Anda di halaman 1dari 16

BAB II

PROYEKSI KEBUTUHAN AIR BERSIH

2.1 Proyeksi Jumlah Penduduk


Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 40
Tahun 2012 Proyeksi Penduduk adalah suatu perhitungan ilmiah penduduk
dimasa mendatang berdasarkan asumsi-asumsi kompenen pertumbuhan penduduk
pada tingkat tertentu, yang hasilnya akan menunjukan karakteristik penduduk,
kelahiran, kematian, dan migrasi. Prediksi jumlah penduduk di masa yang akan
datang didasarkan pada laju perkembangan kota dan kecenderungannya, arahan
tata guna lahan serta ketersediaan lahan untuk menampung perkembangan jumlah
penduduk. Prediksi jumlah penduduk dalam periode perencanaan 20 tahun perlu
diketahui untuk mengetahui kebutuhan air bersih wilayah perencanaan.
Dengan memperhatikan laju perkembangan jumlah penduduk masa
lampau, maka metode statistik merupakan metode yang paling mendekati untuk
memperkirakan jumlah penduduk di masa mendatang. Ada beberapa metode yang
dapat digunakan untuk menganalisa perkembangan jumlah penduduk di masa
mendatang yaitu :

1. Metode Least Square


Metode ini merupakan metode regresi untuk mendapatkan hubungan
antara sumbu Y dan sumbu X dimana Y adalah jumlah penduduk dan X adalah
tahunnya dengan cara menarik garis linier antara data-data tersebut dan
meminimumkan jumlah pangkat dua dari masing-masing penyimpangan jarak
data-data dengan garis yang dibuat.
Ŷ = a + bX ....................................................................................................(2.1)

Ʃ y . Ʃ x 2−Ʃ x . Ʃ y
a=
n . Ʃ x 2−( Ʃ x ) 2

n . Ʃxy .−Ʃx . Ʃy
b=
n . Ʃx 2−( Ʃx ) 2

5
dimana :

Ŷ = nilai variabel berdasarkan garis regrasi


X = variavel independen
a = konstanta
b = koefisien arah regrasi linier
2. Metode Aritmatika
Metode ini dianggap baik untuk kurun waktu yang pendek sama dengan
kurun waktu perolehan data. Persamaan yang digunakan adalah:

Pn = Po + Ka (Tn-To) ........................................................................................(2.2)

Pa−P 1
Ka =
T 2−T 1

dimana :

Pn = jumlah penduduk pada tahun ke n


Po = jumlah penduduk pada tahun dasar
Tn = tahun ke n
To = tahun dasar
Ka = konstanta aritmatik
P1 = jumlah penduduk yang diketahui pada tahun ke 1
P2 = jumlah penduduk yang diketahui pada tahun terakhir
T1 = tahun ke 1 yang diketahui
T2 = tahun ke 2 yang diketahui.

6
3. Metode Geometrik
Metode ini menganggap bahwa perkembangan atau jumlah penduduk akan
secara otomatis bertambah dengan sendirinya dan tidak memperhatikan
penurunan jumlah penduduk.
Pn = Po (1 + r)n .................................................................................................(2.3)

Dimana :

Pn = jumlah penduduk tahun ke-n ( jiwa)


Po = jumlah penduduk pada tahun awal (jiwa)
n = periode waktu proyeksi
r = rata-rata presentase pertambahan penduduk per tahun (%)
Proyeksi penduduk dilakukan untuk memperkirakan berapa jumlah
kebutuhan air yang dibutuhkan dikota Toshiba untuk beberapa tahun kedepan.
Perencanaan penyedian air bersih yang baik harus bisa melayani konsumen secara
berkerlanjutan. Besarnya debit yang diperlukan suatu daerah merupakan hal yang
penting untuk melayani konsumen. Oleh karena itu , jumlah penduduk dikota
Toshiba adalah sebagai berikut,
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Kota Toshiba Tahun 2008-2014
Tahun
No Y
(x)
1 2008 85591
2 2009 94410
3 2010 81853
4 2011 83488
5 2012 84963
6 2013 86633
7 2014 94781
Sumber: BPS Kota

7
2.2 Perhitungan Metode Proyeksi
Setelah didapatkan jumlah penduduk dari kota tersebut sebagaimana
terlampir dalam Tabel 2.1 maka langkah selanjutnya yang dilakukan adalah
pengujian metode dengan menggunakan jumlah penduduk tersebut. Pengujian
metode dilakukan agar didapatkan metode yang sesuai untuk memproyeksikan
penduduk dimasa yang akan datang agar perencanaan kebutuhan air bersih yang
dilakukan sesuai dan konsumen terlayani secara berkelanjutan. Perhitungan
proyeksi penduduk dilakukan dengan tiga metode yaitu: Metode Least Square,
Metode Aritmatika, Metode Geometrik.

1. Metode Aritmatika
Diketahui :
jumlah penduduk pada tahun 2008 (P1) = 85591
Jumlah penduduk yang diketahui pada tahun terakhir (p2) = 94410
Tahun Pertama (T1) = 2008
Tahun Terakhir (T2) = 2014
P 2−P1
Maka : Ka =
T 2−¿T ¿
1

94410−85591
=
2014−2008
= 1531,666667
Pn 2008 = Po + Ka (Tn-To)
= 85591 + 1531,666667 (0)
= 85591 jiwa
2. Metode Geometri
Diketahui :
Jumlahpendudukpadatahundasar (Po) 2009 = 94410
Jumlahpendudukdalam t tahundasar (Pt) = 85591
Jangkawaktuantaratahundasardansebelumtahundasar (t) =1
Tingkat pertumbuhan (r) rata-rata = -0,0495
Maka : r (2009) = ( Po / Pt ) 1/t– 1
r = ( 94410/ 85591)2-1 – 1

8
r = 0,10303
Pn 2009 = Po ( 1 + r )n
= 85591 (1 + -0,0495)1
= 86697 Jiwa
3. Metode Least-Square
Diketahui :
Jumlah penduduk dari 2008- 2014 (Yi) = 611719
Banyaknya data =7
Faktor pengali Ui 2008 = -3
Jumlah dari faktor pengali(Ui) dan jumlah penduduk(Yi) = 15126
Jumlah dari faktor pengali kuadrat (Ui2) = 28
Maka :Konstanta Least Square

a=
∑ yi =
611719
= 87388,429
n 7

b=
∑ yi−ui =
15126
= 540,212
∑ ui2 28

Y 2008 = a+b.X
= 87388,429 + 540,212 . (-3)
= 87929 Jiwa
Berikut adalah hasil uji dengan ketiga metode tersebut.
Nomor Tahun Jumlah Least Square Aritmatika Geometri
1 2008 85591 87929 85591 85591
2 2009 94410 88469 87123 86697
3 2010 81853 89009 88654 87817
4 2011 83488 89549 90186 88951
5 2012 84963 90090 91718 90100
6 2013 86633 90630 93249 91264
7 2014 94781 91170 94781 92443
r2 -17,518 1 1,000001
STDEV 4304,526 5348,491 231081,8
Tabel 2.2 Hasil Pengujian Metode
Sumber: Hasil Perhitungan,2015

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dapat diketahui bahwa metode


yang digunakan adalah metode aritmatika. Pemilihan ini didasarkan pada nilai

9
korelasi (r2) dimana nilai tersebut dipilih dengan nilai yang mendekati 1 atau sama
dengan 1. Proyeksi penduduk ini dilakukan untuk suatu periode perencanaan.
Periode perencanaan merupakan jangka waktu yang di berikan kepada instalasi
pengolahan untuk dapat melayani kebutuhan air masyarakat di wilayah
perencanaan. Dalam perencanaan ini waktu yang ditentukan untuk instalasi
pengolahan air umumnya 20-25 tahun. Tetapi pada perencanaan ini ditetapkan
periode waktu selama 20 tahun dikarenakan pertimbangan bahwa perkembangan
penduduk hanya dapat diprediksi dengan baik dalam jangk waktu 20 tahun.
Berikut ini merupakan proyeksi jumlah penduduk untuk 20 tahun kedepan dengan
metode aritmatika:
Tabel 2.3 Perhitungan Proyeksi untuk Metode Aritmatika

No Tahun N Proyeksi
1 2014 0 94781
2 2015 1 96313
3 2016 2 97844
4 2017 3 99376
5 2018 4 100908
6 2019 5 102439
7 2020 6 103971
8 2021 7 105503
9 2022 8 107034
10 2023 9 108566
11 2024 10 110098
12 2025 11 111629
13 2026 12 113161
14 2027 13 114693
15 2028 14 116224
16 2029 15 117756
17 2030 16 119288
18 2031 17 120819
19 2032 18 122351
20 2033 19 123883
21 2034 20 125414

Sumber: Hasil Perhitungan,2015

2.3 Proyeksi Kebutuhan Air

10
Kebutuhan air adalah jumlah air yang dipergunakan secara wajar untuk
keperluan pokok mausia (domestik) dan kegiatan-kegiatan lainnya yang
memerlukanair. Pada umumnya banyak diperlukan oleh masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari.Pemakaian air oleh masyarakat tidak terbatas
pada keperluan domestik, namun untuk keperluan industri dan
keperluanperkotaan. Besarnya pemakaian oleh masyarakat dipengaruhi oleh
banyak faktor, seperti tingkat hidup, pendidikan, tingkat ekonomi dan kondisi
sosial. Dengan demikian, dalam perencanaan suatu sistem penyediaan air,
kemungkinan penggunaan air dan variasinya haruslah diperhitungkan secermat
mungkin (Linsley,1996:91).Macam kebutuhan air bersih umumnya dibagi atas
dua kelompok yaitu:

1.Kebutuhan Domestik

2.Kebutuhan Non Domestik

2.3.1 Kebutuhan Air Domestik


Kebutuhan air domestik yaitu kebutuhan air yang digunakan pada tempat-
tempat hunian pribadi untuk memenuhi keperluan sehari-hari seperti memasak,
minum, mencuci. Kebutuhan domestik merupakan aspek penting dalam
menganalisis kebutuhan penyediaan di masa mendatang. Analisis sektor domestik
untuk masa mendatang dilaksanakan dengan dasar analisis pertumbuhan
penduduk pada wilayah yang direncanakan. Kebutuhan air domestik untuk kota
dibagi dalam beberapa kategori, yaitu:
 Kota Kategori I (Metropolitan)
 Kota Kategori II (Kota Besar)
 Kota Kategori III (Kota Sedang)
 Kota Kategori IV (Kota Kecil)
 Kota Kategori V (Desa)
Dalam perencanaan kali ini kota Toshiba masuk dalam kategori kota
sedang dengan hasil proyeksi untuk 20 tahun kedepan yaitu sebesar 125.414 pada
tahun 2034. Adapun standar kebutuhan air bersih untuk berbagai kebutuhan dapat
dilihat pada Tabel 2.4 Perencanaan Air untuk Tiap Kategori.

11
Tabel 2.4 Perencanaan Air untuk Tiap Kategori

Sum
ber: Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU

1. Sambungan Rumah

Kebutuhan air domestik di kota Toshiba diperhitungkan dengan melihat


perkembangan kota , dimana tarif ekonomi penduduk diperkirakan meningkat
serta diasumsikan konsumsi air 100 liter/org/hari.

Tabel 2.5 Kebutuhan Air untuk Sambungan Rumah Tangga (SR)

12
Konsumsi
Jumlah Tingkat Jumlah Jumlah
air rata- Jumlah
Tahun Penduduk Pelayanan Terlayani(ji Pemakaian
rata(lt/org/h Pemakaian
(Jiwa) (%) wa) (Lt/Hr)
ari) (Lt/det)
2014 94781 90 85303 100 8530300 98,730
2019 102439 90 92195 100 9219500 106,707
2024 110098 90 99088 100 9908800 114,685
2029 117756 90 105980 100 10598000 122,662
2034 125414 90 112873 100 11287300 130,640
Sumber : Hasil perhitungan,2015

2. Hidran Umum
Kebutuhan air untuk hidran umum merupakan kebutuhan air yang
digunakan pada saat terjadi kebakaran di Kota Toshiba Dibawah ini merupakan tabel
kebutuhan air untuk hidran umum selama 20 tahun.

Jumlah Jumlah Konsumsi Air Jumlah Jumlah


Tahun Penduduk Tingkat Terlayani rata-rata(Lt/Jiw Pemakaian Pemakaian
(jiwa) Pelayanan (%) (%) a/hr) (Lt/Hr) (Lt/det)
2014 94781 30 28434 40 1137372 13,164
2019 102439 30 30732 40 1229268 14,228
2024 110098 30 33029 40 1321176 15,291
2029 117756 30 35327 40 1413072 16,355
2034 125414 30 37624 40 1504968 17,419
Tabel 2.6 Kebutuhan Air untuk Hidran Umum
Sumber : Hasil Perhitungan,2015

2.3.2 Kebutuhan Air Non Domestik


Analisis sektor non domestik dilaksanakan dengan berpegangan pada
analisis data pertumbuhan terakhir fasilitas-fasilitas sosial ekonomi yang ada pada
wilayah perencanaan. Kebutuhan air non domestik menurut kriterian perencanaan
pada Dinas PU dapat dilihat dalan Tabel 2.7 berikut :

Tabel 2.7 Kebutuhan Air Non Domestik Untuk Kota Kategori I,II,III,IV

13
Sumber : Kriterian Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU,1996

Tabel 2.8 Pemakaian Air Rata-rata Untuk Kebutuhan Non Domestik


Pemakaian air
No Jenis Kebutuhan rata-rata Keterangan
per hari (liter)
4 SD,SLTP 40-50 per murid, guru : 100 liter
SLTA dan Lebih
5 80 per murid, guru : 100 liter
tinggi
Sumber : NSPM Kimpraswil,2002

2.3.2.1 Proyeksi Fasilitas Umum


1. Fasilitas Pendidikan
Di kota Toshiba memiliki fasilitas jenjang pendidikan yaitu SD, SMP,
SMA. Kebutuhan air ini diasumsimkan 10 liter/org/hari. Maka proyeksi
kebutuhan air pada jenjang pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.9 Proyeksi Jumlah Air di Kawasan Pendidikan SD
Jumlah Konsumsi Air Jumlah Pemakaian Jumlah Pemakaian
Tahun Pelajar rata-rata(l/org/
SD hari) liter/hari m3/hari Liter/detik m3/detik
2014 10560 40 422400 422,400 4,889 0,005
2019 10660 40 426413 426,413 4,935 0,005
2024 10788 40 431530 431,530 4,995 0,005
2029 10945 40 437787 437,787 5,067 0,005
2034 11131 40 445229 445,229 5,153 0,005
Sumber : Hasil Perhitungan,2015

Tabel 2.10 Proyeksi Jumlah Air di Kawasan Pendidikan SMP

14
Jumlah Konsumsi Air Jumlah Pemakaian Jumlah Pemakaian
Tahun Pelajar rata-rata(l/org/h
SMP ari) liter/hari m3/hari Liter/detik m3/detik
2014 7813 40 312520 312,520 3,617 0,004
2019 7887 40 315480 315,480 3,651 0,004
2024 7982 40 319280 319,280 3,695 0,004
2029 8098 40 323920 323,920 3,749 0,004
2034 8236 40 329440 329,440 3,813 0,004
Sumber : Hasil Perhitungan,2015

Tabel 2.11 Proyeksi Jumlah Air di Kawasan Pendidikan SMA


Jumlah Konsumsi Air Jumlah Pemakaian Jumlah Pemakaian
Tahun Pelajar rata-rata(l/org/h
liter/hari m3/hari Liter/detik m3/detik
SMA ari)
2014 10667 80 853360 853,360 9,8769 0,0001
2019 10768 80 861440 861,440 9,9704 0,0001
2024 10897 80 871760 871,760 10,0898 0,0001
2029 11055 80 884400 884,400 10,2361 0,0001
2034 11243 80 899440 899,440 10,4102 0,0001
Sumber : Hasil Perhitungan,2015

2. Fasilitas Ibadah
Ditempat peribadatan digunakan masyarakat sebagai sarana menjalankan
ibadah sehingga pertumbuhan jumlah peribadatan diasumsikan sama dengan
tingkat pertumbuhan penduduk kota Toshiba . Pada peraturan yang ditetapkan
Ditjen Cipta Karya Dep. PU didapat kebutuhan air bersih untuk Masjid sebesar
3000 liter/unit/hari dan Gereja sebesar 500 liter/unit/hari . Maka proyeksi
kebutuhan air pada tempat peribadatan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.12 Proyeksi Jumlah Air untuk Masjid
Konsumsi Air Jumlah Pemakaian Jumlah Pemakaian
Jumlah
Tahun rata-rata(l/org/har
Masjid liter/hari m3/hari Liter/detik m3/detik
i)
2014 43 3000 129000 129 1,493 0,001
2019 43 3000 129000 129 1,493 0,001
2024 44 3000 132000 132 1,528 0,002
2029 45 3000 135000 135 1,563 0,002
2034 46 3000 138000 138 1,597 0,002
Sumber : Hasil Perhitungan,2015

Tabel 2.13 Proyeksi Jumlah Air untuk Gereja

15
Konsumsi Air Jumlah Pemakaian Jumlah Pemakaian
Jumlah
Tahun rata-rata(l/org/har
Gereja liter/hari m3/hari Liter/detik m3/detik
i)
2014 16 500 8000 8 0,093 0,0001
2019 16 500 8000 8 0,093 0,0001
2024 16 500 8000 8 0,093 0,0001
2029 17 500 8500 8,5 0,098 0,0001
2034 17 500 8500 8,5 0,098 0,0001
Sumber : Hasil Perhitungan,2015

3. Fasilitas Hotel
Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan peningkatan pelayanan
dalam pariwisata khusunya hotel. Hal ini akan membuat pihak pariwisata
menciptkan akomodasi yang lebih banyak. Kebutuhan air juga meningkat karena
adanya peningkatan pelayanan. Kebutuhan air di hotel diasumsikan 150
liter/bed/hari. Maka proyeksi kebutuhan air pada hotel dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 2.14 Proyeksi Jumlah Air untuk Hotel
Konsumsi Air Jumlah Pemakaian Jumlah Pemakaian
Jumlah
Tahun Rata-rata(Lt/org
Kamar Liter/hari m3/hari
/hr) Liter/detik m3/detik
2014 2485 150 372750 372,750 4,314 0,004
2019 2509 150 376350 376,350 4,356 0,004
2024 2539 150 380850 380,850 4,408 0,004
2029 2576 150 386400 386,400 4,472 0,004
2034 2620 150 393000 393,000 4,549 0,005
Sumber : Hasil Perhitungan,2015

4. Fasilitas Kesehatan
Rumah Sakit di asumsikan jumlah tempat tidur naik 0,05% setiap 5 tahun.
Kebutuhan air per tempat tidur tidak mengalami kenaikan 200 l/tt/h. Maka
proyeksi kebutuhan air untuk rumah sakit dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.15 Proyeksi Jumlah Air untuk Rumah Sakit


Tahun Jumlah Konsumsi Air Jumlah Pemakaian Jumlah Pemakaian

16
Rata-rata(Lt/or
Kamar Liter/hari m3/hari
g/hr) Liter/detik m3/detik
2014 400 200 80000 80 0,926 0,001
2019 404 200 80760 80,760 0,935 0,001
2024 409 200 81729 81,729 0,946 0,001
2029 415 200 82914 82,914 0,960 0,001
2034 422 200 84324 84,324 0,976 0,001
Sumber : Hasil Perhitungan,2015

5. Fasilitas Pasar
Di Kota Thosiba memiliki luas pasar 2,3 ha. Penggunaan kebutuhan air
bersih dapat dihitung berdasarkan luas pasar tersebut. Maka proyeksi kebutuhan
air pada pasar dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.16 Proyeksi Jumlah Air untuk Pasar
Jumla Jumlah Pemakaian Jumlah Pemakaian
Konsumsi Air Rata-
Tahun h
rata(Lt/org/hr) Liter/hari m3/hari
Kamar Liter/detik m3/detik
2014 2,3 12000 27600 27,6 0,319 0,0003
2019 2,3 12000 27600 27,6 0,319 0,0003
2024 2,3 12000 27600 27,6 0,319 0,0003
2029 2,3 12000 27600 27,6 0,319 0,0003
2034 2,3 12000 27600 27,6 0,319 0,0003
Sumber : Hasil Perhitungan,2015

6. Fasilitas Sektor Industri


Di asumsikan jumlah pegawai mengalami kenaikan sebesar 0,07% setiap 5
tahun. Kebutuhan air per tempat tidur tidak mengalami kenaikan 144 l/tt/h. Maka
proyeksi kebutuhan air untuk industri dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.17 Proyeksi Jumlah Air untuk Sektor Industri
Jumlah Konsumsi Air Jumlah Pemakaian Jumlah Pemakaian
Tahun Orang Rata-rata(Lt/org/ Liter/
(jiwa) hr) Liter/hari m3/hari
detik m3/detik
2014 124 144 17856 17,856 0,207 0,0179
2019 175 144 25200 25,200 0,292 0,0252
2024 248 144 35712 35,712 0,413 0,0357
2029 352 144 50688 50,688 0,587 0,0507
2034 501 144 72144 72,144 0,835 0,0721
Sumber : Hasil Perhitungan,2015

17
Di bawah ini merupakan tabel total kebutuhan air untuk non domestik di Kota Toshiba yang di proyeksikan untuk 20 tahun kedepan.

Tabel 2.18 Total Kebutuhan Non Domestik


Kebutuhan Air Non Domestik Total Total Kebutuhan
Tahun Pendidikan Tempat Ibadah Perhotelan Kesehatan Pasar Industri Kebutuhan Non Non
SD SMP SMA Masjid Gereja Hotel Rumah Sakit Pasar Industri Domestik(Lt/hr) Domestik(Lt/det)
2014 422400 312520 853360 129000 8000 372750 80000 27600 17856 2223486 25,73479
2019 426413 315480 861440 129000 8000 376350 80760 27600 25200 2250243 26,04448
2024 431530 319280 871760 132000 8000 380850 81729 27600 35712 2288461 26,48682
2029 437787 323920 884400 135000 8500 386400 82914 27600 50688 2337209 27,05103
2034 445229 329440 899440 138000 8500 39300 84324 27600 72144 2043977 23,65714
Sumber : Hasil Perhitungan,2015

Total kebutuhan non domestik ini didapatkan dari penjumlahan kebutuhan yang domestik yang ada di Kota seperti kegiatan
pendidikan, tempat ibadah, perhotelan, dan kesehatan. Untuk 20 tahun kedepan total kebutuhan non domestik sebesar 23,657
liter/detik.

18
2.3.3 Kebutuhan Air Total
Di bawah ini merupakan tabel kebutuhan air total di Kota Toshiba yang di proyeksikan untuk 20 tahun kedepan.

Tabel 2.19 Kebutuhan Air Kota


Kebutuhan (Lt/hr) Total Total
Total
Kebutuhan Kebutuhan Kehilangan Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan Air
No Tahun Kebutuhan Non
SR HU Domestik Domesti+Non Air (20%) Air Rata- Air Rata- Rata-rata
Domestik(Lt/hr)
(Lt/hr) Domestik(Lt/hr) rata (Lt/hr) rata(Lt/det) (m3/det)
1 2014 8530300 1137372 9667672 2223486 11891158 2378231,6 7134695 82,57748611 0,08257749
2 2019 9219500 1229268 10448768 2250243 12699011 2539802,2 7619407 88,18757639 0,08818758
3 2024 9908800 1321176 11229976 2288461 13518437 2703687,4 8111062 93,87803472 0,09387803
4 2029 10598000 1413072 12011072 2337209 14348281 2869656,2 8608969 99,64084028 0,09964084
5 2034 11287300 1504968 12792268 2043977 14836245 2967249,0 8901747 103,0294792 0,10302948
Sumber : Hasil Perhitungan,2015

Kebutuhan air bersih di Kota Berseri didapatkan dari rata-rata total kebutuhan domestik dan non domestik serta di kalikan dengan
faktor kehilangan air yaitu sebesar 20%.

19
2.3.4 faktor Penggunaan Air
Di bawah ini merupakan tabel penggunaan air di Kota yang di proyeksikan untuk 20 tahun kedepan.

Tabel 2.20 Debit Hari Maksimum dan Debit Jam Puncak Kebutuhan Air Kota

Normal Debit Harian Maksimum (1,1) Debit Jam Puncak (1,5)


Tahun
(Lt/hr) (Lt/det) (m3/det) (Lt/hr) (Lt/det) (m3/det) (Lt/hr) (Lt/det) (m3/det)
2014 7134695 82,577488 0,0825775 7848164,5 90,83523727 0,090835237 10702042,5 123,866233 0,123866233
2019 7619407 88,187581 0,0881876 8381347,7 97,00633912 0,097006339 11429110,5 132,281372 0,132281372
2024 8111062 93,878032 0,093878 8922168,2 103,2658356 0,103265836 12166593 140,817049 0,140817049
2029 8608969 99,640845 0,0996408 9469865,9 109,6049294 0,109604929 12913453,5 149,461267 0,149461267
2034 8901747 103,02948 0,1030295 9791921,7 113,3324271 0,113332427 13352620,5 154,544219 0,154544219
Sumber : Hasil Perhitungan,2015

20

Anda mungkin juga menyukai