Anda di halaman 1dari 127

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
mengamanatkan Instansi Pemerintah Untuk wajib memberikan
Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) selama satu (satu) tahun masa percobaan. Tujuan dari
Pelatihan terintegrasi ini adalah untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Selain itu secara implisit juga menghendaki bahwa ASN yang
umum di sebut sebagai birokrat bukan sekadar merujuk kepada jenis
pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi pelayanan publik
.maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi
khususnya di pelayanan bidang kesehatan yang di laksanakan di
instansi puskemas. Nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti korupsi (ANEKA) merupakan nilai-
nilai dasar profesi PNS yang perlu diterapkan dan dimaknai dalam
setiap kegiatan yang dilakukan PNS sesuai dengan Tugas Pokok dan
Fungsi (Tupoksi) nya. Oleh karena itu dalam Diklat Pelatihan Dasar
yang wajib diikuti setiap CPNS diberikan materi yang berkaitan
dengan ANEKA untuk selanjutnya dilakukan dan dimaknai dalam
kegiatan aktualisasi yang dilakukan pada tahap kedua di instansi
masing-masing. Diharapkan setelah selesai rangkaian Diklat Pelatihan
Dasar, setiap PNS dapat melaksanakan tugas dengan dilandasi nilai-
nilai ANEKA.
Bangsa yang sehat bukanlah sekedar bangsa yang bersih dan
bebas dari penyakit baik secara lahiriah maupun batiniah, namun

1
bangsa yang sehat adalah bangsa yang juga dapat mempertahankan
dan memelihara kesehatan dari generasi ke generasi.
Kesehatan gigi dan mulut sangat berkaitan dengan kesehatan
individu secara keseluruhan karena kesehatan gigi dan mulut dapat
mempengaruhi pola makan, fungsi bicara, rasa nyaman dan rasa malu
yang berdampak pada sosialisasi individu dalam meningkatkan
kesejahteraan sosial individu tersebut. Diantara berbagai penyakit
mulut, penyakit yang memiliki prevalensi tinggi di dunia dan
berdampak sosial yang signifikan adalah karies.
Melalui upaya promotif, preventif maka diharapkan masyarakat
sadar akan pentingnya kesehatan gigi dan mulutnya. Dengan
mengoptimalkan penyuluhan sebagai tindakan promosi untuk
mencegah adanya pertumbuhan karies sebagai faktor utama penyakit
kesehatan gigi maka diharapkan akan menurunkan angka kejadian
penyakit kesehatan gigi lanjut di wilayah kerja Puskesmas Kenten.
Dengan menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN maka akan
mewujudkan pelayanan yang prima, masyarakat akan puas terhadap
pelayanan kita. ASN adalah pelayan publik maka seharusnya kita
harus mampu memberikan yang terbaik untuk masyrakat.

B. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan

Tujuan Umum

Tujuan umum dari Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil ialah untuk mengetahui Nilai – Nilai Dasar
Profesi PNS dan Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI di
Puskesmas Kenten Palembang.

2
Tujuan Khusus
1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Latihan Dasar ASN
2019 Kota Palembang
2. Untuk mengidentifikasikan dan menerapkan Nilai-nilai Dasar
Profesi ASN, Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI dalam
aktualisasi (Habituasi).
3. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap
pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulutnya sebagai upaya
untuk mengurangi angka pencabutan gigi.
4. Untuk mengimplemetasiakn nilai-nilai ANEKA dalam pelayanan
masyarakat.
5. Mengoptimalkan pengetahuan pasien gigi dalam mempertahankan
giginya.
2. Manfaat
a. Manfaat bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS
1) Mampu mewujudkan fungsi ASN sebagai Pelayan Publik
yang memberikan Pelayanan yang profesional dan
berkualitas.
2) Mampu menerapkan Nilai – Nilai Dasar Profesi PNS (Nilai
– Nilai ANEKA) dalam melaksanakan tugas dan
jabatannya.
3) Mampu menerapkan Kedudukan dan Peran PNS dalam
NKRI dalam melaksanakan tugas dan jabatannya.
b. Manfaat bagi Puskesmas Kenten Palembang
1) Mempunyai PNS yang mempunyai karakter sesuai
Nilai – Nilai Dasar Profesi PNS dan Kedudukan dan
Peran PNS dalam NKRI dalam melaksanakan tugas
dan tanggungjawab nya.
2) Menjadikan Kinerja Puskesmas Kenten menjadi lebih
Profesional dan berinovasi dalam Melayani
Masyarakat.

3
c. Manfaat bagi masyarakat
1) Masyarakat mendapatkan informasi dan edukasi yang
bermanfaat bagi kesehatan gigi dan mulutnya.
2) Masyarakat mendapatkan Pelayanan yang
menyenangkan.
A. Ruang Lingkup
Pelaksanaan Pelatihan Dasar Prajabatan CPNS Golongan II
Pemerintah Kota Palembang Angkatan IV berlangsung dari tanggal 14
Mei – 20 Juli 2019, dengan tahapan kegiatan sebagai berikut :
1. Nilai – nilai Dasar Profesi PNS terbatas pada lima nilai dasar
yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi yang disingkat menjadi ANEKA.
Sedangkan Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI yaitu
Manajemen ASN, Whole of Government (WoG), dan
Pelayanan Publik.
2. Pelaksanaan Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar Profesi PNS dan
Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI dilakukan di unit
kerja masing – masing Peserta Latsar CPNS. Dalam hal ini
Penulis melakukan Aktualisasi di Puskesmas Kenten
Palembang. Waktu Pelaksanaan pada saat off campus mulai
tanggal 14 Juni 2019 s.d 17 Juli 2019.
3. Kegiatan yang dilakukan meliputi Mengidentifikasi dan
menetapkan isu yang sedang terjadi, mengajukan gagasan
pemecahan isu berupa kegiatan, tahap kegiatan, output
kegiatan, mendeskripsikan keterkaitan isu dan kegiatan yang
diajukan dengan Substansi mata pelatihan (ANEKA),
Pencapaian Visi dan Misi Organisasi serta dengan
Penguatan Nilai – nilai Organisasi.

4
BAB II
AKTUALISASI
A. Deskripsi Organisasi
1. Profil organisasi

Gambar 1. Tampak depan Puskesmas Kenten

Puskesmas Kenten berdiri pada tanggal 01 Mei 1971 yang


masih merupakan KIA, berlokasi di Jalan MP Mangku Negara NO.
1 Balai Pengobatan (BP) dan KIA. Seiring dengan
perkembangannya berubah menjadi Puskesmas Induk yang
melayani Kelurahan 8 Ilir dan Kelurahan Kutobatu Palembang.
Selanjutnya dibantu dengan Puskesmas Pembantu 8 Ilir dan Tuna
Netra.
Berdasarkan Surat Keputusan Walikota Palembang Nomor
489/KPTS/DINKES/2017 pada tanggal 13 Nopember 2017
Puskesmas Kenten mendapatkan wilayah kerja baru yaitu
Kelurahan Duku.
Wilayah Kerja Puskesmas Kenten meliputi 3 Kelurahan dari
Kecamatan Ilir Timur Tiga Kota Palembang yang terdiri dari :
1. Kelurahan 8 Ilir
2. Kelurahan Kutobatu
3. Kelurahan Duku

5
Gedung Puskesmas Kenten Palembang terletak di Wilayah
Kelurahan Bukit Sangkal Kecamatan Kalidoni Kota Palembang
dengan luas tanah gedung Puskesmas 700 m 2 letaknya Gedung
Puskesmas sangat strategis di tepi jalan raya sehingga mudah
dijangkau oleh masyarakat umum baik dengan kendaraan umum
maupun pribadi.
Geografi wilayah kerja Puskesmas Kenten sebagian besar
terdiri dari dataran tinggi, rendah dan rawa-rawa dengan luas
wilayah 1016,5 Hektar.
Batas wilayah di wilayah kerja Puskesmas Kenten meliputi :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Sukamaju
Kecamatan Sako
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Sungai Musi
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan 5 Ilir dan
Kelurahan Lawang Kidul
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan 9 Ilir, 10 Ilir, 11 Ilir
dan 20 Ilir.

6
2. Struktur Organisasi Puskesmas

Gambar 2. Struktur Organiasi Puskesmas Kenten

3. Visi, Misi, Motto dan Tata Nilai Budaya Kerja


1. Visi
Tercapainya Masyarakat Sehat di Kelurahan Duku, 8 Ilir dan
Kuto Batu dengan bertumpu pada Pelayanan Prima dan
Pemberdayaan Masyarakat.
2. Misi
 Meningkatkan kemitraan pada semua pihak.
 Meningkatkan Sumber Daya Manusia, Sarana dan Prasarana
yang Berkualitas.
 Menjalankan Standar Pelayanan Minimal yang telah
ditetapkan.
3. Motto
”Selalu berikan pelayanan yang terbaik”

7
4. Tata Nilai Budaya Kerja
 K = Konsisten = Stabil dalam memberikan pelayanan

yang terbaik

 E = Efektif = Memaksimalkan waktu kerja

 N = Norma = Memberikan pelayanan sesuai dengan

prosedur yang berlaku

 T = Totalitas = Bersungguh-sungguh memberikan

pelayanan yang terbaik

 E = Empati = Menempatkan diri kita seperti orang lain

 N = Nyaman = Menciptakan suasana yang kondusif


4. Tugas Pokok dan Fungsi Perawat Gigi di Puskesmas
 Melakukan scalling supra gingiva.
 Melakukan penambalan glassionomer satu bidang.
 Melakukan pencabutan gigi persistensi.
 Menilai hygiene petugas kesehatan gigi dan mulut.
 Menguji pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut.
 Membuat catatan dan pelaporan kegiatan pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut.
 Melakukan evaluasi kegiatan pelayanan asuhan kesehatan
gigi dan mulut.
 Merencanakan pelatihan pelayanan asuhan kesehatan gigii
dan mulut bagi kader.
 Merencanakan pelatihan pelayanan asuhan kesehatan gigii
dan mulut bagi perawat gigi.
 Merencanakan pelatihan pelayanan asuhan kesehatan gigii
dan mulut bagi perawat.

8
 Melaksanakan penimbangan bagi siswa sekolah perawat gigi
dan akademik kesehatan gigi.
B. Deskripsi Isu/ Situasi Problematik
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ISU adalah masalah yg
dikedepankan untuk ditanggapi; kabar yang tidak jelas asal usulnya dan
tidak terjamin kebenarannya; kabar angin; desas desus. Terdapat 3
(tiga) faktor yang mempengaruhi dan perlu mendapatkan perhatian
dalam menetapkan isu yang akan diangkat, yaitu kemampuan
melakukan:
1. Enviromental Scanning, yaitu peduli terhadap masalah dalam
organisasi dan mampu memetakan hubungan kausalitas.
2. Problem Solving, mampu mengembangkan dan memilih alternatif,
dan mampu memetakan aktor terkait dan perannya masing-masing.
3. Analysis, mampu berpikir konseptual (mengkaitkan dengan
substansi Mata Pelatihan), mampu mengidentifikasi
implikasi/dampak/manfaat dari sebuah pilihan
kebijakan/program/kegiatan/ tahapan kegiatan.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, terdapat beberapa masalah yang
ditemukan di poli gigi Puskesmas Kenten Palembang, yaitu
1. Tingginya angka kejadian penyakit abses pada pasien poli gigi di
puskesmas kenten.
2. Kurangnya pemanfaatan ruang tunggu dalam penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut.
3. Kurangnya pengetahuan pasien Poli Gigi di Puskesmas Kenten
dalam mempertahankan giginya.
4. Masih kurangnya kunjungan sehat pasien poli gigi di puskesmas
kenten.
5. Masih banyaknya angka kejadian gangguan perkembangan dan
erupsi gigi pada anak.

9
Isu-isu tersebut akan dideskripsikan sebagai berikut :
N Identifikasi Isu/ kondisi Keterkaitan Identifikasi akar
Kondisi Ideal
O sekarang dengan Materi permasalahan
1. Tingginya angka Pasien mampu Pelayanan Kurangnya
kejadian penyakit abses mendeteksi publik. penyuluhan
pada pasien poli gigi di karies dini terhadap deteksi
puskesmas kenten. sebelum terjadi dan pencegahan
abses. karies sedini
mungkin.
2. Kurangnya Ruang tunggu Pelayanan Jam dan beban
pemanfaatan ruang dapat publik. kerja petugas yang
tunggu dalam dimanfaatkan padat.
penyuluhan kesehatan untuk
gigi dan mulut. penyuluhan
3. Kurangnya Pasien mampu Pelayanan Kurangnya
pengetahuan pasien mendeteksi publik. pengetahuan
Poli Gigi dalam penyakit gigi pasien dalam
mempertahankan sebelum mendeteksi
giginya. melakukan penyakit gigi.
tindakan.
4. Masih kurangnya Mengurangi Pelayanan Stigma yang ada
kunjungan sehat pasien kunjungan sakit publik. pada pasien jika
poli gigi di puskesmas pasien dan sehat tidak perlu
kenten. meningkatkan untuk melakukan
jumlah kontrol.
kunjungan sehat
pasien.
5. Masih banyaknya Gigi anak Pelayanan Kurangnya
angka kejadian dicabut sesuai publik. pengetahuan
gangguan usia erupsi gigi. orang tua terhadap

10
perkembangan dan periode gigi
erupsi gigi pada anak. campuran anak
Tabel 1. Deskripsi Isu
C. Analisis Isu
Analisis isu dilakukan untuk menetapkan kriteria isu dan kualitas isu.
Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan kualitas isu tertinggi.
Disamping itu tidak semua isu bisa dikategorikan menjadi isu actual,
oleh karena itu perlu dilakukan analisis kriteria isu, alat analisis kriteria
isu dengan menggunakan alat analisis AKPK (Aktual, Kekhalayakan,
Problematika, Kelayakan).
Alat analisa dengan menggunakan AKPK (kriteria isu)
1. Aktual : Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di
masyarakat.
2. Kekhalayakan: Isu menyangkut hajat hidup orang banyak
3. Problematik: Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga
perlu dicarikan solusinya sesegera mungkin.
4. Kelayakan: masuk akal, realisitis, relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya.

Pembobotan dan analisis AKPK :


Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya
Tabel 2. Bobot Penetapan Kriteria Kualitas ISU AKPK

Analisis Kriteria Isu dengan Alat Analisis AKPK


No. Isu A(1-5) K(1-5) P(1-5) K(1-5) Jumlah Peringkat

11
1. Tingginya angka 4 4 3 4 15 2
kejadian penyakit
abses pada
pasien Poli Gigi
di puskesmas
kenten.
2. Kurangnya 3 2 2 3 10 5
pemanfaatan
ruang tunggu
dalam
penyuluhan
kesehatan gigi
dan mulut.
3. Kurangnya 5 4 4 4 17 1
pengetahuan
pasien Poli Gigi
dalam
mempertahanka
n giginya.

4. Masih kurangnya 3 3 3 3 12 4
kunjungan sehat
pasien poli gigi di
puskesmas
kenten.

5. Masih 4 3 3 4 14 3
banyaknya
angka kejadian
gangguan
perkembangan

12
dan erupsi gigi
pada anak.

Tabel 3. Tabel Analisis Isu Menggunakan AKPK


D. Argumentasi Terhadap Core Issue Terpilih
Setelah dilakukan analisis kriteria isu dengan alat analisis AKPK
ditemukan core issue terpilih yaitu Kurangnya pengetahuan pasien Poli
gigi dalam mempertahankan giginya.
Dalam hal ini kurangnya pengetahuan pasien gigi dewasa
dalam mempertahankan giginya adalah pencabutan gigi pada pasien
dewasa yang mana mereka tidak mengetahui dampak lanjutan dari
tindakan pencabutan gigi tersebut dan stigma atau anggapan mereka
tentang “jika sakit gigi maka harus dicabut” sehingga
permasalahanpun terelesaikan. Untuk mengatasi hal tersebut maka
yang pertama harus dilakukan adalah kegiatan promotif yaitu juga
sangat berperan seperti sikat gigi yang baik benar, pemakaian pasta
gigi berfluor, dan topikal aplikasi fluor, kita tahu bahwa pencegahan
lebih baik daripada mengobati. Selain kegiatan promotif kegiatan
preventif juga sangat berperan seperti membersihkan karang gigi,
kontrol 6 bulan sekali, penambalan pada gigi sedini mungkin jika
merasa gigi sudah berlubang jangan sampai menunda. Namun jika
sudah terlanjur terjadi maka pilihan pengobatanpun akan semakin
sedikit, Jika tidak memungkinkan maka yang terakhir adalah tindakan
pencabutan gigi, namun tidak sampai disini saja dengan pencabutan
maka dampaknya pada fungsi pengunyahan yang mana sifat gigi
adalah mengisi ruang yang kosong dan estetika akan berkurang yang
akan berpengaruh pada sistem pencernaan makanan juga, sehingga
untuk mengatasinya dibutuhkan gigi tiruan, namun yang kita tahu
bahwa gigi tiruan yang tidak murah harganya bahkan pasien sedikit
sekali yang sadar bahwa gigi tiruan itu penting.

13
Aktualisasi ini diharapkan dapat mendukung program dan visi
misi Puskesmas Kenten dan dapat menjadi acuan
menginternalisasi nilai-nilai dasar ASN.

E. Nilai-nilai Dasar Profesi PNS dan Kedudukan serta Peran PNS


dalam NKRI
1. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Pelatihan Dasar
berdasarkan Perka LAN No.21 Tahun 2016 bertujuan agar peserta
Pelatihan Dasar mampu menginternalisasi nilai-nilai dasar profesi
ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu,
dan Anti Korupsi (ANEKA).
a. Akuntabilitas
Istilah akuntabilitas berasal dari Bahasa Inggris yaitu
accountability yang berarti keadaan untuk dipertanggung jawabkan,
atau keadaan yang dapat dimintai pertanggung jawaban. Menurut
The Oxford Advance Learner’s Dictionary, akuntabilitas adalah
required or expected to give an explanation for one’s action.
Dengan kata lain, dalam akuntabilitas terkandung kewajiban untuk
menyajikan dan melaporkan segala tindak tanduk dan kegiatannya
terutama di bidang administrasi keuangan kepada pihak yang lebih
tinggi/atasannya. Lembaga Administrasi Negara RI. 2000. Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Pengukuran
Kinerja Instansi Pemerintah : Modul Sosialisasi Sistem Akuntabilitas
Kinerja Istitut Pemerintah. Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI.
Adapun nilai-nilai dasar profesi ASN yang terkandung dalam
akuntabilitas antara lain:
a. Tanggung Jawab (responsibilitas)
b. Integritas
c. Keadilan
d. Kejelasan Laporan

14
e. Konsistensi
f. Kejujuran
g. Netralitas
h. Menghindari praktek kecurangan dan perilaku korup
i. Penggunaan sumber daya milik Negara
j. Penyimpanan dan penggunaan data serta informasi pemerintah
k. Mengatasi konflik kepentingan
b. Nasionalisme
Menurut Anthony Smith, Nasionalisme merupakan suatu
gerakan ideologis untuk mencapai dan mempertahankan otonomi,
kesatuan, dan identitas bagi suatu populasi, yang sejumlah
anggotanya bertekad untuk membentuk suatu bangsa yang aktual
atau bangsa yang potensial. Fisip UI, Makna Nasionalisme, Jurnal
Perpustakaan Universitas Indonesia, dalam situs: http://lib.ui.ac.id
Nilai-nilai dasar profesi ASN yang terkandung dalam
nasionalisme antara lain:
a. Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa,
b. Nilai-nilai kemanusiaan dalam masyarakat Indonesia.
c. Nilai persatuan Indonesia.
d. Nilai Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
e. Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
f. Kerja keras.
g. Disiplin.
h. Tidak diskriminatif.
i. Cinta tanah air.
j. Rela berkorban.

c. Etika Publik
Etika Publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan

15
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar profesi ASN yang terkandung dalam etika
publik sebagaimana yang terkandung dalam pasal 5 ayat (2)
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
c. Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang tidak diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika publik.
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya pada
publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat akurat berdaya guna berhasil guna dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan yang berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi konsultasi dan kerja sama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.

d. Komitmen Mutu
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN pasal 5
ayat (2). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III, Komitmen

16
Mutu, hal. 104 Nilai-nilai dasar (Pasal 4) dan kode etik (Pasal 5)
layanan publik sebagaimana dituangkan dalam UU Nomor 5 Tahun
2014 tentang ASN, secara keseluruhan mencerminkan perlunya
komitmen mutu dari setiap aparatur dalam memberikan layanan,
apapun bidang layanannya dan kepada siapapun layanan itu
diberikan.50 Dalam arti lain kinerja aparatur dalam memberikan
layanan publik yang bermutu harus berlandaskan prinsip
efektivitas, efisiensi, dan inovasi.
Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam komitmen mutu
adalah sebagai berikut:
a. Tepat waktu
b. Sesuai SOP (Prosedur standar operasional)
c. Akurasi
d. Kerjasama
e. Cepat dan tepat
f. Tanggap
g. Evaluasi
h. Cermat
i. Melakukan yang terbaik
j. Profesional
k. Menerima pembaharuan
l. Tidak mempersulit
e. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari Bahasa latin corruptio dan corruptus yang
berarti kerusakan atau kebobrokan. Korupsi atau dikenal juga dengan
kata rasuah, mengandung arti tindakan penjabat publik, baik politisi
maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan
itu yang secara tidak wajar dan ilegal menyalah gunakan kepercayaan
publik yang dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan
keuntungan sepihak.

17
Dalam menanggulangi upaya tindak pidana korupsi,
pemerintah membentuk peraturan yang menjadi landasan hukum
dalam memberantas korupsi yaitu dengan lahirnya UU No. 20
Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Adapun untuk membantu pemerintah dalam memberantas korupsi,
maka pemerintah membuat UU. No. 30 Tahun 2002 tentang
pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). KPK bersama
dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti
korupsi, dan dihasilkan sebanyak 9 nilai anti korupsi sebagai
berikut: a. jujur,
b. peduli,
c. mandiri,
d. disiplin,
e. tanggung jawab,
f. kerja keras,
g. sederhana,
h. berani,
i. adil.

F. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


1. Manajemen Aparatur Sipil Negara
Manejemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, beba dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang unggul
selaras dengan perkembangan jaman.

a. Kedudukan ASN

18
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem
birokrasi selama ini dianggapbelum sempurna untuk
menciptakan birokrasi yang profesional.Untuk dapat
membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang
dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas.Berikut
beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014
tentang ASN.
1) Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK). PNS merupakan seseorang yang
diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat
pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara
nasional. Sedangkan PPPK adalah seseorang yang
memenuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh pejabat
pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian.
2) Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan
instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan
intervensi semua golongan dan partai politik. ASN berfungsi,
bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik
yang profesional da berkualitas.
b. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka
pegawai ASN berfungsi dan bertugas sebagai berikut:
1. Pelaksana kebijakan publik
ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan
masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya, serta harus mengutamakan pelayanan yang
berorientasi pada kepentingan publik.
2. Pelayan publik

19
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
negaradan penduduk atas barang, jasa dan/atau
pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh
penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan
kepuasan pelanggan.
3. Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk
mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.ASN
senantiasa setia dan taat pada Pancasila, UUD 1945,
negara danpemerintah.ASN senantiasa menjunjung
tinggi martabat ASN serta mengutamakan kepentingan
negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang
dan golongan.
c. Hak dan kewajiban ASN
Hak adalah suatu kewenangan yang diberikan oleh
hukum, suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik
pribadi maupun umum. Dapat diartikan bahwa hak adalah
sesuatu yang patut atau layak diterima. Agar melaksanakan
tugas dan tanggungjawabnya dengan baik , dapat
meningkatkan produktivitas, menjamin kesejateraan ASN
dan akuntabel, maka setiap SN diberikan hak. Hak ASN dan
PPPK yang diatur dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN
sebagai berikut:
PNS berhak memperoleh:
a. gaji, tunjangan, dan fasilitas;
b. cuti;
c. jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
d. perlindungan; dan
e. pengembangan kompetensi.

20
PPPK berhak memperoleh:
a. gaji dan tunjangan;
b. cuti;
c. perlindungan; dan
d. pengembangan kompetensi.
Selain hak sebagaimana disebutkan di atas,
berdasarkan pasal 70 UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN
disebutkan bahwa setiap pegawai ASN memiliki hak dan
kesempatan untuk mengembangkan kompetensi.
Berdasarkan Pasal 92 pemerintah juga wajib memberikan
perlindungan berupa:
a. Jaminan kesehatan;
b. Jaminan kecelakaan kerja;
c. Jaminan kematian;
d. Bantuan hukum.
Sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau
tanggungan yang bersifat kontraktual. Dengan kata lain
kewajiban adalah suatu yang sepatutnya diberikan.Pegawai
ASN berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN
wajib:
a. setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah;
b. menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c. melaksanakan kebijakan;
d. menaati peraturan perundang-undangan;
e. melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab;
f. menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap,
perilaku, ucapan dan tindakan;

21
g. menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat
mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
h. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
d. Kode etik dan kode perilaku ASN
Dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN disebutkan
bahwa ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik
dan kode perilaku.Kode etik dan kode perilaku ASN
bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan
ASN.Kode etik dan kode perilaku pegawai ASN
a. jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;
b. cermat dan disiplin;
c. hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
e. melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
Pejabat yang berwenang;
f. menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
g. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;
h. memberikan informasi secara benar;
i. tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas,
status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau
mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk
orang lain;
j. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga
reputasi dan integritas ASN; dan
k. melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai disiplin Pegawai ASN.

22
2. Whole of Government
1. Pengertian Whole of Government (WoG)
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh
karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency,
yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang
terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
b. Penerapan Whole of Government (WoG) dalam pelayanan
terintegrasi
1. Praktek Whole of Government (WoG)
Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat
dilakukan, baik dari sisi penataan institusi formal maupun
informal. Cara-cara ini pernah dipraktekkan oleh
beberapanegara, termasuk Indonesia dalam level-level tertentu.
1) Penguatan koordinasi antar lembaga
Penguatan koordinasi dapat dilakukan jika jumlah lembaga-
lembaga yang dikoordinasikan masih terjangkau dan
manageable.Dengan jumlah lembaga yang rasional, maka
koordinasi dapat dilakukan lebih mudah.
2) Membentuk lembaga koordinasi khusus
Pembentukan lembaga terpisah dan permanen yang
bertugas dalam mengkoordinasikan sektor atau kementrian
adalah salah satu cara melakukan WoG.
3) Membangun gugus tugas
Gugus tugas merupakan bentuk pelembagaan koordinasi
yang dilakukan di luar struktur formal, yang tidak permanen.
Pembentukan gugus tugas biasanya agar sumber daya yang
terlibat dalam koordinasi tersebut dicabut sementara dari

23
lingkungan formalnya untuk berkonsentrasi dalam proses
koordnasi tadi.
4) Koalisi sosial
Koalisi sosial merupakan bentuk informal dari penyatuan
koordinasi antar sektor atau lembaga,tanpa perlu mebentuk
pelembagaan khusus dalam koordinasi.
2. Tantangan dalam praktek Whole of Government (WoG)
Tantangan yang akan dihadapi dalam penerapan
WoG di tataran praktek sebagai berikut:
1. Kapasitas SDM dan institusi
Perbedaan kapasitas bisa menjadi kendala serius ketika
pendekatan WoG, misalnya mendorong terjadinya merger
atau akuisisi kelembagaan, dimana terjadi penggabungan
SDM dengan kualifikasi yang berbeda.
2. Nilai dan budaya organisasi
Nilai dan budaya organisasi menjadi kendala ketika terjadi
upaya kolaborasi sama dengan kelembagaan.
3. Kepemimpinan
Kepemimpinan menjadi salah satu kunci penting dalam
pelaksanaan WoG.Kepemimpinan yang dibutuhkan adalah
kepemimpinan yang mampu mengakomodasi perubahan
nilai dan buadaya organisasi serta meramu SDM yang
tersedia guna mencapai tujuan yang diharapkan.
3. Praktek Whole of Government (WoG) dalam pelayanan publik
Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan
dengan menyatukan seluruh sektor yang terkait dengan
pelayanan publik. Jenis pelayanan publik yang dikenail dapat
didekati oleh pendekatan WoG sebagai berikut:
4. Pelayanan yang bersifat administratif, yaitu pelayanan publik
yang menghasilkan berbagai produk dokumen resmi yang
dibutuhkan warga masyarakat.

24
5. Pelayanan jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai
bentuk jasa yang dibutuhkan warga masyarakat, seperti
pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, perhubungan dan
lain-lain.
6. Pelayanan barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan jenis
barang yang dibutuhkan warga masyarakat, seperti jalan,
jembatan, perumahan, jaringan telepon, listrik, air bersih, dan
lain-lain.
7. Pelayanan regulatif, yaitu pelayanan melalui penegakan
hukuman dan peraturan perundang-undangan.
Adapun berdasarkan pola pelayanan publik, juga
dapat dibedakan dalam lima macam pola pelayanan
sebagai berikut:
1. Pola pelayanan teknis fungsional, yaitu suatu pola
pelayanan publik yang diberikan oleh suatu instansi
pemerintah sesuai dengan bidang tugas, fungsi dan
kewenangannya.
2. Pola pelayanan satu atap, yaitu pola pelayanan yang
dilakukan secara terpadu pada suatu instansi
pemerintah yang bersangkutan sesuai kewenangan
masing-masing.
3. Pola pelayanan satu pintu, yaitu pola pelayanan yang
dilakukan secara tunggal oleh suatu unit kerja
pemerintah berdasarkan pelimpahan wewenang dari
unit kerja pemerintah terkait lainnya yang
bersangkutan.
4. Pola pelayanan terpusat, yaitu pola pelayanan yang
dilakukan oleh suatu instansi pemerintah yang
bertindak selaku koordinator terhadap pelayanan
instansi pemerintah lainnya yang terkait dengan
bidang pelayanan masyarakat yang bersangkutan.

25
5. Pola pelayanan elektronik, yaitu pola pelayanan
elektronik yang dilakukan menggunakan teknologi
infromasi dan komunikasi.

3. Pelayanan Publik
A. Konsep pelayanan publik
1. Pengertian pelayanan publik
Berkaitan dengan pelayanan, ada dua istilah yang
perlu diketahui, yaitu melayani dan pelayanan.Pengertian
melayani adalah membantu menyiapkan (mengurus) apa
yang diperlukan seseorang". Sedangkan pengertian
pelayanan adalah "usaha rnelayani kebutuhan orang lain"
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1995).

Pelayanan merupakan suatu proses. Proses tersebut


menghasilkan suatu produk yang berupa pelayanan,
kemudian diberikan kepada pelanggan. Sebagai contoh
adalah proses pelayanan surat masuk. Proses pelayanan
surat masuk adalah sebagai berikut:
1. surat diterima oleh seorang petugas;
2. surat disortir (dipisah-pisahkan);
3. surat diterima pencatat surat dan kemudian dicatat
dalam buku agenda atau kartu kendali;
4. Surat disampaikan ke pengarah surat;
5. Surat didistribusikan ke unit organisasi sesuai
dengan alamat yang tertulis dalam surat (sering di
sebut dengan istilah "unit pengelola");
6. Surat diterima oleh unit pengolah.

Pelayanan dapat dibedakan menjadi 3 kelompok


(Gonroos, 1990), yaitu :

26
1. Coreservice adalah pelayanan yang ditawarkan kepada
pelanggan,yang merupakan produk utamanya. Misalnya
untuk pelayanan pembuatan KTP, maka penyediaan KTP
merupakan layanan utamanya.
2. Facilitating service adalah fasilitas pelayanan tambahan
kepada pelanggan,misalnya terkait dengan pelayanan
administrasi kependudukan (KTP, akte kelahiran, dll),
maka pemerintah menyediakan layanan satu atap atau
satu pintu dengan menggunakan teknologi yang canggih.
2. Pelayanan prima
Pelayanan prima merupakan terjemahan dari istilah
"Excellent Service" yang secara harfiah berarti pelayanan
yang sangat baik dan atau pelayanan yang terbaik. Karena
sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku atau dimiliki
oleh instansi yang memberikan pelayanan. Jadi pelayanan
prima dalam hal ini sesuai dengan harapan pelanggan
Tujuan pelayanan prima adalah memberikan pelayanan
yang dapat memenuhi dan memuaskan pelanggan atau
masyarakat serta memberikan fokus pelayanan kepada
pelanggan.
Pelayanan prima kepada masyarakat didasarkan
pada tekad bahwa "pelayanan adalah pemberdayaan".
Pelayanan prima yang diberikan kepada masyarakat
padadasarnya tidaklah mencari untung, tetapi memberikan
pelayanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat secara
sangat baik atau terbaik. Pelayanan prima juga akan
bermanfaat sebagai acuan untuk pengembangan
penyusunan standar pelayanan.
3. Nilai-nilai dasar pelayanan publik
Perhatian pemerintah terhadap perbaikan pelayanan
kepada masyarakat, sebenarnya sudah diatur dalam

27
beberapa pedoman, antara lain adalah Keputusan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN)
Nomor 63 Tahun 2003 yang mengemukakan tentang
prinsip-prinsip pelayanan publik sebagai berikut:
1. Kesederhanaan.
2. Kejelasan.
3. Kepastian Waktu.
4. Akurasi
5. Keamanan
6. Tanggung jawab.
7. Kelengkapan Sarana dan prasarana.
8. Kemudahan Akses.
9. Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan.
10. Kenyamanan.

28
AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS

G. Matrik Aktualisasi
Unit Kerja : Poli Gigi Puskesmas Kenten Palembang
Identifikasi Isu : 1. Tingginya angka kejadian penyakit abses pada pasien Poli Gigi di puskesmas kenten.
2. Kurangnya pemanfaatan ruang tunggu dalam penyuluhan kesehatan gigi dan mulut di
puskesmas kenten.
3. Kurangnya pengetahuan pasien Poli Gigi dalam mempertahankan giginya.
4. Masih kurangya kunjungan sehat pasien di Poli Gigi puskesmas kenten.
5. Masih banyaknya angka kejadian gangguan perkembangan dan erupsi gigi pada anak.
Isu yang diangkat : Kurangnya pengetahuan pasien Poli Gigi dalam memepertahankan giginya.
Gagasan pemecahan Isu :
1. Melakukan koordinasi dengan kepala puskesmas dan untuk membahas rencana
kegiatan dan meminta persetujuan.
2. Melakukan koordinasi dengan lintas sektor posyandu..
3. Menentukan sasaran penyuluhan.
4. Membuat materi penyuluhan tentang dampak pencabutan gigi.
5. Membuat dan menyediakan leaflet tentang kesehatan gigi dan mulut.
6. Membuat dan menyediakan banner proses terjadinya karies.
7. Melakukan penyuluhan tentang dampak pencabutan gigi di Posyandu
8. Demonstrasi sikat gigi yang baik dan benar di Posyandu
9. Memberikan quiz di Posyandu.

29
Kontribusi
Kontribusi Kegiatan
N Output/ Keterkaitan substansi Pencapaian
KEGIATAN TAHAPAN Pencapaian Visi dan
O Hasil Mata Pelatihan Penguatan Nilai-
Misi Organisasi
Nilai Organisasi
1. Melakukan 1.Menemui pimpinan 1. Lembar Dengan melakukan Persiapan awal kegiatan Konsisten
koordinasi untuk persetujuan kegiatan koordinasi aktualisasi berupa Stabil dalam
dengan kepala menyampaikan mentor dengan kepala konsultasi dengan kepala memberikan
puskesmas dan rancangan kegiatan tentang judul puskesmas maka niai puskesmas sebagai pelayanan
untuk membahas yang akan isu aktualisasi yang muncul atasan membutuhkan yang terbaik
rencana kegiatan dilaksanakan 2. Dokumentasi adalah persiapan yang matang Efektif
(foto)  Akuntabilitas guna tercapainya Memaksimalkan
2.Mendengarkan Adanya kejelasan masyarakat yang sehat waktu kerja
saran dan pendapat dalam melaksanakan seseuai dengan Norma
Pimpinan tanggung jawab visi,meningkatkan Memberikan
pelaksanaan kemitraan pada semua pelayanan
3. Meminta kegiatan dan pihak sesuai dengan misi sesuai dengan
persetujuan dari melakukan no 2. prosedur yang
pimpinan komunikasi dengan Tujuan kegiatan berlaku
untukmelaksanakan mentor secara aktualisasi meningkatkan Totalitas
kegiatan aktualisasi terbuka derajat kesehatan Bersungguh-
 Nasionalisme masyarakat sesuai sungguh
Sila ke-4 yaitu dengan visi Puskesmas, memberikan
menghargai terciptanya masyarakat pelayanan yang
pendapat: Konsultasi sehat yang bertumpu terbaik
dilakukan secara dua pada pelayanan prima. Empati
pihak dan harus Menempatkan
mendengarkan diri kita seperti
pendapat ataupun orang lain
saran dari mentor Nyaman
 Etika Publik Menciptakan

30
Menghargai suasana yang
komunikasi, kondusif
konsultasi dan
kerjasama dengan Setelah melakukan
atasan dalam kegiatan koordinasi
mengkoordinasikan dengan mentor nilai
gagasan ide. organisasi yang
 Komitmen Mutu muncul adalah
Efektif, kegiatan yang Totalitas
akan dilakukan Pekerjaan yang
sesuai dengan dilakukan dengan
sasaran yang dituju. bersungguh-
 Anti Korupsi sungguh sehingga
Jujur, komunikasi dapat memberikan
yang dilakukan pada pelayanan yang
pihak terkait harus terbaik
secara terbuka, terus
terang dan siap
menerima masukan
serta kritik.
Tanggung
jawab,rancangan dan
argumentasi dalam
memilih serta
kegiatan yang
dilakukan harus
dapat di pertanggung
jawabkan.
 Whole of
Government
Koordinasi dengan
atasan adalah salah

31
satu bentuk nyata
dari whole of
government.
 Manajemen ASN
Melaksanakan tugas
dan fungsi secara
profesional,
bertanggung jawab,
integritas dalam
menyampaikan ide.
 Pelayanan Publik
Koordinasi dengan
pimpinan puskesmas
merupakan suatu
proses dalam
memberikan
pelayanan kepada
masyarakat sehingga
dapat menghasilkan
pelayanan kesehatan
yang berkualitas
serta rasa nyaman
kepada masyarakat.
2. Melakukan 1.Menemui kader 1. Dokumetasi Dengan melakukan Kegiatan aktualisasi Setelah melakukan
koordinasi posyandu untuk (foto) kegaiatan koordinasi selanjutnya berupa kegiatan koordinasi
dengan lintas menyampaikan dengan kader posyandu konsultasi dengan kader dengan kader nilai
sektor posyandu rancangan kegiatan maka niai aktualisasi posyandu sebagai mitra organisasi yang
yang akan yang muncul adalah membutuhkan persiapan muncul adalah
dilaksanakan  Akuntabilitas yang matang guna Totalitas
Adanya kejelasan tercapainya masyarakat Pekerjaan yang
2.Mendengarkan dalam melaksanakan yang sehat seseuai dilakukan dengan
saran dan pendapat tanggung jawab dengan visi tercapainya bersungguh-

32
kader posyandu pelaksanaan masyarakat yang sehat sungguh sehingga
kegiatan dan dan meningkatkan dapat memberikan
3. Meminta Melakukan kemitraan pada semua pelayanan yang
persetujuan dari komunikasi dengan pihak sesuai dengan misi terbaik.
kader posyandu kader posyandu no 2.
untukmelaksanakan secara terbuka. Tujuan kegiatan
kegiatan aktualisasi  Nasionalisme aktualisasi meningkatkan
Sila ke-4 yaitu derajat kesehatan
menghargai masyarakat sesuai
pendapat: Konsultasi dengan visi Puskesmas,
dilakukan secara dua terciptanya masyarakat
pihak dan harus sehat yang bertumpu
mendengarkan pada pelayanan prima.
pendapat ataupun
saran dari Kader
Posyandu.
 Etika Publik
Menghargai
komunikasi,
konsultasi dan
kerjasama dengan
mitra kader
posyandu dalam
mengkoordinasikan
gagasan ide.
 Komitmen Mutu
Efektif, kegiatan
yang akan dilakukan
sesuai dengan
sasaran yang dituju.
 Anti Korupsi
Jujur komunikasi

33
yang dilakukan pada
pihak terkait harus
secara terbuka, terus
terang dan siap
menerima masukan
serta kritik.
Tanggung jawab
rancangan dan
argumentasi dalam
memilih serta
kegiatan yang
dilakukan harus
dapat dipertanggung
jawabkan.
 Whole of
Government
adalah mitra
Koordinasi dengan
posyandu kerja untuk
mencapai tujuan
bersama
menciptakan
masyarakat yang
sehat salah satu
bentuk nyata dari
whole of
government.
 Manajemen ASN
Melaksanakan tugas
dan fungsi secara
profesional,
bertanggung jawab,

34
integritas dalam
menyampaikan suatu
kegiatan.
 Pelayanan Publik
Koordinasi dengan
mitra kader
posyandu
merupakan suatu
proses dalam
memberikan
pelayanan kepada
masyarakat sehingga
dapat menghasilkan
pelayanan kesehatan
yang berkualitas
serta rasa nyaman
kepada masyarakat.
3. Menentukan 1. Menetapkan 1. Tabel berisi Dengan menentukan Penentuan sasaran Setelah
sasaran nama, dan usia data pasien sasaran pasien maka dalam kegiatan menentukan
penyuluhan pasien lalu 2. Dokumentasi nilai aktualisasi yang aktualisasi ini berguna sasaran penyuluhan
ditabulasi dalam (foto) muncul adalah untuk memetakan pasien nilai organisasi yang
bentuk tabel  Akuntabilitas yang dewasa agar dapat muncul adalah
Tanggungjawab dilakukan penyuluhan Efektif
Melakukan tentang proses terjadinya Dalam melakukan
pengumpulan data karies guna pekerjaan harus
menuntut sikap meningkatkan derajat memaksilakan
tanggungjawab atau kesehatan gigi dan mulut. waktu kerja.
responsibilitas atas Hal ini sesuai dengan visi Maksudnya adalah
tindakan yang dari organisasi yaitu memanfaatkan
dilakukan terciptanya masyarakat waktu kerja dalam
Transparan Data sehat masyarakat sehat melakukan kegiatan
yang telah dibuat di kelurahan duku, 8 ilir tersebut.

35
transparan sesuai dan kutobatu. Empati
kenyataan Hal ini juga sesuai Bisa menempatkan
 Nasionalisme dengan Misi No. 2 dan merasakan diri
Sila ke 5 yaitu kerja menjalankan standar kita seperti orang
keras: pengumpulan pelayanan minimal lain.
data sasaran pasien
agar memudahkan
dalam melaksanakan
kegiatn penyuluhan.
 Etika Publik
Menjalankan tugas
secara profesional
serta
mempertanggungjaw
abkan hasil kinerja
kepada publik dalam
hal ini menyangkut
nama baik
puskesmas.
 Komitmen Mutu
Kegiatan yang
dilakukan berguna
untuk meningkatkan
pengetahuan
masyarakat
khususnya orang
dewasa dalam
mempertahankan
giginya salah satu
kegunaannya untuk
meningkatkan mutu
fasilitas layanan

36
kesehatan.
 Anti Korupsi
Jujur data yang telah
diperoleh sesuai
dengan kenyataan
yang ada di lapangan
Tanggungjawab
kerahasiaan data
yang telah
didapatkan dapat di
pertanggungjawabka
n.
 Pelayanan Publik
Memberikan
pelayanan dengan
mengetahui sasaran
penyuluhan dapat
memberikan
informasi dengan
profesional dan
maksimal dalam
memberikan
informasi kesehatan.
 Whole of
Government
Dengan mengetahui
sasaran penyuluhan
maka dapat
mencapai tujuan
bersama yaitu
menciptakan
masyarakat yang

37
sehat
 Manajemen ASN
Melaksanakan tugas
dan fungsi secara
profesional,
bertanggung jawab,
integritas dalam
memberikan
pelayanan
kesehatan.
4. Membuat materi 1. Konsultasi tentang 1.Satuan Acara Dengan membuat Membuat materi Setelah membuat
penyuluhan materi penyuluhan penyuluhan(SA materi penyuluhan penyuluhan merupakan materi penyuluhan
dampak dengan mentor P) maka nilai aktualisasi salah satu metode dalam dan berkonsultasi
pencabutan gigi dan penanggung 2.Dokumentasi yang muncul adalah memberikan KIE dengan
jawab Poli Gigi (foto)  Akuntabilitas (Komunikasi, Informasi penanggung jawab
Puskesmas Integritas Sebagai dan Edukasi) kepada poli gigi nilai
Kenten seorang penyuluh, pasien atau masyarakat organisasi yang
2. Membuatan dibutuhkan integritas, dan salah satu cara untuk muncul adalah
Satuan Acara sebagai contoh meningkatkan pelayanan Totalitas
Penyuluhan (SAP) kepada masyarakat. kepada pasien atau Bersungguh-
Tanggungjawab masyarakat, yang sungguh dalam
Kegiatan penyuluhan bertujuan untuk memberikan
dan informasi mensejahterakan pelayanan yang
mengenai masyarakat, sesuai visi. terbaik, dengan
penyuluhan harus Selain itu hal ini juga memberikan materi
bisa sesuai dengan misi tersebut sebagai
dipertanggungjawabk Puskesmas no 2 dan 3 perawat/penyuluh
an. yaitu meningkatkan dapat memberikan
 Nasionalisme sumber daya manusia informasi yang
Sila ke 3 yaitu dan melakukan standar bermanfaat bagi
mengutamakan pelayanan minimal yang pasien dan
kepentingan publik: Telah Ditetapkan. Dan masyarakat.

38
membuat materi Membudayakan Norma
penyuuhan untuk Masyarakat Berprilaku Memberikan
masyarakat dan Bersih dan Sehat pelayanan sesuai
pasien bertujuan dengan prosedur
untuk meningkatkan yang berlaku.
pengetahuan tentang Membuat materi
cara sesuai dengan
mempertahankan tahapan.
giginya.
 Etika Publik
Berkomunikasi dan
berkonsultasi dengan
baik dan menghargai
setiap pendapat
Untuk rancangan
materi
penyuluhannya.
 Komitmen Mutu
Berorientasi Mutu
Penyuluhan
bertujuan untuk
menambah
pengetahuan
masyarakat dan
meningkatkan
pelayanan
Puskesmas.
 Anti Korupsi
Peduli pembuatan
materi penyuluhan
untuk masyarakat
dan pasien

39
merupakan salah
satu contoh
kepedualian
terhadap
kesejahteraan
masyarakat.
Tanggung jawab
Menyampaikan
materi yang telah
dibuat untuk
penyuluhan didepan
pasien merupakan
salah satu tanggung
jawab seorang
tenaga kesehatan.
 Pelayanan Publik
Memberikan
pelayanan dengan
profesional dan
maksimal dalam
memberikan
informasi kesehatan.
 Whole of
Government
Dengan membuat
materi penyuluhan
maka dilakukan
secara profesional
dan
bertanggungjawab
serta dapat
mencapai tujuan

40
bersama yaitu
menciptakan
masyarakat yang
sehat
 Manajemen ASN
Melaksanakan tugas
dan fungsi secara
profesional,
bertanggung jawab,
integritas dalam
memberikan
pelayanan
kesehatan.
5. Membuat dan 1.Menentukan leaflet 1. Printout leaflet Dengan membuat dan Pemberian leaflet Setelah membuat
menyediakan yang akan dibuat 2. Dokumetasi menyediakan leaflet merupakan salah satu dan menyediakan
leaflet kesehatan (berisi tentang (foto) maka nilai aktualisasi metode Promosi leaflet dampak
gigi dan mulut kesehatan gigi dan yang muncul adalah Kesehatan dalam pencabutan gigi
mulut)  Akuntabilitas : memberikan KIE maka nilai
2.Mendesain format Integritas Isi dari (Komunikasi, Informasi organisasi yang
leaflet leaflet yang dan Edukasi) kepada mucul adalah
3.Mengkonsultasikan mengandung pasien dan salah satu Totalitas
dengan mentor informasi dan cara untuk meningkatkan Bersungguh-
sebagai atasan dampak dari pelayanan kepada sungguh dalam
untuk meminta pencabutan gigi , pasien, yang bertujuan memberikan
saran dan masukan sebagai tenaga untuk mensejahterakan pelayanan yang
4. Mencetak leaflet kesehatan yang masyarakat. Hal ini terbaik, dengan
5.Membagikan leaflet memberikan sesuai dengan misi memberikan materi
kepada masyarakat penyuluhan, harus Puskesmas no 2 dan 3 tersebut sebagai
mencontohkan yaitu meningkatkan perawat/penyuluh
kepada masyarakat sumber daya manusia dapat memberikan
mulai dari diri sendiri. dan melakukan standar informasi yang
 Nasionalisme pelayanan minimal yang bermanfaat bagi

41
Sila ke 3 yaitu Telah Ditetapkan. Dan pasien dan
mengutamakan Membudayakan masyarakat
kepentingan publik: Masyarakat Berprilaku Norma
menyediakan leaflet Bersih dan Sehat Memberikan
bertujuan untuk pelayanan sesuai
memberikan dengan prosedur
informasi tentang yang berlaku.
penyakit dengan Membuat materi
tujuan untuk sesuai dengan
meningkatkan tahapan.
pengetahuan
masyarakat.
 Etika Publik
Menghargai
komunikasi,
konsultasi dan
kerjasama karena
dalam proses
pembuatan leaflet
terdapat konsultasi
antara peserta
dengan mentornya.
 Komitmen Mutu
Inovatif Pemberian
leaflet menjadi salah
satu inovasi pada
KIE di Puskesmas.
Efisien Leaflet menjadi
sarana yang tepat guna
dalam pemberian
informasi, tidak boros
dan dapat menghemat

42
biaya.
 Anti Korupsi
Jujur bahwa
informasi yang
dikandung dalam
leaflet adalah benar
sesuai kenyataan.
Peduli bahwa
informasi yang
diberikan di leaflet
bertujuan untuk
mensejahterakan
masyarakat.
Mandiri pembuatan
leaflet bersifat
mandiri,
mengadakan sesuatu
yang belum ada
sebelumnya dan
tidak bergantung
dengan orang lain.
Pelayanan Publik
Memberikan
pelayanan dengan
profesional dan
maksimal dalam
memberikan
informasi kesehatan.
 Pelayanan Publik
Memberikan
pelayanan dengan
profesional dan

43
maksimal dalam
memberikan
informasi kesehatan.
 Whole of
Government
Dengan membuat
leaflet tentang
kesehatan gigi dan
mulut maka
dilakukan secara
profesional dan
bertanggungjawab
serta dapat
mencapai tujuan
bersama yaitu
menciptakan
masyarakat yang
sehat
 Manajemen ASN
Melaksanakan tugas
dan fungsi secara
profesional,
bertanggung jawab,
integritas dalam
memberikan
pelayanan
kesehatan.
6. Membuat dan 1. Menentukan 1. Banner Dengan membuat dan Penggunaan banner Setelah membuat
menyediakan banner yang akan 2. Dokumentasi menyediakan banner merupakan salah satu dan menyediakan
banner proses dibuat (Proses (foto) maka nilai aktualisasi metode Promosi banner maka nilai
terjadinya karies terjadinya karies) yang akan muncul Kesehatan dalam organisasi yang
2. Mengkonsultasikan adalah memberikan KIE muncul adalah

44
dengan mentor (Komunikasi, Informasi Totalitas
sebagai atasan  Akuntabilitas dan Edukasi) kepada Bersungguh-
untuk meminta Integritas Isi dari pasien dan salah satu sungguh dalam
saran dan banner yang cara untuk meningkatkan memberikan
masukan mengandung pelayanan kepada pelayanan yang
3. Mencetak banner informasi proses pasien, yang bertujuan terbaik, dengan
terjadinya karies, untuk mensejahterakan memberikan materi
sebagai tenaga masyarakat. Hal ini tersebut sebagai
kesehatan yang sesuai dengan misi perawat/penyuluh
memberikan Puskesmas no 2 dan 3 dapat memberikan
penyuluhan, harus yaitu meningkatkan informasi yang
mencontohkan sumber daya manusia bermanfaat bagi
kepada masyarakat dan melakukan standar pasien dan
mulai dari diri sendiri. pelayanan minimal yang masyarakat
 Nasionalisme Telah Ditetapkan. Dan Norma
Sila ke 3 yaitu Membudayakan Memberikan
mengutamakan Masyarakat Berprilaku pelayanan sesuai
kepentingan publik: Bersih dan Sehat. dengan prosedur
menyediakan banner yang berlaku.
bertujuan untuk Membuat materi
memberikan sesuai dengan
informasi tentang tahapan.
penyakit dengan yang berlaku
tujuan untuk
meningkatkan
pengetahuan
masyarakat.
 Etika Publik
Menghargai
komunikasi,
konsultasi dan
kerjasama karena

45
dalam proses
pembuatan banner
terdapat konsultasi
antara peserta
dengan mentornya.
 Komitmen Mutu
Inovatif Pemberian
banner menjadi salah
satu inovasi pada
KIE di Puskesmas
Efisien banner
menjadi sarana yang
tepat guna dalam
pemberian informasi,
tidak boros dan dapat
menghemat biaya.
 Anti Korupsi
Jujur bahwa
informasi yang
dikandung dalam
banner adalah benar
sesuai kenyataan.
Peduli bahwa
informasi yang
diberikan di banner
bertujuan untuk
mensejahterakan
masyarakat.
Mandiri pembuatan
banner bersifat
mandiri,
mengadakan sesuatu

46
yang belum ada
sebelumnya dan
tidak bergantung
dengan orang lain.
 Pelayanan Publik
Memberikan
pelayanan dengan
profesional dan
maksimal dalam
memberikan
informasi kesehatan.
 Whole of
Government
Dengan membuat
banner maka
kegiatan dilakukan
secara profesional
dan
bertanggungjawab
serta dapat
mencapai tujuan
bersama yaitu
menciptakan
masyarakat yang
sehat
 Manajemen ASN
Melaksanakan tugas
dan fungsi secara
profesional,
bertanggung jawab,
integritas dalam
memberikan

47
pelayanan
kesehatan.
7. Melakuakan 1. Persiapan 1. Surat Tugas Dengan melakukan Penyuluhan kepada Setelah melakukan
penyuluhan penyuluhan (Alat, 2. Dokumentasi penyuluhan maka nialai pasien intra-puskesmas penyuluhan maka
tentang dampak Materi, Leaflet, (foto) aktualisasi yanga akan merupakan salah satu nilai organisasi yang
pencabutan gigi banner) muncul adalah inovasi pada metode muncul adalah
2. Menentukan  Akuntabilitas Promosi Kesehatan Totalitas
lokasi dan waktu Integritas Sebagai dalam memberikan KIE Bersungguh-
dilakukannya seorang penyuluh, (Komunikasi, Informasi sungguh dalam
penyuluhan (15 dibutuhkan integritas, dan Edukasi) kepada memberikan
menit). sebagai contoh pasien dan salah satu pelayanan yang
3. Melaksanakan kepada masyarakat. cara untuk meningkatkan terbaik, dengan
Kegiatan Tanggungjawab pelayanan kepada memberikan materi
Kegiatan penyuluhan pasien, yang bertujuan tersebut sebagai
dan informasi untuk mensejahterakan perawat/penyuluh
mengenai masyarakat, sesuai visi. dapat memberikan
penyuluhan harus Selain itu hal ini juga informasi yang
bisa di sesuai dengan misi bermanfaat bagi
pertanggungjawabka Puskesmas no 2 dan 5 pasien dan
n. yaitu Memberikan masyarakat.
 Nasionalisme Pelayanan Kesehatan Nyaman
Sila ke 3 yaitu Sesuai Standar yang Dalam memberikan
mengutamakan Telah Ditetapkan. Dan materi penyuluhan
kepentingan publik: Membudayakan kita bisa menciptakn
memberikan Masyarakat Berprilaku suasana yang
penyuluhan kepada Bersih dan Sehat kodusif agar pasien
pasien yang sedang dan masyarakat
menunggu antrian dapat merasa
intra-Puskesmas nyaman.
bertujuan untuk
meningkatkan
kesadaran tentang

48
penyakit dan
mengubah pola
hidupnya menjadi
sehat.
 Etika Publik
Menghargai
komunikasi,
konsultasi dan
kerjasama karena
dalam proses
penyuluhan terjadi
komunikasi antara
perawat/penyuluh
kepada
pasien/masyarakat,
dan merupakan
salah satu kegiatan
promosi kesehatan.
 Komitmen Mutu
Inovatif Penyuluhan
kepada pasien
menjadi salah satu
inovasi pada KIE di
Puskesmas
 Anti Korupsi
Peduli Penyampaian
penyuluhan kepada
pasien di puskesmas
merupakan salah
satu contoh
kepedualian
terhadap

49
kesejahteraan
masyarakat,
Menyampaikan
penyuluhan didepan
pasien merupakan
salah satu tanggung
jawab seorang
tenaga kesehatan.
 Pelayanan Publik
Memberikan
penyuluhan kepada
pasien merupakan
bentuk pelayanan
publik yang
profesional dan
maksimal untuk
memberikan
informasi kesehatan.
 Whole of
Government
Dengan melakukan
penyuluhan tentang
kesehatan gigi dan
mulut maka kegiatan
dilakukan secara
profesional dan
bertanggungjawab
serta dapat
mencapai tujuan
bersama yaitu
menciptakan
masyarakat yang

50
sehat.
 Manajemen ASN
Melaksanakan tugas
dan fungsi secara
profesional,
bertanggung jawab,
integritas dalam
memberikan
pelayanan
kesehatan.
8. Demonstrasi 1. Persiapan alat 1. Alat peraga Dengan melakukan Melakukan demonstrasi Setelah melakukan
sikat gigi yang peraga seperti sikat gigi dan demonstrasi sikat gigi cara menyikat gigi yang demonstrasi sikat
baik dan benar sikat gigi dan phantom yang baik dan benar baik dan benar kepada gigi yang baik dan
menggunakan phantom 2. Dokumentasi maka nilai aktualisasi pasien merupakan salah benar maka nilai
sikat gigi dan 2. Menentukan lokasi (foto) yang akan muncul satu inovasi pada metode organisasi yang
phantom. dan waktu adalah Promosi Kesehatan muncul adalah
dilakukannya  Akuntabilitas dalam memberikan KIE Nyaman
penyuluhan (15 Integritas Sebagai (Komunikasi, Informasi Dalam memberikan
menit). seorang penyuluh dan Edukasi) kepada materi penyuluhan
3. Melaksanakan (demonstrasi), pasien dan salah satu kita bisa
kegiatan dibutuhkan integritas, cara untuk meningkatkan menciptakan
sebagai contoh pelayanan kepada suasana yang
kepada pasien dan pasien, yang bertujuan kondusif
masyarakat. untuk mensejahterakan
Tanggungjawab masyarakat, sesuai visi. Norma
Kegiatan penyuluhan Selain itu hal ini juga Memberikan
(demonstrasi) dan sesuai dengan misi pelayanan sesuai
informasi mengenai Puskesmas no 2 dan 3 dengan prosedur
penyuluhan harus yaitu meningkatkan yang berlaku
bisa sumber daya manusia
dipertanggungjawabk dan melakukan standar
an pelayanan minimal yang

51
Telah Ditetapkan. Dan
 Nasionalisme Membudayakan
Sila ke 3 yaitu Masyarakat Berprilaku
mengutamakan Bersih dan Sehat
kepentingan publik:
memberikan
penyuluhan
(demonstrasi)
kepada pasien dan
masyarakat
bertujuan untuk
meningkatkan
pengetahuan tentang
cara menyikat gigi
yang baik dan benar.
 Etika Publik
Menghargai
komunikasi,
konsultasi dan
kerjasama karena
dalam proses
penyuluhan
(demonstrasi) terjadi
komunikasi antara
perawat/penyuluh
kepada
pasien/masyarakat,
dan merupakan
salah satu kegiatan
promosi kesehatan
serta tindakan
pencegahan

52
(preventif).
 Komitmen Mutu
Berorientasi Mutu
Penyuluhan
(demonstrasi)
bertujuan untuk
menambah
pengetahuan pasien
dan masyarakat
tentang cara
menyikat gigi yang
baik dan benar.
 Anti Korupsi
Peduli Penyampaian
penyuluhan
(demonstrasi)
kepada pasien
merupakan salah
satu contoh
kepedualian
terhadap
kesejahteraan
masyarakat.
Tanggungjawab
Menyampaikan
penyuluhan
(demonstrasi)
didepan pasien
merupakan salah
satu tanggung jawab
seorang tenaga
kesehatan.

53
 Pelayanan Publik
Memberikan
penyuluhan kepada
pasien merupakan
bentuk pelayanan
publik yang
profesional dan
maksimal untuk
memberikan
informasi kesehatan.
 Whole of
Government
Dengan melakukan
demonstrasi scara
sikat gigi yang baik
dan benar maka
kegiatan dilakukan
secara profesional
dan
bertanggungjawab
serta dapat
mencapai tujuan
bersama yaitu
menciptakan
masyarakat yang
sehat
 Manajemen ASN
Melaksanakan tugas
dan fungsi secara
profesional,
bertanggung jawab,

54
integritas dalam
memberikan
pelayanan
kesehatan.
9 Memberikan quiz Memberikan quiz/ 1. Dokumentasi Dengan memberikan Merupakan salah satu Setelah
pertanyaan mengenai (foto) quiz maka nilai metode Promosi memberikan quiz
penyuluhan dampak 2. Tanya jawab aktualisasi yang akan Kesehatan dalam maka nilai
pencabutan gigi atau dengan muncul adalah memberikan KIE organisasi yang
memeragakan peserta  Nasionalisme (Komunikasi, Informasi akan muncul adalah
kembali demonstrasi Memberikan quiz dan Edukasi) kepada Nyaman
sikat gigi dengan adil kepada pasien dan salah satu Dalam memberikan
peserta. cara untuk meningkatkan quiz kita bisa
 Etika publik pelayanan kepada menciptakan
Memberikan quiz pasien, yang bertujuan suasana yang
dengan bertutur kata untuk mensejahterakan kondusif
dan tingkah laku masyarakat. Hal ini Norma
yang baik, sopan dan sesuai dengan misi Memberikan
ramah. Puskesmas no 2 dan 3 pelayanan sesuai
 Komitmen mutu yaitu meningkatkan dengan prosedur
Membuat quiz yang sumber daya manusia yang berlaku
efektif dan efisien dan melakukan standar
untuk dijawab pelayanan minimal yang
peserta untuk Telah Ditetapkan. Dan
mengetahui tingkat Membudayakan
pemahamannya. Masyarakat Berprilaku
 Akuntabilitas Bersih dan Sehat
Integritas Sebagai
seorang penyuluh,
dibutuhkan integritas,
sebagai contoh
kepada masyarakat.

55
 Anti korupsi
Peduli bahwa quiz
yang diberikan
bertujuan untuk
mengetahui tingkat
pemahamannya.
 Pelayanan Publik
Memberikan
penyuluhan kepada
pasien merupakan
bentuk pelayanan
publik yang
profesional dan
maksimal untuk
memberikan
informasi kesehatan.
 Whole of
Government
Dengan memberikan
quiz berupa tanya
jawab untuk
mengetahui
seberepa
pengetahuan mereka
terhadap penyuluhan
yang diberikan agar
dapat mencapai
tujuan bersama yaitu
menciptakan
masyarakat yang
sehat

56
 Manajemen ASN
Melaksanakan tugas
dan fungsi secara
profesional,
bertanggung jawab,
integritas dalam
memberikan
pelayanan
kesehatan.
Tabel 4. Matrik AktualisasI

57
H. Jadwal Kegiatan
BULAN/HARI KE-
Juni Juli
No Kegiatan 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 4 5 6 8 9 1 1 1 1 1 1 17
4 5 7 8 9 0 1 2 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 5 6
1. Melakukan
koordinasi
dengan kepala
puskesmas
2. Melakukan
koordinasi
dengan kader
posyandu
3. Menentukan
sasaran
penyuluhan
4. Membuat
materi
penyuluhan
tentang
dampak

58
pencabutan
gigi
5. Membuat dan
menyediakan
leafleat tentang
dampak
pencabutan
gigi
6. Membuat dan
menyediakan
banner tentang
proses
terjadinya
karies
7. Melakukan
penyuluhan
tentang
dampak
pencabutan
gigi di

59
posyandu
8. Demonstrasi
sikat gigi yang
baik dan benar
di posyandu
9. Memberikan
Quiz di
posyandu
Tabel 5. Jadwal Kegiatan

60
BAB III

PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Pendalaman Core Issue Terpilih

Implementasi rancangan aktualisasi petugas kesehatan perawat


gigi terampil di Puskesmas Kenten Palembang selama 30 hari (satu
bulan) sesuai dengan proses dan tahapan yang diisyaratkan dalam
latsar prajabatan golongan II. Beberapa kegiatan yang telah dirancang
yang disusun sedemikian rupa sehingga memiliki tujuan akhir yaitu
mencari solusi dari core issue dalam kegiatan ini yaitu mengoptimalkan
pengetahuan pasien poli gigi dalam memepertahankan giginya di
Puskesmas Kenten Palembang. Adapun tahapan kegiatan yang
dilakukan dari core issue ini adalah 1) melakukan koordinasi dengan
kepala puskesmas dan untuk membahas rencana kegiatan dan
meminta persetujuan. 2) melakukan koordinasi dengan lintas sektor
posyandu. 3) menentukan sasaran penyuluhan. 4) membuat materi
penyuluhan tentang dampak pencabutan gigi. 5) membuat dan
menyediakan leaflet tentang kesehatan gigi dan mulut. 6) membuat dan
menyediakan banner proses terjadinya karies. 7) melakukan
penyuluhan tentang dampak pencabutan gigi di Posyandu. 8)
demonstrasi sikat gigi yang baik dan benar di Posyandu. 9)
memberikan quiz di Posyandu.
Berdasarkan tahapan kegiatan yang disebutkan di atas, dapat
terlihat bahwa solusi pertama yang dilakukan dalam pemecahan core
issue berupa melakukan koordinasi dengan kepala Puskesmas Kenten
dan untuk memebahas rencana kegiatan dan memeinta persetujuan,
langkah ini dilakukan untuk meminta izin kepada atasan serta
mempermudah petugas dalam menyusun dan melaksanakan kegiatan
dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat di wlayah kerja
Puskesmas Kenten Palembang. Kegiatan yang kedua yaitu melakukan
koordinasi dengan lintas sektor posyandu langkah ini dilakukan untuk

61
meminta izin dari mitra kerja Puskesmas Kenten Palembang dalam
melakukan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat. Kegiatan ketiga
yaitu menentukan sasaran penyuluhan kegiatan ini dilakukan untuk
mempermudah petugas dalam membuat dan memberikan materi
penyuluhan sesuai dengan usia sasaran. Kegiatan keempat adalah
membuat materi penyuluhan tentang dampak pencabutan gigi kegiatan
ini mempermudah petugas dalam memberi materi kepada masyarakat
tentang dampak pencabutan gigi serta memberikan informasi kepada
masyarakat. Kegiatan kelima adalah membuat leaflet tentang
kesehatan gigi dan mulut kegiatan ini dilakukan untuk memberikan
sarana informasi edukasi tentang kesehatan gigi dan mulut kepada
masyarakat. Kegiatan selanjutnya adalah membuat dan menyediakan
banner proses terjadinya karies kegiatan ini bertujuan untuk memberi
pengetahuan kepada masyarakat bagaimana lubang gigi itu bisa terjadi
dan memberitahu kepada masyarakat bagaimana pentingnya menjaga
kesehatan gigi dan mulut. Kegiatan ketujuh adalah melakukan
penyuluhan tentang dampak pencabutan kegiatan ini bertujuan
memberikan pengetahuan di depan masyarakat tentang informasi
kesehatan gigi dan mulut. Kegiatan kedelapan adalah demonstrasi sikat
gigi yang baik dan benar kegiatan ini bertujuan untuk mengajarkan dan
memberitahu masyarakat tentang cara menggosok gigi yang benar dan
mengubah pola sikat gigi mereka yang salah selama ini. Kegiatan
terakhir adalah memberikan quiz yaitu kegiatan tanya jawab antara
petugas dan masyrakat dimana kegiatan ini untuk megetahui
pengetahuan masyarakat setalah dilakukannya penyuluhan kesehatan
gigi dan mulut.
Dari beberapa uraian yang terdiri diatas,penjelasan kegiatan secara
umum pemahaman nilai-nilai daar profesi PNS, deskripsi proses dan
kualitas produk kegiatan, kontribusi kegaitan terhadap visi dan misi
organisai yang akan diuraikan dari masing-masing kegiatan diatas
sebagai berikut.

62
KEGIATAN 1. MELAKUKAN KOORDINASI DENGAN PIMPINAN
KEPALA PUSKESMAS
Agar pelaksanaan habituasi dapat terlaksana dengan lancar maka
sebelum melakukan kegiatan harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan
mentor dan meminta persetujuan darinya agar dapat melaksanakan
habituasi di instansi yang ia pimpin. Hal ini sangat penting dilakukan,
karena pada tahap konsultasi, penulis menyampaikan kegiatan apa saja
yang akan dilaksanakan pada saat habituasi, lalu mentor dapat
memberikan komentar ataupun saran untuk perbaikan agar kegiatan
tersebut dapat terlaksana dengan baik.

Gambar 3. Koordinasi Dengan Kepala Puskesmas

1. Pemahaman Nilai-Nilai Dasar ASN


A. Akuntabilitas
Dalam melakukan koordinasi harus adanya kejelasan dalam
melaksanakan tanggung jawab pelaksanaan kegiatan dan
melakukan komunikasi dengan pimpinan kepala Puskesmas sebagai
mentor secara terbuka.
B. Nasionalisme
Sila ke-4 yaitu menghargai pendapat: Konsultasi dilakukan secara dua
pihak dan harus mendengarkan pendapat ataupun saran dari mentor.
C. Etika Publik
Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama dengan atasan dalam
mengkoordinasikan gagasan ide.
D. Komitmen Mutu

63
Efektif, koordinasi dengan pimpinan kepala Puskesmas yang akan
dilakukan sesuai dengan sasaran yang dituju.
E. Anti Korupsi
Jujur, komunikasi yang dilakukan pada pihak terkait harus secara terbuka,
terus terang dan siap menerima masukan serta kritik. Tanggung
jawab,rancangan dan argumentasi dalam memilih serta kegiatan yang
dilakukan harus dapat di pertanggung jawabkan.
F. Whole Of Government
Koordinasi dengan atasan adalah salah satu bentuk nyata dari whole of
government untuk mencapai tujuan bersama yaitu menciptakan
masyarakat yang sehat.
G. Manajemen ASN
Melaksanakan tugas dan fungsi secara profesional, bertanggung jawab,
integritas dalam menyampaikan ide.
H. Pelayanan Publik
Koordinasi dengan pimpinan puskesmas merupakan suatu proses dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat sehingga dapat menghasilkan
pelayanan kesehatan yang berkualitas serta rasa nyaman kepada
masyarakat.
2. Deskripsi Proses dan Kualitas Produk Kegiatan
Tahapan kegiatan :
 Menemui pimpinan untuk menyampaikan skegiatan yang
akan dilaksanakan.
 Mendengarkan saran dan pendapat Pimpinan
 Meminta persetujuan dari pimpinan untuk melaksanakan
kegiatan aktualisasi
 Lembar persetujuan mentor tentang judul isu
 Dokumentasi foto
Kualitas Produk Kegiatan
Dengan dilakukan koordinasi dengan pimpinan kepala
puskesmas adalah untuk meminta izin kepada atasan serta
mempermudah petugas dalam menyusun dan melaksanakan
kegiatan dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat di
wlayah kerja Puskesmas Kenten Palembang.

64
3. Capaian Visi Misi Dan Nilai-Nilai Organisasi
Persiapan awal kegiatan aktualisasi berupa konsultasi
dengan kepala puskesmas sebagai atasan membutuhkan
persiapan yang matang guna tercapainya masyarakat yang sehat
sesuai dengan visi,meningkatkan kemitraan pada semua pihak
sesuai dengan misi no 2. Tujuan kegiatan aktualisasi
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sesuai dengan visi
Puskesmas, terciptanya masyarakat sehat yang bertumpu pada
pelayanan prima.
Nilai organisasi Puskesmas Kenten adalah 1.Konsisten
Stabil dalam memberikan pelayanan yang terbaik, 2.Efektif
Memaksimalkan waktu kerja, 3.Norma Memberikan pelayanan
sesuai dengan prosedur yang berlaku, 4.Totalitas Bersungguh-
sungguh memberikan pelayanan yang terbaik, 5.Empati
Menempatkan diri kita seperti orang lain, 6.Nyaman Menciptakan
suasana yang kondusif. Setelah melakukan kegiatan koordinasi
dengan mentor nilai organisasi yang muncul adalah Totalitas
Pekerjaan yang dilakukan dengan bersungguh-sungguh sehingga
dapat memberikan pelayanan yang terbaik.

KEGIATAN 2. MELAKUKAN KOORDINASI DENGAN LINTAS SEKTOR


POSYANDU

65
Agar pelaksanaan habituasi dapat terlaksana dengan lancar selain
berkoordinasi dengan pimpinan perlu juga berkoordinasi dengan mitra
kerja yaitu posyandu dan meminta persetujuan darinya agar dapat
melaksanakan habituasi di wilayah kerja puskesmas kenten. Hal ini
sangat penting dilakukan, karena pada tahap konsultasi, penulis
menyampaikan kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan pada saat
habituasi, lalu mentor dapat memberikan komentar ataupun saran untuk
perbaikan agar kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik.

Gambar 4. Koordinasi Dengan Kader Posyandu

1. Pemahaman Nilai-Nilai Dasar ASN


A. Akuntabilitas
Adanya kejelasan dalam melaksanakan tanggung jawab pelaksanaan
kegiatan dan Melakukan komunikasi dengan kader posyandu secara
terbuka.
B. Nasionalisme
Sila ke-4 yaitu menghargai pendapat: Konsultasi dilakukan secara dua
pihak dan harus mendengarkan pendapat ataupun saran dari Kader
Posyandu.
C. Etika Publik
Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama dengan mitra kader
posyandu dalam mengkoordinasikan gagasan ide.
D. Komitmen Mutu
Efektif, kegiatan yang akan dilakukan sesuai dengan sasaran yang dituju.

66
E. Anti Korupsi
Jujur komunikasi yang dilakukan pada pihak terkait harus secara terbuka,
terus terang dan siap menerima masukan serta kritik.
Tanggung jawab rancangan dan argumentasi dalam memilih serta
kegiatan yang dilakukan harus dapat dipertanggung jawabkan.
F. Whole Of Governmetn
adalah mitra Koordinasi dengan posyandu kerja untuk mencapai tujuan
bersama menciptakan masyarakat yang sehat salah satu bentuk nyata
dari whole of government.
G. Manajemen ASN
Melaksanakan tugas dan fungsi secara profesional, bertanggung jawab,
integritas dalam menyampaikan suatu kegiatan .
H. Pelayanan Publik
Koordinasi dengan mitra kader posyandu merupakan suatu proses dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat sehingga dapat menghasilkan
pelayanan kesehatan yang berkualitas serta rasa nyaman kepada
masyarakat.
2. Deskripsi Proses dan Kualitas Produk Kegiatan
Tahapan kegiatan
 Menemui kader posyandu untuk menyampaikan kegiatan
yang akan dilaksanakan.
 Mendengarkan saran dan pendapat kader posyandu.
 Meminta persetujuan dari kader posyandu
untukmelaksanakan kegiatan aktualisasi.
 Dokumentasi foto
Kualitas Produk Kegiatan
Langkah ini dilakukan untuk meminta izin dari mitra kerja
Puskesmas Kenten Palembang yaitu posyandu dalam
melakukan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat untuk
mencapai tujuan bersama yaitu terciptanya masyarakat sehat.
3. Capaian Visi Misi Dan Nilai Organisasi

67
Persiapan selanjutnya berupa konsultasi dengan kader Posyandu
sebagai mitra kerja untuk melakukan persiapan yang matang guna
tercapainya masyarakat yang sehat seseuai dengan
visi,meningkatkan kemitraan pada semua pihak sesuai dengan misi
no 2. Tujuan kegiatan aktualisasi meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat sesuai dengan visi Puskesmas, terciptanya masyarakat
sehat yang bertumpu pada pelayanan prima. Nilai organisasi
Puskesmas Kenten adalah 1.Konsisten Stabil dalam
memberikan pelayanan yang terbaik, 2.Efektif Memaksimalkan
waktu kerja, 3.Norma Memberikan pelayanan sesuai dengan
prosedur yang berlaku, 4.Totalitas Bersungguh-sungguh
memberikan pelayanan yang terbaik, 5.Empati Menempatkan diri
kita seperti orang lain, 6.Nyaman Menciptakan suasana yang
kondusif. Setelah melakukan kegiatan koordinasi dengan mentor
nilai organisasi yang muncul adalah Totalitas Pekerjaan yang
dilakukan dengan bersungguh-sungguh sehingga dapat
memberikan pelayanan terbaik.

68
KEGIATAN 3. MENENTUKAN SASARAN PENYULUHAN
Penentuan sasaran dalam kegiatan habituasi ini berguna untuk
memetakan pasien yang dewasa agar dapat dilakukan penyuluhan
tentang proses terjadinya karies guna meningkatkan derajat kesehatan
gigi dan mulut.

Gambar 5. Menentukan Sasaran Penyuluhan

1. Pemahaman Nilai-Nilai Dasar ASN


A. Akuntabilitas
Tanggungjawab Melakukan pengumpulan data menuntut sikap
tanggungjawab atau responsibilitas atas tindakan yang dilakukan.
Transparan Data yang telah dibuat transparan sesuai kenyataan.
B. Nasionalisme
Sila ke 5 yaitu kerja keras: pengumpulan data sasaran pasien agar
memudahkan dalam melaksanakan kegiatn penyuluhan.
C. Etika Publik
Menjalankan tugas secara profesional serta mempertanggungjawabkan
hasil kinerja kepada publik dalam hal ini menyangkut nama baik
puskesmas.
D. Komitmen Mutu
Kegiatan yang dilakukan berguna untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat khususnya orang dewasa dalam mempertahankan giginya
salah satu kegunaannya untuk meningkatkan mutu fasilitas layanan
kesehatan.
E. Anti Korupsi

69
Jujur data yang telah diperoleh sesuai dengan kenyataan yang ada di
lapangan. Tanggungjawab kerahasiaan data yang telah didapatkan dapat
di pertanggungjawabkan.
F. Pelayanan Publik
Memberikan pelayanan dengan mengetahui sasaran penyuluhan dapat
memberikan informasi dengan profesional dan maksimal dalam
memberikan informasi kesehatan.
G. Whole Of Government
Dengan mengetahui sasaran penyuluhan maka dapat mencapai tujuan
bersama yaitu menciptakan masyarakat yang sehat.
H. Manajemen ASN
Melaksanakan tugas dan fungsi secara profesional, bertanggung jawab,
integritas dalam memberikan pelayanan kesehatan.
2. Deskripsi Proses Dan Kualitas Produk Kegiatan
Tahapan Kegiatan
 Menetapkan nama dan usia pasien lalu ditabulasi dalam
bentuk tabel.
 Tabel berisi data pasien
 Dokumentasi foto
Kualitas Produk Kegiatan
kegiatan ini dilakukan untuk mempermudah petugas dalam
membuat dan memberikan materi penyuluhan sesuai dengan
usia sasaran.
3. Capaian Visi Misi Dan Nilai Organisasi
Penentuan sasaran dalam kegiatan aktualisasi ini berguna untuk
memetakan pasien yang dewasa agar dapat dilakukan penyuluhan
tentang proses terjadinya karies guna meningkatkan derajat
kesehatan gigi dan mulut. Hal ini sesuai dengan visi dari organisasi
yaitu terciptanya masyarakat sehat masyarakat sehat di kelurahan
duku, 8 ilir dan kutobatu. Hal ini juga sesuai dengan Misi No. 2
menjalankan standar pelayanan minimal. Nilai organisasi
Puskesmas Kenten adalah 1.Konsisten Stabil dalam
memberikan pelayanan yang terbaik, 2.Efektif Memaksimalkan

70
waktu kerja, 3.Norma Memberikan pelayanan sesuai dengan
prosedur yang berlaku, 4.Totalitas Bersungguh-sungguh
memberikan pelayanan yang terbaik, 5.Empati Menempatkan diri
kita seperti orang lain, 6.Nyaman Menciptakan suasana yang
kondusif. Setelah menentukan sasaran penyuluhan nilai organisasi
yang muncul adalah Efektif Dalam melakukan pekerjaan harus
memaksilakan waktu kerja. Maksudnya adalah memanfaatkan
waktu kerja dalam melakukan kegiatan tersebut. Empati Bisa
menempatkan dan merasakan diri kita seperti orang lain.

KEGIATAN 4. MEMBUAT MATERI PENYULUHAN DAMPAK


PENCABUTAN GIGI
Membuat materi penyuluhan merupakan salah satu metode dalam
memberikan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) kepada pasien
atau masyarakat.

Gambar 6. Materi Penyuluhan Dampak Pencabutan Gigi

1. Pemahaman Nilai-Nilai Dasar ASN


A. Akuntabilitas
Integritas Sebagai seorang penyuluh, dibutuhkan integritas, sebagai
contoh kepada masyarakat. Tanggungjawab Kegiatan penyuluhan dan
informasi mengenai penyuluhan harus bisa dipertanggungjawabkan.
B. Nasionalisme
Sila ke 3 yaitu mengutamakan kepentingan publik: membuat materi
penyuuhan untuk masyarakat dan pasien bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan tentang cara mempertahankan giginya.

71
C. Etika Publik
Berkomunikasi dan berkonsultasi dengan baik dan menghargai setiap
pendapatu untuk rancangan materi penyuluhannya.
D. Komitmen Mutu
Berorientasi Mutu Penyuluhan bertujuan untuk menambah pengetahuan
masyarakat dan meningkatkan pelayanan Puskesmas.
E. Anti Korupsi
Peduli pembuatan materi penyuluhan untuk masyarakat dan pasien
merupakan salah satu contoh kepedualian terhadap kesejahteraan
masyarakat. Tanggung jawab Menyampaikan materi yang telah dibuat
untuk penyuluhan didepan pasien merupakan salah satu tanggung jawab
seorang tenaga kesehatan.
F. Pelayanan Publik
Memberikan pelayanan dengan profesional dan maksimal dalam
memberikan informasi kesehatan.
G. Whole Of Government
Dengan membuat materi penyuluhan maka dilakukan secara profesional
dan bertanggungjawab serta dapat mencapai tujuan bersama yaitu
menciptakan masyarakat yang sehat.
H. Manajemen ASN
Melaksanakan tugas dan fungsi secara profesional, bertanggung jawab,
integritas dalam memberikan pelayanan kesehatan.
2. Deskripsi Proses Dan Kualitas Produk Kegiatan
Tahpan Kegiatan
 Konsultasi tentang materi penyuluhan dengan mentor dan
penanggung jawab Poli Gigi Puskesmas Kenten.
 Membuatan Satuan Acara Penyuluhan (SAP).
 Dokumentasi foto.
Kualitas Produk Kegiatan
kegiatan ini mempermudah petugas dalam memberi materi
kepada masyarakat tentang dampak pencabutan gigi serta
memberikan informasi kepada masyarakat.

72
3. Capaian Visi Misi Dan Nilai Organisasi
Membuat materi penyuluhan merupakan salah satu metode dalam
memberikan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) kepada
pasien atau masyarakat dan salah satu cara untuk meningkatkan
pelayanan kepada pasien atau masyarakat, yang bertujuan untuk
mensejahterakan masyarakat, sesuai visi. Selain itu hal ini juga
sesuai dengan misi Puskesmas no 2 dan 3 yaitu meningkatkan
sumber daya manusia dan melakukan standar pelayanan minimal
yang Telah Ditetapkan. Dan Membudayakan Masyarakat Berprilaku
Bersih dan Sehat. Nilai organisai yang muncul adalah Norma
Memberikan pelayanan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Membuat materi sesuai dengan tahapan.

KEGIATAN 5. MEMBUAT DAN MENYEDIAKAN LEAFLET


KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Pemberian leaflet merupakan salah satu metode Promosi Kesehatan


dalam memberikan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) kepada
pasien dan masyarakat.

Gambar 7. Leaflet Kesehatan Gigi dan Mulut

1. Pemahaman Nilai-Nilai Dasar ASN

73
A. Akuntabilitas
Integritas Isi dari leaflet yang mengandung informasi dan dampak dari
pencabutan gigi , sebagai tenaga kesehatan yang memberikan
penyuluhan, harus mencontohkan kepada masyarakat mulai dari diri
sendiri.
B. Nasionalisme
Sila ke 3 yaitu mengutamakan kepentingan publik: menyediakan leaflet
bertujuan untuk memberikan informasi tentang penyakit dengan tujuan
untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat.
C. Etika Publik
Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama karena dalam proses
pembuatan leaflet terdapat konsultasi antara peserta dengan mentornya.
D. Komitmen Mutu
Inovatif Pemberian leaflet menjadi salah satu inovasi pada KIE di
Puskesmas. Efisien Leaflet menjadi sarana yang tepat guna dalam pemberian
informasi, tidak boros dan dapat menghemat biaya.
E. Anti Korupsi
Jujur bahwa informasi yang dikandung dalam leaflet adalah benar sesuai
kenyataan. Peduli bahwa informasi yang diberikan di leaflet bertujuan
untuk mensejahterakan masyarakat. Mandiri pembuatan leaflet bersifat
mandiri, mengadakan sesuatu yang belum ada sebelumnya dan tidak
bergantung dengan orang lain.
F. Pelayanan Publik
Memberikan pelayanan dengan profesional dan maksimal dalam
memberikan informasi kesehatan.
G. Whole Of Government
Dengan membuat leaflet tentang kesehatan gigi dan mulut maka
dilakukan secara profesional dan bertanggungjawab serta dapat mencapai
tujuan bersama yaitu menciptakan masyarakat yang sehat.

H. Manajemen ASN

74
Melaksanakan tugas dan fungsi secara profesional, bertanggung jawab,
integritas dalam memberikan pelayanan kesehatan.
2. Deskripsi Proses Dan Kualitas Produk Kegiatan
TAHAPAN KEGIATAN
 Menentukan leaflet yang akan dibuat (berisi tentang
kesehatan gigi dan mulut)
 Mendesain format leaflet.
 Mengkonsultasikan dengan mentor sebagai atasan untuk
meminta saran dan masukan.
 Mencetak leaflet.
 Membagikan leaflet kepada masyarakat.
 Dokumentasi foto.
Kualitas Produk Kegiatan
kegiatan ini dilakukan untuk memberikan sarana informasi edukasi
tentang kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat.
3. Capaian Visi Misi Dan Nilai Organisasi
Pemberian leaflet merupakan salah satu metode Promosi Kesehatan
dalam memberikan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) kepada
pasien dan salah satu cara untuk meningkatkan pelayanan kepada
pasien, yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat. Hal ini sesuai
dengan misi Puskesmas no 2 dan 3 yaitu meningkatkan sumber daya
manusia dan melakukan standar pelayanan minimal yang Telah
Ditetapkan. Dan Membudayakan Masyarakat Berprilaku Bersih dan Sehat.
Nilai organisai yang muncul adalah Norma Memberikan pelayanan sesuai
dengan prosedur yang berlaku. Membuat materi sesuai dengan tahapan.

KEGIATAN 6. MEMBUAT DAN MENYEDIAKAN BANNER TENTANG


PROSES TERJADINYA KARIES

75
Mlakukan penyuluhan menggunakan banner merupakan salah satu
metode Promosi Kesehatan dalam memberikan KIE (Komunikasi,
Informasi dan Edukasi) kepada pasien dan masyarakat

Gambar 8. Banner Tentang Proses Terjadinya Karies

1. Pemahaman Nilai-Nilai Dasar ASN


A. Akuntabilitas
Integritas Isi dari banner yang mengandung informasi proses terjadinya
karies, sebagai tenaga kesehatan yang memberikan penyuluhan, harus
mencontohkan kepada masyarakat mulai dari diri sendiri.
B. Nasionalisme
Sila ke 3 yaitu mengutamakan kepentingan publik: menyediakan banner
bertujuan untuk memberikan informasi tentang penyakit dengan tujuan
untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat.
C. Etika Publik
Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama karena dalam proses
pembuatan banner terdapat konsultasi antara peserta dengan mentornya.
D. Komitmen Mutu
Inovatif Pemberian banner menjadi salah satu inovasi pada KIE di
Puskesmas. Efisien banner menjadi sarana yang tepat guna dalam pemberian
informasi, tidak boros dan dapat menghemat biaya.
E. Anti Korupsi
Jujur bahwa informasi yang dikandung dalam banner adalah benar sesuai
kenyataan. Peduli bahwa informasi yang diberikan di banner bertujuan

76
untuk mensejahterakan masyarakat. Mandiri pembuatan banner bersifat
mandiri, mengadakan sesuatu yang belum ada sebelumnya dan tidak
bergantung dengan orang lain.
F. Pelayanan Publik
Memberikan pelayanan dengan profesional dan maksimal dalam
memberikan informasi kesehatan.
G. Whole Of Government
Dengan membuat banner maka kegiatan dilakukan secara profesional dan
bertanggungjawab serta dapat mencapai tujuan bersama yaitu
menciptakan masyarakat yang sehat.
H. Manajemen ASN
Melaksanakan tugas dan fungsi secara profesional, bertanggung jawab,
integritas dalam memberikan pelayanan kesehatan.
2. Deskripsi Proses Dan Kualitas Produk Kegiatan
Tahapan Kegiatan
 Menentukan banner yang akan dibuat (Proses terjadinya
karies).
 Mengkonsultasikan dengan mentor sebagai atasan untuk
meminta saran dan masukan.
 Mencetak banner.
 Dokumentasi Foto.
Kualitas Produk Kegiatan
Membuat dan menyediakan banner proses terjadinya karies kegiatan ini
bertujuan untuk memberi pengetahuan kepada masyarakat bagaimana
lubang gigi itu bisa terjadi dan memberitahu kepada masyarakat
bagaimana pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.
3. Capaian Visi Misi Dan Nilai Organisasi
Penggunaan banner merupakan salah satu metode Promosi Kesehatan
dalam memberikan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) kepada
pasien dan salah satu cara untuk meningkatkan pelayanan kepada
pasien, yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat. Hal ini sesuai
dengan misi Puskesmas no 2 dan 3 yaitu meningkatkan sumber daya

77
manusia dan melakukan standar pelayanan minimal yang Telah
Ditetapkan. Dan Membudayakan Masyarakat Berprilaku Bersih dan Sehat.
Nilai organisai yang muncul adalah Norma Memberikan pelayanan sesuai
dengan prosedur yang berlaku. Membuat materi sesuai dengan tahapan.

KEGIATAN 7. MELAKUAKAN PENYULUHAN TENTANG DAMPAK


PENCABUTAN GIGI
Penyuluhan kepada pasien intra-puskesmas merupakan salah satu
inovasi pada metode Promosi Kesehatan dalam memberikan KIE
(Komunikasi, Informasi dan Edukasi) kepada pasien dan masyarakat.

Gambar 9. Penyuluhan Tentang Dampak Pencabutan Gigi

1. Pemahaman Nilai-Nilai Dasar ASN


A. Akuntabilitas
Integritas Sebagai seorang penyuluh, dibutuhkan integritas, sebagai
contoh kepada masyarakat. Tanggungjawab Kegiatan penyuluhan dan
informasi mengenai penyuluhan harus bisa di pertanggungjawabkan.
B. Nasionalisme
Sila ke 3 yaitu mengutamakan kepentingan publik: memberikan
penyuluhan kepada pasien yang sedang menunggu antrian intra-
Puskesmas bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit
dan mengubah pola hidupnya menjadi sehat.
C. Etika Publik
Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama karena dalam proses
penyuluhan terjadi komunikasi antara perawat/penyuluh kepada

78
pasien/masyarakat, dan merupakan salah satu kegiatan promosi
kesehatan.
D. Komitmen Mutu
Inovatif Penyuluhan kepada pasien menjadi salah satu inovasi pada KIE di
Puskesmas.
E. Anti Korupsi
Peduli Penyampaian penyuluhan kepada pasien di puskesmas
merupakan salah satu contoh kepedualian terhadap kesejahteraan
masyarakat, Menyampaikan penyuluhan didepan pasien merupakan salah
satu tanggung jawab seorang tenaga kesehatan.
F. Pelayanan Publik
Memberikan penyuluhan kepada pasien merupakan bentuk pelayanan
publik yang profesional dan maksimal untuk memberikan informasi
kesehatan.
G. Whole Of Government
Dengan melakukan penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut maka
kegiatan dilakukan secara profesional dan bertanggungjawab serta dapat
mencapai tujuan bersama yaitu menciptakan masyarakat yang sehat.
H. Manajemen ASN
Melaksanakan tugas dan fungsi secara profesional, bertanggung jawab,
integritas dalam memberikan pelayanan kesehatan.
2. Deskripsi Proses Dan Kualitas Produk Kegiatan
Tahapan Kegiatan
 Surat Tugas
 Persiapan penyuluhan (Alat, Materi, Leaflet, banner).
 Menentukan lokasi dan waktu dilakukannya penyuluhan (15
menit).
 Melaksanakan Kegiatan.
 Dokumentasi foto.

Kualitas Produk Kegiatan

79
melakukan penyuluhan tentang dampak pencabutan kegiatan
ini bertujuan memberikan pengetahuan di depan masyrakat
tentang informasi kesehatan gigi dan mulut.
3. Capaian Visi Misi Dan Nilai Organisasi
Penyuluhan kepada pasien intra-puskesmas merupakan salah satu
inovasi pada metode Promosi Kesehatan dalam memberikan KIE
(Komunikasi, Informasi dan Edukasi) kepada pasien dan salah
satu cara untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien, yang
bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat, sesuai visi. Selain
itu hal ini juga sesuai dengan misi Puskesmas no 2 dan 5 yaitu
Memberikan Pelayanan Kesehatan Sesuai Standar yang Telah
Ditetapkan. Dan Membudayakan Masyarakat Berprilaku Bersih dan
Sehat. Setelah melakukan penyuluhan maka nilai organisasi yang
muncul adalah Totalitas Bersungguh-sungguh dalam memberikan
pelayanan yang terbaik, dengan memberikan materi tersebut
sebagai perawat/penyuluh dapat memberikan informasi yang
bermanfaat bagi pasien dan masyarakat. Nyaman Dalam
memberikan materi penyuluhan kita bisa menciptakn suasana yang
kodusif agar pasien dan masyarakat dapat merasa nyaman.

80
KEGIATAN 8. DEMONSTRASI CARA SIKAT GIGI YANG BAIK DAN
BENAR MENGGUNAKAN SIKAT GIGI DAN PHANTOM
Melakukan demonstrasi cara menyikat gigi yang baik dan benar
kepada pasien merupakan salah satu inovasi pada metode Promosi
Kesehatan dalam memberikan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi)
kepada pasien dan masyarakat.

Gambar 10. Demonstrasi Cara Sikat Gigi yang Baik dan Benar

1. Pemahaman Nilai-Nilai Dasar ASN


A. Akuntabilitas
Integritas Sebagai seorang penyuluh (demonstrasi), dibutuhkan integritas,
sebagai contoh kepada pasien dan masyarakat. Tanggungjawab
Kegiatan penyuluhan (demonstrasi) dan informasi mengenai penyuluhan
harus bisa di pertanggungjawabakan.
B. Nasionalisme
Sila ke 3 yaitu mengutamakan kepentingan publik: memberikan
penyuluhan (demonstrasi) kepada pasien dan masyarakat bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan tentang cara menyikat gigi yang baik dan
benar.
C. Etika Publik
Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama karena dalam proses
penyuluhan (demonstrasi) terjadi komunikasi antara perawat/penyuluh
kepada pasien/masyarakat, dan merupakan salah satu kegiatan promosi
kesehatan serta tindakan pencegahan (preventif).

81
D. Komitmen Mutu
Berorientasi Mutu Penyuluhan (demonstrasi) bertujuan untuk menambah
pengetahuan pasien dan masyarakat tentang cara menyikat gigi yang baik
dan benar.
E. Anti Korupsi
Peduli Penyampaian penyuluhan (demonstrasi) kepada pasien
merupakan salah satu contoh kepedualian terhadap kesejahteraan
masyarakat. Tanggungjawab Menyampaikan penyuluhan (demonstrasi)
didepan pasien merupakan salah satu tanggung jawab seorang tenaga
kesehatan.
F. Pelayanan Publik
Memberikan penyuluhan kepada pasien merupakan bentuk pelayanan
publik yang profesional dan maksimal untuk memberikan informasi
kesehatan.
G. Whole Of Government
Dengan melakukan demonstrasi scara sikat gigi yang baik dan benar
maka kegiatan dilakukan secara profesional dan bertanggungjawab serta
dapat mencapai tujuan bersama yaitu menciptakan masyarakat yang
sehat.
H. Manajemen ASN
Melaksanakan tugas dan fungsi secara profesional, bertanggung jawab,
integritas dalam memberikan pelayanan kesehatan.
2. Deskripsi Proses Dan Kualitas Produk Kegiatan
Tahapan Kegiatan
 Persiapan alat peraga seperti sikat gigi dan phantom.
 Menentukan lokasi dan waktu dilakukannya penyuluhan (15
menit).
 Melaksanakan kegiatan.
 Dokumentasi foto.
Kualitas Produk Kegiatan
demonstrasi sikat gigi yang baik dan benar kegiatan ini
bertujuan untuk mengajarkan dan memberitahu masyarakat

82
tentang cara menggosok gigi yang benar dan mengubah pola
sikat gigi mereka yang salah selama ini.
3. Capaian Visi Misi Dan Nilai Organisasi
Melakukan demonstrasi cara menyikat gigi yang baik dan benar
kepada pasien merupakan salah satu inovasi pada metode Promosi
Kesehatan dalam memberikan KIE (Komunikasi, Informasi dan
Edukasi) kepada pasien dan salah satu cara untuk meningkatkan
pelayanan kepada pasien, yang bertujuan untuk mensejahterakan
masyarakat, sesuai visi. Selain itu hal ini juga sesuai dengan misi
Puskesmas no 2 dan 3 yaitu meningkatkan sumber daya manusia
dan melakukan standar pelayanan minimal yang Telah Ditetapkan.
Dan Membudayakan Masyarakat Berprilaku Bersih dan Sehat.
Setelah melakukan demonstrasi sikat gigi yang baik dan benar
maka nilai organisasi yang muncul adalah Nyaman Dalam
memberikan materi penyuluhan kita bisa menciptakan suasana
yang kondusif, Norma Memberikan pelayanan sesuai dengan
prosedur yang berlaku.

83
KEGIATAN 9. MEMBERIKAN QUIZ
Merupakan salah satu metode Promosi Kesehatan dalam memberikan
KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) dan merupakan kegiatan untuk
mengetahui seberapa pengetahuan mereka tentang materi yang telah
diberikan kepada pasien dan masyarakat serta salah satu cara untuk
meningkatkan pelayanan kepada pasien, yang bertujuan untuk
mensejahterakan masyarakat.

Gambar 11. Memberikan Quiz

1. Pemahaman Nilai-Nilai ASN


A. Akuntabilitas
Integritas Sebagai seorang penyuluh, dibutuhkan integritas, sebagai
contoh kepada masyarakat.
B. Nasionalisme
Memberikan quiz dengan adil kepada peserta.
C. Etika Publik
Memberikan quiz dengan bertutur kata dan tingkah laku yang baik, sopan
dan ramah.
D. Komitmen Mutu
Membuat quiz yang efektif dan efisien untuk dijawab peserta untuk
mengetahui tingkat pemahamannya.
E. Anti Korupsi
Peduli bahwa quiz yang diberikan bertujuan untuk mengetahui tingkat
pemahamannya.

84
F. Pelayanan Publik
Memberikan penyuluhan kepada pasien merupakan bentuk pelayanan
publik yang profesional dan maksimal untuk memberikan informasi
kesehatan.
G. Whole Of Government
Dengan memberikan quiz berupa tanya jawab untuk mengetahui
seberepa pengetahuan mereka terhadap penyuluhan yang diberikan agar
dapat mencapai tujuan bersama yaitu menciptakan masyarakat yang
sehat.
H. Manajemen ASN
Melaksanakan tugas dan fungsi secara profesional, bertanggung jawab,
integritas dalam memberikan pelayanan kesehatan.
2. Deskripsi Proses Dan Kualitas Produk Kegiatan
Tahapan Kegiatan
 Memberikan quiz pertanyaan mengenai penyuluhan dampak
pencabutan gigi atau memeragakan kembali demonstrasi
sikat gigi
 Mengisi daftar pertanyaan
 Dokumentasi foto
Kualitas Produk Kegiatan
memberikan quiz yaitu kegiatan tanya jawab antara petugas
dan masyrakat dimana kegiatan ini untuk megetahui
pengetahuan masyarakat setalah dilakukannya penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut.
3. Capaian Visi Misi Dan Nilai Organisasi
Merupakan salah satu metode Promosi Kesehatan dalam
memberikan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) kepada
pasien dan salah satu cara untuk meningkatkan pelayanan kepada
pasien, yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat. Hal ini
sesuai dengan misi Puskesmas no 2 dan 3 yaitu meningkatkan
sumber daya manusia dan melakukan standar pelayanan minimal
yang Telah Ditetapkan. dan Membudayakan Masyarakat Berprilaku

85
Bersih dan Sehat. Setelah memberikan quiz maka nilai organisasi
yang akan muncul adalah Nyaman dalam memberikan quiz kita
bisa menciptakan suasana yang kondusif Norma Memberikan
pelayanan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

B. CAPAIAN KEGIATAN HABITUASI

Aktualisasi di laksanakan
sejak tanggal 14 Juni sampai dengan 17 Juli 2019. Peserta Pelatihan
Dasar CPNS berhasil melaksanakan seluruh rancangan kegiatan untuk
kemudian ditentukan target kuantitas, kualitas serta waktu
pelaksanaannya. Seluruh kegiatan dan tahapan-tahapan kegiatan yang
dilakukan harus memuat nilai-nilai dasar yang wajib dimiliki ASN yaitu
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi
(ANEK). Seluruh perkembangan kegiatan tersebut selalu didiskusikan dan
dilaporkan kepada mentor dan coach guna mendapatkan masukan yang
diperlukan. Secara sadar semua tindakan-tindakan yang dilakukan dalam
aktualisasi ini dapat mendukung visi dan misi serta memperkuat nilai-nilai
yang sudah diterapkan di Puskesmas Kenten Palembang.

Secara keseluruhan kegiatan aktualisasi / habituasi sudah


dilakukan dengan maksimal dan mencapai keberhasilan sesuai yang
diharapkan. Proyek perubahan yang dilakukan telah mencapai sasaran
area perubahan yang di inginkan yaitu mengoptimalkan pengetahuan
pasien poli gigI dalam memperthankan giginya di Puskesmas Kenten
Palembang. Untuk lebih spesifiknya, berikut tabel capaian kegiatan
habituasi yang terdiri dari beberapa kegiatan .

86
1. Capaian Kegiatan Aktualisasi (Habituasi)
Berikut ini adalah tabel capaian aktualisasi dan dilanjutkan dengan uraian yang memuat nilai dasar yang
melandasi, deskripsi proses dan kualitas kegiatan, manfaat capaian kegiatan terhadap pimpinan dan visi misi dan nilai-
nilai organisasi.

Perse
ntase
Waktu capaia
No Kegiatan Target Output Keterangan
Pelaksanaan n
Pelaks
anaan
1. Melakukan koordinasi dengan pimpinan 14 – 15 Juni 10% 100% 1. Lembar Akan dilakukan
kepala Puskesmas 2019 persetujuan kegiatan
mentor aktualisasi
tentang judul sesuai saran dari
isu mentor
2. Lembar
konsultasi

87
3. Dokumentasi
foto

1. Notulensi
Akan dilakukan
hasil
kegiatan
Melakukan koordinasi dengan lintas sektor koordinasi
2. 18 Juni 2019 10% 100% aktualisasi
posyandu 2. Dokumetasi
sesuai saran dari
foto
kader posyandu
Akan
ditindaklanjuti
menentukan
1. Tabel berisi
sasaran
data pasien
penyuluhan
2. Surat tugas
3. Menentukan sasaran penyuluhan 19 Juni 2019 10% 100% untuk
3. Dokumentasi
memberikan
foto
komunikasi,
informasi dan
edukasi secara
tepat
4. Membuat materi penyuluhan tentang dampak 20 Juni 2019 10% 100% 1. Satuan Acara Akan

88
Penyuluhan ditindaklanjuti

(SAP) untuk membuat


pencabutan gigi 2. Dokumentasi materi

foto penyuluhan yang


baik dan benar
1. Leaflet Akan disediakan
Membuat dan menyediakan leaflet tentang 2. Dokumentasi media untuk
5. 21 - 22Juli 2019 5% 100%
kesehatan gigi dan mulut foto kegiatan
penyuluhan
1. Banner Akan disediakan
Membuat banner tentang proses terjadinya 24 - 25 Juli 2. dokumentasi media untuk
6. 5% 100%
karies 2019 foto kegiatan
penyuluhan
7. Melakukan penyuluhan tentang dampak 26 - 27 Juli 20% 100% 1. Surat tugas Akan diadakan
pencabutan gigi di posyandu 2019 2. Daftar kegiatan
pertanyaan penyuluhan
(pretest) untuk
3. Dokumentasi memberikan
foto komunikasi
informasi dan

89
edukasi kepada
pasien dan
masyarakat
1. Alat peraga
Akan diadakan
sikat gigi dan
kegiatan
Demonstrasi cara sikat gigi yang baik dan 26 - 27 Juli phantom
8. 20% 100% demonstrasi
benar di posyandu 2019 2. Dokumentasi
sikat gigi yang
foto
baik dan benar
1. Daftar
pertanyaan
(postest) Akan diadakan

2. Hasil nilai kegiatan tanya


9. Memberikan quiz di posyandu 26 - 27Juli 2019 10% 100% pretest dan jawab antara

postest penyuluh dan

3. Dokumentasi peserta

foto

TOTAL 100% 100%


Tabel 6. Capaian Kegiatan Aktualisasi (Habituasi)

90
BAB IV
PENUTUP
A. Penutup
Kurangnya pengetahuan pasien poli gigi dalam mempertahankan
giginya di Puskesmas Kenten Palembang merupakan core isu terpilih
yang harus di selesaikan. Untuk mengoptimalkan pengetahuan pasien
poli gigi dalam mempertahankan giginya tersebut, ada 9 kegiatan yang
dilakukan dalam habituasi yaitu, 1. Melakukan konsultasi dengan
pimpinan kepala Puskesmas Kenten Palembang 2. Melakukan
koordinasi dengan lintas sektor posyandu, 3.Menentukan sasaran
Penyuluhan, 4.Membuat materi penyuluhan tentang dampak
pencabutan gigi, 5. Membuat dan menyediakan leaflet tentang
kesehatan gigi dan mulut, 6. Membuat dan menyediakan banner
tetntang proses terjafinya karies, 7.Melakukan Penyuluhan, 8.
Melakukan demonstrasi cara sikat gigi yang baik dan benar, 9.
Memberika quiz.
Dengan terlaksanannya kegiatan diatas, maka akan adanya
peningkatan pengetahuan masyarakat dalam mempertahankan giginya.
Apabila kegiatan tersebut tidak dilakukan maka tidak akan ada
perubahan yang signifikan dan berkelanjutan ke depannya bagi
masyarakat dalam menjaga dan mempertahankan giginya.
B. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan diatas, ada beberapa rekomendasi yang
dilakukan dalam proses upaya mengoptimalkan pengetahuan pasien dipoi
gigi dalam mempertahankan giginya di Puskesmas Kenten Palembang
diantaranya:
1. Bagi perawat gigi selaku tenaga kesehatan di Puskesmas
Kenten Palembang agar ikut serta dalam kegiatan
Puskesmas untuk mensosialisasikan tentang kesehatan
gigi dan mulut agar meningkatkan pengetahuan dan
kesadaran masyarakat dalam menjaga dan
mempertahankna giginya.

91
2. Bagi Puskesmas Kenten Palembang sebagai lokasi
kegiatan habituasi, agar dapat menambah dan
memaksimalkan sarana dan prasarana agar terciptanya
masyarakat yang sehat.
3. Bagi masyarakat atau pasien agar lebih meningkatkan
pengetahuan mereka tentang pentingnya menjaga
kebersihan gigi dan mulut agar tidak terjadi penyakit-
penyakit yang membutuhkn perawatan lebih lanjut
sehingga bisa dilakukan pencegahan sedini mungkin.

92
BIODATA

I. Data Pribadi
Nama Lengkap : PEPI FEBRIANA
Tempat, Tanggal Lahir : Palembang, 16 Februari 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kebangsaan : Warga Negara Indonesia (WNI)
Alamat : Jl. Sapta Marga Lr. Andalas Elok No.076
RT 35 RW 07 Kel.Bukit Sangkal
Kec.Kalidoni
Hp / Email : 0895637396957 / febrianappy@gmail.com

II. Riwayat Pendidikan


1. Tamatan SD Tahun 2006 di SD Negeri 193 Palembang
2. Tamatan SMP Tahun 2009 di SMP Negeri 38 Palembang
3. Tamatan SMA Tahun 2012 di SMA YPI Tunas Bangsa Palembang
4. Tamatan Diploma III Tahun 2015 di Poltekkes Kementerian
Kesehatan Palembang

III. Pengalaman Kerja


Belum Ada

93
LAMPIRAN

94
FOTO SAAT MELAKUKAN BIMBINGAN DENGAN COACH

Gambar.12 Bimbingan Tanggal 24 Juni 2019

Gambar.13 Bimbingan Tanggal 3 Juli 2019

Gambar 14 Bimbingan Tanggal 8 Juli 2019

95
KEGIATAN 1
MELAKUKAN KONSULTASI DENGAN MENTOR
PELAKSANAAN KEGIATAN
14 JUNI 2019, 15 JUNI 2019, 18 JUNI 2019

LAMPIRAN BUKTI FISIK


1. SURAT PERSETUJUAN DARI MENTOR
2. KARTU BIMBINGAN PADA MENTOR
3. FOTO SAAT MELAKUKAN BIMBINGAN

96
Gambar 15. Bimbingan Tanggal 14 Juni 2019

KEGIATAN 2

97
MELAKUKAN KOORDINASI DENGAN LINTAS SEKTOR POSYANDU

PELAKSANAAN KEGIATAN
18 JUNI 2019, 27 Juni 2019

LAMPIRAN BUKTI FISIK


1. FOTO SAAT MELAKUKAN KOORDINASI
2. SURAT TUGAS MELAKUKAN KOORDINASI
3. NOTULENSI HASIL KOORDINASI PADA KADER POSYANDU

98
Gambar 18. Koordinasi dengan Kader Posyandu Tanggal 18 Juni 2019

Gambar 19. Koordinasi dengan Kader posyandu Tanggal 27 Juni 2019

99
KEGIATAN 3
MENENTUKAN SASARAN PENYULUHAN

PELAKSANAAN KEGIATAN
19 JUNI 2019

LAMPIRAN BUKTI FISIK


1. TABEL BERISI DATA PASIEN

2. DOKUMENTASI FOTO

100
Gambar 20. Tabel Data Pasien

PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI POSYANDU


BALITA SAKURA
Posyandu : Sakura
Tanggal : 26 Juni 2019

No Nama Balita Usia Nama Orang Tua Usia


1 Napila Yuniar 5 Tahun Sari 35 Tahun

101
2 Kusyta Amelia 6 Tahun Yuniar 39 Tahun
3 Nyimas Sekar F 1 Tahun Ati 25 Tahun
4 Aukar Syadid 2 Tahun Dina 27 Tahun
5 Naila 2Tahun Ayu 31 Tahun
6 Tama 2 Tahun Tari 28 Thaun
7 Ariel 3 Tahun Anike 35 Tahun
8 M. Zikky 4Tahun Resky 29 Tahun
9 M. Zihan 2 Tahun Indah 33 Tahun
10 Yazid Al Jabbar 1 Tahun Meri 35 Tahun
11 Arka 5 Tahun April 30 Tahun
12 Chacha 6 Tahun Tika 26 Tahun
13 Mimi 6 Tahun Puput 36 Tahun
14 Arsyla 2 Tahun Santi 24 Tahun
15 Naziha 3 Tahun Erna 25 Tahun
16 Alif 3 Tahun Ema 33 Tahun
17 M. Alwi 2 Tahun Yulia 32 Tahun
18 M. Rafasya 3 Tahun Selfi 37 Tahun
19 Mirza 4 Tahun Putri 28 Tahnu
20 Fatir 1 Tahun Eka 26 Tahnu
21 Rafael 4 Tahun Tini 29 Tahun
22 Abi 3 Tahun Riska 31 Tahun
23 M. Vino Alfarizki 2 Tahun Yuyun 33 Tahun
24 Rizkia 1 Tahun Siska 24 Tahun
25 M. Zakky 3 tahun Sri 32 Tahun

PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI POSYANDU


BALITA KENARI
Posyndu : Kenari
Tanggal : 27 Juni 2019

No Nama Balita Usia Nama Orang Tua Usia


1 Aqila 4 Tahun Erni 38Tahun

102
2 Almirah 5 Tahun Lili 37Tahun
3 Fairah 4 Tahun Wilani 28Tahun
4 zahira 2 Tahun Juwita 25 Tahun
5 Bemi Novriani 2 Tahun Rika 25 Tahun
6 Afkar 4 Tahun Nita 30 Thaun
7 Septi 5 Tahun Nuke 33 Tahun
8 M. Zidan 3 Tahun Pipit 28 Tahun
9 Faris 4 Tahun Sifa 36 Tahun
10 Raditya 5 Tahun Rohma 35 Tahun
11 Raisya 3 Tahun Wildan 32 Tahun
12 Azran 5 Tahun Indah 36 Tahun
13 Beni 4 Tahun Fitri 33 Tahun
14 Fatimah 2 Tahun Wiwit 24 Tahun
15 Devia 2 Tahun Rika 25 Tahun
16 Tandri 5 Tahun Okta 33 Tahun
17 Rayal F. Fasya 2 Tahun Heni 24 Tahun
18 Sibunlian 1 Tahun Novi 26 Tahun
19 Ahmad Raka 4 Tahun Lani 27 Tahnu
20 Abizar 2 Tahun Santi 25 Tahnu
21 Cassia 2 Tahun Lili 24 Tahun
22 Zafira Aulia 1 Tahun Novrianti 23 Tahun
23 Talita 3 Tahun Okta 33 Tahun
24 Al- Fatih 5 Tahun Lani 27 Tahun
25 Arsila M 1 Tahun Santi 22 Tahun

KEGIATAN 4
MEMBUAT MATERI PENYULUHAN TENTANG DAMPAK
PENCABUTAN GIGI

103
PELAKSANAAN KEGIATAN
20 JUNI 2019

LAMPIRAN BUKTI FISIK


1. MATERI-MATERI PENYULUHAN GIGI
2. SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Gambar 21. Materi Penyuluhan Dampak Pencabutan Gigi

104
SATUAN ACARA PENYULUHAN

A.  Pokok Bahasan
1.    Sub pokok bahasan  : Kesehatan gigi dan mulut bagi ibu dan anak
2.    Tempat : Posyandu Balita Sakura dan Posyandu Balita
Kenari
3.    Tanggal : 26 - 27 Juni 2019
4.    Waktu : 15 menit
5.    Sasaran : Ibu-ibu dan Balita

B.  Tujuan Penyuluhan
1.    Tujuan Intruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit masyarakat dapat
memahami tentang kesehatan gigi dan mulut.

105
2.    Tujuan Intruksional Khusus
Setelah menerima pendidikan kesehatan tentang kesehatan gigi dan
mulut selama 15 menit masyarakat dapat:
         Pengertian gigi dan mulut
         Menjelaskan fungsi dan bagian-bagian gigi.
     Dampak dari pencabutan gigi jika tidak ditindaklanjuti.
         Memahami penyebab kerusakan gigi.
         Memperagakan cara mengosok gigi dengan benar.

C.  Materi
Dalam penyuluhan, materi yang disampaikan adalah:
1.    Pengertian gigi dan mulut.
2.    Fungsi dan bagian-bagian gigi.
3.    Dampak dari pencabutan gigi jika tidak ditindaklanjuti.
4.    Penyebab kerusakan gigi.
5.    Langkah-langkah mengosok gigi yang benar.

D.  Metode
Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab

E.  Media
Leaflet, Banner dan Alat peraga (phantom dan sikat gigi).

F.   Evaluasi
1.    Bentuk : Tanya jawab
2.    Jenis : Lisan
3.    Bentuk pertanyaan
a.       Masyarakat mampu menjelaskan pengertian kesehatan gigi dan
mulut secara benar
b.      Masyarakat mampu menjelaskan fungsi dan bagian-bagian gigi.

106
c.       Masyarakat mampu menjelaskan dampak dari pencabutan gigi jika
tidak ditindaklanjuti.
d.      Masyarakat mampu menyebutkan penyebab kerusakan gigi.
e.       Masyarakat mampu memperagakan cara mengosok gigi dengan
benar.

G.      Kegiatan Pembelajaran
NO Uraian  kegiatan Kegiatan
Mahasiswa Masyarakat

1 Pembukaan ( 3    Mengucapkan salam    Menjawab salam

menit )    Memperkenalkan diri    Mendengarkan

   Menjelaskan maksud dan    Menyimak, mendengarkan dan

tujuan memahami penjelasan yang

diberikan

2 Inti ( 10 menit )    Menjelaskan pengertian  Menyimak, mendengarka dan

kesehatan gigi dan mulut memahami penjelasan yang

   Menjelaskan fungsi dan diberikan

bagian-bagian gigi.

    Menjelaskan dampak dari

pencabutan gigi yang tidak

ditindaklanjuti.

   Memahami penyebab

kerusakan gigi.

   Memperagakan cara

mengosok gigi dengan

benar.

3 Penutup ( 2  menit )    Menyimpulkan materi yang    Menyimak , mendengarkan dan

telah diberikan memahami penjelasam yang

   Memberikan kesempatan diberikan

kepada masyarakat untuk    Menanyakan hal – hal yang

bertanya tentang hal -  hal belum di mengerti

107
yang belum dimengerti    Pasien menjawab salam

   Mengucapkan salam

                                                                             
Palembang, 20 Juni 2019

Penyuluh, Mengetahui,
Kepala Puskesmas

Pepi Febriana, Amd.KG dr. Herawaty


NIP.199402162019122009 NIP.196903252002122005

LAMPIRAN MATERI
A.  Pengertian Kesehatan Gigi dan Mulut
Pendidikan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu  upaya 
untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut pada anak.  Pendidikan
kesehatan gigi dan mulut merupakan suatu proses pendidikan yang timbul
atas dasar kebutuhan kesehatan gigi dan mulut yang bertujuan untuk
menghasilkan kesehatan gigi dan mulut yang baik dan meningkatkan taraf
hidup.
Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan
manusia, baik sehat secara jasmani dan rohani.Tidak terkecuali anak-
anak, setiap orang tua menginginkan anaknya bisa tumbuh dan
berkembang secara optimal, hal ini dapat dicapai jika tubuh mereka
sehat.  Kesehatan gigi dan mulut adalah suatu keadaan dimana gigi dan

108
mulut berada dalam kondisi bebas dari adanya bau mulut, kekuatan gusi
dan gigi yang baik, tidak adanya plak dan karang gigi, gigi dalam keadaan
putih dan bersih, serta memiliki kekuatan yang baik
Untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal, maka
harus dilakukan perawatan secara berkala. Perawatan dapat dimulai dari
memperhatikan diet makanan, jangan terlalu banyak makanan yang
mengandung gula dan makanan yang lengket. Pembersihan plak dan sisa
makanan yang tersisa dengan menyikat gigi, teknik dan caranya jangan
sampai merusak struktur gigi dan gusi.Pembersihan karang gigi dan
penambalan gigi yang berlubang oleh dokter gigi, serta pencabutan gigi
yang sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Kunjungan berkala ke dokter
gigi hendaknya dilakukan teratur setiap enam bulan sekali baik ada
keluhan ataupun tidak ada keluhan.. Dengan perawatan yang tepat pada
gigi, maka akan dapat menghindari berbagai masalah gigi dan gusi seperti
gigi berlubang dan karang gigi serta masalah bau mulut.

B.     Fungsi Gigi dan Manfaat Menggosok Gigi


Secara histologis, jaringan gigi dan mulut berasal dari mesoderm
dan ektoderm, yang memiliki 3 fungsi utama yaitu,
1.    Fungsi gigi
a.    Pengunyahan (Mastikasi) yang meliputi memotong, nerobek,
dan melumat
b.    Keindahan (Estetika)
c.    Berbicara (Phonetic)
2.    Fungsi bagian gigi
a.    Gigi seri (Incisivus)
Posisi gigi ini letaknya di depan dan berfungsi untuk memotong
makanan.
b.    Gigi taring (Caninus)

109
Posisi gigi ini terletak pada sudut mulut di sebelah gigi seri dan
merupakan gigi yang paling panjangdalam rongga muut.
Fungsinya adalah untuk mengoyak makanan.
c.    Gigi geraham kecil (Premolar)
Gigi ini jumlahnya 8, dengan pembagian 4 ditiap rahang, 2 di kir
dan 2 di kanan gigi ini ada pada dewasa. Fungsinya untuk
melumatkan makanan.
d.   Gigi geraham (Molar)
Berjumlah 8 seperti gigi premolar, kemuadian lepas pada usia
10-11 tahun dan digantikan oleh gigi premolar. Sedangkan gigi
molar permanen tumbuh di belakang gigi premolar setelah gigi
molar susu lepas dan digantikan oleh gigi premolar jumlah dari
gigi molar premanen adalah 12 dengan pembagian 6 di tiap
rahang, 3 ditiap sisi kanan dan kiri. Gigi molar premanen inilah
yang sering berlubang dan menyebabkan keluhan.

Manfaat Menggosok Gigi

1. Supaya gigi tetap bersih.


2. Untuk menambah percaya diri karena memiliki gigi putih, bersih,
dan senyum yang sehat.
3. Agar terhindar dari penyakit gigi dan mulut.
4. Dapat berfungsi dengan baik.

C.    PENYEBAB TERJADINYA KERUSAKAN GIGI

Ada empat hal utama yang menyebabkan kerusakan gigi, yaitu :

1. Ada penyakit dan gangguan tertentu pada gigi yang dapat


mempertinggi faktor risiko terkena karies. Amelogenesis

110
imperfekta, dapat timbul pada 1 dari 718 hingga 14.000 orang.
Disamping itu, ada penyakit dimana enamel tidak terbentuk
sempurna. Dentinogenesis imperfekta adalah
ketidaksempurnaan pembentukan dentin. Pada kebanyakan
kasus, gangguan ini bukanlah penyebab utama dari karies.

2. Anatomi gigi juga berpengaruh pada pembentukan karies.


Celah atau alur dalam gigi dapat menjadi lokasi perkembangan
karies. Karies juga sering terjadi pada tempat yang sering
terselip sisa makanan.

3. Mulut merupakan tempat berkembangnya banyak bakteri,


namun hanya sedikit bakteri penyebab karies, yaitu
Streptococcus mutans dan Lactobacilli. Khusus untuk karies
akar, bakteri yang sering ditemukan adalah Lactobacillus
acidophilus, Actinomyces viscosus, Nocardia spp, dan
Streptococcus mutans.

4. Tingkat frekuensi gigi terkena dengan lingkungan yang


kariogenik dapat memengaruhi perkembangan karies. Setelah
seseorang mengonsumsi makanan mengandung gula, maka
bakteri pada mulut dapat memetabolisme gula menjadi asam
dan menurunkan pH. PH dapat menjadi normal karena
dinetralkan oleh air liur dan proses sebelumnya telah
melarutkan mineral gigi.

D.    CARA PERAWATAN GIGI DAN MULUT YANG TEPAT

1. Lakukan dengan cara yang tepat, pilihlah sikat gigi dengan bulu
sikat yang lembut dan rapat. Kemudian, terapkan cara menyikat
gigi yang benar, yaitu menyikat dari arah gusi ke ujung gigi dengan
gerakan berulang dan tidak terlalu keras.

111
2. Disiplin, segala sesuatu yang dilakukan secara rutin akan
memberikan perubahan yang berarti. Rajin menyikat gigi dengan
cara yang benar dan di waktu yang tepat yaitu minimal dua kali
sehari yaitu sesudah sarapan pagi dan sebelum tidur malam.
3. Batasi mengkonsumsi makanan manis, makanan yang manis dan
lengket mudah melekat pada gigi yang bilamana tidak langsung
dibersihkan akan membentuk plak dan akhirnya menyebabkan
kerusakan gigi. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan
menyikat gigi segera setelah mengonsumsi makan tersebut.
4. Pasta gigi pilihan dengan perpaduan bahan alami dan ilmiah,
pemilihan pasta gigi yang tepat juga membantu menjaga kesehatan
gigi dan mulut. Pasta gigi yang mengandung perpaduan bahan
alami (jeruk nipis, garam dan daun sirih) untuk merawat kesehatan
gigi dan mulut secara alami, dan bahan ilmiah (kalsium dan
fluoride) sebagai perlindungan maksimum agar gigi tidak mudah
berlubang.
5. Periksa gigi secara rutin, jagalah kebersihan gigi dan mulut dengan
memeriksakan kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi setidaknya
setiap enam bulan sekali dengan catatan rutin.

E.     LANGKAH LANGKAH MENGGOSOK GIGI DENGAN BENAR


Kunci utama kebersihan gigi adalah menyikat gigi dengan benar
secara teratur. Berikut adalah cara menyikat gigi yang benar:

1. Tempatkan sikat pada sudut 45° terhadap gusi.


2. Lakukan gerakan menyikat ringan dari kanan ke kiri dan
sebaliknya.
3. Lakukan hal yang sama di bagian dalam dan bagian luar gigi.
4. Sikat bagian permukaan gigi geraham yang Anda gunakan untuk
mengunyah.
5. Sikat bagian dalam gigi depan secara vertikal dan ringan dengan
gerakan atas ke bawah.

112
6. Sikat setidaknya dua kali sehari dan jika mungkin setelah makan.
7. Menyikat gigi setidaknya selama tiga menit.
8. Jangan menyikat gigi segera setelah makan makanan atau
minuman yang asam. Efek gabungan dari asam dan menyikat
dapat menggerus email gigi.

F. Dampak Pencabutan Gigi


1. Gigi turun.
2. Gigi bergeser dan menjadi renggang.
3. Susah mengunyah makanan.

KEGIATAN 5
MEMBUAT DAN MENYEDIAKAN LEAFLET TENTANG DAMPAK
PENCABUTAN GIGI

PELAKSANAAN KEGIATAN
21 JUNI 2019, 22 JUNI 2019

LAMPIRAN BUKTI FISIK


1. PRINT OUT LEAFLET
2. DOKUMENTASI FOTO

113
Gambar 22. Printout Leaflet

114
KEGIATAN 6
MEMBUAT DAN MENYEDIAKAN BANNER TENTANG PROSES
TERJADINYA KARIES

PELAKSANAAN KEGIATAN
24 JUNI 2019, 25 JUNI 2019

LAMPIRAN BUKTI FISIK


1. BANNER
2. DOKUMENTASI FOTO

115
Gambar 23. Banner

KEGIATAN 7

116
MELAKUKAN PENYULUHAN TENTANG DAMPAK PENCABUTAN
GIGI DI POSYANDU

PELAKSANAAN KEGIATAN
26 JUNI 2019, 27 JUNI 2019

LAMPIRAN BUKTI FISIK


1. SURAT TUGAS
2. DAFTAR HADIR PASIEN
3. JADWAL POSYANDU
4. MEMBAGIKAN DAFTAR PERTANYAAN (PRETEST)
5. DOKUMENTASI FOTO

117
Gambar 24. Penyuluhan di Posyandu Sakura Tanggal 26 Juni 2019

Gambar 25. Penyuluhan di paosyandu Kenari Tanggal 27 Juni 2019

118
DAFTAR HADIR POSYANDU SAKURA

Tanggal : 26 Juni 2019

o Nama Orang Tua Nama Balita Tanda Tangan

DAFTAR HADIR POSYANDU KENARI

Tanggal : 27 Juni 2019

o Nama Orang Tua Nama Balita Tanda Tangan

119
KEGIATAN 8
DEMONSTRASI SIKAT GIGI YANG BAIK DAN BENAR DI POSYANDU

PELAKSANAAN KEGIATAN
26 JUNI 2019, 27 JUNI 2019

LAMPIRAN BUKTI FISIK


1. ALAT PERAGA PHANTOM DAN SIKAT GIGI
2. DOKUMENTASI FOTO

120
Gambar 26. Alat Peraga Sikat Gigi dan Phantom

Gambar 27. Demostrasi Sikat Gigi di Posyandu Sakura Tanggal 26 Juni 2019

121
Gambar 28. Demostrasi Sikat Gigi di Posyandu Kenari Tanggal 27 Juni 2019

122
KEGIATAN 9
MEMBERIKAN QUIZ DI POSYANDU

PELAKSANAAN KEGIATAN
26 JUNI 2019, 27 JUNI 2019

LAMPIRAN BUKTI FISIK


1. DOKUMENTASI FOTO
2. DAFTAR PERTANYAAN (POSTEST)
3. NILAI HASIL PRETEST DAN POSTEST

123
Gambar 29. Tanya Jawab di Posyandu Sakura Tanggal 26 Juni 2019

Gambar 30. Tanya Jawab di Posyandu Kenari Tanggal 27 Juni 2019

124
DAFTAR NILAI

Nama Posyandu
: Posyandu Sakura
Tanggal : 26 Juni 2019

No Nama Nilai Nilai


Pretest Postest
1 Sari 30 90
2 Yuniar 20 100
3 Ati 60 90
4 Dina 40 90
5 Ayu 40 90
6 Tari 40 70
7 Anike 40 90
8 Resky 50 80
9 Indah 10 100
10 Meri 30 100
11 April 10 100
12 Tika 40 100
13 Puput 30 100
14 Santi 0 70
15 Erna 30 80
16 Ema 20 90
17 Yulia 50 90
18 Selfi 50 90
19 Putri 50 80
20 Eka 30 100
21 Tini 40 100
22 Riska 60 100
23 Yuyun 60 100
24 Siska 50 100
25 Sri 70 100

125
DAFTAR NILAI PRETEST

Nama Posyandu
: Posyandu Kenari
Tanggal : 27 Juni 2019

No Nama Orang Tua Nilai Nilai


Pretest Postest
1 Erni 30 100
2 Lili 70 100
3 Wilani 60 100
4 Juwita 60 100
5 Rika 20 100
6 Nita 40 100
7 Nuke 80 90
8 Pipit 40 100
9 Sifa 50 100
10 Rohma 40 100
11 Wildan 40 100
12 Indah 30 100
13 Fitri 30 100
14 Wiwit 60 100
15 Rika 40 100
16 Okta 40 100
17 Heni 30 100
18 Novi 40 100
19 Lani 60 100
20 Santi 30 90
21 Lili 50 100
22 Novrianti 20 100
23 Okta 40 90
24 Lani 30 90
25 Santi 50 80

126
127

Anda mungkin juga menyukai