Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara hukum dengan berlandaskan pada
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Undang Undang Nomor
5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)
menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan ASN adalah
profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah. Dalam
sistem pembelajaran Pelatihan Dasar Calon PNS pada kurikulum
yang menekankan pada pembentukan karakter PNS, setiap peserta
pelatihan dituntut untuk mampu mengaktualisasikan substansi materi
pembelajaran yang telah dipelajari melalui proses pembiasaan diri
yang difasilitasi dalam pembelajaran agenda habituasi.Dalam
menjalankan roda pemerintahan, pemerintah Indonesia membutuhkan
aparatur sipil negara (ASN) . ASN tersebut terdiri dari PNS dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang
diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas
dalam suatu jabatan pemerintahan yang digaji berdasarkan
peraturan perundang-undangan.

Dalam rangka menciptakan PNS yang profesional maka calon


PNS diwajibkan mengikuti Latihan dasar CPNS agar dapat
mengaplikasikannya dalam kehidupan bekerja sebagai seorang bidan
yaiu nilai BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif), manajemen ASN dan juga
SMART ASN dibidang teknologi dan informasi sesuai dengan apa
yang sudah dipelajari dalam agenda ke II dan agenda ke III.

Menurut Undang-undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang


kebidanan pasal 1 ayat 1 bahwa kebidanan adalah segala sesuatu
yang berhubungan dengan bidan dalam memberikan pelayanan

1
kebidanan kepada perempuan selama masa sebelum hamil, masa
kehamilan, persalinan, pasca persalinan, masa nifas, bayi baru lahir,
bayi, balita, dan anak prasekolah, termasuk kesehatan reproduksi
perempuan dan keluarga berencana sesuai dengan tugas dan
wewenangnya.

Pelayanan kebidanan adalah suatu bentuk pelayanan profesional


yang merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan
yang diberikan oleh bidan secara mandiri, kolaborasi, dan/atau
rujukan. Kompetensi bidan adalah kemampuan yang dimiliki oleh
bidan meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk
memberikan pelayanan kebidanan.

Bidan adalah seorang perempuan yang telah menyelesaikan


program pendidikan kebidanan baik di dalam negeri maupun di luar
negeri yang diakui secara sah oleh Pemerintah Pusat dan telah
memenuhi persyaratan untuk melakukan praktik kebidanan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara


Reformasi Birokrasi Nomor 36 Tahun 2019 salah satu tupoksi sebagai
Bidan Pelaksana/ Terampil adalah memberikan Komunikasi Informasi
Edukasi (KIE) tentang kesehatan ibu pada individu atau keluarga
sesuai dengan kebutuhan serta memberikan vitamin atau suplemen
pada klien dengan asuhan kebidanan kasus fisiologis. Memberikan
KIE tentang pentingnya meminum tablet tambah darah dan
memberikan tablet tambah darah selama masa kehamilan bertujuan
untuk menurunkan anemia pada ibu hamil.

Tablet tambah darah adalah salah satu suplemen yang penting


untuk di konsumsi selama masa kehamilan. Tablet tambah darah
mengandung zat besi yang diperlukan untuk membentuk hemoglobin,
yaitu protein dalam sela darah merah yang membawa oksigen ke
seluruh jaringan dan organ tubuh. Selama masa kehamilan jumlah
darah dalam tubuh ibu meningkat hingga 50% lebih banyak
dibandingkan dengan kondisi tubuh dalam keadaan normal, sehingga

2
ibu hamil memerlukan banyak zat besi yang membentuk hemoglobin
untuk mengimbangi kenaikan volume darah. Selain itu juga untuk
memenuhi kebutuhan zat besi bagi perkembangan janin dan plasenta.
Di Pusat Kesehatan Masyarakat Mataraman Kecamatan
Mataraman Kabupaten Banjar, sampai Bulan Mei 2022 terdata 158
ibu hamil dan 21 diantaranya mengalami anemia dengan kadar
pemeriksaan hemoglobin kurang dari 11gr/dl atau sebesar 13 % ibu
hamil mengalami anemia.

Berdasarkan pada hasil observasi terhadap pasien kebidanan


saat melakukan pelayanan antenatal care di Pusat Kesehatan
Masyarakat Mataraman, didapatkan kesimpulan bahwa masih
banyak ibu hamil yang tidak teratur meminum tablet tambah darah
karena mengeluh mual setelah meminum tablet tambah darah dan
sering lupa.

Dari uraian di atas, maka penulis sebagai Calon Pegawai Negeri


Sipil perlu untuk melakukan upaya aktualisasi dalam rangka
mengoptimalkan sosialisasi pada ibu hamil dengan menggunakan
Elektronik Edukasi (E-Edukasi) atau dengan menggunakan media
berupa video yang berisi tentang informasi tablet tambah darah. Untuk
itu penulis mengambil judul Rancangan Aktualisasi “Optimalisasi
Sosialisasi Pentingnya Meminum Tablet Tambah Darah Selama Masa
Kehamilan Melalui Elektronik Edukasi Ibu Hamil Pada Bidan Terampil
Pusat Kesehatan Masyarakat Mataraman Kabupaten Banjar”.

B. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan
Adapun tujuan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi serta
kedudukan dan peran ASN yang penulis laksanakan Di Pusat
Kesehatan Masyarakat Mataraman Kabupaten Banjar terbagi
menjadi dua yaitu sebagai berikut:
a. Tujuan Umum
Laporan aktualisasi pelatihan dasar CPNS ini disusun

3
dengan tujuan umum mengimplementasikan core values ASN
BerAkhlak meliputi, berorientasi pelayanan, akuntabel,
kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif yang akan
dituangkan dalam kegiatan aktualisasi sebagai bidan terampil
di Pusat Kesehatan Masyarakat Mataraman Kabupaten Banjar.
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari laporan aktualisasi ini adalah
mengoptimalkan komunikasi informasi edukasi melalui
sosialisasi E-Edukasi dengan harapan ibu hamil lebih tertarik
membuka berulang kali video edukasi dan dapat diputar kapan
saja dan dimana saja. Tidak hanya untuk ibu hamil, suami dan
keluarga pun bisa menonton video tersebut dan diharapkan
mendukung dan mengingatkan ibu hamil untuk meminum tablet
tambah darah setiap hari.
2. Manfaat
Manfaat dari penulisan laporan aktualisasi ini terdiri dari manfaat bagi
penulis, manfaat bagi Puskesmas dan manfaat bagi masyarakat.
Manfaat tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Manfaat Bagi Peserta Latsar
Penulis dapat mengaktualisasikan nilai-nilai BerAKHLAK
pada setiap kegiatan yang Dilakukan Di Pusat Kesehatan
Masyarakat Mataraman Kabupaten Banjar. Selain itu penulis
juga dapat belajar dan bertanggung jawab sepenuhnya
sebagai abdi negara sesuai dengan tugas dan fungsinya.

b. Manfaat Bagi Pusat Kesehatan Masyarakat

E-Edukasi yang berupa video bisa digunakan sebagai media


untuk melakukan sosialisasi di dalam maupun di luar gedung.
Sebagai media informasi untuk masyarakat umum dalam
wilayah kerja Puskesmas Mataraman dengan mengunggah di
akun sosial media Puskesmas Mataraman.

4
c. Manfaat Bagi Masyarakat

Pengetahuan tentang pentingnya meminum tablet tambah


darah selama masa kehamilan semakin meningkat dan
meningkat pula kesadaran untuk meminum setiap hari setelah
mengetahui efektivitas dan dampaknya jika tidak teratur
meminum tablet tambah darah. Bagi masyarakat umum
menambah wawasan dan diharapkan menjadi suami dan
keluarga yang mendukung ibu hamil untuk meminum tablet
tambah darah setiap hari.

C. Isu Aktualisasi
Berdasarkan pada tugas pokok dan fungsi sebagai Bidan Terampil
di UPT Puskesmas Mataraman Kabupaten Banjar, penulis
mengidentifikasi beberapa isu di tempat kerja yang kemudian ditapis
dengan teknik USG untuk menentukan isu aktual, beberapa isu yang
ditemukan oleh penulis antara lain:
1. Kurang optimalnya komunikasi informasi edukasi kepada ibu hamil
tentang menjaga kebersihan diri / personal hygiene,
2. Rendahnya cakupan metode kontrasepsi jangka panjang terutama
IUD
3. Kurang optimalnya sosialisasi tentang pentingnya meminum tablet
tambah darah selama masa kehamilan

Setelah menggunakan tapisan isu USG dan melakukan konsultasi


dengan mentor dan bidan koordinator didapatkan isu prioritas yaitu
kurang optimalnya sosialisasi pentingnya meminum tablet
tambah darah selama masa kehamilan sebagai isu prioritas dengan
total poin 12. Isu tersebut menjadi prioritas karena jika tidak segera
diselesaikan akan menyebabkan pemasalahan baru yaitu anemia.
Anemia sendiri jika tidak segera dilakukan intervensi akan berdampak
buruk bagi janin dan ibu hamil. Sehingga penulis menggunakan solusi
untuk menangani isu tersebut dengan membuat laporan aktualisasi
yang berjudul Optimalisasi Sosialisasi Pentingnya Meminum

5
Tablet Tambah Darah Selama Masa Kehamilan Melalui Elektronik
Edukasi Ibu Hamil Pada Bidan Terampil Unit Pelaksana Teknis
Pusat Kesehatan Masyarakat Mataraman Kabupaten Banjar.

D. Ruang Lingkup

Rancangan aktualisasi dan habituasi ini disusun berkaitan


dengan tugas dan fungsi sebagai bidan terampil dengan mengangkat
isu kurang optimalnya sosialisasi pentingnya meminum tablet tambah
darah selama masa kehamilan di Pusat Kesehatan masyarakat
Mataraman Kabuoaten Banjar.
Adapun ruang lingkup dalam pelaksanaan aktualisasi di Pusat
Kesehatan Masyarakat Mataraman Kabupaten Banjar akan
berlangsung selama 30 hari dimulai tanggal 26 Juni 2022 sampai
dengan 1 Agustus 2022. Lingkup kegiatan aktualisasi ini adalah
melakukan sosialisasi dan komunikasi informasi edukasi
menggunakan media video tentang tablet tambah darah. Kegiatan
yang akan dilaksanakan yaitu:
1. Melaksanakan konsultasi dengan mentor dan coach tentang isu
prioritas yang terpilih dan rencana kegiatan yang akan dilakukan
selama masa aktualisasi dan habituasi
2. Menyusun materi edukasi yang akan ditampilkan di video edukasi

3. Membuat media edukasi berupa video tentang tablet tambah darah

4. Melaksanakan sosialisasi E-edukasi dengan mengunggah video di


sosial media penulis, memutar video di TV puskesmas saat jam
pelayanan dan memutar video saat kegiatan luar gedung seperti
posyandu dan ibu hamil

5. Melakukan evaluasi pelaksanaan sosialisasi kepada ibu hamil


menggunakan kuesioner
6. Melakukan evaluasi pelaksanaan sosialisasi melalui E-Edukasi
bersama mentor dan bidan koordinator
7. Menyusun laporan kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai