a. Metode Aritmatika
b. Metode Geometri
c. Metode Least Square
Adapun data jumlah dan angka pertumbuhan penduduk tahun 2020 pada
kecamatan iwoimendaa yang akan menjadi acuan penentuan angka proyeksi
penduduk 10 tahun mendatang dengan berdasarkan data-data sebagai berikut :
Po (jumlah penduduk 2020) = 7882 jiwa (berdasarkan data BPS)
r (angka pertumbuhan penduduk) = 1,13% (berdasarkan data BPS)
n (jangka waktu/tahun) = 10
Tabel 4.1.1 Data pertumbuhan jumlah penduduk pertahun
Tahun jumlah penduduk
2013 7507
2014 7920
2015 8118
2016 8299
2017 8452
2018 8631
2019 8636
2020 7882
Sumber : BPS 2013-2020
Rata-rata pertambahan penduduk dari tahun 2013 sampai 2020 adalah:
Ka = (P20 – P13) / (2020 – 2013)
Ka = (7882 – 7507) / 7
Ka = 375 / 7
Ka = 53 jiwa/tahun
Persentase pertambahan penduduk rata-rata per tahun:
r =¿
1 /7
7882
r = −1
7507
r = 0.00698
r = 0.6%
Metode Aritmatika
P 2−P1
Ka=
T 2−T 1
Keterangan :
Pn : jumlah proyeksi penduduk n mendatang
Po : jumlah penduduk
Ka : konstanta aritmetik
Tn : tahun ke n
T₀ : tahun dasar
P₁ : penduduk tahun awal
P₂ : penduduk tahun akhir
Pn = Po + Ka (Ta – To)
Ka = 53
Ka = P₂₀ = 7882
P₁₃ = 7507 - 53 (20 – 13) = 7.136
Metoda Geometrik
Metode ini menganggap bahwa perkembangan atau jumlah penduduk akan
secara otomatis bertambah dengan sendirinya dan tidak memperhatikan
penurunan jumlah penduduk. Rumus yang di gunakan pada metode aritmatika ini
yaitu sebagai berikut:
Pn = Po (1 + r)n
Keterangan:
Ŷ = a + Bx
2
ΣY . ΣX −ΣX . ΣY
a=
n . Σ X 2−¿ ¿
n . ΣX . Y ❑−ΣX . ΣY
b= 2
n . Σ X −¿ ¿
Tabel 4.1.2 Hasil Perhitungan Mundur Jumlah Penduduk kecamatan iwoimendaa
Statistik jumlah
Tahun Hasil perhitungan mundur
penduduk
√
s Y mean
n
dimana:
s = standar deviasi;
Yi = variabel independen Y (jumlah penduduk);
Y mean = rata-rata Y;
N = jumlah data;
Hasil perhitungan standar deviasi dari ketiga metoda perhitungan tersebut
dapat dilihat pada tabel-tabel berikut.
Perhitungan standar deviasi metode aritmatika
Tabel 4.1.4 perhitungan standar deviasi metode aritmatika
Tahun Statistik jumlah Hasil perhitungan (Yi - Y
Tahun Yi - Y mean
Ke (X) penduduk aritmatik (Yi) mean)^2
2013 1 7507 7507 -674 453771
2014 2 7920 7920 -261 67925
2015 3 8118 8118 -63 3922
2016 4 8299 8299 118 14013
2017 5 8452 8452 271 73644
2018 6 8631 8631 450 202838
2019 7 8636 8583 402 161906
2020 8 7882 7882 -299 89177
Jumlah 35 65445 65392 - 1067195
y-mean - 8181 - - -
standar deviasi - - - 365,238
Sumber: Hasil analisa perhitungan kelompok 3
Standar deviasi (SD) harus yang paling kecil. Karena nilai standar deviasi
yang kecil menunjukan bahwa data yang didapat dari proyeksi tidak
berbeda jauh dengan data aslinya. adalah metode Aritmatika. Pemilihan
metode tersebut didasarkan pada koefisien korelasi (r) harus bernilai 1 atau
- 1 atau mendekati nilai keduanya dan standar deviasi harus paling kecil.
Berikut contoh Perhitungan proyeksi penduduk dengan menggunakan
metode Aritmatika dengan rumus sebgai berikut:
Pn = Po (1 + r . n )
Keterangan :
Pn = jumlah proyeksi penduduk n mendatang
Po = jumlah penduduk
r = angka pertumbuhan penduduk
n = jangka waktu
Tahun n pn(jiwa)
2021 1 7935
2022 2 7988
2023 3 8041
2024 4 8094
2025 5 8147
2026 6 8200
2027 7 8253
2028 8 8306
2029 9 8359
2030 10 8412
jumlah
penduduk 64964
rata-rata 8120.50
Sumber: Hasil analisa perhitungan kelompok 3
SR = Pn . 70%
Keterangan :
Sr = kebutuhan pelayanan sambungan rumah
Pn = jumlah penduduk
Contoh perhitungannya,sebagai berikut :
SR = Pn . 70%
SR = 8412 . 70%
SR = 5.888,4 Jiwa
Untuk selengkapnya dapat dilihat pada table berikut :
sambungan rumah
Tahun Pn
% jiwa
2021 7,935 70 5554.5
2022 7,988 70 5591.6
2023 8,041 70 5628.7
2024 8,094 70 5665.8
2025 8,147 70 5702.9
2026 8,200 70 5740.0
2027 8,253 70 5777.1
2028 8,306 70 5814.2
2029 8,359 70 5851.3
2030 8,412 70 5888.4
Sumber: Hasil analisa perhitungan kelompok 3
Qmd = Pn . Q
Keterangan :
Qmd = kebutuhan air bersih
Pn = jumlah penduduk
Q = kebutuhan air L/o/hari
Contoh perhitungannya, sebagai berikut :
Qmd = Pn . Q
Qmd = 8412 . 150
Qmd = L/hari
Qmd = 1261800/ 86400
Qmd = 15 L/dtk
b. Kehilangan air
Rumus yang digunakan untuk metode kehilangan air ini adalah :
Keterangan :
Qmd = kebutuhan air bersih
Qt = kebutuhan air bersih total
Contoh perhitungannya, sebagai berikut :
Keterangan :
Qmd = kebutuhan air bersih 1 hari
Fmd = kebutuhan air bersih pada factor maksimum day
F = factor maksimum day
Contoh perhitungannya, sebagai berikut :
Fmd = Qmd. F
Fmd = 1261800. 1,1
Fmd = 1.387,98 L/hari
Qt = Qmd + Qh + Fmd
Keterangan :
Qmd = kebutuhan air bersih 1 hari
Fmd = kebutuhan air bersih pada factor maksimum day
Qh = kehilangan air
Grafik 4.12 hasil perhitungan kebutuhan air bersih dan kebutuhan air bersih total
kecamatan iwoimendaa 10 tahun kedepan
keb.
kebutu Keb.air Air
Pendu Keb.
han air dari punca keb total
Tahun duk SR Q Air(/
(L/ kehilanga k (L/hari)
(jiwa) dtk)
hari) n (L/hari (L/har
i)
14 13092 3.5063E+
2021 7,935 5554.5 150 1190250 1487813 75 12
2022 7,988 5591.6 150 1198200 14 1497750 13180 3.5533E+
keb.
kebutu Keb.air Air
Pendu Keb.
han air dari punca keb total
Tahun duk SR Q Air(/
(L/ kehilanga k (L/hari)
(jiwa) dtk)
hari) n (L/hari (L/har
i)
20 12
14 13267 3.6006E+
2023 8,041 5628.7 150 1206150 1507688 65 12
14 13355 3.6482E+
2024 8,094 5665.8 150 1214100 1517625 10 12
14 13442 3.6962E+
2025 8,147 5702.9 150 1222050 1527563 55 12
14 13530 3.7444E+
2026 8,200 5740.0 150 1230000 1537500 00 12
14 13617 3.7930E+
2027 8,253 5777.1 150 1237950 1547438 45 12
14 13704 3.8419E+
2028 8,306 5814.2 150 1245900 1557375 90 12
15 13792 3.8910E+
2029 8,359 5851.3 150 1253850 1567313 35 12
15 13879 3.9405E+
2030 8,412 5888.4 150 1261800 1577250 80 12
Sumber : Hasil analisa perhitungan kelompok 3,
4.2 Pemilihan Unit Operasi dan Unit Proses yang telah dipilih
4.2.1 Kriteria perencanaan intake
Beberapa hal dibawah ini merupakan komponen dari suatu intake, yaitu :
1. Bangunan sadap Bangunan sadap berfungsi untuk mengefektifkan air
masuk menuju sumur pengumpul.
2. Sumur pengumpul (sump well) Waktu detensi pada sumur pengumpul
setidaknya 20 menit atau luas area yang cukup untuk pembersihan. Dasar
sumur minimal 1 m dibawah dasar sungai atau tergantung pada kondisi
geologis wilayah perencanaan. Konstruksi sumur disesuaikan dengan
kondisi sungai dan setidaknya terbuat dari beton dengan ketebalan
minimal 20 cm atau lebih.
3. Screen terdapat pada inlet sumur pengumpul yang memiliki fungsi untuk
menyaring pada tanah tau bentuk lainnya yang terkandung dalam air baku.
Penyaringan kasar (screening) dimaksudkan untuk menyaring benda-
bendakasar yang terapung atau melayang di air agar tidak terbawa ke
dalam unit pengolahan. Contoh benda-benda kasar yaitu daun, plastik,
kayu, kain, botol, plastik, bangkai binatang, dan sebagainya. Screening
biasanya menjadi bagian dari suatu bangunan penyadap air yang terdiri
atas batang-batang besi yang disusun berjajar/ paralel (selanjutnya disebut
screen). Screening juga sering ditempatkan pada saluran terbuka yang
menghubungkan sungai (sumber air) menujukebak pengumpul.
Dan Adapun Kriteria perencanaan intake adalah sebagai berikut ;
2. Sumur pengumpul
Dasar sumur diambil 1 m dibawah strainer.
Konstruksi harus kuat dan penempatan pipa dan perlengkapannya dapat
mudah dioperasikan dan dipelihara.
Waktu detensi tidak lebih dari 20 menit.
3. Pipa penyalur air baku dengan pengaliran gravitasi
Kecepatan aliran 0,6 – 1,5 m/dtk untuk mencegah iritasi dan sedimentasi
pada pipa.
Ukuran diameter pipa ditetapkan dengan menjaga aliran 0,6 m/dtk pada
saat level air terendah, dan tidak lebih dari kecepatan aliran 1,5 m/dtk pada
saat level air tertinggi.
4. Pipa penyalur air baku dengan pengaliran menggunakan pompa
Kecepatan aliran berkisar antara 1 – 1,5 m/dtk dengan pengaturan diameter
sama seperti kriteria pipa penyalur secara gravitasi.
Pusat pompa ditempatkan tidak kurang dari 3,7 m di bawah level air
terendah dan tidak lebih dari 4 m diatas level air terendah.
5. Screen
Jarak antar kisi adalah 25,4 – 76,2 mm.
Lebar kisi 0,25 ; 5 inchi.
Kemiringan kisi 30° - 45° dari horizontal.
Kehilangan tekanan pada kisi 0,01
Contoh perhitungan:
Rencana intake :
Debit = 0,015 m³/ s
Pipa sadap(sungai ke intake) = 10 m
Pipa pembawa (intake ke BPAM) = 50 m
Kecepatan aliran rata-rata = 1,0 m/detik
4xA
Dpipa =
3,14
4 x 0,015
Dpipa =
3,14
Dpipa = 0,137 m
b. Pipa pembawa
Perhitungan :
Q
A=
V
0.015
A=
1,0
A = 0,015 m
4xA
Dpipa =
3,14
4 x 0,015
Dpipa =
3,14
Dpipa = 0,137 mm
MENUJU IPA
TALUD
SUNGAI
MA.
MA.
NORMAL
NORMAL
- 2.00 M
MA.
STRAINER Ø125 PIPA SADAP GIP Ø125 MA.
SURUT
MM MM SURUT
- 3.00 M
- 4.00 M
DASAR
SUNGAI
- 5.00 M
1,85
0,015
Hf = ( 2,63
) xL
0,2785 x C x D
1,85
0,015
Hf = ( 2,63
) x 10 = 0,030
0,2785 x 150 x 0,137
Hs (asumsi)
Ketinggian Lahan = 27 m
Rata-rata kedalaman sungai = 3 m - 7m (diambil = 6 m)
Muka air berada pada level = 21 m
Jadi Hs (asumsi) = 27 m - 21 m = 6 m
Head pompa = Hf + Hs + sisa tekan
= 0,030 m + 6 m + 2 m (asumsi)
= 8,03 m
Head pompa = 8,03 m
Debit = 150 liter/detik
Efisiensi Pompa = 70%
Efisiensi Transmisi = 85%
Faktor cadangan = 0,15
Perhitungan :
Panjang = 20 cm
Lebar = 15 cm
Tinggi = 40 cm
= 4,5 hp
4,5 hp
= 70 %
= 6,43 hp
6,43(1+0,15)
=
85 %
= 8,70 hp
Volume = Q x td
= 18 m3
TALUD SUNGAI
Sumber : Tata cara perencanaan unit paket instalasi pengolahan air, 2014
gxh
G= V x td
9,81m/s X h
0,893x10-6m/s X 90 detik
7750 =
M.A.
M.A.
DARI INTAKE
Sum
ber : Tata cara perencanaan unit paket instalasi pengolahan air, 2014
4 x 0,0075
D pipa = 3,14 = 0,097 m
Q
Vcek = 2
(1/4 .3,14 . D )
0,0075
Vcek = 2
(1/ 4 .3,14 .0,097 )
= 1,0 m/s (memenuhi)
L
Hf = 2,68 1,85 .Q^1,85
((0,00155.C . D ) )
50
Hf = 0,015^1,85
((0,00155.150 . 0,0972,68 )1 , 85)
Hf = 0,0036 m
Dimensi Flokulasi
Kriteria Desain:
Waktu detensi (td) = 30 - 45 menit
Gradien kecepatan = 5 - 60
G x td = 104 - 105
Koefisien gesekan (k) = 2 – 3,5; dipilih 2,5 (Kawamura, 2000)
Kehilangan tekanan ( h L ) = 0,3 m - 1 m (Kawamura, 2000)
Viskositas kinematik () = 0,893 x 10 -6 m2 /s (Kawamura, 2000)
Rencana Desain Bak Flokulasi Yang Akan Dirancang:
Td total = 45 menit
G total = 60 s−1
Headloss : < 1 m
Tipe : Pengaduk Lambat
Baffle Channel Jumlah bak : 2 bak
Jumlah kompartemen : 3 kompartemen
Kompartemen I
Rencana Desain Kompartemen I :
Td = 10 menit
G = 30 s ֿ ˡ
Perhitungan :
V = Q x Td
V = 0,0075 x 600
V = 4,5 m3
Asumsi P : L : T = 3 : 2 : 1
Maka didapat dimensi bak pada kompartemen 1 sebagai berikut
Panjang (P) = 3 m
Lebar (L) = 1,70 m
Tinggi (h) = 0,890 m
Menghitung headloss total :
gxh
G= υ x td
9,81m/s x HL
0,893x10-6m/s x 600detik
30 =
h =0,05 m
Luas penampang saluran (luas basah)
A=LxH
= 1,70 m x 0,890 m
= 1,513 m2
Keliling basah
P = L + 2H
= 1,70 m + (2 x 0,890 m)
= 3,48 m
Jari-jari basah
A
R=
P
1,513
=
3,48
= 0,43 m
Sloof
H
(S) =
P
0,01
= 3,48
= 0,0028
Hb =¿)
= ¿)² = 0,00027 m
H tot = HL - Hb
H tot = 0,05 m – 0,00027 m
H tot = 0,049 m
Cek Perhitungan Kompartemen I:
V 4,5 m3
Td = = = 600 detik (SESUAI)
Q 0,0075 m3/ s
gxh
G = υ x td
= 30 s-1 (SESUAI)
Kompartemen II
Rencana Desain Kompartemen II
Td = 15 menit
G = 20 s-1
Perhitungan :
V = Q x Td
V = 0,0075 x 900
V = 6,75 m3
Karena lebar dan tinggi memiliki nilai yang sama dari kompartemen I sampai dengan
kompartemen III maka didapat dimensi bak pada kompartemen II sebagai berikut :
Panjang (P) = 4,46 m
Lebar (L) = 1,70 m
Tinggi (h) = 0,890 m
g x HL
G= υ x td
9,81m/s x HL
0,893x10-6m/s x 900detik
20 =
H = 0,032m
Sloof
H
(S) =
P
0,01
= 3,48
= 0,0028
Hb =¿)
= ¿)² = 0,00027 m
H tot = HL - Hb
H tot = 0,032 m – 0,00027 m
H tot = 0,032 m
Cek Perhitungan Kompartemen II:
V 6,75 m3
Td = = = 900 detik (SESUAI)
Q 0,0075 m3/ s
gxh
G = υ x td
= 20 s-1 (SESUAI)
Kompartemen III
Rencana Desain Kompartemen III :
Td = 20 menit
G = 10 s-1
Perhitungan :
V = Q x Td
V = 0,0075 x 1200
V = 9 m3
Karena lebar dan tinggi memiliki nilai yang sama dari kompartemen I sampai dengan
kompartemen III maka didapat dimensi bak pada kompartemen III:
Panjang (P) = 5,65 m
Lebar (L)= 1,70 m
Tinggi (h) = 0,890
Menghitung headloss total :
g x HL
G=
υ x td
9,81m/s x h
10 = 0,893x10-6m/sx 1200detik
H = 0,0109 m
Sloof
H
(S) =
P
0,01
= 3,48
= 0,0028
Kecepatan aliran saluran
1
Vl = . R^2/3 . S^1/2
n
1
= . (0,43)^2/3 . (0,0028)^1/2
0,013
= 76,9 . 0,0616. 0,0014
= 0,007 m/s
SR Koefisien kekasaran saluran terbuat dari beton (n) = 0,013
Hb =¿)
= ¿)² = 0,00027 m
H tot = HL - Hb
H tot = 0,0109 m – 0,00027 m
H tot = 0,011 m
Cek Perhitungan Kompartemen III:
V 9 m3
Td = = = 1200 detik (SESUAI)
Q 0,0075 m3/ s
gxh
G = υ x td
= 10 s-1 (SESUAI)
Tabel 4.15 Deasain Unit Flokulasi
Kriteria
Parameter Kompartemen 1 Kompartemen 2 Kompartemen 3
Desain
10-60 s−1
G 30 s−1 20 s−1 10 s−1
(SNI 6774)
15-45 menit
Td 10 menit 15 menit 20 menit
(SNI 6774)
<1m
Headloss (Kawamura, 0,049 meter 0,032 meter 0,010 meter
2000)
DARIINTAKE
BAK KOAGULASI
BAKBAHANKOAGULAN
Sumber : Tata cara perencanaan unit paket instalasi pengolahan air, 2014
Dengan kriteria diatas, maka dapat direncanakan desain dari unit sedimentasi yang
tepat dengan perhitungan sebagai berikut :
Menghitung Dimensi Bak Sedimentasi
Untuk menghitung dimensi bak sedimentasi harus dipilih terdahulu kriteria
perencanaan yang diperlukan untuk perhitungan seperti :
= 2,5 x 6,0 x 10
−4
0,015 m³ /s
Debit tiap bak =
4 unit
= 0,004 m³/s per unit
Vo = 1,5 x 10−3 m/s
Rumus :
Q
A =
Vo
0,004 m ³/ s
= −3 m
1,5 x 10
s
= 26,7 m²
Setelah diketahui luas permukaan bak maka, ditentukan panjang dan lebar dengan
perbanding P : L adalah 4 : 1
P:L=4:1
Lebar bak :
A =PxL
26,7 = 4 x L²
L = 2,58 m
Panjang bak :
P=4xL
P = 4 x 2,58 m
P = 10,32 m
Perhitungan :
Kecepatan tube settler (Vα)
Rumus:
w
H sin α
+ Q
Vα = sin α cos α
A
w
x tgα
sin α
0,2
0,5 sin 45
+
Vα = sin 45 cos 45 1,5 x 10−3 m/s
0,2
x tg 45
sin 45
Vα = 0,00492 m/s
A
= 4
0,813 m²
=
4
= 0,45 m
Jari-jari hidrolis
luas basah
R=
keliling basah
0,2 x 0,5
= ( 2 x 0,5 ) +0,2
= 0,0833 m
Setelah mendapatkan dimensi dan desain tube settler sesuai dengan kriteria yang
diinginkan, maka dilakukan pengecekan dengan perhitungan bilangan reynold dan
bilangan Froude seperti berikut :
Bilangan Reynold (NRe)
Vα x R
NRe =
v
0,00492m/ s x 0,0833 m
= 2
−6 m /s
0,9055 x 10
= 452,61 ¿ 2000 (SESUAI)
Vα
NFr =
√g x R
0,00492 m/s
=
√ 9.81 x 0,0833
= 5 x 10−3 ¿ 10−5 (SESUAI)
Control scouring
Dimana : Vα ¿ 18 Vo
Vα 0,00492m/ s
Vo
= 0,0015 m/ s
= 3,28 ¿ 18
Cek apabila back wash :
Q (debit yang di olah) = 0,015 m³/s
Luas tube = 0,813 m²
Jumlah bak yang beroperasi = 4 unit
Perhitungan:
Q 0,015
Va = = = 0,0046 m/s
Luas tube x n 0,813 x 4
Control scouring Va ¿ 18 Vo
0,00492 m/s
Vα = = 0,428 ¿ 18 (SESUAI)
11,5 x 10−3 m / s
P. total bak = panjang bak + tebal tube x (jumlah tube pada sisi panjang + 1)
= 10,32 m + (0,0025 m x (6 + 1))
= 10,3775 x 4 bak
= 41,51
Lebar total bak = lebar bak + tebal tube x (jumlah tube pada sisi lebar + 1)
= 2,58 m + (0,0025 m x (2 + 1))
= 2,5875 m ≈ 2,59 m
Tinggi total bak = tinggi bak + freeboard
= 2 m + 0,5 m
= 2,5 m
DARI FLOKULASI
DARI FLOKULASI
GUTTER
RUANGLUMPUR TUBESETTLER VEENOTCH
Perhitungan :
Volume lumpur (Vlumpur) (1 hari)
¿
Vol.lumpur = %lumpur x td x Qunderdrain¿ 1000
¿
= 1,5 x 86400 x 0,00008¿ 1000
= 0,0103 m³
Tinggi lumpur
volume lumpur x 2
Tinggi lumpur =
luas alas basah
0,0103 x 2
=
26,7
= 0,00077 m
4 .A
D pipa penguras = π
4 x 0,03
3,14
=
MT
DETAILA
SKALA:20
DETAILA
Dimensi underdrain
Lubang orifice
Aorifice : A bak = 0,0015 : 1
orifice = 4 cm = 0,04
A orifice = 0,0015 x 27,33 m2 = 0,0410 m2
1
A tiap orifice = . π . D2
4
1
= x π (0,04 m)2 = 1,256 x 10-4 m2
4
A orifice
Jumlah orifice =
A tiap orifice
0,0410
= −4 m
2
1,25 x 10
= 32,53 lubang = 33 lubang
Lateral
Alateral : Aorifice = 4 : 1
Jarak antar lateral = 0,5 m
Jarak lateral ke dinding = 0,30 m = 30 cm
A lateral total = 4 x A orifice
= 4 x 0,0410 m2
= 0,164 m2
Panjang manifold = panjang bak - jarak lateral ke dinding
= 7,4 m - 0,30 m
= 7,1 m
panjang manifold
Jumlah lateral = x2
jarak antar lateral
7,1 m
= x2
0,5 m
= 28 buah
jumlah orifice
Orifice untuk 1 lateral =
jumlah lateral
33
=
28
= 1 lubang
A lateral total
A tiap lateral =
jumlah lateral
2
0,164 m
=
28 buah
= 0,00586 m2
1
A tiap lateral = x π x D2
4
1
0,00586 m = x π x D2
4
D tiap lateral =
√ 0,00586 m x 4
3,14
= 0,086 m ≈ 86 mm (pasaran)
Manifold
Amanifold : Alateral =3:1
Amanifold = 3 x 0,164 m2 = 0,492 m2
1
A = x π x D2
4
√
2
D = 0,492m x 4 = 0,79 m = 0,8 m = 800 mm (pasaran)
3,14
Panjang lateral tiap sisi (L) = L – (2 x jarak lateral kedinding ) - manifold
= 3,70 m – (2 x 0,30 m) – 0,8 m
= 2,3 m
P lateral−(3 x orifice) 2,3−(3 x 0,04)
Jarak antar orifice = = = 0,73 m
3 3
HL underdrain
2/s
0,015 m
Q tiap bak =
4
= 0,004 m2/s
Orifice
Qtiap bak
Qorifice =
n orifice
0,015
=
33
= 0,00045 m2/s
Q orifice
V orifice =
A orifice
2/s
0,00045 m
= 2
0,0410 m
= 0,0110 m/s
2
1,7 x V
HL orifice =
2x g
1,7 x ( 0,0110 )2 m/s
=
2 x 9,81
= 1,048 m
Lateral
Kekasaran pipa (f) = 0,25
Qtiap bak
Q lateral =
nlateral
0,015
=
28
= 0,00054 m3/s
Qtiap lateral
V lateral =
A lateral
0,00054 m3/ s
=
0,164 m
= 0,0033 m/s
1 L V²
HL lateral = x xfx
3 D 29
1 2,3 (0,0033) ²
= x x 0,025 x
3 0,08 2 x 9,81
=
Gambar 4.7 unit filtrasi
4.2.4 Kriteria perencanaan unit operasi
1) Koagulan
a) Kriteria Koagulan
Kriteria koagulan adalah sebagai berikut :
Jenis koagulan yang digunakan :
a. Aluminium sulfat Al2 (SO4 ) 3 , I4 (H2 O) diturunkan dalam bentuk
cair konsentrasi sebesar (5- 20)%.
b. PAC, poly alumunium chloride (Al10 (OH)15 Cl15), kualitas
ditentukan oleh kadar alumunium oxido (Al2O3) yang terkait sebagai
PAC dengan kadar (10-11)%.
Dosis koagulan ditentukan berdasarkan hasil percobaan jar–test terhadap
air baku.
Pertumbuhan koagulan ke pengaduk cepat dapat dilakukan secara
gravitasi atau pemompaan.
b) Bak Koagulan
Kriteria bak koagulan adalah sebagai berikut :
Bak koagulan harus dapat menunjang larutan selama 24 jam.
Diperlukan 2 buah bak yaitu 1 buah bak pengaduk manual atau
mekanis dan 1 buah bak pembubuh.
Bak harus dilindungi dan pengaruh luas dan tahan terhadap bahan
koagulan.
2) Netralisasi
a) Kreteria Netralisasi
1. Harus berupa bahan alkalin
Kapur (CaO), dibubuhkan dalam bentuk larutan dengan konsentrasi
larutan 5% sampai dengan 20%.
Soda abu (Na2 CO3 ) dibubuhkan dalam bentuk larutan, dengan
konsentrasi larutan 5% sampai dengan 20%.
Soda api (Na OH) dibubuhkan dalam bentuk larutan, dengan
konsentrasi larutan maksimum 20%.
2. Dosis bahan alkalin ditentukan berdasarkan percobaan.
3. Pembubuhan bahan alkalin secara grantan atau pemompa, dibutuhkan
sebelum dan atau sesudah pembubuhan konjulan.
b) Bak Netralisasi
Bak dapat menampung larutan selama 8 jam sampai dengan 24 jam.
Diperlukan 2 buah bak yaitu 1 buah bak pengaduk manual atau mekanik
dan 1 buah pembubuh.
Bak harus dilindungi dari pengaruh luar dan tahan terhadap beban
alkalin.
3) Desinfektan
a) Kriteria Desinfektan
1. Jenis Densifektan yang digunakan
Gas klor (Cl2 ) kandungan klor aktif minimal 99%.
Kaporit atau kalsium hipoklorit (CaU Cl2 ) x H2 O, kandungan klor
aktif (60-70) %.
Sodium hipo klorit (NaO Cl), kandungan klor aktif 15%.
2. Dosis klor ditentukan berdasarkan DPC yaitu jumlah klor yang dikonsumsi
air besarnya
Disinfeksi gas klor
Klorinasi dilakukan dengan cara injeksi gas pada inlet reservoir. Dosis
penentuan klor diambil dari penelitian terdahulu karena pada dasarnya penentuan dosis
klor harus menguji lab air baku yang sudah melalui proses pengolahan. Penentuan
dosis klor tidak mempengaruhi dimensi.
Dibutuhkan :
Kaporit yang mengandung klor = 70%
Konsentrasi yang diinginkan = 5%
Dosis klor = 2,61 mg/L
Berat jenis = 1,2 kg/L
Q (Debit) = 15 L/detik
Kebutuhan klor = 15 L/detik × 2,61 mg/ L
= 39,15 mg/detik
= 0,1409 kg/jam
Periode pelarutan direncanakan setiap sehari sekali, sehingga kebutuhan klor per hari
= 24 jam × 0,1409 kg/jam
= 3,38 kg
Kebutuhan klor per bulan = 30 hari × 3,38 kg/hari
= 101,4 kg
kebutuhan klor 1hari
Volume klor =
berat jenis klor
3,38
=
1,2
= 2,82 L = 0,0282 m³
Waktu pembuatanlarutan (Td) = 24 jam = 86400 detik
volume khlor
Debit pembubuhan =
td
3
0,0282m
=
86400
= 3,2634 l/detik
4.2.3 Reservoir
Lokasi & Tinggi Reservoir
Lokasi dan tinggi reservoir ditentukan berdasarkan pertimbangan sebagai
berikut:
a. Reservoir pelayanan ditempatkan sedekat mungkin dengan pusat dasar
pelayanan, kecuali kalau keadaan tidak memungkinkan, selain itu harus
dipertimbangkan pemasangan pipa paralel.
b. Tinggi reservoir pada sistem gravitasi ditentukan sedemikian rupa sehingga
tekanan minimum sesuai hasil perhitungan hidrolik dijaringan pipa distribusi.
Muka air reservoir rencana diperhitungkan berdasarkan tinggi muka air
minimum.
c. Jika elevasi muka tanah wilayah pelayanan bervariasi maka wilayah pelayanan
dapat dibagi menjadi zona wilayah pelayanan yang dilayani masing-masing
dengan satu reservoir.
Reservoir Pelayanan
Volume reservoir pelayanan (service reservoir) ditentukan berdasarkan:
a. Jumlah volume air maksimum yang harus ditanggung pada saat pemakaian air
minimum ditambah volume air yang harus disediakan pada saat pengaliran jam
puncak karena adanya fluktuasi pemakaian air di wilayah pelayanan dan
periode pengisian reservoir.
b. Cadangan air untuk pemadam kebakaran kota sesuai dengan peraturan yang
berlaku untuk daerah setempat dinas kebakaran.
c. Kebutuhan air khusus, yaitu penggunaan reservoir, taman, dan peristiwa
khusus.
Berikut Dimensi reservoir yang direncanakan:
Aktivitas warga( T warga ) : 15 jam
Waktu produksi (T Ipa) : 24 jam
Debit produksi : 15 liter/detik
Kedalaman reservoir : 3 meter
Lebar reservoir : 10 meter
Jarak antarbaffle : 2 meter
Waktu tinggal : 1 jam
Perhitungan :
Volume reservoir = (T ipa – T warga) x Q
= (24 jam – 15 jam) x 0,015 m³ /detik
= 0,135 m³
Karena jumlah reservoir ada 2 unit maka volume masing-masing bak
0,135
= 0,0675 m³
2
volume
Panjang reservoir =
hx l
0,0675
=
3 x 10
= 0,0023 m
Gambar 4.8 unit reservoir