Anda di halaman 1dari 44

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri


Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah.Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang
dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas dan mempererat persatuan dan kesatuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri


Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah, diangkat oleh pejabat Pembina kepegawaian, di
serahkan tugas dalam suatu jabatan pemerintahan serta di gaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan (Undang-Undang No. 5
Tahun 2014). Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur utama sumber
daya manusia aparatur negara, memiliki peran penting dalam menentukan
keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Sosok
PNS yang mampu memainkan peran tersebut adalah PNS yang memiliki
kompetensi yang diindikasikan dari sikap dan perilakunya yang penuh
dengan kesetiaan dan ketaatan kepada negara, bermoral dan bermental
baik, professional, sadar akan tanggung jawabnya sebagai pelayan publik.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki peranan yang menentukan
prakondisi untuk mewujudkan visi negara sebagaimana tertuang dalam
pembukaan UUD RI yang berfungsi sebagai : (1) Pelaksana Kebijakan
Publik; (2) Pelayan Publik; (3) Perekat dan Pemersatu Bangsa.

Sesuai dengan visi dan misi ‘’Muara Enim untuk rakyat”, atau


MERAKYAT adalah seluruh potensi sumber daya yang dimiliki Kabupaten
Muara Enim adalah milik rakyat dan di peruntuk kan untuk memenuhi
kebutuhan rakyat.Di harapkan seorang ASN mampu menginternalisasi,

1
menerapkan, mengaktualisasikan serta menjadikan kebiasaan atau yang
dikenal dengan istilah habituasi Sehingga Masyarakat mampu merasakan
maanfaat nya hal itu harus lah tertanam di dalam diri sebagai ASN yang
profesional sebagai wujud nyata bela negara.

Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan ini ASN perlu membuat
Inovasi daerah berdasarkan isu-isu aktual yang ada di lingkungan kerja
khususnya dalam pelayanan di puskesmas Sumber Mulia.Melalui kegiatan
ini, sebagai seorang ASN, dan juga sebagai dokter yang merupakan
pelayan masyarakat di bidang kesehatan di harapkan bisa menjadi
teladan di lingkungannya serta diharapkan mampu menumbuhkan dan
menyebarkan nilai-nilai kebangsaan.

Sesuai dengan peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017


Tentang Inovasi daerah dan peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 104
Tahun 2018 Tentang penilaian dan pemberian penghargaan / insentif
inovasi daerah Serta peraturan Bupati Muaraenim Nomor 18 Tahun 2021
Tentang gerakan satu perangkat daerah satu inovasi setiap tahun.Dan
berdasarkan’’Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009’’ tentang
Narkotika (selanjutnya disebut UU Narkotika), yang menjadi landasan
untuk mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap
Narkotika yang sangat merugikan dan membahayakan kehidupan
masyarakat, bangsa, dan negara.

Maka dokter selaku ASN dibidang kesehatan,Merasa perlu


melakukan inovasi di bidang pemeriksaan narkotika terutama di kalangan
remaja sekolah.kegiatan ini Semestinya dilakukan secara
terpadu,terintegrasi dan berkesinambungan untuk menyelamatkan bangsa
indonesia dari penyalahgunaan narkotik.

Marak nya pengedaran narkoba di tengah masyarakat memunculkan


keprihatinan dari berbagai kalangan di indonesia,dalam pidato nya di hari
anti narkoba Presiden republik indonesia 26 juni 2017 menyatakan
bahawa kecanduan narkoba menimbulkan kerugian yang besar bagi
negara berupa hancur nya generasi muda serta mahal nya biaya
rehabilitasi.oleh karena itu Presiden ‘’menyatakan perang terhadap

2
narkoba’’dengan daya rusak seperti itu kejahatan narkoba merupakan
kejahatan yang luar biasa.menindak lanjuti perintah presiden kemenkes
berupaya ikut serta dalam penanganan narkoba melalui program
GERMAS(gerakan masyarakat sehat).

GERMAS telah di dukung oleh GIAN (gerakan indonesia anti


narkoba) dalam mensukseskan program bersih bersih narkoba germas
merupakan wadah dari kegiatan ini

B. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan
Sesuai dengan Nilai-nilai profesi pegawai negeri sipil yang
mencakup Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi ( ANEKA ). Di harapkan dapat Mencakup target capaian
inovasi daerah melalui beberapa rancangan di antara nya :

1. Menjaring siswa yang terpapar narkoba baik di lingkungan Sekolah


atau pun di lingkungan keseharian nya.
2. Menjadi agen perubahan yang inovatif dengan cara memberikan
Modifikasi kegiatan program yang bersangkutan.
3. Memantapkan kegiatan agar dapat berkesinambungan dan dapat
di terima oleh masyarakat di sertai rasa pengabdian yang
berorientasi pada pelayanan, pengayoman dan pemberdayaan
masyarakat.
4. Memberikan Edukasi bagi remaja baik yang terpapar maupun
yang tidak terpapar tentang bahaya laten Narkoba.
5. Di harapkan dapat membantu tenaga peendidik untuk memberikan
konseling bagi siswa siswi..
6. Melakukan tindakan preventif terhadap penyalahgunaan narkotika
dengan cara edukasi melalui Quisioner dan konseling.

3
2.Manfaat

Adapun manfaat dari INOVASI Daerah ini adalah sebagai berikut :


a. Bagi Inovator
1. Sebagai ASN mampu menerapkan peraturan dan kebijakan
pemerintah tentang Inovasi daerah melalui nilai-nilai dasar PNS
(nilai-nilai ANEKA) sehingga memiliki peran di instansi dan di
masyarakat.
2. Sebagai ASN daerah di harapkan INOVATOR mampu menjadi
wajah Pemerintah daerah dan Pemerintah pusat bahwasanya
Pemerintah hadir di setiap permasalahan yang menjadi isu
strategis di masyarakat.

b. Bagi Unit Kerja dan masyarakat


1.Ikut serta dalam INDEKS INOVASI DAERAH yang tertuang
dalam permendagri dan peraturan Bupati dengan cara
penanggulangan narkoba di wilayah kerjanya kecamatan Lubai Ulu
dan menjadi wajah pemerintah di mata masyarakat.
2.Memaksimalkan program yang berkaitan dengan anti narkoba
yang selama ini bersifat pasif.

c. Bagi Masyarakat
1.Dapat menjadi bekal bagi Orang tua dan tenaga pendidik tentang
bahaya narkoba.
2.Dapat mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja.
3.Tidak perlu bersusah payah dan membayar mahal untuk
melakukan pemeriksaan narkoba bagi siswa yang ingin melakukan
pemeriksaan mandiri untuk Syarat melanjutkan jenjang pasca
Sekolah menengah.

4
BAB II
DESKRIPSI

A.Deskripsi Organisasi

UPTD Puskesmas Kelekar dibangun pada tahun 2011, merupakan


salah satu dari UPTD Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim yang
terletak di Kecamatan Lubai Ulu.UPTD Puskesmas Sumber Mulia terletak
di Lintang Selatan Latitude S=04º-0,6’ dan Bujur Timur Longitude E= 104º
-106’
UPTD Puskesmas Kelekar terletak di pusat Kecamatan Lubai Ulu
dengan batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Lubai
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kab. Ogan komering ulu
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kab. Ogan komering ulu
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Rambang

Gambar 1.UPTD Puskesmas Sumber Mulia

Secara administrasi Kecamatan Lubai ulu terdiri dari 11 Desa yaitu


Desa Karang agung, Desa Karang sari, Desa Karang Mulia, Desa Sumber
Mulia, Desa Sumber Asri, Desa Pagar Dewa,Desa Prabumenang,Desa

5
Lecah,Desa Mekar Jaya,Desa Lubai Persada dan Desa Lubai Makmur
dengan Luas wilayah 536,30 Km2.
Data Badan Pusat Statistik Kabupaten Muara Enim melaporkan
bahwa jumlah penduduk Kecamatan Lubai Ulu pada tahun 2022 sebanyak
34.787 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 18.286 jiwa dan
jumlah penduduk perempuan sebanyak 116.502 jiwa,.
Tabel 1.
Luas Wilayah, Jumlah Dusun, Jumlah Penduduk, Kepadatan Penduduk
Menurut Desa dalam Kec. Lubai Ulu Kab. Muara Enim Tahun 2022

Luas Jumlah
No Wilayah
Nama Desa Jumlah Kepadatan
. ( Km2) Dusun
Penduduk / Km2
1. Karang Agung 95.48 2 7.450 0.78
2. Karang sari 13.50 3 2.592 1.92
3. Karang Mulia 66.20 2 3.701 0.56
4. Sumber Mulia 48.60 3 7.608 1`57
5. Sumber Asri 32.57 1 2.091 0.64
6. Pagar Dewa 119.70 2 2.554 0.21
Lubai makmur
8.58 2 751 0.88
7
8 Lubai persada 17.25 3 1.617 0.94
9 Mekar jaya 13.50 2 1.704 1.26
10 Lecah 39.37 2 1`993 0.51
11 Prabumenang
81.55 3 2`727 0.25

Jumlah 536.30 25 30.701 65

SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN


Untuk mencapai status kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya, diperlukan Sumber Daya Manusia Kesehatan, meliputi tenaga

6
kesehatan, biaya kesehatan dan sarana kesehatan. Berikut disampaikan
situasi Sumber Daya Manusia Kesehatan diwilayah Puskesmas Sumber
Mulia.

Tabel 2.
SDM Kesehatan Tenaga PNS Tahun 2023
No Jenis SDMK Jumlah Ketersediaan Standar SDMK
saat ini
1 Ka. UPTD 1 1
2 Ka. TU 1 1
3 Dokter Umum 2 2
4 Dokter Gigi 2 2
5 Perawat 5 5
6 Bidan 12 4
7 Analis Kesehatan 1 1
8 Sanitarian 1 1
9 Asisten Apoteker 1 1
Jumlah 26 16

Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM).


Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan
masyarakat berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan
sumber daya yang ada dimasyarakat. Upaya Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat (UKBM) diantaranya adalah Posyandu, Posbindu dan Desa
siaga.

Tabel3.
UKBM Poskesdes dan Posbindu
Di Wilayah Kerja Puskesmas Sumber Mulia Tahun 2023
No Desa Upaya Kesehatan Bersumberdaya

7
Masyarakat (UKBM)
Poskesdes Posbindu
1 Karang agung 2 2
2 Karang sari 1 1
3 Karang Mulia 1 1
4 Lecah 1 0
5 Lubai makmur 1 0
6 Lubai persada 1 0
7 Sumber Mulia 3 2
8 Sumber Asri 1 1
9 Pagar Dewa 2 0
10 Mekar jaya 1 0
11 Prabumenang 1 1
Puskesmas 15 6

Program Puskesmas
UPTD Puskesmas Sumber Mulia melakukan upaya kesehatan yang
bersifat PROMOTIF, PREVENTIF, KURATIF, dan REHABILITATIF dalam
mewujudkan ketiga Fungsi Pokok Pelayanan. Bertolak dari keempat yang
tersebut diatas maka usaha pokok UPTD Puskesmas Sumber Mulia
bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan
upaya kesehatan masyarakat. Jika ditinjau dari System Kesehatan
Nasional merupakan Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
Upaya Kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
1. Upaya Kesehatan Essensial, meliputi :
a. Pelayanan Promosi Kesehatan
b. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
c. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana
d. Pelayanan Gizi
e. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
f. Pelayanan Puskesmas

2. Upaya Kesehatan Essensial Pengembangan, meliputi :


a. Upaya Kesehatan Jiwa
b. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
c. Upaya Kesehatan Olahraga

8
d. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
e. Upaya Kesehatan Kerja
f. Upaya Kesehatan Mata dan Bibir Sumbing
g. Upaya Kesehatan THT
h. Upaya Kesehatan Remaja dan Reproduksi
i. Upaya Kesehatan Sekolah
j. Upaya Kesehatan Prolanis
k. Upaya Kesehatan Tradisional
l. Upaya Kesehatan Rujukan
Upaya Pelayanan Penunjang dari kedua Pelayanan tersebut antara
lain Upaya Laboratorium Medis dan Laboratorium Kesehatan Masyarakat
serta Upaya Pencatatan dan Pelaporan.

2. Visi, Misi dan Nilai-Nilai Organisasi


1. VISI
Visi dari UPTD Puskesmas Sumber Mulia adalah“Masyarakat
Sehat yang berwawasan dan mandiri”.
2. MISI
Untuk mencapai Visi tersebut, UPTD Puskesmas Sumber Mulia
menetapkan Misi yang menggambarkan hal yang harus
dilaksanakan, yaitu:
1. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan
masyarakat.
2. Memberikan Pelayanan secara Prima.
3. Mewujudkan Pelayanan yang kompeten sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
4. Meningkatkan Kualitas SDM.

3. Nilai-Nilai Organisasi “Sumber Mulia”


Nilai-nilai organisasi di UPTD Puskesmas Sumber Mulia
adalah “KAMI” dengan penjelasan sebagai berikut:

9
1. Kerjasama adalah merupakan interaksi yang sangat penting
bagi kehidupan manusia karena manusia adalah makhluk
sosial. Dengan adanya kerjasama di lingkungan Puskesmas
dapat mempermudah mewujudkan visi dan misi dari
puskesmas.
2. Antusias berarti berminat atau bergairah untuk memenuhi
keinginan dalam pelayanan terhadap masyarakat
3. Mahir dalam artian terlatih cakap dan terampil dalam melayani
masyarakat
4. Inovatif berupaya untuk mendapatkan solusi solusi baru dalam
pelayanan
3. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
1. Tugas Pokok Puskesmas
Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk pembangunan
kesehatan di wilayah kerja, dalam rangka mendukung hidup sehat.
2. Fungsi Puskesmas
a) Menyelenggarakan UKM tingkat pertama di wilayah kerja
Puskesmas
b) Menyelenggarakan UKP tingkat pertama di wilayah kerja
Puskesmas
4. Tugas Pokok dan Fungsi Dokter Puskesmas
1. Fungsi
Membantu Kepala Puskesmas dalam melaksanakan Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) di wilayah kerja Puskesmas
2. Tugas Pokok
a. Melakukan pemeriksaan dan pengobatan serta konsultasi medis
pada pasien di Puskesmas
b. Memberikan pelayanan rujukan medis serta surat-surat yang
berhubungan dengan hasil pemeriksaan kesehatan
c. Bertanggung jawab dan melaporkan kegiatan pelayanan
kesehatan yang dilaksanakan kepada Kepala Puskesmas.

10
d. Bersama dengan Kepala Puskesmas melaksanakan fungsi
manajemen Puskesmas
e. Membina pengelolaan yang berkaitan dengan obat-obatan
f. Melaksanakan UKM di posyandu balita, lansia dan kelompok
masyarakat.
g. Meningkatkan upaya kesehatan dilingkungan sekolah dengan
jalan penyuluhan, pembinaan kader UKS, dokter kecil, sekolah
sehat.
h. Membantu menyusun laporan tahunan, profil kesehatan
puskesmas.
i. Berkoordinasi lintas program dan lintas sektor serta menghadiri
pertemuan-pertemuan kedinasan yang diperintahkan atasan
j. Mengikuti seminar profesi atau kursus atau pelatihan dalam
rangka peningkatan mutu SDM.
k. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan sesuai
ketentuan perundangan yang berlaku.

11
5. Struktur Organisasi Puskesmas

Kepala Puskesmas
Sugianto SKM,

KASUBAG TATA USAHA


KETUA MENAJEMEN MUTU
Andriyansyah ,Skep
Drg.ubaidilah

Keuangan
Kepegawaian Bendahara JKN : yessi, Am. Keb
Arif. Bendahara BOX : Vivi hartati, Am. Keb
Bendahara Material : Ermii, Am.keb

PJ UKM PJ. Fasyankes


PJ UKP
dr.Nufitria Drg,anne rahmadanti
dr. Ananda Putra

Unit Rawat Jalan RS Rujukan


UKM Esesnsial UKM Pengembangan
Promkes
PoliUmum
Poli KIA
Poskesdes Karang agung
Kes.Jiwa Laboraturium Poskesdes karang sari
Poli gigi Farmasi
Kesling Kes.Gimul Poskesdes sumber mulia
Kes.Olahraga Poli gizi Poskesdes sumber asri
Kes.Lansia Poskesdes prabumenang
Kes.Kerja Poli MTBS Poskesdes pagar dea
KIA
Kes.Mata Poskesdes lecah
Kes.THT Poli Lansia
Gizi Masyarakat Rujukan
Imunisasi Poli Imunisasi

P2P
Prolanis
Poli Kesling
Kes.Reproduksi
Poli TB Paru dan Kusta
PERKESMAS

12
B.Deskripsi Isu /Situasi

Pengertian isu adalah sebuah masalah yang belum terpecahkan


yang siap diambil keputusannya.Isu merepresentasikan suatu
kesenjangan antara praktik organisasi dengan harapan-harapan para
stakeholder.Berdasarkan definisi tersebut, isu merupakan suatu hal
yang terjadi baik di dalam maupun di luar organisasi yang apabila tidak
ditangani secara baik akan memberikan efek negatif terhadap
organisasi bahkan dapat berlanjut pada tahap krisis.
Puskesmas adalah unit pelayanan kesehatan yang bertanggung
jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerja dan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan pemerintah
yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi
masyarakat.Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya
kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan
yang optimal. Puskesmas Sumber Muliar pada hakikat nya telah
melakukan pelayanan dengan baik, akan tetapi masih ada beberapa
hal yang belum sempurna.

A.ISU STRATEGIS
Berkaitan dengan aktualisasi ini, sumber isu yang diangkat berasal
dari hasil observasi dan pengalaman penulis selama di puskesmas, tugas
pokok dan fungsi (Tupoksi) penulis sebagai dokter, Sasaran Kinerja
Pegawai (SKP), kegiatan yang di inisiatif oleh penulis melalui
persetujuan pimpinan dan pemegang program, serta penugasan dari
atasan. Sehingga isu yang muncul digunakan untuk meningkatkan kinerja
puskesmas agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik.

13
B.PERMASALAHAN MAKRO
Dalam INOVASI DAERAH ini antara lain INOVATOR diharapkan
mampu untuk mengidentifikasi, menyusun dan menetapkan isu yang
terjadi pada lingkungan kerja, yaitu di Puskesmas Sumber Mulia
dengan mengajukan gagasan pemecahan isu, mendeskripsikan
keterkaitan isu dengan kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan
pada Masalah yang terjadi di masyarakat tentang penyalahgunaan
narkoba yang menyasar kalangan remaja sekolah dan metode yang
telah di terapkan Puskesmas Sumber mulia kegiatan pencegahan
penyalahgunaan narkoba hanya dengan melalui kuisioner di sekolah
yang di lakukan pemegang program Jiwa

C.PERMASALAHAN MIKRO
Berdasarkan landasan teoritik dan pemahaman substansi tempat
kerja, kemudian INOVATOR gunakan untuk menetapkan isu terpilih
karena manajemen ASN bertujuan untuk menciptakan Aparatur Sipil
Negara menjadi aparat yang bekerja secara professional, menerapkan
nilai-nilai dasar ASN sehingga dapat membantu untuk meningkatkan
kualitas personal menjadi pribadi yang lebih baik. Isu tersebut
diantaranya:
1. Belom optimal nya pemeriksaan narkoba di puskesmas
sumber mulia
Deskripsi isu : marak nya peredaran narkoba di indonesia yang
menjadi perhatian pemerintah.kompleksitas penanganan narkoba
harus di mulai sejak dini terutama dari kalangan remaja untuk
menyelamat kan generasi muda penerus bangsa

2. Belum optimalnya sosialisasi penyuluhan bahaya narkoba

14
Perlunya menyadarkan kepada generasi muda bahwa narkoba
dapat menyebabkan adiktif dan bersifat ketergantungan,bahaya
narkoba meliputi banyak aspek di antara nya mempengaruhi
seseorang untuk mencuri,bahkan bertindak lebih nekat.Tidak hanya
itu mengedukasi dan mengidentifikasi Remaja yang terpapar
narkoba di anggap perlu agar menjadi bekal bagi orang tua siswa
dan guru dalam membina siswa siswi di sekolah dan juga agar
tidak mempengaruhi siswa siswi yang belom terpapar narkoba.Oleh
karena itu INOVATOR beranggapan bahwa pencegahan narkoba
tidak cukup hanya dengan mengisi kuisioner.

Adapun kedua permasalahan tersebut secara ringkas dijelaskan


pada table di bawah ini:

Table 4. Tabel identifikasi isu

N Identifikasi Isu/ Kondisi Ideal Keterkaitan Identifikasi


o Kondisi dengan Akar
Sekarang Materi Permasalah
an
1 Belom optimal Ada nya pemeriksaan Whole of Kurang
nya deteksi narkoba terhadap Governmen efektifnya
dini pecandu remaja sekolah t sistem
narkotik pada deteksi
remaja sekolah Pelayanan terhadap
Publik pengguna
Nasionalis narkoba
me
2 Belum Terdapat nya gelang Pelayanan Kurang nya
optimalnya penanda pasien kesadaran

15
standard dengan resiko Publik petugas
keselamatan jatuh,resiko kesehatan
pasien di poli alergi,belom terdapat akuntabilita tentang
lansia papan peringatan s resiko jatuh
lantai jatuh
3 Belum ada Ada kartu atau buku Pelayanan Kurang
buku atau yang di gunakan Publik efektifnya
kartu sebagai alat ukur sistem
pemeriksaan di peningkatan Akuntabilita pencatatan
cholesterol,asa kesehatan yang bisa s terhadap
m urat,dan di bawa pulang. penyakit
gula darah Komitmen kronis yang
mutu diderita
pasien dan
akan
mengurangi
kepatuhan
dalam
minum obat
dan kontrol
rutin ke
puskesmas.
4 Belum Anak-anak sekolah Pelayanan Kurang nya
optimalnya memahami pentingya Publik sosialisasi
kepatuhan cuci tangan dengan kebiaasaan
pengunjung sabun dan Komitmen cuci tangan
puskes melakukan kebiasaan mutu pada
terhadap cuci cuci masyarakat
tangan yang akuntabilita dan
benar. s kurangnya
fasilitas cuci
tangan
seperti

16
5 Belom optimal Meningkatnya Pelayanan 2. Kurang
nya layanan di keramahan petugas Publik ramah
pendaftaran kesehatan.managem Whole Of nya
ent penyimpanan Governmen petugas
status yang lebih baik t Kesehata
agar tidak bertumpuk n yang
dan kehilangan melakuka
status n
pendaftar
an
3. Seringkal
i pasien
memiliki
status
ganda di
puskesm
as

B. Analisis Isu

Dari Isu yang dibuat kemudian dilakukan analisis Isu setelah


sebelumnya mendeskripsikan terlebih dahulu.Isu yang telah di
deskripsikan lalu dijadikan untuk menetapkan kriteria kualitas isu.Kriteria
analisis isi yang penulis pilih adalah dengan menggunakan metode AKPK,
yaitu Aktual, Kekhalayakan, Problematika, Kelayakan.Setelah melakukan
analisis isu nanti kemudian didapatkan hasil penetapan isu dengan
kualitas isu yang tertinggi. Isu yang memiliki kualitas tertinggi akan dipilih
dan akan dilakukan pada saat proses habituasi di tempat kerja.

Isu aktual adalah isu yang memenuhi kriteriai berdasarkan metode


AKPK, yakni isu yang mengandung kriteria sebagai berikut :

17
1. Aktual adalah isu yang sedang terjadi dan sedang hangat
dibicarakan dalam masyarakat.Bukan isu yang sudah basi atau
sudah lepas dari perhatian masyarakat.
2. Kekhalayakan artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang
banyak, masyarakat pelanggan pada umumnya, bukan hanya
untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang tertentu
saja.
3. Problematik adalah isu tersebut memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara
komperehensif.
4. Kelayakan adalah isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan
dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya seuai dengan
tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab.

Penentuan kualitas isu kriteria isu dengan metode AKPK dilakukan


dengan memberikan bobot 1 sampai 5 dari setiap kriteria isu, dengan
masing2 keterangan nilai bobot sebagai berikut :

Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang Pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya

Isu yang penulis angkat, kemudian dianalisis dengan menggunakan


AKPK (Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan), sehingga
analisis isu tersebut dapat dilihat pada table berikut:

18
No ISU A K P K Jml Peringkat
1-5 1-5 1-5 1-5
1. Optimalisasi standar 5 5 4 3 17 2
keselamatan pasien lansia
di poli
2. Deteksi dini pecandu 5 5 4 5 19 1
narkotik (si cantik)
3. Belom ada nya buku saku 5 4 4 3 16 3
pemeriksaan
cholesterol,Asam
urat,Gula darah yang bisa
di bawa pulang.
4. Belum optimalnya 4 3 3 4 14 4
kepatuhan pengunjung
puskes terhadap cuci
tangan yang benar.
5. Optimalisasi pelayanan di 4 3 3 3 13 5
pendafataran

Tabel 5. Bobot Penetapan Kriteria Kualitas ISU AKPK

Analisis AKPK

Dari analisis kriteria isu dengan metode AKPK tersebut, didapatkan


isu dengan nilai kriteria isu tertinggi yang menjadi perhatian untuk dibahas
dan diselsaikan yaitu: “Optimalisasi deteksi dini pecandu narkotik usia
remaja di sekolah”

Isu yang terpilih tersebut kemudian dibuat analisis kualitas isu


dengan alat analisis USG, yakni kualitas isu yang mengandung:

1. Urgency : Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas

19
dan di tindak lanjuti
2. Seriousness : Seberapa serius isu tersebut harus dibahas dan
dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan.
3. Growth : Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani sebagai mana
mestinya.

Analisis kualitas isu dengan menggunakan alat analisis USG

N Penilaian Kriteria Jumlah Peringkat


o Masalah U S G
1-5 1-5 1-5
1. Kurangnya pemberian informasi 3 2 4 9 3
seperti penyuluhan kepada
masyarakat tentang bahaya
narkoba bagi generasi muda
2. Belum adanya Banner atau media 4 3 3 10 2
informasi bahaya narkotik di dalam
puskesmas yang bisa dibaca atau
memberikan petunjuk untuk
Masyarakat.
3. Belum ada pemeriksaan narkoba 4 4 5 13 1
melalui urine yang bersifat pro aktif
untuk mengidentifikasi siswa yang
terpapar narkoba

Tabel 6. Tentang USG

Berdasarkan Kualitas isu yang di analisis dengan metode AKPK dan


alat analisis USG maka terlihat peringkat tertinggi yang merupakan isu
final dan perlu dipecahkan masalahnya adalah : “Optimalisasi pencegahan
Narkoba di kalangan remaja melalui pemeriksaan urine.

20
C. Metode pembaharuan

Isu yang terpilih dari hasil penetapan kriteria kualitas isu yang
dilakukan menggunakan metode AKPK dan USG, maka isu terpilih
tersebut akan ditentukan kegiatanya sehingga dapat memberikan
pengaruh dan penguatan pada nilai-nilai organisasi.dan di harapkan
modifikasi yang di lakukan melalui penyuluhan dengan media informasi
serta pemeriksaan urine dapat meningkatkan pemahaman Masyarakat
tentang bahaya narkoba bagi generasi muda.

Berdasarkan analisis isu yang telah dilakukan maka di pilihlah isu


tentang“Belum optimalnya deteksi dini pecandu narkoba usia remaja
di sekolah”.Isu yang terpilih tersebut sudah ditetapkan berdasarkan
perolehan nilai tertinggi saat dilakukan analisis isu di sebab kan
penanggulangan narkoba di puskesmas sumber mulia saat ini dengan
hanya menggunakan metode kuisioner di anggap tidak efektif maka di
lakukan upaya pembaharuan dengan cara:

1.memberikan penyuluhan dengan media komunikasi berupa video


yang di putarkan melalui layar projector.

2.pemeriksaan narkoba melaluli metode pengambilan sampel urine

3.Membentuk team konseling di sekolah untuk siswa yang terpapar

4.membuat spanduk/banner tentang bahaya narkoba

5.membentuk team si cantik rese baik dari puskesmas maupun dari


sekolah sebagai jembatan penghubung antar dua instansi.

6.membagikan kuisioner kepada siswa sekolah

D.Keunggulan dari inovasi

21
1.mampu menyaring siswa yang terpapar narkoba dan yang tidak
terpapar

2.membantu pihak sekolah dan orangtua siswa dalam mendidik anak2


mereka dan mencegah dari bahaya narkoba

3.ada nya sebuah team yang dapat menjadi konselor cilik di sekolah2
dan menjadi jembatan penghubung anatara puskesmas dan pihak sekolah

E.Tahapan INOVASI

Tahapan Rancangan Aktualisasi


Unit Kerja : UPTD Puskesmas Sumber Mulia
Identifikasi Isu : 1. Belum optimalnya standar keselamatan
pasien di poli lansia.
2. Belum optimalnya deteksi dini terhadap
pecandu narkoba di sekolah.
3. Belum ada nya buku saku pemeriksaan
cholesterol,asam urat,Gula darah yang bisa
di bawa pulang
4. Belum optimalnya kepatuhan pengunjung
puskes terhadap cuci tangan yang benar.
5. Belom optimal nya pelayanan di pendaftaran
Isu yang diangkat : Belum optimalnya deteksi dini pecandu narkotik
usia remaja di sekolah

Belum optimalnya deteksi dini pecandu narkotik usia remaja di sekolah .


Gagasan pemecahan Isu:
1. Melakukan koordinasi dengan atasan langsung atau penanggung
jawab dalam hal ini kepala Puskesmas
2. Koordinasi dengan PJ program Jiwa dan Posyandu Remaja
3. Membentuk kelompok INOVASI Si Cantik Rese di buat kan SK

22
4. Membagi tugas kepada anggota kelompok
5. Membuat surat kepada instansi yang di tuju
6. Membuat surat pengajuan alat dan bahan
7. Pengajuan alat pemeriksa narkoba
8. Membuat banner dan sebagai media penyampaian informasi
9. Menentukan peserta penyuluhan
10. Melakukan pemeriksaan narkoba melalui urine
11. Melakukan penyuluhan
12. Mengukur tingkat pemahaman masyarakat sebelum dan sesudah
dilakukan penyuluhan

23
Tabel 7. Matriks Tahapan inovasi

No Kegiatan Tahapan Output / Hasil Keterkaitan Tahapan INOVASI Kontribusi kegiatan Kontribusi
visi dan misi pencapaian
organisasi penguatan nilai-
nilai organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. 1. Mela 1. Menemui Output : Keterkaitan dengan agenda pada saat minta Aktualisai nilai
kuka atasan Adanya INOVASI adalah: persetujuan atasan dasar ANEKA
n 2. Menyiapkan persetujuan 1.Transparan: dilakukan sebagai pada saat minta
koor aktualisasi yang dari atasan Meminta persetujuan dari langkah awal untuk persetujuan
dinas telah disiapkan atasan secara terbuka meningkatkan atasan
i 3. Melakukan Bukti : mendorong terjalin nya pelayanan kesehatan
deng konsultasi 1. Surat komunikasi dan kerjasama yang bertujuan untuk 1. Kerjasama
an dengan Perintah dengan atasan sehingga meningkatkan derajat interaksi yang
atasa menjelaskan Tugas dari dapat meningkatkan kesehatan. Hal ini sangat penting
n rencana atasan kepercayaan dan keyakinan terkait dengan visi bagi kehidupan
langs kegiatan yang untuk kepada pimpinan organisasi yaitu manusiakarena
ung akan dilakukan melaksanak 2. Tanggung Jawab : ‘Masyarakat Sehat manusia adalah
atau 4. Menerima kritik Meminta persetujuan dari yang berwawasan makhluk sosial.

24
pena dan saran atas an INOVASI atasan merupakan dan mandiri. Dengan adanya
nggu kegiatan yang 2. Surat tanggung jawab untuk kerjasama
ng akan dilakukan Perintah melakukan suatu tindakan dengan atasan
jawa 5. Meminta Tugas dari di lingkungan
b persetujuan dari atasan Adanya koordinasi dengan Puskesmas
dala atasan untuk atasan menunjukkan dapat
m hal melaksanak musyawarah antara atasan mempermudah
ini an dan bawahan serta mewujudkan
kepal Penyuluhan menghargai pendapat. visi dan misi
a 3. Foto atau Konsultasi dilakukan secara puskesmas.
Pusk video dua pihak dan mendengarkan
esma konsultasi masukan dari mentor 2. Loyalitas
s Berkoordinasi
1.melakukan
1.SK Team Komitmen Mutu : dengan
diskusi tentang
2.Koordinas innovator 1. Efektif: kegiatan yang pimpinan
pembentukan
i dengan PJ 2.Surat dilakukan sesuai dengan puskesmas
team inovasi.
program pengajuan sasaran yang dituju merupakan
2.diskusi tentang
Jiwa dan pinjam pakai 2.Efisien: bentuk
pengajuan alat
Posyandu alat Koordinasi dengan atasan Loyalitas dan
pemeriksaan

25
Remaja narkoba. pemeriksaan dilakukan dengan cepat dan adanya
3.mendengarkan narkoba tepat sehingga kegiatan dapat komunikasi
kegiatan2 yang .3.pengajuan terlaksana dengan baik yang baik antar
sudah di lakukan ide dan 2.Tanggung Jawab personal
pj program. gagasan Meminta persetujuan atasan organisasi
4.diskusi waktu dalam bentuk sebelum melakukan tindakan
pelaksanaan kegiatan merupakan bentuk pertanggung
4.penetapan jawaban ASN dalam membuat
tanggal keputusan untuk melakukan suatu
kegiatan tindakan
dengan di
buat nya Manajemen ASN
surat ke Melaksanakan tugas dan fungsi
sekolah secara profesional, bertanggung
jawab, integritas dalam
menyampaikan ide

Pelayanan Publik
Konsultasi dengan mentor adalah

26
salah satu bentuk jasa pelayanan
yang pada prisnipnya menjadi
tanggung jawab atasan dan
bawahan untuk saling memenuhi
kebutuhan dalam rangka
pelaksanaan habituasi

2. Membentuk 1. menentukan 1. memiliki Aktulisasi nilai-nilai Aktualisasi nilai-


Managemen ASN
kelompok berapa orang anggota di dasar ANEKA dalam nilai organisasi
1.Organisasi
aktualisasi jumlah anggota setiap tugas menyiapkan anggota dlam kaitanya
Menyiapkan anggota untuk
si cantik yang menjadi 2.tersedianya kelompok menyiapkan
pembagian tugas merupakan
kelompok si anggota Mewujudkan Anggota sebagai
bagian dari manajemen ASN
cantik kelompok Pelayanan yang pelaksana tugas
karena termasuk upaya untuk
yang kompeten sesuai kelompok yaitu:
menjadi ASN yg profesisional
mempermuda dengan kebutuhan 1.Kreatif
dibidangnya.
h tugas masyarakat Berkaitan
dengan
menyiapkan
Etika Publik
bahan-bahan

27
Bertanggung jawab yang dijadikan
Pedoman dalam pemberian materi
informasi, sehingga informasi penyuluhan,
yang disampaikan benar dapat maka dokter
dipertanggungjawabkan. harus memiliki
kreatifitas dan
Komitmen Mutu kemampuan
1.Inovasi agar informasi
Adanya upaya dokter tersampaikan
menyiapkan bahan referensi utk dengan cara
bahan penyuluhan dan banner yang menarik
merupakan inovasi dalam dan akan diingat
melakukan suatu tindakan. oleh pasien.

Anti Korupsi
2.Efektif
1. Kerja Keras
Tepat Sasaran
Proses pembuatan materi
bahwa seorang
penyuluhan di awali dengan
dokter harus
mempelajari dan merumuskan
memberikan
materi yang ada dengan

28
sungguh2 agar informasi yang pengetahuan ke
akan disampaikan dapat pasien dengan
dipahami. cara yang Efektif.

3. Membuat 1. Mendesain 1.Surat Keterkaitan dengan Agenda Pemberian surat Akuntabel


surat surat pemberitah Peran dan Kedudukan PNS merupakan salah Bertanggung
pemeberita 2. Mengirim surat uan adalah satu metode dalam jawab dan
huan pemeberitahuan Pelayanan Publik : memberikan Konsistensi
kepada Memberikan pelayanan dengan informasi kepada dalam
instansi profesional dan maksimal dalam instansi yang di tuju menyiapkan
yang di tuju memberikan informasi kesehatan. “Mewujudkan instansi yang di
Pelayanan yang tuju
Keterkaitan dengan agenda kompeten sesuai
Aneka adalah dengan kebutuhan
Akuntabilitas :Integritas: masyarakat”
dalam pembuatan surat,
peserta dituntut untuk
memiliki pengetahuan tentang
surat menyurat

29
Etika Publik :
Dalam proses terdapat nilai
kepantasan yang benar untuk
menyediakan sarana informasi
kepada masyarakat
Komitmen Mutu
Efisien: Surat Pemberitahuan
menjadi sarana yang tepat guna
dalam pemberian informasi, tidak
boros dan dapat menghemat biaya.

4. Menentu- 1. Target 1. daftar nama Keterkaitan antara menentukan Menentukan sasaran Kerja Sama
kan peserta pemeriksaan peserta sasaran pasien yang akan diberi siapa yang akan Memilih sasaran
penyuluhan usia remaja penyuluhan penyuluhan dengan agenda dan diberi penyuluhan pasien yang
terbatas 2.Foto peran PNS adalah: dimaksudkan agar akan diberi
wilayah kec. penyuluhan dan penyuluhan
lubai ulu Pelayanan Publik : penyampaian merupakan
Menentukan peserta penyuluhan informasi yang akan bentuk tanggung
merupakan bentuk pelayanan dilakukan tepat jawab PNS

30
yang profeisonal. sasaran.Hal ini sebagai pelayan
sejalan dengan misi kesehatan untuk
Whole of Government : Puskesmas Kelekar mempersiapkan
Melakukan kerja sama atau No 3 yaitu penyuluhan dan
berkolaborasi dengan pihak / “Mendorong adanya
instansi terkait menjadi kesatuan kemandirian hidup kerjasama yang
menuju tujuan bersama. sehat bagi keluarga baik antar
dan masyarakat”. masyarakat.
Akuntabilitas:
Kejelasan Target :memilih peserta Efektif
penyuluhan merupakan usaha Ketepatan
dalam persiapan penyuluhan. sasaran dalam
Nasionalisme: memilih peserta
Sila ke 3 yaitu mengutamakan penyuluhan
kepentingan publik: memilih
sasaran peserta penyuluhan
bertujuanmenyampaikan informasi
kepada masyarakat sebelum
dilakukan penyuluhan

31
Etika Publik :
Menghargai, komunikasi dan
tanggung jawab moral untuk
optimalisasi pemahaman pasien
mengenai alur rujukan berjenjang.
Komitmen Mutu:
Efektif : memilih peserta
penyuluhan dimakasudkan agar
kegiatan berjalan secara efektif,
tpat sasaran.
Antikorupsi :
Jujur : memilih sasaran peserta
penyuluhan merupakan bentuk
tanggung jawab petugas
pelayanan sebagai PNS untuk
memberikan pengetahuan tentang
alur rujukan berjenjang BPJS.
5. Pengajuan Tahap Kegiatan : 1.Surat Keterkaitan antara pengajuan alat Membuat pengajuan Kerjasama.
alat 1.Meminta saran pengajuan pemeriksaan narkoba dengan alat pemeriksaan Melakukan

32
pemeriksaa dan pendapat narkoba agenda dan peran PNS adalah: narkoba bertujuan koordinasi dan
n anrkoba mentor 2.Foto Managemen ASN agar kegiatan yang kerjasama
2.membuat surat kegiatan Melakukan koordinasi dengan akan dilaksanakan dengan anggota
pengajuan petugas p care merupakan berjalan sukses. Hal kelompok agar
narkoba bagian dari manajemen ASN Pelayanan yang bertanggung
karena termasuk upaya untuk kompeten sesuai jawab tersedia
menjadi ASN yg profesisional dengan kebutuhan nya alat
dibidangnya dan mampu bekerja masyarakat”. pemeriksa
sama dengan sesama ASN yang narkoba
beda bidang.
Akuntabilitas: Ramah.
Bertanggung jawab atas Berprilaku atau
kegiatan yang dibuat dan sifat yang baik
dilaksanakan agar terciptanya
Nasionalisme : hubungan yang
Semangat dalam melindungi harmonis antar
generasi muda penerus bangsa petugas p care.
penyuluhan termasuk dalam
pengamalan sila ke 2 yaitu

33
Kemanusiaan yang adil dan
beradab.

Etika Publik :
Berkomunikasi dengan sopan
santun kepada masyarakat
Komitmen Mutu:
Efektif : memastikan bahwa alat
yang di gunakan dalam
pemeriksaan valid saat di
gunakan
Anti Korupsi:
Jujur dan disiplin dalam
melaksanakan tugas.

6. Melaksana- 1.Persiapan 1. Bahan Keterkaitan dengan Agenda Memberikan Kerjasama.


kan temapat penyuluha Peran dan fepenyuluhan Pekerjaan yang
penyuluhan 2.Mempersiapkan n (Power Kedudukan PNS adalah bertujuan untuk dilakukan
dan bahan Point) Pelayanan Publik : meningkatkan dengan

34
pemeriksaa penyuluhan 2.Alat Memberikan pelayanan dengan pemahaman memiliki
n narkoba 3.Mempersiapkan pemeriksa profesional dan maksimal dalam masyarakat tentang kompetensi dan
daftar hadir an memberikan informasi bahaya bahaya narkoba. kerjasama yang
peserta narkoba narkoba 2.menjadi jaring bagi baik dalam
penyuluhan Whole Of Goverment penyakahgunaan memberikan
3.Daftar hadir Melakukan kerja sama atau narkoba di kalangan pelayanan
3.Melaksanakan berkolaborasi dengan pihak / remaja kesehatan
penyuluhan 4.Foto instansi terkait menjadi kesatuan
4.melaksanakan menuju tujuan bersama. Ramah
pemeriksaan 5.Video Bersikap sopan
urine Manajemen ASN kepada seluruh
Penerapan manajemen ASN masyarakat dan
dalam kegiatan ini bertujuan agar memberikan
terbentuknya petugas yang pelayanan yang
profesional dan lebih aktif dalam bersahabat
peran serta pencegahan
penyalahgunaan narkoba

Keterkaitan dengan agenda

35
Aneka adalah
Akuntabilitas :Integritas:
dalam memberikan
penyuluhan, peserta dituntut
untuk memiliki pengetahuan
akan informasi terbaru. Hal ini
menuntut peserta untuk terus
mengembangkan
kompetensinya.
Nasionalisme : Sila ke 3
yaitu mengutamakan
kepentingan publik:
melakukan penyuluhan
bertujuan untuk memberikan
informasi tentang bahaya
narkoba bagi remaja dan juga
sebagai pengetahuan
tambahan masyarakat.
Etika Publik :

36
Menghargai komunikasi,
konsultasi dan kerjasama karena
dalam proses penyuluhan
terdapat konsultasi antara
peserta sebagai narasumber
dengan pasien
Komitmen Mutu
Efisien: penyuluhan menjadi sarana
yang tepat guna dalam pemberian
informasi, tidak boros dan dapat
menghemat biaya.
Anti Korupsi
Peduli: penyuluhan bertujuan
untuk memberikan informasi
kepada masyarakat yang kurang
paham
7. Mengukur 1. Membuat 1. Printout Keterkaitan dengan Agenda Pembagian Akuntabel
tingkat pertanyaan Pre kuesioner Peran dan Kedudukan PNS kuesioner Menyampaikan
pemaham- test dan Post test -Pre test adalah: merupakan salah informasi dan

37
an 2. Membagikan -Post test Manajemen ASN : satu metode dalam meningkatkan
masyarakat lembar pretest 2.Foto Melaksanakan tugas dan fungsi mengukur tingkat pemahaman
sebelum dan post test ke kegiatan secara profesional bertanggung pemahaman masyarakat
dan peserta peserta jawab, integritas masyarakat tentang mengenai alur
sesudah penyuluhan penyuluhan Pelayanan Publik bahaya narkoba bagi rujukan
dilakukan 3. Menghitung mengisi Memberikan pelayanan dengan generasi muda berjenjang
penyuluhan skor jawaban lembar pre profesional dan maksimal keuntungan buat merupakan
kuesioner pre test test dan post organisasi yaitu bentuk tanggung
dan post test test Keterkaitan dengan agenda melatih kerjasama jawab petugas
4.Membanding- 3. hasil pre Aneka adalah team,mendapatkan pelayanan
kan nilai antara test dan post Akuntabilitas : tenaga kesehatan kesehatan.
pretest dan post test dalam Tanggung jawab: yang ikut Efektif
test peserta bentuk Pengukuran pemahaman menyelamatkan Efektif dalam
penyuluhan diagram pasien dengan kuesioner ini generasi muda menjalankan
dimaksudkan untuk mengukur tugas sehingga
keberhasilan dalam terlaksananya
menyampaikan informasi dan program kerja
meningkatkan pemahaman aktualisasi
masyarakat mengenai alur dengan baik

38
rujukan berjenjang
merupakan bentuk tanggung
jawab petugas pelayanan
kesehatan
Nasionalisme
Sila ke 3 yaitu mengutamakan
kepentingan public:
melakukan pengukuran
tingkat pemahaman melalui
kuesioner bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman
penting nya menjaga generasi
muda dari bahaya
penyalahgunaan narkoba
Etika Publik
Menghargai
komunikasi,keingintahuan
masyarakat dan kerjasama
petugas puskesmas dan instansi

39
terkait
Komitmen Mutu
Efektif: Kuesioner menjadi sarana
yang tepat guna mengukur tingkkat
pemahaman.
Anti Korupsi
Peduli: penilaian dengan
kuesioner bertujuan untuk
mengukur pemahaman pasien
mengenai alur rujukan,hal ini
dimaksudkan bahwa petugas
pelayanan kesehatan peduli
dengan kebutuhan informasi dan
kemudahan proses rujukan nanti.

40
D. Jadwal Kegiatan
MEI JUNI

No Kegiatan
26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Melakukan
koordinasi
dengan atasan
1. langsung
atau mentor dalam
hal ini
kepala Puskesmas
2. Membentuk
kelompok
aktualisasi si cantik

3. Membuat surat
kepada instansi
yang di tuju
4. Menentukan
Peserta
Penyuluhan
5. Melakukan
penyuluhan

41
6. Melakukan
Pemeriksaan
narkoba
7. Mengukur tingkat
pemahaman
masyarakat
sebelum dan
sesudah dilakukan
penyuluhan

Keterangan Tabel 8: Jadwal Kegiatan Kegiatan1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 kegiatan 4

Kegiatan 5Kegiatan 6 Kegiatan 7

Penyusunan laporan

42
G. Kendala dan Antisipasi

Berikut adalah kendala-kendala yang mungkin terjadi saat aktualisasi nilai-


nilai dasar ASN pada saat habituasi dan antisipasinya.

Tabel 9. Kendala

No Kendala Antisipasi

1. Biaya yang di butuhkan untuk Koordinasi dengan mentor


membeli alat pemeriksaan untuk pengajuan alat
narkoba cukup besar pemeriksa narkoba

2. Harga banner ukuran besar Membuat banner ukuran kecil


lumayan mahal

3. Sekolah yang dituju sedang berkoordinasi dengan mentor


melaksanakan ujian dan libur dan kecamatan untuk di buat
kenaikan kelas kan surat pengantar ke
sekolah yang di tuju

mn

69
70

Anda mungkin juga menyukai