Anda di halaman 1dari 63

PANITIA PERDANA

PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU


TENTANG INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT
PADA ANAK

Disusun oleh :
Nursanti, A.Md. Kep
i
ii
DAFTAR ISI
1 BAB 1
PENDAHULUAN

2 BAB 2
GAMBARAN UMUM
ORGANISASI

3 BAB 3
RANCANGAN
AKTUALISASI

4 BAB 4
PELAKSANAAN
AKTUALISASI
5 BAB 5
PENUTUP

iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas limpahan berkat, rahmat dan hidayah
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Aktualisasi ini tepat pada
waktunya. terima kasih yang sebesar-
besarnya dengan hati yang tulus kepada :

Ibu Megawati, S.K.M., selaku Kepala UPT


Puskesmas Balibo sekaligus sebagai
Mentor yang telah meluangkan waktunya
untuk membagikan ilmu kepada Penulis dan
tak pernah lelah untuk memberikan
bimbingan kepada Penulis hingga dapat
melaksanakan kegiatan aktualisasi.

Bapak Wahyudi, S.AP., selaku Coach yang


selalu meluangkan waktu membimbing dan
mengarahkan Penulis dalam penyusunan
laporan ini.

Bapak Ahmat Rais Haq, S.STP, MA. selaku


penguji rancangan aktualisasi dan laporan
aktualisasi atas koreksi dan saran yang
begitu membangun yang diberikan kepada
penulis.

Teman seperjuangan angkatan VIII atas


kebersamaan dan kekompakan yang selalu
terukir di kelas sehingga memberi motivasi
tersendiri bagi penulis dalam penyusunan
capaian aktualisasi ini.

Semoga laporan aktualisasi ini dapat


bermanfaat bagi para Pembaca karena
sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat
bagi sesama.Terima kasih.

Bulukumba, 28 April 2023

Nursanti, A.Md. Kep

iv
BAB 1
NDAHULUAN
PE
LATAR BELAKANG
RB Tematik merupakan strategi baru dalam Road
Map RB 2020–2024 yang memiliki waktu
pelaksanaan hingga tahun 2024. Dengan waktu
yang terbatas, ditetapkan empat tema
pelaksanaan RB Tematik, yaitu pengentasan
kemiskinan, peningkatan investasi, digitalisasi
administrasi pemerintahan, serta percepatan
prioritas aktual presiden. Adapun prioritas dan
aktual presiden yang harus segera direspon yaitu
peningkatan penggunaan Produk Dalam Negeri
(PDN) dan pengendalian inflasi.

Konsep RB Tematik juga merupakan upaya dan


sarana untuk mengurai dan menjawab atau
mengatasi akar permasalahan tata kelola
pemerintahan (debottlenecking) yang memang
dirasakan secara langsung oleh masyarakat.
Dengan teratasinya akar masalah dalam tata
kelola tersebut maka diharapkan dapat
mempercepat tercapainya tujuan dan sasaran
kebijakan pembangunan serta terwujudnya
kondisi yang diharapkan masyarakat.

Tema pelaksanaan RB tematik yang berkaitan


dengan judul saya adalah digitalisasi administrasi
pemerintahan di mana dalam meningkatkan
pengetahuan ibu atau masyarakat saya memutar
video edukasi di tv pintar di ruang tunggu
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dalam
puskesmas.

mengendalikan penyakit ISPA, diawali tahun 1984


pengendalian ISPA di tingkat global oleh WHO
ISPA merupakan pembunuh balita pertama di
(kemenkes, 2012), akan tetapi sampai saat ini, upaya
dunia, lebih banyak di bandingkan dengan penyakit
tersebut belum memperlihatkan hasil yang signifikan.
lain seperti AIDS, malaria, dan campak. Di dunia
Kasus ISPA masih banyak ditemukan di masyarakat,
setiap tahun diperkirakan lebih dari 2 juta meinggal
sehingga perlu dukungan keluarga dalam melakukan
karena ISPA (1 balita 1/5 detik) dari 9 juta total
uapaya edukasi dan pencegahan ISPA.
kematian balita. Di antara 5 kematian balita, 1
diantaranya disebabkan oleh pneumonia. Bahkan
karena besarnya kematian ISPA ini, ISPA/ Salah satu upaya untuk menanggulangi masalah
Pneumonia disebut sebagai pandemic yang kesehatan masyarakat adalah dengan melaksanakan
terlupakan atau forgetten pandemic. Namun, tidak PIS-PK atau program Indonesia sehat dengan
banyak perhatian terhadap penyakit ini, sehingga pendekatan keluarga. Program tersebut salah satu
pneumonia disebut juga pembunuh balita yang program utama pembangunan kesehatan yang
terlupakan atau forgetten killer vhildren direncanakan pencapaiannya melalui rencana strategi
(Unicef/WHO, 20008) kementerian kesehatan 2015-2019, (Prasetyo, 2019).
Peningkatan pengetahuan melalui penyuluhan kepada
masyarakat merupakan salah satu hal yang dapat
dilakukan agar masyarakat menyadari bagaimana
pentingnya menjaga kesehatan sehigga masyarakat
dapat terhindar dari berbagai penyakir, terutama
penyakit ISPA.

2
TUJUAN
AKTUALISASI
TUJUAN UMUM
Memahami dan mengaktualisasikan nilai dasar PNS yang mata pelatihannya diakronimkan
BerAKHLAK yaitu :Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaboratif yang harus dimiliki oleh Aparatur Sipil Negara.

Mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam kegiatan yang akan dilakukan di
wilayah kerja UPT Puskesmas Balibo, yaitu:

1) Mengaktualisasikan nilai bereorientasi pelayanan sehingga memberikan responsivitas,


kualitas dan kepuasan terhadap pelayanan publik.

2) Mengaktualisasikan nilai akuntabel sehingga memiliki integritas, konsisten, dapat dipercaya


dan transparan terhadap apa yang akan dikerjakan.

3) Mengaktualisasikan nilai kompeten sehingga memiliki kinerja terbaik, sukses, keberhasilan,


learning agility dan ahli dibidangnya untuk melaksanakan tugas dan kualitas terbaik.

4) Mengaktualisasikan nilai harmonis sehingga bekerja dengan peduli, perbedaan, selaras untuk
membangun lingkungan kerja yang kondusif

5) Mengaktualisasikan nilai loyal sehingga mewujudkan komitmen, dedikasi, kontribusi,


nasionalisme dan pengabdian untuk mewujudkan pelayanan yang berkualitas.

6) Mengaktualisasikan nilai adaptif sehingga memiliki inovasi, antusia dalam perubahan dan
proaktif untuk mengembangkan kreativitas dalam menghadapi perubahan yang cepat.

7) Mengaktualisasikan nilai kolaboratif sehingga mampu mewujudkan kerjasama, sinergi


hasil yang baik.

TUJUAN KHUSUS
Meningkatkan pengetahuan melalui penyuluhan kepada ibu tentang
penyakitinfeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Meningkatkan kesadaran ibu tentang pentingnya menjaga kesehatan dan


berperilaku hidup bersih dan sehat

3
MANFAAT AKTUALISASI

Manfaat jangka pendek yang


diharapkan adalah
meningkatnya kesadaran ibu
tentang pentingnya menjaga
kesehatan dan berperilaku
hidup bersih dan sehat dan
manfaat jangka panjang yang
diharapkan terjadi penurunan
jumlah penderita ISPA di
wilayah kerja Puskesmas Balibo.

RUANG LINGKUP
Ruang lingkup cakupan aktualisasi
“Peningkatan Pengetahuan Ibu
Tentang Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA) Pada Anak
Di Puskesmas Balibo” akan
dilaksanakan di wilayah kerja
Puskesmas Balibo. Waktu
pelaksanaan aktualisasi akan
dilaksanakan selama satu bulan
dan bentuk pelaksanaannya
diterapkan melalui nilai-nilai
dasar profesi PNS yaitu
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif dan Kolaboratif
(BerAKHLAK).

4
BAB 2
GAMBARAN UMUM
ORGANISAS
GAMBARAN UMUM
ORGANISASI

DATA UMUM
Puskesmas Balibo terletak disebelah barat kabupaten Bulukumba yang
berlokasi di kecamatan kindang yang mempunyai wilayah kerja 7 (tujuh) desa.
Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Balibo selain memanfaatkan pelayanan
Puskesmas juga memanfaatkan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
fasilitas lain baik itu fasilitas kesehatan pemerintah maupun fasilitas
kesehatan swasta seperti dokter praktek swasta, bidan praktek swasta, dan
perawat praktek swasta yang lokasinya berdekatan dengan lokasi Puskesmas.

LUAS WILAYAH
Ketujuh desa wilayah kerja Puskesmas Balibo mempunyai luas wilayah 50.50
km2 dengan batas wilayah sebagai berikut :

• Sebalah utara : Desa Tamaona

• Sebelah Selatan : Desa Benteng Gantarang

• Sebelah Barat : Kelurahan Borong Rappoa

• Sebelah Timur : Desa Dampang

Puskesmas Balibo mempunyai wilayah kerja 7 ( tujuh ) desa yang terdiri dari
29 dusun dengan 45 RT/RW. Puskesmas Balibo Tahun 2021 mempunyai 2 ( dua
) orang Dokter,1 Dokter Umum,1 Dokter gigi, Bidan Puskesmas 15 orang,
Bidan Desa 12 orang,Perawat Desa 7,perawat Puskesmas 16 orang dengan data
sekolah TK 17 Unit, SD 14 Unit, SMP/MTS 6 unit, SMA 1 Unit, Puskesmas 1
Buah , Puskesmas Pembantu ( Pustu) 2 buah, Poskesdes 4 Buah.

6
Struktur organisasi

7
PROFIL PESERTA
Data Pribadi

1. Nama : Nursanti, A.Md. Kep

2. NIP : 199606162022032013

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. TTL : Bantaeng, 16 Juni 1996

5. Pekerjaan : Pelaksana/Terampil-Perawat

6. Tempat Bekerja : UPT Puskesmas Balibo

7. Kebangsaan : Indonesia

8. Status : Menikah

9. Tinggi Badan : 155 cm

10.Berat Badan : 62 Kg

11.Agama : Islam

12.Alamat : Dusun borong Desa Balibo Kec. Kindang

Kab.Bulukumba, Prov. Sulawesi Selatan

13.No.Telp/Hp : 081244734693

14.Email : nursantii902@gmail.com

b. Riwayat Pendidikan

1. SD : SDN 27 Pundingin

2. SMP : SMP Negeri 2 Bissappu

3. SMA : SMA Negeri 1 Bissappu

4. Perguruan Tinggi : Politeknik kesehatan kementerian kesehatan


Makassar

Nursanti, A.Md. Kep


8
Uraian tugas
perawat
pelaksana/terampil

Perawat adalah PNS yang diberi tugas, tanggung


jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh
pejabat yang berwenang untuk melaksanakan
pelayanan keperawatan.

BERDASARKAN

PERMEMPAN RI
NOMOR 35 TAHUN 2019

JabatanFungsional
Perawat adalah jabatan
yang mempunyai ruang
lingkup tugas,
tanggungjawab dan
wewenang untuk
melaksanakan kegiatan
pelayanan keperawatan
sesuai dengan
peraturan perundang-
undangan.

9
VISI DAN MISI
PUSKESMAS BALIBO
Terwujudnya
Visi
kemandirian hidup sehat bagi
masyarakat dengan pelayanan kesehatan dasar
yang bermutu di wilayah kerja Puskesmas Balibo
tahun 2025.

Misi
1) Memberikan pelayanan sesuai standar yang bermutu kepada
masyarakat

2) Meningkatkan kerja sama lintas sector

3) Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berprilaku hidup


sehat melalui pelayanan preventif dan promotif ditunjang
dengan pelayanan kuratif melalui pendekatan keluarga.

4) Menanamkan nilai-nilai disiplin kepada seluruh petugas


Puskesmas Balibo

5) Peningkatan SDM petugas secara berkesinambungan dan


bertahap sesuai kebutuhan.

10
Tata nilai puskesmas Balibo adalah “Disiplin, Kreativitas,
Kesabaran, Tanggung Jawab, Kerja Sama, Dan Tanggung
Jawab” dengan landasan motto “SETIA”

SENYUM TRANSPARAN
(Dalam memberikan (Jujur, sopan, dan
pelayanan petugas wajib transparan dalam
senyum kepada siapa
pelayanan kesehatan)
saja yang dilayani).

EMPATI
(Menghadirkan kepedulian
terhadap pasien dalam
memberikan

pelayanan kesehatan).

ASPIRATIF INOVATIF
(Memberikan aspirasi
(Kreatif dan dinamis
dalam melaksanakan dalam menciptakan
pelayanan kesehatan). perubahan pelayanan

kesehatan).

11
Akuntabel Kolaboratif
1. Melaksanakan tugas dengan jujur,
bertanggung jawab, cermat, serta 1. Memberi kesempatan kepada
disiplin dan berintegritas tinggi. berbagai pihak untuk
2. Menggunakan kekayaan dan berkontribusi.
barang milik negara secara 2. Terbuka dalam bekerja sama
bertanggung jawab, efektif dan untuk menghasilkan nilai
tambah.
efisien.
3. Menggerakkan pemanfaatan
3. Tidak menyalahgunakan
berbagai sumber daya untuk
kewenangan jabatan.
tujuan bersama.

Adaptif
Kompoten Berorientasi
1. Meningkatkan kompetensi pelayanan 1. Cepat menyesuaikan diri
diri untuk menjawab Panduan Perilaku Berorientasi menghadapi perubahan.
Pelayanan
tantangan yang selalu
1) Memahami dan memenuhi
2. Terus berinovasi dan
berubah. kebutuhan masyarakat
mengembangkan kreativitas.
2. Membantu orang lain 2) Ramah, cekatan, solutif dan
3. Bertindak proaktif.
belajar. dapat diandalka
3. Melaksanakan tugas 3) Melakukan perbaikan tiada
dengan kualitas terbaik. henti

Harmonis Loyal
1. Memegang teguh ideologi
1. Menghargai setiap orang apapun Pancasila dan Undang-Undang
latar belakangnya. Dasar Negara Republik Indonesia
2. Suka menolong orang lain. Tahun 1945.
2. Setia kepada NKRI serta
3. Membangun lingkungan kerja
pemerintahan yang sah.
yang kondusif. 3. Menjaga nama baik sesama ASN,
pimpinan, instansi dan negara, serta
menjaga rahasia jabatan dan
negara.

12
Manajemen
ASN
Manajemen ASN adalah
pengelolaan ASN
untukmenghasilkan Pegawai ASN
yang professional, memiliki
nilaidasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih daripraktik Kedudukan dan
korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih peran ASN
menekankan kepada pengaturan
profesi pegawai sehingga
diharapkan agar selalu tersedia
sumber daya aparatur sipil Negara
yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.

Smart ASN
Smart ASN merupakan pegawai dengan
kompetensi, kinerja, serta profesionalisme yang
tinggi sehingga mampu beradaptasi dan semakin
responsif terhadap perubahan dan pencapaian
tujuan organisasi.

Materi Kompetensi literasi digital diperlukan agar


seluruh masyarakat digital dapat menggunakan
media digital secara bertanggung jawab.Hal Ini
termasuk dalam visi misi Prosiden Jokowi untuk
meningkatkan Sumber Daya Manusia
(SDM).Penilalannya dapat ditinjau dari etis dalam
mengakses media digital (digital ethics), budaya
menggunakan digital (digital culture),
menggunakan media digital dengan aman (digital
safety), dan kecakapan menggunakan media
digital (digital skills).

13
BAB 3
RANCANGAN
AKTUALISASI

By Olivia Wilson
UNIT KERJA, IDENTIFIKASI DAN
DESKRIPSI ISU
KURANGNYA KEPATUHAN
UNIT KERJA MASYARAKAT MEMAKAI
MASKER KETIKA BEROBAT KE
PUSKESMAS
Unit kerja pada Puskesmas Balibo Desa
Balibo, Kecamatan Kindang Kabupaten Masker dapat digunakan baik untuk melindungi
Bulukumba
orang yang sehat (dipakai untuk melindungi diri
sendiri saat berkontak dengan orang sakit) atau
untuk mengendalikan sumber (di pakai oleh orang
KURANGNYA PENGETAHUAN IBU yang terinfeksi untuk mencegah penularan lebih
TENTANG INFEKSI SALURAN PERNAPASAN lanjut) kesadaran penggunaan masker bagi pasien
AKUT (ISPA)PADA ANAK dan pengunjung rawat jalan puskesmas Balibo masih
kurang hal in dibuktikan dengan ada beberapa
pasien dan pengunjung yang datang berobat tidak
Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
menggunakan masker ada yang menggunakan
merupakan masalah kesehatan yang menjadi
masker hanya karena takut tidak akan dilayani oleh
perhatian dunia, tahun 2015 WHO melaporkan dokter dan setelah dilayani masker di lepas. Hal itu
hampir 6 juta anak balita meninggal dunia, 16% disebebkan oleh kurangnya pemahaman pasien dan
diantaranya diakibatkan oleh pneumonia yang pengunjung tentang pentingnya memakai masker.
merupakan salah satu manifestasi dari ISPA. Oleh sebab itu perlu upaya untuk meningkatkan
Berdasarkan hasil Riskesdas (2018) prevalensi kesadaran pasien dan pengunjung untuk
ISPA di Indonesia sebesar 9,3% dengan prevalensi menggunakan masker.

ISPA tertinggi terjadi pada kelompok umur satu


sampai empat tahun yaitu sebesar 13,7%.
Berdasarkan data kesehatan Puskesmas Balibo
pada bulan Januari-Maret 2023 diketahui bahwa
penemuan penyakit ISPA sebanyak 128 kasus.

KURANGNYA PENGETAHUAN IBU TENTANG


IMUNISASI DASAR PADA BAYI

Imunisasi merupakan bentuk intervensi kesehatan


yang salah satu efektif dalam menurunkan angka
kematian bayi dan balita. Penyebab kematian bayi
yang lainnya adalah berbagai penyakit yang
sebenarnya dapat dicegah dengan imunisasi, seperti
tetanus, campak, dan difteri. Alasan bayi tidak
mendapatkan imunisasi lengkap karena factor
informasi, megakibatkan pengetahuan ibu tentang
imunisasi kurang.

15
DAMPAK ISU
1. Kurangnya pengetahuan ibu tentang infeksi saluran
pernapasan akut (ISPA) pada anak
Analisis dampak bila isu tidak Analisis dampak bila isu
ditangani/tidak diselesaikan ditangani/diselesaikan
a) Mengurangi prevalensi penyakit ISPA

a) Meningkatkan prevalensi penyakit ISPA


b) Memperbaiki kondisi anak

b) Memperburuk kondisi anak


c) Meminimalisir gejala yang dialami

c) Berpotensi mengalami gejala yang lebih d) Mengurangi/meminimalisir adanya


berat
komplikasi ke organ-organ tubuh
d) Terjadinya komplikasi ke organ-organ sepertipneumonia

tubuh seperti pneumonia


e) Meningkatkan kualitas hidup anak.

2. Kurangnya pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar pada


bayi

Analisis dampak bila isu tidak Analisis dampak bila isu


ditangani/tidak diselesaikan ditangani/diselesaikan
a) Mengurangi angka kesakitan

a) Anak jadi Lebih Rentan terkena penyakit

b) Meningkatkan kualitas hidup

b) Mudah menyebarkan penyakit ke anggota


keluarga

c) Terjadinanya penurunan kualitas hidup

3. Kurangnya kepatuhan masyarakat memakai masker ketika


berobat ke puskesmas

Analisis dampak bila isu tidak Analisis dampak bila isu


ditangani/tidak diselesaikan ditangani/diselesaikan
a) Mudah terpapar virus

a) Tidak mudah terpapar virus

b) Menyebarkan virus ke orang lain

b) Meningkatkan kualitas hidup

16
Penetapan core isu
Tekhnik APKL
Analisis APKL merupakan alat bantu untuk menganalisisketepatan dan kualitas isu
dengan memperhatikan tingkatactual, problematik, kekhalayakan dan layak dari isu-
isu yangditemukan di lingkungan unit kerja. Setelah diperoleh analisisAPKL, maka
dipilih isu yang menjadi prioritas utama yang selanjutnya akan diidentifikasi

N Identifikasi Kriteria
Keteranga
n
o isu
A P K L

Kurangnya
pengetahuan ibu
tentang infeksi
saluran Memenuhi
1 + + + +
pernapasan syarat
akut(ISPA) pada
anak di Puskesmas
Balibo

Kurangnya
pengetahuan ibu
Memenuhi
2 tentang imunisasi + + + +
syarat
dasar pada bayi di
Puskesmas Balibo

Kurangnya kepatuhan
masyarakat memakai Memenuhi
3 + + + +
masker ketika berobat syarat
ke Puskesmas Balibo

Keterangan
Aktual (A):Isu yang sering terjadi atau dalam proseskejadian sedang hangat
dibicarakan dikalangan masyarakat.
Problematik (P): Isu yang memiliki dimensi masalah yangkompleks sehingga perlu
dicarikan segerasolusinya
Kekhalayakan (K): Isu yang secara langsung menyangkut hajathidup orang
@reallygreatsite
banyak

Layak (L) Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya

17
TEKHNIK USG
Berdasarkan metode APKL dari tabel di atasdiperoleh 3(tiga) isu utama yang
terpilih, . Isu tersebut kemudian dianalisis lagi dengan menggunakan metode
USG.

Kriteria
N Identifikasi
Keterangan Peringkat
o isu
U S G

Kurangnya pengetahuan ibu


tentang infeksi saluran pernapasan
1 akut(ISPA) pada anak di 4 4 5 13 1
Puskesmas Balibo

Kurangnya pengetahuan ibu


2 tentang imunisasi dasar pada bayi 3 4 4 11 2
di Puskesmas Balibo

Kurangnya kepatuhan masyarakat


memakai masker ketika berobat ke
3 3 3 3 9 3
Puskesmas Balibo

Keterangan
5 Sangat (Penting/Serius/Berkembang)

4 Penting/Serius/Berkembang

3 Cukup (Penting/Serius/Berkembang)

2 Tidak (Penting/Serius/Berkembang)

1 Sangat tidak (Penting/Serius/Berkembang

Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan baik


menggunakan analisis isu APKL maupun USG di atas,
maka dapat disimpulkan dan ditentukan isu atau masalah
utama yang memiliki skor tertinggi serta memiliki pengaruh
paling signifikan dan layak untuk diselesaikan dan dicari
solusinya adalah isu mengenai “Kurangnya pengetahuan
ibu tentang infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pda
anak di puskesmas balibo” dengan jumlah positif pada
teknik APKL ada 4 artinya memenuhi syarat, dan jumlah
skor pada teknik USG adalah 14 (U = 4, S = 4, G = 5).

18
Penentuan penyebab isu
Metode Manusia

Rendahnya
Kurangnya minat pengetahuan
masyarakat masyarakat
berobat ke puskesmas
Penyuluhan kurang
Masih percaya
dengan kepercayaan
leluhur Tingginya
Kurangnya kepedulian kasus Ispa
masyarakat tentang
Sarana penyuluhan
kebersihan rumah
kurang
dan lingkungan

Sarana Lingkungan

Analisis dampak
jika isu utama tidak diselesaika

Jika penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada anak tidak
ditangani dengan cepat dan tepat pasti akan meningkatkan prevalensi
kejadiannya. Dengan meningkatnya prevalensi kejadian ispa pada anak di
wilayah kerja Puskesmas Balibo, jelas sangat berdampak pada instansi
Puskesmas Balibo karena akan menunjukkan pada intansi lain bahwa
wilayah kerja Puskesmas Balibo angka kejadian ISPA pada anak masih tiggi
dan yang ditakutkan ketika instansi lain menganggap bahwa kita selaku
petugas kesehatan kurang dalam meningkatkan derajat kesehatan pada
anak di wilayah kerja, sekalaipun kenyataannya kita telah melakukan tugas Individu dan
degan professional dan memberikan kinerja dengan kualitas terbaik.
Sekeras apapun kita petugas kesehatan untuk berusaha meningkatkan Masyarakat
derajat kesehatan pada masyarakat khususnya pada anak, ketika
masyarakatnya memang yag tidak mau berubah maka semua tidak aka
nada artinya. Sehingga perluya kita sebagai petugas ksehatan untuk
melakukan pendekatan lebih degan semakin meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) melalui kegiatan
penyuluhan.

Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah


infeksi yang terjadi pada saluran pernapasan,
baik saluran pernapasan atas maupun bawah.
Infeksi ini dapat menimbulkan gejala batuk, pilek

Instansi Puskesmas dan demam, jika tidak ditangani dengan cepat


maka bisa menimbulkan kematian serta sangat

Balibo 19
mudah menular. Ini jelas sangat berdampak bagi
kesehatan dan kualitas hidup seseorang.
Keterkaitan isu utama
dengan agenda 3
Jika di kaitkan dengan agenda ke-3 yakni manajemen
ASN, Berkaitan dengan kewajiban dank ode etik ASN pada
poin melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat
pemerintah yag berwenang dan menaati ketentuan
peraturan perundang-undangan. Berkaitan dengan
kewajiban ASN pada poin menunjukkan integritas dan
keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan
kepada setiap orang . baik di dalam maupun di luar
kedinasan. Berkaitan dengan kode etik ASN pada poin
melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab,
dan berintegritas tinggi. Berkaitan dengan kode etik ASN
pada poin melaksanakan tugasnya dengan sikap hormat,
disiplin, dan tanpa tekanan. Dan saya sendiri sebagai
perawat professional memiliki peran dan tugas sebagai
promotif yakni memberikan pendidikan atau penyuluhan
kepada masyarakat untuk menunjang perilaku hidup sehat.
Pemberian pendidikan kesehata sendiri, jika di kaitkan
dengan SMART ASN yang harus cakap mermedia digital
serta penuh tanggung jawab maka perlu aksi tambahan
dengan pembuatan video edukasi, pembuatan leaflet,
poster dan Banner terkait infeksi saluran pernapasa akut
(ISPA) sehingga masyarakat mempunyai bahan yang
dapat dipelajari dan dapat disaksikan dimanapun dan
kapanpun.

Gagasan
Kreatif pemecahan
core isu
Berdasarkan isu yang diangkat yakni “Kurangnya Pengetahuan
ibu tentanginfeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada anak di
puskesmas balibo” dirumuskan gagasan isu yaitu “Peningkatan
Pengetahuan ibu tentang infeksi saluran pernapasan akut
(ISPA) pada anak di puskesmas Balibo. dengan tujuan dari
gagasan tersebut meningkatkan pengetahuan ibu tentang
infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di puskesmas Balibo.
Gagasan pemecahan isu dari dampak yang dapat ditimbulkan
dari isu di atas menghasilkan judul aktualisasi, yakni “PANITIA
PERDANA” Peningkatan Pengetahuan Ibu Tentang infeksi
Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Pada Anak di Puskesmas
Balibo.

Berdasarkan judul aktualisasi yang telah ditentukan, dapat


dirumuskan beberapa gagasan kreatif dalam kegiatan yang akan
dilakukan, antara lain :

1. Membuat media edukasi leaflet dan banner mengenai ISPA

2. Membuat video edukasi mengenai ISPA

3. Melakukan penyuluhan kesehatan tentang penyakit ISPA

4. Melakukan evaluasi kegiatan penyuluhan ISPA

20
RANCANGAN
Kegiatan Aktualisasi
KEGIATAN 1 KEGIATAN 2
Membuat media edukasi leaflet dan Membuat video edukasi mengenai
poster mengenai ISPA ISPA

Tahapan kegiatan: Tahapan kegiatan:


Menentukan tema dan membuat Menyiapkan materi yang akan di buat ke
dalam video (Berorientasi pelayanan)
desain sederhana (Berorientasi (Akuntabel)(Kompoten)

pelayanan), (Akuntabel),

Melakukan konsultasi dengan mentor


(Kompeten)

mengenai isi dan design video


Melakukan Konsultasi dengan (Akuntabel)(Harmonis) (Kolaboratif)



dan desain
mentor terkait tema Membuat video edukasi ISPA
leaflet dan poster (Harmonis), (Berorientasi pelayanan) (Akuntabel)
(Adaptif)

(Kolaboratif)

Melakukan kordinasi dengan petugas


Mencetak Leaflet dan poster loket sebagai media untuk penayangan
video di ruang tunggu Puskesmas Balibo
(Akuntabel) (Adaptif)
(Kolaboratif) Memutar video edukasi di ruang tunggu
puskesmas
Memasang poster (Berorientasi
pelayanan) (Kompoten)

KEGIATAN 4 KEGIATAN 3
Melakukan penyuluhan kesehatan tentang
Melakukan evaluasi kegiatan penyakit ISPA
penyuluhan ISPA
Tahapan kegiatan:
Mengonsuktasikam dengan mentor terkait materi
Tahapan kegiatan: penyuluhan penyakit ISPA (Harmonis) (Kolaboratif)
Mengumpulkan kuesioner post test yang telah
Menyiapkan materi penyuluhan (Banner)
dijawab oleh peserta penyuluh (Akuntabel)
(Berorientasi pelayanan) (Akuntabel) (Kompoten)

(Kompoten)


Membagikan kuesioner pre test tentang ISPA kepada

pre test dan post
Memeriksa hasil kuesioner peserta penyuluh (Berorientasi pelayanan)
test (Akuntabel) (Kompoten) (Akuntabel) (Kompoten) (Kolaboratif)

Menganalisa hasil perbandingan pre test Membagikan leaflet penyakit ISPA (Berorientasi
dan post test menggunakan teori arikunto pelayanan) (Akuntabel) (Adaptif)
tentang tingkat pengetahuan ( Akuntabel)
(Kompoten) (Loyal) Memaparkan materi penyuluhan (Berorientasi
pelayanan) (Akuntabel) (Kompoten)
Membagikan kuesiner post test kepada peserta
Mengonsultasikan dengan pimpinan terkait
(Berorientasi pelayanan) (Akuntabel) (Kompoten)
hasil kuesioner pre-post test peserta
(Kolaboratif)
penyuluh penyakit ISPA (Akuntabel)
(Harmonis) (Kolaboratif)

21
MATRIKS INDIKATOR NILAI-
NILAI ASN

MATRIKS KEDUDUKAN DAN


PERAN ASN

22
RENCANA JADWAL KEGIATAN
AKTUALISASI

MATRIKS KONTRIBUSI TERHADAP


VISI DAN MISI ORGANISASI

23
BAB 4
PELAKSANAAN
AKTUALISASI
PELAKSANAAN KEGIATAN
AKTUALISASI
Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan di
wilayah kerja UPT Puskesmas Balibo yang
dimulai sejak tanggal 04 Mei – 11 Juni 2023.
Pelaksanaan aktualisasi ini terdiri dari 4
kegiatan, dimana setiap kegiatan didalamnya
terdapat beberapa tahapan kegiatan yang
akan dilaksanakan setiap minggu sesuai
dengan time line yang telah dibuat, tentunya
dengan tetap berpedoman pada penerapan
Nilai-Nilai Dasar ASN BerAKHLAK. Keempat
kegiatan tersebut terdiri dari : (1) Membuat
media edukasi leaflet dan banner mengenai
ISPA : 04 – 10 Mei 2023), (2) Membuat Video
Edukasi mengenai ISPA (waktu pelaksanaan :
11 – 17 Mei 2023), (3) Melakukan penyuluhan
kesehatan tentang penyakit ISPA (waktu
pelaksanaan : 18 – 26 Mei 2023), (4)
Melakukan Evaluasi Kegiatan penyuluhan
ISPA (waktu pelaksanaan : 26-31 Mei 2023).

25
Kegiatan 1
Membuat media edukasi
leaflet dan poster
Pada tanggal 04 mei 2023 saya melaksanakan kegiatan pertama yaitu membuat media edukasi berupa leaflet dan
poster. Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan saat melakukan sosialisasi. Hal tersebut akan menambah
wawasan atau pengetahuan ibu terkait dengan penyakit ISPA.

Kegiatan membuat media edukasi bagi masyarakat khususnya ibu anak atau balita serta tokoh masyarakat sebagai
tugas dan fungsi serta peningkatan Profesionalisme yang berkaitan dengan Smart ASN yaitu menyediakan media
edukasi berupa leaflet dan poster. edukasi yang di dalamnya didesain sekreatif mungkin dengan gambar dan kalimat
menarik dengan menggunakan aplikasi canva sebagai salah satu bentuk kecakapan ASN dalam menggunakan
media digital dengan baik dan penguasaan terhadap IT merupakan salah satu bukti ASN telah memanfaatkan media
digital dengan baik yakni memanfaatkan internet dan dunia maya.

Tahapan 1
Menentukan tema dan membuat
desain sederhana
ada tanggal 04 Mei 2023 saya mencari referensi materi mengenai ISPA melalui internet terutama youtobe serta
berbagai jurnal terkait ISPA. leaflet dan poster dibuat dengan penuh inovasi dan tetap memperhatikan kualitas
materi demi mengutamakan kebenaran informasi sumber referensi sehingga bahan leaflet dan poster yang di
hasilkan berisi informasi yang benar agar dapat bermanfaat. Kemudian saya mendesain materi dan gambar yang
akan dituangkan dalam leaflet dan poster dengan aplikasi canva. Dalam melakukan kegiatan ini saya mencari
literature yang berkualitas atau bermutu, demi perbaikan berkelanjutan untuk organisasi saya dan sesuai dengan
kebutuhan mayarakat (Berorientasi Pelayanan). Saya mencari referensi dari sumber yang dapat dipercaya dan
mengerjakan secara konsisten serta saya akan jujur dan bertanggung jawab (Akuntabel) dan melaksanakan tugas
dengan baik (kompeten)
• Output : Tersedianya materi Leaflet dan Poster
• Dokumentasi : Dokumentasi Kegiatan Berupa Foto

• Analisis dampak

Pada kegiatan ini terdapat beberapa niali- nilai dasar ASN yang terkait diantaranya yaitu :

 Berorientasi Pelayanan : Pada tahapan kegiatan ini adalah menerapkan nilai melakukan perbaikan tiada henti
dan memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat. saya telah mengumpulkan beberapa referensi untuk
pembuatan media edukasi. Dampak apabila nilai tersebut saya terapkan adalah adanya referensi media edukasi
yang akan dituangkan dalam pembuatan leaflet dan poster demi perbaikan berkelanjutan. Sebaliknya jika nilai
tersebut tidak diterapkan maka tidak ada kualitas yang baik dan tidak dapat digunakan untuk panduan kedepannya.

 Akuntabel : Pada tahapan kegiatan ini adalah menerapkan nilai Melakukan tugas dengan jujur,bertanggung
jawab, cermat, disiplin, dan berintegras tinggi. Saya telah mengumpulkan referensi dengan penuh kejujuran.
Dampak apabila nilai tersebut saya terapkan adalah pekerjaan saya akan selesai dengan baik dan adanya materi
edukasi yang akan dituangkan dalam pembuatan leaflet dan poster. Sebaliknya, jika nilai tersebut tidak diterapkan
maka pekerjaan saya tidak akan selesai.

 Kompeten : Pada tahapan kegiatan ini adalah menerapkan nilai Melaksanakan Tugas dengan Kualitas
Terbaik. Dalam mencari referensi yang akan dituangkan dalam media edukasi saya mencari referensi dengan
memperhatikan kualitas materi demi mengutamakan kebenaran informasi dan sumber referensi sehingga bahan
media edukasi yang di hasilkan berisi informasi yang benar agar dapat bermanfaat. Dampak apabila nilai tersebut
saya terapkan adalah adanya rasa tanggung jawab yang tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan dengan kualitas
terbaik. Sebaliknya jika nilai tersebut tidak diterapkan maka pekerjaan akan terbengkalai dan tidak terarah.

26
Kegiatam 1

Tahapan 2
Melakukan konsultasi dengan mentor terkait tema
dan desain leaflet dan poster

Pada tanggal 08 Mei 2023 saya melakukan konsultasi dan koordinasi dengan mentor/kepala puskesmas Ibu
megawati SKM, terkait tema dan desain yang telah saya buat terkait leaflet dan poster. Pada saat konsultasi
mentor memberikan saran terkait materi penyuluhan tentang penyakit ISPA yaitu memasukkan materi tentang
penatalaksanaan penyakit ISPA dan menambahkan gambar-gambar yang menarik agar peserta penyuluhan
lebih tertarik dengan materi yang dibawakan. Dalam melaksanakan kegiatan ini saya melakukan konsultasi
dengan mentor sebagai bentuk tanggung jawab, melapor dan minta persetujuan mentor mengenai desain
leaflet dan poster yang telah dibuat (Akuntabel) menghargai atasan demi terciptanya lingkungan kerja yang
kondusif (Harmonis), saya juga melakukan konsultasi sebagia bentuk peduli terhadap pasien ISPA dan juga
suka menolong orang lain serta sebagai bentuk kesediaan kerjasama guna meningkatkan nilai tambah
organisasi. (Kolaboratif).

• Output : Dokumentasi hasil kegiatan dan notulensi

• Dokumentasi : Dokumentasi Kegiatan Berupa Foto

• Analisis dampak

Pada kegiatan ini terdapat beberapa niali- nilai dasar ASN yang terkait diantaranya yaitu :

 Akuntabel : Pada tahapan kegiatan ini adalah menerapkan nilai Melakukan tugas dengan jujur,bertanggung
jawab, cermat, disiplin, dan berintegras tinggi. Saya telah berkoordinasi dengan Mentor terkait desain leaflet
dan poster yang telah saya buat. Dampak apabila nilai tersebut saya terapkan adalah adanya rasa tanggung
jawab yang tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan. Sebaliknya, jika nilai tersebut tidak diterapkan maka
pekerjaan saya akan terbengkalai dan tidak terarah.

 Harmonis : Pada tahapan kegiatan ini adalah menerapkan nilai menghargai dan membangun lingkungan
kerja yang kondusif. Saya telah menerima saran-saran dari atasan. Dampak apabila nilai tersebut saya
terapkan adalah mempermudah saya dalam membuat media edukasi. Sebaliknya, jika nilai tersebut tidak
diterapkan maka saya akan kesulitan mengerjakan media edukasi.

 Kolaboratif : Pada tahapan kegiatan ini adalah menerapkan nilai Terbuka dalam bekerja sama dan
menghasilkan nilai tambah. Saya melakukan konsultasi sebagai bentuk kesediaan kerjasama guna
meningkatkan nilai tambah organisasi. Dampak apabila nilai tersebut saya terapkan adalah saya dapat
bekerjasama dengan mentor terkait isi yang akan dituangkan dalam materi penyuluhan. Sebaliknya jika nilai
tersebut tidak diterapkan maka tidak akan menghasilkan nilai tambah dalam organisasi saya.

27
Kegiatan 1

ahapan 3
T
Mencetak leaflet dan poster

Pada tanggal 09 Mei 2023 saya mencetak leaflet dan poster, saya berusaha untuk
menjalankan tugas dengan jujur, bertanggungjawab, dan cermat (Akuntabel) dan
Saya mendesain poster dan leaflet dengan cara berinovasi yang dapat digunakan
untuk menangani masalah pasien ISPA. (Adaptif) serta Saya mencetak poster dan
leaflet dengan bekerja sama dengan pihak yang mampu melakukan cetak poster
agar mendapatkan hasil yang lebih baik (Kolaboratif)

• Output : Lembaran Leaflet dan Poster

• Dokumentasi : Dokumentasi Hasil desain dan cetak leaflet dan poster

• Analisis dampak

Pada kegiatan ini terdapat beberapa niali- nilai dasar ASN yang terkait diantaranya
yaitu :

 Akuntabel : Pada tahapan kegiatan ini adalah menerapkan nilai Melakukan


tugas dengan jujur,bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan berintegras tinggi.
Saya telah mencetak leaflet dan poster yang telah disetujui oleh mentor. Dampak
apabila nilai tersebut saya terapkan adalah adanya rasa tanggung jawab yang
tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan. Sebaliknya, jika nilai tersebut tidak
diterapkan maka pekerjaan saya akan terbengkalai dan tidak terarah.

 Adaptif : Pada tahapan kegiatan ini adalah menerapkan nilai Terus berinovasi
dan mengembangkan kreativitas. Saya dalam mendesain leaflet dan poster
dengan cara berinovasi yang dapat digunakan untuk menangani masalah ISPA.
Dampak apabila nilai tersebut saya terapkan adalah adanya desain leaflet, dan
poster yang menarik. Sebaliknya jika nilai tidak diterapkan maka desain tidak akan
menarik dan diminati oleh pasien.

 Kolaboratif : Pada tahapan kegiatan ini adalah menerapkan nilai Terbuka


dalam bekerjasama menghasilkan nilai tambah. Dalam mencetak poster saya
bekerjasama dengan pihak percetakan yang mampu mencetak poster agar
mendapatkan hasil yang lebih baik.. Dampak apabila nilai tersebut saya terapkan
adalah poster akan selesai dicetak dengan baik. Sebaliknya jika nilai tersebut tidak
diterapkan maka poster tidak akan selesai dicetak.

28
Kegiatan 1
Tahapan 4
Memasang poster
Pada tanggal 10 mei 2023 saya
memasang poster di ruang tunggu pasien • Analisis dampak

Pada kegiatan ini terdapat beberapa niali- nilai dasar ASN


di puskesmas Balibo yang isinya mudah
yang terkait diantaranya yaitu :

dipahami oleh pasien sehingga bisa


 Berorientasi Pelayanan : Pada tahapan kegiatan ini adalah
memberikan kepuasan kepada pasien
menerapkan nilai Memahami dan memenuhi kebutuhan
(Berorientasi Pelayanan), dengan masyarakat, Ramah, cekatan,solutif,dan dapat diandalkan
memasang poster saya telah melakukan perbaikan tiada henti. saya memasang poster
Melaksanakan tugas dengan penuh untuk meningkatkan pengetahuan ibu atau masyarakat
tanggung jawab (Akuntabel) dan terhadap penyakit ISPA dan dapat menurunkan angka
membantu pasien untuk meningkatkan kejadian ISPA Dampak apabila nilai tersebut saya terapkan
pengetahuannya terkait penyakit ISPA adalah pasien dapat mngetahui tentang penyakit ISPA.

(kompeten) dan menolong pasien untuk Sebaliknya jika nilai tersebut tidak diterapkan maka pasien
tidak mengetahui tentang penyakit ISPA

mencegah terjadinya penyakit ISPA


 Akuntabel : Pada tahapan kegiatan ini adalah menerapkan
(Harmonis) saya memasang poster agar
nilai Melakukan tugas dengan jujur,bertanggung jawab,
menjadi inovasi dan tindakan proaktif
cermat, disiplin, dan berintegras tinggi. Saya telah memasang
dalam peningkatan pengetahuan pasien poster yang telah dicetak dan disetujui oleh mentor. Dampak
khususnya penyakit ISPA (Adaptif) .
apabila nilai tersebut saya terapkan adalah adanya rasa
• Output: Dokumentasi
tanggung jawab yang tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan.
• Dokumentasi : Dokumentasi Sebaliknya, jika nilai tersebut tidak diterapkan maka
pemasangan poster pekerjaan saya akan terbengkalai dan tidak terarah.

 Kompeten :Pada tahapan kegiatan ini adalah menerapkan


nilai Membantu orang lain belajar dan Melaksanakan Tugas
dengan Kualitas Terbaik. Dengan adanya poster yang telah
terpasang dapat membantu meningkatkan pengetahuan ibu
atau masyarakat tentang penyakit ISPA. Dampak apabila nilai
tersebut saya terapkan adalah adanya rasa tanggung jawab
yang tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan dengan kualitas
terbaik dan meningkatkan kompetensi diri untuk terus belajar.
Sebaliknya jika nilai tersebut tidak diterapkan maka pekerjaan
tidak akan selesai.

 Harmonis : Pada tahapan kegiatan ini adalah menerapkan


nilai Suka menolong orang lain. Dengan adanya poster
diruang tunggu pasien dapat menolong pasien untuk
mengetahui pencegahan dan penatalaksanaan penyakit ISPA.
dampak apabila nilai tersebut diterapkan adalah
menumbuhkan semangat dalam diri untuk terus memberikan
informasi kepada pasien untuk mengetahui cara pencegahan
dan penatalaksanaan ISPA. sebaliknya jika nilai tidak
diterapkan maka pasien tdak akan mengetahui tentang
pencegahan dan penatalaksanaan ISPA sehingga akan
meningkatkan prevalensi kejadian ISPA.

 Adaptif : Pada tahapan kegiatan ini adalah menerapkan


nilai Bertindak proaktif. Dengan adanya poster yang telah
terpasang merupakan salah satu tindakan proaktif dalam
membantu pasien mengetahui penyakit ISPA. Dampak apabila
nilai tersebut saya terapkan adalah adanya informasi yang
bisa diserap secara langsung oleh pasien terkait penyakit
ISPA. Sebaliknya jika nilai tidak diterapkan maka tidak adanya
informasi mengenai penyakit ISPA

29
Keterkaitan kegiatan Kontribusi terhadap visi
dengan peran ASN dalam misi organisasi
NKRI
Kegiatan membuat media edukasi
Kegiatan Membuat Membuat Leaflet
dan Membuat poster Mengenai leaflet dan poster dapat berkontribusi
Penyakit ISPA berkaitan dengan mata dalam mewujudkan visi Puskesmas
pelatihan Manajemen ASN, dalam Balibo, yakni : terwujudnya
melakukan kegiatan ini saya bertindak kemandirian hidup sehat bagi
secara professional dan membuat masyarakat dengan pelayanan
media edukasi secara efektif dan
efisien agar mendapatkan hasil yang kesehatan dasar yang bermutu di
maksimal dimana kegiatan ini wilayah kerja Puskesmas Balibo tahun
diperuntukkan untuk meningkatkan 2025 Serta berkontribusi dalam
pengetahuan pasien tentang penyakit mewujudkan Misi Puskesmas Balibo,
ISPA. Sementara untuk Pembuatan diantaranya

leaflet dan poster yang di dalamnya


didesain sekreatif mungkin dengan • Memberikan pelayanan sesuai
gambar dan kalimat menarik sebagai standar yang bermutu masyarakat.

salah satu bentuk perwujudan • Meningkatkan kesadaran


kecakapan ASN dalam menggunakan masyarakat untuk berprilaku hidup
media digital dengan baik dan sehat melalui pelayanan preventif dan
penguasaan terhadap IT serta promotes ditunjang dengan pelayanan
membuat video edukasi merupakan
salah satu bukti ASN telah kuratif melalui

memanfaatkan media digital dengan


baik yakni memanfaatkan internet dan
dunia maya dengan penuh tanggung
jawab (Smart ASN).
Kendala dan antisipasi

Penguatan nilai organisasi


1. Kendala

Dalam mendesain da mencetak


Kegiatan Membuat Membuat Leaflet leaflet dan poster membutuhkan
dan Membuat poster. Mengenai waktu yang cukup lama untuk
Penyakit ISPA dengan penguatan nilai menentukan tema dan desain yang
BerAKHLAK:
menarik dan inovatif sehingga harus
• Berorientasi pelayanan
dikerjakan dengan teliti dan penuh
• Akuntabel
tanggungjawab.

• Kompeten
2. Antisipasi

• Harmonis
Memaksimalkan waktu dengan
• Adaptif
sebaik-baiknya

• Kolaboratif

30
Kegiatan 2
Membuat video edukasi mengenai ISPA

Pada tanggal 11 mei 2023 saya melaksanakan kegiatan kedua yaitu membuat video edukasi. Kegiatan ini
bertujuan sebagai media penyebaran informasi di ruang tunggu puskesmas Balibo untuk menambah wawasan
atau pengetahuan ibu atau masyarakat terkait dengan penyakit ISPA.

Kegiatan membuat video edukasi bagi masyarakat khususnya ibu anak atau balita serta tokoh masyarakat
sebagai tugas dan fungsi serta peningkatan Profesionalisme yang berkaitan dengan Smart ASN yaitu
menyediakan media edukasi berupa video edukasi yang di dalamnya didesain sekreatif mungkin dengan
gambar dan kalimat yang mudah dimengerti dengan menggunakan aplikasi canva dan capcut sebagai salah
satu bentuk kecakapan ASN dalam menggunakan media digital dengan baik dan penguasaan terhadap IT
merupakan salah satu bukti ASN telah memanfaatkan media digital dengan baik yakni memanfaatkan internet

Tahapan 1
dan dunia maya.

Pada tanggal 11 Mei 2023 saya mencari referensi


materi mengenai ISPA melalui internet terutama Menyiapkan materi yang akan di buat
youtobe serta berbagai jurnal terkait ISPA. Video ke dalam video
edukasi dibuat dengan penuh inovasi dan tetap
memperhatikan kualitas materi demi mengutamakan
kebenaran informasi sumber referensi sehingga
bahan video edukasi yang di hasilkan berisi
informasi yang benar agar dapat bermanfaat.
Kemudian saya mendesain materi dan gambar yang • Analisis dampak

akan dituangkan dalam video edukasi dengan Pada kegiatan ini terdapat beberapa niali- nilai dasar ASN
aplikasi canva. Dalam melakukan kegiatan ini saya yang terkait diantaranya yaitu :

mencari literature yang berkualitas atau bermutu,  Berorientasi Pelayanan : Pada tahapan kegiatan ini
demi perbaikan berkelanjutan untuk organisasi saya adalah menerapkan nilai melakukan perbaikan tiada henti
dan sesuai dengan kebutuhan mayarakat dan memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
(Berorientasi Pelayanan). Saya mencari referensi saya telah mengumpulkan beberapa referensi untuk
dari sumber yang dapat dipercaya dan mengerjakan pembuatan media video edukasi. Dampak apabila nilai
secara konsisten serta saya akan jujur dan tersebut saya terapkan adalah adanya referensi media
bertanggung jawab (Akuntabel) dan melaksanakan edukasi yang akan dituangkan dalam pembuatan video
tugas dengan baik (kompeten)
edukasi demi perbaikan berkelanjutan. Sebaliknya jika nilai
• Output : Tersedianya materi video edukasi
tersebut tidak diterapkan maka tidak ada kualitas yang baik
• Dokumentasi : Materi video dan dokumentasi dan tidak dapat digunakan untuk panduan kedepannya.

Kegiatan Berupa Foto


 Akuntabel : Pada tahapan kegiatan ini adalah
menerapkan nilai Melakukan tugas dengan
jujur,bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan berintegras
tinggi. Saya telah mengumpulkan referensi dengan penuh
kejujuran. Dampak apabila nilai tersebut saya terapkan
adalah pekerjaan saya akan selesai dengan baik dan
adanya materi edukasi yang akan dituangkan dalam
pembuatan leaflet dan banner. Sebaliknya, jika nilai
tersebut tidak diterapkan maka pekerjaan saya tidak akan
selesai.

 Kompeten : Pada tahapan kegiatan ini adalah


menerapkan nilai Melaksanakan Tugas dengan Kualitas
Terbaik. Dalam mencari referensi yang akan dituangkan
dalam media edukasi saya mencari referensi dengan
memperhatikan kualitas materi demi mengutamakan
kebenaran informasi dan sumber referensi sehingga bahan
media edukasi yang di hasilkan berisi informasi yang benar
agar dapat bermanfaat. Dampak apabila nilai tersebut saya
terapkan adalah adanya rasa tanggung jawab yang tinggi
dalam menyelesaikan pekerjaan dengan kualitas terbaik.
Sebaliknya jika nilai tersebut tidak diterapkan maka
pekerjaan akan terbengkalai dan tidak terarah.

31
Kegiatan 2
Tahapan 2
Melakukan konsultasi dengan mentor mengenai isi
dan desain video

Pada tanggal 15 Mei 2023 saya melakukan konsultasi dan koordinasi dengan mentor/kepala
puskesmas Ibu megawati SKM, terkait materi dan desain video edukasi yang akan saya buat.
Pada saat konsultasi mentor memberikan saran terkait materi penyuluhan tentang penyakit ISPA
yaitu memasukkan materi tentang penatalaksanaan penyakit ISPA dan menambahkan gambar-
gambar yang menarik seta music agar peserta penyuluhan lebih tertarik dengan materi yang
dibawakan. Dalam melaksanakan kegiatan ini saya melakukan konsultasi dengan mentor sebagai
bentuk tanggung jawab, melapor dan minta persetujuan mentor mengenai desain video yang
akan dibuat (Akuntabel) menghargai atasan demi terciptanya lingkungan kerja yang kondusif
(Harmonis), saya juga melakukan konsultasi sebagia bentuk peduli terhadap pasien ISPA dan juga
suka menolong orang lain serta sebagai bentuk kesediaan kerjasama guna meningkatkan nilai
tambah organisasi. (Kolaboratif).

• Output : Dokumentasi hasil kegiatan dan notulensi

• Dokumentasi : Dokumentasi Kegiatan Berupa foto

• Analisis dampak

Pada kegiatan ini terdapat beberapa niali- nilai dasar ASN yang terkait diantaranya yaitu :

 Akuntabel : Pada tahapan kegiatan ini adalah menerapkan nilai Melakukan tugas dengan
jujur,bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan berintegras tinggi. Saya telah berkoordinasi dengan
Mentor terkait isi dari video edukasi yamg akan saya buat. Dampak apabila nilai tersebut saya
terapkan adalah adanya rasa tanggung jawab yang tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan.
Sebaliknya, jika nilai tersebut tidak diterapkan maka pekerjaan saya akan terbengkalai dan tidak
terarah.

 Harmonis : Pada tahapan kegiatan ini adalah menerapkan nilai menghargai dan membangun
lingkungan kerja yang kondusif. Saya telah menerima saran-saran dari atasan. Dampak apabila
nilai tersebut saya terapkan adalah mempermudah saya dalam membuat media edukasi.
Sebaliknya, jika nilai tersebut tidak diterapkan maka saya akan kesulitan mengerjakan media
edukasi.

 Kolaboratif : Pada tahapan kegiatan ini adalah menerapkan nilai Terbuka dalam bekerja sama
dan menghasilkan nilai tambah. Saya melakukan konsultasi sebagai bentuk kesediaan kerjasama
guna meningkatkan nilai tambah organisasi. Dampak apabila nilai tersebut saya terapkan adalah
saya dapat bekerjasama dengan mentor terkait isi yang akan dituangkan dalam materi
penyuluhan. Sebaliknya jika nilai tersebut tidak diterapkan maka tidak akan menghasilkan nilai
tambah dalam organisasi saya.

32
Kegiatan 2
Tahapan 3
Membuat video edukasi ISPA
Pada tanggal 16 Mei 2023 saya membuat video edukasi, saya berusaha untuk
menjalankan tugas dengan jujur, bertanggungjawab, dan cermat (Akuntabel) dan
Saya mendesain video edukasi dengan cara berinovasi yang dapat digunakan
untuk menangani masalah pasien ISPA. (Adaptif)

• Output : video edukasi mengenai ISPA

• Dokumentasi : https://youtu.be/8ceEXgJdQJM

• Analisis dampak

Pada kegiatan ini terdapat beberapa niali- nilai dasar ASN yang terkait
diantaranya yaitu :

 Akuntabel : Pada tahapan kegiatan ini adalah menerapkan nilai Melakukan


tugas dengan jujur,bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan berintegras tinggi.
Saya telah membuat video edukasi yang telah disetujui oleh mentor. Dampak
apabila nilai tersebut saya terapkan adalah adanya rasa tanggung jawab yang
tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan. Sebaliknya, jika nilai tersebut tidak
diterapkan maka pekerjaan saya akan terbengkalai dan tidak terarah.

 Adaptif : Pada tahapan kegiatan ini adalah menerapkan nilai Terus berinovasi
dan mengembangkan kreativitas. Saya dalam membuat video edukasi dengan
cara berinovasi yang dapat digunakan untuk menangani masalah ISPA. Dampak
apabila nilai tersebut saya terapkan adalah adanya video edukasi yang menarik.
Sebaliknya jika nilai tidak diterapkan maka desain tidak akan menarik dan
diminati oleh pasien.

33
Kegiatan 2
Tahapan 4
Kerja sama dengan promkes untuk
penayangan video

Pada tanggal 17 Mei 2023, sebelumnya dirancangan saya


melakukan kerjasama dengan loket berubah menjadi bekerja
sama dengan PROMKES sebagai masukan dari mentor untuk
penyebaran informasi dan sebagai media untuk penayangan
video di ruang tunggu pasien dengan penuh tanggung jawab
dan berintegritas tinggi (Akuntabel untuk membangun
lingkungan kerja yang kondusif (Harmonis) agar terjalin
hubungan saling terbuka dalam bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama agar mendapatkan nilai tambah (Kolaboratif).

• Output : Dokumentasi hasil kegiatan

• Dokumentasi : Dokumentasi kegiatan berupa foto

• Analisis dampak

Pada kegiatan ini terdapat beberapa niali- nilai dasar ASN yang terkait
diantaranya yaitu :

 Akuntabel : Pada tahapan kegiatan ini adalah menerapkan nilai


Melakukan tugas dengan jujur,bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan
berintegras tinggi. Saya telah berkoordinasi atau kerja sama dengan
penanggungjawab PROMKES terkait pemutaran video yang telah saya
buat. Dampak apabila nilai tersebut saya terapkan adalah adanya rasa
tanggung jawab yang tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan.
Sebaliknya, jika nilai tersebut tidak diterapkan maka pekerjaan saya
akan terbengkalai dan tidak terarah.

 Harmonis : Pada tahapan kegiatan ini adalah menerapkan nilai


menghargai dan membangun lingkungan kerja yang kondusif. Saya
telah bekerjasama dengan penanggung jawab promkes. Dampak
apabila nilai tersebut saya terapkan adalah mempermudah saya dalam
membuat pemutaran video edukasi. Sebaliknya, jika nilai tersebut tidak
diterapkan maka saya akan kesulitan dalam pemutaran video edukasi.

 Kolaboratif : Pada tahapan kegiatan ini adalah menerapkan nilai


Terbuka dalam bekerja sama dan menghasilkan nilai tambah. Saya
melakukan kordinasi atau bekerja sama dengan penaggungjawab
PROMKES sebagai bentuk kesediaan kerjasama guna meningkatkan
nilai tambah organisasi. Dampak apabila nilai tersebut saya terapkan
adalah saya dapat bekerjasama dengan penaggungjawab PROMKES
mengenai pemutaran video edukasi. Sebaliknya jika nilai tersebut tidak
diterapkan maka tidak akan menghasilkan nilai tambah dalam
organisasi saya.

34
Kegiatan 2

Tahapan 5
Memutar video edukasi di ruang tunggu
Puskesmas
Pada tanggal 17 mei 2023 Saya melakukan
penayangan video edukasi di ruang tunggu pasien
puskesmas balibo sebagai bentuk media penyebaran
informasi untuk perbaikan kedepannya dan
menambah pengetahuan masyarakat (Berorientasi
pelayanan) dengan tujuan membantu masyarakat
belajar (Kompoten) dengan cara menayangkan video
edukasi yang dibuat dengan penuh inovasi dan
didesain semenarik mungkin agar masyarakat tertarik
untuk melihatnya (Adaptif).

• Output : Dokumentasi hasil kegiatan

• Dokumentasi : Dokumentasi kegiatan berupa foto

• Analisis dampak

Pada kegiatan ini terdapat beberapa niali- nilai dasar ASN yang
terkait diantaranya yaitu :

 Berorientasi pelayanan : Pada tahapan kegiatan ini adalah


menerapkan nilai Melakukan perbaikan tida henti, Saya telah
memutar video edukasi di ruang tunggu pasien puskesmas sebagai
bentuk perbaikan kedepannya dalam hal pengetahuan ibu atau
masyarakat yang datang berobat ku puskesmas.. Dampak apabila
nilai tersebut saya terapkan adalah adanya perbaikan tiada henti.
Sebaliknya, jika nilai tersebut tidak diterapkan maka tidak adanya
perbaikan dan pengetahuan ibu atau masyarakat mengenai ISPA.

 Kompeten :Pada tahapan kegiatan ini adalah menerapkan nilai


Melaksanakan Tugas dengan Kualitas Terbaik. Saya telah
melakukan pemutaran video edukasi mengenai ISPA di ruang
tunggu pasien puskesmas. Dampak apabila nilai tersebut saya
terapkan adalah adanya rasa tanggung jawab yang tinggi dalam
menyelesaikan pekerjaan dengan kualitas terbaik. Sebaliknya jika
nilai tersebut tidak diterapkan maka pekerjaan akan terbengkalai
dan tidak terarah.

 Adaptif : Pada tahapan kegiatan ini adalah menerapkan nilai


terus berinovasi mengembangkan kreativitas. Saya melakukan
pemutaran video edukasi mengenai ISPA di ruang tunggu pasien
puskesmas sebagai media penyenaran informasi dengan terus
berinovasi mengembangkan kreativitas. Dampak apabila nilai
tersebut saya terapkan adalah saya dapat terus berinovasi
mengembangkan kreativitas dalam pembuatan video edukasi
mengenai ISPA. Dampak apabila nilai ini tidak diterapkan maka
tidak terciptanya video edukasi yang cukup menarik.

35
Keterkaitan kegiatan
dengan peran ASN Kontribusi terhadap visi
dalam NKRI misi organisasi
Kegiatan Membuat video edukasi Kegiatan membuat video edukasi
Mengenai Penyakit ISPA berkaitan dengan dapat berkontribusi dalam
mata pelatihan Manajemen ASN, dalam mewujudkan visi Puskesmas Balibo,
melakukan kegiatan ini saya bertindak yakni : terwujudnya kemandirian hidup
secara professional dan membuat media sehat bagi masyarakat dengan
edukasi secara efektif dan efisien agar pelayanan kesehatan dasar yang
mendapatkan hasil yang maksimal dimana bermutu di wilayah kerja Puskesmas
kegiatan ini diperuntukkan untuk Balibo tahun 2025 Serta berkontribusi
meningkatkan pengetahuan pasien dalam mewujudkan Misi Puskesmas
tentang penyakit ISPA
Balibo, diantaranya

Sementara untuk Pembuatan video • Memberikan pelayanan sesuai


edukasi yang di dalamnya didesain standar yang bermutu masyarakat.

sekreatif mungkin dengan gambar dan • Meningkatkan kesadaran


kalimat menarik sebagai salah satu bentuk masyarakat untuk berprilaku hidup
perwujudan kecakapan ASN dalam sehat melalui pelayanan preventif dan
menggunakan media digital dengan baik promotes ditunjang dengan pelayanan
dan penguasaan terhadap IT serta kuratif melalui

membuat video edukasi merupakan salah

Kendala dan antisipasi


satu bukti ASN telah memanfaatkan media
digital dengan baik yakni memanfaatkan
internet dan dunia maya dengan penuh
tanggung jawab (Smart ASN).
1. Kendala

Penguatan nilai
Dalam membuat video edukasi
mengenai ISPA membutuhkan waktu

organisasi
yang cukup lama untuk menentukan
tema dan desain yang menarik dan
inovatif sehingga harus dikerjakan
Kegiatan Membuat Membuat video edukas
dengan teliti dan penuh
mengenai penyakit ISPA dengan penguatan
tanggungjawab.

nilai BerAKHLAK:

2. Antisipasi

• Berorientasi pelayanan

Memaksimalkan waktu dengan


• Akuntabel

sebaik-baiknya.

• Kompeten

• Harmonis

• Adaptif

• Kolaboratif

36
Kegiatan 3 Melakukan penyuluhan kesehatan tentang
penyakit ISPA

Pada hari selasa, 23 Mei 2023 saya mulai melakukan kegiatan ke tiga yaitu melakukan sosialisasi atau
penyuluhan di posyandu Rambutan II, setelah itu pada tanggal 26 mei 2023 saya lanjut sosialisasi lintas
sektor di kantor desa Sopa. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu terkait dengan
penyakit ISPA.

Dari kegiatan ini saya kembali melakukan penyegaran materi terhadap diri saya pribadi mengenai penyakit
ISPA. Oleh karena itu, saya menyusun semua materi dengan sungguh-sungguh, cermat dan teliti serta
menarik agar masyarakat tertarik untuk mendengarkannya saat sosialisasi nanti.

Tahapan 1
Mengkonsultasikan dengan Mentor terkait
Materi penyuluhan penyakit ISPA

Pada tanggal 19 mei 2023 saya melakukan konsultasi dan koordinasi dengan mentor Ibu
megawati SKM, terkait materi yang akan dituangkan dalam penyuluhan. Pada saat konsultasi
mentor memberikan saran terkait materi penyuluhan tentang penyakit ISPA yaitu memasukkan
materi tentang penatalaksanaan penyakit ISPA dan menambahkan gambar-gambar yang
menarik agar peserta penyuluhan lebih tertarik dengan materi yang dibawakan. Dalam
melaksanakan kegiatan ini saya melakukan konsultasi dengan mentor sebagai bentuk
tanggung jawab, melapor dan minta persetujuan mentor sebelum memulai kegiatan secara
transparan (Akuntabel) dan menghargai atasan demi terciptanya lingkungan kerja yang
kondusif (Harmonis) Saya juga berkonsultasi dengan mentor sebagai bentuk komitmen
menyelesaikan kegiatan dan juga menjaga kredibilitas pimpinan (Loyal), saya juga melakukan
konsultasi sebagia bentuk peduli terhadap pasien ISPA dan juga suka menolong orang lain
serta sebagai bentuk kesediaan kerjasama guna meningkatkan nilai tambah organisasi.
(Kolaboratif).

• Output : Dokumentasi hasil kegiatan

• Dokumentasi : Dokumentasi Kegiatan Berupa Foto

• Analisis dampak

Pada kegiatan ini terdapat beberapa niali- nilai dasar ASN yang terkait diantaranya
yaitu :

 Akuntabel : Pada tahapan kegiatan ini adalah menerapkan nilai Melakukan tugas
dengan jujur,bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan berintegras tinggi. Saya telah
melakukan koordinasi dan konsultasi dengan penuh tanggung jawab sehingga
pimpinan dapat memahami dan memberikan saran dan arahan terkait materi yang
akan dituangkan dalam penyuluhan. Dampak apabila nilai tersebut saya terapkan
adalah pekerjaan saya akan selesai dengan baik dan saya akan merasa puas dengan
diri sendiri karena bertanggung jawab dalam melaksanankan tugas. Sebaliknya, jika
nilai tersebut tidak diterapkan maka pekerjaan saya tidak akan selesai.

 Harmonis : Pada tahapan kegiatan ini adalah menerapkan nilai menghargai dan
membangun lingkungan kerja yang kondusif. Saya telah menerima saran-saran dari
atasan. Dampak apabila nilai tersebut saya terapkan adalah mempermudah saya
dalam membuat materi penyuluhan. Sebaliknya, jika nilai tersebut tidak diterapkan
maka saya akan kesulitan mengerjakan materi penyuluhan.

 Loyal : Pada tahapan kegiatan ini adalah menerapkan nilai menjaga nama baik
pimpinan. Adanya konsultasi dalam melakukan suatu kegiatan menunjukkan kesetiaan
seorang ASN dalam menjaga nama baik Pimpinan. Kegiatan ini mencerminkan sikap
hormat kepadaatasan, kerjasama antara peserta latsar dan pimpinan dalam
perencanaan aktualisasi, tidak memaksakan kehendak reformer (peserta latsar) tapi
siap menerima setiap masukan dari mentor,serta musyawarah dalam pengambilan
keputusan. Kegiatan ini juga dilakukan dengan berkomunikasi dengan bahasa
indonesia yang baik dan benar. Dampak apabila nilai tersebut saya terapkan adalah
Kepala Puskesmas dalam hal ini mentor akan merasa dihargai. Sebaliknya, jika nilai
tersebut tidak diterapkan maka saya tidak menjaga kredibilitas kepala
Puskesmas/mentor.

 Kolaboratif : Pada tahapan kegiatan ini adalah menerapkan nilai Terbuka dalam
bekerja sama dan menghasilkan nilai tambah. Saya melakukan konsultasi sebagai
bentuk kesediaan kerjasama guna meningkatkan nilai tambah organisasi. Dampak
apabila nilai tersebut saya terapkan adalah saya dapat bekerjasama dengan mentor
terkait isi yang akan dituangkan dalam materi penyuluhan. Sebaliknya jika nilai
tersebut tidak diterapkan maka tidak akan menghasilkan nilai tambah dalam
organisasi saya.

37
Kegiatan 3
Tahapan 2
Melakukan kordinasi dan pendistribusian surat ke kantor desa untuk kegiatan penyuluhan

Pada kegiatan ini saya menambahkan • Analisis dampak

tahapan kegiatan melakukan kordinasi dan Pada kegiatan ini terdapat beberapa niali-
pendistribusian surat ke kantor desa untuk nilai dasar ASN yang terkait diantaranya
kegiatan penyuluhan sebagai saran atau yaitu :

masukan dari penguji untuk melakukan lintas  Akuntabel : Pada tahapan kegiatan ini
sektor dan pada tanggal 19 mei 2023 saya adalah menerapkan nilai Melakukan tugas
melakukan kordinasi dan pendistribusian dengan jujur,bertanggung jawab, cermat,
surat ke kantor desa terkait rencana jadwal disiplin, dan berintegras tinggi. Saya telah
penyuluhan dan disepakati penyuluhan melakukan persuratan dan berkoordinasi
dilaksanakan pada tanggal 26 mei 2023 di dengan kepala desa terkait jadwal
kantor desa. Kegiatan ini saya lakukan penyuluhan yang akan dilakukan. Dampak
dengan tujuan agar adanya jadwal apabila nilai tersebut saya terapkan adalah
penyuluhan yang jelas dan lebih terarah adanya rasa tanggung jawab yang tinggi
sehingga memudahkan saya dan masyarakat dalam menyelesaikan pekerjaan. Sebaliknya,
serta petugas lain yang terlibat dalam jika nilai tersebut tidak diterapkan maka
melaksanakan kegiatan penyuluhan. pekerjaan saya akan terbengkalai dan tidak
Sebelum melakukan koordinasi saya terlebih terarah.

dahulu membuat jadwal pertemuan dan  Kompeten : Pada tahapan kegiatan ini
disiplin dan bertanggung jawab (Akuntabel) adalah menerapkan nilai melaksanakan
dan dalam berkoordinasi saya akan tugas dengan kualitas terbaik. Saya telah
membangun lingkungan kerja yang kondusif berusaha menjalankan tugas dengan kualitas
(Harmonis) dan melakukan kerjasama terbaik yaitu koordinasi terkait jadwal
dengan kepala desa (Kolaboratif) sehingga penyuluhan. Dampak apabila nilai tersebut
saya bias mengerjakan tugas dengan kualitas saya terapkan adalah pekerjaan saya akan
terbaik (kompeten)
selesai dengan baik. Sebaliknya, jika nilai
• Output : Dokumentasi
tersebut tidak diterapkan maka pekerjaann
• Dokumentasi : Dokumentasi Hasil kegiatan
saya tidak akan selesai

 Harmonis : Pada tahapan kegiatan ini


adalah menerapkan nilai Membangun
Lingkungan Kerja yang kondusif. Saya telah
koordinasi terkait jadwal penyuluhan.
Dampak apabila nilai tersebut saya terapkan
adalah kepala desa akan merasa dihargai.
Sebaliknya jika nilai tidak diterapkan maka
kepala desa akan merasa kecewa.

 Kolaboratif : Pada tahapan kegiatan ini


adalah menerapkan nilai Terbuka dalam
bekerjasama menghasilkan nilai tambah.
Saya telah melakukan koordinasi terkait
jadwal penyuluhan dengan keapa desa
sebagai betuk kerjasama yang akan
menghasilkan nilai tambah untuk organisasi
saya. Dampak apabila nilai tersebut saya
terapkan adalah kegiatan yang saya lakukan
akan berjalan lancar. Sebaliknya jika nilai
tersebut tidak diterapkan maka pekerjaan
saya tidak akan selesai.

38
Kegiatan 3
Tahapan 3
Menyiapkan materi penyuluhan (Banner)
Dalam tahap kegiatan ini pada tanggal 20 mei 2023 • Analisis dampak

saya membuat dan menyiapkan segala keperluan


yang dibutuhkan dalam melakukan penyuluhan
Pada kegiatan ini terdapat beberapa niali- nilai dasar ASN
atau sosialisasi di di posyandu dan kantor desa. yang terkait diantaranya yaitu :

Saya menyiapkan materi penyuluhan yang dibuat  Berorientasi Pelayanan : Pada tahapan kegiatan ini
menggunakan aplikasi canva untuk mendesain adalah menerapkan nilai melakukan perbaikan tiada henti.
banner serta dibuat semenarik mungkin agar
masyarakat menjadi tertarik untuk melihat dan saya telah mengumpulkan beberapa referensi untuk
membacanya. Dalam melakukan kegiatan ini saya pembuatan materi penyuluhan. Dampak apabila nilai
mencari literature yang berkualitas atau bermutu, tersebut saya terapkan adalah adanya referensi materi
demi perbaikan berkelanjutan untuk organisasi.
penyuluhan yang akan dituangkan dalam Microsoft power
saya mencari referensi dari sumber yang dapat
dipercaya dan saya akan jujur dan bertanggung point dan canva, demi perbaikan berkelanjutan. Sebaliknya
jawab (Akuntabel) dan melaksanakan tugas dengan jika nilai tersebut tidak diterapkan maka tidak ada kualitas
baik (kompeten), dengan berusaha memahami dan yang baik dan tidak dapat digunakan untuk panduan
memenuhi apa yang mereka butuhkan melalui
kedepannya.

solusi dan perbaikan yang diberikan (Berorientasi


Pelayanan).
 Akuntabel : Pada tahapan kegiatan ini adalah
• Output : Tersedianya bahan untuk materi menerapkan nilai Melakukan tugas dengan
penyuluhan
jujur,bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan berintegras
• Dokumentasi : Dokumentasi Kegiatan Berupa
Foto
tinggi. Saya telah mengumpulkan referensi dengan penuh
kejujuran. Dampak apabila nilai tersebut saya terapkan
adalah pekerjaan saya akan selesai dengan baik dan
adanya materi penyuluhan yang akan dituangkan dalam
Microsoft power point dan canva. Sebaliknya, jika nilai
tersebut tidak diterapkan maka pekerjaan saya tidak akan
selesai.

 Kompeten : Pada tahapan kegiatan ini adalah


menerapkan nilai Melaksanakan Tugas dengan Kualitas
Terbaik. Dalam mencari referensi yang akan dituangkan
dalam materi penyuluhan saya mencari referensi dengan
memperhatikan kualitas materi demi mengutamakan
kebenaran informasi dan sumber referensi sehingga bahan
penyuluhan yang di hasilkan berisi informasi yang benar
agar dapat bermanfaat. Dampak apabila nilai tersebut saya
terapkan adalah adanya rasa tanggung jawab yang tinggi
dalam menyelesaikan pekerjaan dengan kualitas terbaik.
Sebaliknya jika nilai tersebut tidak diterapkan maka
pekerjaan akan terbengkalai dan tidak terarah.

39
Kegiatan 3
Tahapan 4
Membagikan kuesioner Pre-test tentang ISPA
kepada peserta penyuluhan
Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan
penyuluhan, yakni pada tanggal 26 Mei 2023. Disini saya
membuat kuesioner pre test ini menggunakan aplikasi • Analisis dampak

Microsoft Word di laptop. Kuesioner ini terdiri dari 15 Pada kegiatan ini terdapat beberapa niali- nilai
pertanyaan dengan bentuk pernyataan dengan hanya dua dasar ASN yang terkait diantaranya yaitu :

opsi jawaban yaitu benar atau salah yang bertujuan untuk  Berorientasi Pelayanan : Pada tahapan
mengetahui sejauh mana pengetahuan masyarakat tentang kegiatan ini adalah menerapkan nilai Memahami
penyakit ISPA. Di dalam kuesioner juga tertera serta tersedia dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat. Saya
tempat untuk mengisi identitas masyarakat. Kuesioner ini telah membagikan kuesioner pre test kepada
dibagikan sebelum diberikan penyuluhan kesehatan tentang masyarakat. Dampak apabila nilai tersebut saya
penyakit ISPA. Dalam melaksanakan kegiatan ini untuk terapkan adalah saya dapat mengetahui sejauh
mengetahui sejauh mana pengetahuan masyarakat tentang mana tingkat pengetahuan masyarakat tentang
penyakit ISPA pada tahap ini saya akan melakukan tugas penyakit ISPA. Sebaliknya jika nilai tersebut
saya dengan bertanggung jawab dengan pekerjaan saya tidak diterapkan maka saya tidak bisa
(akuntabel) sehingga mampu dan memenuhi kebutuhan mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat
masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatannya tentang diabetes mellitus.

(Berorientasi Pelayanan) sambil membantu mereka untuk  Akuntabel : Pada tahapan kegiatan ini adalah
mengetahui dampak dari penyakit ISPA (kompeten) dan menerapkan nilai Melakukan tugas dengan
memberi kesempatan kepada mereka untuk menjawab jujur,bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan
pertanyaan kuesioner yang diberikan (Kolaboratif)
berintegras tinggi. Saya telah membagikan
• Output : Dokumentasi
kuesioner pre test kepada masyarakat. Dampak
• Dokumentasi : Dokumentasi Hasil pembagian kuesioner apabila nilai tersebut saya terapkan adalah
adanya rasa tanggung jawab yang tinggi dalam
menyelesaikan pekerjaan. Sebaliknya, jika nilai
tersebut tidak diterapkan maka pekerjaan saya
akan terbengkalai dan tidak terarah.

 Kompeten : Pada tahapan kegiatan ini adalah


menerapkan nilai Membantu orang lain belajar
dan Melaksanakan Tugas dengan Kualitas
Terbaik. sayatelah membagikan kuesioner pre
test kepada masyarakat. Dampak apabila nilai
tersebut saya terapkan adalah adanya rasa
tanggung jawab yang tinggi dalam
menyelesaikan pekerjaan dengan kualitas
terbaik dan meningkatkan kompetensi diri untuk
terus belajar. Sebaliknya jika nilai tersebut tidak
diterapkan maka pekerjaan akan terbengkalai
dan tidak terarah.

 Kolaboratif : Pada tahapan kegiatan ini adalah


menerapkan nilai Memberi kesempatan kepada
berbagai pihak untuk berkontribusi. Saya telah
membagikan kuesioner pre test kepada
masyarakat. Dampak apabila nilai tersebut saya
terapkan adalah kuesioner pre test akan selesai.
Sebaliknya jika nilai tersebut tidak diterapkan
kuesioner pre test tidak akan selesai.

40
Kegiatan 3

Tahapan 5
Membagikan leaflet penyakit ISPA

Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan penyuluhan, yakni


pada tanggal 23 Mei 2023. Disini saya membagikan leaflet yang telah saya
buat dengan semenarik mungkin pada kegiatan pertama sebelum diberikan
penyuluhan kesehatan tentang penyakit ISPA. Dalam melaksanakan
tahapan kegiatan ini sebagai media bagi penyuluh dalam memberikan
penyuluhan dengan harapan materi yang disampaikan mudah di tanggap.
pada tahap ini saya akan melakukan tugas saya dengan bertanggung jawab
dengan pekerjaan saya (akuntabel) sehingga mampu dan memenuhi
kebutuhan masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatannya
(Berorientasi Pelayanan) sambil membantu mereka untuk mengetahui
dampak dari penyakit ISPA (kompeten)

• Output : Dokumentasi

• Dokumentasi : Dokumentasi Hasil pembagian leaflet

Pada kegiatan ini terdapat beberapa niali- nilai dasar ASN yang terkait diantaranya
yaitu :

 Berorientasi Pelayanan : Pada tahapan kegiatan ini adalah menerapkan nilai


Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat. Saya telah membagikan leaflet
kepada masyarakat. Dampak apabila nilai tersebut saya terapkan adalah saya dapat
mengefektifkan dalam penyampaian materi dengan harapan materi mudah di
tanggap.. Sebaliknya jika nilai tersebut tidak diterapkan maka penyuluhan kurang
efektif.

 Akuntabel : Pada tahapan kegiatan ini adalah menerapkan nilai Melakukan tugas
dengan jujur,bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan berintegras tinggi. Saya telah
membagikan leaflet kepada masyarakat. Dampak apabila nilai tersebut saya terapkan
adalah adanya rasa tanggung jawab yang tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan.
Sebaliknya, jika nilai tersebut tidak diterapkan maka pekerjaan saya akan terbengkalai
dan tidak terarah.

 Kompeten : Pada tahapan kegiatan ini adalah menerapkan nilai Membantu orang
lain belajar dan Melaksanakan Tugas dengan Kualitas Terbaik. sayatelah
membagikan leaflet kepada masyarakat. Dampak apabila nilai tersebut saya terapkan
adalah adanya rasa tanggung jawab yang tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan
dengan kualitas terbaik dan meningkatkan kompetensi diri untuk terus belajar.
Sebaliknya jika nilai tersebut tidak diterapkan maka pekerjaan akan terbengkalai dan
tidak terarah.

41
Kegiatan 3
Tahapan 6
Memaparkan materi penyuluhan
Dalam tahap kegiatan ini, saya melakukan • Analisis dampak

pemaparan materi di posyandu pada tanggal 23 mei Pada kegiatan ini terdapat beberapa niali- nilai dasar
2023 dan pada tanggal 26 mei 2023 saya
melakukan sosialisasi lintas sektor di kantor desa ASN yang terkait diantaranya yaitu :

sebagai saran dari penguji untuk meminta  Berorientasi Pelayanan : Pada tahapan kegiatan ini
dukungan dalam menyebarluaskan informasi adalah menerapkan nilai Ramah, cekatan, solutif, dan
tentang apa itu penyakit ISPA. Memaparkan materi
dilakukan setelah masyarakat mengisi kuesioner dapat diandalkan. saya berusaha untuk menjadi orang
pre test yang diberikan. Dan segala keperluan yang yang dapat diandalkan untuk memperbaiki derajat
dibutuhkan pada saat penyuluhan telah disiapkan. kesehatan masyarakat dengan memberikan solusi yang
Saya memaparkan materi penyuluhan tentang
penyakit ISPA termasuk cara mencegah, cara dapat mengatasi masalahnya. Dampak apabila nilai
mengatasi, dan dampaknya bila tidak teratasi tersebut saya terapkan adalah pasien dapat mngetahui
dengan cepat dan tepat. Selanjutnya kegiatan tentang penyakit ISPA. Sebaliknya jika nilai tersebut tidak
penyuluhan dilakukan menggunakan media
proyektor LCD dan banner yang disampaikan diterapkan maka pasien tidak mengetahui tentang
dengan metode ceramah dan diskusi bersama, penyakit ISPA.

materi yang disampaikan selain yang sudah  Akuntabel : Pada tahapan kegiatan ini adalah
disebutkan sebelumnya, juga berisi mengenai
pengenalan leaflet dan video edukasi tentang ISPA. menerapkan nilai Melakukan tugas dengan
proses penyuluhan berjalan dengan baik dan aktif, jujur,bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan berintegras
diharapakan penyuluhan yang di berikan bisa tinggi. Saya telah memaparkan penyuluhan tentang
meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya
untuk pasien ISPA. Dalam memberikan penyuluhan penyakit ISPA. Dampak apabila nilai tersebut saya
saya Membuat materi yang berkualitas demi terapkan adalah adanya rasa tanggung jawab yang tinggi
kepuasan penerima edukasi. Saya melakukan dalam menyelesaikan pekerjaan. Sebaliknya, jika nilai
penyuluhan dengan berusaha memenuhi dan
memahami kebutuhan masyarakat, serta bersikap tersebut tidak diterapkan maka pekerjaan saya akan
ramah, cekatan, dan solutif kepada masyarakat dan terbengkalai dan tidak terarah.

Saya memberikan penyuluhan sebagai bentuk  Kompeten : Pada tahapan kegiatan ini adalah
responsifitas terhadap peningkatan pengetahuan
masyarakat tentang ISPA (Berorientasi Pelayanan) menerapkan nilai Membantu orang lain belajar dan
Saya memberikan penyuluhan secara terbuka dan Melaksanakan Tugas dengan Kualitas Terbaik. Dengan
transparan menyampaikan semua informasi kepada adanya pemberian penyuluhan tentang penyakit ISPA
masyarakat (Akuntabel) dan membantu untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat (kompeten)
dapat membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat
• Output : Dokumentasi hasil kegiatan dan daftar tentang penyakit diabetes mellitus. Dampak apabila nilai
hadir
tersebut saya terapkan adalah adanya rasa tanggung
• Dokumentasi : Dokumentasi Pemaparan
penyuluhan
jawab yang tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan
dengan kualitas terbaik dan meningkatkan kompetensi diri
untuk terus belajar. Sebaliknya jika nilai tersebut tidak
diterapkan maka pekerjaan tidak akan selesai.

42
Kegiatan 3
Tahapan 7
Membagikan kembali kuesioner post test kepada peserta dengan pertanyaan
yang sama.

Setelah semua kegiatan selesai, ditahap • Analisis dampak

akhir saya kembali membagikan kuesioner, Pada kegiatan ini terdapat beberapa nilai- nilai
yakni kuesioner post test dengan dasar ASN yang terkait diantaranya yaitu :

pertanyaan dan jumlah pertanyaan yang  Berorientasi Pelayanan : Pada tahapan


sama dengan kuesioner sebelumnya (pre kegiatan ini adalah menerapkan nilai Memahami
test). Tujuannya yaitu untuk kembali dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat. Saya telah
mengevaluasi tingkat pengetahuan membagikan kuesioner post test kepada
masyarakat tentang penyakit ISPA setelah masyarakat. Dampak apabila nilai tersebut saya
diberikan penyuluhan. Kegiatan ini terapkan adalah saya dapat mengetahui sejauh
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana mana tingkat pengetahuan masyarakat tentang
pemahaman masyarakat tentang penyakit penyakit ISPA setelah dilakukan penyuluhan.
ISPA setelah diberikan penyuluhan. Apakah Sebaliknya jika nilai tersebut tidak diterapkan
ada perubahan tingkat pengetahuannya maka saya tidak bisa mengetahui tingkat
sebelum diberi penyuluhan dan setelah pengetahuan masyarakat tentang ISPA setelah
diberi penyuluhan. Pada tahap ini, saya dilakukan penyuluhan.

berusaha untuk melaksanakan tugas dengan  Akuntabel : Pada tahapan kegiatan ini adalah
penuh tanggung jawab (Akuntabel) sehingga menerapkan nilai Melakukan tugas dengan
mampu memahami dan memenuhi apa saja jujur,bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan
yang dibutuhkan masyarakat dalam berintegras tinggi. Saya telah membagikan
meningkatkan derajat kesehatannya kuesioner post test kepada masyarakat. Dampak
(Berorientasi pelayanan) sambil membantu apabila nilai tersebut saya terapkan adalah
mereka untuk mengetahui apa itu penyakit adanya rasa tanggung jawab yang tinggi dalam
ISPA, cara mencegah, cara mengatasi, dan menyelesaikan pekerjaan. Sebaliknya, jika nilai
dampaknya (Kompeten) dengan memberi tersebut tidak diterapkan maka pekerjaan saya
ruang kepada mereka untuk menjawab akan terbengkalai dan tidak terarah.

pertanyaan yang diberikan (Kolaboratif).


 Kompeten : Pada tahapan kegiatan ini adalah
• Output : Dokumentasi hasil kegiatan
menerapkan nilai Membantu orang lain belajar
• Dokumentasi: Dokumentasi kegiatan dan Melaksanakan Tugas dengan Kualitas
pembagian keusioner
Terbaik. Saya telah membagikan kuesioner post
test kepada masyarakat. Dampak apabila nilai
tersebut saya terapkan adalah adanya rasa
tanggung jawab yang tinggi dalam menyelesaikan
pekerjaan dengan kualitas terbaik dan
meningkatkan kompetensi diri untuk terus
belajar. Sebaliknya jika nilai tersebut tidak
diterapkan maka pekerjaan akan terbengkalai dan
tidak terarah.

 Kolaboratif : Pada tahapan kegiatan ini adalah


menerapkan nilai Memberi kesempatan kepada
berbagai pihak untuk berkontribusi. Saya telah
membagikan kuesioner post test kepada
masyarakat. Dampak apabila nilai tersebut saya
terapkan adalah kuesioner post test akan selesai.
Sebaliknya jika nilai tersebut tidak diterapkan
kuesioner post test tidak akan selesai.

43
Keterkaitan kegiatan dengan peran ASN
dalam NKRI Dalam melakukan kegiatan memrikan penyuluhan kepada
masyarakat saya bekerja sama dengan petugas lain sebagai
bentuk publik professional yang didasari dari salah satu fungsi
perawat yakni sebagai kolaborator. Dan memberikan
penyuluhan publik merupakan bentuk professional bagian dari
fungsi perawat sebagai educator. Sebagai ASN dengan
profesi Ners (perawat) yang professional, selain sebagai care
giver, perawat juga sebagai educator yang berperan sebagai
perantara untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat
melalui edukasi-edukasi yang sederhana dan mudah
dimengerti masyarakat, dimana setiap tindakan/kegiatan
yang dilakukan menyeluruh dan berkesinambungan yang tidak
hanya untuk masyarakat yang sakit tapi juga untuk
masyarakat yang sehat guna semakin meningkatkan dan
mempertahankan kesehatannya agar tidak jatuh sakit dengan
tetap berpedoman pada nilai-nilai dasar ASN (BerAKHLAK).,
(Manajemen ASN). Sementara untuk Pembuatan materi
penyuluhan dalam bentuk Microsoft power point didesain
sekreatif mungkin dengan gambar dan kalimat menarik
sebagai salah satu bentuk perwujudan kecakapan ASN dalam
menggunakan media digital dengan baik dan penguasaan
terhadap IT dan telah memanfaatkan media digital dengan
baik yakni memanfaatkan internet dan dunia maya dengan
penuh tanggung jawab serta membagikannya melalui media
social (Smart ASN).

Kontribusi terhadap visi


misi organisasi
Dengan melakukan penyuluhan kesehatan
tentang penyakit ISPA di masyarakat dapat
berkontribusi dalam mewujudkan visi Puskesmas
Balibo, yakni : terwujudnya kemandirian hidup
sehat bagi masyarakat dengan pelayanan
kesehatan dasar yang bermutu di wilayah kerja
Puskesmas Balibo tahun 2025. Serta
berkontribusi dalam mewujudkan Misi Puskesmas
Balibo, diantaranya :

• Memberikan pelayanan sesuai standar yang


bermutu masyarakat.

• Meningkatkan kerja sama lintas sector

• Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk


berprilaku hidup sehat melalui pelayanan
preventif dan promotes ditunjang dengan
pelayanan kuratif melalui pendekatan keluarga.

44
PENGUATAN NILAI ORGANISASI
Melakukan penyuluhan kesehatan tentang penyakit ISPA
dengan penguatan nilai BerAKHLAK:

• Berorientasi pelayanan

• Akuntabel

• Kompeten

• Harmonis

• Loyal

• Kolaboratif

KENDALA DAN ANTISIPASI


1. Keterbatasan waktu penulis dalam
mengumpulkan masyarakat yang
menjadi jangkauan wilayah kerja
puskesmas Balibo untuk diberikan
penyuluhan kesehatan sehingga
penulis memberikan penyuluhan
kesehatan hanya di desa Sopa.
Adapun cara mengantisipasi
keterbatasana ini, penulis bekerja
sama dengan kader desa Sopa dan
membuat janji dijauh hari
sebelumnya untuk dilakukan
penyuluhan, serta memberikan surat
undangan penyuluhan ke desa Sopa.

2. Ada beberapa masyarakat yang


tidak terlalu mengerti bahasa
Indonesia, sehingga dalam
mengantisipasi hal tersebut, penulis
bekerja sama dengan kader desa
dalam melancarkan kegiatan acara
penyuluhan tersebut.

45
Kegiatan 4
Melakukan Evaluasi Kegiatan penyuluhan ISPA

Kegiatan ini di mulai pada tanggal 26 mei 2023. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan evaluasi hasil
sosialisasi tentang penyakit ISPA. Kegiatan ini diawali dengan Mengumpulkan kuesioner pre test dan post
test yang telah di jawab oleh peserta penyuluh untuk menilai sejauh mana peningkatan pengetahuan
sebelum dan setelah diberikan penyuluhan tentang penyakit ISPA. Yang diakhiri degan tahapan kegiatan
Mengonsultasikan dengan pimpinan terkait hasil kuesioner pre-post test peserta penyuluh penyakit ISPA.
Dalam kegiatan ini saya dituntut untuk memerikas data dan merekapnya dengan cermat untuk menghindari
adanya kekurangan pada data yang dikumpulkan. Sehingga data yang saya laporkan sudah lengkap dan
tidak ada masalah atau kekurangan apapun. Selain itu, saya juga membuat laporan secara jujur apa
adanya sesuai dengan data dilapangan tanpa menambah atau mengurangi hasil yang saya peroleh.

Tahapan 1
Mengumpulkan kuesioner post test
yang telah di jawab oleh peserta
penyuluh

Pada tanggal 23 Mei 2023 saya mengumpulkan • Analisis dampak

kuesioner post test yang sebelumnya telah saya bagikan Pada kegiatan ini terdapat beberapa niali- nilai
kepada masyarakat saat melakukan penyuluhan tentang dasar ASN yang terkait diantaranya yaitu :

penyakit ISPA. Kuesioner tersebut merupakan kuesioner


 Akuntabel : Pada tahapan kegiatan ini adalah
yang berisi tentang pernyataan-pernyataan yang
menerapkan nilai Melakukantugas dengan
berkaitan dengan materi yang telah disampaikan
menyangkut penyakit ISPA, termasuk cara mencegah, jujur,bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan
cara mengatasi, serta dampaknya bila tidak teratasi berintegras tinggi. Saya telah melakukan
dengan cepat dan tepat.
pengumpulan hasil kuesioner post test secara
Jumlah pernyataan yang ada pada kuesioner sebanyak jujur dan bertanggung jawab. Dampak apabila
15 nomor dengan model jawaban benar dan salah. Setiap nilai tersebut saya terapkan adalah memudahkan
jawaban yang dianggap benar akan diberi tanda ceklis dalam menganalisa hasil kuesioner untuk
(√), pengerjaan soal selama 15 menit, setelah itu soal
mengetahui tingkat pengetahuan ibu atau
yang telah dikerjakan akan dikumpulkan. Mengerjakan
masyarakat tentang penyakit ISPA. Sebaliknya,
post test dilakukan sebagai bentuk indikator mengetahui
tingkat pengetahuan masyarakat sesudah diberi jika nilai tersebut tidak diterapkan maka saya
penyuluhan kesehatan. Saya dalam melaksanakan tugas tidak mengetahui tingkat pengetahuan ibu atau
mengumpulkan hasil kuesioner post test secara masyarakat tentang penyakit ISPA baik sesudah
bertanggung jawab (Akuntabel) dan berusaha untuk dilakukan penyuluhan.

melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik (Kompeten)


 Kompeten : Pada tahapan kegiatan ini adalah
• Output : Dokumentasi hasil kegiatan
menerapkan nilai Melaksanakan tugas dengan
• Dokumentasi : Dokumentasi Kegiatan Berupa Foto

kualitas terbaik. Saya dalam mengumpulkan


hasil kuesioner berusaha untuk melaksanakan
tugas dengan kualitas terbaik. Dampak apabila
nilai tersebut saya terapkan adalah saya dapat
menyelesaikan analisa kuesioner dengan baik.
Sebaliknya jika nilai tersebut tidak diterapkan
saya tidak dapat menganalisa kuesioner dengan
baik.

46
Kegiatan 4

Tahapan 2
Memeriksa hasil kuesioner pre dan post test peserta
penyuluhan
Pada tanggal 29 mei 2023, setelah saya memisahkan antara
kuesioner pre test dan post test, saya melakukan pemeriksaan
pada kuesioner tersebut. Pemeriksaan dilakukan untuk
mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat sebelum dan
sesudah diberikan penyuluhan tentang penyakit diabetes
melitus, Dalam melaksanakan kegiatan ini, setelah memeriksa
hasil kuesioner peserta penyuluh baik sebelum maupun
setelah diberikan penyuluhan, saya berusaha memberikan
kualitas terbaik dan menjalankannya dengan jujur dan penuh
tanggung jawab (Kompeten dan Akuntabel).

• Output : notulensi hasil kegiatan

• Dokumentasi : Dokumentasi Kegiatan berupa foto

• Analisis dampak

Pada kegiatan ini terdapat beberapa niali- nilai dasar


ASN yang terkait diantaranya yaitu :

 Akuntabel : Pada tahapan kegiatan ini adalah


menerapkan nilai Melakukantugas dengan
jujur,bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan
berintegras tinggi. Saya telah melakukan kegiatan
pemeriksaaan hasil kuesioner pre tes dan post test
peserta penyuluh. Dampak apabila nilai tersebut saya
terapkan adalah saya memiliki gambaran yang jelas
tentang pengetahuan masyarakat sebelum dan
sesudah dilakukan penyuluhan. Sebalikna, jika nilai
tersebut tidak diterapkan maka saya tidak bisa
memeriksa hasil kuesioner peserta penyuluh.

 Kompeten : Pada tahapan kegiatan ini adalah


menerapkan nilai Melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik. Saya telah memeriksa hasil kuesioner peserta
penyuluh dengan kualitas terbaik. Dampak apabila nilai
tersebut saya terapkan adalah saya dapat
melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik untuk
memperoleh gambaran terkait pengetahuan
masyarakat tentang ISPA. Sebaliknya jika nilai tersebut
tidak diterapkan maka saya tidak professional dalam
melaksanakan tugas dan tidak memperoleh gambaran
terkait tingkat pengetahuan masayarakat tentang
penyakit ISPA .

47
NOTULENSI
Notulensi Rekapitulasi hasil
Kuesioner Sebelum Penyuluhan

Rekapitulasi Hasil Kuesioner sebelum


penyuluhan ini dilakukan dalam rangka
menggali informasi dan pengetahuan
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Balibo mengenai penyakit ISPA. Sebelum
melakukan penyuluhan tentang diabetes
melitus, peserta diberikan kuesioner
terlebih dahulu untuk dijawab dengan
jumlah soal pada kuesioner sebanyak 15
nomor dalam bentuk pernyataan yang
dijawab dengan tada ceklis di salah satu
pilihan, Berikut hasil kuesioner yang
dilakukan pada 24 orang peserta yang ada
di wilayah kerja Puskesmas Balibo yang
menghadiri penyuluhan.

Rekapitulasi Hasil Kuesioner Sebelum Sosialisasi dan penyuluhan penyakit


ISPA Di Wilayah Kerja Puskesmas Balibo, 2023

Notulensi Rekapitulasi Kuesioner


Setelah Penyuluhan
Rekapitulasi Hasil Kuesioner setelah
sosialisasi dan penyuluhan ini dilakukan
dalam rangka menggali informasi dan
pengetahuan ibu atau masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Balibo mengenai
penyakit ISPA, apakah ada peningkatan
dari pengetahuannya sebelum diberikan
penyuluhan dan setelah diberikan
penyuluhan. Setelah melakukan sosialisasi
dan penyuluhan tentang ISPA, peserta
kembali diberikan kuesioner. Berikut hasil
kuesioner yang dilakukan pada 24 orang
ibu atau masyarakat yang menjadi peserta
penyuluhan penyakit ISPA.

Peserta/Responden Jawaban Benar


Jawaban Salah Nilai (0-100)

Rekapitulasi Hasil Kuesioner Setelah Sosialisasi dan penyuluhan


penyakit ISPA Di Wilayah Kerja Puskesmas Balibo, 2023

48
Kegiatan 4

Tahapan 3
Menganalisa hasil perbandingan pre test dan post test
menggunakan teori Arikunto tentang tingkat pengetahuan

Selanjutnya, pada hari yang sama pula kuesioner pre test dan post tes yang telah
dikumpulkan dan diperiksa akan dianalisis untuk mengetahui bagaimana peningkatan
pengetahuan sebelum dan sesudah diberi penyuluhan. Apakah penyuluhan yang
diberikan bisa meningkatkan pengetahuan masyarakat untuk memperbaiki pola hidupnya
ke arah yang lebih sehat sehingga diharapkan mampu meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dan menurunkan jumlah prevalensi penyakit ISPA di wilayah kerja
puskesmas Balibo.

Analisa data tingkat pengetahuan dilakukan dengan menggunakan kriteria Arikunto


(2013), pengetahuan seseorang dapat diketahui dan diinterpretasikan dengan skala,
yaitu :

a. Baik : 76%-100%

b. Cukup : 56%-75%

c. Kurang : <56%

Rumus yang di gunakan untuk mengukur presentase dari jawaban yang didapat dari
kuesioner menurut Arikunto (2013), yaitu “Jumlah Jawaban Benar : Jumlah Soal X
100%”.Dalam tahap ini, setelah saya menemukan hasil kuesioner berdasarkan analisa,
saya tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan dalam menganalisa hasil kuesioner
(Akuntabel) dengan menjaga privasi hasil dari kuesioner peserta penyuluh (loyal), serta
berusaha untuk melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik (Kompeten), memahami
dan memenuhi apa saja yang masih dibutuhkan masyarakat agar dapat dilakukan
perbaikan untuk meningkatkan derajat kesehatannya (Berorientasi pelayanan).

• Output : Notulensi hasil perbandingan pre test dan post test

• Dokumentasi : Dokumentasi kegiatan

49
Notulensi Kegiatan Hasil Perbandingan pre
test dan post tes

1. Hasil Analisa Kuesioner Sebelum Sosialisai


Penyuluhan

Notulensi Kegiatan Hasil PerbaDari 24 responden yang


diberikan kuisioner sebelum sosialisasi 4 orang
mendapat nilai 46,6, 3 orang mendapat nilai 53,3, 4
orang mendapat nilai 60, dan 6 orang mendapat nilai
66,6, 6 orang mendapat nilai 73,3, dan 1 orang
mendapat nilai 80 dengan akumulasi nilai rata rata
62,7. Berdasarakan nilai rata- rata tersebut, dapat
dilihat bahwa tingkat pengetahuan masyarakat sebelum
diberikan penyuluhan masuk dalam kategori
pengetahuan cukup.ndingan pre test dan post tes

2. Hasil Analisa Kuisioner Setelah diberikan


Penyuluhan

Dari 24 responden yang diberikan kuesioner setelah penyuluhan, 2 orang


mendapat nilai 60, 2 orang mendapat nilai 66,6, 7 orang mendapat nilai 73,3,
dan 5 orang mendapat nilai 80 dan 8 orang mendapat nilai 86,6 dengan
akumulasi nilai rata rata 77,4 Berdasarakan nilai rata- rata tersebut, tingkat
pengetahuan masyarakat setelah diberikan penyuluhan masuk dalam kategori
pengetahuan baik.

Berdasarkan hasil data kuesioner pre test dan post test yang telah dianalisa
diatas, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang penyakit
ISPA mengalami peningkatan setelah diberikan penyuluhan kesehatan dengan
nilai rata-rata 77,4 yang menunjukkan masuk dalam kategori tingkat
pengetahuan baik yang sebelumnya pada hasil kuesioner pre test itu dimana
sebelum diberikan penyuluhan kesehatan menunjukkan hasil dengan nilai
rata-rata 69.137 dan masuk dalam kategori tingkat pengetahuan cukup
Artinya, ada perubahan tingkat pengetahuan ibu atau masyarakat tentang
penyakit ISPA ke arah yang lebih baik setelah diberikan penyuluhan kesehatan.

50
Hasil pengisian Kuesioner

Tingkat pengetahuan ibu atau masyarakat mengenai ISPA

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa pengetahuan ibu atau masyarakat mengenai ISPA sebelum
dilakukan penyuluhan sebagian besar berada pada tingkat pengetahuan cukup dengan presentase 16 orang
(66,7%), kemudian sebanyak 1 orang (4,7%) berpengetahuan baik dan 7 oramg (29,1%) berpengetahuan kurang
setelah dilakukan penyuluhan sebagian besar berada pada tingkat pengetahuan baik dengan presentase 12
orang (50%) dan sebanyak 12 orang (50%) berpengetahuan cukup.

• Analisis dampak

Pada kegiatan ini terdapat beberapa niali- nilai dasar ASN yang terkait diantaranya yaitu :

 Berorientasi Pelayanan : Pada tahapan kegiatan ini adalah menerapkan nilai Memahami dan memenuhi kebutuhan
masyarakat dan Melakukan perbaikan tiada henti. Saya telah melakukan analisa hasil kuesioner peserta penyuluh agar
dapat memahami dan memenuhi apa saja yang dibutuhkan masyarakat agar dapat dilakukan perbaikan untuk
meningkatkan derajat kesehatannya. Dampak apabila nilai tersebut saya terapkan adalah masyarakat dapat
meningkatkan pengetahuannya tentang penyakit ISPA sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
dengan memperbaiki pola hidupnya ke arah yang lebih sehat yang kemudian mampu menurunkan prevalensi penyakit
ISPA atau bahkan menghilangkannya dari daftar 10 penyakit teratas yang ada di instansi puskesmas Balibo.
Sebaliknya jika nilai tersebut tidak diterapkan maka masyarakat tidak dapat meningkatkan pengetahuannya tentang
penyakit ISPA dan tidak dapat memperbaiki derajat kesehatannya kearah yamg lebih baik..

 Akuntabel : Pada tahapan kegiatan ini adalah menerapkan nilai Tidak menyalahkan kewenangan jabatan.Saya telah
melaksanakan kegiatan menganalisa hasil kuesioner dengan tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan yang saya
miliki. Dampak apabila nilai tersebut saya terapkan adalah adanya rasa tanggung jawab yang tinggi untuk
menyelesaikan analisa hasil kuesioner. Sebaliknya, apabila nilai tersebut tidak diterapkan maka saya tidak ada rasa
tanggung jawab untuk menyelesaikan analisa hasil kuesioner.

 Kompeten :Pada tahapan kegiatan ini adalah menerapkan nilai Melaksanakan Tugas dengan Kualitas Terbaik. Saya
telah melakukan analisa hasil kuesioner dengan kualitas terbaik. Dampak apabila nilai tersebut saya terapkan adalah
adanya rasa tanggung jawab yang tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan dengan kualitas terbaik. Sebaliknya jika nilai
tersebut tidak diterapkan maka pekerjaan akan terbengkalai dan tidak terarah.

 Loyal :Pada tahapan kegiatan ini adalah menerapkan nilai Menjaga rahasia jabatan Negara. Saya dalam
melakukan analisa hasil kuesioner menjaga privasi hasil dari kuesioner peserta penyul. Dampak apabila nilai tersebut
saya terapkan adalah hasil kuesioner peserta penyuluh tidak akan diketahui orang lain. sebaliknya jika nilai tersebut
tidak diterapkan maka hasil kuesioner peserta penyuluh akan diketahui orang lain.

51
Kegiatan 4
Tahapan 4
Mengonsultasikan dengan pimpinan terkait hasil kuesioner pre-
post test peserta penyuluh penyakit ISPA.
Pada tanggal 27 mei 2023 tepatnya dihari sabtu
setelah semua kuesioner dianalisa, saya kembali
menemui mentor selaku pimpinan di Puskesmas
Balibo untuk menyampaikan hasil kuesioner
yang didapatkan setelah penyuluhan
dilaksanakan, baik kuesioner pre test maupun
post test. Berdasarkan hasil pemeriksaan dan
analisa dengan menggunakan kriteria yang
dibuat oleh Arikunto (2013) didapatkan hasil
bahwa sebelum diberikan penyuluhan kesehatan
tentang penyakit ISPA rata- rata hasil kuesioner
(pre test) ibu atau masyarakat berada dalam
kategori pengetahuan cukup. Dan setelah
diberikan penyuluhan kesehatan lalu diminta
untuk mengisi kembali kuesioner (post test)
dengan bentuk dan jumlah soal yang sama,
pengetahuan masyarakat sudah meningkat
dengan rata-rata hasil kuesioner berada pada
kategori pengetahuan baik.
• Analisis dampak

Dari hasil tersebut saya melakukan konsultasi Pada kegiatan ini terdapat beberapa nilai- nilai dasar
dengan mentor agar hasil tersebut bisa menjadi ASN yang terkait diantaranya yaitu :

acuan untuk langkah berikutnya. Pada tahap ini,  Akuntabel : Pada tahapan kegiatan ini adalah
saya kembali berkonsultasi dengan pimpinan menerapkan nilai Melakukan tugas dengan
(mentor) terkait hasil kuesioner pre-post test jujur,bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan
yang ditemukan sebagai bentuk menghargai berintegras tinggi. Saya melakukan konsultasi dengan
atasan demi terciptanya lingkungaan kerja yang pimpinan/mentor terkait hasil analisa kuesioner
kondusif (Harmonis). Berusaha untuk bersikap peserta penyuluh dengan jujur dan bertanggung
terbuka dan bekerja sama guna meningkatkan jawab. Dampak apabila nilai tersebut saya terapkan
nilai organisasi puskesmas Balibo (Kolaboratif) adalah adanya rasa tanggung jawab yang tinggi
dengan tetap menjunjung tinggi nilai integritas dalam menyelesaikan pekerjaan. Sebaliknya, jika nilai
serta bertanggung jawab atas setiap tindakan tersebut tidak diterapkan maka pekerjaan saya akan
dan keputusan yang diambil (Akuntabel).
terbengkalai dan tidak terarah.

• Output : Dokumentasi hasil kegiatan


 Harmonis : Pada tahapan kegiatan ini adalah
• Dokumentasi : Dokumentasi Kegiatan
menerapkan nilai Membangun lingkungan kerja yang
kondusif. Saya melakukan konsultasi dengan
pimpinan/mentor terkait hasil kuesioner pre dan post
testyang ditemukan sebagai bentuk untuk menghargai
atasan demi terciptanya lingkungan kerja yang
kondusif. Dampak apabila nilai tersebut saya terapkan
adalah pimpinan akan merasa dihargai dan dihormati.
Sebaliknya, jika nilai tersebut tidak diterapkan maka
pimpinan akan merasa kecewa dan tidak dihargai.

 Kolaboratif : Pada tahapan kegiatan ini adalah


menerapkan nilai Terbuka dalam bekerja sama guna
menghasilkan nilai tambah. Saya telah melakukan
konsultasi dengan pimpinan/mentor sebagai bentuk
kerjasama untuk menghasilkan nilai tambah dalam
organisasi. Dampak apabila nilai tersebut saya
terapkan adalah adanya acuan kedepan untuk
membuat rencana tindak lanjut. Sebaliknya, jika nilai
tersebut tidak diterapkan maka saya tidak
menunjukkan sikap profesionalisme dan tidak
menjalankan nilai-nilai dasar ASN BerAkhlak yaitu
kolaboratif.

52
Keterkaitan kegiatan dengan peran
ASN dalam NKRI
Kegiatan Melakukan Evaluasi Hasil kegiatan setelah dilakukan
penyuluhan tentang penyakit ISPA terkait dengan mata
pelatihan Manajemen ASN, saya sebagai petugas kesehatan
harus mempu melakukan deteksi dini lebih awal sebagai bentuk
peningkatan kompetensi adalah wujud akuntabilitas dalam
bekerja, dalam melakukan kegiatan ini saya bertindak secara
professional dan sebagai bentuk etika profesi saling menghargai
dan membangun komunikasi yang baik untuk menjalin
keterpaduan dalam peningkatan pengetahuan ibu atau
masyarakat tentang ISPA .Saya perlu memiliki jaringan yang
luas agar memiliki kemampuan pengetahuan, keterampilan dan
sikap dalam memberikan pelayanan (Smart ASN).

Kontribusi terhadap visi


misi organisasi
Kegiatan Melakukan Evaluasi Hasil kegiatan setelah
dilakukan penyuluhan tentang penyakit ISPA berkontribusi
dalam mewujudkan visi Puskesmas Balibo, yakni :
Penguatan nilai organisasi
terwujudnya kemandirian hidup sehat bagi masyarakat
Kegiatan melakukan evaluasi Kegiatan
dengan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu di penyuluhan ISPA dengan penguatan nilai
wilayah kerja Puskesmas Balibo tahun 2025 Serta BerAKHLAK:

berkontribusi dalam mewujudkan Misi Puskesmas Balibo, • Berorientasi pelayanan

diantaranya
• Akuntabel

• Memberikan pelayanan sesuai standar yang bermutu • Kompeten

masyarakat.
• Harmonis

• Loyal
• Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berprilaku
• Kolaboratif

hidup sehat melalui pelayanan preventif dan promotes


ditunjang dengan pelayanan kuratif melalui

Kendala dan antisipasi


Evaluasi hasil kegiatan penyuluhan yang saya
lakukan menggunakan teknik analisa oleh
Arikunto (2013) yang memiliki perhitungan
tersendiri itu sedikit saya kurang paham,
sehingga cara mengatasi atau cara
mengantisipasinya adalah saya mencari
referensi di internet dan membuka kembali
materi skripsi saya sewaktu duduk di bangku
kuliah yang juga menggunakan kriteria Arikunto
(2013) untuk mengetahui tingkat
pengetahuanibu atau masyarakat. Saya
mempelajarinya sehingga saya bisa melakukan
evaluasi dengan benar.

53
MATRIKS HABITUASI

54
BAB 5
PENUTUP
RENCANA TINDAK
KESIMPULAN LANJUT
Dalam kegiatan aktualisasi ini membantu CPNS dalam Dari seluruh rangkaian kegiatan aktualisasi, edukasi
menerapkan nilai-nilai ASN yaitu BERAKHLAK (Berorientasi kepada masyarakat menjadi bagian yang sangat
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, penting untuk meningkatkan pengetahuan ibu atau
Kolaboratif) dan mengetahui kedudukan dan peran ASN masyarakat terkait pentingnya pengetahuan tentang
terutama dalam memberikan pelayanan public secara penyakit ISPA, termasuk cara mencegah dan
profesional, serta memperkuat visi misi dan nilai organisasi penanganannya serta dampaknya jika tidak teratasi
Puskesmas Balibo. Dan CPNS memperoleh pengetahuan degan cepat dan tepat. Maka tentunya ada bagian
baru yang berkaitan dengan unit kerja tempat yang menjadi catatan penting penulis untuk
melaksanakan aktualisasi.
pengembangan sebagai bagian dari rencana tindak
Kegiatan peningkatan pengetahuan pasien atau masyarakat lanjut yakni tetap diadakan penyuluhan berkala di
mengenai penyakit ISPA melalui penyuluhan dan edukasi seluruh wilayah kerja Puskesmas Balibo dengan
penyakit ISPA merupakan salah satu solusi meningkatkan tujuan meningkatkan pengetahuan ibu atau
pengetahuan ibu atau masyarakat mengenai penyakit ISPA masyarakat tentang ISPA pada anak sehingga
yang nantinya diharapkan pasien atau masyarakat sadar mampu menurunkan prevalensi penyakit ISPA pada
dan mau menerapkan pola hidup sehat yang tentunya anak.

dibekali dengan pengetahuan yang cukup mengenai


penyakit ISPA itu sendiri. Dari hasil survey atau pengisian
kuesioner lembar evaluasi terlihat bahwa, dengan
memberikan penyuluhan atau edukasi dapat meningkatkan
pengetahuan ibu atau masyarakat tentang penyakit ISPA
dengan hasil 58,4% ibu atau masyarakat berpengetahuan
cukup sebelum dilakukan penyuluhan dan setelah dilakukan
penyuluhan presentase meningkat menjadi 75% ibu atau
masyarakat berpengetahuan cukup, Sehingga kegiatan ini
bisa dilanjutkan dan ditingkatkan.

Tema pelaksanaan RB tematik yang berkaitan dengan judul


saya adalah digitalisasi administrasi pemerintahan di mana
dalam meningkatkan pengetahuan ibu atau masyarakat
saya memutar video edukasi di tv pintar di ruang tunggu
puskesmas.

56
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia, K. R. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Ri No 75 Tahun 2014 Tentang
PusatKesehatanMasyarakat.https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/138635/permen
kes-no-43-tahun-2019

Indonesia, P. N. R. (2014). Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur


SipilNegara.

Modul Adaptif. Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga
AdministrasiNegera Republik Indonesia.2021
Modul Akuntabel. Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negera Republik Indonesia.2021
Modul Berorientasi Pelayanan. Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negera Republik Indonesia.2021

Modul Harmonis. Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negera Republik Indonesia.2021

Modul Kolaboratif. Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negera Republik Indonesia.2021

Modul Kompeten. Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negera Republik Indonesia.2021

Modul Loyal . Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga
AdministrasiNegera Republik Indonesia.2021
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Manajemen Aparatur Sipil negara . Jakarta :
LembagaAdministrasiNegeraRepublik Indonesia.2021

Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Wawasan Kebangsaan dan nilai bela negara .
Jakarta :Lembaga Administrasi Negera Republik Indonesia.2021

ModulSmartASN.PelatihanDasarCalonPegawaiNegeriSipil.Jakarta:LembagaAdministr
asiNegeraRepublik Indonesia.2021

https://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/article/view/781/432

https://www.menpan.go.id/site/berita-terkini/berkenalan-dengan-konsep-reformasi-
birokrasi-general-dan-reformasi-birokrasi-tematik

57

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II


ANGKATANVI II

PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN


KAJIAN MANAJEMEN PEMERINTAHAN
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

TAHUN 2023

Anda mungkin juga menyukai