Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mengawali kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) diperlukan suatu sistem

pelatihan yang terintegrasi dalam hal meningkatkan kinerja, memberikan gambaran

awal serta menanamkan nilai-nilai dasar yang akan menjadi cerminan kepribadian

dalam hal sistem pelayanan publik yang prima. Hal tersebut tertuang dalam UU

Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Peraturan

Pemerintah Nomor 11 tahhun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil,

Calon Pegawai Negeri Sipil wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan

selama satu tahun. Mereka harus mengikuti pelatihan terintegrasi untuk

membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan

kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab dan

meningkatkan profesionalisme dan kompetensi bidang.

Pelatihan calon pegawai negeri sipil yang terintegrasi tertuang dalam

kegiatan latihan dasar yang menanamkan nilai dasar serta pengetahuan awal tentang

sistem kinerja serta pelayanan di setiap bidang. Hal ini disebabkan karena adanya

harapan akan sistem kinerja dan pelayanan yang prima oleh setiap ASN. Namun

nyatanya, tidak semua ASN memiliki kompetensi tersebut, sehingga pelayanan

prima dan memuaskan masih menjadi seuatu hal yang sulit untuk

diwujudkan.Pelayananterkesan berbelit-belit, kualitas pelayanan kurang baik,

prosedur tidak jelas, dan tak jarang sengaja dipersulit. Hal itulah yang

memunculkan citra yang kurang positif terhadap ASN. Banyak ASN yang dalam

1
menjalankan tugasnya kurang disiplin, kurang bertanggung jawab, lebih

mementingkan kepentingan pribadi dari pada kepentingan masyarakat.

Pelatihan ini memang sangat dibutuhkan untuk membentuk karakter PNS

yang profesional sesuai bidang tugas. Mereka harus mampu menginternalisasi,

menerapkan, dan mengaktualisasikan lalu membuatnya menjadi kebiasaan.

Diharapkan setelah pelatihan, tunas-tunas baru ini akan menjadi pribadi yang

profesional dalam mengampu jabatannya sebagai pelaksana kebijakan publik,

pelayan publik, dan perekat serta pemersatu bangsa.

Dalam kegiatan Pelatihan Dasar terdapat kegiatan membuat Rancangan

Aktualisasi, dengan membuat sebuah laporan isu kontemporer yang terdapat di

lingkungan habituasi atau instansi tempat penugasan kemudian dicari pokok

permasalahannya sehingga dapat di tarik kesimpulan untuk pemecahan masalah.

Dengan hal tersebut PNS dapat menerapkan semua pelajaran yang didapat di

Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan LIV Tahun 2019 di Provinsi

Sulawesi Selatan. Rancangan Aktualisasi itu sendiri mengambil sampel isu di

lingkungan instansi tempat PNS ditugaskan bekerja. Secara garis besar Rancangan

Aktualisasi itu sendiri akan diterapkan di masa habituasi dan permasalahan yang

ada dalam Rancangan Aktualisasi itu sendiri akan diselesaikan pada masa habituasi.

Ada banyak ASN yang bekerja disetiap Instansi Pemerintahan, ada yang

melaksanakan tugasnya dengan jabatan fungsional ada juga yang melaksanakan

tugasnya sebagai jabatan struktural,  salah satunya yaitu dibawah naungan

KEMENKES dan  Dinas Kesehatan Provinsi/Kab/Kota yang pada hal ini contohnya

yaitu Perekam Medis Terampil di Puskesmas Gilireng.

2
Salah satu Misi Puskesmas Gilireng adalah melaksanakan pelayanan

kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh masyarakat, hal ini hanya bisa

dicapai jika semua pasien yang datang diberikan pelayanan prima khususnya

kepada pasien prioritas. Kurangnya petugas pendaftaran dan banyaknya pasien di

Puskesms Gilireng menyebabkan sering terjadi penumpukan pasien terutama pasein

prioritas dalam pelayanan, sehingga pasien prioritas menunggu lama untuk

mendapatkan pelayanan.

Mengingat, di Puskesmas Gilireng masih ada pasien prioritas yang

seharusnya diberikan pelayanan terlebih dahulu,tapi karena sistem yang berjalan

tidak sebagaimana mestinya, akhirnya mereka pun mengikuti antrian seperti pasien

umum lainnya. Meskipun di Pusksemas Gilireng telah disediakan kursi prioritas,

tapi penggunaannya belum optimal dikarenakan belum ada tanda khusus yang

diberikan kepada pasien yang menunjukkan bahwa ia adalah pasien prioritas.

Sehingga rekam medis pasien prioritas yang masuk di ruangan pengkajian,

bercampur dengan rekam medis. Melihat kondisi ini, diperlukan adanya inovasi

agar pasien prioritas tetap mendapatkan pelayanan sesuai dengn kategorinya

sebagai pasien prioritas.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka di susunlah rancangan aktualisasi

yang berjudul “OPTIMALISASI PEMBERIAN NOMOR ANTRIAN PASIEN

PRIORITAS DI UPTD PUSKESMAS GILIRENG”

Melalui diklat prajabatan pola baru, diharapkan petugas puskesmas, yang

menjadi calon ASN, dapat memberikan pelayanan prima, sebagai wujud aktualisasi

dari nilai-nilai dasar: akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan

3
anti korupsi. Sehingga, secara tidak langsung dapat berkontribusi dalam

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

B. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan

a. Tujuan Umum

Terdapat beberapa tujuan secara umum dilaksanakannya kegiatan

aktualisasi antara lain :

1. Mampu menerapkan nilai-nilai akuntabilitas sehingga memiliki

tanggung jawab dan integritas terhadap apa yang dikerjakan

2. Mampu menerapkan nilai-nilai nasionalisme sehingga bekerja atas

dasar semangat nilai-nilai pancasila

3. Mampu menerapkan nilai-nilai etika publik sehingga menciptakan

lingkungan yang harmonis

4. Mampu menerapkan nilai-nilai komitmen mutu sehingga mewujudkan

pelayanan yang prima terhadap masyarakat

5. Mampu menerapkan nilai-nilai anti korupsi sehingga bisa

mewujudkan lingkungan kerja yang tidak diskriminatif dan bebas

KKN.

b. Tujuan khusus

Mampu mengoptimalkan pemberian nomor antrian pasien

prioritas di uptd puskesmas gilireng.

4
2. Manfaat

Kegiatan ini akan memberikan manfaat sebagai berikut:

a. Manfaat untuk peserta latsar

1) Dapat menerapkan nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) pada saat

menjalankan tugas di Puskesmas Gilireng.

2) Dapat merubah pola pikir sehingga menjadi individu yang lebih

professional, berkomitmen, beretika dan berintegritas.

3) Sebagai tempat belajar untuk mengemban tanggungjawab penuh

sebagai abdi Negara pada khususnya dan pengabdi masyarakat pada

umumnya.

4) Mampu memberikan pelayanan khususnya kepada pasien prioritas

b. Manfaat bagi unit kerja

Terwujudnya visi dan misi, serta tata nilai pada Puskesmas Gilireng.

c. Manfaat bagi masyarakat

Masyarakat mendapatkan haknya dimana ia diberikan

informasi dan pelayanan terkhusus bagi pasien prioritas sehingga

mereka tidak membutuhkan waktu yang lama agar mendapatkan

pelayanan.

C. Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Wajo selama 51 hari kerja mulai
tanggal 09 September s/d 14 November 2019, dengan tahapan kegiatan :
1. Tahapan internalisasi nilai-nilai dasar ANEKA dilaksanakan tanggal 09
September s/d 28 September 2019 bertempat di Kampus I Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Selatan, Jalan Alauddin, No. 105,
Makassar.

5
2. Tahapan aktualisasi dilaksanakan tanggal September s/d November 2019 di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Gilireng, Kabupaten Wajo.
3. Tahapan evaluasi kegiatan aktualisasi, dilaksanakan tanggal 16 s/d 17 November
2019 bertempat di SMP Negeri 1 Sengkang, Jl. Latenri Bali No. 11C, Sengkang.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup kegiatan ini meliputi aktualisasi mata pelatihan untuk

pembelajaran agenda Sikap Perilaku Bela Negara, aktualisasi Mata Pelatihan untuk

pembelajaran agenda Nilai-Nilai Dasar PNS, aktualisasi mata pelatihan untuk

pembelajaran agenda Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI. Nilai-nilai dasar

profesi PNS hanya terbatas pada lima nilai dasar yaitu akuntabilitas, nasionalisme,

etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi. Serta mata pelatihan untuk agenda

Habituasi yang dilaksanakan di UPTD Puskesmas Gilireng Kabupaten Wajo sejak

tanggal 30 September sampai 02 November 2019 yang mencakup 8 (delapan)

tahapan kegiatan dalam lingkup bagian Program Kesehatan Lingkungan UPTD

Puskesmas Gilireng.

6
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum Organisasi

Kecamatan Gilireng adalah kecamatan yang terletak di bagian utara

Kabupaten Wajo dan berbatasan langsung dengan kabupaten Sidendreng Rappang

(Sidrap). Puskesmas Gilireng yang sebelumnya merupakan Puskesmas Pembantu,

pada tahun 1992 telah mulai berfungsi sebagai Puskesmas Induk yang membawahi

9 desa di wilayah utara, yang sekarang merupakan desa-desa yang berada di bawah

kendali kecamatan Gilireng. Sehingga ketika kecamatan ini sepenuhnya lepas dari

kecamatan Maniangpajo, Puskesmas Gilireng sudah siap dan sedia melayani

kebutuhan masyarakat akan kesehatan.

Wilayah kerja Puskesmas Gilireng meliputi 1 Kelurahan dan 8 desa yaitu :

Kelurahan Gilireng, Desa Polewalie, Desa Lamata, Desa Poleonro, Desa

Abbatireng, Desa Mamminasae, Desa Alausalo, Desa Arajang dan Desa

Paselloreng. Puskesmas Gilireng mempunyai luas wilayah kerja ± 147,0 km²

dengan jumlah penduduk sebanyak 11.333 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak

5.498 jiwa dan jumlah perempuan 5.835 dengan kepadatan penduduk tidak merata.

B. Visi dan Misi

Adapun visi dan misi dari UPTD Puskesmas Gilireng adalah sebagai berikut:

VISI

“ Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Gilireng Yang Sehat dan Mandiri.”

MISI

1. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang bermutu,merata dan terjangkau oleh

masyarakat ;

7
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat;

3. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan lingkungan yang

sehat.

MOTTO

“SETIA (Sehat tiap saat)”

C. Nilai-nilai Organisasi

UPTD Puskesmas Gilireng menjujung tinggi tata nilai kami “CAKKURIDDIE”

adalah nama khas budaya yang ada di Kecamatan Gilireng.

o Cakap : mempunyai kemampuan

o Kreatif : memiliki ide-ide gagasan / terobosan

o Ulet : pantang menyerah

o Ramah : melayani dengan sopan santun

o Inovatif : selalu memberikan hal baru

o Disiplin : menghargai waktu

o Empati : melayani dengan sepenuh hati

D. Tugas dan Fungsi Organisasi

UPTD Puskesmas Gilireng mempunyai tugas pelayanan kesehatan strata

pertama, pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan dan penggerak

pembangunan berwawasan kesehatan, membina peran serta masyarakat diwilayah

kerjanya. Menurut keputusan Menteri Kesehatan Nomor

128/MENKES/SK/II/2004, tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni

meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang

8
yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan

yang setinggi tingginya

Tugas pokok puskesmas:

1. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayahnya.

2. Membina dan berperan serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka

meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.

3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada

masyarakat di wilayah kerjanya.

9
BAB III
NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN DAN RANCANGAN
AKTUALISASI

A. Identifikasi nilai-nilai dasar ASN.

Berdasarkan kurikulum baru yang telah diberlakukan dalam latihan dasar

golongan II terdapat 5 (lima) nilai dasar profesi PNS yaitu Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang sering

disingkat menjadi Nilai ANEKA. Berikut ini akan dijelaskan masing-masing nilai-

nilai dasar profesi PNS.

1. Akuntabilitas.

Akuntabilitas adalah kewajiban mempertanggung jawabkan amanah yang telah

diberikan, baik kewajiban individu, kelompok, atau institusi untuk memenuhi

tanggung jawab yang menjadi amanahnya, adapun beberapa indicator dari nilai

dasar akuntabilitas yaitu:

a. Kepemimpinan: kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Lingkungan

yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah di mana pimpinan memainkan

peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya.

b. Transparansi: berarti keterbukaan dalam melakukan segala

kegiatan sehingga dapat memberikan perlindungan terhadap pengaruh

yang tidak seharusnya dalam mengambil keputusan.

c. Integritas: suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan mematuhi semua

hukum dan peraturan yang berlaku di tempat kerja

10
d. Keadilan: persamaan hak dan kewajiban merupakan landasan utama dari

akuntabilitas sehingga harus dipelihara dan dipromosikan oleh pimpinan

kepada unit organisasinya.

e. Kejelasan: Focus utama kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran

dan tanggung jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi,

dan system pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.

f. Konsistensi.: Ketetapan dan kemantapan dari sebuah kebijakan, prosedur

dan sumber daya akan memiliki konsekuensi terhadap tercapainya

lingkungan kerja yang harmonis dan bertanggung jawab.

g. Mengatasi Konflik Kepentingan: situasi yang timbul di mana tugas publik

dan kepentingan pribadi bertentangan. Tidak masalah jika seseorang

memunyai konflik kepentingan, tetapi bagaimana seseorang tersebut

menyikapinya.

2. Nasionalisme

Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan

bangsanya sendiri dan tidak menghormati bangsa lain sedangkan dalam arti

luas, nasionalisme berarti pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap

bangsa dan Negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Adapun indikator-

indikator dari nilai dasar nasionalisme di mana ASN sebagai pelaksana

kebijakan publik, ASN sebagai pelayan publik, dan ASN sebagai perekat dan

pemersatu bangsa adalah:

a. Kerja Keras: pantang menyerah, gigih dan selalu mengerahkan segala

macam bentuk daya dan upaya dalam melakukan sesuatu.

11
b. Disiplin: patuh terhadap tata tertib atau peraturan yang berlaku.

c. Tidak Diskriminatif: perilaku untuk tidak membatasi, tidak melecehkan,

atau tidak mengucilkan orang lain berdasarkan pada pembedaan manusia

atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial,

status ekonomi, jenis kelamin, bahasa dan keyakinan politik.

d. Gotong royong. Contoh konkret gotong royong dalam kehidpan sehari-hari

adalah kerja sama baik menyumbangkan pikiran dan tenaga dalam

membantu demi kepentingan umum, bersama membantu orang lain dan

bersama membela kebenaran.

e. Demokratis. Suatu kondisi dimana individu memiliki kebebasan untuk

mengutarakan kehendak dan pendapat, serta menghormati adanya

perbedaan pendapat.

f. Cinta tanah air. Perasaan yang kuat akan rasa memiliki tanah dan seluruh

tumpah darah Indonesia.

g. Rela berkorban. Sikap yang mencerminkan adanya kesediaan memberikan

sesuatu yang dimiliki untuk orang lain atau suatu kelompok kerja,

walaupun akan menimbulkan kehilangan atau penderitaan terhadap diri

sendiri.

3. Etika Publik

Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan

baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan

kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.

Adapun indikator-indikator dari nilai dasar etika publik adalah:

12
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara pancasila;

b. Setia dan mempertahankan undang-undang negara kesatuan republik

Indonesia 1945;

c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;

d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;

e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;

f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;

g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerja kepada publik;

h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan program

pemerintah;

i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,

akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun;

j. Mengutamakan kepentingan berkualitas tinggi;

k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama;

l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;

m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;

n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintah yang demokratis sebagai

perangkat sistem karir.

4. Komitmen Mutu

Komitmen mutu menekankan pada penerapan 4 indikator yakni:

a) Efektivitas: melakukan sesuatu yang berhasil guna untuk pencapaian

tujuan.

13
b) Efisien: mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dimiliki untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan.

c) Inovasi: membuat terobosan baru untuk menyelesaikan suatu masalah

dengan cara yang lebih baik dari sebelumnya.

d) Menjaga mutu: mempertahankan atau memastikan bahwa kualitas dari

output sudah baik.

5. Anti Korupsi

Anti korupsi merupakan suatu tindakan yang menentang adanya perilaku

korup. Perilaku korup ini diantaranya: suap-menyuap, merugikan uang negara,

pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan

kepentingan dan gratifikasi. Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi

meliputi:

a. Jujur: berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma).

b. Mandiri: membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang sehingga

tidak bergantung pada orang lain.

c. Disiplin: menggunakan kegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan

undang-undang yang mengatur.

d. Tanggung Jawab: berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita

kerjakan dalam bentuk apapun.

e. Berani. Berani untuk mengatakan untuk melaporkan pada atasan atau

pihak yang berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan

kesalahan.

f. Adil. Memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun

perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi.

14
B. Rancangan aktualisasi.

Metode USG (Urgency,Seriousness,Growth)

Tabel 1. Isu rancangan Aktualisasi

NO MASALAH U S G NILAI
KURANGNYA
1 KERAHASIAAN/KEAMANAN BERKAS 5 5 4 14
REKAM MEDIS DIRUANG FILLING

TIDAK BERJALANNYA PENGOLAHAN


2 3 3 2 8
BERKAS REKAM MEDIS SECARA
EFEKTIF DI UNIT REKAM MEDIS

KURANG TERTIBNYA PASIEN PADA


3 SAAT MELAKUKAN PENDAFTARAN
5 5 5 15

NILAI = ► 5 = SANGAT BESAR


► 4 = BESAR
► 3 = SEDANG
► 2 = KECIL

UNIT KERJA = UPTD PUSKESMAS GILIRENG

IDENTIFIKASI = 1. OPTIMALISASI PENGAMANAN BRM DI


RAK PENYIMPANAN UPTD PUSKESMAS
GILIRENG

2. PEMBUATAN ALUR DAN SOP DI RUANG


PENGOLAHAN REKAM MEDIS

3. OPTIMALISASI PEMBERIAN NOMOR


ANTRIAN PASIEN PRIORITAS DI UPTD
PUSKESMAS GILIRENG

ISU YANG DIANGKAT = OPTIMALISASI PEMBERIAN NOMOR


ANTRIAN PASIEN PRIORITAS DI UPTD
PUSKESMAS GILIRENG.

GAGASAN PEMECAHAN ISU = PEBERIAN NOMOR ANTRIAN KEPADA


PASIEN PRIORITAS

15
Tabel 2. Rancangan Kegiatan

KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUAT


TAHAPAN OUTPUT/HASIL
DENGAN TERHADAP VISI NILAI-NILAI
NO KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN SUBSTANSI MATA DAN MISI ORGANISASI
PELATIHAN ORGANISASI
1. Melakukan 1. Mengatur jadwal 1. Terciptanya Saya konsultasi Dengan terlaksananya Dengan
Konsultasi konsultasi kesepakatan dengan Sopan(Etika koordinasi dan dilakukannya
dengan Kepala 2. Menyiapkan penggunaan public) dan persetujuan dari koordinasi dan
Puskesmas materi konsultasi antrian pasien KomunikasI (Etika pimpinan maka dapat konsultasi mengenai
3. Melakukan prioritas. public) yang baik. berkontribusi terhadap kegiatan yang akan
konsultasi 2. Dokumentasi Konsultasi ini perwujudan misi dilakukan maka
pertemuan dengan mengenai Inovasi organisasi yakni “ konsep suatu
kepala (Komitmen mutu) Melaksanakan kegiatan dapat
Puskesmas. penggunaan antrian pelayanan kesehatan didiskusikan dan
pasien prioritas dan yang bermutu, dievaluasi yang
Target merata dan akan mendukung
(AKUNTABILITAS)
terjangkau oleh sebuah instansi
yang akan dicapai
masyarakat.”. untuk meningkatkan
mutu agar dapat
berjalan secara
efektif dan efisien
yang dapat
menguatkan nilai
organisasi kreatif /
memiliki ide-ide
gagasan / trobosan.

KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUAT


TAHAPAN OUTPUT/HASIL
DENGAN TERHADAP VISI NILAI-NILAI
SUBSTANSI MATA DAN MISI ORGANISASI

16
NO KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN PELATIHAN ORGANISASI
2. Melakukuan 1. Mempersiapakan 1. Adanya Saya melakukan Mewujudkan visi Melakukan
sosialisasi bahan sosialisasi kesepahaman sosialisasi kepada Terwujudnya sosialisasi dengan
kepada petugas 2. Mengatur waktu pelaksanaan petugas Pendaftaran masyarakat menerapkan nilai-
Pendaftaran sosialisasi kegiatan tentang tentang kecamatan gilireng nilai organisasi
3. Melakukan pemberian nomor pelaksanaan kegiatan yang sehat dan “inovatif , selalu
sosialisasi kepada antrian pasien pemberian nomor mandiri Dan memberikan hal
petugas prioritas.. antrian pasien mewujudkan misi baru “
Pendaftaran 2. Tersedianya bahan prioritas Transparan Melaksanakan
untuk membuat (Akuntabilitas) dan pelayanan kesehatan
nomor antrian Sederhana yang bermutu,
pasien prioritas. (Nasionalisme) merata dan
3. Dokumentasi sehingga dapat
terjangkau oleh
pertemuan memberi pemahaman
petugas petugas pendaftaran masyarakat .
Pendaftaran. tentang inovasi yang
efektiv (Komitmen
mutu).

KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUAT


TAHAPAN OUTPUT/HASIL
DENGAN TERHADAP VISI NILAI-NILAI
KEGIATAN KEGIATAN SUBSTANSI MATA DAN MISI ORGANISASI

17
NO KEGIATAN PELATIHAN ORGANISASI
3. Menyiapkan 1.Menyediakan 1.Tersedianya Kertas karton,pelastik Mewujudkan visi Menyiapkan
sarana dan kertas karton dan sarana dan laminating termasuk Terwujudnya sarana dan
prasarana. pelastik laminating prasarana untuk salah satu sumber masyarakat prasarana dengan
2 .Membuat desain nomor antrian daya yang kecamatan gilireng menerapkan nilai-
antrian. pasien prioritas. Efisien(Komitmen yang sehat dan nilai “ulet,
3. Menyiapkan 2 .Dokumentasi mutu) mandiri dan pantang
tempat nomor nomor antrian mewujudkan misi menyerah”
antrian. pasien prioritas . Melaksanakan
pelayanan kesehatan
yang bermutu,
merata dan
terjangkau oleh
masyarakat .

KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUAT


TAHAPAN OUTPUT/HASIL
DENGAN TERHADAP VISI NILAI-NILAI
NO KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN SUBSTANSI MATA DAN MISI ORGANISASI

18
PELATIHAN ORGANISASI
4. Melakukuan 1. Mempersiapakan 1. pahamnya pasien Saya melakukan Mewujudkan visi Melakukan
sosialisasi bahan sosialisasi atau keluarga sosialisasi kepada Terwujudnya sosialisasi dengan
kepada pasien 2. Mengatur waktu pasien tentang pasien atau keluarga masyarakat menerapkan nilai-
yang berkunjung. sosialisasi pebedaan jenis pasien yang kecamatan gilireng nilai “Ramah,
3. Melakukan nomor antrian berkunjung tentang yang sehat dan melayani dengan
sosialisasi kepada pasien umum dan tentang pelaksanaan mandiri dan sopan santun”.
pasien yang pasien prioritas. kegiatan pemberian mewujudkan misi
berkunjung nomor antrian pasien Meningkatkan
2. Dokumentasi prioritas Transparan partisipasi
sosialisasi kepada (Akuntabilitas) dan masyarakat dalam
pasien yang Sederhana mewujudkan
berkunjung (Nasionalisme)
lingkungan yang
sehingga dapat
memberi pemahaman sehat.
kepada pasien atau
keluarga pasien yang
berkunjung tentang
inovasi yang efektiv
(Komitmen mutu).

KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUAT


TAHAPAN OUTPUT/HASIL
DENGAN TERHADAP VISI NILAI-NILAI
NO KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN SUBSTANSI MATA DAN MISI ORGANISASI

19
PELATIHAN ORGANISASI
5. Evaluasi kegiatan 1.Mengevaluasi 1.Tercapainya Dalam mengevaluasi Mewujudkan visi Melakukan
yang telah semua kegiatan tujuan untuk kegiatan diperlukan Terwujudnya Evaluasi dengan
dilaksanakan 2. Melihat manfaat mengoptimaan Kejujuran, masyarakat menerapkan
kegiatan pelayanan pasien TanggungJawab kecamatan gilireng motto “sehat tiap
prioritas. (AKUNTABILITAS), yang sehat dan saat, dan nilai-
Etika pubik dan mandiri dan nilai disiplin,
komitmen mutu mewujudkan misi menghargai
Melaksanakan waktu”
pelayanan kesehatan
yang
bermutu,merata dan
terjangkau oleh
masyarakat.

20
21

Anda mungkin juga menyukai