Anda di halaman 1dari 20

HIPERTIROID

OLEH : MIFTAHUL HAYATI S.KED


LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama/Kelamin/Umur : Ny. N/ Perempuan /31 tahun
Pekerjaan : IRT
Alamat : RT 08 Olak Kemang

Latar Belakang Sosial-ekonomi-demografi-lingkungan-keluarga


◦ Status Perkawinan : Menikah
◦ Jumlah anak/saudara : 2 orang anak
◦ Status ekonomi keluarga : Cukup
KONDISI RUMAH
Pasien tinggal dirumah panggung, dengan atap genteng dan lantai
kayu, terdiri dari 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 3 kamar tidur
dengan ventilasi cukup, karena jendela jarang dibuka, 1 kamar
mandi dengan wc leher angsa Sumber air bersih di rumah pasien
berasal dari. Sumber penerangan sudah menggunakan listrik

Kondisi dapur pasien tampak kurang rapi. Banyak alat-alat dapur


berserakan. Pasien memasak menggunakan kompor gas. Kamar mandi
pasien cukup bersih dan terdapat satu buah wc leher angsa.
Kondisi lingkungan di sekitar rumah :
Kondisi lingkungan pasien tidak cukup padat dengan
sekitarnya, halaman rumah tampak cukup bersih, bagian
depan rumah pasien tampak banyak tanaman.

Aspek Perilaku dan Psikologis dalam Keluarga :


Pasien tinggal dirumah dengan suami, 2 orang anak, dan ibu
pasien. Sehari-hari pasien berjualan makanan. Hubungan pasien
dengan keluarga baik
ANAMNESIS
Keluhan utama : Pasien datang dengan keluhan gemetaran pada tangan sejak 1 hari sebelum
berobat ke Puskesmas.
Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke Puskesmas Olak Kemang dengan Keluhan tangan sering gemetaran sejak 1 hari
yang lalu. Awalnya keluhan ini sudah dirasakan sejak 5 tahun yang lalu, pasien juga sering
merasa berdebar-debar tanpa didahului perasaan yang tidak enak atau sebagainya. Pasien juga
sering berkeringat walau tidak berada dibawah sinar matahari maupun saat bekerja (saat
beristirahat). Pasien juga mengalami penurunan berat badan sedangkan nafsu makan meningkat.
Baju dan celana milik pasien dirasakan semakin longgar. Pasien juga sering merasa lemas badan
dan sedikit gemetar di daerah jari kedua tangan. Pasien juga mengeluhkan merasa sangat mudah
lelah walau hanya melakukan aktivitas yang ringan.
Kurang lebih 5 tahun yang lalu, Pasien sudah pernah berobat ke dokter penyakit dalam
dan dilakukukan pemeriksaan laboratorium didapatkan diagnosa bahwa pasien mengalamai
Hipertiroid. Sejak saat itu pasien rutin minum obat Pitiurasil dan Propanolol, dan kontrol ke
puskesmas saja. Sejak satu minggu yang lalu pasien kehabisan obat dan tidak langsung berobat
ke puskesmas, karena pasien malas dan merasa sehat.
Riwayat penyakit dahulu/keluarga
Riwayat penyakit dahulu Riwayat penyakit keluarga

Riwayat keluhan yang sama (+) 5 tahun yang Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama (+) kakak
lalu. pasien. .

Riwayat diabetes melitus (-) Riwayat hipertensi (-)

Riwayat hipertensi (-) Riwayat penyakit diabetes militus (-)


Riwayat penggunaan obat dalam jangka waktu Riwayat makan, alergi, obat obatan, perilaku kesehatan
yang lama disangkal dll yang relevan
Tidak ada alergi, makan dalam batas normal.
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : Normocephal, mata : Exopthalmus/enophtal : (+)
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
THT :Dalam batas normal
Kesadaran : Compos mentis
Leher : Pembesaran KGB (-), pem. K.tiroid (-)
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Paru : suara nafas vesikuler, Rhonki -/-, wheezing -/-
Pernafasan : 22x/menit
Jantung :
Nadi : 92x/menit
◦ Auskultasi BJ I-II regular, gallop (-), murmur (-)
Suhu : 36,80 C
Abdomen : BU (+) normal

Ekstermitas : Akral hangat, oedema (-), sianpasienis (-)


Pemeriksaan psikiatri khusus
Gejala subjektif Angka Gejala objektif Ada Tidak
Dispneu d’ effort +1 Tiroid tidak teraba +3 -3

Palpitasi +2 Bruit diatas systole +2 -2

Capai/lelah +2 Eksoftalmus +2 -
Suka panas -5 Lid retraksi +2 -
Suka dingin +5 Lid lag +1 -
Keringat banyak +3 Hiperkinesis +4 -2
Nervous +2 Tangan panas +2 -2
Tangan basah +1 Nadi
Tangan panas -1 <80x/m - -3
Nafsu makan ↑ +3 80-90x/m -
Nafsu makan ↓ -3 >90x/m +3
BB ↑ -3 < 11  eutiroid
BB ↓ +3 11-18  normal
Fibrilasi atrium +3 > 19  hipertiroid
Jumlah 21
Pemeriksaan Laboratorium Diagnosa Kerja
Tidak dilakukan Hipertiroid (ICD X E05.90)

Usulan Pemeriksaan
Penunjang :
Kadar T3, T4 dan TSH ulang
Manajemen
Promotif : Preventif
◦ Menjelaskan kepada pasien mengenai ◦ Mengkonsumsi makananan dengan gizi
penyakit hipertiroid yang dideritanya seimbang.
◦ Menjelaskan penyebab dari penyakit ◦ Hindari makanan yang dapat
hipertiroid mengurangi hormone tiroksin, seperti
◦ Menjelaskan bahwa penyakit kol, kacang kedelai, kacang tanah,
hipertiroid bukan penyakit menular. kacang polong, bayam dan stroberi.
◦ Rutin minum Obat dan kontrol ke
puskesmas sehari sebelum obat
habis.
Kuratif
Non Farmakologi
Menghindari stres PTU 1 x 100 mg
Banyak minum air putih Propanolol 1x10 mg

Pengobatan tradisional :
Ambil kira-kira tiga tumbuhan ciplukan. Rebus tumbuhan
tersebut dengan empat gelas air dan rebus sampai menjadi tiga
gelas air. Diminum pagi 2 kali dan malam satu kali.
Rehabilitatif
◦ Meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengatur
pola makan yang bergizi untuk pemulihan
kesehatan tubuh pasien.
◦ Memakan obat teratur dan control ulang untuk
kadar T3T4 TSH
◦ Menghindari stress.
RESEP
ANALISIS KASUS
Hubungan diagnpasienis dengan keadaan rumah :
Tidak terdapat hubungan keadaan rumah dan lingkungan sekitar terhadap penyakit
pasien.

Hubungan diagnpasienis dengan keadaan keluarga dan hubungan dalam


Ada keluarga Pasien menderita penyakit yang sama. Dimana kakak pasien menderita
pembesaran kelenjar tiroid.
Sehingga ada hubungan penyakit pada kasus ini dengan keadaan keluarga dan hubungan
keluarga. Penyakit Graves yang biasanya terjadi pada usia sekitar tiga puluh dan empat
puluh tahun dan lebih sering ditemukan pada wanita daripada pria. Terdapat predisposisi
familial pada penyakit ini dan sering berkaitan dengan bentuk-bentuk endokrinopati
autoimun lainnya. Penyakit Hipertiroid ini terutama mengenai kelompok masyarakat usia
lanjut berkisar antara usia 30-40 tahun.
Hubungan diagnosis pasien dengan perilaku
kesehatan dalam keluarga dan lingkungan
sekitar
Tidak ada hubungan diagnosis dengan perilaku kesehatan dalam keluarga dan
lingkungan sekitar, telah disangkal oleh pasien tetangga memiliki riwayat penyakit
yang sama.
Pasien selalu menggunakan garam beryodium, kekurangan garam beryodium
diindikasikan pada kasus hipotiroid yang memiliki gejala klinis berbeda dengan
hipertiroid, walaupun juga memiliki pembesaran kelenjar tiroid.
Analisis kemungkinan berbagai faktor risiko atau etiologi
penyakit pada pasien ini (sesuai dengan anamnesa dan
observasi yg ditemukan)

Pada pasien ini dari anamnesis yang dilakukan terhadap berbagai faktor
yang bisa menyebabkan terjadinya penyakit ini didapatkan kesimpulan
kemungkinan factor resikonya adalah factor usia lanjut, dan
genetic/familial.
Analisis untuk mengurangi paparan atau memutus rantai
penularan dengan faktor risiko atau etiologi pada pasien
ini.
Menjelaskan kepada pasien bahwa kemungkinan penyebab penyakit hipertiroid
yang diderita oleh pasien disebabkan oleh keturunan. Dan penyakit ini tidak akan
menular kepada orang lain karena kontak dengan orang lain.
Konsumsi makan makanan sehat dan bergizi.
Olah raga rutin dan ringan untuk kebugaran tubuh
Jangan kerja terlalu berat di khawatirkan akan memperberat keluhan pasien.
Minum obat teratur dan tidak putus obat.
Periksa kembali ke Rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium T3
dan T4.
Edukasi yang diberikan pada pasien atau
keluarga
Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakit ini.
Menganjurkan pasien untuk makan makanan sehat dan bergizi, dan
mengkonsumsi garam beryodium serta menhindari makanan ber- MSG.
Olah raga rutin dan ringan untuk kebugaran tubuh
Jangan kerja terlalu berat di khawatirkan akan memperberat keluhan pasien.
Minum obat teratur dan tidak putus obat.ianjurkan kepada pasien berobat
sampai tuntas untuk penyakitnya agar penyakitnya tidak kambuh lagi.
Rutin kontrol ke puskesmas dan rumah sakit
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai