Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN merupakan profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah. ASN merupakan suatu profesi dimana seseorang harus mendedikasikan dirinya sebagai abdi negara dan menjadi pelayan masyarakat serta mendapat amanat untuk melaksanakan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara.
Sebagaimana dalam Undang – undang Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 11
menyatakan pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, serta mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pegawai negeri sipil itu sendiri sesuai dengan pasal 1 ayat 3 adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. Berdasarkan pertimbangan itulah maka diperlukan suatu Pelatihan Dasar Pegawai Negeri Sipil yang diatur dalam Perkalan RI Nomor 12 tahun 2018 tentang Pedoman Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II. Didalam pelatihan ini peserta ditanamkan nila – nilai dasar profesi PNS yaitu BerAKHLAK. Agenda yang harus dilakukan oleh peserta Pelatihan Dasar adalah habituasi. Agenda habituasi memfasilitasi peserta untuk melakukan proses aktualisasi melalui pembiasaan diri terhadap kompetensi yang telah diperoleh melalui mata diklat yang telah dipelajari. Selain itu, dalam proses habituasi peserta dibekali dengan konsep dan tahap aktualisasi, penyusunan dan penyajian rancangan aktualisasi, pelaksanaan aktualisasi di tempat kerja, dan penyajian hasil aktualisasi di tempat kerja dengan menyajikan bukti belajar yang relevan (LAN, 2017). Untuk mendukung terwujudnya Aparatur yang jujur, bersih, kompeten dan berintegrasi, maka seoarang Calon Aparatur Sipil Negara wajib melaksanakan program aktualisasi. Program aktualisasi bermaksud agar peserta pelatihan dasar dapat menerapkan nilai-nilai dasar Ber-AKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) yang dipadukan dalam aktivitas kinerja seseorang Aparatur. Sebagai seorang Aparatur peserta dituntut untuk dapat menjalankan aktivitas kinerjanya dengan berpedoman pada nilai-nilai tersebut.
Berdasarkan Permenkes RI No. 75 tahun 2014, Puskesmas mempunyai
tugas menyelenggarakan upaya pelayanan Kesehatan baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative. Dalam melaksanakan tugasnya puskesmas menyelenggarakan fungsi yaitu sebagai penyelenggara UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya dan sebagai penyelenggara UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya. Sehingga Puskesmas berwenang untuk melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan. Pada Puskesmas Nganjuk Diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan dunia terutama di negara berkembang. Diare merupakan salah satu penyakit infeksi pada balita. Diare lebih dominan menyerang balita karena daya tahan tubuh balita yang masih lemah sehingga balita sangat rentan terkena diare, selain itu pada anak usia balita, anak mengalami fase oral yang membuat anak usia balita cenderung mengambil benda apapun dan memasukkannya ke dalam mulut sehingga memudahkan kuman masuk ke dalam tubuh. Balita yang mengalami diare akan timbul gejala seperti sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer, terdapat tanda dan gejala dehidrasi (turgor kulit menurun, ubun-ubun dan mata cekung, membran mukosa kering), demam, muntah, anorexia, lemah, pucat, perubahan tanda-tanda vital (nadi dan pernafasan cepat), pengeluaran urine menurun atau tidak ada. Dehidrasi yang dialami balita memerlukan penanganan yang tepat karena mengingat bahaya yang disebabkan dehidrasi cukup fatal yaitu kehilangan cairan yang dapat berujung pada kematian.Untuk mencegah agar balita tidak mengalami dehidrasi akibat diare perlu dilakukan salah satu upaya pokok yang berupa pengobatan dan perawatan penderita. karena mengingat bahaya yang disebabkan dehidrasi cukup fatal yaitu kehilangan cairan yang dapat berujung pada kematian.Untuk mencegah agar balita tidak mengalami dehidrasi akibat diare perlu dilakukan salah satu upaya pokok yang berupa pengobatan dan perawatan penderita. Upaya yang telah dilakukan ibu juga akan sangat menentukan perjalanan penyakit anaknya. Bentuk tindakan tersebut dipengaruhi berbagai hal, salah satunya adalah pengetahuan. Pengetahuan merupakan domain perilaku seseorang di mana perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Tingkat pengetahuan yang rendah akan menyebabkan ibu balita tidak dapat melakukan upaya pencegahan maupun perawatan pada anak diare. Faktor pengetahuan ibu merupakan faktor yang paling dominan daripada faktor lingkungan dan sosial ekonomi dalam mempengaruhi kejadian diare akut pada balita.Pengetahuan yang dimiliki ibu tersebut dilatarbelakangi oleh karakteristik ibu seperti umur, pendidikan, status bekerja, pendapatan keluarga dan sebagainya. Hasil laporan bulanan diare Puskesmas Batukara tahun 2019 ditemukan yang paling banyak terkena diare yaitu di desa Moolo. Namun jika kasus ini tidak ditangani dengan segera maka dapat menyebabkan kematian pada balita. Berdasarkan uraian diatas penulis mengangkat isu tentang “Peningkatan Pengetahuan Ibu Balita tentang Penyakit Diare di Desa Moolo Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Batukara Kab.Muna”.
1.2. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi
1.2.1 Tujuan A. Tujuan Umum Tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan ini adalah mampu mengaktualisasikan nilai- nilai dasar profesi ASN yakni ASN Ber-AKHLAK dalam kegiatan yang akan dilaksanakan di unit kerja Puskesmas Nganjuk. B. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai oleh penulis antara lain sebagai berikut: 1. Meningkatkan pengetahuan Ibu tentang penyakit diare pada Balita di Puskesmas Nganjuk 2. Mengoptimalkan pelayanan KIE tentang diare pada Balita di Puskesmas Nganjuk. 3. Memberikan media informasi promosi Kesehatan tentang Diare pada Balita di Puskesmas Nganjuk 1.2.2 Manfaat Aktualisasi A. Manfaat Bagi Penulis Menambah pengetahuan dan wawasan khususnya tentang nilai-nilai dasar Ber- AKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) serta dapat mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut dalam pekerjaan sehari-hari sebagai pelayan public di Puskesmas Nganjuk.
B. Manfaat Bagi Instansi.
Memberikan bahan masukan dan usulan untuk melakukan perbaikan ke arah yang lebih baik, khususnya tentang aktualisasi nilai-nilai Ber-AKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) di Puskesmas Nganjuk
C. Manfaat bagi Masyarakat
Adapun manfaat yang diharapkan didapatkan oleh masyarkat dalam
kegiatan aktualisasi ini adalah bertambahnya pengetahuan Ibu tentang penyakit Diare pada Balita melalui media Leaflet dan Poster.
1.3. Ruang Lingkup
Dalam rangkaian kegiatan aktualisasi aktualisasi dengan judul “Pemanfaatan Leaflet Dan Poster Sebagai Media Informasi Pencegahan Dan Tata Laksana Diare Di Puskesmas Nganjuk” ada beberapa hal yang akan penulis batasi sebagai ruang lingkup aktualisasi, diantaranya adalah pelaksanaan Laporan Aktualisasi hanya dilakukan di Puskesmas Nganjuk. Adapun ruang lingkup kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan tanggal 22 April 2022 – 4 Juni 2022 dengan rincian kegiatan sebagai berikut : 1. Melaksanakan konsultasi dengan mentor dan coach mengenai kegiatan aktualisasi. 2. Melaksanakan konsultasi dengan Kepala Puskesmas dan teman sejawat Bidan yang bertugas di Poli MTBS terkait rancangan aktualisasi 3. Menyusun media Informasi Berupa Leaflet dan Poster Diare. (merancang Leaflet dan Poster Diare, Berkerjasama dengan petugas Promkes dan Mencetak Leaflet Diare) 4. Menyiapkan bahan Penyuluhan (pembuatan Satuan Acara Penyuluhan dan Kuisioner) 5. Melakukan kegiatan Penyuluhan pada Ibu Balita di poli MTBS dengan media leaflet. 6. Melakukan pemasangan poster di ruang tunggu Poli MTBS puskesmas Nganjuk 7. Melalukan persebaran poster Diare di Polindes dan Pustu di wilayah kerja puskesmas Nganjuk 8. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan aktualisasi 9. Menyusun laporan kegiatan aktualisasi. C.