PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
tingkat pendidikan masyarakatdi suatu daerah tempat mereka tinggal.
Faktor pendidikan dapat mempengaruhirespon masyarakat terhadap
lingkungan sekitarnya.
2
B. TUJUAN
Tujuan dari ‘’GEMA INTAN’’ (Gerakan Masyarakat Ingin Tahu
Kesehatan) melalui konsep Perpustakaan Mini di Poskesdes Amparaya ini
adalah :
1. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan
melalui buku.
2. Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat
dalam membina dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan
sehat
3. Terbentuknya perilaku hidup sehat pada individu, keluarga dan
masyarakat yang sesuai dengan konsep gemar membaca sehingga
dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian, serta untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
3
BAB II
ISI
4
peningkatan kesehatan ibu dan anak, KB, kesehatan jiwa masyarakat dan
berbagai progarm masyarakat lainnya.
Desa Amparaya terletak di Kecamatan Simpur dengan luas wilayah
1.064 Ha yang terdiri dari perumahan dan pekarangan sekitar 44 Ha,
persawahan 693 Ha, perkebunan 287 Ha, perkantoran 15 Ha, dan lain-lain
sekitar 7 Ha. Secara geografis Desa Amparaya tergolong daerah dataran
dan sebagian kecil daerah rawa dengan ketinggian kurang dari 20 meter
dibawah permukaan laut. Jumlah penduduk Desa Amparaya berdasarkan
hasil registrasi penduduk pertengahan tahun 2015 adalah 1.623 yang
terdiri dari 743 laki-laki dan 880 perempuan dengan 446 KK, yang dirinci
menurut mata pencaharian terlihat sebagian besar adalah petani, yang
berusaha dibidang pertanian tanaman pangan dan holtikultura 63 KK,
perdagangan 21 KK, perikanan darat 4 KK, dan budidaya perikanan 1
kelompok, peternakan 181 KK.
Jarak Desa Amparaya ke ibu kota kecamatan sekitar 3 Km dengan
waktu tempuh 10 menit. Jarak Desa Amparaya ke ibu kota kabupaten
sekitar 10 Km dengan waktu tempuh 20-30 menit sedangkan jarak ke ibu
kota provinsi sekitar 145 Km dengan waktu tempuh 4-5 jam.
Telah banyak fasilitas kesehatan lingkungan yang dibangun oleh
instansi baik pemerintah, swasta, maupun LSM. Banyak pula proyek
pengadaan sarana sanitasi lingkungan dibangun untuk masyarakat.
Namun, karena perilaku masyarakat, sarana atau fasilitas sanitasi tersebut
kurang atau tidak dimanfaatkan dan dipelihara sebagaimana mestinya.
Agar sarana sanitasi lingkungan tersebut dimanfaatkan dan dipelihara
secara optimal maka perlu adanya pendidikan kesehatan bagi masyarakat.
Demikian pula dengan lingkungan non fisik, akibat masalah-masalah
social banyak warga masyarakat yang menderita stress dan gangguan jiwa.
Oleh karena itu baik dalam memperbaiki masalah social maupun
menangani akibat masalah social diperlukan pendidikan kesehatan.
Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk
menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Artinya
5
pendidikan kesehatan berupaya agar masyarakat menyadarai atau
mengetahui bagaimana cara memelihara kesehatan mereka, bagaimana
menghindari atau mencegah hal-hal yang merugikan kesehatan bilamana
sakit dan kesehatan orang lain, kemana seharusnya mencari kesehatan
bilamana sakit dan sebagainya.
Kesadaran masyarakat diatas disebut tingkat
kesadaran/pengetahuan masyarakat tentang kesehatan atau disebut “melek
kesehatan” Pendidikan kesehatan juga penting untuk mencapai perilaku.
Jadi kesehatan bukan hanya disadari dan disikapi melainkan dilaksanakan
dalam kehidupan sehari-hari.
Data permasalahan kesehatan yang ada di Desa Amparaya :
1. Gaya hidup tidak sehat
Dari hasil pendataan tahun 2017, 21% dari jumlah laki-laki
merupakan perokok aktif yaitu sekitar 138 orang.
2. Penyakit dominan di masyarakat
Dari hasil pendataan tahun 2017, 37,5 % dari jumlah lansia
mengidap penyakit hipertensi yakni sekitar 33 orang.
3. Ibu hamil resti
Dari data tahun 2016, 3 dari 12 orang ibu hamil mengalami anemia
dan 4 dari 12 orang ibu hamil mengalami KEK (Kekurangan
Energi Kronis).
6
B. KARYA INOVASI
7
dari tidak tahu tentang nilai-nilai kesehatan menjadi tahu, dari tidak
mampu mengatasi masalah-masalah kesehatannya sendiri menjadi mampu,
dan lain sebagainya.
8
3. Sebagai motivator dalam mengajak masyarakat sekitar untuk
datang ke perpustakaan mini
4. Memberikan pembinaan dan motivasi kepada kader untuk
membantu mempromosikan perpustakaan mini
5. Mendokumentasikan hasil kegiatan dan kearsipan
6. Mengelola perpustakaan berjalan di posyandu-posyandu
7. Membuat artikel, leaflet, pamflet, dan lain-lainnya untuk
melengkapi perpustakaan mini
8. Pengembangan koleksi perpustakaan
C. HASIL
9
bisa melakukan revolusi kesehatan kearah yang lebih baik. Sungguh besar
efek perilaku tersebut bagi kesehatan, begitu pula dengan kesehatan yang
baik akan tercermin apabila seseorang tersebut melakukan perilaku yang
baik.
Menurut Becker. Konsep perilaku sehat ini merupakan
pengembangan dari konsep perilaku yang dikembangkan Bloom. Becker
menguraikan perilaku kesehatan menjadi tiga domain, yakni pengetahuan
kesehatan (health knowledge), sikap terhadap kesehatan (health attitude)
dan praktek kesehatan (health practice). Hal ini berguna untuk mengukur
seberapa besar tingkat perilaku kesehatan individu yang menjadi unit
analisis penelitian. Becker mengklasifikasikan perilaku kesehatan menjadi
tiga dimensi ;
1. Pengetahuan Kesehatan. Pengetahuan tentang kesehatan mencakup apa
yang diketahui oleh seseorang terhadap cara-cara memelihara
kesehatan, seperti pengetahuan tentang penyakit menular, pengetahuan
tentang faktor-faktor yang terkait. dan atau mempengaruhi kesehatan,
pengetahuan tentang fasilitas pelayanan kesehatan, dan pengetahuan
untuk menghindari kecelakaan.
2. Sikap terhadap kesehatan. Sikap terhadap kesehatan adalah pendapat
atau penilaian seseorang terhadap hal-hal yang berkaitan dengan
pemeliharaan kesehatan, seperti sikap terhadap penyakit menular dan
tidak menular, sikap terhadap faktor-faktor yang terkait dan atau
mempengaruhi kesehatan, sikap tentang fasilitas pelayanan kesehatan,
dan sikap untuk menghindari kecelakaan.
3. Praktek kesehatan. Praktek kesehatan untuk hidup sehat adalah semua
kegiatan atau aktivitas orang dalam rangka memelihara kesehatan,
seperti tindakan terhadap penyakit menular dan tidak menular,
tindakan terhadap faktor-faktor yang terkait dan atau mempengaruhi
kesehatan, tindakan tentang fasilitas pelayanan kesehatan, dan tindakan
untuk menghindari kecelakaan.
10
‘’GEMA INTAN’’ (Gerakan Masyarakat Ingin Tahu
Kesehatan) melalui konsep Perpustakaan mini ini adalah salah satu
upaya untuk merubah perilaku masyarakat. Dengan Adanya informasi
tentang cara mencapai hidup sehat, pemeliharaan kesehatan , cara
menghindari penyakit dan sebagainya akan meningkatkan pengetahuan
masyarakat. Selanjutnya diharapkan pengetahuan tadi menimbulkan
kesadaran masyarakat yang pada akhirnya akan menyebabkan orang
berperilaku sesuai pengetahuan yang dimilikinya. Perubahan semacam
ini akan memakan waktu lama tapi perubahan yang dicapai akan
bersifat lebih langgeng.
Untuk proses perubahan perilaku biasanya diperlukan waktu lama,
jarang ada orang yang langsung merubah perilakunya. Kadang- kadang
orang merubah perilakunya karena tekanan dari masyarakat
lingkunganya, atau karena yang bersangkutan ingin menyesuaikan diri
dengan norma yang ada. Proses terjadinya perubahan ini tidak semena
– mena dapat tercapai dan harus benar- benar teruji, ada 5 tingkatan
perubahan perilaku :
1. Prekontemplasi : Belum ada niat perubahan perilaku
2. Kontemplasi : Individu sadar adanya masalahnya dan secara serius
ingin mengubah perilakunya menjadi lebih sehat. Belum siap
berkomitmen untuk berubah
3. Persiapan : Individu siap berubah dan ingin mengejar tujuan
4. Tindakan : Individu sudah melakukan perilaku sehat, sekurangnya
6 bulan dari sejak mulai usaha memberlakukan perilaku hidup
sehat
5. Pemeliharaan : Individu berusaha mempertahankan perilaku sehat
yang telah dilakukan.
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon
seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit,
sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan. Secara lebih
rinci perilaku kesehatan mencakup :
11
1. Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit yaitu bagaimana
manusia merespon baik secara pasif maupun aktif sehubungan
dengan sakit dan penyakit. Perilaku ini dengan sendirinya
berhubungan dengan tingkat pencegahan penyakit.
a. Perilaku sehubungan dengan peningkatan dan pemeliharaan
kesehatan misalnya makan makanan bergizi, dan olahraga.
b. Perilaku pencegahan penyakit misalnya memakai kelambu
untuk mencegah malaria, pemberian imunisasi. Termasuk
juga perilaku untuk tidak menularkan penyakit kepada
orang lain.
c. Perilaku sehubungan dengan pencarian pengobatan
misalnya usaha mengobati penyakitnya sendiri, pengobatan
di fasilitas kesehatan atau pengobatan ke fasilitas kesehatan
tradisional.
d. Perilaku sehubungan dengan pemulihan kesehatan setelah
sembuh dari penyakit misalnya melakukan diet, melakukan
anjuran dokter selama masa pemulihan.
2. Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan. Perilaku ini
mencakup respon terhadap fasilitas pelayanan, cara pelayanan,
petugas kesehatan dan obat – obat.
3. Perilaku terhadap makanan. Perilaku ini mencakup pengetahuan,
persepsi, sikap dan praktek terhadap makanan serta unsur – unsur
yang terkandung di dalamnya., pengelolaan makanan dan lain
sebagainya sehubungan dengan tubuh kita.
4. Perilaku terhadap lingkungan sehat adalah respon seseorang
terhadap lingkungan sebagai salah satu determinan kesehatan
manusia. Lingkup perilaku ini seluas lingkup kesehatan
lingkungan.itu sendiri.
12
1. Perilaku Pemeliharaan Kesehatan (health maintenance)
Adalah perilaku atau usaha-usaha seseorang untuk memelihara atau
menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan
bilamana sakit. Oleh sebab itu perilaku pemeliharaan kesehatan ini
terdiri dari 3 aspek :
a. Perilaku pencegahan penyakit, dan penyembuhan penyakit
bila sakit, serta pemulihan kesehatan bilamana telah sembuh
dari penyakit.
b. Perilaku peningkatan kesehatan, apabila seseorang dalam
keadaan sakit.
c. Perilaku gizi (makanan dan minuman).
2. Perilaku Pencarian dan Penggunaan Sistem atau Fasilitas
Pelayanan Kesehatan atau Sering disebut Perilaku Pencarian
pengobatan (Heath Seeking Behavior). Adalah menyangkut upaya
atau tindakan seseorang pada saat menderita dan atau kecelakaan.
Tindakan atau perilaku ini dimulai dari mengobati sendiri (self
treatment).
3. Perilaku Kesehatan Lingkungan
Adalah bagaimana seseorang merespon lingkungan, baik
lingkungan fisik maupun sosial budaya dan bagaimana, sehingga
lingkungan tersebut tidak mempengaruhi kesehatannya.
13
serta memelihara perilaku yang sudah positif atau perilaku yang sudah
sesuai dengan norma/nilai kesehatan ( perilaku sehat ). Perilaku ini
mencakup antar lain :
1. Menu seimbang
2. Olahraga teratur
3. Tidak merokok
4. Tidak minum-minuman keras dan narkoba
5. Istirahat yang cukup
6. Mengendalian stress
7. Pencegahan anemia
8. Cuci tangan sebelum beraktivitas
9. Perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan
10. Perilaku Sakit
Mencakup respon seseorang terhadap sakit dan penyakit.
Persepsinya terhadap sakit, pengetahuan tentang penyebab dan
gejala penyakit, pengobatan penyakit dan sebagainya, dsb.
11. Perilaku peran sakit (the sick role behavior)
Perilaku ini mencakup tindakan untuk memperoleh kesembuhan,
mengenal/mengetahui fasilitas atau sasaran pelayanan
penyembuhan penyakit yang layak.
14
kader-kader serta tokoh masyarakat semuanya berjalan lancar dan
diharapkan pada tahun-tahun mendatang dapat memperluas akses
perpustakaan ini dan koleksi buku-buku bertambah.
15
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
16
B. SARAN
17
BAB IV
PENUTUP
18