KELOMPOK 5
Disusun Oleh :
1. MUHAMMAD KEVIN ARDITYA D1051191003
2. KHAIRUL BARIYAH D1051191005
3. FATHUR RAHMAN D1051181038
4. AR RAAFI’ RAMADHAN D1051191078
5. JULIA D1051191087
Dosen Pembimbing :
Dr. ARIFIN, ST, M.Eng.Sc
NIP. 19721028 199803 1005
Tabel 1.1 Data Jumlah Penduduk Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2012 – 2021
2011 227.424
2012 232.516
2013 236.136
2014 240.410
2015 245.998
2016 250.400
2017 254.712
2018 258.984
2019 263.207
2020 252.609
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Kapuas Hulu dalam angka 2022
Sebelum menentukan metode apa yang digunakan dalam proyeksi penduduk,
maka terlebih dahulu menentukan umur TPA yang akan direncanakan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor
03/Prt/M/2013 Tentang Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan
dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah
Tangga pasal 36 menyatakan bahwa umur teknis TPA minimal 10 tahun.
Kemudian berdasarkan petunjuk teknis tata cara perencanaan TPA menurut Dinas
Pekerjaan Umum area yang digunakan dalam perencanaan TPA harus dapat
menampung sampah selama 10 atau 20 tahun yang akan datang. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa TPA pada Kota Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu
direncanakan selama 20 tahun.
Berdasarkan perencanaan TPA selama 20 tahun, maka untuk mendapatkan
berapa banyak volume sampah yang akan masuk ke dalam TPA dalam 20 tahun
mendatang, perlu dilakukan proyeksi penduduk dan fasilitas kota di Kabupaten
Ketapang. Metode yang digunakan dalam memproyeksikan jumlah penduduk
untuk 20 tahun yaitu metode Aritmatik, metode Geometri, dan metode Least
Square. Selanjutnya, dipilih salah satu metode yang paling tepat dengan melihat
korelasi (r) dan standar deviasinya.
Proyeksi penduduk ini dapat dilakukan dengan tiga metode, yaitu :
a. Metode Aritmatika
Metode ini biasanya disebut juga dengan rata-rata hilang. Metode ini
digunakan apabila data berkala menunjukkan jumlah penambahan yang
relative sama setiap tahun. Hal ini terjadi pada kota dengan luas wilayah yang
kecil, tingkat pertumbuhan ekonomi rendah dan perkembangan kota tidak
terlalu pesat. Pada metode aritmatika ini, jumlah penduduk tahun n (Pn)
adalah :
Pada metode aritmatika ini, jumlah penduduk tahun n (Pn) adalah :
Pn = Po + Ka (Tn-To) ; Ka = ........................................... (1.1)
Keterangan :
Pn = Jumlah penduduk pada tahun ke-n
Po = Jumlah penduduk pada tahun dasar
Tn = Tahun ke-n
To = Tahun dasar
Ka = Konstanta aritmatik
P1 = Jumlah penduduk yang diketahui pada tahun pertama
P2 = Jumlah penduduk yang diketahui pada tahun terakhir
T1 = Tahun pertama
T2 = Tahun terakhir
b. Metode Geometri
Metode ini digunakan bila data menunjukkan peningkatan yang pesat
dari waktu ke waktu. Jadi pertumbuhan penduduk dimana angka
pertumbuhan adalah sama atau konstan untuk setiap tahun.
Pn = Po (1+r)n ......................................................................................
(1.2) Keterangan :
Po = data eksisting jumlah penduduk pada tahun pertama
r = rata-rata antara dua tahun yang berdekatan
n = selang waktu antara tahun yang diproyeksi dengan tahun terakhir data
(dimulai dari 0, 1, 2, ......, dst).
c. Least Square
Y(t) = a + b.x ...................................................................................... (1.3)
Keterangan :
Y(t) = nilai perkiraan jumlah penduduk (jiwa)
a,b = konstanta
x = selisih tahun perkiraan dengan tahun dasar perhitungan
Untuk mencari nilai a dan b dapat digunakan rumus berikut ini :
a = 𝑦̅ − 𝑏. 𝑥̅ ...........................................................................................
(1.4)
b =n
∑ xy−¿ ∑ x ∑ y ¿
2 2
n ∑ x −(∑ x )
................................................................................... (1.5)
d. Pemilihan Metode Proyeksi
Metode proyeksi yang dipilih adalah metode dengan standar deviasi
(penyimpangan) yang terkecil dan r korelasi yang mendekati 1. Untuk
perhitungan standar deviasi (SD), dapat menggunakan rumus :
Standar Deviasi = ................................... (1.6)
Keterangan :
n = banyaknya tahun pada data eksisting
Yn = proyeksi jumlah penduduk tahun ke n
Y = jumlah penduduk tahun ke n
Selanjutnya untuk menentukan r korelasi dapat menggunakan rumus :
R = .................................................... (1.7)
Keterangan :
N = jumlah data
X = variabel x
Y = jumlah proyeksi penduduk
1.2 Proyeksi Jumlah Penduduk
Sebelum menentukan metode proyeksi yang tepat pada data jumlah
penduduk, maka dilakukan perhitungan proyeksi menggunakan beberapa metode.
Metode-metode proyeksi yang digunakan pada pengujian ini yaitu Metode
Aritmatika, Metode Geometri, dan Metode Least Square.
a. Metode Aritmatika
Penentuan metode proyeksi dapat dilakukan dengan pengujian angka
korelasi, dimana metode yang dipilih adalah yang mendekati atau sama
dengan satu. Adapun rumus korelasi yaitu:
n ( Σ XY )−(Σ X )( Σ Y )
r= 1 1 ……………………… (4.5)
{n ( ΣY ) −( Σ Y ) } {n ( Σ X )− ( Σ X ¿¿¿ 2 ) }
2 2 2 2 2
10 ( 63.694 )−(45)(25.185)
r= 1 1
2 2 2
{10 ( 274.897 .949 ) −( 25.185 ) } {10 ( 285 )−( 45 ¿¿¿ 2 ) }
r = -0,5619
b. Metode Geometri
Penentuan metode proyeksi dapat dilakukan dengan pengujian angka
korelasi, dimana metode yang dipilih adalah yang mendekati atau sama
dengan satu. Adapun rumus korelasi yaitu:
n ( Σ XY )−(Σ X )( Σ Y )
r= 1 1
{n ( ΣY 2 ) −( Σ Y ) }2 {n ( Σ X 2 )− ( Σ X ¿¿¿ 2 ) }2
2
n ( Σ XY )−(Σ X )( Σ Y )
r= 1 1
{n ( ΣY ) −( Σ Y ) } {n ( Σ X )− ( Σ X ¿¿¿ 2 ) }
2 2 2 2 2
Berdasarkan Tabel 1.2 di atas dapat dilihat bahwa nilai R pada Metode
Geometri adalah 0,937 ≈ 1. Sehingga metode Geometri yang dipakai dalam
menghitung proyeksi penduduk pada perencanaan ini. Adapun proyeksi jumlah
penduduk dari tahun 2021 hingga 2042 dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut :
Tabel 1.3 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk
2023 258664
2024 261746
2025 264865
2026 268020
2027 271214
2028 274445
2029 277715
2030 281024
2031 284372
2032 287760
2033 291189
2034 294658
2035 298169
2036 301721
2037 305316
2038 308954
2039 312635
2040 316360
2041 320129
2042 323943
Timbulan limbah padat adalah volume limbah padat atau berat limbah padat
yang dihasilkan dari jenis sumber limbah padat di wilayah tertentu persatuan
waktu (m3/h) (Departemen PU, 2004). Timbulan limbah padat adalah limbah
padat yang dihasilkan dari sumber limbah padat (SNI 19-3964-1994). Timbulan
limbah padat sangat diperlukan untuk menentukan dan mendesain peralatan yang
digunakan dalam transportasi limbah padat, fasilitas recovery dan fasilitas Tempat
Pengelolaan Akhir (TPA) limbah padat.
Sampah Industri
Sampah yang dimaksud disini adalah limbah domestik yang dihasilkan
dari area industri. Limbah padat ini terdiri dari limbah-limbah hasil aktivitas
pabrik, konstruksi, industri berat dan ringan, instalasi kimia, pusat
pembangkit tenaga, dan sebagainya.
Sampah Pertanian
Sampah ini merupakan sampah yang dihasilkan dari berbagai kegiatan
pertanian dan peternakan. Contohnya adalah sampah yang dihasilkan saat
penanaman, panen, produksi susu, produksi daging, pembersihan kandang,
dan lain-lain.
Menurut SNI 19-3983-1995 timbulan limbah padat dibedakan atas
sumbernya, seperti pada Tabel 2.1 dan Tabel 2.2.
Volume Berat
No. Klasifikasi (Satuan)
(L/org/hari) (kg/org/hari)
Komponen
Volume
No. Sumber Satuan Berat (kg)
(liter)
Limbah Padat
Rumah
1 orang/hari 2,25-2,50 0,35-0,40
permanen
Rumah non
3 orang/hari 1,75-2,00 0,25-0,30
permanen
Jalan ateri
7 m//hari 0,10-0,15 0,02-0,1
sekunder
Jalan kolektor
8 m/hari 0,10-0,15 0,01-0,05
sekunder
P = Cd√𝑃.......................................................................................(2.1)
Ps = Jumlah penduduk
Cd = Koefisien kepadatan
Cd = 1 bila kepadatan penduduk normal
Ps = Jumlah penduduk
Cd = Koefisien kepadatan
Cs = (1+(𝐶𝑖+𝐶𝑝+𝐶𝑞𝑛)/3)1+𝑝..................................................(2.4)
V x 365 x 0,70 2
L= x 1,15(m )
T
Total
Potensi Timbulan
Potensi Tingkat Timbulan Tingkat Timbulan
Satuan Timbulan Sampah Total
Jumlah Timbulan Pelayanan Sampah Pelayanan Sampah
Timbulan Sampah Non Timbulan
Tahun penduduk Sampah Sampah Domestik Sampah Non Domestik +
Sampah Non Domestik Sampah
(Jiwa)* Domestik Domestik Terlayani Domestik Non
(L/org/hari) Domestik Terlayani (m3/tahun)
(m3/hari) (%) (m3/hari) (%) Domestik
(m3/hari) (m3/hari)
(m3/hari)
2021 255619 2,1 536,80 5% 26,84 11,50 90% 10,35 37,19 5578,88
2022 258664 2,1 543,19 9% 48,89 20,95 92% 19,28 68,16 10224,48
2023 261746 2,1 549,67 13% 71,46 30,62 95% 29,09 100,55 15082,46
2024 264865 2,1 556,22 17% 94,56 40,52 100% 40,52 135,08 20262,15
2025 268020 2,1 562,84 21% 118,20 50,66 100% 50,66 168,85 25327,92
2026 271214 2,1 569,55 25% 142,39 61,02 100% 61,02 203,41 30511,54
2027 274445 2,1 576,33 29% 167,14 71,63 100% 71,63 238,77 35815,08
2028 277715 2,1 583,20 33% 192,46 82,48 100% 82,48 274,94 41240,66
2029 281024 2,1 590,15 37% 218,36 93,58 100% 93,58 311,94 46790,45
2030 284372 2,1 597,18 41% 244,84 104,93 100% 104,93 349,78 52466,63
2031 287760 2,1 604,30 45% 271,93 116,54 100% 116,54 388,48 58271,42
2032 291189 2,1 611,50 49% 299,63 128,41 100% 128,41 428,05 64207,09
2033 294658 2,1 618,78 53% 327,95 140,55 100% 140,55 468,51 70275,92
2034 298169 2,1 626,15 57% 356,91 152,96 100% 152,96 509,87 76480,26
2035 301721 2,1 633,61 61% 386,50 165,64 100% 165,64 552,15 82822,46
2036 305316 2,1 641,16 65% 416,76 178,61 100% 178,61 595,37 89304,93
2037 308954 2,1 648,80 69% 447,67 191,86 100% 191,86 639,53 95930,11
2038 312635 2,1 656,53 73% 479,27 205,40 100% 205,40 684,67 102700,49
2039 316360 2,1 664,36 77% 511,55 219,24 100% 219,24 730,79 109618,58
2040 320129 2,1 672,27 81% 544,54 233,37 100% 233,37 777,91 116686,94
2041 1068844 2,1 2244,57 85% 1907,89 817,67 100% 817,67 2725,55 408832,76
TOTAL 6803416 14287,17 7275,73 3118,17 3113,81 10389,54 1558431,20
Rata - 323972 680,34 346,46 148,48 148,28 494,74 74211,01
Rata