Anda di halaman 1dari 48

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Aparatur Sipil Negara adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil


dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah.Pegawai ASN terdiri dari Pegawai Negeri Sipil
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh
pejabat Pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu
jabatan pemerintahan atau diserahi tugas Negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan.Kondisi ideal tata
perilaku ASN diatur dengan detail dalam UU ASN No.5 th.2014 pasal
3 yaitu bertingkah laku sesuai nilai dasar, berkode etik, komitmen,
integritas, tanggung jawab padapelayan public, berkompeten dan
professional dalam bertugas.

Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki peranan yang menentukan


dalam mengelola pra kondisi tersebut.Sejumlah keputusan –
keputusan strategis mulai dari memformulasi kebijakan sampai
penetapannya dalam berbagai sector pembangunan yang ditetapkan
oleh ASN. Yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya
sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan
efesien.Untuk dapat membentuk sosok PNS professional seperti
tersebut di atas perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur
Pendidikan dan Pelatihan (Latsar).

Perilaku masyarakat Indonesia sehat adalah perilaku proaktif


untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko
terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta
partisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.Perilaku

1
terhadap lingkungan kesehatan adalah respon seseorang terhadap
lingkungan sebagai determinan kesehatan manusia (Notoatmodjo,
2003).
Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai
dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa
dipakai kalau dikelola dengan prosedur yang benar. “Sampah adalah
bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud
biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak
atau bercacat dalam pembikinan atau materi berkelebihan atau ditolak
atau buangan”.

Pemanasan global merupakan ancaman bagi seluruh dunia,


yang salah satunya disebabkan oleh pencemaran lingkungan akibat
plastik. Dengan meningkatnya dampak buruk sampah yang dirasakan
oleh masyarakat, semakin hilangnya kesadaran manusia terhadap
pentingnya kesehatan lingkungan dan juga kebersihan lingkungan,
kurangnya rasa cinta terhadap lingkungan, semakin meningkatnya
egoisme masyarakat, semakin membuat bumi yang kita pijak ini
menjadi tidak layak di huni.

Setiap hari kita mengkonsumsi makanan yang dibungkus oleh


plastik, bungkus plastik tersebut biasanya hanya untuk sekali pakai
saja, lalu dibuang, tanpa kita sadari hal inilah yang akan berakibat 
buruk dimasa yang akan datang.Kita tidak sadar sudah berapa
banyak sampah plastik yang kita hasilkan setiap harinya,bahkan
sampah plastik sudah kita anggap wajar saja jika berserakan dimana-
mana, kita tidak tau akibat dari sampah plastik yang kita buang bagi
kesehatan dan lingkungan kita. Hampir disetiap tempat perbelanjaan
kita mendapatkan plastik dan terkadang kita dapatkan itu dengan
cuma-cuma. Mungkin karena kita mendapatkannya secara mudah
maka kita juga membuangnya secara mudah.

2
Ada beberapa macam – macam sampah yaitu sampah elastic
atau sampah organik, sampah anorganik, sampah B3, limbah. Dari
beberapa sampah tersebut jika tidak dikelola dengan baik pasti akan
mengakibatkan dampak yang sangat buruk contohnya sungai kotor,
sungai akan tercemari, banjir, dan semakin lama ketersediaan air
bersih akan semakin langka. Dan terlebih lagi jika keadaan semakin
seperti itu maka akan berdampak pada kesehatan kita, contohnya
penyakit diare, penyakit jamur dan masih banyak lagi.

Semakin hari semakin banyak sampah yang berceceran dimana –


mana. Jika tidak di tanggulangi maka akan berdampak buruk bagi kita
semua. Maka dari itu kita berkewajiban untuk menanggulangi ini
semua. Bukan hanya pemerintah saja yang harus menangani ini akan
tetapi seluruh masyarakat harus ikut serta menanggulangi sampah
yang tak terkendali ini. Jika kita acuh dalam hal ini maka kia sendiri
yan akan menanggung akibatnya.

Setelah mempelajari kelima nilai dasar serta kedudukan dan


peran ASN dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, ASN dituntut
untuk menerapkan nilai-nilai dasar tersebut sebagai prinsip yang
menjadi landasan dalam menjalankan profesi sebagai ASN. Agar
aktualisasi nilai-nila idasar ASN dapat dilaksan akan dengan baik,
maka peserta pelatihan dasar perlu membuat laporan aktualisasi yang
memuat kegiatan-kegiatan yang mengandung nilai dasar ANEKA
untuk kemudian diaktualisasikan di tempat tugas masing-masing.

Puskesmas Merupakan organisasi fungsional yang


menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh,
terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau masyarakat, dengan
peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan
ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang tepat guna, dengan biaya yang

3
dipikul oleh pemerintah dan masyarakat.

Dengan mempertimbangkan hal tersebut, maka saya membuat


Laporan Aktualisasi dengan menerapkan nilai dasar ANEKA, whole of
government, pelayanan publik, dan manajemen ASN kedalam setiap
kegiatan di lapangan, khususnya dalam Meningkatkan pengetahuan
masyarakat mengenai penanganan sampah di Kelurahan Sapuka
pada wilayah kerja UPT Puskesmas Liukang Tangaya.

B. TUJUAN DAN MANFAAT AKTUALISASI

1) Tujuan

a. Tujuan Umum
Tujuan dari kegiatan implementasi aktualisasi adalah untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan di bidang kesehatan lingkungan
yang dijalankan oleh Sanitarian Terampil yang profesional yang
karakternya dibentuk oleh nilai-nilai dasar ASN yang meliputi
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, dan Anti
korupsi (ANEKA), sehingga mampu melaksanakan tugas dan
perannya secara professional sebagai pelayan masyarakat.

b. Tujuan khusus
Sebagai seorang ASN dengan profesi Sanitarian Terampil
diharapkan mampu meningkatkan pelayanan kesehatan lingkungan
salah satunya dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat
mengenai penanganan sampah di lingkungan untuk mewujudkan misi
dari puskesmas Liukang Tangaya yaitu meningkatkan peran serta
masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan terhadap diri
sendiri, keluarga dan lingkungan.

4
2) Manfaat Habituasi
 Manfaat untuk Diri Sendiri

Diharapkan dengan terlaksananya kegiatan ini dapat memberi


manfaat bagi peserta dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS
dan kedudukan serta peran PNS dalam NKRI yang mendasari
kegiatan, serta menguasai bidang dan tugasnya sehingga mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara professional sebagai
pelayan masyarakat.
 Manfaat untuk Organisasi
Diharapkan dengan terlaksananya kegiatan ini dapat memberi
manfaat bagi organisasi pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi,
serta memperkuat nilai organisasi..
 Manfaat untuk Masyarakat
Diharapkan dengan terlaksananya kegiatan ini dapat memberi
manfaat bagi masyarakat dengan terwujdnya masyarakat yang sehat.
 Manfaat untuk Bangsa dan Negara
Diharapkan dengan terlaksananya kegiatan ini dapat memberi
manfaat bagi bangsa dan Negara Memperbaiki fungsi negara sebagai
pelayan masyarakat dan mensejahterahkan masyarakat sehingga
dapat membantu mencapai tujuan/ cita-cita hidup berbangsa dan
bernegara.

C. WAKTU DAN TEMPAT


Untuk agenda Habituasi ini akan dilaksanakan di UPT Puskesmas
Liukang Tangaya mulai tanggal 17 Mei 2019 sampai 28 Juni 2019.

5
BAB II

GAMBARAN UMUM UNIT KERJA

A. DESKRIPSI ORGANISASI

1. GAMBARAN UMUM

Puskesmas Lk. Tangaya merupakan Puskesmas Kepulauan


yang berada dalam kategori Puskesmas sangat terpencil, dibangun
pada tahun 1976 dan terletak di Pulau Sapuka Kelurahan Sapuka
Kecamatan Lk. Tangaya Kab. Pangkep. Puskesmas Lk. Tangaya
memiliki batas wilayah administratif sbb:
- Sebelah Utara : Kec. Kalukuan Masalima (Kalmas)

- Sebelah Selatan : Kepulauan Nusa Tenggara Barat

- Sebelah Timur : Laut Makassar

- Sebelah Barat : Pulau Tampaang Wilayah Puskesmas Sailus

Wilayah Kerja Puskesmas Liukang Tangaya terdiri dari 4 desa yaitu :


1. Kel Sapuka
2. Desa Sabaru
3. Desa Balo-baloang
4. Desa Sabalana
Gambar 2.1

Peta Wilayah Kerja Puskesmas Liukang Tangaya

6
Luas wilayah masing-masing desa di wilayah kerja
Puskesmas Panyipatan sebagai berikut :

Tabel 2.1
Luas Tanah Desa di Wilayah Kerja Puskesmas Liukang Tangaya

Desa/ Kelurahan Luas Wilayah (KM2) Jarak Ke


Puskesmas

Kel.Sapuka 14,20 0

Desa Sabaru 10,50 69,8

Desa Balo-Baloang 13,20 69,2

Desa Sabalana 24,00 67,0

Sumber : Data BPS Kabupaten Pangkep 2018

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Liukang


Tangaya tahun 2018 sebanyak 11.826 jiwa dengan 3.180 KK.
Distribusi penduduk menurut desa dengan jumlah penduduk
terbanyak adalah Kel Sapuka dengan jumlah penduduk 3.884 jiwa
dan yang paling sedikit adalah Desa Sabaru dengan jumlah
penduduk 11.041 jiwa.

7
Tabel 2.2
Jumlah Penduduk di wilayah kerja
Puskesmas Liukang TangayaTahun 2018
Desa/ Tahun 2018

Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah

Kelurahan Sapuka 1.929 1.955 3.884

Desa Sabaru 529 512 1.041

Desa Balo-Baloang 1.603 1.585 3.186

Desa Sabalana 1.798 1.917 3.715

Jumlah 5.857 5.967 11.826

Sumber : Data BPS Kabupaten Pangkep 2018

2. VISI, MISI DAN TATA NILAI ORGANISASI


a. Visi dan Misi
1. Visi
Mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang merata dan
terjangkau
2. Misi
a. Memaksimalkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat melalui sarana yang tersedia
b. Menjadikan puskesmas Liukang Tangaya sebagai
pusat pelayanan kesehatan masyarakat
c. Memberikan pelayanan yang ramah dan terjangkau
d. Meningkatkan peran serta masyarakat terhadap diri
sendiri, keluarga dan lingkungan.
b. Tata Nilai

8
1. Adil
a. Memberikan pelayanan yang merata tanpa membedakan
pasien
b. Memberikan tanggung jawab kepada staf sesuai analisis
beban kerja.
2. Etis
a. memberikan pelayanan yang adil dengan integritas
modal yang tinggi
b. menerapkan standar etika setiap saat
c. memahami dan menaati etika perseorangan kebijakan
tata kelola puskesmas yang baik.
3. Terbuka
a. Mendorong informalitas dan keterbukaan dalam
komunikasi disemua tingkatan
b. Membangun suasana saling percaya diantara petugas-
petugas manajemen
c. Saling menghormati
d. Berfikiran terbuka dan memiliki etika kerja yang tinggi.

4. Inovatif

Membangun budaya ingin maju dan memaksimalkan SDM


yang ada diwilayah kerja.

3. TUGAS DAN FUNGSI ORGANISASI

a. Tugas Puskesmas
Tugas puskesmas diatur didalam Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 pasal 4
yaitu: Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di

9
wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya
kecamatan sehat.
b. Fungsi Puskesmas

Fungsi puskesmas diatur di didalam Peraturan Menteri


Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 pasal 5
yaitu Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4, Puskesmas menyelenggarakan fungsi:

1) Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya.


Dalam menjalankan fungsinya puskesmas memiliki wewenang
yaitu:
a) melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis
masalah kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan
pelayanan yang diperlukan;
b) melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan
kesehatan;
c) melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan
pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan;
d) menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat
perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan
sektor lain terkait;
e) melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan
pelayanan dan upaya kesehatan berbasis masyarakat;
f) melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya
manusia Puskesmas;
g) memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan
kesehatan;
h) melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi
terhadap akses, mutu, dan cakupan Pelayanan
Kesehatan; dan

10
i) memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan
masyarakat, termasuk dukungan terhadap sistem
kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.
2) Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Dalam menyelenggarakan fungsi Puskesmas berwenang
untuk:
a) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara
komprehensif, berkesinambungan dan bermutu;
b) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
mengutamakan upaya promotif dan preventif;
c) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
berorientasi pada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat;
d) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien,
petugas dan pengunjung;
e) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip
koordinatif dan kerja sama inter dan antar profesi;
f) melaksanakan rekam medis;
g) melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi
terhadap mutu dan akses Pelayanan Kesehatan
h) melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga
Kesehatan;
i) mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya;
dan
j) melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi
medis dan Sistem Rujukan.

11
4. PROSES PELAYANAN DAN PROFIL ORGANISASI

Struktur Organisasi UPT Puskesmas Liukang Tangaya


berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
Pola struktur organisasi UPT Puskesmas Panyipatan adalah
sebagai berikut:
1. Kepala UPT Puskesmas Liukang Tangaya
2. Kepala sub bagian Tata Usaha, yang bertanggung jawab
membantu Kepala Puskesmas dalam pengelolaan :
a. Sistem Informasi Puskesmas / SIMPUS
b. Kepegawaian
c. Rumah Tangga
d. Keuangan
3. Penanggung Jawab Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM)
esensial dan Keperawatan Kesmas yang membawahi :
a. Pelayanan Promosi Kesehatan termasuk UKS
b. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
c. Pelayanan KIA- KB yang bersifat UKM
d. Pelayanan Gizi yang bersifat UKM
e. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
f. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
4. Penanggung Jawab Usaha Kesehatan Masyarakat
Pengembangan, antara lain :
a. Pelayanan Kesehatan Jiwa
b. Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
c. Pelayanan Kesehatan Olahraga
d. Pelayanan Kesehatan Lansia
e. Pelayanan Kesehatan Kerja
f. Pelayanan Kesehatan lainnya.

12
5. Penanggung Jawab Usaha Kesehatan Perorangan,
Kefarmasian dan Laboratorium
a. Pelayanan Pemeriksaan Umum
b. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
c. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP
d. Pelayanan Gawat Darurat
e. Pelayanan Gizi yang bersifat UKP
f. Pelayanan Kefarmasian
g. Pelayanan Laboratorium dan DOTS TB Paru dan Kusta
h. Pelayanan Promosi Kesehatan (PHBS) dan Program
Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
6. Penanggung Jawab Jejaring Pelayanan Puskesmas dan
Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
a. Puskesmas Pembantu
b. Puskesmas Keliling
c. Bidan Desa / Polindes
d. Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

13
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. NILAI- NILAI DASAR ASN

Berdasarkan dari kelima nilai dasar aktualisasi yaitu


Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi (ANEKA) yang harus ditanamkan kepada setiap ASN, maka
perlu diketahui indikator-indikator dari kelima kata tersebut:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya.Adapun nilai-nilai dasar Akuntabilitas yaitu :
1) Kepemimpinan (lead by example, berkomitmen tinggi dalam
pelaksanaan tugas);
2) Transparansi;
3) Integritas;
4) Tanggungjawab (responsibilitas);
5) Keadilan;
6) Kepercayaan;
7) Keseimbangan;
8) Kejelasan;
9) Konsistensi.

2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah dasar bagi ASN untuk
mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya
dengan orientasi mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan
negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.

14
Nilai-nilai dasar Nasionalisme yaitu:

1) Sila 1 : Profetis / inklusif


Nilai inklusif adalah nilai positif yang digali dari nilai-nilai
keagamaan yang terbuku, membebaskan dan menjunjung
tinggi keadilan dan persaudaraan. Dengan menempatkan
nilai-nilai ketuhanan sebagai sila tertinggi di atas sila-sila
yang lain.
2) Sila 2 : Hak Asasi Manusia
Bung Hatta memandang sila kedua Pancasila memiliki
konsekuensi ke dalam dan keluar. Ke dalam berate menjadi
pedoman Negara dalam memuliakan nilai-nilai kemanusiaan
dan hak asasi manusia. Hak asasi manusia adalah sebuah
konsep hukum dan normatif yang mengatakan bahwa
manusia memiliki hak yang melekat pada dirinya karena ia
adalah seorang manusia.
3) Sila 3 : Bhineka Tunggal Ika
Merupakan moto atau semboyan bangsa Indonesia yang
tertulis pada lambang Negara Indonesia, memiliki arti
“berbeda-beda tapi tetap satu”.
4) Sila 4 : Demokrasi Politik Rasional
Demokrasi permusyawaratan dijlankan tidak hanya dalam
bidang politik dan pemerintahan saja.Demokrasi
permusyawaratan juga dijalankan dalam berbagai pilar
kehidupan bernegara.
5) Sila 5 : Ekonomi
Perekonomian berdasar atas demokrasi ekonomi,
kemakmuran bagi semua orang.Realisasinya usaha
mewujudkan keadilan dan kesejahteraan sosial.

15
3. Etika Publik
Etika Publik merupakan refleksi atas standar atau norma
yang menentukan baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan,
perilaku untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Adapun nilai-nilai
dasar Etika Publik yaitu :
1) Memegang teguh ideologi pancasila;
2) Setia dan mempertahankan undang-undang dasar negara
republik indonesia tahun 1945 serta pemerintahan yang sah;
3) Mengabdi kepada negara dan rakyat indonesia;
4) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
5) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
6) Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
7) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
8) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik;
9) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah;
10) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
11) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
12) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
13) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai;
14) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
15) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karier.

16
4. Komitmen Mutu
Komitmen Mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik
dengan berorientasi pada kualitas dari hasil pelayanan.Adapun
nilai-nilai komitmen mutu diantaranya mengedepankan komitmen
terhadap kepuasan klien dan menghasilkan produk/jasa yang
berkualitas tinggi, tanpa cacat, tanpa kesalahan, dan tidak ada
pemborosan.Komitmen Mutu memiliki nilai-nilai dasar yaitu :
1) Efektivitas dan efisiensi;
2) Inovasi;
3) Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan customers/
clients;
4) Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan
memelihara agar customers/clients tetap setia;
5) Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi: tanpa cacat,
tanpa kesalahan, dan tidak ada pemborosan;
6) Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan
dengan pergeseran tuntutan kebutuhan customers/clients
maupun perkembangan teknologi;
7) Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan;
8) Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui
berbagai cara, antara lain: pendidikan, pelatihan, pengembangan
ide kreatif, kolaborasi, dan benchmark.

5. Anti Korupsi

Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan

untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang

melawan norma-norma dan memiliki tujuan memperoleh

keuntungan pribadi serta merugikan negara.

17
1) Nilai-nilai dasar Anti Korupsi adalah sebagai berikut :

(a) Jujur
(b) Peduli
(c) Mandiri
(d) Disiplin
(e) Tanggung jawab
(f) Kerja keras
(g) Sederhana
(h) Berani
(i) Adil

B. PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM NEGARA KESATUAN


REPUBLIK INDONESIA
Dalam melaksanakan tugasnya, PNS wajib mengetahui
perandan kedudukannya dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) agar dapat memahami peran dan kedudukan
PNS dalam NKRI.

1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai
dasar,etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi dan nepotisme. Berikut beberapa konsep yang ada
dalam UU No.5 Tahun2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
1) Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:
(a) PNS merupakan pegawai berstatus tetap dan memiliki
Nomor Induk Pegawai (NIP)
(b) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK),
merupakan pegawai dengan perjanjian kerja sesuai
kebutuhan instansi dalam jangka waktu tertentu.

18
2) Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara
yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan
instansi pemerintah dan serta harus bebas dari pengaruh
dan intervensi semua golongan dan politik.
3) Kedudukan ASN berada dipusat, daerah dan luar negeri.
Namun demikian merupakan satu kesatuan.
4) Fungsi pegawai ASN adalah:
(a) PelaksanaKebijakan Publik
(b) Pelayan Publik
(c) Perekan danPemersatu Bangsa
5) Pegawai ASN bertugas:
(a) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
(b) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas
(c) Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab
dengan baik, dapat meningkatkan produktivitas, menjamin
kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan
hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga
berkewajiban sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.

2. Whole of Government
Whole of Governement atau disingkat WoG adalah
sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya- upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sector dalam ruang lingkup kordinasi yang lebih
luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya
WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu

19
pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang
terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
1) Praktek WoG dalam Pelayanan Publik
(a) Berdasarkan Jenis
(1) Pelayanan yang bersifat administrative
(2) Pelayanan jasa
(3) Pelayanan barang
(4) Pelayanan regulative
(b) Berdasarkan Pola
(1) Pelayanan Teknis Fungsional
(2) Pelayanan Satu Atap
(3) Pelayanan Satu Pintu
(4) Pelayanan Terpusat
(5) Pelayanan Elektronik
(c) Prasyarat Best Practice dan penerapan WoG
(1) Budaya dan filosofi
(2) Cara Kerja yang Baru
(3) Akuntabilitas dan insentif
(4) Cara baruPengembangan Kebijakan, Mendesain
(5) Program dan pelayanan Collegate approach.

3. Pelayanan Publik
Pelayanan public adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap
warga Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik.

Unsur penting dalam pelayanan adalah:

1) Unsur pertama, adalah organisasi penyelenggara pelayanan;

20
2) Undur kedua, adalah penerima layanan (pelanggan) yaitu
orang atau masyarakat atau organisasi yang berkepentingan
dan,
3) Unsur ketiga, adalah kepuasan yang diterima oleh penerima
layanan (pelanggan).

Ada 12 unsur pelayanan publik, yaitu:

1) Kepentingan umum
2) Kepastian hukum
3) Kesamaan hak
4) Keseimbangan hak dan kewajiban
5) Keprofesionalan
6) Parsitipatif
7) Persamaan perlakuan atau tidak diskriminatif
8) Keterbukaan
9) Akuntabilitas
10) Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan
11) Ketepatan waktu
12) Kecepatan, kemudahan dan keterjangkauan

Dimensi pelayanan publik yaitu:

1) Ketepatan waktu
2) Akurasi
3) Kesopanan dan keramahan
4) Tanggung jawab
5) Kelengkapan
6) Kemudahan
7) Variasi model
8) Pelayanan pribadi

21
9) Kenyamanan

C. IDENTIFIKASI ISU

Adapun permasalahannya yaitu :

1. Klinik sanitasi yang tidak berjalan


2. Tidak adanya safety box
3. Rendahnya cakupan hygiene sanitasi makanan dan minuman di
masyarakat
4. Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai penanganan
sampah
5. Tidak optimalnya penggunaan aplikasi onilne untuk penginputan
data atau pelaporan SAB

D. CORE ISU

Isu Prioritas “Rendahnya Pengetahuan Masyarakat Mengenai


Penanganan Sampah di Kelurahan Sapuka Kecamatan Liukang
Tangaya Pada Wilayah Kerja Upt Puskesmas “Liukang Tangaya”

E. DESKRIPSI ISU

Isu yang diangkat mengenai “Rendahnya Pengetahuan Masyarakat


Mengenai Penanganan Sampah di Kelurahan Sapuka Kecamatan
Liukang Tangaya Pada Wilayah Kerja Upt Puskesmas Liukang
Tangaya” karena permasalahan yang terjadi saat ini di pulau
mengenai masalah sampahnya, masyarakat membuang sampah
disembarang tempat dan mencemari badan air sehingga seharusnya
dilakukan penanganan untuk mencegah semakin banyaknya sampah
yang ada di pulau yang dapat menjadi sumber penyakit bagi manusia
dan mencemari lingkungan.

22
F. SUMBER ISU

Sumber isu di dapat dari data di Puskesmas Liukang Tangaya


sebelumnya dimana berdasarkan data tahun 2018, menunjukkan
jumlah TPS yang memenuhi syarat berkisaran (50,7%) atau sebesar
1431 dari jumlah keseluruhan di wilayah kerja Puskesmas Liukang
Tangaya, dimana jumlah seluruhnya sebanyak 2823.sehingga muncul
suatu pokok masalah yang pantas untuk diselesaikan dan dituntaskan
sebagai penunjang dalam pencapaian pelayanan yang bermutu

23
G. ANALISIS ISU

Alat analisis kriteria isu yang digunakan dalama penulisan

rancangan aktualisasi ini adalah alat analisis APKL (Aktual,

kekhalayakan, problematika, kelayakan) sedangkan penentu kualitas

isu dilakukan dengan menggunakan alat alalisis USG ( Urgency,

seriousness, Growth).

Table 3.2

Bobot Penetapan Kriteria Kualitas ISU APKL dan USG

BOBOT KETERANGAN

5 Sangat kuat pengaruhnya

4 Kuat pengaruhnya

3 Sedang pengaruhnya

2 Kurang pengaruhnya

1 Sangat kurang pengaruhnya

Tabel 3.3
Tabel Analisis Isu Menggunakan APKL

N A P K L RAN
ISU Jml
O (1-5) (1-5) (1-5) (1-5) K

1 Klinik Sanitasi yang Tidak


4 5 3 4 16 2
Berjalan
2 Tidak Adanya Safety Box 2 2 2 1 6 7

24
24
3 Rendahnya Cakupan
Hygiene Sanitasi Makanan 3 3 4 3 12 3
Dan Minuman di Masyarakat
4 Rendahnya Pengetahuan
Masyarakat Mengenai 5 4 5 5 19 1
Penanganan Sampah

5 Tidak Optimalnya
Penggunaan Aplikasi Onilne
2 1 1 2 6 5
Untuk Penginputan Data
Atau Pelaporan SAB

dari analisis criteria isu dengan alat analisis APKL tersebut diatas lalu

diambil tiga nilai tertinggi yaitu:

1. Rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap PHBS mengenai

buang sampah sembarangan (nilai 19).

2. Klinik sanitasi yang tidak berjalan (nilai 16).

3. Rendahnya cakupan hygiene sanitasi makanan dan minuman di

masyarakat (nilai 12).

Dari criteria isu yang mendapat ranking tiga besar tersebut kemudian

dilakukan analisis lanjutan yaitu analisis kualitas isu dengan alat

analisis USG, yang meliputi kriteria:

1. Urgency : seberapa mendesak isu itu harus dibahas,

dianalisis, dan ditindak lanjuti.

2. Seriousness : seberapa serius isu itu harus dibahas

dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan

25
3. Growth : seberapa besar kemungkinan memburuknya

isu tersebut jika tidak ditangani sebaga mana mestinya.

Penilaian secara USG dilakukan dengan menggunakan nilai, dengan

rentang nilai 1 sampai dengan 5, semakintinggi nilai menunjukkan

bahwa isu tersebut sangat urgen dan sangat serius untuk segera

ditangani.

Tabel 3.4

Tabel analisis isu menggunakan USG

NO ISU U S G JML RANK

Rendahnya Pengetahuan
1 Masyarakat Mengenai 5 5 5 15 1
Penanganan Sampah
Klinik Sanitasi yang Tidak
2 4 3 4 11 2
Berjalan
Rendahnya Cakupan Hygiene
3 Sanitasi Makanan dan 3 4 3 10 3
Minuman Di Masyarakat

26
H. RANCANGAN AKTUALISASI

Tabel 3.5
Tabel Rancangan Aktualisasi

Unit kerja UPT Puskesmas Liukang Tangaya Kelurahan Sapuka


Kecamatan Liukang Tangaya Kabupaten Pangkajene
dan Kepulauan

Visi Mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang merata dan


terjangkau
Misi a. Memaksimalkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat melalui sarana yang tersedia
b. Menjadikan puskesmas Liukang Tangaya sebagai
pusat pelayanan kesehatan masyarakat
c. Memberikan pelayanan yang ramah dan terjangkau
d. Meningkatkan peran serta masyarakat terhadap diri
sendiri, keluarga dan lingkungan.

Identifikasi isu a. Klinik sanitasi yang tidak berjalan


b. Tidak adanya safety box
c. Rendahnya cakupan hygiene sanitasi makanan dan
minuman di masyarakat
d. Rendahnya Pengetahuan Masyarakat Mengenai
Penanganan Sampah di Kelurahan Sapuka
Kecamatan Liukang Tangaya Pada Wilayah Kerja Upt
Puskesmas Liukang Tangaya
e. Tidak optimalnya penggunaan aplikasi untuk
penginputan data atau pelaporan

Isu yang diangkat Rendahnya Pengetahuan Masyarakat Mengenai


Penanganan Sampah di Kelurahan Sapuka
Kecamatan Liukang Tangaya Pada Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Liukang Tangaya

Gagasan pemecahan Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat Mengenai


isu Penanganan Sampah di Kelurahan Sapuka Kecamatan
Liukang Tangaya pada Wilayah Kerja UPT Puskesmas
Liukang Tangaya

27
ISU PRIORITAS “RENDAHNYA PENGETAHUAN MASYARAKAT
MENGENAI PENANGANAN SAMPAH DI KELURAHAN SAPUKA
KECAMATAN LIUKANG TANGAYA PADA WILAYAH KERJA UPT
PUSKESMAS LIUKANG TANGAYA”

Mengutamakan integritas kinerja dan implementasi kompetensi Sanitarian


Terampil (Manajemen ASN) dan memberikan pelayanan kesehatan
lingkungan yang memuaskan kepada masyarakat (Pelayan Publik) serta
koordinasi dengan Lintas Sektor dan Lintas Program di UPT Puskesmas
Liukang Tangaya (Whole Of Goverment).

KONTRIBUSI
KETERKAITAN PENGUATAN
TAHAPAN OUT PUT / TERHADAP VISI
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA NILAI
KEGIATAN TARGET MISI
PELATIHAN ORGANISASI
ORGANISASI
1 Melakukan a. Melakukan Mendapat a. Etika Publik : Untuk Dengan Pada kegiatan
koordinasi pertemuan arahan dan melakukan terlaksananya ini mengandung
dengan dengan Kapus bimbingan koordinasi dengan koordinasi dan beberapa nilai
Kepala b. Membahas dari Kepala rekan kerja apalagi persetujuan dari
yakni Etika
Puskesmas rencana Puskesmas, Kepala Puskesmas Kepala
Publik,
kegiatan atau tersedianya harus menggunakan Puskesmas maka
gagasan konsep dapat Akuntabilitas
bahasa yang baik,
c. Meminta kegiatan yang mewujudkan misi dan WoG,
bersikap sopan dan
bimbingan akan “Menjadikan sejalan dengan
dan arahan dilaksanakan santun, Puskesmas nilai yang
terhadap mengutarakan Liukang Tangaya tertanam di
rencana maksud dengan jelas sebagai pusat
dan mudah di Puskesmas
kegiatan pelayanan
d. Mencatat pahami kesehatan Liukang Tangaya
hasil b. Akuntabilitas : masyarakat.” yaitu Etis dan
pertemuan Dalam melakukan Terbuka
dan suatu kegiatan
bimbingan dibutuhkan
dari kepala perencanaan
puskesmas strategis yang
e. Meminta
outputnya dalam
persetujuan
bentuk surat
atau
rekomendasi persetujuan
dari Kepala melakukan kegiatan
Puskesmas yang telah disetujui
oleh Kepala

28
Puskesmas
c. WoG :Melakukan
komunikasi dengan
pimpinan
merupakan
perwujudan aspek,
karena kegiatan ini
terlaksana karena
adanya koordinasi
kepada pihak yang
berkaitan

2 Melakukan a. Mengirim a. Terjalin c. Akuntabilitas: Dengan Dengan


pendekatan surat ke kerjasama Melakukan melakukan melakukan
stake holder Kepala Desa dengan pendekatan dengan pendekatan pendekatan
ke lintas untuk lintas lintas sektor sangat dengan lintas stake holder
sektor melakukan sektor diperlukan agar sektor agar dengan lintas
pertemuan terkait terciptanya rasa terjalinnya sektor terkait
b. Melakukan b. Dokument kerjasama maka dapat menjalin
saling percaya
pertemuan asi dapat kerjasama,
sehingga
dengan aparat pertemuan mewujudkan misi kegiatan ini
desa. tercapainya “Meningkatkan mengandung
c. Koordinasi kerjasama Peran Serta nilai yakni :
mengenai kedepannya dalam Masyarakat Akuntabilitas,
kegiatan yang melaksanakan Terhadap Diri Etika Publik,
akan kegiatan Sendiri, Keluarga Nasionalisme
dilakukan d. Nasionalisme (SILA Dan Lingkungan.” dan Komitmen
d. Menjalin 4): pendekatan Mutu sejalan
kerjasama dengan lintas sektor dengan nilai
agar kegiatan terkait agar yang tertanam
berjalan tercapainya satu di Puskesmas
dengan baik. tujuan yang sama Liukang Tangaya
yaitu Etis, Adil
dalam meningkatkan
dan Terbuka
kesejahteraan
masyarakat,
e. Etika public:
(pelayanan publik
cepat tepat dan
akurat): Melalui
pendekatan dengan
lintas sektor dapat
memberikan
layanan kepada
masyarakat dengan

29
sasaran yang tepat
dan terarah.
f. Komitmen mutu:
(mengedepankan
komitmen terhadap
kepuasan
masyarakat)
Terjalinnya
kerjasama antara
pihak puskesmas
dengan lintas sektor
mampu
mengoptimalkan
terlaksananya
kegiatan dengan
baik.

3 Melakukan a. Memperkenal a. Terjalinnya a. Nasionalisme: (Sila Dalam Dengan


sosialisasi kan diri komunikasi 2) :Memberikan melaksanankan melakukan
kepada kepada yang baik Melakukan sosialisasi pada sosialisasi pada
masyarakat masyarakat dan sosialisasi kepada masyarakat masyarakat
b. Melakukan masyaraka masyarakat tentang dengan tujuan diharapkan agar
sosialisasi t pentingnya dapat masyarakat
tentang memahami meningkatkan dapat
pengetahuan
pentingnya tertarik pengetahuan dan memahami dan
mengenai buang
penanganan mengubah pemahaman bisa mengarah
sampah dan sampah dan cara masyarakat pada perilaku
pola pikir
pengolahan mengenai pemanfaatan tentang yang dapat
sampah yang Perilaku sampah untuk pentingnya meningkatkan
benar. Hidup sesuatu barang yang Perilaku Hidup kesehatan
Bersih dan bernilai merupakan Bersih dan Sehat masyarakat dan
Sehat hak masyarakat. untuk tidak buang kesehatan
untuk tidak b. Akuntabilitas : sampah lingkunganya
buang (kejelasan): sembarangan, mengandung
sampah sosialisasi kepada mewujudkan misi nilai :
sembarang masyarakat dengan “Memaksimalkan Nasionalisme,
an. pelayanan Akuntabilitas,
metode yang jelas
b. Absen kesehatan Etika Publik dan
agas masyarakat
rapat kepada Anti korupsi
mampu memahami.
c. Notulen masyarakat dan sama dengan
c. Etika publik: memberi nilai dari
rapat
(memiliki pelayanan yang Puskesmas
kemampuan dan ramah dan Liukang Tangaya

30
melaksanakan terjangkau.” yaitu Adil dan
kebijakan dan Etis.
program
pemerintah):
Melakukan
sosialisasi kepada
masyarakat dengan
memiliki
kemampuan dalam
melaksanakan
kegiatan.
d. Komitmen mutu
Melakukan upaya
perbaikan secara
berkelanjutan
melalui berbagai
cara sosialisasi dan
memberikan
pemahaman pada
masyarakat cara
penanganan sampah
e. Anti korupsi : kerja
keras): Sebagai
seorang sanitarian
perlu bekerja keras
karena untuk
memberikan
pemahaman kepada
masyarakat dan
menanamkan sikap
dan perilaku kearah
yang lebih baik.

4 Pembuatan a. Membuat Memberi a. (Nasionalisme : sila Dalam Dengan bekerja


percontohan percontohan pemahaman ke 2 ): Melibatkan melaksanakan sama dengan
tempat dan kreatifitas masyarakat dalam pembuatan masyarakat
sampah kepada pembuatan tempat percontohan dalam
anorganik masyarakat sampah anorganik tempat sampah mengatasi
untuk untuk bisa dan memanfaatkan dan mengolah masalah
dijadikan memanfaatka serta mendaur sampah dengan
sampah untuk
sarana tempat n sampah ulang sampah cara pembuatan
dijadikan sesuatu
pembuangan menjadi organik dan percontohan
sampah barang yang yang bernilai dan anorganik untuk serta mengolah
b. Membuat bisa digunakan dapat digunakan membantu dan mendaur

31
percontohan kembali kembali oleh masyarakat ulang sampah
daur ulang masyarakat dalam mengatasi mengandung
sampah b. Akuntabilitas: masalah sampah, nilai :
plastik Membantu mewujudkan misi Nasionalisme,a
dijadikan Membuat “Meningkatkan kuntabilitas,
barang yang peran serta pelayanan
percontohan tempat
dapat masyarakat publik serta
digunakan sampah kepada terhadap diri komitmen mutu
kembali dan masyarakat dan sendiri, keluarga yang dimana
memiliki nilai bertanggung jawab dan lingkungan terkait dengan
dengan hasil serta memberi nilai
c. Pelayan publik: pelayanan yang
masyarakat dalam ramah dan
terjangkau.”
mengatasi sampah
organik yang
dihasilkan dari
rumah tangga untuk
dijadikan kompos.
Menjadikan salah
satu peran dan
kedudukan ASN
d. Komitmen mutu
(inovasi):
Bekerja sama
dengan masyarakat
dengan mendaur
ulang sampah plastik
dan mengajarkan
kepada masyarakat
untuk berinovasi
mengolah barang
buangan
menghasilkan
sesuatu yang lebih
bernilai.

5 Inovasi Melakukan Masyarakat a. Komitmen Mutu Membuat nilai yang


pemberdayaan lebih aktif (Inovatif) :Membuat program “Jumat terkandung
melalui ““Jumat berpartisipasi program “Jumat GerMas BerLian” dalam program
GerMas BerLian” dalam dalam GerMas BerLian” untuk pemberdayaan
gerakan untuk membiasakan pemberdayaan masyarakat
bersihkan masyarakat masyarakat agar “Jumat GerMas
lingkungan membangun BerLian”
membangun PHBS
PHBS dengan mengandung
dengan
membersihkan nilai :

32
membersihkan lingkungan dapat Komitmen
lingkungan mewujudkan visi Mutu,
b. Nasionalisme (sila “Mewujudkan Nasionalisme,
3): mengajak Pelayanan Akuntabilitas,
masyarakat ikut Kesehatan yang Etika Publik
serta dalam program Merata dan yang dimana
Terjangkau.” bersangkutan
“Jumat GerMas
dengan nilai
BerLian” dengan
Puskesmas
membersihkan Liukang Tangaya
lingkungan. : Adil, Etis dan
c. Akuntabilitas Inovatif.
(Kejelasan):
Menetapkan
waktu/jadwal
pelaksanaan dihari
jumat untuk
pelaksanaan “Jumat
GerMas BerLian”
d. Etika Publik
(tanggung jawab):
bertanggung jawab
dala program
“Jumat GerMas
BerLian”

6 Monitoring a. Memonitoring a. Mengetahui a. Komitmen Mutu Melihat sejauh


sosialisasi respon dan (efektivitas) : mana
b. Memonitoring tingkat melihat sejauh mana keberhasilan dan
hasil kegiatan kepuasaan dampak dan efektivnya
percontohan masyarakat, efektivnya kegiatan kegiatan maka
c. Memonitoring serta terkait dengan
hasil kegiatan bagaimana misi“Memaksima
program antusias lkan pelayanan
pemberdayaa masyarakat kesehatan
n masyarakat dalam kepada
mengubah masyarakat dan
pola hidup memberi
untuk bisa pelayanan yang
menjalankan ramah dan
program terjangkau.”
program
yang telah di
berikan
b. Lembar
hasil

33
monitoring
7. Evaluasi a. Laporan hasil Mengetahui b. akuntabilitas Melaporkan hasil
kegiatan hasil kegiatan (kejelasan) : kegiatan dengan
b. melaporkan yang dilakukan memberikan transparan, maka
hasil kegiatan penilaian dan hasil dapat
kepada kepala laporan yang jelas mewujudkan misi
puskesmas dan benar karena “Memaksimalkan
harus bersifat netral, pelayanan
transparan dan kesehatan
dapat di kepada
pertanggung masyarakat dan
jawabkan memberi
pelayanan yang
ramah dan
terjangkau.”

34
BAB IV

CAPAIAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR ASN

Kegiatan 1 Melakukan koordinasi dengan Kepala Puskesmas

Hari/ Tanggal Senin 20 Mei 2019

Tahapan 1. Melakukan pertemuan dengan Kepala Puskesmas;


2. Membahas rencana kegiatan atau gagasan;
Kegiatan
3. Meminta bimbingan dan arahan terhadap rencana
kegiatan;
4. Mencatat hasil pertemuan dan bimbingan dari Kepala
Puskesmas;
5. Meminta persetujuan atau surat rekomendasi dari
Kepala Puskesmas.

35
Deskripsi kegiatan :
Bertemu dengan Kepala Puskesmas, berkonsultasi membahas mengenai
masalah kegiatan yang akan dilakukan serta meminta arahan dan bimbingan
dari kepala puskesmas, mencatat hasil dari pertemuan dan meminta surat
rekomendasi mengenai kegiatan yang akan dilakukan.
Hasil Kegiatan :
Mendapat arahan dan bimbingan dari Kepala Puskesmas, tersedianya konsep
kegiatan yang akan dilaksanakan
Keterkaitan dengan Substansi Mata Pelatihan :
 Akuntabilitas :
Dengan melakukan konsultasi dengan atasan terkait dengan Rancangan
Aktualisasi yang akan saya lakukan dengan penuh tanggung jawab.
 Etika Publik :
Saat melaksanakan Konsultasi dengan atasan, menggunakan bahasa yang
sopan dan santun, mengutarakan maksud dengan jelas dan mudah dipahami
sehingga mempermudah dalam berkomunikasi.

Kegiatan 2 Melakukan Pendekatan Stake Holder ke Lintas

Sektor

Hari/ Tanggal Selasa 21 Mei 2019

Tahapan Kegiatan 1. Mengirim surat ke Kepala Kelurahan untuk


melakukan sosialisasi di masyarakat;
2. Melakukan pertemuan dengan kepala
Kelurahan;
3. Koordinasi mengenai kegiatan yang akan
dilakukan;
4. Menjalin kerjasama agar kegiatan berjalanan
dengan baik.

36
Deskripsi kegiatan :
Bertemu dengan Kepala Kelurahan serta staff kelurahan dan memberi surat
undangan sosialisasi serta menyampaikan dengan sopan santun dan jelas
mengenai kegiatan yang akan dilakukan serta meminta bantuan kepada pihak
yang terkait agar dapat bekerja sama mengumpulkan masyarakat untuk
melaksankan kegiatan yang akan dilakukan.
Hasil Kegiatan :
Terjalin kerjasama dengan lintas sektor terkait.
Keterkaitan dengan Substansi Mata Pelatihan :
 Akuntabilitas
Melakukan pendekatan dengan lintas sektor sangat diperlukan agar
terciptanya rasa saling percaya sehingga tercapainya kerjasama kerjasama
kedepannya dalam melaksanakan kegiatan;
 Etika Publik
Melalaui pendekatan dengan lintas sektor dapat memberikan layanan kepada

masyarakat dengan sasaran yang tepat dan terarah serta penggunaan bahasa

yang sopan dan santun saat berkomunikasi kepada lintas sektor yang terkait ;

 Komitmen Mutu
Terjalinnya kerjasama antara pihak puskesmas dengan lintas sektor mampu
mengoptimalkan terlaksananya kegiatan dengan baik.
 Nasionalisme
Pendekatan dengan lintas sektor terkait agar tercapainya satu tujuan yang
sama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat

37
Kegiatan 3 Melakukan Sosialisasi di Masyarakat

Hari/ Tanggal Jumat 24 Mei 2019

Tahapan Kegiatan 1. Memperkenalkan diri kepada masyarakat ;

2. Melakukan sosialisasi tentang pentingnya


penanganan sampah yang benar dan cara
pemilahan sampah yang benar.
Deskripsi Kegiatan :
Membuka sosialisasi dengan basmallah kemudian memperkenalkan diri
terlebih dahulu kepada masyarakat sebagai tenaga kesehatan baru di
puskesmas Liukang Tangaya, kemudian mengutarakan kegiatan yang akan
dilakukan, memberi penyuluhan kepada masyarakat mengenai sampah,
dampak yang ditimbulkan serta cara penanganan sampah yang baik dan

38
benar.
Hasil Kegiatan :
- Masyarakat memahami dan tertarik mengubah pola pikir mengenai
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan cara tidak buang sampah
sembarangan dan dapat memanfaatkan sampah dengan mendaur ulang
sampah
- Absensi kegiatan, notulen kegiatan.
Keterkaitan dengan Substansi Mata Pelatihan :
 Etika publik
Pada saat melakukan sosialisasi di masyarakat bersikap sopan dan santun
serta menggunakan bahasa yang baik dan benar serta jelas agar mudah di
pahami oleh masyarakat dan dapat di terima di masyarakat;
 Akuntabilitas
Sosialisasi kepada masyarakat dengan metode yang jelas dan terarah agar
masyarakat mampu memahami maksud dan tujuan kegiatan yang akan
dilakukan;
 Nasionalisme
Melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya pengetahuan
mengenai penanganan sampah dan cara pemilahan sampah merupakan hak
masyarakat untuk mengetahui;
 Komitmen mutu
Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara
sosialisasi dan memberi pemahaman kepada masyarakat kepada
masyarakatcara penanganan sampah;
 Anti korupsi
Sebagai seorang sanitarian, perlu bekerja keras karena untuk memberi
pemahaman kepada masyarakat dan menanamkan sikap dan perilaku
kearah yang lebih baik

39
Kegiatan 4 Pembagian media cetak berupa leaflet

Hari/ Tanggal Jumat 24 Mei 2019

Tahapan Kegiatan 1. Membuat desain leaflet ;


2. Pencetakan dan perbanyak leaflet;
3. Pembagian media cetak leaflet kepada
masyarakat.
Deskripsi Kegiatan :

Membuat desain leaflet dengan sedemikian rupa agar masyarakat tertarik dan
mudah memahami, mencetak berwarna agar terlihat jelas dan memperbanyak,
kemudian membagikan kepada masyarakat pada saat sosialisai berlangsung
agar menjadi media bantu untuk masyarakat bisa memahami dengan cepat.

40
Hasil Kegiatan :
Terlaksananya Sosialisasi dengan menggunakan alat bantu berupa media
cetak leaflet agar mudah dipahami oleh masyarakat.
Keterkaitan dengan Substansi Mata Pelatihan :
 Akuntabilitas
Memudahkan masyarakat agar dapat lebih mudah memahami dan lebih
jelas mengenai sosialisasi yang diberikan dengan media cetak berupa
leaflet
 Etika Publik
Dengan media cetak berupa leaflet akan memudahkan kita dalam
berkomunikasi secara cepat dan mudah dipahami oleh masyarakat
 Komitmen Mutu
Memberi kemudahan kepada masyarakat dalam penyampaian sosialisasi
berupa leaflet dengan berbagai gambar yang jelas kepada masyarakat
untuk bisa lebih dipahami oleh masyarakat.

 Anti Korupsi
Dalam melakukan kegiatan pembagian leaflet saya melakukan
dokumentasi sebagai bukti pelayanan

41
Kegiatan 5 Pembuatan percontohan di Masyarakat

Hari/ Tanggal Selasa 27 Mei 2019 s/d Jumat 29 Mei 2019

Tahapan Kegiatan
1. Membuat percontohan daur ulang sampah plastik
dijadikan barang yang bernilai dan dapat di
gunakan kembali;
2. Membuat percontohan tempat sampah organik
dan anorganik untuk dijadikan sebagai tempat
pembuangan dan pemilahan sampah.

Deskripsi Kegiatan :
Membuat percontohan berupa tempat sampah organik dan anorganik dengan
menggunakan barang bekas yang didapatkan di pulau, serta mendaur ulang
sampah plastik menjadi barang yang dapat digunakan kembali berupa tempat
tissue, tempat gelas dan lain sebagainya kemudian menjelaskan kepada
masyarakat cara pembuatan percontohan tersebut dengan jelas agar mudah
dimengerti oleh masyarakat.

42
Hasil Kegiatan :
Membantu masyarakat dalam mengatasi masalah sampah serta memberi
pemahaman dan kreatifitas kepada masyarakat untuk bisa memanfaatkan
sampah menjadi barang yang bernilai dan dapat digunakan kembali.
Keterkaitan dengan Substansi Mata Pelatihan :
 Nasionalisme
Mengikut sertakan dan melibatkan masyarakat dalam pembuatan tempat
sampah serta daur ulang sampah.
 Etika Publik
Memberi pemahaman serta mengajarkan kepada masyarakat untuk
berkreatifitas dengan penyampaian yang lemah lembut serta sopan santun dan
jelas agar mudah di pahami serta di terima dimasyarakat.
 Akuntabilitas
Membantu membuat percontohan tempat sampah kepada masyarakat dan
bertanggung jawab dengan hasil

Kegiatan 6 Inovasi dengan Melakukan pemberdayaan


masyarakat
Hari/ Tanggal Jumat 21 juni 2019
Tahapan Kegiatan 1. Melakukan pemberdayaan masyarakat melalui
“Jumat GerMas Berlian”.

Deskripsi Kegiatan :
Bersama sama bergotong royong dengan masyarakat membersihkan
lingkungan dari sampah setiap hari jumat agar lingkungan menjadi bersih
bebas dari sampah dan penyakit dari lingkungan akibat sampah.
Hasil Kegiatan :
Terlaksananya inovasi pemberdayaan masyarakat melalui Gerakan
masyarakat bersihkan lingkungan setiap jumat.
Keterkaitan dengan Substansi Mata Pelatihan :
 Komitmen Mutu

43
Membuat program “Jumat GerMas Berlian” untuk membiasakan masyarakat
membangun PHBS dengan membersihkan lingkungan dari sampah
 Nasionalisme
Mengajak masyarakat ikut serta dalam program “Jumat GerMas Berlian”
 Akuntabilitas
Menetapkan jadwal atau waktu pelaksanaan di hari Jumat (kejelasan)
 Etika publik
Bertanggung jawab dalam program pemberdayaan masyarakat “Jumat
GerMas Berlian”
 Anti Korupsi
Bertanggung jawab dengan kegiatan hasil dari inovasi yang dilakukan dan
bekerja keras agar tercapainya suatu tujuan yang akan dicapai.

Kegiatan 7 Monitoring hasil kegiatan

Hari/ Tanggal Jumat 24 mei - Kamis 27 juni 2019

Tahapan Kegiatan 1. Monitoring sosialisasi mengenai penanganan


sampah
2. Monitoring hasil kegiatan percontohan
3. Monitoring hasil kegiatan pemberdayaan
masyarakat melalui program “Jumat GerMas
Berlian”
Deskripsi Kegiatan :
Memonitoring semua hasil kegiatan yang dilakukan dengan melihat
perkembangan dan kemajuannya, mengidentifikasi dan mencari pemecahan
masalah atau solusi untuk kegiatan yang dilakukan.
Hasil Kegiatan :
Mengetahui dan mengamati perkembangan dan kemajuan, identifikasi dan
permasalahan serta antisipasi atau upaya pemecahan segala kegiatan yang

44
dilakukan.
Keterkaitan dengan Substansi Mata Pelatihan :
 Komitmen Mutu
Melihat sejauh mana perkembangan dan kemajuan dari kegiatan yang
dilakukan, serta dampak dan efektifnya suatu kegiatan.
 Anti Korupsi
Dalam melakukan kegiatan monitoring hasil kegiatan tersebut saya
membuat lembar monitoring sebagai bukti monitoring hasil kegiatan

Kegiatan 8 Evaluasi kegiatan

Hari/ Tanggal Jumat 28 juni 2019

Tahapan Kegiatan 1. Laporan hasil kegiatan


2. Melaporkan hasil kegiatan kepada Kepala
Puskesmas

45
Deskripsi Kegiatan :
Mengevaluasi segala kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan kepada kepala
puskesmas dan pembimbing aktualisasi.
Hasil Kegiatan :
Mengetahui hasil kegiatan yang telah dilakukan dan adanya laporan hasil
kegiatan.
Keterkaitan dengan Substansi Mata Pelatihan :
 Akuntabilitas
Memberikan penilaian dan hasil laporan yang jelas dan benar karena harus
bersifat netral, transparan dan dapat di pertanggung jawabkan.
 Nasionalisme
mengevaluasi setiap kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan kegiatan yang dilakukan sebagai bahan perbaikan untuk
mencapai tujuan kegiatan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
 Komitmen Mutu
Mengevaluasi kegiatan dan melihat seberapa efektivitas dan efisien nya suatu
kegiatan yang dilakukan

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Rancangan aktualisasi ini merupakan rancangan kegiatan

46
untuk menyelesaikan isu dengan identifikasi isu yang telah
dirumuskan melaui analisa APKL dan USG. Isu yang diangkat
adalah belum Rendahnya Pengetahuan Masyarakat Mengenai
Penanganan Sampah di Kelurahan Sapuka Kecamatan Liukang
Tangaya Pada Wilayah Kerja UPT Puskesmas Liukang Tangaya.
Dari isu tersebut muncul gagasan pemecah isu yang tertuang
dalam delapan kegiatan. Rancangan ini dibutuhkan untuk
meningkatkan pelayanan penanganan sampah organik dan
anorganik di masyarakat kelurahan Sapuka dan penting dalam
menginternalisasi nilai-nilai dasar PNS, yaitu ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi) selama habituasi sehingga dapat menghasilkan
PNS yang berintegritas dan mampu melayani masyarakat
secara baik dan maksimal. Selain itu juga dapat meningkatkan
kedudukan peran ASN yang meliputi Manajemen ASN, Whole
of government dan Pelayanan Publik terutama Whole of
government sehingga kolaborasi dengan rekan kerja dalam
rangka pelaksanaan tugas dan fungsi dapat berjalan dengan
baik. Peran pelayan publik juga dapat terlaksana dengan lebih
baik lagi.

B. SARAN

47
Berdasarkan hasil pembahasan, keterbatasan dan kesimpulan

aktualisasi, maka disarankan :

1. Perlunya strategi peran serta masyarakat di Kelurahan Sapuka


dan program yang mendukung daur ulang sampah agar dapat
mengurangi volume sampah.
2. Peningkatan koordinasi antar stakeholder yang terkait dan
peningkatan sarana dan prasarana didalam pengolahan
sampah
3. Peningkatan sosialisasi kepada masyarakat secara persuasif,
serta melakukan pelatihan atau training pada masyarakat
tentang pengolahan sampah dengan mengedepankan prinsip
4R, sehingga sampah dapat dikelola menjadi benda atau
barang yang bernilai dan bermanfaat
4. Memberi reward kepada warga yang peduli terhadap masalah
sampah dan lingkungan
5. Perlu dilakukan penelitian lain guna mengkaji kendala dan
permasalahan yang di hadapi oleh stakeholder dalam
penanganan smpah.

48

Anda mungkin juga menyukai