Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Masyarakat merupakan salah satu unsur utama dalam berdirinya


suatu negara.Negara yang makmur, merupakan tanda bahwa negara
tersebut memiliki masyarakat yang juga makmur. Kemakmuran ini
didukung oleh banyak faktor.Salah satunya adalah kesehatan lingkungan
masyarakat di suatu negara tersebut.Kesehatan masarakat adalah ilmu
yang bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan
meningkatkan kesehatan melalui usaha-usahapengorganisasian masarakat.
Salah satunya pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan
perawatan untuk diagnosa dini dan pengobatan. (IAKMI , 2012)
Kesehatan lingkungan adalah cabang ilmu kesehatan masyarakat
yang berkaitan dengan semua aspek dari alam dan lingkungan yang dapat
mempengaruhi kesehatan manusia. Kesehatan lingkungan didefinisi-kan
oleh World HealthOrganization sebagai: aspek-aspek kesehatan manusia
dan penyakit yang disebabkan oleh faktor-faktor dalam lingkungan. Hal
ini juga mencakup pada teori dan praktek dalam menilai dan
mengendalikan faktor-faktor dalam lingkunganyang dapat berpotensi
mempengaruhi kesehatan.(Pirenaningtyas, 2007)

Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan


merupakan halyang essensial di samping masalah perilaku masyarakat,
pelayanan kesehatan danfaktor keturunan. Lingkungan memberikan
kontribusi terbesar terhadap timbulnyamasalah kesehatan masyarakat.
(Pirenaningtyas, 2007).

Salah satu faktor dalam lingkungan yang menyebabkan aspek-


aspek kesehatan manusia terganggu dan munculnya penyakit adalah

1
tingkat pendidikan masyarakatdi suatu daerah tempat mereka tinggal.
Faktor pendidikan dapat mempengaruhirespon masyarakat terhadap
lingkungan sekitarnya.

Pendidikan kesehatan bukan hanya pelajaran di kelas, tetapi


merupakan kumpulan pengalaman dimana saja dan kapan saja sepanjang
dapat mempengaruhi pengetahuan sikap dan kebiasaan sasaran
pendidikan.

Pendidikan kesehatan tidak dapat secara mudah diberikan oleh


seseorang kepada orang lain, karena pada akhirnya sasaran pendidikan itu
sendiri yang dapat mengubah kebiasaan dan tingkah lakunya sendiri.
Bahwa yang harus dilakukan oleh pendidik adalah menciptakan sasaran
agar individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dapat mengubah sikap
dan tingkah lakunya sendiri.

Pendidikan kesehatan dikatakan berhasil bila sasaran pendidikan


(individu, keluarga, kelompok dan masyarakat) sudah mengubah sikap dan
tingkah lakunya sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga
Pengetahuan kesehatan akan berpengaruh kepada perilaku sebagai hasil
jangka menengah dari pendidikan kesehatan. Selanjutnya perilaku
kesehatan akan berpengaruh kepada meningkatnya indikator kesehatan
masyarakat sebagai keluaran pendidikan kesehatan.

Rendahnya akses masyarakat atas informasi atau pendidikan


kesehatan ditengarai sebagai penyebab utama rendahnya akses masyarakat
atas kualitas layanan kesehatan. Selain itu perspektif pemerintah dalam
membangun bidang kesehatan ini perlu dibenahi dari paradigma sakit ke
paradigma sehat dan dari semangat memungut atau retribusi kepada
semangat pelayanan.

2
B. TUJUAN
Tujuan dari ‘’GEMA INTAN’’ (Gerakan Masyarakat Ingin Tahu
Kesehatan) melalui konsep Perpustakaan Mini di Poskesdes Amparaya ini
adalah :
1. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan
melalui buku.
2. Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat
dalam membina dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan
sehat
3. Terbentuknya perilaku hidup sehat pada individu, keluarga dan
masyarakat yang sesuai dengan konsep gemar membaca sehingga
dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian, serta untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

3
BAB II
ISI

A. DATA PERMASALAHAN KESEHATAN

Kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional,


yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap warga negara Indonesia. Salah satu upaya pemerintah
dalam pembangunan kesehatan adalah melaksanakan pelayanan kesehatan
melalui Puskesmas. Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan
masyarakat telah berkiprah sejak tahun 1970, dan telah memberi
kontribusi yang besar pada pembangunan kesehatan di Indonesia.
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab terhadap pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya, puskesmas berperan menyelenggarakan
upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat
kesehatan yang optimal, dengan demikin Puskesmas berfungsi sebagai
pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan
strata pertama.
Puskesmas Simpur merupakan salah satu puskesmas yang ada di
Kecamatan Simpur Kabupaten Hulu Sungai Selatan provinsi Kalimantan
Selatan, secara administrasi wilayah kerja Puskesmas Simpur terdiri dari 7
desa, dengan jumlah penduduk 8.147 jiwa di tahun 2017, mata
pencaharian cukup bervariasi dan sebagian besar adalah petani. Sebagai
pusat pelayanan kesehatan strata pertama, puskesmas merupakan
pelayanan kesehatan masyarakat yaitu pelayanan yang bersifat publik
(publik goods). Dimana termasuk dalam pelayanan ini adalah promosi
keshetan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi,

4
peningkatan kesehatan ibu dan anak, KB, kesehatan jiwa masyarakat dan
berbagai progarm masyarakat lainnya.
Desa Amparaya terletak di Kecamatan Simpur dengan luas wilayah
1.064 Ha yang terdiri dari perumahan dan pekarangan sekitar 44 Ha,
persawahan 693 Ha, perkebunan 287 Ha, perkantoran 15 Ha, dan lain-lain
sekitar 7 Ha. Secara geografis Desa Amparaya tergolong daerah dataran
dan sebagian kecil daerah rawa dengan ketinggian kurang dari 20 meter
dibawah permukaan laut. Jumlah penduduk Desa Amparaya berdasarkan
hasil registrasi penduduk pertengahan tahun 2015 adalah 1.623 yang
terdiri dari 743 laki-laki dan 880 perempuan dengan 446 KK, yang dirinci
menurut mata pencaharian terlihat sebagian besar adalah petani, yang
berusaha dibidang pertanian tanaman pangan dan holtikultura 63 KK,
perdagangan 21 KK, perikanan darat 4 KK, dan budidaya perikanan 1
kelompok, peternakan 181 KK.
Jarak Desa Amparaya ke ibu kota kecamatan sekitar 3 Km dengan
waktu tempuh 10 menit. Jarak Desa Amparaya ke ibu kota kabupaten
sekitar 10 Km dengan waktu tempuh 20-30 menit sedangkan jarak ke ibu
kota provinsi sekitar 145 Km dengan waktu tempuh 4-5 jam.
Telah banyak fasilitas kesehatan lingkungan yang dibangun oleh
instansi baik pemerintah, swasta, maupun LSM. Banyak pula proyek
pengadaan sarana sanitasi lingkungan dibangun untuk masyarakat.
Namun, karena perilaku masyarakat, sarana atau fasilitas sanitasi tersebut
kurang atau tidak dimanfaatkan dan dipelihara sebagaimana mestinya.
Agar sarana sanitasi lingkungan tersebut dimanfaatkan dan dipelihara
secara optimal maka perlu adanya pendidikan kesehatan bagi masyarakat.
Demikian pula dengan lingkungan non fisik, akibat masalah-masalah
social banyak warga masyarakat yang menderita stress dan gangguan jiwa.
Oleh karena itu baik dalam memperbaiki masalah social maupun
menangani akibat masalah social diperlukan pendidikan kesehatan.
Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk
menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Artinya

5
pendidikan kesehatan berupaya agar masyarakat menyadarai atau
mengetahui bagaimana cara memelihara kesehatan mereka, bagaimana
menghindari atau mencegah hal-hal yang merugikan kesehatan bilamana
sakit dan kesehatan orang lain, kemana seharusnya mencari kesehatan
bilamana sakit dan sebagainya.
Kesadaran masyarakat diatas disebut tingkat
kesadaran/pengetahuan masyarakat tentang kesehatan atau disebut “melek
kesehatan” Pendidikan kesehatan juga penting untuk mencapai perilaku.
Jadi kesehatan bukan hanya disadari dan disikapi melainkan dilaksanakan
dalam kehidupan sehari-hari.
Data permasalahan kesehatan yang ada di Desa Amparaya :
1. Gaya hidup tidak sehat
Dari hasil pendataan tahun 2017, 21% dari jumlah laki-laki
merupakan perokok aktif yaitu sekitar 138 orang.
2. Penyakit dominan di masyarakat
Dari hasil pendataan tahun 2017, 37,5 % dari jumlah lansia
mengidap penyakit hipertensi yakni sekitar 33 orang.
3. Ibu hamil resti
Dari data tahun 2016, 3 dari 12 orang ibu hamil mengalami anemia
dan 4 dari 12 orang ibu hamil mengalami KEK (Kekurangan
Energi Kronis).

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa semua penyakit atau


kebiasaan yang ada di masyarakat dapat dicegah jika masyarakat
mengetahui tentang penyakitnya dan bagaimana cara mencegahnya. Untuk
itu, dengan melihat fakta dilapangan bahwa pengetahuan masyarakat
tentang kesehatan masih cukup rendah maka di bentuklah perpustakaan
mini di Poskesdes Amparaya guna meningkatkan pengetahuan masyarakat
tentang kesehatan dan Dalam rangka perbaikan kesehatan masyarakat.

6
B. KARYA INOVASI

Perpustakaan mini adalah suatu penerapan konsep pendidikan di


dalam bidang kesehatan. Merupakan suatu gerakan untuk membantu
individu, kelompok, atau masyarakat dalam meningkatkan kemampuan
atau perilakunya, untuk mencapai kesehatan secara optimal.
Konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti
didalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau
perubahan ke arah yang lebih dewasa, lebih baik dan lebih matang pada
diri individu, kelompok atau masyarakat. Konsep ini berangkat dari suatu
asumsi bahwa manusia sebagai makhluk sosial dalam kehidupannya untuk
mencapai nilai-nilai hidup di dalam masyarakat selalu memerlukan
bantuan orang lain yang mempunyai kelebihan (lebih dewasa, lebih
pandai, lebih mampu, lebih tahu dan sebagainya). Dalam mencapai tujuan
tersebut, seorang individu, kelompok atau masyarakat tidak terlepas dari
kegiatan belajar. Kegiatan atau proses belajar dapat terjadi dimana saja,
kapan saja dan oleh siapa saja. Seseorang dapat dikatakan belajar apabila
didalam dirinya terjadi perubahan, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak
dapat mengerjakan menjadi dapat mengerjakan sesuatu.
Namun demikian tidak semua perubahan itu terjadi karena belajar saja,
misalnya perkembangan anak dari tidak dapat berjalan menjadi dapat
berjalan. Perubahan ini terjadi bukan hasil proses belajar tetapi karena
proses kematangan. Dari uraian singkat ini dapat disimpulkan bahwa
kegiatan belajar itu mempunyai ciri-ciri: belajar adalah kegiatan yang
menghasilkan perubahan pada diri individu, kelompok, atau masyarakat
yang sedang belajar, baik aktual maupun potensial. Ciri kedua dari hasil
belajar adalah bahwa perubahan tersebut didapatkan karena kemampuan
baru yang berlaku untuk waktu yang relatif lama. Ciri ketiga adalah bahwa
perubahan itu terjadi karena usaha dan disadari, bukan karena kebetulan.
Bertitik tolak dari konsep pendidikan tersebut maka konsep pendidikan
kesehatan itu juga proses belajar pada individu, kelompok atau masyarakat

7
dari tidak tahu tentang nilai-nilai kesehatan menjadi tahu, dari tidak
mampu mengatasi masalah-masalah kesehatannya sendiri menjadi mampu,
dan lain sebagainya.

Adapun tujuan dari pengembangan ‘’GEMA INTAN’’ (Gerakan


Masyarakat Ingin Tahu Kesehatan) dengan konsep Perpustakaan Mini di
Poskesdes Amparaya ni adalah :
1. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan
melalui buku.
2. Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat
dalam membina dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan
sehat
3. Terbentuknya perilaku hidup sehat pada individu, keluarga dan
masyarakat yang sesuai dengan konsep gemar membaca sehingga
dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian, serta untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Sedangkan tujuan utamanya adalah agar masyarakat mampu


menerapkan masalah dan kebutuhan mereka sendiri, mampu memahami
apa yang dapat mereka lakukan terhadap masalahnya, dengan sumber daya
yang ada pada mereka ditambah dengan dukungan dari luar, dan mampu
memutuskan kegiatan yang tepat guna untuk meningkatkan taraf hidup
sehat dan kesejahteraan masyarakat. Serta agar masyarakat dapat
memperoleh pengetahuan dan pemahaman pentingnya kesehatan untuk
tercapainya perilaku kesehatan sehingga dapat meningkatkan derajat
kesehatan fisik, mental dan sosial, sehingga produktif secara ekonomi
maupun sosial.

Adapun tugas penulis dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut :


1. Sebagai pengelola perpustakaan mini
2. Sebagai promotor perpustakaan mini

8
3. Sebagai motivator dalam mengajak masyarakat sekitar untuk
datang ke perpustakaan mini
4. Memberikan pembinaan dan motivasi kepada kader untuk
membantu mempromosikan perpustakaan mini
5. Mendokumentasikan hasil kegiatan dan kearsipan
6. Mengelola perpustakaan berjalan di posyandu-posyandu
7. Membuat artikel, leaflet, pamflet, dan lain-lainnya untuk
melengkapi perpustakaan mini
8. Pengembangan koleksi perpustakaan

C. HASIL

Melihat fakta dilapangan bahwa pengetahuan masyarakat tentang


kesehatan masih cukup rendah maka di tahun 2017 ini dibentuklah
perpustakaan mini sebagai konsep dari ‘’GEMA INTAN’’ (Gerakan
Masyarakat Ingin Tahu Kesehatan) guna meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang kesehatan dan dalam rangka perbaikan kesehatan
masyarakat.
Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni untuk mencegah
penyakit, memperpanjang hidup, mempromosikan kesehatan dan efisiensi
dengan menggerakkan potensi seluruh masyarakat. Konsep kesehatan
masyarakat berkaitan dengan perubahan perilaku sehat akan lebih
terbentuk dan bertahan lama bila dilandasi kesadaran sendiri (internalisasi)
sehingga konsep upaya sehat dari, oleh dan untuk masyarakat sangat tepat
diterapkan.
Dalam kesehatan hubungan perilaku sangatlah erat sekali. Banyak
hal yang tanpa kita sadari dari perilaku yang kecil dapat menimbulkan efek
kesehatan yang besar bagi seseorang. Salah satu contohnya berupa pesan
kesehatan yang sedang maraknya digerakkan oleh promoter kesehatan
tentang cuci tangan sebelum melakukan aktifitas, kita semua tahu jika
mencuci tangan adalah hal yang sederhana, tapi dari hal kecil tersebut kita

9
bisa melakukan revolusi kesehatan kearah yang lebih baik. Sungguh besar
efek perilaku tersebut bagi kesehatan, begitu pula dengan kesehatan yang
baik akan tercermin apabila seseorang tersebut melakukan perilaku yang
baik.
Menurut Becker. Konsep perilaku sehat ini merupakan
pengembangan dari konsep perilaku yang dikembangkan Bloom. Becker
menguraikan perilaku kesehatan menjadi tiga domain, yakni pengetahuan
kesehatan (health knowledge), sikap terhadap kesehatan (health attitude)
dan praktek kesehatan (health practice). Hal ini berguna untuk mengukur
seberapa besar tingkat perilaku kesehatan individu yang menjadi unit
analisis penelitian. Becker mengklasifikasikan perilaku kesehatan menjadi
tiga dimensi ;
1. Pengetahuan Kesehatan. Pengetahuan tentang kesehatan mencakup apa
yang diketahui oleh seseorang terhadap cara-cara memelihara
kesehatan, seperti pengetahuan tentang penyakit menular, pengetahuan
tentang faktor-faktor yang terkait. dan atau mempengaruhi kesehatan,
pengetahuan tentang fasilitas pelayanan kesehatan, dan pengetahuan
untuk menghindari kecelakaan.
2. Sikap terhadap kesehatan. Sikap terhadap kesehatan adalah pendapat
atau penilaian seseorang terhadap hal-hal yang berkaitan dengan
pemeliharaan kesehatan, seperti sikap terhadap penyakit menular dan
tidak menular, sikap terhadap faktor-faktor yang terkait dan atau
mempengaruhi kesehatan, sikap tentang fasilitas pelayanan kesehatan,
dan sikap untuk menghindari kecelakaan.
3. Praktek kesehatan. Praktek kesehatan untuk hidup sehat adalah semua
kegiatan atau aktivitas orang dalam rangka memelihara kesehatan,
seperti tindakan terhadap penyakit menular dan tidak menular,
tindakan terhadap faktor-faktor yang terkait dan atau mempengaruhi
kesehatan, tindakan tentang fasilitas pelayanan kesehatan, dan tindakan
untuk menghindari kecelakaan.

10
‘’GEMA INTAN’’ (Gerakan Masyarakat Ingin Tahu
Kesehatan) melalui konsep Perpustakaan mini ini adalah salah satu
upaya untuk merubah perilaku masyarakat. Dengan Adanya informasi
tentang cara mencapai hidup sehat, pemeliharaan kesehatan , cara
menghindari penyakit dan sebagainya akan meningkatkan pengetahuan
masyarakat. Selanjutnya diharapkan pengetahuan tadi menimbulkan
kesadaran masyarakat yang pada akhirnya akan menyebabkan orang
berperilaku sesuai pengetahuan yang dimilikinya. Perubahan semacam
ini akan memakan waktu lama tapi perubahan yang dicapai akan
bersifat lebih langgeng.
Untuk proses perubahan perilaku biasanya diperlukan waktu lama,
jarang ada orang yang langsung merubah perilakunya. Kadang- kadang
orang merubah perilakunya karena tekanan dari masyarakat
lingkunganya, atau karena yang bersangkutan ingin menyesuaikan diri
dengan norma yang ada. Proses terjadinya perubahan ini tidak semena
– mena dapat tercapai dan harus benar- benar teruji, ada 5 tingkatan
perubahan perilaku :
1. Prekontemplasi : Belum ada niat perubahan perilaku
2. Kontemplasi : Individu sadar adanya masalahnya dan secara serius
ingin mengubah perilakunya menjadi lebih sehat. Belum siap
berkomitmen untuk berubah
3. Persiapan : Individu siap berubah dan ingin mengejar tujuan
4. Tindakan : Individu sudah melakukan perilaku sehat, sekurangnya
6 bulan dari sejak mulai usaha memberlakukan perilaku hidup
sehat
5. Pemeliharaan : Individu berusaha mempertahankan perilaku sehat
yang telah dilakukan.
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon
seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit,
sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan. Secara lebih
rinci perilaku kesehatan mencakup :

11
1. Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit yaitu bagaimana
manusia merespon baik secara pasif maupun aktif sehubungan
dengan sakit dan penyakit. Perilaku ini dengan sendirinya
berhubungan dengan tingkat pencegahan penyakit.
a. Perilaku sehubungan dengan peningkatan dan pemeliharaan
kesehatan misalnya makan makanan bergizi, dan olahraga.
b. Perilaku pencegahan penyakit misalnya memakai kelambu
untuk mencegah malaria, pemberian imunisasi. Termasuk
juga perilaku untuk tidak menularkan penyakit kepada
orang lain.
c. Perilaku sehubungan dengan pencarian pengobatan
misalnya usaha mengobati penyakitnya sendiri, pengobatan
di fasilitas kesehatan atau pengobatan ke fasilitas kesehatan
tradisional.
d. Perilaku sehubungan dengan pemulihan kesehatan setelah
sembuh dari penyakit misalnya melakukan diet, melakukan
anjuran dokter selama masa pemulihan.
2. Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan. Perilaku ini
mencakup respon terhadap fasilitas pelayanan, cara pelayanan,
petugas kesehatan dan obat – obat.
3. Perilaku terhadap makanan. Perilaku ini mencakup pengetahuan,
persepsi, sikap dan praktek terhadap makanan serta unsur – unsur
yang terkandung di dalamnya., pengelolaan makanan dan lain
sebagainya sehubungan dengan tubuh kita.
4. Perilaku terhadap lingkungan sehat adalah respon seseorang
terhadap lingkungan sebagai salah satu determinan kesehatan
manusia. Lingkup perilaku ini seluas lingkup kesehatan
lingkungan.itu sendiri.

Dari batasan ini perilaku kesehatan dapat diklasifikan menjadi 3


kelompok :

12
1. Perilaku Pemeliharaan Kesehatan (health maintenance)
Adalah perilaku atau usaha-usaha seseorang untuk memelihara atau
menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan
bilamana sakit. Oleh sebab itu perilaku pemeliharaan kesehatan ini
terdiri dari 3 aspek :
a. Perilaku pencegahan penyakit, dan penyembuhan penyakit
bila sakit, serta pemulihan kesehatan bilamana telah sembuh
dari penyakit.
b. Perilaku peningkatan kesehatan, apabila seseorang dalam
keadaan sakit.
c. Perilaku gizi (makanan dan minuman).
2. Perilaku Pencarian dan Penggunaan Sistem atau Fasilitas
Pelayanan Kesehatan atau Sering disebut Perilaku Pencarian
pengobatan (Heath Seeking Behavior). Adalah menyangkut upaya
atau tindakan seseorang pada saat menderita dan atau kecelakaan.
Tindakan atau perilaku ini dimulai dari mengobati sendiri (self
treatment).
3. Perilaku Kesehatan Lingkungan
Adalah bagaimana seseorang merespon lingkungan, baik
lingkungan fisik maupun sosial budaya dan bagaimana, sehingga
lingkungan tersebut tidak mempengaruhi kesehatannya.

‘’GEMA INTAN’’ (Gerakan Masyarakat Ingin Tahu


Kesehatan) melalui konsep perpustakaan mini yang dibentuk sejak
awal tahun 2017 ini mendapat respon positif dari masyarakat,
sebagian masyaarakat sudah mulai gemar membaca dan pengetahuan
akan kesahatan bertambah. Perpustakaan mini ini berperan penting
dalam perubahan perilaku hidup sehat. Hasil lain dari perpustakaan
mini adalah sebagian masyarakat terjadi perubahan perilaku sehat
seperti mengubah perilaku negative (tidak sehat) menjadi perilaku
positif (sesuai dengan nilai – nilai kesehatan yang dijabarkan diatas),

13
serta memelihara perilaku yang sudah positif atau perilaku yang sudah
sesuai dengan norma/nilai kesehatan ( perilaku sehat ). Perilaku ini
mencakup antar lain :
1. Menu seimbang
2. Olahraga teratur
3. Tidak merokok
4. Tidak minum-minuman keras dan narkoba
5. Istirahat yang cukup
6. Mengendalian stress
7. Pencegahan anemia
8. Cuci tangan sebelum beraktivitas
9. Perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan
10. Perilaku Sakit
Mencakup respon seseorang terhadap sakit dan penyakit.
Persepsinya terhadap sakit, pengetahuan tentang penyebab dan
gejala penyakit, pengobatan penyakit dan sebagainya, dsb.
11. Perilaku peran sakit (the sick role behavior)
Perilaku ini mencakup tindakan untuk memperoleh kesembuhan,
mengenal/mengetahui fasilitas atau sasaran pelayanan
penyembuhan penyakit yang layak.

‘’GEMA INTAN’’ melalui konsep perpustakaan mini ini


tidak hanya dapat di akses di Poskesdes Amparaya saja, tetapi juga
dapat di akses di posyandu-posyandu dengan cara penulis
membawa sebagian buku-buku ketempat posyandu guna
mempromosikan perpustakaan mini ini.
Dalam perkembangannya ‘’GEMA INTAN’’ melalui
konsep perpustakaan mini di Poskesdes Amparaya terdapat
berbagai macam kendala diantaranya jumlah buku-buku yang
belum terlalu banyak serta jangkauan yang terbatas terutama bagi
penulis sebagai promotor, namun dengan adanya bantuan dari

14
kader-kader serta tokoh masyarakat semuanya berjalan lancar dan
diharapkan pada tahun-tahun mendatang dapat memperluas akses
perpustakaan ini dan koleksi buku-buku bertambah.

15
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Perpustakaan mini adalah suatu penerapan konsep pendidikan di


dalam bidang kesehatan. Merupakan suatu gerakan untuk membantu
individu, kelompok, atau masyarakat dalam meningkatkan kemampuan
atau perilakunya, untuk mencapai kesehatan secara optimal.
Tujuan utamanya adalah agar masyarakat mampu menerapkan
masalah dan kebutuhan mereka sendiri, mampu memahami apa yang dapat
mereka lakukan terhadap masalahnya, dengan sumber daya yang ada pada
mereka ditambah dengan dukungan dari luar, dan mampu memutuskan
kegiatan yang tepat guna untuk meningkatkan taraf hidup sehat dan
kesejahteraan masyarakat. Serta agar masyarakat dapat memperoleh
pengetahuan dan pemahaman pentingnya kesehatan untuk tercapainya
perilaku kesehatan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan fisik,
mental dan sosial, sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial.
Pentingnya pendidikan kesehatan melalui gemar membaca
menunjukan bahawa Hal tersebut jelas dan bisa dibuktikan. Dengan
kesadaran pentingnya akan kesehatan ini diharapkan terbentuknya
karakter-karakter pemuda yang tangguh secara otaknya maupun secara
fisiknya. Akhirnya dengan keseriusan pada pendidikan kesehatan,
diharapkan terbentuk masyarakat yang bukan hanya memiliki kecerdasan
intelektual, emosional, dan spiritual saja, tetapi juga memiliki raga yang
sehat dan kuat.

16
B. SARAN

Diharapkan dari perpustakaan mini ini dapat menambah

pengetahuan masyarakat tentang kesehatan sehingga dapat

menciptakan lingkungan masyarakat yang sehat dan gaya hidup yang

sehat dilakukan secara terus-menerus dalam artian lebih ditingkatkan

yang sifatnya menyeluruh guna menciptakan perubahan perilaku,

lingkungan dan gaya hidup yang sehat.

17
BAB IV

PENUTUP

Hubungan kesehatan dengan perilaku sangatlah erat dan saling


berkesinambungan, individu yang sehat akan tercermin dari perilaku yang sehat
pula. Sebaliknya juga begitu perilaku yang sehat akan mencerminkan individu
dengan kualitas hidup baik.
Manfaat dari hidup sehat yang paling penting adalah meningkatkan
produktivitas kita dengan segala kemampuan dan potensi diri kita. Untuk itu
konsep hidup sehat seperti tingkatkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
harus dipupuk dari tiap individu untuk dapat meningkatkan kualitas hidup yang
sehat.
Semoga dengan adanya ‘’GEMA INTAN’’ (Gerakan Masyarakat Ingin
Tahu Kesehatan) melalui konsep perpustakaan mini ini diharapkan dapat
menambah pengetahuan masyarakat tentang kesehatan. Selanjutnya diharapkan
pengetahuan tadi menimbulkan kesadaran masyarakat yang pada akhirnya akan
menyebabkan orang berperilaku sesuai pengetahuan yang dimilikinya. Perubahan
semacam ini akan memakan waktu lama tapi perubahan yang dicapai akan bersifat
lebih langgeng.

18

Anda mungkin juga menyukai