Anda di halaman 1dari 54

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pegawai Aparatur Sipil Negara adalah pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh
pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu
jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan. Manajemen ASN
adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Masa
percobaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dilaksanakan melalui
proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi selama satu tahun masa
percobaan.
Pelatihan Dasar CPNS memungkinkan pesertanya untuk mampu
menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan materi
pelatihan dan membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi)sehingga
terpatri dalam dirinya sebagai karakter PNS yang professional. Nilai-
nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti korupsi (ANEKA) merupakan nilai-nilai dasar profesi PNS yang
perlu diterapkan dan dimaknai dalam setiap kegiatan yang dilakukan
PNS sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) nya. Hal
tersebut diatur dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 2014.
Pegawai ASN berfungsi sebagaiPelaksana Kebijakan Publik,
Pelayan Publik serta Perekat dan Pemersatu Bangsa. Pelayanan
publik yang dilakukan ASN, dalam hal ini di bidang kesehatan sering
mendapat sorotan publik, terutama tentang kualitas pelayanan yang
kurang memuaskan. Seiring dengan peningkatan ilmu pengetahuan
dan teknologi, kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap mutu
pelayanan kesehatan semakin meningkat. Baik pelayanan yang

1
bersifat preventif, promotif, kuratif maupun rehabilitatif demi
terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan suatu
kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat dan memberikan pelayanan
secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
kerjanya yang meliputi satu atau sebagian dari kecamatan.
Puskesmas Keramasan merupakan salah satu unit pelayanan
kesehatan di Kota Palembang, yang bertanggung jawab terhadap
kesehatan masyarakat, di Kelurahan Kemang Agung dan Kelurahan
Keramasan Kecamatan Kertapati Kota Palembang.
Puskesmas Keramasan melakukan berbagai upaya yang dinilai
melalui berbagai indikator pelayanan dasar, indikator-indikator
tersebut ditetapkan oleh pemerintah sebagai Standar Pelayanan
Minimal bidang Kesehatan (SPM), SPM kesehatan merupakan
ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang
merupakan Urusan Pemerintah Wajib, yang berhak diperoleh oleh
setiap warga negara secara minimal.
Berdasarkan Permenkes No 43 tahun 2016 ditetapkan ada 12
SPM yang harus dipenuhi oleh Pemerintah. Salah satu indikator SPM
tersebut adalah cakupan pelayanan TB, di Puskesmas Keramasan
pada tahun 2018 angka cakupan untuk pelayanan TB masih rendah
yaitu sebesar 38,7%. Dalam mencapai SPM tersebut diperlukan suatu
kerja sama antar profesi kesehatan, sehingga penderita akan
mendapatkan pelayanan kesehatan yang komprehensif meliputi tiga
aspek berupa Pelayanan Medik, Pelayanan Kefarmasian dan
Pelayanan Keperawatan.
Pelayanan Keperawatan yang diatur dalam UU No. 38 Tahun
2014 dinyatakan bahwa penyelenggaran pembangunan kesehatan
diwujudkan melalui penyelenggaraan pelayanan kesehatan, termasuk
pelayanan keperawatan. Begitu pula pada pelayanan TB diperlukan

2
peran serta tenaga perawat terkait kepatuhan kunjungan pasien TB di
Puskesmas. Rendahnya angka kunjungan pasien TB menjadi
penghambat dalam kesuksesan pemberantasan penyakit TB.
Pasien dengan kejadian ini tergolong dalam kelompok Pasien TB
mangkir. Kelompok ini sangat tidak diharapkan karena pasien dapat
menjadi resisten terhadap obat TB. Pengobatan TB bisa dinyatakan
selesai secara tuntas setelah enam bulan minum obat secara teratur
dan lengkap. Dalam banyak kasus pasien berhenti sebelum waktunya
karena kurangnya monitoring terhadap kunjungan pasien TB yang
akan sangat berpengaruh terhadap kepatuhan minum obat.
Oleh karena hal tersebut penulis berkeinginan
mengoptimalisasi kunjungan pasien TB Puskesmas keramasan
melalui peran perawat dengan melakukan edukasi terhadap pasien
TB di Puskesmas Keramasan.

B. TUJUAN DAN MANFAAT


1. Tujuan Aktualisasi
Tujuan dari aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS adalah untuk
membentuk ASN professional, berkarakter, dan mampu
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi)
dalam melaksanakan tugas sehari-hari ditempat tugas masing-
masing.

2. Manfaat Aktualisasi
a. Bagi Peserta Diklat
1) Mampu menganalisa dan melaksanakan nilai-nilai dasar
ASN kepada diri sendiri maupun dalam pekerjaan yang
dilakukan
2) Mampu meningkatkan kompetensi dan keahlian bagi diri
sendiri maupun lingkungan kerja

3
b. Bagi Unit Kerja
1) Terwujudnya pelayanan kesehatan yang prima dan
paripurna
2) Mampu meningkatkan kualitas SDM
c. Bagi Masyarakat
1) Masyarakat memperoleh pelayanan yang sesuai dengan
standar
2) Masyarakat sebagai pasien mendapat penanganan sesuai
dengan kondisinya
3) Masyarakat dapat mandiri untuk hidup sehat

4) Ruang Lingkup
Ruang lingkup rancangan aktualisasi meliputi mengoptimalisasi
kunjungan pasien TB di wilayah kerja Puskesmas Keramasan melalui
kegiatan monitoring yang berkaitan dengan nilai-nilai dasar profesi
ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi (ANEKA). Nilai-nilai ini diperkaya dengan Pelayanan
Publik, Manajemen ASN dan Whole of Government. Penerapan
aktualisasi/ habituasi dilakukan selama30 hari kerja dari tanggal 1
Agustus 2019 sampai dengan 4 September 2019 di Puskesmas
Keramasan.

4
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI (HABITUASI)

A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi

Gambar 1. Puskesmas Keramasan

Puskesmas Keramasan didirikan pada tahun 1981,


dimulai dari pusat Kesehatan Ibu dan Anak serta pengobatan
umum. Seiring dengan tingkat kebutuhan dan perkembangan
kota Palembang, status Puskesmas Keramasan pun turut
berubah sesuai kebutuhan masyarakat dan perkembangan
fasilitas yang dimiliki oleh Puskesmas Keramasan. Berdasarkan
peraturan Walikota palembang No.3 Tahun 2009 tentang
pembentukan Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD)
Puskesmas, maka seluruh Puskesmas di Kota Palembang
termasuk Puskesmas Keramasan, dibentuk sebagai unit
Pelaksana Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat (UPTD-
PUSKESMAS).

5
Kemudian sejak tanggal 3 Mei 2011, Puskesmas
Keramasan bersama 38 Puskesmas lainnya di Kota Palembang
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah (PPK-BLUD) secara bertahap berdasarkan
keputusan Walikota Palembang Nomor 443 tahun 2011 tentang
penetapan Puskesmas se-kota Palembang sebagai unit kerja
yang menerapkan PPK-BLUD secara bertahap.Akhirnya pada
tanggal 22 Desember 2014, berdasarkan Surat Keputusan
Walikota Palembang Nomor 546 Tahun 2014, Puskesmas
Keramasan ditetapkan sebagai unit kerja SKPD Kota Palembang
yang menerapkan PPK-BLUD secara penuh.

2. Visi, Misi dan Tata Nilai Puskesmas Keramasan


a. Visi
Menciptakan masyarakat yang berwawasan sehat di
Kelurahan Kemang Agung dan Keramasan Tahun 2020.
b. Misi
1) Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
2) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan
3) Mendorong kemandirian masyarakat untuk mewujudkan
hidup sehat dan produktif
4) Meningkatan kemitraan pada semua pihak.
c. Tata Nilai
Ikhlas bekerja, Bareng bekerja dan Cerdas bekerja

3. Letak Geografis
Puskesmas Keramasan terletak di Jalan Abicusno
Cokrosuyoso RT.10 Kelurahan Kemang Agung Kecamatan
Kertapati Palembang. Berdasarkan keputusan Walikota
Palembang Nomor 489/KPTS/DINKES/2017 wilayah kerja
Puskesmas Keramasan meliputi:

6
Luas Jumlah
No Nama Wilayah RT RW
Kelurahan (Ha)
1 Kemang Agung 302,5 51 9
2 Keramasan 3000 37 7
3302,5 88 16

Tabel 1. Daftar Nama Kelurahan di Wilayah Kerja PuskesmasKeramasan

Luas wilayah kerja puskesmas Keramasanberkisar ± 3.302,5 Ha, dengan


batas wilayah yaitu:
a. Selatan : Kabupatten Muara Enim, Ogan Ilir
b. Utara : Kelurahan Kertapati
c. Timur : Kelurahan Kertapati
d. Barat : Sungai Musi

Gambar 2. Peta Letak Puskesmas Keramasan

7
4. Keadaan Demografi
Jumlah penduduk di Puskesmas Keramasan pada tahun 2019
sebesar 30.924jiwa, yang terdiri dari laki-laki 14.859 jiwa dan
perempuan 16.065 jiwa. Keadaan sosial ekonomi penduduk di
wilayah kerja Puskesmas Keramasan umumnya bermata
pencaharian sebagai buruh kasar dan tenaga informal.

5. Fasilitas Pelayanan Kesehatan


Puskesmas keramasan memenuhi kebutuhan pelayan
kesehatannya melalui Upaya Kesehatan Masyarakat Essensial,
dan Upaya Kesehatan Perorangan.Upaya Kesehatan Masyarakat
Essensial (UKM Essensial) meliputi:
a. Promosi Kesehatan (Promkes)
b. Sanitasi (Kesehatan Lingkungan)
c. Pelayanan Gizi KIA-KB
d. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
e. Surveilans dan Sentinel SKDR
f. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular

Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dilakasanakan di dalam


gedung yang meliputi :
a. Pendaftaran, Informasi, Rujukan dan Rekam Medik
b. Pelayanan Kesehatan Umum
c. Pelayanan Kesehatan Ibu dan KB
d. Pelayanan Kesehatan Anak dan Remaja
e. Pelayanan Imunisasi
f. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
g. Pelayanan DOTS
h. Konsultasi dan Konseling Gizi
i. Konsultasi dan Konseling Kesehatan Lingkungan
j. Konsultasi dan Konseling Kesehatan Masyarakat
k. Pelayanan Tindakan Kegawatdaruratan

8
l. Pelayanan Farmasi
m. Pelayanan Laboraturium
n. Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Pembantu.
Puskesmas Keramasan memfasilitasi seluruh kegiatan baik
Upaya Kesehatan Masyarakat(UKM) maupun Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) dengan sarana dan prasarana yang memadai,
program kerja, sumber daya manusia yang selalu ditingkatkan
kemampuannya dan Standar Operasional Prosedur (SOP)
sebagai standar pelayanannya.

6. Daftar nama kepala Puskesmas Keramasan

No Nama Periode
1 dr. Marni Rahim 1981-1987
2 dr. Dewi Irirani 1987-1994
3 dr. Hj.Ika Kartika 1994-2000
4 dr. Ezrin Noer 2000-2005
5 dr. Afarobi 2005-2009
6 dr. H.M.Erwan Naufal 2009-2014
7 drg. Andhika Sitasari 2 Januari 2015 – sekarang
Tabel 2. Daftar nama kepala Puskesmas Keramasan

7. Tenaga Kesehatan
Sumber Daya Manusia adalah aset terpenting dalam setiap
sistem termasuk dalam sistem pelayanan kesehatan. Sumber Daya
Manusia adalah komponen terpenting yang menentukan suatu
sistem kerja. Pada tahun 2019 jumlah pegawai di Puskesmas
Keramasan berjumlah 47 orang yang terdiri dari 19 orang tenaga
PNS, 1 orang tenaga PTT, 1 orang tenaga Promosi Kesehatan, 16
orang tenaga Non PNSD, dan 10 orang tenaga Non PNS BLUD
Puskesmas Keramasan.

9
a. Stuktur Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas Keramasan

Gambar 3. Struktur Organisasi Puskesmas Keramasan

10
b. Tugas Pokok dan Fungsi Perawat di Puskesmas
1) Tugas pokok
Melaksanakan pelayanan pengobatan jalan
2) Fungsi
Membantu dokter dalam melaksanakan kegiatan Puskesmas
3) Kegiatan
a) Memeriksa dan mengobati penderita penyakit menular
secara pasif
b) Mengadakan surveilence penyakit menular
c) Melakukan imunisasi pada bayi dan anak sekolah
d) Penyuluhan kesehatan pada penderita
e) Mengadakan kunjungan follow up pada keluarga
penderita yang dipandang perlu
f) Mengunjungi sebagian dari sekolah yang ada diwilayah
kerjanya dalam membantu perawat lain yang mempunyai
kegiatan pokok UKS
g) Pengobatan sementara penderita jiwa dan penyuluhan
kesehatan jiwa
h) Membantu melatih kader kesehatan
i) Membantu Kepala Puskesmas melakukan kegiatan
fungsi management Puskesmas dalam bidang
pengobatan

B. Deskripsi Isu/Situasi Problematik Puskesmas Keramasan


Pengertian isu secara umum adalah sebuah phenomena/
kejadian yang diartikan menjadi sebuah masalah. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia isu adalah masalah yg dikedepankan untuk
ditanggapi, kabar yang tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin
kebenarannya, kabar angin, desas desus. Isu / masalah ini jika tidak
ditindaki atau dibiarkan bisa berdampak pada terjadinya hal yang tidak
diinginkan.

11
Setidaknya ada 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi dan perlu
mendapatkan perhatian dalam menetapkan isu yang akan diangkat,
yaitu kemampuan melakukan:
1. Enviromental Scanning, yaitu peduli terhadap masalah dalam
organisasi dan mampu memetakan hubungan kausalitas.
2. Problem Solving, mampu mengembangkan dan memilih alternatif,
dan mampu memetakan aktor terkait dan perannya masing-masing.
3. Analysis, mampu berpikir konseptual (mengkaitkan dengan
substansi Mata Pelatihan), mampu mengidentifikasi implikasi/
dampak/ manfaat dari sebuah pilihan kebijakan/ program/ kegiatan/
tahapan kegiatan.
Berdasarkan hasil studi lapangan, situasi problematik
keperawatan yang terjadi di Puskesmas Keramasan dapat dijabarkan
sebagai berikut :
1. Kurang optimalnya kunjungan pasien TB
2. Kurangnya kesadaran petugas terhadap cuci tangan
3. Kurangnya kelengkapan penulisan asuhan keperawatan
4. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit hipertensi
5. Masih kurangnya pengetahuan pasien tentang pentingnya
pemeriksaan gula darah secara rutin
Adapun 5 (lima) isu diatas akan dijelaskan secara ringkas
pada tabel dibawah ini:

12
No Identifikasi Kondisi Ideal Keterkaitan Identifikasi Akar
Isu dengan Permasalahan
Materi
1 Kurang Pasien TB kontrol Manajemen Kurangnya
optimalnya kepoli DOTS sesuai ASN kesadaran dan
kunjungan dengan jadwal yang motivasi pasien TB
pasien TB sudah ditentukan dalam proses
secara rutin penyembuhan
2 Kurangnya Petugas kesehatan Manajemen Belum optimalnya
kesadaran seharusnya selalu ASN sosialisasi tentang
petugas mencuci tangan five moment cuci
terhadap cuci sebelum dan tangan
tangan sesudah kontak
dengan pasien
3 Kurangnya Asuhan keperawatan Manajemen Kurangnya
kelengkapan di tulis secara ASN motivasi perawat
penulisan lengkap pada lembar untuk melengkapi
asuhan asuhan keperawatan penulisan asuhan
keperawatan keperawatan
4 Kurangnya Masyarakat Pelayanan Kurangnya
pengetahuan mengetahui tanda Publik sosialisasi tentang
masyarakat dan gejala penyakit penyakit hipertensi
tentang hipertensi
penyakit
hipertensi
5 Masih Pasien mengetahui Pelayanan Kurangnya
kurangnya jadwal pemeriksaan Publik sosialisasi
pengetahuan gula darah pengecekan gula
pasien darah secara rutin
tentang
pentingnya
pemeriksaan
gula darah
secara rutin
Tabel 3. Deskripsi Isu/Situasi Problematik Puskesmas keramasan

C. Analisis Isu
Analisis isu dilakukan untuk menetapkan kriteria isu dan kualitas
isutertinggi.Disamping itu tidak semua isu bisa dikategorikan menjadi
isu actual, oleh karena itu perlu dilakukan analisis kriteria isu, alat
analisis kriteria isu dengan menggunakan alat analisis AKPK (Aktual,
Kekhalayakan, Problematika, Kelayakan).

13
Berikut uraian tentang alat analisa dengan menggunakan AKPK
(kriteria isu)
1. Aktual
Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan dimasyarakat.
2. Kekhalayakan
Isu menyangkut hajat hidup orang banyak

3. Problematik
Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu
dicarikan solusinya sesegera mungkin.
4. Kelayakan
Masuk akal, realisitis, relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya.

Pembobotan dan Analisis AKPK


Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya

14
Tabel 4. Bobot Penetapan Kriteria Kualitas ISU AKPK
Analisis Kriteria Isu Dengan Alat Analisis AKPK
No Isu A K P K ∑ Peringkat
(1-5) (1-5) (1-5) (1-5)
1 Kurang optimalnya 4 5 4 4 17 I
kunjungan pasien
TB
2 3 4 3 4 14 III
Kurangnya
kelengkapan
penulisan asuhan
keperawatan
3 Kurangnya 3 3 3 3 12 IV
kesadaran petugas
terhadap cuci
tangan
4 Kurangnya 4 4 4 3 15 II
pengetahuan
masyarakat tentang
penyakit hipertensi
5 Masih kurangnya 3 3 2 2 10 V
pengetahuan pasien
tentang pentingnya
pmeriksaan gula
darah secara rutin

Tabel 5. Tabel Analisis Isu Menggunakan AKPK


Analisis Kriteria Isu dengan alat analisis AKPK tersebut kemudian
diambil nilai tertinggi yaitu: Kurang optimalnya kunjungan pasien TB.

D. Argumentasi Terhadap Core Issue Terpilih


Setelah dilakukan analisis kriteria isu dengan alat analisis AKPK
ditemukan core issue terpilih yaitu Kurangnya optimalisasi
kunjungan pasien TB di Puskesmas Keramasan Palembang.
TB merupakan penyakit menular yang jadi perhatian pemerintah
untuk diberantas. Didalam program Pencegahan dan Pengendalian
(P2) TB diperlukan optimalisasi kunjungan pasien terkait
pengobatannya. Kurangnya kepatuhan pasien TB untuk datang ke poli
DOTS Puskesmas Keramasan disebabkan oleh belum adanya jadwal

15
khusus pengambilan obat bagi pasien TB serta kurangnya edukasi
perawat dalam pengobatan pasien TB.
Hal ini menyebabkan rendahnya kesadaran pasien TB akan
kepatuhan minum obat. Ketidakpatuhan minum obat pasien TB
menyebabkan kegagalan pengobatan TB untuk pasien tersebut lebih
mengkhawatirkan lagi pasien tersebut dapat mengalami resistensi
obat, karena obat TB adalah kombinasi beberapa antibiotik. Jika telah
terjadi resistensi obat maka akan lebih sulit bagi pasien tersebut untuk
sembuh dari TB karena memerlukan regimen pengobatan yang
levelnya lebih tinggi.
Kegagalan pada pengobatan merupakan kegagalan
pengendalian penyakit TB hal ini akan mengakibatkan kegagalan juga
pada program pemberantasan TB yang bertujuan untuk mewujudkan
masyarakat indonesia yang bebas dari TB.

E. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN


Untuk dapat mewujudkan fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN)
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan
pemersatu bangsa, maka diperlukan ASN yang profesional, kompeten
dan berintegritas yang berkarakter ANEKA. Karakter ANEKA yaitu
mempunyai nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Adapun inti penjelasan terkait nilai-
nilai ANEKA adalah sebagai berikut:

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas hampir memiliki kesamaan makna dengan
responsibilitas atau tanggung jawab. Namun, keduanya memiliki
konsep yang berbeda. Akuntabilitas adalah kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai, sedangkan responsibilitas
adalah kewajiban untuk bertanggungjawab. Akuntabilitas publik
memiliki tiga fungsi utama, yaitu menyediakan kontrol demokratis,

16
mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, serta
meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
Untuk menciptakan lingkungan organisasi yang akuntabel,
maka diperlukan beberapa aspek yang merupakan indikator dari
nilai dasar akuntabilitas, antara lain:
a. Kepemimpinan
b. Transparansi
c. Integritas
d. Tanggung jawab (responsibilitas)
e. Keadilan
f. Kepercayaan
g. Keseimbangan
h. Kejelasan
i. Konsistensi

2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai
kebangsaan. Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai
kecintaan individu terhadap bangsanya. Salah satu cara untuk
menumbuhkan semangat nasionalisme adalah dengan
menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Pengamalan
nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya oleh setiap
penyelenggara negara, baik di pusat maupun di daerah.
Berikut indikator dari nilai dasar nasionalisme :
a. Nilai-nilai yang berhubungan dengan butir-butir pancasila
b. Cinta tanah air
c. Rela berkorban
d. Persatuan
e. Integritas

3. Etika Publik

17
Etika Publik adalah refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik atau buruk, benar atau salah perilaku, tindakan
dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai dasar
etika publik sebagaimana tercantum dalam pasal 4 Undang-undang
Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, yakni sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
c. Mengabdi kepada Negara dan rakyat Indonesia
d. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
e. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
f. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
g. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
h. Mempertanggungjawabkan tindakandan kinerjanya kepada
publik.
i. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
j. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
k. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
l. Menghargaikomunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
m. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
n. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
o. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pemahaman konsep mengenai
efektivitas, efisiensi, inovasi, dan mutu penyelenggaraan

18
Pemerintah. Ekeftivitas merupakan sejauh mana sebuah organisasi
dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Sementara efisien
merupakan jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai
tujuan organisasi. Efisien ditentukan oleh berapa banyak bahan
baku, biaya, dan tenaga yang dibutuhkan untuk mencapai sebuah
tujuan.
Nilai-nilai dasar komitmen mutu adalah :
a. Memberikan layanan kepada publik secara jujur,tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdayaguna, berhasilguna dan santun
b. Efektif, efisien. Inovatif dan berorientasi pada mutu
c. Kreativitas dan kepekaan
d. Komitmen dan konsistensi
e. Keadilan dan keterbukaan
f. Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin coruptio dan corruptus yang
berarti perbuatan yang tidak baik, buruk, dapat disuap dan tidak
bermoral. Sedangkan tidak pidana korupsi berarti tindakan
melanggar hukum yang dilakukan secara sengaja maupun tidak
sengaja oleh seseorang atau sekelompok orang yang dapat
dipertanggungjawabkan oleh peraturan perundang-undangan.
Anti korupsi dapat diidentifikasi ke dalam 9 (sembilan) nilai
yang terdiri dari nilai-nilai anti korupsi, yaitu:
a. Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat didefinisikan
sebagai sebuahtindakan maupun ucapan yang lurus, tidak
berbohong dan tidak curang.
b. Kepedulian adalah mengindahkan, memerhatikan dan
menghiraukan. Rasa kepedulian dapat dilakukan terhadap
lingkungan sekitar.
c. Kemandirian berarti dapat berdiri di atas kaki sendiri, artinya
tidak banyak bergantung kepada orang lain dalam berbagai hal.

19
d. Kedisiplinan adalah ketaatan/kepatuhan kepada peraturan.
e. Tanggung Jawab adalah keadaan wajib menanggung segala
sesuatu.
f. Kerja keras didasari dengan adanya kemauan di dalam
kemauan terkandung ketekadan, ketekunan, daya tahan, daya
kerja, pendirian keberanian.
g. Kesederhanaan yaitu dibiasakan untuk tidak hidup boros.
h. Keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan
dan membela kebenaran.
i. Keadilan adalah sama berat, tidak berat sebelah dan tidak
memihak. Menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.

F. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


1. Manajemen Aparatur Sipil Negara
Manejemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memilikinilai dasar,
etika profesi, beba dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolusi dan nepotisme.Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya ASN yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.
a. Kedudukan ASN
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi
selama ini dianggapbelum sempurna untuk menciptakan
birokrasi yang profesional.Untuk dapat membangun
profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam
UU ASN tersebut harus jelas.Berikut beberapa konsep yang
ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN:

20
1) Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK). PNS merupakan warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai
pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan,
memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
2) Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan
instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan
intervensi semua golongan dan partai politik.
b. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka
pegawai ASN berfungsi dan bertugas sebagai berikut:

1) Pelaksana kebijakan public


ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan
kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian
sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.
2) Pelayan public
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
negaradan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan
administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara
pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
3) Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat
persatuan dan kesatuan NKRI.ASN senantiasa setia dan
taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, negara
danpemerintah.
c. Hak dan Kewajiban ASN

21
Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang
diberikan oleh hukum, suatu kepentingan yang dilindungi oleh
hukum, baik pribadi maupun umum. Hak ASN dan PPPK yang
diatur dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN sebagai
berikut:
1) Gaji, tunjangan, dan fasilitas
2) Cuti
3) Jaminan pensiun dan Jaminan hari tua
4) Perlindungan dan
5) Pengembangan kompetensi
Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, berdasarkan
pasal 70 UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN disebutkan bahwa
setiap pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk
mengembangkan kompetensi. Berdasarkan Pasal 92
pemerintah juga wajib memberikan perlindungan berupa
jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan
kematian, bantuan hukum.
d. Kode etik dan kode perilaku ASN
Dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN disebutkan
bahwa ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan
kode perilaku.Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk
menjaga martabat dan kehormatan ASN.Kode etik dan kode
perilaku berisi pengaturan perilaku agar pegawai ASN;
1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab,
dan berintegritas tinggi
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
Pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan

22
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan
6) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan
7) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien
8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya
9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan
10)Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas,
status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau
mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk
orang lain
11)Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga
reputasi dan integritas ASN
12)Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan
mengenai disiplin Pegawai ASN

2. Whole of Government
a. Pengertian Whole of Government (WoG)
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuantujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan
publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan
interagensi, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah
kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
Berdasarkan interpretasi analitis dan manifestasi empiris di
lapangan maka WoG didefinisikan sebagai “suatu model

23
pendekatan integratif fungsional satu atap” yang digunakan
untuk mengatasi wicked problems yang sulit dipecahkan dan
diatasi karena berbagai karakteristik atau keadaan yang
melekat antara lain: tidak jelas sebabnya, multi dimensi,
menyangkut perubahan perilaku. Sesuai dengan karakteristik
wickedproblems, maka model pendekatan WoG mempunyai
perspektif tertentu.
b. Penerapan WoG dalam pelayanan terintegrasi
1) Praktek Whole of Government (WoG)
Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat
dilakukan, baik dari sisi penataan institusi formal maupun
informal. Cara-cara ini pernah dipraktekkan oleh
beberapanegara, termasuk Indonesia dalam level-level
tertentu. Diantaranya:
a) Penguatan koordinasi antar lembaga
b) Membentuk lembaga koordinasi khusus
c) Membangun gugus tugas
d) Koalisi sosial
2) PraktekWhole of Government (WoG) dalam pelayanan
public
Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan
menyatukan seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan
publik. Jenis pelayanan publik yang dikenail dapat didekati
oleh pendekatan WoG sebagai berikut:
a) Pelayanan yang bersifat administratif, yaitu pelayanan
publik yang menghasilkan berbagai produk dokumen
resmi yang dibutuhkan warga masyarakat. Dokumen
yang dihasilkan bisa meliputi KTP, status
kewarganegaraan, status usaha, surat kepemilikan, atau
penguasaan atas barang,SIUP, izin trayek, izin usaha,
akta, sertifikat yanah dan lain-lain.

24
b) Pelayanan jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan
berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan warga
masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan,
ketenagkerjaan, perhubungan dan lain-lain.
c) Pelayanan barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan
jenis barang yang dibutuhkan warga masyarakat, seperti
jalan, jembatan, perumahan, jaringan telepon, listrik, air
bersih, dan lain-lain.
d) Pelayanan regulatif, yaitu pelayanan melalui penegakan
hukuman dan peraturan perundang-undangan, maupun
kebijakan publik yang mengatur sendi-sendi kehidupan
masyarakat.

3. Pelayanan Publik
a. Konsep pelayanan publik
1) Pengertian pelayanan public
Pelayanan Publik adalah segala bentuk pelayanan dalam
bentuk barang maupun jasa yang menjadi tanggungjawab
dan dilaksanakan oleh instansi pemerintah dalam rangka
upaya pemenuhan kebutuhan mayarakat.
2) Pelayanan prima
Pelayanan prima merupakan terjemahan dari istilah
"Excellent Service" yang secara harfiah berarti pelayanan
yang sangat baik dan atau pelayanan yang terbaik.Disebut
sangat baik atau terbaik, karena sesuai dengan standar
pelayanan yang berlaku atau dimiliki oleh instansi yang
memberikan pelayanan sesuai dengan harapan pelanggan.
b. Nilai-Nilai Dasar Pelayanan Publik
Perhatian pemerintah terhadap perbaikan pelayanan
kepada masyarakat adalah keharusan yang dilakukan oleh
Pemerintah. Hal ini sudah diatur dalam beberapa pedoman,

25
antara lain adalah Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara (MENPAN) Nomor 63 Tahun 2003 yang
mengemukakan tentang prinsip-prinsip pelayanan publik
sebagai berikut:
1) Kesederhanaan, Prosedur pelayanan publik tidak berbelit-
belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan.
2) Kejelasan, adanya kejelasan mekanisme pelayanan
3) Kepastian Waktu, pelaksanaan pelayanan publik dapat
diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan.
4) Akurasi, produk pelayanan Publik diterima dengan benar,
tepat, dan sah.
5) Keamanan, proses dan produk pelayanan Publik
memberikan rasa aman dan kepastian hukum.
6) Tanggung jawab, pimpinan penyelenggara pelayanan public
atau pejabat yang ditunjuk bertanggungjawab atas
penyelengaraan pelayanan dan penyelesaian
keluhan/persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik.
7) Kelengkapan Sarana dan prasarana, tersedianya sarana
dan prasarana kerja, peralatan kerja dan pendukung lainnya
yang memadai termasuk penyediaan sarana teknologi
telekomunikasi dan informatika (telematika).
8) Kemudahan Akses, tempat dan lokasi serta sarana
pelayanan yang memadai, mudah dijangkau oleh
masyarakat, dan dapat me manfaatkan teknologi
telekomunikasi dan informatika.
9) Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan, pemberi
pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah,
serta memberikan pelayanan dengan ikhlas
10)Kenyamanan, lingkungan pelayanan harus tertib, teratur,
disediakan ruang tunggu yang nyaman,bersih, rapi,
lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi

26
denganfasilitas pendukung pelayanan, seperti parker, toilet,
tempat ibadah, dan lain-lain.

G. Matrik Rancangan
Matrik Kerja Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Puskesmas Keramasan
Identifikasi Isu :
1. Kurang optimalnya kunjungan pasien TB
2. Kurangnya kesadaran petugas terhadap cuci tangan
3. Kurangnya kelengkapan penulisan asuhan keperawatan
4. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit hipertensi
5. Masih kurangnya pengetahuan pasien tentang pentingnya
pemeriksaan gula darah secara rutin
Isu yang diangkat: Kurang Optimalnya Kunjungan Pasien TB
di Puskesmas Keramasan Palembang
Gagasan pemecahan isu :
1. Mengumpulkan data pasien TB
2. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan edukasi
3. Melaksanakan edukasi kepada pasien TB
4. Membuat kantong TB dan kartu kunjungan
5. Memonitoring kunjungan pasien TB
6. Membuat evaluasi kegiatan

27
Tabel 7. Matrik Kerja Rancangan Aktualisasi
Kontribusi Kegiatan Kontribusi Pencapaian
Keterkaitan substansi mata
No Kegiatan Tahapan Output/hasil Pencapaian Visi dan Penguatan Nilai-nilai
pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
1 Mengumpul 1. Berkoordinasi 1. Data Akuntabilitas : - Memberikan - Bareng bekerja
kan data dengan pasien TB - Transparansi guna kontribusi pada visi - Cerdas bekerja
pasien TB Kepala mendorong komunikasi Puskesmas
Puskesmas 2. Dokumen dan kerja sama yang baik Keramasan yaitu
tasi : foto - Integritas menciptakan
2. Berkoordinasi - Tanggung jawab masyarakat yang
dengan Nasionalisme : berwawasan sehat
Pemegang - Musyawarah untuk
Program TB mencapai mufakat - Memberikan
dalam - saling menghormati kontribusi pada misi
pengumpulan - Tidak memaksakan Puskesmas
data kehendak Keramasan yaitu
2. Etika publik : meningkatkan
3. Menghimpun - Konsultasi kemitraan pada
data pasien - Menghargai komunikasi semua pihak
TB - Kerja sama
3. Komitmen mutu :
- Efisien
- Efektif
- Berorientasi mutu
4. Anti korupsi :
- Kepedulian
- Kejujuran
- Tanggung jawab

28
Whole Of Goverment :
Wujud kerja sama lintas progam

Manajemen ASN :
Sebagai ASN yang profesional
dan bebas dari intervensi

2 Mempersiap 1. Membuat 1. Print Out Akuntabilitas : - Memberikan - Ikhlas bekerja


kan satuan acara SAP, - Kejelasan kontribusi dalam - Cerdas bekerja
pelaksanaan penyuluhan daftar - Tanggung jawab mewujudkan visi
kegiatan (SAP) hadir dan - Transparansi Puskesmas
edukasi referensi - Kepercayaan Keramasan yaitu
2. Membuat Nasionalisme : menciptakan
daftar hadir 2. Lembar - Kepentingan publik masyarakat yang
konsultasi - Intregritas berwawasan sehat
3. Mencari - Tanggung jawab
referensi 3. Leaflet - Kerja keras - Memberikan
untuk diperba- - Rela berkorban kontribusi dalam
pembuatan nyak 40 - Tidak memaksakan mewujudkan misi
leaflet Lembar kehendak Puskesmas
Etika publik : Keramasan yaitu
4. Dokumen - Akurat meningkatkan
4. Menyusun
tasi : Foto - Tepat mutu pelayanan
design leaflet
- Tanggung jawab
- profesional
5. Konsultasi
Komitmen mutu :
dengan
- Efisien
Kepala
- Efektif
Puskesmas

29
6. Mencetak - Berorientasi mutu
leaflet Anti korupsi :
- Kepedulian
- Tanggung jawab
- Kerja keras
- Kejujuran

Pelayanan Publik :
Penyelenggaraan pelayanan
publik yang partisipatif,
transparan, efisien dan efektif
serta bertanggung jawab dalam
memberikan informasi

Manajemen ASN
Sebagai ASN yang profesional
dan bertanggung jawab selaras
dengan perkembangan zaman

3 Melaksana 1. Mengisi 1. Daftar Akuntabilitas : - Memberikan - Ikhlas bekerja


kan edukasi daftar hadir hadir - Kepedulian kontribusi dalam - cerdas bekerja
kepada - Tanggung jawab mewujudkan visi
pasien TB 2. Memberikan 2. Dokumen - Integritas Puskesmas
leaflet tasi: Foto - Kejelasan Keramasan yaitu
- Kepercayaan Menciptakan
3. Menyampai Nasionalisme : masyarakat yang
kan materi - Tanggung jawab berwawasan sehat
edukasi - Musyawarah mufakat

30
4. Memberikan - Tidak memaksakan - Memberikan
kesempatan kehendak kontribusi dalam
pada pasien Etika publik : mewujudkan misi
untuk - Kejujuran Puskesmas
bertanya - Menghargai komunikasi Keramasan yaitu
- Konsultasi meningkatkan
- Kerja sama mutu pelayanan
1. Komitmen mutu : kesehatan dan
- Berorientasi mutu mendorong
- Efektif kemandirian
- Efisien masyarakat untuk
- Inovasi mewujudkan hidup
2. Anti korupsi : sehat dan produktif
- Kejujuran
- Kepedulian
- Tanggung jawab
- Kerja keras

Pelayanan Publik :
Memberikan pelayanan dengan
profesional dan partisipatif

Manajemen ASN:
Menjalankan tugas secara
profesional, dan bertanggung
jawab

4 Membuat 1. Pembuatan 1. Tersedia Akuntabilitas : - Memberikan - Ikhlas bekerja

31
kantong TB kantong TB di nya - Tanggung jawab kontribusi - cerdas bekerja
dan kartu pertukangan kantong - Kejelasan dalammewujudkan
kunjungan TB 1 buah - Konsisten misi Puskesmas
2. Meletakkan Nasionalisme : Keramasan yaitu
kantong TB di 2. Kartu - Rela berkorban meningkatkan
poli DOTS kunjungan - Kerja keras mutu pelayanan
(40 - Etos kerja
3. Mendesign lembar) - Tanggung jawab
kartu 2. EtikaPublik :
kunjungan TB - Konsultasi
3. Dokumen
- Menghargai komunikasi
tasi: Foto
4. Konsultasi - Kerja sama
3.
dengan Komitmen Mutu:
Kepala - Inovasi
Puskesmas - Efisien
- Efektif
5. Print Out kartu - Berorientasi mutu
kunjungan 3. Anti Korupsi:
pasien TB - Kepedulian
- Tanggung jawab
6. Mengisi kartu
kunjungan Pelayanan Publik :
Penyelenggaraan pelayanan
7. Meletakkan publik yang partisipatif,
kartu transparan, efisien dan efektif
kunjungan di serta bertanggung jawab dalam
dalam memberikan informasi
kantong TB Manajemen ASN

32
Sebagai ASN yang profesional
dan bertanggung jawab selaras
dengan perkembangan zaman
5 Memonitoring 1. Menyesuaikan 1. Kartu Akuntabilitas : - Memberikan - Cerdas bekerja
kunjungan jadwal kunjungan - Kepedulian kontribusi dalam - Ikhlas bekerja
pasien TB kedatangan - Tanggung jawab mewujudkan misi
pasien 2. Dokumen - Integritas Puskesmas
dengan jadwal tasi: Foto - Kejelasan Keramasan yaitu
yang sudah - Kepercayaan meningkatkan
ditentukan Nasionalisme : mutu pelayanan
- Tanggung jawab kesehatan dan
2. Mencatat - Musyawarah mufakat mendorong
jadwal - Tidak memaksakan kemandirian
kunjungan kehendak masyarakat untuk
ulang Etika publik : mewujudkan hidup
ii. - Kerja sama sehat dan produktif
iii. - Kejujuran
- Menghargai komunikasi
- Konsultasi
3. Komitmen mutu :
- Efektif
- Berorientasi mutu
- Efisien
- Inovasi

4. Anti korupsi :
- Kedisiplinan
- Kepedulian

33
- Tanggung jawab
- Kerja keras

Pelayanan Publik :
Memberikan pelayanan dengan
profesional dan partisipatif

Manajemen ASN:
Menjalankan tugas secara
profesional, disiplin dan
bertanggung jawab

6 Membuat 1. Membuat 1. Laporan Akuntabilitas : - Memberikan - Ikhlas bekerja


evaluasi laporan evaluasi - Transparansi kontribusi dalam - Cerdas bekerja
kegiatan evaluasi kegiatan - Tanggung jawab mewujudkan misi - Bareng bekerja
- Kejelasan puskesmas
2. Konsultasi 2. Lembar Nasionalisme : Keramasan yaitu
1. dengan konsultasi - Tanggung jawab meningkatkan
Kepala - Intregitas kemitraan pada
Puskesmas 3. Dokumen - Profesional semua pihak dan
tasi: foto Etika publik : meningkatkan
- Profesional mutu pelayanan
- Menghargai komunikasi kesehatan
- Konsultasi
- Kerja sama
- Tanggung jawab
1. Komitmen mutu :
- Berorientasi mutu

34
- Efektif
- Efisien

Anti korupsi :
- Kejujuran
- Tanggung jawab
- Kedisiplinan
- Kerja keras

Manajemen ASN:
Pengelohan data yang bebas
dari intervensi sesuai dengan
etika profesi

Whole Of Goverment :
Wujud kerja sama antara
pimpinan dan staf

H. Jadwal Kegiatan
N KEGIATAN TANGGAL
AGUSTUS

35
O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Mengumpulkan
1.
data pasien TB
Mempersiapkan
2. pelaksanaan
kegiatan edukasi
Melaksanakan
3. edukasi kepada
pasien TB
Membuat kantong
4. TB dan kartu
kunjungan
Memonitoring
5. kunjungan pasien
TB
Membuat evaluasi
6.
kegiatan

36
Tabel 8. Jadwal KegiatanKendala Dan AntisipasiBerikut adalah
kendala-kendala yang mungkin akan terjadi saat aktualisasi nilai-nilai
pada saat habituasi dan antisipasinya.

NO KENDALA ANTISIPASI
1. Membutuhkan bantuan tenaga Meminta bantuan kepada atasan
dan keterlibatan dari rekan kerja untuk membantu koordinasi
di Puskesmas Keramasan dengan rekan kerja lainnya
2 Adanya biaya yang harus Berkoordinasi dengan Mentor agar
dikeluarkan untuk melakukan dapat membuat media yang efektif
aktualisasi yaitu untuk dan efisien dengan biaya yang
pembuatan media terjangkau
3 Penyelesaian kegiatan yang Harus Segera melakukan
tidak sesuai jadwal pelaksanaan sesuai jadwal tanpa
menunda-nunda
Tabel 9. Kendala dan Antisipasi

37
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI (HABITUASI)

A. Pendalaman Core Isu


Berdasarkan tema yang telah diangkat, diperoleh bahwa
kegiatan yang telah dilaksanakan selama proses habituasi sejalan
dengan core isu di Puskesmas Keramasan Pemerintah Kota
Palembang. Core isu yang diangkat adalah kurang optimalnya
kunjungan pasien TB di Puskesmas Keramasan. Terdapat 6
(enam) kegiatan untuk menyelesaikan core isu yang terpilih.

A. 1. Pendalaman Core Isu pada Kegiatan 1


Mengumpulkan data pasien TB
1. Uraian Kegiatan Pelaksanaan
a. Berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas
b. Berkoordinasi dengan Pemegang Program TB dalam
pengumpulan data
c. Menghimpun data pasien TB
2. Perbandingan Sebelum dan Setelah Kegiatan
Sebelum kegiatan ini dilakukan data pasien masih belum
terdokumentasi dengan baik. Setelah dilakukan kegiatan ini
data pasien TB terdokumentasi dengan baik.
3. Output
Output dari kegiatan ini adalah data pasien TB yang ada di
wilayah kerja Puskesmas Keramasan yaitu Kelurahan Kemang
Agung dan Kelurahan Keramasan sebanyak 1 lembar dan
lembar konsultasi.
4. Evidence Pendukung
Evidence pendukung dari kegiatan ini adalah foto konsultasi
dengan Kepala Puskesmas Keramasan, foto konsultasi
dengan Pemegang Program, foto buku TB.

38
5. Tanggal Berlangsungnya Kegiatan
Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 1 Agustus 2019.
6. Keterkaitan Terhadap Nilai-nilai ANEKA ASN, Whole of
Goverment dan Manajemen ASN
a. Nilai-nilai ANEKA ASN dari mengumpulkan data pasien
TB, yaitu:
1) Akuntabilitas: Transparansi guna mendorong
komunikasi dan kerjasama yang baik, transparansi dan
bertanggung jawab.
2) Nasionalisme : Saling menghormati, musyawarah untuk
mencapai mufakat, tidak memaksakan kehendak.
3) EtikaPublik: Menghargai komunikasi, konsultasi,
kerjasama.
4) KomitmenMutu: Wujud pelaksanaan tugas secara
efisien dan efektif, berorientasi mutu.
5) Anti Korupsi: Kejujuran, kepedulian dan tanggung
jawab.
b. Whole of Goverment
Wujud kerja sama lintas program.
c. Manajemen ASN
Sebagai ASN yang profesional dan bebas dari intervensi.
7. Keterkaitan pada Visi dan Misi Puskesmas Keramasan
Keterkaitan kegiatan mengumpulkan data pasien TB adalah:
a. Memberikan kontribusi pada Visi Puskesmas
Keramasan yaitu menciptakan masyarakat yang
berwawasan sehat.
b. Memberikan kontribusi pada Misi Puskesmas Keramsan
yaitu meningkatkan kemitraan pada semua pihak.
8. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Penguatan nilai-nilai organisasi terhadap pelaksanaan kegiatan
mengumpulkan data pasien TB merupakan wujud dari tata nilai

39
Puskesmas Keramasan yaitu bareng bekerja dan cerdas
bekerja.

A. 2. Pendalaman Core Isu pada Kegiatan 2


Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan edukasi.
1. Uraian Kegiatan Pelaksanaan
a. Membuat Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
b. Membuat daftar hadir
c. Mencari referensi untuk pembuatan leaflet
d. Menyusun design leaflet
e. Konsultasi dengan Kepala Puskesmas
f. Mencetak leaflet
2. Perbandingan Sebelum dan Setelah Kegiatan
Sebelum kegiatan ini dilakukan belum adanya referensi dan
media edukasi tentang pentingnya pengobatan TB. Setelah
dilakukan kegiatan ini adanya media edukasi sebagai salah
satu media educator dalam memotivasi dan memberikan
pengetahuan kepada pasien TB dalam pengobatan TB.
3. Output
Output dari kegiatan ini adalah print out Satuan Acara
Penyuluhan sebanyak 2 lembar, daftar hadir sebanyak 1
lembar, referensi pembuatan leaflet sebanyak 3 lembar, dan
lembar konsultasi.
4. Evidence Pendukung
Evidence pendukung dari kegiatan ini adalah foto saat
persiapan media edukasi, foto konsultasi dengan Kepala
Puskesmas, foto leaflet yang telah diperbanyak.
5. Tanggal Berlangsungnya Kegiatan
Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 1 Agustus 2019 hingga 7
Agusutus 2019.

40
6. Keterkaitan Terhadap Nilai-nilai ANEKA ASN, Pelayanan
Publik dan Manajemen ASN
a. Nilai-nilai ANEKA ASN dari mempersiapkan pelaksanaan
kegiatan edukasi, yaitu :
1) Akuntabilitas: Transparansi, kejelasan (materi yang
dipersiapkan) kepercayaan dan tanggung jawab.
2) Nasionalisme: Kepentingan publik (data yang
dikumpulkan), integritas, kerja keras, tidak
memaksakan kehendak dan rela berkorban dalam
merencanakan kegiatan.
3) Etika Publik: Akurat, tepat (data yang dikumpulkan),
tanggung jawab dan profesional.
4) Komitmen Mutu: efektif, efisien dan berorientasi mutu,
kegiatan yang akan dilakukan diharapkan dapat
meningkatkan mutu pelayanan.
5) Anti Korupsi : Kepedulian, tanggung jawab, kerja keras
dan kejujuran.
b. Pelayanan Publik
Penyelenggaraan pelayanan publik yang partifipatif,
transparan, efisien dan efektif serta bertanggung jawab
dalam memberikan informasi.
c. Manajemen ASN
Sebagai ASN yang profesional dan bertanggung jawab
selaras dengan prkembangan zaman
7. Keterkaitan pada Visi dan Misi Puskesmas Keramasan
Keterkaitan kegiatan mempersiapkan pelaksanaan kegiatan
edukasi adalah:
a. Memberikan kontribusi pada Visi Puskemas Keramasan
yaitu menciptakan masyarakat yang berwawasan sehat

41
b. Memberikan kontribusi pada Misi Puseksmas
Keramasan yaitu meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan
8. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Penguatan nilai-nilai organisasi terhadap kegiatan
mempersiapkan pelaksanaan kegiatan edukasi yaitu ikhlas
bekerja dan cerdas bekerja

A. 3. Pendalaman Core Isu pada Kegiatan 3


Melaksanakan edukasi kepada pasien TB
1. Uraian kegiatan pelaksanaan
a. Mengisi daftar hadir
b. Memberikan leaflet
c. Menyampaikan materi edukasi
d. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya
2. Perbandingan Sebelum dan Setelah Kegiatan
Sebelum kegiatan ini dilakukan masih kurangnya pengetahuan
pasien TB mengenai penyakit yang dideritanya, tahap-tahap
pengobatan TB dan bagaimana pencegahan penyakit TB.
Setelah dilakukan edukasi pasien lebih mengerti tentang
penyakit yang dideritanya dan cara pencegahannya pada orang
lain.
3. Output
Output dari kegiatan ini adalah daftar hadir.
4. Evidence Pendukung
Evidence pendukung dari kegiatan ini adalah foto edukasi
kepada pasien TB.
5. Tanggal Berlangsungnya Kegiatan
Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 8 Agustus 2019 hingga 4
september 2019.

42
6. Keterkaitan terhadap Nilai - nilai ANEKA ASN, Pelayanan
Publik dan Manajemen ASN
a. Nilai-nilai ANEKA ASN dari melaksanakan edukasi kepada
pasien TB, yaitu:
1) Akuntabilitas: Kepedulian terhadap penyakit yang
diderita pasien, tanggung jawab terhadap pekerjaan,
integritas, kejelasan yang disampaikan mengenai
penyakit pasien serta adanya kepercayaan dalam
penyampaian materi edukasi.
2) Nasionalisme: Tanggung jawab terhadap pekerjaan,
musyawarah mufakat dalam bertanya jawab tentang
proses pengobatan dan tidak memaksakan kehendak.
3) Etika Publik: Adanya kejujuran saat penyampaian materi
edukasi, menghargai pendapat dari pasien, konsultasi
dan kerja sama yang baik antara pegawai dan pasien.
4) Komitmen Mutu: Berorientasi mutu dalam meningkatkan
pelayanan kesehatan, sebuah inovasi dalam pelayanan
kesehatan yang efektif dan efisien.
5) Anti Korupsi: Kejujuran dan kepedulian terhadap pasien
yang menderita penyakit TB, tanggung jawab dan
bekerja keras dalam pelayanan keehatan.
b. Pelayanan Publik
Memberikan pelayanan dengan profesional dan partisipatif
c. Manajemen ASN
Menjalankan tugas secara profesional dan bertanggung
jawab
7. Keterkaitan pada Visi dan Misi Puskesmas Keramasan
Keterkaitan kegiatan melaksanakan edukasi kepada pasien TB
adalah :
a. Memberikan kontribusi pada Visi Puskesmas Keramasan
yaitu menciptakan masyarakat yang berwawasan sehat

43
b. Memberikan kontribusi pada Misi Puskesmas Keramasan
yaitu meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan
mendorong kemandirian masyarakat untuk mewujudkan
hidup sehat dan produktif.
8. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Penguatan nilai-nilai organisasi terhadap kegiatan
melaksanakan edukasi adalah ikhlas bekerja dan cerdas
bekerja.

A. 4. Pendalaman Core Isu pada Kegiatan 4


Membuat kantong TB dan kartu kunjungan
1. Uraian Kegiatan Pelaksanaan
a. Pembuatan kantong TB di pertukangan
b. Meletakkan kantong TB di poli DOTS
c. Mendesign kartu kunjungan TB
d. Konsultasi dengan Kepala Puskesmas
e. Print out kartu kunjungan TB
f. Mengisi kartu kunjungan
g. Meletakkan kartu kunjungan di dalam kantong TB
2. Perbandingan Sebelum dan Setelah Kegiatan
Sebelum kegiatan ini dilakukan masih kurangnya pendokumen-
tasian jadwal kunjungan ulang pasien TB. Setelah kegiatan ini
dilakukan adanya dokumen berupa data yang diisi pada kartu
kunjungan sebagai media untuk mempermudah memonitorring
jadwal kunjungan ulang pasien TB.
3. Output
Output dari kegiatan ini adalah kantong TB 1 buah, kartu
kunjungan TB 40 lembar.

44
4. Evidence Pendukung
Evidence pendukung dari kegiatan ini adalah foto kantong TB,
foto kartu kunjungan pasien TB, foto konsultasi dengan Kepala
Puskesmas.
5. Tanggal Berlangsungnya Kegiatan
Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 8 Agustus 2019 hingga
16 Agustus 2019.
6. Keterkaitan Terhadap Nilai-nilai ANEKA ASN
a. Nilai-nilai ANEKA ASN dari jadwal kegiatan membuat
kantung TB dan kartu kunjungan yaitu:
1) Akuntabilitas:Tanggung jawab, kejelasan dan konsisten
dalam pendokumentasian pengobatan pasien TB.
2) Nasionalisme: Rela berkorban dalam proses pengobatan
pasien TB, kerja keras, etos kerja yang tinggi dan
tanggung jawab kepada pasien TB.
3) Etika Publik: Menghargai komunikasi, konsultasi,
kerjasama.
4) Komitmen Mutu: Inovasi, efektif, efisien, inovatif,
berorientasi mutu dalam meningkatkan pelayanan
kesehatan.
5) Anti Korupsi:Kepedulian dan tanggung jawab
b. Pelayanan publik
penyelenggaraan pelayanan publik yang pertisipatif,
transparan, efektif dan efisien serta bertanggung jawab
dalam memberikan informasi.
c. Manajemen ASN
Sebagai ASN yang profesional dan bertanggung jawab
selaras dengan perkembangan zaman.
7. Keterkaitan pada Visi dan Misi Puskesmas Keramasan
Keterkaitan kegiatanmembuat kantung TB dan kartu kunjungan
adalah:

45
a. Memberikan kontribusi pada Misi Meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan
8. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Penguatan nilai-nilai organisasi terhadap kegiatan membuat
kantung TB dan kartu kunjungan adalah ikhlas bekerja dan
cerdas bekerja

A. 5. Pendalaman Core Isu pada Kegiatan 5


Memonitoring kunjungan pasien TB
1. Uraian Kegiatan Pelaksanaan
a. Menyesuaikan jadwal kedatangan pasien dengan jadwal
yang sudah ditentukan
b. Mencatat jadwal kunjungan ulang
2. Perbandingan Sebelum dan Setelah Kegiatan
Sebelum kegiatan ini dilakukan masih kurangnya monitorring
petugas kesehatan kepada pasien TB dalam kunjungan ulang
pasien TB. Setelah dilakukan kegiatan ini pasien dapat
termonitor dengan baik sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.
3. Output
Output dari kegiatan ini adalah kartu kunjungan
4. Evidence Pendukung
Evidence pendukung dari kegiatan ini adalah foto kegiatan
monitoring pasien TB.
5. Tanggal Berlangsungnya kegiatan
Kegiatan berlangsung pada tanggal 19 Agustus 2019 hingga 4
September 2019.
6. Keterkaitan terhadap Nilai - nilai ANEKA ASN, Pelayanan
Publik dan Manajemen ASN
a. Nilai-nilai ANEKA ASN dari jadwal kegiatan memonitoring
kunjungan pasien TB yaitu :

46
1) Akuntabilitas: Kepedulian, tanggung jawab, integritas,
kejelasan dan kepercayaan dalam memonitoring
kunjungan pasien TB.
2) Nasionalisme: Tanggung jawab, musyawarah mufakat
dan tidak memaksakan kehendak dalam proses
pengobatan pasien TB.
3) EtikaPublik: Kerja sama, kejujuran, menghargai
komunikasi dan konsultasi selam proses pengobatan
berlangsung
4) Komitmen Mutu: Efektif, efisien, berorientasi mutu dan
inovasi dala pelayanan kesehatan
5) Anti Korupsi: Kedisiplinan,, kepedulian, tanggung jawab
dan kerja keras dalam pelaksaan kegiatan.
b. Pelayanan publik
Memberikan pelayanan dengan profesional dan partisipatif
dalam proses monitoring kunjungan pasien TB.
c. Manajemen ASN
Menjalankan tugas secara profesinal, disiplin dan
bertanggung jawab dal melaksanakan kegiatan.
7. Keterkaitan pada Visi dan Misi Puskesmas Keramasan
Keterkaitan kegiatan memonitoring kunjungan pasien TB
adalah:
a. Memberikan kontribusi pada Misi Puskesmas Keramasan
yaitumeningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan
mendorong kemandirian masyarakat untuk mewujudkan
hidup sehat dan produktif.
8. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Penguatan nilai-nilai organisasi terhadap kegiatan memonitoring
kunjungan pasien TB adalah cerdas bekerja dan ikhlas bekerja.

47
A. 6. Pendalaman Core Isu pada Kegiatan 6
Membuat evaluasi kegiatan.
1. Uraian Kegiatan Pelaksanaan
a. Membuat laporan evaluasi kegiatan
b. Konsultasi dengan Kepala Puskesmas
2. Perbandingan Sebelum dan Setelah Kegiatan
Sebelum dilakukan kegiatan ini belum adanya laporan evaluasi.
Setelah dilakukan kegiatan ini adanya laporan evaluasi kegiatan
dalam pengobatan TB.
3. Output
Output dari kegiatan ini adalah laporan kegiatan, lembar
konsultasi dengan Kepala Puskesmas.
4. Evidence Pendukung
Evidence pendukung dari kegiatan ini adalah foto membuat
laporan evaluasi kegiatan dan foto konsultasi dengan Kepala
Puskesmas.
5. Tanggal Berlangsungnya kegiatan
Berlangsung pada tanggal 2 Sepetmber 2019 hingga 4
September 2019.
6. Keterkaitan Terhadap Nilai- nilai ANEKA ASN, Pelayanan
Publik dan Manajemen ASN
a. Nilai-nilai ANEKA ASN dari membuat evaluasi kegiatan
yaitu :
1) Akuntabilitas: Transparansi, tanggung jawab dan
kejelasan.
2) Nasionalisme: Tanggung jawab, integritas dan
profesional.
3) Etika Publik: Profesional, menghargai komunikasi,
konsultasi, tanggung jawab dan kerja sama.
4) Komitmen Mutu: Berorientasi mutu, efektif dan efisien
5) Anti Korupsi: Kejujuran, tanggung jawab, kedisiplinan

48
dan kerja keras.
b. Pelayanan Publik
Pengelolaan data yang bebas dari intervensi sesuai
dengan etika profesi
c. Manajemen ASN
Wujud kerja sama antara pimpinan dan staf.
7. Keterkaitan pada Visi dan Misi Puskesmas Keramasan
Keterkaitan kegiatan memonitoring kunjungan pasien TB
adalah:
Memberikan kontribusi pada Misi Puskesmas Keramasan yaitu
meningkatkan kemitraan pada semua pihak dan meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan
8. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Penguatan nilai-nilai organisasi terhadap kegiatan
memonitoring kunjungan pasien TB adalah ikhlas bekerja,
cerdas bekerja dan bareng bekerja

B. Capaian Kegiatan Aktualisasi (Habituasi)


Kegiatan aktualisasi (habituasi) terhadap nilai-nilai dasar
ANEKA telah dilaksanakan di Puskesmas Keramasan Pemerintah
Kota Palembang. Kegiatan habituasi ini dilaksanakan mulai dari
tanggal 1 Agustus 2019 sampai 4 September 2019. Dari 6 (enam)
kegiatan yang direncanakan, semua kegiatan tersebut berhasil
dicapai dalam persentase 100 %.
Melalui kegiatan ini, telah terbentuknya kesadaran pegawai
terutama dalam pelayanan keperawatan pada pasien pasien TB
sesuai dengan nilai ANEKA ASN dan terhadap pasien TB timbulnya
kesadaran dalam kepatuhan pengobatan TB.

49
Capaian kegiatan aktualisasi (habituasi) dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel 10. Capaian Kegiatan Aktualisasi ( Habituasi )
No Kegiatan Waktu Capaian Output Ruang
Pelaksanaan Lingkup
1 Mengumpulkan 1 agustus 100% Data pasien Ruang Kepala
data pasien TB 2019 TB Puskesmas

Lembar Ruang Poli


konsultasi DOTS

Foto
kegiatan

2 Mempersiapkan 1 Agustus 100% Print out Ruang Kepala


pelaksanaan 2019 SAP, daftar Puskesmas
kegiatan sampai hadir dan
edukasi dengan referensi Ruang Poli
7 Agustus DOTS
2019 Lembar
konsultasi

Leaflet
diperbanyak
40 lembar

Foto
kegiatan

3 Melaksanakan 8 Agusutus 100% Daftar hadir Ruang Poli


edukasi kepada 2019 DOTS
pasien TB sampai Foto
dengan kegiatan
4 september
2019

4 Membuat 8 Agusutus 100% Kantong TB Pertukangan


kantong TB dan 2019 Kertapati
kartu kunjungan sampai Kartu
dengan kunjungan Ruang Poli
16 Agusutus DOTS
2019 Lembar
Konsultasi Ruang Kepala
Puskesmas
Foto
kegiatan

50
5 Memonitoring 19 Agustus 100% Kartu Ruang Poli
kunjungan 2019 kunjungan DOTS
pasien TB sampai
dengan Foto
4 september kegiatan
2019

6 Membuat 2 september 100% Laporan Ruang poli


evaluasi 2019 evaluasi DOTS
kegiatan sampai kegiatan
dengan Ruang Kepala
4 september Lembar Puskesmas
2019 konsultasi

Foto
kegiatan

BAB IV
PENUTUP

51
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari 6 (enam) kegiatan yang
telah dilaksanakan selama masa Aktualisasi (Habituasi) adalah
keberhasilan Peserta Diklat CPNS golongan IIC Angkatan VIII dalam
optimalisasi kunjungan pasien TB di Puskesmas Keramasan
Pemerintah Kota Palembang guna meningkatkan kepatuhan
kunjungan pasien TB dalam berobat.
Dengan meningkatnya kepatuhan kunjungan pasien TB di
poli DOTS diharapkan proses pengobatan pada pasien TB dapat
berjalan dengan baik dan tuntas. Sehingga terwujudnya masyarakat
yang bebas dari penyakit TB serta dapat mewujudkan Visi
Puskesmas Keramasan yang berwawasan sehat serta misi
Puskesmas Keramasan yaitu meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan dan mendorong kemandirian masyarakat untuk
mewujudkan hidup sehat dan produktif.

B. Rekomendasi
Berdasarkan pelaksanaan aktualisasi kegiatan yang telah
dilakukan penulis di Puskesmas Keramasan Pemerintah Kota
Palembang, maka penulis dapat merekomendasikan :
1. Perlu adanya kegiatan edukasi berkelanjutan bagi pasien TB dan
bagi masyarakat mengenai penyakit TB seperti pemberian edukasi
pada masyarakat yang belum menderita penyakit TB sebagai salah
satu cara pencegahan penyakit.
2. Adanya evaluasi berkala oleh Puskesmas Keramasan mengenai
keberhasilan pengobatan TB dengan memonitoring kepatuhan
kunjungan pasien TB.

DAFTAR PUSTAKA

52
DEPKES RI. 2002.Standar Pengawasan Program Bidang Kesehatan
Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta: Inspektorat Jenderal
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara. 2008. Aktualisasi. Modul Penelitian Dasar
Calon PNS Golongan I dan II. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2008. Akuntabilitas. Modul Penelitian
Dasar Calon PNS Golongan I dan II. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2008. Anti Korupsi. Modul Penelitian
Dasar Calon PNS Golongan I dan II. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2008. Etika Publik. Modul Penelitian Dasar
Calon PNS Golongan I dan II. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2008. Komitmen Mutu. Modul Penelitian
Dasar Calon PNS Golongan I dan II. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2008. Manajemen ASN. Modul Penelitian
Dasar Calon PNS Golongan I dan II. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2008. Nasionalisme. Modul Penelitian
Dasar Calon PNS Golongan I dan II. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2008. Pelayanan Publik. Modul Penelitian
Dasar Calon PNS Golongan I dan II. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2008. Whole of Government. Modul
Penelitian Dasar Calon PNS Golongan I dan II. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

53
Maharani Dian. 2015. Akibat Pasien Tidak Patuh Minum
Obat.https:lifestyle.kompas.com
Peraturan Presiden. 2007. Perpres Nomor 95 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Profil Puskesmas Keramasan Palembang Tahun 2018.

54

Anda mungkin juga menyukai