PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Pt = P0 (1+r)
Keterangan :
Pt = Jumlah penduduk pada tahun t P0 = Jumlah
penduduk pada tahun dasar r = Tingkat
3r X 0,434295 = 0,02497
Tabel 2.2 Persebaran jumlah penduduk dan luas wilayah menurut kelurahan di
kecamatan Rajabasa tahun 2013-2016
Tabel 2.3 Kepadatan penduduk dan luas wilayah menurut kelurahan di kecamatan
Rajabasa tahun 2013 -2014
LUAS
DAERAH KEPADATAN PENDUDUK (per
NO KELURAHAN (km2) km2)
2013 2015
2013 2014 2015 2016
2014 2016
1 GEDONG MENENG 1,43 5,56 5354 5460 1377 1458
2 GEDONG MENENG BARU 0,97 1,06 2964 7362 2712 2873
3 RAJABASA 1,12 2,22 6252 7288 3154 3341
4 RAJABASA NUNYAI 1,50 3,18 4992 4531 2355 2494
5 RAJABASA PRAMUKA 1,00 4,53 6523 2931 1440 1525
6 RAJABASA RAYA 3,58 5,66 2235 1858 1414 1498
7 RAJABASA JAYA 0,43 1,05 15495 17758 6346 6721
Sumber : BPS Kota Bandar Lampung
Dari data beradasarkan Tabel 2.3, kelurahan dengan jumlah penduduk tertinggi dan
terendah cenderung berubah ubah dikarenakan hampir meratanya persebaran
penduduk di kecamatan Rajabasa. Pada tahun 2013 jumlah penduduk tertinggi
berada di kelurahan Rajabasa Raya dengan penduduk 8.003 jiwa. Sementara
jumlah penduduk terendah berada di kelurahan Gedong Meneng Baru dengan
penduduk 2.875 jiwa. Pada tahun selanjutnya jumlah penduduk tertinggi berubah
menjadi kelurahan Rajabasa dengan penduduk 8.162 jiwa. Begitu juga kelurahan
dengan jumlah penduduk terendah yang mengalami perubahan menjadi kelurahan
Rajabasa Pramuka dengan penduduk 2.931 jiwa.
Perubahan jumlah penduduk tertinggi dan terendah juga berlaku pada tahun 2015
dan 2016. Pada tahun 2016 jumlah penduduk tertinggi berada pada kelurahan
Gedung Meneng 8.109 jiwa , sementara jumlah penduduk terendah berada di
kelurahan Rajabasa Raya dengan penduduk 1.498.
Perubahan juga terjadi di luas wilayah masing masing kelurahan, perubahan terjadi
pada tahun 2015 dan bertahan hingga 2016. Perubahan peningkatan luas wilayah
terbanyak terjadi di kelurahan Gedong Meneng, pada tahun 2013 hingga 2014 luas
wilayah kelurahan Gedong Meneng adalah 1,43 km2, kemudian mengalami
pertambahan menjadi 5,56 km2 pada tahun 2015 dan bertahan hingga tahun 2016.
Sementara kelurahan yang mengalami paling sedikit pertambahan luas wilayahnya
adalah kelurahan Gedong Meneng Baru. Pada tahun 2013 hingga 2014 luas
wilayah kelurahan Gedong Meneng Baru adalah 0,97 km2, dan hanya mengalami
pertambahan menjadi 1,06 km2 pada tahun 2015 dan bertahan hingga 2016.
Perubahan luas wilayah juga turut mempengaruhi perubahan angka kepadatan
penduduk setiap tahunnya. Tinggi Rendahnya kepadatan penduduk disuatu
wilayah di pengaruhi oleh faktor pembaginya yaitu luas wilayahnya. Semakin luas
wilayahnya maka akan semakin banyak penduduk yang dibagi dengan luas
wilayah sehingga akan semakin rendah Kepadatan Penduduknya, berbeda dengan
wilayah yang memiliki luas wilayah yang sempit akan memiliki Kepadatan
Penduduk nya lebih tinggi karena faktor pembaginya lebih kecil sehingga
penduduk yang dibagi dengan luas wilayah pun akan semakin sedikit.
Kelurahan dengan kepadatan penduduk tertinggi pada tahun 2016 adalah kelurahan
Rajabasa Jaya dengan angka kepadatan 6721 jiwa per km . Sementara kelurahan
dengan angka kepadatan penduduk terendah adalah kelurahan Gedong Meneng
dengan angka kepadatan penduduk 1458 jiwa per km . Tingginya angka kepadatan
penduduk di kelurahan Rajabasa Jaya adalah dikarenakan jumlah penduduk
Rajabasa Jaya yang cukup tinggi namun hanya memiliki luas wilayah
2
yang tersempit di kecamatan Rajabasa dengan luas wilayah 1,05 km pada tahun
2016.
Tabel 2.5 Komposisi penduduk kecamatan Rajabasa menurut umur dan jenis
kelamin tahun 2015
No Kelompok umur Laki-laki Perempuan Jumlah
1 0-4 2190 2002 4192
2 5-9 2151 1873 4024
3 10-14 1940 1675 3615
4 15-19 2289 2571 1860
5 20-24 2744 2928 5672
6 25-29 2294 1925 4219
7 30-34 2007 1716 3723
8 35-39 1803 1733 3536
9 40-44 1762 1641 3403
10 45-49 1498 1399 2897
11 50-54 1193 1195 2388
12 55-59 942 1042 1984
13 60-64 728 728 1456
14 65 + 931 1127 2058
Jumlah 24472 23555 48027
Tabel 2.7 Komposisi penduduk kecamatan Rajabasa menurut umur dan jenis
kelamin tahun 2013
No Kelompok umur Laki-laki Perempuan Jumlah
1 0-4 2057 1948 4005
2 5-9 1928 1840 3768
3 10-14 1874 1730 3604
4 15-19 2861 3350 6211
5 20-24 4064 3869 7933
6 25-29 2122 1833 3955
7 30-34 1709 1582 3291
8 35-39 1624 1578 3202
9 40-44 1599 1470 3069
10 45-49 1280 1164 2444
11 50-54 974 818 1792
12 55-59 616 552 1168
13 60-64 387 335 722
14 65 + 475 571 1046
Jumlah 23570 22640 46210
Rasio beban tanggungan sebesar 41 berarti tiap 100 orang kelompok produktif harus
menanggung 41 kelompok penduduk yang tidak produktif. Rasio beban tanggungan
ini dapat menghambat pembangunan ekonomi di kecamatan Rajabasa, karena
sebagian dari pendapatan yang diperoleh oleh golongan yang produktif terpaksa
harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan mereka yang belum produktif di
kecamatan Rajabasa.
Rasio beban tanggungan penduduk kecamatan Rajabasa menurut desa, pada tiap
tahunnya masih berubah-ubah, keadaanya masih labil. Terkadang jumlahnya naik,
dan terkadang sebaliknya. Data beban tanggungan pada tahun 2016 sudah
mengalami penurunan, dari 45 menjadi 41. Hal ini menunjukkan bahwa angka
beban tanggungan di kecamatan Rajabasa masih tergolong rendah, karena berada
pada angka dibawah 50. Semakin rendah angka beban tanggungan, maka akan
berdampak pada pembangunan ekonomi kecamatan Rajabasa yang semakin baik.
karena secara kasar, angka beban tanggungan dapat digunakan sebagai indikator
ekonomi dari suatu wilayah, apakah tergolong maju atau bukan. Data rasio beban
tanggungan penduduk di kecamatan Rajabasa pada tahun 2013-2016, secara lebih
rinci dapat dilihat pada lampiran 2.
Selain rasio beban tanggungan, dari data komposisi penduduk kecamatan Rajabasa
menurut umur dan jenis kelamin, dapat juga diperoleh data mengenai penduduk
wanita dalam masa reproduksi. Jumlah penduduk wanita dalam masa reproduksi di
kecamatan Rajabasa dari tahun 2013-2016 dapat dilihat pada lampiran 3. Masa
reproduksi (Chilbearing age), merupakan masa dimana wanita mampu
menghasilkan keturunan atau melahirkan bayi, disebut juga usia subur (15-49
tahun). Data masa reproduksi penduduk wanita dapat digunakan untuk mengukur
potensi besarnya tingkat fertilitas di suatu daearah. Untuk di dearah kecamatan
Rajabasa senidiri, jumlah penduduk wanita dalam masa reproduksi terus mengalami
kenaikan dari tahun 2014-2016. Hal ini nantinya akan berdampak pada banyaknya
trend menikah dimasyarakat, yang kemudian akan menimbulkan banyak pernikahan
yang berakibat pada banyaknya bayi yang lahir di Kecamatan Rajabasa.
Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi kemajuan bangsa dan
negara. Pendidikan yang menghasilkan keluaran yang berkualitas, akan sangat
berguna untuk kemajuan pembangunan suatu negara. Semakin banyak penduduk
yang menamatkan pendidikannya pada jenjang yang tinggi (tingkai Universitas)
maka semakin cerdas pula bangsanya, apabila pendidikan yang diberikan adalah
pendidikan yang bermutu atau berkualitas baik.
Data yang penulis peroleh dari kecamatan Rajabasa mengenai pendidikan yang
ditamatkan penduduk usia 15 tahun keatas hanya merupakan data 6 bulan terakhir.
Hal ini dikarenakan petugas di kecamatan rajabasa masih menggunakan cara yang
manual dalam mendata atau menghitung data struktur penduduknya. Petugas
kecamatan mengganti data-data tersebut dalam kurun waktu 6 bulan sekali. Oleh
karena itu, ketika penulis menanyakan data dari tahun-tahun sebelumnya, data- data
tersebut sudah tidak tersedia lagi. Petugas kecamatan hanya menyarankan untuk
meminta data-data tersebut di kantor Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung.
Kemudian di kantor Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, data mengenai
struktur penduduk akan mudah didapatkan pada tingkat kabupaten, sedangkan data
pada tingkat kecamatan akan sulit untuk didapatkan (data kurang lengkap), atau data
tidak lagi tersedia. Sehingga penulis hanya memperoleh data 6 bulan terakhir
mengenai pendidikan yang ditamatkan penduduk usia 15 tahun keatas yang penulis
peroleh melalui survei langsung di kantor kecamatan Rajabasa. Adapun pendidikan
yang ditamatkan penduduk usia 15 tahun keatas di kecamatan Rajabasa tahun 2017,
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.8 Pendidikan yang ditamatkan penduduk usia 15 tahun keatas menurut
kelurahan di kecamatan Rajabasa tahun 2017
Sarjana SLTA SLTP
No Kelurahan Jumlah
L P L P L P
1 Rajabasa 87 76 283 326 355 383 1510
2 Rajabasa Raya 488 440 925 869 596 549 3867
3 Rajabasa Jaya 165 154 469 444 425 420 2077
4 Rajabasa Pemuka 761 1376 487 957 496 926 5003
5 Gedong Meneng 1137 1035 1515 1728 713 624 6752
6 Gedong Meneng Baru 952 968 742 925 531 421 4539
7 Rajabasa Nunyai 953 921 98 1074 684 657 4387
Jumlah total 4543 4970 4519 6323 3800 3980 28135
Sumber : Kantor Kecamatan Rajabasa
KESIMPULAN
Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung. 2017. Kecamatan Rajabasa dalam
Angka 2017. Bandar Lampung : BPS Kota Bandar Lampung.
Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung. 2017. Kecamatan Rajabasa dalam
Angka 2016. Bandar Lampung : BPS Kota Bandar Lampung.
Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung. 2017. Kecamatan Rajabasa dalam
Angka 2015. Bandar Lampung : BPS Kota Bandar Lampung.
Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung. 2017. Kecamatan Rajabasa dalam
Angka 2014. Bandar Lampung : BPS Kota Bandar Lampung.
3r X 0,434295 = 0,02497
Pt = P0 (l+r/
Pt = P0 (l+r/
Pt = P0 (l+r/
= P0(l+r)t
= P0 (l+r/
P0(l+r)t