PENDAHULUAN
2
aktualisasi ini yaitu OPTIMALISASI MEDIA DALAM PENYULUHAN SEBAGAI
UPAYA PENINGKATAN PROMOTIF DAN PREVENTIF DI RAWAT JALAN
PUSKESMAS PAGA KABUPATEN SIKKA.
3
Dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja UPT
Puskesmas Paga
Mendukung pelaksanaan kegiatan yang menjadi tugas pokok
c. Bagi masyarakat
Meningkatkan derajad kesehatan masyarakat
Meningkatkan kualitas Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) kepada
masyarakat
3. Menyusun topik penyuluhan, membuat media punyuluhan leaflet, lembar balik dan banner.
4. Melakukan penyuluhan di Rawat Jalan Puskesmas Paga
4
Kolaboratif (BerAKHLAK). Panduan perilaku (kode etik) dari masingmasing nilai
dasar adalah sebagai berikut :
a. Berorentasi Pelayanan :
Berorientasi pelayanan adalah komitmen dalam memberikan pelayanan prima demi
kepuasan masyarakat. Adapun panduan perilaku dari nilai berorientasi pelayanan
yaitu:
1. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
2. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan
3. Melakukan perbaikan tiada henti
b. Akuntabel
Akuntabel adalah bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan. Adapun
panduan perilaku dari nilai akuntabel, yaitu :
1. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplindan
berintegritastinggi
2. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif,dan efisien
3. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan
c. Kompeten
Kompeten adalah terus belajar dan mengembang kapabilitas. Adapun panduan
perilaku dari nilai Kompeten adalah :
1. Meningkatkan kompetensi dan untuk menjawab tantangan yang selaluberubah
2. Membantu orang lain belajar
3. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
d. Harmonis
Harmonis adalah saling peduli dan menghargai perbedaan. Adapun panduan
perilaku dari nilai harmonis yaitu:
1. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
2. Suka menolong orang lain
3. Membangun lingkungan kerja yang kondusif
5
e. Loyal
Loyal adalah beredikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara.
Adapun paduan perilaku dari nilai loyal adalah :
1. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
lndonesiatahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta
pemerintahan yang sah
2. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi, dan negara
3. Menjaga rahasia jabatan dan negara
f. Adaptif
Adaptif adalah terus berinovasi dan antusias dalam menggerakan serta
menghadapiperubahan. Adapun panduan perilaku dari nilai Adaptif adalah :
1. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
2. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
3. Bertindak proaktif
g. Kolaboratif
Kolaboratif adalah membangun kerja sama yang sinergis. Adapun panduanperilaku
dari nilai kolaboratif adalah:
1. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
2. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
3. Menggerakan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
6
publik yang berkualitas bagi masyarakat. Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN
terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK).
1. Kedudukan ASN
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini
dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang professional.
Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang
dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas. Beberapa konsep yang ada
dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN, berdasarkan jenisnya pegawai
ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK). PNS merupakan warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh
pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan,
memiliki nomor induk pegawai secara. Sedangkan PPPK adalah warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan instansi
pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas
pemerintahan
2. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN berfungsi
danbertugas sebagai:
a. Pelaksana kebijakan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakn kebijakan yang
dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan
kepentingan publicdan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya, serta harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat
luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus mengutamakan
pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.
b. Pelayan publik ASN bertugas, berfungsi dan berperan untuk memberikan
pelayan publik yang profesional dan berkualitas.
c. Perekat dan pemersatu bangsa ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk
7
mempererat persatuan dan kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat
sepenuhnya kepada pancasila, UUD 1945, Negara dan pemerintah. ASN
senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa
mengutamakan kepentingan Negara dari kepentingan diri seniri, dan
golongan. Dalam Undang-undang ASN disebutkandalam penyelenggaraan
dan kebijakan manajemen ASN, salah satu diantaranyaasas persatuan dan
kesatuan.
B. SMART ASN
Era Teknologi Informasi saat ini memberikan kemudahan dalam melakukan
segala hal. Banyak manfaat yang diperoleh dari kemajuan teknologi informasi,
salah satunya perkembangan pesat bidang komunikasi melalui ruang digital.
Ditambah lagi dengan adanya pandemi covid-19 menyebabkan cepatnya
transformasi digital terjadi. Seluruh aktivitas yang sebelumnya dilakukan secara
luring dengan kontak fisik dapat dilakukan secara daring melalui ruang digital. Hal
ini tentunya akan dihadapi oleh semua lapisan masyarakat termasuk ASN. Dalam
menghadapi berbagai tantangan di ruang digital harus diimbangi dengan literasi
digital yang mumpuni. Literasi digital menjadi kemampuan wajib yang harus
dimiliki seorang ASN sehingga diharapkan mampu mengikuti dan beradaptasi
dengan perubahan transformasi digital yang berlangsung sangat cepat. Literasi
digital adalah kemampuan untuk mengakses, mengelola, memahami,
mengintegrasikan, mengkomunikasikan, mengevaluasi, dan menciptakan
informasi secara aman dan tepat melalui teknologi digital untuk pekerjaan,
pekerjaan yang layak, dan kewirausahaan. Berdasarkan arahan Presiden pada poin
pembangunan SDM dan persiapan kebutuhan SDM talenta digital, literasi digital
berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya manusia di
Indonesia agar keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai. Terdapat 4
(empat) pilar literasi digital, antara lain:
A. Digital Ethics (Etika Bermedia Digital) Etika bermedia digial adalah
kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri,
merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika
digital (netiquette) dalam kehidupan seharihari. Dalam Etika di Dunia
Digital perlu adanya penguatan pada:
8
Pengetahuan dasar akan peraturan, regulasi yang berlaku, tata krama,
dan etika berinternet (netiquette).
Pengetahuan dasar membedakan informasi apa saja yang
mengandung hoax dan tidak sejalan, seperti: pornografi,
perundungan, dll.
Pengetahuan dasar berinteraksi, partisipasi dan kolaborasi di ruang
digital yang sesuai dalam kaidah etika digital dan peraturan yang
berlaku.
Pengetahuan dasar bertransaksi secara elektronik dan berdagang di
ruang digital yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
B. Digital Culture (Budaya Bermedia Digital)
Kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan,
memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan
Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai bangsa
Indonesia diwajibkan untuk memiliki sikap dan perilaku yang menjunjung
nilai nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Keduanya menjadi landasan
yang kuat dalam bersosialisasi di masyarakat baik secara tatap muka
maupun melalui kegiatan dalam jaringan (daring). Dalam budaya di dunia
digital perlu adanya penguatan pada:
Pengetahuan dasar akan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai
landasan kehidupan berbudaya, berbangsa dan berbahasa Indonesia.
Pengetahuan dasar membedakan informasi mana saja yang tidak
sejalan dengan nilai Pancasila di mesin telusur, seperti perpecahan,
radikalisme, dll.
Pengetahuan dasar menggunakan Bahasa Indonesia baik dan benar
dalam berkomunikasi, menjunjung nilai Pancasila, Bhineka Tunggal
Ika.
Pengetahuan dasar yang mendorong perilaku konsumsi sehat,
menabung, mencintai produk dalam negeri dan kegiatan produktif
lainnya.
C. Digital Safety (Aman Bermedia Digital)
Kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan,
9
menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran keamanan digital
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam aman bermedia digital perlu adanya
penguatan pada:
Pengetahuan dasar fitur proteksi perangkat keras (kata sandi,
fingerprint).
Pengetahuan dasar memproteksi identitas digital (kata sandi).
Pengetahuan dasar dalam mencari informasi dan data yang valid dari
sumber yang terverifikasi dan terpercaya, memahami spam, phishing.
Pengetahuan dasar dalam memahami fitur keamanan platform digital
dan menyadari adanya rekam jejak digital dalam memuat konten
sosial media.
Pengetahuan dasar perlindungan diri atas penipuan (scam) dalam
transaksi digital serta protokol keamanan seperti PIN dan kode
otentikasi.
D. Digital Skills (Cakap Bermedia Digital)
Kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan
perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam cakap di dunia digital perlu adanya penguatan
pada:
Pengetahuan dasar menggunakan perangkat keras digital (HP, PC).
Pengetahuan dasar tentang mesin telusur (search engine) dalam
mencari informasi dan data, memasukkan kata kunci dan memilah
berita benar.
Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi chat dan media sosial
untuk berkomunikasi dan berinteraksi, mengunduh dan mengganti
settings.
Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi dompet digital dan
ecommerce untuk memantau keuangan dan bertransaksi secara
digital.
10