Anda di halaman 1dari 51

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan profesi bagi pegawai negeri sipil
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Pegawai Aparatur Sipil Negara atau pegawai ASN adalah pegawai
negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh
pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
mengamanatkan instansi pemerintah untuk wajib memberikan pendidikan dan
pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama satu tahun
masa percobaan. Tujuan dari pelatihan terintegrasi ini adalah untuk membangun
integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang.
Sebagai salah satu jenis pelatihan yang strategis dalam rangka
pembentukan karakter PNS serta nilai-nilai dasar PNS yaitu Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif
(BerAKHLAK) dan nilai-nilai pada kedudukan dan peran PNS untuk mendukung
terwujudnya Smart Governance sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yaitu Manajemen ASN dan Smart ASN (Permenpan No 20, 2021).
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja (PMK No. 74, 2016). Upaya pembangunan kesehatan yang
dilaksanakan di puskesmas dapat berjalan dengan baik jika dilakukan proses
manajemen yang baik, proses manajemen yang baik dapat tercipta salah satunya
dengan menaati tugas pokok dari puskesmas itu sendiri yaitu salah satunya upaya
pencegahan Stunting.

1
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh
kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan
gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau
pendek (kerdil) dari standar usianya. Kondisi tubuh anak yang pendek seringkali
dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga
masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk
mencegahnya. Padahal seperti kita ketahui, genetika merupakan faktor determinan
kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor
perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan.
Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah.
Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting. Upaya ini
bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal
dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap
untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.
Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia,
juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa. Hal ini dikarenakan anak
stunting, bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya (bertubuh
pendek/kerdil) saja, melainkan juga terganggu perkembangan otaknya, yang mana
tentu akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah,
produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif (Kemenkes, 2018).

Salah satu hal yang penting diperhatikan untuk mencegah stunting adalah
1.000 hari pertama kehidupan generasi mendatang, dimulai dari perkembangan
dalam rahim ibu sampai 2 tahun setelah melahirkan yaitu Memenuhi kebutuhan
gizi sejak hamil, Beri ASI Eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan, Dampingi ASI
Eksklusif dengan MPASI sehat, Terus memantau tumbuh kembang anak, Selalu
jaga kebersihan lingkungan (Kemenkes, 2018).

2
Di wilayah kerja UPT Puskesmas Palembaja sendiri pada bulan September
tahun 2022 tercatat jumlah Stunting sebanyak 13 Balita. Hal di karenakan
rendahnya pengetahuan orang tua balita tentang stunting. Berdasarkan uraian
diatas maka penulis membuat aktualisasi dengan judul “Revitalisasi
pengetahuan orang tua balita terhadap stunting di wilayah kerja UPT
Puskesmas Palembaja Kecamatan Kikim Timur".

B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi


1. Tujuan
Tujuan Aktualisasi ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan orang tua
Balita dan upaya pencegahan Stunting di Wilayah kerja Puskesmas Palembaja.
Selain itu, tujuan aktualisasi bagi peserta adalah dapat mengetahui dan
menerapkan substansi nilai-nilai dasar profesi PNS, yaitu BerAKHLAK
(Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
kolaboratif), Manajemen ASN dan smart ASN serta mengetahui dampak-
dampaknya terhadap pencapaian visi misi organisasi apabila nilai-nilai dasar
tersebut tidak diaplikasikan dalam pekerjaan sehari-hari dengan baik.
2. Manfaat
Manfaat kegiatan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN adalah sebagai
berikut:
a. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
Mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK
sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
b. Bagi Organisasi
Sebagai kontribusi dari peserta Pelatihan Dasar dalam memeberikan
pelayanan kesehatan balita di Posyandu wilayah kerja Puskesmas
Palembaja dapat terlaksana secara optimal, menyeluruh berkesinambungan
dalam rangka menunjang pencapaian tujuan visi dan misi lembaga.
c. Bagi Masyarakat
Dapat meningkatkan pengetahuan orang tua balita tentang stunting di
posyandu wilayah kerja Puskesmas Palembaja

3
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam rancangan aktualisasi ini diharapakan mampu untuk
mengidentifikasi, menyusun dan menetapkan isu yang terjadi di lingkungan kerja
yakni Puskesmas Palembaja dan sesegera mungkin mencarikan solusi dari isu
tersebut. Keterkaitan isu dengan kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan pada
materi yang telah disampaikan seperti manajemen ASN dan smart ASN. Langkah
selanjutnya adalah mendeskripsikan rencana pelaksanaan kegiatan untuk
mendapatkan hasil dari kegiatan yang didasarkan pada aktualisasi nilai-nilai
BerAKHLAK sebagai nilai dasar PNS.
Mendeskripsikan hasil kegiatan juga harus dilandasi oleh gagasan
pemecahan isu terhadap pencapaian visi dan misi, serta penguatan terhadap nilai-
nilai organisasi. Setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar, maka penulis
akan melaksanakan habituasi isu yang di dasarkan nilai-nilai dasar profesi di
Puskesmas Palembaja mulai tanggal 14 November sampai 17 Desember 2022.

4
BAB II
DESKRIPSI RANCANGAN AKTUALISASI (HABITUASI)

A. Deskripsi Organisasi
1. Profil UPT Puskesmas Palembaja
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat menerangkan bahwa Puskesmas sebagai salah satu jenis
fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting dalam
sistem kesehatan nasional khususnya subsistem upaya kesehatan.
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Puskesmas adalah
sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan kesehatan di suatu wilayah kerja.
UPT Puskesmas Palembaja menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan melakukan pembinaan serta pembangunan kesehatan dalam wilayah
kerjanya. Untuk melaksanakan semua program kesehatan yang berkompetensi dan
bermutu dalam pembangunan kesehatan dapat diikuti dan dievaluasi secara
cermat sebagai bahan yang sangat berguna dalam menentukan strategi dan
kebijakan kesehatan di masa yang akan datang.
Puskesmas Palembaja didirikan dan mulai beroperasi pada tahun 1982.
Puskesmas Palembaja merupakan bangunan INPRES Pemerintah Kabupaten
Lahat. Puskesmas Palembaja berada di dekat Pondok Pesantren Ar-Rozi dan
pemukiman penduduk, terletak di Desa Cempaka Sakti, Kecamatan Kikim Timur.
dan di atasnya berdiri 1 buah bangunan Puskesmas, 1 buah bangunan kantor dan 1
buah bangunan Rumah Dinas Dokter.

5
Gambar 2.1 Puskesmas Palembaja

Batas–batas wilayah kerja Puskesmas Palembaja Yaitu:


1. Sebelah Utara Berbatasan Dengan : Kabupaten Musi Rawas
2. Sebelah Timur Berbatasan Dengan : Desa Suka Makmur Gumay Talang
3. Sebelah Selatan Berbatasan Dengan : Desa Bungamas Kec Kikim Timur
4. Sebelah Barat Berbatasan Dengan : Desa Marga Mulya

6
Gambar 2.2 Peta Wilayah Puskesmas Palembaja

Wilayah kerja Puskesmas Palembaja terdiri dari 4 desa yaitu Desa


Cempaka Sakti, Desa Sukoharjo, Desa Purwaraja dan Desa Kencana Sari yang
merupakan daerah perkebunan sawit, dengan curah hujan sedang setiap tahunnya.
Tiap desa umumnya dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua maupun roda
empat dengan kondisi jalan kurang baik sebagian besar jalan tanah, berbatu dan
berlobang. Mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah petani sawit.

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk menurut kelompok Umur Tahun 2022


Umur Laki-laki Perempuan Jumlah
0-4 Thn 159 168 327
5-9 Thn 304 295 599
10-14 Thn 345 352 697
15-19 Thn 325 268 593
20-24 Thn 303 282 585
25-29 Thn 268 260 528
30-34 Thn 293 271 564
35-39 Thn 301 287 588
40-44 Thn 273 270 543
45-49 Thn 247 221 468
50-54 Thn 207 193 400
55-59 Thn 166 133 299
60-64 Thn 123 118 241
65-69 Thn 97 83 180
70-74 Thn 65 65 130
>74 thn 99 68 167
Total 3575 3334 6909

7
2. Struktur Organisasi
Gambar 1.3 Struktur Organisasi Puskesmas Palembaja

8
3. VISI, MISI, TUJUAN, MOTTO DAN TATA NILAI
a. Visi Puskesmas
“Tercapai kesehatan masyarakat yang optimal di wilayah kerja
Puskesmas Palembaja dengan bertumpu pada pelayanan prima dan
pemberdayaan masyarakat”.
b. Misi Puskesmas
1) Menyediakan SDM yang berkompeten, profesional, dan berakhlak
mulia.
2) Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan yang sesuai dengan
standar.
3) Meningkatkan kerja sama dengan lintas sektoral, lintas program, dan
pihak lain.
4) Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan.
c. Motto
Kesehatan anda kebahagiaan kami
d. Tata Nilai : PALEMBAJA
Mempunyai makna :
P : Pelayanan
Pelayanan terbaik yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan dan
harapan pasien sesuai standar prosedur dan kompetensi .
A : Amanah
Bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas.

L : Loyalitas

Kesetiaan pegawai puskesmas dalam menjalankan tugas.

E : Empati
Peduli dengan lingkungan

M : Murah Senyum
Senantiasa menampilkan keramahan dalam memberikan pelayanan .
B : Bijaksana
Sikap yang tepat dalam menyikapi setiap keadaan dan peristiwa sehingga
memancarkan keadilan .

9
A : Aman
Menjunjung tinggi rasia dan keselamatan pasien.
J : Jamin Kesehatan
Memberikan kesehatan dasar yang layak bagi masyarakat .
A : Akurat
Dalam memutuskan suatu masalah dengan cepat dan tepat.

4. Tupoksi Puskesmas dan Sumber Daya Manusia


Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Dalam melaksanakan tugas,
Puskesmas mempunyai fungsi yaitu menyelenggarakan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) tingkat pertama di wilayah kerjanya dan Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) tingkat pertama di wilayah kerjanya. (Permenkes Nomor 43
Tahun 2019).
Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya Puskesmas di dukung oleh
ketenagaan yang ditunjukkan pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.2
Data Kepegawaian Di UPT Puskesmas Palembaja Tahun 2022
NO JENIS KETENAGAAN JUMLAH

1 Dokter Umum (S1) 1


3 Tenaga Kesehatan Masyarakat (S1) 1
2 Sarjana Lain (SI Management Ekonomi ) 1
3 Tenaga Perawat (DIII) 11
4 Tenaga Bidan (DIV) 1
5 Tenaga Bidan (DIII) 10
6 Asisten Farmasi (DIII) 1
7 Tenaga Perawat Gigi (D III) 1
8 SMA 1
9 Cleaning Service 1
JUMLAH 29
Sumber : Subbag Kepegawaian dan Umum

10
5. Tugas Pokok dan Profil Peserta
Nama : Arin Gusana, Am.Kep
NIP : 19920831 202202 2 002
Pangkat / Gol. : II / C
Jabatan : Pelaksana / Terampil-Perawat
Unit Kerja : UPT Puskesmas Palembaja
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2019 tentang jabatan
fungsional perawat. Rincian kegiatan perawat terampil sesuai dengan jenjang
jabatan, sebagai berikut :
1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;
2. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan;
3. Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka
melakukan upaya promotif ;
4. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan / pelindung fisik pada pasien
untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya preventif;
5. Memberikan oksigenasi sederhana;
6. Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/ bencana/
kritikal;
7. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas risiki
penularan infeksi;
8. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area
medikal bedah;
9. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area anak;
10. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area maternitas;
11. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area komunitas;
12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area jiwa;
13. Melakukan tindakan terapi komplementer/holistik;
14. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan
pada tahap pre/intra/post operasi;
15. Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan perawatan
paliatif;

11
16. Memberikan dukungan / fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan
/ berduka / menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
17. Melakukan perawatan luka;
18. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan;

B. DESKRIPSI ISU / SITUASI PROBLEMATIK UPT PUSKESMAS


PALEMBAJA
Berkaitan dengan laporan aktualisasi ini, sumber isu
yang diangkat berasal dari Tugas Pokok dan Fungsi
(TUPOKSI), Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), kegiatan
inisiatif penulis dengan persetujuan mentor, dan penugasan
dari atasan. Semuanya akan disinkronkan sesuai dengan
keterkaitan materi BerAKHLAK, manajemen ASN, dan
Smart ASN.
Berdasarkan pengamatan di unit kerja, maka keadaan
saat ini yang masih menjadi masalah di UPT Puskesmas
Palembaja diantaranya :
1. Rendahnya pemahaman masyarakat terhadap masalah stunting di wilayah
kerja Puskesmas Palembaja.
2. Belum optimalnya pengetahuan orang tua balita tentang stunting di wilayah
kerja Puskesmas Palembaja.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun)
akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.
Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi
lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun.
Oleh karena itu, Belum optimalnya pengetahuan orang tua balita tentang
stunting di Posyandu wilayah kerja Puskesmas Palembaja diangkat sebagai isu
utama dalam rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yang berjudul
“Revitalisasi pengetahuan orang tua balita tentang stunting di wilayah kerja
UPT Puskesmas Palembaja”
3. Belum optimalnya kunjungan lansia ke posyandu lansia di wilayah kerja
Puskesmas Palembaja.

12
4. Rendahnya pengetahuan petugas tentang manfaat pembuatan alur pelayanan,
SOP, dan buku register pasien di ruang tindakan dan poli umum Puskesmas
Palembaja.
5. Kurangnya edukasi kesehatan mengenai peran dan dukungan keluarga dalam
pengobatan orang dengan gangguan jiwa wilayah kerja Puskesmas Palembaja.
Adapun dari kelima isu tersebut secara ringkas dapat jelaskan pada tabel di
bawah ini :
Tabel 2.3 Identifikasi Isu
Tugas dan Identifikasi Kondisi yang Keterkaitan dengan Identifikasi
No. Fungsi yang Isu / Kondisi diharapkan materi Akar
belum saat ini Permasalahan
optimal
Melakukan
1. Rendahnya Meningkatnya Manajemen ASN: Kurangnya
penyuluhan pemahaman pemahaman Bertindak profesional penyuluhan
masyarkat masyarakat dalam memberikan kepada
terhadap terhadap pelayanan masyarakat
masalah masalah tentang stunting
stunting stunting Smart ASN:
upaya promotif tentang
stunting dengan
media poster.

Melakukan
2. Belum Meningkatnya Manajemen ASN: Kurangnya
penyuluhan optimalnya pengetahuan Bertindak profesional penyuluhan
pengetahuan orang tua dalam memberikan kepada orang tua
orang tua balita tentang pelayanan. balita tentang
balita tentang stunting stunting
stunting Smart ASN:
Upaya promotif tentang
pencegahan stunting
dengan media leaflet

Melakukan
3. Belum Meningktanya Manajemen ASN: Kurangnya
penyuluhan optimalnya kunjungan Bertindak profesional kesadaran lansia
kunjungan lansia ke dalam memberikan untuk datang ke
lansia ke posyandu pelayanan. posyandu lansia
posyandu lansia
lansia Smart ASN:
Member penyuluhan
tentang pentingya
kunjungan ke
posyandu lansia

4. Melakukan Rendahnya Meningkatnya Manajemen ASN: Kurangnya

13
penyuluhan pengetahuan pengetahuan Bertindak profesional pengetahuan
petugas petugas dalam memberikan petugas dalam
tentang tentang pelayanan melakukan
manfaat pendokumenta pendokumentasi
pembuatan sian data Smart ASN: an
alur Membuat
pelayanan, pendokumntasian
SOP, dan data yang simpel dan
buku register meudah di mengerti
pasien petugas

5. Melakukan Kurangnya Mengingkatnya Manajemen ASN: Kurangnya


penyuluhan . pengetahuan pengetahuanBertindak profesional pengetahuan
kesehatan keluarga tentag dalam memberikan kesehatan
mengenai peran dan pelayanan kepada keluarga
peran dan dukungan Smart ASN: pasien ODGJ
dukungan keluarga dalam
Upaya promotif tentang
keluarga pengobatan ODGJ kepada
dalam orang dengan keluarga
pengobatan gangguan jiwa
orang dengan
gangguan
jiwa

C. Analisis Isu
Analisis isu bertujuan untuk menetapkan kualitas isu
dan menentukan prioritas isu yang perlu diangkat dan di
selesaikan melalui kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan.
Analisis USG merupakan alat analisis yang dilakukan untuk
menentukan prioritas isu melalui tingkat kegawatan,
keseriusan, dan tingkat pertumbuhan suatu isu atau masalah.
Teknik ini memiliki 3 kriteria dalam penilaian yang tersaji
dalam tabel berikut ini :
Tabel 2.4 Tabel Penjelasan USG
No. Komponen Keterangan

Urgency Seberapa mendesak isu tersebut dibahas dikaitkan dengan waktu yang
tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk
memecahkan masalah yang menyebabkan isu
Seriousness Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang
timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan
isu tersebut atau akibat yang ditimbulkan masalah- masalah lain
kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan (bisa mengakibatkan

14
masalah lain)
Growth Seberapa kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan
kemungkinan masalah penyebab isu akan semakin memburuk jika
dibiarkan

Parameter yang digunakan untuk menentukan bobot


prioritas isu metode USG menggunakan skala Likert pada
tabel berikut :
Tabel 2.5 Tabel Bobot USG
Nilai Urgency/Mendesak Seriousness/Keseriusan Growth/
Berkembangnya
Masalah

1 Isu tidak mendesak untuk Isu tidak begitu serius untuk dibahas Isu lamban berkembang
segera diselesaikan karena tidak berdampak ke hal
yang lain
2 Isu kurang mendesak untukIsu kurang serius untuk segera dibahasIsu kurang cepat berkembang
segera diselesaikan karena kurang berdampak ke hal
yang lain
3 Isu cukup mendesak untukIsu cukup serius untuk segera dibahasIsu cukup cepat berkembang,
segera karena akan berdampak ke hal segera dicegah
Diselesaikan yang lain
4 Isu mendesak untuk segeraIsu serius untuk segera dibahas karenaIsu cepat berkembang untuk
diselesaikan akan berdampak ke hal yang lain segera dicegah
5 Isu sangat mendesak untukIsu sangat serius untuk segera dibahasIsu sangat cepat berkembang
segera karena akan berdampak ke hal untuk segera dicegah
Diselesaikan yang lain

Tabel 2.6 Tabel Analisis Isu Menggunakan USG


Kriteria Jumlah
No Isu Ranking
U (1-5) S (1-5) G (1-5) Skor
Rendahnya pemahaman 3 3 2 8
masyarakat terhadap
masalah stunting
Belum optimalnya 5 4 4 I 1
pengetahuan orang
tua balita tentang
stunting
Belum optimalnya 3 2 2 7
kunjungan lansia ke
posyandu lansia
Rendahnya pengetahuan 3 1 1 5
petugas tentang

15
manfaat pembuatan
alur pelayanan, SOP,
dan buku register
pasien di ruang
tindakan dan poli
umum
Kurangnya edukasi 3 2 1 IV 6
kesehatan mengenai
peran dan dukungan
keluarga dalam
pengobatan orang
dengan gangguan
jiwa

Isu dengan total nilai tertinggi merupakan isu inti (core issue) yang akan
ditetapkan untuk diselesaikan dengan kegiatan-kegiatan yang diusulkan. Dari hasil
analisis isu melalui pendekatan USG maka isu inti yang perlu diselesaikan adalah
berjudul “Revitalisasi pengetahuan orang tua balita terhadap stunting di
wilayah kerja UPT Puskesmas Palembaja” dan selanjutnya akan disinkronkan
sesuai dengan keterkaitan materi BerAKHLAK.

D. ARGUMENTASI TERHADAP CORE ISU TERPILIH


Isu belum optimalnya pengetahuan orang tua balita tentang stunting
dianggap urgent dan layak untuk dilakukan habituasi karena isu ini dapat diatasi
dengan memberikan penyuluhan dan edukasi kesehatan tentang stunting pada
orang tua balita yang datang ke posyandu wilayah kerja Puskesmas Palembaja
mengingat kurangnya Media Informasi mengenai stunting dan Kuranganya
Sumber Informasi mengenai stunting selama ini.
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh
kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan
gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau
pendek (kerdil) dari standar usianya. Kondisi tubuh anak yang pendek seringkali
dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga
masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk
mencegahnya. Padahal seperti kita ketahui, genetika merupakan faktor determinan
kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor
perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan.

16
Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah.
Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting. Upaya ini
bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal
dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap
untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.
Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia,
juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa. Hal ini dikarenakan anak
stunting, bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya (bertubuh
pendek/kerdil) saja, melainkan juga terganggu perkembangan otaknya, yang mana
tentu akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah,
produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif (Kemenkes, 2018).
.
E. NILAI – NILAI DASAR PNS
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS bertujuan
agar peserta mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar
profesi ASN yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.Nilai
dasar profesi ASN sering disingkat dengan ASN
BerAKHLAK ini merupakan modal awal ASN dalam
menjalankan tugasnya.Dalam kegiatan aktualisasi dan
habituasi ini diharapkan ASN dapat mengimplementasikan
nilai-nilai tersebut kedalam kegiatan yang dilakukan. Tujuh
nilai dasar profesi ASN adalah sebagai beriku:
1. Berorientasi Pelayanan
Berorientasi Pelayanan adalah sikap dan perilaku kerja
PNS dalam memberikan pelayanan terbaik kepada yang
dilayani Antara lain meliputi masyarakat, atasan, rekan kerja,
unit kerja terkait, dan / atau instansi lain. Seorang abdi
Negara haruslah memiliki ‘jiwa yang bisa melayani”. ASN
diharapkan mampu memahami dan memenuhi ekspetasi
masyarakat dalam memberikan pelayanan publik (ramah,
cekatan, solutif, dapat diandalkan dan perbaikan

17
berkelanjutan). Berorientasi pelayanan adalah komitmen
memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.
Kode etik dan panduan perilakunya adalah:
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
ASN berkedudukan sebagai pembuat dan perencana kebijakan publik
hendaknya dapat membuat kebijakan yang dapat bermanfaat untuk
kebutuhan masyarakat secara luas.
b. Ramah, cekatan solutif dan dapat diandalkan
Kedudukan ASN sebagai pembuat dan perencana kebijakan publik hendaknya
dapat membuat kebijakan yang solutif sehingga dapat bermanfaat untuk
kebutuhan masyarakat secara luas.
c. Melakukan perbaikan tiada henti.
Agar dapat menghasilkan kebijakan yang solutif dan bermanfaat untuk
kebutuhan masyarakat secara luas, ASN harus selalu melakukan evaluasi
untuk setiap kebijakan yang di buat.
Kata Kunci dari berorientasi Pelayanan adalah Responsivitas, Kualitas dan
Kepuasan.
2. Akuntabel/ Akuntabilitas
Akuntabilitas sering disamakan dengan responbilitas. Namun pada dasarnya,
kedua konsep itu memiliki makna yang berbeda.Responsibilitas adalah kewajiban
untuk bertanggung jawab.Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggung jawaban
yang harus dicapai.
Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam, yaitu: akuntabilitas vertical
(pertanggung jawaban kepada otoritas yang lebih tinggi) dan akuntabilitas
horizontal (pertanggung jawaban pada masyarakat luas). Untuk memenuhi
terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme
akuntabilitas kejujuran, maka mekanisme akuntabilitas harus mengandung
dimensi akuntabilitas kejujuran dan hukum, akuntabilitas proses, akuntabilitas
program, dan akuntabilitas kebijakan.
Akuntabel adalah bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan. Kode
etik dan panduan perilakunya adalah:
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan

18
berintegritas tinggi.
Kedudukan ASN sebagai pembuat dan perencana kebijakan publik hendaknya
dapat bekerja secara jujur, bertanggung jawab, cermat disiplin dan
berintegritas tinggi demi tercapainya smart governance.
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien
Seorang PNS akan mendapatkan beberapa fasilitas dari kantor, dengan adanya
fasilitas yang dimiliki hendaknya PNS menggunakan kekayaan dan barang
milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien.
c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
Menjadi seorang PNS akan mendapatkan privilege dalam kehidupan pekerjaan
dan keseharian, menggunakan privilege dengan bijak dan bertanggung
jawab.
Kata Kunci dari berorientasi akuntabel adalah Integritas, Konsisten, Dapat
dipercaya dan transparan.
3. Kompeten
Kata “kompetensi” memiliki pengertian menyoroti
aspek dan penekanan yang relative berbeda. Kompetensi
memiliki pengertian yang sama dengan capability
(kemampuan). Seseorang yang kompeten adalah yang
memiliki kemampuan, pengetahuan dan keahlian untuk
melakukan sesuatu secara efisien dan efektif.
Peningkatan kompetensi ini sangat penting, bahkan telah
diamanatkan dalam ketentuan Peraturan Pemerintah tentang
Manajemen PNS, bahwa setiap aparatur diberikan hak 20
jam pelatihan setiap tahunnya. Hal ini semata-mata agar
setiap ASN dapat melaksankan tugas dengan kualitas terbaik.
Kompeten adalah terus belajar dan mengembangkan
kapabilitas. Kode etik dan panduan perilakunya adalah:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah
Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah,

19
Perilaku lain ASN pembelajar yaitu melakukan konektivitas dalam basis
online network.
b. Membantu orang lain belajar
Sosialisasi dan Percakapan di ruang istirahat atau di kafetaria kantor termasuk
morning tea/coffee sering kali menjadi ajang transfer pengetahuan.
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik sangat penting dilakukan untuk
tetap menjaga semangat ASN untuk selalu unggul.
Kata Kunci dari kompeten adalah Kinerja terbaik, Sukses, Keberhasilan, learning
agility dan ahli dibidangnya.
4. Harmonis
Berakar dari Semboyan Negara Indonesia yakni
Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti “Berbeda-beda Namun
Tetap Satu Jua”, seorang pelayan publik harus dapat
menghargai setiap orang apapun latar belakangnya. Penting
bagi setiap ASN untuk dapat menciptakan dan membangun
lingkungan kerja yang kondusif. Karena dengan kenyamanan
lingkungan kerja, ASN diyakini dapat lebih produktif.
Harmonis adalah saling peduli dan menghargai
perbedaan. Kode etik dan panduan perilakunya adalah:
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
Dalam menjalankan tugas sebagai ASN tidak membedakan pelayanan
terhadap siapapun dan apapun latar belakangnya.
b. Suka menolong orang lain
Seorang ASN harus memiliki jiwa pelayanan tanap membeda- bedakan.
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
Dalam menjalankan tugas sebagai ASN yang baik harus selalu menjaga
hubungan baik sesama ASN.
Kata Kunci dari harmonis adalah Peduli, Perbedaan dan selaras.
5. Loyal
Loyalitas dan kesetiaan ASN terletak pada ideologi dan
dasar negara Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara

20
Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI serta pemerintahan
yang sah, bukan pada satu sosok atau pihak tertentu. ASN
harus dapat menjaga nama baik sesama ASN, nama baik
pimpinan, nama baik instansi dan tentu saja harus selalu
dapat menjaga nama baik negara. Konsekuensi logis dari
adanya loyalitas dan kesetiaan adalah setiap ASN harus
selalu menjaga rahasia jabatan dan negara. Adapun panduan
perilakunya adalah :
a. Memegang teguh ideologi pancasila, UUD negara Republik indonesia tahun
1945, setia kepada negara kesatuan republik Indonesia serta pemerintahan
yang sah
b. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah, dengan tetap memegang teguh ideologi Pancasila, setia dan
mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 serta pemerintahan yang sah, mengabdi kepada negara dan rakyat
Indonesia.

c. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara


Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.
Perilaku
yang
ini diantaranya.
d. Menjaga rahasia dan jabatan negara
Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapatkan atau mencari keuntungan atau manfaat bagi
diri sendiri atau orang lain.
Kata kunci dari loyal adalah komitmen, dedikasi, kontribusi, nasionalisme dan
pengabdian.
6. Adaptif
Situasi dan zaman yang senantiasa berkembang, membuat seorang aparatur
harus dapat dengan cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan yang ada.

21
Harus selalu diingat, istilah yang sering kita dengar yaitu “Yang Abadi adalah
Perubahan itu sendiri”, membuat siapapun yang tidak dapat beradaptasi akan
semakin tertinggal. Adaptasi dapat dilakukan dengan terus berinovasi dengan
mengembangkan kreativitas. Setiap pegawai juga harus selalu bertindak proaktif
dan tidak hanya berpangku tangan.
Adaptif adalah terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta
menghadapi perubahan. Kode etik dan panduan perilakunya adalah:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
Kebutuhan kemampuan beradaptasi ini juga berlaku juga bagi individu dan
organisasi dalam menjalankan fungsinya. Dalam hal ini organisasi maupun
individu menghadapi permasalahan yang sama, yaitu perubahan lingkungan
yang konstan, sehingga karakteristik adaptif dibutuhkan, baik sebagai
bentuk mentalitas kolektif maupun individual.
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas
Sebuah inovasi yang baik biasanya dihasilkan dari sebuah kreativitas. Tanpa
daya kreativitas, inovasi akan sulit hadir dan diciptakan
c. Bertindak proaktif.
Memiliki sikap inisiatif yang cenderung proaktif dalam melaksanakan tugas,
agar terjadi terjadi percepatan dalam setiap kebijakan dan kegiatan yang
dilakukan.
Kata Kunci dari adaptif adalah inovasi, antusias terhadap perubahan dan proaktif.

7. Kolaboratif
Dalam pelaksanaan tugas, kolaborasi di antara setiap
aparatur mutlak harus dilaksanakan. Bersinergi dan memberi
kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
dalam pembangunan, akan dapat mempercepat pencapaian
suatu visi dan cita-cita. Keterbukaan dalam bekerja sama,
dan mencari solusi bersama akan dapat menghasilkan nilai
tambah, dan mempercepat mencapai tujuan bersama.
Kolaboratif adalah membangun kerja sama yang
sinergis. Kode etik dan panduan perilakunya adalah:
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi

22
Dalam menjalankan tupoksi sebagai ASN akan selalu ada kondisi
terbenturnya pikiran dalam menghadapi suatu masalah, dsinilah
pentingnya nilai memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi dalam penyelesaian masalah.
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
Bekerjasama secara transparan agar tingkat kepercayaan dalam tim selalu
terjada demi mencapai tujuan bersama.
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan
bersama.
Memanfaatkan fasilitas dan sumber daya yang tersedia untuk tujuan bersama.
Kata Kunci dari kolaboratif adalah Kesediaan bekerjasama dan sinergi untuk hasil
yang lebih baik.

F. Kedudukan dan Peran PNS untuk Menuju Smart ASN


Ada dua materi pada agenda kedudukan dan peran
PNS untuk mendukung terwujudnya Smart ASN yaitu :
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan
profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia
sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras
dengan perkembangan jaman. Untuk menjalankan
kedudukannya tersebut, maka ASN berfungsi sebagai :
a. Pelaksana kebijakan publik
b. Pelayan publik
c. Perekat dan pemersatu bangsa
Selanjutnya peran dari ASN yaitu sebagai perencana,
pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum
pemerintahan dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang
professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
2. Smart ASN

23
Maksud dari Smart ASN adalah pegawai ASN yang
memiliki kompetensi, kinerja, serta profesionalisme yang
tinggi sehingga mampu beradaptasi dan semakin responsive
terhadap perubahan dan pencapaian tujuan organisasi.
Literasi digital menekankan maysarakat pada kecakapan
pengguna media digital dalam melakukan proses mediasi
media digital yang dilakukan secara produktif. Kompetensi
literasi digital tidak hanya dilihat dari kecakapan
menggunakan media digital (digital skills) saja, namun juga
budaya menggunakan digital (digital culture), etis
menggunakan media digital (digital ethics), dan aman
menggunakan media digital (digital safety). Kriteria smart
ASN adalah mempunyai integritas, jiwa nasionalisme,
professional, keramahtamahan, berwawasan global, bahasa
asing, IT, serta jejaring kerja.

G. Matriks Rancangan Aktualisasi


Unit kerja : UPT Puskesmas Palembaja Kecamatan Kikim Timur
Kabupaten Lahat.
Identifikasi Isu :
1. Rendahnya pemahaman ibu terhadap masalah stunting
2. Belum optimalnya pengetahuan orang tua balita terhadap stunting
3. Belum optimalnya kunjungan lansia ke posyandu lansia
4. Rendahnya pengetahuan petugas tentang manfaat pembuatan alur pelayanan,
SOP, dan buku register pasien di ruang tindakan dan poli umum
5. Kurangnya edukasi kesehatan mengenai peran dan dukungan keluarga dalam
pengobatan orang dengan gangguan jiwa

Isu yang Diangkat :


Belum optimalnya pengetahuan orang tua balita terhadap stunting di wilayah kerja
UPT Puskesmas Palembaja

24
Gagasan Pemecahan Isu :
Memberikan penyuluhan kepada orang tua balita tentang stunting dengan media
leaflet di posyandu wilayah kerja UPT Puskesmas Palembaja

Rencana Kegiatan dalam Pemecahan Isu :


1. Menyusunan agenda kegiatan aktualisasi
a. Menemui mentor, melakukan konsultasi dan meminta persetujuan
mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan
b. Membuat hasil catatan konsultasi
c. Mengumpulkan data balita
2. Membuatan media leaflet dan kuisioner tentang stunting
a. Mengumpulk an dan menyusun bahan materi leaflet dan kuisioner
tentang Stunting
b. Melakukan konsultasi dengan mentor mengenai materi yang
terkandung dalam leaflet dan kuisioner
c. Melakukan pencetakan leaflet dan kuisioner
3. Melaksanakan kegiatan Posyandu
a. Membagikan leaflet
b. Melakukan penyuluhan kepada orang tua balita tentang stunting
c. Melakukan pengukuran tinggi badan Balita dan Penimbangan Berat
Badan Balita yang ada di Posyandu
4. Melakukan Evaluasi
a. Membagikan kuisioner sebelum penyuluhan
b. Melakukan tanya jawab / sharing dengan peserta
c. Merekap hasil kuisioner
5. Membuat Laporan hasil kegiatan
a. Menyiapkan bahan laporan
b. Menyusun laporan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan
c. Melaporkan hasil kegiatan yang telah di laksanakan

25
Tabel 2.7 Matrik Rancangan Aktualisasi

K TAHAPAN OUTPUT / KETERKAITAN SUBSTANSI KONTRIBUSI VISI PENGUATAN


KEGIATAN HASIL MATA PELATIHAN DAN MISI N
ORGANISASI
2 3 4 5 6 7
1. M 1. • Lembar BERORIENTASI PELAYANAN Kegiatan ini sesuai M
M Konsultasi Ramah, cekatan solutif dan dapat dengan visi dan misi
e • Foto kegiatan diandalkan Puskesmas Palembaja
n • Lembar Menyampaikan rencana kegiatan yaitu : P : Pelayanan
e persetujuan aktualisasi dengan ramah dan sopan
m dan dengan kualitas terbaik VISI : Pelayanan terbaik
ui yang diberikan
“Tercapai kesehatan untuk memenuhi
m AKUNTABEL masyarakat yang
e Melaksanakan tugas dengan jujur, kebutuhan dan
optimal di wilayah harapan pasien
nt bertanggung jawab, cermat, disiplin kerja Puskesmas
or dan berintegritas tinggi sesuai standar
Palembaja dengan prosedur dan
, Berkomunikasi dengan mentor secara bertumpu pada
m terbuka dalam mengkonsep tahapan kompetensi
pelayanan prima dan
el aktualisasi sesuai dengan isu di UPT pemberdayaan A : Amanah
a Puskesmas Palembaja masyarakat”
k Bertanggung jawab
u Bertanggung jawab atas rancangan MISI : dalam
k kegiatan aktualisasi yang melaksanakan tugas
dikonsultasikan. ”Menyediakan SDM
a
yang berkompeten, L : Loyalitas
n
KOMPETEN professional dan
k Kesetiaan pegawai
Melaksanakan tugas dengan berakhlak mulia.”
o puskesmas dalam
ns kualitas terbaik
menjalankan tugas
Membahas tiap tahap kegiatan agar

26
ul tidak terjadi kesaahan E : Empati
ta Kinerja terbaiik, keberhasilan
si Peduli dengan
d HARMONIS lingkungan
a Membangun lingkungan kerja yang M : Murah
n kondusif Senyum
m Meminta arahan dan bimbingan atau
e sharing dengan mentor Senantiasa menampilkan
m Selaras, Peduli keramahan dalam
in memberikan
ta LOYAL pelayanan
p Menjaga nama
B : Bijaksana
er baik sesama
se ASN, pimpinan, Sikap yang tepat
tu instansi dan dalam menyikapi
ju Negara setiap keadaan dan
a Menjaga kerahasian peristiwa sehingga
n isu yang memancarkan
m dihadapi UPT keadilan
e Puskesmas
n Palembaja yang A : Aman
g di angkat dalam Menjunjung tinggi
e rancangan rasia dan
n aktualisasi saat keselamatan pasien
ai berkonsultasi.
k Penerapan sikap J : Jamin
e perilaku Kesehatan
gi Komitmen,
at Dedikasi, Memberikan
a pengabdian kesehatan dasar
yang layak bagi

27
n ADAPTIF masyarakat
y Bertindak proaktif
a Mencatat arahan A : Akurat
n dari mentor Dalam memutuskan
g dengan seksama. suatu masalah
a Tindakan ini dengan cepat dan
k merupakan tepat
a penerapan dari
n sikap perilaku
di Proaktif,
la antusias
k terhadap
u perubahan
k
a
n KOLABORATIF
Memberi
kesempatan
kepada
berbagai pihak
untuk
berkontribusi
Meminta saran dan
mendengarkan
setiap masukan
dan koreksi dari
mentor
Kesediaan
bekerjasama

Menggerakkan

28
pemanfaatan
berbagai
sumber daya
untuk tujuan
bersama
Melakukan konsultasi langsung
dengan mentor agar tercipta sinergi
untuk hasil yang lebih baik

2. • Adanya BERORIENTASI PELAYANAN


M cacatan hasil Melakukan
em konsultasi perbaikan tiada
bu henti
at Mencatat semua hasil
ha koonsultasi
sil dengan baik,
cat jelas dan benar
ata Responsivitas,
n Kepuasan dan
ko kualitas
ns
ult AKUNTABEL
asi Melaksanakan tugas dengan jujur,
bertanggung jawab, cermat disiplin
dan berintegritas tinggi
Mempersiapkan bahan referensi dan
kelengkapan sarana pendukung
kegiatan dengan cermat
berintegritas, dan konsisten

29
KOMPETEN
Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik.
Membuat catatan konsultasi dengan
rapih dan mudah di pahami mentor
mentor sebagai pendukung kegiatan
yang maksimal
Kinerja terbaik.

3. Mengumpulkan Data • Foto kegiatan BERORIENTASI LAYANAN


Balita • Video Ramah, cekatan, solutip dan dapat
kegiatan di andalkan
• Data Balita Mencari atau meminta data balita yang
akurat
Responsif dan kualitas

AKUNTABEL
Melaksanakan tugas dengan jujur,
bertanggung jawab, cermat, disiplin
dan berintegritas tinggi
Bertanggung jawab atas data balita
yang di dapat
Konsisten, dapat dipercaya,
transparan

KOMPETEN
Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik
Melakukan

30
pengecekan data
balita agar tidak
terjadi
kesalahan.
Kinerja terbaik,
Keberhasilan
HARMONIS
Membangun lingkungan kerja yang
kondusif
Meminta data balita ke pengelola
program imunisasi dan KIA
Peduli, selaras

LOYAL
Menjaga nama baik
sesama ASN,
Pimpinan,
Instansii dan
Negara
Menjaga kerahasiaan
data balita agar
terhindar dari
konsumsi
masyarakat
umum.
Kontribusi,
Komitmen,
Dedikasi

ADAPTIF
Bertindak proaktif

31
Sharing dengan
pengelola
program tentang
data balita.
Proaktif, Antusias
terhadap
perubahan

KOLABORATIF
Terbuka dalam
bekerja sama
untuk
menghasilkan
nilai tambah
Berkoordinasi
dengan
pengelola
program untuk
data balita
Kesediaan
bekerjasama,
Sinergi untuk
hasil yang lebih
baik

2. M 1. Mengumpulk an dan • Terkumpulny BERORIENTASI PELAYANAN Terlaksananya kegiatan Me


menyusun bahan a bahan Memahami dan memenuhi kebutuhan ini sesuai dengan visi
materi leaflet dan informasi masyarakat dan misi Puskesmas
kuisioner tentang tentang Mencari materi informasi tentang Palembaja P : Pelayanan
Stunting stunting leaflet dan kuisioner tentang

32
stunting yang mudah dipahami. Visi : Pelayanan terbaik
Serta mencari referensi yang yang diberikan
berkualitas dan berdasarkan “Tercapai kesehatan untuk memenuhi
sumber terpercaya masyarakat yang kebutuhan dan
Responsif, kualitas optimal di wilayah harapan pasien
kerja Puskesmas sesuai standar
AKUNTABEL Palembaja dengan prosedur dan
Melaksanakan tugas dengan jujur, bertumpu pada kompetensi
bertanggung jawab, cermat disiplin pelayanan prima dan
dan berintegritas tinggi pemberdayaan A : Amanah
Mempersiapkan bahan referensi dan masyarakat” Bertanggung jawab
kelengkapan sarana pendukung Misi : dalam
kegiatan dengan cermat” Menyediakan SDM melaksanakan tugas
berintegritas, dan konsisten. yang berkompeten,
Mengkonsep tahapan-tahapan dengan profesional, dan L : Loyalitas
baik dan secara teliti dan dengan berakhlak mulia”
Kesetiaan pegawai
kinerja terbaik
puskesmas dalam
menjalankan tugas
KOMPETEN
Melaksanakan tugas E : Empati
dengan kualitas
terbaik Peduli dengan
Mempersiapkan referensi desain lingkungan
leaflet dan kuisioner sebagai sarana M : Murah
pendukung kegiatan dengan maksimal Senyum
dan kinerja terbaik.
Senantiasa menampilkan
LOYAL keramahan dalam
Menjaga nama baik memberikan
sesama ASN, pelayanan
Pimpinan,

33
instansi dan B : Bijaksana
negara
Menyiapkan materi Sikap yang tepat
yang baik agar dalam menyikapi
terjaga nama setiap keadaan dan
baik pegawai peristiwa sehingga
dan instansi. memancarkan
Dedikasi, komitmen keadilan
A : Aman
ADAPTIF
Terus berinovasi dan Menjunjung tinggi
menggembangkan kreatifitas rasia dan
Membuat leftlet dan kuisioner dengan keselamatan pasien
materi yang mudah di pahami dan
J : Jamin
menarik di lihat.
Kesehatan
Inovasi, antusias terhadap perubahan.
Memberikan
KOLABORATIF kesehatan dasar
Terbuka dalam bekerja sama untuk yang layak bagi
menghasilkan nilai tambah masyarakat
Meminta saran dan mendengarkan setiap
masukan dan koreksi dari mentor A : Akurat
Kesediaan bekerjasama D
2. Melakukan konsultasi • Lembar BERORIENT
dengan mentor konsultasi ASI
mengenai materi yang • Foto kegiatan PELAYANN
terkandung dalam Ramah, cekatan solutif dan dapat
leafletdan kuisioner diandalkan
Dalam meminta saran dan persetujuan
kepada mentor secara ramah

34
mengenai materi yang terkandung
dalam leflet dan kuisioner
Responsif, kualitas

AKUNTABEL
Melaksanakan tugas dengan jujur,
tanggung jawab, cermat, disiplin
dan berintegritas tinggi
Komunikasi dengan mentor secara
terbuka dan membahas materi leaflet
dan stunting
Integritas, konsisten, dapat
dipercaya, transparan

KOMPETEN
Melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik.
Mempersiapkan materi leaflet dan
kuisioner sebagai sarana pendukung
kegiatan dengan maksimal dan
Kinerja terbaik.

HARMONIS
Menghargai setiap orang apapun
latar belakangnya
Dalam meminta persetujuan mengenai
materi leflet dan kuisioner pada
mentor penulis menghargai masukan
yang diberikan tanpa melihat latar
belakangnya
Perbedaan, selaras

35
LOYAL
Menjaga nama baik sesama ASN,
pimpinan, instansi, dan negara
Menyiapkan materi yang baik agar
terjaga nama baik pegawai dan
instansi. Dedikasi, Komitmen

ADAPTIF
Cepat menyesuaikan diri
menghadapi perubahan
Menerima masukan dari mentor dan
langsung melakukan perubahan
Antusias terhadap perubahan

KOLABORATIF
Terbuka dalam bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah
Meminta saran dan mendengarkan
setiap masukan dan koreksi dari
mentor
Kesediaan bekerjasama

3. Melakukan percetakan • Tercetaknya BERORIENTASI PELAYANAN


leaflet dan kuisioner leaflet dan Melakukan perubahan tiada henti
kuisioner Sebelum di lakukannya pencetak leaflet
sebanyak 40 dan kuisioner penulis memerhatikan
lembar kembali bentuk dari desain leaflet
dan kuisioner

36
Kualitas, responsif

AKUNTABEL
Melaksanakan tugas dengan jujur,
bertanggung jawab, cermat,
disiplin dan berintegrasi tinggi
Mengecek secara cermat jumlah leaflet
dan kuisoner yang di butuhkan dalam
penyuluhan
Integritas, konsisten

KOMPETEN
Melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik
Mengecek kembali isi leaflet dan
kuisioner yang telah di cetak sesuai
dengan persetujuan mentor agar
mendapatkan kualitas terbaik
Kinerja terbaik, keberhasilan

HARMONIS
Menghargai setiap orang apapun
latarbelakangnya
Menerima masukan dari percetakan jika
ada kesalahan dalam materi/desain
leaflet dan kuisioner
Peduli, selaras

37
ADAPTIF
Terus berinovasi dan mengembangkan
kreatifitas
dalam melakukan percetakan terus
melakukan inovasi agar leaflet dan
kuisioner lebih mudah di pahami
Inovasi, antusias terhadap perubahan

KOLABORATIF
Memberi kesempatan kepada berbagai
pihak untuk kontribusi
Membangun komunikasi yang baik
dengan pegawai percetakan
Kesediaan bekerjasama dan sinergi
untuk hasil yang lebih baik

3. Melaksankan 1. Membagikan leaflet • Foto kegiatan BERORIENTASI PELAYANAN Terlaksananya Me


kegiatan kepada orang tua balita • Daftar hadir Memahami dan memenuhi kebutuhan penyuluhan
posyandu orang tua masyarakat kesehatan tentang
balita Membagikan leaflet stunting dengan stunting dengan P : Pelayanan
kualitas terbaik media leaflet sesuai
dengan visi dan misi Pelayanan terbaik
AKUNTABEL Puskesmas yang diberikan
Melaksanakan tugas dengan jujur, Palembaja untuk memenuhi
bertanggung jawab, cermat, displin kebutuhan dan
dan berintegritas tinggi Visi : harapan pasien
Membagikan leaflet stunting dengan sesuai standar

38
teratur “Tercapai kesehatan prosedur dan
masyarakat yang kompetensi
KOLBORATIF optimal di wilayah
Terbuka dalam bekerja sama untuk kerja Puskesmas A : Amanah
menghasilkan nilai tambah Palembaja dengan Bertanggung jawab
meminta bantuan team dalam bertumpu pada dalam
pembagian leaftlet dan pengisian pelayanan prima dan melaksanakan tugas
daftar hadir peserta pemberdayaan
masyarakat” L : Loyalitas
2. Melakukan penyuluhan • Foto kegiatanBERORIENTASI PELAYANAN Misi : Kesetiaan pegawai
stunting kepada orang • Video Ramah, cekatan, solutif dan dapat di ” Menyediakan SDM puskesmas dalam
tua balita kegiatan anddalkan yang berkompeten, menjalankan tugas
Menyampaikan materi dengan sikap profesional, dan
ramah, sopan, cekatan, solutif dan E : Empati
berakhlak mulia”
dengan kualitas terbaik
Peduli dengan
lingkungan
AKUNTABEL
Melaksanakan tugas dengan jujur, M : Murah
bertanggung jawab, cermat, Senyum
disiplin dan berintegritas tinggi
Menyampaikan materi dengan sebenarnya Senantiasa menampilkan
sesuai teori yang sudah ada dan keramahan dalam
dengan penuh tanggung jawab memberikan
pelayanan
KOMPETEN B : Bijaksana
Melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaaik Sikap yang tepat
Menyampaikan materi dengan jelas dan dalam menyikapi
dapat dipahami setiap keadaan dan
Melaksanakan tugas dengan kualitas peristiwa sehingga

39
terbaik memancarkan
Menyampaikan materi dengan sungguh- keadilan
sungguh dengan kualitas yang
terbaik A : Aman
Menjunjung tinggi
HARMONIS rasia dan
Menghargai setiap orang apapun latar keselamatan pasien
belakangnya
Menghargai pendapat peserta pada saat J : Jamin
menjelaskan materi tanpa melihat latar Kesehatan
belakangnya
Memberikan
kesehatan dasar
ADAPTIF
yang layak bagi
Bertindak proaktif dalam menyampikan
masyarakat
Sosialisasi / penyuluhan bersikap proaktif
agar pasien mengerti dengan tujuan A : Akurat
yang di sampaikan
Dalam memutuskan
KOLABORATIF suatu masalah
Terbuka dalam bekerja sama untuk dengan cepat dan
menghasilkan nilai tambah tepat
Bekerja sama dengan petugas posyandu
lainnya

3. Melakukan pengukuran • Dafatr nama BERORIENTASI PELAYANAN


tinggi badan dan anak Ramah, cekatan, solutif dan dapat di
penimbangan • Foto kegiatan andalkan
• Video kegiaanMelakukan penimbangan dan pengukuran
dengan sikap ramah, sopan,
cekatan, solutif dan dengan kualitas
terbaik

40
AKUNTABEL
Membuat dokumentasi penimbangan
dan pengukuran tinggi badan
anak jujur sesuai data yang ada
secara transparan, jujur,
cermat, teliti dan bertanggung
jawab

KOMPETEN
Membuat dokumentasi keperawatan
dengan sungguh-sungguh dan
kualitas yang terbaik

ADAPTIF
Bertindak proaktif dalam menyampikan
proaktif agar orang tua balita tau berat
badan dan tinggi badan anak nya

KOLABORATIF
Terbuka dalam bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah
meminta bantuan team dalam
melakukan penimbangan dan
pengukuran

4. Melakukan 1. Membagikan  Foto kegiatanBERORIENTASI PELAYANAN Terlaksananya kegiatan Me


evaluasi kegiatan kuisioner sebelum  Lembar Ramah, cekatan, solutif, dan dapat ini sesuai dengan visi
penyuluhan kuisioner di andalkan dan misi Puskesmas
Membagikan kuisioner secara teratur Palembaja

41
yang telah diResponsif, kualitas Visi : P : Pelayanan
isi
AKUNTABEL “Tercapai kesehatan Pelayanan terbaik
Melaksanakan tugas dengan jujur, masyarakat yang yang diberikan
bertanggungjawab, cermat, optimal di wilayah untuk memenuhi
disiplin dan berintegritas kerja Puskesmas kebutuhan dan
tinggi Palembaja dengan harapan pasien
Membuat rekapitulasi evaluasi hasil bertumpu pada sesuai standar
kuisioner sebelum penyuluhan pelayanan prima dan prosedur dan
dengan jujur sesuai data yang ada pemberdayaan kompetensi
secara transparan, jujur, cermat, masyarakat”
A : Amanah
teliti dan bertanggung jawab Misi :
” Menyediakan SDM Bertanggung jawab
KOMPETEN yang berkompeten, dalam
Melaksanakan tugas dengan profesional, dan melaksanakan tugas
kualitas terbaik berakhlak mulia” L : Loyalitas
Mengumpulkan kuisioner sebelum
penyuluhan dengan kualitas terbaik Kesetiaan pegawai
Kinerja terbaik puskesmas dalam
menjalankan tugas
KOLABORATIF
E : Empati
Memberi kesempatan kepada berbagai
pihak untuk berkontribusi Peduli dengan
Meminta bantuan rekan kerja dalam lingkungan
membagikan dan megumpulkkan M : Murah
kuisioner Senyum
Kesediaan bekerjasama
Senantiasa menampilkan
keramahan dalam

42
memberikan
pelayanan
B : Bijaksana
2. Melakukan tanya  Foto kegiatan BERORIENTASI
PELAYANA Sikap yang tepat
jawab atau sharing  Video
N dalam menyikapi
dengan orang tua kegiatan setiap keadaan dan
Ramah, Cekatan,
balita peristiwa sehingga
solutif dan
dapat memancarkan
diandalakan keadilan
Menggunakan A : Aman
bahasa yang
baik dan Menjunjung tinggi
sopan saat rasia dan
sharing atau keselamatan pasien
tanya jawab
dengan orang J : Jamin
tua balita
Memberikan
AKUNTABEL kesehatan dasar
Melaksanakan yang layak bagi
tugas dengan masyarakat
jujur,
bertanggung A : Akurat
jawab,
Dalam memutuskan
cermat,
suatu masalah
disiplin dan
dengan cepat dan
berintegritas
tepat
tinggi
Menjawab

43
pertanyaan
orang tua
balita dengan
cermat,
sebenarnya
dan
bertanggung
jawab

KOMPETEN
Melaksanakan
tugas dengan
3. Merekap hasil kualitas
kuisioner  Terkumpulnya terbaik
kuisioner Menanggapi
 Rekapan pertanyaan
kuisioner orang tua
balita dengan
sunguh-
sunguh

HARMONIS
Menghargai setiap
orang apapun
latar
belakangnya
Menghargai
pendapat
orang tua
balita tanpa
melihat latar

44
belakangnya

ADAPTIF
Bertindak
proaktif
Dalam menanggapi
pertanyaan

KOLABORATIF
Terbuka dalam
bekerja sama
untuk
menghasilkan
nilai tambah
Bekerjasama
dengan
petugas
posyandu
lainnya

BERORIENTASI PELAYANAN
Melakukan perbaikan tiada henti
Membuat rekap hasil kuisioner
dengan jujur sesuai data yang
ada dan memperbaiki kembali
apabila ada kritik dan saran

AKUNTABEL

45
Merekap hasil kuisioner dengan jujur
sesuai data yang ada secara
transparan, jujur, cermat, teliti
dan bertanggung jawab

KOMPETEN
Melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik
Membuat rekap hasil kuisioner dengan
sunguh-sunguh dan kualitas terbaik
Kinerja terbaik

KOLABORATIF
Memberi kesempatan kepada berbagai
pihak untuk berkontribusi
Meminta bantuan rekan kerja untuk
merekap hasil kuisioner agar tidak
ada yang tetinggal
Kesediaan
bekerjasama
5. Membuat laporan 1. Menyiapkan Tersedianya bahan AKUNTABEL Terlaksananya kegiatan Me
6. hasil kegiatan bahan laporan laporan Melaksanakan tugas dengan jujur, ini sesuai dengan visi
bertanggung jawab, cermat, dan misi Puskesmas
disiplin dan berintegritas Palembaja P : Pelayanan
tinggi
Menyiapkan laporan hasil kegiatan secara Visi : Pelayanan terbaik
jujur sesuai data yang ada. yang diberikan
“Tercapai kesehatan untuk memenuhi
transparan, jujur, cermat, teliti dan masyarakat yang

46
bertanggung jawab optimal di wilayah kebutuhan dan
kerja Puskesmas harapan pasien
KOMPETEN Palembaja dengan sesuai standar
Melaksanakan tugas dengan bertumpu pada prosedur dan
kualitas terbaik pelayanan prima dan kompetensi
Menyiapkann laporan hasil kegiatan pemberdayaan
dengan kualitas terbaik masyarakat” A : Amanah
Kinerja terbaik Bertanggung jawab
Misi :
” Menyediakan SDM dalam
ADAPTIF melaksanakan tugas
Terus berinovasi dan mengembangkan yang
kreatifitas berkompeten, L : Loyalitas
dalam menyiapkan agar lebih mudah di profesional, dan
berakhlak mulia” Kesetiaan pegawai
pahami
puskesmas dalam
antusias terhadap perubahan

47
2. Menyusun Terlaksananya AKUNTABEL menjalankan tugas
laporan hasil pembuatan Melaksanakan tugas dengan jujur,
laporan bertanggung jawab, cermat, E : Empati
kegiatan yang
telah di kegiatan yang disiplin dan berintegritas Peduli dengan
laksanakan di lakukan tinggi lingkungan
Membuat laporan hasil kegiatan jujur
sesuai data yang ada secara M : Murah
transparan, jujur, cermat, teliti Senyum
dan bertanggung jawab
Senantiasa menampilkan
keramahan dalam
KOMPETEN
memberikan
Melaksanakan tugas dengan
pelayanan
kualitas terbaik
Membuat laporan hasil kegiatan dengan B : Bijaksana
kualitas terbaik
Sikap yang tepat
ADAPTIF dalam menyikapi
Terus berinovasi dan mengembangkan setiap keadaan dan
kreatifitas peristiwa sehingga
dalam menmbuat memancarkan
laporan agar keadilan
lebih mudah di A : Aman
pahami
Menjunjung tinggi
3. Melaporkan Foto kegiatan saat BERORIENTASI PELAYANAN rasia dan
hasil kegiatan melaporkan Ramah, Cekatan, solutif dan dapat keselamatan pasien
kepada mentor rekapitulasi diandalakan J : Jamin
evaluasi hasil Menggunakan bahasa yang baik dan
kegiatan sopan saat menyampaikan hasil
kegiatan dengan mentor Memberikan

48
kesehatan dasar
yang layak bagi
LOYAL masyarakat
Memegang teguh ideologi Pancasila,
Undang-Undang Dasar Negara A : Akurat
Republik Indonesia Tahun 1945, Dalam memutuskan
setia pada NKRI serta suatu masalah
pemerintahan yang sah dengan cepat dan
Mendiskusikan hasil aktualisai dengan tepat
mentor untuk mencapai kesepakatan
dan mengikuti saran mentor
untuk perencanaan lebih lanjut

KOLABORATIF
Terbuka dalam bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah
Menerima arahan
dan bimbingan
dari mentor
agar kegiatan
mencapai hasil
yang baik

49
Tabel 2.8 MATRIK REKAPITULASI RENCANA HABITUASI MP. AGENDA II

No. Mata Pelatihan Kegiatan Jumlah


Aktualisasi
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5
Per MP

1. Berorientasi Pelayanan 3 3 3 3 3 15

2. Akuntabel 3 3 3 3 3 15

3. Kompeten 3 3 3 3 3 15

4. Harmonis 2 2 1 0 1 6

5. Loyal 2 2 0 1 1 6

6. Adaptif 2 3 2 2 2 11

7. Kolaboratif 3 2 3 3 3 14

Jumlah MP yang 7 7 6 6 7 82
Diaktualisasikan Per Kegiatan

H. Jadwal Kegiatan
Habituasi atau proses pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini akan
dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan dari tanggal 14 November 2022
sampai 17 Desember 2022. Adapun rencana jadwal kegiatan yang akan
dilaksanakan selama habituasi dengan judul “Revitalisasi pengetahuan orang tua
balita terhadap stunting di wilayah kerja UPT Puskesmas Palembaja”
Alur pelaksanaan kegiatan dalam rancangan aktualiasi di jabarkan dalam
tabel di bawah ini:
Tabel 2.9 Jadwal Kegiatan Rancangan Aktualisasi
No Kegiatan Bulan/Minggu Ke-
. November Desember
3 4 5 1 2
1. Membuat Kuisioner dan leaflet
tentang stunting
2. Mencetak kuisioner dan leaflet
3. Melakukan penyuluhan tentang
stunting
5. Melakukan evaluasi kegiatan dan
pelaporan kepada atasan (mentor)

50
I. KENDALA DAN ANTISIPASI
Dalam pelaksanaan Aktualisasi / Habituasi, kemungkinan akan terdapat
beberapa kendala yang mungkin terjadi, antara lain :
Tabel 2.10 Kendala dan Antisipasi Kegiatan Aktualisasi
No Kendala Antisipasi

Mencari referensi materi Leaflet Konsultasi dengan mentor


1. dan kuisioner tentang stunting

Adanya kesulitan
Meminta bantuan Bidan Desa, Team
mengumpulkan orang tua
Gizi, serta kader posyandu dan
2. balita untuk datang ke
Konsultasi dengan Mentor
posyandu

Adanya biaya yang di


3. Konsul dengan mentor
keluarkan

Penyelesaian kegiatan yang


4. Tidak menunda kegiatan
tidak sesuai jadwal

51

Anda mungkin juga menyukai