PENDAHULUAN
1
yang baik dapat tercipta salah satunya dengan menaati tugas pokok dari puskesmas itu sendiri
yaitu salah satunya upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular.
Diare akut adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3 kali perhari, disertai
perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang berlangsung
kurang dari satu minggu. Secara umum pada kelompok usia dibawah 5 tahun, diare akut
merupakan penyebab kematian kedua (setelah pneumonia) dan insidensi dan resiko kematian
dari penyakit diare sangat besar pada kelompok usia ini. Dampak langsung lainnya dari diare
ini seperti gagal tumbuh, malnutrisi dan kegagalan perkembangan kognitif. Sebagian besar dari
diare akut disebabkan oleh karena infeksi. Cara penularan diare pada umumnya melalui fekal
oral yaitu melalui makanan atau minuman yang tercemar oleh enteropatogen, atau kontak
langsung tangan dengan penderita atau barang-barang yang telah tercemar tinja penderita atau
tidak langsung melalui lalat. Hal yang bisa menyebabkan anak mudah terserang penyakit diare
adalah perilaku hidup masyarakat yang kurang baik dan keadaan lingkungan yang buruk.
Berdasarkan Kemenkes RI, 2015 Diare merupakan salah satu penyakit infeksi yang
menyebabkan kematian pada bayi dan anak dan balita. Penyakit diare masih merupakan
masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti di Indonesia, karena morbiditas
dan mortalitas-nya yang masih tinggi. Menurut World Health Organization(WHO), diare
merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak terutama di
negara berkembang, dan merupakan faktor risiko terjadinya malnutrisi. Sekitar 12
juta anak di negara berkembang meninggal sebelum usia 5 tahun, dan 70% kematian
disebabkan oleh lima masalah kesehatan termasuk diare. Di Sulawesi Tenggara penyakit
diare tetap menjadi masalah kesehatan publik yang diperoleh informasi bahwa jumlah pasien
diare pada 2010 berjumlah 62.691 kasus dari total populasi 2.20745 juta jiwa dengan
prevalensi 284 per 10.000 kelahiran. Sementara pada tahun 2011 jumlah penderita diare telah
meningkatkan jumlah kasus dari total populasi 96.1792.277.864 jiwa dengan prevalensi 422
per 10.000 kelahiran. Angka ini menunjukkan penemuan pasien diare tidak mencapai target
nasional. Penyakit diare merupakan penyakit endemis di Indonesia dan juga merupakan
potensial KLB yang sering mengakibatkan kematian, tidak terkecuali di Sulawesi tenggara.
Berdasarkan hasil (Riskesdas, 2013 ). periode prevalence diare di Sulawesi Tenggara sebesar
7,3% dengan insiden diare pada balita sekitar 5%. Jumlah kasus diare yang ditangani pada
tahun 2017 sebanyak 39.913 kasus atau sebanyak 53,72% dari perkiraan kasus, lebih tinggi
dibandingkan dengan tahun 2016 sebanyak 35.864 kasus (46,77% dari perkiraan kasus). Pada
tahun 2017, prevalensi diare di kabupaten Buton sebanyak 93,64 %.Di Indonesia, penyakit
diare merupakan penyakit endemis dan juga merupakan penyakit potensial Kejadian Luar
2
Biasa (KLB) yang sering disertai dengan kematian. Menurut data Kementerian Kesehatan
terdapat 4.017.861 kasus diare tahun 2015 yang meningkat 6,39% menjadi 4.274.790 kasus
diare pada tahun 2017. Data Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 penyakit
diare menduduki urutan ke dua dari penyakit infeksi dengan angka morbiditas sebesar 4,0%
dan mortalitas 3,8%. Dilaporkan pula bahwa penyakit Diare menempati urutan tertinggi
penyebab kematian (9,4%) dari seluruh kematian bayi. 3-5.
Angka kejadian kasus diare di Puskesmas Lasalimu selatan sendiri masuk dalam 10 besar
angka kesakitan dan berada diposisi ke 6 dengan jumlah kasus 89 kasus pada tahun 2021.
Selama penulis melaksanakan tugas sebagai Dokter Ahli pertama sejak Juni 2022, penulis
mengamati terjadinya londakan kasus diare akut pada bayi (0-1 tahun) dan (balita 1-5 tahun)
sebanyak 85 kasus dari Januari-september dan lonjakan kasus terjadi pada bulan Juli, Agustus,
dan September dari 10 desa wilayah kerja UPTD Puskesmas Lasalimu Selatan.
Dari pengamatan penulis kondisi yang terjadi di atas besar pengaruhnya disebabkan oleh
pengetahuan ibu terhadap diare maupun langkah pencegahannya masih belum dipahami secara
baik, sehingga kebanyakan orang tua dari bayi atau balita itu sendiri membawa anaknya
berobat ke puskesmas dengan keadaan diare sudah disertai dengan tanda-tanda dehidrasi.
Berdasarkan hal tersebut penulis berinisiatif untuk melakukan intervensi dengan mengadakan
sosialisasi “PARODI CERDIK” (Peran Orang Tua Obati Diare Akut melalui Kegiatan
Ceramah dan Edukasi) Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Lasalimu Selatan, dengan sasaran
para orang tua yang memiliki bayi dan balita pada khususnya. Melalui kegiatan ini, penulis
berupaya agar dapat meningkatkan pemahaman ibu terhadap manajemen diare akut pada anak,
sehingga diterapkannya materi sosialisasi yang diberikan berupa penjelasan melalui BANNER
dan Leaflet. Kegiatan aktualisasi ini diharapkan meningkatanya pemahaman orang tua mulai
dari pencegahan hingga pengobatan dasar guna menekan angka kejadian kasus sehingga dapat
terealisasi kondisi kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
3
1.2.2 Tujuan khusus
Meningkatkan pemahaman Orang tua tentang penyebab dan penanganan Diare
melalui kegiatan sosialisasi PARODI CERDIK (Peran Orang Tua Obati Diare melalui
Kegiatan Ceramah dan Edukasi) Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Lasalimu Selatan
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat untuk Penulis
4
Secara garis besar jenis kegiatan yang akan dilaksanakan dengan membuat sosialisasi
berupa penjelasan melalui banner dan pembagian leaflet kepada orang tua, disertakan
kuisioner pre dan post sosialisasi sebagai pengukur ringkat pemahaman orang tua tentang
penyebab dan penanganan awal diare akut. Tahapan kegiatan Aktualisasi ini diestimasukan
pelaksanaannya dari kegiatan satu sampai dengan enam mulai dari 7 November sampai 30
November 2022. Untuk kegiatan sosialisasinya sendiri direncanakan dilaksanakan di
posyandu untuk imunisasi bayi dan anak, yaitu dari tanggal 14-16 November 2022.
Aktualisasi dilakukan ditempat posyandu karena sasaran peserta yaitu orang tua karena
dalam kasus diare yang terjadi di Puskesmas kebanyakan menyerang bayi dan anak.
5
BAB II
UPTD Puskesmas Wil. Kec. Lasalimu Selatan merupakan salah satu unit penyelenggara
pemerintahan di bidang kesehatan yang bertempat di Desa Ambuau Togo, Kecamatan
Lasalimu Selatan, Kabupaten Buton. Wilayah kerja UPTD Puskesmas Wil. Kec. Lasalimu
6
Selatan meliputi Desa Ambuau Togo, Desa Ambuau Indah, Desa Kinapani Makmur, Desa
Mopaano, Desa Mega Bahari, Desa Umalaoge, Desa Lasalimu Pantai dan Desa Balimu .
Lokasi UPTD Puskemas Wil. Kec. Lasalimu Selatan berada di Jalan Poros Pasarwajo -
Lasalimu Desa Ambuau Togo yang merupakan jalan utama Kecamatan Lasalimu Selatan.
Transportasi antar wilayah dihubungkan dengan jalan darat. Jalan utama dan jalan desa sudah
beraspal dan mudah dijangkau dengan sarana transportasi.
Luas wilayah kerja Puskesmas Lasalimu Selatan adalah 62,59 km2. Wilayah kerja
Puskesmas tersebut berbatasan dengan :
Jumlah penduduk yang ada di wilayah kerja Puskesmas Lasalimu Selatan berjumlah
9.958 jiwa dan 2.039 KK dengan rincian sbb:
Tabel 1. Data Kelurahan/Desa, Jumlah Penduduk dan Jumlah KK dan Jumlah Rumah di
UPTD Puskesmas Lasalimu Selatan. Tahun 2021
Jumlah
No Nama Kel/Desa Jumlah Penduduk Jumlah KK
Rumah
1 Desa Ambuau Indah 1723 435 357
2 Desa Ambuau Togo 1229 315 287
3 Desa Kinapani Makmur 963 238 205
4 Desa Lasalimu 2577 658 509
5 Desa Balimu 739 193 149
6 Desa Umalaoge 1329 329 255
7 Desa Mopaano 696 177 156
8 Desa Mega Bahari 702 182 121
Jumlah 9958 2.527 2039
Sumber : Hasil Pendataan Keluarga (PIS-PK)
7
Tabel 2. Data Sasaran Program Kesehatan di UPTD Puskesmas Lasalimu Selatan Tahun
2021
Jumlah Jumlah Sasaran
No Sasaran Sasaran Proyeksi Riil
1 Jumlah Penduduk 9337 9.958
2 Jumlah Kepala Keluarga 2318 2.527
3 Jumlah PBI-BPJS 5660
4 Jumlah PBI-BPJS Pemda
5 Jumlah Non PBI-BPJS 810
6 Jumlah Ibu Hamil (Bumil) 267 253
7 Jumlah Ibu Bersalin (Bulin) 255 243
8 Jumlah Ibu Nifas (Bufas) 255 243
9 Jumlah Ibu Hamil Resti (Bumil resti) 54 51
10 Jumlah Wanita Usia Subur (WUS) 3699 3413
11 Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) 1737 1891
12 Jumlah Bayi (0-< 1 tahun) 243 442
13 Jumlah Balita (0-<5 tahun) 1242 652
14 Anak Balita (1-<5 tahun) 999 859
15 Jumlah Neonatal Resti (0-<1 bulan) 36 24
16 Jumlah anak 6-24 bulan dari Gakin
17 Jumlah PAUD 1 1
18 Jumlah TK 7 7
19 Jumlah SD/ sederajat 11 11
20 Jumlah SMP/ sederajat 3 3
21 Jumlah SMA / sederajat 2 2
22 Jumlah Desa 8 8
23 Jumlah Kelurahan 0 0
24 Jumlah Rumah Tangga 2318 2527
25 Jumlah Rumah 2039
26 Jumlah Desa STBM 2 2
27 Jumlah Desa Siaga
28 Jumlah Pasar 1 1
29 Dst ...
Sumber : Hasil Pendataan Keluarga (PIS-PK)
8
Kondisi penyakit terbanyak yang ada di Puskesmas Lasalimu Selatan pada tahun
2021 adalah sebagai berikut :
Status Tupoksi
(PNS/PTT/PTT (Utama dan Tambahan)
No. Nama Tenaga Kesehatan
Daerah/Magang Ket
Utama Tambahan
Sukarela)
Penanggungjawab Penanggung
1 Amirudin Tuany, SKM PNS
Promkes jawab PKM
Penanggungjawab
dr. Yullyana Mutiara Posyandu
2 CPNS pelayanan umum
Kasih Lansia
UGD dan Ranap
3 dr. Sri Surya Ningsih PTTD
Penanggungjawab
Posyandu
4 Nur Asmara, A. Md. Kep PNS MTBS,Prog.
Lansia
ISPA,Diare
Bikor,
Penanggungjawab
5 Darlina Amd. Keb PNS
KIA Dan
Persalinan
YOHANIS MANGALLA, Penanggungjawab
6 PNS
A. Md. Kep rawatnginap
Penanggungjawab
7 LIZAR MOGE R, SKM PNS
prog.promkes
9
Status Tupoksi
No. Nama Tenaga Kesehatan (PNS/PTT/PTT (Utama dan Tambahan)
Ket
Daerah/Magang Utama Tambahan
Sukarela) Korim, Surveilans,
8 Suryati Sajiman, AMK PNS
Rabies
9 Nur Anliati PNS Perawat Jaga
La Ode Zayun Onde, A. Penanggungjawab
10 PNS
Md. Kep Prog. Kusta
Penanggungjawab
11 Wa Marfia, AMK PNS
poli umum
Penanggungjawab Loket
12 Siti Kalsum K, AMKL PNS
Prog.Kesling Pendaftaran
Penanggungjawab
13 Fatma PNS Bendahara BOK
Prog.Gizi
Penanggungjawab
14 Amriana, Am Keb PNS Prog.Anak, Remaja Bendahara JKN
dan Lansia
Pendamping Prog.
15 NURJA SWASTIR, S. Gz PNS
Gizi
AULIA HAERDA D, S.
16 PNS Perawat Jaga
Kep. Ns
17 MULIANA M, S. Kep. Ns PNS Perawat Jaga
Penanggungjawab Bendahara
18 Asni PNS
Prog. P2 Malaria Penerima
Penanggungjawab
Prog. P2 TB, dan
19 Irma, A, Md. Kep PNS Pengelola SIK
Penanggungjawab
Ranap
Penanggungjawab
Perkesmas dan Bendahara
20 Muliono, A Md. Kep PNS
UGD Barang
10
Status Tupoksi
No. Nama Tenaga Kesehatan (PNS/PTT/PTT (Utama dan Tambahan)
Ket
Daerah/Magang Utama Tambahan
32 Hariati, Amd Keb Sukarela)
PTTD Bidan Desa
Pendamping Bidan
33 Alfina, Amd keb PTTD
Desa
Pendamping Bidan
34 Juraini, Amd Keb PTTD
Desa
Penanggungjawab
35 Jumalia Rusdi, Amd. Keb PTTD
pendaftaran
Perawat Poli
36 Sriyatun, AMK PTTD
Umum
Penanggungjawab
37 Wahyuniati, AMK PTTD
Prog. PTM Bindu
Pendamping
38 Hisna Amd. Keb PTTD Bidan Jaga Ranap Posy. PTM
Bindu
Pendamping Bidan
39 Risnawati, Amd Keb PTTD
Desa
Pendamping Jurim
40 Dewi Hasdia G, Amd Kep PTTD
dan Perawat Jaga
Pendamping Prog.
41 Jumria, SKM PTTD
Kesling
Prog. ODGJ, Penanggungjaw
42 Iskandar, Amd Kep PTTD
Perawat Jaga UGD ab Sterilasasi
Indra Gunawan, Amd
43 PTTD Perawat jaga UGD
Kep
44 Rukayana P, Amd Kep PTTD Perawat Poli MTBS
45 Yuli Agustina, S.St PTTD Bidan Jaga Ranap
46 Wd. Hariati, Amd Keb PTTD Bidan Jaga Ranap
Wd. Zaharatul Riada, Penanggungjawab
47 PTTD
Amd Keb Informasi
48 Aswati, S. Kep PTTD Prog. Kesker P.Care BPJS
Pendamping Prog.
49 Ld. Firiadin, SKM PTTD
Gizi
50 Alan Agusman, Amd Kep PTTD Perawat Jaga UGD
Indah Trisnawati, Amd
51 PTTD Bidan Jaga Ranap
Keb
Perawat Jaga
52 PTTD
Masri, Amd Kep Ranap
53 Yayuk Esarta, Amd Keb PTTD Bidan Jaga Ranap
54 Satrina Rendo S, ST PTTD Bidan Jaga ranap
Pendamping Prog.
55 PTTD
La Ode Aswin, AS, SKM Kesling
Waode Fildaningsi, Amd
56 PTTD Bidan Jaga Ranap
Keb
57 Fitri, Amd Keb PTTD Administrasi ranap
58 Nur Ajrad, Amd Keb PTTD Bidan Apotik
Pendmping Prog.
59 Moderman, SKM Magang
Promkes
Pendampin
60 Wa Ode Arsina, SKM Magang
Bendahara BOK
61 Wa Ode Andriani, Amd. Magang Pendamping Farmasi
11
Status Tupoksi
No. Nama Tenaga Kesehatan (PNS/PTT/PTT (Utama dan Tambahan)
Ket
Daerah/Magang Utama Tambahan
Farm Sukarela)
62 Nur Qomaria, AMAK Magang Pendamping Analis
Sumber : Data Puskesmas Tahun 2021-2022
Sarana dan prasarana kesehatan yang ada di Puskesmas adalah sebagai berikut :
Tabel 5. Data Sarana dan Prasarana di UPTD Puskesmas Lasalimu Selatan Tahun 2021
2 Polindes 0 Buah
3 Poskesdes 2 Buah
4 Apotek 0 Buah
Tabel 6. Data Jumlah Posyandu di UPTD Puskesmas Lasalimu Selatan Tahun 2021
No. Nama Kel/Desa Jumlah Posyandu Jumlah Posyandu Jumlah
Balita (Posyandu Lansia Posbindu
Rutin)
1 Desa Ambuau Indah 3 1 3
2 Desa Ambuau Togo 2 1 2
3 Desa Kinapani Makmur 2 1 2
4 Desa Lasalimu 4 2 4
5 Desa Balimu 1 1 1
6 Desa Umalaoge 2 2 2
7 Desa Mopaano 1 1 1
8 Desa Mega Bahari 1 1 1
Jumlah 16 10 16
Sumber : Data Puskesmas Tahun 2021
2.1.2 Visi, Misi dan Nilai Organisasi Intansi (Pemerintah Prov/Kab/Kota), Tujuan dan
Sasaran Unit Kerja (OPD)
12
UPTD Puskesmas Wil. Kec. Lasalimu Selatan memiliki visi, misi, motto serta nilai-
nilai organisasi sebagai berikut :
a. Visi
“TERCAPAINYA PUSKESMAS DENGAN PELAYANAN YANG BERMUTU MENUJU
MASYARAKAT LASALIMU SELATAN YANG SEHAT “
b. Misi
1. MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN YANG BERMUTU, MUDAH, CEPAT
DAN TEPAT ;
2. MENINGKATKAN KESADARAN DAN PEMBERDAYAAN SERTA PERAN AKTIF
MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN KESEHATAN MENUJU GERAKAN
MASYARAKAT SEHAT;
3. MENYELENGGARAKAN PELAYANAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN YANG
BERKUALITAS
c. Motto
”KERJA IKHLAS MASYARAKAT SEHAT”
d. Tata Nilai UPTD Puskesmas Wil. Kec. Lasalimu Selatan
Visi dan misi di atas dikembangkan menjadi nilai-nilai utama UPTD Puskesmas
Wil. Kec. Lasalimu Selatan. Nilai-nilai inilah yang akan menjadi dasar perilaku pegawai
negeri sipil dalam upaya pencapaian misinya. Nilai-nilai yang dimaksud adalah IKHLAS
yaitu :
I : INOVATIF
K : KOMPETEN
H : HUMANIS
L : LOYALITAS
A : AKUNTABEL
S : SURVIVE
13
Puskesmas sebagaimana yang telah dicantumkan pada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
75 Tahun 2014 tentang Puskesmas.
1. Tugas Puskesmas
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya kecamatan sehat.
2. Fungsi Puskesmas
Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan Penyelenggaraan
UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah
kerjanya, Puskesmas berwenang untuk :
14
k) Melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga; dan
l) Melakukan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat pertama dan
rumah sakit di wilayah kerjanya, melalui pengoordinasian sumber daya kesehatan
di wilayah kerja Puskesmas
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah
kerjanya, Puskesmas berwenang untuk:
a) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan, bermutu, dan holistic yang mengintegrasikan faktor biologis,
psikologi, sosial, dan budaya dengan membina hubungan dokter - pasien yang erat
dan setara;
b) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan
preventif;
c) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada individu, berfokus
pada keluarga, dan berorientasi pada kelompok dan masyarakat;
d) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan kesehatan,
keamanan, keselamatan pasien, petugas, pengunjung, dan lingkungan kerja;
e) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja
sama inter dan antar profesi;
f) Melaksanakan penyelenggaraan rekam medis;
g) Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses
Pelayanan Kesehatan;
h) Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi sumber daya
manusia Puskesmas.
i) Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem
Rujukan.
j) Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan di
wilayah kerjanya, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
k) Melakukan pembinaan terhadap Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat pertama di
wilayah kerjanya.
15
Tugas Pokok Dokter menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 139/KEP/M.PAN/11/2003 adalah memberikan pelayanan kesehatan pada sarana
pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta masyarakat dalam
rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat. Rincian Kegiatan Dokter Pertama
yaitu:
16
27. Melakukan Visum et repertum tingkat sederhana;
28. Melakukan Visum et repertum kompleks tingkat I;
29. Menjadi saksi ahli;
30. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan;
31. Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium;
32. Melakukan Tugas jaga panggilan/on call;
33. Melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit;
34. Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien;
35. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat sederhana.
2.1.5 Data-data Sumber Daya yang Dimiliki Unit Kerja dan Data-data Terkait Isu yang Diangkat
a. Sumber daya manusia
17
Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu unsur terpenting dalam suatu
organisasi yang menjadi penentu jalan tidaknya suatu organisai. SDM kesehatan yang memiliki
kompetensi tentu akan menunjang keberhasilan pelaksanaan kegiatan. Jumlah staf UPTD
Puskesmas Lasalimu Selatan terdiri dari PNS, CPNS, PTT Daerah, dan Tenaga Kontrak
Sukarela.
b. Sarana dan Prasarana pelayanan kesehatan
UPTD Puskesmas Lasalimu Selatan, kecamatann Lasalimu Selatan, Kab. Buton
merupakan Puskesmas rawat inap. Data prasarana terdiri dari 2 gedung, gedung pertama yang
terdiri atas 2 lantai, untuk lantai dasar terdiri dari ruang pelayanan loket pendaftaran, UKP,
UKM dan ruang UGD, sedangkan pada lantai kedua terdiri ruang kantor, ruangan kepala
puskesmas dan musholah. Gedung kedua yang berada dibelakang yang merupakan ruang
perawatan yang terdiri 5 ruang perawatan dan 1 ruang bersalin.
18
17 Ruang P2M 1 √
19
9. Melakukan Pemulihan mental tingkat sederhana;
10. Melakukan Pemulihan mental kompleks tingkat I;
11. Melakukan Pemulihan fisik tingkat sederhana;
12. Melakukan Pemulihan fisik kompleks tingkat I;
13. Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu;
14. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita;
15. Melakukan Pemeliharaan kesehatan anak;
16. Melakukan pelayanan keluarga berencana;
17. Melakukan pelayanan imunisasi;
18. Melakukan pelayanan gizi;
19. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit;
20. Melakukan penyuluhan medik;
21. Membuat catatan Medik rawat jalan;
22. Membuat catatan Medik rawat inap;
23. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar;
24. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam;
25. Menguji kesehatan individu;
26. Menjadi Tim Penguji Kesehatan;
27. Melakukan Visum et repertum tingkat sederhana;
28. Melakukan Visum et repertum kompleks tingkat I;
29. Menjadi saksi ahli;
30. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan;
31. Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium;
32. Melakukan Tugas jaga panggilan/on call;
33. Melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit;
34. Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien;
35. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat sederhana.
20
2.3 Konsepsi Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN
1. Berorientasi Pelayanan
b. Kalimat Afirmasi
“Kami berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat”.
c. Panduan Perilaku Berorientasi Pelayanan
Berikut ini akan mengulas mengenai panduan perilaku/kode etik dari nilai
Berorientasi Pelayanan sebagai pedoman bagi para ASN dalam pelaksanaan tugas, yaitu:
a) Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku Berorientasi
Pelayanan yang pertama ini diantaranya mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia,
menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak, membuat keputusan
berdasarkan prinsip keahlian, menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
Adapun beberapa Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku.
Berorientasi Pelayanan yang kedua ini diantaranya memelihara dan menjunjung tinggi
standar etika yang luhur, memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
21
program pemerintah, memberikan layanan kepada public secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdayaguna, berhasil guna, dan santun.
Nilai dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku berorientasi pelayanan
melakukan perbaikan tiada henti diantaranya : 1. Mempertanggung jawabkan tindakan
dan kinerjanya kepada publik 2. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
2. Akuntabel
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab terhadap
seseorang/organisasi yang meberikan amanat. Dalam konteks ASN 12 akuntabilitas
adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai
pelayan publik kepada atasan, lembaga pembina dan lebih luasnya kepada publik.
Terdapat beberapa aspek-aspek akuntabilitas adalah sebagai berikut :
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship)
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is result-oriented)
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers reporting)
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaningless without
consequences)
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance)
Dengan kalimat afirmasi “Kami bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan
a. Akuntabilitas Personal
22
Akuntabilitas Personal 17 Akuntabilitas personal mengacu pada nilai-nilai yang
ada pada diri seseorang seperti kejujuran, integritas, moral dan etika. Pertanyaan
yang digunakan untuk mengidentifikasi apakah seseorang memiliki akuntabilitas
personal antara lain “Apa yang dapat saya lakukan untuk memperbaiki situasi dan
membuat perbedaan?”
b. Akuntabilitas Individu
Akuntabilitas individu mengacu pada hubungan antara individu dan lingkungan
kerjanya, yaitu antara PNS dan instasinya sebagai pemberi kewenangan.
Pertanyaan penting yang digunakan untuk melihat tingkat akuntabilitas individu
seorang PNS adalah kemampuan untuk mengatakan “ini adalah tindakan yang telah
saya lakukan dan ini adalah apa yang akan saya lakukan untuk membuatnya
menjadi lebih baik”
c. Akuntabel Kelompok
Kinerja sebuah institusi biasanya dilakukan atas kerjasama kelompok. Dalam hal ini
tidak ada istilah “saya” tetapi yang ada adalah “kami”. Dalam kaitannya dengan
akuntabilitas kelompok, maka pembagian kewenangan dan semngat kerjasama yang
tinggi antar berbagai kelompok yang ada dalam sebuah institusi memainkan peranan
yang penting dalam tercapainya kinerja organisasi yang diharapkan.
d. Akuntabel Organisasi
Akuntabilitas organisasi mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang telah dicapai,
baik pelaporan yang dilakukan oleh individu terhadap organisasi/institusi maupun
kinerja organisasi kepada stakeholder.
e. Akuntabel Organisasi
Akuntabilitas organisasi mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang telah dicapai,
baik pelaporan yang dilakukan oleh individu terhadap organisasi/institusi maupun
kinerja organisasi kepada stakeholder.
f. Akuntabilitas stakeholder
Akuntabilitas stakeholder adalah tanggung jawab organisasi pemerintah untuk
mewujudkan pelayanan dan kinerja yang adil, responsif dan bermartabat.
Stakeholder yang dimaksud adalah masyarakat umum, pengguna layanan dan
pembayar pajak yang memberikan masukkan, saran dan kritik terhadap kinerjanya.
3. Kompeten
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2017, Pasal 210 sampai dengan
pasal 212, Pengembangan kompetensi dapat dilaksanakan sebagai berikut : a. Mandiri
23
oleh internal instansi pemerintah yang bersangkutan. b. Bersama dengan instansi
pemerintah lain yang memiliki akreditasi untuk melaksanakan pengembangan
kompetensi tertentu. c. Bersama dengan lembaga pengembangan kompetensi yang
independen. Terdapat dua pendekatan pengembangan yang dapat dimanfaatkan pegawal
untuk meningkatkan kompetensinya, yaltu klasikal dan non klasikal. Optimalisasi hak
akses pengembangan kompetensi dapat 14 dilakukan dengan pendekatan pelatihan non
klasikal, diantaranya ealearning, job enrichment dan Job enlargement termasuk coaching
dan mentoring.
Kompeten yaitu terus belajar dan mengembangkan kapabilitas. Panduan perilaku (kode
etik) sebagai berikut:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah;
b. b. Membantu orang lain belajar;
c. c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
Kata kunci nilai dasar ASN kompeten adalah kinerja terbaik, sukses, keberhasilan,
learning agility, ahli di bidangnya. Dengan kalimat afirmasi “Kami terus belajar dan
mengembangkan kapabilitas”.
4. Harmonis
Pola harmonis merupakan sebuah usaha untuk mempertemukan berbagai
pertentangan dalam masyarakat. Hal ini diterapkan pada hubungan-hubungan sosial
ekonomi untuk menunjukkan bahwa kebijaksanaan sosial ekonomi yang paling sempurna
hanya dapat tercapai dengan meningkatkan permusyawaratan antara anggota masyarakat.
Suasana harmoni dalam lingkungan bekerja akan membuat kita secara individu menjadi
tenang, menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk saling kolaborasi dan bekerja
sama, meningkatkan produktivitas bekerja serta meningkatkan kualitas layanan kepada
masyarakat. Brian Scudamore (seorang Founder dan CEO sebuah peruahaan Brand)
menyatakan beberapa hal tentang bagaimana membangun kultur tempat kerja yang
harmonis. Suasana tempat kerja yang positif dan kondusif juga berdampak bagi berbagai
bentuk organisasi. Ada tiga hal yang dapat menjadi acuan untuk membangun budaya
tempat kerja nyaman dan berenergi positif. Ketiga hal tersebut adalah
a. Membuat tempat kerja yang berenergi
Sebagian besar karyawan atau orang dalam organisasi menghabiskan separuh
hidupnya di tempat kerja. Untuk itu tempat kerja harus dibuat sedemikian rupa agar
karyawan tetap senang dan nyaman saat bekerja. Tata ruang yang baik dan keberadaan
24
ruang terbuka sangat disarankan. Desain ruang terbuka dapat meningkatkan komunikasi,
hubungan interpersonal dan 15 kepuasan kerja, sekaligus optimal, mengurangi terjadinya
kurangnya komunikasi. Disharmonis yang disebabkan kurangnya komunikasi
b. Memberikan keleluasaan untuk belajar dan memberikan kontribusi
Selalu ingat dalam sebuah organisasi Anda bukan satu-satunya orang yang
menjalankan alur produktivitas, Ketika Anda sudah “mentok", ada baiknya Anda mencari
ide dari orang-orang yang berada dalam tim. Hal tersebut mampu meningkatkan
keterlibatan dan rasa memiliki karyawan dalam sebuah bisnis atau organisasi.
c. Berbagi kebahagiaan bersama seluruh anggota organisasi
Tak dapat dielakkan jika pendapatan adalah salah satu motivator terbaik di
lingkungan kerja. Demikian juga rasa memiliki. dengan membagi kebahaglaan dalam
organisasi kepada seluruh karyawan dapat meningkatkan kepemilikan dan meningkatkan
antusiasme para karyawan.
Harmonis yaitu saling peduli dan menghargai perbedaan. Panduan perilaku (kode etik)
sebagai berikut:
a) Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;
b) Suka menolong orang lain;
c) Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
Kata kunci nilai dasar ASN Harmonis adalah peduli (caring), menghargai perbedaan
(diversity) dan selaras. Dengan kalimat afirmasi “Kami saling peduli dan menghargai
perbedaan”.
5. Loyal
Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang ASN adalah sifat loyal atau setia
kepada bangsa dan negara. Sifat dan sikap loyal terhadap bangsa dan negara 20 dapat
diwujudkan dengan sifat dan sikap loyal ASN kepada pemerintahan yang sah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Setiap ASN harus senantiasa
menjunjung tinggi kehormatan negara, 16 pemerintah dan martabat pegawai negeri sipil
serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri,
seseorang atau golongan sebagai wujud loyalitas terhadap bangsa dan negara.
Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam core value ASN yang
dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa
dan negara, memiliki panduan perilaku sebagai berikut:
25
a) Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintah yang sah
b) Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instasi dan negara
c) Mejaga rahasia jabatan negara.
Kata kunci nilai dasar ASN Loyal adalah komitmen, dedikasi, kontribusi,
nasionalisme dan pengabdian. Dengan kalimat afirmasi “Kami berdedikasi dan
mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara”.
6. Adaptif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan
hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul. Dengan
demikian adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai dengan keadaan
lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan diri).
Sejatinya tanpa beradaptasi akan menyebabkan makhluk hidup tidak dapat
mempertahankan diri dan musnah pada akhirnya oleh perubahan lingkungan. Sehingga
kemampuan adaptif merupakan syarat penting bagi terjaminnya keberlangsungan
kehidupan. Setidaknya terdapat 9 elemen budaya adaptif menurut Management Advisory
Service UK yang perlu menjadi fondasi ketika sebuah organisasi akan
mempraktekkannya, yaitu :
a. Putpose
b. Cultural Values
c. Vison
d. Corporate values
e. Coporate strategy 21
f. Structure
g. Problem solving
h. Partnership working
i. Rules
26
c) Bertindak proaktif. Kata kunci nilai dasar ASN Adaptif adalah inovasi, antusias
terhadap perubahan dan proaktif. Dengan kalimat afirmasi “Terus berinovasi dan
antuasias dalam menggerakkan serta menghadapi perubahan
7. Kolaboratif
Berkaitan dengan definisi, akan dijelaskan mengenai beberapadefinisi kolaborasi dan
collaborative governance. Dyer and Singh(1998, dalam Celik et al, 2019) mengungkapkan
bahwa kolaborasi adalah “value generated from an alliance between two or more
firmsaiming to become more competitive by developing shared routines”. Ansen dan gash
(2012) mengungkapkan beberapa proses yang harus dilalui dalam menjalin kolaborasi
yaitu:
a. Trust building : membangun kepercayaan dengan stakeholder mitra kolaborasi.
b. Face tof face Dialogue: melakukan negosiasi dan baik dan bersungguh sungguh.
c. Komitmen terhadap proses: pengakuan saling ketergantungan;sharing ownership
dalam proses; serta keterbukaan terkaitkeuntungan bersama .
d. Pemahaman bersama: berkaitan dengan kejelasan misi, definisibersama terkait
permasalahan, serta mengidentifikasi nilai bersama .
e. Menetapkan outcome.
Kolaboratif yaitu membangun kerjasama yang sinergis. Panduan perilaku (kode etik)
sebagai berikut:
a) Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
b) Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah;
c) Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
Kata kunci nilai dasar ASN Kolaboratif adalah kesediaan untuk bekerja sama dan
sinergi untuk hasil yang lebih baik. Dengan kalimat afirmasi “Kami membangun kerjasama
yang sinergis”.
27
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN
yang unggul selaras dengan perkembangan zaman. Konsep ASN yang ada dalam UU No.
5 Tahun 2014 tentang ASN yaitu:
a. Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK);
b. Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan
yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh
dan intervensi semua golongan dan partai politik;
c. Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri. Namun demikian
pegawai ASN merupakan kesatuan.
b. Cuti;
d. Perlindungan;
e. Pengembangan kompetensi;
a. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah;
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang;
d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran,dan
tanggung jawab;
28
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan
kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan Bersedia ditempatkan di
seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
2. Smart ASN
Membekali peserta dengan kemampuan kecakapan digital dasar pada perspekti
fliterasi digital smart ASN. Literasi digital adalah lingkungan yang kaya akan informasi.
Transformasi digital disektor pendidikan Indonesia muncul berbagai perbincangan,
regulasi pendukung dan upaya konkret menerapkan transormasi digital dilingkungan
perguruan tinggi dan semua tingkat sekolah di Indonesia. Terjadinya pandemi COVID-19
justru memberikan dampak yang sangat luar biasa dalam aspek ini.
a. Literasi Digital
29
Digital safety merupakan kemampuan user dalam mengenali, mempolakan,
menerapkan, menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran perlindungan
data pribadi dan keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.
30
Pengetahuan dasar dalam memahami fitur keamanan platform digital dan
menyadari adanya rekam jejak digital dalam memuat konten sosmed.
Pengetahuan dasar perlindungan diri atas penipuan (scam) dalam transaksi
digital serta protokol keamanan seperti PIN dan kode otentikasi
4) Cakap Bermedia Digital
Dalam Cakap di Dunia Digital perlu adanya penguatan pada: Pengetahuan
dasar menggunakan perangkat keras digital (HP, PC)
Pengetahuan dasar tentang mesin telusur (search engine) dalam mencari
informasi dan data, memasukkan kata kunci dan memilah berita benar
Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi chat dan media sosial untuk
berkomunikasi dan berinteraksi, mengunduh dan mengganti Settings
Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi dompet digital dan ecommerce
untuk memantau keuangan dan bertransaksi secara digital
31
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
Sebelum penetapan judul laporan aktualisasi terlebih dahulu dilakukan identifikasi dan
penetapan isu berdasarkan observasi penulis selama bertugas di UPTD Puskesmas Lasalimu
Selatan, Kabupaten Buton. Sumber isu yang diangkat, diantaranya berasal dari tugas pokok
dan fungsi (tupoksi) yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 139 Tahun 2003 Tentang Jabatan
Fungsional Dokter Dan Angka Kreditnya tertuang dalam Pasal 7 Ayat 1 poin A.
Hasil identifikasi data dan pengamatan kunjungan pasien di Puskesmas dan pusat
pembinaan terpadu penyakit tidak menular (Posbindu PTM) di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Lasalimu Selatan, didapatkan beberapa isu yang dapat dilihat dari tabel berikut ini :
32
pengendalian
penyakit Hipertensi
sebagai bentuk tugas
profesi seorang
dokter dalam
melakukan upaya
pelayanan kesehatan
Paripurna
Smart ASN:
Sebagai seorang
dokter yang
berprofesi sebagai
ASN harus
melakukan pelayanan
wilayah kerja kesehatan yang
UPTD Lasalimu bermutu, berkualitas,
terkontrol di Selatan di wilayah inovatif untuk
wilayah kerja kerja UPTD hipertensi di posyandu meningkatkan
UPTD Lasalimu puskesmas lansia UPTD Puskesmas kepatuhan penerima
Selatan lasalimu selatan Lasalimu Selatan layanan kesehatan
3 Tingginya angka Rendahnya angka Manajemen ASN:
kejadian diare kejadian diare Sesuai dengan peran
akut pada bayi akut pada bayi dan ASN sebagai
dan balita di balita di wilayah pelaksana kebijakan
wilayah kerja kerja UPTD publik dan pelayan
UPTD Puskesmas puskesmas Rendahnya pemahaman public
Lasalimu Selatan. lasalimu selatan orang tua tentang Smart ASN:
penyebab dan Penanganan ASN harus
Diare Akut pada Bayi dan menjunjung tinggi
Balita di UPTD nilai profesionalisme
Puskesmas Lasalimu dalam melaksanakan
Selatan tugas secara rutin
a. Isu ke 1:
a) Paada kondisi saat ini, berdasarkan laporan angka kesakitan di UPTD Puskesmas
Lasalimu Selatan pada tahun 2021, jumlah pasien dengan penyakit ISPA menempati
urutan pertama dalam kunjungan berobat. Hal ini kemungkinan disebabkan belum
optimalnya pengetahuan masyarakat tentang pencagahan ISPA dengan penerapan pola
hidup bersih dan sehat serta Etika batuk dan Bersin.
b) Dampak yang ditimbulkan yaitu meningkatnya kunjungan pasien dengan penyakit
ISPA
c) Dukungan teoritik dari mata pelatihan agenda III yaitu, Manajemen ASN: Sesuai
dengan peran ASN sebagai pelaksana kebijakan publik dan pelayan publik. Smart
ASN: berintegritas dan profesionalisme dalam melakukan pelayanan dan
melaksanakan tugas secara rutin.
b. Isu ke 2:
33
a) Paada kondisi saat ini, belum optimalnya Kepatuhan berobat pasien hipertensi di
wilayah kerja UPTD Lasalimu Selatan dimana kasus ini menempati urutan ketiga
dalam kunjungan berobat pada laporan tahun 2021 dan menjadi kasus paling banyak
ditemukan pada posyandu lansia dari bulan Januari-september tahun 2022.
b) Dampak yang ditimbulkan yaitu meningkatnya kasus hipertensi yang tidak terkontrol
karena kurangnya kesadaran akan kebatuhan minum obat.
c) Dukungan teoritik dari mata pelatihan agenda III yaitu, Manajemen ASN: Sesuai
dengan peran ASN sebagai pelaksana kebijakan publik dan pelayan publik. Smart
ASN: berintegritas dan profesionalisme dalam melakukan pelayanan dan
melaksanakan tugas secara rutin.
c. Isu ke 3
a) Kondisi saat ini, kurangnya pemahaman orang tua khususnya ibu tentang penyebab dan
penangana diare akut pada bayi dan balita di wilayah kerja UPTD Puskesmas Lasalimu
Selatan.
b) Dampak yang ditimbulkan yaitu meningkatnya angka kejadian diare akut pada bayi dan
kususnya pada bulan juli-september tahun 2022 berdasarkan data MTBS
c) Dukungan teoritik dari mata pelatihan agenda III yaitu, Manajemen ASN: Sesuai
dengan peran ASN sebagai pelaksana kebijakan publik dan pelayan publik. Smart
ASN: berintegritas dan profesionalisme dalam melakukan pelayanan dan
melaksanakan tugas secara rutin.
3.1.2 Analisis Isu
Analisis yang digunakan untuk menetapkan isu yang akan ditindak lanjuti yaitu
menggunakan analisis APKL. Analisis APKL didasarkan pada Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Layak dengan menggunakan skala nilai dari 1 hingga 5 dengan makna : 5
sangat tinggi; 4 tinggi; 3 cukup; 2 rendah; 1 sangat rendah.
Aktual
1: Pernah benar-benar terjadi
2: Benar-benar sering terjadi
3: Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
4: Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaran
5: Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan.
Problematik
1: Masalah sederhana
34
2: Masalah kurang komplek
3: Masalah cukup kompleks namun tidak perlu perlu segera dicarikan solusi
4: Masalah kompleks
5: Masalah sangat kompleks sehingga perlu di carikan segera solusinya
Kekhalayakan
1: Tidak menyangkut hajat hidup orang
2: Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3: Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4: Menyangkut hajat hidup orang banyak
5: Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
Kelayakan
1: Masuk akal
2: Realistis
3: Cukup masuk akal dan realistis
4: Masuk akal dan realistis
5: Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya
PENETAPAN ISU
TOTAL
NO. IDENTIFIKASI ISU A P K L SKOR RANKING
(1-5) (1-5) (1-5) (1-5)
BeBelum optimalnya II
Kepatuhan berobat pasien
2. hipertensi di wilayah kerja 5 4 4 4 17
UPTD Lasalimu Selatan
Rendahnya pemahaman
orang tua tentang penyebab 5 5 5 5 20 I
3. dan Penanganan Diare Akut
pada Bayi dan Balita
Puskesmas Lasalimu Selatan.
Dari kriteria isu yang mendapat ranking tiga besar tersebut kemudian dilakukanan
analisis lanjutan yaitu analisis kualitas isu dengan alat analisis USG yang berguna memperoleh
isu yang sangat urgent untuk dicarikan solusinya. Dengan pertimbangan sebagai berikut; 1.
35
Urgency adalah seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas, dianalisa dan ditindak lanjuti. 2.
Seriousness adalah seberapa serius isu tersebut harus dibahas, dianalisa dan ditindaklanjuti. 3.
Growth adalah seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani
segera.
Berdasarkan penentuan kualitas isu menggunakan alat analisis isu USG maka tergambar
ranking tertinggi yang merupakan isu final yang perlu dicarikan pemecahan masalahnya yaitu
“kurangnya edukasi terhadap orang tua tentang penyebab dan penanganan diare akut pada bayi
dan balita”.
Untuk menganalisis isu yang telah diangkat maka selanjutnya akan mencari faktor masalah dan
dampak yang ditimbulkan dengan menggunakan problem tree.
36
Gambar 2. Problem Tree
Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode APKL dan USG, penulis memutuskan
mengangkat isu ke tiga dengan permasalahan kurangnya pemahaman orang tua khususnya ibu
tentang manajemen diare akut pada bayi dan balita di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Lasalimu Selatan Kabupaten Buton, yang mana kemudian Penulis menetapkan 1 (Satu) Judul
Rancangan Aktualisasi sebagai gagasan pemecahan isu dengan menggunakan metode
Problem Tree, yaitu:
“PARODI CERDIK (Peran Orang Tua Obati Diare melalui Kegiatan Ceramah dan Edukasi)
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Lasalimu Selatan, Kabupaten Buton”
37
3.4 Gagasan Kreatif
Dari Isu yang telah terpilih maka penulis akan menjabarkan tahapan kegiatan pemecahan
Isu :
38
4. Melakukan Sosialisasi
a. melakukan pretest
b. Melakukan sosialisasi “PARODI CERDIK”
c. melakukan post test
5. Melakukan evaluasi dan pelaporan
a. Mengumpulkan hasil kuisioner
b. melaporkan hasil ke pimpinan
c. Menyusun laporan
39
Tabel 11. Deskripsi Kegiatan dan Dampak “Konsultasi dengan Pimpinan/Mentor”
Kontribusi Penguatan
No
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Terhadap Visi-Misi Nilai
.
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Menyiapkan bahan Diperoleh bahan Akuntabel : Saya akan menyiapkan bahan konsultasi dengan jujur,
konsultasi konsultasi cermat dan berintegritas tinggi untuk disampaikan kepada pimpinan
/mentor
Kompeten : Saya akan menyiapkan bahan konsultasi untuk
meningkatkan kompetensi diri saya sebagai seorang dokter
Loyal : Saya akan menyiapkan bahan konsultasi konsultasi sebagai
bentuk komitmen terhadap tugas yang diberikan pimpinan/mentor
Adaptif : Saya akan menyiapkan bahan konsultasi kepada
pimpinan/mentor untuk rancangan kegiatan dengan selalu berinovasi
dan mengembangkan kreativitas Terkait Dengan Visi
Memberikan penjelasan Diperolehnya Berorientasi Pelayanan : Saya akan memberikan penjelasan mengenai Organisasi :
mengenai tahapan kegiatan catatan dan saran tahapan kegiatan yang akan dilakukan kepada pimpinan dengan sikap “Tercapainya
yang akan dilakukan dari pimpinan / hormat, sopan dan tanpa tekanan dalam upaya untuk terus melakukan perbaikan Puskesmas Dengan
mentor yang diri Pelayanan Yang
Konsultasi bersifat Akuntabel : Saya akan memberikan penjelasan mengenai tahapan kegiatan Bermutu Menuju
yang akan dilakukan dalam berkonsultasi dengan pimpinan/mentor dengan Masyarakat Lasalimu
dengan membangun
jujur, cermat dan tanpa tekanan sebagai bentuk transparansi Selatan Yang Sehat”
1. pimpinan /
Harmonis : Saya akan memberikan penjelasan mengenai tahapan kegiatan
mentor yang akan dilakukan Terkait Misi
dengan ramah kepada pimpinan/mentor saat konsultasi dengan sikap hormat, Organisasi:
sopan dan tanpa tekanan Menyelenggarakan
Loyal : Saya akan menepati waktu konsultasi sebagai bentuk komitmen, Pelayanan Administrasi
tanggung jawab dan integritas tinggi terhadap rencana kegiatan Dan Manajemen Yang
Adaptif : Proaktif dalam berdiskusi kepada pimpinan/mentor dengan cermat Berkualitas
Kolaboratif: Saya akan memberikan penjelasan mengenai tahapan
kegiatan yang akan dilakukan kepada pimpinan/mentor dengan saling
berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menghasilkan hubungan yang lebih sinergi
Meminta arahan dan Diperolehnya Harmonis : Saya akan meminta arahan dan persetujuan untuk
Persetujuan untuk persetujuan pelaksanaan kegiatan dengan menghargai dan menerima pendapat
pelaksanaan kegiatan kegiatan aktualisasi pimpinan/mentor
Adaptif : Saya akan Meminta arahan dan persetujuan untuk pelaksanaan
kegiatan sebagai bentuk komitmen dalam melaksanakan tugas
Loyal : Saya akan meminta persetujuan dalam pelaksanaan kegiatan dan
menepati hasil konsultasi sebagai bentuk komitmen, tanggung jawab
dan integritas tinggi terhadap rencana kegiatan
Keterkaitan substani mata pelatihan agenda III Manajemen ASN : Saya akan berkonsultasi kepada pimpinan dengan sikap hormat, sopan, cermat dan disiplin
SMART ASN : Saya akan berkonsultasi kepada pimpinan dengan jiwa hospitality
Prediksi Hambatan Pimpinan tidak ada ditempat
Rencana Antisipasi Menjadwalkan ulang pertemuan Kembali
Dampak Antisipasi Tidak adanya izin dari mentor/pimpinan yang diberikan untuk melakukan kegiatan
40
Tabel 12. Deskripsi Kegiatan dan Dampak “Melakukan Penyusunan Bahan Sosialisasi”
Penguatan
Kontribusi Terhadap
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Nilai
Visi-Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Mengumpulkan sumber Diperoleh bahan Akuntabel : Saya akan mengumpulkan sumber bahan sosialisasi
bahan sosialisasi sosialisasi dengan jujur, cermat, dan berintegritas sebagai bentuk
pertanggungjawaban dalam menjalankan tugas
Kompeten : Saya akan mengumpulkan sumber bahan sosialisasi
semenarik mungkin sebagai bentuk pelaksanaan tugas dengan
kualitas terbaik
Adaptif : Saya akan mengumpulkan sumber bahan sosialisasi untuk
membuat media sosialisasi dan terus berinovasi dan
mengembangkan kreativitas
Konsultasi dengan mentor Diperolehnya Berorientasi Pelayanan : Saya akan berkonsultasi dengan pimpinan
Terkait Dengan Visi
tentang pembuatan bahan catatan dan saran dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan dalam upaya untuk Organisasi : “Tercapainya
dan media sosialisasi dari pimpinan / terus melakukan perbaikan diri Puskesmas Dengan Pelayanan
mentor tentang Akuntabel : Saya akan berkonsultasi dengan pimpinan/mentor Yang Bermutu Menuju
bahan dan dengan jujur dan cermat dan tanpa tekanan sebagai bentuk Masyarakat Lasalimu Selatan
Melakukan
sosialisasi transparansi Yang Sehat”
penyususnan
2. Adaptif : Proaktif dalam berdiskusi kepada pimpinan/mentor dengan
bahan Terkait Misi Organisasi:
cermat tentang media sosialisasi
sosialisasi Menyelenggarakan Pelayanan
Loyal : Saya akan menepati hasil konsultasi sebagai bentuk
komitmen, tanggung jawab dan integritas tinggi terhadap rencana Administrasi Dan Manajemen
kegiatan Yang Berkualitas
Berkoordinasi dengan Diperolehnya Akuntabel : Saya akan berkoordinasi dengan ketua programer
ketua programer posyandu persetujuan posyandu balita dengan sopan dan cermat tanpa menyalahgunakan
balita Ketua wewenang yang ada
Programmer Harmonis : Saya akan berkoordinasi dengan ketua programer
Posyandu untuk posyandu balita sebagai bentuk membangun lingkungan kerja yang
pelaksanaan kondusif.
kegiatan Kolaboratif : Saya akan berkoordinasi dengan ketua programer
posyandu balita secara terbuka untuk menghasilkan hubungan yang
lebih sinergi
Manajemen ASN : Saya akan berkonsultasi kepada pimpinan/mentor dan ketua programmer posyandu dengan sikap hormat, sopan,
Keterkaitan substani mata pelatihan agenda III cermat dan disiplin
SMART ASN : Saya akan berkonsultasi kepada pimpinan/mentor dan ketua programmer posyandu dengan jiwa hospitality
Prediksi Hambatan Pimpinan dan programer tidak ada ditempat
Rencana Antisipasi Menjadwalkan ulang pertemuan Kembali
Dampak Antisipasi Tidak adanya izin dari mentor/pimpinan/programer yang diberikan untuk melakukan kegiatan
41
Tabel 13. Deskripsi Kegiatan dan Dampak “Perencanaan Sosialisasi”
Penguatan
No Kontribusi Terhadap
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Nilai
. Visi-Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Membuat kuisioner Diperoleh Berorientasi pelayanan: Saya akan membuat kuisioner untuk
kuisioner mengukur pemahaman sebagai bentuk respomsivitas
Kompeten : Saya akan membuat kuisioner dengan baik dan
jelas sebagai bentuk pelaksanaan tugas dengan kualitas terbaik
Adaptif : Saya akat membuat kuisioner sebagai bentuk
inovasi dan mengembangkan kreativitas
Membuat media Diperoleh Media Berorientasi Pelayanan : Saya akan Membuat media Terkait Dengan Visi
BANNER dan leaflet BANNER dan BANNER dan leaflet “PARODI” sebagai bentuk memahami Organisasi : “Tercapainya
“PARODI CERDIK” leaflet“PARODI dan memenuhi kebutuhan masyarakat akan media informasi Puskesmas Dengan
CERDIK” Akuntabel : Saya akan Membuat media BANNER dan leaflet Pelayanan Yang Bermutu
“PARODI” sebagai cerminan akuntabel organisasi Menuju Masyarakat
Lasalimu Selatan Yang
Melakukan Kompeten: Saya akan Membuat media BANNER dan leaflet Sehat”
perencanaan “PARODI” untuk meningkatkan kompetensi diri dan
3.
sosialisasi membantu orang lain belajar Terkait Misi Organisasi:
Loyal : saya akan Membuat media BANNER dan leaflet Menyelenggarakan
“PARODI” sebagai bentuk komitmen, dedikasi, kontribusi Pelayanan Administrasi
dan pengabdian Dan Manajemen Yang
Membuat jadwal Diperolehnya Akuntabel : Saya akan Membuat jadwal sosialisasi dan Berkualitas
sosialisasi dan jadwal waktu, berkoordinasi bersama perangkat posyandu dengan sopan dan
berkoordinasi bersama tanggal dan cermat tanpa menyalahgunakan wewenang
perangkat posyandu tempat kegiatan Harmonis : Saya akan berkoordinasi bersama perangkat
posyandu (programer dan kader posyandu) untuk membangun
kingkungan kerja yang kondusif
Kolaboratif : Saya akan membuat jadwal sosialisasi dan
berkoordinasi bersama perangkat posyandu secara terbuka
untuk menghasilkan hubungan yang lebih sinergi
Manajemen ASN : Saya akan mmembuat kuisioner pretes dan post tes dan membuat media sosialisasi dengan cermat dan
berdedikasi.
Keterkaitan substani mata pelatihan agenda III Saya akan berkonsultasi kepada pimpinan/ mentor dan programmer posyandu dengan sikap hormat, sopan, cermat dan
disiplin
SMART ASN : Saya akan berkonsultasi kepada pimpinan dengan jiwa hospitality
Prediksi Hambatan Pimpinan/mentor/programer tidak ada ditempat
Rencana Antisipasi Menjadwalkan ulang pertemuan Kembali
42
Dampak Antisipasi Tidak adanya izin dari mentor/pimpinan yang diberikan untuk melakukan kegiatan
43
Orang tua dan anak bosan terhadap materi sosialisasi
Rencana Antisipasi Memberikan informasi kegiatan dengan menarik dan membawakan materi sosialisasi dengan baik dan menarik
Tidak adanya izin dari mentor/pimpinan yang diberikan untuk melakukan kegiatan
Dampak Antisipasi Mundurnya waktu pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan akan mengganggu jadwal yang sudah ada.
Tabel 15. Deskripsi Kegiatan dan Dampak “Melakukan Evaluasi dan Pelaporan”
Penguatan
Kontribusi Terhadap Visi-Misi
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Nilai
No. Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
5 Melakukan Mengumpulkan hasil Diperoleh Akuntabel : Saya akan mengumpulkan mengumpulkan hasil
evaluasi dan kuisioner rekapan hasil kuisionerdan merekapnya secara jujur, cermat dan teliti
pelaporan penyuluhan harmonis : saya akan mengumpulkan hasil kuisioner
dan mengolahnya menjadi data yang utuh dan selaras
Adaptif : Saya akan mengumpulkan hasil kuisioner dan
menyusunnya dengan terstruktur
Melaporkan hasil ke Diperolehnya Berorientasi Pelayanan : Saya akan melaporkan hasil kegiatan
pimpinan hasil kegiatan ke pimpinan dan melakukan perbaikan dalam penyusunan Terkait Dengan Visi Organisasi :
laporan ini “Tercapainya Puskesmas Dengan
Pelayanan Yang Bermutu Menuju
Akuntabel : Saya akan melaporkan hasil ke pimpinan dengan
Masyarakat Lasalimu Selatan Yang
jujur, cermat dan tanpa tekanan sebagai bentuk transparansi Sehat”
Loyal : Saya akan menepati waktu pelaporan sebagai bentuk
komitmen, tanggung jawab dan integritas tinggi terhadap Terkait Misi Organisasi:
rencana kegiatan Menyelenggarakan Pelayanan
Kompeten : Proaktif dalam penyusunan laporan agar dapat Administrasi Dan Manajemen Yang
memberikan hasil yang terbaik Berkualitas
Harmonis : Saya akan melaporkan hasil ke pimpinan dan
menghargai serta menerima pendapat pimpinan/mentor
Menyusun laporan Mentor/pimpinan Akuntabel : Saya akan menyusun Menyusun laporan dengan
telah mengetahui jujur, cermat dan tanpa tekanan sebagai bentuk transparansi
dan menyetujui Adaptif: Saya akan menyusun laporan dengan terstruktur
laporan hasil Kolaboratif: Saya akan berkonsultasi dengan pimpinan/mentor untuk
kegiatan bertikar pikiran dan diberikan arahan dan masukan untuk menghasilkan
hubungan yang lebih sinergi
Manajemen ASN : Saya akan berkonsultasi kepada pimpinan dengan sikap hormat, sopan, cermat dan disiplin
Keterkaitan substani mata pelatihan agenda III
SMART ASN : Saya akan berkonsultasi kepada pimpinan dengan jiwa hospitality
Prediksi Hambatan Pimpinan/mentor tidak ada ditempat
Hasil kuisioner yang tidak sesuai dengan harapan penulis
Rencana antisipasi Menjadwalkan ulang pertemuan sebagai bentuk rasa tanggung jawab penulis
Dampak Antisipasi Mundurnya waktu pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan akan mengganggu jadwal yang sudah ada.
Menyetujui
44
Coach Peserta
45
Tabel 16. Matriks Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN BerAKHLAK
Kegiatan Jumlah
No. Mata Pelatihan Aktualisasi Per
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 MP
1 Berorientasi Pelayanan 1 1 1 1 1 5
2 Akuntabel 2 3 3 3 2 13
3 Kompeten 2 1 1 1 1 6
4 Harmonis 2 1 1 3 1 8
5 Loyal 3 1 1 2 1 8
6 Adaptif 3 2 2 1 2 10
7 Kolaboratif 1 1 1 3 2 8
Beberapa kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan membutuhkan biaya yang sumber
pendanaannya dari pribadi penulis yang rinciannya seperti terlihat pada tabel berikut:
Jadwal Kegiatan
Tahapan November Desember
No Kegiatan Kegiatan 4 5
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3
1 Melakukan Menyiapkan
konsultasi dengan bahan konsultasi
Pimpinan/mentor Memberikan
terkait isu yang penjelasan mengenai
akan diselesaikan. tahapan kegiatan yang
akan dilakukan
Melakukan Mengumpulkan
2 penyusunan bahan sumber bahan
sosialisasi sosialisasi
Konsultasi dengan mentor
tentang pembuatan bahan
dan media sosialisasi
Berkoordinasi dengan
ketua programer
posyandu balita.
Membuat kuisioner
3
Melakukan
perencanaan
sosialisasi Membuat media
BANNER dan
leaflet “PARODI
CERDIK”
Membuat jadwal
sosialisasi dan
berkoordinasi
bersama
perangkat
posyandu
Melakukan pretest
Melakukan
4 sosialisasi
Melakukan
sosialisasi
“PARODI
CERDIK”
Melakukan post test
Mengumpulkan hasil
5 kuisioner
Melaporkan hasil
Melakukan ke pimpinan
evaluasi dan
pelaporan
Menyusun laporan
Keterangan
Libur
Pelaksanaan Kegiatan
BAB IV
CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
4.1 Realisasi Kegiatan
Kegiatan aktualisasi dan habituasi ini telah dilaksanakan tanggal 4 November 2022 s/d 3 Desember 2022 di dua Posyandu
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Lasalimu Selatan, Kabupaten Buton. Didapatkan hasil realisasi sebagaimana yang disajikan pada tabel
berikut.
4.2.2 Kegiatan 2
Melakukan penyusunan bahan sosialisasi
Tahapan Kegiatan : Mengumpulkan sumber bahan sosialisasi
Tanggal pelaksanaan : 7 November 2022
Output : Diperoleh bahan sosialisasi
Dokumentasi (proses dan output)
Tahapan Kegiatan : Konsultasi dengan mentor pembuatan bahan dan media sosialisasi
Tanggal pelaksanaan : 8 November 2022
Output : Diperolehnya catatan dan saran dari pimpinan / mentor tentang
bahan dan sosialisasi
Dokumentasi (proses dan output)
Keterkaitan substansi mata : Manajemen ASN : Saya akan berkonsultasi kepada
pelatihan Agenda III pimpinan/mentor dan ketua programmer posyandu dengan sikap
hormat, sopan, cermat dan disiplin
SMART ASN : Saya akan berkonsultasi kepada pimpinan/mentor
dan ketua programmer posyandu dengan jiwa hospitality
Keterkaitan Dengan Nilai- : a. Berorientasi Pelayanan
Nilai Dasar Saya berkonsultasi dengan pimpinan terkain bahan
sosialisasi dengan sikap responsif dan memperhatikan
kepuasan pimpinan.
b. Akuntabel
Saya menyampaikan bahan dan rencana sosialisasi
secara transparan dan dapat dipercaya.
c. Kompeten
Saya memperlihatkan kinerja terbaik yang dimiliki saat
berkonsultasi dengan pimpinan.
d. Harmonis
Saya menghargai perbedaan pendapat pimpinan tentang
rencana sosialisasi dan menyelaraskan pemahaman.
e. Loyal
Saya menyakinkan pimpinan untuk menyetujui
aktualisasi dengan komitmen saya dalam melaksanakan
kegiatan dilapangan.
f. Adaptif
Saya menunjukkan antusias selama melakukan
konsultasi dengan pimpinan
g. Kolaboratif
Saya membangun kerja sama dan sinergis dalam
melakukan konsultasi dengan pimpinan.
Kontribusi terhadap Visi, : Terkait Dengan Visi Organisasi : “Tercapainya Puskesmas Dengan
misi dan Tusi Organisasi Pelayanan Yang Bermutu Menuju Masyarakat Lasalimu Selatan
Yang Sehat”
Terkait Misi Organisasi:
Menyelenggarakan Pelayanan Administrasi Dan Manajemen Yang
Berkualitas
Keterkaitan substansi mata : Manajemen ASN : Saya akan mmembuat kuisioner pretes dan
pelatihan Agenda III post tes dan membuat media sosialisasi dengan cermat dan
berdedikasi.
Saya akan berkonsultasi kepada pimpinan/ mentor dan
programmer posyandu dengan sikap hormat, sopan, cermat dan
disiplin
SMART ASN : Saya akan berkonsultasi kepada pimpinan
dengan jiwa hospitality
Keterkaitan Dengan Nilai-Nilai : a. Berorientasi Pelayanan
Dasar Saya menyiapkan serangkaian pertanyaan
kuisioner pretest dan posttest dengan kualitas
terbaik.
b. Akuntabel
Saya membuat kuisioner pretest dan posttest
dengan integritas
c. Kompeten
Bahan kuisioner pretest dan posttest dibuat
dengan simpel dan jelas agar mudah dipahami
dan memberikan keberhasilan terhadap
aktualisasi ini.
d. Harmonis
Bahan disiapkan dengan baik sebagai bentuk
peduli sesama dan dapat menyelaraskan
pemahaman masyarakat.
Kontribusi terhadap Visi, misi : Terkait Dengan Visi Organisasi : “Tercapainya Puskesmas
dan Tusi Organisasi Dengan Pelayanan Yang Bermutu Menuju Masyarakat
Lasalimu Selatan Yang Sehat”
Terkait Misi Organisasi:
Menyelenggarakan Pelayanan Administrasi Dan Manajemen
Yang Berkualitas
Penguatan Nilai Organisasi : I : INOVATIF
K : KOMPETEN
H : HUMANIS
L : LOYALITAS
A : AKUNTABEL
S : SURVIVE
4.2.4 Kegiatan 4
Melakukan sosialisasi
Tahapan Kegiatan : Melakukan pretest
Tanggal pelaksanaan : 14-15 November 2022
Output : Dokumentasi dan hasil pretest
Dokumentasi (proses dan output)
Keterkaitan substansi mata : Manajemen ASN : Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam
sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang.
pelatihan Agenda III SMART ASN : Saya akan berkonsultasi kepada pimpinan dengan
jiwa hospitality
Keterkaitan Dengan Nilai- : a. Berorientasi Pelayanan
Nilai Dasar Saya bersikap ramah dan cekatan dalam membagikan
pretest kepada orang tua anak di posyandu.
b. Akuntabel
Saya memberikan kesempatan para orang tua menjawab
pretest untuk mendapatkan data yang dapat dipercaya.
c. Kompeten
Saya membantu para orang tua untuk menjawab karena
keahlian saya dibidang kesehatan.
d. Harmonis
Saya memberi pretest demi menyelaraskan pengetahuan
orang tua di posyandu.
e. Loyal
Saya memberi pretest sebagai bentuk dedikasi kepada
orang tua di Posyandu.
f. Kolaboratif
Saya membagikan pretest dan dijawab sebagai bentuk
kontribusi masyarakat untuk kegiatan ini.
Kontribusi terhadap Visi, : Terkait Dengan Visi Organisasi : “Tercapainya Puskesmas Dengan
misi dan Tusi Organisasi Pelayanan Yang Bermutu Menuju Masyarakat Lasalimu Selatan
Yang Sehat”
Terkait Misi Organisasi:
Menyelenggarakan Pelayanan Administrasi Dan Manajemen Yang
Berkualitas
Keterkaitan substansi mata : Manajemen ASN : Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam
pelatihan Agenda III sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang.
SMART ASN : Saya akan berkonsultasi kepada pimpinan dengan
jiwa hospitality
Keterkaitan Dengan Nilai- : a. Berorientasi Pelayanan
Nilai Dasar Saya bersikap ramah dan cekatan
dalam membagikan pretest kepada orang tua anak di
posyandu.
b. Akuntabel
Saya memberikan kesempatan para orang tua menjawab
pretest untuk mendapatkan data yang dapat dipercaya.
c. Kompeten
Saya membantu para orang tua untuk menjawab karena
keahlian saya dibidang kesehatan.
d. Harmonis
Saya memberi pretest demi menyelaraskan pengetahuan
orang tua di posyandu.
e. Loyal
Saya memberi pretest sebagai bentuk dedikasi kepada
orang tua di Posyandu.
f. Kolaboratif
Saya membagikan pretest dan dijawab sebagai bentuk
kontribusi masyarakat untuk kegiatan ini.
Kontribusi terhadap Visi, : Terkait Dengan Visi Organisasi : “Tercapainya Puskesmas Dengan
misi dan Tusi Organisasi Pelayanan Yang Bermutu Menuju Masyarakat Lasalimu Selatan
Yang Sehat”
Terkait Misi Organisasi:
Menyelenggarakan Pelayanan Administrasi Dan Manajemen Yang
Berkualitas
4.2.5 Kegiatan 5
Melakukan evaluasi dan pelaporan
Tahapan Kegiatan : Mengumpulkan hasil kuisioner
Tanggal pelaksanaan : 16-18 November 2022
Output : Diperoleh rekapan hasil penyuluhan
Dokumentasi (proses dan output)
Keterkaitan substansi mata : Manajemen ASN : Saya akan berkonsultasi kepada pimpinan
pelatihan Agenda III dengan sikap hormat, sopan, cermat dan disiplin
SMART ASN : Saya akan berkonsultasi kepada pimpinan dengan
jiwa hospitality
Keterkaitan Dengan Nilai- : a. Berorientasi Pelayanan
Nilai Dasar Saya mengumpulkan hasil kuisioner pretest dan post
test untuk ditelaah dan melakukan perbaikan tiada
henti dibidang pelayanan.
b. Akuntabel
Saya mengumpulkan semua hasil dengan transparan
agar dapat dipercaya.
c. Kompeten
Saya melakukan pengumpulan semua hasil dengan
kinerja terbaik yang saya miliki.
d. Harmonis
Saya menghargai perbedaan hasil dan
menyelaraskan data menjadi satu.
e. Loyal
Saya berkomitmen untuk menjaga kerahasiaan data
yang dikumpulkan.
f. Adaptif
Saya selalu melakukan inovasi terkait hasil dan
tujuan yang didapatkan.
g. Kolaboratif
Saya memberikan kesempatan kepada semua pihak
untuk bekerja sama dalam proses pengumpulan data.
Kontribusi terhadap Visi, : Terkait Dengan Visi Organisasi : “Tercapainya Puskesmas Dengan
misi dan Tusi Organisasi Pelayanan Yang Bermutu Menuju Masyarakat Lasalimu Selatan
Yang Sehat”
Terkait Misi Organisasi:
Menyelenggarakan Pelayanan Administrasi Dan Manajemen Yang
Berkualitas
Keterkaitan substansi mata : Manajemen ASN : Saya akan berkonsultasi kepada pimpinan
pelatihan Agenda III dengan sikap hormat, sopan, cermat dan disiplin
SMART ASN : Saya akan berkonsultasi kepada pimpinan dengan
jiwa hospitality
Keterkaitan Dengan Nilai- : a. Berorientasi Pelayanan
Nilai Dasar Saya melaporkan pada mentor dan pimpinan dengan
ramah, sopan dan cekatan.
b. Akuntabel
Saya melaporkan semua hasil kegiatan dengan
transparan dan sumber data yang dapat dipercaya.
c. Kompeten
Saya melaporkan hasil dengan menunjukkan kinerja
terbaik dibidang kesehatan.
d. Harmonis
Saya melaporkan semua data yang telah di
selaraskan kepada mentor dan pimpinan.
e. Loyal
saya melaporkan hasil kegiatan dan kontribusi yang
telah diberikan selama kegiatan.
f. Kolaboratif
Saya membangun sinergi dalam pelaporan ke mentor
dan pimpinan untuk mendapatkan hasil terbaik.
Kontribusi terhadap Visi, : Terkait Dengan Visi Organisasi : “Tercapainya Puskesmas Dengan
misi dan Tusi Organisasi Pelayanan Yang Bermutu Menuju Masyarakat Lasalimu Selatan
Yang Sehat”
Terkait Misi Organisasi:
Menyelenggarakan Pelayanan Administrasi Dan Manajemen Yang
Berkualitas
No Mata Kegiatan
. Pelatihan Kegiatan 4 Kegiatan 5
Rencana Realisasi Kode Rencana Realisasi Kode
perilaku perilaku
1. Berorientasi
1 3 1 3
Pelayanan
2. Akuntabel 3 3 2 3
3. Komopeten 1 3 1 3
4. Harmonis 3 3 1 2
5. Loyal 2 3 1 2
6. Adaptif 1 1 2 2
7. Kolaboratif 3 3 2 2s
50
40
30
20
10
0
.I H .H N F A W .H A SD S .R .N M Y N .N F H .F .J .R M Y
NY Y. W NY NY Y. W Y. W WG NY Y. W Y. Y. W NY NY NY. Y. W Y. W NY Y. W Y. W NY NY NY NY. Y. W
N N N Y. N N N N N N N N
N
Pre-test Post-test % Kenaikan
Rekapitulasi Hasil Pre-test
Pre-testdan Post-test
Post-test Lasalimu
% Kenaikan
100
90
80
70
60
JUMLAH NILAI
50
40
30
20
10
0
I H N E A S W T R M C L L N S N R N Y A H F M I U H
Y. W . W NY. Y W NY. . W Y. . W NY. . W NY. Y. W WD Y. A NY. Y. R Y. S . W . W . W . W NY. Y. E Y. W . W WO
Y Y N Y . N N Y Y Y Y Y .
N N N N N NY N NY N N N N N N N N Y
N
2. Sumber informasi Tidak tersedianya Tersedia media informasi
media informasi yang jelas berupa banner
yang jelas berupa dan leaflet tentang
banner dan leaflet manajemen diare akut
tentang peran orang pada anak yang dapat
tua dalam digunakan dan disebar
memahami cara luaskan ke seluruh
mengobati diare akut masyarakat diwilayah
pada anak kerja UPTD Puskesmas
khususnya bayi dan Lasalimu Selatan
balita
4.5 Manfaat Terselesaikannya Core Isu
4.5.1 Peserta
1 Menambah pengetahuan, keterampilan dan pengalaman dalam mengamalkan nilai-nilai BerAKHLAK serta nilai-nilai
manajemen ASN dan Smart ASN dalam menjalankan tugas di fasilitas pelayanan tingkat pertama (puskesmas).
2 Mengasah kreatifitas dan kemampuan dokter dalam melakukan sosialisasi dengan menggunakan media banner dan leaflet
3 Menjadi tenaga fungsional yang mampu menjalankan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan
perekat pemersatu bangsa yang memiliki integritas dan profesional.
4 Menambah kompetensi diri dan keahlian yang berdaya guna dan bermanfaat bagi diri sendiri maupun bagi lingkungan kerja.
4.5.2 Organisasi
1. Terwujudnya pelayanan yang prima dan profesional bagi masyarakat serta optimalisasi derajat kesehatan masyarakat di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Lasalimu Selatan Kabupaten Buton sebagai hasil dari penerapan nilai-nilai dasar BerAKHLAK.
2. Membantu upaya penanganan penyakit diare di wilayah kerja UPTD Puskesmas Lasalimu Selatan Kabupaten Buton
4.5.3 Masyarakat
Manfaat Terselesaikannya core issue bagi masyarakat adalah meningkatnya pemahaman masyarakat tentang penanganan penyakit
diare pada anak sehingga diharapkan bisa menurunkan angka kejadian penyakit diare di wilayah kerja UPTD Puskesmas Lasalimu
Selatan Kabupaten Buton.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Semua ASN dituntut untuk selalu menerapkan Core Value ASN (BerAKHLAK) yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif selama menjalankan tugas sehari-hari dalam melayani masyarakat sesuai tupoksi
masing-masing. Di unit kerja UPTD Puskesmas Lasalimu Selatan Kabupaten Buton, penulis telah mengamalkan nilai-nilai BerAKHLAK
selama masa habituasi sehingga kegiatan dapat berjalan dengan baik dan lancar. Dalam proses habituasi ini penulis telah melaksanakan
sosialisasi di 2 posko posyandu yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Lasalimu Selatan Kabupaten Buton.
Tujuan dari aktualisasi yaitu terwujudnya optimalisasi pemahaman orang tua tentang PARODI CERDIK” (Peran Orang Tua Obati
Diare Akut melalui Kegiatan Ceramah dan Edukasi). Hal tersebut dapat dilihat dari hasil kuisioner pretest dan posttest yang telah
dibandingkan, dengan hasil terjadi penigkatan pemahaman orang tua. Diharapkan dengan kegiatan ini angka kejadian diare ditempat
tugas penulis dapat berkurang, dan tidak ada kasus kematian karena diare di wilayah kerja UPTD Puskesmas Lasalimu Selatan Kabupaten
Buton.
B. Saran / Rekomendasi
1. Untuk Penyelenggara Pelatihan
a. Perlunya pihak penyelenggara mengetahui dan memahai kondisi geografis Sulawesi Tenggara yang dipisahkan oleh pulau-pulau
agar memilih waktu pelatihan di bulan yang arus dan gelombang lautnya masih aman untuk digunakan berpergian. Apalagi
dibeberapa daerah tidak ada akses transportasi udara.
b. Perlunya pertemuan mentor dengan pihak penyelenggara sebelum kegiatan habituasi dimulai agar terdapat kesepemahaman.
2. Untuk Instansi Asal Peserta
a. Perlunya pimpinan mewajibkan untuk segenap rekan yang bekerja di UPTD Puskesmas Lasalimu Selatan menerapkan nilai-nilai
dasar BerAKHLAK dilingkungan kerja agar terwxujudnya lingkungan kerja yang baik.
b. Perlunya dukungan untuk terus melakukan sosialisasi tentang penyakit-penyakit yang angka kejadiannya cukup tinggi di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Lasalimu Selatan agar masyarakat memiliki peningkatan pemahaman dan menekan peningkatan angka
kejadiannya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 139 tahun 2003 Tentang Jabatan Fungsional Dokter dan Angka Kreditnya
2. Lembaga Administrasi Negara. 2021. “Berorientasi Pelayanan”: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
3. Lembaga Administrasi Negara. 2021. “Akuntabel”: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
4. Lembaga Administrasi Negara. 2021. “Kompoten”: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
5. Lembaga Administrasi Negara. 2021. “Harmonis”: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia
6. Lembaga Administrasi Negara. 2021. “Loyal”: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
7. Lembaga Administrasi Negara. 2021. “Adaptif”: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
8. Lembaga Administrasi Negara. 2021. “Kolaboratif”: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
9. Lembaga Administrasi Negara. 2021. “Smart ASN”: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
10. Mustaqiem. 2010. JurnalKebijakan dan Manajemen PNS VOL. 4, No.2
11. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2018
12. Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi Jabatan Aparatur Sipil Negara
13. Surat Edaran (SE) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 Tentang Implementasi Core
Values dan Employer Branding ASN
14. Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
LAMPIRAN
1. Lampiran Tabel Rancangan Kegiatan
Deskripsi Kegiatan dan Dampak “Konsultasi dengan Pimpinan/Mentor”
Kontribusi Penguatan
No
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Terhadap Visi-Misi Nilai
.
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Konsultasi Menyiapkan bahan Diperoleh bahan Akuntabel : Saya akan menyiapkan bahan konsultasi dengan jujur, Terkait Dengan Visi
dengan konsultasi konsultasi cermat dan berintegritas tinggi untuk disampaikan kepada pimpinan Organisasi :
pimpinan / /mentor “Tercapainya
mentor Kompeten : Saya akan menyiapkan bahan konsultasi untuk Puskesmas Dengan
meningkatkan kompetensi diri saya sebagai seorang dokter Pelayanan Yang
Loyal : Saya akan menyiapkan bahan konsultasi konsultasi sebagai Bermutu Menuju
bentuk komitmen terhadap tugas yang diberikan pimpinan/mentor Masyarakat Lasalimu
Adaptif : Saya akan menyiapkan bahan konsultasi kepada Selatan Yang Sehat”
pimpinan/mentor untuk rancangan kegiatan dengan selalu berinovasi
dan mengembangkan kreativitas Terkait Misi
Memberikan penjelasan Diperolehnya Berorientasi Pelayanan : Saya akan memberikan penjelasan mengenai Organisasi:
mengenai tahapan kegiatan catatan dan saran tahapan kegiatan yang akan dilakukan kepada pimpinan dengan sikap Menyelenggarakan
yang akan dilakukan dari pimpinan / hormat, sopan dan tanpa tekanan dalam upaya untuk terus melakukan Pelayanan
mentor yang perbaikan diri Administrasi Dan
bersifat Akuntabel : Saya akan memberikan penjelasan mengenai tahapan Manajemen Yang
membangun kegiatan yang akan dilakukan dalam berkonsultasi dengan Berkualitas
pimpinan/mentor dengan jujur, cermat dan tanpa tekanan sebagai
bentuk transparansi
Harmonis : Saya akan memberikan penjelasan mengenai tahapan
kegiatan yang akan dilakukan
dengan ramah kepada pimpinan/mentor saat konsultasi dengan sikap
hormat, sopan dan tanpa tekanan
Loyal : Saya akan menepati waktu konsultasi sebagai bentuk komitmen,
tanggung jawab dan integritas tinggi terhadap rencana kegiatan
Adaptif : Proaktif dalam berdiskusi kepada pimpinan/mentor dengan
cermat
Kolaboratif: Saya akan memberikan penjelasan mengenai tahapan
kegiatan yang akan dilakukan kepada pimpinan/mentor dengan saling
berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menghasilkan hubungan yang
lebih sinergi
Meminta arahan dan Diperolehnya Harmonis : Saya akan meminta arahan dan persetujuan untuk
Persetujuan untuk persetujuan pelaksanaan kegiatan dengan menghargai dan menerima pendapat
pelaksanaan kegiatan kegiatan aktualisasi pimpinan/mentor
Adaptif : Saya akan Meminta arahan dan persetujuan untuk pelaksanaan
kegiatan sebagai bentuk komitmen dalam melaksanakan tugas
Loyal : Saya akan meminta persetujuan dalam pelaksanaan kegiatan dan
menepati hasil konsultasi sebagai bentuk komitmen, tanggung jawab
dan integritas tinggi terhadap rencana kegiatan
Keterkaitan substani mata pelatihan agenda III Manajemen ASN : Saya akan berkonsultasi kepada pimpinan dengan sikap hormat, sopan, cermat dan disiplin
SMART ASN : Saya akan berkonsultasi kepada pimpinan dengan jiwa hospitality
Prediksi Hambatan Pimpinan tidak ada ditempat
Rencana Antisipasi Menjadwalkan ulang pertemuan Kembali
Dampak Antisipasi Tidak adanya izin dari mentor/pimpinan yang diberikan untuk melakukan kegiatan
Berkoordinasi dengan Diperolehnya Akuntabel : Saya akan berkoordinasi dengan ketua programer
ketua programer persetujuan posyandu balita dengan sopan dan cermat tanpa menyalahgunakan
posyandu balita Ketua wewenang yang ada
Programmer Harmonis : Saya akan berkoordinasi dengan ketua programer
Posyandu untuk posyandu balita sebagai bentuk membangun lingkungan kerja
pelaksanaan yang kondusif.
kegiatan Kolaboratif : Saya akan berkoordinasi dengan ketua programer
posyandu balita secara terbuka untuk menghasilkan hubungan yang
lebih sinergi
Keterkaitan substani mata pelatihan agenda III Manajemen ASN : Saya akan berkonsultasi kepada pimpinan/mentor dan ketua programmer posyandu dengan sikap hormat, sopan,
cermat dan disiplin
SMART ASN : Saya akan berkonsultasi kepada pimpinan/mentor dan ketua programmer posyandu dengan jiwa hospitality
Prediksi Hambatan Pimpinan dan programer tidak ada ditempat
Rencana Antisipasi Menjadwalkan ulang pertemuan Kembali
Dampak Antisipasi Tidak adanya izin dari mentor/pimpinan/programer yang diberikan untuk melakukan kegiatan
Manajemen ASN : Saya akan berkonsultasi kepada pimpinan dengan sikap hormat, sopan, cermat dan disiplin
Keterkaitan substani mata pelatihan agenda III
SMART ASN : Saya akan berkonsultasi kepada pimpinan dengan jiwa hospitality
Prediksi Hambatan Pimpinan/mentor tidak ada ditempat
Hasil kuisioner yang tidak sesuai dengan harapan penulis
Rencana antisipasi Menjadwalkan ulang pertemuan sebagai bentuk rasa tanggung jawab penulis
Dampak Antisipasi Mundurnya waktu pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan akan mengganggu jadwal yang sudah ada.
Lampiran 2: Tabel Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi NND ASN (BerAKHLAK)
Kegiatan
Jumlah
Mata Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5
No. aktualisasi per
pelatihan Rencan Realisasi Rencana Realisasi Rencan Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi
MP
a a
Berorientasi
1
Pelayanan
2 Akuntabel
3 Komopeten
4 Harmonis
5 Loyal
6 Adaptif
7 Kolaboratif
Jumlah aktualisasi
per kegiatan
Lampiran 3. Tabel Rencana Estimasi Biaya
LAPORAN HASILKEGIATAN
“PARODI CERDIK”
(Peran Orang Tua Obati Diare Akut melalui Kegiatan Ceramah dan Edukasi)
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Lasalimu Selatan
I. PENDAHULUAN
1.6 Tujuan
1.6.1 Tujuan Umum
50
40
30
20
10
. . . . . . .
N Y. NY NY Y. Y. WG NY Y. . . NY NY NY Y. Y. NY Y. Y. NY NY NY NY. Y.
N N N Y. N NY NY N N N N N
N
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
I H N E A S W T R M C L L N S N R N Y A H F M I U H
Y. W . W NY. Y W NY. . W Y. . W NY. . W NY. Y. W WD Y. A NY. Y. R Y. S . W . W . W . W NY. Y. E Y. W . W WO
N NY N N Y N N Y Y N Y . N N N Y Y
N N N Y Y N N Y .
N N N N NY
DOKUMEN PENDUKUNG
Surat Persetujuan Pelaksanaan Aktualisasi
Surat Persetujuan Pelaksanaan Aktualisasi
KEGIATAN 2 :
Melakukan penyususnan bahan sosialisasi
DOKUMEN PENDUKUNG
Mengumpulkan sumber bahan sosialisasi
Mengumpulkan sumber bahan sosialisasi
KEGIATAN 3 :
Melakukan perencanaan sosialisasi
DOKUMEN PENDUKUNG
Membuat kuisioner
Membuat media BANNER dan leaflet “PARODI CERDIK”
Membuat jadwal sosialisasi dan berkoordinasi bersama perangkat posyandu
Membuat kuisioner
Banner Sosialisasi PARODI CERDIK
DOKUMEN PENDUKUNG
Dokumentasi Sosialisasi
Sosialisasi PARODI CERDIK Di Posyandu Desa Mega bahari
Sos
ialisasi PARODI CERDIK Di Posyandu Desa Lasalimu
Pembagian Leaflet PARODI CERDIK
DOKUMEN PENDUKUNG
Hasil Kuisioner
Lembar telah melaksanakan Aktualisasi oleh Mentor
Rencana tindak lanjut
Hasil Kuisioner