Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN MANAJEMEN KEPERAWATAN PUSKESMAS

PERAWATAN POKA/RUMAH TIGA

Oleh :

AISA TANGKE, YERMINA ROMER


DINA PAUNNO, SAMSUL MAJID
EVELLIN L M PARERA SUNARNI SIMAL, S.Kep

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS SEKOLAH

TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MALUKU HUSADA

2020
LAPORAN MANAJEMEN

PUSKESMAS PERAWATAN POKA/RUMAH TIGA

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tugas utama negara mulai dari lingkup nasional, propinsi dan kabupaten/Kota adalah

menyelenggarakan pembangunan. Salah satu indikator penting untuk menilai keberhasilan dalam

pembangunan adalah HDI  yaitu singkatan dari Human Development Index atau Indeks Pembangunan

Manusia (IPM). Indeks ini terdiri dari: Indeks ekonomi (pendapatan riil per kapita), Indeks pendidikan

(angka melek huruf dan lama sekolah) dan Indeks kesehatan (umur harapan hidup waktu lahir).

Karena HDI ini sebagai Indikator berhasil tidaknya dalam penyelenggaraan pembangunan (nasional,

propinsi ataupun kabupaten) maka HDI ini harus mengandung unsur-unsur intervensi. Intervensi

diperlukan bila ternyata hasil yang dicapai tidak seperti yang diharapkan.

Jenis intervensi berbeda sesuai masalah dihadapi. Intervensi untuk indeks Ekonomi;

pendapatan perkapita, pertumbuhan ekonomi dan pemerataaan melalui perluasan lapangan kerja,

untuk indeks Pendidikan; melek huruf dan lama sekolah berupa wajib belajar 12 tahun, dan untuk

indeks kesehatan: umur harapan hidup (UHH) waktu lahir, intervensinya perlu dijabarkan dalam

program yang nyata. Perlu dibuat indikator untuk dapat mengukur pencapaian UHH, yaitu Indeks

Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM). Indeks ini sebagai mana juga HDI merupakan

indikator komposit yang khusus menggambarkan kemajuan pembangunan kesehatan. Sumber datanya

dirumuskan dari data kesehatan berbasis komunitas yaitu: Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar),

Rifaskes (Riset Fasilitas Kesehatan), Susenas (Survei Ekonomi Nasional). Survei Podes (Survei

Potensi Desa).
Terdapat 24 Indikator Pembangunan Kesehatan Masyarakat dengan  bobot tertentu yang

berkontribusi langsung dengan Indeks Pembangunan Manusia (HDI), yaitu:

1. Prevalensi balita gizi buruk dan kurang

2. Prevalensi balita sangat pendek dan pendek

3. Prevalensi balita sangat kurus dan kurus  

4. Prevalensi balita gemuk  

5. Prevalensi diare

6. Prevalensi pneumonia

7. Prevalensi hipertensi

8. Prevalensi gangguan mental

9. Prevalensi asma  

10. Prevalensi penyakit gigi dan mulut  

11. Prevalensi Disabilitas  

12. Prevalensi Cedera

13. Prevalensi Penyakit Sendi

14. Prevalensi ISPA  

15. Proporsi perilaku cuci tangan

16. Proporsi merokok tiap hari

17. Akses air bersih

18. Akses sanitasi

19. Cakupan persalinan oleh nakes

20. Cakupan pemeriksaan neonatal

21. Cakupan imunisasi lengkap

22. Cakupan penimbangan balita


23. Ratio Dokter/Puskesmas

24. Ratio Bidan/desa

Tujuan penentuan IPKM suatu daerah kabupaten/Kota untuk menentukan peringkat kabupaten/Kota

berdasarkan kemajuan pembangunan kesehatan dan untuk mengetahui permasalahan kesehatan di masing-

masing kabupaten/Kota, sehingga dapat dirumuskan pogram intervensi yang lebih tepat. IPKM ini

bermanfaat sebagai bahan advokasi ke para penentu kebijakan agar terpacu menaikkan peringkat IPKM

daerah dan meningkatkan sumber daya dan program kesehatan. Bagi pemerintah pusat, IPKM dipakai

sebagai dasar penentuan alokasi dana bantuan kesehatan dari pusat ke daerah (provinsi maupun

kabupaten/Kota).

Makin kecil nilai IPKM suatu daerah, makin berat masalah kesehatan di kabupaten/Kota tersebut.

Kabupaten/Kota dengan IPKM rendah merupakan daerah prioritas untuk pembangunan kesehatan, agar

dapat mengejar ketertinggalan dari daerah lain. Selain itu Jenis intervensi untuk masing-masing program

bisa lebih tajam, sesuai dengan data hasil yang ada. Untuk penajaman program dapat dilihat indikator

kesehatan yang dipilih (prevalensi penyakit, cakupan program, dll dari 24 indikator IPKM).

Untuk mewujudkan semua upaya kesehatan yang berbasis IPKM tersebut maka dibuatlah visi

dan misi sebagai pengarah. Pemerintah Kota Ambon melalui Rencana Strategi (Renstra)

Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah telah membuat visi dan misi menuju Ambon Sehat.

Visi dan Misi tersebut diantaranya bertujuan untuk mewujudkan perubahan perilaku hidup

masyarakat yaitu ber-Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), antara lain dengan menjaga

lingkungan serta mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata.

Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan secara berkesinambungan tersebut, dalam lima

tahun terakhir ini memperlihatkan hasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Walaupun

begitu, keberhasilan pembangunan kesehatan belum merata. Di sana-sini masih terdapat kekurangan

yang masih harus terus dibenahi. Belum semua Standar Pelayanan Minimal Kesehatan dipenuhi
sesuai yang ditargetkan. Belum meratanya distribusi tenaga kesehatan dan masih rendah kualitas

tenaga kesehatan yang ada merupakan permasalahan yang masih dijumpai sampai akhir tahun 2012.

Untuk itu, pembangunan kesehatan Kota Ambon selanjutnya akan lebih memperhatikan upaya

peningkatan mutu pelayanan dengan meningkatkan sarana dan prasarana, sumber daya manusia dan

pemberdayaan masyarakat dengan tidak mengabaikan tuntutan kebutuhan masyarakat.

Melalui Kebijakan Otonomi Daerah yang turut mempengaruhi kebijakan pembangunan di

bidang kesehatan, perumusan ulang terhadap Strategi dan Kebijakan Pembangunan dalam Bidang

Kesehatan perlu dilakukan. Pemerintah Kota Ambon, melalui strategi dan kebijakan pembangunan

saat ini, telah menyusun perencanaan pembangunan yang pelaksanaannya di seluruh sektor

mengantisipasi setiap dampak yang timbul terhadap kesehatan, baik bagi individu, keluarga maupun

masyarakat. Hal ini penting sebab pembangunan dalam bidang kesehatan merupakan investasi

terhadap sumber daya manusia bagi kepentingan bangsa di masa depan.

Sehubungan dengan itu maka pelayanan kesehatan yang disediakan, hendaknya mengutamakan

pelayanan pencegahan (preventif) dan penyuluhan (promotif), tanpa mengabaikan tindakan

pengobatan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) kepada masyarakat.

Pelayanan kesehatan harus terus menerus dipelihara dan ditingkatkan melalui kualitas tenaga

kesehatan, ketersediaan obat, maupun sarana dan prasarana penunjang lainnya, dalam rangka

peningkatan, pemerataan dan terjangkaunya pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Kota

Ambon

Terwujudnya Ambon Sehat diharapkan tidak hanya merupakan harapan Dinas Kesehatan Kota

Ambon beserta seluruh jajarannya, tetapi juga merupakan harapan dan dambaan seluruh warga Kota

Ambon.
B. TUJUAN DAN MANFAAT

1. TUJUAN

a. Tujuan Umum

Meningkatkan kemampuan manajemen puskesmas dalam mengelola kegiatannya dalam

upaya meningkatkan fungsi puskesmas sebagai Pusat Pengembangan, Pembinaan dan

Pelaksanaan Upaya Kesehatan di Wilayah Kerjanya.

b. Tujuan Khusus

1) Menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Puskesmas yang akan dilaksanakan pada tahun

berikutnya. Dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan sesuai

dengan kebutuhan dan keadaan di wilayah kerjanya.

2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) puskesmas yang akan dilaksanakan setelah

diterimanya alokasi sumber daya dari berbagai sumber dalam rangka memantapkan

penggerakan pelaksanaan kegiatan dalam tahun yang sedang berjalan.

2. MANFAAT

a. Perencanaan tingkat Puskesmas memberikan petunjuk untuk menyelenggarakan Upaya

Kesehatan secara efektif dan efisien.

b. Perncanaan tingkat Puskesmas memudahkan pengawasan dan pertanggungjawaban dalam

melaksanakan setiap program di Puskesmas.


BAB II
PEMBAHASAN

A Sejarah Puskesmas Perawatan POKA/RUMAH TIGA

Puskesmas Poka berdiri pada tahun 1991, sampai sekarang sudah berusia 30 tahun,

walaupun sempat mengalami dampak kerusuhan dan harus berpindah kedudukan ke pustu inpres

wayame, namun kembali menduduki puskesmas induk pada tahun 2006 hingga sekarang, dengan

luas tanah 292,5 M² dan luas bangunan 157,5 M². lokasi bangunan puskesmas berada di tengah-

tengah pemukiman masyarakat rumah tiga dan terletak di depan jaan utama, tipe puskesmas poka

adalah puskesmas rawat jalan, dan lebih dikenal dengan puskesms poka/rumah tiga.

Puskesmas poka tahun 2014 dengan jumlah jiwa 26.896 jiwa terdiri dari laki-laki: 13.990

dan perempuan : 12.906 yang terbesar dalam 3 desa dan 1 kelurahan, dengan 21 posyandu balita,

dengan jumlah kader 100 orang. Dan semua program dapat dilaksanakan dengan jumlah petugas

yaitu 1 tenaga dokter umum 10 tenaga paramedis, 7 tenaga bidan, 1 tenaga gizi, 1 tenaga farmasi,

1 tenaga analis, 1 tenaga tekniker gigi

B. Denah Ruangan Puskesmas POKA/RUMAH TIGA


Keterangan

a. Lantai I b. Lantai II

1. UGD 11. Ruang MSI 20. R. Alat Medis

2. Meja computer 12. Pojok Gizi 21. R. MTM

3. Apotek 13. Toilet pasien pria 22. R, P2P

4. RRPU 14. Toilet pasien wanita 23. R. KAPUS

5. MTBS 15 Toilet pegawai 24. R. Imunisasi

6. WC UGD DAN KIA 16. Pojok Asi 25. R. Bendahara

7. Ruang steril 17. P. GIGI 26. R. Promkes

8. Ruang RM 18. Laboratorim 27. Dapur

9. Meja Kaji awal 19. R. TB 28. R. genset

10. Ruang Kia 29. R. Rapat

C. Struktur Organisasi
D. Jenis Layanan

a. Jenis layanyan di Puskesmas Perawatan Poka/Rumah Tiga antara lain:

1) Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)

a) Pelayanan pemeriksaan umum

b) Pelayanan kesehatan gigi dan mulut

c) Pelayanan KIA-KB

d) Pelayanan gawat darurat

e) Pelayanan gizi

f) Pelayanan persalinan

g) Pelayanan rawat inap

h) Pelayanan kefarmasian

i) Pelayanan laboratorium

2) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

Upaya Kesehatan Masyarakat dibagi menjadi dua yaitu:

I. UKM Esensial ada beberapa pelayanan antara lain:

a) Pelayanan Promkes termasuk UKS

b) Pelayanan kesehatan lingkungan

c) Pelayanan KIA-KB

d) Pelayanan gizi

e) Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit

f) Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat

II. UKM Pengembangan terdiri dari :

a) Pelayanan kesehatan lansia

b) Pelayanan kesehatan kerja

c) PKPR
d) Pelayanan Kesehatan Penyehat Tradisional

e) Pelayanan Kesehatan Jiwa

E. Sarana Dan Fasilitas

Keadaan Peralatan Kesehatan di Puskesmas Poka/Rumahtiga

Kondisi
No Keteranga
Jenis Alat Jumlah tidak
. Berfungsi n
Berfungsi

I RUANG KIA/KB

KURSI KAYU 1 1

PANJANG

KURSI SOFA 1SET 1

KURSI LIPAT 9 5 4

KURSI MERAH 2 1 1

MEJA 2 2

LEMARI RAK KACA 2 2

LEMARI KAYU 1 1

LEMARI OLIMPIK 1 1

TEMPAT TIDUR 3 3

PRIKSA

TROLY 3 3

TEMPAT TIDUR 1 1

GINEKOLOGY

TANGGA PASIEN 2 2

TIMBANGAN BERDIRI 1 1
TIMBANGAN BERDI+ 1 1

PENGUKUR

DUPLER 1 1

STELISATOR 1 1

TENSI AIR RAKSA 1 1

PARTUS SET 1SET 1

TROMOL KASA 2 2

BAKI TEMPAT ALAT 1 1

STERIL

No tidak Keteranga
Jenis Alat Jumlah Berfungsi
. Berfungsi n

IMPLAT+KIT 1SET 1

KOMPUTER 1 1

TIANG SAMPIRAN 1 1

BAKI TEMPAT ALAT 1 3

SPECULUM BESAR 4 4

SPECULUM SEDANG 2 2

SPECULUM KECIL 1 1

BASCOM UNTK 2 2

LARUTAN

PINCET ANATOMI 1 1

PINCET CHIRUGIS 1 1

GUNTING 1 1
KLOMHOHER 4 4

TIMBANGAN DIGITAL 1 1

TELEVISI 1 1

II POLIKLINIK GIGI

MEJA 1 1

KURSI LIPAT 2 1 1

KURSI 1 1

LEMARI KACA 1

DENTAL UNIT 1 1

DENTAL STOOL 1 1

STELISATOR ALAT 1 1

LEMARI RAK BERODA 1 1

LEMARI SIDANG 1 1

No tidak Keteranga
Jenis Alat Jumlah Berfungsi
. Berfungsi n

AC 1 1

TONG DEWASA 1SET 1

TONG ANAK 1SET 1

LIGHT CURING 1 1

ULTRA SONIC SCALER 1 1

CITOJECT 1 1

III POLIKLINIK UMUM

MEJA KAYU 1 1

KURSI MERAH 1 1

KURSI LIPAT HITAM 2 1

TASUNG APAR 1 1
OTOSCOP 3 3

TEMPAT TIDUR 1 1

PASIEN

TANGGA PASIEN 1 1

LEMARI BUKU 1 1

BERODA

KOMPUTER 1 1

MEJA OLIMPIK 1 1

KURSI MERAH 1 1

KURSI LIPAT 2 1 1

AC 1 1

PENGHARUM 1 1

RUANGAN

STETOSKOP 1 1

No tidak Keteranga
Jenis Alat Jumlah Berfungsi
. Berfungsi n

IV LABORATORIUM

MEJA 2 2

MEJA 1 1
KURSI LIPAT 7 7

KULKAS 1 1

MIKROSKOP 1 1

RUTATOR 1 1

CONTRY FUGE 2 1 1

LEMARI 1 1

MEJA TROLAR KACA 1 1

TEMPAT SAMPAH 2 2

MEDIS

V GUDANG

LEMARI RAK 1 √

KIPAS ANGIN BERDIRI 1 √

NIRBEKEN 4 √

BAKI STERIL BESAR 1 √

SPECULUM BESAR 1 √

BAKI TEMPAT
1 √
SPEKULUM

BAKI INSTRUMEN 1 √

BAKI STERIL ( PAKAI


1 √
KAKI)

TROMBOL KASA 1 √

KOM KECIL 2 √

NEBULIZER ELIKTRIK 1 √
ADAPTOR
2 √
HEADLIGHT

No tidak Keteranga
Jenis Alat Jumlah Berfungsi
. Berfungsi n

KORENTANG 1 √

TONOMETER SET 1 √

SIBELMET 1 √

TENSI AIR RAKSA 1 √

TENSI AIR RAKSA 6 √

KACA PEMBESAR 3 √

TENSI DIGITAL 24

VI RUANG GIZI

LEMARI KACA 1 1

LEMARI BESI 1 1

KURSI SPON MERAH 2 1

KURSI LIPAT 1 1 1

KIPAS ANGIN 2 1

MEJA BIRU 1 2

KIT ANTROPOMETRI 3 1

GIZI

TIMBANGAN DEWASA 4 1 2

TIMBANGAN DACIN 1 1 3

PENGUKUR TB 1 1

KOMPUTER 1 1

PRINTER 1 1

TEMPAT TIDUR 1 1
PAPAN TULIS 1 1

PRINTER EPSON 1 1

UPVS 1 1

No tidak Keteranga
Jenis Alat Jumlah Berfungsi
. Berfungsi n

P2P, KESLING, DAN


VII
PROMKES

LEMARI BESI 1 1

LEMARI KACA 1 1

RAK BESI 1 1

LEMARI KACA KECIL 1 1

KIPAS ANGIN 1 1

MEJA BIRU 2 2

KURSI SPOND MERAH 1 1

KURSI LIPAT HITAM 1 1

KURSI KAYU 1 1

VIII IMUNISASI

KURSI BIRU 2 1 1

KURSI SPOND MERAH 1 1

KURSI LIPAT HITAM 1 1

KURSI KAYU 1 1

COOL CHAIN 1 1

KIPAS ANGIN 1 1
LAPTOP 1 1

PRINTER 1 1

TERMOS VAKSIN 3 3

IX UGD

TEMPAT TIDUR 1 1

LAMPU SOROT 2 2

PASIEN

TANGGA PASIEN 2 2

No tidak Keteranga
Jenis Alat Jumlah Berfungsi
. Berfungsi n

MEJA KAYU 2 2

TABUNG 02 2 2

CONSENTRATOR O2 1 1

EKG SET 1

STERILISATOR ALAT 1 1

LEMARI 1 1

RAK ALAT 1 1

KIPAS ANGIN 1 1

DINDING

TEMPAT SAMPAH 1 1

MEDIS

NEBULIZER 2 1
KURSI LIPAT 2 2

TROMOL 1 1

BAKI 1 1

NAIR BEKEN 1 1

X APOTIK

MEJA 1 1

BLENDER OBAT 1 1

KOMPUTER 1 1

KURSI LIPAT 1 1

KURSI KAYU 2 1

AC 1 1

LEMARI RAK OBAT 1 1

LEMARI 1 1

LEMARI 1 1

No tidak Keteranga
Jenis Alat Jumlah Berfungsi
. Berfungsi n

LEMARI GANTUNG 1 1

KURSI PANJANG 1 1

Berdasarkan tabel 2.3 tentang peralatan kesehatan di Puskesmas Poka/Rumahtiga dapat disimpulkan

bahwa peralatan kesehatan yang paling banyak tidak berfungsi atau rusak ada di bagian pelayanan

kesehatan gigi hal ini berpengaruh terhadap pemberian pelayanan sehingga pelayanan kesehatan gigi di

Puskesmas Poka/Rumahtiga kurang maksimal


F. Ketenagaan

1. Ketenagaan keperawatan

Jumlah tenaga keperawatan Terdapat tenaga Diploma Keperawatan 8 orang, sarjana

keperawatan sebanyak 3, keperawatan S1+ners 1 orang dan SPK sebanyak 2 orang

2. Ketenagaan lainnya

Pola ketenagaan Puskesmas Poka/Rumahtiga seperti terdapat pada tabel berikut ini:

Data Ketenagaan Puskemas Poka/Rumahtiga

JENIS YANG ADA KEKURANGA


NO KET
KETENAGAAN SEKARANG N

PUSKESMAS

INDUK

1 PNS / 2
DOKTER
KONTRAK
1 3 -

SKEP/NERS 2
2 PNS
DOKTER GIGI 1

3 SARJANA/ D3

- SKM 1 - KONTRAK

-SKEP 3 - PNS
3 PNS / 3

KONTRAK
- AKPER 7 -
/ 3 1

sukarela

5 PNS / 2
- AKBID 7 -
KONTRAK

5 PNS/1
- AKADEMI GISI 5 -
KONTRAK

- KESLING 1 - PNS

4 BIDAN (D1) - - -

6 PERAWAT GIGI 1 - PNS

TENAGA
1 PNS/1
7 LABORATORIUM 2 -
KONTRAK
/ ANALIS

PENGELOLA
1 PNS/1
8 OBAT / 2 -
kontrak
APOTEKER

CLEANING
9 1 - SUKARELA
SERVICE

10 SOPIR - 1 -

PENJAGA
11 - - -
PUSKESMAS

12 TENAGA DAPUR - - -

TENAGA
13 - - -
BINATU
PUSKESMAS

PEMBANTU

14 SKEP 1 PNS

15 AKPER 1 PNS

16 SPK 2 PNS

17 BIDAN (D3) 1 PNS

JUMLAH 39 1

Berdasarakan tabel 2.1 di atas bahwa pola ketenagaan di Puskesmas Poka/Rumahtiga

yaitu masih ada kekurangan tenaga seorang supir Ambulance sehingga masih membutuhkan

tenaga tambahan.

H. Manejemen

1. Fungsi perencanaan

1. Visi puskesmas Poka/Rumahtiga

“MENJADIKAN PUSKESMAS POKA-RUMAH TIGA SEBAGAI PUSAT PELAYANAN

KESEHATAN YANG PROFESSIONAL DAN BERKUALITAS PRIMA”

2. Misi puskesmas Poka/Rumahtiga

Untuk mewujudkan Visi tersebut di atas puskesmas Poka/Rumahtiga memiliki Misi yaitu:

a. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, proaktif, terjangkau dan ramah

b. Meningkatkan pengetahuan Sumber Daya manusia dengan mengikuti pelatihan dan

pendidikan

c. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperan aktif dalam membudidayakan perilaku

hidup bersih dan sehat


3. Motto pelayanan puskesmas Poka/Rumahtiga

“ KESEMBUHAN DAN KESEHATAN ALE, KEBAHAGIAAN FOR KATONG “

4. Strategi

Untuk mencapai VISI dan MISI tersebut, Puskesmas Poka-Rumah Tiga menerapkan kebijakan-

kebijakan:

a. Mengutamakan kepuasaan pelanggan

b. Memberikan pelayanan kesehatan secara professional dan bertanggung jawab

c. Meningkatkan kompetensi pegawai

Analisa SWOT

a. Hasil Kajian Analisis Internal Dan Eksternal

1. Kekuatan (Strength)

a) Merupakan salah satu Puskesmas rawat inap yang ada di kecamatan Teluk Ambon

b) Jumlah tenaga keperawatan Terdapat tenaga Diploma Keperawatan 7 orang, sarjana

keperawatan sebanyak 3, keperawatan S1+ners 2 orang

c) Memiliki tenaga perawat yang berpengalaman, dengan masa kerja 32 tahun sebanyak1 orang,

dengan masa kerja 30 tahun sebanyak 1 orang , pengalaman kerja selama 20 tahun sebanyak 2

orang , pengalaman kerja selama 10 tahun sebanyak 3 orang, , pengalaman kerja selama 4

tahun sebanyak 5 orang

e) Mempunyai standar asuhan keperawatan

f) Mempunyai protap setiap tindakan

g) Memiliki SPO terkait 6 sasaran keselamatan pasien dalam peningkatan mutu pelayanan
h) Terdapatnya Ruang obat

i) Ruang balai pengobatan umum berdekatan dengan ruang apotek dan ruang MTBS

j) Adanya komite pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) di Puskesmas Perawatan

Poka/Rumah Tiga

l) Mempunyai sarana dan prasarana untuk pasien dan tenaga kesehatan, antara lain:

1. Memiliki kapasitas tempat tidur pasien sebanyak 6 bad

2. Terdapat tempat sampah yang sudah terpisah baik infeksius, non infeksius, dan safety box

untuk membuag sampah spuit.

3. Terdapat 3 kamar mandi untuk pasien dan keluarga serta 2 kamar mandi untuk pegawai

4. Terdapat administrasi penunjang (misal: buku injeksi, SPO, SAK dan lainnya

5. Terdapatnya ventilasi udara di semua ruangan

2. Kelemahan (Weakness)

a) Tidak tersedia nurse station

b) Kurang penerapan 6 langkah cuci tangan yang benar pada pasien dan keluarga pasien

c) Puskesmas Perawatan poka/rumah tiga dengan akreditasi Pratama

d) Tata tertib pengunjung belum berjalan dengan baik

e) Belum terpampan alur manajemen pelayanan

f) Tidak terdapat security

g) Belum perbaharui struktur organisasi

3. Peluang (Opportunity)

a. Adanya organisasi PPNI yang menaungi profesi keperawatan.


b. Adanya penyelenggaraan pelatihan-pelatihan dibidang kesehatan khususnya

keperawatan.

c. Adanya Undang-Undang RI No. 38tahun 2014 tentang KeperawatanAdanya

kerjasama dengan bidang pendidikan yang dapat meningkatkan mutu pelayanan

d. Adanya kerjasama dengan BPJS

e. Adanya kesempatan untuk melengkapi alat – alat di ruangan terkait persiapan

akreditasi Puskesmas.

4. Ancaman (Treathened)

a. Masyarakat semakin kritis terkait dengan pelayanan kesehatan disertai tingkat

kemajuan teknologi yang semakin canggih memudahkan masyarakat mengetahui

segala informasi dengan cepat

b. Adanya Undang-undang No. 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsume

c. Adanya tuntutan dunia pendidikan terhadap fungsi perawat sebagai educator dan

pembimbing

d. Ada tuntutan tinggi dari masyarakat untuk pelayanan yang lebih profesional

e. Persaingan antar puskesmas yang mempunyai perawat yang profesional semakin

kuat.

Pemecahan masalah (POA = Plan Of Action)

No Masalah Tujuan Kegiatan Indikator Paraf Waktu

1. Kurang Meningkatkan 1. Membuat poster 1. tersedianya Rabu

penerapan 6 pemahaman tentang 6 langkah poster tentang 6


langkah cuci masyarakat tentang cuci tangan sesuai langkah cuci

tangan yang proses 6 langkah cuci standar WHO tangan yang sesuai

benar pada tangan standar WHO


2. melakukan
pasien dan
evaluasi kepada 2. terwujudnya
keluarga
pasien tentang 6 kualitas pelayanan
pasien
langkah cuci

tangan menurut

WHO

2. Struktur Terjadinya koordinasi 1. mengkaji data 1. terkoordinasinya Kamis

organisasi yang baik antara personal dan pembagian yang

puskesmas pimpinan dan seluruh merancang model optimal

belum di staf yang berkompeten struktur organisasi


2. terwujudnya
perbaharui dalam puskesmas puskesmas
standar pelayanan
sehingga dapat
2. Melakukan kesehatan di
mewujudkan
pembuatan struktur puskesmas
pelayanan kesehatan
organisasi berkesinambungan
yang optimal dan
puskesmas
berkualitas kepada

masyarakat 3. mengisi data

struktur dan

oprasional

puskesmas

3. Belum Mengoptimalkan alur 1. membuat poster 1. tertatanya alur Jum’at

optimalnya palayanan kesehatan alur pelayanan pelayanan pada

alur pada puskesmas puskesmas


2. mengarahkan
pelayanan pengunjunng 2. pengunjung

tentang alur lebih mudah dalam

pelayanan mendapat

pelayanan
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Puskesmas Poka berdiri pada tahun 1991, sampai sekarang sudah berusia 30

tahun, walaupun sempat mengalami dampak kerusuhan dan harus berpindah

kedudukan ke pustu inpres wayame, namun kembali menduduki puskesmas induk

pada tahun 2006 hingga sekarang, dengan luas tanah 292,5 M² dan luas bangunan

157,5 M². lokasi bangunan puskesmas berada di tengah-tengah pemukiman

masyarakat rumah tiga dan terletak di depan jaan utama, tipe puskesmas poka

adalah puskesmas rawat jalan, dan lebih dikenal dengan puskesms poka/rumah tiga.

Puskesmas poka tahun 2014 dengan jumlah jiwa 26.896 jiwa terdiri dari laki-

laki: 13.990 dan perempuan : 12.906 yang terbesar dalam 3 desa dan 1 kelurahan,

dengan 21 posyandu balita, dengan jumlah kader 100 orang. Dan semua program

dapat dilaksanakan dengan jumlah petugas yaitu 1 tenaga dokter umum 10 tenaga

paramedis, 7 tenaga bidan, 1 tenaga gizi, 1 tenaga farmasi, 1 tenaga analis, 1 tenaga

tekniker gigi

Pada tahun 2020 pegawai puskesmas rumah tiga berjumlah 36 diantaranya tenaga

dokter umum 3 orang, dokter gigi 1 perawat 13 orang, perawat gigi 1, kebidanan 7

orang, promkes 1, gizi 3, kesling 2, apoteker 2, analis dan klining serviz 1.

Puskesmas poka/rumah tiga memiliki pelayanan yang terdiri dari pelayanan UKP

dan pelayanan UKM. Dimana pelayanan UKP adalah pelayanan yang berlangsung

didalam Gedung dan pelayanan UKM adalah yang berjalan di luar Gedung atau

berfokus pada masyarakat


B. Saran

Saran yang dapat kami berikan untuk puskesmas poka/rumah tiga adalah :

1. Pembuatan bagan alur pelayanan UKP

2. Untuk mencapai capaian pada pelayanan UKM sebaiknya pegawai

puskesmas Poka/Rumah Tiga melakukan Dor To Dor karena kebanyakan

masyarakat awam yang belum paham tentang pentingnya pemeriksaan

kesehatan terkhususnya bagi para lansia.

Anda mungkin juga menyukai