BAB IV
RENCANA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
4.1. Umum
Sistem penyediaan air minum (SPAM) membutuhkan rancangan yang dapat
mendukung kelancaran dalam menyalurkan air minum hasil Bangunan Pengolahan
Air Minum (BPAM) ke seluruh konsumen. Perancangan harus memperhatikan
beberapa hal yang mendukung dalam penyediaan air minum diantaranya yaitu,
sumber baku air minum, penentuan proyeksi penduduk, serta memperhitungkan
kebutuhan air, fluktuasi pemakaian air dalam rancangan SPAM, disertai dengan
sistem transmisi dan sistem distribusi.
Metode ini didasarkan pada angka kenaikan penduduk rata-rata setiap tahun.
Contoh perhitungan proyeksi penduduk dengan menggunakan metode aritmatika
sebagai berikut:
10(11094797)−(55)(1742493) (1742493)−(18316,19)(55)
𝑏= 10(385)−(55)2
𝑎= 10
𝑏 = 18316,19 𝑎 = 73510,27
𝑦 ′ = 𝑎 + 𝑏𝑋
𝑦 ′ = 73510,27 + 18316,19(10)
𝑦 ′ = 256672
10 (1892994383) − 0
𝑆 = ±√
10(10 − 1)
𝑆 = 145502,85
∑(𝑦𝑖 − 𝑦′)2
𝑟 = ±√1 −
∑(𝑦𝑖 − 𝑦𝑟 )2
1892994383
𝑟 = ±√1 −
29570320302
r = 0,96
Y rata
No Penduduk
Tahun rata Xi^2 Xi . Yi Y' Yi-Y' (Yi-Y')^2 Yi-Yr (Yi-Yr)^2 S R
(Xi) (Yi)
(Yr)
1 2007 97296 174249 1 97296 91826 5470 29915927 -76953 5921810381
2 2008 101661 174249 4 203322 110143 -8482 71938258 -72588 5269061297
3 2009 106160 174249 9 318480 128459 -22299 497237833 -68089 4636152774
4 2010 169655 174249 16 678620 146775 22880 523493568 -4594 21107592
5 2011 179470 174249 25 897350 165091 14379 206749715 5221 27255708
6 2012 179172 174249 36 1075032 183407 -4235 17938562 4923 24232975 14502,85 0,96
7 2013 206267 174249 49 1443869 201724 4543 20642649 32018 1025133113
8 2014 213542 174249 64 1708336 220040 -6498 42221011 39293 1543916273
9 2015 220208 174249 81 1981872 238356 -18148 329348364 45959 2112202106
10 2016 269062 174249 100 2690620 256672 12390 153508496 94813 8989448081
55 1742493 385 11094797 1742493 0 1892994383 0 29570320302
a =75310,27
b = 18316,19
𝑦 ′ = 73510,27 + 18316,19 (𝑋)
Metode Aritmatika
300000
250000
200000 Jumlah
Penduduk
Jiwa
150000
Proyeksi
100000 Penduduk
50000
0
2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018
Tahun
Contoh perhitungan :
𝑛(∑ 𝑌𝑖.𝑙𝑛𝑋𝑖)−(∑ 𝑙𝑛𝑋𝑖)(∑ 𝑌𝑖) (∑ 𝑌𝑖)−𝑏(∑ 𝑙𝑛𝑋𝑖)
𝑏= 𝑛(∑ 𝑙𝑛𝑋𝑖 2 )−(∑ 𝑙𝑛𝑋𝑖)2
𝑎= 𝑛
10(2980975,17)−(15,10)(1742493) (1742493)−(72176,99)(15,10)
𝑏= 10(27,65)−(15,10)2
𝑎= 10
𝑏 = 72176,99 𝑎 = 65230,20
𝑦 ′ = 𝑎 + 𝑏. ln(𝑋)
𝑦 ′ = 231423,86
10 (4377530047,80) − 0
𝑆 = ±√
10(10 − 1)
S = 22053,3
∑(𝑦𝑖 − 𝑦′)2
𝑟 = ±√1 −
∑(𝑦𝑖 − 𝑦𝑟 )2
4377530047
𝑟 = ±√1 −
29570320302
𝑟 = 0,92
No Penduduk Y rata
Tahun rata Ln Xi (Ln Xi)2 Yi . Ln Xi Y' Yi - Y' (Yi-Y')2 Yi-Yr (Yi-Yr)2 S R
Xi Yi
Yr
1 2007 97296 174249 0,00 0,00 0,00 65230,20 32065,80 1028215746,78 -76953 5921810380,89
2 2008 101661 174249 0,69 0,48 70466,04 115259,47 -13598,47 184918486,17 -72588 5269061296,89
3 2009 106160 174249 1,10 1,21 116628,68 144524,72 -38364,72 1471852100,27 -68089 4636152774,49
4 2010 169655 174249 1,39 1,92 235191,77 165288,75 4366,25 19064132,72 -4594 21107592,49
5 2011 179470 174249 1,61 2,59 288845,82 181394,58 -1924,58 3704010,40 5221 27255708,49
6 2012 179172 174249 1,79 3,21 321033,13 194554,00 -15382,00 236605977,62 4923 24232975,29 22054,3 0,92
7 2013 206267 174249 1,95 3,79 401377,05 205680,13 586,87 344411,93 32018 1025133113,29
8 2014 213542 174249 2,08 4,32 444048,11 215318,03 -1776,03 3154274,69 39293 1543916273,29
9 2015 220208 174249 2,20 4,83 483846,43 223819,25 -3611,25 13041146,49 45959 2112202105,69
10 2016 269062 174249 2,30 5,30 619538,15 231423,86 37638,14 1416629760,74 94813 8989448081,29
1742493 15,10 27,65 2980975,17 1742493,00 0,00 4377530047,80 0 29570320302,10
a = 65230,20
b = 72176,99
𝑦 ′ = 65230,20 + 72176,99 𝑙𝑛(𝑋)
Metode Logaritma
300000.00
250000.00
200000.00
Proyeksi
Penduduk
Jiwa
150000.00
Jumlah
100000.00 Penduduk
50000.00
0.00
2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018
Tahun
10(670,07)−(55)(120,14) (120,14)−(0,112994)(55)
𝑏= 10(385)−(55)2
ln(𝑎) = 10
y’ = 1738185
10 (27124654887) − 4308
𝑆 = ±√
10(10 − 1)
S = 17360,44
∑(𝑦𝑖 − 𝑦′)2
𝑟 = ±√1 −
∑(𝑦𝑖 − 𝑦𝑟 )2
2712465920
𝑟 = ±√1 −
19570320302
𝑟 = 0,95
a = 11,3921
b = 0,112994
Metode Eksponensial
300000
250000
200000
Jumlah
Penduduk
Jiwa
150000
Proyeksi
100000 Penduduk
50000
0
2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018
Tahun
(119,
10(183,69)−(15,10)(120,14) (120,14)−(0,461712)(15,10)
𝑏= ln(𝑎) =
10(27,65)−(15,10)2 10
𝑦 ′ = exp(11,3162 + 0,461712(𝑙𝑛10)
𝑦 ′ = 237850
10 (2626306155) − 13698
𝑆 = ±√
10(10 − 1)
𝑆 = 17082,49
∑(𝑦𝑖 − 𝑦′)2
𝑟 = ±√1 −
∑(𝑦𝑖 − 𝑦𝑟 )2
2626306155
𝑟 = ±√1 −
29570320302
𝑟 = 0,95
Y rata
No Penduduk
Tahun rata Ln Xi (Ln Xi)2 Ln Yi Ln Xi . Ln Yi Y' Yi - Y' (Y - Y')2 Yi - Yr (YI - Yr)2 S R
Xi Yi
Yr
1 2007 97296 174249 0,00 0,00 11,49 0,00 82147 15149 229495470 -76953 5921810381
2 2008 101661 174249 0,69 0,48 11,53 7,99 113131 -11470 131554278 -72588 5269061297
3 2009 106160 174249 1,10 1,21 11,57 12,71 136422 -30262 915782583 -68089 4636152774
4 2010 169655 174249 1,39 1,92 12,04 16,69 155801 13854 191936721 -4594 21107592
5 2011 179470 174249 1,61 2,59 12,10 19,47 172709 6761 45713728 5221 27255708
6 2012 179172 174249 1,79 3,21 12,10 21,67 187877 -8705 75775949 4923 24232975 17082,49 0,95
7 2013 206267 174249 1,95 3,79 12,24 23,81 201736 4531 20528895 32018 1025133113
8 2014 213542 174249 2,08 4,32 12,27 25,52 214565 -1023 1046931 39293 1543916273
9 2015 220208 174249 2,20 4,83 12,30 27,03 226557 -6349 40306915 45959 2112202106
10 2016 269062 174249 2,30 5,30 12,50 28,79 237850 31212 974164686 94813 8989448081
55 1742493 15,10 27,65 120,14 183,69 1728795 13698 2626306155 0 29570320302
a = 11,3162
b = 0,461712
𝑦 ′ = exp(11,3162 + 0,461712(𝑙𝑛𝑋𝑖)
Metode Geometri
300000
250000
200000
Jumlah
Jiwa
150000 Penduduk
Proyeksi
100000 Penduduk
50000
0
2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018
Tahun
Dari keempat metoda proyeksi penduduk yang dipakai, dapat dilihat bahwa
metoda Aritmatika memiliki nilai S yang terkecil yaitu 14502,85dan nilai R yang
paling mendekati 1 yaitu 0.96. Maka metoda proyeksi penduduk yang terpilih
adalah metoda Aritmatika. Hasil proyeksi jumlah penduduk terpilih dapat dilihat
pada Tabel 4.6
Tahun 2017 sebagai tahun awal desain penduduknya berjumlah 288147 jiwa;
Tahap I periode 2018 – 2028, jumlah penduduk diakhir periode adalah
498083 jiwa;
Tahap II periode 2028 – 2038, jumlah penduduk diakhir periode adalah
688934jiwa;
Jumlah penduduk Kecamatan Tampan tiap tahun semakin meningkat, hal ini
dapat dilihat dari makin banyaknya penduduk yang harus mendapatkan pelayanan
air minum setiap tahunnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Untuk perhitungan kebutuhan air, maka dibedakan atas kebutuhan domestik dan
kebutuhan non domestik.
Data dari Tabel 4.11 di atas dapat diketahui persentase jenis rumah yang ada di
Kecamatan Tampan, sehingga didapatkan persentase penggunaan Sambungan
Langsung (SR) yang diasumsikan sebagai berikut.
a. Rumah Permanen, semuanya menggunakan SR;
b. Rumah Semi Permanen, semuanya menggunakan SR.
Kebutuhan Air Domestik
= % Pengguna sambungan x Jumlah pengguna sambungan x Standar Kebutuhan Air
a. Sarana Pendidikan
Tahun Awal (2017):
Kebutuhan air untuk TK = 67 unit 110 jiwa/unit 10 L/jiwa/hari
= 0,85x 10-3m3/det
= 3,31 x 10-3m3/det
= 1,82 x 10-3m3/det
= 2,43 x 10-3m3/det
= 1,53 x 10-3m3/det
Tahap I (2018-2028):
Kebutuhan air untuk TK = 104unit 110 jiwa/unit 10 L/jiwa/hari
= 1,32 x 10-3m3/det
= 5,21 x 10-3m3/det
= 3,29 x 10-3m3/det
= 4,6 x 10-3m3/det
= 1,6 x 10-3m3/det
= 1,79 x 10-3m3/det
= 7,12 x 10-3m3/det
= 4,7 x 10-3m3/det
= 6,7 x 10-3m3/det
= 2,19 x 10-3m3/det
b. Sarana Peribadatan
Tahun Awal (2017)
Kebutuhan air mesjid = 162unit 500 jiwa/unit 10 L/jiwa/hari
= 810000 L/hari
= 9,38x 10-3 m3/det
kebutuhan air mushalla = 79unit 150 jiwa/unit 10 L/jiwa/hari
= 118500 L/hari
= 1,37x 10-3 m3/det
c. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan yang terdapat pada Kecamatan Tampan antara lain rumah
sakit, puskesmas, dan klinik.
d. Sarana Perindustrian
Perbandingan jumlah karyawan Pria : Wanita = 2 : 3
Sehingga:
Luas total daerah industri = 4 unit x 20000 m2/unit = 80000 m2
Jumlah karyawan = 80000 m2 x (1 orang/100 m2) = 800orang
Jumlah karyawan pria = 2/5 x 800 orang = 320 orang
Jumlah karyawan wanita = 3/5 x 800 orang = 480 orang
Kebutuhan air untuk:
Karyawan pria = 800 orang x 60 l/o/h = 48000 l/h 0,5 x 10-3 L/dt
Karyawan wanita = 480 orang x 100 l/o/h = 48000 l/h 0,5 x 10 L/dt
-3
Industri Kecil
Asumsi: Untuk 50 m2 terdapat 1 orang karyawan
Luas daerah industri adalah 500 m2/unit
Jumlah daerah industri 52 unit
Sehingga:
Luas total daerah industri = 52unit x 500 m2/unit = 26000 m2
Jumlah pegawai = 26000 m2 x (1 orang/50 m2) = 520 orang
Jumlah karyawan pria = 2/5 x 520 orang = 208 orang
Jumlah karyawan wanita = 3/5 x 520 orang = 312 orang
Kebutuhan air:
Karyawan pria = 208 orang x 60 l/o/h = 12480 l/h 0,14 x 10-3 m3/s
Karyawan wanita =312 orang x 100l/o/h = 31200 l/h 0,36 x10-3 m3/s
Total = (0,14 + 0,36) x 10-3 m3/s = 0,5 x 10-3 m3/s
TahapI (2018-2028):
Industri Sedang
Asumsi: Untuk 100 m2 terdapat 1 orang karyawan
Luas daerah industri adalah 2 ha/unit = 20000 m2/unit
Jumlah daerah industri 6 unit
Sehingga:
Industri Kecil
Asumsi: Untuk 50 m2 terdapat 1 orang karyawan
Luas daerah industri adalah 500 m2/unit
Jumlah daerah industri 79 unit
Sehingga:
Luas total daerah industri = 79 unit x 500 m2/unit = 39500 m2
Jumlah pegawai = 39500 m2 x (1 orang/50 m2) = 790 orang
Jumlah karyawan pria = 2/5 x 790 orang = 316 orang
Jumlah karyawan wanita = 3/5 x 790 orang = 474 orang
Kebutuhan air:
Karyawan pria = 316 orang x60 l/o/h= 18960 l/h 0,21x10-3 m3/s
Karyawan wanita = 474orangx100l/o/h=47400l/h 0,55x10-3 m3/s
Total = ( 0,21 x 10-3 +0,55 x 10-3) m3/s
Industri Kecil
Asumsi: Untuk 50 m2 terdapat 1 orang karyawan
Luas daerah industri adalah 500 m2/unit
Jumlah daerah industri 104 unit
Sehingga:
Luas total daerah industri = 104 unit x 500 m2/unit = 52000 m2
Jumlah pegawai = 52000 m2 x(1orang/50 m2) = 1040 orang
Jumlah karyawan pria = 2/5 x 1040 orang = 416 orang
Jumlah karyawan wanita = 3/5 x 1040orang = 624 orang
Kebutuhan air:
e. Sarana Perdagangan
Tahun Awal (2017):
Kebutuhan air pasar = 11 unit 1000 m2/unit 1,2 L/m2/hari
= 0,15 x 10-3 m3/det
Kebutuhan air toko = 1460 unit 75 m2/unit 10L/m2/hari
= 1.2 x 10-3m3/det
Kebutuhan air restoran = 50 unit 150 m2/unit 20L/m2/hari
= 1,7 x 10-3 m3/det
f. Sarana Perkantoran
Asumsi: Tiap luas 10 m2 terdapat seorang karyawan
TahapI (2018-2028):
Jumlah pegawai Kantor besar = 35unit 1200m2/unit (1 orang/10 m2)
= 4200 jiwa
Kebutuhan air kantor besar = 4200 jiwa 10 L/jiwa/hari
= 0,48 x 10-3 m3/det
g. Sarana Lain-lain
Tahun Awal (2017):
a. Hotel
Kebutuhan air hotel = 12 unit 75 tt/unit 150 L/tt/hr
= 1,6 x 10-3m3/det
b. Stadion Olahraga
Kecamatan Tampan memiliki 19 unit stadion olahraga dengan luas 4 ha
= 40000 m2, diasumsikan tiap luas 100 m2 terdapat 1 orang penonton,
sehingga jumlah populasi untuk stadion olahraga adalah: 19 unit
40000 m2 x (1 jiwa/100m2) = 7600 jiwa.
Stadion olahraga = 7600 jiwa 5 L/jiwa/hr
= 0.43 x 10-3 m3/det
c. Terminal Bus
Asumsi:
Jumlah terminal bus 19unit, dengan jumlah bus 100 unit/hr;
Satu unit bus memiliki 40 tempat duduk;
Pemakaian air 25 % dari total penumpang
Kapasitas tempat duduk/hari = 40 td/unit bus x 100 unit
bus/hari
= 4000 td/h
Kebutuhan air untuk 19 unit terminal bus= 19 unit x 4000 td/h x 25 %
x5 L/td/h
= 95000 L/h
= 1,09 x10-3 m3/det
b. Stadion Olahraga
Kecamatan Tampan memiliki 21 unit stadion olahraga dengan luas 4 ha
= 40000 m2, diasumsikan tiap luas 100 m2 terdapat 1 orang penonton,
sehingga jumlah populasi untuk stadion olahraga adalah: 21 unit
40000 m2 x (1 jiwa/100m2) = 8400 jiwa.
Stadion olahraga = 8400 jiwa 5 L/jiwa/hr
= 0,48 x 10-3 m3/det
c. Terminal Bus
Asumsi:
Jumlah terminal bus 23 unit, dengan jumlah bus 100 unit/hr;
Satu unit bus memiliki 40 tempat duduk;
Pemakaian air 25 % dari total penumpang
Kapasitas tempat duduk/hari = 40 td/unit bus x 100 unit
bus/hari
= 4000 td/h
Kebutuhan air untuk 23 unit terminal bus= 23 unit x 4000 td/h x 25 %
x 5 L/td/h
= 1,33 x10-3x m3/det
b. Stadion Olahraga
Kecamatan Tampan memiliki 23 unit stadion olahraga dengan luas 4 ha
= 40000 m2, diasumsikan tiap luas 100 m2 terdapat 1 orang penonton,
sehingga jumlah populasi untuk stadion olahraga adalah: 23 unit
40000 m2 x (1 jiwa/100m2) = 9200 jiwa.
Stadion olahraga = 9200 jiwa/unit 5 L/jiwa/hr
= 0,53 x 10-3 m3/det
c. Terminal Bus
Asumsi:
Jumlah terminal bus 27 unit, dengan jumlah bus 100 unit/hr;
Satu unit bus memiliki 40 tempat duduk;
Pemakaian air 25 % dari total penumpang
Kapasitas tempat duduk/hari = 40 td/unit bus x 100 unit
bus/hari
= 4000 td/h
Kebutuhan air untuk 27 unit terminal bus = 27 unit x 4000 td/h x 25
% x 5 L/td/h
= 1,56 x10-3m3/det
= 3860√288.147(1-(0,01√288.147))
= 59714.2 L/menit
= 0.04147 m3/dtk
Qrata-rata = Qkehilangan + Qhidran kebakaran + Qtotal
= 0,128 + 0.04147 + 0,513
= 0.683m3/dtk
• Tahap I (2018-2028)
Total kebutuhan domestik = SR
= 0.83m3/dtk
= 3860√498.083(1-(0,01√498.083))
= 75926.2 L/menit
= 0.053m3/dtk
Qrata-rata = Qkehilangan + Qhidran kebakaran + Qtotal
= 0.2175 m3/dtk + 0.053 m3/dtk + 0,87 m3/dtk
= 1.141 m3/dtk
• Tahap II (2029-2038)
Total kebutuhan domestik = SR
= 1,01 m3/dtk
Total kebutuhan nondomestik = Sekolah + Peribadatan + Kesehatan +
Industri + Perdagangan + Perkantoran +
Lain-lain
= 3860√688934(1-(0,01√688934))
= 87004.4 L/menit
= 0.0604 m3/dtk
% Pelayanan (%) 80 80 80
Kebutuhan Air
Sambungan Rumah (m3/dtk) 0.48 0.83 1,01
Faktor maksimum (fmd) dalam tugas ini diambil sebesar 1,2 (Dirjen Cipta Karya,
DPU, 2000).
Faktor puncak (fp) dalam tugas ini diambil sebesar 1.5 (Dirjen Cipta Karya, DPU,
2000).
Q rata-rata f Q md Qp
Tahap Tahun fp
(m3/dtk) md (m3/dtk) (m3/dtk)
Sarana lainnya :
a. Hotel 2,86 4,16 l/dt
b. Stadion Olahraga 0,48 0,53 l/dt
c. Terminal bus 1,33 1,56 l/dt
Total 3,62 7,97 l/dt
Total Kebutuhan Non
41,86 57,11 l/dt
Domestik
3 Kebutuhan Air Total 0,87 1,07 m3/dt
4 Tingkat Kehilangan Air 25 25 %
5 Debit Kehilangan Air 0,2175 0,2675 l/dt
6 Debit Hidran Kebakaran 0.053 0.0604 l/dt
7 Kebutuhan rata-rata 1.141 1.398 m3/dt
8 fmd 1,2 1,2
9 Qmd 1.3692 1.68 m3/dt
10 fp 1,5 1,5
11 Qp 1.712 2.097 m3/dt
Sumber :Rekapitulasi Hasil Perhitungan TBPAM, 2017
Air baku air minum adalah air yang dapat diolah menjadi air yang layak
sebagai air minum dengan pengolahan secara sederhana dengan cara difiltrasi,
disinfeksi, dan dididihkan. (PP RI No. 82 Tahun 2001).
Air untuk tujuan domestik harus nyaman dan bebas dari kotoran yang tidak
diinginkan. Kualitas air bisa ditunjukkan oleh 3 karakteristik (Al-Layla, 1978):
a. Fisika;
b. Kimia;
c. Biologi.
Ada tiga (3) sumber yang dapat dijadikan sumber air baku (Al-layla, 1978):
a. Air permukaan
b. Air tanah
c. Air hujan
1. Air Baku
Penentuan unit pengolahan air minum berdasarkan kualitas air baku
dibandingkan baku mutu air minum sehingga dapat ditentukan unit-unit pengolahan
yang harus digunakan untuk mendapatkan kualitas air sesuai dengan tujuan
pengolahan. Karakteristik kualitas air baku dan standar baku mutu air minum
(Peraturan menteri Kesehatan RI Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 dapat dilihat
pada Tabel 4.24
Kandungan
No Parameter Satuan Air Baku Standar Baku Keterangan
(1) (2)
Mutu
1 Kekeruhan NTU 500 5 Melebihi Standar
2 TDS Mg/l 1000 500 Melebihi Standar
3 Bakteri CFU/gr 500 0 Melebihi Standar
4 Warna TCU 200 15 Melebihi Standar
5 Kesadahan Mg/l 700 500 Melebihi Standar
Sumber : (1) Data Tugas Besar TBPAM, 2017
(2) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010
Berdasarkan Tabel 4.20 kualitas air baku semua parameter tidak memenuhi
standar baku mutu. Agar air baku dapat digunakan sebagai air minum perlu
dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Sehingga ditentukan unit unit yang
dibutuhkan untuk pengolahan air baku tersebut. Berikut adalah tabel 4.25 nilai
efisiensi removal tiap pengolahan.
Berdasarkan kondisi eksisting karakterisrik air sungai yang akan dijadikan air
baku, maka Sungai Sibam membutuhkan pengolahan. Berikut adalah unit
pengolahan yang direncanakan untuk pengolahan air sungai Sibam di Kecamatan
Tampan.
Strainer
Kekeruhan (% removal = 0-5%) Sumur
Sungai Intake
Bakteri (% removal = 0-5%) Pengumpul
Koagulasi-Flokulasi Prasedimentasi
Kekeruhan (% removal = 65-80%)
TDS (% removal = 86-93%)
Warna (% removal = 80%)
Warna (% removal = 97%)
Desinfeksi
Reservoir
Bakteri (% removal = 78-100%)
1. Strainer yang dipasang pada pipa suction berfungsi untuk proses screening
(penyaringan) pengotor atau sampah yang terdapat pada air sungai yang
akan diolah.
2. Sumur pengumpul digunakan untuk menampung air sungai sebelum masuk
ke unit pengolahan. Tujuan dari bak ini yaitu untuk menjaga fluktuasi air
sungai.
3. Proses Prasedimentasi berfungsi sebagai tempat proses pengendapan
partikel diskrit seperti pasir, lempung, dan zat-zat padat lainnya yang bisa
mengendap secara gravitasi. Prasedimentasi bisa juga disebut sebagai plain
sedimentation karena prosesnya bergantung dari gravitasi dan
tidak termasuk koagulasi dan flokulasi.
Strainer
Sumur
Kekeruhan (% removal = 3%)
Sungai Intake Pengumpul
Bakteri (% removal = 3%)
Sedimentasi Koagulasi-Flokulasi
Filtrasi (SPC)
Desinfeksi
Kekeruhan (% removal = 90%) Reservoir
Bakteri (% removal = 85%)
Bakteri (% removal = 88%)
Keuntungan:
1. Strainer yang dipasang pada pipa suction berfungsi untuk proses screening
(penyaringan) pengotor atau sampah yang terdapat pada air sungai yang akan
diolah.
2. Sumur pengumpul digunakan untuk menampung air sungai sebelum masuk
ke unit pengolahan. Tujuan dari bak ini yaitu untuk menjaga fluktuasi air
sungai.
3. Proses koagulasi flokulasi dapat digunakan untuk mengendapkan partikel
flokulen yang tidak dapat mengendap sendiri. Pada koagulasi dilakukan
pemberian koagulan dan pada flokulasi akan terbentuk flok-flok untuk
mempermudah pengendapan. Pada proses ini juga berlangsung penetralan ion
pada partikel
4. Proses sedimentasi berguna untuk tempat mengendapnya flok-flok dari proses
koagulasi dan flokulasi.
5. Proses netralisasi dapat menetralkan pH di akhir pengolahan sehingga dapat
menghemat pemakaian bahan kimia
6. Filtrasi (saringan pasir cepat) dapat menyaring partikel-partikel yang terlarut
dalam air yang tidak terendapkan pada sedimentasi dapat sehingga
menurunkan kekeruhan air.
7. Pemberian desinfektan pada akhir pengolahan dapat
menghilangkan/membunuh bakteri patogen dalam air.
Kerugian:
1 Kekeruhan NTU 500 0.03 500 485 0.7 485 145.5 0 145.5 145.5 0.9 145.5 14.55
2 TDS Mg/l 1000 0 1000 1000 0 1000 1000 0.9 1000 100 0.6 100 40
3 Bakteri CFU/gr 50 0.03 50 48.5 0 48.5 48.5 0 48.5 48.5 0 48.5 48.5
4 Warna TCU 200 0 200 200 0.8 200 40 0.97 40 1.2 0 1.2 1.2
5 Kesadahan Mg/l 700 0 700 700 0 700 700 0 700 700 0 700 700
2. Intake
Intake adalah bangunan berupa bak yang berada di dekat sungai yang berfungsi
sebagai penangkap air, dimana pada sistem transmisi menggunakan pipa GIP untuk
selanjutnya dengan menggunakan pompa atau secara gravitasi dialirkan menuju
BPAM.
3. Prasedimentasi
Bangunan prasedimentasi merupakan bangunan pertama dalam sisteminstalasi
pengolahan air bersih. Bangunan ini berfungsi sebagai tempat prosespengendapan
partikel diskrit seperti pasir, lempung, dan zat-zat padat lainnyayang bisa
mengendap secara gravitasi. Prasedimentasi bisa juga disebut sebagai plain
sedimentation karena prosesnya bergantung dari gravitasi dan tidak termasuk
koagulasi dan flokulasi. Oleh karena itu prasedimentasi merupakanproses
pengendapangrit secara gravitasi sederhana tanpa penambahan bahankimia
koagulan. Tipe ini biasanya diletakkan di reservoir,grit basin, debris dam,atau
perangkap pasir pada awal proses pengolahan.
4. Koagulasi
Koagulasi adalah proses pendestabilisasian koloid dan partikel-partikel
tersuspensi di dalam air baku karena adanya pencampuran yang merata dengan
senyawa kimia tertentu (koagulan) melalui pengadukan cepat. Secara umum
koagulasi merupakan proses kimia dimana ion-ion yang muatannya berlawanan
dengan muatan koloid dimasukkan ke dalam air, sehingga meniadakan kestabilan
koloid. Jadi koagulasi adalah proses pembentukan koloid yang stabil menjadi
koloid menjadi koloid yang tidak stabil dan membentuk flok-flok dari gabungan
koloid berbeda yang muatan.
5. Flokulasi
Unit flokulasi merupakan unit pengadukan lambat setelah koagulasi, yang
berfungsi untuk mempercepat penggabungan partikel-partikel koloid sehingga
terbentuk partikel-partikel berukuran besar yang dengan mudah dan cepat
mengendap.
Kriteria Desain dari unit flokulasi hidrolis adalah sebagai berikut:
a. Gradien Kecepatan (G) = 10-100/s (Schulz & Okun, 1992)
b. Gt = 10000-100000 (Kawamura, 1991)
c. Waktu detensi (td) = 15-30 menit (Kawamura, 1991)
6. Sedimentasi
Sedimentasi adalah proses pengolahan yang digunakan untuk mengendapkan
flok-flok yang terbentuk dari proses flokulasi. Menurut Kawamura (1991),
sedimentasi adalah suatu operasi yang dirancang untuk menghilangkan sebagian
padatan yang dapat mengendap secara gravitasi. Tujuan digunakannya unit
sedimentasi, yaitu untuk menghilangkan pasir atau kerikil halus, particulate-
matter, biological floc, chemical floc serta untuk pemekatan padatan dalam tangki
pemekat lumpur.
7. Filtrasi
Proses filtrasi merupakan proses pengolahan dengan cara mengalirkan air
limbah melewati suatu media filter yang disusun dari bahan-bahan butiran dengan
diameter dan tebal tertentu. Proses ini ditujukan untuk menghilangkan bahan-bahan
terlarut dan tidak terlarut (biological floc) yang masih tersisa setelah pengolahan
biologis.
8. Desinfeksi
Desinfeksi adalah proses pembubuhan bahan kimia (desinfektan) yang
bertujuan untuk membunuh mikroorganisme patogen. Air banyak mengandung
mikroorganisme, dimana ada sebagian mikroorganisme di dalam air yang dapat
menyebabkan penyakit. Secara biologis air minum harus bebas dari
mikroorganisme penyebab penyakit, karena mikroorganisme ini dapat
menyebabkan kematian pada balita dan terganggunya kesehatan manusia. Proses
pengolahan air telah 99% menghilangkan mikroorganisme, tetapi ada kemungkinan
masuknya beberapa mikroorganisme berbahaya ke dalam air setelah proses
pengolahan dilakukan.
9. Reservoar
Reservoar digunakan pada sistem distribusi untuk meratakan aliran, untuk
mengatur tekanan, dan untuk keadaan darurat. Jenis pompa penyediaan air yang
banyak digunakan adalah jenis putar (pompa sentrifugal, pompa diffuser atau
pompa turbin untuk sumur dan pompa submersible untuk sumur dalam), pompa
jenis langkah positif (pompa torak, pompa tangan, pompa khusus meliputi pompa
vortex atau pompa kaskade, pompa gelembung udara atau air lift pump, pompa jet
dan pompa bilah). Efisiensi pompa umumnya antara 60-85%.
1. Faktor keselamatan.
2. Pondasi Intake harus cukup kuat.
3. Intake harus dilengkapi dengan saringan untuk mencegah benda-benda asing
masuk ke dalamnya.
4. Intake harus mampu menampung air yang dibutuhkan.
5. Peletakan posisi Inlet sedemikian rupa sehingga selalu dapat menerima air
dalam kondisi/musim apapun.
Komponen intake:
1. Pipa Inlet
2. Sumur Pengumpul
3. Strainer
4. Pipa Suction
5. Pompa
6. Check Valve
7. Gate Valve
8. Bend
9. Pipa Discharge
2. Screen
Sebelum air sungai masuk ke dalam pipa sadap air baku, air yang berasal dari
sungai melewati barscreen terlebih dahulu. Adapun barscreen berfungsi agar
sampah dan kotoran-kotoran lain tidak ikut masuk ke dalam pipa sadap air baku.
Data-data yang digunakan dalam merencanakan barscreen adalah sebagai berikut:
Qmd yang digunakan adalah Qmd pada akhir periode desain yaitutahun 2038
= 1,68m3/dt
Kecepatan air melalui celah (v) = 1 m/dt
Kemiringan bar terhadap dasar saluran = 60◦
Lebar bar (w) = 10 mm = 0.01 m
Tinggi bar = 1 m
Kedalaman (h) = 30 mm = 0.03 m
Jarak antar bar (sb) = 25 mm = 0.025 m
Bentuk barsegiempat ujung tajam (β) = 2.42
Kemiringan (slope) = 30◦
Perhitungan:
𝑄
Luas bukaan screen (A) = 𝑉
1,68/dt
= 1 m/dt
= 1,68 m2
𝐴
Luas bukaan screen saat bersih (a) =ℎ
1,68 m2
= 1m
= 1,68 m
𝑎
Jumlah space antar batang = 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔
1,68 m x 1000mm/m
= 25 mm
= 67.2 = 68space
Jumlah bar = Jumlah space antar batang – 1
= 68 – 1
= 67 bar
Lebar total barscreen=(Jumlah space antar barx25mm)+(Jumlah
barx10mm)
=(68 x 25 mm) + (67 x 10 mm)
=2370 mm = 2.370 m
𝑄
Kecepatan di saluran = ℎ𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛𝑥𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛
1,68m3 /dt
= 1 𝑚𝑥 1,5𝑚
= 1.12 m/dt
= 0.032 m
𝑄
Kecepatan antar barscreen saat clogging = 𝐴
50
1.68m2
= 0.84 m2
= 2 m/dt
Headloss yang melalui barscreen saat clogging
𝑤 4 (𝑣𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔)2
= β x ( )3 x x sin 60◦
𝑏 2𝑔
0.01 𝑚 4 (2 𝑚/𝑑𝑡)2
= 2.42 x (0.025 𝑚)3 x 2 𝑥 9.81 𝑚/𝑠 x sin 60◦
= 0.126 m
Qmd = 1.68m3/dt
V rencana = (0.6 – 1.5) m/dt= 1 m/dt
𝑄
A =𝑉
1.68 m3 /dt
= 1 m/dt
= 1,68 m2
4𝐴
D =√𝜋
4 × 1.68 m2
=√ 3.14
Jenis pipa yang digunakan adalah pipa HDPE, maka diameter hasil hitungan
disamakan dengan diameter yang terdapat pada pasaran adalah 64”
Check V(kecepatan)
1
A = 4 𝜋 d2
1
= 4 3.14 × (1,6 m)2
= 1,3 m2
𝑄
V =𝐴
1.62m3 /dt
= 1,3m2
4. Strainer
Strainer dalam pipa suction berfungsi untuk menyaring benda-benda yang
terkandung dalam air baku.
5. Pompa
Qpompa = Qaliran = 1.68m3/dt
V koreksi = 1,3 m/dt
Nilai f = 0.02 (kriteria: 0.016 – 0.02)
Pipa suction = 4.5 m
Pipa discharge = 141 m
Tinggi tekan (Hd) = Tinggi IPAM – Tinggi Intake
= 40 m – 30 m
= 10 m
A = Q/v
= 1,68/1
= 1,68
4𝐴
D =√𝜋
4 × 1.68 m2
=√ 3.14
= 1,3 m2
𝑄
V =𝐴
1.62m3 /dt
= 1,3m2
Mayor Losses
𝐿 𝑉2
Pipa Suction Hfs = 𝑓 𝐷 2𝑔
4.5 𝑚 (1,3 𝑚/𝑑𝑡)2
= 0.02 𝑥 1.6 𝑥
𝑚 2 × 9.81
= 0,0048m
𝐿 𝑉2
Pipa Discharge Hfd = 𝑓 𝐷 2𝑔
141 𝑚 (1,3 𝑚/𝑑𝑡)2
= 0.02 𝑥
1.6 𝑚 2 × 9.81
= 0,152 m
Minor Losses
o 1 Strainer
o 2 Gate Valve
o 1 Check Valve
o 1 bend
Hms =Strainer
𝑉2
=(𝐾 × 2𝑔)
(1,3 𝑚/𝑑𝑡)2
= (0.95 × 2 × 9.81 m2 /dt)
= 0.082 m
Tinggi Hisap
Berdasarkan kriteria desain (Al-layla, 1978) maka diketahui :
Tinggi muka air max = 4 m
Tinggi Freeboard = 0.3 m
𝑘𝑔 𝑚3
1000 × 9.81 × 1.68 ×14.88𝑚
𝑚3 𝑑𝑡
P = 80%
P = 306542.88Watt
= 306.5 KWatt
Berdasarkan power pompa yang terdapat di pasaran, maka pipa yang
digunakan adalah pompa dengan power 400 KW
4.8.2. Pemilihan Jalur Transmisi
Berikut ini merupakan deskripsi jalur sistem transmisi pada Kecamatan
Tampan:
Jalur relatif datar
1. Aspek Hidrolis
Jalur pipa transmisi yang terpilih adalah jalur dengan total kehilangan tekan
paling minimum.
2. Aspek Konstruksi
Aspek konstruksi mencakup hal-hal yang berkaitan dengan prosespemasangan
dan pemeliharaan pipa transmisi. Dalam pemilihan jalur transmisi, jalur terpilih
adalah jalur yang paling mudah dalam proses konstruksi dan pemeliharaannya.
3. Aspek Peralatan
Jalur dengan peralatan perpipaan yang lebih sedikit akan menghemat
pengeluaran serta memudahkan dalam perawatan.
4. Aspek Ekonomis
Biaya awal pada pembangunan sistem transmisi mencakup biaya pembelian
pipa, aksesoris pipa, pembebasan lahan, biaya kontruksi dan pembelian pompa
sedangkan biaya rutin terdiri dari biaya operasional dan pemeliharaan. Jalur
tepilih haruslah jalur dengan investasi awal dan biaya rutin paling minimum.
Ana AuliaTriliani (1407110503), IkhwanulIkhsan (1407111437)
NandiaRianAmbarwati(1407112237),Aisyah Sri Lestari(1407112291)
TUGAS BESAR PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
DAN SISTEM PENYALURAN AIR MINUM KECAMATAN TAMPAN
2017/2018
Bend adalah digunakan pada pembelokan pipa dengan kemiringan pipa yang
digunakan adalah 11.5o
Strainer adalah alat yang digunakan untuk menyaring air yang masuk ke
dalam pipa suction, diletakkan pada awal pipa suction.
Perhitungan :
Perhitungan EGL, HGL, Sisa Tekan Alternatif Jalur
Headloss mayor dan headloss minor dihitung dengan rumus berikut (Al-Layla,
1977):
v2
Headloss minor = k × 2g
L v2
Headloss mayor =f × D × 2g
= 0,0048m
𝐿 𝑉2
Pipa Discharge Hfd = 𝑓 𝐷 2𝑔
141 𝑚 (1,3 𝑚/𝑑𝑡)2
= 0.02 𝑥
1.6 𝑚 2 × 9.81
= 0,152 m
Minor Losses
o 1 Strainer
o 2 Gate Valve
o 1 Check Valve
o 1 bend
Hms =Strainer
𝑉2
=(𝐾 × 2𝑔)
(1,3 𝑚/𝑑𝑡)2
= (0.95 × 2 × 9.81 m2 /dt)
= 0.082 m
Tinggi Hisap
Berdasarkan kriteria desain (Al-layla, 1978) maka diketahui :
Tinggi muka air max = 4 m
Tinggi Freeboard = 0.3 m
p v2
EGL titik A = elevasi + + 2g + Ht - HL minor
ρg
105 02
= 30 m + 1000 x 9.81 + 2 x 9.81 + 14.88 m – 0.0858 m
𝑣2
HGL titik A = EGL titik A – 2𝑔
02
= 54.99m – 2 x 9.81
= 54.99 m – 0 m
= 54.99 m
𝑣2
HGL titik B = EGL titik B– 2𝑔
1.32
= 53.78 m -2 x 9.81
= 53.78 m– 0.086 m
= 53.69 m
1. Reservoir distribusi
2. Perpipaan distribusi
3. Peralatan distribusi
4. Pompa (jika diperlukan)
4.9.1. Reservoir
Perencanaan reservoir terdiri dari perhitungan volume reservoir yang
ditentukan berdasarkan kebutuhan air per hari dan volume kebakaran. Asumsi
pemakaian air bersih ditetapkan menurut waktu dan jumlah jam pemakaian serta
suplai air setiap jam.
% % %
% % %
Grafik fluktuasi pemakaian air dapat dilihat pada Gambar 4.9. Dari perhitungan
diatas dapat ditentukan :
∑𝑺𝒖𝒓𝒑𝒍𝒖𝒔+∑𝑫𝒆𝒇𝒊𝒔𝒊𝒕
%A = 𝟐
∑𝟐𝟒.𝟑𝟖%+ ∑𝟐𝟒.𝟑%
= 𝟐
= 24.34%
15
10
0
0 5 10 15 20 25 30
-5
-10
Hidran Kebakaran
Kebutuhan air tambahan yang juga perlu diperhitungkan adalah kebutuhan
terhadap hidran kebakaran. Rumus yang digunakan adalah:
Qkebakaran =3860√𝑃(1-(0,01√𝑃))
Q =Debithidran kebakaranL/menit
l = 26,77m
p = 3l
p = 3 x 26,77m
p = 80,31m
a. Pipa utama
• Diameter pipa minimal 150 mm
• Kecepatan maksimal 3 - 5 m/s
• Kecepatan minimal 0,3 m/s
• Head statis tersedia 80 m, biasanya 50 - 60 m
• Tekanan pada titik kritis adalah 22 mka
• Tidak melayani penyambungan langsung.
b. Pipa cabang
• Diameter dihitung dari banyaknya sambungan yang dilayani
• Kecepatan maksimal sama dengan pipa utama
• Tekanan minimum 10 m
• Kelas pipa bisa lebih rendah daripada pipa utama.
c. Pipa pelayanan/Service
• Diameter 50 mm
• Kecepatan minimal 0,3 m/s
• Sisa tekanan 6 m
Untuk lebih jelasnya persebaran penduduk daerah pelayanan pada setiap blok dapat
dilihat pada Tabel 4.28.
Untuk lebih jelasnya persebaran penduduk daerah pelayanan pada setiap blok dapat
dilihat pada Tabel 4.29.
Untuk lebih jelasnya persebaran penduduk daerah pelayanan pada setiap blok dapat
dilihat pada Tabel 4.30.
Contoh perhitungan:
Kebutuhan air domestik blok I
Jumlah penduduk pengguna SR = Jumlah penduduk blok I terlayani x % SR
= 90916jiwa x 80%
= 72733 jiwa
Contoh perhitungan:
Kebutuhan air domestik blok I
Jumlah penduduk pengguna SR = Jumlah penduduk blok I terlayani x % SR
= 157155jiwa x 80%
= 125724 jiwa
Kebutuhan SR = Jumlah penduduk pengguna SR x standar
kebutuhan air
= (125724 jiwa x 200 L/o/h) x 1 hari/86400
detik
= 291.02 L/dtk
Untuk lebih jelasnya, kebutuhan air domestik pada masing-masing blok dapat
dilihat pada Tabel 4.31.
Contoh perhitungan:
Kebutuhan air domestik blok I
Jumlah penduduk pengguna SR = Jumlah penduduk blok I terlayani x % SR
= 191779jiwa x 80%
= 153423 jiwa
Kebutuhan SR = Jumlah penduduk pengguna SR x standar
kebutuhan air
= (153423 jiwa x 200 L/o/h) x 1 hari/86400
detik
= 355.15 L/dtk
Untuk lebih jelasnya, kebutuhan air domestik pada masing-masing blok dapat
dilihat pada Tabel 4.31.
Peribadatan
500
Masjid 145 44 194 49 432
jiwa/unit
150
Mushalla 155 16 155 35 361
2 jiwa/unit
400
Gereja 16 4 0 0 20
jiwa/unit
400
Pura 0 0 0 0
jiwa/unit
3 Kesehatan
Perkantoran
1200
Kantor Besar 0 0 0 0 0
6 m2/unit
Kantor Menengah 750 m2/unit 0 0 0 0 0
Kantor Kecil 300 m2/unit 0 0 0 0 0
Lain-Lain
7 Hotel 75tt/unit 0 8 8 0 16
Bioskop 450 td/unit 0 0 0 0 0
Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan TBPAM, 2017
Tabel 4.31Rekapitulasi Kebutuhan Air Non Domestik Pada Fasilitas Masing-Masing Blok Tahun 2028
Standar Kebutuhan Kebutuhan Air (x 10-3 m3/dtk)
No. Jenis Fasilitas Kapasitas
Air I II III IV
1 Pendidikan
TK/ 110 jiwa/unit 10 L/o/h 0 0.26 0.79 0.20
SD 550 jiwa/unit 10 L/o/h 2.86 1.02 3.95 1.34
SMP 750 jiwa/unit 10 L/o/h 3.9 0.95 2.95 0.61
SMU 750 jiwa/unit 10 L/o/h 3.64 0.86 5.55 0.86
PT/Akademi 950 jiwa/unit 10 L/o/h 0.11 0.11 0 0
2 Peribadatan
Mesjid 500 jiwa/unit 15 L/o/h 12 3.82 16 4.25
Mushalla 150 jiwa/unit 15 L/o/h 4.04 0.42 4.04 0.91
Gereja 400 jiwa/unit 15 L/o/h 1.11 0.27 0 0
Pura 400 jiwa/unit 15 L/o/h 0 0 0 0
3 Kesehatan
Rumah Sakit dan
250 tt/unit 150 L/o/h 4.77 0.86 4.77 0
Praktek Dokter
Puskesmas 20 tt/unit 150 L/o/h 0.14 0.069 0 0
Klinik 30 tt/unit 150 L/o/h 3.38 0.52 2.66 0.52
4 Industri
Industri Besar 2 Ha/unit 0 0 0 0
Industri Sedang 1 Ha/unit 0.000092 0.000023 0 0.000035
Industri Kecil 500 m2/unit 0.023 0.046 0.19 0.040
5 Perdagangan
Pasar 1000 m2/unit 10 L/m2/h 1.27 0.23 1.85 0.35
Toko 75 m2/unit 10 L/m2/h 0 0 0 0
6 Perkantoran
Kantor Besar 1200 m2/unit 15 L/o/h 0 0 0 0
Kantor Sedang 750 m2/unit 15 L/o/h 0 0 0 0
Kantor Kecil 300 m2/unit 15 L/o/h 0 0 0 0
7 Lain-Lain
Hotel 75 tt/unit 200 L/tt/h 0 1.04 2.78 0
Bioskop 450 td/unit 10 L/td/h 0 0 0 0
Total 37.243092 10.475023 45.53 9.080035
Tabel 4.31Rekapitulasi Kebutuhan Air Non Domestik Pada Fasilitas Masing-Masing Blok Tahun 2038
Standar Kebutuhan Kebutuhan Air (x 10-3 m3/dtk)
No. Jenis Fasilitas Kapasitas
Air I II III IV
1 Pendidikan
TK/ 110 jiwa/unit 10 L/o/h 0 0.34 0.55 0.26
SD 550 jiwa/unit 10 L/o/h 1.78 14 2.48 1.78
SMP 750 jiwa/unit 10 L/o/h 2.08 13 1.56 0.86
SMU 750 jiwa/unit 10 L/o/h 1.99 12 1.04 0.69
PT/Akademi 950 jiwa/unit 10 L/o/h 0.22 0.1 0 0
2 Peribadatan
Mesjid 500 jiwa/unit 15 L/o/h 5.7 3 5.73 3.7
Mushalla 150 jiwa/unit 15 L/o/h 1.38 0.3 1.39 0.9
Gereja 400 jiwa/unit 15 L/o/h 0.51 0.2 0 0
Pura 400 jiwa/unit 15 L/o/h 0 0 0 0
3 Kesehatan
Rumah Sakit dan
250 tt/unit 150 L/o/h 1.74 1 1.74 0
Praktek Dokter
Puskesmas 20 tt/unit 150 L/o/h 0.55 0.05 0 0
Klinik 30 tt/unit 150 L/o/h 0.16 0.5 1.25 5.8
4 Industri
Industri Besar 2 Ha/unit 0 0 0 0
Industri Sedang 1 Ha/unit 0.000027 0.00008 0 0.000055
Industri Kecil 500 m2/unit 0.0058 0.0007 0.058 0.083
5 Perdagangan
Pasar 1000 m2/unit 10 L/m2/h 0.097 0.027 0.125 0.069
Toko 75 m2/unit 10 L/m2/h 0 0 0 0
6 Perkantoran
Kantor Besar 1200 m2/unit 15 L/o/h 0 0 0 0
Kantor Sedang 750 m2/unit 15 L/o/h 0 0 0 0
Kantor Kecil 300 m2/unit 15 L/o/h 0 0 0 0
7 Lain-Lain
Hotel 75 tt/unit 200 L/tt/h 0 1 1.04 0
Bioskop 450 td/unit 10 L/td/h 0 0 0 0
Total 16.21 45.52 16.96 14.142
Tabel 4.32Rekapitulasi Kebutuhan Total Air dan Kebutuhan Air Puncak Kecamatan Tampan Tahun 2028
Kebutuhan Air Hidran
Kebutuhan Kehilangan air
(x 10-3 m3/det) Kebakaran Qrata-rata Qp
Blok Total Air (25%) fp
Domestik Non (1%) (x 10-3 m3/dtk) (x 10-3 m3/dtk)
(x 10-3 m3/dtk) (x 10-3 m3/dtk)
Domestik (x 10 m3/dtk)
-3
Tabel 4.33Rekapitulasi Kebutuhan Total Air dan Kebutuhan Air Puncak Kecamatan Tampan Tahun 2038
Kebutuhan Air Hidran
Kebutuhan Kehilangan air
(x 10-3 m3/det) Kebakaran Qrata-rata Qp
Blok Total Air (25%) fp
Domestik Non (1%) (x 10-3 m3/dtk) (x 10 m3/dtk)
-3
(x 10-3 m3/dtk) (x 10-3 m3/dtk)
Domestik (x 10-3 m3/dtk)
I 355.15 16.21 371.36 92.84 3.71 467.91 1.5 701.87
II 157.22 45.52 202.74 50.69 2.03 255.46 1.5 383.19
III 181.98 16.96 198.94 49.74 1.99 250.67 1.5 376.10
IV 206.12 14.142 220.26 55.07 2.20 277.53 1.5 416.30
Sumber: Rekapitulasi Hasil Perhitungan TBPAM, 2017