Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

1
Berdasarkan Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara pengertian Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga
negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN
secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan. Pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik serta perekat pemersatu bangsa. Pegawai ASN memiliki tugas melaksanakan
kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas, mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Nilai-nilai dasar BerAKHLAK merupakan panduan perilaku bagi ASN dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Ada tujuh kompenen yang tercakup
dalam akronim BerAKHLAK, yakni: Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Berdasarkan ketentuan dalam peraturan
pemerintah No. 101 Tahun 2000 Latsar CPNS (Golongan I, II dan III) bertujuan untuk
memberikan pengetahuan, pembentukan wawasan kebangsaan, kepribadian dan etika
Pegawai Negeri Sipil, pengetahuan dasar tentang sistem penyelenggaraan
pemerintahan negara, bidang tugas dan budaya organisasinya agar mampu
melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat.
Berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit yang dimaksud dengan Rumah Sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Menurut
depertemen kesehatan RI tahun 2009 pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang
diselenggarakan sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat.

2
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 4 Tahun 2019 tentang
kebidanan pasal 11 bahwa kebidanan adalah segala sesuatu yang berhubungan
dengan bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan kepada perempuan selama
masa sebelum hamil, masa kehamilan, persalinan, pasca persalinan, masa nifas, bayi
baru lahir, balita dan anak prasekolah, termasuk kesehatan reproduksi perempuan
dan keluarga berencana sesuai dengan tugas wewenangnya. Pelayanan Asuhan
Kebidanan adalah rangkaian kegiatan kebidanan yang didasarkan pada proses
pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh Bidan sesuai dengan
wewenang dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan. Salah
satu tugas bidan ahli adalah memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis.
Di indonesia pemerintah merekomendasikan konsumsi tablet tambah darah
(TTD) atau tablet zat besi bagi orang hamil sebanyak minimal 90 tablet atau setiap
hari selama kehamilan. Selama masa kehamilan, kebutuhan zat besi ibu hamil
mengalami peningkatan dan sangat dibutuhkan oleh ibu hamil. Hal tersebut tentu
bertujuan untuk mencegah anemia defisiensi zat besi saat hamil. Selain itu, konsumsi
tablet tambah darah penting dilakukan untuk mendorong perkembangan saraf janin.
Sehingga mencegah bayi lahir cacat, bayi lahir dengan berat badan rendah, serta
mencegah stunting.
Zat besi merupakan salah satu gizi yang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil.
Bahkan sebelum hamil, seorang wanita direkomendasikan untuk memenuhi
kebutuhan zat besi hariannya.
Manfaat tablet tambah darah atau tablet zat besi bagi ibu hamil adalah:
1. Memperbanyak persediaan darah dalam tubuh
Selama kehamilan ibu membutuhkan persediaan darah. Ini karena total volume
darah ibu hamil mengalami peningkatan dua kali lipat saat hamil, peningkatan ini
mencapai 50% atau lebih dari jumlah darah biasanya. Dengan mengonsumsi tablet
tambah darah maka akan mendukung tubuh lebih banyak memproduksi darah bagi
ibu dan janin.
2. Meningkatkan produksi hemoglobin untuk mencegah anemia
Zat besi juga berfungsi untuk memproduksi hemoglobin yaitu protein dalam sel
darah merah yang bertugas membawa oksigen ke seluruh sel dalam tubuh. Selain
itu, ibu hamil membutuhkan tablet tambah darah untuk memenuhi kebutuhan zat
besi guna mencegah anemia selama kehamilan juga untuk mendukung

3
pertumbuhan bayi dan plasenta di dalam rahim terutama pada trimester 2 dan
trimester 3 kehamilan.
3. Mencegah perdarahan selama persalinan
Asupan zat besi yang cukup selama kehamilan juga mencegah ibu hamil
mengalami perdarahan selama persalinan dan meninggal saat melahirkan akibat
perdarahan. Perdarahan merupakan salah satu penyebab tingginya angka kematian
ibu di indonesia.
Pemberian tablet tambah darah sebagai salah satu upaya penting dan merupakan
cara efektif karena dapat mencegah dan menanggulangi anemia akibat kekurangan zat
besi dan atau asam folat. Tablet tambah darah diberikan kepada wanita usia subur dan
ibu hamil. Ibu hamil diberikan tablet tambah darah setiap hari selama masa
kehamilannya atau minimal 90 tablet. Tablet tambah darah (Fe) penting untuk ibu hamil
karena memiliki beberapa fungsi untuk menambah asupan nutrisi ibu hamil, mencegah
anemia defisiensi zat besi, mencegah pendarahan saat masa persalinan dan menurunkan
risiko kematian pada ibu karena pendarahan pada saat persalinan. Masalah yang sering
terjadi adalah ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet tambah darah yang
dapat memberikan dampak buruk selama kehamilan hingga menyebabkan kematian.
Di unit kerja Poli Obgyn pada bulan Mei – Juli tahun 2022 terdapat data jumlah
ibu hamil 48 orang ibu hamil, dimana diantaranya terdapat 19 orang ibu hamil yang
kurang patuh mengkonsumsi tablet tambah darah . Hal ini disebabkan karena kurangnya
pengetahuan ibu hamil tentang manfaat tablet tambah darah, sehingga masih diperlukan
adanya peningkatan kepatuhan ibu hamil untuk mengatasi terjadinya anemia pada ibu
hamil agar resiko yang diakibatkan pada ibu hamil dapat dicegah.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengangkat judul “Peningkatan
Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah Melalui Sosialisasi
di RSUD Kolaka Timur”.
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Tujuan umum kegiatan aktualisasi ini adalah teraktualisasinya nilai-nilai
dasar ASN yaitu BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmoni, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif); dan mengaktualisasi kedudukan dan
peran ASN dalam melaksanakan tugas sebagai Bidan Terampil di Poli Obgyn
RSUD Kabupaten Kolaka Timur.
b. Tujuan Khusus

4
Terwujudnya kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet tambah darah
dalam menjamin keamanan dan keselamatan ibu hamil selama kehamilan dan
persalinan di Poli Obgyn RSUD Kolaka Timur.

1.3 Manfaat
a. Manfaat Untuk Penulis
Memahami dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yang BerAKHLAK
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmoni, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif) dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai ASN di RSUD
Kabupaten Kolaka Timur.
b. Manfaat Untuk Organisasi
Mendapatkan kontribusi dari peserta Pelatihan Dasar dalam mencapai tujuan
visi dan misi RSUD Kabupaten Kolaka Timur.
c. Manfaat Untuk Masyarakat
Mendapatkan kepuasan atas pelayanan kesehatan yang ditawarkan oleh rumah
sakit, sehingga dapat berkontribusi terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan
organisasi.
1.4 Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi
a. Ruang lingkup
Penulisan aktualisasi ini di batasi pada “Kurangnya Kepatuhan Ibu Hamil
Dalam Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah melalui Sosialisasi di RSUD Kolaka
Timur.
Kegiatan-Kegiatan yang akan di aktualisasikan meliputi:
1. Melakukan konsultasi dengan mentor,
2. Menyiapkan media informasi (Leaflet, Kartu Kontrol dan Poster),
3. Melaksanakan kegiatan KIE di Ruang Poli Obgyn,
4. Melakukan monitoring mingguan,
5. Melaksanakan evaluasi kegiatan.
b. Waktu dan Tempat
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi lapangan (off class) ini dilaksanakan
berdasarkan kalender Latihan Dasar CPNS Golongan II yaitu dimulai tanggal 05
Agustus – 06 September 2022.

5
Lokasi pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini bertempat di Poli Obgyn RSUD
Kabupaten Kolaka Timur.

BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR,
KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU DAN PROFIL PESERTA
2.1. Gambaran Umum Organisasi
2.1.1. Kedudukan Organisasi

Gambar 2.1 RSUD Kabupaten Kolaka Timur


RSUD Kabupaten Kolaka Timur merupakan rumah sakit milik
Pemerintah Daerah Kolaka Timur. RSUD Kabupaten Kolaka Timur terletak di
Kabupaten Kolaka Timur, tepatnya di Kelurahan Welala Kecamatan Ladongi
Kabupaten Kolaka Timur dengan luas lahan 5750 M2 serta luas bangunan 907
M2 .
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kolaka Timur telah hadir di
Kabupaten Kolaka Timur sejak Januari 2015 berdasarkan Surat Keputusan
Bupati Kabupaten Kolaka Timur No. 280 Tahun 2014 Tentang izin pendirian
peningkatan status Puskesmas perawatan Ladongi Welala menjadi Rumah
Sakit Kabupaten Kolaka Timur sebagai Rumah Sakit Umum Daerah Kelas D
Pratama. dan No. 281 Tahun 2014 tentang Surat Izin Operasional sementara
RSUD Kabupaten Kolaka Timur tanggal 31 Desember 2014 sampai dengan 2
Januari 2015 RSUD Kabupaten Kolaka Timur dapat melaksanakan pelayanan.

6
RSUD Kabupaten Kolaka Timur merupakan bangunan atau gedung
peninggalan Puskesmas Ladongi Welala Kabupaten Kolaka yang didirikan
pada tahun 1985 dan telah mengalami beberapa kali perubahan antara lain :
1. Dibangun oleh Pemerintah Kolaka Sebagai Puskesmas Welala Tahun 1985.
2. Menjadi RSUD Kabupaten Kolaka Timur dan mendapatkan izin operasional
dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan No Kode Registrasi
7411908 pada tanggal 15 Januari 2015.
3. Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kabupaten Kolaka Timur No 85 Tahun
2014 tanggal 20 oktober 2014 diangkat IRVAN, S.KM, M.Kes menjadi
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kolaka Timur oleh PJ Bupati
Kolaka Timur Drs. H. Tony Herbiansyah, M.Si
4. Diresmikan penggunaannya sebagai RSUD Kabupaten Kolaka Timur oleh
bapak Drs. H. Anwar Sanusi, MM, PJ. Bupati Kolaka Timur pada tanggal 01
Juli 2015 sebagai Rumah Sakit kelas D Pratama dengan 12 Tempat Tidur.
Yang terletak di Jl. Abdullah Silondae No. 35 Kelurahan Welala Kecamatan
Ladongi Kabupaten Kolaka Timur.
5. Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kabupaten Kolaka Timur Nomor
188.45/249 Tahun 2017 tanggal 30 Agustus 2017 diangkat dr. Abdul Munir
Abubakar menjadi Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kolaka
Timur oleh Bupati Kolaka Timur Drs. H. Tony Herbiansyah, M.Si.
6. Setelah diadakan visitasi oleh Tim Visitasi dari Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Tenggara, pada tanggal 27 Desember 2017 RSUD Kabupaten Kolaka
Timur menjadi Rumah Sakit Type D yang ditetapkan melalui Surat Izin
Operasional Rumah Sakit Nomor: 503/DPM-PTSP/SIORS-001/XII/2018 oleh
Kepala DPM-PTSP Kabupaten Kolaka Timur.
2.1.2. Visi, Misi, dan Nilai Organisasi
a. Visi Rumah Sakit
Visi RSUD Kabupaten Kolaka Timur adalah “Rumah Sakit Pilihan
Utama Masyarakat Kabupaten Kolaka Timur” Visi ini perlu ditanamkan
pada setiap unsur Rumah Sakit sehingga menjadi visi bersama yang pada
hakekatnya mampu mengarahkan dan menggerakkan segala komponen
dalam Rumah Sakit.
b. Misi Rumah Sakit
Dari visi tersebut diatas dijabarkan kedalam misi sebagai berikut:

7
1. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Dengan Menciptakan Pelayanan yang
Bermutu, Cepat, Tepat Serta Terjangkau.
2. Meningkatkan Kualitas SDM yang Profesional, Sarana Dan Prasarana Medis
dan Non Medis Serta Penunjang Medis.
3. Menciptakan Kemandirian Masyarakat Untuk Hidup Sehat.

c. Motto Rumah Sakit


Guna Mewujudkan Visi dan Misi tersebut RSUD Kabupaten Kolaka
Timur menerapkan Motto yaitu “5S + 1E”
1. Senyum
2. Salam
3. Sapa
4. Santun
5. Sabar
6. Empati Kepada Setiap Pengguna Jasa Rumah Sakit
d. Tujuan Rumah Sakit
1. Tujuan Umum
“Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat”
2. Tujuan Khusus
 Melaksanakan pembelajan dan pengembangan SDM agar
profesional, produktif dan berkomitmen.
 Melaksanakan pelayanan prima yang “5W + 1E”.
 Meningkatkan kepuasan pelanggan.
e. Nilai-Nilai Organisasi
1. Empati terhadap Pasien
Memahami dan ikut merasakan masalah yang dihadapi pasien. Untuk
itu setiap pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kolaka Timur
dalam menangani pasien harus bertekad bahwa: “keselamatan, kesembuhan
dan kepuasan pasien adalah kebahagiaan kami”.
2. Keterbukaan dan Transparansi
Dengan keterbukaan diharapkan pemberian informasi secara terbuka
serta membuka diri pula terhadap kritik. Kritik harus dilihat sebagai suatu
partisipasi untuk perbaikan. Selain itu perlu adanya transparansi yaitu

8
diketahuinya oleh banyak pihak (yang berkepentingan) mengenai perumusan
kebijaksanaan yang sudah ditetapkan.
3. Akuntabilitas
Dengan akuntabilitas diharapkan kewajiban untuk memberikan
pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan
seseorang/pimpinan suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau
berwenang meminta pertanggung jawaban.
4. Azas Kekeluargaan
Bekerja dalam kebersamaan jauh lebih baik daripada bekerja sendiri-
sendiri apalagi dalam bekerjasama berdasarkan persahabatan yang saling
menghormati serta saling menghargai. Dengan azas kekeluargaan juga
diharapkan agar dalam berinteraksi senantiasa berprilaku santun, rendah hati,
serta memberikan kesejukan bagi orang lain.
5. Bermental Pemenang (Play To Win)
Seluruh karyawan Rumah Sakit harus bermental pemenang. Tidak ada
hal yang tidak dapat diperbaiki, oleh karena itu hari ini harus lebih baik dari
kemarin dan hari besok harus lebih baik dari hari ini
f. Struktur Organisasi
Adapun bagan struktur organisasi Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Kolaka Timur tahun 2022 adalah sebagai berikut :

DIREKTUR

KASUBAG TATA USAHA

KOORD.UMUM DAN
KEPEGAWAIAN

KOORD. REKAM MEDIS


DAN PKMRS

KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEUANGAN KEPALA SEKSI


KEPERAWATAN & PROGRAM PELAYANAN
KESEHATAN

KOMITE MEDIK STAF MEDIS FUNGSIONAL


KOMITE KEPERAWATAN DOKTER
KOMITE TENAGA KESEHATAN PERAWAT
LAINNYA 9
BIDAN
GAMBAR

Gambar 2.2. Struktur Organisasi RSUD Kolaka Timur


Setelah ditetapkan menjadi Rumah Sakit Kabupaten Kolaka Timur Type
D yang melalui Surat Izin Operasional Rumah Sakit Nomor: 503/DPM-
PTSP/SIORS- 001/XII/2018 oleh Kepala DPM-PTSP Kabupaten Kolaka
Timur dibutuhkan adanya struktur organisasi. Adapun struktur organisasi
RSUD Kabupaten Kolaka Timur dan Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 77 Tahun 2015 Tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit.
1. Direktur;
2. Sub Bagian Tata Usaha, terdiri dari: Humas yang membawahi Tim PKRS dan
Case manager
3. Sub Bagian Perencanaan;
4. Seksi Pelayanan Medis;
5. Seksi Pelayanan Keperawatan, terdiri dari:
 Instalasi Gawat Darurat
 Instalasi Rawat Jalan
 Instalasi Rawat Inap
6. Seksi Penunjang Medis, terdiri dari:
 Instalasi Rekam Medis
 Instalasi Farmasi
 Instalasi Gizi
 Unit Laboratorium
 Unit CSSD
 Unit Loundry
 IPSRS
Dalam aktivitasnya, RSUD Kabupaten Kolaka Timur berusaha untuk
selalu menyadari tugas dan tanggung jawabnya sebagai salah satu penyelenggara
pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kolaka Timur. Dengan demikian, RSUD
Kabupaten Kolaka Timur akan senantiasa berupaya melaksanakan fungsinya
semaksimal mungkin dengan terus berusaha mengadakan perbaikan dan
peningkatan sarana dan prasarana serta kinerja petugasnya.
2.1.3. Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit

10
Berdasarkan Undang-undang No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit,
Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna. Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud diatas, rumah
sakit memiliki fungsi, yaitu:
a.Penyelenggara pelayanan pengobatan dan pelayanan kesehatan sesuai dengan
standar pelayanan rumah sakit;
b.Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis;
c. Penyelenggara pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam
rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan;
dan
d. Penyelenggara penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi
bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.
2.1.4. Data-data Sumber Daya Yang Dimiliki
Banyaknya tenaga sumber daya manusia di RSUD Kabupaten Kolaka Timur
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
a. Tenaga Medis
Tabel 1. Jumlah Tenaga Medis
No Unit Kerja PNS Non PNS Jumlah
1. Dokter umum 4 3 7
2. Dokter gigi - 1 1
3. Dokter spesialis anak - 1 1
4. Dokter spesialis penyakit
- 1 1
dalam
5. Dokter spesialis jiwa 1 - 1
6. Dokter spesialis kandungan - 1 1
7. Dokter spesialis bedah - 1 1
Jumlah Total 5 8 13

b. Tenaga Paramedis
Tabel 2. Tenaga Paramedis
No Unit Kerja PNS Non PNS Jumlah

11
1. Ners 4 15 19
2. S1 kepearwatan 4 4 8
3. D3 keperawatan 7 36 43
4. D4 kebidanan 2 5 7
5. D3 kebidanan 9 32 41
Jumlah Total 26 92 118
c. Tenaga Paramedis Non Perawatan
Tabel 3. Tenaga Paramedis Non Perawatan
No Unit Kerja PNS Non PNS Jumlah
1. Apoteker - 3 3
2. S2 kesehatan masyarakat 4 - 4
3. S1 kesehatan masyarakat 7 5 12
4. D3 Radiologi - 2 2
5. D4 Radiologi
6. S1 Farmasi/D4 1 2 3
7. D3 perekam medis 1 1 2
8. D3 analis kesehatan 2 3 5
9. D3 Farmasi 2 5 7
10. D3 kesling 3 2 5
11. D3 perawat gigi 3 5 8
12. D3 gizi 1 - -1
13. S1/D4 gizi 1 - 1
Jumlah Total 25 28 53
Berikut ini adalah data petugas kesehatan yang bertugas di ruang Poli Obgyn
RSUD Kabupaten Kolaka:
Tabel 4. Data Petugas Poli Obgyn RSUD Kabupaten Kolaka Timur
Jumlah (orang)
No Jabatan
PNS Non PNS
1. Dokter Spesialis Kandungan 1 -
2. D4 Kebidanan - 1
3. D3 Kebidanan 1 2
Jumlah Total 2 3

12
2.2. Profil Peserta
Nama : Tri Astuti, A.Md.Keb
Nip : 19950212 202203 2 014
Pendidikan : DIII Kebidanan
Jabatan : Bidan Terampil
Unit Kerja : RSUD Kabupaten Kolaka Timur
Berdasarkan Permenpan RB No. 36 Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional
Bidan kategori keterampilan sesuai jenjang jabatan, ditetapkan dalam butir kegiatan
sebagai berikut:
1. Melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis;
2. Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana pada pelayanan kebidanan;
3. Merencanakan asuhan kebidanan kasus fisiologis sesuai kesimpulan;
4. Memfasilitasi informed choice dan/atau informed consent;
5. Melakukan tindakan pencegahan infeksi;
6. Memberikan nutrisi dan rehidrasi/oksigenisasi/ personal hygiene;
7. Memberikan vitamin/suplemen pada klien/ asuhan kebidanan kasus fisiologis;
8. Melaksanakan kegiatan asuhan pada kelas Ibu hamil;
9. Memberikan KIE tentang kesehatan ibu pada individu/keluarga sesuai dengan
kebutuhan;
10. Melakukan asuhan Kala I persalinan fisiologis;
11. Melakukan asuhan Kala II persalinan fisiologis;
12. Melakukan asuhan Kala III Persalinan fisiologis;
13. Melakukan asuhan Kala IV Persalinan fisiologis;
14. Melakukan pengkajian pada ibu nifas;
15. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam sampai dengan hari ke tiga pasca
persalinan (KF 1);
16. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 4-28 pasca persalinan (KF 2)
17. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 29-42 pasca persalinan (KF 3);
18. Melakukan asuhan kebidanan pada gangguan psikologis ringan dengan
pendampingan;
19. Melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada persalinan normal;
20. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal;

13
21. Melakukan penanganan awal kegawatdaruratan pada Bayi Berat Lahir Rendah
(BBLR);
22. Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan anak pada
individu/keluarga sesuai kebutuhan;
23. Melakukan pelayanan Keluarga Berencana (KB) oral dan kondom;
24. Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan
reproduksi perempuan dan Keluarga Berencana (KB) pada individu/keluarga sesuai
kebutuhan;
25. Melakukan promosi dan edukasi tentang perilaku pola hidup sehat untuk remaja
termasuk personal hygiene dan nutrisi;
26. Melakukan pendataan sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga Berencana/Ibu
hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita) di wilayah kerja Puskesmas melalui
kunjungan rumah;
27. Melakukan tabulasi sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga Berencana/Ibu
hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita);
28. Mengikuti pelaksanaan kegiatan Survei Mawas Diri (SMD) atau Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD);
29. Melaksanakan pelayanan kebidanan di Posyandu/Posbindu/kampung Keluarga
Berencana (KB) atau tempat lain sesuai penugasan; dan
30. Melakukan pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah pada anak
sekolah.
2.3. Konsepsi Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN
2.3.1 Berorientasi Pelayanan
Berorientasi pelayanan yaitu komitmen memberikan pelayanan prima
demi kepuasan masyarakat. Panduan perilaku (kode etik) sebagai berikut:
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan;
c. Melakukan perbaikan tiada henti.
Kata kunci nilai dasar ASN berorientasi pelayanan yaitu: resposivitas,
kualitas dan kepuasan. Dengan kalimat afirmasi “Kami berkomitmen
memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat”.
2.3.2 Akuntabel
Akuntabel yaitu bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan.
Panduan perilaku (kode etik) sebagai berikut:

14
Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin
dan berintegritas tinggi;
a. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien;
b. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
Kata kunci nilai dasar ASN akuntabel yaitu: tanggung jawab, integritas,
konsisten, dapat dipercaya dan transparan. Dengan kalimat afirmasi “Kami
bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan”.
2.3.3 Kompeten
Kompeten yaitu terus belajar dan mengembangkan kapabilitas. Panduan
perilaku (kode etik) sebagai berikut:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah;
b. Membantu orang lain belajar;
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Kata kunci nilai dasar ASN kompeten adalah kinerja terbaik, sukses,
keberhasilan, learning agility, ahli di bidangnya. Dengan kalimat afirmasi
“Kami terus belajar dan mengembangkan kapabilitas”.
2.3.4 Harmonis
Harmonis yaitu saling peduli dan menghargai perbedaan. Panduan
perilaku (kode etik) sebagai berikut:
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;
b. Suka menolong orang lain;
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
Kata kunci nilai dasar ASN Harmonis adalah peduli (caring),
menghargai perbedaan (diversity) dan selaras. Dengan kalimat afirmasi “Kami
saling peduli dan menghargai perbedaan”
2.3.5 Loyal
Loyal yaitu berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan
Negara. Panduan perilaku (kode etik) sebagai berikut:
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia serta pemerintahan yang sah;
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi, dan negara;

15
c. Menjaga rahasia jabatan dan Negara.
Kata kunci nilai dasar ASN Loyal adalah komitmen, dedikasi,
kontribusi, nasionalisme dan pengabdian. Dengan kalimat afirmasi “Kami
berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara”.
2.3.6 Adaptif
Adaptif yaitu terus berinovasi dan antuasias dalam menggerakkan serta
menghadapi perubahan. Panduan perilaku (kode etik) sebagai berikut:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas;
c. Bertindak proaktif.
Kata kunci nilai dasar ASN Adaptif adalah inovasi, antusias terhadap
perubahan dan proaktif. Dengan kalimat afirmasi “Terus berinovasi dan antuasias
dalam menggerakkan serta menghadapi perubahan”.
2.3.7 Kolaboratif
Kolaboratif yaitu membangun kerjasama yang sinergis. Panduan perilaku
(kode etik) sebagai berikut:
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah;
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama.
Kata kunci nilai dasar ASN Kolaboratif adalah kesediaan untuk bekerja
sama dan sinergi untuk hasil yang lebih baik. Dengan kalimat afirmasi “Kami
membangun kerjasama yang sinergis”.
2.3.8 Manajemen ASN
Manejemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai
ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya ASN yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.
Konsep ASN yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN yaitu:
a. Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
b. Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan
yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari
pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik; dan

16
c. Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri. Namun demikian
pegawai ASN merupakan kesatuan.
Untuk menjalankan kedudukannya, maka Pegawai ASN berfungsi bertugas
sebagai berikut:
a. Pelaksana kebijakan publik;
b. Pelayan publik; dan
c. Perekat dan pemersatu bangsa
Ada beberapa hak ASN diantaranya yaitu:
a. Gaji, tunjangan, dan fasilitas;
b. Cuti;
c. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
d. Perlindungan;
e. Pengembangan kompetensi;
Kewajiban ASN sebagai berikut:
a. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah;
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang;
d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran,dan tanggung jawab;
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan
tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
2.3.9 Smart ASN
a. Literasi Digital
Menurut definisi UNESCO dalam modul UNESCO Digital Literacy
Framework, literasi digital adalah kemampuan untuk mengakses, mengelola,
memahami, megintegrasikan, mengkomunikasikan, mengevaluasi, dan
menciptakan, informasi secara aman dan tepat melalui teknologi digital untuk
pekerjaan, pekerjaan yang layak, dan kewirausahaan.
Kominfo menjabarkan literasi digital ke dalam 4 kompetensi yaitu:

17
1. Kecakapan menggunakan media digital (digital skills)
Digital skill merupakan kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan
menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Budaya menggunakan digital (digital culture)
Digital culture merupakan kemampuan individu dalam membaca, menguraikan,
membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai
Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari dan digitalisasi
kebudayaan melalui pemanfaatan TIK.
3. Etis menggunakan media digital (digital ethics)
Digital ethics merupakan kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan,
menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata
kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari.
4. Aman menggunakan media digital (digital safety).
Digital safety merupakan kemampuan user dalam mengenali, mempolakan,
menerapkan, menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran
perlindungan data pribadi dan keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.
b. Pilar Literasi Digital
1. Etika Bermedia Digital (Digital Ethics)
Dasar dari etika bermedia digital yaitu:
a. Pengetahuan dasar akan peraturan, regulasi yang berlaku, tata karma, dan etika
berinternet (netiquette)
b. Pengetahuan dasar membedakan informasi apa saja yang mengandung hoax
dan tidak sejalan, seperti pornografi, perundungan, dll.
c. Pengetahuan dasar berinteraksi, partisipasi, dan kolaborasi di ruang digital
yang sesuai dalam kaidah etika digital dan peraturan yang berlaku.
d. Pengetahuan dasar bertransaksi secara elektronik dan berdagang di ruang
digital yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2. Budaya Bermedia Digital
Dasar dari budaya bermedia digital (digital culture) yaitu:
a. Pengetahuan dasar akan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai landasan
kehidupan berbudaya, berbangsa dan berbahasa Indonesia.
b. Pengetahuan dasar membedakan informasi mana saja yang tidak sejalan
dengan nilai Pancasila di mesin telusur, seperti perpecahan, radikalisme, dll.

18
c. Pengetahuan dasar menggunakkan Bahasa Indonesia baik dan benar dalam
berkomunikasi, menjunjung nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.
d. Pengetahuan dasar yang mendorong perilaku konsumsi sehat, menabung,
mencintai produk dalam negeri dan kegiatan produktif lainnya.
3. Aman Bermedia Digital
Dasar dari aman bermedia digital (digital skills) yaitu
a. Pengetahuan dasar fitur proteksi perangkat keras (kata sandi, fingerprint)
Pengetahuan dasar memproteksi identitas digital (kata sandi)
b. Pengetahuan dasar dalam mencari informasi dan data yang valid dari
sumber yang terverifikasi dan terpercaya, memahami spam, phishing.
c. Pengetahuan dasar dalam memahami fitur keamanan platform digital dan
menyadari adanya rekam jejak digital dalam memuat konten sosmed.
d. Pengetahuan dasar perlindungan diri atas penipuan (scam) dalam transaksi
digital serta protokol keamanan seperti PIN dan kode otentikasi
4. Cakap Bermedia Digital
Dalam Cakap di Dunia Digital perlu adanya penguatan pada:
a. Pengetahuan dasar menggunakan perangkat keras digital (HP, PC)
b. Pengetahuan dasar tentang mesin telusuri (search engine) dalam mencari
informasi dan data, memasukkan kata kunci dan memilah berita benar
c. Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi chat dan media sosial untuk
berkomunikasi dan berinteraksi, mengunduh dan mengganti Settings.
d. Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi dompet digital dan e- commerce
untuk memantau keuangan dan bertransaksi secara digital.

19
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Identifikasi, Penetapan dan Analisis Isu
3.1.1 Identifikasi dan Penetapan Isu
Identifkasi isu dalam kegiatan laporan hasil aktualisasi ini diperoleh dari
penemuan masalah atau problematika yang terjadi pada unit kerja Poli Obgyn RSUD
Kolaka Timur. Adapun beberapa isu yang berkembang sebagai berikut:
Tabel 3.1
Identifikasi Isu Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Tugas dan Identifikasi
Kondisi Saat Kondisi yang Keterkaitan
No
Fungsi Isu Ini Diharapkan dengan Agenda III
1 Melakukan KurangnyaIbu Hamil tidak a. Kebutuhan zat Manajemen ASN:
pengkajian kepatuhanpatuh dalam besi ibu hamil Memberikan
pada ibu ibu hamil
mengkonsumsi tercukupi. pelayanan
hamil dalam tablet tambah b. Tidak rentan profesional dalam
fisiologis mengonsumdarah 90 tablet terkena anemia melakukan
si tablet
selama yang akan pelayanan
tambah kehamilan. mengakibatkan
darah. pertumbuhan Smart ASN:
Janin terganggu Memberikan
mengalami risiko pelayanan yang
komplikasi (masa profesional dan
kehamilan, masa Menjadi tenaga
persalinan, kesehatan yang
maupun masa berjiwa hospitality.
nifas)
2. Memberikan Belum Masih Meningkatnya Manajemen ASN:
KIE tentang optimalnya kurangnya pemahaman ibu Memberikan
kesehatan pemahaman pemahaman ibu hamil tentang KB pelayanan
reproduksi ibu hamil hamil tentang pascasalin profesional dalam
perempuan tentang KB Alat melakukan
dan keluarga pascasalin Kontrasepsi pelayanan
Berencana (KB) pasca
(KB) pada salin. Smart ASN:
individu/kel Memberikan
uarga sesuai pelayanan yang
kebutuhan profesional dan
Menjadi tenaga
kesehatan yang
berjiwa hospitality.

20
3. Melakukan Rendahnya Ibu hamil belum Meningkatnya Manajemen ASN:
pengkajian Pengetahua mengetahui apa pengetahuan ibu Memberikan
pada ibu n Ibu Hamil saja tanda hamil tentang tanda pelayanan
hamil Tentang bahaya bahaya kehamilan profesional dalam
fisiologis Tanda- kehamilan agar dapat dilakukan melakukan
Tanda tindakan pencegahan pelayanan
Bahaya
Kehamilan Smart ASN:
Memberikan
pelayanan yang
profesional dan
Menjadi tenaga
kesehatan yang
berjiwa hospitality.

Berdasarkan hasil identifikasi isu, maka diperoleh 3(tiga) isu yang mempengaruhi
pelaksanaan tugas dan fungsi bidan terampil,yaitu:
a. Kurangnya kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet tambah darah
b. Belum optimalnya pemahaman ibu hamil tentang Kb pascasalin
c. Rendahnya Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan
3.1.2 Analisis Isu
a. Analisis Dampak Isu
Dampak yang diakibatkan dengan kurangnya kepatuhan ibu hamil dalam
mengonsumsi tablet tambah darah di Poli Obgyn RSUD Kolaka Timur, sebagai
berikut:
1. Kebutuhan zat besi ibu hamil tidak tercukupi.
2. Rentan terkena anemia.
3. Ibu hamil dengan anemia akan mengakibatkan pertumbuhan janin terganggu.
4. Ibu hamil dengan anemia akan rentan mengalami risiko komplikasi (masa
kehamilan, masa persalinan, maupun masa nifas)

21
Tablel 3.2
Identifikasi isu melalui matriks APKL

Penilaian Isu
No Masalah Total Ranking
A P K L
Kurangnya kepatuhan ibu hamil
1 dalam mengonsumsi tablet tambah 5 5 4 4 18 I
darah

Belum optimalnya pemahaman ibu


2 4 4 4 4 16 II
hamil tentang KB pascasalin

Rendahnya Pengetahuan Ibu


3 Hamil Tentang Tanda-Tanda 4 4 3 3 14 III
Bahaya Kehamilan

Keterangan :
APKL :
1. A = Aktual yaitu isu tersebut benar-benar terjadi
2. P = Problematik yaitu isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks
3. K = Kekhalayakan yaitu isu tersebut menyangkut hajat hidup banyak orang
4. L = Layak yaitu isi tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya.
Skala nilai :
1 = Tidak aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak
2 = Kurang aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak
3 = Cukup aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak
4 = Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak
5 = Sangat aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak
Setelah dilakukan analisis menggunakan matriks APKL maka ditetapkan isu yang
terpilih yakni “kurangnya kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet tambah
darah di RSUD Kolaka Timur”.

22
b. Analisis Peta Permasalahan
Gambar 3.1
Penyebab Isu Melalui Analisis Penyebab Isu

Anemia Daya Tahan


Dampak
Tubuh Menurun

Kurangnya Kepatuhan Ibu Hamil


Isu
Mengonsumsi Tablet Tambah
Darah

Penyebab

Adanya Asumsi Yang Rendahnya Pengetahuan Ibu Hamil Ibu Tidak Pernah
Tidak Tepat Tentang Tentang Fungsi Tablet Tambah Kontrol Ke Fasilitas
Tablet Tambah Darah Darah Kesehatan

Kurangnya Media Informasi


Tentang Anemia

Solusi
Melakukan
Kreatif Sosisalisasi Pada Ibu
Hamil

3.2 Gagasan Kreatif/Terpilih dan Kegiatan sebagai Pemecahan Isu


Gagasan kreatif untuk penyelesaian isu tersebut diatas, dengan merujuk pada
penyebabnya yaitu “Peningkatan Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet
Tambah Darah melalui Sosialisasi menggunakan Media Leaflet dan Poster sebagai
Media Penyampaian serta Penggunaan Kartu Kontrol di Poli Obgyn RSUD Kolaka
Timur.

23
Gagasan tersebut terkait dengan mata pelatihan manajemen ASN dan Smart
ASN dalam memberikan pelayanan untuk menunjang keberhasilan kegiatan. Maka
untuk mewujudkan gagasan diatas dibutuhkan beberapa rangkaian kegiatan yang
mengandung nilai-nilai dasar ASN melalui BerAKHLAK di unit kerja. Adapun
beberapa kegiatan gagasan pemecahan isu yang akan penulis lakukan yaitu:
1. Melakukan konsultasi dengan mentor,
2. Menyiapkan media informasi (Leaflet,Kartu Kontrol dan Poster),
3. Melaksanakan kegiatan KIE,
4. Melakukan monitoring mingguan,
5. Melaksanakan evaluasi capaian.
3.3 Deskripsi/Penjelasan Kegiatan
1. Nama : Tri Astuti, A.Md.Keb
2. Jabatan : BidanTerampil
3. Unit Kerja : RSUD Kolaka Timur
4. Identifikasi Isu :
a. Kurangnya kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet tambah darah,
b. Belum optimalnya pemahaman ibu hamil tentang KB pascasalin,
c. Rendahnya Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan.
5. Isu yang diangkat : Kurangnya kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet
tambah darah,
6. Gagasan Pemecahan Isu:
a. Melakukan konsultasi dengan mentor,
b. Menyiapkan media informasi (Leaflet dan Poster),
c. Melaksanakan kegiatan sosialisasi di ruang Poli Obgyn,
d. Melakukan monitoring mingguan,
e. Melaksanakan evaluasi kegiatan.

24
Tabel 3.3
Rancangan Aktualisasi
Kontribusi terhadap
Tahapan Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No. Kegiatan Output/Hasil Visi, Misi, dan Tugas
Kegiatan Pelatihan Organisasi
Fungsi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan a. Mempersiapk Tersedianya Berorientasi Pelayanan Menyiapkan alat dan Menentukan dan
konsultasi an bahan dan bahan konsultasi Saya cekatan dalam bahan yang akan di menyediakan alat
dengan materi untuk dan jadwal untuk menyiapkan bahan konsultasi gunakan dalam kegiatan dan bahan untuk
mentor kegiatan pelaksanaan Akuntabel merupakan tanggung keperluan kegiatan
konsultasi kegiatan Saya bertanggung jawab atas jawab sebagai pelaksana mendorong ASN
bahan konsultasi yang di dan pemberi asuhan untuk lebih aktif
Hasil kegiatan: siapkan untuk memberikan dan inovatif dalam
Dokumentasi Adaptif pelayanan kesehatan melakukan suatu
Saya terus berinovasi dalam yang maksimal. Hal ini kegiatan santun,
menyiapkan materi konsultasi. sesuai dengan misi amanah.
rumah sakit yaitu
melaksanakan pelayanan
kesehatan yang bermutu
b. Melaksanakan Terlaksananya Berorientasi Pelayanan
konsultasi konsultasi Saya bersikap ramah pada
kegiatan pimpinan dalam melakukan
kepada atasan Hasil kegiatan: konsultasi
Catatan Akuntabel
Hasil konsultasi Saya menggunakan waktu
Dokumentasi dengan efektif dan efisien
dalam melaksanakan kegiatan
konsultasi

25
Harmonis
Saya membangun lingkungan
kerja yang kondusif dalam
melaksanakan kegiatan
konsultasi
c. Meminta Disetujuinya Kompeten
persetujuan pelaksanaan Saya menyatakan kesiapan
pelaksanaan kegiatan yang menyelesaikan kegiatan
kegiatan akan dilakukan dengan kinerja terbaik.
kepada Loyal
mentor Hasil kegiatan: Saya menjaga nama baik
- Surat pimpinan dalam meminta
pernyataan persetujuan.
persetujuan Kolaboratif
- Dokumentasi Saya membangun kerjasama
dalam meminta persetujuan
pelaksanaan kegiatan.
Keterkaitan antara : Konsultasi dengan mentor perihal kurangnya kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumi tablet tambah darah menunjukkan
Peran dan dukungan terhadap kegiatan aktualisasi yang berkaitan dengan etika publik dan kode etik ASN yang bertanggung jawab
Kedudukan ASN dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan profesi agar dapat meningkatkan mutu pelayanan (Manajemen ASN).
Analisis Dampak : Apabila konsultasi dengan mentor perihal kegiatan pemantauan ini tidak dilaksanakan, maka akan terjadi sikap tidak
Kegiatan saling menghormati dan menghargai antara pimpinan dan staf yang ke depannya bisa menyebabkan kegiatan aktualisasi
terganggu dan berjalan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
Perkiraan Masalah : Adanya faktor kesibukan mentor
Alternatif Solusi : Pertemuan disesuaikan dengan kesempatan dan kesediaan mentor
2. Membuat a. Mencari Terkumpulnya Akuntabel Terapi aktifitas kelompok Kerjasama yang
media sumber sumber referensi Saya dengan cermat dan mendorong masyarakat baik antar pegawai
informasi referensi sosialisasi bertanggung jawab dalam untuk lebih aktif dan ikut dengan elemen

26
media mengumpulkan referensi terlibat dalam setiap masyarakat yang
sosialisasi Hasil kegiatan: sosialisasi kegiatan yang dilakukan lain akan
Dokumentasi Adaptif sekaligus melatih mendorong
Saya berinovasi dalam mencari keluarga atau masyarakat kreatifitas dan
sumber referensi media pengetahuan masyarakat inovasi kerja
sosialisasi meningkat dan mampu pegawai, sesuai
Kolaboratif melakukan perawatan dengan nilai
Saya bersikap terbuka dalam kesehatan mandiri di inovatif, santun,
kerjasama memperoleh rumah. Hal ini sesuai adil
referensi media sosialisasi dengan misi mendorong
kemandirian masyarakat
untuk hidup sehat
b. Membuat Tersedianya Berorientasi Pelayanan
media media sosialisasi Saya membuat media
sosialisasi sosialisasi sesuai dengan
Hasil kegiatan: kebutuhan masyarakat.
Dokumentasi Kompeten
Saya membuat media
sosialisasi dengan terus belajar
dan meningkatkan kompeten
diri.
Loyal
Saya menggunakan bahasa
Indonesia sesuai dengan EYD
dalam memuat media
sosialisasi
Adaptif
Saya membuat media

27
sosialisasi yang lebih kreatif
agar diminta pembaca.
c. Mencetak Tercetaknya Berorientasi Pelayanan
media media sosialisasi Saya memberikan kualitas
sosialisasi terbaik pada hasil cetak media
Hasil kegiatan: sosialisasi
Dokumentasi Akuntabel
Saya menggunakan waktu
dengan efektif dan efisien
dalam mencetak media
sosialisasi
Harmonis
Saya membuat keselarasan
media sosialisasi dalam
mencetak Poster dan Leaflet
Saya melibatkan pihak
percetakan.
Keterkaitan antara : Dalam menyiapkan bahan sosialisasi tentunya saya membutuhkan referensi media sosialisasi yang di peroleh secara
Peran dan digital (Smart ASN) sehinga tersusunnya bahan tepat waktu dan pelaksanaan tugas secara profesional (Manajemen ASN)
Kedudukan ASN
Analisis Dampak : Jika tidak mempersiapkan bahan dengan baik maka kegiatan sosialisasi tidak berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan
Kegiatan
Perkiraan Masalah : Media sosialisasi tidak tersusun tepat waktu
Alternatif Solusi Membuat media sosialisasi dengan meminimalisir waktu pembuatannya.
3. Melaksanakan a. Menyiapkan Tersedianya Berorientasi Pelayanan Terapi aktifitas kelompok Kerjasama yang
kegiatan bahan pretest bahan pretest dan Saya cermat dalam mendorong masyarakat baik antar pegawai
sosialisasi dan posttest posttest menyiapkan bahan pretest dan untuk lebih aktif dan ikut dengan elemen
pada Ibu posttest terlibat dalam setiap masyarakat yang

28
Hamil di Hasil kegiatan: Akuntabel kegiatan yang dilakukan lain akan
Ruang Poli Dokumentasi Saya bertanggung jawab atas sekaligus melatih mendorong
Obgyn bahan pretest dan posttest yang keluarga atau masyarakat kreatifitas dan
di siapkan pengetahuan masyarakat inovasi kerja
Adaptif meningkat dan mampu pegawai, sesuai
Saya terus berinovasi dalam melakukan perawatan dengan nilai
menyiapkan bahan pretest dan kesehatan mandiri inovatif, santun,
posttest. dirumah. Hal ini sesuai adil
dengan misi mendorong
kemandirian masyarakat
untuk hidup sehat
b. Persiapan Dilakukan Berorientasi Pelayanan
kegiatan persiapan Saya bersikap ramah dalam
sosialisasi kegiatan melakukan sosialisasi.
pada Ibu sosialisasipada Akuntabel
Hamil Ibu Hamil Saya melaksanakan kegiatan
sosialisasi dengan efisien agar
Hasil kegiatan: tidak menggangu kegiatan ibu
Dokumentasi hamil.
Harmonis
Saya tidak akan membedakan
ibu hamil dalam melakukan
sosialisasi.
c. Melaksanaka Terlaksananya Akuntabel
n kegiatan kegiatan pretest Saya melaksanakan kegiatan
pretest pretest dengan jujur dan
Hasil kegiatan: bertanggung jawab.
Dokumentas Harmonis

29
Saya membangun lingkungan
yang kondusif dalam
melaksanakan pretest
Loyal
Saya menjaga kerahasian
jawaban pretest
d. Melaksanaka Terlaksananya Kompeten
n kegiatan kegiatan Saya melaksanakan kegiatan
sosialisasi sosialisasi pada sosialisasi dengan kualitas
pada Ibu Ibu Hamil terbaik sesuai ahli bidangnya.
Hamil Adaptif
Hasil kegiatan: Saya bertindak proaktif dalam
Dokumentas melaksanakan kegiatan
sosialisasi pada Ibu Hamil.
Kolaboratif
Saya membangun kerjasama
dengan teman sejawat untuk
hasil kegiatan sosialisasi yang
lebih baik.
e. Melaksanaka Terlaksananya Akuntabel
n kegiatan kegiatan posttest. Saya melaksanakan kegiatan
posttest posttest dengan jujur dan
Hasil kegiatan: bertanggung jawab.
Dokumentasi Harmonis
Saya membangun lingkungan
yang kondusif dalam
melaksanakan posttest.
Loyal

30
Saya mendedikasikan
pelaksanaan kegiatan untuk
kepentingan masyarakat.
Keterkaitan antara Dalam melakukan kegiatan sosialisasi menggunakan media informasi sosialisasi berupa Leaflet dan Poster (Smart ASN)
Peran dan sehingga akan menghasilkan ASN Profesional (Manajemen ASN) .
Kedudukan ASN
Analisis Dampak Jika kegiaatan pelaksanaan sosialisasi tidak terlaksana maka kegiatan aktualisasi terkait kepatuhan ibu hamil dalam
Kegiatan mengonsumsi tablet tambah darah mengalami kendala karena ibu hamil tidak termotivasi.
Perkiraan Masalah Faktor kesibukan ibu menyebabkan kegiatan sosialisasi terhambat
Alternatif Solusi Jadwal kegiatan disesuaikan
4. Melakukan a. Membuat Terbuatnya Akuntabel Mewujudkan misi Nilai yang
monitoring format format Saya membuat format rumah sakit diterapkan yaitu
mingguan pemantauan pemantauan pemantau dengan cermat dan meningkatkan penuh tanggung
penuh tanggung jawab kesehatan masyarakat jawab dan
Hasil Kegiatan: Kompeten berbasis inovasi dan berinovasi.
Dokumentas Saya meningkatkan menjamin sumber daya
kompetensi diri dengan manusia yang bermutu
membuat sendiri format dan berdaya saing
pemantauan.
Adaptif
Saya terus berinovasi dalam
membuat format pemantau
b. Melaksanaka Terlaksananya Berorientasi Pelayanan
n pemantauan pemantauan Saya bersikap ramah, solutif
mingguan mingguan dalam melaksanakan kegiatan
pemantauan Ibu hamil
Hasil Kegiatan: Kompeten
Dokumentasi Saya melaksanakan kegiatan

31
pemantauan untuk
kerberhasilan kegiatan
Harmonis
Saya membangun lingkungan
yang kondusif dalam
pelaksanaan pemantauan
Kolaboratif
Saya membangun kerjasama
dengan teman sejawat untuk
hasil pemantauan yang lebih
baik.
c. Menganalisis Teranalisisnya Akuntabel
data hasil data hasil Saya menganalisis hasil
pemantauan pemantauan dengan jujur dan bertanggung
jawab.
Hasil Kegiatan: Kompeten
Dokumentas Saya melaksanakan tugas
menganalisis data dengan
kinerja terbaik
Loyal
Saya berkomitmen
menganalisis data dengan
profesional.
Keterkaitan antara Pembuatan format pemantauan mingguan untuk memantau kepatahun ibu hamil mengkonsumsi tablet tambah darah
Peran dan menggunkan kartu control (Smart ASN), dengan tetap memberikan pelayanan publik secara profesional (Manajemen
Kedudukan ASN ASN)
Analisis Dampak Apabila kegiatan monitoring ini tidak terlaksana dengan baik maka menghasilkan data yang tidak akurat
Kegiatan

32
Perkiraan Masalah Tidak terciptanya ketelitian dalam pelaksanaan
Alternatif Solusi Lebih teliti dalam menganalisi data
5. Mengevaluasi a. Mengumpulk Terkumpulnya Akuntabel Mewujudkan misi rumah Nilai yang
kegiatan an data data dan dokumen Saya dengan cermat dan sakit meningkatkan diterapkan yaitu
pretest dan pendukung bertanggung jawab dalam kesehatan masyarakat penuh tanggung
posttest mengumpulkan data berbasis inovasi. jawab dan
Hasil Kegiatan: Kolaboratif berinovasi.
Dokumentasi Saya membangun kerjasama
hasil pretest dan dalam mengumpulkan data pre
posttest test dan post test.
Adaptif
Saya akan bersikap proaktif
dalam proses mengumpulkan
data pretest dan posttest.
b. Menganalisis Teranalisisnya Akuntabel
data hasil data hasil pretest Saya menganalisis hasil
pretest dan dan posttest dengan jujur, bertanggung
posttest jawab, disiplin,
Hasil Kegiatan: Kompeten
Dokumentasi Saya melaksanakan tugas
Tabel hasil menganalisis data dengan
analisis kinerja terbaik.
Loyal
Saya berkomitmen
menganalisis data dengan
profesional
c. Melaporkan Terlaporkannya Berorientasi Pelayanan
hasil evaluasi hasil evaluasi Saya bersikap ramah kepada

33
kegiatan kegiatan kepada pimpinan saat melaporkan hasi
kepada pimpinan. evaluasi kegiatan
pimpinan Akuntabel
Hasil Kegiatan: Saya melaporkan hasil
- Surat aktualisasi dengan jujur dan
pernyataan bertanggung jawab
telah Harmonis
melaksanakan Saya membangun lingkungan
aktualisasi yang kondusif saat melaporkan
- Dokumentasi hasil kegiatan
Kolaboratif
Saya bersikap terbuka terhadap
saran dan masukkan dari
pimpinan
Keterkaitan antara Dalam melakukan kegiatan evaluasi tercipta hubungan kerja sama antara saya dan ibu hamil, sehingga menciptakan nilai
Peran dan persatuan dan kesatuan (Manajemen ASN). Dalam pengelolaan data analisis menggunakan media digital yang
Kedudukan ASN membutuhkan skill dalam menggunakannya (Smart ASN)
Analisis Dampak Apabila kegiatan evaluasi ini tidak dilakukan maka saya tidak bisa membandingkan kepatuhan dan pengetahuan ibu hamil
Kegiatan sebelum dan sesudah diberikannya edukasi tentang pentingnya tablet tambah darah dan kepatuhan dalam
mengonsumsinya.
Perkiraan Masalah Membutuhkan waktu yang cukup lama
Alternatif Solusi Menyediakan waktu yang cukup untuk kegiatan evaluasi

34
3.4 Matriks Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)
Tabel 3.4
Matriks Rekapitulasi Rencana Habituasi
Kegiatan Jumlah
No. Mata Pelatihan Aktualisasi
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5
perMP
1. Berorientasi Pelayanan 2 2 3 1 1 9
2. Akuntabel 2 2 3 2 3 12
3. Kompeten 1 1 1 2 1 6
4. Harmonis 1 1 3 1 1 7
5 Loyal 1 1 2 1 1 6
6. Adaptif 1 2 2 1 1 7
7. Kolaboratif 1 1 1 2 2 7
Jumlah Aktualisasi per Kegiatan 9 10 15 10 10 54

35
3.5 Estimasi Biaya
Estimasi biaya yang tersedia
No. Kegiatan Keterangan
1 Melakukan konsultasi rencana aktualisasi 1. Kertas = Rp. 50.000 Biaya digunakan untuk
ke mentor. 2. Tinta warna = Rp. 50.000 memprint rencana kegiatan
3. Tinta hitam = Rp. 45.000 aktualisasi
2 Membuat media leaflet dan poster sebagai Kuota internet = Rp. 50.000 Biaya digunakan untuk
media KIE Biaya lainnya tercover di kegiatan pertama kebutuhan membuat media
leaflet dan mencari literatur di
internet
4 Melakukan KIE tentang tablet tambah 1. Konsumsi = Rp. 150.000 Biaya digunakan untuk
darah dengan menggunakan media leaflet 2. Spanduk = Rp. 50.000 kebutuhan kegiatan KIE
dan poster Biaya lainnya tercover di kegiatan pertama
5 Melakukan monitoring mingguan Biaya tercover di kegiatan pertama Biaya digunakan untuk
monitoring
6 Evaluasi pelaksanaan konseling dan Kertas = Rp. 50.000 Biaya diguanakan untuk
pelaporan Biaya tercover di kegiatan pertama memprint hasil evaluasi
pelaksanaan konseling

36
Kegiatan tersebut akan dilakukan selama masa off campus dengan jadwal sebagai berikut:
3.6 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
B u la n
Tahapan Agustus September
No Kegiatan
Kegiatan
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7
Menyiapkan
bahan konsultasi
dengan mentor
Melakukan Melaksanakan
konsultasi konsultasi
1. dengan mentor
dengan
mentor Meminta
persetujuan
pelaksanaan
kegiatan
kepada mentor
Mencari sumber
Membuat
referensi media
media
sosialisasi
informasi
2. Membuat media
sebagai
bahan sosialisasi
sosialisasi Mencetak media
sosialisasi
Menyiapkan
bahan
pretest dan
Melaksanaka Persiapan
n kegiatan kegiatan KIE
3. sosialisasi pada Ibu Hamil
pada Ibu Melaksanakan
Hamil kegiatan posttest

37
Membuat format
pemantauan

Melakukan Melaksanakan
4. monitoring pemantauan
mingguan mingguan

Menganalisis
data hasil
pemantauan

Mengumpulkan
data pre test dan
post test

Mengevalu
5.
asi kegiatan Menganalisis
data hasil
pretest dan
posttest

Melaporkan
hasil evaluasi
kegiatan kepada
pimpinan

38
BAB IV
PENUTUP
Berdasarkan isu yang telah dikemukakan penulis pada rancangan aktualisasi ini
maka dapat disimpulkan hal-hal berikut :
4.1. Isu prioritas yang diangkat adalah Kurangnya Kepatuhan Ibu Hamil mengkonsumsi tablet
tambah darah melalui KIE dan penggunaan kartu kontrol di Poli Obgyn RSUD Kolaka
Timur
4.2. Kegiatan yang akan dilaksanakan pada rancangan aktualisasi ini adalah:
4.2.1.Melakukan konsultasi dengan mentor,
4.2.2.Menyiapkan media informasi (Leaflet, Kartu Kontrol dan Poster),
4.2.3.Melaksanakan kegiatan KIE di Ruang Poli Obgyn,
4.2.4.Melakukan monitoring mingguan,
4.2.5.Melaksanakan evaluasi kegiatan.
4.3. Dari ke-5 kegiatan tersebut penulis menerapkan nilai-nilai ASN BerAKHLAK
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompoten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif).

39

Anda mungkin juga menyukai