PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
mengamanatkan Instansi Pemerintah Untuk wajib memberikan
Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) selama satu (satu) tahun masa percobaan. Tujuan dari
Pelatihan terintegrasi ini adalah untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Selain itu secara implisit juga menghendaki bahwa ASN yang
umum di sebut sebagai birokrat bukan sekadar merujuk kepada jenis
pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi pelayanan publik
.maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi
khususnya di pelayanan bidang kesehatan yang di laksanakan di
instansi puskemas. Nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti korupsi (ANEKA) merupakan nilai-
nilai dasar profesi PNS yang perlu diterapkan dan dimaknai dalam
setiap kegiatan yang dilakukan PNS sesuai dengan Tugas Pokok dan
Fungsi (Tupoksi) nya. Oleh karena itu dalam Diklat Pelatihan Dasar
yang wajib diikuti setiap CPNS diberikan materi yang berkaitan
dengan ANEKA untuk selanjutnya dilakukan dan dimaknai dalam
kegiatan aktualisasi yang dilakukan pada tahap kedua di instansi
masing-masing. Diharapkan setelah selesai rangkaian Diklat Pelatihan
Dasar, setiap PNS dapat melaksanakan tugas dengan dilandasi nilai-
nilai ANEKA.
Di zaman sekarang masyarakat sangat kritis terhadap mutu
pelayanan kesehatan yang berkualitas. Semakin pengetahuan dan
teknologi terus berkembang tuntutan masyarakat terhadap mutu
1
pelayanan kesehatan akan semakin meningkat, baik yang bersifat
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative. Ini menunjukkan
pandangan masyarakat terhadap pentingnya kesehatan umum
termasuk kesehatan gigi yang mana tersebut berdampak pada
tercapainya derajat kesehatan yang optimal maka dari itu perlu
pelayanan kesehatan gigi yang tepat, cepat dan akurat di puskesmas.
Melalui upaya promotif, preventif maka penyakit pulpa dapat
dicegah. Dengan mengoptimalkan penyuluhan sebagai tindakan
promosi untuk mencegah adanya pertumbuhan karies sebagai faktor
utama penyakit pulpa maka diharapkan akan menurunkan angka
kejadian penyakit pulpa di wilayah kerja Puskesmas Kampus.
Dengan menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN maka akan
mewujudkan pelayanan yang prima, masyarakat akan puas terhadap
pelayanan kita. ASN adalah pelayan publik maka seharusnya kita
harus mampu memberikan yang terbaik untuk masyrakat.
B.2 Manfaat
Manfaat disusunnya rancangan aktualisasi ini adalah sebagai
berikut :
1. Sebagai pedoman dalam mendeteksi isu strategis dan mampu
untuk mencari solusi dan inovasi bagi ASN di lingkungan kerjanya.
2
2. Sebagai pedoman dan tolak ukur kemampuan dalam menyerap
nilai-nilai dasar ANEKA, peran, dan kedudukan ASN (Manajemen
ASN, Whole Of Goverment, Pelayanan Publik) di tempat kerja
3. Sebagai pedoman bagi ASN dalam memberikan pelayanan prima
sehingga memberikan dampak perubahan pola perilaku
masyarakat dalam menjaga
C. Ruang Lingkup
Aktualisasi peran dan kedudukan Aparatur Sipil Negara (ASN)
dalam NKRI sebagai unsur dalam melakukan pelayanan yang prima di
Puskesmas Kampus. Ruang lingkup rancangan aktualisasi meliputi
poli gigi Puskesmas kampus dan kegiatan lintas sektor dengan
menerapkan nilai-nilai dasar profesi yaitu akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi.
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi
3
Gambar 1. Tampak depan Puskesmas Kampus
4
Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan demang Lebar
Daun
Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Bukit Lama
Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Demang Lebar
daun
Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan 26 Ilir DI
Wilayah kerja Puskesmas Kampus meliputi Kelurahan yaitu Kelurahan
Lorok Pakjo dengan luas wilayah kerjanya ± 227 Ha. Terbagi lagi menjadi
15 RW dan 62 RT. Pada Tahun 2017 jumlah penduduk wilayah kerja
Puskesmas Kampus 30.652 jiwa.
5
1. Visi
Visi Puskesmas Kampus adalah mewujudkan Kelurahan Lorok
Pakjo sehat optimal dengan bertumpu pada pelayanan prima dan
pemberdayaan masyarakat.
2. Misi
Misi Puskesmas Kampus adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan profesionalitas pr ovider
2. Meningkatkan sarana dan prasarana
3. Memelihara dan meningkatkan upaya pelayanan kesehatan lainnya
4. Meningkatkan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat
5. Menurunkan resiko kesakitan dan kematian
6
3. Masih terdapat inform concent yang tidak dilengkapi sebelum
tindakan pencabutan dengan infiltrasi atau anastesi blok pada gigi
pasien
4. Masih banyaknya angka kejadian gangguan perkembangan dan
erupsi gigi pada anak
5. Tidak lengkapnya pengisian SOAP pada rekam medis di poli gigi
Isu-isu tersebut akan dideskripsikan sebagai berikut :
No. Identifikasi Isu/ kondisi Kondisi Ideal Keterkaitan Identifikasi akar
sekarang dengan permasalahan
Materi
1. Tingginya angka kejadian Pasien Pelayanan Kurangnya
publik
penyakit pulpa pada mampu penyuluhan
pasien poli gigi di mendeteksi terhadap
Puskesmas Kampus karies dini deteksi dan
sebelum pencegahan
terjadi karies sedini
penyakit mungkin
pulpa
2. Kurangnya pemanfaatan Ruang Pelayanan Jam dan beban
publik
ruang tunggu dalam tunggu dapat kerja petugas
penyuluhan kesehatan dimanfaatkan yang padat
gigi dan mulut untuk
penyuluhan
3. Masih terdapat inform Form inform Manajemen Petugas lalai
ASN
concent yang tidak concent diisi dan lupa
dilengkapi sebelum setiap
tindakan pencabutan sebelum
dengan infiltrasi atau tindakan
anastesi blok pada gigi pencabutan
pasien dilakukan
dengan
infiltrasi atau
anasthesi
7
blok
c. Analisis Isu
Analisis isu dilakukan untuk menetapkan kriteria isu dan kualitas
isu. Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan kualitas isu tertinggi.
Disamping itu tidak semua isu bisa dikategorikan menjadi isu actual,
oleh karena itu perlu dilakukan analisis kriteria isu, alat analisis kriteria
8
isu dengan menggunakan alat analisis AKPK (Aktual, Kekhalayakan,
Problematika, Kelayakan), sedangkan menentukan kualitas isu
dengan menggunakan alat analisis USG (Urgency, Seriousness,
Growth).
Alat analisa dengan menggunakan AKPK (kriteria isu)
1. Aktual : Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di
masyarakat.
2. Kekhalayakan: Isu menyangkut hajat hidup orang banyak
3. Problematik: Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga
perlu dicarikan solusinya sesegera mungkin.
4. Kelayakan: masuk akal, realisitis, relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya.
Pembobotan dan analisis AKPK :
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya
Tabel 2. Bobot Penetapan Kriteria Kualitas ISU AKPK
9
Puskesmas
Kampus
2. Kurangnya 4 3 3 3 13 4
pemanfaatan
ruang tunggu
dalam
penyuluhan
kesehatan gigi
dan mulut
3. Masih terdapat 4 3 3 4 14 3
inform concent
yang tidak
dilengkapi
sebelum
tindakan
pencabutan
dengan
infiltrasi atau
anastesi blok
pada gigi
pasien
4. Masih 4 4 3 4 15 2
banyaknya
angka
kejadian
gangguan
perkembanga
n dan erupsi
gigi pada anak
10
5. Tidak 3 3 3 3 12 5
lengkapnya
pengisian
SOAP pada
rekam medis
di poli gigi
Analisis Kriteria Isu dengan alat analisis AKPK tersebut kemudian diambil
tiga nilai tertinggi yaitu:
1. Tingginya angka kejadian penyakit pulpa pada pasien poli di
Puskesmas Kampus
2. Masih banyaknya angka kejadian gangguan perkembangan dan
erupsi gigi pada anak
3. Masih terdapat inform concent yang tidak dilengkapi sebelum
tindakan
Dari ketiga kriteria isu yang mendapat ranking tiga besar tersebut
kemudian dilakukan analisis lanjutan yaitu analisis kualitas isu dengan alat
analisis USG (Urgency, Seriousness, Grow
11
Penilaian secara USG dilakukan dengan menggunakan nilai dengan
rentang nilai 1 sampai dengan 5. Semakin tinggi nilai menunjukkan bahwa
isu tersebut sangat urgen dan sangat serius untuk segera ditangani
NO Kriteria JML PERINGKAT
Masalah U S G
(1-5) (1-5) (1-5)
1. Tingginya angka kejadian 3 4 4 11 I
penyakit pulpa pada pasien di
Puskesmas Kampus
12
terhadap pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Untuk
mengatasi tingginya angka kejadian penyakit pulpa maka yang
pertama harus dilakukan adalah kegiatan promotif yaitu juga sangat
berperan seperti sikat gigi yang baik benar, pemakaian pasta gigi
berfluor, dan topikal aplikasi fluor, kita tahu bahwa pencegahan lebih
baik daripada mengobati. Namun jika sudah terlanjur terjadi maka
pilihan pengobatanpun akan semakin sedikit, penyakit pulpa hanya
dapat diatasi dengan perawatan saluran akar (endodontic treatment)
untuk tetap mempertahankan bentuk dan fungsi gigi. Jika tidak
memungkinkan maka yang terakhir adalah tindakan pencabutan gigi,
namun tidak sampai disini saja dengan pencabutan maka dampaknya
pada fungsi pengunyahan dan estetika akan berkurang yang akan
berpengaruh pada sistem pencernaan makanan juga, sehingga untuk
mengatasinya dibutuhkan gigi tiruan, namun yang kita tahu bahwa gigi
tiruan yang tidak murah harganya bahkan pasien sedikit sekali yang
sadar bahwa gigi tiruan itu penting.
Rancangan ini diharapkan dapat mendukung program dan visi misi
Puskesmas Kampus dan dapat menjadi acuan menginternalisasi nilai-
nilai dasar ASN.
13
The Oxford Advance Learner’s Dictionary, akuntabilitas adalah
required or expected to give an explanation for one’s action.
Dengan kata lain, dalam akuntabilitas terkandung kewajiban untuk
menyajikan dan melaporkan segala tindak tanduk dan kegiatannya
terutama di bidang administrasi keuangan kepada pihak yang lebih
tinggi/atasannya. Lembaga Administrasi Negara RI. 2000. Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Pengukuran
Kinerja Instansi Pemerintah : Modul Sosialisasi Sistem Akuntabilitas
Kinerja Istitut Pemerintah. Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI.
Adapun nilai-nilai dasar profesi ASN yang terkandung dalam
akuntabilitas antara lain:
a. Tanggung Jawab (responsibilitas)
b. Integritas
c. Keadilan
d. Kejelasan Laporan
e. Konsistensi
f. Kejujuran
g. Netralitas
h. Menghindari praktek kecurangan dan perilaku korup
i. Penggunaan sumber daya milik Negara
j. Penyimpanan dan penggunaan data serta informasi pemerintah
k. Mengatasi konflik kepentingan
b. Nasionalisme
Menurut Anthony Smith, Nasionalisme merupakan suatu
gerakan ideologis untuk mencapai dan mempertahankan otonomi,
kesatuan, dan identitas bagi suatu populasi, yang sejumlah
anggotanya bertekad untuk membentuk suatu bangsa yang aktual
atau bangsa yang potensial. Fisip UI, Makna Nasionalisme, Jurnal
Perpustakaan Universitas Indonesia, dalam situs: http://lib.ui.ac.id
14
Nilai-nilai dasar profesi ASN yang terkandung dalam
nasionalisme antara lain:
a. Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa,
b. Nilai-nilai kemanusiaan dalam masyarakat Indonesia.
c. Nilai persatuan Indonesia.
d. Nilai Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
e. Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
f. Kerja keras.
g. Disiplin.
h. Tidak diskriminatif.
i. Cinta tanah air.
j. Rela berkorban
c. Etika Publik
Etika Publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar profesi ASN yang terkandung dalam etika
publik sebagaimana yang terkandung dalam pasal 5 ayat (2)
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
c. Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang tidak diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika publik.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya pada
publik.
15
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat akurat berdaya guna berhasil guna dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan yang berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi konsultasi dan kerja sama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
d. Komitmen Mutu
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN pasal 5
ayat (2). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III, Komitmen
Mutu, hal. 104 Nilai-nilai dasar (Pasal 4) dan kode etik (Pasal 5)
layanan publik sebagaimana dituangkan dalam UU Nomor 5 Tahun
2014 tentang ASN, secara keseluruhan mencerminkan perlunya
komitmen mutu dari setiap aparatur dalam memberikan layanan,
apapun bidang layanannya dan kepada siapapun layanan itu
diberikan.50 Dalam arti lain kinerja aparatur dalam memberikan
layanan publik yang bermutu harus berlandaskan prinsip
efektivitas, efisiensi, dan inovasi.
Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam komitmen mutu
adalah sebagai berikut:
a. Tepat waktu
b. Sesuai SOP (Prosedur standar operasional)
c. Akurasi
d. Kerjasama
e. Cepat dan tepat
f. Tanggap
16
g. Evaluasi
h. Cermat
i. Melakukan yang terbaik
j. Profesional
k. Menerima pembaharuan
l. Tidak mempersulit
e. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari Bahasa latin corruptio dan corruptus
yang berarti kerusakan atau kebobrokan. Korupsi atau dikenal juga
dengan kata rasuah, mengandung arti tindakan penjabat publik,
baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat
dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan ilegal menyalah
gunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka
untuk mendapatkan keuntungan sepihak.
Dalam menanggulangi upaya tindak pidana korupsi,
pemerintah membentuk peraturan yang menjadi landasan hukum
dalam memberantas korupsi yaitu dengan lahirnya UU No. 20
Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Adapun untuk membantu pemerintah dalam memberantas korupsi,
maka pemerintah membuat UU. No. 30 Tahun 2002 tentang
pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). KPK bersama
dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti
korupsi, dan dihasilkan sebanyak 9 nilai anti korupsi sebagai
berikut: a. jujur,
b. peduli,
c. mandiri,
d. disiplin,
e. tanggung jawab,
f. kerja keras,
g. sederhana,
17
h. berani,
i. adil.
18
instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan
intervensi semua golongan dan partai politik. ASN berfungsi,
bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik
yang profesional da berkualitas.
c. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka
pegawai ASN berfungsi dan bertugas sebagai berikut:
a. Pelaksana kebijakan publik
ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan
masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya, serta harus mengutamakan pelayanan yang
berorientasi pada kepentingan publik.
b. Pelayan publik
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
negaradan penduduk atas barang, jasa dan/atau
pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh
penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan
kepuasan pelanggan.
c. Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk
mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.ASN
senantiasa setia dan taat pada Pancasila, UUD 1945,
negara danpemerintah.ASN senantiasa menjunjung
tinggi martabat ASN serta mengutamakan kepentingan
negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang
dan golongan.
19
Hak adalah suatu kewenangan yang diberikan oleh
hukum, suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik
pribadi maupun umum. Dapat diartikan bahwa hak adalah
sesuatu yang patut atau layak diterima. Agar melaksanakan
tugas dan tanggungjawabnya dengan baik , dapat
meningkatkan produktivitas, menjamin kesejateraan ASN
dan akuntabel, maka setiap SN diberikan hak. Hak ASN dan
PPPK yang diatur dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN
sebagai berikut:
PNS berhak memperoleh:
a. gaji, tunjangan, dan fasilitas;
b. cuti;
c. jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
d. perlindungan; dan
e. pengembangan kompetensi.
PPPK berhak memperoleh:
1) gaji dan tunjangan;
2) cuti;
3) perlindungan; dan
4) pengembangan kompetensi.
Selain hak sebagaimana disebutkan di atas,
berdasarkan pasal 70 UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN
disebutkan bahwa setiap pegawai ASN memiliki hak dan
kesempatan untuk mengembangkan kompetensi.
Berdasarkan Pasal 92 pemerintah juga wajib memberikan
perlindungan berupa:
a. Jaminan kesehatan;
b. Jaminan kecelakaan kerja;
c. Jaminan kematian;
d. Bantuan hukum.
Sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau
tanggungan yang bersifat kontraktual. Dengan kata lain
20
kewajiban adalah suatu yang sepatutnya diberikan.Pegawai
ASN berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN wajib:
a. setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah;
b. menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c. melaksanakan kebijakan;
d. menaati peraturan perundang-undangan;
e. melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab;
f. menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap,
perilaku, ucapan dan tindakan;
g. menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat
mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
h. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
21
g. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;
h. memberikan informasi secara benar;
i. tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas,
status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau
mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk
orang lain;
j. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga
reputasi dan integritas ASN; dan
k. melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai disiplin Pegawai ASN.
22
informal. Cara-cara ini pernah dipraktekkan oleh
beberapanegara, termasuk Indonesia dalam level-level tertentu.
1) Penguatan koordinasi antar lembaga
Penguatan koordinasi dapat dilakukan jika jumlah lembaga-
lembaga yang dikoordinasikan masih terjangkau dan
manageable.Dengan jumlah lembaga yang rasional, maka
koordinasi dapat dilakukan lebih mudah.
2) Membentuk lembaga koordinasi khusus
Pembentukan lembaga terpisah dan permanen yang
bertugas dalam mengkoordinasikan sektor atau kementrian
adalah salah satu cara melakukan WoG.
3) Membangun gugus tugas
Gugus tugas merupakan bentuk pelembagaan koordinasi
yang dilakukan di luar struktur formal, yang tidak permanen.
Pembentukan gugus tugas biasanya agar sumber daya yang
terlibat dalam koordinasi tersebut dicabut sementara dari
lingkungan formalnya untuk berkonsentrasi dalam proses
koordnasi tadi.
4) Koalisi sosial
Koalisi sosial merupakan bentuk informal dari penyatuan
koordinasi antar sektor atau lembaga,tanpa perlu mebentuk
pelembagaan khusus dalam koordinasi.
23
2) Nilai dan budaya organisasi
Nilai dan budaya organisasi menjadi kendala ketika terjadi
upaya kolaborasi sama dengan kelembagaan.
3) Kepemimpinan
Kepemimpinan menjadi salah satu kunci penting dalam
pelaksanaan WoG.Kepemimpinan yang dibutuhkan adalah
kepemimpinan yang mampu mengakomodasi perubahan
nilai dan buadaya organisasi serta meramu SDM yang
tersedia guna mencapai tujuan yang diharapkan.
24
(1) Pola pelayanan teknis fungsional, yaitu suatu pola
pelayanan publik yang diberikan oleh suatu instansi
pemerintah sesuai dengan bidang tugas, fungsi dan
kewenangannya.
(2) Pola pelayanan satu atap, yaitu pola pelayanan yang
dilakukan secara terpadu pada suatu instansi
pemerintah yang bersangkutan sesuai kewenangan
masing-masing.
(3) Pola pelayanan satu pintu, yaitu pola pelayanan yang
dilakukan secara tunggal oleh suatu unit kerja
pemerintah berdasarkan pelimpahan wewenang dari
unit kerja pemerintah terkait lainnya yang
bersangkutan.
(4) Pola pelayanan terpusat, yaitu pola pelayanan yang
dilakukan oleh suatu instansi pemerintah yang
bertindak selaku koordinator terhadap pelayanan
instansi pemerintah lainnya yang terkait dengan
bidang pelayanan masyarakat yang bersangkutan.
(5) Pola pelayanan elektronik, yaitu pola pelayanan
elektronik yang dilakukan menggunakan teknologi
infromasi dan komunikasi.
b. Pelayanan Publik
b.1 Konsep pelayanan publik
1. Pengertian pelayanan publik
Berkaitan dengan pelayanan, ada dua istilah yang
perlu diketahui, yaitu melayani dan pelayanan.Pengertian
melayani adalah membantu menyiapkan (mengurus) apa
yang diperlukan seseorang". Sedangkan pengertian
pelayanan adalah "usaha rnelayani kebutuhan orang lain"
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1995).
25
Pelayanan merupakan suatu proses. Proses tersebut
menghasilkan suatu produk yang berupa pelayanan,
kemudian diberikan kepada pelanggan. Sebagai contoh
adalah proses pelayanan surat masuk. Proses pelayanan
surat masuk adalah sebagai berikut:
1) surat diterima oleh seorang petugas;
2) surat disortir (dipisah-pisahkan);
3) surat diterima pencatat surat dan kemudian dicatat
dalam buku agenda atau kartu kendali;
4) Surat disampaikan ke pengarah surat;
5) Surat didistribusikan ke unit organisasi sesuai
dengan alamat yang tertulisdalam surat (sering di
sebut dengan istilah "unit pengelola");
6) Surat diterima oleh unit pengolah.
26
dimiliki oleh instansi yang memberikan pelayanan. Jadi
pelayanan prima dalam hal ini sesuai dengan harapan
pelanggan
Tujuan pelayanan prima adalah memberikan
pelayanan yang dapat memenuhi dan memuaskan
pelanggan atau masyarakat serta memberikan fokus
pelayanan kepada pelanggan.
Pelayanan prima kepada masyarakat didasarkan
pada tekad bahwa "pelayanan adalah pemberdayaan".
Pelayanan prima yang diberikan kepada masyarakat
padadasarnya tidaklah mencari untung, tetapi memberikan
pelayanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat secara
sangat baik atau terbaik. Pelayanan prima juga akan
bermanfaat sebagai acuan untuk pengembangan
penyusunan standar pelayanan.
b.3 Nilai-nilai dasar pelayanan publik
Perhatian pemerintah terhadap perbaikan pelayanan
kepada masyarakat, sebenarnya sudah diatur dalam
beberapa pedoman, antara lain adalah Keputusan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) Nomor
63 Tahun 2003 yang mengemukakan tentang prinsip-prinsip
pelayanan publik sebagai berikut:
1. Kesederhanaan.
2. Kejelasan.
3. Kepastian Waktu.
4. Akurasi
5. Keamanan
6. Tanggung jawab.
7. Kelengkapan Sarana dan prasarana.
8. Kemudahan Akses.
9. Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan.
10. Kenyamananan
F. Matrik Rancangan
27
Unit Kerja : Poli Gigi Puskesmas Kampus
Palembang
Identifikasi Isu :
1. Tingginya angka kejadian
penyakit pulpa pada pasien
poli gigi di Puskesmas
Kampus
2. Kurangnya pemanfaatan
ruang tunggu dalam
penyuluhan kesehatan gigi
dan mulut
3. Masih terdapat inform
concent yang tidak dilengkapi
sebelum tindakan pencabutan
dengan infiltrasi atau anastesi
blok pada gigi pasien
4. Masih banyaknya angka
kejadian gangguan
perkembangan dan erupsi gigi
pada anak
5. Tidak lengkapnya pengisian
SOAP pada rekam medis di
poli gigi
28
3. Membuat materi penyuluhan pencegahan penyakit pulpa yang
disusun dalam microsoft power point dengan inovasi video/film
pendek
4. Menyiapkan media video/ film pendek dalam microsoft power
point sesuai materi
5. Menyiapkan media phantom dan sikat gigi untuk demonstrasi
sikat gigi yang baik dan benar
6. Mengkoordinasikan jadwal pelaksanaan kegiatan ke TK AL
FALAH
7. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan pencegahan penyakit pulpa
dan demonstrasi sikat gigi di TK AL FALAH Pemberian quiz
pada peserta
8. Membuat quiz
9. Pemberian quiz pada peserta
10. Melakukan evaluasi kegiatan
29
elakukan 1. Membuat jadwal Mendapatkan Akuntabilitas Melakukan Mela
ordinasi dengan pertemuan jadwal pertemuan Adanya kejelasan koordinasi dengan koord
pala puskesmas dengan Kepala dengan Kepala dalam melaksanakan Kepala kepa
tuk membahas Puskesmas Puskesmas tanggung jawab Puskesmas untuk
ncana kegiatan untuk membuat (mentor) dan renca
n meminta jadwal pertemuan kepala merupakan dan m
rsetujuan Etika Publik tindakan yang perse
Berkomunikasi bertumpu pada meru
dengan bertutur kata rencana pelayanan nilai
dan tingkah laku yang prima(visi) dan ADA
sopan serta ramah juga bentuk yaitu
profesionalitas deng
provider (misi poin tangg
1) dalam rencana untuk
untuk jadw
meningkatkan
upaya pelayanan
kesehatan yang
prima
30
Menyampaikan profesionalitas
rancangan provider (misi poin
dengan bertutur 1) dalam rencana
kata dan tingkah untuk
laku yang sopan meningkatkan
serta ramah upaya pelayanan
kesehatan yang
prima
31
kukan koordinasi 1. Membuat jadwal Mendapatkan Akuntabilitas Melakukan Mela
an Pimpinan TK pertemuan jadwal pertemuan Adanya kejelasan koordinasi dengan koord
ALAH dengan Kepala dengan Kepala dalam melaksanakan lintas sektor lintas
Sekolah Sekolah tanggung jawab merupakan wujud (Sek
untuk membuat pemberdayaan UKG
jadwal pertemuan masyarakat nilai
Etika Publik (sekolah) (visi ) ADA
Berkomunikasi dan wujud yaitu
dengan bertutur kata meningkatkan deng
dan tingkah laku yang kemitraan dan tangg
sopan serta ramah pemberdayaan untuk
masyarakat. jadw
2. Menyampaikan Rencana Akuntabilitas Menyampaikan
rencana rancangan Adanya tuntutan rencana
kegiatan aktualisasi telah untuk bertanggung aktualisasi pada
aktualisasi yang disampaikan jawab atas Kepala Sekolah
akan dilakukan kepada Kepala keputusan yang adalah tindakan
Sekolah telah dibuat yang bertumpu
Etika Publik pada rencana
Meminta pelayanan prima
persetujuan (visi) dan juga
dengan bertutur bentuk
kata dan tingkah profesionalitas
laku yang sopan provider (misi poin
serta ramah 1) dalam rencana
untuk
meningkatkan
upaya pelayanan
kesehatan yang
prima
32
3. Meminta Mendapatkan Akuntabilitas Meminta
persetujuan persetujuan dari Adanya tuntutan persetujuan pada
kepala sekolah Kepala Sekolah untuk bertanggung Kepala
tentang kegiatan jawab atas Puskesmas dan
aktualisasi yang keputusan yang Kepala sekolah
akan dilakukan telah dibuat adalah tindakan
Etika Publik yang bertumpu
Meminta pada rencana
persetujuan pelayanan prima
dengan bertutur (visi)dan juga
kata dan tingkah bentuk
laku yang sopan profesionalitas
serta ramah provider (misi poin
1) dalam rencana
untuk
meningkatkan
upaya pelayanan
kesehatan yang
prima
buat materi 1. Konsultasi Menyimpulkan Nasionalisme Membuat materi Mem
uluhan tentang materi rancangan materi Bermusyarah penyuluhan peny
egahan penyakit penyuluhan dari konsultasi dalam kerja sama merupakan wujud penc
yang disusun dengan dengan demi visi dalam rencana peny
m microsoft power penanggung penanggung mengedapankan memberikan Meru
dengan inovasi jawab Poli Gigi jawab Poli Gigi kepentingan pelayanan prima dari K
/film pendek Puskesmas Puskesmas umum diatas dan sebagai wujud ADA
Kampus Kampus dan segalanya dalam upaya yaitu
ditulis dalam Etika Publik memelihara dan deng
satpel (satuan Berkomunikasi meningkatkan tangg
pelajaran) dan berkonsultasi upaya pelayanan KER
dengan baik dan kesehatan yang AKTU
33
menghargai setiap prima(misi poin 3) kerja
pendapat sema
Untuk rancangan ADA
materi beke
penyuluhannya penu
Komitmen mutu dalam
Efektif dan efisien mate
dalam membuat
rancangan materi
penyuluhan untuk
mencapai tujuan
Berkomunikasi sema
34
pendapat dalam
Komitmen mutu mate
Efektif dan efisien
dalam menyiapkan
video/film pendek
dalam microsoft
power point
bertanggung dalam
jawabakan mate
35
koordinasikan 1. Mengunjungi Tanda terima Akuntabilitas Mendistribusikan Men
al pelaksanaan pihak sekolah penyerahan Bertanggung jadwal ke pihak jadw
tan ke TK AL untuk jadwal kegiatan jawab terkait merupakan terka
H menyerahkan penyuluhan memberikan wujud dalam Meru
jadwal yang jadwal dengan rencana dari
telah disusun kejelasan memberikan ADA
sebelumya Etika publik pelayanan yang yaitu
Memberikan prima dan wujud deng
jadwal dengan dalam upaya tang
bertutur kata dan meningkatkan dala
tingkah laku yang kemitraan dan men
baik dan ramah pemberdayaan jadw
keterbukaan AKT
terhadap kerja
menyampaikan dala
jadwal jadw
36
Nasionalisme pengoptimalan KER
Memberikan pelayanan yang AKTU
penyuluhan prima dan beke
dengan merata, pemberdayaan sema
tidak dalam satu masyarakat dan meny
posisi saja untuk wujud memelihara mate
mengutamakan dan meningkatkan dan d
pemahaman upaya pelayanan KER
pserta yang prima dan SEN
Etika publik sebagai rencana meny
Memberikan dalam upaya mate
penyuluhan dan pencegahan kreat
demonstrasi resiko penyakit medi
dengan bertutur pulpa film p
kata dan tingkah (menurunkan
laku yang baik, angka kesakitan
sopan dan ramah dan kematian /misi
Mempersiapkan
bahan materi
dengan
mengutamakan
nilai efektif dan
efisien
37
2. Menyiapkan 2. peserta duduk Nasionalisme Mengarahkan
peserta pada dengan tertib Memperlakukan peserta dengan
tempat sesuai dan rapi peserta tanpa sopan dan ramah
rencana membedakan merupakan wujud
status agama, ras, visi prinsip dalam
suku dan budaya memberikan
Etika publik pelayanan yang
Mengarahkan primadan wujud
peserta dengan dalam rencana
tutur kata dan pemberdayaan
tingkah laku yang masyarakat
baik, sopan dan melalui
ramah penyuluhan (misi
Komitmen mutu 4)
Mengarahkan
peserta dengan
tanggap agar
dapat menerima
materi dengan
jelas
38
tanpa wujud upaya
membedakan memelihara
status agama, ras, pelayanan
suku dan budaya kesehatan yang
Etika publik prima melalui
Mengarahkan penyuluhan yang
peserta dengan akan berdampak
tutur kata dan pada pemahaman
tingkah laku yang peserta yang akan
baik, sopan dan berdampak pula
ramah pada penurunan
Komitmen mutu angka kesakitan
Mengarahkan (misi 5)
peserta dengan
tanggap agar
mampu menjawab
quiz
4. Mengarahkan 4. Peserta Akuntabilitas Mengarahkan
peserta untuk menyimak Memberikan peserta untuk
menyimak dengan antusias demonstrasi menyimak
demonstrasi cara dan mampu dengan jelas dan demonstrasi
sikat gigi yang memperagakan bertanggung sebagai wujud visi
baik dan benar nyakembali jawab dalam
memberikan
Nasionalisme pelayanan yang
Memberikan prima dan
demonstrasi pemberdayaan
secara merata masyarakat dan
tanpa membeda- wujud upaya
bedakan peserta memelihara
39
Memberikan kesehatan yang
demonstrasi prima melalui
dengan tutur kata penyuluhan yang
yang baik dan akan berdampak
tingkah laku yang pada pemahaman
sopan dan ramah peserta yang akan
Komitmen mutu berdampak pula
Memberikan pada penurunan
demonstrasi yang angka kesakitan
efektif dan efisien (misi 5)
agar tujuan
tercapai
tingkat mengetahui
pemahamannya peningkatan
40
pengetahuan
masyarakat (misi
3)
berian quiz pada 1. Menyiapkan dan 1. Peserta Nasionalisme Pemberian quiz Pem
ta mengajukan mampu Memberikan pada peserta pada
beberapa menjawab kesempatan merupakan wujud deng
pertanyaan pertanyaan menjawab pada visi rencana dalam mene
beserta quiz peserta dengan pengoptimalan KER
hadiahnya adil pelayanan AKTU
Memberikan
kesehatan yang beke
pertanyaan
prima dan wujud sema
dengan bertutur
dalam memelihara meny
kata dan tingkah
dan meningkatkan quiz,
laku yang baik,
upaya pelayanan ADA
sopan dan ramah
kesehatan yang mem
primadan berh
Komitmen mutu
pemberdayaan meru
Memberikan
masyarakat kreat
pertanyaan yang
melalui quiz untuk
efektif dan efisien
mengetahui
untuk dijawab
peningkatan
peserta untuk
pengetahuan
mengetahui
masyarakat (misi
tingkat
3)
pemahamannya
Anti korupsi
Adil dan perduli
pada setiap
41
peserta yang
mengangkat
tangan untuk
menjawab
pertanyaan
42
pada setiap
peserta yang
mengangkat
tangan untuk
memperagakan
kembali cara sikat
gigi yang baik dan
benar
kukan evaluasi 1. Melaporkan hasil 2. Has Akuntabilitas Melaporkan hasil
tan pada mentor il diserahkan Memberikan hasil pada mentor
pada mentor evaluasi pada kegiatan
mentor dengan merupakan wujud
jelas dan penuh visi dimana
tanggung jawab akuntabilitas
sebagai nilai dasar
dalam memberikan
pelayanan yang
prima dan wujud
profesionalitas
provider (misi 1
G. Jadwal Kegiatan
43
Mei
3 4 1
1. Melakukan koordinasi dengan
kepala puskesmas untuk
membahas rencana kegiatan dan
15-18
meminta persetujuan
44
9. Pemberian quiz pada peserta
45
nH. Kendala dan Antisipasi
No. Kendala
Antisipasi