
17. Persentase daerah kepadatan III (Blok III) = 20,21 %
18. Persentase daerah kepadatan IV (Blok IV) = 22,89 %

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

19. Jumlah penduduk blok I = 39,44% x398467 jiwa = 157155 jiwa


20. Jumlah penduduk blok II = 17,46% x398467 jiwa = 69572 jiwa
21. Jumlah penduduk blok III = 20,21% x 398467jiwa = 80530 jiwa
22. Jumlah penduduk blok IV = 22,89% x398467 jiwa = 91209 jiwa

Untuk lebih jelasnya persebaran penduduk daerah pelayanan pada setiap blok dapat
dilihat pada Tabel 4.29.

Tabel 4.29 Jumlah Penduduk Per Blok


Kepadatan Jumlah Penduduk Yang Terlayani
Blok
Penduduk (%) (Jiwa)
I 39,44 157155
II 17,46 69572
III 20,21 80531
IV 22,89 91209
Total 100 398467
Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan TBPAM, 2017
Pembagian blok daerah pelayanan Kecamatan Tampan dapat dilihat pada Gambar
Peta Blok Pelayanan Kecamatan Tampan.

Jumlah penduduk dan persen pelayanan pada masing-masing daerah


pelayanan Kecamatan Tampanpada akhir periode desain (tahun 2038) adalah:

23. Jumlah penduduk total tahun 2038 = 688.934 jiwa


24. Tingkat pelayanan = 80 %
25. Jumlah penduduk yang terlayani tahun 2038 = 486.253 jiwa
26. Persentase daerah kepadatan I (Blok I) = 39,44 %
27. Persentase daerah kepadatan II (Blok II) = 17,46 %
28. Persentase daerah kepadatan III (Blok III) = 20,21 %
29. Persentase daerah kepadatan IV (Blok IV) = 22,89 %
30. Jumlah penduduk blok I = 39,44% x 486.253 jiwa = 191779jiwa
31. Jumlah penduduk blok II = 17,46% x 486.253 jiwa = 84900 jiwa
32. Jumlah penduduk blok III = 20,21% x 486.253 jiwa = 98271 jiwa
33. Jumlah penduduk blok IV = 22,89% x 486.253 jiwa = 111303 jiwa

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Untuk lebih jelasnya persebaran penduduk daerah pelayanan pada setiap blok dapat
dilihat pada Tabel 4.30.

Tabel 4.30 Jumlah Penduduk Per Blok


Kepadatan Jumlah Penduduk Yang Terlayani
Blok
Penduduk (%) (Jiwa)
I 39,44 191779
II 17,46 84900
III 20,21 98271
IV 22,89 111303
Total 100 486.253
Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan TBPAM, 2017
Pembagian blok daerah pelayanan Kecamatan Tampan dapat dilihat pada Gambar
Peta Blok Pelayanan Kecamatan Tampan.

4.9.2.2. Perhitungan Kebutuhan Air Domestik Daerah Pelayanan


Kebutuhan air domestik masing-masing blok di daerah pelayanan
ditentukan oleh persen pengguna Sambungan Rumah (SR) di daerah pelayanan
pada akhir periode desain yaitu pada tahun 2017. Persen pengguna SR adalah 80%.

Contoh perhitungan:
Kebutuhan air domestik blok I
Jumlah penduduk pengguna SR = Jumlah penduduk blok I terlayani x % SR
= 90916jiwa x 80%
= 72733 jiwa

Kebutuhan SR = Jumlah penduduk pengguna SR x standar


kebutuhan air
= ( 72733 jiwa x 200 L/o/h) x 1 hari/86400 detik
= 168.36 L/dtk
Untuk lebih jelasnya, kebutuhan air domestik pada masing-masing blok dapat
dilihat pada Tabel 4.31.

Tabel 4.31 Kebutuhan Air Domestik Daerah Pelayanan Tahun 2017

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Jumlah Jumlah Kebutuhan


Kebutuhan
Kepadatan Penduduk Penduduk Total
Air (L/dtk)
Blok Yang (jiwa)
Penduduk (%) Terlayani (10-3
(Jiwa) SR SR m3/dtk)

I 39,44 90916 72733 168.36 168.36


II 17,46 40248 32198 37.26 37.26
III 20,21 46587 37270 86.27 86.27
IV 22,89 52765 42212 97.72 97.72
Total 100 230518 184413 389.61 389.61
Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan TBPAM, 2017
Kebutuhan air domestik masing-masing blok di daerah pelayanan
ditentukan oleh persen pengguna Sambungan Rumah (SR) di daerah pelayanan
pada akhir periode desain yaitu pada tahun 2028. Persen pengguna SR adalah 80
%.

Contoh perhitungan:
Kebutuhan air domestik blok I
Jumlah penduduk pengguna SR = Jumlah penduduk blok I terlayani x % SR
= 157155jiwa x 80%
= 125724 jiwa
Kebutuhan SR = Jumlah penduduk pengguna SR x standar
kebutuhan air
= (125724 jiwa x 200 L/o/h) x 1 hari/86400
detik
= 291.02 L/dtk
Untuk lebih jelasnya, kebutuhan air domestik pada masing-masing blok dapat
dilihat pada Tabel 4.31.

Tabel 4.31 Kebutuhan Air Domestik Daerah Pelayanan Tahun 2028


Jumlah Jumlah Kebutuhan
Kebutuhan
Kepadatan Penduduk Penduduk Total
Air (L/dtk)
Blok Yang (jiwa)
Penduduk (%) Terlayani (10-3
(Jiwa) SR SR m3/dtk)

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

I 39,44 157155 125724 291.02 291.02


II 17,46 69572 55658 128.84 128.84
III 20,21 80531 64425 149,13 149,13
IV 22,89 91209 72967 168.90 168.90
Total 100 398467 318774 737.89 737.89
Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan TBPAM, 2017

Kebutuhan air domestik masing-masing blok di daerah pelayanan


ditentukan oleh persen pengguna Sambungan Rumah (SR) di daerah pelayanan
pada akhir periode desain yaitu pada tahun 2038. Persen pengguna SR adalah 80
%.

Contoh perhitungan:
Kebutuhan air domestik blok I
Jumlah penduduk pengguna SR = Jumlah penduduk blok I terlayani x % SR
= 191779jiwa x 80%
= 153423 jiwa
Kebutuhan SR = Jumlah penduduk pengguna SR x standar
kebutuhan air
= (153423 jiwa x 200 L/o/h) x 1 hari/86400
detik
= 355.15 L/dtk
Untuk lebih jelasnya, kebutuhan air domestik pada masing-masing blok dapat
dilihat pada Tabel 4.31.

Tabel 4.31 Kebutuhan Air Domestik Daerah Pelayanan Tahun 2038


Jumlah Jumlah Kebutuhan
Kebutuhan
Kepadatan Penduduk Penduduk Total
Air (L/dtk)
Blok Yang (jiwa)
Penduduk (%) Terlayani (10-3
(Jiwa) SR SR m3/dtk)

I 39,44 191779 153423 355.15 355.15


II 17,46 84900 67920 157.22 157.22

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

III 20,21 98271 78617 181.98 181.98


IV 22,89 111303 89042 206.12 206.12
Total 100 486.253 389002 900.47 900.47
Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan TBPAM, 2017

4.9.2.3. Perhitungan Kebutuhan Air Non Domestik Daerah Pelayanan

Kebutuhan air non domestik daerah pelayanan tergantung pada jumlah


fasilitas yang terdapat dalam setiap blok pelayanan. Keterangan lebih lanjut
mengenai persebaran fasilitas dan kebutuhan air non domestik daerah pelayanan
dapat dilihat pada Tabel 4.30.

Tabel 4.30Persebaran Fasilitas di Kecamatan Tampan Tahun 2028


Jumlah Fasilitas Per
Total
No. Jenis Fasilitas Kapasitas Blok
(unit)
I II III IV
Pendidikan
110
TK/Sederajat 0 21 62 16 99
jiwa/unit
550
SD/Sederajat 45 16 62 21 144
jiwa/unit
1 750
SMP/Sederajat 45 11 34 7 97
jiwa/unit
750
SMU/Sederajat 42 10 64 10 126
jiwa/unit
950
PT/Sederajat 1 1 0 0 2
jiwa/unit

Peribadatan
500
Masjid 145 44 194 49 432
jiwa/unit
150
Mushalla 155 16 155 35 361
2 jiwa/unit
400
Gereja 16 4 0 0 20
jiwa/unit
400
Pura 0 0 0 0
jiwa/unit
3 Kesehatan

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Rumah Sakit dan


250 tt/unit 11 2 11 0 24
Praktek Dokter
Puskesmas 20 tt/unit 4 2 0 0 6
Klinik 30 tt/unit 65 10 51 10 136
Industri
Industri Besar 2 Ha/unit 0 0 0 0
4
Industri Sedang 1 Ha/unit 4 2 0 3 9
Industri Kecil 500 m 2/unit 4 8 33 7 52
Perdagangan
1000
5 Pasar 11 2 16 3 32
m2/unit
Toko 75 m2/unit 0 0 0 0 0
Perkantoran
1200
Kantor Besar 0 0 0 0 0
6 m2/unit
Kantor Menengah 750 m2/unit
0 0 0 0 0
Kantor Kecil 300 m2/unit
0 0 0 0 0
Lain-Lain
7 Hotel 75tt/unit 0 6 16 0 22
Bioskop 450 td/unit 0 0 0 0 0
Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan TBPAM, 2017

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Kebutuhan air non domestik daerah pelayanan tergantung pada jumlah


fasilitas yang terdapat dalam setiap blok pelayanan. Keterangan lebih lanjut
mengenai persebaran fasilitas dan kebutuhan air non domestik daerah pelayanan
dapat dilihat pada Tabel 4.30.

Tabel 4.30Persebaran Fasilitas di Kecamatan Tampan Tahun 2038


Jumlah Fasilitas Per
Total
No. Jenis Fasilitas Kapasitas Blok
(unit)
I II III IV
Pendidikan
110
TK/Sederajat 0 27 43 21 91
jiwa/unit
550
SD/Sederajat 28 22 39 28 117
jiwa/unit
1 750
SMP/Sederajat 24 16 18 10 68
jiwa/unit
750
SMU/Sederajat 23 14 12 8 57
jiwa/unit
950
PT/Sederajat 2 1 0 0 3
jiwa/unit
Peribadatan
500
Masjid 99 58 99 64 320
jiwa/unit
150
Mushalla 81 23 80 52 236
2 jiwa/unit
400
Gereja 11 5 0 0 16
jiwa/unit
400
Pura 0 0 0 0 0
jiwa/unit
Kesehatan
Rumah Sakit dan
250 tt/unit 5 3 5 0 13
3 Praktek Dokter
Puskesmas 20 tt/unit 2 2 0 0 4
Klinik 30 tt/unit 4 14 30 14 62
Industri
Industri Besar 2 Ha/unit 0 0 0 0 0
4
Industri Sedang 1 Ha/unit 2 2 0 4 8
Industri Kecil 500 m 2/unit 25 2 20 29 76
Perdagangan
1000
5 Pasar 7 2 9 5 23
m2/unit
Toko 75 m2/unit 0 0 0 0 0

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Perkantoran
1200
Kantor Besar 0 0 0 0 0
6 m2/unit
Kantor Menengah 750 m2/unit 0 0 0 0 0
Kantor Kecil 300 m2/unit 0 0 0 0 0
Lain-Lain
7 Hotel 75tt/unit 0 8 8 0 16
Bioskop 450 td/unit 0 0 0 0 0
Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan TBPAM, 2017

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Tabel 4.31Rekapitulasi Kebutuhan Air Non Domestik Pada Fasilitas Masing-Masing Blok Tahun 2028
Standar Kebutuhan Kebutuhan Air (x 10-3 m3/dtk)
No. Jenis Fasilitas Kapasitas
Air I II III IV
1 Pendidikan
TK/ 110 jiwa/unit 10 L/o/h 0 0.26 0.79 0.20
SD 550 jiwa/unit 10 L/o/h 2.86 1.02 3.95 1.34
SMP 750 jiwa/unit 10 L/o/h 3.9 0.95 2.95 0.61
SMU 750 jiwa/unit 10 L/o/h 3.64 0.86 5.55 0.86
PT/Akademi 950 jiwa/unit 10 L/o/h 0.11 0.11 0 0
2 Peribadatan
Mesjid 500 jiwa/unit 15 L/o/h 12 3.82 16 4.25
Mushalla 150 jiwa/unit 15 L/o/h 4.04 0.42 4.04 0.91
Gereja 400 jiwa/unit 15 L/o/h 1.11 0.27 0 0
Pura 400 jiwa/unit 15 L/o/h 0 0 0 0
3 Kesehatan
Rumah Sakit dan
250 tt/unit 150 L/o/h 4.77 0.86 4.77 0
Praktek Dokter
Puskesmas 20 tt/unit 150 L/o/h 0.14 0.069 0 0
Klinik 30 tt/unit 150 L/o/h 3.38 0.52 2.66 0.52
4 Industri
Industri Besar 2 Ha/unit 0 0 0 0
Industri Sedang 1 Ha/unit 0.000092 0.000023 0 0.000035
Industri Kecil 500 m2/unit 0.023 0.046 0.19 0.040
5 Perdagangan
Pasar 1000 m2/unit 10 L/m2/h 1.27 0.23 1.85 0.35
Toko 75 m2/unit 10 L/m2/h 0 0 0 0

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

6 Perkantoran
Kantor Besar 1200 m2/unit 15 L/o/h 0 0 0 0
Kantor Sedang 750 m2/unit 15 L/o/h 0 0 0 0
Kantor Kecil 300 m2/unit 15 L/o/h 0 0 0 0
7 Lain-Lain
Hotel 75 tt/unit 200 L/tt/h 0 1.04 2.78 0
Bioskop 450 td/unit 10 L/td/h 0 0 0 0
Total 37.243092 10.475023 45.53 9.080035

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Tabel 4.31Rekapitulasi Kebutuhan Air Non Domestik Pada Fasilitas Masing-Masing Blok Tahun 2038
Standar Kebutuhan Kebutuhan Air (x 10-3 m3/dtk)
No. Jenis Fasilitas Kapasitas
Air I II III IV
1 Pendidikan
TK/ 110 jiwa/unit 10 L/o/h 0 0.34 0.55 0.26
SD 550 jiwa/unit 10 L/o/h 1.78 14 2.48 1.78
SMP 750 jiwa/unit 10 L/o/h 2.08 13 1.56 0.86
SMU 750 jiwa/unit 10 L/o/h 1.99 12 1.04 0.69
PT/Akademi 950 jiwa/unit 10 L/o/h 0.22 0.1 0 0
2 Peribadatan
Mesjid 500 jiwa/unit 15 L/o/h 5.7 3 5.73 3.7
Mushalla 150 jiwa/unit 15 L/o/h 1.38 0.3 1.39 0.9
Gereja 400 jiwa/unit 15 L/o/h 0.51 0.2 0 0
Pura 400 jiwa/unit 15 L/o/h 0 0 0 0
3 Kesehatan
Rumah Sakit dan
250 tt/unit 150 L/o/h 1.74 1 1.74 0
Praktek Dokter
Puskesmas 20 tt/unit 150 L/o/h 0.55 0.05 0 0
Klinik 30 tt/unit 150 L/o/h 0.16 0.5 1.25 5.8
4 Industri
Industri Besar 2 Ha/unit 0 0 0 0
Industri Sedang 1 Ha/unit 0.000027 0.00008 0 0.000055
Industri Kecil 500 m2/unit 0.0058 0.0007 0.058 0.083
5 Perdagangan
Pasar 1000 m2/unit 10 L/m2/h 0.097 0.027 0.125 0.069
Toko 75 m2/unit 10 L/m2/h 0 0 0 0

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

6 Perkantoran
Kantor Besar 1200 m2/unit 15 L/o/h 0 0 0 0
Kantor Sedang 750 m2/unit 15 L/o/h 0 0 0 0
Kantor Kecil 300 m2/unit 15 L/o/h 0 0 0 0
7 Lain-Lain
Hotel 75 tt/unit 200 L/tt/h 0 1 1.04 0
Bioskop 450 td/unit 10 L/td/h 0 0 0 0
Total 16.21 45.52 16.96 14.142

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Berikut contoh perhitungan pada Tabel 4.31.

Jenis fasilitas/Blok = TK/Sederajat/ Blok C


Jumlah fasilitas = 22 unit
Kapasitas = 110 jiwa/unit
Standar kebutuhan air = 10 L/o/h
Kebutuhan air TK = Jumlah fasilitas x kapasitas x standar kebutuhan air
= (22 unit x 110 jiwa/unit x 10 L/o/hari) / 86400 dtk/hari
x 1 hari
= 0.55x 10-3 m3/dtk

4.8.1.1 Rekapitulasi Kebutuhan Total Air dan Kebutuhan Puncak Daerah


Pelayanan
Total kebutuhan air dan kebutuhan air puncak untuk Kecamatan Tampan
pada akhir periode desain yaitu pada tahun 2028 dan 2038 dapat dilihat pada Tabel
4.32 dan Tabel 4.33

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Tabel 4.32Rekapitulasi Kebutuhan Total Air dan Kebutuhan Air Puncak Kecamatan Tampan Tahun 2028
Kebutuhan Air Hidran
Kebutuhan Kehilangan air
(x 10-3 m3/det) Kebakaran Qrata-rata Qp
Blok Total Air (25%) fp
Domestik Non (1%) (x 10-3 m3/dtk) (x 10-3 m3/dtk)
(x 10-3 m3/dtk) (x 10-3 m3/dtk)
Domestik (x 10 m3/dtk)
-3

I 291.02 37.243092 328.263 82.07 3.29 413.623 1.5 620.43


II 128.84 10.475023 139.315 34.83 1.40 175.545 1.5 263.32
III 149.13 45.53 194.660 48.67 1.95 245.280 1.5 367.92
IV 168.90 9.080035 177.980 44.50 1.78 224.260 1.5 336.39
Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan TBPAM, 2017

Tabel 4.33Rekapitulasi Kebutuhan Total Air dan Kebutuhan Air Puncak Kecamatan Tampan Tahun 2038
Kebutuhan Air Hidran
Kebutuhan Kehilangan air
(x 10-3 m3/det) Kebakaran Qrata-rata Qp
Blok Total Air (25%) fp
Domestik Non (1%) (x 10-3 m3/dtk) (x 10 m3/dtk)
-3
(x 10-3 m3/dtk) (x 10-3 m3/dtk)
Domestik (x 10-3 m3/dtk)
I 355.15 16.21 371.36 92.84 3.71 467.91 1.5 701.87
II 157.22 45.52 202.74 50.69 2.03 255.46 1.5 383.19
III 181.98 16.96 198.94 49.74 1.99 250.67 1.5 376.10
IV 206.12 14.142 220.26 55.07 2.20 277.53 1.5 416.30
Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan TBPAM, 2017

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

4.8.2Perhitungan Perpipaan Distribusi


Dalam perencanaan jalur distrbusi digunakan sistem cabang. Untuk jalur
distibusi Kecamatan Tampan direncanakan air didistribsikan ke seluruh penduduk
yang terlayani dengan menggunakan sistem cabang. Perhitungan perpipaan
distribusi dihitung dengan menggunakan program Epanet 2.0. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Gambar 4.9 , Tabel 4.32 dan Tabel 4.33.
Pada perecanaan ini jalur distribusi ini meggunakan sistem gravitasi
dikarenakan reservoir berada diatas menara yang lebih tinggi dari permukan tanah
daerah pelayanan dan juga untuk memenuhi tekanan yang dibutuhkan agar air
dapat secara merata tedistribusi maka digunakan reservoar menaara tersebut untuk
menambah tinggi tekan air.

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Gambar 4.9 Jalur Distribusi Kecamatan Tampan

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Gambar 4.10 Jalur Distribusi Kecamatan Tampan

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Tabel 4. 32Detail Junction Jalur Distribusi (Program Epanet 2.0)

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Tabel 4.33Detail Pipa Jalur Distribusi (Program Epanet 2.0)

Penjelasan Hasil Simulasi:

Berdasarkan simulasi yang telah dilakukan dengan data-data yang sudah


dihitung dan direncanakan maka didapatkanlah hasil seperti yang terdapat pada
Tabel 4.33 dan 4.34, dimana hasil simulasi rencana telah memenuhi kriteria pipa
distribusi berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.18 tahun 2007.
Disini penulis merencanakan pipa yang digunakan untuk distribusi adalah pipa
HDPE, sehingga nilai roughness untuk pipa tersebut adalah 140 dengan
menggunakan formula Hazen-Williams, alasan penulis menggunakan formula
Hazen-Williams

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018

Untuk penentuan Diameter pipa distribusi, penulis menentukannya


berdasarkan dengan percobaan trial and error dengan asumsi diameter hingga
tekanan dan kecepatan aliran dalam pipa memenuhi kriteria pipa distribusi
berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.18 tahun 2007.

1. Pressure / Tekanan Air Dalam Pipa


Diperaturan disebutkan bahwa tekanan minimum air dalam pipa adalah 0.5-
1.0 atm pada titik jangkauan pelayanan terjauh dan tekanan maksimum untuk pipa
PE atau HDPE dan tekanan maximum sebesar 12.4 MPA (98 m). Tekanan
minimum pada jaringan distribusi air minum Kecamatan Tampan adalah 67.93 m
atau sama dengan 68 atm dan tekanan maximum pada jaringan distribusi air minum
Kecamatan Tampan adalah 74.87 Hasil simulasi yang penulis lakukan secara
keseluruhan sudah memenuhi kriteria.

2. Velocity / Kecepatan Aliran Air Dalam Pipa


Diperaturan disebutkan bahwa kecepatan minimum air dalam pipa adalah 0.3-
0.6 m/s dan kecepatan maksimum air dalam pipa jenis pipa PE atau pipa HDPE
adalah 3.0 m/s. Dari hasil simulasi yang penulis lakukan, secara keseluruhan
kecepatan aliran air dalam pipa sudah memenuhi kriteria dengan kecepatan minimal
yang didapat adalah 0.31 m/s berada pada pipa 34 dan kecepatan paling tinggi
berada pada pipa 2 dengan kecepatan 1.83 m/s. Jadi untuk kriteria kecepatan juga
sudah memenuhi kriteria.

Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)


NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)

Anda mungkin juga menyukai