Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang di buat oleh
pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan,memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas dan
mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Setelah disahkannya Undang-undang (UU) ASN maka aparatur negara
memiliki kekuatan dan kemampuan profesional kelas dunia, berintegritas
tinggi non parsial dalam melaksanakan tugas, berbudaya kerja tinggi non
parsial dan kesejahteraan tinggi, serta dipercaya publik dengan dukungan
SDM.
Peraturan baru tentang tentang ASN tertuang dalam UU No.5 Tahun
2014 sudah secara implisit menghendaki bahwa ASN yang umum disebut
sebagai birokrat bukan sekadar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk
kepada sebuah profesi pelayanan publik .maka dari itu sebagai ASN maka
reformer perlu membuat rancangan aktualisasi kegiatan khususnya di
pelayanan bidang kesehatan yang dilaksanakan di Puskemas.
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Prajabatan Pola
Baru dimaksudkan untuk mewujudkan Pegawai Aparat Sipil Negara (ASN)
yang profesional, sekaligus merupakan implementasi dari penyelenggaraan
DIKLAT berbasis kompetensi sesuai Peraturan Kepala Lembaga Administrasi
Negara (LAN) RI nomor 38 dan 39 tahun 2014 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Prajabatan Golongan I dan II dan golongan III. Prajabatan
pola baru juga diperlukan untuk membekali Pegawai ASN dengan kompetensi
yang diperlukan saat memasuki ranah birokrasi, baik dalam menyambut Era
ASEAN Community 2015 serta pencapaian Visi Pemerintah 2025. Upaya

1
pengembangan kompetensi Pegawai ASN tersebut luas cakupannya yaitu
mulai dari segi kemampuan, pengetahuan, sampai sikap dan perilaku yang
sesuai dengan tuntutan tugas dan jabatan yang diembannya.
Peraturan baru tentang ASN tertuang dalam UU No.5 Tahun 2014 sudah
secara implisit menghendaki bahwa ASN yang umum disebut sebagai birokrat
bukan sekedar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah
profesi pelayanan publik.

Maka dari itu saat ini, kami sebagai peserta Diklat Prajabatan perlu
membuat rancangan aktualisasi khususnya di pelayanan bidang kesehatan yang
dilaksanakan di Puskesmas.

Kesehatan merupakan salah satu aspek penting dalam suatu negara.


Bahkan kesehatan suatu masyarakat di suatu negara menjadi salah satu tolak
ukur kesejahteraan negara tersebut. Namun kenyataanya saat ini untuk
mendapatkan pelayanan yang baik di berbagai unit instansi kesehatan sangatlah
sulit. Jumlah penduduk yang banyak mengakibatkan negara harus
mengeluarkan biaya yang besar pula, sedangkan sumber biaya yang dimiliki
oleh negara untuk pelayanan publik bidang kesehatan tidaklah besar. Maka
dari itu diperlukan langkah strategis untuk menyikapinya.

Di era globalisasi masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek,


termasuk terhadap mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas. Sejalan dengan
peningkatan pengetahuan dan teknologi, kebutuhan dan tuntutan masyarakat
terhadap mutu pelayanan kesehatan semakin meningkat. Baik pelayanan yang
bersifat preventif, promotif, kuratif, maupun rehabilitatif . Hal ini menunjukan
bahwa pandangan masyarakat terhadap kesehatan telah semakin meningkat
terutama pada kesehatan umum masyarakat tidak terkecuali kesehatan gigi
yang mana hal tersebut berdampak pada tercapainya derajat kesehatan yang
optimal.

2
Dewasa ini, pelayanan publik yang dilakukan ASN di bidang kesehatan
mendapat sorotan publik, terutama tentang kualitas pelayanan yang kurang
memuaskan. Banyaknya masalah yang timbul diakibatkan kurangnya dan
turunnya kesadaran dan kepedulian ASN dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya.
Bagi peserta diklat tahap ketiga ini, yaitu tahap aktualisasi ialah sebuah
momentum yang penting karena di sinilah reformer dapat mengetahui apakah
reformer dapat mengamalkan nilai-nilai yang idealnya telah diinternalisasi, dan
sedalam apa reformer mampu memberi arti pada setiap aktivitas yang reformer
kerjakan. Sebab, tanpa kerja keras, kerja cerdas tak akan berhasil, begitupun
bila tak ada keikhlasan dalam bekerja sama saja dengan sia-sia. Jadi, bekerja
akan dengan penuh semangat, menggunakan akal dan ilmu dalam bekerja dan
bekerja sampai tuntas serta penuh keikhlasan, dengan begitu seberat apapun
pekerjaan, pasti akan terasa ringan serta berhasil baik dan maksimal.

Di era globalisasi, masyarakat semakin kritis terhadap segala


aspek,Termasuk terhadap mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas. Sejalan
dengan peningkatan pengetahuan dan teknologi, kebutuhan dan tuntutan
masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan semakin meningkat. Baik
pelayanan yang bersifat preventif, promotif, kuratif, maupun rehabilitatif. Hal
ini menunjukkan bahwa pandangan masyarakat terhadap kesehatan telah
semakin meningkat terutama pada pelayanan kesehatan yang berdampak pada
tercapainya derajat kesehatan yang optimal. Maka dari itu perlu pelayanan
kesehatan yang tepat, cepat, dan akurat di Puskesmas dengan berdasarkan
nilai-nilai dasar ANEKA yaitu :

1.Akuntabilitas
2.Nasionalisme
3.Etika Publik
4.Komitmen Mutu
5.Anti Korupsi

3
Nilai-nilai dasar di atas sudah ada dalam ajaran agama Islam. Bekerja,
dengan niat yang tulus semata-mata untuk ibadah dan mencari keridhaan Sang
Pencipta, sehingga jika akhirnya berhasil maka kita akan lebih bersyukur dan
jika tidak berhasil, maka kita tidak akan kecewa, karena semuanya sudah
diatur oleh yang Kuasa, kita tinggal berusaha dan berdo'a. Jadi, jika kita
bekerja dengan ikhlas, maka kerja kita bernilai ibadah dan ada ganjaran pahala
buat kita.

Di fase aktualisasi ini, kami peserta Diklat Prajabatan golongan III reguler
angkatan I, gelombang III dari Puskesmas, akan ditempatkan di kantor kembali
atau bisa magang di tempat lain yang di tunjuk sebagai tempat aktualisasi nilai-
nilai dasar profesi ASN.

B. TUJUAN DAN MANFAAT

1. Tujuan
Menerapkan nilai-nilai dasar ASN sehingga diharapkan masyarakat
dapat terlayani dengan baik. ASN memiliki fungsi akuntabilitas untuk
melayani masyarakat dengan baik dan maksimal, dan memiliki nilai
dasar Nasionalisme dalam melaksanakan tugasnya. Aparatur Sipil Negara
harus dapat menerapkan nilai-nilai Etika Publik karena ASN menjadi
contoh bagi masyarakat. ASN juga harus mengedepankan Komitmen
Mutu untuk menjaga kualitas pelayanan bagi masyarakat dan memiliki
integritas yang tinggi untuk menjadi pribadi yang Anti Korupsi
berlandaskan spiritual accountability.
2. Manfaat
Manfaat dari kegiatan Aktualisasi ini adalah CASN mendapatkan
pengalaman bekerja dengan menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN
sehingga tercipta CASN yang profesional dan mampu bekerja yang
terbaik untuk instansi dan masyarakat.

4
C. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Kegiatan-kegiatan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS


dilaksanakan di organisasi di mana CASN bekerja, atau magang di tempat
yang telah ditentukan dengan berurutan selama 13 hari kerja. Unit kerja
disesuaikan dengan formasi jabatan. CASN melaksanakan aktualisasi nilai-
nilai dasar profesi ASN di Puskesmas Parigi, Kecamatan Parigi, Kabupaten
Muna, sebagai dokter umum pada tanggal 14 Agustus sampai 28 Agustus
2015.

5
BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI NILAI DASAR

A. GAMBARAN UMUM ORGANISASI


1. Lokasi Tempat Tugas

(Gambar 1. Gedung Puskesmas Parigi, Kabupaten Muna)

Satuan kerja tempat dokter melaksanakan proses penyelenggaraan


pemerintahan yaitu di Dinas Kesehatan Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi
Tenggara yang terkhusus pada Puskesmas Parigi.

Puskesmas Parigi merupakan puskesmas non perawatan (Kebidanan,


poli umum dan Unit gawat Darurat sederhana). Puskesmas Parigi terletak di
Kelurahan Wasolangka yang merupakan Ibukota Kecamatan Parigi.

Puskesmas Parigi merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan


kabupaten muna yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan dalam wilayah kerjanya yakni dalam wilayah administratif
Kecamatan Parigi kabupaten Muna. Jadwal pelayanan di Puskesmas Parigi
dimulai pada pukul 08.00 setiap hari Senin sampai sabtu. Pelayanan poliklinik
berakhir pada pukul 14.00 WITA. Dan pelayanan gawat darurat 24 jam.

6
Pelayanan terbuka bagi siapa saja, cukup dengan menyertakan kartu
BPJS bagi peserta BPJS, salinan KTP dan kartu keluarga bagi pasien
Jamkesda, atau identitas lainnya bagi pasien umum.

2. Visi dan Misi Puskesmas


Puskesmas Parigi selain memiliki visi dan misi, juga memiliki motto
a. Motto Puskesmas
CEMPAKA (Cepat, Empati, Mutu, Peduli, Aman, Keterbukaan dan
Kekeluargaan).
b. Visi Puskesmas
Membudayakan CEMPAKA (Cepat, Empati, Mutu, Peduli, Aman,
Keterbukaan dan Kekeluargaan) di puskesmas Parigi menuju kabupaten
Muna sehat.

c. Misi Puskesmas
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan berkualitas yang terjangkau
oleh seluruh lapisan masyarakat khususnya dalam wilayah Kecamatan
Parigi dan kabupaten Muna pada umumnya.
2. Menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan
kesehatan.
3. Memberdayakan potensi keluarga dan masyarakat untuk mampu
berperan aktif dalam mewujudkan keluarga sehat mandiri.
4. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan
memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat melalui program
PHBS
5. Menggalang kemitraan dengan seluruh potensi masyarakat dalam
wilayah kerja puskesmas dalam rangka mendukung kabupaten Muna
sehat.
6. Menerapkan transparansi dan akuntalitas internal organisasi puskesmas
dan eksternal (vertical dan horizontal).

7
d. Struktur Organisasi Puskesmas

KEPALA PUSKESMAS
HASANUDDIN, SKM

DOKTER PUSKESMAS SEKRETARIS


Dr. ALI TAMRIN

KEPEGAWAIAN BENDAHARA PENGELOLA DATA


LA SAMUDU, AMK HARLIN ASNAWATI, SKM

P2M UPAYAKESEHATAN PROMOSI KESEHATAN GUDANG FARMASI

IMUNISASI KIA/KB
WD LILIS M., AMK WD SURIATI,AMd.Keb PKM PENGELOLA OBAT
ASNAWATI, SKM LA SAMUDU, AMK
TB/KUSTA GIZI
LD HAMIDUN, S.Kep RAMLAN, SGZ PSM
ASNAWATI, SKM
MALARIA PERKESMAS
NURFIA WD LILIS M., AMK KESLING
SITTI HUSNIA, AMKL

ISPA DATA KESAKITAN


DWI HARDIANTI,AMK HARLIN KESEHATAN KERJA

DIARE KESEHATANRUJUKAN BIDAN WASOLANGKA


LA SAMUDU, AMK RABIAH AR., AMK WD SURIATI,AMd.Keb

LABORATORIUM BIDES PARIGI


KAHARUDIN, AMAK
WD ASNA M., AM.Keb

POSKESDES LABULU-BULU BIDES WARAMBE


EDI SUSANTO, AMK NURIATI, AM.Keb

POSKESDES LATAMPU BIDES LATAMPU


SRI MEGAWATI, AMK NURESLIH, AM.Keb

POSKESDES WAPUALE BIDES LABULU-BULU


AMAN SABARA, AMd.Kep FIRAWATI, AM.Keb

BIDES PARIGI
WADE NUR ADE, AM.Keb

8
3. Tugas dan Fungsi Organisasi

Puskesmas merupkan suatu unit pelayanan kesehatan dibawah naungan


Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah
daerah dalam bidang kesehatan yang menjadi tanggung jawabnya dan tugas
pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah.

Untuk melaksanakan tugas tersebut pada Pasal 3 Peraturan Daerah ini,


Dinas Kesehatan mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan pembinaan umum di bidang kesehatan meliputi


pendekatan peningkatan.
b. Pelaksanaan pembinaan teknis di bidang upaya pelayanan kesehatan
dasar dan upaya pelayanan kesehatan rujukan berdasarkan
kebijaksanaan teknis yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan;
c. Kebijaksanaan pembinaan operasional sesuai kebijaksanaan yang
ditetapkan oleh Gubernur Kepala Daerah.

Menurut Kepmenkes RI No.128/Menkes/SK/II/2004, Puskesmas adalah


Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD ) Kesehatan Kabupaten/Kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja.

Menurut Departemen Kesehatan RI 1991, Puskesmas adalah organisasi


kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan
masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan
pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.

Adapun tugas organisasi yaitu sebagai unit pelaksana teknis dinas


(UPTD) kesehatan kabupaten/ kota yang bertanggungjawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah.

Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama


menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara

9
menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan, yang meliputi pelayanan
kesehatan perorangan (private goods) dan pelayanan kesehatan masyarakat
(public goods). Puskesmas melakukan kegiatan-kegiatan termasuk upaya
kesehatan masyarakat sebagai bentuk usaha pembangunan kesehatan.

Puskesmas merupakan suatu kesatuan organisasi fungsional yang


langsung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat
dalam satu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok.
Jenis pelayan kesehatan disesuaikan dengan kemampuan puskesmas, namun
terdapat upaya kesehatan wajib yang harus dilaksanakan oleh puskesmas
ditambah dengan upaya kesehatan pengembangan yang disesuaikan dengan
permasalahan yang ada serta kemampuan puskesmas.

Upaya-upaya kesehatan wajib tersebut adalah ( Basic Six):

a. Upaya promosi kesehatan

b. Upaya kesehatan lingkungan

c. Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana

d. Upaya perbaikan gizi masyarakat

e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

f. Upaya pengobatan

Tujuan umum pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh


Puskesmas menurut PERMENKES No 128/2004 adalah mendukung
tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni :

1. Meningkatkan kesadaran hidup sehat

2. Meningkatkan kemauan dan kemampuan hidup sehat agar terwujud


derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

10
Tujuan khusus pembangunan kesehatan yang diselenggrakan oleh
Puskesmas meliputi :

1. Meningkatkan status kesehatan bayi melalui pelayanan imunisasi


dasar.

2. Meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan

3. Meningkatkan status gizi masyarakat, balita dan ibu hamil melalui


pelayanan gizi.

4. Menurunkan angka kesakitan karena penyakit degeneratif pada


kelompok usia lanjut.

5. Meningkatkan mutu pelayanan melalui peningkatan sarana dan


prasarana.

6. Meningkatkan status kesehatan masyarakat melalui pencegahan


dan pemberantasan penyakit menular dan tidak menular.

7. Meningkatkan perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada masyarakat.

8. Menurunkan angka kematian bayi dan anak serta kematian ibu


maternal.

9. Meningkatkan pelayanan pertolongan persalinan oleh Tenaga


Kesehatan melalui pelayanan di ruang bersalin.

10. Meningkatkan pelayanan (BP Umum, BP Gigi, KIA, R. Inap &


Persalinan) dengan menggandeng semua pihak baik swasta atau
pun penyelenggara asuransi kesehatan.

11
4. Tugas Pokok dan Fungsi Dokter

Tugas pokok jabatan fungsional dokter pertama tertuang dalam Kepmenpan


Nomor 139 Tahun 2003, dengan rincian sebagai berikut :
1. Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama.
2. Melakukan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat pertama.
3. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh Dokter
umum.
4. Melakukan tindakan khusus tingkat sedang oleh Dokter umum.
5. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederhana.
6. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sedang.
7. Melakukan tindakan darurat medik/pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K) tingkat sederhana.
8. Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap.
9. Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana.
10. Melakukan pemulihan mental kompleks tingkat I.
11. Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana.
12. Melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat I.
13. Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu.
14. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita.
15. Melakukan pemeliharaan kesehatan anak.
16. Melakukan pelayanan keluarga berencana.
17. Melakukan pelayanan imunisasi.
18. Melakukan pelayanan gizi.
19. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi
penyakit
20. Melakukan penyuluhan medik.
21. Membuat catatan medik rawat jalan.
22. Membuat catatan medik rawat inap.
23. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar.
24. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam.
25. Menguji kesehatan individu.

12
26. Menjadi Tim Penguji Kesehatan.
27. Melakukan visum et repertum tingkat sederhana.
28. Melakukan visum et repertum kompleks tingkat I.
29. Menjadi saksi ahli.
30. Melakukan penggalian mayat untuk pemerikasaan.
31. Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium.
32. Melakukan tugas jaga panggilan/on call.
33. Melakukan tugas jaga tempat/ rumah sakit.
34. Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien.
35. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan
tingkat sederhana.

B. NILAI-NILAI DASAR PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA

1. AKUNTABILITAS
Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada
setiap level / unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam
memberikan pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasannya.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang
Aparatur Sipil Negara adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.
Memiliki akuntabilitas berarti melakukan yang terbaik dengan sebenar-
benarnya. Sebagai ASN kita wajib memiliki akuntabilitas atas hubungan,
posisi, tugas, pekerjaan, dan hirarki. Media pertanggungjawaban dalam konsep
akuntabilitas tidak terbatas pada laporan pertanggungjawaban saja, tetapi
mencakup juga praktek-praktek kemudahan si pemberi mandat mendapatkan
informasi, baik langsung maupun tidak langsung secara lisan maupun tulisan.
Ketika akuntabilitas sudah menjadi karakter kerja, maka secara tidak
langsung kita merasa bertanggung jawab penuh atas tindakan, kelalaian, dan
keputusan yang dibuat. Oleh karena itu, kita akan bekerja dengan prinsip
kehati-hatian, patuh pada hukum dan etika, bekerja dengan profesional untuk
patuh pada prosedur dan sistem, patuh pada standar kerja, selalu menggunakan

13
bukti dan menadministrasikan bukti untuk pertanggung jawaban, apapun yang
dilakukan atau dikerjakan selalu berdasarkan pengetahuan yang jelas dan tepat.
Jadi sikap dari nilai akuntabilitas adalah : integritas, komitmen, transparansi,
kejujuran dan keikhlasan. Selain itu akuntabilitas dapat dinilai dari sikap :
 Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok, dan pribadi.
 Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan ASN dalam politik praktis.
 Memperlakukan warga secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik.
 Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.
Akuntabilitas sangat erat kaitannya dengan responsibilitas. Akuntabilitas
merujuk pada kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Sedangkan
responsibilitas merujuk pada kewajiban untuk bertanggung jawab.
Fungsi akuntabilitas (Bovens, 2007), adalah
 Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi)
 Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran
konstitusional)
 Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar)

Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam yaitu akuntabilitas vertikal


dan akuntabilitas horizontal. Akuntabilitas vertikal adalah pertanggungjawaban
atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi. Sedangkan
akuntabilitas horizontal adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.

2. NASIONALISME
Nasionalisme sangatlah penting dimiliki setiap aparat negara, bahkan
tidak sekedar wawasan saja, tetapi kemampuan mengaktualisasikan nilai
nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang
lebih penting. Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat maka setiap

14
pegawai ASN memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik,
bangsa, dan negara.
Nasionalisme sebagai salah satu nilai dasar Aparatur Sipil Negara
menunjukkan hubungan yang sangat kuat dengan salah satu fungsi Aparatur
Sipil Negara yaitu sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Dengan jiwa
nasionalisme yang tinggi diharapkan Aparatur Sipil Negara mampu menjadi
pelopor dalam mempererat dan mempersatukan bangsa dari berbagi kondisi
yang dapat mengancam kedaulatan NKRI.
Nasionalisme adalah pandangan atau sikap, tentang rasa cinta dan
bangga terhadap bangsa dan negara, dengan tetap menghargai bangsa lain.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah air yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila.
Indikator Nasionalisme yang harus dimiliki Aparatur Sipil Negara
adalah:
 Berwawasan kebangsaan yang kuat
 Memahami pluralitas
 Berorientasi kepublikan yang kuat
 Mementingkan kepentingan nasional diatas segalanya

3. ETIKA PUBLIK
Pelayanan Publik yang profesional membutuhkan tidak hanya
kompetensi teknik dan leadership, namun juga kompetensi etika. Tanpa
kompetensi etika, pejabat cenderung menjadi tidak peka, tidak peduli, dan
diskriminatif, terutama pada masyarakat kalangan bawah.
Etika sebenarnya dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta
keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas serta keyakinan untuk
menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan hak-
hak individu, mencakup cara-cara dalam pengambilan keputusan untuk
membantu membedakan hal-hal yang baik dan buruk serta mengarahkan apa
yang seharusnya dilakukan sesuai nilai-nilai yang dianut (Catalano, 1991).

15
Dengan demikian etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik atau
buruk, benar atau salah, yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang
baik dan benar. Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah
refleksi tentang standar atau norma yang menentukan baik atau buruk, benar
atau salah, tentang perilaku, tindakan, dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik.
Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam
suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal
prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis. Adapun kode etik Aparatur
Sipil Negara berdasarkan Undang-Undang ASN adalah :
 Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi.
 Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
 Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
 Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
 Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
perundang-undangan dan etika pemerintah.
 Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
 Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien.
 Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya.
 Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan.
 Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.

16
 Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN.
 Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
disiplin pegawai ASN.
Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik, yakni :
1. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.
2. Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan
dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat
evaluasi.
3. Modalitas Etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan
faktual

4. KOMITMEN MUTU

Komitmen mutu sangat erat kaitannya dengan pelayanan yang diberikan,


termasuk pelayanan yang diberikan oleh pemerintah. Ada empat hal penting
yang terkait dengan komitmen mutu, yakni efektivitas, efisiensi, inovasi dan
mutu.
Efektivitas organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat mencapai
tujuan yang ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun yang coba
dikerjakannya (Richard L. Daft dalam Tita Maria Kanita, 2010:8). Di era
global dengan tingkat persaingan yang semakin tinggi, kinerja organisasi lebih
diarahkan pada terciptanya kepuasan pelanggan. Hal tersebut menunjukkan
bahwa efektivitas organisasi tidak hanya diukur dari performa untuk mencapai
target, mutu, kuantitas, alokasi sumberdaya, melainkan juga diukur dari
kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
Efisiensi organisasi adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk
mencapai tujuan. Efisiensi organisasi ditentukan oleh berapa banyak bahan
baku, uang, dan manusia, yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah
keluaran tertentu. Efisiensi dapat dihitung sebagai jumlah sumber daya yang
digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa (Richard L. Daft , dalam Tita
Maria Kanita, 2010:8).

17
Dengan demikian efisiensi dapat disimpulkan sebagai ketepatan realisasi
penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga
dapat diketahui ada atau tidaknya pemborosan sumberdaya, penyalahgunaan
alokasi, penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang keluar alur.
Inovasi muncul karena adanya dorongan dari dalam (internal) untuk
melakukan perubahan, atau bisa juga muncul karena ada desakan kebutuhan
dari pihak eksternal. Inovasi lahir dari imajinasi pemikiran orang-orang kreatif,
dan lahirnya kreativitas didorong oleh ide / gagasan baru untuk keluar dari
rutinitas yang membosankan.
Demikian juga inovasi dalam layanan publik mestinya mencerminkan
hasil pemikiran baru yang konstruktif sehingga akan memotivasi setiap
individu untuk membangun karakter dan mindset baru sebagai aparatur
penyelenggara pemerintahan, yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme
layanan publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan
tugas rutin.
Konsep Mutu berkembang seiring dengan berubahnya paradigma
organisasi terkait pemuasan kebutuhan manusia, yang semula lebih berorientasi
pada terpenuhinya jumlah (kuantitas) produk sesuai permintaan, dan kini,
ketika aneka ragam hasil produksi telah membanjiri pasar maka kepuasan lebih
dititikberatkan pada aspek mutu produk.
Goetsch and Davis (2006:5) berpendapat bahwa mutu adalah suatu
kondisi dinamis berkaitan dengan produk , jasa, manusia, proses, dan
lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen. Berdasarkan
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa mutu mencerminkan nilai
keunggulan produk atau jasa yang diberikan kepda pelanggan sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Mutu
merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian
hasil kerja. Mutu juga dapat dijadikan sebagai alat pembanding dengan produk
atau jasa lainnya.

18
5. ANTI KORUPSI
Korupsi berasal dari bahasa latin Coruptio dan corruptus yang berarti
kerusakan atau kebobrokan. Dalam bahasa yunani corruption berarti perbuatan
yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari
kesucian, melanggar norma-norma.
Korupsi adalah penyalahgunaan jabatan dan administrasi, ekonomi atau
politik, baik yang disebabkan oleh diri sendiri maupun orang lain, yang
ditujukan untuk memperoleh keuntungan pribadi, sehingga menimbulkan
kerugian bagi masyarakat umum, perusahaan, atau pribadi lainnya.
Korupsi dapat dibedakan ke dalam tiga tingkatan yaitu :
1. Betrayal of Trust, yaitu pengkhianatan terhadap kepercayaan
2. Abuse of Power, yaitu penyalahgunaan kekuasaan
3. Material Benefit, yaitu mendapatkan keuntungan material yang
bukan haknya.
Tindak pidana korupsi sebagaimana yang tercantum dalam UU
No.39/1991 jo UU No.20/2001, terdapat tujuh kelompok tindak pidana korupsi,
yaitu :
1. Kerugian keuangan Negara
2. Suap menyuap
3. Pemerasan
4. Perbuatan curang
5. Penggelapan dalam jabatan
6. Benturan kepentingan
7. Gratifikasi

Anti korupsi adalah pilihan sikap untuk tidak memberikan toleransi


terhadap segala bentuk penyimpangan atas diskresi seorang atau sekelompok
orang terutama yang berkaitan dengan penggunaan sumber daya material yang
ada pada kewenangan mereka. Anti korupsi diawali dengan sikap mental
tentang kesadaran akan buruknya korupsi kemudian menjauhi korupsi dan
mencegah orang-orang di sekitarnya dari perbuatan korupsi.

19
Dalam bekerja kita harus menerapkan nilai nilai anti korupsi
diantaranya, kejujuran kepedulian, kemandirian, kedisiplinan, tanggungjawab,
kerja keras, kesederhanaan, keberanian, keadilan.

20
BAB III

KEGIATAN AKTUALISASI

Sesuai dengan rancangan yang kami ajukan sebagai dokter umum di puskesmas,
kegiatan-kegiatan yang direncanakan untuk dilaksanakan selama proses aktualisasi
adalah sebagai berikut:
Tabel Rencana Kegiatan aktualisasi
Keluaran yang diharapkan
No Kegiatan Terpilih Jadwal Kegiatan
(output)
Melakukan anamnesis Tersampaikannya informasi 14 Agustus 2015
1. pada pasien rawat jalan tentang keluhan, gejala, dan s/d
riwayat penyakit pasien 28 Agustus 2015

Tercatatnya rekam medik pasien 14 Agustus 2015


dengan baik, sesuai dengan data- s/d
2. Menulis rekam medic 28 Agustus 2015
data penyakit yang di derita
pasien
Tersedianya resep pasien dengan 14 Agustus 2015
s/d
3. Menuliskan resep pasien baik sehingga pasien dapat 28 Agustus 2015
menebus obat di apotik
Tersedia rujukan pasien dengan
Memberikan rujukan baik sehingga pasien dapat
4. menggunakan rujukan tersebut di 22 Agustus 2015
kepada pasien
faskes yang lebih memadai
Tersedianya surat keterangan
Membuat surat keterangan berbadan sehat untuk pasien
5. 22 Agustus 2015
berbadan sehat sehingga pasien terlayani dengan
baik

Pelayanan masyarakat Terlayaninya masyarakat secara


langsung di desa-desa sehingga
6. melalui Tim Medis memudahkan pelayanan kesehatan 25 Agustus 2015
Keliling (TMK) bagi masyarakat yang tidak
mampu ke puskesmas

Membuat pengantar Tersedianya surat pengantar


7. pemeriksaan penunjang untuk 22 Agustus 2015
pemeriksaan penunjang pasien

Membuat surat keterangan Tersedianya surat keterangan sakit


8. untuk pasien sehingga pasien 25 Agustus 2015
sakit terlayani dengan baik

21
BAB IV

CAKUPAN KEGIATAN AKTUALISASI

4.1 REALISASI KEGIATAN AKTUALISASI


Tabel Realisasi kegiatan Aktualisasi
NO Realisasi Kegiatan Keluaran (Output) Jadwal Kegiatan Keterangan

A. Sesuai Rancangan:

14 Agustus 2015
1. Melakukan anamnesis Tersampaikannya Terlaksana
s/d
pada pasien rawat keluhan pasien 28 Agustus 2015
jalan
14 Agustus 2015
2. Menulis rekam medik Tercatatnya rekam s/d Terlaksana
medik pasien 28 Agustus 2015

Tersedianya resep bagi Terlaksana


3. Menuliskan resep 14 Agustus 2015
pasien s/d
pasien 28 Agustus 2015

4. Memberikan rujukan 22 Agustus 2015 Terlaksana


Tersedianya pengantar
kepada pasien rujukan bagi pasien

Tersedianya surat 22 Agustus 2015


5. Membuat surat Terlaksana
keterangan berbadan
keterangan berbadan sehat bagi pasien
sehat
Terlayaninya masyarakat
6. Pelayanan masyarakat secara langsung di desa- 25 Agustus 2015 Terlaksana
melalui Tim Medis desa dalam pelayanan
Keliling (TMK) pengobatan

7. Membuat pengantar Tersedianya pengantar


pemeriksaan 22 Agustus 2015 Terlaksana
pemeriksaan penunjang
penunjang bagi pasien

8. Membuat surat Tersedianya surat 25 Agustus 2015


keterangan sakit keterangan sakit bagi Terlaksana
pasien

22
B. Kegiatan Pengganti - - Tidak ada kegiatan
pengganti

C. Kegiatan Tambahan - - Tidak ada kegiatan


tambahan

4.2 DESKRIPSI/PENJELASAN KEGIATAN


4.2.1 Melakukan anamnesis pada pasien rawat jalan
Anamnesis merupakan cara yang dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai
keluhan, gejala dan riwayat penyakit pasien. Keterkaitan nilai ANEKA :

Kegiatan 1 Melakukan anamnesis pada pasien rawat jalan

Jadwal Kegiatan 14 Agustus 2015 s/d 28 Agustus 2015

Deskripsi Kualitas Kegiatan Tersampaikannya informasi tentang keluhan, gejala, dan riwayat
penyakit pasien
Bukti Kegiatan

Deskripsi keterkaitan nilai Akuntabilitas: Anamnesis dilaksanakan dengan rasa tanggung jawab
dasar dan jujur, menanyakan hal hal yang hanya berkaitan dengan penyakit
yang diderita pasien sehingga pasien dapat menyampaikan segala hal
yang berhubungan dengan penyakitnya baik keluhan yang dirasakan
saat ini, riwayat penyakit yang pernah dideritanya serta riwayat
penyakit dalam keluarganya.
Nasionalisme: Bersikap profesional dan berintegritas dalam
melakukan wawancara yang akan menimbulkan kepercayaan pasien
kepada kita sehingga pasien akan menyampaikan seluruh yang dia
rasakan pada saat itu.
Etika Publik: Dalam melakukan anamnesis bersikap hormat, sopan
dan bekerja berdasarkan kode etik profesi dokter yang senantiasa

23
cermat dan taat pada peraturan perundang-undangan dengan tetap
teguh pada integritas sebagai seorang dokter.
Komitmen Mutu: anamnesis dilakukan secara sistematis, tidak
terburu-buru ataupun terlalu berbelit-belit agar penanganannya dapat
berlangsung efektif dan efisien baik waktu, tenaga maupun biaya serta
menghasilkan perbaikan kesehatan yang diharapkan.
Anti Korupsi :Dalam melakukan anamnesis menunjukkan sikap
peduli dan tidak memungut biaya

4.2.2 Menulis Rekam Medik

Salah satu bagian dalam pelayanan kepada pasien yang dilakukan dipuskesmas
adalah menulis rekam medik pasien yang telah di periksa (poli umum dan UGD). Keterkaitan
nilai ANEKA :
Kegiatan 2 Menulis rekam medik

Jadwal Kegiatan 14 Agustus 2015 s/d 28 Agustus 2015

Deskripsi Kualitas Kegiatan Tercatatnya rekam medik pasien dengan baik, sesuai dengan data-
data penyakit yang di derita pasien

Bukti Kegiatan

Deskripsi keterkaitan Akuntabilitas : Menulis rekam medik sesuai dengan hasil


nilai dasar pemeriksaan yang didapatkan.
Nasionalisme : Dalam menulis rekam medis bersikap profesional dan
berintegritas sesuai dengan keluhan pasien.
Etika Publik: Penulisan rekam medik dengan sistematis, dan dapat
menjaga kerahasian informasi yang di dapatkan dari pasien.
Komitmen Mutu : Rekam medik yang sudah ditulis, di simpan dan
dijaga dengan baik untuk memudahkan jika pasien datang berkunjung
kembali.
Anti korupsi : Dalam penulisan rekam medik pasien didasari dengan
sikap jujur, yang didapatkan dari pemeriksaan pasien

24
4.2.3 Menuliskan resep pasien

Rangkaian yang lain dalam pelayanan medis yang dilakukan setelah kita
melakukan pemeriksaan pada pasien adalah seorang dokter menuliskan resep kepada
pasien. Keterkaitan nilai ANEKA :
Kegiatan 3 Menuliskan resep pasien

Jadwal Kegiatan 14 Agustus 2015 s/d 28 Agustus 2015

Deskripsi Kualitas Kegiatan Tersedianya resep pasien dengan baik sehingga pasien dapat
menebus obat di apotik
Bukti Kegiatan

Deskripsi keterkaitan nilai Akuntabilitas : Dalam memberikan resep disesuaikan dengan


dasar penyakit yang diderita pasien, dan resep yang ditulis harus jelas, dan
obat yang diberikan mudah didapatkan di apotik.
Nasionalisme : Dalam memberikan resep obat kepada pasien tidak
membedakan-bedakan status sosial pasien.
Etika Publik : Membuat resep dengan cermat dan disiplin yakni
dengan tidak memberikan obat yang memiliki efek samping yang
berbahaya bagi pasien.
Komitmen mutu : Memberikan resep dengan cepat, murah dan tepat
guna, serta resep yang ditulis untuk pasien tulisannya harus jelas.
Anti korupsi : Memberikan resep kepada pasien dengan jujur, tidak
memanfaatkan untuk kepentingan pribadi.

25
4.2.4 Memberikan rujukan kepada pasien

Kegiatan pelayanan yang biasa dilakukan oleh seorang dokter adalah


memberikan surat rujukan kepada pasien, untuk dapat berobat ke tempat pelayanan
yang lebih baik dalam hal ini rumah sakit. Keterkaitan dengan nilai ANEKA :

Kegiatan 4 Memberikan rujukan kepada pasien

Jadwal Kegiatan 22 Agustus 2015

Deskripsi Kualitas Kegiatan Tersedia rujukan pasien dengan baik sehingga pasien dapat
menggunakan rujukan tersebut di faskes yang lebih memadai
Bukti Kegiatan

Deskripsi keterkaitan nilai Akuntabilitas : Memberikan surat rujukan kepada pasien sesuai
dasar dengan prosedur.
Nasionalisme : Dalam pemberian surat rujukan kepada pasien tidak
membeda bedakan pasien dari status agama, ras dan status sosial,
pasien yang perlu dirujuk diberikan surat rujukan ke tempat pelayanan
yang lebih baik. Sedangkan pasien yang masih bisa ditangani di
puskesmas tidak diberikan rujukan.
Etika publik : Dalam memberikan surat rujukan kepada pasien,
bersikap baik, ramah, murah senyum, dan menyampaikan dengan
tutur kata yang sopan.
Komitmen mutu : Memberikan rujukan kepada pasien yang
membutuhkan pemeriksaan yang lebih lengka dan sesuai dengan
penyakit yang di derita pasien.
Anti korupsi : Dalam memberikan rujukan bersikap adil, tanpa
membeda bedakan pasien serta menunjukkan sikap peduli.

26
4.2.5 Membuat surat keterangan berbadan sehat

Jenis pelayanan yang biasa diberikan dokter di puskesmas adalah pembuatan surat
keterangan berbadan sehat kepada masyarakat. Surat keterangan yang biasa dikeluarkan
oleh dokter untuk masyarakat, biasa diberikan kepada masyarakaat yang akan melamar
pekerjaan disuatu perusahaan, kelengkapan berkas untuk urusan kantor. Keterkaitan
dengan nilai ANEKA :

Kegiatan 5 Membuat surat keterangan berbadan sehat

Jadwal Kegiatan 22 Agustus 2015

Deskripsi Kualitas Tersedianya surat keterangan berbadan sehat untuk pasien


Kegiatan sehingga pasien terlayani dengan baik
Bukti Kegiatan

Deskripsi keterkaitan nilai Akuntabilitas : Memberikan surat keterangan dokter sesuai


dasar dengan hasil pemeriksaan yang didapatkan.
Nasionalisme : Memberikan surat keterangan dokter tanpa
membeda-bedakan status sosial masyarakat.
Etika publik : Dalam memberikan surat keterangan dokter pada
pasien bersikap sopan, ramah dan bertutur kata yang baik.
Komitmen mutu : Memberikan pelayanan dengan cepat, dan
tidak mempersulit pasien.
Anti korupsi : Biaya adaministrasi SKD dipungut sesuai dengan
peraturaan daerah yang berlaku.

27
4.2.6 Pelayanan masyarakat melalui Tim Medis Keliling (TMK)

Pelayanan masyarakat melalui tim medis keliling merupakan suatu kegiatan


yang dilakukan oleh dokter. Kegiatan ini dilakukan sekali dalam sebulan di desa-desa
yang letak geografisnya jauh dari puskesmas. Kegiatan puskesmas keliling ini
dilaksakan sesuai dengan jadwal posyandu. Keterkaitan dengan nilai ANEKA :
Kegiatan 6 Pelayanan kesehatan melalui tim medis keliling

Jadwal Kegiatan 25 Agustus 2015

Deskripsi Kualitas Kegiatan Terlayaninya masyarakat secara langsung di desa-desa sehingga


memudahkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang tidak
mampu ke puskesmas
Bukti Kegiatan

Deskripsi keterkaitan nilai Akuntabilitas : Dalam memberikan pelayanan didasari dengan


dasar rasa tanggung jawab dan semaksimal mungkin.
Nasionalisme : Dalam memeriksa pasien didasari dengan sikap
kemanusian sebagai ibadah kepada Allah dan dilaksanakan
dengan penuh tangggung jawab, professional, dan tidak
membeda-bedakan dalam memberikan pelayanan.
Etika Publik : Bersikap sopan dan ramah dalam memberikan
pelayanan kepada pasien serta bertutur kata yang baik
Komitmen Mutu : Memberikan pelayanan secara efektif dan
efisien sehingga pasien merasa nyaman
Anti korupsi : Menunjukkan sikap peduli dan jujur serta tidak
memungut biaya kepada masyarakat pada kegiatan tersebut.

28
4.2.7 Membuat pengantar pemeriksaan penunjang

Salah satu kegiatan yang dilakukan dokter dalam membantu menegakkan


diagnosis adalah dengan melakukan pemeriksaan penunjang. Keterkaitan dengan nilai
ANEKA :
Kegiatan 7 Membuat pengantar pemeriksaan penunjang
Jadwal Kegiatan 22 Agustus 2015
Deskripsi Kualitas Tersedianya surat pengantar pemeriksaan penunjang untuk
Kegiatan pasien
Bukti Kegiatan

Deskripsi keterkaitan nilai Akuntabilitas : Melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya


dasar dalam menegakkan diagnosis dengan melakukan pemeriksaan
penunjang kepada pasien.
Nasionalisme: Dalam membuat pemeriksaan penunjang
bersikap professional dan berintegritas, tidak boleh mengejar
keuntungan pribadi atau instansi.
Etika Publik:Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan
dalam pembuatan pemeriksaan penunjang dalam hal ini
mengutamakan kepentingan pasien
Komitmen Mutu:Dalam membuat pemeriksaan penunjang
hendaknya dokter memilih pemeriksaan penunjang yang
berkaitan dengan penyakit pasien yang tujuan utamanya adalah
penegakkan diagnosis.
Anti Korupsi :Tidak memungut biaya apapun dari pembuatan
pengantar pemeriksaan diluar ketentuan yang sudah ditetapkan

29
4.2.8 Membuat surat keterangan sakit

Jenis pelayanan yang biasa diberikan dokter di puskesmas adalah pembuatan


surat keterangan sakit kepada masyarakat yang membutuhkan. Keterkaitan dengan
nilai ANEKA :

Kegiatan 8 Membuat surat keterangan sakit

Jadwal Kegiatan 25 Agustus 2015

Deskripsi Kualitas Kegiatan Tersedianya surat keterangan sakit untuk pasien sehingga
pasien terlayani dengan baik
Bukti Kegiatan

Deskripsi keterkaitan nilai Penjelasan keterkaitan dengan Nilai Dasar


dasar
Akuntabilitas:Dalam melakukan pemeriksaan untuk pembuatan
surat keterangan sakit, dilakukan dengan jujur sesuai kondisi
pasien saat itu dengan penuh tanggung jawab.
Nasionalisme:Dalam memberikan surat keterangan sakit
dilandasi dengan nilai persamaan derajat ,hormat menghormati,
tenggang rasa, adil, sosial, dan rasa mencintai sesama manusia
terhadap pasien dengan tidak membeda-bedakan ras, suku
bangsa, agama dan budaya.
Etika Publik: memberikan surat keterangan sakit dengan sopan,
bertutur kata yang baik sehingga pasien merasa nyaman.
Komitmen Mutu: Memberikan surat keterangan sakit dengan
cepat dan tepat sesuai dengan penyakitnya.
Anti Korupsi :Memungut biaya sesuai dengan Perda yang
berlaku

30
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Rancangan kegiatan aktualisasi penerapan nilai-nilai dasar profesi ASN
sebagai dokter umum di Puskesmas Parigi Kabupaten Muna 100 % dapat
terlaksana dengan baik.
2. Seluruh kegiatan aktualisasi penerapan nilai-nilai dasar profesi ASN sebagai
dokter umum yang dilakukan memiliki keterkaitan erat dengan konsep nilai
dasar ANEKA.
3. Penerapan nilai-nilai dasar ANEKA pada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
dokter umum dapat memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan baik dalam
pelayanan pasien secara prima, penulisan rekam medis yang jelas dan
sistematis, pemberian terapi yang rasional serta rekapitulasi pasien yang baik.

B. Saran
1. Untuk pribadi, diharapkan nilai-nilai dasar profesi ASN dapat dilaksanakan
tidak hanya pada proses aktualisasi saja namun terus menerus dan
berkesinambungan
2. Perlu adanya koordinasi yang baik antara penulis, pembimbing dan mentor
dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi kedepannya
3. Perlu adanya tambahan waktu untuk pelaksanaan aktualisasi, mengingat
banyaknya kegiatan dan waktu pelaksanaan serta penyusunan laporan yang
sempit

31
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Aktualisasi Nilai-nilai Dasar


Profesi Pegawai Negeri Sipil. 2014. Jakarta.

Lembaga Administrasi NegaraRepublik Indonesia. Akuntabilitas. 2014. Jakarta.

Lembaga Administrasi NegaraRepublik Indonesia. Anti Korupsi.2014. Jakarta.

Lembaga Administrasi NegaraRepublik Indonesia. Etika Publik. 2014. Jakarta.

Lembaga Administrasi NegaraRepublik Indonesia. Komitmen Mutu. 2014. Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Nasionalisme. 2014. Jakarta.

32

Anda mungkin juga menyukai