Anda di halaman 1dari 25

Angkatan : X

Kelompok :3

RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI - NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL
DI UPTD PUSKESMAS PAMATANG SIDAMANIK
KABUPATEN SIMALUNGUN

DISUSUN OLEH

MITRA E NAINGGOLAN, A.Md.Far


PENGATUR II/c
NIP. 199612212019032005

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan


publik, pelayanan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Hal ini sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN) yang menjelaskan bahwa ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja
pada instansi pemerintah. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai salah satu unsur
aparatur negara mempunyai peranan yang sangat strategis dalam
menyelenggarakan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan. Oleh
karena itu penting agar PNS memiliki profesionalisme dan kompetensi yang
memadai untuk bisa menjalankan tugas tersebut dengan baik dan penuh tanggung
jawab.
Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara (LAN) No. 12
Tahun 2018, pola baru prajabatan sekarang telah diganti yang disebut sebagai
Pelatihan Dasar Calon PNS (Latsar CPNS). Dalam pelatihan ini diberikan materi
nilai-nilai dasar PNS, yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi). Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk
membentuk karakter dan kemampuan PNS agar dapat bersikap dan bertindak
profesional mengelola tantangan dan masalah keragaman sosial kultural, dengan
menggunakan perspektif whole of government serta didasari nilai-nilai dasar PNS
berdasarkan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI pada setiap pelaksanaan
tugas jabatannya sebagai pelayan masyarakat dan wujud nyata bela negara
seorang PNS terutama di UPTD Puskesmas Pamatang Sidamanik.
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan, yang berperan penting dalam
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas harus mendukung tiga fungsi pokok Puskesmas, yaitu
sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan masyarakat, dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang
meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Pelayanan Kefarmasian merupakan kegiatan yang terpadu dengan tujuan untuk
mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah obat dan masalah yang
berhubungan dengan kesehatan. Tuntutan pasien dan masyarakat akan
peningkatan mutu Pelayanan Kefarmasian, mengharuskan adanya perluasan dari
paradigma lama yang berorientasi kepada produk (drug oriented) menjadi
paradigma baru yang berorientasi pada pasien (patient oriented) dengan filosofi
Pelayanan Kefarmasian (pharmaceutical care).
Pelayanan kefarmasian merupakan pelayanan kesehatan yang mempunyai
peran penting dalam mewujudkan kesehatan bermutu, dimana Asisten Apoteker
Terampil sebagai bagian dari tenaga kesehatan mempunyai tugas dan tanggung
jawab dalam mewujudkan pelayanan kefarmasian yang berkualitas. Dalam
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 8 tahun 2008
tentang jabatan fungsional asisten apoteker terdapat salah satu tugas dan fungsi
meliputi penyiapan rencana kerja kefarmasian, penyiapan pengelolaan perbekalan
farmasi, dan penyiapan pelayanan farmasi klinik.
Penyimpanan sediaan farmasi merupakan suatu kegiatan pengaturan
terhadap sediaan farmasi yang diterima agar aman, terhindar dari kerusakan fisik
maupun kimia dan mutunya tetap terjamin, sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan. Penyimpanan sediaan farmasi biasanya mempertimbangkan jenis dan
bentuk sediaan, FIFO (first in first out) dan FEFO (first expired first out) untuk
mengurangi terjadinya stok obat yang kadaluarsa. Penyimpanan obat di UPTD
Puskesmas Pamatang Sidamanik sudah berjalan namun ada beberapa yang belum
sesuai dikarenakan kurangnya pengetahuan dalam hal penyimpanan obat.
Sehingga terjadinya obat yang kadaluarsa akibat dari penyimpanan obat yang
belum sesuai prinsip FIFO FEFO, sehingga menimbulkan kerugian dan terjadi
kurangnya kebutuhan obat di Puskesmas Pamatang Sidamanik. Oleh karena itu
saya ingin membuat rancangan aktualisasi dengan judul “Pengoptimalan
Penyimpanan Obat Di Gudang Farmasi UPTD Puskesmas Pamatang Sidamanik”.
1.2 Visi, Misi, dan Tupoksi Organisasi
1.2.1 Profil Organisasi Unit Kerja

Adapun keterangan lengkap tentang UPTD Puskesmas Pamatang Sidamanik


adalah sebagai berikut :
Nama Puskesmas : Puskesmas Pamatang Sidamanik
Kode Puskesmas : 1010494
Alamat : Tigaurung, Pamatang Sidamanik
Kode Pos : 21171
Kecamatan : Pamatang Sidamanik
Kabupaten : Simalungun
Provinsi : Sumatera Utara
Didirikan : Tahun
Secara   Administratif   Kecamatan Pamatang Sidamanik   terbagi   menjadi  9
Nagori (Desa) Dan 1 Kelurahan. Wilayah kerja Puskesmas Pamatang Sidamanik
meliputi sepuluh nagori (desa) dengan luas 12150 km 2. Mata pencaharian penduduk di
wilayah Puskesmas Pamatang Sidamanik sebagian besar adalah bertani dan berkebun.
Banyak masyarakat yang menggantungkan kehidupannya dari musim tanam maupun
panen masyarakat yang memiliki lahan.
Adapun batas-batas wilayah Kecamatan Pamatang Sidamanik :
 Sebelah Utara : Kecamatan Sidamanik
 Sebelah Selatan : Kecamatan Girsang Sipangan Bolon
 Sebelah Barat : Kecamatan Dolok Pardamean
 Sebelah Timur : Kecamatan Jorlang Hataran
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati No 188-45/0565/5.4/2017 tentang
Penetapan Puskesmas Dengan Kawasan Perkotaan Dan Pedesaan Di Kabupaten
Simalungun disebutkan bahwa Puskesmas Pamatang Sidamanik yang merupakan
“Puskesmas Non Rawat Inap” masuk dalam kategori “Kawasan Perdesaan ”.
Puskesmas Pamatang Sidamanik juga telah memiliki izin untuk menyelenggarakan
pelayanan kesehatan.
Program puskesmas yang dilaksanakan di UPTD Puskesmas Pamatang Sidamanik
meliputi :
a. Pelayanan promosi kesehatan
b. Pelayanan kesehatan lingkungan
c. Pelayanan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana
d. Pelayanan Gizi
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
f. Pelayanan Upaya Kesehatan Sekolah
g. Pelayanan Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
h. Pelayanan Kesehatan Jiwa
i. Pelayanan Kesehatan Lansia
j. Pelayanan Batra
k. Rawat jalan
l. Pelayanan gawat darurat
m. Pelayanan kefarmasian
n. Pelayanan Laboratorium

Secara administratif Kecamatan Pamatang Sidamanik terdiri dari 9 Nagori (Desa) dan
1 Kelurahan yaitu :
No Jumlh
Nagori/Kelurahan
. Dusun
1. Pamatang Sidamanik 6
2. Sait Buttu saribu 7
3. Simantin 3
4. Sarimantin 3
5. Bandar Manik 5
6. Tambun Raya 4
7. Jorlang Huluan 5
8. Gorak 4
9 Sipolha 1
10 Sihaporas 3

1.2.2 Tujuan dan Sasaran Organisasi Unit Kerja

Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan,


pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Hal ini juga sejalan dengan Visi Puskesmas Pamatang Sidamanik yaitu: ‘’ TERWUJUDNYA
MASYARAKAT PAMATANG SIDAMANIK YANG SEHAT, MANDIRI DAN
BERKEADILAN.”
Demi tercapainya visi, di dilakukan dengan berbagai Misi yang telah disepakati yaitu:
- Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu,merata,dan terjangkau oleh masyarakat.
- Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku sehat dan hidup dalam lingkungan
yang sehat.
- Menyelenggarakan sistem informasi puskesmas yang akurat.

Dengan Motto “ Masyarakat sehat Dambaan kami ”, seluruh staf Puskesmas Pamatang
Sidamanik melayani masyarakat dengan sepenuh hati .
1.2.3 Nilai-nilai Organisasi

Sejalan dengan komitmen yang selalu diperkuat, dalam melakukan seluruh kegiatan
mulai perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, tetap berdasarkan kepada Tata Nilai
“AYO KERJA” yang telah disepakati yakni:
A : Akurat Memberikan pelayanan dengan teliti,seksama cermat dan terukur
Y : Yakin selalu yakin pada setiap tindakan yang akan diberikan.
O : Objektif Memberikan pelayanan tanpa menbedakan status
pelanggan
K : Kerjasama Saling membantu dan sama-sama bekerja
E : Empati Membangun kepedulian yang tinggi dalam memberikan
Pelayanan kesehatan
R : Ramah Sopan dalam bertutur dan bertindak
J ; Jelas Jelas dalam memberikan setiap informasi
A : Asri Lingkungan puskesmas indah, bersih dan sedap dipandang mata

1.2.4 Struktur Organisasi


1.2.5 Tugas Pokok dan Fungsi

Menurut Permenpan Nomor PER/08/M.PAN/4/2008 tentang Jabatan Fungsional Asisten


Apoteker dan angka kreditnya. Tugas pokok Asisten Apoteker adalah melaksanakan penyiapan
pekerjaan kefarmasian yang meliputi penyiapan rencana kerja kefarmasian, penyiapan pengelolaan
perbekalan farmasi, dan penyiapan pelayanan farmasi klinik.
a. Menyiapkan ruangan, peralatan dan bahan-bahan untuk kegiatan produksi dalam rangka
Produksi Sediaan Farmasi Non Steril dan Steril
b. Mendistribusikan perbekalan farmasi dalam rangka Pendistribusian Perbekalan Farmasi
c. Mengumpulkan data-data dalam rangka Perencanaan Perbekalan Farmasi
d. Menerima dan memeriksa perbekalan farmasi dalam rangka Penerimaan Perbekalan Farmasi
e. Menyimpan perbekalan farmasi dalam rangka Penyimpanan Perbekalan Farmasi
f. Menerima dan menyeleksi persyaratan administrasi resep serta menghitung harga obatnya
dalam rangka Dispensing Resep Individual
g. Memilah-milah, mengelompokkan dan mengompilasi data-data dalam rangka Penyiapan
Rencana Kegiatan Kefarmasian
h. Merekapitulasi data-data dalam rangka Pemilihan Perbekalan Farmasi
i. Merekapitulasi data-data dalam rangka Perencanaan Perbekalan Farmasi
j. Menyiapkan daftar usulan perbekalan farmasi dalam rangka Pengadaan Perbekalan Farmasi
Melalui Jalur Pembelian
k. Menyiapkan daftar usulan perbekalan farmasi yang merupakan program pemerintah dalam
rangka Pengadaan Perbekalan Farmasi Melalui Jalur Non Pembelian
l. Mengemas obat dan memberi etiket dalam rangka Menyiapkan obat dan membuat etiket dalam
rangka Dispensing Resep Individual
m. Menyiapkan kebutuhan obat untuk tiap kali pemakaian dalam rangka Dispensing Dosis Unit
n. Menyusun laporan kegiatan farmasi dalam rangka Penyusunan Laporan Kegiatan Farmasi
o. Mengemas obat dan memberi etiket dalam rangka Produksi Sediaan Farmasi Steril
p. Melaksanakan penghapusan dalam rangka Penghapusan Perbekalan Farmasi
q. Membuat rincian pemakaian obat dan biayanya dalam rangka Dispensing Dosis Unit
r. Menyiapkan sediaan intra vena dalam rangka Sediaan Intravena

1.3 Permasalahan

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi di UPTD Puskesmas Pamatang Sidamanik ditemukan beberapa
masalah. Adapun beberapa permasalahan tersebut adalah :
1.3.1 Rendahnya pelayanan kefarmasian pelayanan informasi obat (PIO) kepada pasien di
UPTD Puskesmas Pamatang Sidamanik
1.3.2 Kurang optimalnya penyimpanan obat di gudang farmasi UPTD Puskesmas Pamatang
Sidamanik
1.3.3 Kurangnya tingkat pengetahuan masyarakat dalam mengonsumsi obat antibiotik
secara cermat di UPTD Puskesmas Pamatang Sidamanik
1.3.4 Kurangnya tingkat kepatuhan pasien hipertensi dan diabetes dalam mengonsumsi
obat di UPTD Puskesmas Pamatang Sidamanik
1.3.5 Belum optimalnya cara penulisan resep yang tepat di UPTD Puskesmas Pamatang
Sidamanik

1.4 Tujuan dan Manfaat

1.4.1 Tujuan

Dengan melakukan aktualisasi dan habituasi diharapkan akan terbentuknya


kompetensi PNS sebagai pelayan masyarakat yang profesional, yang diindikasikan dengan
kemampuan mengaktualisasikan 5 nilai dasar ANEKA, yaitu :
1. Mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas dan jabatan
2. Mengedepankan kepentingan nasional dalam melaksanakan tugas dan jabatan
3. Menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan dalam
melaksanakan tugas dan jabatan
4. Berinovasi untuk peningkatan mutu dalam melaksanan tugas dan jabatan
5. Tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi di
lingkungan instansi

1.4.2 Manfaat

1. Bagi Diri Sendiri


Aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA akan membentuk pribadi yang PNS
profesional sehingga dalam bekerja nantinya dapat disiplin, berkomitmen, beretika,
berintegritas, dan kreatif serta nantinya akan mendorong capaian kinerja yang lebih
baik.
2. Bagi Unit Kerja
Terwujud iklim kerja yang didasari nilai-nilai ANEKA dapat mempercepat
organisasi dalam mencapai visi dan misi untuk mewujudkan citra lembaga yang
lebih baik.
3. Bagi Masyarakat
Kehidupan masyarakat lebih sejahtera karena terbentuknya pelayanan publik yang
baik yang diselenggarakan Pemerintah dengan kinerja ASN yang mewujudkan
nilai-nilai ANEKA.

BAB II
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH

2.1 Identifikasi Isu


Berdasarkan hasil pengalaman selama kurang lebih 1 tahun bertugas sebagai Asisten
Apoteker Terampil di UPTD Puskesmas Pamatang Sidamanik saya menemukan adanya
beberapa isu yang terjadi diantaranya sebagai berikut:
2
2.1
2.1.1 Rendahnya pelayanan kefarmasian pelayanan informasi obat (PIO) kepada pasien di
UPTD Puskesmas Pamatang Sidamanik
2.1.2 Kurang optimalnya penyimpanan obat di gudang farmasi UPTD Puskesmas Pamatang
Sidamanik
2.1.3 Kurangnya tingkat pengetahuan masyarakat dalam mengonsumsi obat antibiotik secara
cermat di UPTD Puskesmas Pamatang Sidamanik
2.1.4 Kurangnya tingkat kepatuhan pasien hipertensi dan diabetes dalam mengonsumsi obat
di UPTD Puskesmas Pamatang Sidamanik
2.1.5 Belum optimalnya cara penulisan resep yang tepat di UPTD Puskesmas Pamatang
Sidamanik

2.2 Analisis Isu

Dalam menganalisis isu-isu yang muncul di atas, saya akan menggunakan alat
penetapan isu berdasarkan APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Layak) dimana:

 Aktual adalah isu yang sedang atau dalam proses kejadian, sedang hangat dibicarakan
dikalangan masyarakat, atau isu yang diperkirakan bakal terjadi dalam waktu dekat. Jadi
bukan isu yang lepas dari perhatian masyarakat atau isu yang sudah basi.
 Problematika adalah isu yang menyimpang dari harapan, standar, ketentuan yang
menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya.
 Khalayak adalah isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak,
masyarakat pelanggan pada umumnya, dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau
sekelompok kecil orang tertentu saja.
 Layak adalah isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis, dan dapat dibahas sesuai
dengan tugas, hak, wewenang, dan tanggungjawab.
Analisis isu-isu yang telah diidentifikasi di atas yang akan diangkat di dalam
rancangan aktualisasi ini disajikan dalam tabel penilaian kriteria isu dengan metode APKL
berikut:
No Isu Kriteria APKL Keterangan
A P K L
1 Rendahnya pelayanan kefarmasian √ √ √ √ Memenuhi
pelayanan informasi obat (PIO)
kepada pasien di UPTD Puskesmas
Pamatang Sidamanik
2 Kurang optimalnya penyimpanan √ √ √ √ Memenuhi
obat di gudang farmasi UPTD
Puskesmas Pamatang Sidamanik
3 Kurangnya tingkat pengetahuan √ √ √ √ Memenuhi
masyarakat dalam mengonsumsi obat
antibiotik secara cermat di UPTD
Puskesmas Pamatang Sidamanik
4 Kurangnya tingkat kepatuhan pasien √ √ √ √ Memenuhi
hipertensi dan diabetes dalam
mengonsumsi obat di UPTD
Puskesmas Pamatang Sidamanik
5 Belum optimalnya cara penulisan √ √ √ √ Memenuhi
resep yang tepat di UPTD Puskesmas
Pamatang Sidamanik

Keterangan
A : Aktual
P : Problematik
K : Kekhalayakan
L : Kelayakan

2.3 Penetapan Isu


2.4 2.3.1 Penetapan Isu
Dalam menetapkan prioritas isu, maka akan digunakan metode USG (Urgency,
Seriousness, dan Growth). Metode ini merupakan salah satu alat untuk memilih masalah
proritas dengan menggunakan penilaian/pembobotan skala nilai 1-5, sehingga dapat diketahui
urutan kepentingan isu dengan menggunakan 3 (tiga) komponen/variabel pembanding, yaitu:
 U (Urgency) berkaitan dengan mendesaknya waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Semakin mendesak suatu masalah untuk diselesaikan
maka semakin tinggi urgency masalah tersebut.
 S (Seriousness) berkaitan dengan dampak dan pengaruhnya masalah tersebut. Dampak
ini terutama yang menimbulkan kerugian bagi seseorang seperti dampaknya terhadap
produktivitas dan keselamatan jiwa manusia. Semakin tinggi dampak masalah tersebut
maka semakin serius masalah tersebut.
 G (Growth) berkaitan dengan dampak masa depan dan perkembangannya. Semakin
cepat berkembang masalah tersebut, semakin tinggi pertumbuhan masalahnya.
Nilai dari ketiga variabel tersebut akan dijumlahkan dan isu yang mempunyai jumlah
nilai terbesar merupakan prioritas utama yang harus diselesaikan. Berikut tabel skala nilai
matriks USG:
SKALA KETERANGAN

5 Sangat Urgent/Serius/Mendesak

4 Urgent/Serius/Mendesak

3 Cukup Urgent/Serius/Mendesak

2 Kurang Urgent/Serius/Mendesak

1 Tidak Urgent/Serius/Mendesak

Hasil penilaian (analisis) penetapan prioritas isu menggunakan metode USG


ditampilkan dalam tabel berikut:
Pemilihan Isu
No Isu Aktual Jumlah Prioritas
U S G

1. Rendahnya pelayanan 5 4 5 14 II
kefarmasian pelayanan
informasi obat (PIO) kepada
pasien di UPTD Puskesmas
Pamatang Sidamanik

2. Kurang optimalnya 5 5 5 15 I
penyimpanan obat di gudang
farmasi UPTD Puskesmas
Pamatang Sidamanik

3. Kurangnya tingkat 5 5 3 13 III


pengetahuan masyarakat
dalam mengonsumsi obat
antibiotik secara cermat di
UPTD Puskesmas Pamatang
Sidamanik
4. Kurangnya tingkat kepatuhan 4 3 3 10 V
pasien hipertensi dan diabetes
dalam mengonsumsi obat di
UPTD Puskesmas Pamatang
Sidamanik

5. Belum optimalnya cara 4 4 4 12 IV


penulisan resep yang tepat di
UPTD Puskesmas Pamatang
Sidamanik

Keterangan
U : Urgency
S : Seriousness
G : Growth

Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode USG di atas maka isu yang menjadi
prioritas adalah Kurang optimalnya penyimpanan obat di gudang farmasi UPTD Puskesmas
Pamatang Sidamanik.

2.5 Penetapan Gagasan Kegiatan


Isu :
Kurang optimalnya penyimpanan obat di gudang farmasi UPTD Puskesmas Pamatang
Sidamanik.

Kegiatan :
1. Mendata obat sesuai nama dan bentuk sediaannya
2. Mengatur rak/lemari penyimpanan obat
3. Menyusun obat sesuai urutan abjad, bentuk sediaannya, dan sesuai aturan FEFO FIFO
4. Menuliskan data obat secara lengkap di kartu stok obat dan disusun rapi
5. Mengevaluasi kembali dengan pencatatan kartu stok dan pengecekan secara rutin

2.5 Role Model

Role model adalah seseorang yang memberikan teladan, inspirasi dan bisa menebarkan
kebaikan bagi orang-orang di lingkungan kerja. Ciri utama sebagai role model adalah
seseorang yang memiliki disiplin yang tinggi, komitmen, kejujuran, integritas, kredibilitas,
kepedulian dan memiliki ciri sebagai pelayanan publik. Dalam hal ini, seseorang yang saya
jadikan sebagai role model saya dalam bekerja adalah:

Nama : dr. Sri Leni Betty Saragih


Tanggal Lahir : 20-09-1970
Alamat :
Agama : Kristen
Jenis Kelamin : Perempuan
Jabatan : Kepala UPTD Puskesmas Pamatang
Sidamanik

Pangkat/ Gol. Ruang : Pembina Tk. I (IV/b)


Beliau memiliki karakter yang ramah, peduli dan baik, seorang pemimpin yang mengayomi
bawahannya dan tidak membeda-bedakan siapapun staf baik PNS maupun tenaga honorer.
Beliau dapat memberikan solusi terbaik terhadap suatu masalah pekerjaan dan merupakan
inspirator serta motivator bagi penulis di UPTD Puskesmas Pamatang Sidamanik.
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Nilai-Nilai Dasar ASN


Dalam membuat rancangan aktualisasi ini, saya menerapkan nilai-nilai dasar ASN
yang terdiri dari ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti
Korupsi). Berikut ini uraian tentang nilai-nilai dasar ASN yaitu :

3.1.1 Akuntabilitas
Pengertian Akuntabilitas tidak sama dengan responsibilitas. Responsibilitas adalah
kewajiban untuk bertanggung jawab sedangkan, Akuntabilitas adalah kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai.
A. Aspek-aspek Akuntabilitas
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan
Hubungan yang dimaksud adalah hubungan antara dua pihak antara individu/
kelompok institusi dengan Negara dan masyarakat.
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil
Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku aparat pemerintah yang
bertanggung jawab, adil dan inovatif
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan
Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas. Dengan memberikan laporan
kinerja berarti mampu menjelaskan terhadap tindakan dan hasil yang telah dicapai
oleh individu/ kelompok/ institusi, serta mampu memberikan bukti nyata dari hasil
dan proses yang telah dilakukan
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi
Akuntabilitas adalah kewajiban. Kewajiban menunjukkan tanggung jawab dan
tanggung jawab menghasilkan konsekuensi
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja
Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja PNS dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat
B. Tingkatan dalam Akuntabilitas
a. Akuntabilitas Personal
Akuntabilitas personal mengacu pada nilai-ilai yang ada pada diri seseorang seperti
kejujuran, integritas, moral dan etika
b. Akuntabilitas Individu
Akuntabilitas individu mengacu pada hubungan antara individu dengan lingkungan
kerjanya
c. Akuntabilitas Kelompok
Kerjasama yang tinggi antar berbagai kelompok yang ada dalam sebuah institusi
merupakan hal penting dalam tercapainya organisasi yang diharapkan
d. Akuntabilitas Organisasi
Akuntabilitas organisasi mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang telah dicapai,
baik pelaporan yang dilakukan oleh individu terhadap organisasi maupun kinerja
organisasi terhadap stakeholder lainnya
e. Akuntabilitas Stakeholder
Akuntabilitas Stakeholder adalah tanggung jawab organisasi pemerintah untuk
mewujudkan pelayanan dan kinerja yang adil, responsive dan bermatabat

C. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Akuntabel


Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel ada beberapa aspek yang harus
diperhatikan yaitu Kepemimpinan, Transparansi, Integritas, Tanggung Jawab, Keadilan,
Kepercayaan, Keseimbangan, Kejelasan dan konsistensi.

3.1.2 Nasionalisme
Nasionalisme adalah fondasi bagi Aparatur Sipil Negara untuk mengaktualisasikan
dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan orientasi berpikir, mementingkan
kepentingan publik, bangsa dan negara dan tidak lagi memikirkan kepentingan pribadi dan
golongan atau sering juga diartikan sebagai paham kebangsaan. Nasionalisme dalam arti
sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai
bangsa lain sebagaimana mestinya. Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham
kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan nilai-nilai
Pancasila. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang
diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa menempatkan persatuan dan kesatuan,
kepentingan dan keselamatan bangsa diatas kepentingan pribadi dan golongan; menunjukkan
sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia
serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban
antara sesame manusiadan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama
manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
3.1.3 Etika Publik
A. Pengertian Kode Etik
Aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut
pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis.
B. Kode Etik dan Kode Perilaku ASN
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan berintegritas
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
c. Melayani dengan sikap hormat, Sopan dan tanpa tekanan
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif
dan efisien
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan dan
jabtannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri
atau untuk orang lain
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN
C. Nilai-nilai dasar Etika Publik
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam UU ASN No.5 Tahun
2014 yakni sebagai berikut :

1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila


2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945
3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif
6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada public
8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah
9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun
10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama
12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir
3.1.4 Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada
kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain: mengedepankan komitmen
terhadap kepuasan dan memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan
memeliharaserta melakukan inovasi secara efektif dan efisien.
1. Komitmen bagi kepuasan masyarakat (berorientasi mutu)
2. Pemberian layanan yang cepat, tepat dan senyum
3. Pemberian layanan menyentuh hati
4. Pemberian layanan yang dapat memberikan perlindungan kepada publik
5. Upaya perbaikan secara berkelanjutan
6. Kreatif dan inovatif
7. Efektifitas dan efisiensi
3.1.5 Anti Korupsi
Anti korupsi adalah sikap dan tindakan yang dilakukan untuk memberantas segala
tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh
keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat.
Adapun nilai-nilai dasar Anti Korupsi adalah seperti yang tertulis di bawah ini:
a. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan
integritas diri seseorang.
b. Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat kasih sayang.
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi tidak
bergantung terlalu banyak pada orang lain.
d. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang.
e. Tanggung jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa keberadaan
dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan
sesama manusia.
f. Kerja Keras
Perbedaan nyata akan jelas terlihat antara seseorang yang mempunyai etos kerja
dengan yang tidak memilikinya.
g. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari kebutuhannya
dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan.
h. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk menyatakan
kebenaran dan menolak kebathilan.
i. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia terima sesuai
dengan jerih payahnya.
3.2 Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
Untuk menjalakan kedudukannya, pegawai ASN berfungsi sebagai Pelaksana
Kebijakan Publik, Pelayan Publik dan Perekat dan Pemersatu Bangsa.
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
1. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan pereaturana perundang-undangan
2. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, dan
3. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan republik Indonesia.

Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi
semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi birokrasi dari pengaruh
partai politik, hal ini dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan
ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran dan tenaga pada tugas yang
dibebankan kepadanya.
Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri. Namun demikian pegawai
ASN merupakan satu kesatuan. Kesatuan bagi ASN ini sangat penting mengingat adanya
desentralisasi dan otonomi daereah, sering terjadi adanya isu putra daerah yang hampir terjadi
dimana-mana sehingga perkembangan birokrasi menjadi stagnan di daerah-daerah. Kondisi
tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa..
Dalam pembentukan peran dan kedudukan PNS dalam NKRI maka pelatihan yang
terkait adalah Whole of Goverment, Pelayan Publik, Manajemen ASN.

3.2.1 Whole of Government (WOG)


Whole of Government adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program dan pelayanan publik. Ada beberapa praktek WOG dalam pelayanan
publik antara lain:
a. Pelayanan yang bersifat administratif, yaitu pelayanan publik yang menghasilkan
berbagai produk dokumen resmi yang dibutuhkan masyarakat.

b. Pelayanan Jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang
dibutuhkan warga masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan,
perhubungan dan lainnya
c. Pelayanan Barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan jenis barang yang
dibutuhkan masyarakat, seperti jalan, perumahan, jaringan telepon, listrik, air
bersih dan seterusnya
d. Pelayanan regulatif, yaitu pelayanan melalui penegakan hukum dan peraturan
perundang-undangan, maupun kebijakan publik yang mengatur sendi-sendi
kehidupan masyarakat.
3.2.2 Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur
sipil negara yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.

3.2.3 Pelayanan Publik


Dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, dijelaskan
bahwa Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayan publik. Ada 3 unsur dalam pelayan publik:
a. Setiap institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang
dibentuk berdasarkan Undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan
badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayan publik
b. Orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan atau memerlukan layanan
c. Kepuasan pelanggan menerima pelayanan
d. Prisip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah
partisipatif, transparan, responsibiltas, tidak diskriminatif, mudah dan murah,
efektif dan efisien, aksebilitas, dan berkeadilan.

3.3 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi PNS

Unit Kerja : UPTD Puskesmas Pamatang Sidamanik


Identifikasi Isu :

1. Rendahnya pelayanan kefarmasian pelayanan informasi obat (PIO)


kepada pasien di UPTD Puskesmas Pamatang Sidamanik.
2. Kurang optimalnya penyimpanan obat di gudang farmasi UPTD
Puskesmas Pamatang Sidamanik.
3. Kurangnya tingkat pengetahuan masyarakat dalam mengonsumsi
obat antibiotik secara cermat di UPTD Puskesmas Pamatang
Sidamanik.
4. Kurangnya tingkat kepatuhan pasien hipertensi dan diabetes dalam
mengonsumsi obat di UPTD Puskesmas Pamatang Sidamanik.
5. Belum optimalnya cara penulisan resep yang tepat di UPTD
Puskesmas Pamatang Sidamanik.

Isu yang diangkat : Kurang optimalnya penyimpanan obat di gudang farmasi UPTD
Puskesmas Pamatang Sidamanik

Gagasan Kegiatan :
1. Mendata obat sesuai nama dan bentuk sediaannya.
2. Mengatur rak/lemari penyimpanan obat.
3. Menyusun obat sesuai urutan abjad, bentuk sediaannya, dan sesuai
aturan FEFO FIFO.
4. Menuliskan data obat secara lengkap di kartu stok obat dan
disusun rapi.
5. Mengevaluasi kembali dengan pencatatan kartu stok dan
pengecekan secara rutin.

Anda mungkin juga menyukai