Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari program pembangunan secara
keseluruhan. Jika dilihat dari kepentingan masyarakat, pembangunan kesehatan
masyarakat desa merupakan kegiatan swadaya masyarakat yang bertujuan
meningkatkan kesehatan masyarakat melalui perbaikan status kesehatan. Jika
dilihat dari kepentingan pemerintah, maka pembangunan kesehatan masyarakat
desa merupakan usaha memperluas jangkauan layanan kesehatan baik oleh
pemerintah maupun swasta dengan peran aktif dari masyarakat sendiri.
Keberhasilan pelaksanaan pembangunan dalam bidang kesehatan sangat
tergantung pada peran aktif masyarakat yang bersangkutan.
Dalam rangka menuju masyarakat yang adil dan makmur maka pembangunan
dilakukan di segala bidang. Pembangunan di bidang kesehatan mempunyai arti
yang penting dalam kehidupan nasional, khususnya didalam memelihara dan
meningkatkan kesehatan. Untuk mencapai keberhasilan tersebut erat kaitannya
dengan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia sebagai modal dasar
pembangunan nasional. Pengembangan sumber daya manusia merupakan suatu
upaya yang besar, sehingga tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja tanpa
adanya keterlibatan masyarakat. Hal ini merupakan suatu upaya yang besar
sehingga tidak dapat dilaksanakan hanya oleh pemerintah melainkan perlu peran
serta masyarakat.
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya untuk mempercepat
penurunan angka kematian ibu dan bayi.1,2
Program posyandu merupakan strategi jangka panjang untuk menurunkan angka
kematian bayi (infant mortality rate), angka kelahiran bayi (birth rate), dan angka
kematian ibu (maternal mortality rate). Turunnya Infant mortality rate, birth rate,

maternal mortality rate di suatu daerah merupakan standar keberhasilan


pelaksanaan program terpadu di suatu wilayah tersebut. Untuk mempercepat
angka penurunan tersebut diperlukan keaktifan peran serta masyarakat dalam
mengelola dan memanfaatkan Posyandu karena Posyandu adalah milik
masyarakat, dilaksanakan oleh masyarakat dan ditujukan untuk kepentingan
masyarakat.3
Beberapa masalah selama pelaksanaan Posyandu masih ditemui sehingga manfaat
yang dirasakan belum begitu optimal seperti kelengkapan sarana dan keterampilan
kader yang belum memadai, masalah dalam pelayanan posyandu, sehingga
memerlukan alternatif penyelesaian masalahnya. Oleh karena itu penulis tetarik
untuk menyusun makalah tentang Permasalahan dalam pelaksanaan pelayanan
Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi tahun 2016.

1.2 Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Untuk mengidentifikasi permasalahan dalam pelaksanaan pelayanan Posyandu di
wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi tahun 2016.

1.2.2. Tujuan Khusus


a. Untuk mengetahui pelaksanaan pelayanan Posyandu di wilayah kerja Puskesmas
Putri Ayu
b. Untuk mengetahui permasalahan dalam pelaksanaan pelayanan Posyandu di
wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu
c. Untuk menentukan pemecahan masalah dalam pelaksanaan pelayanan Posyandu
di wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu
1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi penulis
Penulis dapat memahami kegiatan pelaksanaan pelayanan Posyandu dan masalahmasalah yang ditemui dalam pelaksanaan pelayanan Posyandu di wilayah kerja
Puskesmas Putri Ayu
2. Bagi Puskesmas

Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk meningkatkan mutu


pelayanan Posyandu di puskesmas, sehingga Posyandu dapat berjalan dan
berkembang secara optimal dalam meningkatkan kesehatan masyarakat di Putri
Ayu
3. Bagi Masyarakat
Masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal, serta mampu
berpartisipasi secara aktif bersama dengan Puskesmas dan lintas sektor yang
terkait dalam meningkatkan mutu pelayanan Posyandu untuk meningkatkan
kesehatan masyarakat itu sendiri.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Posyandu

Posyandu atau Pos Pelayanan terpadu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan
kesehatan yang dilaksanakan di suatu wilayah kerja puskesmas. Tempat
pelaksanaan pelayanan program terpadu di balai dusun, balai kelurahan.
Pelayanan posyandu adalah kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana,
pemberantasan penyakit menular dengan imunisasi, penanggulangan diare dan
gizi yang di lakukan penimbangan balita. Sasaran penduduk posyandu adalah ibu
hamil, ibu menyusui, pasangan usia subur dan balita.4
Posyandu yang terintegrasi adalah kegiatan pelayanan sosial dasar keluarga dalam
aspek pemantauan

tumbuh kembang anak. Dalam pelaksanaannya dilakukan

secara koordinatif dan integratif serta saling memperkuat antar kegiatan dan
program

untuk

kelangsungan

pelayanan

di

Posyandu

sesuai

dengan

situasi/kebutuhan lokal yang dalam kegiatannya tetap memperhatikan aspek


pemberdayaan masyarakat.2,3
2.2 Fungsi Posyandu
a) Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan keterampilan
dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama masyarakat dalam rangka
mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi
(AKB) dan Angka Kematian Anak Balita (AKABA).
b) Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama berkaitan
dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.1
2.3 Tujuan Posyandu
a. Tujuan umum 4
Menunjang percepatan penurunan AKI, AKB, AKABA di Indonesia melalui
upaya pemberdayaan masyarakat.4
b. Tujuan khusus 4
Meningkatnya peran masyarakat dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dasar,
terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.
Meningkatnya peran lintas sektor dalam penyelenggaraan Posyandu, terutama
berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.
Meningkatnya cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar, terutama yang
berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.

Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan


kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk
tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
Sebagai wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan Ketahanan
keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera
2.4 Manfaat Posyandu
1. Bagi Masyarakat4
a. Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan
dasar, terutama berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.
b. Memperoleh layanan secara profesional dalam pemecahan masalah kesehatan
terutama terkait kesehatan ibu dan anak.
c. Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar terpadu dan pelayanan
sosial dasar sektor lain terkait.
2. Bagi Kader, pengurus Posyandu dan tokoh masyarakat4
a. Mendapatkan informasi terlebih dahulu tentang upaya kesehatan yang terkait
dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.
b. Dapat mewujudkan aktualisasi dirinya

dalam

membantu

masyarakat

menyelesaikan masalah kesehatan terkait dengan penurunan AKI, AKB dan


AKABA.
3.

Bagi Puskesmas4

a. Optimalisasi

fungsi

Puskesmas

sebagai

pusat

penggerak

pembangunan

berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, pusat pelayanan


kesehatan perorangan primer dan pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer.
b. Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan masalah kesehatan
sesuai kondisi setempat.
c. Mendekatkan akses pelayanan kesehatan dasar pada masyarakat.
4. Bagi Sektor Lain4
a. Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan masalah kesehatan
dan sosial dasar lainnya, terutama yang terkait dengan upaya penurunan AKI,
AKB dan AKABA sesuai kondisi setempat.
b. Meningkatkan efisiensi melalui pemberian pelayanan secara terpadu sesuai
dengan tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing sektor.1

2.5 Sasaran dan Lokasi Posyandu


Sasaran Posyandu adalah seluruh masyarakat/keluarga, utamanya adalah bayi baru
lahir, balita, ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas, PUS (pasangan usia subur).4,5
Posyandu berlokasi disetiap desa/kelurahan. Bila diperlukan dan memiliki
kemampuan, dimungkinkan untuk didirikan di RW, dusun atau sebutan lainnya
yang sesuai. Tempat penyelenggaraan kegiatan Posyandu sebaiknya berada pada
lokasi yang mudah dijangkau oleh masyarakat.4,5
2.6 Pengorganisasian Posyandu
2.6.1 Struktur Organisasi
Struktur organisasi Posyandu ditetapkan oleh musyawarah masyarakat pada saat
pembentukan Posyandu. Struktur organisasi tersebut bersifat fleksibel, sehingga
dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, kondisi, permasalahan dan
kemampuan sumberdaya. Struktur organisasi minimal terdiri dari ketua,
sekretaris, dan bendahara serta kader Posyandu yang merangkap sebagai anggota.
Kemudian dari beberapa Posyandu yang ada di suatu wilayah (desa/kelurahan
atau dengan sebutan lain), selayaknya dikelola oleh suatu Unit/Kelompok
Pengelola Posyandu yang keanggotaannya dipilih dari kalangan masyarakat
setempat. Unit Pengelola Posyandu tersebut dipimpin oleh seorang ketua, yang
dipilih dari para anggotanya. Bentuk organisasi Unit Pengelola Posyandu, tugas
dan tanggung jawab masing-masing unsur Pengelola Posyandu, disepakati dalam
Unit/Kelompok Pengelola Posyandu bersama masyarakat setempat. Contoh
alternatif Bagan Kepengurusan Pengorganisasi Posyandu di desa/kelurahan atau
sebutan lainnya sebagai berikut:4

Gambar 2.1 Contoh alternatif Bagan Kepengurusan Pengorganisasi Posyandu di


desa/kelurahan
2.6.2 Pengelola Posyandu
Pengelola Posyandu dipilih dari dan oleh masyarakat pada saat musyawarah
pembentukan Posyandu. Pengurus Posyandu sekurang-kurangnya terdiri dari
seorang ketua, seorang sekretaris dan seorang bendahara.4
Kriteria pengelola Posyandu antara lain :4
a. Diutamakan berasal dari para dermawan dan tokoh masyarakat setempat
b. Memiliki semangat pengabdian, berinisiatif tinggi dan mampu memotivasi
masyarakat
c. Bersedia bekerja secara sukarela bersama masyarakat

2.6.3 Kader Posyandu


Kader Posyandu dipilih oleh pengurus Posyandu dari anggota masyarakat yang
bersedia, mampu dan memiliki waktu untuk menyelenggarakan kegiatan
Posyandu. Kader Posyandu menyelenggarakan kegiatan Posyandu secara
sukarela.4
Kriteria kader Posyandu antara lain sebagai berikut :4

a. Berasal dari anggota masyarakat setempat


b. Dapat membaca dan menulis huruf latin
c. Berminat dan bersedia menjadi kader
d. Bersedia bekerja secara sukarela
e. Memiliki kemampuan dan waktu luang
f.
2.7 Pelayanan Posyandu
2.7.1 Kegiatan Pelayanan Posyandu
Kegiatan

Posyandu

terdiri

dari

kegiatan

utama

dan

kegiatan

pengembangan/pilihan. Secara rinci kegiatan Posyandu adalah sebagai berikut :2,4


2.7.1.1 Kegiatan Utama
Kegiatan utama Posyandu sekurang-kurangnya mencakup 5 (lima) kegiatan, yakni
: 2,4
1. Kesehatan ibu dan anak
a. Ibu hamil
Pelayanan yang diselenggarakan untuk ibu hamil mencakup:
1. Penimbangan berat badan dan pemberian tablet besi yang dilakukan kader
kesehatan. Jika ada petugas Puskesmas ditambah dengan pengukuran tekanan
darah dan pemberian imunisasi Tetanus Toksoid. Bila tersedia ruang pemeriksaan,
ditambah dengan pemeriksaan tinggi fundus/usia kehamilan. Apabila ditemukan
kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas.
2. Untuk lebih meningkatkan kesehatan ibu hamil, perlu diselenggarakan Kelompok
Ibu Hamil pada setiap hari buka Posyandu atau pada hari lain sesuai dengan
kesepakatan. Kegiatan Kelompok Ibu Hamil antara lain sebagai berikut :
a) Penyuluhan: tanda bahaya pada ibu hamil, persiapan persalinan, persiapan
menyusui, KB, dan gizi
b) Perawatan payudara dan pemberian ASi

c) Peragaan pola makan ibu hamil


d) Peragaan perawatan bayi baru lahir
e) Senam ibu hamil

b. Ibu nifas dan menyusui


Pelayanan yang diselenggarakan untuk ibu nifas dan menyusui mencakup :
1. Penyuluhan kesehatan, KB, ASI dan gizi, ibu nifas, perawatan kebersihan jalan
lahir (vagina)
2. Pemberian vitamin A dan tablet besi
3. Perawatan payudara
4. Senam ibu nifas
5. Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dan tersedia ruangan, dilakukan
pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan payudara, pemeriksaan tingggi
fundus dan pemeriksaan lochia. Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke
Puskesmas.
c. Bayi dan anak balita
Pelayanan

Posyandu

untuk

balita

harus

dilaksanakan

secara

menyenangkan dan memacu kreativitas tumbuh kembang anak. Jika ruang


pelayanan memadai, pada waktu menunggu giliran pelayanan, anak balita
sebaiknya tidak digending melainkan dilepas bermain sesame balita dengan
pengawasan orang tua di bawah bimbingan kader.
Untuk itu perlu disediakan sarana permainan yang sesuai dengan umur
balita. Adapun jenis pelayanan yang diselenggarakan Posyandu untuk balita
mencakup:
1) Penimbangan berat badan
2) Penentuan status pertumbuhan
3) Penyuluhan

4) Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan pemeriksaan kesehatan, imunisasi


dan deteksi dini tumbuh kembang. Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke
Puskesmas.

2. Keluarga Berencana (KB)


Pelayanan KB di Posyandu yang dapat diselenggarakan oleh kader adalah
pemberian kondom dan pemberian pil ulangan. Jika ada tenaga kesehatan
Puskesmas dilakukan suntikan KB, Dan konseling KB. Apabila tersedia ruangan
dan peralatan yang menunjang dilakukan pemasangan IUD.
3. Imunisasi
Pelayanan imunisasi di Posyandu hanya dilaksanakan apabila ada petugas
Puskesmas. Jenis imunisasi yang diberikan disesuaikan dengan program, baik
terhadap bayi dan balita maupun terhadap ibu hamil.
4. Gizi
Pelayanan gizi di Posyandu dilakukan oleh kader. Sasarannya adalah bayi, balita,
ibu hamil dan WUS. Jenis pelayanan yang diberikan meliputi penimbangan berat
badan, deteksi dini gangguan pertumbuhan, penyuluhan gizi, pemberian PMT,
pemberian vitamin A dan pemberian sirup Fe. Khusus untuk ibu hamil dan ibu
nifas ditambah dengan pemberian tablet besi serta kapsul yodium untuk yang
bertempat tinggal di daerah gondok endemic. Apabila setelah 2 kali penimbangan
tidak ada kenaikan berat badan, segera dirujuk ke Puskesmas.
5. Pencegahan dan penanggulangan diare
Pencegahan diare di Posyandu dilakukan antara lain dengan penyuluhan
Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS). Penanggulangan diare di Posyandu
dilakukan antara lain penyuluhan, pemberian larutan gula garam yang dapat
dibuat sendiri oleh masyarakat atau pemberian Oralit yang disediakan.

2.7.1.2 Kegiatan Pengembangan/ Tambahan

10

Dalam keadaan tertentu masyarakat dapat menambah kegiatan Posyandu dengan


kegiatan baru, di samping 5 kegiatan utama yang telah ditetapkan. Kegiatan baru
tersebut misalnya: perbaikan kesehatan lingkungan, pemberantasan penyakit
menular, dan berbagai program pembangunan masyarakat desa lainnya. Posyandu
yang seperti ini disebut dengan nama Posyandu Plus.2,4
Penambahan kegiatan baru sebaiknya dilakukan apabila 5 kegiatan utama telah
dilaksanakan dengan baik dalam arti cakupannya di atas 50%, serta tersedia
sumber daya yang mendukung. Penetapan kegiatan baru harus mendapat
dukungan dari seluruh masyarakat. 2,4
Beberapa kegiatan tambahan Posyandu yangtelah diselenggarakan antara lain: 2,4

Bina Keluarga Balita (BKB)

Penemuan dini dan pengamatan penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB),
misalnya ISPA, demam berdarah, gizi buruk, polio, campak, dan tetanus
neonatorum

Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD)

Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD)

Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman (PAB PLP)

Program diversifikasi pertanian tanaman pangan dan pemanfaatan perkarangan


melalui tanaman obat keluarga (TOGA)

Desa siaga

Pos Malaria Desa (Posmaldes)

Kegiatan ekonomi produktif seperti Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga


(UP2K), usaha simpan pinjam

Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin), Tabungan Masyarakat (Tabumas)

11

2.7.2 Kelengkapan Pelayanan


Kelengkapan pelayanan Posyandu terdiri dari 9 kegiatan yaitu: 2,4
1) Penimbangan bayi dan anak
2) Pemberian makanan tambahan
3) Pemberian oralit
4) Pelayanan imunisasi
5) Pemeriksaan kehamilan
6) Pemberian pil zat besi
7) Pengobatan pasien,
8) Tumbuh kembang anak
9) Kesehatan ibu dan anak.
Kelengkapan pelayanan posyandu ini dikatakan lengkap apabila posyandu
melakukan kegiatan > 5 dan dinyatakan tidak lengkap jika kegiatan < 5.
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan di posyandu didukung oleh manajemen
pelaksanaan yang terorganisasi dengan baik.

2.7.3 Pola Pelayanan Posyandu4


a. Meja I
Mendaftar bayi atau balita dengan menuliskan nama balita pada KMS dan secarik
kertas yang diselipkan pada KMS, mendaftar ibu hamil yaitu menuliskan nama
ibu hamil pada formulir atau register ibu hamil dan wanita usia subur
b. Meja II
Penimbangan bayi atau balita, mencatat hasil penimbangan pada secarik kertas
yang akan dipindahkan pada KMS, penimbangan ibu hamil.

c. Meja III

12

Pengisian KMS atau memindahkan catatan hasil penimbangan balita dari secarik
kertas ke dalam KMS anak tersebut.
d. Meja IV
Terdiri dari beberapa kegiatan yaitu :
1) Menjelaskan data KMS atau keadaan anak berdasarkan data kenaikan berat badan
yang digambarkan dalam grafik KMS kepada ibu dan anak yang bersangkutan
2) Memberikan penyuluhan kepada setiap ibu dengan mengacu pada data KMS
anaknya atau dari hasil pengamatan mengenai masalah yang dialami sasaran
3) Memberikan rujukan ke Puskesmas apabila diperlukan untuk balita, ibu hamil dan
menyusui dengan langkah yaitu dimana balita yang apabila berat badannya
dibawah garis merah (BGM) pada KMS 2 kali berturut-turut berat badannya tidak
naik, kelihatan sakit (lesu, kurus, busung lapar), ibu hamil atau menyusui apabila
keadaan kurus, pucat, bengkak kaki, pusing, perdarahan, sesak nafas, gondokan,
dan orang sakit
4) Memberikan pelayanan gizi dan kesehatan dasar oleh kader Posyandu misalnya
dalam pemberian pil tambah darah (pil besi), vitamin A, oralit.
e. Meja V
Merupakan kegiatan pelayanan sector yang biasanya dilakukan oleh petugas
kesehatan, Pusat Layanan Keluarga Berencana (PLKB), Pusat Program Layanan
(PPL). Pelayanan yang diberikan yaitu pelayanan imunisasi, pemeriksaan
kehamilan, pelayanan keluarga berencana (KB) berupa IUD dan suntikan,
pemeriksaan kesehatan dan pengobatan, pemberian tablet zat besi (Fe), vitamin A.

13

Gambar 2.2. Cara Melaksanakan Kegiatan di Posyandu

Skema Pola Pelayanan Posyandu

14

MEJA I
Pendaftaran oleh kader
Posyandu
MEJA II
Penimbangan dan
pemantauan tumbuh
kembang oleh kader
Posyandu

MEJA III

Pengisian KMS atau buku


KIA oleh kader
MEJA V

MEJA IV

Pelayanan dan konseling


kesehatan dan gizi oleh
petugas kesehatan
Imunisasi
KIA-KB termasuk
stimulasi, deteksi dan
intervensi dini tumbuh
kembang balita
Gizi termasuk
penanggulangan gizi
kurang dan buruk serta
penyakit pada balita

Penyuluhan KIA
termasuk tumbuh
kembang anak
menggunakan buku KIA
Penyuluhan gizi
termasuk pemberian
kapsul vitamin A, tablet
tambah darah dan PMT
(pemberian Makanan
Tambahan)
Merujuk balita ke meja
V
Kader keluarga,
masyarakat

Petugas kesehatan

Gambar 2.3 Pola Pelayanan Posyandu

2.7.4 Pembiayaan
Pembiayaan Posyandu berasal dari berbagai sumber, antara lain:1,4

15

A.
a.
b.
c.
d.

Masyarakat
Iuran pengguna/pengunjung Posyandu
Iuran masyarakat umum dalam bentuk dana sehat
Sumbangan/donatur dari perorangan atau kelompok masyarakat
Sumber dana sosial lainnya, misal dana sosial keagamaan, zakat, infaq, sodaqoh
(ZIS), kolekte, punia paramitha, dan sebagainya.
Apabila Forum Peduli Kesehatan Kecamatan telah terbentuk, upaya pengumpulan
dana dari masyarakat ini seyogyanya dikoordinir oleh Forum Peduli Kesehatan
Kecamatan.

B. Swasta/ Dunia Usaha


Peran aktif swasta/dunia usaha juga diharapkan dapat menunjang pembiayaan
Posyandu. Misalnya dengan menjadikan Posyandu sebagai anak angkat
perusahaan. Bantuan yang diberikan dapat berupa dana, sarana, prasarana, atau
tenaga, yakni sebagai sukarelawan Posyandu.
C. Hasil Usaha
Pengurus dan kader Posyandu dapat melakukan usaha yang hasilnya
disumbangkan untuk biaya pengelolaan Posyandu. Contoh kegiatan usaha yang
dilakukan antara lain:
a. Kelompok Usaha Bersama (KUB)
b. Hasil karya kader Posyandu, misalnya kerajinan, Taman Obat Keluarga (TOGA)
D. Pemerintah
Bantuan dari pemerintah terutama diharapkan pada tahap awal pembentukan,
yakni berupa dana stimulan atau bantuan lainnya dalam bentuk sarana dan
prasarana Posyandu yang bersumber dari dana APBN, APBD Provinsi, APBD
Kabupaten/Kota, APBDes dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

BAB III
PERMASALAHAN DALAM PELAYANAN POSYANDU

3.1 Profil dan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Putri Ayu


Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi berdiri tahun 1978, dengan nama puskesmas
wilayah IV Putri Ayu berada dalam kecamatan Pasar Jambi. Keberadaanya

16

strategis dengan wilayah kerja yang luas dan jumlah penduduk yang banyak.
Puskesmas Wilayah IV Putri Ayu diklasifikasikan sebagai puskesmas rawat jalan
dengan membawahi empat buah puskesmas pembantu.
Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi sebagai salah satu unit pelayanan teknis (UPT)
Dinas Kesehatan Kota Jambi dituntut menjadi ujung tombak pembangunan
kesehatan khususnya memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang
bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilatif untuk mempertinggi derajat
kesehatan dengan memberikan prioritas pada upaya peningkatan kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu, pelayanan kesehatan ini tertuang dalam 6
program pokok dan program pengembangan Puskesmas yaitu :
-

Promosi Kesehatan

Kesehatan Lingkungan

Kesehatan Ibu dan Anak &Keluarga Berencana

Perbaikan Gizi Masyarakat

Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

Upaya Pengobatan.

A. Geografi
Puskesmas Putri Ayu secara administrasi terletak di wilayah Kecamatan Danau
Sipin yang merupakan bagian wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu Kota jambi,
wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu meliputi 4 kelurahan hingga pada bulan April
2016, dan pada bulan Mei 2016 terjadi penambahan 1 kelurahan yaitu :
-

Kelurahan Legok
Kelurahan Murni
Kelurahan Solok Sipin
Kelurahan Sungai Putri
Kelurahan Selamat (Sejak bulan Mei 2016)
Dan terbagi menjadi : 137 RT (Rukun Tetangga)
Letak dan luas wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu

962 ha atau 61 km2

yang terdiri dari daerah dataran tinggi sebelah selatan dan dataran rendah
disebelah utara, secara geografis batas-batas wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu
adalah sebagai berikut :
-

Sebelah utara berbatasan dengan sungai Batang hari


Sebelah Timur berbatasan dengan kecamatan Pasar Jambi

17

- Sebelah Barat berbatasan dengan kelurahan selamat dan kecamatan Telanaipura


- Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Jelutung
B. Demografi
Puskesmas Putri Ayu luas bangunan pelayanan 1.020 M2. Jumlah Penduduk
Wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu berdasarkan data 2014 adalah : 45.352 Jiwa
-

dengan perincian :
Legok :
14.153
Murni :
6.554
Solok Sipin :
12.895
Sungai Putri :
11.750
Slamet :
Tabel 3.1 Posyandu pada Wilayah kerja Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi
No.

Kelurahan

Solok Sipin

Posyandu

Wilayah Kerja (RT)

Anggrek I

15 (15,16)

Anggrek II

08 (8,9,10)

Anggrek III

14 (13,14)

Anggrek IV

17 (17)

Anggrek V

21 (321,22,23)

1.
(10 Posyandu) Anggrek VI

06 ( 4,5,6,7,31)

Anggrek VII

25 (24,25,26,27,28,29,30)

Anggrek VIII

19 (18,19)

Anggrek IX

11 (11,12)

Anggrek X

03 ( 01,02,03)

Melati I

11 ( 7,8,9,10,11,12)

Melati II

01 (1,2,3,20,21)

Melati III

17 (17,18,19)

Melati IV

13 (13,14,15,16)

Melati V

06 (4,5,6,7)

Sungai Putri

Bougenvil I

01 (1,2,3,24)

(9 Posyandu)

Bougenvil II

11 (10,11,12)

Murni
2.
(5 Posyandu)

3.

18

Bougenvil III

08 (7,8,9)

Bougenvil IV

17 (17,25,26)

Bougenvil V

21 (20,21,22)

Bougenvil VI

05 (13,14,15,16)

Bougenvil VII

15 (13,14,15,16)

Bougenvil VIII

19

Bougenvil IX

18

Bougenvil X

23

Teratai I

01 (1,2,3,4,33)

Teratai II

40 (2,23,34,40)

Teratai III

28 (27,28,29,34,35,38)

Teratai IV

19 (19,20,37)

Teratai V

25 (20,25,26,36)

Teratai VI

01 (1,2,3,4,33)

Teratai VII

21 (21,22,28.32)

Teratai VIII

15 (12,13,14,15)

Teratai IX

18 (16,17,18)

Teratai X

30 (30,31)

Teratai XI

14 (14,15)

Bunga Tanjung

03 (1,2,3)

Jaya kusuma

06 (4,5,6)

Kemuning

07 (7,8,9,10)

Raflesia

12 (11,12,13,32)

Matahari

16 (14,15,16)

Teratai

18 (17,18,19)

Legok
4.
(11 Posyandu)

5.

Selamat
(9 Posyandu)

19

Anda

21 (20,21,22)

Alamanda

27 (23,25,26,27)

Melati

248 (24,28,29,30)

3.2 Kegiatan Posyandu Putri Ayu


Kegiatan Posyandu yang dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu
meliputi : 6,7,8
1. Kesehatan Ibu dan Anak
a. Ibu hamil
Pelayanan yang diselenggarakan untuk ibu hamil mencakup:
1. Penimbangan berat badan dan pemberian tablet besi yang dilakukan kader
kesehatan.
2. Untuk lebih meningkatkan kesehatan ibu hamil diberikan penyuluhan: tanda
bahaya pada ibu hamil, persiapan persalinan, persiapan menyusui, KB, dan gizi
b. Ibu nifas dan menyusui
Pelayanan yang diselenggarakan untuk ibu nifas dan menyusui mencakup :
1. Penyuluhan kesehatan, KB, ASI dan gizi, ibu nifas, perawatan kebersihan jalan
lahir (vagina)
2. Pemberian vitamin A dan tablet besi
3. Perawatan payudara
c. Bayi dan anak balita
Adapun jenis pelayanan yang diselenggarakan Posyandu untuk balita
mencakup:
1) Penimbangan berat badan
2) Penentuan status pertumbuhan
3) Penyuluhan

20

4) Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan pemeriksaan kesehatan, imunisasi


dan deteksi dini tumbuh kembang. Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke
Puskesmas.
2. Gizi
Pelayanan gizi di Posyandu dilakukan oleh kader. Sasarannya adalah bayi, balita,
ibu hamil dan WUS. Jenis pelayanan yang diberikan meliputi penimbangan berat
badan, deteksi dini gangguan pertumbuhan, penyuluhan gizi, pemberian PMT,
pemberian vitamin A dan pemberian sirup Fe. Khusus untuk ibu hamil dan ibu
nifas ditambah dengan pemberian tablet besi serta kapsul yodium untuk yang
bertempat tinggal di daerah gondok endemik. Apabila setelah 2 kali penimbangan
tidak ada kenaikan berat badan, segera dirujuk ke Puskesmas.
3. Pencegahan dan Penanggulangan Diare
Pencegahan diare di Posyandu dilakukan antara lain dengan penyuluhan
Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS). Penanggulangan diare di Posyandu
dilakukan antara lain penyuluhan, pemberian larutan gula garam yang dapat
dibuat sendiri oleh masyarakat atau pemberian Oralit yang disediakan.
Pada umumnya kegiatan yang dilakukan di Posyandu di wilayah kerja Puskesmas
Putri Ayu yaitu :
1) Penimbangan bayi dan anak (ada)
2) Pemberian tablet vitamin A (ada)
3) Pemberian makanan tambahan (jarang)
4) Pemberian oralit (ada)
5) Pelayanan imunisasi (kadang-kadang)
6) Periksa hamil (kadang-kadang)
7) Pelayanan KB (kadang-kadang)
8) Pemberian pil zat besi (ada)
9) Pengobatan pasien (ada)
10) Tumbuh kembang anak (ada)

21

11) Kesehatan ibu dan anak.(ada)


Hal ini menunjukan bahwa kegiatan Posyandu di Puskesmas Putri Ayu tidak
semuanya lengkap, Informasi ini diperoleh dari pengamatan langsung dan
wawancara dengan kader Posyandu dan Petugas kesehatan.
.kegiatan rutin yang dilakukan di Posyandu meliputi penimbangan berat
badan bayi dan balita, pemantauan tumbuh kembang anak juga kesehatan ibu
dan anak, makanan tambahan tidak lagi diberikan sejak beberapa tahun terakhir,
dan kalau lagi musim diare, oralit kami berikan.
3.3 Pola Pelayanan Posyandu
Pelayanan Posyandu di Puskesmas Putri Ayu dilakukan oleh 5 orang kader.
kegiatan yang dilakukan kader Posyandu dibantu oleh petugas kesehatan yaitu:
1. Mendaftar bayi atau balita
2. Penimbangan bayi atau balita
3. Mencatat hasil penimbangan pada KMS
4. Menjelaskan data KMS atau keadaan anak berdasarkan data kenaikan berat badan
yang digambarkan dalam grafik KMS kepada ibu dan anak yang bersangkutan
5. Memberikan penyuluhan kepada setiap ibu dengan mengacu pada data KMS
anaknya atau dari hasil pengamatan mengenai masalah yang dialami sasaran
6. Memberikan rujukan ke Puskesmas apabila diperlukan untuk balita dengan
langkah yaitu dimana balita yang apabila berat badannya dibawah garis merah
(BGM) pada KMS 2 kali berturut-turut berat badannya tidak naik, kelihatan sakit
(lesu, kurus, busung lapar).
7. Memberikan pelayanan gizi dan kesehatan dasar oleh kader Posyandu misalnya
dalam vitamin A, oralit.
8. Pemberian makanan tambahan (PMT)
3.4 Masalah dalam Pelayanan Posyandu di Puskesmas Putri Ayu
1. Petugas dan kader

22

Petugas sering datang terlambat dan terkadang tidak hadir karena petugas
memiliki tugas dan tanggung jawab lain di puskesmas. Jumlah kader yang datang
pada saat pelaksanaan Posyandu kadang kurang dari 5 orang hal ini disebabkan
ada urusan lain di luar kegiatan Posyandu seperti memasak dan mencuci. Adanya
petugas dan kader yang tidak hadir ini dapat menjadi kendala dalam mewujudkan
pelayanan Posyandu yang optimal.
Tingkat kebosanan pada kader, sehingga sering terjadi penggantian kader namun
tidak dilakukan pelatihan terlebih dahulu sehingga pelaksanaan kegiatan posyandu
berjalan kurang efektif. Dan petugas belum mengadakan pembinaan yang
maksimal sehingga ada kader yang bingung dalam melaksanakan tugasnya.
2. Kegiatan Posyandu
Posyandu di wilayah kerja Putri Ayu pada umumnya tidak melakukan semua
kegiatan utama Posyandu yang telah ditetapkan seperti kegiatan imunisasi, KIA,
KB, dan pencegahan diare. Informasi ini diperoleh dari hasil pengamatan
langsung ke beberapa puskesmas dan dari petugas Puskesmas, .kegiatan biasa
yang dilakukan di posyandu ya hanya penimbangan bayi dan balita, serta melihat
tumbuh kembangnya, kegiatan lain semuanya dilakukan di puskesmas, karena
kendala pada pengangkutan vaksin serta jika yang mau vaksin hanya 1 balita,
vaksin akan mubazir. Jadi untuk balita yang mau imunisasi bisa datang ke
puskesmas tiap hari.
Kegiatan Posyandu terfokus pada penimbangan bayi dan balita yaitu pada
pengisian KMS, sedangkan kegiatan-kegiatan lain tidak terlalu diperhatikan.
3. Pola Pelayanan
Banyak Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi tidak
menerapkan sistem 5 meja dengan baik meski jumlah kader ada 5 orang hal ini
dikarenakan tidak ada pembagian tugas antar kader dan terkadang kader yang
datang dalam kegiatan posyandu sedikit (ada yang tidak hadir). Informasi ini
diperoleh dari wawancara dengan kader Posyandu.
..bayi/balita yang datang, dilayani oleh 1 atau 2 orang kader saja, jadi
sistemnya saling membantu tidak ada tugas tersendiri.

23

Begitu juga dengan petugas kesehatan, dari hasil pengamatan, petugas kesehatan
ikut serta dalam penimbangan dan pengisian KMS. Tidak adanya pembagian
tugas ini menyebabkan ada kader yang tidak datang sewaktu kegiatan Posyandu
dan pelayanan Posyandu menjadi kurang optimal.
4. Jumlah Balita
Pembagian Posyandu yang masih belum proporsional dengan jumlah balita, ada
Posyandu yang dengan wilayah kerja memiliki balita sedikit dan ada dengan
jumlah balita yang banyak. Jumlah balita yang sedikit menimbulkan kebosanan
kader dan petugas untuk menunggu balita yang datang.
rata-rata pembagian balita di Posyandu dikeluharan legok tidak merata, yaitu
ada posyandu yang tidak melakukan penimbangan berat badan.
Ibu tidak membawa balita ke Posyandu secara rutin. Banyak alasan ibu tidak
membawa balita kembali ke Posyandu, karena mereka juga bekerja dan hal ini
juga berhubungan dengan kegiatan yang dilakukan di posyandu hanya berupa
penimbangan balita, sedangkan kegiatan imunisasi lainnya di lakukan di
puskesmas. seperti hal nya juga ibu telah melakukan penimbangan di tempat lain
seperti praktek dokter atau rumah sakit dan karena ibu lupa dengan jadwal
posyandu. Informasi diperoleh dari kader dan petugas posyandu.
...terkadang ibunya tidak datang lagi posyandu alasannya bekerja atau sudah
diperiksakan ke dokter, rumah sakit. Ada juga yang pagi kita ingatkan, tetapi
sampai posyandu selesai ibu itu gak datang juga
Jumlah balita yang sedikit ini menyebabkan petugas kesehatan dan kader malas
datang ke Posyandu. Hal ini berakibat pada pelayanan Posyandu yang kurang
optimal.
5. Tempat Pelayanan
Pelayanan Posyandu biasanya di rumah ketua RT, rumah kader, rumah warga,
kantor lurah, PAUD, dan sebagainya. Tempat posyandu masih dirasa belum
maksimal dari segi kapasitas dan kenyamanannya dalam melaksanakan kegiatan
pelayanan Posyandu karena bayi/balita merasa tidak nyaman dan mengajak segera
pulang dan ibu-ibu menjadi terburu-buru untuk pulang serta ibu dari golongan
menengah ke atas lebih cenderung membawa bayi/balita ke tempat praktek dokter
24

ataupun RS swasta lainnya. Berdasarkan hasil pengamatan langsung ke beberapa


posyandu, beberapa posyandu memiliki fasilitas tempat duduk, meja yang
lengkap, tempat yang nyaman, dan ada beberapa posyandu yang fasilitasnya
minim, sehingga kegiatan posyandu tidak berjalan merata di wilayah kerja Putri
Ayu
6. Kurangnya motivasi ibu balita (masyarakat)
Hal ini di dapat langsung dari wawancara kepada ibu balita yang membawa
anaknya ke posyandu. Kegiatan yang dilakukan posyandu hanya pemeriksaan
tumbuh kembang bayi dengan penimbangan, sehingga ibu bayi dan balita merasa
bosan. Hal ini dapat dibuktikan dengan masih sangat rendahnya jumlah persentase
balita yang ditimbang pada tiap bulannya..
Ibu balita mengusulkan supaya diadakan lomba bayi sehat dan mendapatkan
hadiah agar ibu termotivasi.
kalau BISA posyandu mengadakan kegiatan lomba bayi dan balita sehat
dan kami dapat hadiah, kalau begitu mah banyak yang akan bawa bayi dan
balitanya ke posyandu, ibaratnya supaya kami termotivasi.

3.5 Pemecahan Masalah


1. Petugas dan kader hadir pada saat kegiatan Posyandu, dengan cara

Jadwal Posyandu sebaiknya siang-sore hari sehingga tidak menggangu tugas


petugas kesehatan di Puskesmas

Adanya pengawasan berupa absen hadir kader dan petugas kesehatan

Petugas kesehatan tidak diberikan tugas rangkap pada saat hari pelayanan
posyandu

2. Kegiatan utama Posyandu lebih ditingkatkan dengan cara

keaktifan kader dan petugas Puskesmas

ada pengawasan dari dinas terkait

adanya kerja sama antara masyarakat dan Puskesmas

25

3. Menambah kegiatan pada saat pelaksanaan posyandu dengan cara

Penimbangan dan pemberian tablet Fe pada ibu hamil

Pemberian imunisasi pada balita dan ibu

Pelayan KB

4. Melakukan sistem pelayanan 5 meja dengan cara

pembagian tugas yang jelas pada tiap-tiap kader

Melakukan pelatihan pada kader

Tempat pelayanan Posyandu yang nyaman bagi ibu dan balita

Kursi dan meja cukup jumlahnya

5. Pembagian wilayah kerja (RT) kegiatan Posyandu yang seimbang jumlah bayi dan
balitanya sehingga jumlah bayi dan balita pada tiap-tiap Posyandu tidak terlalu
mencolok
6. Tempat Pelayanan dibuat senyaman mungkin dengan cara

Memilih tempat yang nyaman dan aman bagi bayi/balita dan ibu

Menjaga kebersihan tempat pelayanan

Menyediakan fasilitas seperti meja dan tempat duduk bagi ibu dan balitanya

7. Adanya pemberian makanan tambahan (PMT)


8. Diberikan penyuluhan kepada ibu agar rutin membawa balita ke Posyandu.
9. Melakukan pendekatan dan motivasi pada keluarga yang tidak mau datang ke
posyandu terutama pada balita dengan status gizi kurang atau sangat kurang.
10. Penyuluhan rutin dilakukan setiap pelayanan posyandu agar ibu lebih antusias
membawa balita ke Posyandu
11. Sekali kali diadakan lomba dengan hadiah yang menarik agar ibu-ibu rajin datang
ke posyandu membawa bayi dan balitanya.

26

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Walaupun pelaporan kegiatan Pelayanan Posyandu di wilayah Kerja Puskesmas
Putri Ayu sudah sangat baik, namun dilapangan masih kurang lengkap dan kurang
merata di beberapa wilayah kerja. Kegiatan pelayananan hanya terfokus pada
penimbangan dan pengisian KMS bayi dan balita. Sistem 5 meja pelayanan
Posyandu yang merupakan hal penting demi terwujudnya kegiatan Posyandu yang
optimal belum diterapkan dengan baik.
Permasalahan lain di antaranya masalah yang dikeluhkan kader, yaitu petugas
Puskesmas sering telat dan tidak hadir, sedangkan masalah yang dikeluhkan
petugas kesehatan adalah banyak ibu yang tidak membawa balita ke Posyandu
secara rutin. Selain itu juga didapatkan masalah pada tempat dan fasilitas kegiatan
posyandu.
4.2 Saran
Agar dapat mewujudkan kegiatan pelayanan Posyandu yang optimal diharapkan :

27

1. Kegiatan utama Posyandu lebih ditingkatkan


2. Koordinasi antara petugas posyandu puskesmas dan kader posyandu lebih baik
dengan membangun hubungan yang lebih akrab
3. Pembagian wilayah kerja (RT) kegiatan Posyandu yang seimbang jumlah bayi dan
balitanya
4. Melakukan sistem pelayanan 5 meja
5. Tempat Pelayanan dibuat senyaman mungkin dengan cara kader harus melakukan
pendekatan dengan berbagai sektor Diberikan penyuluhan kepada ibu agar rutin
membawa balita ke Posyandu.
6. Memberikan penyuluhan kepada ibu.
7. Melakukan pendekatan dan motivasi pada keluarga yang tidak mau datang ke
posyandu.
8. Kader harus melakukan pendekatan dengan berbagai sektor
9. Melakukan evaluasi posyandu dan pelatihan kader secara rutin.

28

DAFTAR PUSTAKA
1. Kementrian Kesehatan RI dan Pokjanal Posyandu Pusat. Kurikulum dan modul
pelatihan kader posyandu. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI; 2012.
2. Briawan, Dodik. Optimalisasi posyandu dan posbindu dalam upaya perbaikan gizi
masyarakat. Bogor; KKP Ilmu Gizi; 2012.
3. Bidang pemberdayaan masyarakat Kota Jambi. Pedoman pengelolaan Posyandu.
Jambi: Depkes; 2009.
4. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman umum pengelolaan posyandu. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI; 2012.
5. Khotimah. Evaluasi pelayanan program gizi dan posyandu tahun 2007 pada 4
Puskesmas di Palembang. Yogyakarta: Universitas Gadja mada; 2010.
6. Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi. Buku profil Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi
tahun 2015. Jambi: Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi; 2015.
7. Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi. Panduan jadwal, data petugas posyandu, dan
kader posyandu Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi tahun 2015. Jambi: Puskesmas
Putri Ayu Kota Jambi; 2015.
8. Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi. Laporan Bulanan Tingkat Perkembangan
Posyandu Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi. Jambi: Puskesmas Putri Ayu Kota
Jambi; 2016.

29

Lampiran Gambar

1. Kegiatan Penimbangan Berat Badan pada Balita

30

3.Kegiatan Penyuluhan dan Pengukuran Tekanan Darah pada Ibu Balita dan lansia

31

LAPORAN SKDN POSYANDU PUSKESMAS PUTRI AYU AGUSTUS 2016


N
o
1

Kelurahan

posyandu

Murni

Melati
Melati
Melati
Melati
Melati

I
II
III
IV
V

Legok

Teratai
Teratai
Teratai
Teratai
Teratai
Teratai
Teratai
Teratai
Teratai
Teratai
Teratai

Total

I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI

Total

Total
4

SOLOK SIPIN

SUNGAI PUTRI

Anggrek
Anggrek
Anggrek
Anggrek
Anggrek
Anggrek
Anggrek
Anggrek
Anggrek
Anggrek

I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X

Bougenvile
I
Bougenvile
II
Bougenvile
III
Bougenvile

Pemeriksaan balita
S
K
D
N
103
77
12
74
55
55
2
64
47
47
44
96
35
30
58
40
26
395
254
170
46
38
54
38
49
99
99
49
49
112
112
103
77
64
64
32
59
125
125
115
100
76

100
76

100
43

85
43

77
691
55
69
71
45
53
30
82

77
707
55
69
71
45
53
30
82

58
538
55
59
71
45
53
21
82

38
400
10
12
10
45
50
4
73

35
54
494

35
42
482

8
42
436

36
240

61

61

25

14

48

48

28

73

48

32

22

19

32

IV
Bougenvile
V
Bougenvile
VI
Bougenvile
VII
Bougenvile
VIII
Bougenvile
IX
Bougenvile
X
Total

5.

SELAMAT

Teratai I
Alamanda
Jaya
kusuma
Anda
Kemuning
Matahari
Bunga
Tanjung
Raflesia
Melati

Total

64

64

42

36

64

64

43

30

47

47

66

66

52

49

49

36

404

494

321

137

44

44

21

17

15

25

20

13

76
60
195

76
60
205

27
12
80

5
4
39

38

KETERANGAN : S= Jumlah semua balita diwilayah kerja puskesmas tanjung pinang


K= Jumlah balita yang mempunyai KMS di posyandu
D= Jumlah balita yang ditimbang di posyandu
N=Jumlah balita yang naik berat badannya bulan ini
Cakupan kegiatan penimbangan masing-masing Posyandu: K/S
1.
2.
3.
4.
5.

Murni : 64,3 %
Legok : 100,23 %
Solok sipin : 97,57 %
Sungai putri :122,2 %
Selamat : 100,51 %

tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan (D/S)


1.
2.
3.
4.
5.

Murni : 41,02 %
Legok : 43,03 % %
Solok sipin : 88,25 %
Sungai putri :79,45 %
Selamat : 41,02 %
33

34

Anda mungkin juga menyukai