Ʃ y . Ʃ x 2−Ʃ x . Ʃ y
a=
n . Ʃ x 2−( Ʃ x ) 2
n . Ʃxy .−Ʃx . Ʃy
b=
n . Ʃx 2−( Ʃx ) 2
5
dimana :
Pn = Po + Ka (Tn-To) ........................................................................................(2.2)
Pa−P 1
Ka =
T 2−T 1
dimana :
6
3. Metode Geometrik
Metode ini menganggap bahwa perkembangan atau jumlah penduduk akan
secara otomatis bertambah dengan sendirinya dan tidak memperhatikan
penurunan jumlah penduduk.
Pn = Po (1 + r)n .................................................................................................(2.3)
Dimana :
7
2.2 Perhitungan Metode Proyeksi
Setelah didapatkan jumlah penduduk dari kota tersebut sebagaimana
terlampir dalam Tabel 2.1 maka langkah selanjutnya yang dilakukan adalah
pengujian metode dengan menggunakan jumlah penduduk tersebut. Pengujian
metode dilakukan agar didapatkan metode yang sesuai untuk memproyeksikan
penduduk dimasa yang akan datang agar perencanaan kebutuhan air bersih yang
dilakukan sesuai dan konsumen terlayani secara berkelanjutan. Perhitungan
proyeksi penduduk dilakukan dengan tiga metode yaitu: Metode Least Square,
Metode Aritmatika, Metode Geometrik.
1. Metode Aritmatika
Diketahui :
jumlah penduduk pada tahun 2008 (P1) = 85591
Jumlah penduduk yang diketahui pada tahun terakhir (p2) = 94410
Tahun Pertama (T1) = 2008
Tahun Terakhir (T2) = 2014
P 2−P1
Maka : Ka =
T 2−¿T ¿
1
94410−85591
=
2014−2008
= 1531,666667
Pn 2008 = Po + Ka (Tn-To)
= 85591 + 1531,666667 (0)
= 85591 jiwa
2. Metode Geometri
Diketahui :
Jumlahpendudukpadatahundasar (Po) 2009 = 94410
Jumlahpendudukdalam t tahundasar (Pt) = 85591
Jangkawaktuantaratahundasardansebelumtahundasar (t) =1
Tingkat pertumbuhan (r) rata-rata = -0,0495
Maka : r (2009) = ( Po / Pt ) 1/t– 1
r = ( 94410/ 85591)2-1 – 1
8
r = 0,10303
Pn 2009 = Po ( 1 + r )n
= 85591 (1 + -0,0495)1
= 86697 Jiwa
3. Metode Least-Square
Diketahui :
Jumlah penduduk dari 2008- 2014 (Yi) = 611719
Banyaknya data =7
Faktor pengali Ui 2008 = -3
Jumlah dari faktor pengali(Ui) dan jumlah penduduk(Yi) = 15126
Jumlah dari faktor pengali kuadrat (Ui2) = 28
Maka :Konstanta Least Square
a=
∑ yi =
611719
= 87388,429
n 7
b=
∑ yi−ui =
15126
= 540,212
∑ ui2 28
Y 2008 = a+b.X
= 87388,429 + 540,212 . (-3)
= 87929 Jiwa
Berikut adalah hasil uji dengan ketiga metode tersebut.
Nomor Tahun Jumlah Least Square Aritmatika Geometri
1 2008 85591 87929 85591 85591
2 2009 94410 88469 87123 86697
3 2010 81853 89009 88654 87817
4 2011 83488 89549 90186 88951
5 2012 84963 90090 91718 90100
6 2013 86633 90630 93249 91264
7 2014 94781 91170 94781 92443
r2 -17,518 1 1,000001
STDEV 4304,526 5348,491 231081,8
Tabel 2.2 Hasil Pengujian Metode
Sumber: Hasil Perhitungan,2015
9
korelasi (r2) dimana nilai tersebut dipilih dengan nilai yang mendekati 1 atau sama
dengan 1. Proyeksi penduduk ini dilakukan untuk suatu periode perencanaan.
Periode perencanaan merupakan jangka waktu yang di berikan kepada instalasi
pengolahan untuk dapat melayani kebutuhan air masyarakat di wilayah
perencanaan. Dalam perencanaan ini waktu yang ditentukan untuk instalasi
pengolahan air umumnya 20-25 tahun. Tetapi pada perencanaan ini ditetapkan
periode waktu selama 20 tahun dikarenakan pertimbangan bahwa perkembangan
penduduk hanya dapat diprediksi dengan baik dalam jangk waktu 20 tahun.
Berikut ini merupakan proyeksi jumlah penduduk untuk 20 tahun kedepan dengan
metode aritmatika:
Tabel 2.3 Perhitungan Proyeksi untuk Metode Aritmatika
No Tahun N Proyeksi
1 2014 0 94781
2 2015 1 96313
3 2016 2 97844
4 2017 3 99376
5 2018 4 100908
6 2019 5 102439
7 2020 6 103971
8 2021 7 105503
9 2022 8 107034
10 2023 9 108566
11 2024 10 110098
12 2025 11 111629
13 2026 12 113161
14 2027 13 114693
15 2028 14 116224
16 2029 15 117756
17 2030 16 119288
18 2031 17 120819
19 2032 18 122351
20 2033 19 123883
21 2034 20 125414
10
Kebutuhan air adalah jumlah air yang dipergunakan secara wajar untuk
keperluan pokok mausia (domestik) dan kegiatan-kegiatan lainnya yang
memerlukanair. Pada umumnya banyak diperlukan oleh masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari.Pemakaian air oleh masyarakat tidak terbatas
pada keperluan domestik, namun untuk keperluan industri dan
keperluanperkotaan. Besarnya pemakaian oleh masyarakat dipengaruhi oleh
banyak faktor, seperti tingkat hidup, pendidikan, tingkat ekonomi dan kondisi
sosial. Dengan demikian, dalam perencanaan suatu sistem penyediaan air,
kemungkinan penggunaan air dan variasinya haruslah diperhitungkan secermat
mungkin (Linsley,1996:91).Macam kebutuhan air bersih umumnya dibagi atas
dua kelompok yaitu:
1.Kebutuhan Domestik
11
Tabel 2.4 Perencanaan Air untuk Tiap Kategori
Sum
ber: Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU
1. Sambungan Rumah
12
Konsumsi
Jumlah Tingkat Jumlah Jumlah
air rata- Jumlah
Tahun Penduduk Pelayanan Terlayani(ji Pemakaian
rata(lt/org/h Pemakaian
(Jiwa) (%) wa) (Lt/Hr)
ari) (Lt/det)
2014 94781 90 85303 100 8530300 98,730
2019 102439 90 92195 100 9219500 106,707
2024 110098 90 99088 100 9908800 114,685
2029 117756 90 105980 100 10598000 122,662
2034 125414 90 112873 100 11287300 130,640
Sumber : Hasil perhitungan,2015
2. Hidran Umum
Kebutuhan air untuk hidran umum merupakan kebutuhan air yang
digunakan pada saat terjadi kebakaran di Kota Toshiba Dibawah ini merupakan tabel
kebutuhan air untuk hidran umum selama 20 tahun.
Tabel 2.7 Kebutuhan Air Non Domestik Untuk Kota Kategori I,II,III,IV
13
Sumber : Kriterian Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU,1996
14
Jumlah Konsumsi Air Jumlah Pemakaian Jumlah Pemakaian
Tahun Pelajar rata-rata(l/org/h
SMP ari) liter/hari m3/hari Liter/detik m3/detik
2014 7813 40 312520 312,520 3,617 0,004
2019 7887 40 315480 315,480 3,651 0,004
2024 7982 40 319280 319,280 3,695 0,004
2029 8098 40 323920 323,920 3,749 0,004
2034 8236 40 329440 329,440 3,813 0,004
Sumber : Hasil Perhitungan,2015
2. Fasilitas Ibadah
Ditempat peribadatan digunakan masyarakat sebagai sarana menjalankan
ibadah sehingga pertumbuhan jumlah peribadatan diasumsikan sama dengan
tingkat pertumbuhan penduduk kota Toshiba . Pada peraturan yang ditetapkan
Ditjen Cipta Karya Dep. PU didapat kebutuhan air bersih untuk Masjid sebesar
3000 liter/unit/hari dan Gereja sebesar 500 liter/unit/hari . Maka proyeksi
kebutuhan air pada tempat peribadatan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.12 Proyeksi Jumlah Air untuk Masjid
Konsumsi Air Jumlah Pemakaian Jumlah Pemakaian
Jumlah
Tahun rata-rata(l/org/har
Masjid liter/hari m3/hari Liter/detik m3/detik
i)
2014 43 3000 129000 129 1,493 0,001
2019 43 3000 129000 129 1,493 0,001
2024 44 3000 132000 132 1,528 0,002
2029 45 3000 135000 135 1,563 0,002
2034 46 3000 138000 138 1,597 0,002
Sumber : Hasil Perhitungan,2015
15
Konsumsi Air Jumlah Pemakaian Jumlah Pemakaian
Jumlah
Tahun rata-rata(l/org/har
Gereja liter/hari m3/hari Liter/detik m3/detik
i)
2014 16 500 8000 8 0,093 0,0001
2019 16 500 8000 8 0,093 0,0001
2024 16 500 8000 8 0,093 0,0001
2029 17 500 8500 8,5 0,098 0,0001
2034 17 500 8500 8,5 0,098 0,0001
Sumber : Hasil Perhitungan,2015
3. Fasilitas Hotel
Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan peningkatan pelayanan
dalam pariwisata khusunya hotel. Hal ini akan membuat pihak pariwisata
menciptkan akomodasi yang lebih banyak. Kebutuhan air juga meningkat karena
adanya peningkatan pelayanan. Kebutuhan air di hotel diasumsikan 150
liter/bed/hari. Maka proyeksi kebutuhan air pada hotel dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 2.14 Proyeksi Jumlah Air untuk Hotel
Konsumsi Air Jumlah Pemakaian Jumlah Pemakaian
Jumlah
Tahun Rata-rata(Lt/org
Kamar Liter/hari m3/hari
/hr) Liter/detik m3/detik
2014 2485 150 372750 372,750 4,314 0,004
2019 2509 150 376350 376,350 4,356 0,004
2024 2539 150 380850 380,850 4,408 0,004
2029 2576 150 386400 386,400 4,472 0,004
2034 2620 150 393000 393,000 4,549 0,005
Sumber : Hasil Perhitungan,2015
4. Fasilitas Kesehatan
Rumah Sakit di asumsikan jumlah tempat tidur naik 0,05% setiap 5 tahun.
Kebutuhan air per tempat tidur tidak mengalami kenaikan 200 l/tt/h. Maka
proyeksi kebutuhan air untuk rumah sakit dapat dilihat pada tabel berikut :
16
Rata-rata(Lt/or
Kamar Liter/hari m3/hari
g/hr) Liter/detik m3/detik
2014 400 200 80000 80 0,926 0,001
2019 404 200 80760 80,760 0,935 0,001
2024 409 200 81729 81,729 0,946 0,001
2029 415 200 82914 82,914 0,960 0,001
2034 422 200 84324 84,324 0,976 0,001
Sumber : Hasil Perhitungan,2015
5. Fasilitas Pasar
Di Kota Thosiba memiliki luas pasar 2,3 ha. Penggunaan kebutuhan air
bersih dapat dihitung berdasarkan luas pasar tersebut. Maka proyeksi kebutuhan
air pada pasar dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.16 Proyeksi Jumlah Air untuk Pasar
Jumla Jumlah Pemakaian Jumlah Pemakaian
Konsumsi Air Rata-
Tahun h
rata(Lt/org/hr) Liter/hari m3/hari
Kamar Liter/detik m3/detik
2014 2,3 12000 27600 27,6 0,319 0,0003
2019 2,3 12000 27600 27,6 0,319 0,0003
2024 2,3 12000 27600 27,6 0,319 0,0003
2029 2,3 12000 27600 27,6 0,319 0,0003
2034 2,3 12000 27600 27,6 0,319 0,0003
Sumber : Hasil Perhitungan,2015
17
Di bawah ini merupakan tabel total kebutuhan air untuk non domestik di Kota Toshiba yang di proyeksikan untuk 20 tahun kedepan.
Total kebutuhan non domestik ini didapatkan dari penjumlahan kebutuhan yang domestik yang ada di Kota seperti kegiatan
pendidikan, tempat ibadah, perhotelan, dan kesehatan. Untuk 20 tahun kedepan total kebutuhan non domestik sebesar 23,657
liter/detik.
18
2.3.3 Kebutuhan Air Total
Di bawah ini merupakan tabel kebutuhan air total di Kota Toshiba yang di proyeksikan untuk 20 tahun kedepan.
Kebutuhan air bersih di Kota Berseri didapatkan dari rata-rata total kebutuhan domestik dan non domestik serta di kalikan dengan
faktor kehilangan air yaitu sebesar 20%.
19
2.3.4 faktor Penggunaan Air
Di bawah ini merupakan tabel penggunaan air di Kota yang di proyeksikan untuk 20 tahun kedepan.
Tabel 2.20 Debit Hari Maksimum dan Debit Jam Puncak Kebutuhan Air Kota
20