Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi
tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Undang - undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)
menyebutkan bahwa dalam rangka mewujudkan pelaksanaan cita-cita bangsa
dan mewujudkan tujuan negara, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara yang
memiliki integritas, professional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan
publik bagi masyarakat, serta mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat
pemersatu bangsa dan Kesatuan Negara Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018
menyebutkan bahwa Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) wajib mengikuti
Pelatihan Dasar CPNS yang diselenggarakan oleh setiap Instansi Pemerintah.
Pelatihan dasar CPNS ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS
yang dilakukan secara terintegrasi. Adapun kompetensi yang dimaksud dapat
diukur berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela negara,
mengaktualisasikan nilai – nilai dasar PNS dalam melaksanakan tugas dan
jabatannya, mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menunjukkan penguasaan Kompetensi
Teknik yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas.
Rancangan aktualisasi dipersyaratkan sebagai salah satu indikator
kelulusan dalam penilaian latihan dasar (Latsar) CPNS yang mana dalam
rancangan aktualisasi ini, CPNS dituntut untuk mengangkat isu yang ada di
lingkungan kerja masing-masing. Selanjutnya dari isu tersebut dianalisis
penyebabnya dan ditentukan gagasan penyelesaian permasalahan yang ada. Dari
rancangan aktualisasi ini diharapkan tersusunlah kegiatan yang dapat
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS, Kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
sesuai bidang tugas. Rancangan aktualisasi ini dirancang dengan tujuan

1
memberikan pemahaman yang lengkap mengenai nilai dasar profesi ASN. Nilai-
nilai dasar profesi tersebut dikenal dengan nama ANEKA yang terdiri dari: (1)
Akuntabilitas; (2) Nasionalisme; (3) Etika publik; (4) Komitmen mutu dan (5) Antii
korupsi.
Ibu hamil adalah kelompok yang berisiko tinggi mengalami
anemia.Prevelensi anemia pada ibu hamil sebesar 37,1% dan proporsi ibu hamil
perkotaan 36,4% hampir sama dengan proporsi ibu hamil di perdsaan 37,8%
(Riskesda,2013)
Wanita hamil yang memiliki kadar Hb kurang dari 10 gr/ 100 ml disebut
menderita anemia dalam kehamilan. Ibu hamil pada trimester I Hb rata-rata 12,3
gr/ 100 ml, trimester II Hb rata-rata 11,3 gr/100 ml, dan trimester III Hb rata-rata
10,8 gr/100 ml. Hal ini desebabkan oleh pengenceran darah, disebut dengan
anemia fisiologik atau pseudoanemia (Sarwono,2007)
Prevelensi ibu hamil K1 di Puskesmas Salatiga pada bulan Juli 2019 yaitu
berjumlah 44 bumil sedangkan yang datang untuk memeriksakan Hb di
Puskesmas Salatiga yaitu hanya 22 bumil. Berdasarkan latar belakang tersebut,
akan dilakukan rancangan aktualisasi kegiatan mengenai peningkatan kesadaran
ibu hamil untuk memeriksakan Hb di Puskesmas Salatiga.

1.2 Tujuan
Aktualisasi dan Habituasi ini dimaksudkan untuk membentuk ASN yang akuntabel
yaitu ASN yang karakternya dibentuk berdasarkan nilai-nilai dasar Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi serta memahami Pelayanan
Publik, Manajemen ASN dan Whole of Government sehingga mampu melaksanakan
tugas, fungsi dan perannya secara profesional sebagai pelaksana kebijakan, pelayan
publik, serta perekat dan pemersatu bangsa yang terlihat pada karakter PNS yang :
1. Memiliki sikap dan perilaku Bela Negara yang Berwawasan Kebangsaan.

2. Mencerminkan nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen


Mutu dan Anti Korupsi dalam sikap dan perilakunya.

3. Memiliki pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI.

4. Menguasai bidang tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya


secara professional sebagai pelayan masyarakat.

2
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi pada Rancangan
Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara mencakup
penerapan nilai-nilai dasar yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi yang biasa disingkat dengan ANEKA. Nilai-nilai ini diperkaya
dengan Pelayanan Publik, Manajemen ASN dan Whole of Government.
Penerapan aktualisasi dilakukan selama 30 hari kerja yaitu dari tanggal 14 Oktober
sampai 19 November 2019 di lingkungan kerja Puskesmas Salatiga, terletak di Desa
Sungai Toman Kecamatan Salatiga Kabupaten Sambas Propinsi Kalimantan Barat.

1.4 Manfaat Aktualisasi


Manfaat yang diharapkan dari proses aktualisasi ini diharpkan seorang calon ASN
dapat menerapkan nilai-nilai dasar ASN (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, Anti Korupsi) di unit kerjanya. Dengan demikian nilai-nilai dasar tersebut
dapat terpatri kuat di dalam diri calon ASN, sehingga dapat memberikan pelayanan publik
yang optimal dan profesional sesuai bidang tugas.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI

2.1. Keadaan Umum

Berdasarkan Peraturan Bupati Sambas nomor 64 tahun 2009 Kecamatan Salatiga


ditetapkan sebagai wilayah kerja Puskesmas Salatiga. Kecamatan Salatiga terletak
disebelah tenggara ibu kota Kabupaten Sambas atau di antara 1011’33” Lintang Utara
serta 1035’28” Lintang Utara dan 109015’23” Bujur Timur serta 109038’48” Bujur Timur.

Gambaran geografis wilayah Kecamatan Salatiga 60% berupa dataran sampai


berombak, 25% berombak sampai berbukit dan 15% berbukit sampai bergunung.
Kecamatan Salatiga merupakan daerah perkebunan dan pertanian, yaitu penghasil padi
dan karet yang cuku pdominan di wilayah Kabupaten Sambas. SecaraAdministratif, batas
wilayah Kecamatan Salatiga adalah :

 Utara : Berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Sebangkau


Kec.Pemangkat

 Selatan : Berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Selakau


Kec.Selakau dan Selakau Timur Kec.Selakau Timur

 Barat : Berbatasan dengan Laut Natuna

 Timur : Berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Semparuk


Kec.Semparuk

Luas Kecamatan Salatiga adalah 8.275 km2 atau sekitar 4,56 persen dari luas wilayah
Kabupaten Sambas.

Kecamatan Salatiga termasuk daerah beriklim tropis dengan curah hujan bulanan
rata-rata 187.348 mm dan jumlah hari hujan rata-rata 11 hari / bulan.Curah hujan yang
tertinggi terjadi pada bulan September sampai dengan Januari dan curah hujan terendah
antara bulan Juni sampai dengan bulan Agustus. Temperatur udara rata-rata berkisar
antara 22,9°C - 31,05°C. Suhu udara terendah 21,2°C terjadi pada bulan Agustus dan
yang tertinggi 33,0°C pada bulan Juli. Kelembaban udara relative 81-90%, tekanan udara
1,001- 1,01/ Hm Bar, kecepatan angin 155 – 173 Km/ hari,elipasi sinar matahari 50.73%,
penguapan (evaporasi ) harian antara 4,2-5,9 Hm dan evapotran spirasi bulanan 134,7 –
171,4 mm.

4
2.2 Keadaan Demografi

Berdasarkan angka hasil proyeksi,penduduk Kecamatan Salatiga pada tahun 2018


berjumlah 15.452 jiwa.

Tabel 2.1
Penduduk Kecamatan Salatiga Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio 2017
No Desa Laki-laki Perempuan Jumlah Sex Ratio
1 Parit Baru 2270 2408 4678 94,27
2 Salatiga 1387 1341 2728 103,43
3 Sungai toman 1293 1336 2629 96,78
4 serumpun 1307 1334 1334 97,98
5 serunai 1320 1369 2689 96,42
Jumlah 7.577 7.788 14.058

Sumber :Badan Pusat Statistik Kabupaten Sambas 2017

Kepadatan penduduk Kecamatan Salatiga sekitar 83 jiwa per kilo meter persegi atau
2.023 jiwa per desa.

Tabel 2.2
Kepadatan Penduduk Kecamatan Salatiga 2016
Kepadatan
No Desa Luas Area (km2) Penduduk
Penduduk per km2
1 Parit Baru 25,00 4.678 187
2 Salatiga 29,00 2.728 94
3 Sungai Toman 12,00 2.629 219
4 Serumpn 8,25 2.641 320
5 Serunai 8,50 2.689 316
Jumlah 82,75 14.058 1.136

Sumber :Badan Pusat Statistik Kabupaten Sambas 2017

Pada tahun 2016 penduduk usia produktif (15 sampai dengan 64 tahun) di Kecamatan
Salatiga terlihat lebih besar disbanding penduduk usia non produktif. Jumlah usia
produktif sebesar 65,46% dari jumlah penduduk Kecamatan Salatiga. Ini menunjukkan
tingkat produktifitas Kecamatan Salatiga ditinjau dari factor tenaga kerja sangat
potensial, namun belum tentu menunjukkan produktifitas suatu daerah, hal ini disebab
kan tidak sebandingnya jumlah angkatan kerja dengan lapangan kerja yang
tersedia.Beban tanggungan (dependency ratio) penduduk usia produktif adalah 14.344

5
orang. Ini berarti setiap 1 orang penduduk yang produktif menanggung 0,6 orang usia
non produktif (usia 0 – 14 tahun dan usia di atas 64 tahun).

2.3 Visi Misi Puskesmas Salatiga


Visi: “Masyarakat Sehat dan Mandiri melalui Pelayanan Prima”
Misi:
1. Siap bermitra dengan masyarakat
2. Integritas yang tinggi dengan kerja sama team
3. Aktif dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan
4. Gerakan dan berdayakan Masyarakat untuk hidup sehat
5. Antusias dalam memberikan palayanan kesehatan

2.4 Motto dan Tata Nilai Puskesmas Salatiga


1. Kesembuhan anda adalah kepuasan kami
2. Senyum anda adalahn kebahagiaan kami
3. Anda sehat kami semangat
4. Pelayanan cepat, tepat, pasti selamat

6
2.5 Struktur Organisasi
Bagana 2.1 Struktur Organisasi
KEPALA PUSKESMAS

dr.Nurul Khasanah

Ka. SUBBAG TATA USAHA

Syarief Hidayat,SKM

URUSAN UMUM dan APARATUR URUSAN KEUANGAN KOORDINATOR


RUMAH TANGGA

Syarief Hidayat Zuber Ziregar Ema Yusti,A.Md.KL

PJ UKM ESENSIAL & PJ UKM PJ UKP, KEFARMASIAN PJ PELAYANAN &


KEPERAWATAN KESEHATAN
MASYARAKAT
PENGEMBANGAN & LABORATORIUM JEJARING PUSKESMAS

Maya Kristin. A.Md.Keb MASHURI dr. NURUL KHASANAH SRI SURYANI,A.Md.Keb

KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR PEL.UMUM


KOORDINATOR
DAN KONSELING
UPAYA PROMKES dan UKS KESEAHATANKHUSUS PUSTU
dr.NURUL KHASANAH
Ema Yusti,A.Md.KL MASHURI ROMEN
KOORDINATOR
PELAYANAN GIGIDAN
KOORDINATOR KOORDINATOR MULUT
UPAYA KIA dan KB KESEHATAN TRADISIONAL TEGUH KARYA,A.Md.KG
OMPLEMENTER
SRI SURYANI EVI ANI, A.Md.Farm KOORDINATOR
PELAYANAN KIA-KB DAN
BERSALIN
KOORDINATOR KOORDINATOR SRI SURYANI,A.Md.Keb
PIS-PK KESEHATAN GIGI
KOORDINATOR
EMA. A.Md.Keb TEGUH K,A.Md.KG IGD DAN AMBULANCE

INDRA WIJAYA
KOORDINATOR KOORDINATOR
GIZI JAMINAN KESEHATAN KOORDINATOR PONDOK
PEMULIHAN GIZI
TRITIN TARTI, A.Md. Gz HENDRA, A.Md.KL
TRITIN TARTI, A.Md.Gz

KOORDINATOR KOORDINATOR
KOORDINATOR
P2P KESEHATAN KERJA KEFARMASIAN

INDRA WIJAYA EMA YUSTI. A, A.Md.KL EVI ANI PUJI,A.Md.Farm,

KOORDINATOR
LABORATORIUM

A.NIKMAWATI,A.Md.AK

KOORDINATOR
KLINIK SANITASI

EMA YUSTI, A.Md.KL

7
2.6 Uraian Tugas
Berdasarkan PERMENKES No. 73 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Pranata
laboratorium Kesehatan dan Angka Kreditnya, maka rincian kegiatan Pranata
laboratorium Kesehatan adalah sebagai berikut:
1. Menyusun Draft rencana kegiatan pelayanan laboratorium kesehatan
2. Mempersiapkan pasien secara khusus
3. Mempersiapkan otopsi
4. Menetapkan sampel rujukan
5. Mempersiapkan pelayanan laboratorium kesehatan khusus
6. Melakukan pemeriksaan fisika, kimia, dan mkrobiologi canggih
7. Melakukan pemeriksaan lapangan khusus
8. Menggambar draft rancangan alat pengolahan air dan limbah
9. Memelihara biakan jaringan
10. Menyusun draft laporan kegiatan
11. Menyusun laporan pelaksanaan tugas
12. Menyusun laporan lain-lain.

8
BAB III
KONSEP DASAR ASN

3.1 Identifikasi Nilai-nilai Dasar ASN


Berdasarkan pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 menyiratkan perlu dibangun aparatur sipil negara yang
profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan
mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
Pada latihan dasar ini membekali peserta dengan nilai-nilai dasar yang dibutuhkan
untuk menjalankan tugas jabatan PNS secara profesional sebagai pelayan
masyarakat dengan nilai-nilai dasar ASN.
Nilai-nilai dasar ASN meliputi kemampuan berakuntabilitas, mengedepankan
kepentingan nasional, menjunjung tinggi standar etika publik, berinovasi untuk
peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya, dan tidak korupsi dan mendorong
percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan instansinya. Nilai dasar ini
kemudian disingkat dengan ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Antikorupsi).
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Untuk memenuhi
terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme akuntabilitas
harus mengandung dimensi akuntabilitas kejujuran dan hukum, akuntabilitas proses,
akuntabilitas program, dan akuntabilitas kebijakan. Akuntabilitas tidak akan terwujud
apabila tidak ada alat akuntabilitas berupa : Perencanaan Strategis, Kontrak Kinerja,
dan Laporan Kinerja. Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, berikut
indikator nilai akuntabel, yaitu :
1. Tanggung jawab 6. Adil
2. Jujur 7. Transparan
3. Kejelasan target 8. Konsisten
4. Netral 9. Partisipatif
5. Mendahulukan kepentingan publik

Nasionalisme dalam arti sempit merupakan sikap yang meninggikan


bangsanya sendiri. Dalam arti luas, nasionalisme berarti pandangan tentang rasa
cinta terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain. Diharapkan
dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki orientasi berpikir

9
mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara. Nilai-nilai yang berorientasi
pada kepentingan publik menjadi nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai
ASN. Pegawai ASN dapat mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam
Pancasila agar memiliki karakter yang kuat dengan nasionalisme dan wawasan
kebangsaannya.
Ada 28 indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan,
yaitu :
1. Religius 15. Cinta tanah air
2. Hormat – menghormati 16. Memelihara ketertiban
3. Kerjasama 17. Disiplin
4. Tidak memaksakan kehendak 18. Musyawarah
5. Jujur 19. Kekeluargaan
6. Amanah (dapat dipercaya) 20. Menghormati keputusan
7. Adil 21. Tanggung jawab
8. Persamaan derajat 22. Kepentingan bersama
9. Tidak diskriminatif 23. Gotong royong
10. Mencintai sesama manusia 24. Social
11. Tenggang rasa 25. Rela berkorban
12. Membela kebenaran 26. Hidup sederhana
13. Persatuan 27. Kerja keras
14. Tidak menggunakan hal yang bukan 28. Menghargai karya orang lain
miliknya

Etika publik merupakan merupakan refleksi tentang standar/norma yang


menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik. Etika lebih dipahami sebagai refleksi yang baik atau benar. Etika
juga dipandang sebagai karakter atau etos individu/kelompokberdasarkan nilai-nilai
dan norma-norma luhur. Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku
dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal
prinsip dalam bentuk ketentuan tertulis. Kode etik profesi dimaksudkan untuk
mengatur tingkah laku / etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui
ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok
profesional tertentu.
Nilai-nilai dasar etika publik memiliki indikator sebagai berikut :
1. Jujur 6. Hormat

10
2. Bertanggung jawab 7. Sopan
3. Integritas tinggi 8. Taat pada peraturan perundang-undangan
4. Cermat 9. Taat pada pemerintah
5. Disiplin 10. Menjaga rahasia

Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Bidang apapun
yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil harus dilaksanakan secara
optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder. Komitmen mutu
merupakan tindakan untuk menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja yang
berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.

Nilai dasar komitmen mutu memiliki indikator sebagai berikut:


1. Efektivitas
2. Efisiensi
3. Berorientasi terhadap mutu
4. Inovasi
Anti Korupsi merupakan salah satu komponen penting dalam nilai dasar
ASN. Melawan anti korupsi tentunya harus dimulai pola pikir karena pola
pikir/mindset karena pola pikir yang kadang membuat kita terjerat untuk melakukan
korupsi karena itu menanamkan dalam mindset kita bahwa korupsi merupakan
sebuah kejahatan dan dosa besar yang dilarang dalam agama manapun. Melalui
pola pikir maka melahirkan tindakan, tindakan akan melahirkan kebiasaan, kebiasaan
akan melahirkan karakter dan karakter pada akhirnya akan menentukan nasib anda.
Dengan menjadi PNS yang anti korupsi maka akan menjadi awal untuk menciptakan
birokrasi yang bersih dan layanan publik yang baik, PNS sebagai aparatur tentunya
merupakan ujung tombak untuk memberikan layanan yang terbaik kepada
masyarakat.
Berikut indikator dari nilai dasar Antikorupsi :
1. Jujur 6. Mandiri
2. Disiplin 7. Adil
3. Tanggung jawab 8. Berani
4. Kerja keras 9. Peduli
5. Sederhana

11
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
4.1 Identifikasi Permasalahan dalam Pelaksanaan Tugas dan Analisis Isu
Pengertian isu menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah masalah
yang dikedepankan untuk ditanggapi,kabar yang tidak jelas asal usulnya dan tidak
terjamin kebenarannya, kabar angina, desas-desus. Dalam hal ini, isu merupakan
suatu masalah yang ada di instansi, yang jika tidak diselesaikan dalam waktu dekat,
tidak akan menjadi persoalan. Dalam upaya mewujudkan rancangan aktualisasi,
penulis memperoleh isu-isu yang menjadi problematika di tempat tugas yaitu di
Puskesmas Salatiga. Dalam rancangan aktualisasi ini, ada beberapa isu yang
muncul di Puskesmas Salatiga yaitu :
1. Belum optimalnya pemeriksaan laboratorium di Puskesmas Salatiga
2. Belum optimalnya pemeriksaan Hemoglobin (Hb) bagi ibu hamil di Puskesmas
Salatiga
3. Kurangnya kesadaran pasien terduga TB untuk membawa dahak (P)nya kembali
di Puskesmas Salatiga
Berdasarkan identifikasi yang telah ditemukan, maka akan dilakukan analisis
isu berdasarkan kriteria isu. Kriteria isu dapat diukur menggunakan metode
APKL. Unsur-unsur yang dinilai menggunakan metode APKL ini adalah Aktual,
Problematik, Kekhalayakan, dan Layak/ Kelayakan. Aktual artinya benar-benar
terjadi dan sedang dibicarakan. Problematik artinya sebuah isu memiliki
permasalahan yang kompleks sehingga harus segera dicarikan solusi
permasalahannya. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup
orang banyak. Kelayakan artinya isu yang diangkat masuk akal dan realistis
untuk dipecahkan masalahnya.
Dengan menggunakan metode APKL tersebut, diperoleh hasil analisis isu
sebagai berikut: Tabel 4.1. Data Analisis APKL Pengangkatan Isu
ISU-ISU KRITERIA
NO. JUMLAH PERINGKAT
AKTUAL A P K L
Belum optimalnya
pemeriksaan
1. laboratorium di 3 3 3 3 12 3
Puskesmas
Salatiga
2. Belum optimalnya 5 5 5 4 19 1
pemeriksaan
Hemoglobin (Hb)
bagi ibu hamil di

12
Puskesmas
Salatiga
Kurangnya
kesadaran pasien
terduga TB untuk
3. membawa dahak 5 4 4 4 17 2
(P)nya kembali di
Puskesmas
Salatiga
Keterangan Skala Nilai (1-5) :
1= Tidak Penting; 2= Kurang Penting; 3= Cukup Penting; 4= Penting; 5= Sangat
Penting
Dari analisis isu dengan menggunakan alat analisis APKL di atas, maka
yang menjadi Isu Prioritas (nilai tertinggi) dan ditetapkan sebagai Isu Rancangan
Aktualisasi penulis serta akan dicarikan solusi pemecahan masalahnya adalah:
“Belum Optimalnya Pemeriksaan Hemoglobin (Hb) bagi Ibu Hamil di
Puskesmas Salatiga”, dengan jumlah nilai 19.
Selanjutnya untuk menentukan kualitas isu, faktor penyebab dilakukan
analisis menggunakan dianalisis dengan metode USG ((urgency, seriousness,
growth), dengan skala penilaian 1 sampai 5, yaitu:
1. Urgency : Seberapa mendesak penyebab isu tersebut harus dibahas dikaitkan
dengan waktu yang tersedia dan seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk
memecahkan masalah yang menyebabkan isu tersebut. Urgency dilihat dari
tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan. Jika
masalah tersebut sangat tinggi urgency nya maka diberi nilai 5 (sangat tinggi),
sampai nilai 1 (sangat rendah).
2. Seriousness : Seberapa serius penyebab isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan
akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu
tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah
penyebab isu tidak dipecahkan. Karena dalam keadaan yang sama, suatu masalah
yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan
suatu masalah lain yang berdiri sendiri. Seriousness dilihat dari dampak masalah
tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan dan
membahayakan sistem atau tidak. Jika masalah tersebut sangat tinggi seriousness
nya maka diberi nilai 5 (sangat tinggi), sampai nilai 1 (sangat rendah).
3. Growth : Seberapa kemungkinannya penyebab isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk bila dibiarkan.
Jika masalah tersebut sangat tinggi growth nya maka diberi nilai 5 (sangat tinggi),
sampai nilai 1 (sangat rendah).

13
Tabel 4.2. Analisis Penyebab Utama dengan Metode USG
KRITERIA
NO. PENYEBAB TOTAL PERINGKAT
U S G
Kurangnya informasi akan
1. pentingnya pemeriksaan 5 3 3 11 2
Hemoglobin (Hb)
Kurangnya kesadaran ibu
2. hamil akan pentingnya 5 5 4 14 1
pemeriksaan Hemoglobin (Hb)
Prasarana yang jauh dari
3. 3 3 4 10 3
lingkungan ibu hamil
Keterangan Skala Nilai (1-5) :
1= Sangat Rendah; 2= Rendah; 3= Sedang; 4= Tinggi; 5= Sangat Tinggi

Berdasarkan analisis menggunakan metode USG dapat diketahui bahwa


faktor penyebab/ masalah yang paling dominan untuk diangkat sebagai faktor
penyebab/ masalah prioritas adalah faktor yang memperoleh jumlah nilai 14 yaitu:
“Kurangnya kesadaran Ibu Hamil akan pentingnya pemeriksaan Hemoglobin
(Hb)”.
Berdasarkan isu prioritas, yaitu “Kurangnya kesadaran ibu hamil untuk
memeriksakan Hemoglobin (Hb) di Puskesmas Salatiga” serta faktor
penyebab/masalah dari isu prioritas, yaitu “Kurangnya kesadaran akan pentingnya
memeriksakan Hb untuk ibu hamil”. Maka dalam rangka untuk menyelesaikan isu
prioritas tersebut (gagasan pemecah isu) rancangan aktualisasi ini kami beri judul
“Peningkatan Kesadaran Ibu Hamil untuk Memeriksakan Hemoglobin (Hb) di
Puskesmas Salatiga Kabupaten Sambas Melalui Media Leaflet”
Berdasarkan judul diatas, maka Rancangan Aktualisasi kegiatan ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Konsultasi dengan Kepala Puskesmas
2. Mencari referensi dan merancang leaflet yang akan digunakan
3. Membuat media leaflet
4. Mempersiapkan alat dan bahan untuk melakukan pemeriksaan
5. Melaksanakan kegiatan
6. Evaluasi kepuasam ibu hamil

14
Berikut nilai-nilai dasar ASN dan fungsi ASN dalam ruang lingkup NKRI terkait dengan kegiatan yang dilakukan di unit kerja:
Tabel 4.3 Rancangan Aktualisasi Kegiatan
Unit Kerja : Puskesmas Salatiga Kec. Salatiga
Identifikasi Isu :
1. Belum optimalnya pemeriksaan laboratorium di Puskesmas Salatiga
2. Belum optimalnya pemeriksaan hemoglobin (Hb) bagi ibu hamil di Puskesmas Salatiga
3. Kurangnya kesadaran pasien terduga TB untuk membawa dahak (P)nya kembali di Puskesmas Salatiga
Isu yang Diangkat : belum optimalnya pemeriksaan hemoglobin (Hb) bagi ibu hamil di Puskesmas Salatiga
Penyebab Utama : Kurangnya kesadaran ibu hamil akan pentingnya memeriksakan Hb
Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatan Kesadaran Ibu Hamil untuk Memeriksakan Hemoglobin (Hb) di Puskesmas Salatiga Kabupaten
Sambas Melalui Leaflet

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan Nilai Organisasi
. Pelatihan Dengan Nilai ANEKA
Terhadap Visi-
misi Organisasi

1. Konsultasi 1.Mengetuk pintu Terlaksananya 1. Saya akan meminta persetujuan Konsultasi dan Dengan terlaksananya
kepada ruangan Kepala konsultasi dan atasan dengan
koordinasi rencana aktualisasi kegiatan
Kepala Puskesmas adanya mengkonsultasikan rencana
Puskesma 2.Masuk keruangan persetujuan kegiatan sesuai dengan apa dengan pimpinan maka akan menguatkan tata
s Kepala yang akan dilakukan
terkait nilai Puskesmas Salatiga
Puskesmas (Akuntabilitas dengan
3.Menyapa dan indikator Transparansi) penyusunan yaitu Anda Sehat kami
bersalaman
rencana kegiatan Semangat
kepada Kepala 2. Saya akan koordinasi dengan
puskesmas Kepala Puskesmas dan pemeriksaan

15
meminta pendapat terkait Hemoglobin dan
4.Mendiskusikan penyusunan rencana
pembagian
dan meminta pemeriksaan sekaligus
persetujuan pemberian leaflet leaflet, yang
kepada Kepala (Nasionalisme dengan
mana sesuai
Puskesmas terkait indikator musyawarah)
rencana dengan salah
aktualisasi yang 3. Saya akan menyapa dan
satu misi
telah dibuat salaman Kepala Puskesmas
5.Merevisi rencana dengan hormat (Etika Publik Puskesmas
aktualisasi jika dengan Indikator sopan)
Salatiga yaitu
ada perbaikan
dari Kepala 4. Saya akan meminta persetujuan Integritas yang
Puskesmas atasan agar tercapainya target
Tinggi dengan
rencana aktualisasi yang akan
dilakukan (Komitmen mutu Kerjasama Team
dengan indikator Efektivitas)

5. Saya akan meminta persetujuan


kepala Puskesmas terkait
dengan rencana kegiatan yang
telah saya buat (Anti Korupsi
dengan Indikator Tanggung
Jawab)
2. Mencari 1. Menentukan topik Mendapatkan 1. Saya akan menetukan topik dan Mencari referensi Untuk mencapai tujuan agar
referensi dan masalah referensi masalah dalam perancangan
dan merancang mendapatkan referensi
dan 2. Melihat contoh- rancangan leaflet (Akuntabilitas dengan
merancan contoh leaflet leaflet yang indikator kejelasan target) leaflet yang akan rancangan leaflet yang
g leaflet yang ada akan digunakan
digunakan disepakati secara bersama
yang akan 3. Membuat 2. Saya akan melihat contoh-
digunakan rancangan leaflet contoh leaflet sebagai referensi termasuk dalam terlaksana maka dibutuhkan
dalam bentuk pembuatan leaflet tanpa meniru
upaya kesepakatan bersama
softcopy (Nasionalisme dengan
4. Mensosialisasikan indicator Menghargai Karya peningkatan menguatkan tata nilai

16
rancangan leaflet Orang Lain ) pelayanan Puskesmas yaitu pelayanan
kepada kepala
kesehatan tepat
Puskesmas dan 3. Saya akan membuat rancangan
staf Puskesmas leaflet dalam bentuk softcopy sehingga
5. Merevisi hasil untuk disosialisasikan terlebih
berkesinambung
rancangan leaflet dahulu (Etika Publik dengan
yang akan indikator Cermat) an dengan misi
digunakan jika
Puskesmas
ada perbaikan 4. Saya akan mensosialisasikan
atau masukan rancangan leaflet kepada Salatiga yaitu
dari rekan kerja atasan dan rekan kerja
Antusias dalam
(Komitmen mutu dengan
indicator Inovasi) memberikan
pelayanan
5. Saya akan merevisi hasil
rancangan leaflet jika ada kesehatan
perbaikan ataupun masukan
dari rekan kerja (Anti Korupsi
indikator mandiri)

3. Membuat 1. Siapkan tema Media informasi 1. Saya akan menyiapkan tema Media informasi Pembuatan media informasi
media leaflet yang telah yang menarik leaflet yang telah dirancang
yang telah dibuat yang menarik diberikan
leaflet dirancang dalam bentuk untuk menarik minat masyarakat
2. Mencari informasi leaflet untuk membacanya akan diterapkan kepada ibu hamil agar paham
atau materi dari (Akuntabilitas dengan
kepada dengan pentingnya
tema yang diambil indikator Mendahulukan
3. Gabungkan kepentingan publik ) masyarakat , pemeriksaan Hb melalui
tulisan menjadi 2. Saya akan merapikan leaflet dan
yang mana media yang menyenangkan
sebuah artikel menambah gambar yang
atau apa saja menarik sesuai tema sesuai dengan hati akan menguatkan tata
tergantung minat (Nasionalisme dengan
salah satu misi nilai Puskesmas Salatiga
penulis, buat indikator Kerja Keras)
sesingkat Puskesmas yaitu Senyum anda adalah
mungkin agar 3. Setelah tulisan selesai saya
Salatiga yaitu

17
terkesan tidak siap bermitra semangat Kami
bertele-tele akan lanjut keperbaikan bentuk
dengan
4. Tulis dalam kertas pada page layout dan
microsoft word margin yang digunakan adalah 0 masyarakat
5. Setelah tulisan disetiap sisi (Etika Publik
selesai, lanjut ke dengan Indikator Cermat)
perbaikan bentuk
kertas pada page 4. Saya akan membuat media
layout. Margin informasi dengan penulisan
yang digunakan yang singkat dan jelas agar
adalah 0 disetiap terkesan tidak bertele-tele
sisi. (komitmen Mutu dengan
6. Lalu ubah menjadi Indikator efektif,efisien dan
lanscape inovatif)
7. Ubahlah kolum 5. Saya akan membuat cover
menjadi 3 kolom bagian depan terdiri dari
bagian informasi penulis dan judul serta
8. Rapikan tambah mencantumkan sumber,
gambar yang contakck person dan juga media
menarik sesuai sosial jika suatusaat konseling
tema membutuhkannya (Anti Korupsi
9. Buat cover bagian dengan Indikator Peduli)
depan,terdiri dari
informasi penulis
dan judul. Jika
sudah letakkan
pada kolom
terakhir
10. Cantumkan
sumber, contack
person dan juga
media sosial jika
suatu saat
konseling

18
membutuhkan
informasi lebih
lanjut.

4. Mempersi 1. Persiapkan alat Tersedianya alat 1. Saya akan melakukan Tersedianya alat Dalam menyiapkan alat dan
apkan alat pemeriksaan Hb dan bahan permintaan alat dan bahan
dan bahan yang bahan yang akan di gunakan
dan bahan 2. Melakukan pemeriksaan Hb sesuai dengan yang diperlukan
untuk permintaan bahan (Akuntabitas dengan indikator akan digunakan untuk pemeriksaan Hb harus
melakukan stik Hb, kapas Transparan)
untuk dengan teliti dan yang paling
pemeriksa alkoho dan blood
an lancet di Gudang 2. Saya akan menggunakan alat pemeriksaan Hb penting harus memperhatikan
Apotek dan bahan sesuai dengan yang
kepada Ibu hamil kualitas sehingga dapat
3. Menyiapkan diperlukan(Nasionalisme
baterai dan lancet dengan indikator Amanah) sesuai dengan mendukung tata nilai
yang akan
visi Puskesmas Puskesmas Salatiga yaitu
digunakan 3. Saya akan menyiapkan alat dan
4. Menyiapkan buku bahan dengan teliti (Etika Salatiga yaitu Pelayanan cepat dan tepat.
catatan laporan Publik dengan Indikator
Masyarakat
dan alat tulis Cermat)
5. Membuat format Sehat dan
laporan kegiatan 4. Saya akan memperhatikan
Mandiri melalui
6. Mengemas kualitas alat dan bahan yang
seluruh alat dan digunakan sebelum Pelayanan Prima
bahan serta menggunakannya ke pasien
format laporan (Komitmen Mutu dengan
yang akan Indikator Berorientasi Mutu)
digunakan
5. Saya akan mengemas alat dan
bahan serta format laporan
dengan baik (Anti Korupsi
dengan Indikator Kerja Keras)
5. Melaksana 1. Mengucapkan Adanya data 1. Saya akan menjelaskan agar ibu Dengan Dengan adanya data
kan salam dan pemeriksaan Hb hamil/keluarga ibu hamil
terlaksananya pemeriksaan Hb Ibu hamil
kegiatan memperkenalkan ibu hamil mengerti maksud dan tujuan dari

19
pemeriksa diri kepada ibu pemberian media informasi dan kegiatan akan mempermudah dalam
an Hb dan hamil/keluarga ibu pemeriksaan yanga akan
pemeriksaan Hb pelaporan capaian program
pembagia hamil dilakukan tersebut
n media (Akuntabilitas dengan dan pembagian puskesmas dimana akan
informasi 2. Memberikan indikator kejelasan target)
media berbentuk menguatkan
dalam media informasi 2. Saya akan memberikan media
bentuk kepada ibu hamil/ informasi kepada ibu hamil leaflet agar ibu nilai organisasi
leaflet keluarga ibu hamil maupun keluarga ibu hamil
hamil mau pada Puskesmas Salatiga
(Nasionalisme dengan
3. Menjelaskan indikator tidak diskriminatif) memeriksakan yaitu nilai kepuasan
kepada ibu 3. Saya akan memberikan salam
Hbnya ke
hamil/keluarga ibu dan memperkenalkan diri
hamil tentang dengan bahasa yang sopan puskesmas.
tujuan pemberian (Etika publik dengan indikator
Maka kegiatan ini
media informasi sopan)
dan pemeriksaan 4. Saya akan melakukan kegiatan dapat
yang akan hingga tercapainya hasil berupa
mendukung misi
dilakukan data hasil pemeriksaan.
(Komitmen mutu dengan puskesmas yaitu
4. Melakukan indikator efektif).
melakukan
pemeriksaan Hb 5. Saya akan mencatat hasil
dengan pemeriksaan dengan teliti dan pelayanan prima
mengambil darah sebenar-benarnya (Anti korupsi
kapiler ibu hamil dengan indikator jujur)

5. Mencatat hasil
pemeriksaan Hb
yang telah
dilakukan.

6. Evaluasi 1. Menyiapkan Memperoleh 1. Saya akan melakukan olah data Menganalisa Mengetahui tingkat kepuasan
kepuasan lembaran data dan sesuai dengan data yang telah
tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan
Ibu Hamil evaluasi. gambaran diperoleh dari hasil kegiatan
2. Memberikan keadaan dari sebelumnya (Menerapkan nilai pasien adalah pemeriksaan dan peningkatan

20
lembaran pemahaman ibu dasar Akuntabilitas dengan untuk kesadarannya untuk
evaluasi hamil tentang indikator Konsistensi) (WoG
mengetahui memeriksakan Hb darahnya
3. Memberikan pentingnya dengan indikator
informasi tentang pemeriksaan Sinkronisasi) sejauh mana dapat mendukung tata nilai
cara mengisi Hemoglobin 2. Saya akan memberikan
kepuasan ibu Puskesmas Salatiga yaitu
lembaran darah (Hb) di informasi tentang cara mengisi
evaluasi. wilayah kerja lembar evaluasi (Menerapkan hamil terhadap Anda Sehat Kami Semangat.
4. Mempersilahkan Puskesmas nilai dasar Nasionalisme
pelayanan
ibu hamil mengisi Salatiga, dengan indikator Kepentingan
lembaran Kecamatan Bersama) pemeriksaan dan
evaluasi Salatiga 3. Saya akan melakukan input
peningkatan
5. Mengambil data dengan teliti supaya tidak
lembar evaluasi terjadi kesalahan, jika saya kesadarannya
yang telah di isi. salah menginput data, maka
untuk
6. Melakukan data yang dihasilkan tidak
analisa hasil sesuai dengan keadaan memeriksakan
evaluasi sesungguhnya (Menerapkan
Hb darahnya di
nilai dasar Etika Publik dengan
indikator Cermat) Puskesmas
4. Dengan data yang telah
Salatiga. Maka
dikumpulkan dan diolah, saya
akan merancang program kegiatan ini dapat
selanjutnya untuk meningkatkan
mendukung misi
kualitas kesehatan keluarga di
wilayah kerja Puskesmas puskesmas yaitu
Salatiga Kecamatan Sambas
Gerakan dan
(Menerapkan nilai dasar
Komitmen Mutu dengan Berdayakan
indikator Berorientasi Mutu)
masyarakat
(Pelayanan Publik dengan
indikator Kejelasan) untuk hidup
5. Saya akan kumpulkan data
sehat
sebenarnya sesuai dengan
keadaan dilapangan hasil dari

21
kegiatan yang telah
dilaksanakan (Menerapkan nilai
dasar Anti Korupsi dengan
indikator Jujur) (Manajemen
ASN dengan indikator
Profesionalitas)

22
4.2 Jadwal Implementasi
Kegiatan tersebut akan dilakukan selama masa off campus dengan jadwal
sebagai berikut:
Tabel 4.4 Jadwal Implementasi Kegiatan

Nama Peserta : Andi Nikmawati,A.Md.AK


Unit Kerja : Puskesmas Salatiga
Tempat Aktualisasi : Puskesmas Salatiga
No. Kegiatan Waktu Output
Konsultasi
kepada 14 Oktober - Terlaksananya kegiatan rencana
1.
Kepala 2019 aktualisasi yang akan di lakukan
Puskesmas
Mencari
referensi dan
merancang 15 Oktober
2. - Pemikiran/ide
media yang 2019
akan
digunakan
- Undangan
Membuat 17 – 24
3. - Dokumentasi
media Oktober 2019
- Daftar hadir
Mempersiapka
n alat dan
25 Oktober
4. bahan untuk - Adanya alat dan bahan
2019
melakukan
pemeriksaan
Melaksanakan
kegiatan
pemeriksaan
26 Oktober- - Terlaksananya kegiatan pemeriksaan
Hb dan
5. 12 November - Pembagian media informasi
pembagian
2019
media
informasi yang
menarik
- Terlaksananya analisa kepuasan ibu
Evaluasi 27 Oktober- hamil
6. kepuasan Ibu 18 November - Adanya data dan hasil evaluasi
Hamil 2019 kepuasan ibu hamil

23
4.3 Strategi Pembimbingan

a. Pembimbingan dengan Coach


Berikut ini merupakan jadwal kegiatan konsultasi mengenai rancangan
aktualisasi bersama coach.
Tabel 4.5. Jadwal Konsultasi dengan Coach
NAMA Andi Nikmawati,A.Md.AK
NOMOR DAFTAR
35
HADIR
INSTANSI Puskesmas Salatiga
TEMPAT Puskesmas Salatiga
TELP/ SMS/ WA/
N PARAF
HARI / TANGGAL KEGIATAN / OUTPUT EMAIL/ TATAP
O. COACH
MUKA/ DLL

Konsultasi isu dan


1. 5 Oktober 2019 Tatap Muka
tahapan kegiatan

Konsultasi draf
2. 7 Oktober 2019 WhatsApp
rancangan aktualisasi

Konsultasi penulisan
pembuatan Rancangan
3. 9 Oktober 2019 WhatsApp
Aktualisasi dan
perbaikan rancangan
aktualisasi
Konsultasi perbaikan
4. 10 Oktober 2019 WhatsApp
rancangan aktualisasi

Coach Peserta Pelatihan Dasar CPNS


Golongan II Angkatan XXV
Tahun 2019

Apriyandi, S.STP, M.Si Andi Nikmawati, A.Md.AK.


NIP. 19810429 200003 1 001 NIP. 19930929 201902 2 002

24
b. Pembimbingan dengan Mentor
Berikut ini merupakan jadwal kegiatan konsultasi mengenai rancangan
aktualisasi bersama mentor.
Tabel 4.6 Jadwal Konsultasi dengan Mentor
NAMA Andi Nikmawati,A.Md.AK
NOMOR DAFTAR HADIR 35
INSTANSI Puskesmas Salatiga
TEMPAT Puskesmas Salatiga
TELP/ SMS/
WA/ EMAIL/ PARAF
NO. HARI / TANGGAL KEGIATAN / OUTPUT
TATAP MUKA/ MENTOR
DLL
Konsultasi isu rancangan
Aktualisasi dan identifikasi
1. 06 Oktober 2019 masalah WhatsApp
Output: penentuan isu dan
faktor penyebab isu
Konsultasi penulisan dan
rancangan kegiatan
2. 07 Oktober 2019 WhatsApp
Output: perbaikan penulisan
dan rancangan kegiatan
Konsultasi rancangan
kegiatan
3. 08 Oktoberi 2019 WhatsApp
Output: Perbaikan rancangan
kegiatan

Mentor Peserta Pelatihan Dasar CPNS


Golongan II Angkatan XXV
Tahun 2019

dr.Nurul Khasanah Andi Nikmawati, A.Md.AK.


NIP. 19871005 201503 2 004 NIP. 19930929 201902 2 002

25
BAB.V
PENUTUP
Rancangan aktualisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran ibu hamil untuk
memeriksakan Hemoglobin (Hb) di Puskesmas Salatiga Kabupaten Sambas melalui
media leafletTerdapat 6 (enam) kegiatan yang akan dilakukan selama 30 hari kerja
terhitung mulai tanggal 14 Oktober 2019 sampai dengan 19 November 2019, yaitu:
1. Konsultasi dengan Kepala Puskesmas
2. Mencari referensi dan merancang leaflet yang akan digunakan
3. Membuat media leaflet
4. Mempersiapkan alat dan bahan untuk melakukan pemeriksaan
5. Melaksanakan kegiatan
6. Evaluasi kepuasam ibu hamil

Rancangan aktualisasi melalui kegiatan-kegiatan diatas akan dilakukan dengan


mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN). Nilai-nilai dasar ASN
yang diterapkan adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi.
Harapannya dengan Latihan Dasar CPNS 2019 dapat membentuk ASN yang
mengutamakan mutu produk, berjiwa kerjasama, jujur dan bertanggung-jawab dalam
memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

26
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Kalimantan Barat. Panduan


Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan XXIX Tahun
2019.

Fatimah, Elly dan Irawati Erna 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen
Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Admiistrasi Negara.

Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan


Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.

PERMENKES No.73 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium


Kesehatan Terampil Dan Angka Kreditnya.

Purwanto, Erwan Agus dkk. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan
Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Suwarno, Yogi dan Muhammad Idris. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole
of Government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Wahyudi Kumorotomo, Nana Rukmana D. Wirapradja, dan Amir Imbaruddin. 2015.


Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Etika Publik. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Yudi Latief, Adi Suryanto, dan Abdul Aziz Muslim. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS Nasionalisme. Jakarta: Lemabaga Administrasi Negara.

Yuniarsih, Tjutju dan Muhammad Taufiq. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

27

Anda mungkin juga menyukai