Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS PREDIKSI JUMLAH PENDUDUK DAN JUMLAH AIR KOTOR UNTUK

KOTA BESAR DAN KOTA KECIL UNTUK 10 TAHUN MENDATANG DI KOTA


MADIUN

Tugas Ini Disusun untuk Memenuhi Mata Kuliah Rancangan Drainase yang

Diampu Oleh Rahma Dara Lufira, ST., MT.

Disusun Oleh:

Mumahad Farid Nurkholis (165060401111020)

JURUSAN TEKNIK PENGAIRAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

MALANG

2018
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan petunjuk serta rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas
Rancangan Drainase ini.

Penyusun laporan ini merupakan prasyarat yang harus ditempuh untuk mata kuliah Rancangan
Drainase di Fakultas Teknik Jurusan Pengairan Universitas Brawijaya Malang.

Laporan Tugas Rancangan Drainase ini tentu saja turut dibantu oleh beberapa pihak, untuk itu
penyusun ingin berterimakasih kepada :

1. Ibu Rahma Dara Lufira, ST., MT. selaku dosen pembimbing dalam penyempurnaan Laporan
Tugas Rancangan Drainase ini,
2. Teman-teman kontrakan Mas ju telah membantu tersusunnya Laporan Tugas Rancangan
Drainase ini.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna sehingga kritik dan saran
sangatlah diharapkan dengan tujuan memberi masukan untuk kedepannya.

Akhir kata, semoga penyusunan Laporan Tugas Besar Rancangan Drainase ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.

Penyusun

Malang, Mei 2018


BAB I
PENDAHULUAN

Madiun merupakan suatu wilayah yang dirintis oleh Ki Panembahan Ronggo Jumeno
atau biasa disebut Ki Ageng Ronggo. Asal kata Madiun dapat diartikan dari kata "medi"
(hantu) dan "ayun-ayun" (berayunan), maksudnya adalah bahwa ketika Ronggo Jumeno
melakukan "Babat tanah Madiun" terjadi banyak hantu yang berkeliaran. Penjelasan kedua
karena nama keris yang dimiliki oleh Ronggo Jumeno bernama keris Tundhung Medhiun.
Pada mulanya bukan dinamakan Madiun, tetapi Wonoasri.

Sejak awal Madiun merupakan sebuah wilayah di bawah kekuasaan Kesultanan


Mataram. Dalam perjalanan sejarah Mataram, Madiun memang sangat strategis mengingat
wilayahnya terletak di tengah-tengah perbatasan dengan Kerajaan Kadiri (Daha). Oleh karena
itu pada masa pemerintahan Mataram banyak pemberontak-pemberontak kerajaan Mataram
yang membangun basis kekuatan di Madiun. Seperti munculnya tokoh Retno Dumilah.

Beberapa peninggalan Kadipaten Madiun salah satunya dapat dilihat di Kelurahan


Kuncen, di mana terdapat makam Ki Ageng Panembahan Ronggo Jumeno, Patih Wonosari
selain makam para Bupati Madiun, Masjid Tertua di Madiun yaitu Masjid Nur Hidayatullah,
artefak-artefak disekeliling masjid, serta sendang (tempat pemandian) keramat.

Kota Madiun dahulu merupakan pusat dari Karesidenan Madiun, yang meliputi
wilayah Magetan, Ngawi, Ponorogo, dan Pacitan. Meski berada di wilayah Jawa Timur,
secara budaya Madiun lebih dekat ke budaya Jawa Tengahan (Mataraman atau Solo-Yogya),
karena Madiun lama berada di bawah kekuasaan Kesultanan Mataram.
Pada tahun 1948, terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh PKI di Madiun yang
dipimpin oleh Musso di daerah Dungus, Wungu, Kabupaten Madiun yang sekarang di kenal
dengan nama Monumen Kresek.

Secara geografis Kota Madiun terletak pada 111° BT - 112° BT dan 7° LS - 8° LS dan
berbatasan langsung dengan Kecamatan Geger di sebelah selatan , sebelah timur dengan
Kecamatan Wungu, dan sebelah barat dengan Kabupaten Magetan. Kota Madiun hampir
berbatasan sepenuhnya dengan Kabupaten Madiun, serta dengan Kabupaten Magetan di
sebelah Barat. Bengawan Madiun mengalir di kota ini, merupakan salah satu anak sungai
terbesar Bengawan Solo.

Kota Madiun terletak pada daratan dengan ketinggian 63 meter hingga 67 meter dari
permukaan air laut. Daratan dengan ketinggian 63 meter dari permukaan air laut terletak di
tengah, sedangkan daratan dengan ketinggian 67 meter dari permukaan air laut terletak di
sebelah di selatan. Rentang temperatur udara antara 20 °C hingga 35 °C. Rata-rata curah
hujan Kota Madiun turun dari 210 mm pada tahun 2006 menjadi 162 mm pada tahun 2007.
Rata-rata curah hujan tinggi terjadi pada bulan-bulan di awal tahun dan akhir tahun,
sedangkan rata-rata curah hujan rendah terjadi pada pertengahan tahun.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Data Jumlah Penduduk Kota Madiun

Tabel 2.1 Data Jumlah Penduduk Kota Madiun 2013-2017


Jumlah Penduduk (Pn)
No. Tahun
Jiwa
1 2013 174114
2 2014 174373
3 2015 174995
4 2016 175607
5 2017 176099

2.2 Prediksi Jumlah Penduduk 10 Tahun Mendatang

Untuk memprediksi jumlah penduduk Kota Madiun, Jawa Timur 10 tahun mendatang
menggunakan 3 metode, yaitu :

1. Metode Geometri
2. Metode Eksponensial
3. Metode Aritmatik

Dari data jumlah penduduk yang sudah ada (2013-2017), dapat diketahui rasio
pertumbuhan penduduk setiap metode adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2 Rasio Pertumbuhan Penduduk Metode Geometri

Tahun Rasio Pertumbuhan Penduduk r (%)

2013-2014 0,001488 0,148753


2014-2015 0,003567 0,356707
2015-2016 0,003497 0,349724
2016-2017 0,002802 0,280171
Rata-Rata 0,002838 0,283839
Sumber : Hasil Perhitungan, 2018

Tabel 2.3 Rasio Pertumbuhan Penduduk Metode Aritmatik


Tahun Rasio Pertumbuhan Penduduk r (%)

2013-2014 0,001488 0,148753


2014-2015 0,003567 0,356707
2015-2016 0,003497 0,349724
2016-2017 0,002802 0,280171
Rata-Rata 0,002838 0,283839
Sumber : Hasil Perhitungan, 2018

Tabel 2.4 Rasio Pertumbuhan Penduduk Metode


Eksponensial

Tahun Rasio Pertumbuhan Penduduk r (%)

2013-2014 0,001486 0,148643


2014-2015 0,003561 0,356072
2015-2016 0,003491 0,349114
2016-2017 0,002798 0,279779
Rata-Rata 0,002834 0,283402
Sumber : Hasil Perhitungan, 2018
Dari perhitungan didapatkan bahwa rasio Metode Geometri dan Metode Aritmatik
adalah sama yaitu sebesar 0,283839%, sedangkan untuk Metode Eksponensial sebesar
0,283402%.

2.2.1 Metode Geometri

Pn = Po x (1+r )n

Dimana :

Pn = Jumlah penduduk pada tahun ke n (jiwa/tahun)


Po = Jumlah penduduk pada awal tahun (jiwa/tahun)
r = Angka pertumbuhan penduduk (%)
n = Interval waktu (tahun)

Diketahui :

a. Jumlah Penduduk (Po) 2013 = 174114 Jiwa


b. Rasio (r) Rata-rata = 0,283839 % = 0,00283839
Contoh Perhitungan :

Jumlah Penduduk (Pn) Tahun 2018 = Po x (1+r )n

= 174114 x (1+0 , 00283839)1


= 174608 Jiwa

Untuk perhitungan selanjutnya bisa dilihat pada table 2.5 berikut :

Jumlah Penduduk (Pn)


No. Tahun
Jiwa
1 2018 174608
2 2019 175104
3 2020 175601
4 2021 176099
5 2022 176599
6 2023 177100
7 2024 177603
8 2025 178107
9 2026 178613
10 2027 179120
Sumber :Hasil Perhitungan, 2018

2.2.2 Metode Eksponensial


Pn = Po x e r xn

Dimana :

Pn = Jumlah penduduk pada tahun ke n (jiwa/tahun)


Po = Jumlah penduduk pada awal tahun (jiwa/tahun)
r = Angka pertumbuhan penduduk (%)
n = Interval waktu (tahun)
e = Bilangan logaritma

Diketahui :

a. Jumlah Penduduk (Po) 2013 = 174114 Jiwa


b. Rasio (r) Rata-rata = 0,283402 % = 0,00283402

Contoh Perhitungan :
1. Jumlah Penduduk (Pn) Tahun 2019 = Po x e r xn
= 174114 x 2.7180,00 283 402 x2
= 174608 Jiwa

Perhitungan selanjutnya dapat dilihat di table 2.6 berikut :

Jumlah Penduduk (Pn)


No. Tahun
Jiwa
1 2018 174608
2 2019 175104
3 2020 175601
4 2021 176099
5 2022 176599
6 2023 177100
7 2024 177603
8 2025 178107
9 2026 178612
10 2027 179119
Sumber :Hasil Perhitungan, 2018

2.2.3 Metode Aritmatik

Pn = Po x (1 + r x n)

Dimana :

Pn = Jumlah penduduk pada tahun ke n (jiwa/tahun)


Po = Jumlah penduduk pada awal tahun (jiwa/tahun)
r = Angka pertumbuhan penduduk (%)
n = Interval waktu (tahun)

Diketahui :

a. Jumlah Penduduk (Po) 2013 = 174114 Jiwa


b. Rasio (r) Rata-rata = 0,283839% = 0,00283839

Perhitungan :

1. Jumlah Penduduk (Pn) Tahun 2020 = Po x (1 + r x n)


=174114 x (1 + 0,00283839 x 3)
= 175597 Jiwa

Perhitungan selanjutnya dapat dilihat di table 2.7 berikut :


Jumlah Penduduk (Pn)
No. Tahun
Jiwa
1 2018 174608
2 2019 175102
3 2020 175597
4 2021 176091
5 2022 176585
6 2023 177079
7 2024 177573
8 2025 178068
9 2026 178562
10 2027 179056
Sumber :Hasil Perhitungan, 2018
2.3 Jumlah Air Buangan Penduduk

Debit air buangan penduduk : debit yang berasal dari air buangan
pendudukdihitung besarnya berdasar jumlah penduduk.

Debit rata-rata air buangan ditetapkan sebesar 70% – 90% dari jumlah kebutuhan air bersih
per hari.

merupakan aliran buangan rumah tangga dianalisa dengan menggunakan rumus:

Qakt = [Pn x q] / A

Dimana:

Pn = Jumlah penduduk (orang)


Q = Besarnya debit buangan (lt/hr/orang)= (70-90)% x kebutuhan air bersih
(or/hr) Untuk kota besarkebutuhan air bersih = 150 - 200 liter/or/hari
A = Luas daerah (km²)

Kebutuhan air bersih dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

qb = Mn x S

dengan:

qb = Kebutuhan airbersih (lt/hari/orang)


Mn = Jumlah penduduk (orang)
S = Stndar kebutuhan air

2.3.1 Asumsi Kota Kecil Metode Geometri


Tabel 2.8 Perhitungan Air Bersih dan Air Kotor (Metode Geometri)

Luas Kota
Q Air Bersih Q Air Kotor
No. Tahun q (lt/orang/hari) Madiun
(lt/orang/hari) (lt/hari/km²)
(km²)
1 2018 100 80 34 411811,80
2 2019 100 80 34 412980,68
3 2020 100 80 34 414152,88
4 2021 100 80 34 415328,41
5 2022 100 80 34 416507,27
6 2023 100 80 34 417689,48
7 2024 100 80 34 418875,04
8 2025 100 80 34 420063,97
9 2026 100 80 34 421256,28
10 2027 100 80 34 422451,97
Sumber :Hasil Perhitungan, 2018
Diketahui :

a. Kebutuhan Air Bersih / Orang (Q) = 100 lt/orang/hari


b. Air Kotor (80% x Qair bersih) = 80 lt/orang/hari
c. Luas Kota Madiun (A) = 34 km²

Perhitungan :

1. Q air kotor 2018 = Pn x q / A


= 174608 x 80 / 34
= 411811,80 lt/hari/km²

2.3.2 Asumsi Kota Kecil Metode Eksponensial

Tabel 2.9 Perhitungan Air Bersih dan Air Kotor (Metode Eksponensial)

Luas Kota
Q Air Bersih Q Air Kotor
No. Tahun q (lt/orang/hari) Madiun
(lt/orang/hari) (lt/hari/km²)
(km²)
1 2018 100 80 34 411811,66
2 2019 100 80 34 412980,39
3 2020 100 80 34 414152,45
4 2021 100 80 34 415327,83
5 2022 100 80 34 416506,55
6 2023 100 80 34 417688,61
7 2024 100 80 34 418874,03
8 2025 100 80 34 420062,81
9 2026 100 80 34 421254,96
Q Air Bersih Luas Kota Q Air Kotor
No. Tahun q (lt/orang/hari) Madiun
(lt/orang/hari) (lt/hari/km²)
(km²)
10 2027 100 80 34 422450,50
Sumber :Hasil Perhitungan, 2018

Diketahui :

a. Kebutuhan Air Bersih / Orang (Q) = 100 lt/orang/hari


b. Air Kotor (80% x Qair bersih) = 80 lt/orang/hari
c. Luas Kota Madiun (A) = 34 km²

Perhitungan :

1. Q air kotor 2019 = Pn x q / A


= 175104 x 80 / 34
= 412980,39 lt/hari/km²

2.3.3 Asumsi Kota Kecil Metode Aritmatik

Tabel 2.10 Perhitungan Air Bersih dan Air Kotor (Metode Aritmatik)

Luas Kota
Q Air Bersih Q Air Kotor
No. Tahun q (lt/orang/hari) Madiun
(lt/orang/hari) (lt/hari/km²)
(km²)
1 2018 100 80 34 411811,80
2 2019 100 80 34 412977,37
3 2020 100 80 34 414142,95
4 2021 100 80 34 415308,52
5 2022 100 80 34 416474,09
6 2023 100 80 34 417639,67
7 2024 100 80 34 418805,24
8 2025 100 80 34 419970,81
9 2026 100 80 34 421136,38
10 2027 100 80 34 422301,96
Sumber :Hasil Perhitungan,2018
Diketahui :

a. Kebutuhan Air Bersih / Orang (Q) = 100 lt/orang/hari


b. Air Kotor (80% x Qair bersih) = 80 lt/orang/hari
c. Luas Kabupaten Pasuuan (A) = 34 km²
Perhitungan :

1. Q air kotor 2020 = Pn x q / A


= 175597 x 80 / 34

= 414142,95 lt/hari/km²

2.3.4 Asumsi Kota Besar Metode Geometri

Tabel 2.11 Perhitungan Air Bersihdan Air Kotor (Metode Geometri)

No Q Air Bersih Luas Kota Q Air Kotor


Tahun q (lt/orang/hari)
. (lt/orang/hari) Madiun (km²) (lt/hari/km²)
1 2018 150 120 34 617717,70
2 2019 150 120 34 619471,02
3 2020 150 120 34 621229,32
4 2021 150 120 34 622992,61
5 2022 150 120 34 624760,90
6 2023 150 120 34 626534,22
7 2024 150 120 34 628312,57
8 2025 150 120 34 630095,96
9 2026 150 120 34 631884,42
10 2027 150 120 34 633677,95
Sumber :Hasil Perhitungan,2018
Diketahui :

a. Kebutuhan Air Bersih / Orang (Q) = 150 lt/orang/hari


b. Air Kotor (80% x Qair bersih) = 12 lt/orang/hari
c. Luas Kabupaten Pasuruan (A) = 34 km²

Perhitungan :

1. Q air kotor 2018 = Pn x q / A


= 174608 x 12 / 34
= 617717,70 lt/hari/km²

2.3.4 Asumsi Kota Besar Metode Eksponensial


Tabel 2.12 Perhitungan Air Bersihdan Air Kotor (Metode Eksponensial)

Q Air Bersih Luas Kota Q Air Kotor


No. Tahun q (lt/orang/hari)
(lt/orang/hari) Madiun (km²) (lt/hari/km²)
1 2018 150 120 34 617717,48
2 2019 150 120 34 619470,59
3 2020 150 120 34 621228,67
4 2021 150 120 34 622991,75
5 2022 150 120 34 624759,82
6 2023 150 120 34 626532,91
7 2024 150 120 34 628311,04
8 2025 150 120 34 630094,21
9 2026 150 120 34 631882,44
10 2027 150 120 34 633675,75
Sumber :Hasil Perhitungan, 2018
Diketahui :

a. Kebutuhan Air Bersih / Orang (Q) = 150 lt/orang/hari


b. Air Kotor (80% x Qair bersih) = 120 lt/orang/hari
c. Luas Kabupaten Pasuruan (A) = 34 km²

Perhitungan :

1. Q air kotor 2019 = Pn x q / A


= 175104 x 120 / 34
= 619407,59 lt/hari/km²

2.3.4 Asumsi Kota Besar Metode Aritmatik

Tabel 2.13 Perhitungan Air Bersihdan Air Kotor (Metode Aritmatik)

Q Air Bersih
Luas Kota Q Air Kotor
No. Tahun (lt/orang/hari q (lt/orang/hari)
Madiun (km²) (lt/hari/km²)
)
1 2018 150 120 34 617717,70
2 2019 150 120 34 619466,06
3 2020 150 120 34 621214,42
4 2021 150 120 34 622962,78
5 2022 150 120 34 624711,14
6 2023 150 120 34 626459,50
7 2024 150 120 34 628207,86
8 2025 150 120 34 629956,22
9 2026 150 120 34 631704,58
Q Air Bersih Luas Kota Q Air Kotor
No. Tahun (lt/orang/hari q (lt/orang/hari)
Madiun (km²) (lt/hari/km²)
)
10 2027 150 120 34 633452,94
Sumber :Hasil Perhitungan, 2018
Diketahui :

a. Kebutuhan Air Bersih / Orang (Q) = 150 lt/orang/hari


b. Air Kotor (80% x Qair bersih) = 120 lt/orang/hari
c. Luas Kabupaten Pasuruan (A) = 34 km²

Perhitungan :

1. Q air kotor 2020 = Pn x q / A


= 177597 x 120 / 34
= 621214,42 lt/hari/km²

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan didapatkan bahwa prediksi jumlah penduduk 10 tahun


mendatang dapat diurutkan berdasarkan hasil prediksi tertinggi sampai terendah
dengan metode yang ada yaitu :

1. Metode Geometri, pada tahun 2027 diprediksikan jumlah penduduk Kota


Madiun adalah 179120.
2. Metode Eksponensial, pada tahun 2027 diprediksikan jumlah penduduk
Kota Madiun adalah 179119.
3. Metode Aritmatik, pada tahun 2027 diprediksikan jumlah penduduk Kota
Madiun adalah 179056.

Sehingga didapatkan asumsi jumlah air buangan :

1. Kota sedang

Debit buangan terbesar didapatkan dengan perhitungan metode


Geometri dengan nilai 422451,97 lt/hr/km2 pada tahun 2025

2. Kota besar

Debit buangan terbesar didapatkan dengan perhitungan metode


Eksponensial dengan nilai 633675,75 lt/hr/km2 pada tahun 2025

Anda mungkin juga menyukai