Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH UJI HIPOTESIS HUBUNGAN ( ASOSIATIF )

( KORELASI PRODUCT MOMENT )

Dosen Pengampu :

Halimahtus Mukminna, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh :

1. Safina Nurillah (21562020009)


2. Ayra Khansa Nathania (21562020013)
3. Inezya Dwivamaya Hani Putri (21562020015)

PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ISLAM KADIRI – KEDIRI

2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Reliabilitas dan validitas diperlukan untuk memaksimalkan kualitas alat ukur, agar
kemungkinan terjadinya kesalahan perhitungan dapat diminimalkan. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa reliabilitas dan validitas adalah taraf untuk menilai kualitas semua alat dan
prosedur pengukuran.
Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten, cermat, dan
akurat. Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan mengetahui konsistensi dari
instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil
pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran
terhadap kelompok subjek atau data yang sama dan diperoleh hasil yang relatif sama.
Relatif sama disini berarti tetap ada toleransi terhadap perbedaan kecil pada hasil beberapa
kali pengukuran. Teknik korelasi product moment merupakan salah satu cara untuk menguji
validitas suatu instrumen pengukuran. Suatu instrument dikatakan valid apabila dapat
mengukur sesuatu yang hendak diukur dengan tepat, atau dengan kata lain memang digunakan
untuk mengukur hal yang ingin diukur.
B. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana korelasi product moment digunakan ?
b. Terdapat berapa cara untuk menghitung korelasi product moment ?
c. Bagaimana langkah-langkah untuk menghitung korelasi product moment ?
C. TUJUAN PENULISAN
a. Untuk mengetahui pengunaan korelasi product moment
b. Untuk mengetahui cara untuk menghitung korelasi product moment
c. Untuk mengetahui langkah-langkah untuk menghitung korelasi product moment
D. MANFAAT PENULISAN
a. Dapat memahami penggunaan korelasi product moment
b. Dapat mengetahui cara untuk menghitung korelasi product moment
c. Dapat memahami langkah-langkah untuk menghitung korelasi product moment
BAB II

PEMBAHASAN

Hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan statistik tentang parameter populasi. Tatistik
merupakan ukuran-ukuran yang dikenakan pada sampel, sedangkan parameter merupakan ukuran-
ukuran yang dikenakan pada populasi. Hipotesis merupakan taksiran terhadap parameter populasi
yang melalui data sampel. Hipotesis juga dapat diartikan sebagai jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian. Salah satu rumusan hipotesis yaitu, hipotesis hubungan (Asosiatif).

A. DASAR TEORI
Hubungan asosiatif merupakan suatu pernyataan yang menunjukkan dugaan mengenai
hubungan antara 2 variabel atau lebih. Contoh rumusan masalahnya adalah “Apakah ada
hubungan antara Gaya kepemimpinan dengan Efektivitas Kerja?”.
Hipotesis statistikanya adalah :
H0 : 𝜌 = 0
Ha : 𝜌 ≠ 0 (𝜌 = simbol yang menunjukkan kuatnya hubungan )
Langkah awal pembuktiannya, perlu di hitung terlebih dulu koefisien korelasi antar variabel
dalam sampel, koefisien yang ditemukan tersebut diuji signifikansinya. Menguji hipotesis
asosiatif adalah menguji koefisien korelasi yang ada pada sampel untuk diberlakukan pada
seluruh populasi tempat sampel diambil.
Salah satu parametrik yang digukan untuk menguji hipotesis asosiatif (hubungan antar
variabel) yaitu Korelasi Product Moment. Korelasi Product Moment merupakan teknik analisis
korelasi product moment yang diciptakan oleh Pearson, digunakan untuk mencari hubungan
dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel jika data kedua variabel berbentuk interval
atau ratio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut adalah sama. Tujuan Korelasi
Product Moment adalah untuk menyatakan ada atau tidaknya hubungan antara variabel X
dengan variabel Y, untuk menyatakan besarnya sumbangan variabel satu terhadap yang
lainnya yang dinyatakan dalam persen. Terdapat 2 cara untuk menghitung koefisien korelasi
product moment, yaitu menggunakan skor mentah, dan skor deviasi.
B. RUMUS STATISTIK UJI
Pada cara untuk menghitung koefisien korelasi product moment, rumus yang akan kita
gunakan sebagai contoh adalah skor mentah dan skor deviasi, sebagai berikut :
a. Skor deviasi
∑𝑋𝑌
𝑟𝑥𝑦 =
√( ∑𝑋 2 ∑𝑌 2 )
Dimana:
rxy = Korelasiantara variabel x dengan variabel y
x = (Xi – rata-rata X)
y = (Yi – rata-rata Y)

b. Skor mentah
𝑛∑𝑋𝑌 − ∑𝑋 ∑𝑌
𝑟𝑥𝑦 =
√[𝑛∑𝑋 2 − ( ∑𝑋)2 ][𝑛∑𝑌 2 − (∑𝑌)2 ]
Uji signifikansi nilai koefisien korelasi product moment dilakukan dengan
menggunakan cara membandingkan antara r hitung dengan r tabel, dengan taraf
signifikansi yang telah ditetapkan, yang dapat dilihat pada tabel r product moment.

C. STUDI KASUS
1. PERHITUNGAN MANUAL
• Skor Deviasi
Dilakukan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara pendapatan dan
pengeluaran. Untuk keperluan tersebut, maka telah dilakukan pengumpulan data terhadap
10 responden yang diambil secara random. Berdasarkan 10 responden tersebut diperoleh
data tentang pendapatan (x) dan pengeluaran (y) sebagai berikut :
x = 800 900 700 600 700 800 900 600 500 500/bulan
y = 300 300 200 200 200 200 300 100 100 100/bulan

Ho : Tidak ada hubungan antara pendapatan dan pengeluaran ( H0 : 𝜌 = 0)


Ha : Terdapat hubungan antara pendapatan dan pengeluaran ( Ha : 𝜌 ≠ 0 )
X Y (X – 𝑋̅) (Y – 𝑌̅) 𝑋2 𝑌2 XY
8 3 1 1 1 1 1
9 3 2 1 4 1 2
7 2 0 0 0 0 0
6 2 -1 0 1 0 0
7 2 0 0 0 0 0
8 2 1 0 1 0 0
9 3 2 1 4 1 2
6 1 -1 -1 1 1 1
5 1 -2 -1 4 1 2
5 1 -2 -1 4 1 2
∑ = 290 ∑ = 295
0 0 ∑ = 20 ∑=6 ∑ = 10
𝑋̅ = 7 𝑌̅ = 2

Perhitungan Skor Deviasi:


∑𝑋𝑌 10
𝑟𝑥𝑦 = = = 0,9129
√( ∑𝑋 2 ∑𝑌 2 ) √20 . 6
Jadi terdapat korelasi positif sebesar 0,9129 antara pendapatan dan pengeluaran tiap
bulan. Hal ini berarti semakin besar pendapatan, maka akan semakin besar pula
pengeluaran. Untuk mencari signifikansi dari koefisien korelasi perlu dibandingkan dengan
r tabel, dengan taraf kesalahan tertentu. Nila taraf kesalahan ditetapkan 5% dan N = 10,
maka r tabel = 0,632. Ternyata harga r hitung lebih besar dari r table, sehingga H0 ditolak
dan Ha diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan nilai
koefisien korelasi antara pendapatan dan pengeluaran sebesar 0,9129.

• Skor Mentah
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan antara kecepatan membaca
(rata-rata jumlah kata yang terbaca tiap menit) dengan kecepatan menulis (rata-rata jumlah
huruf yang tertulis tiap menit) pada 10 siswa SD kelas 2. Dari 10 siswa tersebut diperoleh
data sebagai berikut :
Hipotesis :

H0 : Tidak terdapat hubungan antara kecepatan membaca dengan kecepatan menulis siswa
SD kelas 2 ( H0 : r = 0 )
Ha : Terdapat hubungan antara kecepatan membaca dengan kecepatan menulis siswa SD
kelas 2 ( Ha : r ≠ 0 )
Hipotesis diterima jika r hitung > r tabel dan hipotesis ditolak jika r hitung < r table

Kecepatan Kecepatan 𝑋2 𝑌2
Siswa Membaca Menulis XY
(X) (Y)
A 23 25 529 625 575
B 21 23 441 529 483
C 25 26 625 676 650
D 33 32 1089 1024 1056
E 27 28 729 784 756
F 24 24 576 576 576
G 29 31 841 961 899
H 54 50 2916 2500 2700
I 32 33 1024 1089 1056
J 22 23 484 529 506
∑X = 290 ∑Y = 295 ∑ 𝑋 2 = 9254 ∑ 𝑌 2 = 9293 ∑XY = 9257

Perhitungan Skor Mentah :

𝑛∑𝑋𝑌 − ∑𝑋 ∑𝑌
𝑟𝑥𝑦 =
√[𝑛∑𝑋 2 − ( ∑𝑋)2 ][𝑛∑𝑌 2 − (∑𝑌)2 ]

10(9257) − (290)(295)
𝑟𝑥𝑦 =
√[10(9254) − (290)2 ][10(9293) − (295)2 ]
𝑟𝑥𝑦 = 0,994
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Menurut
Taraf Signifikansi

Dengan N=10 dan taraf kesalahan 5% dari r tabel


uji validitas yang ada, dapat diketahui bahwa r
hitung > r tabel, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Besar korelasi
antara kemampuan membaca dan kemampuan
menulis adalah 0,994.

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Menurut Tingkat Keeratan Hubungan

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Tingkat keeratan hubungan antara variable X dan Y menurut tabel yang ada memiliki
korelasi sangat kuat.

Selain itu, pada korelasi product momen juga terdapat koefisien determinasi yang
merupakan koefisien penentu yang digunakan untuk menjelaskan varians dependen dapat
dijelaskan melalui varians pada varians independent.

𝑟 2 = 0,988 artinya varians yang terjadi pada variable kecepatan menulis 98,8 persen dapat
dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variable kecepatan membaca atau kecepatan
menulis 98,8 % ditentukan oleh kecepatan membaca dan 1,2 % oleh faktor lain.
2. LANGKAH-LANGKAH PERHITUNGAN MENGGUNAKAN SPSS
• Skor Deviasi

Dari hasil tersebut, dapat diketahui bahwa besar koefisien korelasi pada kedua variable
adalah 0,913 dengan taraf kesalahan 1%. Dapat disimpulkan dengan N = 10, r hitung > r
table sehingga H0 ditolak dan Ha diterima dan hasil tersebut signifikan.
• Skor Mentah
1. Klik Variabel View yang terletak pada pojok kiri bawah program, kemudian
memasukkan variable yang diperlukan.

2. Klik Data View dan masukkan nilai data yang ingin dihitung.

3. Selanjutnya, pilih menu analyze, kemudian pilih sub menu Correlate, lalu pilih
Bivarate.
4.Setelah muncul kotak “Bivarate Correlations”, masukkan semua variabel ke kotak
Variables:. Pada bagian “Correlation Coefficient” centang (v) Pearson, pada bagian “Test
of Significance” pilih Two-tailed. Centang Flag significant Corerrelations lalu klik Ok
untuk mengakhiri perintah.

5. Selanjutnya akan muncul Output hasilnya.

Correlations

X Y

X Pearson Correlation 1 .994**

Sig. (2-tailed) .000

N 10 10
Y Pearson Correlation .994** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 10 10
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari r tabel uji validitas oleh SPSS sama dengan hasil uji manual, yang dapat dilihat
bahwa r hitung > r tabel, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.
Besar korelasi antara kemampuan membaca dan kemampuan menulis adalah 0,994 dengan
taraf kesalahan 1%.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten, cermat, dan akurat,
dan suatu instrument pengukuran dikatakan valid apabila dapat mengukur sesuatu yang hendak
diukur dengan tepat, atau dengan kata lain memang digunakan untuk mengukur hal yang ingin
diukur. Hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian.

Salah satu rumusan hipotesis yaitu, hipotesis hubungan (Asosiatif). Hubungan asosiatif
adalah suatu pernyataan yang menunjukkan dugaan mengenai hubungan antara 2 variabel
atau lebih. Salah satu parametrik yang digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif
(hubungan antar variabel) adalah Korelasi Product Moment yang digunakan untuk
menentukan kecenderungan hubungan antara dua variabel interval atau rasio yang berasal
dari satu populasi. Terdapat 2 cara untuk menghitung koefisien korelasi product moment,
yaitu menggunakan skor mentah dan skor deviasi,

Suatu hipotesis dapat diterima apabila r hitung > r tabel dan hipotesis ditolak jika r
hitunng < r tabel, dan dari studi kasus yang diambil diatas setelah dilakukan pengujian dapat
ditarik kesimpulan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima dengan hasil besar korelasinya adalah
0,994.
DAFTAR PUSTAKA

Budiwanto, S. (2017). Metode Statistika: Untuk Mengolah Data Keolahragaan. Metode Statistika,
1–233.

Musliyna, dkk. (2019). Makalah Teknik Korelasi Product Moment. Makalah Teknik Korelasi
Product Moment, 1-29.

Sugiyono, P. D. (2011). Statistika untuk penelitian. In CV ALFABETA (Vol. 2011, Issue 2011, pp.
1–99).

Wibowo, A. (2009). Pengujian Hipotesis Asosiatif. Pengujian Hipotesis Asosiasi, 1–9.

Anda mungkin juga menyukai