Kelompok :3
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI - NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL
DI UPTD PUSKESMAS PAMATANG SIDAMANIK
KABUPATEN SIMALUNGUN
DISUSUN OLEH
PENDAHULUAN
Secara administratif Kecamatan Pamatang Sidamanik terdiri dari 9 Nagori (Desa) dan
1 Kelurahan yaitu :
No Jumlh
Nagori/Kelurahan
. Dusun
1. Pamatang Sidamanik 6
2. Sait Buttu saribu 7
3. Simantin 3
4. Sarimantin 3
5. Bandar Manik 5
6. Tambun Raya 4
7. Jorlang Huluan 5
8. Gorak 4
9 Sipolha 1
10 Sihaporas 3
Dengan Motto “ Masyarakat sehat Dambaan kami ”, seluruh staf Puskesmas Pamatang
Sidamanik melayani masyarakat dengan sepenuh hati .
1.2.3 Nilai-nilai Organisasi
Sejalan dengan komitmen yang selalu diperkuat, dalam melakukan seluruh kegiatan
mulai perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, tetap berdasarkan kepada Tata Nilai
“AYO KERJA” yang telah disepakati yakni:
A : Akurat Memberikan pelayanan dengan teliti,seksama cermat dan terukur
Y : Yakin selalu yakin pada setiap tindakan yang akan diberikan.
O : Objektif Memberikan pelayanan tanpa menbedakan status
pelanggan
K : Kerjasama Saling membantu dan sama-sama bekerja
E : Empati Membangun kepedulian yang tinggi dalam memberikan
Pelayanan kesehatan
R : Ramah Sopan dalam bertutur dan bertindak
J ; Jelas Jelas dalam memberikan setiap informasi
A : Asri Lingkungan puskesmas indah, bersih dan sedap dipandang mata
1.3 Permasalahan
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi di UPTD Puskesmas Pamatang Sidamanik ditemukan beberapa
masalah. Adapun beberapa permasalahan tersebut adalah :
1.3.1 Rendahnya pelayanan kefarmasian pelayanan informasi obat (PIO) kepada pasien di
UPTD Puskesmas Pamatang Sidamanik
1.3.2 Kurang optimalnya penyimpanan obat di gudang farmasi UPTD Puskesmas Pamatang
Sidamanik
1.3.3 Kurangnya tingkat pengetahuan masyarakat dalam mengonsumsi obat antibiotik
secara cermat di UPTD Puskesmas Pamatang Sidamanik
1.3.4 Kurangnya tingkat kepatuhan pasien hipertensi dan diabetes dalam mengonsumsi
obat di UPTD Puskesmas Pamatang Sidamanik
1.3.5 Belum optimalnya cara penulisan resep yang tepat di UPTD Puskesmas Pamatang
Sidamanik
1.4.1 Tujuan
1.4.2 Manfaat
BAB II
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH
Dalam menganalisis isu-isu yang muncul di atas, saya akan menggunakan alat
penetapan isu berdasarkan APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Layak) dimana:
Aktual adalah isu yang sedang atau dalam proses kejadian, sedang hangat dibicarakan
dikalangan masyarakat, atau isu yang diperkirakan bakal terjadi dalam waktu dekat. Jadi
bukan isu yang lepas dari perhatian masyarakat atau isu yang sudah basi.
Problematika adalah isu yang menyimpang dari harapan, standar, ketentuan yang
menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya.
Khalayak adalah isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak,
masyarakat pelanggan pada umumnya, dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau
sekelompok kecil orang tertentu saja.
Layak adalah isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis, dan dapat dibahas sesuai
dengan tugas, hak, wewenang, dan tanggungjawab.
Analisis isu-isu yang telah diidentifikasi di atas yang akan diangkat di dalam
rancangan aktualisasi ini disajikan dalam tabel penilaian kriteria isu dengan metode APKL
berikut:
No Isu Kriteria APKL Keterangan
A P K L
1 Rendahnya pelayanan kefarmasian √ √ √ √ Memenuhi
pelayanan informasi obat (PIO)
kepada pasien di UPTD Puskesmas
Pamatang Sidamanik
2 Kurang optimalnya penyimpanan √ √ √ √ Memenuhi
obat di gudang farmasi UPTD
Puskesmas Pamatang Sidamanik
3 Kurangnya tingkat pengetahuan √ √ √ √ Memenuhi
masyarakat dalam mengonsumsi obat
antibiotik secara cermat di UPTD
Puskesmas Pamatang Sidamanik
4 Kurangnya tingkat kepatuhan pasien √ √ √ √ Memenuhi
hipertensi dan diabetes dalam
mengonsumsi obat di UPTD
Puskesmas Pamatang Sidamanik
5 Belum optimalnya cara penulisan √ √ √ √ Memenuhi
resep yang tepat di UPTD Puskesmas
Pamatang Sidamanik
Keterangan
A : Aktual
P : Problematik
K : Kekhalayakan
L : Kelayakan
5 Sangat Urgent/Serius/Mendesak
4 Urgent/Serius/Mendesak
3 Cukup Urgent/Serius/Mendesak
2 Kurang Urgent/Serius/Mendesak
1 Tidak Urgent/Serius/Mendesak
1. Rendahnya pelayanan 5 4 5 14 II
kefarmasian pelayanan
informasi obat (PIO) kepada
pasien di UPTD Puskesmas
Pamatang Sidamanik
2. Kurang optimalnya 5 5 5 15 I
penyimpanan obat di gudang
farmasi UPTD Puskesmas
Pamatang Sidamanik
Keterangan
U : Urgency
S : Seriousness
G : Growth
Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode USG di atas maka isu yang menjadi
prioritas adalah Kurang optimalnya penyimpanan obat di gudang farmasi UPTD Puskesmas
Pamatang Sidamanik.
Kegiatan :
1. Mendata obat sesuai nama dan bentuk sediaannya
2. Mengatur rak/lemari penyimpanan obat
3. Menyusun obat sesuai urutan abjad, bentuk sediaannya, dan sesuai aturan FEFO FIFO
4. Menuliskan data obat secara lengkap di kartu stok obat dan disusun rapi
5. Mengevaluasi kembali dengan pencatatan kartu stok dan pengecekan secara rutin
Role model adalah seseorang yang memberikan teladan, inspirasi dan bisa menebarkan
kebaikan bagi orang-orang di lingkungan kerja. Ciri utama sebagai role model adalah
seseorang yang memiliki disiplin yang tinggi, komitmen, kejujuran, integritas, kredibilitas,
kepedulian dan memiliki ciri sebagai pelayanan publik. Dalam hal ini, seseorang yang saya
jadikan sebagai role model saya dalam bekerja adalah:
RANCANGAN AKTUALISASI
3.1.1 Akuntabilitas
Pengertian Akuntabilitas tidak sama dengan responsibilitas. Responsibilitas adalah
kewajiban untuk bertanggung jawab sedangkan, Akuntabilitas adalah kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai.
A. Aspek-aspek Akuntabilitas
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan
Hubungan yang dimaksud adalah hubungan antara dua pihak antara individu/
kelompok institusi dengan Negara dan masyarakat.
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil
Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku aparat pemerintah yang
bertanggung jawab, adil dan inovatif
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan
Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas. Dengan memberikan laporan
kinerja berarti mampu menjelaskan terhadap tindakan dan hasil yang telah dicapai
oleh individu/ kelompok/ institusi, serta mampu memberikan bukti nyata dari hasil
dan proses yang telah dilakukan
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi
Akuntabilitas adalah kewajiban. Kewajiban menunjukkan tanggung jawab dan
tanggung jawab menghasilkan konsekuensi
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja
Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja PNS dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat
B. Tingkatan dalam Akuntabilitas
a. Akuntabilitas Personal
Akuntabilitas personal mengacu pada nilai-ilai yang ada pada diri seseorang seperti
kejujuran, integritas, moral dan etika
b. Akuntabilitas Individu
Akuntabilitas individu mengacu pada hubungan antara individu dengan lingkungan
kerjanya
c. Akuntabilitas Kelompok
Kerjasama yang tinggi antar berbagai kelompok yang ada dalam sebuah institusi
merupakan hal penting dalam tercapainya organisasi yang diharapkan
d. Akuntabilitas Organisasi
Akuntabilitas organisasi mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang telah dicapai,
baik pelaporan yang dilakukan oleh individu terhadap organisasi maupun kinerja
organisasi terhadap stakeholder lainnya
e. Akuntabilitas Stakeholder
Akuntabilitas Stakeholder adalah tanggung jawab organisasi pemerintah untuk
mewujudkan pelayanan dan kinerja yang adil, responsive dan bermatabat
3.1.2 Nasionalisme
Nasionalisme adalah fondasi bagi Aparatur Sipil Negara untuk mengaktualisasikan
dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan orientasi berpikir, mementingkan
kepentingan publik, bangsa dan negara dan tidak lagi memikirkan kepentingan pribadi dan
golongan atau sering juga diartikan sebagai paham kebangsaan. Nasionalisme dalam arti
sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai
bangsa lain sebagaimana mestinya. Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham
kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan nilai-nilai
Pancasila. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang
diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa menempatkan persatuan dan kesatuan,
kepentingan dan keselamatan bangsa diatas kepentingan pribadi dan golongan; menunjukkan
sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia
serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban
antara sesame manusiadan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama
manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
3.1.3 Etika Publik
A. Pengertian Kode Etik
Aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut
pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis.
B. Kode Etik dan Kode Perilaku ASN
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan berintegritas
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
c. Melayani dengan sikap hormat, Sopan dan tanpa tekanan
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif
dan efisien
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan dan
jabtannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri
atau untuk orang lain
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN
C. Nilai-nilai dasar Etika Publik
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam UU ASN No.5 Tahun
2014 yakni sebagai berikut :
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi
semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi birokrasi dari pengaruh
partai politik, hal ini dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan
ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran dan tenaga pada tugas yang
dibebankan kepadanya.
Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri. Namun demikian pegawai
ASN merupakan satu kesatuan. Kesatuan bagi ASN ini sangat penting mengingat adanya
desentralisasi dan otonomi daereah, sering terjadi adanya isu putra daerah yang hampir terjadi
dimana-mana sehingga perkembangan birokrasi menjadi stagnan di daerah-daerah. Kondisi
tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa..
Dalam pembentukan peran dan kedudukan PNS dalam NKRI maka pelatihan yang
terkait adalah Whole of Goverment, Pelayan Publik, Manajemen ASN.
b. Pelayanan Jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang
dibutuhkan warga masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan,
perhubungan dan lainnya
c. Pelayanan Barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan jenis barang yang
dibutuhkan masyarakat, seperti jalan, perumahan, jaringan telepon, listrik, air
bersih dan seterusnya
d. Pelayanan regulatif, yaitu pelayanan melalui penegakan hukum dan peraturan
perundang-undangan, maupun kebijakan publik yang mengatur sendi-sendi
kehidupan masyarakat.
3.2.2 Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur
sipil negara yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.
Isu yang diangkat : Kurang optimalnya penyimpanan obat di gudang farmasi UPTD
Puskesmas Pamatang Sidamanik
Gagasan Kegiatan :
1. Mendata obat sesuai nama dan bentuk sediaannya.
2. Mengatur rak/lemari penyimpanan obat.
3. Menyusun obat sesuai urutan abjad, bentuk sediaannya, dan sesuai
aturan FEFO FIFO.
4. Menuliskan data obat secara lengkap di kartu stok obat dan
disusun rapi.
5. Mengevaluasi kembali dengan pencatatan kartu stok dan
pengecekan secara rutin.