Anda di halaman 1dari 5

1.1.1.

Analisis Sosial Kependudukan

Penduduk merupakan salah satu aspek utama dalam melakukan perencanaan


suatu wilayah. Hal ini menjadi aspek penting karena penduduk menjadi objek
serta subjek dalam suatu pembangunan. Analisa penduduk bertujuan untuk
mengetahui pertumbuhan dan pertambahan penduduk Kawasan Kayu dalam
beberapa tahun kedepan.

4.3.1.1 Perkembangan Penduduk


Sebagai subjek sekaligus objek dari pembangunan di Wilayah Kawasan Kayu
Tanam, maka keberadaan penduduk perlu dianalisis kecenderungan
perkembangannya untuk mengetahui karakteristik perkembangan jumlah
penduduk sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam menentukan perkiraan
jumlah penduduk pada beberapa tahun mendatang (proyeksi penduduk). Dengan
mengamati karakteristik perkembangan laju pertumbuhan penduduk Kawasan
Kayu Tanam, maka dapat diperkirakan kecenderungan (trend) pola perkembangan
penduduk di masa mendatang. Terdapat beberapa pola perkembangan penduduk
secara umum, yaitu dapat berbentuk linier, eksponensial, geometrik ataupun
bentuk lainnya.
Perkembangan jumlah penduduk sangat bergantung kepada pertumbuhan
penduduk. Angka pertumbuhan penduduk di Kawasan Kayu Tanam untuk 20
tahun mendatang sangat dipengaruhi oleh berbagai hal, yang selain
mempengaruhi jumlah penduduk secara keseluruhan juga akan mempengaruhi
pola sebaran penduduk di setiap Nagari. Perkembangan dan jumlah penduduk
pada masing-masing desa diperkirakan akan mengalami perubahan. Hal ini terjadi
karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi pola sebaran penduduk

Tabel 4.1Pertumbuhan Penduduk Kawasan Kayu Tanam Tahun 2013-2016


Rata-Rata
Jumlah Penduduk (Jiwa) LPP (%) (%/Tahun
)
Nagari
2013 2014 2015
2013 2014 2015 2016 – – –
2014 2015 2016
Kapalo
6.478 6.519 6.557 6.596 0,63 0,58 0,59
Hilalang 0,45
Kayu Tanam 5.501 5.538 5.572 5.606 0,67 0,61 0,61 0,47
Guguk 6.244 6.286 6.323 6.359 0,67 0,59 0,57 0,46
18.22 18.34 18.45 18.56
0,66 0,59 0,59
 Kayu Tanam 3 3 2 1 0,46
Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2017.
Selain pertumbuhan penduduk untuk Kawasan Kayu Tanam dilakukan
berdasarkan Nagari maka pada perencanaan RDTR ini juga menggunakan
pendekatan jumlah penduduk berdasarkan Sub Bagian Wilayah Pengembangan
dengan menggunakan asumsi jumlah permukinan yang ada di SBWP tersebut,
dimana untuk satu rumah di asumsikan terdapat 2 Kepala Keluarga dengan
jumlah 4 orang anggota keluarga untuk 1 kepala keluarga. Untuk mendapatkan
perkembangan penduduknya menggunakan perkembangan penduduk Kecamatan
2x11 Kayu Tanam di karenakan kawasan perencanaan sebagian besar masuk
kedalam Kecamatan 2x11 Kayu Tanam
Tabel 4.2
Proyeksi Jumlah Penduduk Kawasan Kayu Tanam Tahun 2017-
2035Berdasarkan SBWP
Rata-Rata
Jumlah Penduduk (Jiwa) LPP (%) (%/Tahun
)
SBWP
2013 2014 2015
2014 2015 2016 2017 – – –
2014 2015 2016
A 2.210 2.224 2.237 2.250 0,63 0,58 0,59 0,45
B 13.148 13.237 13.318 13.400 0,67 0,61 0,61 0,47
C 26.361 26.539 26.697 26.850 0,67 0,59 0,57 0,46
 Kayu Tanam 41.719 42.000 42.252 42.500 0,66 0,59 0,59 0,46
Sumber : Hasil Analisis 2017.

Gambar 4.1Grafik Pertumbuhan Penduduk Kawasan Kayu Tanam Tahun 2013-


2016
6,800
6,600
6,400
6,200
6,000
Kapalo Hilalang
5,800
Kayu Tanam
5,600 Guguk
5,400
5,200
5,000
4,800
2013 2014 2015 2016

Tingkat pertumbuhan penduduk pada kawasan perencanaan mempunyai nilai


rendah, hal tersebut dikarenakan karateristik Kawasan mencirikan perdesaan
yang terdiri dari hutan lindung serta kawasan pertanian. Hal itu dikarenakan
penduduk lebih cenderung banyak yang beraktivitas dan bertempat tinggal di
kawasan pusat perkotaan untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana
dalam mendukung aktivitasnya. Arahan pengembangan penduduk di Kabupaten
Padang Pariaman, diupayakan selain memperhatikan nilai pertumbuhan
penduduk, juga perlu memperhatikan nilai proyeksi kepadatan penduduk pada
tahun perencanaan, faktor pendukung dan faktor penghambat sebagai
karakteristik yang dimiliki wilayah Kabupaten Padang Pariaman.

4.3.1.2 Proyeksi Jumlah Penduduk


Aspek kependudukan merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi
perkembangan suatu wilayah. Penduduk merupakan salah satu unsur dalam
sistem wilayah yang menjadi penggerak aktivitas dan kelangsungan hidup.
Perkembangan dan kondisi penduduk suatu wilayah sangat vital,karena
merupakan obyek sekaligus subyek pembangunan secara keseluruhan.
Perkembangan dan perubahan yang berkaitan dengan kependudukan harus
teridentifikasi dengan baik, karena berpengaruh dalam merumuskan
kebijaksanaan pembangunan di Kawasan Kayu Tanam. Prakiraan jumlah
penduduk Kawasan Kayu Tanam hingga Tahun 2035 dilakukan dengan
menggunakan laju pertumbuhan penduduk (LPP) rata-rata selama periode tahun
2013-2016. Untuk menghasilkan prakiraan jumlah penduduk di Kawasan Kayu
Tanam, digunakan menggunakan Microsoft Excel dengan melihat trend line
penduduk untuk setiap Nagari yang kemudian diuji dengan menggunakan rumus-
rumus yang ada kemudian rumus yang diambil yaitu rumus dimana R 2< 1. Rumus
yang dihasilkan dari Metode trend line tersebut digunakan untuk memproyeksikan
penduduk setiap Nagarinya. Berikut akan ditampilkan proyeksi jumlah penduduk,
rumusnya dan R2 yang dihasilkan.

Tabel 4.3Proyeksi Jumlah Penduduk Kawasan Kayu Tanam Tahun 2017-2035


berdasarkan Nagari
N Proyeksi Jumlah Penduduk
Nagari Model Test
o 2018 2022 2027 2032 2037
Kapalo R² =
1
Hilalang y = 0,5x2 + 41,7x + 6437 0.9999 6.705 6.904 7.175 7.471 7.792
y = -0,75x2 + 38,65x + R² =
2 Kayu Tanam
5463,2 0.9999 5.668 5.775 5.874 5.936 5.961
y = -1,5x2 + 45,7x + R² =
3 Guguk
6200 0.9987 6.420 6.507 6.548 6.514 6.405
18.7 19.1 19.5 19.9 20.1
Total
93 86 97 21 58
Sumber : Hasil Analisis 2017
Selain melakukan proyeksi untuk kawasan Kayu Tanam berdasarkan Nagari maka
dilakukan juga analisis proyeksi penduduk di kawasan kayu Tanam. Dalam
analisis ini digunakan beberapa asumsi seperti jumlah penduduk di setiap SBWP
menggunakan jumlah bangunan permukiman yang di dapat dari Citra Kawasan
Kayu Tanam.

Tabel 4.4Proyeksi Jumlah Penduduk Kawasan Kayu Tanam Tahun 2017-2035


Berdasrkan SBWP
N Naga Proyeksi Jumlah Penduduk
Model Test
o ri 2018 2022 2027 2032 2037
y = 1,8735x2 + 1,3846x + R² =
1 A
864,86 0.9953 919 1029 1251 1568 1977
y = 11,795x2 + 8,4708x + R² = 1213
2 B
5139,7 0.9956 5477 6171 7570 9559 7
y = 20,781x2 + 26,155x + R² = 1095 1222 1474 1830 2290
3 C
10308 0,995 8 7 7 7 6
17.3 19.4 23.5 29.4 37.0
Total
54 27 69 33 20
Sumber : Hasil Analisis 2017.

4.3.1.3 Proyeksi Kepadatan Penduduk


Dengan peningkatan jumlah penduduk yang sangat pesat, kepadatan penduduk di
Kawasan Kayu Tanam juga meningkat dengan pesat. Dalam mengklasifikasikan
kepadatan penduduk di tahun yang akan datang, maka pembagian kelas
kepadatan mengikuti aturan dari pedoman penyusunan rencana detail tata ruang
Kabupaten, yaitu:
1. Kepadatan Tinggi : 200 – 400 jiwa/ha
2. Kepadatan Sedang : 100 – 200 jiwa/ha
3. Kepadatan Rendah : 50 – 100 jiwa/ha
4. Kepadatan Sangat Rendah : 0 – 50 jiwa/ha
Untuk lebih jelas mengenai hasil dari klasifikasi kepadatan penduduk Tahun 2018
sampai dengan Tahun 2037, lihat tabel dan grafik kepadatan penduduk Kawasan
kayu Tanam dibawah ini.

Tabel 4.5Proyeksi Kepadatan Penduduk Kayu Tanam Tahun 2018-2037


Kepadatan (jiwa/ha)
SBW Luas Tahun
No
P (Ha) 201
2022 2027 2032 2037
8
1 A 1752,98 1 1 1 1 1
B 691.575
2 8 9 11 14 18
8
3 C 1707,88 6 7 9 11 13
Kawasan Kayu
4 5 6 7 9
Tanam
Sumber : Hasil Analisis 2017.

Anda mungkin juga menyukai