Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai prasyarat untuk diangkat menjadi PNS, seorang
CPNS harus mengikuti Pelatihan Dasar CPNS yang dilaksanakan
untuk memberikan pengetahuan dalam rangka pembentukan
wawasan kebangsaan, kepribadian, dan etika PNS. Peserta Latsar
dibekali pengetahuan dasar dengan sistem penyelenggaraan
pemerintahan negara, bidang tugas, dan budaya organisasi agar
mampu melaksanakan tugas dan perannya dengan baik sebagai
pelayan masyarakat.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) di bidang kesehatan sekarang
sedang menjadi sorotan publik karena beberapa hal yang terlihat oleh
masyarakat terutama tentang kualitas pelayanan yang kurang
memuaskan. Permasalahan ini kemudian di perparah dengan stigma
yang beredar di tengah masyarakat bahwa PNS itu identik dengan
kerja yang santai, tidak disiplin, mudah disuap, tidak ramah, bekerja
seenaknya, dan stigma negatif lainnya. Sementara di era globalisasi
ini masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek, termasuk
terhadap mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas. Sejalan
dengan peningkatan pengetahuan dan teknologi, kebutuhan dan
tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan semakin
meningkat. Baik pelayanan yang bersifat promotif, preventif, kuratif,
maupun rehabilitatif. Hal ini menunjukan bahwa pandangan
masyarakat terhadap kesehatan semakin meningkat sehingga
berdampak pada tercapainya derajat kesehatan yang optimal. Maka
dari itu perlu pelayanan kesehatan yang berkualitas, cepat, tepat, dan
akurat di puskesmas.
Berbagai cara dilakukan untuk memperbaiki mutu pelayanan
pegawai ASN meliputi memahami fungsi, tugas pokok, dan peran
masing-masing; kompeten pada bidang pekerjaannya; memiliki target

1
2

mutu layanan; memahami karakter masyarakat yang membutuhkan


layanan; menguasai teknik melayani prima dengan memberikan
layanan prima dan bersedia menerima kritik untuk perbaikan ke depan
(LAN, 2014).
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014
tentang Puskesmas ditetapkan bahwa Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perseorangan (UKP) tingkat
pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif
untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
di wilayah kerjanya. Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat, kewenangan puskesmas bukan hanya sebagai pusat
pelayanan kesehatan masyarakat tetapi juga sebagai pusat pelayanan
kesehatan masyarakat dan pusat komunikasi masyarakat dimana
Puskesmas diharapkan mampu memberikan informasi-informasi
kesehatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Derajat kesehatan masyarakat yang masih belum optimal
pada hakikatnya dipengaruhi oleh, perilaku masyarakat itu sendiri.
Penekanan konsep penyuluhan kesehatan lebih pada upaya
mengubah perilaku sasaran agar berperilaku sehat terutama pada
aspek kognitif (pengetahuan dan pemahaman sasaran).
Dari data kunjungan pasien usia sekolah dasar di poli gigi
Puskesmas Martapura Barat bulan Januari 2020 dari 88 pasien, 36
diantaranya mendapatkan perawatan kuratif.
Penyuluhan kesehatan diartikan sebagai pendidikan
kesehatan yang dilakukan dengan cara menyebarluaskan pesan dan
menanamkan keyakinan, dengan demikian masyarakat tidak hanya
sadar, tahu dan mengerti tetapi juga mau dan dapat melakukan
anjuran yang berhubungan dengan kesehatan. Oleh karena itu
penyuluhan kesehatan sebaiknya dilakukan secara kontinu agar
terjadi perubahan perilaku kesehatan yang diharapkan.
3

Berdasarkan latar belakang tersebut, isu yang diangkat pada


rancangan aktualisasi ini yaitu belum optimalnya upaya promotif
kesehatan gigi dan mulut pada anak usia sekolah dasar di wilayah
kerja Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Martapura Barat. Dengan
pelaksanaan rancangan aktualisasi ini, diharapkan dapat
mengoptimalkan upaya promotif kesehatan gigi dan mulut pada anak
usia sekolah dasar di wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis Puskesmas
Martapura Barat Kabupaten Banjar.

B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi


1. Tujuan
Adapun tujuan dari proses aktualisasi ini meliputi:
a. Tujuan Umum
Tujuan umum dari rancangan aktualisasi ini adalah sebagai
pedoman untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar Aparatur
Sipil Negara (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) serta Kedudukan dan Peran
ASN dalam NKRI secara langsung di unit kerja yaitu di Unit
Pelaksana Teknis Puskesmas Martapura Barat Kabupaten
Banjar.
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari rancangan aktualisasi ini adalah optimalisasi
upaya promotif kesehatan gigi dan mulut pada anak usia
sekolah dasar di wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis
Puskesmas Martapura Barat.

2. Manfaat
a. Manfaat bagi penulis
Dalam hal ini manfaat yang dapat diberikan dari penulisan
laporan rancangan aktualisasi adalah penulis akan dapat
mengidentifikasikan nilai-nilai dasar profesi PNS pada setiap
kegiatan yang dilakukan di Unit Pelaksana Teknis Puskesmas
4

Martapura Barat. Sehingga penulis bisa memberikan output


yang berkualitas bagi instansi dan masyarakat.
b. Manfaat bagi Organisasi
Organisasi yang berhasil dapat dinilai dari tercapainya visi misi
organisasi. Dengan adanya laporan rancangan aktualisasi ini,
maka penulis berharap akan terlaksananya tata kelola
organisasi yang baik yang bersumber dari nilai-nilai ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi).
c. Manfaat bagi Masyarakat
Dengan menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi) dalam setiap kegiatan atau pekerjaan yang
dilakukan maka dapat meningkatkan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat.

C. Identifikasi Isu dan Core Isu


Rencana kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan di
Puskesmas Martapura Barat sesuai dengan nilai-nilai dasar Aparatur
Sipil Negara (ASN) yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) dan sesuai dengan peran
dan kedudukan ASN dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi dibuat berdasarakan
identifikasi isu dengan analisis USG. Analisis USG merupakan alat
analisis yang dilakukan untuk menentukan prioritas isu melalui tingkat
Urgency (kegawatan), Seriousness (keseriusan), dan Growth (tingkat
pertumbuhan suatu isu). Urgency berarti seberapa mendesak suatu
isu harus dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti. Seriousness berarti
seberapa serius suatu isu harus dibahas, dikaitkan dengan akibat
yang ditimbulkan. Growth berarti seberapa besar kemungkinan
memburuknya isu tersebut jika tidak segera ditangani.
5

Tabel 1.1. Identifikasi Isu dengan Metode USG

NO. IDENTIFIKASI ISU U S G TOTAL KET.


1. Belum optimalnya upaya
promotif kesehatan gigi dan 5 4 5 14 Peringkat 1
mulut pada anak usia sekolah
dasar di wilayah kerja Unit
Pelaksana Teknis
Puskesmas Martapura Barat
2. Terbatasnya alat dan bahan
untuk pelayanan di poli gigi 3 3 4 10 Peringkat 3
Unit Pelaksana Teknis
Puskesmas Martapura Barat
3. Kurangnya pengetahuan dan
pemeliharaan kesehatan gigi 3 4 4 11 Peringkat 2
dan mulut pada ibu hamil

Setelah dilakukan analisis USG terhadap isu-isu yang


ditemukan di Unit Pelaksana Teknis Martapura Barat, diperoleh 1 isu,
yaitu belum optimalnya upaya promotif kesehatan gigi dan mulut pada
anak usia sekolah dasar di wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis
Puskesmas Martapura Barat Kabupaten banjar.

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar
ANEKA pada Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Martapura Barat
selama periode off campus tanggal 23 Februari 2020 sampai 22 Maret
2020 dengan berdasarkan penugasan sesuai tugas pokok dan fungsi
dokter gigi ahli pertama, yaitu melakukan penyuluhan untuk
mengoptimalkan upaya promotif kesehatan gigi dan mulut pada anak
usia sekolah dasar di wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis Puskesmas
Martapura Barat.
Pada Rancangan Aktualisasi ini akan di lakukan upaya
promotif kesehatan gigi dan mulut pada anak usia sekolah dasar
dengan penyuluhan pada 5 desa di Kecamatan Martapura Barat, yaitu
Desa Penggalaman, Desa Telok Selong, Desa Keliling Benteng Ulu,
Desa Sungai Rangas Hambuku dan Desa Sungai Batang.

Anda mungkin juga menyukai