Anda di halaman 1dari 35

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aparatur sipil Negara yang selanjutnya disingkat menjadi ASN
adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi
tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara
lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Dalam
rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujdukan tujuan Negara
sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun aparatur sipil
Negara yang memiliki integritas, professional, netral, dan bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme,
serta mampu menyelenggarakan pelayanan public bagi masyarkat dan
mampu menjalankan peran sebagai unsure perekat persatuan dan
kesatuan bangsa berdasarkan pancasila da Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Menurut Undang-undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur


Sipil Negara (ASN) pasal 10, Pegawai ASN berfungsi sebagai 1).
Pelaksana kebijakan publik; 2). Pelayan publik; dan 3). Perekat dan
pemersatu bangsa. Pelaksana kebijakan publik yaitu melaksanakan
kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; ASN sebagai pelayan
publik memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas;
dan ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa bertugas mempererat
persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Agar dapat menjalankan fungsi dan tugas dengan baik dan
professional, berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara
(Perlan) No. 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS), CPNS wajib menjalani Masa Prajabatan dan
diberikan pelatihan dasar CPNS oleh Instansi Pemerintah. Pelatihan
dasar CPNS dilakukan secara terintegrasi dengan memadukan
1
Pelatihan Klasikal atau Blended Learning. Berdasarkan pasal 5, ayat
(1) Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan
kompetensi CPNS. Adapun Kompetensi yang dimaksud merupakan
Kompetensi pembentukan karakter PNS yang profesional dengan
merujuk pada nilai-nilai Dasar ASN yakni ASN berAKHLAK
(BERorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmoni, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif). Hal ini selaras dengan pasal 6 ayat (2) huruf
c setelah dilakukannya perubahan yang dituangkan dalam Perlan No.10
Tahun 2021, nilai-nilai Dasar ASN berAKHLAK dapat
diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas jabatan sesuai profesi bidang
ASN untuk mendukung terwujudnya smart governance.
Smart Governance atau tata kelola pemerintahan kota yang
pintar adalah konsep sekaligus praktik bagaimana mengelola
manajemen dan tata pamong / kelola pemerintahan dan layanan publik
secara lebih cepat, efisien, efektif, responsif, komunikatif, dan terus
melakukan peningkatan kinerja birokrasi melalui inovasi dan adopsi
teknologi yang terpadu. Salah satu ciri Smart Governance adalah pola,
budaya, dan proses bisnis birokrasi internal pemerintah dan layanan
publik menjadi lebih ringkas, cepat, mudah, responsif, dan
komunikatif, serta efisien waktu, biaya dan usaha melalui dukungan
teknologi informasi.
Seorang ASN yang bekerja di lingkup kesehatan tidak boleh
lepas juga dari budaya Smart Governance yang telah digagas
pemerintah. Hal ini di fungsikan agar pelayanan kepada pasien menjadi
lebih cepat, efisien dan tepat sasaran. Terutama, petugas kesehatan di
Puskesmas. Puskesmas adalah suatu unit pelaksana fungsional yang
berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan
peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan pada suatu masyarakat
yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu. Menurut
Kementerian Kesehatan RI, (2014) dalam permenkes no. 75 Tahun
2
2014, dinyatakan bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya
disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Dewasa ini, masih banyak lapisan masyarakat yang tidak
tersentuh teknologi sehingga menghambat informasi-informasi masuk
kedalam kehidupan sehari-hari. Terutama berkaitan dengan kesehatan
dan pelayanan promotif. Pelayanan kesehatan promotif adalah upaya
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran
dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat
menolong diri sendiri serta mengembangkan kegiatan yang bersumber
daya masyarakat, sesuai kondisi sosial budaya setempat dan didukung
kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Sedangkan pelayanan
kesehatan preventif adalah suatu tindakan pengendalian sosial yang
dilakukan untuk mencegah atau mengurangi kemungkinan terjadinya
hal-hal yang tidak diinginkan di masa mendatang.
Di Puskesmas Wilangan Kabupaten Nganjuk pelayanan
kesehatan preventif dilakukan dengan melaksanakan vaksin dan
imunisasi serta deteksi dini. Sedangkan untuk upaya promotif
dilakukan dengan pemasangan poster di dinding puskesmas.
Penggunaan poster kurang efektif dalam menyebarkan informasi
tentang pencegahan penyakit di masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan
adanya peningkatan penderita penyakit tidak menular baru sebesar 1,8
% (data PKP tribulan 1 tahun 2022) terutama penyakit Hipertensi dan
Diabetes mellitus. Sesuai dengan arah kebijakan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) bidang kesehatan
2020 - 2024 yaitu meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan
menuju cakupan kesehatan semesta dengan penekanan pada penguatan
pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dan peningkatan
upaya promotif dan preventif didukung oleh inovasi dan pemanfaatan
3
teknologi. Untuk itu, penulis mengambil judul “Optimalisasi
Penggunaan Leaflet dan Video dalam Upaya Pencegahan Penyakit
hipertensi dan diabetes mellitus di Puskesmas Wilangan Kabupaten
Nganjuk” sebagai sebuah inovatif / gagasan kreatif guna
mengoptimalkan upaya kesehatan promotif dan preventif di Puskesmas
Wilangan terutama untuk penyakit tidak menular yaitu hipertensi dan
diabetes mellitus.

4
1.2 Diharapkan dengan gagasan ini, terdapat media informasi yang cepat, efektif
dan efisien di lingkungan pengunjung Puskesmas Wilangan dan pengunjung
dapat menerapkannya di kehidupan sehari-hari.TUJUAN DAN MANFAAT
AKTUALISASI
1.2.1 Tujuan Aktualisasi
1. Tujuan Umum
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah
mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN ber-
AKHLAK dalam kegiatan yang akan dilaksanakan di
lingkungan Puskesmas Wilangan Kabupaten Nganjuk,
antara lain:
1) Mengaktualisasikan nilai berorientasi pelayanan yang
selalu memahami dan memenuhi kebutuhan
masyarakat serta mengedepankan sifat ramah,
cekatan, solutif dan dapat diandalkan.
2) Mengaktualisasikan nilai Akuntabel dengan
menunjukkan sikap dan perilaku bertanggung jawab,
disiplin serta berintegritas tinggi terhadap tugas
pokok perawat khususnya tugas melakukan upaya
promotif dan preventif.
3) Mengaktualisasikan nilai Kompeten dengan
melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik yaitu
dengan meningkatkan upaya promotif dan preventif
lewat optimalisasi penggunaan leaflet dan video
4) Mengaktualisasikan nilai Harmonis dengan
menunjukkan sikap rendah hati dan menghargai
setiap orang apapun latar belakangnya, guna
membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5) Mengaktualisasikan nilai Loyalitas dengan
memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, setia
pada NKRI serta pemerintahan yang sah dalam
pembuatan leaflet dan video serta dalam penyebaran

5
informasi.
6) Mengaktualisasikan nilai Adaptif dengan terus
berinovasi dan mengembangkan kreatifitas
khususnya dalam membuat desain leaflet dan video
yang memudahkan masyarakat menyerap informasi
7) Mengaktualisasikan nilai Kolaboratif dengan
menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya
untuk tujuan bersama
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai oleh
penulis antara lain sebagai berikut:
3. Mengoptimalkan penggunaan media cetak dan visual
berupa leaflet dan video dalam upaya kesehatan promotif
dan preventif.
4. Mewujudkan kemudahan akses informasi mengenai
pencegahan penyakit bagi masyarakat
1.3 Manfaat Aktualisasi

1.3.1 Manfaat Bagi Penulis


Manfaat yang diharapkan oleh penulis dalam kegiatan
ini adalah menjadi seorang ASN yang profesional sesuai
dengan nilai-nilai dasar ASN ber-AKHLAK.
1.3.2 Manfaat Bagi Instansi
Organisasi sebagai instansi pemerintah tempat dimana
penulis melakukan aktualisasi diharapkan juga memperoleh
manfaat dari adanya kegiatan aktualisasi yang dilakukan.
Adapun manfaat yang diharapkan bagi instansi antara
lain:
1. Meningkatkan kunjungan pasien sehat ke Puskesmas
guna melakukan deteksi dini penyakit hipertensi dan
diabetes mellitus
2. Menurunkan angka kesakitan pasien dengan langkah
pencegahan penyakit yang tepat
6
1.3.3 Manfaat Bagi Masyarakat
Adapun manfaat yang diharapkan didapatkan oleh
masyarakat dalam kegiatan aktualisasi ini adalah
masyarakat mendapatkan informasi yang tepat dan akurat
mengenai pencegahan penyakit.

7
1.4 RUANG LINGKUP AKTUALISASI

Ruang lingkup dalam kegiatan aktualisasi dengan judul


“Optimalisasi Penggunaan Media dan Video dalam Upaya Pencegahan
Penyakit Hipertensi dan Diabetes Mellitus di Puskesmas Wilangan
Kabupaten Nganjuk” yang dikaitkan dengan nilai-nilai dasar ASN
yang terangkum dalam ber- AKHLAK, serta keterkaitan antara
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yaitu pelayanan publik,
manajemen ASN, dan Whole of Government. Adapun ruang lingkup
kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan tanggal 22 April 2022 – 05 Juni
2022 dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
1. Melaksanakan konsultasi dengan coach dan mentor mengenai
kegiatan aktualisasi.
2. Melakukan koordinasi dengan petugas promosi kesehatan dan
sejawat terkait kegiatan aktualisasi.
3. Membuat rancangan desain leaflet dan video
4. Menetapkan desain leaflet dan video
5. Memutar video di ruang tunggu pelayanan kesehatan umum dan
memberikan leaflet sesuai penyakit yang diderita pasien serta
mengunggah leaflet dan video di sosial media puskesmas.
6. Melakukan evaluasi kegiatan berupa pembagian questioner
terhadap efektifitas informasi yang diberikan lewat leaflet dan
video.
7. Penyusunan laporan kegiatan aktualisasi

8
BAB II

PROFIL UNIT KERJA


2.1 Profil Organisasi
2.1.1 Peta Wilayah

Gambar 1. Peta wilayah kerja Puskesmas Wilangan Kabupaten


Nganjuk

a. Letak Geografis

Berlokasi di Jalan
Raya Nganjuk-
Madiun Desa
Mancon
Kecamatan
Wilangan
Kabupaten
Nganjuk

b. Batas Wilayah
- Sebelah barat
adalah Kecamatan
Saradan Kabupaten Madiun
- Sebelah selatan adalah Kecamatan Sawahan
Kabupaten Nganjuk
- Sebelah timur adalah Kecamatan Bagor Kabupaten
Nganjuk
- Sebelah utara adalah Kecamatan Rejoso Kabupaten
Nganjuk
-

c. Luas Wilayah Kerja :

Dengan luas Dengan luas wilayah sebesar 1.946,8


HA yang terdiri dari 6 (enam) desa yaitu: Sudimoroharjo,
Ngadipiro, Wilangan, Mancon, Ngudikan, dan

9
Sukoharjo.Wilayah kerja Puskesmas Wilangan meliputi
daerah dataran tinggi dan rendah. Pada dataran tinggi
masih terdapat hutan jati yang masih terjaga, sedangkan
daerah dataran rendah dilewati aliran sungai widas waduk
kali bening.

d. Data Sumberdaya
Tabel dibawah merupakan data sumberdaya yang terdapat
di Puskesmas Wilangan yang menerangkan data jumlah tenaga
Riil yang bekerja di Puskesmas Wilangan.

Status Kepegawaian TOTA


no JENIS SDM L
P PT K KONTR
N T 2 AK
S
1 Dokter Umum 1 1

2 Dokter Gigi 1 1

4 S1 1 1 2
Keperawatan
5 D3 6 2 5 13
Keperawatan
6 Perawat 1 1

7 D3 Kebidanan 7 2 9

8 D4 Kebidanan 5 4 9

9 Perawat Gigi 1 1

10 S1Kesehatan 1 1
Masyarakat
11 Analis 1 1
Kesehatan
12 Nutrisionis 1 1

14 Asisten 1 1
Apoteker
14 Sanitarian 1 1 2

15 Pekarya - -
Kesehatan
16 Pejabat 1 1
Stuktural
10
17 Administrasi 8 8

18 Sopir 1 1

19 Cleaning 2 2
Servise
20 Jaga Malam 2 2

TOTAL 36 3 18 67

Table 1- Data SDM Puskesmas Wilangan

11
2.2 Visi dan Misi Organisasi
2.2.1 Visi

Visi pembangunan Dinas Kesehatan Kabupaten


Nganjuk: “Terwujudnya masyarakat Kabupaten Nganjuk yang
sehat secara mandiri dan berkeadilan”
Berdasarkan rumusan diatas maka visi
pembangunan Puskesmas Wilangan adalah sebagai
berikut: “Puskesmas Sigap dan Siaga Gawat Darurat”.
Adapun pengertian dari Visi Puskesmas tersebut adalah
mewujudkan Puskesmas yang menjadi Pilihan Masyarakat
Nganjuk umumnya Kecamatan Wilangan khususnya, yang
memberikan pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas
merata, terjangkau keseluruh lapisan masyarakat Wilayah
Kerja Puskesmas Wilangan. Oleh karena itu pencapaian
Visi akan berhasil apabila pengertian seluruh staf dan
pimpinan serta seluruh lapisan masyarakat senantiasa dan
bertekad untuk mewujudkan dan meningkatkan derajat
kesehatan secara mandiri dan berkeadilan. Masyarakat
sehat secara mandiri ditandai dengan:
1) Peran serta masyarakat yang aktif dalam
mewujudkan kemandirian hidup sehat.
2) Perilaku masyarakat yang proaktif untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan dan
mencegah terjadinya penyakit.
3) Pelayanan Kesehatan yang berkualitas berhasil
dan berdaya guna tersebar merata di Kabupaten
Nganjuk.
4) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

12
2.2.2 Misi

1) Meningkatkan kompetensi tenaga Kesehatan


2) Meningkatkan sarana prasarana sesuai dengan
standart pelayanan
3) Meningkatkan pemahaman kegawatdaruratan kepada
masyarakat
• Meningkatkan peran serta masyarakat dalam
pelayanan kegawatdaruratan dan non
kegawatdaruratan.
5) Menyinergikan keberadaan mobil siaga desa
dengan ambulan Puskesmas.
Penjelasan Misi
1) Puskesmas Wilangan berupaya meningkatkan kompetensi
tenaga sesuai standart kompetensi dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat
2) Sarana prasarana yang standart sangat penting dalam
memenuhi kepuasan dan kebutuhan masyarakat dalam
pelayanan yang baik dan bermutu.
3) Puskesmas Wilangan berupaya meningkatkan pemahaman
kegawatdaruratan kepada masyarakat awam, sehingga
angka kecacatan dan kesakitan akibat kejadian
kegawatdaruratan dapat diminimalisir.
4) Mendorong dan meningkatkan peran serta masyarakat
dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat
khususnya dalam kasus kegawatdaruratan maupun non
kegawatdaruratan.

13
2.3 Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Organisasi

2.3.1 Tugas Pokok


Berdasarkan Permenkes nomor 43 Tahun 2019 tentang
Puskesmas, Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya. Untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Puskesmas mengintegrasikan program yang dilaksanakannya
dengan pendekatan keluarga

2.3.2 Fungsi Organisasi

Berdasarkan Permenkes nomor 43 Tahun 2019 tentang


Puskesmas, Puskesmas mempunyai fungsi

a. penyelenggaraan Usaha Kesehatan Masyarakat tingkat


pertama di wilayah kerjanya. Upaya Kesehatan Masyarakat
yang selanjutnya disingkat UKM adalah setiap kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran
keluarga, kelompok, dan masyarakat.

b. penyelenggaraan Usaha Kesehatan Perorangan tingkat


pertama di wilayah kerjanya. Upaya Kesehatan Perseorangan
yang selanjutnya disingkat UKP adalah suatu kegiatan
dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang
ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan
penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan
memulihkan kesehatan perorangan.

14
2.3.4 STRUKTUR ORGANISASI

SOTK 2022 PUSKESMAS WILANGAN KEPALA PUSKESMAS WILANGAN


PERMENKES NO.43 TAHUN 2019 dr.Brantas Erawati PENANGGUNG JAWAB ADMEN
Agus Suprianto

SISTEM INFORMASI PUSKESMAS RUMAH TANGGA KEUANGAN


1.Marhenis Z,STr.Keb KEPEGAWAIAN 1. Anung.G.,A.Md.Kep 1.Rika Okta P
2. Fatchul Hasan 1.Agus Suprianto 2. Dwi Andayani,S.Akun 2.Wandriani
3.Erlita Sandra D.P.S,S.KM 2.Arista Mardiani,S.Tr.Keb 3.Warman 3.Agus Suprianto
4.Mujiati,S.Tr.Keb
5. Anik N,A.Md.Keb
PENANGGUNG JAWAB PENANGGUNG JAWAB PENANGGUNG JAWAB PENANGGUNG JAWAB
PENANGGUNG JAWAB
UKP, KEFARMASIAN DAN JARINGAN PELAYANAN BANGUNAN, PRASARANA
UKM ESENSIAL DAN UKM PENGEMBANGAN LABORATORIUM PUSKESMAS DAN JEJARING PENANGGUNG JAWAB MUTU
KEPERAWATAN DAN PERALATAN
dr.Igar Wahyu Okiradian PUSKESMAS 1.Sujoko,A.Md.Kep dr.Yanuar Wisnu Wardana
KESEHATAN drg.Annora Ramadhani Nanik Karyati, SST 2.M.Bachtiar Hudi S,AM.Kl
MASYARAKAT 3.Cicin Septina B.STr.Keb - Koordinator KP :
Sri Widayati,SST Koordinator Koordinator Pemeriksaan Koordinator Jaringan 4.Kusnadi Sujoko,A.Md.Kep
Kesh.Gigi Masy Umum 5. Ida Wahyuni,A.Md.kep - Koordinator PPI ;
Koordinator Promkes Nanik Karyati, SST Tutiek Harianti,A.Md.Kep
Purwanti Eko S,A.Md.Kes dr.Igar Wahyu Okiradian - Koordinator Audit
PUSKESMAS PEMBANTU
Primalia,S.KM Internal :
Koordinator Kestrad Koordinator Kesh Gilut 1.Sudimoroharjo : Sri Indari,A.Md.Keb Erlin Wahyudi,S.Si.Apt
Koordinator Kesling 2.Ngudikan : Nanik K,SST - Koordinator Mutu, KMP,
Jujuk Suryati,A.Md.Kep drg.Annora Ramadhani UKM DAN UKPP :
M.Bachtiar Hudi S,AMKL POLINDES
Marhenis Z,STr.Keb
1. Ngadipiro : S.Mariana,A.Md.Keb - Koordinator K3 / Manrisk :
Koordinator Kesga UKP 2. Wilangan : Kristiwidiati, A.Md.Keb
Koordinator Kesga UKM Koordinator Kes OR Erlita Sandra D.P.S,S.KM
3. Mancon : Sri Widayati,SST
Marhenis Zuliana,S.Tr.Keb 4. Sukoharjo : Atik Dwi Y,S.Tr.Keb
Didik Sujarwanto, A.Md.Kep Marhenis Zuliana,S.Tr.Keb

Koordinator Gizi UKM Puskesmas Keliling


Koordinator Kesker Koordinator Gawat Darurtat
Rika Okta Puspitarini Ida Wahyuni,A.Md.kep
Didik Sujarwanto, A.Md.Kep Sasmito
Pelaksana
Koordinator Perkesmas
Koordinator Kes Jiwa Koordinator Rawat inap Dokter dan Perawat desa binaan
Hadi Mulyono,S.Kep.Ners
Hadi Mulyono,S.Kep.Ners
Sujoko, A.Md.Kep
Koordinator P2P Koordinator Jejaring
Koordinator Gizi UKP
YAN KES INDERA
Hadi Mulyono,S.Kep.Ners Rika Okta Puspitarini
Titik Hernawati, A.Md.Kep Nanik Karyati SST.
- Napza : Sujoko, A.Md.Kep
Koordinator Yan Persalinan
- TB Paru : Sasmito
- Kusta:Didik S,A.Md.Kep YANKES LANSIA
Sutiasih, S.Tr.Keb Nganjuk, 1 April 2022uri
- Surveilant : Alim P,A.Md.kep Likah L, A.Md.Keb Kepala Puskesmas Wilangan
- Imunisasi : Suyanto Koordinator Kefarmasian
- DBD : Alim P,A.Md.kep
- Ispa,diare : Anung.G.,A.Md.Kep Koordinator Matra Erlin Wahyudi,S.Si.Apt
- PTM : Immay L,A.Md.kep dr.Brantas Erawati
- HIV/AIDS : Hadi Mulyono,S.Kep,Ners Titik Hernawati,A.Md.Kep Koordinator Laboratorium
- Malaria : Ida Wahyuni,A.Md.kep
NIP.19790811 200801 2 008
- Hepatitis : Jujuk Suryati,A.Md.Kep Kristianingsih, A.Md.AK
- Filariasis : Immay L,A.Md.kep

Nganjuk, 03 Januari 201903 Januri


Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Nganjuk
14
dr.ACHMAD NOEROEL CHOLIS
NIP.19610718 199011 1 001
2.4 Uraian Tugas Jabatan (Peserta)
Berdasarkan PermenPAN dan RB Nomor 35 Tahun 2019 Tentang
Jabatan Fungsional perawat, Uraian kegiatan tugas jabatan fungsional
Perawat kategori keterampilan sesuai jenjang jabatan, ditetapkan
dalam butir kegiatan sebagai berikut:
1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu
2. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan;
3. Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat
dalam rangka melakukan upaya promotif
4. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/ pelindung
fisik pada pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu
dalam rangka upaya preventif
5. Memberikan oksigenasi sederhana
6. Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/
bencana/ kritikal
7. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta
bebas risiko penularan infeksi
8. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
pada area medikal bedah
9. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
area anak
10. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
area maternitas
11. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
area komunitas
12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
area jiwa
13. Melakukan tindakan terapi komplementer/ holistic
14. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan
intervensi pembedahan pada tahap pre/ intra/post operasi

1
15. Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan
perawatan paliatif
16. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada
kondisi kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan
keperawatan
17. Melakukan perawatan luka
18. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan

2
BAB III

LAPORAN AKTUALISASI
3.1 Identifikasi, penetapan Isu dan Gagasan Pemecahan Isu

Untuk merancang sebuah kegiatan diperlukan proses penentuan dan


identifikasi terhadap isu yang diambil. Adapun isu-isu yang diajukan adalah
sebagai berikut:
1. Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit tidak menular
2. Rendahnya pengetahuan masayarakat tentang PHBS
3. Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang Germas
4. Minimnya penggunaan media edukasi pencegahan penyakit
di Puskesmas
5. Pelayanan petugas loket yang kurang rama terhadap pasien
Dari beberapa isu diatas dapat dilakukan penapisan isu untuk
menentukan core issue yang akan diangkat dalam aktualisasi, dengan
menggunakan metode Aktual, Kekhalayakan, Problematic dan Layak
(AKPL). Analisis AKPL menggunakan rentang nilai berupa matriks skor yang
berarti isu tersebut bersifat mendesak untuk segera dicari penyelesaiannya.
Berikut hasil penapisan isu dengan metode AKPL.

Kriteria
No Isu Teridentifikasi Skor
A K P L
Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang
1 5 5 4 4 18
penyakit tidak Menular

2 Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang 4 5 3 3 15


PHBS
3 Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang 4 5 2 3 14
Germas
Minimnya penggunaan media edukasi
4 5 5 4 5 19
pencegahan penyakit diPuskesmas
5 Pelayanan petugas loket yang kurang ramah 4 2 3 2 11
terhadap pasien
Tabel 2 – penapisan isu berdasarkan
1
AKPL

2
Aktual :
1. Pernah benar – benar terjadi
2. Benar – benar sering terjadi
3. Benar – benar terjadi dan bukan menjadi bahan pembicaraan
4. Benar – benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaraan
5. Benar – benar terjadi dan hangat dibicarakan,
Kekhalayakan :
1. Tidak menyangkut hajat orang banyak
2. Sedikit menyangkut hajat orang banyak
3. Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Menyangkut hajat hidup orang banyak
5. Sangat menyangkut hidup sudah di kenbalikan

Problematik :
1. Masalah sederhana
2. Masalah kurang kompleks
3. Masalag cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4. Masalah kompleks
5. Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusisnya.
Layak :
1. Masuk Akal
2. Realitas
3. Cukup masuk dan realistis
4. Masuk akal dan realistis
5. Masuk sangat kompleks sehingga perlu dicarikan solusisnya.

3
Setelah menggunakan tool AKPL didapatkan peringkat 3 tertinggi, maka
dilanjutkan dengan tool USG yaitu dengan menggunakan metode Urgency,
Seriousness, Growth untuk menentukan isu mana yang paling mendesak untuk
diangkat sebagai aktualisasi sebagai berikut :

Kriteria
No Isu Teridentifikasi Sk
urgen seriousne Grow
or
cy ss th
1 Minimnya penggunaan media edukasi 5 4 5 14
pencegahan penyakit di puskesmas
2 Rendahnya pengetahuan masyarakat 4 4 3 11
tentang penyakit tidak menular
3 Rendahnya pengetahuan masyarakat 3 4 3 10
tentang PHBS
Tabel 3 – penapisan Isu USG

Keterangan Skala likert :


1) Sangat kecil / rendah pengaruhnya
2) Kecil pengaruhnya
3) Sedang / cukup pengaruhnya
4) Besar / tinggi pengaruhnya
5) Sangat besar / tinggi pengaruhnya
Urgency :
1) Tidak penting
2) Kurang penting
3) Cukp penting
4) Penting
5) Sangat penting
Seriousness :
1) Akibat yang ditimbulkan tidak serius
2) Akibat yang ditimbulkan kurang serius
3) Akibat yang ditimbulkan cukup serius
4) Akibat yang ditimbulkan serius

4
5) Akibat yang ditimbulkan sangat serius

Growth :
1) Tidak berkembang
2) Kurang berkembang
3) Cukup berkembang
4) Berkembang
5) Sangat berkembang

Dari hasil analisis diatas menggunakan Teknik tapisan AKPL dan USG,
makadapat ditarik kesimpulan yang mengarah pada prioritas isu : minimnya
penggunaan media edukasi pencegahan penyakit di puskesmas. Isu prioritas
ini merupakan hal yang mendesak dikarenakan jika tidak segera ditangani
akan menyebabkan

1. Pasien tidak mengetahui tentang perjalanan penyakitnya terutama


penyakit tidak menular sehingga menghambat kesembuhan
2. Pasien dan keluarga tidak mengetahui tentang pencegahan penyakit
menular sehingga dapat menyebar kelingkungan sekitar

5
Berdasarkan isu prioritas yang telah dianalisis diatas dan telah ditetapkan sebelumnya yaitu : “minimnya media edukasi pencegahan
penyakit di puskesmas” maka Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi penyebab isu tersebut dengan menggunakan fishbone. Adapun
penyebab utama dari isu tersebut yaitu belum lengkapnya media edukasi di ruang tunggu pelayanan puskesmas sehingga pasien tidak
MAN
mengetahui pencegahan penyakit. ENVIRONMENT

Kurangnya monitoring dari


Kurangnya pengetahuan Teknologi tidak petugas Kesehatan
pasien tentang mendukung tentangtingkat pengetahuan
pencegahan Penyakitnya pasien

Kurangnya pengetahuan
pasien tentang media Minimnya media edukasi pencegahan penyakit di puskesmas
informasi dan edukasi

MATERIAL

Kurangnya jumlah
media cetak dan
audiovisual di ruang
tunggu puskesmas
Kurangnya kesadaran
Tidak adanya pengunjung tentang penerimaan
penyebaran informasi
yang tepat bagi informasi pencegahan penyakit
pengunjung

METHOD MOTIVATION

21
Gambar 3 – Diagram Fishbon
Setelah ditemukan penyebab utama terjadinya isu prioritas, maka
dicarikan solusi yang relevan untuk menyelesaikan permasalahan isu tersebut.
Adapun solusi yang paling relevan adalah pengoptimalisasian penggunaan
media edukasi dalam upaya pencegahan penyakit. Maka berdasarkan uraian
diatas, gagasan pemecahan isu yang diusulkan oleh penulis adalah
“Optimalisasi Penggunaan Leaflet dan Video dalam Upaya Pencegahan
Penyakit di Puskesmas Wilangan Kabupaten Nganjuk”

Pada tahapan berikutnya, membuat diagram alur kegiatan pemecahan


isu berdasarkan rencana tahapan aktualisasi menggunakan diagram flow
sesuai dengan gambar berikut ini.

Melaksanakan konsultasi dengan mentor dan coach mengenai kegiatan aktualisasi

Melakukan koordinasi dengan petugas promosi kesehatan dan sejawat puskesmas


terkait kegiatan aktualisasi

Membuat rancangan leaflet dan video

Menetapkan leaflet dan video

Memutar video di ruang tunggu pelayanan kesehatan umum dan memberikan leaflet
sesuai penyakit yang diderita pasien

Melakukan evaluasi berupa questioner terhadap efektifitas media leaflet dan


video

22
Menyusun laporan aktualisasi

Gambar 4 Diagram Alur Pemecahan Isu

22
Matrik Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : Puskesmas Wilangan


Isu yang diangkat : Minimnya media edukasi tentang pencegahan penyakit di Puskesmas Wilangan
Kabupaten Nganjuk
Gagasan Pemecah : optimalisasi penggunaan leaflet dan video dalam upaya pencegahan penyakit
isu hipertensi dan diabetes mellitus di puskesmas wilangan kabupaten nganjuk

N KEGIATAN TAHAPAN HAS KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN


O IL
DENGAN TERHADAP VISI NILAI
SUBSTANSI MATA MISI ORGANISASI ORGANISASI
PELATIHAN

1 2 3 4 5 6 7
1 Melaksanakan - Membuat - Lembar - Kolaboratif Dengan Memiliki
konsultasi jadwal konsultasi Menghargai berkonsultasi kompetensi
dengan mentor konsultasi - Dokumenta setiap pendapat mengenai dan
dan coach - Menghubungi si kegiatan serta masukan rancangan kemampuan
mengenai coach dan dari coach dan aktualisasi hal ini dalam
kegiatan mentor mentor saat sesuai dengan : memberikan
aktualisasi - Memaparkan berkonsultasi - Misi pelayanan
Puskesmas
masalah/isu,
gagasan Wilangan
Yakni
23

pemecahan isu dan untuk Meningkatkan Kesehatan


rancangan menghasilkan kompetensi yang terbaik.
aktualisasi yang nilai tambah tenaga
telah dibuat kesehatan
- Meminta saran,
masukan dan
persetujuan coach
dan mentor
mengenai
rancangan
aktualisasi
- Meminta
persetujuan
kegiatan yang
akan dilakukan
2 Melakukan - Membuat jadwal - Notulen - Harmonis hal ini sesuai Memiliki
diskusi
koordinasi diskusi internal Dengan diskusi dengan :
- Dokumentas
dengan petugas Dengan petugas dapat - Misi sikap yang
i kegiatan
promosi promosi kesehatan membangun Puskesmas sopan dan
kesehatan dan dan sejawat lingkungan Wilangan santun kepada
sejawat di puskesmas. kerja yang Meningkatka seluruh
puskesmas - Berdiskusi dan kondusif dan n masyarakat
saling bertukar
terkait kegiatan meningkatkan kompetensi dan
pendapat
tenaga
aktualisasi kinerja rekan kerja.

Mengenai data 24 kesehatan


Pendukung yang
dibutuhkan,
literatur terkait,
dan proses
pembuatan leaflet
dan video
3 Membuat - Membuat rancangan - Hasil - Kompeten Dengan membuat Memiliki
rancangan leaflet desain leaflet dan rancangan memanfaatkan desain leaflet dan kemampuan
dan video video berupa di desain leaflet teknologi video sesuai untuk bekerja
dashboard aplikasi dan layout informasi dengan : mandiri
Canva video untuk - Misi dengan ide-ide
membuat Puskesmas kreatif serta
desain leaflet Wilangan memberikan
dan layout Meningkatkan terobosan
video sehingga sarana bagi
hasilrancangan prasarana peningkatan
menjadi lebih sesuai dengan pelayanan
baik dan dapat standart kesehatan.
terselesaikan pelayanan
dengancepat.

4 Menetapkan - Menetapkan - Printout - Adaptif Dengan Memiliki


leaflet desain leaflet menetapkan

25
dan video leaflet dan video - Hasil terus berinovasi leaflet dan kemampuan
yang telah editing dan video untuk bekerja
didiskusikan video mengembangka - Misi mandiri
- Memperbanyak n kreativitas Puskesmas dengan ide-ide
leaflet dan Wilangan kreatif serta
membuat video Meningkatkan memberikan
sarana terobosan bagi
prasarana peningkatan
sesuai dengan pelayanan
standart kesehatan.
pelayanan
5 Memutar video - Memutar video di - - Akuntabel Dengan memutar Memiliki
di ruang tunggu ruang tunggu Dokument Melakukan video dan kemampuan
pelayanan dan pelayanan asi tugas dengan membagikan leaflet untuk bekerja
memberikan - Memberikan kegiatan jujur, hal ini sesuai mandiri
leaflet sesuai leaflet serta bertanggung dengan dengan ide-ide
dengan edukasi singkat jawab, cermat, - Misi kreatif serta
penyakit yang mengenai isi disiplin dan Puskesmas memberikan
diderita pasien leaflet kepada berintegritas Wilangan terobosan bagi
di poli umum pasien sesuai tinggi Meningkatka peningkatan
dengan n peran serta pelayanan
penyakitnya masyarakat
- Mengunggah dalam
leaflet dan video
di sosial media
youtube
puskesmas

26

pelayanan kesehatan
kegawatdarurat
an dan non
kegawatdarurata
n.
6 Melakukan - Memberikan lembar - Hasil - Kompeten Dengan Memberikan
questioner
evaluasi berupa questioner kepada Melaksanak melakukan pelayanan
questioner pasien terkait an tugas evaluasi Kesehatan
terhadap materi leaflet dan dengan kegiatan hal ini sesuai
efektifitas media video kualitas sesuai dengan pedoman yang
leaflet dan video terbaik - Misi standar
Puskesmas pelayanan
Wilangan yang
Meningkatkan ditetapkan
kompetensi dapat diukur
tenaga dan
kesehatan dipertanggungj
awabkan

27

7 Penyusunan - Melaporkan secara - Laporan dapat Akuntabel Dengan Memberikan


kegiatan laporan berkala kepada terusun dengan Transparan, menyusun pelayanan
aktualisasi coach dan mentor baik dan bertanggungjawab laporan hal ini kesehatan
tentang daapat dan berintregitas sesuai dengan sesuai
pelaksanaan dipertanggungj tinggi dalam Misi Puskesmas pedoman
aktualisasi awabkan penyusunan Wilangan yaitu standar
- Melaporkan - Mendapat laporan Meningkatkan pelayanan
kendala dan saran, masukan kompetensi yang
hambatan dan tenaga ditetapkan
aktualisasi kepada persetujuan dapat diukur
Kesehatan
mentor dari coach dan
dan
- Mendiskusikan mentor
dipertanggunn
pelaksanaan mengenai
gjawabkan
aktualisasi kepada rancangan
mentor aktualisasi.

- Menyusun laporan - Lembar


konsultasi
- Dokumentasi
kegiatan

Tabel 4 - Matriks
rancangan aktualisasi

28
3.2 Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di Puskesmas Wilangan


Kabupaten Nganjuk pada tanggal 22 April 2022 s/d 04 Juni 2022 sesuai
tabel berikut:

N KEGIATAN APRIL MEI JUNI


O 2022 2022 2022
MING MING MING
GU GU GU
KE - 4 KE-1 KE- KE- KE- KE-1
2 3 4
1 Melaksanak
an
konsultasi
dengan
mentor dan
coach
mengenai
kegiatan
aktualisasi
2 Melakukan
koordinasi
dengan
petugas
promosi
kesehatan
dan sejawat
di
puskesmas
terkait
kegiatan
aktualisasi

1
3 Membuat
rancangan
leaflet dan
video

4 Menetapkan

2
leaflet dan
video

5 Memutar
video di
ruang tunggu
pelayanan
dan
memberikan
leaflet sesuai
dengan
penyakit
yang diderita
pasien di poli
umum
6 Melakukan
evaluasi
berupa
questioner
terhadap
efektifitas
media
leaflet
dan video
7 Penyusunan
laporan
kegiatan
aktualisasi

Anda mungkin juga menyukai