Oleh :
2020
LAPORAN MANAJEMEN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tugas utama negara mulai dari lingkup nasional, propinsi dan kabupaten/Kota adalah
menyelenggarakan pembangunan. Salah satu indikator penting untuk menilai keberhasilan dalam
pembangunan adalah HDI yaitu singkatan dari Human Development Index atau Indeks Pembangunan
Manusia (IPM). Indeks ini terdiri dari: Indeks ekonomi (pendapatan riil per kapita), Indeks pendidikan
(angka melek huruf dan lama sekolah) dan Indeks kesehatan (umur harapan hidup waktu lahir).
Karena HDI ini sebagai Indikator berhasil tidaknya dalam penyelenggaraan pembangunan (nasional,
propinsi ataupun kabupaten) maka HDI ini harus mengandung unsur-unsur intervensi. Intervensi
diperlukan bila ternyata hasil yang dicapai tidak seperti yang diharapkan.
Jenis intervensi berbeda sesuai masalah dihadapi. Intervensi untuk indeks Ekonomi;
pendapatan perkapita, pertumbuhan ekonomi dan pemerataaan melalui perluasan lapangan kerja,
untuk indeks Pendidikan; melek huruf dan lama sekolah berupa wajib belajar 12 tahun, dan untuk
indeks kesehatan: umur harapan hidup (UHH) waktu lahir, intervensinya perlu dijabarkan dalam
program yang nyata. Perlu dibuat indikator untuk dapat mengukur pencapaian UHH, yaitu Indeks
Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM). Indeks ini sebagai mana juga HDI merupakan
indikator komposit yang khusus menggambarkan kemajuan pembangunan kesehatan. Sumber datanya
dirumuskan dari data kesehatan berbasis komunitas yaitu: Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar),
Rifaskes (Riset Fasilitas Kesehatan), Susenas (Survei Ekonomi Nasional). Survei Podes (Survei
Potensi Desa).
Terdapat 24 Indikator Pembangunan Kesehatan Masyarakat dengan bobot tertentu yang
5. Prevalensi diare
6. Prevalensi pneumonia
7. Prevalensi hipertensi
9. Prevalensi asma
Tujuan penentuan IPKM suatu daerah kabupaten/Kota untuk menentukan peringkat kabupaten/Kota
berdasarkan kemajuan pembangunan kesehatan dan untuk mengetahui permasalahan kesehatan di masing-
masing kabupaten/Kota, sehingga dapat dirumuskan pogram intervensi yang lebih tepat. IPKM ini
bermanfaat sebagai bahan advokasi ke para penentu kebijakan agar terpacu menaikkan peringkat IPKM
daerah dan meningkatkan sumber daya dan program kesehatan. Bagi pemerintah pusat, IPKM dipakai
sebagai dasar penentuan alokasi dana bantuan kesehatan dari pusat ke daerah (provinsi maupun
kabupaten/Kota).
Makin kecil nilai IPKM suatu daerah, makin berat masalah kesehatan di kabupaten/Kota tersebut.
Kabupaten/Kota dengan IPKM rendah merupakan daerah prioritas untuk pembangunan kesehatan, agar
dapat mengejar ketertinggalan dari daerah lain. Selain itu Jenis intervensi untuk masing-masing program
bisa lebih tajam, sesuai dengan data hasil yang ada. Untuk penajaman program dapat dilihat indikator
kesehatan yang dipilih (prevalensi penyakit, cakupan program, dll dari 24 indikator IPKM).
Untuk mewujudkan semua upaya kesehatan yang berbasis IPKM tersebut maka dibuatlah visi
dan misi sebagai pengarah. Pemerintah Kota Ambon melalui Rencana Strategi (Renstra)
Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah telah membuat visi dan misi menuju Ambon Sehat.
Visi dan Misi tersebut diantaranya bertujuan untuk mewujudkan perubahan perilaku hidup
masyarakat yaitu ber-Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), antara lain dengan menjaga
lingkungan serta mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata.
tahun terakhir ini memperlihatkan hasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Walaupun
begitu, keberhasilan pembangunan kesehatan belum merata. Di sana-sini masih terdapat kekurangan
yang masih harus terus dibenahi. Belum semua Standar Pelayanan Minimal Kesehatan dipenuhi
sesuai yang ditargetkan. Belum meratanya distribusi tenaga kesehatan dan masih rendah kualitas
tenaga kesehatan yang ada merupakan permasalahan yang masih dijumpai sampai akhir tahun 2012.
Untuk itu, pembangunan kesehatan Kota Ambon selanjutnya akan lebih memperhatikan upaya
peningkatan mutu pelayanan dengan meningkatkan sarana dan prasarana, sumber daya manusia dan
bidang kesehatan, perumusan ulang terhadap Strategi dan Kebijakan Pembangunan dalam Bidang
Kesehatan perlu dilakukan. Pemerintah Kota Ambon, melalui strategi dan kebijakan pembangunan
saat ini, telah menyusun perencanaan pembangunan yang pelaksanaannya di seluruh sektor
mengantisipasi setiap dampak yang timbul terhadap kesehatan, baik bagi individu, keluarga maupun
masyarakat. Hal ini penting sebab pembangunan dalam bidang kesehatan merupakan investasi
Sehubungan dengan itu maka pelayanan kesehatan yang disediakan, hendaknya mengutamakan
Pelayanan kesehatan harus terus menerus dipelihara dan ditingkatkan melalui kualitas tenaga
kesehatan, ketersediaan obat, maupun sarana dan prasarana penunjang lainnya, dalam rangka
peningkatan, pemerataan dan terjangkaunya pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Kota
Ambon
Terwujudnya Ambon Sehat diharapkan tidak hanya merupakan harapan Dinas Kesehatan Kota
Ambon beserta seluruh jajarannya, tetapi juga merupakan harapan dan dambaan seluruh warga Kota
Ambon.
B. TUJUAN DAN MANFAAT
1. TUJUAN
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
1) Menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Puskesmas yang akan dilaksanakan pada tahun
berikutnya. Dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan sesuai
2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) puskesmas yang akan dilaksanakan setelah
diterimanya alokasi sumber daya dari berbagai sumber dalam rangka memantapkan
2. MANFAAT
Puskesmas Poka berdiri pada tahun 1991, sampai sekarang sudah berusia 30 tahun,
walaupun sempat mengalami dampak kerusuhan dan harus berpindah kedudukan ke pustu inpres
wayame, namun kembali menduduki puskesmas induk pada tahun 2006 hingga sekarang, dengan
luas tanah 292,5 M² dan luas bangunan 157,5 M². lokasi bangunan puskesmas berada di tengah-
tengah pemukiman masyarakat rumah tiga dan terletak di depan jaan utama, tipe puskesmas poka
adalah puskesmas rawat jalan, dan lebih dikenal dengan puskesms poka/rumah tiga.
Puskesmas poka tahun 2014 dengan jumlah jiwa 26.896 jiwa terdiri dari laki-laki: 13.990
dan perempuan : 12.906 yang terbesar dalam 3 desa dan 1 kelurahan, dengan 21 posyandu balita,
dengan jumlah kader 100 orang. Dan semua program dapat dilaksanakan dengan jumlah petugas
yaitu 1 tenaga dokter umum 10 tenaga paramedis, 7 tenaga bidan, 1 tenaga gizi, 1 tenaga farmasi,
a. Lantai I b. Lantai II
C. Struktur Organisasi
D. Jenis Layanan
c) Pelayanan KIA-KB
e) Pelayanan gizi
f) Pelayanan persalinan
h) Pelayanan kefarmasian
i) Pelayanan laboratorium
c) Pelayanan KIA-KB
d) Pelayanan gizi
c) PKPR
d) Pelayanan Kesehatan Penyehat Tradisional
Kondisi
No Keteranga
Jenis Alat Jumlah tidak
. Berfungsi n
Berfungsi
I RUANG KIA/KB
KURSI KAYU 1 1
PANJANG
KURSI LIPAT 9 5 4
KURSI MERAH 2 1 1
MEJA 2 2
LEMARI KAYU 1 1
LEMARI OLIMPIK 1 1
TEMPAT TIDUR 3 3
PRIKSA
TROLY 3 3
TEMPAT TIDUR 1 1
GINEKOLOGY
TANGGA PASIEN 2 2
TIMBANGAN BERDIRI 1 1
TIMBANGAN BERDI+ 1 1
PENGUKUR
DUPLER 1 1
STELISATOR 1 1
TROMOL KASA 2 2
STERIL
No tidak Keteranga
Jenis Alat Jumlah Berfungsi
. Berfungsi n
IMPLAT+KIT 1SET 1
KOMPUTER 1 1
TIANG SAMPIRAN 1 1
SPECULUM BESAR 4 4
SPECULUM SEDANG 2 2
SPECULUM KECIL 1 1
BASCOM UNTK 2 2
LARUTAN
PINCET ANATOMI 1 1
PINCET CHIRUGIS 1 1
GUNTING 1 1
KLOMHOHER 4 4
TIMBANGAN DIGITAL 1 1
TELEVISI 1 1
II POLIKLINIK GIGI
MEJA 1 1
KURSI LIPAT 2 1 1
KURSI 1 1
LEMARI KACA 1
DENTAL UNIT 1 1
DENTAL STOOL 1 1
STELISATOR ALAT 1 1
LEMARI SIDANG 1 1
No tidak Keteranga
Jenis Alat Jumlah Berfungsi
. Berfungsi n
AC 1 1
LIGHT CURING 1 1
CITOJECT 1 1
MEJA KAYU 1 1
KURSI MERAH 1 1
TASUNG APAR 1 1
OTOSCOP 3 3
TEMPAT TIDUR 1 1
PASIEN
TANGGA PASIEN 1 1
LEMARI BUKU 1 1
BERODA
KOMPUTER 1 1
MEJA OLIMPIK 1 1
KURSI MERAH 1 1
KURSI LIPAT 2 1 1
AC 1 1
PENGHARUM 1 1
RUANGAN
STETOSKOP 1 1
No tidak Keteranga
Jenis Alat Jumlah Berfungsi
. Berfungsi n
IV LABORATORIUM
MEJA 2 2
MEJA 1 1
KURSI LIPAT 7 7
KULKAS 1 1
MIKROSKOP 1 1
RUTATOR 1 1
CONTRY FUGE 2 1 1
LEMARI 1 1
TEMPAT SAMPAH 2 2
MEDIS
V GUDANG
LEMARI RAK 1 √
NIRBEKEN 4 √
SPECULUM BESAR 1 √
BAKI TEMPAT
1 √
SPEKULUM
BAKI INSTRUMEN 1 √
TROMBOL KASA 1 √
KOM KECIL 2 √
NEBULIZER ELIKTRIK 1 √
ADAPTOR
2 √
HEADLIGHT
No tidak Keteranga
Jenis Alat Jumlah Berfungsi
. Berfungsi n
KORENTANG 1 √
TONOMETER SET 1 √
SIBELMET 1 √
KACA PEMBESAR 3 √
TENSI DIGITAL 24
VI RUANG GIZI
LEMARI KACA 1 1
LEMARI BESI 1 1
KURSI LIPAT 1 1 1
KIPAS ANGIN 2 1
MEJA BIRU 1 2
KIT ANTROPOMETRI 3 1
GIZI
TIMBANGAN DEWASA 4 1 2
TIMBANGAN DACIN 1 1 3
PENGUKUR TB 1 1
KOMPUTER 1 1
PRINTER 1 1
TEMPAT TIDUR 1 1
PAPAN TULIS 1 1
PRINTER EPSON 1 1
UPVS 1 1
No tidak Keteranga
Jenis Alat Jumlah Berfungsi
. Berfungsi n
LEMARI BESI 1 1
LEMARI KACA 1 1
RAK BESI 1 1
KIPAS ANGIN 1 1
MEJA BIRU 2 2
KURSI KAYU 1 1
VIII IMUNISASI
KURSI BIRU 2 1 1
KURSI KAYU 1 1
COOL CHAIN 1 1
KIPAS ANGIN 1 1
LAPTOP 1 1
PRINTER 1 1
TERMOS VAKSIN 3 3
IX UGD
TEMPAT TIDUR 1 1
LAMPU SOROT 2 2
PASIEN
TANGGA PASIEN 2 2
No tidak Keteranga
Jenis Alat Jumlah Berfungsi
. Berfungsi n
MEJA KAYU 2 2
TABUNG 02 2 2
CONSENTRATOR O2 1 1
EKG SET 1
STERILISATOR ALAT 1 1
LEMARI 1 1
RAK ALAT 1 1
KIPAS ANGIN 1 1
DINDING
TEMPAT SAMPAH 1 1
MEDIS
NEBULIZER 2 1
KURSI LIPAT 2 2
TROMOL 1 1
BAKI 1 1
NAIR BEKEN 1 1
X APOTIK
MEJA 1 1
BLENDER OBAT 1 1
KOMPUTER 1 1
KURSI LIPAT 1 1
KURSI KAYU 2 1
AC 1 1
LEMARI 1 1
LEMARI 1 1
No tidak Keteranga
Jenis Alat Jumlah Berfungsi
. Berfungsi n
LEMARI GANTUNG 1 1
KURSI PANJANG 1 1
Berdasarkan tabel 2.3 tentang peralatan kesehatan di Puskesmas Poka/Rumahtiga dapat disimpulkan
bahwa peralatan kesehatan yang paling banyak tidak berfungsi atau rusak ada di bagian pelayanan
kesehatan gigi hal ini berpengaruh terhadap pemberian pelayanan sehingga pelayanan kesehatan gigi di
1. Ketenagaan keperawatan
2. Ketenagaan lainnya
Pola ketenagaan Puskesmas Poka/Rumahtiga seperti terdapat pada tabel berikut ini:
PUSKESMAS
INDUK
1 PNS / 2
DOKTER
KONTRAK
1 3 -
SKEP/NERS 2
2 PNS
DOKTER GIGI 1
3 SARJANA/ D3
- SKM 1 - KONTRAK
-SKEP 3 - PNS
3 PNS / 3
KONTRAK
- AKPER 7 -
/ 3 1
sukarela
5 PNS / 2
- AKBID 7 -
KONTRAK
5 PNS/1
- AKADEMI GISI 5 -
KONTRAK
- KESLING 1 - PNS
4 BIDAN (D1) - - -
TENAGA
1 PNS/1
7 LABORATORIUM 2 -
KONTRAK
/ ANALIS
PENGELOLA
1 PNS/1
8 OBAT / 2 -
kontrak
APOTEKER
CLEANING
9 1 - SUKARELA
SERVICE
10 SOPIR - 1 -
PENJAGA
11 - - -
PUSKESMAS
12 TENAGA DAPUR - - -
TENAGA
13 - - -
BINATU
PUSKESMAS
PEMBANTU
14 SKEP 1 PNS
15 AKPER 1 PNS
16 SPK 2 PNS
JUMLAH 39 1
yaitu masih ada kekurangan tenaga seorang supir Ambulance sehingga masih membutuhkan
tenaga tambahan.
H. Manejemen
1. Fungsi perencanaan
Untuk mewujudkan Visi tersebut di atas puskesmas Poka/Rumahtiga memiliki Misi yaitu:
pendidikan
4. Strategi
Untuk mencapai VISI dan MISI tersebut, Puskesmas Poka-Rumah Tiga menerapkan kebijakan-
kebijakan:
Analisa SWOT
1. Kekuatan (Strength)
a) Merupakan salah satu Puskesmas rawat inap yang ada di kecamatan Teluk Ambon
c) Memiliki tenaga perawat yang berpengalaman, dengan masa kerja 32 tahun sebanyak1 orang,
dengan masa kerja 30 tahun sebanyak 1 orang , pengalaman kerja selama 20 tahun sebanyak 2
orang , pengalaman kerja selama 10 tahun sebanyak 3 orang, , pengalaman kerja selama 4
g) Memiliki SPO terkait 6 sasaran keselamatan pasien dalam peningkatan mutu pelayanan
h) Terdapatnya Ruang obat
i) Ruang balai pengobatan umum berdekatan dengan ruang apotek dan ruang MTBS
Poka/Rumah Tiga
l) Mempunyai sarana dan prasarana untuk pasien dan tenaga kesehatan, antara lain:
2. Terdapat tempat sampah yang sudah terpisah baik infeksius, non infeksius, dan safety box
3. Terdapat 3 kamar mandi untuk pasien dan keluarga serta 2 kamar mandi untuk pegawai
4. Terdapat administrasi penunjang (misal: buku injeksi, SPO, SAK dan lainnya
2. Kelemahan (Weakness)
b) Kurang penerapan 6 langkah cuci tangan yang benar pada pasien dan keluarga pasien
3. Peluang (Opportunity)
keperawatan.
akreditasi Puskesmas.
4. Ancaman (Treathened)
c. Adanya tuntutan dunia pendidikan terhadap fungsi perawat sebagai educator dan
pembimbing
d. Ada tuntutan tinggi dari masyarakat untuk pelayanan yang lebih profesional
kuat.
tangan yang proses 6 langkah cuci standar WHO tangan yang sesuai
tangan menurut
WHO
struktur dan
oprasional
puskesmas
pelayanan mendapat
pelayanan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Puskesmas Poka berdiri pada tahun 1991, sampai sekarang sudah berusia 30
pada tahun 2006 hingga sekarang, dengan luas tanah 292,5 M² dan luas bangunan
masyarakat rumah tiga dan terletak di depan jaan utama, tipe puskesmas poka
adalah puskesmas rawat jalan, dan lebih dikenal dengan puskesms poka/rumah tiga.
Puskesmas poka tahun 2014 dengan jumlah jiwa 26.896 jiwa terdiri dari laki-
laki: 13.990 dan perempuan : 12.906 yang terbesar dalam 3 desa dan 1 kelurahan,
dengan 21 posyandu balita, dengan jumlah kader 100 orang. Dan semua program
dapat dilaksanakan dengan jumlah petugas yaitu 1 tenaga dokter umum 10 tenaga
paramedis, 7 tenaga bidan, 1 tenaga gizi, 1 tenaga farmasi, 1 tenaga analis, 1 tenaga
tekniker gigi
Pada tahun 2020 pegawai puskesmas rumah tiga berjumlah 36 diantaranya tenaga
dokter umum 3 orang, dokter gigi 1 perawat 13 orang, perawat gigi 1, kebidanan 7
Puskesmas poka/rumah tiga memiliki pelayanan yang terdiri dari pelayanan UKP
dan pelayanan UKM. Dimana pelayanan UKP adalah pelayanan yang berlangsung
didalam Gedung dan pelayanan UKM adalah yang berjalan di luar Gedung atau
Saran yang dapat kami berikan untuk puskesmas poka/rumah tiga adalah :