Penduduk merupakan salah satu aspek utama dalam melakukan perencanaan
suatu wilayah. Hal ini menjadi aspek penting karena penduduk menjadi objek serta subjek dalam suatu pembangunan. Analisa penduduk bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan pertambahan penduduk Kawasan Kayu dalam beberapa tahun kedepan.
4.3.1.1 Perkembangan Penduduk
Sebagai subjek sekaligus objek dari pembangunan di Wilayah Kawasan Kayu Tanam, maka keberadaan penduduk perlu dianalisis kecenderungan perkembangannya untuk mengetahui karakteristik perkembangan jumlah penduduk sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam menentukan perkiraan jumlah penduduk pada beberapa tahun mendatang (proyeksi penduduk). Dengan mengamati karakteristik perkembangan laju pertumbuhan penduduk Kawasan Kayu Tanam, maka dapat diperkirakan kecenderungan (trend) pola perkembangan penduduk di masa mendatang. Terdapat beberapa pola perkembangan penduduk secara umum, yaitu dapat berbentuk linier, eksponensial, geometrik ataupun bentuk lainnya. Perkembangan jumlah penduduk sangat bergantung kepada pertumbuhan penduduk. Angka pertumbuhan penduduk di Kawasan Kayu Tanam untuk 20 tahun mendatang sangat dipengaruhi oleh berbagai hal, yang selain mempengaruhi jumlah penduduk secara keseluruhan juga akan mempengaruhi pola sebaran penduduk di setiap Nagari. Perkembangan dan jumlah penduduk pada masing-masing desa diperkirakan akan mengalami perubahan. Hal ini terjadi karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi pola sebaran penduduk
Tabel 4.1Pertumbuhan Penduduk Kawasan Kayu Tanam Tahun 2013-2016
Rata-Rata Jumlah Penduduk (Jiwa) LPP (%) (%/Tahun ) Nagari 2013 2014 2015 2013 2014 2015 2016 – – – 2014 2015 2016 Kapalo 6.478 6.519 6.557 6.596 0,63 0,58 0,59 Hilalang 0,45 Kayu Tanam 5.501 5.538 5.572 5.606 0,67 0,61 0,61 0,47 Guguk 6.244 6.286 6.323 6.359 0,67 0,59 0,57 0,46 18.22 18.34 18.45 18.56 0,66 0,59 0,59 Kayu Tanam 3 3 2 1 0,46 Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2017. Selain pertumbuhan penduduk untuk Kawasan Kayu Tanam dilakukan berdasarkan Nagari maka pada perencanaan RDTR ini juga menggunakan pendekatan jumlah penduduk berdasarkan Sub Bagian Wilayah Pengembangan dengan menggunakan asumsi jumlah permukinan yang ada di SBWP tersebut, dimana untuk satu rumah di asumsikan terdapat 2 Kepala Keluarga dengan jumlah 4 orang anggota keluarga untuk 1 kepala keluarga. Untuk mendapatkan perkembangan penduduknya menggunakan perkembangan penduduk Kecamatan 2x11 Kayu Tanam di karenakan kawasan perencanaan sebagian besar masuk kedalam Kecamatan 2x11 Kayu Tanam Tabel 4.2 Proyeksi Jumlah Penduduk Kawasan Kayu Tanam Tahun 2017- 2035Berdasarkan SBWP Rata-Rata Jumlah Penduduk (Jiwa) LPP (%) (%/Tahun ) SBWP 2013 2014 2015 2014 2015 2016 2017 – – – 2014 2015 2016 A 2.210 2.224 2.237 2.250 0,63 0,58 0,59 0,45 B 13.148 13.237 13.318 13.400 0,67 0,61 0,61 0,47 C 26.361 26.539 26.697 26.850 0,67 0,59 0,57 0,46 Kayu Tanam 41.719 42.000 42.252 42.500 0,66 0,59 0,59 0,46 Sumber : Hasil Analisis 2017.
Gambar 4.1Grafik Pertumbuhan Penduduk Kawasan Kayu Tanam Tahun 2013-
Tingkat pertumbuhan penduduk pada kawasan perencanaan mempunyai nilai
rendah, hal tersebut dikarenakan karateristik Kawasan mencirikan perdesaan yang terdiri dari hutan lindung serta kawasan pertanian. Hal itu dikarenakan penduduk lebih cenderung banyak yang beraktivitas dan bertempat tinggal di kawasan pusat perkotaan untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana dalam mendukung aktivitasnya. Arahan pengembangan penduduk di Kabupaten Padang Pariaman, diupayakan selain memperhatikan nilai pertumbuhan penduduk, juga perlu memperhatikan nilai proyeksi kepadatan penduduk pada tahun perencanaan, faktor pendukung dan faktor penghambat sebagai karakteristik yang dimiliki wilayah Kabupaten Padang Pariaman.
4.3.1.2 Proyeksi Jumlah Penduduk
Aspek kependudukan merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan suatu wilayah. Penduduk merupakan salah satu unsur dalam sistem wilayah yang menjadi penggerak aktivitas dan kelangsungan hidup. Perkembangan dan kondisi penduduk suatu wilayah sangat vital,karena merupakan obyek sekaligus subyek pembangunan secara keseluruhan. Perkembangan dan perubahan yang berkaitan dengan kependudukan harus teridentifikasi dengan baik, karena berpengaruh dalam merumuskan kebijaksanaan pembangunan di Kawasan Kayu Tanam. Prakiraan jumlah penduduk Kawasan Kayu Tanam hingga Tahun 2035 dilakukan dengan menggunakan laju pertumbuhan penduduk (LPP) rata-rata selama periode tahun 2013-2016. Untuk menghasilkan prakiraan jumlah penduduk di Kawasan Kayu Tanam, digunakan menggunakan Microsoft Excel dengan melihat trend line penduduk untuk setiap Nagari yang kemudian diuji dengan menggunakan rumus- rumus yang ada kemudian rumus yang diambil yaitu rumus dimana R 2< 1. Rumus yang dihasilkan dari Metode trend line tersebut digunakan untuk memproyeksikan penduduk setiap Nagarinya. Berikut akan ditampilkan proyeksi jumlah penduduk, rumusnya dan R2 yang dihasilkan.
Tabel 4.3Proyeksi Jumlah Penduduk Kawasan Kayu Tanam Tahun 2017-2035
berdasarkan Nagari N Proyeksi Jumlah Penduduk Nagari Model Test o 2018 2022 2027 2032 2037 Kapalo R² = 1 Hilalang y = 0,5x2 + 41,7x + 6437 0.9999 6.705 6.904 7.175 7.471 7.792 y = -0,75x2 + 38,65x + R² = 2 Kayu Tanam 5463,2 0.9999 5.668 5.775 5.874 5.936 5.961 y = -1,5x2 + 45,7x + R² = 3 Guguk 6200 0.9987 6.420 6.507 6.548 6.514 6.405 18.7 19.1 19.5 19.9 20.1 Total 93 86 97 21 58 Sumber : Hasil Analisis 2017 Selain melakukan proyeksi untuk kawasan Kayu Tanam berdasarkan Nagari maka dilakukan juga analisis proyeksi penduduk di kawasan kayu Tanam. Dalam analisis ini digunakan beberapa asumsi seperti jumlah penduduk di setiap SBWP menggunakan jumlah bangunan permukiman yang di dapat dari Citra Kawasan Kayu Tanam.
Tabel 4.4Proyeksi Jumlah Penduduk Kawasan Kayu Tanam Tahun 2017-2035
Berdasrkan SBWP N Naga Proyeksi Jumlah Penduduk Model Test o ri 2018 2022 2027 2032 2037 y = 1,8735x2 + 1,3846x + R² = 1 A 864,86 0.9953 919 1029 1251 1568 1977 y = 11,795x2 + 8,4708x + R² = 1213 2 B 5139,7 0.9956 5477 6171 7570 9559 7 y = 20,781x2 + 26,155x + R² = 1095 1222 1474 1830 2290 3 C 10308 0,995 8 7 7 7 6 17.3 19.4 23.5 29.4 37.0 Total 54 27 69 33 20 Sumber : Hasil Analisis 2017.
4.3.1.3 Proyeksi Kepadatan Penduduk
Dengan peningkatan jumlah penduduk yang sangat pesat, kepadatan penduduk di Kawasan Kayu Tanam juga meningkat dengan pesat. Dalam mengklasifikasikan kepadatan penduduk di tahun yang akan datang, maka pembagian kelas kepadatan mengikuti aturan dari pedoman penyusunan rencana detail tata ruang Kabupaten, yaitu: 1. Kepadatan Tinggi : 200 – 400 jiwa/ha 2. Kepadatan Sedang : 100 – 200 jiwa/ha 3. Kepadatan Rendah : 50 – 100 jiwa/ha 4. Kepadatan Sangat Rendah : 0 – 50 jiwa/ha Untuk lebih jelas mengenai hasil dari klasifikasi kepadatan penduduk Tahun 2018 sampai dengan Tahun 2037, lihat tabel dan grafik kepadatan penduduk Kawasan kayu Tanam dibawah ini.
Tabel 4.5Proyeksi Kepadatan Penduduk Kayu Tanam Tahun 2018-2037
Kepadatan (jiwa/ha) SBW Luas Tahun No P (Ha) 201 2022 2027 2032 2037 8 1 A 1752,98 1 1 1 1 1 B 691.575 2 8 9 11 14 18 8 3 C 1707,88 6 7 9 11 13 Kawasan Kayu 4 5 6 7 9 Tanam Sumber : Hasil Analisis 2017.