Anda di halaman 1dari 2

UTS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

NAMA : Muhamad Farid Nurkholis

NIM/NO. URUT PRESENSI : 165060401111020

PRODI/KELAS : T. Pengairan

DAERAH ASAL : Magetan, Jawa Timur

DESKRIPSI KEARIFAN LOKAL & NILAI YANG TERKANDUNG:

Kearifan lokal adalah segala bentuk kebijaksanaan yang didasari oleh nilai nilai
kebaikan yang dipercaya, diterapkan dan senantiasa dijaga keberlangsunganya dalam kurun
waktu yang (secara turun-temurun) oleh sekelompokk orang dalam lingkungan atau wilayah
tertentuyang menjadi tempat tinggal mereka. Hal tersebut dapat terwujud dalam beberapa
bentuk seperti: pola pekerti masyarakat yang berbudi pekerti baik, perasaan mendalam
terhadap tanah kelahiran, bentuk tabiat masyarakat kebanyakan pada daerah tertentu yang
akan tetap melekat dan dibawa saat berbaur dengan kelompok masyarakat.

Kearifan lokal daerah Magetan adalah tradisi Ledug Suro, Tradisi ini merupakan
perayaan dalam menyambut tahun baru Islam (Hijriyah), yang dimulai pada 1 Muharam atau
1 Suro dalam penanggalan Jawa. Ledhug adalah sebuah singkatan dari Lesung Suro dan
Bedug Muharam. Ledhug merupakan kesenian musik tradisional khas kota Magetan.
Instrumen utama ledhug ini terdiri dari lesung dan bedhug yang mempunyai filosofi
perpaduan antara budaya tradisional Jawa dengan budaya Islam. Lesung mewakili budaya
Jawa,yaitu sebagai alat untuk menumbuk padi. Bedhug merupakan alat untuk memanggil
orang-orang untuk menjalankan sholat lima waktu, biasanya ditabuh ketika Adzan akan
dikumandangkan.  Perpaduan bunyi yang dihasilkan dari bunyi lesung yang dipukul-pukul
oleh alu, dan tabuhan dari bedhug menghasilkan bunyi yang berirama dan unik.

Tradisi ini biasanya dilangsungkan di alun-alun Kota Magetan dan dikemas dalam
bentuk Festival  dan Eksebisi Musik Ledhug. Selain tradisi Ledhug , ada juga tradisi Kirap
Nayoko Projo dan Andum Berkah Bolu Rahayu. Kedua tradisi ini ada kemiripan dengan
tradisi Labuh Sesaji, yaitu adanya sebuah tumpeng raksasa. Jika tumpeng labuh sesaji
merupakan tumpeng yang terbuat dari nasi, tradisi Andum Berkah Bolu Rahayu mempunyai
tumpeng raksasa yang terbuat dari kue bolu.  Tumpeng Bolu ini nantinya akan diarak
mengelilingi alun-alun kota dan menjadi rebutan ribuan warga. Kepercayaan warga sekitar,
kue bolu menyimpan banyak berkah, jadi siapapun yang mendapat kue bolu sebanyak-
banyaknya, maka akan mendapat berkah dari Tuhan Yang Maha Esa berupa kesejahteraan
(rahayu) bagi kehidupannya. Andum Berkah Bolu Rahayu merupakan acara puncak dari
keseluruhan acara dalam menyambut tahun baru Islam (1 Suro).

ANALISIS-KRITIS SOLUSI PROBLEM BANGSA :

Tradisi yang sudah turun temurun dilakukan tersebut merupakan sebuah perwujudan
dari seni jawa dan seni islami. Dari alat yang digunakan sudah menunjukkan pada zaman
dahulu yang belum ada alat pengeras suara yang digunakan lesung dan bedug untuk
panggilan sholat 5 waktu. Ledug suro mengajarkan penanaman nilai nilai islam dapat dilihat
dari alat yang digunakan yaitu lesung dan bedug mengingatkan kita untuk melaksakan
kewajian umat islam yaitu mengerjakan sholat 5 waktu. Selain itu pada tradisi bolu rahayu
atau bolu bekah merupakan suatu perwujudan rasa besyukur pada allah atas nikmat yang
telah diberikan. Kearifan tersebut sudah sudah merupakan tradisi turun temurun yang harus
dilestarikan oleh pemuda para generasi penerus bangsa.

Anda mungkin juga menyukai