Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

Struktur penduduk suatu wilayah di permukaan bumi menggambarkan tentang


keadaan jumlah penduduk dan pertumbuhannya. Pertumbuhan penduduk dapat
dihitung dengan tiga cara, yaitu secara : balancing equation, geometri dan
eksponensiil. Ketiga cara tersebut dalam perhitungannya memerlukan data dasar
yang berbeda, kecuali untuk perhitungan secara geometri dan eksponensiil data
dasar yang diperlukan sama.
Struktur penduduk juga menjelaskan tentang persebaran dan kepadatan penduduk,
serta komposisi penduduk. Semua struktur penduduk tersebut selalu mengalami
perubahan disetiap tahunnya. Tidak terkecuali dengan kecamatan Rajabasa yang
menjadi topik struktur penduduk bagi penulis. Setiap wilayah pasti akan
mengalami perubahan pada struktur penduduknya, hal inilah yang melatar
belakangi pembuatan makalah ini. Selanjutnya, struktur penduduk yang akan
penulis bahas adalah struktur penduduk kecamatan Rajabasa.
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk menambah wawasan mengenai
topik struktur penduduk, terutama di wilayah kecamatan Rajabasa, serta untuk
memenuhi tugas mata kuliah Demografi. Adapun beberapa topik yang akan
dibahas di dalam makalah ini yaitu :
1. Jumlah dan pertumbuhan penduduk di kecamatan Rajabasa dari tahun 2013-
2016.
2. Persebaran dan Kepadatan Penduduk Menurut Kelurahan di Kecamatan
Rajabasa Tahun 2013-2016.
3. Komposisi penduduk di kecamatan Rajabasa.
BAB II

PEMBAHASAN

STRUKTUR PENDUDUK KECAMATAN RAJABASA PERIODE TAHUN


2013-2016

2.1 Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk di Kecamatan Rajabasa Tahun


2013-2016

Jumlah penduduk disuatu wilayah selalu berubah, perubahannya disebabkan oleh


bekerjanya tiga komponen utama dalam demografi, yaitu kelahiran (fertilitas atau
natalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (mobilitas
penduduk). Perubahan pada ketiga komponen tersebut akan menyebabkan
perubahan dalam jumlah penduduk, yaitu akan bertambah, tetap atau sebaliknya
akan berkurang (Trisnaningsih, 2016:53).
Perubahan jumlah penduduk di kecamatan Rajabasa terjadi secara terus-menerus
pada setiap tahunnya, baik bertambah maupun berkurang. Hal ini dapat
dipengaruhi karena adanya proses kelahiran, kematian dan juga mobilitas
penduduk. Rajabasa merupakan salah satu kecamatan di daerah kabupaten Bandar
Lampung, yang memiliki fasilitas serta sarana dan prasarana yang cukup baik.
sehingga banyak penduduk dari daerah kecamatan maupun kabupaten disekitarnya,
yang pindah ke kecamatan rajabasa ini, untuk alasan pendidikan, ekonomi dan
lain-lain.
Perpindahan penduduk dari daerah lain ke kecamatan Rajabasa salah satu
contohnya dikarenakan untuk menempuh pendidikan dengan fasilitas yang lebih
baik daripada fasilitas yang ada di daerah asalnya. Banyak sekali sekolah-sekolah
dari tingkat dasar hingga atas, kemudian tingkat universitas yang terdapat di
kecamatan Rajabasa, terutama di kelurahan Gedong Meneng. Salah satu contoh
universitasnya yaitu Universitas Lampung, yang menarik banyak penduduk yang
berasal dari luar kabupaten, bahkan provinsi untuk tinggal di kelurahan di
kecamatan rajabasa. Begitu juga dengan universitas-universitas dan sekolah-
sekolah lain yang banyak menarik penduduk dari daerah lain untuk tinggal di
kelurahan yang ada di kecamatan Rajabasa untuk menempuh pendidikan.
Banyaknya fasilitas kesehatan yang terdapat di kecamatan Rajabasa seperti rumah
sakit, poliklinik, puskesmas, puskesmas pembantu, rumah bersalin, praktek dokter
dan lain sebagainya, membuat penduduknya dapat dengan mudah mengakses
sarana dan prasarana kesehatan yang ada, sehingga membuat kesehatan penduduk
menjadi lebih baik dibandingkan dengan daerah terpencil lainnya, serta angka
kematian penduduk juga dapat ditekan (berkurang). Dan hal ini menyebabkan
jumlah penduduk Rajabasa relatif terus-menerus meningkat pada setiap tahunnya,
meskipun terkadang berkurang, namun berkurangnya jumlah penduduk tidaklah
menunjukan angka yang cukup tinggi, mungkin berkurangnya jumlah penduduk
salah satu penyebabnya yaitu karena adanya program keluarga berencana dari
pemerintah, dan adanya mobilitas penduduk ke daerah lain untuk tujuan ekonomi,
seperti berdagang atau kegiatan lainnya, yang menunjang kebutuhan hidup.
Adapun tabel perubahan jumlah penduduk dan laju pertumbuhannya di kecamatan
Rajabasa pada tahun 2013-2016, dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut ini:

Tabel 2.1 Jumlah dan laju pertumbuhan penduduk menurut kelurahan di


kecamatan Rajabasa tahun 2013-2016
Jumlah penduduk (dalam jiwa)
Laju pertumbuhan
No Kelurahan
penduduk (%) 2013-2016
2013 2014 2015 2016

1 Gedong Meneng 7656 7808 7957 8109 1,91 %


2 Gedong Meneng 2875 7141 2988 3045 1,91%
Baru
3 Rajabasa 7002 8162 7278 7417 1,91%

4 Rajabasa Nunyai 7488 6796 7782 7930 1,91%

5 Rajabasa Pemuka 6523 2931 6778 6907 1,90%


Rajabasa
6 8003 6651 8318 8476 1,91%
Raya
7 Rajabasa Jaya 6663 7636 6926 7057 1,92%

Jumlah total 46.210 47.125 48.027 48.941 1,91%

Sumber : BPS Kota Bandar Lampung


Berdasarkan Tabel 2.1, kita dapat mengetahui bahwa jumlah penduduk di
kecamatan Rajabasa terus bertambah selama periode 2013-2016, berdasarkan data
BPS Kota Bandar Lampung, yaitu dari 46.210 jiwa pada tahun 2013 meningkat
menjadi 47.125 jiwa pada tahun 2014, 48.027 jiwa pada tahun 2015, dan 48.941
pada tahun 2016. Jumlah penduduk yang terus bertambah ini mungkin karena
disebabkan adanya sarana dan prasarana yang cukup baik dan lengkap, sehingga
menyebabkan bertambahnya jumlah kelahiran dan berkurangnya jumlah penduduk
yang mati.
Tetapi, jika dilihat dari jumlah penduduk menurut tiap-tiap kelurahan di Rajabasa,
angka jumlah penduduk terkadang mengalami penurunan, meskipun tetap saja
kebanyakan meningkat atau cenderung terus meningkat. Penurunan ini mungkin
saja dipengaruhi oleh adanya program penurunan kelahiran yang menjadi kemauan
politik pemerintah yang dituangkan dalam bentuk program keluarga berencana.
Namun, untuk laju pertumbuhan penduduk menurut kelurahan di kecamatan
Rajabasa, hasilnya menunjukan angka yang cenderung sama, yaitu 1,91%, jika
terjadi selisihpun tidak menunjukan angka yang banyak, yaitu hanya 0,01%. Hal
ini terjadi karena terdapat pada wilayah yang sempit, yaitu hanya berdasarkan
wilayah kelurahan pada satu kabupaten, sehingga angka laju pertumbuhan
penduduknya relatif sama. Dari tebel 2.1 tersebut, dapat diketahui bahwa tingkat
pertumbuhan penduduk di kecamatan Rajabasa selama periode tahun 2013-2016
sebesar 1,91% per tahun.
Adapun cara yang penulis gunakan untuk menentukan angka laju pertumbuhan
penduduk per tahun (%) menurut kelurahan di kecamatan Rajabasa dari tahun
2013 sampai 2016 yaitu menggunakan rumus pertumbuhan exponensiil, contohnya
laju pertumbuhan penduduk di kelurahan Gedong Meneng dari tahun 2013-2016,
sebagai berikut :

Diketahui jumlah penduduk di kelurahan Gedong Meneng pada tahun 2013


sebanyak 7.656 jiwa, sedangkan pada tahun 2016 jumlahnya meningkat menjadi
8.109 jiwa. Maka dapat diperoleh laju pertumbuhan penduduknya sebagai berikut:

Pt = P0 (1+r)
Keterangan :
Pt = Jumlah penduduk pada tahun t P0 = Jumlah
penduduk pada tahun dasar r = Tingkat

pertumbuhan penduduk t = Jangka waktu antara

tahun dasar dengan tahun t e = Angka eksponensiil,

besarnya : 2,718282 Pt = P0(l+r)t

8109 = 7656X 2,7182823

2,7182823 = (8109) : (7656) = 1,05917

3r log 2,7182823 = log 1,05917

3r X 0,434295 = 0,02497

3r = (0,02497) : (0,434295) = 0,0574955


r = (0,0574955 : 3) X 100% = 1,91%

Dengan menggunakan rumus exponsiil didapat hasil perhitungan tingkat


pertumbuhan penduduk kelurahan Gedong Meneng selama periode tahun 2013-
2016 sebesar 1,91% per tahun. Untuk jumlah yang lebih rinci mengenai hasil
perhitungan tingkat pertumbuhan penduduk pada tiap-tiap desa di kecamatan
Rajabasa selama periode tahun 2013-2016 dapat dilihat pada lampiran 1.

2.2 Persebaran dan Kepadatan Penduduk Menurut Kelurahan di Kecamatan


Rajabasa Tahun 2013-2016

Bandar Lampung adalah kota/kabupaten dengan jumlah penduduk tertinggi ke-3 di


Lampung. Pada data Badan Pusat Statistik 2015, Bandar Lampung tercatat
mempunyai penduduk 979.287 jiwa atau sekitar 12 % dari penduduk Lampung.
Sementara untuk kepadatan penduduk Bandar Lampung menempati posisi pertama
kabupaten/kota di Lampung dengan angka kepadatan penduduk mencapai 3.308
jiwa/km2. Kepadatan penduduk di Bandar Lampung di pengaruhi oleh status
Bandar Lampung yang merupakan ibukota provinsi Lampung. Tingginya jumlah
penduduk dan Kepadatan penduduk di Bandar Lampung hampir merata di semua
kecamatan-kecamatan di Bandar Lampung. Salah satu kecamatan yang memiliki
jumlah penduduk dan kepadatan yang tinggi adalah Kecamatan Rajabasa. Hal ini
dapat dilihat pada tabel 2.2 dan tabel 2.3 berikut :

Tabel 2.2 Persebaran jumlah penduduk dan luas wilayah menurut kelurahan di
kecamatan Rajabasa tahun 2013-2016

LUAS JUMLAH PENDUDUK


DAERAH
NO KELURAHAN (km2)
2013 2015
2013 2014 2015 2016
2014 2016
1 GEDONG MENENG 1,43 5,56 7656 7808 7957 8109
2 GEDONG MENENG BARU 0,97 1,06 2875 7141 2988 2045
3 RAJABASA 1,12 2,22 7002 8162 7278 3341
4 RAJABASA NUNYAI 1,50 3,18 7488 6796 7782 2494
5 RAJABASA PRAMUKA 1,00 4,53 6523 2931 6778 1525
6 RAJABASA RAYA 3,58 5,66 8003 6651 8318 1498
7 RAJABASA JAYA 0,43 1,05 6663 7636 6926 6721
Sumber : BPS Kota Bandar Lampung

Tabel 2.3 Kepadatan penduduk dan luas wilayah menurut kelurahan di kecamatan
Rajabasa tahun 2013 -2014
LUAS
DAERAH KEPADATAN PENDUDUK (per
NO KELURAHAN (km2) km2)
2013 2015
2013 2014 2015 2016
2014 2016
1 GEDONG MENENG 1,43 5,56 5354 5460 1377 1458
2 GEDONG MENENG BARU 0,97 1,06 2964 7362 2712 2873
3 RAJABASA 1,12 2,22 6252 7288 3154 3341
4 RAJABASA NUNYAI 1,50 3,18 4992 4531 2355 2494
5 RAJABASA PRAMUKA 1,00 4,53 6523 2931 1440 1525
6 RAJABASA RAYA 3,58 5,66 2235 1858 1414 1498
7 RAJABASA JAYA 0,43 1,05 15495 17758 6346 6721
Sumber : BPS Kota Bandar Lampung

Dari data beradasarkan Tabel 2.3, kelurahan dengan jumlah penduduk tertinggi dan
terendah cenderung berubah ubah dikarenakan hampir meratanya persebaran
penduduk di kecamatan Rajabasa. Pada tahun 2013 jumlah penduduk tertinggi
berada di kelurahan Rajabasa Raya dengan penduduk 8.003 jiwa. Sementara
jumlah penduduk terendah berada di kelurahan Gedong Meneng Baru dengan
penduduk 2.875 jiwa. Pada tahun selanjutnya jumlah penduduk tertinggi berubah
menjadi kelurahan Rajabasa dengan penduduk 8.162 jiwa. Begitu juga kelurahan
dengan jumlah penduduk terendah yang mengalami perubahan menjadi kelurahan
Rajabasa Pramuka dengan penduduk 2.931 jiwa.
Perubahan jumlah penduduk tertinggi dan terendah juga berlaku pada tahun 2015
dan 2016. Pada tahun 2016 jumlah penduduk tertinggi berada pada kelurahan
Gedung Meneng 8.109 jiwa , sementara jumlah penduduk terendah berada di
kelurahan Rajabasa Raya dengan penduduk 1.498.
Perubahan juga terjadi di luas wilayah masing masing kelurahan, perubahan terjadi
pada tahun 2015 dan bertahan hingga 2016. Perubahan peningkatan luas wilayah
terbanyak terjadi di kelurahan Gedong Meneng, pada tahun 2013 hingga 2014 luas
wilayah kelurahan Gedong Meneng adalah 1,43 km2, kemudian mengalami
pertambahan menjadi 5,56 km2 pada tahun 2015 dan bertahan hingga tahun 2016.
Sementara kelurahan yang mengalami paling sedikit pertambahan luas wilayahnya
adalah kelurahan Gedong Meneng Baru. Pada tahun 2013 hingga 2014 luas
wilayah kelurahan Gedong Meneng Baru adalah 0,97 km2, dan hanya mengalami
pertambahan menjadi 1,06 km2 pada tahun 2015 dan bertahan hingga 2016.
Perubahan luas wilayah juga turut mempengaruhi perubahan angka kepadatan
penduduk setiap tahunnya. Tinggi Rendahnya kepadatan penduduk disuatu
wilayah di pengaruhi oleh faktor pembaginya yaitu luas wilayahnya. Semakin luas
wilayahnya maka akan semakin banyak penduduk yang dibagi dengan luas
wilayah sehingga akan semakin rendah Kepadatan Penduduknya, berbeda dengan
wilayah yang memiliki luas wilayah yang sempit akan memiliki Kepadatan
Penduduk nya lebih tinggi karena faktor pembaginya lebih kecil sehingga
penduduk yang dibagi dengan luas wilayah pun akan semakin sedikit.
Kelurahan dengan kepadatan penduduk tertinggi pada tahun 2016 adalah kelurahan
Rajabasa Jaya dengan angka kepadatan 6721 jiwa per km . Sementara kelurahan
dengan angka kepadatan penduduk terendah adalah kelurahan Gedong Meneng
dengan angka kepadatan penduduk 1458 jiwa per km . Tingginya angka kepadatan
penduduk di kelurahan Rajabasa Jaya adalah dikarenakan jumlah penduduk
Rajabasa Jaya yang cukup tinggi namun hanya memiliki luas wilayah
2

yang tersempit di kecamatan Rajabasa dengan luas wilayah 1,05 km pada tahun
2016.

2.3 Komposisi penduduk


a. Komposisi penduduk menurut Umur dan jenis kelamin

Komposisi penduduk menurut jenis kelamin adalah pengelompokan penduduk


berdasarkan jenis kelaminnya. Komposisi ini untuk mengetahui perbandingan
antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan dalam satu wilayah tertentu.
Adanya ketidakseimbangan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan (rasio jenis
kelamin) dapat mengakibatkan rendahnya fertilitas dan rendahnya angka
pertumbuhan penduduk.
Sedangkan komposisi penduduk menurut umur merupakan pengelompokan jumlah
penduduk baik laki-laki maupun perempuan dalam kelompok umur tertentu.
Komposisi ini dapat digunakan untuk mengetahui jumlah penduduk belum
produktif, jumlah penduduk produktif, jumlah penduduk tidak lagi produktif,
jumlah penduduk perempuan dalam masa reproduksi, jumlah penduduk pada masa
trend menikah, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan data umur tiap-tiap
penduduk itu sendiri.
Tabel 2.4 Komposisi penduduk kecamatan Rajabasa menurut umur dan jenis
kelamin tahun 2016
No Kelompok umur Laki-laki Perempuan Jumlah
1 0-4 2181 1993 4174
2 5-9 2204 1926 4130
3 10-14 1970 1701 3671

4 15-19 2309 2590 4899


5 20-24 2767 2940 5707
6 25-29 2308 1934 4242
7 30-34 2029 1727 3756
8 35-39 1820 1754 3574
9 40-44 1817 1696 3513
10 45-49 1554 1447 3001
11 50-54 1235 1243 2478
12 55-59 985 1113 2098
13 60-64 778 778 1556
14 65 + 971 1171 2142
Jumlah 24928 24013 48941

Sumber : BPS Kota Bandar Lampung

Tabel 2.5 Komposisi penduduk kecamatan Rajabasa menurut umur dan jenis
kelamin tahun 2015
No Kelompok umur Laki-laki Perempuan Jumlah
1 0-4 2190 2002 4192
2 5-9 2151 1873 4024
3 10-14 1940 1675 3615
4 15-19 2289 2571 1860
5 20-24 2744 2928 5672
6 25-29 2294 1925 4219
7 30-34 2007 1716 3723
8 35-39 1803 1733 3536
9 40-44 1762 1641 3403
10 45-49 1498 1399 2897
11 50-54 1193 1195 2388
12 55-59 942 1042 1984
13 60-64 728 728 1456
14 65 + 931 1127 2058
Jumlah 24472 23555 48027

Sumber : BPS Kota Bandar Lampung


Tabel 2.6 Komposisi penduduk kecamatan Rajabasa menurut umur dan jenis
kelamin tahun 2014
No Kelompok umur Laki-laki Perempuan Jumlah
1 0-4 2188 1989 4177
2 5-9 2100 1831 3931
3 10-14 1914 1655 3569
4 15-19 2273 2551 4824
5 20-24 2728 2921 5649
6 25-29 2276 1916 4192
7 30-34 1993 1705 3698
8 35-39 1778 1699 3477
9 40-44 1707 1593 3300
10 45-49 1447 1352 2799
11 50-54 1147 1140 2287
12 55-59 897 980 1877
13 60-64 682 679 1361
14 65 + 895 1089 1984
Jumlah 24025 23100 47125

Sumber : BPS Kota Bandar Lampung

Tabel 2.7 Komposisi penduduk kecamatan Rajabasa menurut umur dan jenis
kelamin tahun 2013
No Kelompok umur Laki-laki Perempuan Jumlah
1 0-4 2057 1948 4005
2 5-9 1928 1840 3768
3 10-14 1874 1730 3604
4 15-19 2861 3350 6211
5 20-24 4064 3869 7933
6 25-29 2122 1833 3955
7 30-34 1709 1582 3291
8 35-39 1624 1578 3202
9 40-44 1599 1470 3069
10 45-49 1280 1164 2444
11 50-54 974 818 1792
12 55-59 616 552 1168
13 60-64 387 335 722
14 65 + 475 571 1046
Jumlah 23570 22640 46210

Sumber : BPS Kota Bandar Lampung


Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat digunakan untuk
menghitung data-data tertentu, yang memberikan banyak manfaat untuk menyusun
studi dibidang perekonomian dan pembangunan. Misalnya, dapat digunakan untuk
menghitung besarnya angka beban tanggungan penduduk atau Dependency Ratio
(DR), menghitung rasio jenis kelamin, rasio jenis kelamin menurut kelompok umur,
rasio anak dan perempuan, rasio menurut jenis kelamin kelahiran, dan rasio anak
perempuan.
Salah satu manfaatnya dalam bidang ekonomi, yaitu dihasilkannya rasio beban
tanggungan. Rasio ketergantungan didefinisikan sebagai jumlah orang-orang yang
secara ekonomis tidak aktif per 100 orang yang secara ekonomis aktif tercakup
didalam jumlah penduduk itu juga (Pollard, 1984 : 27-27) dalam Trisnaningsih
(2016:107). Secara ekonomis, penduduk dapat dikelompokkan kedalam tiga
kelompok umur, yaitu kelompok umur belum produktif, kelompok umur produktif
dan kelompok umur tidak lagi produktif.
Contoh rasio beban tanggungan penduduk Rajabasa berdasarkan tabel komposisi
penduduk kecamatan Rajabasa menurut umur dan jenis kelamin pada tahun 2016,
sebagai berikut :

Rasio beban = Penduduk umur (0-14)th + penduduk umur 65 th keatas

Tanggungan (DR) penduduk umur (15-64) tahun

Rasio beban tanggungan (DR) = 11.975 + 2.142 X 100


34.824
= 40,54 dibulatkan 41

Rasio beban tanggungan sebesar 41 berarti tiap 100 orang kelompok produktif harus
menanggung 41 kelompok penduduk yang tidak produktif. Rasio beban tanggungan
ini dapat menghambat pembangunan ekonomi di kecamatan Rajabasa, karena
sebagian dari pendapatan yang diperoleh oleh golongan yang produktif terpaksa
harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan mereka yang belum produktif di
kecamatan Rajabasa.
Rasio beban tanggungan penduduk kecamatan Rajabasa menurut desa, pada tiap
tahunnya masih berubah-ubah, keadaanya masih labil. Terkadang jumlahnya naik,
dan terkadang sebaliknya. Data beban tanggungan pada tahun 2016 sudah
mengalami penurunan, dari 45 menjadi 41. Hal ini menunjukkan bahwa angka
beban tanggungan di kecamatan Rajabasa masih tergolong rendah, karena berada
pada angka dibawah 50. Semakin rendah angka beban tanggungan, maka akan
berdampak pada pembangunan ekonomi kecamatan Rajabasa yang semakin baik.
karena secara kasar, angka beban tanggungan dapat digunakan sebagai indikator
ekonomi dari suatu wilayah, apakah tergolong maju atau bukan. Data rasio beban
tanggungan penduduk di kecamatan Rajabasa pada tahun 2013-2016, secara lebih
rinci dapat dilihat pada lampiran 2.
Selain rasio beban tanggungan, dari data komposisi penduduk kecamatan Rajabasa
menurut umur dan jenis kelamin, dapat juga diperoleh data mengenai penduduk
wanita dalam masa reproduksi. Jumlah penduduk wanita dalam masa reproduksi di
kecamatan Rajabasa dari tahun 2013-2016 dapat dilihat pada lampiran 3. Masa
reproduksi (Chilbearing age), merupakan masa dimana wanita mampu
menghasilkan keturunan atau melahirkan bayi, disebut juga usia subur (15-49
tahun). Data masa reproduksi penduduk wanita dapat digunakan untuk mengukur
potensi besarnya tingkat fertilitas di suatu daearah. Untuk di dearah kecamatan
Rajabasa senidiri, jumlah penduduk wanita dalam masa reproduksi terus mengalami
kenaikan dari tahun 2014-2016. Hal ini nantinya akan berdampak pada banyaknya
trend menikah dimasyarakat, yang kemudian akan menimbulkan banyak pernikahan
yang berakibat pada banyaknya bayi yang lahir di Kecamatan Rajabasa.

b. Pendidikan yang ditamatkan penduduk usia 15 tahun keatas

Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi kemajuan bangsa dan
negara. Pendidikan yang menghasilkan keluaran yang berkualitas, akan sangat
berguna untuk kemajuan pembangunan suatu negara. Semakin banyak penduduk
yang menamatkan pendidikannya pada jenjang yang tinggi (tingkai Universitas)
maka semakin cerdas pula bangsanya, apabila pendidikan yang diberikan adalah
pendidikan yang bermutu atau berkualitas baik.
Data yang penulis peroleh dari kecamatan Rajabasa mengenai pendidikan yang
ditamatkan penduduk usia 15 tahun keatas hanya merupakan data 6 bulan terakhir.
Hal ini dikarenakan petugas di kecamatan rajabasa masih menggunakan cara yang
manual dalam mendata atau menghitung data struktur penduduknya. Petugas
kecamatan mengganti data-data tersebut dalam kurun waktu 6 bulan sekali. Oleh
karena itu, ketika penulis menanyakan data dari tahun-tahun sebelumnya, data- data
tersebut sudah tidak tersedia lagi. Petugas kecamatan hanya menyarankan untuk
meminta data-data tersebut di kantor Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung.
Kemudian di kantor Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, data mengenai
struktur penduduk akan mudah didapatkan pada tingkat kabupaten, sedangkan data
pada tingkat kecamatan akan sulit untuk didapatkan (data kurang lengkap), atau data
tidak lagi tersedia. Sehingga penulis hanya memperoleh data 6 bulan terakhir
mengenai pendidikan yang ditamatkan penduduk usia 15 tahun keatas yang penulis
peroleh melalui survei langsung di kantor kecamatan Rajabasa. Adapun pendidikan
yang ditamatkan penduduk usia 15 tahun keatas di kecamatan Rajabasa tahun 2017,
dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.8 Pendidikan yang ditamatkan penduduk usia 15 tahun keatas menurut
kelurahan di kecamatan Rajabasa tahun 2017
Sarjana SLTA SLTP
No Kelurahan Jumlah
L P L P L P
1 Rajabasa 87 76 283 326 355 383 1510
2 Rajabasa Raya 488 440 925 869 596 549 3867
3 Rajabasa Jaya 165 154 469 444 425 420 2077
4 Rajabasa Pemuka 761 1376 487 957 496 926 5003
5 Gedong Meneng 1137 1035 1515 1728 713 624 6752
6 Gedong Meneng Baru 952 968 742 925 531 421 4539
7 Rajabasa Nunyai 953 921 98 1074 684 657 4387
Jumlah total 4543 4970 4519 6323 3800 3980 28135
Sumber : Kantor Kecamatan Rajabasa

Jumlah keseluruhan dari pendidikan yang ditamatkan penduduk usia 15 tahun


keatas di kecamatan Rajabasa pada tahun 2017 sudah cukup baik. karena angkanya
sudah menunjukan jumlah yang lumayan banyak, meskipun masih banyak
penduduk yang putus sekolah, atau tidak sampai melanjutkan kejenjang yang lebih
tinggi, karena dari jumlah penduduk sebanyak 48.941 jiwa pada tahun 2016, hanya
28.135 penduduk usia 15 tahun yang berhasil menamatkan pendidikannya. Jumlah
tersebut sudah melebihi setengah dari jumlah keseluruhan penduduk Rajabasa pada
tahun 2016.
Tetapi untuk di tingkat perguruan tinggi, angka yang dihasilkan masih sangat sedikit
jika dibandingkan dengan jumlah penduduk di kecamatan Rajabasa secara
keseluruhan, yaitu hanya terdapat 9.513 jiwa. Hal ini tentu sangat disayangkan,
karena sekarang telah banyak perguruan tinggi yang menyediakan berbagai macam
beasiswa. Jadi untuk penduduk yang tidak melanjutkan sekolah sampai ke
perguruan tinggi karena alasan ekonomi, seharusnya dia dapat berusaha untuk
mendapatkan beasiswa. Sehingga jumlah sarjana di kecamatan Rajabasa dapat lebih
banyak lagi. Kecuali untuk alasan lainnya, yang tidak memungkinkan lagi bagi
penduduk untuk melanjutkan sekolahnya hingga ke jenjang yang lebih tinggi.

c. Lapangan pekerjaan yang dilakukan penduduk 15 tahun keatas menurut


kelurahan di kecamatan Rajabasa tahun 2017

Lapangan pekerjaan merupakan salah satu media yang membantu memenuhi


kebutuhan hidup manusia. Sama halnya seperti data mengenai pendidikan yang
ditamatkan penduduk usia 15 tahun keatas di kecamatan Rajabasa, penulis juga
hanya mendapatkan data 6 bulan terakhir mengenai Pekerjaan yang paling banyak
dilakukan penduduk di kecamatan Rajabasa, hal ini dikarenakan kurangnya
manajemen yang baik dari petugas kantor kecamatan Rajabasa dalam mengelola
atau menyimpan (mengarsipkan) data-data yang ada. Kurangnya kerjasama yang
baik antara kantor Kecamatan Rajabasa dengan kantor Badan Pusat Statistik
provinsi Lampung, juga menjadi penyebab minimnya data-data struktur penduduk
yang tersedia. Adapun untuk rincian lapangan pekerjaan yang dilakukan penduduk
15 tahun keatas di kecamatan Rajabasa dapat dilihat pada tabel 2.9 dan 2.10 berikut
:
Tabel 2.9 Lapangan pekerjaan yang dilakukan penduduk 15 tahun keatas menurut
kelurahan di kecamatan Rajabasa tahun 2017
PNS TNI/Polri Pedagang Petani
Kelurahan
L P L P L P L P
Rajabasa 31 29 11 11 142 179 12 5
Rajabasa Raya 264 155 49 4 168 192 41 32
Rajabasa Jaya 138 91 25 10 118 148 263 129
Rajabasa Pemuka 107 306 39 12 201 42 39 5
Gedong Meneng 315 425 38 - 560 352 8 4
Gedong Meneng Baru 992 757 7 1 124 119 2 2
Rajabasa Nunyai 470 386 59 4 283 162 18 18
Jumlah Total 2317 2149 228 42 1596 1194 383 195
Sumber : Kantor Kecamatan Rajabasa
Tabel 2.10 Lapangan pekerjaan yang dilakukan penduduk 15 tahun keatas
menurut kelurahan di kecamatan Rajabasa tahun 2017 (lanjutan)

Kelurahan Buruh Pensiun Lain-lain


Jumlah
L P L P L P
Rajabasa 357 154 10 9 202 46 1998
Rajabasa Raya 297 194 60 13 69 42 1580
Rajabasa Jaya 858 306 30 14 182 49 2361
Rajabasa Pemuka 650 334 16 32 51 35 1869
Gedong Meneng 252 238 113 112 112 - 2529
Gedong Meneng Baru 112 162 223 258 842 330 3931
Rajabasa Nunyai 659 315 91 45 470 368 3348
Jumlah Total 3185 1703 543 483 1928 870 16616
Sumber : Kantor Kecamatan Rajabasa

Pekerjaan yang paling banyak dilakukan penduduk di kecamatan Rajabasa selama


6 bulan terakhir berdasarkan data yang diperoleh dari kantor kecamatan Rajabasa
yaitu PNS dengan jumlah keseluruhan 4.466 jiwa (laki-laki dan perempuan).
Tidak banyak jumlah petani di kecamatan Rajabasa, karena lahan pertanian
didaerah ini memang semakin berkurang, dan mulai beralih fungsi. Sehingga tidak
heran jika jumlah petani di kecamatan Rajabasa hanya 578 jiwa, berdasarkan data
terbaru (6 bulan terakhir) dari kantor Kecamatan Rajabasa.
Selain PNS, pekerjaan yang banyak dilakukan penduduk di kecamatan Rajabasa
yaitu berdagang. Jumlah pedagang pada tahun 2017 mencapai angka 2.790 jiwa.
Kecamatan Rajabasa memang merupakan daerah yang penduduknya kebanyakan
bermata pencaharian sebagai guru dan pedagang, karena daerah ini memiliki
banyak sekolah-sekolah, serta pusat-pusat perbelanjaan. Tidak banyak lahan
pertanian, sebagian lagi penduduknya bekerja sebagai buruh, baik laki-laki maupun
perempuan.
Jumlah total dari penduduk usia 15 tahun keatas yang bekerja hanya 16.616,
berdasarkan data 6 bulan terakhir yang diperoleh dari kantor kecamatan Rajabasa.
Ini merupakan angka yang masih sangat rendah jika dibandingkan dengan jumlah
keseluruhan penduduk Rajabasa yaitu 48.941 jiwa pada tahun 2016. Namun akan
berbeda jika dilihat berdasarkan jumlah penduduk usia belum produktif, usia
produktif, dan usia tidak lagi produktif. Dari angka perbandingan jumlah total
penduduk usia 15 tahun ketas yang bekerja dengan jumlah penduduk secara
keseluruhan, maka dapat dibayangkan bahwa masih banyak sekali beban
tanggungan bagi penduduk yang aktif secara ekonomi terhadap penduduk yang
tidak aktif secara ekonomi di kecamatan Rajabasa saat ini.
BAB III

KESIMPULAN

Jumlah penduduk disuatu wilayah selalu berubah, perubahannya disebabkan


oleh bekerjanya tiga komponen utama dalam demografi, yaitu kelahiran (fertilitas
atau natalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (mobilitas
penduduk).
Topik struktur penduduk pada setiap wilayah pasti akan mengalami
perubahan, baik itu jumlah dan laju pertumbuhan penduduk, persebaran dan
kepadatan penduduk, maupun komposisi penduduk. Perubahannya dapat berupa
meningkat ataupun menurun (berkurang).
Berubahnya topik struktur penduduk dapat disebabkan oleh berbagai
faktor. Dan dampak yang diberikan dapat berupa dampak positif dan negatif yang
akan dirasakan oleh tiap-tiap wilayah yang mengalami perubahan pada struktur
prnduduknya.
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung. 2017. Kecamatan Rajabasa dalam
Angka 2017. Bandar Lampung : BPS Kota Bandar Lampung.

Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung. 2017. Kecamatan Rajabasa dalam
Angka 2016. Bandar Lampung : BPS Kota Bandar Lampung.

Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung. 2017. Kecamatan Rajabasa dalam
Angka 2015. Bandar Lampung : BPS Kota Bandar Lampung.

Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung. 2017. Kecamatan Rajabasa dalam
Angka 2014. Bandar Lampung : BPS Kota Bandar Lampung.

Muhammad Alfiansyah. 2013. Komposisipenduduk menurut umur.


http://www.sentra-edukasi.com/2013/05/komposisi-penduduk-menurut-
umur-dan.html. Diakses pada tanggal 07 November 2017, pukul 00.19 WIB.

Trisnaningsih. 2016. Demografi. Yogyakarta : Media akademi.


LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil perhitungan tingkat pertumbuhan penduduk pada tiap-tiap desa


di kecamatan Rajabasa selama periode tahun 2013-2016

> Kelurahan Gedong Meneng Pt = P0(l+r)t

8109 = 7656X 2,7182823

2,7182823 = (8109) : (7656) = 1,05917

3r log 2,7182823 = log 1,05917

3r X 0,434295 = 0,02497

3r = (0,02497) : (0,434295) = 0,0574955


r = (0,0574955 : 3) X 100% = 1,91%

> Kelurahan Gedong Meneng Baru Pt = P0 (l+r/

3045 = 2875 X 2,7182823


2,7182823 = (3 045) : ( 2875) = 1,05913 0435
3r log2,7182823 = log1,059130435
3r X 0,434295 = 0,02495
3r = 0,02495 : 0,434295 = 0,05745
r = (0,05745 : 3) X 100% = 1,91%

> Kelurahan Rajabasa

Pt = P0 (l+r/

7417 = 7002X 2,7182823


2,7182823 = (7414 : 7002) = 1,05927 3r
log 2,7182823 = log1,05927 3r X
0,434295 = 0,025007 3r = 0,025007 :
0,434295 = 0,0575807 r = (0,0575807 :
3) X 100% = 1,91%

> Kelurahan Rajabasa Nuny ai

Pt = P0 (l+r/

7930 = 7488X 2,7182823


2,7182823 = (7930 : 7488) = 1,05903
3r log2,7182823 = log1,05903
3r X 0,434295 = 0,0249083
3r = 0,0249083 : 0,434295 = 0,057353411
r = (0,057353411 : 3) X 100% = 1,91%

> Kelurahan Rajabasa Pemuka

Pt = P0 (l+r/

6907 = 6523 X 2,7182823


2,7182823 = (6907 : 6523) = 1,05887 3r
log2,7182823 = log1,05887 3r X
0,434295 = 0,024843 3r = 0,024843 :
0,434295 = 0,0572031 r = (0,0572031 :
3) X 100% = 1,90%

> Kelurahan Rajabasa Raya Pt

= P0(l+r)t

8476 = 8003 X 2,7182823


2,7182823 = (8476 : 8003) = 1,05913 3r
log2,7182823 = log1,05913
3r X 0,434295 = 0,02494
3r = 0,02494 : 0,434295 = 0,05743
r = (0,05743 :3) X 100% = 1,91%
> Kelurahan Rajabasa Jaya Pt

= P0 (l+r/

7054 = 6663 X 2,7182823


2,7182823 = (7054 : 6663) =
1,059133 3r log2,7182823 =
log1,059133 3r X 0,434295 =
0,0249505 3r = 0,0249505 : 0,434295
= 0,057451 r = (0,057451 : 3) X
100% = 1,92%

> Kecamatan Rajabasa Pt =

P0(l+r)t

48941 =46210X 2,7182823


2,7182823 = (48941 : 46210) =
1,05909 3r log2,7182823 = log1,05909
3r X 0,434295 = 0,024933 3r =
0,024933 : 0,434295 = 0,05741 r =
(0,05741 :3) X 100% = 1,91%
Lampiran 2. Hasil perhitungan rasio beban tanggungan penduduk di kecamatan
Rajabasa pada tahun 2013-2016

> Rasio beban tanggungan pada tahun 2016

Rasio beban = Penduduk umur (0-14)th + penduduk umur 65 th keatas

Tanggungan (DR) penduduk umur (15-64) tahun

Rasio beban tanggungan (DR) = 11.975 + 2.142 X 100


34.824
= 40,54 dibulatkan 41
> Rasio beban tanggungan pada tahun 2015
Rasio beban = Penduduk umur (0-14)th + penduduk umur 65 th keatas

Tanggungan (DR) penduduk umur (15-64) tahun

Rasio beban tanggungan (DR) = 11.831 + 2.058 X 100


31.138
= 44,6 dibulatkan 45

> Rasio beban tanggungan pada tahun 2014

Rasio beban = Penduduk umur (0-14)th + penduduk umur 65 th keatas

Tanggungan (DR) penduduk umur (15-64) tahun

Rasio beban tanggungan (DR) = 11.677 + 1.984 X 100


33.464
= 40,8 dibulatkan 41

> Rasio beban tanggungan pada tahun 2013

Rasio beban = Penduduk umur (0-14)th + penduduk umur 65 th keatas

Tanggungan (DR) penduduk umur (15-64) tahun

Rasio beban tanggungan (DR) = 11.377 + 1.046 X 100


33.787
= 36,7 dibulatkan 37
Lampiran 3. Tabel jumlah penduduk wanita dalam masa reproduksi di kecamatan
Rajabasa pada tahun 2013-2016
No Jumlah penduduk wanita dalam masa reproduksi Tahun

1 14.088 jiwa 2016


2 13.913 jiwa 2015
3 13.737 jiwa 2014
4 14.846 jiwa 2013

Anda mungkin juga menyukai