• Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Sumpah
Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
• Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan perjuangan merebut,
menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.
• Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana dibuktikan oleh banyak
pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.
• Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila dan
UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa kesatuan bahasa Indonesia.
• Adanya simbol kenegaraan dalam bentuk Garuda Pancasila, dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
• Pengembangan budaya gotong royong yang merupakan ciri khas kepribadian bangsa Indonesia secara
turun temurun.
• Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) .
• Wilayah negara yang begitu luas
• Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan yang merongrong keutuhan, kesatuan dan persatuan
bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
• Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan
pembangunan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa.
• Adanya paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa
yang menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan
menganggap rendah budaya suku bangsa lain.
• Lemahnya nilai-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh
budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
• Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran
dan kehendak untuk bersatu.
• Menciptakan kondisi dan membiasakan diri untuk selalu
membangun konsensus.
• Membangun kelembagaan (pranata) yang berakarkan nilai dan
norma (nilai-nilai Pancasila) yang menyuburkan persatuan dan
kesatuan bangsa.
• Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan
tepat dalam aspek kehidupan dan pembangunan bangsa yang
mencerminkan keadilan bagi semua pihak, semua wilayah.
• Upaya bersama dan pembinaan integrasi nasional memerlukan
kepemimpinan yang arif dan bijaksana, serta efektif.
SEKIAN
TERIMAKASIH